TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga...

271
TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA: ANALISIS SEJARAH, FUNGSI, DAN STRUKTUR MUSIK T E S I S Oleh ROY J. M. HUTAGALUNG NIM. 117037003 PROGRAM S TUDI MAGISTER (S2) PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2 0 1 3

Transcript of TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga...

Page 1: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA: ANALISIS SEJARAH, FUNGSI, DAN STRUKTUR MUSIK

T E S I S

Oleh

ROY J. M. HUTAGALUNG NIM. 117037003

PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N 2 0 1 3

Page 2: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

Judul Tesis : TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA:

ANALISIS SEJARAH, FUNGSI DAN STRUKTUR MUSIK

Nama : Roy J M Hutagalung Nomor Pokok : 117037003 Program Studi : Magister (S2) Penciptaan dan Pengkajian Seni

Menyetujui

Komisi Pembimbing,

Drs.Setia Dermawan Purba, M.A. NIP. 19560828 198601 1 001

Ketua

Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. NIP. 19651221 199103 1 001

Anggota Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni Ketua, Drs. Irwansyah Harahap, M.A. NIP 196212211997031001

Fakultas Ilmu Budaya Dekan, Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP 195110131976031001

Tanggal lulus:

Telah diuji pada

Tanggal

Page 3: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

PANITIA PENGUJI UJIAN SEMINAR TESIS

Ketua : Drs. Irwansyah Harahap, M.A. (……………………..)

Sekretaris : Drs. Torang Naiborhu., M.Hum. (..…..………………..)

Anggota I : Drs.Setia Dermawan Purba, M.A (….… ………………)

Anggota II : Dr.Muhammad Takari, M.Hum (...……………………)

Anggota III : Drs. Kumalo Tarigan, M.A. (……………...………)

Page 4: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

ABSTRACT

In this research, I focuse to analyze three aspects of trio in the Batak Toba popular music: (a) historical, (b) functional, and (c) the structure of vocal music. For historical aspect, researcher use continuitis and change theory. Then, to analyzing the functional of trio in batak Toba popular music I use uses and function theory from Merriam (1964). Beside that, to analyze structure of trio vocal music I use weighted scale theory from Malm (1977) plus harmony theory.

The result of this research shows that trio in Batak Toba popular music which also born in the Batak Toba society, changed continuously in every life such as in technology, politic, economy, education and specially changing in religion, also in social sector that pushed the changing in Batak Toba cultural product. Until now trio in Batak Toba society still stick and get along with their life activities no matter where they live.

The functions of trio music in Batak Toba popular music were as: entertainment, communication, economy, expression of cultural indetity, symbolic representation, continuity of culture. These functions fill the social and cultural systems of Toba Batak society.

Trio in Batak Toba popular music is three people who present vocal instrument that consists of only male or only female members or the mix of male and female members the revearse it’s performance, each one of the member has certain kind of voice. That three kind of voices emphasize the harmonic combination, between each voices when the singers sing together and also emphasize the harmonic balance between each category or singer voice type (marsada means the first voice or sopran, “mardua” means the second voice or alto, “martolu” means the third voice or tenor, marlima means the fifth voices or high alto/octave. Trio also has the habit to sing all of those voices together in one time, that’s why people recognized trio as the group who composed four different kind of voices become only three voice. Assesment results of the text and structure shows how Batak Toba trio has developed from the traditional era, transition era until it’s reached the modern era that also became the beginning of the rapid development of trio it self, and also the constellation era where the Batak Toba trio has contextualized the culture that came from outside it’s culture in Batak Toba popular music. Keywords: trio, analizing, historical, function, music structure

Page 5: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

ABSTRAK

Dalam penelitian ini penulis memfokuskan kajian pada tiga aspek di dalam musik trio pada musik populer Batak Toba, yang mencakup aspek: (a) sejarah, (b), fungsi, dan (c) struktur musik vokalnya. Untuk mengkaji aspek sejarah penulis menggunakan teori kontinuitas dan perubahan. Kemudian untuk mengkaji fungsi musik trio di dalam musik populer pada kebudayaan Batak Toba ini penulis menggunakan teori penggunaan dan fungsi yang ditawarkan oleh Merriam (1964). Di sisi lain, untuk mengkaji struktur musik vokal trio ini penulis menggunakan teori bobot tangga nada yang ditawarkan Malm (1977) dan teori harmoni. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa trio pada musik populer Batak Toba lahir pada masyarakat Batak Toba secara berkelanjutan mengalami perubahan di berbagai aspek kehidupan, perubahan di sektor teknologi, politik, ekonomi, pendidikan dan khususnya perubahan di sektor agama, perubahan sosial mendorong perubahan produk kebudayaannya.Trio bagi masyarakat Batak Toba hingga sekarang tetap melekat dalam aktivitas kehidupannya di manapun mereka berada. Aapun fungsi-fungsi musik trio pada musik populer Batak Toba di antaranya adalah sebagai berikut: sebagai sarana hiburan, komunikasi, ekonomi, ekspresi identitas kebudayaan, representasi simbolis, dan kontinuitas kebudayaan. Fungsi-fungsi ini adalah untuk memenuhi sistem sosial dan budaya yang terdapat di dalam kebudayaan Batak Toba. Trio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang beranggotakan hanya laki-laki atau hanya perempuan atau penggabungan(campuran) laki-laki dan perempuan atau sebaliknya, yang dalam penyajiannya masing-masing mempunyai suara tertentu yang membawakan tiga jenis suara yang menekankan perpaduan harmonis, baik antara suara masing- masing penyanyi yang bernyanyi bersama-sama, serta keseimbangan yang serasi antara masing-masing kategori/tipe suara penyanyi (marsada untuk menyebut suara satu atau sopran, mardua untuk menyebut alto atau suara dua, martolu untuk menyebut tenor atau suara tiga, marlima untuk menyebut alto tingi/oktaf atau suara lima) dan mempunyai kebiasaan bernyanyi bersama-sama sehingga di kenal orang kelompoknya itu dengan lagu musik yang di gubah dengan tiga suara.

Hasil pengkajian teks dan struktur musik trio pada musik populer Batak Toba menunjukkan bagaimana perkembangan mulai dari masa tradisi, transisi hingga ke modern yang merupakan awal perkembangan pesat trio, dan masa kontilasi, bagaimana trio pada musik populer Batak Toba mengkontekstualisasikan budaya yang datang dari luar budayanya.

Kata kunci: Trio, Analisis, Sejarah, Fungsi, Struktur Musik

Page 6: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii ABSTRACT ................................................................................................... iv ABSTRAK ...................................................................................................... v DAFTAR ISI .................................................................................................. vi BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ...................................................................... 19 1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 20 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 20 1.3.1 Manfaat Penelitian ......................................................... 20 1.4 Tinjauan Pustaka ................................................................... 21 1.5 Konsep Dan Landasan Teori ................................................. 23 1.5.1 Konsep ……………….. ……………………..…… 23 1.5.2 Batak Toba ………………………………………... 30 1.5.3 Defenisi Musik Populer .………………………….. 33 1.5.4 Defenisi Trio.……………………………………... 36 1.5.5.1 Peran Misionaris…………………………. 42 1.5.5.2 Sifat Alami Orang Batak …………………… 44 1.5.5.3 Munculnya Istilah Trio…………………... 46 1.5.5 Landasan Teori …………………………………... 50 1.5.6 Teori Etnomusikologi ………………………….…. 55 1.5.7 Pengertian Teks ………………………………....… 58 1.6 Metode Penelitian .................................................................. 58 1.6.1 Pendekatan Penelitian ……………………………. 60 1.6.2 Kehadiran Peneliti ………………………………... 60 1.6.3 Sumber Data ……………………………………... 60 1.6.4 Prosedur Pengumpulan Data ……………………... 61 1.6.5 Analisis Data …………………………………….. 61 1.6.6 Pengecekan Keabsahan Data ……………………. 62 1.6.7 Tahap-tahap Penelitian …………………………… 63 1.6.8 Tahap Pekerjaan Lapangan ……………………… 66 1.7 Sistematika Penulisan ............................................................ 67 BAB II TINJAUAN UMUM MASYARAKAT DAN KESENIAN BATAK TOBA ............................................................................. 69 2.1 Geografi Batak Toba ............................................................ 69 2.2 Asal-Usul Masyarakat Batak Toba ....................................... 72 2.2.1 Pengertian Batak ...................................................... 73 2.2.2 Sejarah Batak ........................................................... 74 2.2.3 Mitologi Suku Batak Toba ....................................... 79 2.3 Sistem Kekerabatan Masyaraka Batak Toba ........................ 82 2.4 Kampung dan Desa .............................................................. 85 2.5 Agama dan Kepercayaan …………………………………. 86 2.5.1 Islam .......................................................................... 89 2.5.2 Kristen ........................................................................ 92 2.5.3 Parmalim .................................................................... 95 2.5.4 Siraja Batak ................................................................ 99

Page 7: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

2.6 Kesenian Masyarakat Batak Toba ......................................... 102 2.6.1 Seni Tari dan Seni Suara ............................................ 102 2.6.2 Seni Rupa ................................................................... 104 2.6.3 Seni Sastra ................................................................. 106 2.6.4 Seni Musik ................................................................. 107 2.6.4.1 Musik Vokal ……………………………. 108 2.6.4.2 Jenis Alat Musik Tradisional …………… 110 2.6.4.3 Ensambel Gondang Sabangunan ………. 116 2.6.4.4 Ensambel Gondang Hasapi .……………. 118 BAB III MUSIK POPULER ...................................................................... 121 3.1 Pengertian Umum Musik Populer ......................................... 121 3.2 Pengaruh Kebudayaan Modern Dalam Musik Batak Toba ... 132 3.3 Periodisasi Musik Populer Batak Toba ................................. 135 3.3.1 Masa Tradisi ……………………………………... 136 3.3.2 Masa Transisi ………………………………… ....... 140 3.3.3 Masa Modernisasi ………………………………..... 144 3.3.3.1 Keberadaan Vokal Grup dan Grup Band Batak Toba ……………………………...... 146 3.3.3.2 Sejarah Perkembangan Trio Pada Musik Populer Batak Toba…………………… 153 3.3.3.2.1 Masa Perkembangan (1945-1950).. 3.3.3.2.2 Masa Vakum (1950-1960) .............. 3.3.3.2.3 Masa Hidup Kembali ....................... 3.3.3.2.3 Masa MunculnyaTrio Perempuan… 184 3.3.4 Masa Konstelasi .................................................................... 187 BAB IV FUNGSI DAN ANALISIS STRUKTUR MUSIK TRIO PADA

MASYARAKAT BATAK TOBA ................................................ 189 4.1 Fungsi Trio Pada Masyarakat Batak Toba ............................ 189 4.2 Teks ....................................................................................... 198 4.2.1 Teks Lagu Trio Pada Musik Pada Musik Populer Batak Toba.................................................................. 198 4.3 Analisis Struktur Musik ......................................................... 213 4.3.1 Masa Tradisi ………..…………………………….. 215 4.3.2 Masa Transisi ……….……………………………. 220 4.3.3 Masa Modern ………..…………………………… 223 4.3.3.1 Tibu Do Ahu Ro…………………. 224 4.3.3.2 Bulu Sihabuluan…………………. 234 4.3.3.3 Tapasada Marohanta…………….. 240 BAB V PENUTUP ..................................................................................... 254 5.1 Ringkasan ............................................................................. 254 5.2 Kesimpulan ............................................................................ 259 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 261 LAMPIRAN: GLOSSARIUM ............................................................................. 268 DAFTAR INFORMAN ................................................................ 270

Page 8: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penyanyi berformat trio sangat banyak dijumpai di Tanah Batak Toba,

yang merupakan salah satu suku bangsa (etnik) yang bermukim dan berasal dari

Tapanuli bahagian Utara, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Sumatera Utara

adalah salah satu provinsi di Indonesia, yang penduduknya terdiri dari berbagai

kelompok etnik, yang dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok. Kelompok

pertama ialah etnik setempat, yang terdiri dari delapan kelompok etnik, yaitu:

Melayu, Karo, Pakpak-Dairi, Batak Toba, Simalungun, Mandailing-Angkola,

Pesisir Tapanuli Tengah, dan Nias, ditambah etnik Lubu dan Siladang.1

Kelompok kedua, adalah etnik pendatang Nusantara, seperti: Aceh Rayeuk, Alas,

Gayo, Minangkabau, Banjar, Jawa, Sunda, Bugis, dan lainnya. Kelompok ketiga

adalah etnik pendatang Dunia seperti: Tamil, Punjabi, Hokkian, Hakka, Khek,

Kwong Fu, Arab, dan lainnya.

Etnik Batak Toba memiliki berbagai kesenian, seperti alat musik perkusi

(gondang), sastra (umpasa, tonggo-tonggo, umpama) dan rupa (gorga), tari

(tortor), dan lain-lain. Masyarakat Batak Toba ini sejak abad ke-19 telah

berinteraksi dengan peradaban Eropa dan agama Kristen Protetan, khususnya dari

organisasi Reinische Mission Gesselschaft (RMG) yang kemudian berubah

1Muhammad Takari dkk, 2008. Masyarakat Kesenian di Indonesia. Medan: Studia Kultura, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, h. 67.

Page 9: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

2

menjadi Verenigte Evangelische Mission (VEM). Pada awalnya agama Kristen

Protestan ini berkembang karena usaha gigih seorang misionaris Jerman yaitu

Ingwer Ludwig Nommensen. Beliau dalam mengajarkan tata acara peribadatan

gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) memasukkan berbagai gaya musik

Eropa. Di antaranya adalah penggunaan gaya homofoni dalam komposisi empat

suara, yaitu sopran, alto, tenor, dan bas (SATB).

Kemudian sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi, budaya

musik populer Barat juga masuk ke Indonesia, termasuk ke dalam kebudayaan

etnik Batak Toba. Masyarakat Batak Toba dengan didasari oleh pengalaman

kultural sebelumnya, dan antusias mencipta musik populer Batak Toba, mereka

melakukan berbagai kreativitas dan akulturasinya dengan budaya Barat, yang

dapat kita lihat pada kutipan di bawah ini.

… Keberhasilan Pekabaran Injil (PI) di Tano Batak yang dimulai tahun 1861 tidak dapat dipisahkan dari kehadiran Word, Burton, Munson dan Lyman. Kedatangan para ilmuan Franz Jung Hun dan Van der Tuuk yang sebelumnya meneliti budaya, bahasa dan Tano Batak… Jika menurut perhitungan 25-30 tahun satu generasi, jadi sudah sekitar 4-5 generasi lamanya sejak tahun 1864, terjadi perubahan besar di Tano Batak, antara lain: Tano Batak terbuka terhadap dunia luar.2

Musik dalam kebudayaan masyarakat Batak Toba, dapat dikelompokkan

ke dalam dua bagian besar, yaitu: (a) musik vokal dan (b) musik instrumental.

Menurut Soeharto, trio adalah komposisi musik untuk tiga penyaji, baik vokal

maupun instrumental. Pada instrumental, misalnya untuk piano, biola, dan cello3.

2PWT. Simanjuntak, 2011. “Berkat Sekolah Zending, Tano Batak Maju” Horas, Edisi 135. 5-20 Maret, h. 13. 3M. Soeharto, 1992. Kamus Musik. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, h. 137.

Page 10: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

3

Istilah trio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji vokal, yang

dalam pengelompokannya termasuk dalam musik vokal.

Kekompakan bernyanyi sangat penting bagi penyanyi Batak Toba di

dalam tradisinya. Masyarakat Batak Toba mempunyai kebiasaan bernyanyi

berkelompok dengan menggunakan harmonisasi. Dapat kita lihat pada kutipan

berikut: “Di Indonesia orang-orang Batak termasuk puak (suku bangsa) yang

kebetulan memiliki kebiasaan menyanyi dalam istiadatnya. Ketika Indonesia Raya

masih umum dinyanyikan satu suara, orang-orang Batak telah menyanyikan

secara SATB.”4 Menurut penulis lagu Indonesia Raya seharusnya dinyanyikan

satu suara, jika di ijinkan masyarakat Batak Toba mungkin akan mencoba

menyanyikan dengan secara SATB.

Karena orang Batak mempunyai kebiasaan bernyanyi, maka terjadi

kecenderungan orang Batak memiliki kelebihan5 atau piawai dalam bernyanyi.

Dalam hal ini untuk menyanyikan suatu lagu dalam 4 suara dibutuhkan

pengetahuan dan latihan yang menjadi rutinitas atau kebiasaan. Sama halnya

dengan bernyanyi di trio, pada tingkat kesulitannya bagaimana menjaga

keharmonisannya yang tinggi.

4Remy Sylado, 1983. Musik Pop Indonesia: Suatu Kekebalan Sang Mengapa. Jakarta: Bunga rampai, Gramedia. Dalam Edy Sedyawati (ed), Seni Dalam Masyarakat Indonesia. 5dr.Sugit Nugroho dalam acara Tau Gak Sih di Trans7 mengatakan “ Dari segi medis, bentuk wajah orang Batak, wajahnya sedikit melebar, merupakan sal ah satu factor juga, karena factor suara dipengaruhi oleh beberapa factor, dari bentuk rahangnya, dan semuanya itu merupakan suatu kesatuan yang akti f mengahadirkan suatu suara…Ada sebuah penelitian sederhana yang menyimpulkan orang Batak pintar bernyanyi karena mereka memiliki rongga sinuses wajah yang lebih besar. Sinuses adal ah rongga yang berisi udara yang l etaknya dalam rongga kepala disekitar hidung. Ada 3 pasang rongga sinuses di wajah kita, sinuses frontal di bagian dahi, sinuses maxillary di bagian pipi dan sinuses admoid di bagian hidung, salah satu sinuses tersebut berperan penting dalam resonansi pada saat bersuara atau bernyanyi, dibandingkan dengan suku lain rongga sinuses orang Batak lebih besar, hal itulah yang deperkirakan membuat resonansi atau getaran suara didalam rongga tersebut lebih baik, yang membuat suara orang Batak lebih keras dan lebih kuat saat bernyanyi.”

Page 11: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

4

Dalam penyajiannya, trio di Batak Toba tidak berbeda dengan trio yang

ada di luar masyarakat Batak Toba. Contoh trio yang terkenal dalam musik

populer dalam peringkat nasional, adalah Lex Trio, Trio Libels, dan lainnya. Dari

segi penyajian vokal untuk trio yang umum kita dengar adalah (SATB)

disesuaikan penggunaan jenis suara, seperti: “suara satu” untuk menyebut jenis

suara sopran, “suara dua” untuk menyebut jenis suara alto, dan “suara tiga” untuk

menyebut suara tenor, dan untuk “suara empat” untuk menyebut suara

bas/bariton. Mungkin yang membuat trio di Batak Toba sedikit berbeda adalah

dalam penyajian vokalnya, dan juga yang menjadi ciri kas adalah suara alto yang

sering dinyanyikan 1 oktaf lebih tinggi atau sering disebut parlima6 dalam bahasa

Batak Toba (penyanyi yang menyanyikan jenis suara alto tinggi). Istilah parlima

muncul untuk menjaga harmonisasi, karena harmonisasi merupakan hal yang

sangat penting pada format bernyanyi trio atau bagaimana para personil trio

menemukan suatu cara/langkah/solusi untuk menjaga harmonisasi dalam format

trio tetap terjaga, struktur musik seperti ini terdapat di Batak Toba. Dalam

komposisi musik Barat tidak ada sebutan untuk istilah untuk komposisi suara

(parlima) akan tetapi jika dikaji dari struktur musik dapat dikatakan dengan alto

tinggi (alto dinaikkan satu oktaf) yang aransemennya jarang ditemukan. Padahal

istilah-istilah seperti trio, sopran, alto, tenor, bas/bariton yang dalam

aransemennya sangat mudah di jumpai pada musik Barat.

6Seperti pada l agu Bulu–Sihabuluan, Raphon ilu-ilu ki ma ito, yang dibawakan trio Lasidos. Trio ini beranggotakan: Bunthora Situmorang, Jack Marpaung, dan Hilman Padang.

Page 12: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

5

Aktivitas bernyanyi trio sering juga kita jumpai pada tata acara

peribadahan, acara perkawinan, acara hiburan, festival dan di lapo7 atau kedai

tuak. Pada tata acara peribadahan sering kita jumpai penyanyi biduan (berformat

trio)8 yang fungsinya untuk memandu para jemaat bernyanyi. Pada acara

perkawinan, penyanyi trio yang fungsinya untuk mengisi acara hiburan, diiringi

instrumen keyboard. Biasanya yang punya pesta memesan kepada ketua

kelompok pemusik, untuk menyediakan partrio (penyanyi trio). Hampir di setiap

acara perkawinan (yang diselenggarakan oleh kelompok ekonomi menengah ke

atas) akan mengundang penyanyi yang berformat trio, dari ketua kelompok musik.

Guna musik trio ini dalam kebudayaan Batak Toba, adalah seperti pada

acara hiburan, menghibur pada acara ulang tahun (misalnya ulang tahun Tapanuli

Utara atau ulang tahun pribadi), perayaan Natal, dan menghibur masyarakat

secara langsung (live) melalui kegiatan seperti pagelaran. Pertunjukan langsung

atau tidak langsung, yang biasanya berhubungan dengan hakekat orientasinya

yaitu bisnis serta hasil komersial sebagai tujuan produknya. Di dalam bentuk

festival dapat kita lihat dari maraknya pengadaan acara ini, baik di café atau

festival trio se-kabupaten, dan kegiatan bernyanyi yang paling sering kita lihat dan

dilakukan untuk kesenangan yaitu di lapo atau kedai tuak. Biasanya lagu-lagu

yang dibawakan adalah lagu-lagu trio yang populer. Ada juga beberapa trio atau

7“Lapo artinya warung. Lapo di Tapanuli Utara, selain tempat untuk menjual makanan dan minuman, juga memiliki fungsi sosial. Lapo dijadikan tempat berkumpul warga. Warga setempat yang semuanya sudah saling kenal, menghabiskan waktu luangnya di lapo dengan bermain catur, gitar atau sekedar ngobrol-ngobrol sambil minum tuak atau kopi panas dan nonton televisi”. Dikutip dari Edward Siahaan. 2003. “Tapanuli Utara The Beautiful Land.” Seni (Jurnal Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara), h. 82. 8Yang dimaksud dengan berformat trio/penyanyi trio/partrio adalah beranggotakan tiga orang penyanyi.

Page 13: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

6

penyanyi trio di musik pesta yang latihannya di lapo9 dan mereka juga

melakukannya untuk kesenangan.

Menurut Simanjuntak10 kedai tuak sebagai salah satu tempat orang-orang

berkumpul khususnya orang Batak, dapat juga berfungsi sebagai tempat hiburan.

Hal ini dapat dilihat pada waktu orang-orang bekerja keras seharian untuk mencari

nafkah kemudian datang beramai-ramai ke kedai tuak untuk melepas lelah sambil

menghibur diri dengan diselingi gelak tawa.

Dari pernyataan di atas dan juga penulis sebagai seorang suku Batak Toba

kawasan Silindung, tepatnya di Tarutung, dari masa anak-anak sampai dewasa dan

hingga sekarang masih tetap berdomisili di Batak Toba, penulis berasumsi bahwa

fungsi lapo atau kedai tuak selain untuk menjual makanan11 dan minuman, juga

untuk dijadikan sebagai tempat berkumpul warga khususnya orang Batak Toba

yang ingin menghibur dirinya dengan menghabiskan waktunya setelah selesai

bekerja dengan cara bermain catur, nonton televisi, ngobrol-ngobrol, untuk

membuka wawasan diri, dan bernyanyi bersama-sama, baik bernyanyi solo atau

trio yang diiringi gitar sambil minum tuak atau kopi panas.

Keberadaan nyanyian, berformat trio, tempat latihan dan sosialisasi di

lapo, tidak dapat dilepaskan dari nyanyian tradisi Batak Toba, sebelum munculnya

gaya trio. Menurut Ben.M. Pasaribu, pembagian musik vokal Batak Toba, adalah

sebagai berikut.

9Kompas, 3 Februari 2013, h. 13, “Monang Sianipar, pengusaha Batak, yang menjadikan laponya sebagai tempat nongkrong dan latihan para seniman Batak.” 10B.A.Simanjuntak, 1986. Pemikiran Tentang Batak. Medan: Pusat Dokumentasi dan Pengkajian Kebudayaan Batak, Universitas HKBP Nommensen. 11Dalam bahasa Batak Toba disebut Tambul atau makanan seperti kacang, kerupuk, daging dan lain-lain.

Page 14: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

7

a. Ende Mandideng, adalah musik vokal yang berfungsi untuk

menidurkan anak (lullaby),

b. Ende Sipaingot, adalah musik vokal yang berisi pesan kepada putrinya

yang akan melangsungkan pernikahan. Dinyanyikan pada saat

senggang pada hari menjelang pernikahan tersebut.

c. Ende Pargaulan, adalah musik vokal yang secara umum merupakan

“solo-chorus” dan dinyanyikan oleh kaum muda dalam waktu

senggang, biasanya malam hari.

d. Ende Tumba, adalah musik vokal yang khusus dinyanyikan sebagai

pengiring tarian hiburan (tumba). Penyanyinya sekaligus menari

dengan melompat-lompat dan berpegangan tangan sambil bergerak

melingkar. Biasanya ende tumba ini dilakukan oleh remaja di alaman

(halaman kampung) pada malam terang bulan.

e. Ende Sibaran, adalah musik vokal sebagai cetusan penderitaan yang

berkepanjangan. Penyanyinya adalah orang yang menderita tersebut,

yang menyanyi di tempat sepi.

f. Ende Pasu-pasuan, adalah musik vokal yang berkenaan dengan

pemberkatan, berisi lirik-lirik tentang kekuasaan yang abadi dari Yang

Maha Kuasa. Biasanya dinyanyikan oleh orang-orang tua kepada

keturunannya.

g. Ende Hata, adalah musik vokal yang berupa lirik yang diimbuhi ritem

dan disajikan secara monoton, seperti metric speech. Liriknya berupa

rangkaian pantun dengan bentuk pola irama AABB yang memiliki

Page 15: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

8

jumlah suku kata yang sama. Biasanya dinyanyikan oleh seorang yang

lebih dewasa atau orang tua.

h. Ende Andung, adalah merupakan musik vokal yang bercerita tentang

riwayat hidup seseorang yang telah meninggal, yang disajikan pada

saat atau setelah disemayamkan. Dalam ende andung, melodinya

datang secara spontan sehingga penyanyinya, haruslah penyanyi yang

cepat tanggap dan trampil dalam sastra serta menguasai beberapa

motif-motif lagu yang penting untuk jenis nyanyian ini.12

Untuk melihat faktor-faktor bagaimana penyanyi yang berformat trio di

Batak Toba hingga lahirnya istilah trio yang begitu fenomenal jika dibandingkan

dengan daerah di luar Batak Toba, jika dilihat atau dibandingkan dengan

keberadaan trio di luar Batak Toba, maka menurut asumsi penulis penyebaran

agama bukanlah faktor satu-satunya, misalnya masyarakat Karo yang juga

mayoritas Kristen. Akan tetapi penyanyi yang berformat trio di masyarakat Karo

atau di daerah lain tidak sebanyak di Batak Toba.

Menurut Djohan13 secara psikologis penentuan aktivitas musik termasuk

persepsi dan kognisi ditanggapi secara apriori walaupun perilaku musikal juga

merupakan salah satu aspek penting dari perilaku manusia. Sejauh ini penelitian

atas perilaku musikal selalu dihubungkan dengan proses kognitif dan persepsi.

Neisser14 mengatakan bahwa psikologi kognitif dan disiplin terkait menjadi

penting dan secara ekologis merupakan penemuan yang absah dalam proses

12Ben M. Pasaribu,1986. “Taganing Batak Toba: Suatau Kajian Konteks Sabangunan.” Medan: Skripsi Sarjana USU Fakultas Sastra Jurusan Etnomusikologi. 13Djohan, 2003, Psikologi Musik, Yogyakarta: Buku Baik, h. 4. 14Ibid.,h. 4, dikutip dari Neisser (1997, p.24)

Page 16: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

9

penggabungan antara disiplin psikologis dan musik. Gaston15 sejak lama

mengingatkan bahwa perilaku musikal seharusnya dipelajari melalui psikologi,

antropologi, dan sosiologi.

Tidak satu pun masyarakat atau budaya yang tidak memiliki musik, atau

setiap orang memerlukan musik. Musik adalah perilaku sosial yang kompleks dan

universal. Setiap masyarakat memiliki apa yang disebut dengan musik16 dan setiap

anggota masyarakatnya adalah musikal.

Menurut Abler17 musik memiliki semua karakter penting dari sistem

kimia, genetika, dan bahasa manusia. Kemudian Sloboda18 secara tegas

mengatakan bahwa perasaan manusia terikat dengan bentuk musik karena terdapat

konsistensi dalam respon musik yang secara relatif memberikan lingkungan yang

sama. Dikatakannya bahwa secara mendasar terdapat alasan yang kuat untuk

menggunakan pendekatan kognitif dalam mengalami stimuli musik. Interaksi

antara musik dan psikologi tidak dapat dihindarkan karena selain psikolog tertarik

dengan interpretasi perilaku manusia juga karena musik sebagai bagian dari seni

adalah bentuk perilaku manusia yang unik dan memiliki pengaruh yang kuat.

Dalam interaksi antar manusia terjadi proses saling meningkatkan

pemahaman sebagai suatu budaya yang memainkan peran signifikan dalam

mematangkan persepsi dan kognisi. Perkembangan perilaku musik dalam

kenyataannya semakin jelas kuat dipengaruhi oleh proses evolusi dalam pikiran.

15E.T. Gaston, 1957. Music Therapy: Factors Contributing to Responses to Music. KS:The Allen Press, Lawrence, h. 23–30. 16Blacking, J, “ Music, Culture and Experience”, University of Chicago Press, London, 1995. 17Djohan, 2003. Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik, h. 7,dikutip dari Abler 18Ibid., h. 7 dikutip dari Sloboda (1988).

Page 17: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

10

Musik bukan hanya memberikan anak media interaksi sosial, ruang bebas

resiko untuk mengeksplorasi perilaku sosial tetapi juga memungkinkan akibat

sebaliknya berupa potensi aksi dan transaksi yang pada kenyataannya musik

secara signifikan dapat merubah sebuah situasi. Dari perspektif kognitif, musik

adalah produk konvensi budaya dan fakta perwujudannya secara seketika dalam

kognisi anggota budaya tersebut.19

Budaya adalah sekelompok orang yang menanggung kebutuhan bersama,

lingkungan, perhatian dan nilai, teridentifikasi serta terpilih secara teratur oleh

dunia suara, sensitivitas manusia terhadap suara, produksi suara saat ini, masa lalu

serta yang telah termodifikasi. Kluckohn mengatakan kebudayaan sering diartikan

sebagai keseluruhan cara hidup manusia, yaitu warisan sosial yang diperoleh

seseorang dari kelompoknya atau kebudayaan dapat dianggap sebagai bagian

lingkungan yang diciptakan manusia.20

Musik sangat penting bagi aktivitas masyarakat Batak Toba, bernyanyi

bersama-sama dapat dilihat dari pembagian musik vokal Batak Toba21, khususnya

pada Ende Pargaulan dan Ende Tumba, bagaimana orang Batak menggambarkan

suasana hatinya dan menuangkannya lewat tarian dan nyanyian. Dari beberapa

penelitian tentang apakah musik benar-benar dapat mempengaruhi suasana hati,

19Djohan, op. cit., h. 13. 20Clyde Kluckohn, “Cermin Bagi Manusia”, dalam Manusia Kebudayaan dan Lingkungannya, (ed. Parsudi Suparlan), tanpa tahun. 21Ben M. Pasaribu, 1986. “Taganing Batak Toba: Suatau Kajian Konteks Sabangunan” Skripsi Sarjana USU Fakultas Sastra Jurusna Etnomusikologi, Medan, tentang pembagian musik vokal Batak Toba. Ende Pargaulan, adal ah musik vokal yang secara umum merupakan “ solo-chorus” dan dinyanyikan oleh kaum muda dalam waktu senggang, biasanya malam hari. Ende Tumba, adalah musik vokal yang khusus dinyanyikan sebagai pengiring tarian hiburan (tumba). Penyanyinya sekaligus menari dengan melompat -lompat dan berpegangan tangan sambil bergerak melingkar. Biasanya ende tumba ini dilakukan oleh remaja di alaman (halaman kampung) pada malam terang bulan.

Page 18: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

11

seperti penelitian yang dilakukan oleh Chastain dkk. yang menemukan bahwa

musik yang mempengaruhi suasana hati memiliki efek mempertajam perhatian,

sehingga subjek dapat lebih memberi perhatian pada kata-kata yang cocok dengan

suasana musiknya. Pengaruh musik terhadap perhatian ini dapat menjelaskan

mengapa kata-kata yang tepat lebih mudah diingat. Menurut Lewis dkk. musik

dengan kategori positif menghasilkan peningkatan suasana hati yang positif

demikian pula musik yang sedih juga menghasilkan peningkatan suasana hati

negatif. Maka disimpulkan bahwa sebuah musik cenderung menimbulkan suasana

hati yang sama dalam diri pendengarnya.

Sloboda mengatakan, faktor umum pada semua sampel adalah bahwa

musik tidak berperan menghasilkan emosi tetapi lebih menyediakan akses bagi

seseorang untuk mengalami emosi yang sudah “ter-agenda.” Pencarian tentang

pemahaman persepsi dalam analisis musik dengan pengertian persepsi pada

psikologi kognitif masih terus dilakukan, karena pandangan mengenai persepsi

sebagai suatu proses yang tidak disengaja dan disadari sebenarnya merupakan

domain psikologi, maka pandangan tentang persepsi dalam analisis musik akan

gagal bila dihubungkan dengan persepsi dari perspektif kognitif. Menurut

Bruner22 “psikologi kerakyatan” adalah “serangkaian deskripsi normatif mengenai

bagaimana seseorang ‘menandakan’, seperti apa pikiran kita, aksi apa yang dapat

diperkirakan, kemungkinan gaya hidup seperti apa, atau bagaimana seseorang

melakukan sesuatu”. Analisis musik dalam pandangan “psikologi kerakyatan”

merupakan suatu persepsi dari subjek dengan maksud mengintervensi dan

22J. Bruner. 1990. Acts of Meaning. London: Harvard University Press.

Page 19: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

12

mengkategorisasikan pengalaman yang secara sadar dipertajam serta diulang

dalam suatu penelitian.

Bruner menyatakan bahwa “belajar psikologi kerakyatan seperti halnya

belajar menggunakan bahasa adalah sama seperti kalau kita belajar melaksanakan

transaksi interpersonal dalam kehidupan sehari-hari.” Sementara ini “psikologi

kerakyatan” banyak di gunakan dalam menganalisis fenomena musik yang

kompleks, walau kenyataannya fenomena tersebut tidak sama bagi pendengar

yang hanya ingin menikmati musik.

Hubungan langsung antara kejadian musik23 atau keterlibatan masyarakat

Batak Toba dengan kegiatan bernyanyi berkelompok atau bagaimana musik itu

dipelihara dalam masyarakat dapat dilihat dari keberadaan penyanyi trio di Batak

Toba saat ini. Karl Edmund24 mengatakan bahwa lagu Batak atau Flores sangat

kuat untuk dinyanyikan bersama, didukung juga oleh trio yang merupakan

gambaran suatu tradisi budaya yang masih bertahan dan dinikmati masyarakat

Batak Toba, dapat dibayangkan pengalaman seseorang ketika kepuasan emosi

seseorang berhasil dengan musik, bebas dari rasa bosan, secara langsung akan

mempengaruhi produktivitas serta menghadirkan kegembiraan. Pengalaman

seseorang dalam merespon secara positif menunjukkan bahwa secara umum

mereka merasa nyaman.25

Hal di atas sedikit banyak menerangkan bagaimana sifat orang Batak yang

sering berkumpul sehingga memungkinkan adanya kerjasama yang tentunya

23Shin Nakagawa, op. cit., h. 6, “ Untuk menjelaskan musik tersebut kita harus menyadari bahwa musik itu hidup dalam masyarakat; musik dianggap sebagai cerminan system sosial atau sebaliknya.” 24Karl Edmund, 1999. Inkulturasi Nyanyian Liturgi. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi. 25Djohan, op. cit., h. 206.

Page 20: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

13

dalam hal bernyanyi, dan bagaimana masyarakat Batak Toba di dalam kehidupan

anggota masyarakat secara individu maupun secara kolektif sering terlibat dalam

musik, khususnya musik vokal.

Masyarakat Batak Toba tidak terpisahkan dari kegiatan bernyanyi, baik

bernyanyi vokal solo atau berkelompok (pada umumnya trio) baik secara

langsung maupun tidak langsung sejak kecil hingga masa tuanya sering terlibat

dalam musik, khususnya musik vokal, sehingga trio berkembang begitu pesat dan

menjadi faktor kenapa trio di Batak relatif kuat. Hal ini menggambarkan

bagaimana sifat alami masyarakat Batak Toba dalam mengisi aktifitas

masyarakatnya.

Seni suara yang berarti keindahan suara yang di sampaikan kepada orang

lain, misalnya suara manusia yaitu dengan praktek bernyanyi, tentu dengan

penampilan suara melalui nyanyian berupa vokal solo, trio, paduan suara dan juga

jenis vokal yang lainnya. Untuk menyatukan perbedaan warna suara (timbre)

bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk dilakukan, dibutuhkan suatu proses

belajar, latihan (kebiasaan) dan pengetahuan tentang musik.

Munculnya budaya trio pada musik populer Batak Toba ini sangat erat

kaitannya dengan aspek sejarah, yaitu berinteraksinya musik tradisional Batak

Toba dengan musik Barat, yang salah satu caranya adalah masuk melalui lembaga

gereja. Perkembangan musik pada masyarakat Batak Toba khususnya vokal (trio)

tidak terlepas dari sejarah perkembangan penginjilan di Tanah Batak pada paruh

kedua abad ke-19, karena trio pada musik populer Batak Toba berkembang seiring

dengan masuknya penginjilan di Tanah Batak yang dibawakan oleh para

Page 21: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

14

misionaris 26 nyanyian-nyanyian dan musik gerejani merupakan salah satu hal

yang sangat diperhatikan oleh para misionaris. Ada tiga cara yang diterapkan oleh

para misionaris pada saat melakukan tugasnya yaitu: berkhotbah, mengajar, dan

menyanyi. Sedangkan salah satu ciri khas pengajaran para misionaris adalah lebih

menekankan pendidikan melalui musik karena mereka menganggap orang Batak

terkenal suka nyanyian.27 Dapat dikatakan istilah trio dikenalkan oleh para

misionaris, karena para misionaris yang membawa atau mengenalkan pendidikan

musik Barat di Batak Toba atau istilah trio dulunya ada di Barat dan secara

struktural musik populer Batak Toba pada masa sekarang ini cenderung

menggunakan tangga-tangga nada diatonik Barat, dengan teks Batak Toba, serta

ensambel campuran antara musik tradisi dan musik Barat.

Disekitar tahun 1920-an muncul suatu tradisi hiburan panggung yakni

“opera Batak” yang lebih merupakan bentuk fenomena kesenian urban.

Munculnya opera Batak disebabkan karena kebutuhan dari masyarakat urban

Batak Toba terhadap satu bentuk seni pertunjukan yang mencirikan budaya Batak

Toba sebagai respon (local counter part) terhadap bentuk pertunjukan opera

bangsawan dari etnis Melayu yang sangat popular pada masa itu. Perkembangan

wilayah nada pada musik masyarakat Batak Toba dapat dilihat dari lagu-lagu

karya Tilhang Gultom, antara lain: Sinanggar Tullo, dan juga musik Barat telah

26Dasarnya dari latar belakang agama, dengan datangnya nomensen, disini nomensen mengenalkan tangga nada diatonis, bukan pentatonis, yang pada t ata acara peribadahan ada koornya maka ada pembagian suara SATB, jadi orang Batak pada masa tahun 1961 sudah mengenal tangga nada diatonis. 27A. Panggabean,“ Dasar Theologia Operational HKBP bersama atau tanpa Nommensen (Dari mana sumber theologia HKBP?) dalam HKBP. Benih yang Berbuah.” Hari peringatan 150 tahung Ompui Ephorus Dr.Ingwer Ludwig Nommensen Almarhum 6 Februari 1834-6 Februari 1984.

Page 22: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

15

memberi warna tersendiri bagi musik tradisional Batak Toba yang dapat dilihat

dengan pemunculan nada-nada yang diatonis di dalam ensembel Gondang

Hasapi. Opera Batak telah mempengaruhi status serta keterlibatan perempuan

dalam seni pertunjukan di masyarakat Batak Toba yang diikuti dengan munculnya

trio Sitompul Sister pada tahun 1965, trio yang beranggotakan perempuan.

Setelah opera Tilhang Gultom mati suri dan juga faktor larangan upacara

bius dan musik gondang atas permintaan Nommensen pada pemerintah kolonial

Belanda pada rentang waktu antara 1898-1938, mengakibatkan banyak interaksi

dengan agama Kristen Protestan atau pada masa larangan ini mengakibatkan

banyak sekali pengaruh nilai-nilai Barat menggoncangkan kebudayaan tradisi

Batak Toba sampai ke akarnya.

Pertunjukan pada beberapa alat instrumen musik hampir seluruhnya atau

sudah mendekati ketidak berfungsian lagi, karena adanya jenis-jenis pertunjukan

lain yang telah muncul dan berkembang. Minat orang Batak Toba pada

pertunjukan Barat dan musik pop, baik yang dibawakan oleh orang Batak Toba,

begitu juga dengan grup-grup Indonesia lainnya mengindikasikan kecendrungan

ke arah transethnic dan uniformistic pertunjukan budaya Indonesia28. Kemudian

muncul istilah vokal grup pada masyarakat Batak Toba, lebih melekat kepada

penyanyi hotel dan penyanyi penghibur di istana Negara dan juga sebagai media

tour seni budaya pemerintah keberbagai Negara, walaupun penyanyi berformat

trio pada musik populer Batak Toba sudah muncul sebelumnya, yaitu trio Marihot

setelah perang dunia ke-dua. 28Artur Simon,1984. “Functional Changes In Batak Traditional Music and Its Role In Modern Indonesia Society”. Monash University Library: Asian Music, Journal Of The Society For Asian Music, Volume XV-2, h. 65.

Page 23: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

16

Istilah trio tidak asing lagi bagi orang Batak Toba, dapat kita lihat dari

banyaknya trio yang eksis dan masih bertahan dipapan atas musik pop Batak, dan

hampir di setiap pemilik café dan musik dapat kita jumpai penyanyi trio, dan juga

di festival seperti festival yang digelar oleh Palm Garden Cafe 29 sehingga banyak

argumen tentang kenapa istilah trio begitu dekat dengan aktivitas masyarakat

Batak Toba. Hal ini di mulai sejak abad 20 yakni sekitar tahun 1900-an. Seni

vokal telah mengalami kemajuan di tanah Batak, terutama di lingkungan

penduduk yang beragama Kristen. Pada masa tersebut mulai muncul lagu-lagu

seriosa dalam bahasa Batak, di samping itu juga timbul lagu-lagu populer Batak.30

Karl Edmund31 mengatakan bahwa dalam suku Batak Toba umumnya

musik tradisional berhubungan dengan gondang, yang artinya merupakan iringan

tari (Tortor). Sedangkan lagu daerah Toba sudah sedikit menjauh dari pola ini dan

berbau Barat.

Perubahan pada masa kolonialis yang behubungan dengan kedatangan

misionaris yang menimbulkan kontak tradisi antara budaya Barat dan budaya

Batak, dan perkembangan jaman mengakibatkan adanya nilai-nilai tradisi yang

terkikis32 bahkan terlupakan. Dapat kita lihat dari perkembangan, seperti radio,

29Sebanyak 38 trio bertarung memperebutkan hadiah total Rp 50 juta dalam enam kategori juara pada festival yang digel ar oleh Palm Garden Café pada 22 Pebruari-April 2010. “ Palm Garden Gelar Festival”. Horas, Edisi 121. 10-31 Maret, h.58. 30Siahaan. N, 1964. Sejarah Kebudayaan Batak. Medan: CV.Napitupulu dan sons, h.126-127. 31Karl Edmund, 1999. Inkulturasi Nyanyian Liturgi. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi. 32Budaya, Opini http://tanoBatak.wordpress.com/2007/04/12/gondang-Batak-warisan-yang-kurang-dihargai/Halaman ini terakhir diubah April 12, 2007 Mark Kenyton (Penulis adalah kandidat doktor di Universitas Washington Seatle, AS) “ Dengan kedatangan agama Kristen ke Tanah Batak, pokok kebudayaan B atak sangat diubah sekali. Interaksi dengan agama baru ini dan nilai-nilai Barat menggoncangkan kebudayaan tradisi Batak Toba sampai ke akarnya. Menurut gereja Kristen musik gondang berhubungan dengan kesurupan, pemujaan roh nenek moyang, dan agama Batak asli, terlalu bahaya untuk dibolehkan terus dimainkan lagi. Pada awal abad kedua

Page 24: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

17

televisi, dan beberapa jenis media elektronik33 lainnya seperti video, kaset, laser

disc, tape reel yang dapat dijadikan acuan menjadi sumber perkembangan musik

populer.34 Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari kutipan berikut.

Bahkan karena ketidakkenalan siswa pada genre musik tersebut, sebagian besar siswa mengidentifikasikan musik vokal tradisional dengan musik pop daerah, yaitu ragam musik pop Indonesia yang berbahasa daerah. Survei juga menunjukkan persentase siswa yang mendengar musik pop daerah dan pop Indonesia tiga kali lebih besar dari persentase siswa yang mendengar musik vokal tradisional. Sehingga anak-anak bangsa ini lebih ‘familiar’ dengan musik pop atau R&B dari pada musiknya sendiri. Kondisi ini logis, karena invasi musik popular-pop daerah, pop Indonesia dan pop Barat-telah merambat kemana-mana tidak terkecuali ke desa yang terisolir sekali pun, tentunya lewat berbagai media elektronik.35

Banyak terdapat perubahan pada musik rakyat Batak Toba, baik musik

vokal atau instrumental, dan juga dalam hal penyajiannya, dapat kita lihat dari

keberadaan musik tiup (brass band), opera Batak, musik populer di Batak Toba,

dan istilah trio yang merupakan salah satu bentuk penyajian instrumental dan

puluh Nommensen minta pemerintah kolonial Belanda untuk melarang upacara bius dan musik gondang. Larangan ini bertahan hampir empat puluh tahun sampai pada t ahun 1938. Itu merupakan suatu pukulan utama untuk agama tradisi Batak Toba dan musik gondang yang sangat terkait dengan agama tersebut.” 33Mauly Purba dan Ben M Pasaribu, 2006. Musik Populer. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara, h. 2. “ … Media elektronik adalah salah satu konteks musik populer yang paling dominan, sulit mencari radio dan televisi yang tidak menyiarkan musik, diantara berbagai ragam musik yang disiarkan media elektronik, musik populer paling dominan ”. 34Dieter Mack, 2004. Musik Kontemporer dan Persoalan Interkultural. Bandung: Arti h. 2, “ … Pada abad ke-20 muncul sesuatu yang sangat baru lagi, yaitu musik populer (bukan musik rakyat!) yang disebarluaskan melalui media massa. Musik populer ini tidak dapat disamakan dengan musik rakyat, seperti misalnya dalam tradisi etnik-etnik di Indonesia sebab musik populer baru ini berdasarkan pertimbangan-pertimbangan komersial, di mana teknologi reproduksi memungkinkannya”. 35Mauly Purba, 2007. “ Musik Tradisional Masyarakat Sumatera Utara: Harapan, Peluang Dan Tantangan.” Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Dalam Bidang Ilmu Etnomusikologi Pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan, h. 3.

Page 25: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

18

instrumen vokal, sebagai bagian dari tradisi mereka atau kebudayaan bangsa

Barat.36

Dari sekian banyaknya trio yang pernah eksis dan masih eksis, timbul

pertanyaan di benak penulis, bagaimana mereka melatih kemampuan

bersolmisasi? Apakah setiap trio mempunyai latar belakang pendidikan musik?

atau hanya faktor kebiasaan orang Batak Toba bernyanyi, mengingat masyarakat

Batak Toba mempunyai tradisi oral.

… Musik tradisional di Indonesia umumnya menganut system oral (lisan). Ini artinya semua teorinya di transmisikan secara oral. Teori mencakup semua aspek tentang musik tersebut, dari aspek belajar mengajar, estetika, pembuatan alat musik sampai pada teknik atau norma-norma pertunjukannya. Dalam konteks belajar-mengajar teori-teori yang sifatnya praktis itu berlangsung secara ‘face to face’. Yang belajar harus mendengar, menyebutkan dan menghafalkannya. Orang yang ingin belajar harus mencari guru; guru dalam hal ini adalah para seniman musik tradisi itu.37

Pernyataan di atas menunjukkan bahwa kebiasaan masyarakat di Sumatera Utara

khususnya di Batak Toba bernyanyi dilakukan secara lisan, yaitu lewat kegiatan

mendengar, menirukan, dan menghafal.

Mengingat hal di atas, maka menimbulkan beberapa pertanyaan dalam

benak penulis: Bagaimana munculnya istilah trio dan musik populer Batak Toba,

Apa itu musik populer, bagaimana perkembangan musik populer pada awalnya,

kapan masyarakat Batak Toba mengenal istilah trio dan musik populer, apa yang

36Shin Nakagawa, 2000. Musik dan Kosmos: Sebuah Pengantar Etnomusikologi. Jakart a: Yayasan Obor Indonesia, h. 5. “ … Yang dimaksud musik internasional adalah musik yang tidak mempunyai latar belakang suatu etnis, yaitu etnis internasional. Musik ini muncul sebagai akibat pengaruh teknologi, misalnya musik populer. Musik ini menggunakan instrument hasil teknologi modern, akan tetapi musik ini sebetulnya juga masih berhubungan dengan suatu etnis (etnis Barat), karena teknologi adalah kebudayaan bangsa Barat ”. 37 Ibid ., h. 11.

Page 26: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

19

melatar belakangi terbentuknya penyanyi trio, kenapa harus trio, apa peran dan

fungsi trio pada musik populer Batak Toba?

Hubungan-hubungan antarbudaya serta proses saling mempengaruhi

merupakan suatu hal yang alamiah, terlepas dari cara serta dampak proses

tersebut, dan juga karena kesenian sebagai medan ekspresi dan kesadaran yang

paling inti dari salah satu budaya.

Menurut asumsi penulis, penyanyi-penyanyi trio pada musik populer

Batak Toba muncul karena banyaknya talenta-talenta dikarenakan kebiasaan

orang Batak Toba bernyanyi dan juga karena perkembangan musik Batak Toba

sudah banyak mengalami perubahan pada masa kolonialis,38 kedatangan

misionaris,39 dan perkembangan jaman,40 sehingga menimbulkan kontak tradisi

antara budaya Barat dan budaya Batak Toba.

Penulis melihat pertanyaan-pertanyaan dan asumsi diatas dapat menjadi

salah satu bahan penelitian ilmiah. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis

memilih judul “TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA:

ANALISIS SEJARAH, FUNGSI DAN STRUKTUR MUSIK.”

38Franki Raden, 1994. “ Musik Kontemporer Indonesia: Dinamika Pertemuan Antara Dua Tradisi”, KALAM, edisi 2, h. 12, dalam Dieter Mack, 2004. Musik Kontemporer dan Persoalan Interkultural. Bandung: Arti. “… Suatu saat atau masa dalam perkembangan musik Barat yang telah menyerbu Indonesia melalui jalur kolonialisme… Jika demikian, kenyataan itu mesti dipermasalahkan terlebih dahulu, daripada memuji suatu proses (yang sebenarnya hanya hasil jaman penjajahan), at au dalam istilah Franki Raden “ … mencari pertemuan yang ideal antara tradisi budaya musik Indonesia dan Barat…”. 39Ibid., h. 22, “… tetapi lingkungan kehidupan musik mereka di Tapanuli adalah musik gereja yang merupakan bagian integral dari kebudayaan Barat yang masuk kesana melalui para misionaris Jerman…Pada masa itu hanya pada masyarakat Bataklah mani festasi budaya musik klasik Barat… musik atau lagu-lagu sederhana untuk melibatkan rakyat dalam jaringan keagamaan melalui praktek musik yang mudah dikuasai oleh orang awam…”. 40 Ibid., h. 32, “… dengan serbuan para penjaj ah (termasuk implikasi dan sarana modernitasnya, yaitu turisme serta jaringan media-media elektronis) budaya-budaya seperti di Indonesia, baik dapat dihancurkan (baca: di-Barat-kan)… Dan hanya dengan pengaruh inilah Negara-negara seperti Indonesia baru memiliki sejarah sendiri, yaitu pada hakekatnya sejarah orang Barat di dalam budaya masing-masing itu”.

Page 27: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

20

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, agar pembahasan lebih terarah

maka yang menjadi titik perhatian penelitian bagi penulis adalah analisis sejarah,

fungsi, dan struktur musik trio pada musik populer Batak Toba.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis sejarah Trio pada musik populer Batak Toba.

2. Menganalisis fungsi Trio pada musik populer Batak Toba.

3. Menganalisis struktur musik dari lagu-lagu Trio pada Musik Populer

Batak Toba.

1.3.1 Manfaat Penelitian

Dalam penulisan karya ilmiah ini di harapkan dapat bermanfaat dan dapat

menjadi kontribusi bagi para pembaca khususnya suku Batak Toba.

Adapun manfaat penulisan ini adalah:

1. Menambah referensi tentang kesenian.

2. Memberikan kontribusi yang bersifat positif tentang penyanyi Trio pada

musik populer Batak Toba.

3. Memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang penyanyi Trio pada

musik populer Batak Toba.

4. Memberikan masukan bagi peneliti berikutnya dalam hal menganalisis

lagu yang lebih relevan di kemudian hari.

Page 28: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

21

5. Untuk memperoleh Magister Seni di Program Pasca Sarjana Universitas

Sumatera Utara.

1.4 Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian ini, penulis terlebih dahulu melakukan

studi kepustakaan, yakni mencari literatur-literatur yang berhubungan dengan

objek penelitian ini. Tujuan dari studi kepustakaan ini adalah untuk mendapatkan

dasar-dasar teori dan menelaah literatur-literatur tersebut dengan penelitian dalam

lingkup pengkajian dan penciptaan seni secara umum dan pembahasan trio pada

musik populer Batak Toba secara khusus. Tujuan yang kedua adalah untuk

menghindari penelitian yang tumpang tindih.

Sepanjang pengetahuan penulis, dari hasil penelitian pustaka yang

dilakukan menunjukkan bahwa hingga saat ini belum ada kajian yang mendalam

mengenai penyanyi trio pada musik populer Batak Toba terlebih yang

menguraikan tentang analisis struktur musik dan syair.

Untuk mendukung pengetahuan dan pemahaman penulis dalam membahas

permasalahan yang ada, maka penulis mempergunakan beberapa buku acuan.

Buku-buku acuan tersebut antara lain:

Buku yang ditulis Mawene41 Berjudul Gereja Yang Bernyanyi buku ini

membantu penulis untuk memberikan gambaran tentang sejarah trio dan

klasifikasinya dalam ilmu musik. Buku yang ditulis Djohaan42 yang berjudul

Psikologi Musik buku ini membantu penulis untuk melihat penentuan aktifitas

41Mawene M. Th, 2004. Gereja Yang Bernyanyi. Yogyakarta: PBMR ANDI, Yogyakarta. 42Djohan, 2003. Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik.

Page 29: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

22

musik, perilaku musikal, perilaku manusia dalam mengungkap bagaimana orang

Batak Toba suka bernyanyi berkelompok yang tentunya dalam hal ini untuk

mengungkap fenomena trio. Skripsi yang ditulis Ivo Panggabean yang berjudul

“Musik Populer Batak-Toba Suatu Observasi Musikologi-Diskografis”,43 Skripsi

Fakultas Kesenian, Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen, skripsi ini

berisi mengenai Musik Populer, Perkembangan Musik Populer, Musik Populer

Dalam Persepsi Batak Toba, Kesejarahan dan Perkembangan Musik Populer

Batak Toba. Buku yang ditulis Mauly Purba dan Ben M Pasaribu, yang berjudul

“Musik Populer”,44 buku ini berisi tentang Musik Populer, Musik Populer di

Indonesia, Musik Populer di Indonesia sebelum 1960, Beberapa Jenis Musik

Populer di Indonesia saat ini, Musik Populer Manca Negara dan Pengaruhnya

Pada Perkembangan Musik Populer di Indonesia, Tinjauan Ragam Teks Musik

Populer, Konteks dan Fungsi Sosial Musik Populer. Buku yang ditulis Dieter

Mack, yang berjudul Sejarah Musik Jilid 445 buku ini berisi tentang Musik di

Indonesia Setelah Tahun 1945, Musik Populer yang berakar dari suatu proses

campuran antara berbagai sumber, Musik Populer yang berkiblat ke Musik

Populer, Manusia Empiris dan Holistik melawan mitos kesenian Transenden-

Pengaruh Barat-Unsur “Populer” Melawan Unsur “Seni”, Seni Populer. Buku

yang ditulis Karl Edmund yang berjudul Ilmu Bentuk Musik,46 buku ini sangat

berguna untuk melihat cara menganalisa lagu, pada bagian pertama di terangkan

43Ivo Panggabean, 1994. “ Musik Populer Batak-Toba Suatu Observasi Musikologi-Diskografis”, Medan: Skripsi Fakultas Kesenian, Perpustakaan Universitas HKBP Nommenssen. 44Mauly Purba dan Ben M Pasaribu, 2006. Musik Populer. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara. 45Dieter Mack, 2002. Sejarah Musik Jilid 4. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, h.495-591. 46Karl Edmund, 1999. Inkulturasi Nyanyian Liturgi. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Page 30: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

23

tentang kalimat, motif dan bentuk lagu. Buku yang ditulis Dieter Mack yang

berjudul Ilmu Melodi,47 buku ini membahas tentang beberapa contoh gaya melodi

dari jaman ke jaman yang di analisa untuk menciptakan bagaimana membuat

melodi yang baik.

1.5 Konsep Dan Landasan Teori

Pada sub bab dibawah ini akan dijelaskan tentang konsep dan landasan

teori yang berlaku umum yang dijadikan acuan ataupun kerangka kerja untuk

membahas seluruh masalah dalam tesis ini. Trio pada musik populer Batak Toba:

Analisis Sejarah, Fungsi, dan Struktur Musik. Dengan demikian, dalam penelitian

ini, penulis memfokuskan permasalahan kajian kepada tiga aspek utama, yaitu: (1)

sejarah, (2) fungsi, dan (3) struktur musik. Ketiga hal ini memiliki kaitan yang

erat dalam konteks mengkaji musik populer Batak Toba.

1.5.1 Konsep

Kajian sejarah dalam hal ini adalah menekankan kepada aspek ruang dan

waktu yang dilalui oleh trio pada musik populer Batak Toba, mencakup seniman,

masyarakat pendukung, dari masa ke masa. Untuk mengkaji masa ini

dipergunakan pula pembabakan (periodisasi).

Pendekatan sejarah melalui perspektif seni yang di kaji dengan kajian

metodologi penelitian seni atau yang biasa disebut metode lintas disiplin hampir

di sepanjang sejarah, di dalam metodologi penelitian seni tidak cukup belajar

47Dieter Mack, 1995. lmu Melodi. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Page 31: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

24

produknya saja tetapi juga belajar manusianya, seni mempunyai beberapa dimensi

yang di antaranya adalah dimensi sejarah, contoh: keberadaan trio pada musik

populer Batak Toba.

Untuk memandu dalam pendekatan sejarah, penulis mengacu pada

Panggabean (1994:30-39) musik Batak Toba dapat dibuat penggolongannya

kepada empat masa, yaitu: (a) tradisi, (b) transisi, (c) modernisasi, dan (d)

konstilasi, hal ini perlu penulis paparkan terlebih dahulu, mengingat trio pada

musik populer Batak Toba muncul pada masa modernisasi atau trio belum muncul

pada masa tradisi dan transisi.

Menurut penulis, sebelum masuk pada masa modern yang merupakan

masa munculnya trio, masa tradisi dan transisi perlu dipaparkan terlebih dahulu

untuk menjembatani ke masa modern, ciri-ciri ke-arah masa modern sudah

dimulai pada masa tradisi dan transisi. Penyajian vokal pada masa tradisi sifatnya

masih homofoni atau istilah trio belum muncul pada masa tradisi, kemudian masa

transisi penyajian vokalnya sudah berkembang menjadi polifoni dengan masuknya

pengaruh musik gereja, peristilahan musik Barat yang dikenalkan misionaris

memungkinkan istilah trio yang merupakan istilah Barat sudah dikenal pada masa

ini akan tetapi untuk penyanyi trio belum muncul pada masa transisi.

Masa tradisi merupakan masa awal keberadaan musik suku Batak Toba

atau masa masih original musik pendukungnya, kemudian pada masa transisi

merupakan masa pada masyarakat Batak Toba yang secara berkelanjutan

mengalami perubahan di berbagai aspek kehidupan, khususnya musik suku Batak

Toba, pemaparan masa ini untuk melihat masa sebelum munculnya gaya trio.

Page 32: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

25

Periodisasi ini diharapkan dapat menuntun untuk melihat perkembangan hingga

munculnya trio pada musik populer Batak Toba pada masa modern.

Setiap masyarakat/budaya memiliki musik atau dapat dikatakan setiap

orang memerlukan musik. Musik adalah perilaku sosial yang kompleks dan

universal. Setiap masyarakat memiliki apa yang disebut dengan musik48 dan setiap

anggota masyarakatnya adalah musikal akan tetapi musik bukanlah genre seni dan

unsur kebudayaan yang berdiri sendiri.

Musik memiliki pengaruh yang kuat atau musik merupakan suatu bagian

yang tidak terpisahkan dengan budaya. Musik merupakan suatu budaya yang

mencerminkan aspek sosial kemasyarakatan di mana musik itu hidup, tumbuh,

dan berkembang, musik secara signifikan dapat merubah sebuah situasi, karena

musik mampu mengekspresikan berbagai hal yang terjadi dalam sistem sosial

sehingga musik mempunyai fungsi yang sangat luas, misalnya musik diadakan

untuk menghibur penguasa di istana, untuk upacara yang bersifat ritual, hiburan,

untuk upacara pernikahan dan lain-lain, tergantung kepada konteks penyajian dan

jenis musik yang dibutuhkan.

Penyajian atau pertunjukan trio pada musik populer Batak Toba dilakukan

sangatlah bervariasi dan tujuannya ada yang disajikan untuk hiburan pribadi

semata dan juga yang dipertunjukkan untuk kepentingan umum, pertunjukan

bersifat komersial (misalnya dengan menjual karcis masuk) maupun pertunjukan

bersifat gratis. Sebagian dilakukan sebagai hiburan dalam suatu perayaan/upacara,

demi kepentingan masyarakat atau keluarga, misalnya perkawinan, kematian, dan

48Blacking, J, 1995. Music, Culture and Experience. London: University of Chicago Press, h. 224.

Page 33: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

26

lain-lain. Sebagian lagi disajikan untuk kepentingan politik atau propaganda. Ada

yang dilakukan tanpa mengharapkan pamrih (amatiran), namun adapula untuk

tujuan mencari nafkah (profesional). Pertunjukan dapat juga dilakukan di tempat

tertutup atau dilapangan terbuka. Di samping itu, banyak pertunjukan trio pada

musik populer Batak Toba yang dilakukan untuk kepentingan bisnis/industry

musik, termasuk konser, festival dan lain-lain.

Fungsi di dalam penelitian ini adalah fungsi sosiobudaya, yaitu bagaimana

sebuah institusi sosial sebagaimana halnya trio pada musik populer Batak Toba

dapat menyumbangkan berbagai fungsi dalam masyarakat atau bagaimana trio

pada musik populer Batak Toba bisa memenuhi kebutuhan dan melayani

keinginan masyarakat penggunanya, serta bagaimana trio pada musik populer

Batak Toba tersebut berperan dalam kehidupan masyarakat, misalnya hiburan,

integrasi sosial, identitas budaya, dan lain-lain.

Suatu proses kehidupan sosial atau aktivitas suatu masyarakat (comunity)

dapat dikatakan tidak fungsional apabila aktivitas tersebut tidak mampu lagi

memberikan sumbangan bagi sistem sosialnya. Sebaliknya, fungsi menunjukkan

proses kehidupan sosial atau aktivitas komunikasi bagi kelangsungan hidup

struktur sosial yang mewadahinya dalam sebuah sistem. Dalam keadaan ini,

kesenian dalam kehidupan sosial, dalam penelitian ini trio pada musik populer

Batak Toba dapat dipandang sebagai bagian dari proses kehidupan sosial yang

berperan bagi kelangsungan kehidupan budaya masyarakat Batak Toba di

Sumatera Utara.

Page 34: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

27

Untuk mengamati suatu genre seni tentu saja tidak bisa dilepaskan dari

keberadaan masyarakat pendukungnya. Dalam hal ini Malinowski, seorang tokoh

antropologi dalam bidang fungsionalisme, menyatakan bahwa fungsi bukan hanya

sekedar hubungan praktis tetapi juga bersifat integratif, dalam arti mempunyai

fungsi hubungan dengan lingkungan alam yang berkaitan dengan kompleksitasnya

(Malinowski 1987:165-171).

Menurut Merriam musik dipergunakan dalam situasi tertentu yang menjadi

bagian darinya, fungsi ini dapat atau tidak dapat menjadi fungsi yang lebih dalam,

contoh, jika seseorang menggunakan nyanyian untuk kekasihnya, maka fungsi

musik seperti itu dapat dianalisis sebagai kontinuitas dan kesinambungan

kelompok biologis (keturunan). Mekanismenya adalah seperti penari, pembaca

doa, ritual yang diorganisasikan, dan kegiatan-kegiatan seremonial.

“penggunaan” menunjukkan situasi musik dipakai dalam kegiatan manusia;

sedangkan “fungsi” memperhatikan pada sebab yang ditimbulkan oleh

pemakaiannya, dan terutama tujuan-tujuan yang lebih jauh dari apa yang

dilayaninya.

Fungsi trio pada musik populer Batak Toba yang penulis maksud disini

adalah fungsi yang dihasilkan oleh musik dari trio dan sekaligus trio itu juga ada

fungsinya, dan kedua hal ini akan dikaji kemudian membedakan dan mengaitkan

atau menghubungkan antara makna guna dengan makna fungsi.

Pada analisis struktur musik, penulis memaparkan terlebih dahulu

perkembangan melodi pada masa tradisi dan transisi untuk menjembatani ke masa

modern, karena ciri-ciri ke-arah masa modern sudah dimulai pada masa tradisi

Page 35: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

28

dan transisi, pemaparan masa ini untuk melihat struktur musik pada masa sebelum

munculnya gaya trio. Periodisasi ini diharapkan dapat menuntun untuk melihat

perkembangan hingga munculnya trio pada musik populer Batak Toba pada masa

modern.

Pada masa modern yang merupakan masa munculnya trio, penulis akan

menganalisa perkembangan struktur musik lagu trio. Ada tiga lagu trio yang akan

penulis analisis antara lain: lagu trio Golden Heart yang berjudul Tibu do Au Ro,

lagu trio Lasidos yang berjudul Bulu Sihabuluan, dan lagu trio Amsisi yang

berjudul Tapasadama Rohanta.

Struktural adalah suatu kegiatan sosiobudaya pada prinsipnya memiliki

pola-pola tertentu. Misalnya trio pada musik populer Batak Toba dibentuk oleh

unsur-unsur melodi dan teks. Melodi sendiri memiliki bidang-bidang seperti

tangga nada, wilayah nada, kontur, dan sejenisnya. Teks terdiri dari: baris, rima

(persamaan bunyi), maksud atau isi, makna konotatif, gaya bahasa, diksi, dan lain-

lain.

Dieter Mack (2001) mengatakan: “Seandainya kita lihat situasi dalam

bidang musik, kiranya tidak terdapat seorangpun di seluruh dunia yang

berpendapat bahwa dia selesai dengan proses belajar tentang musik, sebab

pengetahuan tentang semua jenis musik merupakan suatu yang mustahil”.49 Dan

di dukung oleh pernyataan Shin Nakagawa:

Namun demikian perlu disadari bahwa tidak ada metode analisis yang berlaku secara umum (untuk seluruh musik), karena setiap masyarakat mempunyai latar belakang berbeda-beda… Selain itu,

49Dieter Mack, 2001. Pendidikan Musik: Antara Harapan dan Realitas. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia-Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Page 36: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

29

musik juga berkembang dalam masyarakat yang selalu berubah; kita harus dapat menemukan metode analisis yang cocok untuk masing-masing musik tersebut”.50

Banyak Pendapat mengenai musik, dan pada umumnya akan di sesuaikan

dengan tujuan dan kebutuhan yang ingin di capai, salah satu faktornya adalah

karena dari sekian banyak konsep musik, akan tetapi tidak ada satu konsep musik

yang dapat dijadikan sebagai defenisi untuk mewakili seluruh keberadaan musik

secara representatif.

Dalam rangka tujuan penelitian ini, akan dikemukakan satu rumusan yang

dipilih khusus. Musik adalah peristiwa getaran, merupakan hasil interaksi getaran

dari waktu yang keluar dari satu atau lebih sumber getar dengan penggabungan

beberapa unsur dan teratur untuk mengungkapkan ide. Di dalam bunyi sudah

terkandung jenis atau warna (timbre) dan waktu (durasi) yaitu interaksi dari nilai

waktu yang terkandung oleh bunyi maupun bukan bunyi, yang sering di sebut

ritme.

Bunyi bisa dari berbagai organ atau instrument, waktu tidak dibahas dalam

bentuk yang terpola saja. Suatu bunyi di katakan musik tergantung pada

pendekatan kata yang pasti bahwa bunyi datang dari dalam maupun dari luar diri

kelompok.51 Ide bisa berbentuk ide progmatik (Programunatic music) atau ide

absolut (absolute music). Ide absolute biasanya muncul pada saat seorang

komponis berkarya. Ide tersebut datang karena terinspirasi atau terangsang oleh

interaksi bunyi yang dibuat.

50Shin Nakagawa, Shin, loc. cit, h. 7. 51Dieter Mack, 1995. Ilmu Melodi. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, h. 45

Page 37: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

30

Dapat dikatakan musik absolut adalah musik yang semata-mata

merupakan keindahan dari elemen-elemen musikal yang ada, ide tersebut

terstimulasi pada komponis untuk meramu bunyi. Ide progmatik datang dari satu

inspirasi diluar bunyi, sehingga bunyi tersebut dapat menggambarkan atau

menceritakan tentang ide tersebut. Sebagai contoh, seorang komponis

menggambarkan kicau burung, gemercik air, suara angin, biasanya komponis

mendiskripsikan dulu isi cerita karyanya.

Dalam proses penciptaan musik pada komunitas rubiah kontemplatif

Gdono ada kemungkinan ide progmatik menjadi inspirasi musik mereka

keberadaan ide akan membantu melihat bentuk fisik atau bentuk luar dari musik

(form of music) dapat dilihat dalam wujud partitur. Serta sangat mungkin

menentukan kesatuan bentuk psikis atau ekspresi jiwa dari musik tersebut (form in

music) yang ditangkap oleh pendengaran.

1.5.2 Batak Toba

Suku Batak sendiri terdiri dari lima sub-suku, antara lain: Karo, Pakpak-

Dairi, Batak Toba, Simalungun, Mandailing-Angkola. Suku Batak ini pun

bermukim di daerah pegunungan, wilayah darat, dan pedalaman provinsi

Sumatera Utara, dan sebahagian besar dari ke-lima sub-suku ini berdiam di

sekeliling Danau Toba, kecuali Angkola dan Mandailing yang hidup di perbatasan

Sumatera Barat. Dari ke-lima sub-suku ini, Batak Toba merupakan suku yang

paling banyak jumlahnya.

Page 38: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

31

Dari berbagai studi kita dapat menemukan bahwa Suku Batak terdiri dari

lima sub-etnis bahkan ada beberapa penulis yang menambahkan bahwa orang

Alas, Gayo, orang Pardembang yang ada dipesisir Sungai Asahan, sebagian orang

pesisir yang tinggal di pantai Barat Pulau Sumatera juga merupakan keturunan

orang Batak (lihat Pederson, Niessen, Tobing, Pasaribu dalam Mauly P.2004: 60)

tetapi dalam kehidupan keseharian kata “Batak” itu sendiri lebih diartikan kepada

suku Batak Toba.52

Kurang dapat diketahui sejak kapan Silindung, Samosir, dan Humbang

dinyatakan sebagai Batak Toba. Padahal Batak Toba hanya meliputi wilayah

Balige, Porsea, Laguboti, Parsoburan, Silaen, Sigumpar, Lumban Julu, Ajibata,

Uluan, Pintu Pohan, dan sekitarnya. Padahal tidak semua wilayah Tapanuli

dikatakan Batak Toba. Melainkan antara Silindung, Samosir, Humbang, dan Toba

telah menjadi wilayah yang berbeda sejak jaman Kerajaan Batak hingga

pembagian distrik pada HKBP.

Secara geografis-kultural, masyarakat Batak Toba terbagi dalam empat

wilayah yaitu, (1) Silindung, meliputi daerah Sipoholon, Tarutung, Huta Barat,

Pahae, Pansur Batu, dan Adian Koting. (2) Humbang meliputi daerah dataran

tinggi Siborong-borong, Sipahutar, Pangaribuan, Dolok Sanggul, dan Tele. (3)

Samosir meliputi daerah yang ada di Pulau Samosir yaitu, Tomok, Ambarita,

Harian Boho, Simanindo, Pangururan, dan Nainggolan. (4) Toba meliputi daerah-

daerah di tepian danau Toba seperti Lumban Julu, Porsea, Balige, Muara, dan

Bakkara.

52http://www.Identifikasi masyarakat Batak Toba. Halaman ini terakhi r diubah 17 Juli 2011.

Page 39: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

32

Keempat wilayah ini di kalangan masyarakat Batak Toba disebut sebagai

bonapasogit (kampung asal atau kampung halaman). Dari bonapasogit inilah

komunitas Batak Toba berimigrasi ke berbagai daerah di Indonesia. Banyak hal

yang mendasari atau mempengaruhi migrasi tersebut yakni untuk melanjutkan

sekolah, berdagang, bekerja di luar sektor pertanian atau sengaja merantau untuk

mencari lahan pertanian baru (manombang).

Etnik Batak Toba pada masa sekarang ini daerah budayanya meliputi

empat Kabupaten di Sumatera Utara, yaitu Kabupaten: (a) Tapanuli Utara, (b)

Toba Samosir, (c) Samosir, dan (d) Humbang Hasundutan. Masyarakat Batak

Toba tidak hanya yang berdomisili diwilayah geografis Toba, meski asal-muasal

adalah Toba, karena orang Batak Tobapun banyak yang bermigrasi kedaerah-

daerah yang lebih menjanjikan penghidupan yang labih baik. Contoh, mayoritas

penduduk asli Silindung adalah marga-marga Hutabarat, Panggabean,

Simorangkir, Hutagalung, Hutapea dan Lumbantobing. Padahal ke-enam marga

tersebut adalah turunan Guru Mangaloksa yang merupakan salah-seorang anak

Raja Hasibuan diwilayah Toba.

Batak Toba yang penulis maksud disini adalah asal-muasal marga53 dan

daerah budayanya meliputi Kabupaten: (a) Tapanuli Utara, (b) Toba Samosir, (c)

Samosir, dan (d) Humbang Hasundutan. Dan kata Batak dapat diartikan kepada

suku Batak Toba.

53Marga atau nama keluarga adalah bagian nama yang merupakan pertanda dari keluarga mana ia berasal. Orang Batak Toba selalu memiliki nama marga/keluarga. Nama/marga ini diperoleh dari garis keturunan ayah (patrilinear) yang sel anjutnya akan diteruskan kepada keturunannya secara terus menerus.

Page 40: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

33

1.5.3 Defenisi Musik Populer

Musik merupakan bagian dari kebudayaan atau setiap kebudayaan

memiliki musik, musik adalah bagian dari kebudayaan yang dapat mencerminkan

aspek sosial kemasyarakatan karena musik adalah perilaku sosial yang kompleks

dan universal. Dapat dikatakan seperti itu, karena musik mampu mengekspresikan

berbagai hal yang terjadi dalam sistem sosial dan mempunyai fungsi yang sangat

luas, contohnya musik yang diadakan untuk menghibur masyarakat seperti di

festival, konser atau pagelaran, untuk upacara pernikahan, untuk upacara yang

bersifat ritual, hiburan dan lain-lain tergantung kepada konteks penyajian dan

jenis musik yang disajikan atau dibutuhkan.

Seiring dengan perkembangan musik saat ini, jenis musik yang paling

pesat berkembang adalah jenis musik populer. Menurut Sitompul (1996:1) musik

populer dapat berkembang dengan pesat karena diminati dan dimengerti oleh

masyarakat dari berbagai tingkatan sosial misalnya dari kalangan bawah sampai

kalangan atas khususnya generasi muda. Selain diminati dan dimengerti, segala

sesuatu yang berhubungan dengan musik populer dapat dengan cepat menyebar

luas di tengah-tengah masyarakat di mana penyebarluasannya melalui media

seperti radio, televisi, surat kabar, majalah, dan lain-lainnya.

Istilah populer dari segi arti kata serta kaitannya dengan istilah folklor

dapat kita lihat dari kutipan berikut:

… Dilihat dari segi arti kata, istilah populer/hiburan harus diartikan dengan musik rakyat, atau musik yang dibuat dan dimiliki rakyat. Defenisi singkat ini langsung menuju pada suatu istilah lain, yaitu “folklor", dimana unsur etnis lebih menonjol. Salah satu kriteria folklor adalah kenyataan bahwa musik itu biasanya bersifat anonim dan bertradisi secara lisan, sehingga kemungkinan besar senantiasa

Page 41: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

34

merubah tanpa dirasakan oleh “folk” (masyarakat) yang memilikinya.54

Istilah populer berhubungan dengan musik rakyat, folklor atau lagu rakyat

yang dinyanyikan, diterima oleh sekelompok masyarakat dan merupakan

nyanyian yang disukai oleh masyarakat tersebut. Lagu pop, jenis lagu yang sedang

dan paling populer di masyarakat pada suatu periode waktu tertentu. Biasanya

akrab dengan dunia remaja dan cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan

teknologi.55

Mungkin dari segi ke-etnisan “musik populer” masa kini yaitu musik

pop/rock tidak bisa disebut folklor56, karena musik populer merupakan karya

musik yang diciptakan oleh seorang atau sekelompok orang yang kemudian karya

musik tersebut dikenal masyarakat melalui media massa, baik itu media cetak atau

media elektronik secara tidak terbatas pada satu kelompok masyarakat. Budaya

massa atau budaya populer adalah kebudayaan yang didukung oleh

masyarakatnya secara umum, dan biasanya berkaitan erat dengan teknologi dan

waktu kontemporer, yang termasuk salah satu budaya populer adalah musik etnik

atau musik daerah, yang dalam kasus kajian ini adalah budaya musik populer

Batak Toba.

Perubahan pada perkembangan jaman merupakan bagian dari sejarah

munculnya budaya musik populer Batak Toba, dengan berinteraksinya musik

54Dieter Mack, 2002. Sejarah Musik Jilid 4. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, h. 377. 55Soeharto M, op. cit., h. 100. 56Dieter Mack, 2004. Musik Kontemporer dan Persoalan Interkultural. Arti, h. “3 … folklor yang populer selalu merupakan hasil kerjasama masyarakat sendiri. Artinya, masyarakatlah yang akti f dan membuat sesuatu untuk diri sendiri. Dalam musik populer baru yang lahir di Amerika pada awal abad ke-20, bukan masyarakat yang akti f (walaupun ini barangkali sumbernya!), melainkan masyarakat hanya menerimanya secara pasi f sebagai hiburan atau kertas dinding sebagai latar belakang saja”.

Page 42: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

35

tradisional Batak Toba dengan musik Barat, berinteraksi melalui masuknya

lembaga gereja. Munculnya budaya musik populer Batak Toba mempunyai

berbagai fungsi seperti hiburan, enkulturasi budaya, ekonomi, estetika dan lain-

lainnya.

Pada masa sekarang ini struktural musik populer Batak Toba cenderung

menggunakan tangga-tangga nada diatonik Barat, dengan menggunakan lirik lagu

atau syair dalam bahasa daerah Batak Toba, perpaduan dua ensambel antara

musik tradisi Batak Toba dan musik Barat. Pengaruh musik Barat yang di adopsi

sedikit-banyak mempengaruhi musik Batak Toba, sehingga menimbulkan istilah-

istilah atau identitas sendiri pada musik populer Batak Toba, khusunya per-

istilahan di trio pada musik populer Batak Toba, perbedaan setelah proses adaptasi

trio pada musik populer Batak Toba yang mempunyai identitas sendiri atau

mempunyai istilah sendiri, dalam bahasa Batak Toba dapat kita lihat pada istilah

marlima untuk menyebut alto tinggi/oktaf (jenis suara tinggi/falseto laki-laki)

yang menjadi identitas di trio pada musik populer Batak Toba.

Salah satu jenis musik populer daerah (secara umum) di sebut “pop

daerah”. Musik ini merupakan versi daerah (regional) dari musik pop Indonesia.

Musik pop daerah dekat (dan kadang-kadang sama) dengan pop Indonesia dari

segi melodi, harmoni, instrumentasi dasar, ritem, dan sebagainya. Disebut sebagai

musik “pop daerah” yang berasal dari daerah tertentu-bukan disebut “pop

Indonesia” justru karena musiknya menggunakan bahasa lokal dan kadang-kadang

menggunakan instrumen atau timbre yang dianggap khas daerah tersebut.57

57Mauly Purba dan Ben M Pasaribu, op cit,h.74.

Page 43: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

36

Dari beberapa penjelasan diatas yang penulis maksud dengan musik

populer Batak Toba adalah musik yang tumbuh dan berkembang ditengah-tengah

masyarakat Batak Toba, dimana lirik lagunya menggunakan bahasa Batak Toba

dan perpaduan dua ensambel antara musik tradisi Batak Toba dan musik Barat

atau mencakup musik tradisional dan musik populer yang dalam

perkembangannya dibantu oleh berbagai media massa.

1.5.4 Defenisi Trio

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia58 pengertian trio ada 3 yaitu: 1)

tiga serangkai (penyanyi, pemain musik, dsb). 2) tiga sekawan yang selalu

bersama-sama sehingga di kenal orang kelompoknya itu. 3) lagu musik yang di

gubah dengan tiga suara.

Dalam musik, trio adalah metode instrumentasi atau vokalisasi oleh tiga

suara yang berbeda atau suara untuk membuat musik atau lagu yang merdu. Ini

adalah posisi menengah antara duo dan kuartet. Jadi dalam hal ini ada tiga orang

penyaji instrument vokal, yang diperkuat oleh pernyataan (Soeharto M, 1992, h.

137)59, pengertian istilah trio adalah komposisi musik untuk tiga penyaji, baik

vokal maupun instrumental. Pada instrumental, misalnya untuk piano, biola dan

cello.

Ada beberapa perbedaan dan tambahan yang harus dijelaskan tentang

pengertian trio pada musik populer Batak Toba diantaranya adalah mengenai

penyebutan per-istilahannya. Sopran/mezzo sopran (jenis suara anak-anak atau

58Badudu-Zain, 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 59Soeharto M loc. cit.

Page 44: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

37

jenis suara tinggi perempuan, alto (jenis suara yang rendah/berat dari kaum

perempuan), tenor (jenis suara yang tinggi dari laki-laki) dan bas/baritone (jenis

suara yang rendah/berat dari laki-laki) adalah istilah di musik Barat, berbeda

dengan per-istilahan di trio pada musik populer Batak Toba, perbedaan setelah

proses adaptasi trio pada musik populer Batak Toba yang mempunyai identitas

sendiri atau mempunyai istilah sendiri, dalam bahasa Batak Toba dapat kita lihat

pada istilah marsada60untuk menyebut sopran (suara satu, jenis suara

tinggi/rendah laki-laki atau perempuan), mardua untuk menyebut alto (jenis suara

rendah/berat laki-laki atau perempuan), martolu untuk menyebut tenor (jenis

suara tinggi laki-laki atau perempuan), marlima untuk menyebut alto tinggi/oktaf

(jenis suara tinggi/falseto laki-laki) yang merupakan tambahan, mengingat istilah

dan komposisi ini adanya di trio pada musik populer Batak Toba.

Dari segi jumlah penyaji tentu terdapat perbedaan antara bernyanyi dengan

format trio dengan duet atau kwartet, trio dengan jumlah tiga penyaji instrumen

vokal, sedangkan duet dengan jumlah dua penyaji instrumen vokal dan kwartet

dengan jumlah empat penyaji instrumen vokal.

Dari beberapa penjelasan diatas trio pada musik populer Batak Toba yang

penulis maksud adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang beranggotakan

hanya laki-laki atau hanya perempuan atau penggabungan (campuran) laki-laki

dan perempuan atau sebaliknya, yang dalam penyajiannya masing-masing

mempunyai suara tertentu yang membawakan tiga jenis suara yang menekankan

60“Pengertian kata marsada, pada bahasa Batak Toba mengacu pada dua pengertian yang pertama marsada dalam artian bersatu, dan yang kedua marsada dalam artian marsuara sada atau bernyanyi suara satu yang lebih dikenal dengan istilah solo”, berbeda dengan kata mardua, martolu,dan marlima yang berarti suara dua, suara tiga dan suara lima.

Page 45: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

38

perpaduan harmonis, baik antara suara masing-masing penyanyi yang bernyanyi

bersama-sama, serta keseimbangan yang serasi antara masing-masing kategori

/tipe suara penyanyi (marsada untuk menyebut suara satu atau sopran, mardua

untuk menyebut alto atau suara dua, martolu untuk menyebut tenor atau suara

tiga, marlima untuk menyebut alto tingi/oktaf atau suara lima) dan mempunyai

kebiasaan bernyanyi bersama-sama sehingga di kenal orang kelompoknya itu

dengan lagu musik yang di gubah dengan tiga suara.

Istilah trio yang dalam hal ini kelompok penyaji instrument vokal,

berdasarkan klasifikasi dari ilmu musik dapat diurutkan mulai dari musik, musik

vokal, nyanyian orang banyak, nyanyian para biduan, trio. (Mawene, 2004, h.

95)61 klasifikasinya dalam ilmu musik pada bagan di bawah ini :

Paduan Suara Gereja

Gambar Klasifikasi Dari Ilmu Musik

Dengan perkembangan ini maka mulai tumbuh jenis-jenis vokal dan

memperoleh bentuk dan peranannya sebagai mana yang ada sekarang ini. Ada 8

jenis penyajian, baik vokal maupun instrumental: 1) Solo, Komposisi musik untuk

satu penyaji, baik vokal maupun instrumental. 2) Duet, Komposisi musik untuk

dua penyaji, baik vokal maupun instrumental. 3) Trio, Komposisi musik untuk 61Mawene M. Th, 2004. Gereja Yang Bernyanyi. Yogyakarta: PBMR ANDI, h.95.

MUSIK INSTRUM

ENTAL MUSIK

NYANYIAN INDIVIDU

P.S. UNISONO

DUET, TRIO,

KURTET NYANYIAN PARA

BIDUAN

NYANYIAN JEMAAT

NYANYIAN ORANG

BANYAK

MUSIK VOKAL

P.S. SEJENIS PADUAN

SUARA/CHOIR

P.S. CAMPUR AN

Page 46: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

39

tiga penyaji, baik vokal maupun instrumental. 4) Kwartet, Komposisi musik

untuk empat penyaji, baik vokal maupun instrumental. 5) Kwintet, Komposisi

musik untuk lima penyaji, baik vokal maupun instrumental. 6) Sektet, Komposisi

musik untuk enam penyaji, baik vokal maupun instrumental. 7) Septet, Komposisi

musik untuk tujuh penyaji, baik vokal maupun instrumental. 8) Oktet, Komposisi

musik untuk delapan penyaji, baik vokal maupun instrumental. Untuk penyajian

instrumen vokal dalam jumlah yang lebih besar lagi disebut koor atau paduan

suara, ada perbedaan dengan vokal grup atau bernyanyi berkelompok yang dalam

penyajiannya biasanya penyanyinya disamping bernyanyi juga bisa memainkan

alat musik seperti gitar.

Paduan Suara dan trio merupakan istilah yang tidak dapat dipisahkan,

karena merupakan bagian dari nyanyian para biduan seperti yang sudah di

jelaskan diatas. Binsar Sitompul,62 salah seorang ahli musik Indonesia,

memberikan batasan bagi istilah paduan suara sebagai suatu himpunan sejumlah

penyanyi yang dikelompokkan menurut jenis suaranya. Jenis suara yang ia

maksudkan disini adalah jenis suara yang dikenal dan diklasifikasikan dalam Ilmu

seni suara, yakni sopran/mezzo-sopran (jenis suara anak-anak atau jenis suara

tinggi dari kaum perempuan) dan alto (jenis suara yang rendah/berat dari kaum

perempuan), tenor (jenis suara yang tinggi dari kaum laki-laki) dan bas/baritone

(jenis suara yang rendah/berat dari laki-laki)

Di Batak Toba istilah trio mengacu pada 2 pengertian yaitu trio sebagai

tiga orang penyaji instrumen vokal, dan trio sebagai musik vokal. Pengertian trio

62Binsar Sitompul, 1986. Paduan Suara dan Pemimpinnya. Jakarta: BPK Gunung Mulia, h. 21.

Page 47: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

40

sebagai tiga orang penyaji instrumen vokal, dapat dilihat dari kutipan

wawancara63 berikut:

“… trio aha do na jadi di undang di pesta i? namarlapatan ma i

patuduhon goar ni par trio i, asing ni trio ni par musik, adong do

rencana ni hasuhuton mangundang trio Santana, trio Lamtama

dohot trio Marsada di pesta i… ”

Artinya:

“… trio apa yang akan di undang? Itu berarti menunjuk pada nama

kelompok trio nya, selain trio yang di sediakan pemusik, yang

empunya pesta berencana mengundang trio Santana, trio Lamtama

dan juga trio Marsada”.

Kutipan di atas menegaskan pengertian trio sebagai sebutan yang

menunjuk pada tiga orang penyaji instrumen vokal

Pengertian trio sebagai trio musik vokal dapat dilihat dari kutipan

wawancara berikut:

“… anggo kekompakan suara do dangadong dope natolap tu trio

Lasidos i, jala dang adong dope natolap pasadahon trio Lasidos asa

marsada muse mambahen album baru…”

Artinya:

“… berbicara tentang kekompakan suara, belum ada tandingan trio

Lasidos, dan juga belum ada yang mampu menyatukan trio Lasidos

untuk eksis mengeluarkan album baru… ”

63Hasil wawancara penulis dengan Bapak Roganda Simamora (Tarutung 7 January 2013), Pakpahan (Tarutung 12 January 2013).

Page 48: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

41

Kutipan diatas menegaskan pengertian trio sebagai sebutan yang

menunjuk pada trio sebagai suguhan musik ataupun sebagai musik vokal.

Di bawah ini penulis mencoba mengurutkan secara ringkas latar belakang

sejarah munculnya istilah trio di Batak Toba, menurut penulis ini penting karena

mengingat akar musik tradisi, pembagian musik vokal Batak Toba,64 yaitu: lihat (

Ben M Pasaribu 1986), kita tidak pernah jumpai istilah trio dalam hal ini

komposisi musik untuk tiga penyaji instrumen vokal yang kita kenal sekarang ini.

Sebelum abad ke 12 lagu-lagu yang dinyanyikan masih satu suara

(unisono), paduan suara unisono merupakan tipe perpaduan suara tertua karena

pada masa-masa awal perkembangannya, kelompok biduan bernyanyi hanya

dengan satu suara (belum di kenal kategori SATB ), namun perkembangan ilmu di

Eropa mencapai puncaknya pada abad ke-12 dan ke-13.

… Permulaan dan perkembangan polifoni (susunan musik dalam dua suara atau lebih, yang berjalan sekaligus secara berbaris dan setelah abad ke-12 secara independen) muncul sementara repertoar Cantus Planus Gregorian (musik monofonik) sedang berkembang di seluruh Eropa Barat. Belum ada penjelasan yang pasti mengenai proses bagaimana, mengapa, dan dimana percobaan-percobaan ini terjadi. Ada suatu kelangkaan dalam sumber-sumber informasi tentang ini.65

Tidak ada sumber yang jelas mengenai permulaan dan perkembangan

polifoni. Dari beberapa teori yang di ajukan oleh pakar musik abad pertengahan,

penulis mengambil salah satu teori yang menurut penulis paling mendekati.

… Polifoni terjadi karena perbedaan-perbedaan jenis suara yang dimiliki manusia, misalnya suara tenor dan bas. Mungkin

64Ben M Pasaribu loc. cit. 65Rhoderick J McNeil, 2002. Sejarah Musik Jilid I. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, h. 26.

Page 49: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

42

sekelompok penyanyi membawa suatu cantus menurut bagian suara mereka yang paling enak dan menghasilkan suatu progresi interval yang sejajar. (Kadang-kadang hal seperti ini didengar diantara penyanyi-penyanyi awam pada waktu mereka menyanyikan satu kuart atau satu kuin dibawah pola titi-nada yang seharusnya, secara otomatis)”.66

Musik Polifon mencapai jaman keemasannya dalam abad XVI, khususnya

antara tahun 1550-1600. Seiring dengan itu, Paduan Suara Gerejawi pun ikut

mengalami jaman keemasan tersebut. Akibatnya musik gereja menjadi semakin

semarak, dan hal ini mempengaruhi suasana peribadahan.67

Sekalipun bersikap kritis terhadap penggunaan musik polifon didalam

ibadah gereja, Luther maupun Calvin sebenarnya menyukai jenis musik ini dan

peran Paduan Suara Gerejawi yang mengembangkannya, sejauh hal itu membantu

kelancaran dan kekhidmatan ibadah.68

1.5.4.1 Peran misionaris

Perkembangan paduan suara gerejawi yang pesat di dalam gereja-gereja di

Eropa Barat dan Amerika itu pada akhirnya merambat pula ke berbagai benua

melalui pekabaran injil yang menumbuhkan gereja-gereja baru. Dengan demikian,

paduan suara gerejawi akhirnya dikenal pula di dalam kehidupan gereja-gereja di

Indonesia, yang bertumbuh sebagai hasil pekabaran injil gereja-gereja di Eropa

dan Amerika itu.69

Pekabaran injil di Tano Batak yang bertumbuh sebagai hasil pekabaran

injil gereja-gereja di Eropa dan Amerika, akhirnya sampai juga di Tano Batak 66Ibid., hal. 27. 67Mawene M. Th, 2004. Gereja Yang Bernyanyi. Yogyakarta: PBMR ANDI, h. 98. 68Ibid., h. 27, 28-30. 69Mawene M. Th, op. cit., h. 100.

Page 50: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

43

pada tahun 1824, setelah kedatangan Pekabar injil Ward dan Burton, akan tetapi

mereka di tolak orang Batak. Kemudian pada tangal 31 Maret 1861, Pdt Van

Asselt yang dilanjutkan Nommensen, akhirnya pekabaran injil berhasil di Tano

Batak.

… Keberhasilan Pekabaran Injil (PI) di Tano Batak yang dimulai tahun 1861 tidak dapat dipisahkan dari kehadiran Word, Burton, Munson dan Lyman. Kedatangan para ilmuan Franz Jung Hun dan Vander Tuuk yang sebelumnya meneliti budaya, bahasa dan Tano Batak… Jika menurut perhitungan 25-30 tahun satu generasi, jadi sudah sekitar 4-5 generasi lamanya sejak tahun 1864, terjadi perubahan besar di Tano Batak, antara lain: Tano Batak terbuka terhadap dunia luar.70

Banyak terdapat perubahan, mulai dari agama, pendidikan dan juga pada

musik rakyat Batak, baik musik vokal atau instrumental. Sejak abad 20, yakni

sekitar tahun 1900-an. Seni Vokal telah mengalami kemajuan di tanah Batak,

terutama di lingkungan penduduk yang beragama Kristen. Pada masa tersebut

mulai muncul lagu-lagu seriosa dalam bahasa Batak, di samping itu juga timbul

lagu-lagu populer Batak.71

Secara historis, perkembangan musik Batak Toba sudah banyak

mengalami perubahan pada masa kolonialis, kedatangan misionaris,

perkembangan jaman sehingga menimbulkan kontak tradisi antara budaya Barat

dan budaya Batak Toba, dapat kita lihat dari keberadaan musik tiup (brass band),

opera Batak, musik populer, khususnya kedatangan misionaris, karena kehidupan

jemaat dan gereja tidak lepas dari hal bernyanyi. Jemaat itulah jemaat yang

70PWT. Simanjuntak, 2011. “Berkat Sekolah Zending, Tano Batak Maju” Horas, Edisi 135. 5-20 Maret, h. 13. 71Siahaan. N. loc. cit.

Page 51: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

44

bernyanyi.72 Setiap gereja Kristen Protestan memiliki paduan suara gereja, karena

PSG mempunyai kedudukan dan peranan di dalam peribadahan dan kehidupan

gereja.

PSG dapat berfungsi sebagai berikut.73 Menjadi sekolah musik/menyanyi

bagi para anggota jemaat. Hal ini berarti PSG dapat berperan untuk mengajar dan

melatih jemaat bernyanyi dengan baik dan menjadi tempat di mana para anggota

jemaat dapat mengembangkan talentanya di bidang seni suara. Hal ini sangat

penting mengingat masyarakat Batak Toba yang gemar bernyanyi adalah

masyarakat yang mayoritas menganut agama Kristen. Nyanyian para biduan dapat

dibagi kedalam tiga bagian, yakni nyanyian solo, nyanyian kelompok vokal atau

yang lazimnya dikenal dengan istilah vokal group, dan nyanyian paduan suara74.

Dari penjelasan diatas dan mengingat PSG dinyanyikan dengan empat

suara (SATB) dan juga dari pernyataan (Sylado Remy, 1983) … Ketika

‘Indonesia Raya’ masih umum dinyanyikan satu suara, orang-orang Batak telah

menyanyikan secara SATB,75 penulis berasumsi istilah-istilah vokal grup dan trio

yang dipakai untuk menyebutkan identitas kelompok penyaji vokal di Batak Toba

merupakan pengaruh dari kegiatan PSG, yang kebetulan masyarakat Batak Toba

mayoritas memeluk agama Kristen.

1.5.4.2 Sifat alami orang batak toba

72Mawene M. Th, 2004. Gereja Yang Bernyanyi. Yogyakarta: PBMR ANDI, dikutip dari Jenbise,L. “ Djoema’at Itoelah Djoema’at Jang Menjanji”. Skripsi Sarjana pada STT Intim, Ujung Pandang, 1982, h. 1-2. 73Ibid., hal. 8. 74Ibid., 75Sylado Remy loc. cit.

Page 52: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

45

Budaya atau sifat alami orang Batak Toba dan diperkuat oleh

hubungannya dengan falsafah masyarakat Batak Toba yang di sebut dengan

Dalihan Natolu selalu diartikan atau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia

menjadi Tiga Tungku Sejerangan atau Tungku Nan Tiga.

Tungku yang berkaki tiga sangat membutuhkan keseimbangan yang

mutlak. Jika satu dari ketiga kaki tersebut rusak, maka tungku tidak dapat

digunakan, berbeda dengan kaki lima, jika satu kaki rusak masih dapat digunakan

dengan sedikit penyesuaian meletakkan beban, begitu juga dengan tungku berkaki

empat. Tetapi untuk tungku berkaki tiga, itu tidak mungkin terjadi, inilah yang

dipilih leluhur suku Batak sebagai falsafah hidup dalam tatanan kekerabatan

antara sesama yang bersaudara, dengan hula-hula dan boru. Perlu keseimbangan

yang absolut dalam tatanan hidup antara tiga unsur. Untuk menjaga keseimbangan

tersebut kita harus menyadari bahwa semua orang akan pernah menjadi hula-hula,

pernah menjadi boru, dan pernah menjadi dongan tubu. Dalihan Na Tolu

dianalogikan dengan tiga tungku masak di dapur tempat menjerangkan periuk.

Maka adat Batak mempunyai tiga tiang penopang dalam kehidupan, yaitu: (1)

pihak semarga (in group); (2) pihak yang menerima istri (wife receiving party);

(3) pihak yang memberi istri (giving party).76(Siahaan, 1982:35)

Orang Batak apabila jumpa dengan orang Batak, yang pertama sekali

ditanyakan adalah marga bukan nama, berdasarkan dalihan natolu, jika dia sudah

mengetahui marganya maka masing-masing akan menempatkan posisinya, apakah

76N.Siahaan, 1982. Adat Dalihan Natolu Prinsip dan Pelaksanaannya. Jakarta: Penerbit Grafindo, h. 35.

Page 53: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

46

dia dongan tubu, hula-hula atau boru dan jika dia salah satu diantaranya maka

timbul rasa kekeluargaan.

Menurut asumsi penulis faktor-faktor diatas dapat dijadikan acuan

bagaiman masyarakat Batak Toba dalam aktifitas masyarakatnya sering

berkumpul sehingga memungkinkan adanya kerjasama yang juga tentunya dalam

hal bernyanyi dapat kita lihat dari banyaknya trio yang menamakan trio nya

sesuai dengan marganya, seperti trio Nainggolan Sister, trio The Heart

Simatupang Sister, trio Simbolon Sister.

Ada pepatah Batak yang mengatakan manuk ni pea langge hotek-hotek lao

marpira, sirang marale-ale, lobian matean ina, artinya ada kalanya kehilangan

seorang sahabat pilunya melebihi kehilangan seorang ibu, bagi orang Batak Toba

persahabatan juga sangat berperan penting, yang memungkinkan adanya

kerjasama yang juga tentunya dalam hal bernyanyi dapat kita lihat dari banyaknya

trio yang awalnya dari pertemanan dan mereka menamakan trionya dengan

kesepakatan para personilnya seperti trio The King, trio Golden Heart, trio

Lasidos, trio Ambisi, trio Maduma, trio Pratama, trio Lamtama, trio Santana, trio

Elexis, trio Marsada, trio Nirwana yang tentunya nama trio mempunyai arti

sendiri bagi para personilnya.

1.5.4.3 Munculnya istilah trio

Pada tahun 50 sampai 60-an istilah untuk kelompok penyaji instrumental

dan vokal, lebih sering di sebut dengan istilah vokal grup, dapat kita lihat dari

kutipan di bawah ini.

Page 54: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

47

… Ricky Siregar, salah satu personil Vokal Grup Tarombo pimpinan Jan Sinambela (alm)… Jan Sinambela (alm) adalah mantan personil Solu Bolon VG dan Nahum Band pimpinan Nahum Situmorang yang bermarkas di kota Medan. Kemudian setelah hijrah ke Jakarta sekitar tahun 50-an, Jan Sinambela bergabung dengan Impola VG pimpinan Gordon Tobing sebelum mendirikan Tarombo VG sekitar tahun 60-an dan mengisi acara hiburan di Oasis Restaurat… Sebelum bergabung di Tarombo VG, Ricky Siregar… pernah bergabung di Maduma VG… kemudian pernah juga bergabung di bawah bendera Batubara VG bersama Jack Marpaung (Lasidos Trio), Bernardo Rajagukguk (VG Parisma 71)… kemudian pernah bergabung di Silindung Star VG… juga pernah bergabung di bawah grup Barito VG.77

Pada tahun 70-an istilah trio untuk kelompok penyaji instrument vokal

mulai sering kita dengar, dapat kita lihat dari kutipan dibawah ini.

… seorang bintang penyanyi Batak era 70-an. Namanya Thomson Napitupulu, anak balige yang pernah membentuk Grup Trio Amores bersama Piter Napitupulu dan Bunthora Situmorang. Kemudian pernah satu grup dengan Harun Situmeang dan Asito Situmeang di bawah atap Melody Trio… sedangkan Melody Trio pernah tercatat sebagai grup penyanyi langganan Istana Negara di masa kejayaan Presiden Soeharto”.78

Sampai saat ini istilah trio tidak bisa lepas untuk menunjukkan identitas

kelompok penyaji instrument vokal, dapat kita lihat dari banyaknya album-album

trio, trio di kafe, trio di lapo (warung) dan maraknya festival trio.

(Horas, 2008, h.64 ) “Mars trio, nama baru di bursa pop Batak, baru saja

merilis album perdana. Menjagokan sebagian lagu lama, trio ini optimis mampu

bersaing dengan trio-trio Batak terdahulu … Sukses dengan album perdana Aut

77“Ricky Siregar: “ Seniman Tulen dari Silindung Mantan Personil Tarombo VG Pernah Menghibur Presiden Amerika”,Artista,Edisi Mei-Juni 2011, h. 52-53. 78“Thomson Napitupulu: “ Penyanyi Batak di Negeri Prancis" Artista,Edisi 53 Tahun V-Juni 2012, h. 54-57.

Page 55: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

48

Adong di Au ciptaan Posther Sihotang, Mitra Trio baru saja merampungkan

album keduanya tetap di bawah bendera Ala Basa-Na Sejahtera”.79

Trio di kafe, dapat kita lihat dari kutipan berikut: “Di panggung artis-artis

Kafe Radot siap menghibur, antara lain Radotma Trio, Kans Trio, Pesona Trio,

Eldoma Trio, dan artis-artis tamu lainnya”.80

“TRIO LAMTAMA salah satu grup trio penyanyi Batak yang tetap eksis

dan masih tetap bertahan dipapan atas dunia musik pop Batak, jumat, 18 Mei

2012 tampil show time di Boston Café”.81

Ada juga penyanyi trio di kafe yang beranggotakan perempuan dapat kita

lihat dari kutipan berikut:“Trio Lamtio Voice menghibur pengunjung dengan

membawakan lagu-lagu daerah Batak di Kafe Bakara”.82

Trio di lapo, dapat kita lihat dari kutipan berikut

“… konsep lapo keluarga menjadi kenyataan… Saat bersantap, musik

tradisional langsung bergema yang di dendangkan Hengky Sinaga… dan juga di

isi Trio Sipigo… serta Trio Ragana”.83

Festival trio Batak Toba dapat kita lihat dari kutipan berikut (Horas, 2008,

h. 32) “Festival Penyanyi Trio Batak se-Riau mencatat sejarah penting bagi

pengembangan seni musik Batak di daerah itu”.84

79 Eni Teo, “ Mars Trio: “Pede Dengan Lagu lama”, Horas, Edisi 91. 15-31Januari 2008, h.64. 80 Ibid., 66. 81Artista op. cit., h. 49. 82Kompas, 3 Februari 2013, h. 13. 83“ Lapo Musikindo, Milik Keluarga”, Horas, Edisi 135. 5-20 Maret 2011, h. 37. 84“ Grand Final Festival Trio Batak se-Riau 2007: Malam Bertabur Bintang”, Horas, Edisi 91. 15-31Januari 2008, h. 32-35.

Page 56: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

49

Pada festival budaya Batak juga sering di jumpai perlombaan untuk

penyanyi trio:85 “Festival Budaya Batak yang diselenggarakan Ikabsu Kalsel

mencapai puncak… Ada 5 jenis lomba yang dipertandingkan, yaitu Vokal grup,

Trio, Tari Kreasi, Tari Tradisional, dan Lomba Busana Tradisional Batak”.

Istilah trio memang suatu fenomena mengingat kurang lebih 50-an tahun istilah

trio tetap melekat pada masyarakat Batak Toba.

Dari beberapa penjelasan diatas penulis berkesimpulan yang di maksud

dengan trio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen

vokal yang beranggotakan hanya laki-laki atau hanya perempuan atau

penggabungan (campuran) laki-laki dan perempuan atau sebaliknya, yang dalam

penyajiannya masing-masing mempunyai suara tertentu yang membawakan tiga

jenis suara yang menekankan perpaduan harmonis, baik antara suara masing-

masing penyanyi yang bernyanyi bersama-sama, serta keseimbangan yang serasi

antara masing-masing kategori/tipe suara penyanyi (marsada untuk menyebut

suara satu atau sopran, mardua untuk menyebut alto atau suara dua, martolu

untuk menyebut tenor atau suara tiga, marlima untuk menyebut alto tingi/oktaf

atau suara lima) dan mempunyai kebiasaan bernyanyi bersama-sama sehingga di

kenal orang kelompoknya itu dengan lagu musik yang di gubah dengan tiga suara,

dan juga dengan musik yang tumbuh dan berkembang ditengah-tengah

masyarakat Batak Toba, dimana lirik lagunya menggunakan bahasa Batak Toba

dan perpaduan dua ensambel antara musik tradisi Batak Toba dan musik Barat

atau mencakup musik tradisional dan musik populer yang dalam

85Ibid., hal. 52-55.

Page 57: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

50

perkembangannya dibantu oleh berbagai media massa, yang mana personil trio

mempunyai asal-muasal marga86 dan daerah budayanya meliputi Kabupaten: (a)

Tapanuli Utara, (b) Toba Samosir, (c) Samosir, dan (d) Humbang Hasundutan.

1.5.5 Landasan Teori

Teori dalam disiplin sejarah biasanya dinamakan “kerangka referensi” atau

“skema pemikiran”. Dalam pengertian lebih luas teori adalah suatu perangkat

kaidah yang memandu sejarawan dalam penelitiannya, dalam menyusun bahan-

bahan (data) yang diperolehnya dari analisis sumber, dan juga dalam

mengevaluasi hasil penemuannya (Alfian, dalam Basis, Oktober 1992:362).

Untuk memandu dalam pendekatan sejarah penulis mengacu pada

Panggabean (1994:30-39) musik Batak Toba dapat dibuat penggolongannya

kepada empat masa, yaitu: (a) tradisi, (b) transisi, (c) modernisasi, dan (d)

konstilasi. Untuk melihat perkembangan trio pada musik populer Batak Toba pada

masa modernisasi menurut penulis perlu membagi ke dalam tiga sub judul (1)

keberadaan vokal grup dan grup band pada musik populer Batak Toba (2) sejarah

perkembangan trio pada musik populer Batak Toba dan (3) Munculnya trio

perempuan pada musik populer Batak Toba, menurut penulis ini penting karena

merupakan masa munculnya trio. Dan mengkombinasikannya dengan wawancara

dengan informan yang sudah ditentukan telebih dahulu.

86Marga atau nama keluarga adalah bagian nama yang merupakan pertanda dari keluarga mana ia berasal. Orang Batak Toba selalu memiliki nama marga/keluarga. Nama/marga ini diperoleh dari garis keturunan ayah (patrilinear) yang selanjutnya akan diteruskan kepada keturunannya secara terus menerus.

Page 58: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

51

Dalam membahas fungsi, penulis berpedoman pada teori yang

dikemukakan oleh Merriam87 yang membagi fungsi musik kedalam sepuluh

fungsi, yaitu: (1) Fungsi pengungkapan emosional; (2) Fungsi penghayatan

estetis; (3) Fungsi hiburan; (4) Fungsi komunikasi; (5) Fungsi perlambangan; (6)

Fungsi reaksi jasmani; (7) Fungsi yang berkaitan dengan norma-norma sosial; (8)

Fungsi pengesahan lembaga sosial dan upacara agama; (9) Fungsi kesinambungan

kebudayaan; dan (10) Fungsi pengintegrasian masyarakat.

Teori fungsi didasarkan kepada teori belajar ( learning theory) dalam

antropologi. Proses belajar adalah ulangan-ulangan dari reaksi-reaksi organisme

terhadap gejala-gejala dari luar dirinya sedemikian rupa, sehingga salah satu

kebutuhan nalurinya dapat dipuaskan. Teori ini sering juga disebut teori S-D-R

(stimulus-drive-reaction). Teori ini pada prinsipnya menyatakan bahwa segala

aktivitas kebudayaan sebenarnya bermaksud memuaskan suatu rangkaian dan

kebutuhan-kebutuhan naluri manusia yang berhubungan dengan kehidupannya

misalnya: musik timbul karena pada mulanya manusia hendak memuaskan

kebutuhan nalurinya akan keindahan. Dalam konteks seni trio pada musik populer

Batak Toba, seni ini muncul karena berbagai kebutuhan dalam budaya Batak

Toba.

Di dalam teori antropologi, ada dua aliran fungsionalisme, yaitu aliran

Radcliffe-Brown88 yang mengemukakan bahwa fungsi berkaitan dengan struktur

sosial masyarakat. Bahwa struktur sosial itu hidup terus sedangkan individu-

individu dapat berganti setiap waktu. Radcliffe-Brown yang melihat fungsi ini 87Ibid., hal., 219-226 88Radcliffe-Brown, A.R., 1952. Structure and Function in Primitive Society. Glencoe: Free Press, h. 181.

Page 59: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

52

dari sudut sumbangannya dalam suatu masyarakat, mengemukakan bahwa fungsi

adalah sumbangan dari suatu bagian aktivitas terhadap aktivitas secara

keseluruhan di dalam sistem sosial masyarakatnya, untuk mencapai tingkat

harmoni atau konsistensi internal. Dan aliran Malinowski,89 yang mengemukakan

fungsi timbul karena kebutuhan biologis manusia.

Soedarsono90 yang melihat fungsi seni terutama dari hubungan praktis dan

integratifnya, mereduksinya menjadi tiga fungsi utama, yaitu: (1) untuk

kepentingan sosial atau sarana upacara; (2) sebagai ungkapan perasaan pribadi

yang dapat menghibur diri; dan (3) sebagai penyajian estetis.

Untuk menganalisis fungsi trio pada musik populer Batak Toba, penulis

menyesuaikan/mengkombinasikan dengan berpedoman pada beberapa pendapat

ahli di atas.

Membahas struktur musik dilihat dari kualitas dari karakter bunyi musikal

sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh cara penggunaan, pemanfaatan serta

pengolahan elemen-elemen musik. Dalam hal ini, penulis juga akan

memperhatikan struktur musik yang ditawarkan oleh Wiliam P. Malm,91 yang

diterjemahkan oleh Rizaldi Siagian yang mengatakan bahwa beberapa bagian

penting yang harus diperhatikan dalam menganalisa melodi adalah: (1) Scale

(Tangga nada); (2) Pitch center (Nada pusat), reciting tone (nada singgahan yang

dianggap penting); (3) Range (Wilayah nada); (4) Jumlah nada-nada (Frekuensi

89Malinowski, 1987. Teori Fungsional dan Struktural. dalam Teori Antroplologi. 90Soedarsono, 1995. Pendidikan Seni dalam Kaitannya dengan Kepariwisataan. 91William P. Malm, 1977. Music Cultural of the Pacific, Near East and Asia. New Jersey: Prentice Hall Englewood Cliffs, h. 15.

Page 60: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

53

pemakaian nada); (5) Penggunaan interval; (6) Pola kadensa; (7) Formula melodi;

(8) Melodic contour (Grafik kantur melodi)

Untuk membicarakan pendeskripsian dari ritem, analisis bentuk, frase dan

motif-motif, Netll92 menyarankan bahwa pendeskripsian ritem sebaiknya dimulai

dengan membuat daftar harga-harga not yang dipakai dalam sebuah komposisi

dan menerangkan fungsi dan konteks dari masing-masing nada. Selanjutnya pola

ritem yang sering di ulang sebaiknya dicatat.

Untuk mendiskripsikan bentuk, harus berhadapan dengan dua masalah

pokok, yakni: (1) Mengidentifikasi unsur-unsur musik yang dijadikan dasar yang

merupakan tema dari sebuah komposisi; (2) Mengidentifikasikan sambungan-

sambungan yang menunjukkan bagian-bagian, frase-frase dan motif-motif di

dalam sebuah komposisi.93

Untuk mendukung pembahasan dari aspek musik diatas diperlukan suatu

transkripsi. Pengertian dari transkripsi oleh Bruno Netll94 adalah proses

menotasikan bunyi, membuat bunyi menjadi symbol visual. Dalam hal notasi

musik penulis mengacu pada tulisan Charles Seeger dalam Netll,95 yang

mengemukakan bahwa ada dua jenis notasi yang dibedakan menurut tujuan notasi

tersebut: pertama adalah notasi Preskriptif, yaitu notasi yang bertujuan untuk

seorang penyaji (Bagaimana ia harus menyajikan sebuah komposisi musik),

selanjutnya dikatakan bahwa notasi ini merupakan suatu alat untuk membantu

mengingat. Kedua adalah notasi Deskriptif, yaitu notasi yang bertujuan untuk

92Bruno Netll. Theory and Method in Ethnomusicology. New York: The Free Press, h. 148-150. 93Ibid., hal. 148-150. 94Ibid., hal. 99. 95Ibid., hal. 24-34.

Page 61: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

54

menyampaikan kepada pembaca ciri-ciri dan detail-detail komposisi musik yang

belum diketahui oleh pembaca.

Dalam kerja analisis, langkah pertama yang dikerjakan ialah mengubah

bunyi musik ke dalam lambang visual melalui sebuah proses kerja yang disebut

transkripsi. Transkripsi merupakan proses menotasikan bunyi dari yang

kedengaran secara aural menjadi visual dalam bentuk simbol-simbol bunyi.

Simbol bunyi yang terlihat tersebut dinamakan notasi musik, yang pada sistem

notasi Barat, secara garis besar dibagi dalam dua jenis, yaitu notasi balok dan

notasi angka.

Dalam penelitian ini, notasi lagu-lagu trio pada musik populer Batak Toba

menggunakan notasi balok, dengan menggunakan garis paranada dalam kunci

trebel atau kunci G. Penggunaan notasi balok ini dikarenakan: (a) lebih dikenal

secara umum dalam penulisan musik baik secara nasional maupun internasional,

(b) lagu-lagu trio pada musik populer Batak Toba umumnya diciptakan dengan

menggunakan notasi balok atau angka seperti yang ada dalam kebudayaan Barat,

(c) notasi balok Barat ini sesuai digunakan untuk musik-musik diatonik maupun

mikrotonal.

Untuk mentranskripsikan lagu trio pada musik populer Batak Toba maka,

berbagai langkah peneliti lakukan sebagai berikut. (a) mengupayakan pendekatan

tonalitas yang paling sesuai dengan lagu asli menggunakan alat tape, VCD, alat

musik gitar dan muse score yang dipandu tutorial muse score (b) mendengarkan

nada secara seksama, agar dapat membedakan antara bunyi suara, alat musik dan

lainnya, (c) nada yang didengar di pindahkan ke dalam bentuk tulisan, dengan

Page 62: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

55

menggunakan garis paranada untuk notasi balok, (d) memperlambat kecepatan

tape dua kali dari kecepatan normal, kemudian menggunakan kecepatan normal,

(e) hasil transkripsi di dengar ulang lalu memeriksa kembali, lalu diteruskan pada

nada lainnya.

Sebelum menganalisis beberapa lagu trio pada musik populer Batak Toba,

penulis menganalisis perkembangan struktur lagu mulai dari masa tradisi, transisi.

Kemudian modern yang merupakan masa munculnya lagu-lagu trio pada musik

populer Batak Toba. Adapun lagu-lagu trio pada musik populer Batak Toba yang

ditranskripsi adalah lagu-lagu yang menurut hemat penulis dapat mewakili

pekembangan gaya-gaya tertentu dalam perkembangan lagu trio pada musik

populer Batak Toba secara umum. Teori musik ini diharapkan dapat menuntun

dalam menganalisis data-data dalam tesis ini.

1.5.6 Teori Etnomusikologi

Alan P. Marriam dalam buku the antropologi of music menggunakan teori

Etnomusikologi yang menyatakan bahwa music as sound, Music as knowledge,

music behavior.

Selanjutnya Merriam berpendapat bahwa musik adalah bunyi, sebagai

suatu ekspresi. Apabila ingin memahami musik secara lebih dalam, maka di

perlukan usaha menganalisa bagaimana pengelolaan elemen-elemen bunyi

musikal serta bagaimana interaksinya sehingga menghasilkan suatu atmosfir

khusus Music as knowledge.

Page 63: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

56

Musik merupakan suatu pengetahuan yang memiliki system dan

metodenya sendiri, baik musik maupun bermusik merupakan perilaku

(behaviour). Musik merupakan perilaku seseorang atau masyarakat.96 Bahwa

musik tidak hanya terdiri atas bunyi melainkan perilaku manusia yang prakondisi

untuk memproduksi bunyi. Musik dapat eksis karena kendali dan perilaku

manusia, dan beberapa jenis perilaku terlibat didalamnya, salah satu di antaranya

adalah “perilaku fisik” yang ditunjukkan oleh sikap dan postur tubuh serta

penggunaan otot-otot dalam memainkan instrument dan menegangkan pita suara

dan otot-otot diafragma waktu menyanyi.

Perihal konseptual, proses pembentukan ide, (ideation), atau perilaku

cultural, menyangkut konsep-konsep perihal musik yang harus di terjemahkan

kedalam perilaku fisik guna memproduksi bunyi. Konsep Merriam97

menunjukkan bahwa ada jiwa dan nilai yang mendasari musik, yang artinya musik

tersebut juga tercermin dalam perilaku dari komunitas dan budayanya. Dalam hal

ini tercermin dalam perilaku penciptaan lagu-lagu trio. Oleh sebab itu, berarti

system yang di terapkan atau yang terjadi dalam musik tersebut di pengaruhi oleh

perilaku serta corak hidup dari penciptanya.

Pada bagian lain, Merriam98 juga menjelaskan bahwa etnomusikologi

merupakan studi musik dalam kebudayaan, ia juga mengemukakan pendapat

Mantle Hood yang menyatakan bahwa etnomusikologi adalah satu cabang ilmu

96William P. Malm, 1964. The Antropology Of Musik. Evaston: Northwestern University Press, h. 20-23. 97 Ibid., hal., 5. 98 Ibid., hal., 7.

Page 64: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

57

pengetahuan yang mempunyai tujuan penyelidikan seni musik fenomena fisik,

psikologis, estetik dan cultural.

Shin Nakagawa menjelaskan teks artinya kejadian akustik, sedangkan

konteks adalah suasana, yaitu keadaan yang dibentuk oleh masyarakat pendukung

musik tersebut. Kegiatan itu baru disebut kegiatan etnomusikologi ketika kita

menghubungkannya dengan unsur kebudayaan lain atau menghubungkan teks

dengan konteksnya. Kita harus menganalisis teks dalam rangka menganalisis

konteks.

Mantle Hood juga mengemukakan bahwa studi ini diarahkan untuk

mengerti tentang musik yang di pelajari dari segi struktur musik dan juga untuk

memahami musik dalam konteks masyarakatnya. Teori ini kiranya cocok di pakai

dan dikolaborasikan dalam teori musik dalam rangka menemukan struktur musik

adalah bunyi. Teori ini perlu juga untuk mengetahui fungsi dalam hubungan

musik dengan perilaku manusia termasuk di dalamnya soal memahami makna,

peran serta kegunaan.

1.5.7 Pengertian Teks

Dihubungkan dengan syair atau teks adalah kata-kata yang asli dibuat

pengarang lagu.99 Syair adalah teks atau kata-kata lagu, dengan kata lain suatu

komposisi puisi yang sering dilagukan. Syair yang memperkuat komposisi musik,

dapat dikatakan tanpa syair akan sulit mengetahui makna atau tujuan dari sebuah

komposisi musik, karena syair merupakan inti dari sebuah lagu. Sigmund Freud

99Badudu Zain, 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, h. 1455.

Page 65: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

58

dalam Migdolf mengemukakan bahwa syair lagu adalah kata yang keluar dari hati

dan keluar dari mulut serta diiringi oleh lidah.100

Menurut penulis syair atau teks adalah rangkaian kata-kata yang

memperkuat sebuah komposisi musik dan juga merupakan sarana komunikasi si

pencipta lagu, melalui syair maka dapat diketahui makna, pesan dan tujuan dari

sebuah lagu atau banyak hal yang bisa diungkapkan dan di komunikasikan lewat

syair atau teks.

Secara umum sangat banyak teks lagu trio pada musik populer Batak

Toba. Namun berdasarkan temanya biasanya dapat diklasifikasikan sebagai

berikut: (a) tentang kasih sayang seorang ibu (b) tema percintaan, (c) tema

perjuangan, (d) tema gambaran keindahan alam, (e) tema religi, dan lainnya.

(Tambunan 1982:89) mengemukakan: Lagu-lagu ciptaan tersebut memiliki teks-

teks yang akrab dengan keindahan dan kecintaan kepada alam tanah Batak, lagu-

lagu perjuangan, kerinduan kepada kampung halaman, kerinduan kepada keluarga

terdekat, pergaulan hidup, kata-kata nasehat, filosofi, ratapan (andung-andung),

sejarah marga, ungkapan kegembiraan, percintaan, keluh kesah dan lain-lain.

Dalam sub bab ini penulis hanya membahas berdasarkan tema dalam beberapa

klasifikasi teks lagu trio pada musik populer Batak Toba.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Lexi. J.

Moeloeng101 mengatakan: “Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa

100Migdolf, 2002, hal. 52.

Page 66: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

59

pertimbangan, yang pertama: menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila

berhadapan dengan kenyataan ganda, kedua: Metode kualitatif menyajikan secara

langsung hakekat hubungan antara peneliti dan responden, dan ketiga: metode

kualitatif ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak

penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola yang dihadapi. Pada

penelitian kualitatif, teoritis dibatasi pada pengertian: suatu pernyataan sistematis

berkaitan dengan seperangkat proposisi yang berasal dari data dan diuji kembali

secara empiris.

1.6.1 Pendekatan Penelitian

Boogdan & Biken102 menggunakan istilah paradigma. “paradigma

diartikan sebagai kumpulan longgar tentang asumsi yang secara logis dianut

bersama, konsep atau proposisi yang mengutarakan cara berpikir dan cara

penelitian”. Orientasi teoritis mengarahkan pelaksanaan penelitian itu atau

memanfaatkannya dalam pengumpulan data dan analisis data. Teori membantu

penulis dalam menghubungkan dengan data. Maka teori yang digunakan oleh

penulis dalam menunjang pendekatan kualitatif ini adalah teori fenomenologis

yang artinya berusaha memahami arti peristiwa kaitan-kaitannya terhadap orang-

orang biasa dalam situasi-situasi tertentu.

Untuk mencapai tulisan dalam tujuan ini, penulis menggunakan dua

metode yaitu: metode literatur dan metode wawancara. Metode literatur adalah

metode yang menggali tesis ini melalui buku-buku, majalah, surat kabar, kamus,

101Lexy J. Moeloeng, 1984. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda, hal. 5. 102Ibid., hal. 30.

Page 67: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

60

dan artikel-artikel lainnya. Metode wawancara dengan tanya jawab penulis

dengan orang-orang yang mengetahui sedikit banyaknya mengenai trio dan para

komponis pencipta lagu trio, hal ini dilakukan penulis guna menambah

pengetahuan dan melengkapi atau membantu metode literatur.

1.6.2 Kehadiran Peneliti

Untuk memperoleh data/informasi dalam penelitian karya ilmiah ini

penulis melakukan wawancara langsung kepada para komposer pencipta lagu/trio

yang sudah ditentukan sebagai informan. Dalam hal ini penulis bertindak sebagai

instrumen untuk mengumpulkan data dari lapangan dan peneliti berperan sebagai

pengamat penuh dalam penelitian ini, serta kehadiran peneliti diketahui statusnya

sebagai peneliti oleh subjek atau informan dan surat izin keterangan meneliti yang

diterbitkan oleh kampus untuk mengadakan penelitian. Sedangkan informan

tambahan penulis mewawancarai beberapa trio dan pengiring musik trio yang

memiliki pengetahuan mengenai trio pada musik populer Batak Toba.

1.6.3 Sumber Data

Lof Land103 mengatakan: “sumber data utama dalam penelitian kualitatif

ialah kata-kata dan tindakan selebihnya ada data tambahan seperti dokumen”.

Sesuai dengan penelitian ini penulis memperoleh sumber data dari:

103Lof Land dalam Lexy J. Moeloeng, 1984. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda, hal. 47.

Page 68: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

61

a. Kata-kata dan tindakan yaitu, dari wawancara yang merupakan sumber

data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui

rekaman Video/Audio Tapes, pengambilan foto atau film.

b. Sumber tertulis yaitu, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis

dapat dibagi atas: teks lagu trio, sumber buku, majalah, sumber dari arsip,

dokumen pribadi dan artikel-artikel lainnya.

c. Foto yang dipakai sebagai alat untuk keperluan penelitian kualitatif karena

dipakai dalam berbagai keperluan.

d. Data statistik, penulis menggunakan data statistik yang tersedia sebagai

sumber data tambahan bagi keperluannya.

1.6.4 Prosedur Pengumpulan Data

Lof land104 mengatakan dalam penelitian kualitatif ini penulis harus

mengumpulkan data dengan menggunakan observasi partisipan, wawancara

mendalam dan dokumentasi. Dalam rekaman data terdapat dua dimensi yaitu

fidelitas dan struktur. Fidelitas megadung arti sejauh mana bukti nyata dari

lapangan disajikan yaitu dengan memakai instrumen Audio dan Video yang

memilki fidelitas yang kurang. Sedangkan penulis juga menggunakan dimensi

struktur yang menjelaskan sejauh mana wawancara dan observasi yang dilakukan

penulis secara sistematis dan struktur.

1.6.5 Analisis Data

104Ibid.,

Page 69: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

62

Analisis data, menurut Patton105 adalah “mengatur urutan data,

mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan suatu uraian dasar”.

Taylor106 mendefenisikan: “Analisis data merupakan proses yang merinci usaha

secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesa (ide), seperti

yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada

tema dan hipotesa itu”. Maka dari pendapat diatas penulis menggunakan teori

tersebut dengan menarik garis bawah analisis data bermaksud pertama-tama

mengorganisasikan data yaitu data yang berkumpul yang terdiri dari catatan

lapangan dan komentar penelitian gambar. Foto, dokumen berupa laporan,

biografi, artikel, dan sebagainya.

Pekerjaan penulis dalam menganalisis data ini adalah mengatur,

mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengkategorikannya.

Pengorganisasiannya dan pengelolaan data dilakukan untuk menemukan tema dan

hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substansi. Analisis data

dilakukan penulis dalam suatu proses-proses, berarti pelaksanaanya sudah mulai

sejak pengumpulan data dilakukan dan dikerjakan secara intensif, yaitu sesudah

meninggalkan lapangan.

Setelah melakukan langkah ini penulis menganalisis hasil wawancara dan

hasil analisis awal dari teks dan struktur musik dari sampel lagu yang dipilih guna

membuat analisis akhir yang kemudian menghasilkan satu kesimpulan.

1.6.6 Pengecekan Keabsahan Data

105Ibid., 106Ibid.,

Page 70: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

63

Dalam teknik pegecekan keabsahan data penulis menggunakan teknik

triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai perbandingan terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak

digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainya. Penulis menggunakan

teknik triangulasi sesuai dengan teori Patton mengatakan triangulasi sesuai

dengan sumber berati membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan

suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam

metode kulitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang

berpendikan menengah dan tinggi, orang berada, orang pemerintahan.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

1.6.7 Tahap-Tahap Penelitian

Page 71: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

64

Bogdan 107 mengatakan 3 tahap penelitian yakni:

1. Pralapangan

2. Kegiatan lapangan

3. Analisa intensif (analisa data)

Sesuai dengan teori Bogdan maka, sebelum penulis terjun ke lapangan

penelitian ada tahap-tahap yang penulis lakukan yakni:

A. Tahap Pra lapangan

Dalam tahap pralapangan ada enam kegiatan yang harus dilakukan

penelitian pada tahap ini yaitu:

a. Menyusun rancangan kualitatif paling tidak, latar belakang masalah dan

pelaksanaan penelitian, kajian pustaka dan lain-lain.

b. Memiliki lapangan penelitian, Bogdan menyatakan bahwa pemilihan

lapangan itu harus ditentukan dulu sebelum peneliti terjun ke lokasi.

c. Mengurus perizinan, penelitian harus mengurus izin dari siapa saja yang

berkuasa dan berwenang memberikan izin bagi pelaksanaan penelitian.

d. Menjejaki dan menilai keadaan lapangan.

Tahap ini merupakan tahap bagaimana penelitian masuk lapangan dalam

arti mulai mengumpulkan data yang sebenarnya. Jadi tahap ini haruslah

penulis berorientasi kelapangan, namun dalam hal-hal tertentu telah

menilai keadaan lapangan. Penjajakan dan penilaian lapangan penulis

lakukan terlebih dahulu dari kepustakaan atau mengetahui melalui dari

orang dalam tentang situasi dan kondisi daerah tempat penelitian penulis.

107Bogdan dalam Lexy J. Moeloeng, 1984. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda, hal. 47.

Page 72: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

65

Sebelum menjajaki lapangan terlebih dahulu penulis mempunyai

gambaran umum tentang geografi, sejarah, pendidikan, mata pencaharian,

yang membantu penulis dalam penjajakan.

e. Memiliki dan memanfaatkan informan.

Informan adalah orang dalam pada latar penelitian fungsinya sebagai

“informan” yang memberikan informasi bagi penulis tentang situasi dan

kondisi latar penelitian.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian

Penulis menyiapkan perlengkapan penelitian yang diperlukan. Sebelum

penelitian dimulai, peneliti memerlukan izin mengadakan penelitian,

kontak daerah yang menjadi latar penelitian melalui orang yang dikenal

atau jalur lainya. Hal-hal yang perlu juga dipersiapkan oleh peneliti

misalnya alat tulis, seperti ball point, kertas, buku catatan, map, klip, kartu,

alat perekam seperti tape recorder, video cassette recorder dan kamera

foto. Yang paling penting lagi adalah rancangan biaya penelitian. Dan

pada tahap analisis data perlengkapan yang dibutuhkan antara lain

kalkulator, computer, map, kertas polio ganda, dan kertas bergaris.

g. Persoalan Etika Penelitian

Ciri utama penelitian kualitatif adalah orang sebagi alat yang

mengumpulkan data. Dalam pengamatan berperan serta, wawancara-

wawancara pengumpulan dokumen, foto dan sebagainya. Seluruh metode

ini menyangkut hubungan penelitian dengan orang yang dijadikan

informan. Maka dalam hubungan ini akan timbul persoalan etika dalam

Page 73: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

66

penelitian, apabila penelitian tidak dihormati, memahami dan menghargai

informannya.

1.6.8 Tahap Pekerjaan Lapangan

Pada tahap pekerjaan lapangan terdiri dari 3 bagian yang harus peneliti

laksanakan:

1. Memahami Latar Penelitian.

Dalam memahami latar penelitian ada hal-hal yang perlu dilakukan:

a. Pembatasan latar penelitian, untuk memasuki pekerjaan lapangan,

penelitian perlu memahami latar penelitian terlebih dahulu.

b. Penampilan, penampilan yang dimaksud adalah penampilan penelitian

itu sendiri harus disesuaikan dengan kebiasaan adat, tata acara dan

kultur latar penelitian.

c. Pengenalan hubungan penelitian dilapangan penelitian memamfaatkan

pengamatan pada tahap ini, maka hendaknya penulis menjaga

hubungan akrab antara subjek dan penelitian dapat dibina.

d. Jumlah waktu studi, penulis harus berpegang pada tujuan, masalah dan

jadwal yang telah disusun sebelumnya. Waktu studi tidak boleh

berkepanjangan karena akan menambah biaya penelitian bagi penulis.

2. Memasuki lapangan.

a. Keakraban hubungan, sikap penelitian hendaknya pasif, hubungan

yang perlu dibina tidak ada dinding pemisah diantara penelitian dan

subjek yang sudah ditentukan.

Page 74: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

67

b. Mempelajari bahasa, jika penelitian berasal dari latar yang lain,

penelitian harus mempelajari bahasa yang digunakan oleh orang-orang

yang berada pada latar penelitian.

c. Peran peneliti, sewaktu ada pada penelitian, peneliti akan terjun

kedalamnya dan akan ikut berperan serta didalamnya.

3. Berperan serta mengumpulkan data.

Dalam tahap ini penulis melaksanakan hal-hal berikut :

a. Pengarahan batas studi, pada waktu menyusun usul penelitian batas

studi telah ditetapkan bersama masalah dan tujuan penelitian.

b. Mencatat data, penulis menggunakan catatan lapangan (Field notes).

Yang merupakan catatan hasil pengamatan. Wawancara, atau

menjelaskan kejadian tertentu.

1.7 Sistematika Penulisan

Bab I Merupakan Pendahuluan yang meliputi: Latar Belakang Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka,

Konsep dan Landasan Teori ( Teori Etnomusikologi, Batak Toba, Defenisi Musik

Populer, Defenisi trio mencakup Peran Misionaris, Sifat Alami Orang Batak

Toba, Munculnya Istilah Trio dan Pengertian Teks), Metode Penelitian

(Pendekatan Penelitian, Kehadiran Peneliti, Sumber Data, Prosedur Pengumpulan

Data, Analisis Data, Pengecekan Keabsahan Data, Tahap-Tahap Penelitian,

Tahap-Tahap Pekerjaan Lapangan, Dan Sistematika Penulisan).

Page 75: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

68

Bab II Membahas tentang Geografi Batak Toba, Asal-usul Batak Toba,

Pengertian Batak, Sejarah Batak, Mitologi Suku Batak Toba, Sistem Kekerabatan

Pada Masyarakat Batak Toba, Kampung dan Desa, Agama dan Kepercayaan,

Kesenian Masyarakat Batak Toba.

Bab III Membahas tentang Pengertian Umum Musik Populer, Pengaruh

Kebudayaan Modern Dalam Musik Batak Toba. Membahas tentang Periodisasi

Trio pada musik populer Batak Toba (Masa Tradisi, Masa Transisi, Masa

Modernisasi: Keberadaan Vokal Grup Dan Grup Band Batak Toba, Sejarah

Perkembangan Trio pada musik populer Batak Toba, Munculnya Trio Perempuan)

Masa Konstilasi.

Bab IV Membahas Fungsi dan Analisis Stuktur Musik Trio pada musik

populer Batak Toba yang Menyangkut Fungsi Trio Pada Masyarakat Batak Toba.

Teks (Masa Tradisi, Masa Transisi, Masa Modern: Teks Lagu Trio pada musik

populer Batak Toba). Analisis Struktur Musik (Masa Tradisi, Masa Transisi dan

Masa Modern), Bentuk dan Struktur Lagu yang meliputi: Frase, Melodi, Motif,

Kontur Melodi, Tangga Nada, Ambitus, Harmoni, Progresi akord, Kadens,

Tempo, Tekstur.

Bab V Merupakan Bab Penutup berupa Ringkasan dan Kesimpulan.

Page 76: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

69

BAB II

TINJAUAN UMUM MASYARAKAT DAN KESENIAN BATAK TOBA

2.1 Geografi Batak Toba

Batak merupakan salah satu suku bangsa yang bermukim dan berasal dari

Tapanuli di provinsi Sumatera Utara108 yang terletak di Indonesia. Wilayah Batak

Toba atau yang sering disebut dengan istilah Tanah Batak, meliputi wilayah yang

cukup luas, yang terdiri dari: Daerah Tepi Danau Toba, Pulau Samosir, Dataran

Tinggi Toba, dan Silindung, Daerah Pegunungan Pahae, dan Habinsaran. Wilayah

ini luasnya lebih kurang 10.000 km2 dan berada pada ketinggian 700-2.300 m di

atas wilayah ini luasnya lebih kurang 10.000 km2 dan berada pada ketinggian

700-2.300 meter di atas permukaan laut.109

Suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah: Batak Toba, Batak

Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Mandailing-Angkola, deskripsi

secara umum letak geografi dan etnografi masyarakat Sumatera Utara dalam

108Muhammad Takari dkk “ Masyarakat Kesenia Di Indonesia:Masyarakat Dan Kesenian Sumatera Utara”, Studia Kultura, Fakultas Sastra,Universitas Sumatera Utara, 2008. Pada masa penjajahan Belanda, di Sumatera Utara terdapat dua provinsi (afdeeling), yaitu Sumatera Timur dan Tapanuli. Ada perbezaan pengertian antara Sumatera Utara dengan Sumatera Timur. Wilayah Sumatera Timur (Oostkust van Sumatra dal am Bahasa Belanda atau East Coast of Sumatra dalam Bahasa Inggeris) mencakup Provinsi Sumatera Utara sekarang di luar Tapanuli, ditambah daerah Bengkalis Provinsi Riau-secara budaya termasuk pula Tamiang Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Lebih jauh lihat Blink, Sumatra's Oostkust: In Here Opkomst en Ontwikkelings Als Economisch Gewest, (s'Gravenhage: Mouton & Co., 1918), pp. 1 dan 9. Kini Sumatera Utara adalah salah satu dari 33 Provinsi di Indonesia, yang terdiri dari 26 Kabupaten dan Kota, yaitu: (1) Kabupaten Asahan, (2) Kabupaten Batubara, (3) Kabupaten Dairi, (4) Kabupaten Deli Serdang, (5) Kabupaten Humbang Hasundutan, (6) Kabupaten Karo, (7) Kabupaten Labuhan Batu, (8) Kabupaten Langkat, (9) Kabupaten Mandailing Natal, (10) Kabupaten Nias, (11) Kabupaten Nias Selatan, (12) Kabupaten Pakpak-Dairi Bharat, (13) Kabupaten Samosir, (14) Kabupaten Serdang Bezagai, (15) Kabupaten Simalungun, (16) Kabupaten Tapanuli Selatan, (17) Kabupaten Tapanuli Tengah, (18) Kabupaten Tapanuli Utara, (19) Kabupaten Toba Samosir, (20) Kota Binjai, (21) Kota Medan, (22) Kota Padang Sidempuan, (23) Kota Pematangsiantar, (24) Kota Sibolga, (25) Kota Tanjung Balai dan (26) Kota Tebing Tinggi. 109Mangaraja Siahaan. Gondang Dohot Tortor Batak. Pematang Siantar: Sjarif Saama.

Page 77: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

70

konteks pemerintahan Republik Indonesia dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu: (1)

delapan etnik setempat yang terdiri dari: Melayu, Karo, Simalungun, Pakpak-

Dairi-Dairi, Batak Toba, Mandailing-Angkola, Pesisir, dan Nias ; (2) etnik

pendatang dari Nusantara: Minangkabau, Aceh, Banjar, Jawa; serta (3) etnik

pendatang dari luar negeri: Tionghoa, Tamil, Benggali, dan Eropa.

Pada masa sekarang sebagian besar masyarakat Sumatera Utara,

menerima cara pembagian kelompok-kelompok etnik setempat ke dalam delapan

kategori, seperti yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia. Keberadaan etnik

setempat dijelaskan oleh Goldsworthy sebagai berikut.

The three major [North] Sumatran ethnic groups are the Batak, coastal Malay and Niasan... North Sumatrans often divide the indigenous (that is, non-immigrant) population of the province into nine more narrowly defined ethnic groups (suku-suku)... The broad Batak ethnic group is ussually divided into six main communities-Pakpak-Dairi, Toba, Angkola-Sipirok, Mandailing, Karo and Simalungun. All six groups have a broadly similar social organisation (patrilineal, exogamus dans) and related languages, but important social, religious and linguistic differences also divide them. The sharpest linguistic division is between the Karo/Pakpak-Dairi Dairi groups in the north and west and the Toba/Mandailing/Angkola-Sipirok groups in the south. The Simalungun group falls between the two extreme points of contrast”.

Tiga kelompok etnik besar Sumatera Utara adalah Batak, Melayu Pesisir,

dan Nias. Orang-orang Sumatera Utara biasanya dibagi ke dalam sembilan

populasi setempat (yaitu mereka yang bukan imigran), yang biasa disebut dengan

suku-suku. Kelompok etnik Batak yang lebih luas, biasanya dibagi pada lima

komunitas utama, antara lain: Karo, Pakpak-Dairi, Batak Toba, Simalungun,

Mandailing-Angkola. Ke-lima komunitas utama ini mempunyai organisasi sosial

Page 78: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

71

yang sama, yaitu berdasar pada sistem patrilineal dan klen yang eksogamus.110

Mereka mempunyai sistem sosial, religi, dan linguistik yang berbeda. Perbedaan

linguistik paling jelas adalah antara kelompok Karo dan Pakpak-Dairi di utara dan

Barat dengan kelompok Toba, Mandailing, Angkola, dan Sipirok di Selatan.

Simalungun berada di antara dua sistem linguistik ini.

Kebanyakan masyarakat Batak Toba mempunyai suatu kebiasaan untuk

merantau (meninggalkan kampung halaman). Hal ini disebabkan berbagai faktor,

di antaranya untuk mencari kehidupan yang lebih layak, pendidikan dan biasanya

orang Batak yang sukses diperantauan akan memanggil orang Batak yang

mempunyai kedekatan dengan yang satu marga111 atau tondong (yang masih ada

hubungan family) untuk diberikan pekerjaan, dalam hal ini bisa dikarenakan oleh

falsafah, azas sekaligus sebagai struktur dan sistem dalam kemasyarakatannya

yakni yang dalam Bahasa Batak Toba disebut Dalihan na Tolu. Dalihan Na Tolu

yaitu Somba Marhula-hula, Manat Mardongan Tubu, Elek Marboru.

Nalom Siahaan mengatakan di rantau suku Batak selalu peduli dengan

identitas sukunya, seperti berusaha mendirikan perhimpunan semarga atau

sekampung dengan tujuan untuk menghidupkan ide-ide adat budayanya. Suku

110Yang dimaksud klen eksogamus adalah sistem kemasyarakatan dalam sebuah suku, yang norma pemilihan pasangan hidupnya berasal dari kelompok luar tert entu. Lihat Paul B. Horton dan Chester L. Hunt (1993:400). Dalam konteks masyarakat Batak, klen yang sama dilarang kawin. 111Kompas, 3 Februari 2013, h. 11, “ Martogi sitohang (42), seniman Batak, secara berseloroh menambahkan, cukup satu orang Batak tinggal di satu tempat. “ Nanti dia akan mencari saudaranya atau di cari keluarganya. Kalau sudah bertemu, mereka berkumpul,” katanya… Makna kekerabatan buat orang Batak itu memang sangat luas. Kekerabatan tidak hanya tercipta karena pertalian darah, tetapi juga karena pertalian marga dan perkawinan… Jika si perantau berhasil, biasanya saudara at au teman sekampung akan datang menyusul. Dan si perantau yang sukses akan membantu”.

Page 79: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

72

Batak mengadakan pertemuan secara berkala dalam bentuk adat ataupun

silaturahmi.112

2.2 Asal-Usul Masyarakat Batak Toba

Karena minimnya data-data yang tertulis mengenai asal-usul masyarakat

Batak Toba, dalam mengaji tentang asal-usul masyarakat Batak Toba maka

penulis mengacu dari tiga hal, yaitu: (1) Pengertian Batak; (2) Catatan sejarah

mengenai Batak, dan; (3) Kisah/cerita yang berkembang pada masyarakat Batak

Toba atau mitologi tentang lahirnya suku Batak, juga dikarenakan bila dikaji lebih

dalam, khususnya pada awal terjadinya marga dalam masyarakat Batak Toba,

merupakan suatu hal yang sangat rumit, karena erat sekali hubungannya antara

mitos dan sejarah penyebaran masyarakat Batak Toba itu sendiri. Berdasarkan

mitos dan sejarah, dapat dikatakan bahwa menurut persepsi mereka pada

umumnya setiap individu dalam masyarakat Batak Toba merupakan keturunan Si

Raja Batak, seperti tercermin dalam tulisan Napitupulu (1964:84).

Dewa Mulajadi Na Bolon mengirim putrinya Si Boru Deak Parujar turun ke bumi. Ia kawin dengan Dewa Odap-odap dan melahirkan anak kembar manusia, satu lelaki Si Raja Ihat Manisia dan satu perempuan Si Boru Ihat Manisia. Mereka berdua, walau bersaudara, kawin dan lahirlah beberap anaknya. Salah seorangputeranya bernama Si Raja Batak, yang menjadi leluhur seluruh suku Batak. Kampung kediamannya bernama Sianjur Mula-mula dekat kaki gunung Pusuk Buhit disebelah Barat Pulau Samosir. Setelah Si Raja Batak meninggal, arwahnya menetap di atas Gunung Pusuk Buhit. Si Raja Batak mempunyai dua putra, yang sulung bernama Guru Tatea Bulan dan adiknya Raja Isumbaon. Si Guru yaitu Tatea

112N Siahaan, 1982. Adat Dalihan Natolu Prinsip dan Pelaksanaannya. Jakarta: Penerbit Grafindo.

Page 80: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

73

Bulan ahli dalam ilmu sihir dan Sang Raja, adiknya ahli dalam ilmu hukum adat. Guru Tatea Bulan mempunyai lima putra dan empat putri. Kelima puteranya adalah: (1) Raja Biak-biak (Raja Uti), (2) Tuan Saribu Raja, (3) Limbong Mulana, (4) Sagala Raja, dan (5) Silau raja (Malau Raja). Nama dari keempat puterinya, sebagai berikut: (1) Si Boru Paromas (Si Boru Anting-anting Sabungan), (2) Si Boru Parema, (3) Si Boru Bindinglaut, dan (4) Nan Tinjo. Raja Isumbaon mempunyai tiga orang putra, yaitu: (1) Sorimangaraja, (2) Raja Asiasi, (3) Sangkar Somalidang (Langka Somalidang).

2.2.1 Pengertian Batak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Batak mempunyai dua arti, yang

pertama adalah orang-orang dari sub-etnis yang tinggal di Provinsi Sumatera

Utara dan arti yang kedua adalah (sastra) petualang, pengembara, sedang

memBatak berarti berpetualang, pergi mengembara, menyamun, merampok dan

arti dari pemBatak adalah perampok/penyamun.

Pengertian kata Batak sampai sekarang belum dapat dijelaskan dengan

pasti dan memuaskan. Menurut J. Warneck, Batak berarti “penunggang kuda yang

lincah” tetapi menurut H.N. Van dier Tuuk Batak berarti ‘kafir’, dan ada juga

yang mengartikan ‘budak-budak yang bercap atau ditandai’.113

Leo Joosten114 berpendapat Batak: yang non-jau; orang yang bukan

bangsa-halak jau; adat dan hukum suku-habatahon. Dari beberapa pendapat diatas

tidak dapat menjelaskan dan memastikan apa atau yang mana arti Batak yang

sesungguhnya secara umum. Menurut asumsi penulis apabila orang mendengar

113Andar M Lumbantobing, 1996. Makna Wibawa Jabatan dalam Gereja Batak. Jakarta: PT, BPK Gunung Mulia. 114Leo Joosten, 2008. Kamus Indonesia Batak Toba. Medan: Penerbit Bina Media Perintis.

Page 81: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

74

kata Batak tanggapannya mungkin orang yang dekat dengan adat dan hukum suku

yang tinggal/berasal dari Sumatera Utara.

2.2.2 Sejarah Batak

Karena Catatan mengenai sejarah asal-usul suku bangsa Batak tidak

banyak ditemukan, sehingga sulit untuk memperkirakan kapan sebenarnya suku

bangsa Batak mulai mendiami wilayah Sumatera Utara sekarang. Di bawah ini

penulis mencoba mengurutkan secara ringkas beberapa catatan sejarah yang

umumnya telah dikutip berbagai penulis, yang dapat membuat suatu prediksi

tentang asal-usul masyarakat Batak yang akan penulis kemukakan sebagai berikut.

Brahma Putro mengemukakan bahwa pada jaman batu terjadi perpindahan

bangsa dari Tiongkok Selatan ke Hindia Belakang, dan bangsa-bangsa Hindia

Belakang terdesak dan banyak pindah ke selatan, antara lain Campa, Siam,

Kamboja. Lalu bertebaran ke Nusantara setelah melalui Malaya, dan sebahagian

mereka-mereka ini masuk ke Pulau Sumatera termasuk wilayah Sumatera Utara

sekarang. Menurut Brahma Putro bangsa Batak berasal dari bangsa-bangsa

Hindia Belakang setelah melalui malaya.115

Tentang kapan waktu perpindahan ini Brahma Putro juga mengutip

berbagai pendapat, di antaranya pendapat G. Gerrad, V. H. Geldern, Kern, Mhd.

Yamin, sebagai berikut: Menurut G. Gerrad, perpindahan itu terjadi dalam dua

gelombang, gelombang pertama kira-kira 1500 tahun sebelum Masehi, yang

disebut ras Proto Malay (Melayu Tua), dan gelombang kedua terjadi kira-kira

115 Putro, Brahma, 1978. Karo dari Jaman ke Zama. Medan: Ulih Saber.

Page 82: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

75

1000 tahun sebelum Masehi, yang disebut ras Deutro Malay (Melayu Muda).

V.H. Geldern mengatakan, perpindahan pertama terjadi 2000 tahun sebelum

Masehi, dan perpindahan kedua terjadi kira-kira 300 tahun sebelum Masehi.

Kern menyebutkan, perpindahan ras Proto Malay terjadi kira-kira 4000

tahun sebelum Masehi, dan perpindahan ras Deutro Malay, terjadi kira-kira 2000

tahun sebelum Masehi. Mhd. Yamin, sependapat dengan teori Kern, yang

menyebutkan bahwa perpindahan pertama terjadi kira-kira 4000 tahun sebelum

Masehi, dan perpindahan kedua terjadi kira-kira 2000 tahun sebelum Masehi.

Dari berbagai uraian pendapat di atas, penulis berpendapat bahwa suku

bangsa Batak telah lama mendiami wilayah Sumatera Utara namun tidak diketahui

kapan nenek moyang orang Batak pertama kali bermukim di Tapanuli.

Kemungkinan bahwa suku bangsa Batak adalah termasuk berasal dari bangsa-

bangsa Hindia Belakang atau ras Proto Melayu (Melayu Tua), karena desakan dari

ras Deutro Melayu maka melakukan migrasi ke daerah pedalaman Sumatera

Utara, sehingga suku bangsa Batak lebih banyak mendiami wilayah pegunungan

dan pedalaman, sedang wilayah pesisir pantai didiami oleh suku bangsa Melayu

yang kemungkinan besar adalah ras Deutro Malay.

Beberapa pendapat lainnya, seperti seorang putra Batak Toba yang pernah

menjadi pendeta di berbagai gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang

tertarik juga mendalami sejarah, Andar M. Lumbantobing mengutip pendapat

yang mengemukakan sebagai berikut.

Menurut beberapa prasasti peninggalan jaman Adityawarman abad ke-14, sekelompok murid dan pengikut aliran Mahayani telah memasuki daerah pedalaman Sumatera Utara dan mereka menetap di sana, di tengah-tengah daerah pegunungan. Oleh sebab itu, di

Page 83: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

76

daerah pedalaman ini terdapat pengaruh agama Mahayana, yang murid-muridnya, oleh dunia ilmu pengetahuan masa kini, diakui sebagai nenek moyang suku Batak yang kini mendiami daerah itu”.116

Sebuah mitos yang memiliki berbagai macam versi menyatakan, bahwa

Pusuk Buhit, salah satu puncak di Barat Danau Toba, adalah tempat “kelahiran”

bangsa Batak, dan ada juga yang menyatakan bahwa nenek moyang orang Batak

berasal dari Samosir. Ada juga pendapat yang berbeda apabila dilihat berdasarkan

tarombo (silsilah)117 orang Batak, yang mengatakan bahwa nenek moyang suku

bangsa Batak adalah satu yaitu Si Raja Batak. Dari Si Raja Batak inilah

berkembang sub-sub suku Batak yang mengembara ke wilayah-wilayah teritorial

di atas sejalan dengan perkembangan pemukiman baru atau perkotaan yang

semakin meluas. Setiap pembukaan kampung baru biasanya diiringi dengan

penabalan marga baru terhadap orang yang membuka perkampungan tersebut.

Cara ini terutama dilaksanakan di lingkungan sub-sub suku Batak Toba, sehingga

dengan demikian jumlah marga di lingkungan suku Batak Toba adalah relatif

lebih banyak.118

Dari pendapat di atas maka berbanding terbalik jika dibandingkan dengan

pendapat yang mengatakan adanya perpindahan dua gelombang yaitu Proto

Malay dan Deutro Malay yang telah berlangsung ratusan bahkan ribuan tahun

sebelum Masehi. Jika diurut dari tarombo Batak tersebut, yaitu Raja

116Andar M Lumbantobing,1996. Makna Wibawa Jabatan dalam Gereja Batak. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia. 117Leo Joosten, 2008. Kamus Indonesia Batak Toba. Medan: Penerbit Bina Media Perintis, h. 246. 118Schreiner, Lothar, 2002. Adat dan Injil. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Page 84: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

77

Sisingamangaraja ke XII salah satu keturunan Si Raja Batak yang merupakan

generasi ke-19 (wafat 1907).

Ada juga yang membuat suatu rekayasa sejarah dengan menggabungkan

mitos dan data yang dibuat. Di antara pendapat yang ada golongan ini

mengemukakan bahwa Si Raja Batak dan rombongannya datang dari Thailand,

terus ke Semenanjung Malaysia lalu menyeberang ke Sumatera dan menghuni

Sianjurmulamula, lebih kurang 8 km arah Barat Pangururan, di pinggiran Danau

Toba sekarang. Versi lain mengatakan, bahwa Si Raja Batak datang dari India

melalui Barus atau dari Alas Gayo berkelana ke selatan hingga bermukim di

pinggir Danau Toba.119

Pendapat yang mengatakan dari sisi bahasa dan bukti-bukti arkeologi yang

menunjukkan bahwa orang yang berbahasa Austronesia dari Taiwan telah

berpindah ke wilayah Filipina dan Indonesia, dapat kita lihat pada kutipan berikut.

… Orang Batak adalah penutur bahasa Austronesia namun tidak diketahui kapan nenek moyang orang Batak pertama kali bermukim di Tapanuli dan Sumatera Timur. Bahasa dan bukti-bukti arkeologi menunjukkan bahwa orang yang berbahasa Austronesia dari Taiwan telah berpindah ke wilayah Filipina dan Indonesia sekitar 2.500 tahun lalu, yaitu di jaman batu muda (Neolitikum)… Karena hingga sekarang belum ada artefak Neolitikum (Jaman Batu Muda) yang ditemukan di wilayah Batak maka dapat diduga bahwa nenek moyang Batak baru bermigrasi ke Sumatra Utara di jaman logam. Pada abad ke-6, pedagang-pedagang Tamil asal India mendirikan kota dagang Barus, di pesisir Barat Sumatera Utara. Mereka berdagang kapur Barus yang diusahakan oleh petani-petani di pedalaman. Kapur Barus dari tanah Batak bermutu tinggi sehingga menjadi salah satu komoditas ekspor di samping kemenyan. Pada abad ke-10, Barus diserang

119Richard Sinaga, 1997. Leluhur Marga Batak, Dalam Sejarah, Silsilah dan Legenda. Jakarta: Dian Utama.

Page 85: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

78

oleh Sriwijaya. Hal ini menyebabkan terusirnya pedagang-pedagang Tamil dari pesisir Sumatera… Pada masa-masa berikutnya, perdagangan kapur Barus mulai banyak dikuasai oleh pedagang Minangkabau yang mendirikan koloni di pesisir Barat dan timur Sumatera Utara. Koloni-koloni mereka terbentang dari Barus, Sorkam, hingga Natal”.120

Raja Sisingamangaraja I sampai Raja Si Singamangaraja IX tidak

diketahui kapan wafatnya dan dimana makamnya. Raja-raja ini setelah

mempunyai keturunan dan merasa sudah ada penggantinya pergi merantau dan

Piso Gaja Dompak tidak dibawanya. Mereka dipastikan telah wafat adalah melalui

tanda-tanda alam yaitu ada cabang dari Hariara Namarmutiha yang patah. Kalau

ada cabang Hariara ini yang patah berarti ada anggota keluarga yang meninggal

dan kalau cabang utama yang patah berarti Raja Si Singamangaraja telah tiada.

Hariara Namarmutiha ini dikenal juga sebagai Hariara Tanda dan sampai

sekarang masih tumbuh di Bakara. Dari latar belakang Sejarah Batak yang

mengatakan bahwa Si Raja Batak adalah seorang aktivis kerajaan dari Timur

Danau Toba (Simalungun sekarang) atau dari Selatan Danau Toba (Portibi) atau

dari Barat Danau Toba (Barus) yang mengungsi ke pedalaman, akibat terjadi

konflik dengan orang-orang Tamil di Barus, yang terdesak akibat serangan

Mojopahit. Hal ini diperkirakan berdasarkan batu tertulis (prasasti) di Portibi

bertahun 1208 yang dibaca Nilakantisasi (Guru Besar Purbakala dari Madras,

India) yang menjelaskan bahwa pada tahun 1024 Kerajaan Cola dari India

menyerang Sriwijaya yang menyebabkan bermukimnya 1.500 orang Tamil di

120http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batak. Halaman ini terakhir diubah pada 10.08, 23 November 2012.

Page 86: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

79

Barus. Pada tahun 1275 Mojopahit menyerang Sriwijaya, hingga menguasai

daerah Pane, Haru, dan Padang Lawas.

2.2.3 Mitologi Suku Batak Toba

Setiap suku dan marga memiliki kisah tentang asal-usulnya, masyarakat

Batak Toba juga memiliki cerita yang berkembang di masyarakat tentang asal-

usulnya, khususnya tentang terjadinya marga dalam masyarakat Batak Toba

merupakan suatu hal yang rumit, karena erat sekali hubungannya dengan mite121

dan juga tentang sejarah penyebaran masyarakat Batak Toba. Namun

sebagaimana sifat dari tradisi lisan dalam perkembangannya sering suatu cerita

memiliki variasi di masyarakat, sehingga semakin lama akan semakin sulit untuk

mendapatkan sumber awalnya, dan semakin berbeda dengan cerita aslinya.

Masyarakat Batak Toba, baik secara peribadi maupun berkelompok mengakui adanya kuasa di luar kuasa manusia. Dalam menghormati kuasa tersebut mereka mempunyai cara penyembahan yang berbeda sesuai dengan kesanggupan memahami makna kuasa tersebut. Motif setiap penghormatan ditujukan untuk mendapat perlindungan agar terhindar dari bahaya, sama ada bahaya alam, penyakit menular maupun serangan binatang buas. Demikian pula untuk maksud mendapat restu, baik

121Mite adalah bagian dari folklor (cerita rakyat). Dari semua bentuk atau genre folklor,

yang paling banyak diteliti para ahli folklor adalah cerita prosa rakyat. Mengikut William R. Bascom, cerita prosa rakyat dapat dapat dibagi ke dalam tiga golongan besar, yaitu: (1) mite (myth), (2) legenda (l egend) dan (3) dongeng (folktale). Mite adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar t erjadi serta dianggap suci oleh yang empunya cerita. Mite ditokohi para dewa atau makhluk setengah dewa. Peristiwa terjadi di dunia lain, atau di dunia yang bukan seperti kita kenal sekarang, dan terjadi pada masa lampau. Legenda adalah prosa rakyat yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap pernah benar-benar t erjadi, tetapi tidak dianggap suci-namun legenda ditokohi oleh manusia, meski kadangkala memiliki sifat-si fat luar biasa, dan sering juga dibantu makhluk-makhluk ajaib. Tempat terjadinya adalah di dunia seperti yang kita kenal sekarang, waktu terjadinya belum begitu lama. Dongeng adalah prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi ol eh yang empunya cerita, tidak terikat oleh waktu dan ruang. Lihat William R. Bascom (1965). Parafrase pengertian tiga bentuk cerita rakyat ini lihat Djames Danandjaj a (1984:50-51).

Page 87: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

80

dalam perkawinan maupun usaha mencari rezeki dilaksanakan menerusi pemujaan.122

Berikut ini disampaikan salah satu ringkasan cerita tentang asal-usul

masyarakat Batak yang dikutip dari tulisan Lumbantobing (1996).

Konon di atas langit (banua ginjang, nagori atas) adalah seekor ayam yang bernama Manuk Manuk Hullambujati berbadan besar, mempunyai paruh yang terbuat dari besi dan taji yang terbuat dari tembaga, telurnya sebesar periuk tanah. Manuk-Manuk Hulambujati memiliki 3 butir telur. Setelah menetas dia memberi nama yang pertama Tuan Batara Guru, yang kedua Ompu Soripada, dan yang ketiga Ompu Tuan Mangalabulan, ketiganya adalah lelaki. Setelah ketiga putranya dewasa, ia merasa bahwa mereka memerlukan seorang pendamping wanita. Manuk-Manuk Hulambujati kembali memohon dan Mulajadi Na Bolon mengirimkan 3 wanita cantik: Siboru Pareme untuk istri Tuan Batara Guru, yang melahirkan 2 anak laki-laki diberi nama Tuan Sori Muhammad, dan Datu Tantan Debata Guru Mulia dan 2 anak perempuan kembar bernama Si Boru Sorbajati dan Si Boru Deakparujar. Anak kedua Manuk-Manuk Hulambujati, Tuan Soripada diberi istri bernama Siboru Parorot yang melahirkan anak laki-laki bernama Tuan Sorimangaraja sedangkan anak ketiga, Ompu Tuan Mangalabulan, diberi istri bernama Siboru Panuturi yang melahirkan Tuan Dipangat Tinggi Sabulan. Si Boru Deak parujar anak dari Tuan Batara Guru lebih senang tinggal di Banua Tonga (bumi), Mulajadi Na Bolon mengutus Raja Odap Odap untuk menjadi suaminya dan mereka tinggal di Sianjur Mula Mula di kaki Gunung Pusuk Buhit (Pulau Samosir). Dari perkawinan mereka lahir 2 anak kembar: Raja Ihat Manisia (laki-laki) dan Boru Itam Manisia (perempuan). Tidak dijelaskan Raja Ihat Manisia kawin dengan siapa, ia mempunyai 3 anak laki-laki: Raja Miok Miok, Patundal Na Begu

122Muhammad Takari dkk 2008. Masyarakat Kesenia Di Indonesia:Masyarakat Dan Kesenian Sumatera Utara. Medan: Studia Kultura, Fakultas Sastra,Universitas Sumatera Utara.

Page 88: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

81

dan Aji Lapas Lapas. Raja Miok Miok tingga di Sianjur Mula Mula, karena 2 saudaranya pergi merantau karena mereka berselisih paham. Raja Miok Miok mempunyai anak laki-laki bernama Engbanua, dan 3 cucu dari Engbanua yaitu: Raja Ulung, Raja Bonang Bonang dan Raja Jau. Sedangkan Raja Bonang Bonang (anak ke-2) memiliki anak bernama Raja Tantan Debata, dan anak dari Tantan Debata inilah disebut Si Raja Batak, yang menjadi leluhur orang Batak, dan berdiam di Sianjur Mula Mula, di Kaki Gunung Pusuk Buhit Pulau Samosir.

Banyak cerita dengan berbagai versi tentang leluhur orang Batak, tetapi

perbedaannya tidak begitu jauh, yang semua tujuan ceritanya mengatakan bahwa

Si Raja Bataklah yang dianggap merupakan nenek moyang suku bangsa Batak.

Ada juga beberapa mitos yang kebanyakan tujuan penulisannya untuk

kalangan sendiri,(Lihat lampiran 1) seperti tulisan yang berjudul Dinasti Raja

Pulo Morsa Rea (Sumatera) Dan Dinasti Raja Batak: Partukoan Habatahon123

(Partohab), yang dalam tulisan ini mewakili masa Aek Nasumar (Banjir besar),124

kemudian Dinasty Pulo Mangala Tuan Bitara Raja Tuntungan Pulo Morsa Rea

yang mana pada masa ini mewakili 6000 taon a.s.t.K andorang so tubu Kristus

(6000 tahun sebelum masehi) hingga sampai kepada Dinasti Pulo Morsa Raja

Batahan Jonggi Nabolon (Raja Batak Parjolo) yaitu Raja Batak Pertama mewakili

1800 andorang so tubu Kristus (1800 tahung sebelum masehi). Ada perbedaan

untuk penyebutan nama raja sebagai perbandingan untuk “silsilah sibagot ni

pohan”(Lihat lampiran 2).

123Disusun kembali oleh: Tombang Lumbangaol, yang memang tujuan penulisannya ditujukan untuk kalangan sendiri. 124Leo Joosten,op. cit., h. 18.

Page 89: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

82

2.3 Sistem Kekerabatan Masyarakat Batak Toba

Dalihan Na Tolu adalah filosofi yang menyangkut masyarakat dan budaya

Batak. Dalihan Natolu merupakan suatu kerangka yang meliputi hubungan-

hubungan kerabat darah dan juga hubungan perkawinan yang mempertalikan satu

kelompok. Orang Batak menempatkan posisi seseorang secara pasti sejak

dilahirkan hingga meninggal dalam tiga posisi yang disebut Dalihan Na Tolu,

istilah Dalihan Na Tolu selalu diartikan atau diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia menjadi Tiga Tungku Sejerangan atau Tungku Nan Tiga.

Tungku yang berkaki tiga sangat membutuhkan keseimbangan yang

mutlak. Jika satu dari ketiga kaki tersebut rusak, maka tungku tidak dapat

digunakan berbeda dengan kaki lima, jika satu kaki rusak masih dapat digunakan

dengan sedikit penyesuaian meletakkan beban, begitu juga dengan tungku berkaki

empat. Tetapi untuk tungku berkaki tiga, itu tidak mungkin terjadi. Inilah yang

dipilih leluhur suku Batak sebagai falsafah hidup dalam tatanan kekerabatan

antara sesama yang bersaudara, dengan hula-hula dan boru. Perlu keseimbangan

yang absolut dalam tatanan hidup antara tiga unsur. Untuk menjaga keseimbangan

tersebut kita harus menyadari bahwa semua orang akan pernah menjadi hula-hula,

pernah menjadi boru, dan pernah menjadi dongan tubu. Dalihan Na Tolu

dianalogikan dengan tiga tungku masak di dapur tempat menjerangkan periuk.

Maka adat Batak pun mempunyai tiga tiang penopang dalam kehidupan, yaitu: (1)

Page 90: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

83

pihak semarga (in group); (2) pihak yang menerima istri (wife receiving party);

(3) pihak yang memberi istri (giving party).125

Ketiga unsur penting dalam kekerabatan masyarakat Batak tersebut yaitu:

Hula-hula yaitu kelompok orang yang posisinya “di atas”, yang berasal dari

keluarga marga pihak istri. Sebagai suatu wujud penghormatan terhadap

kelompok ini pada masyarakat Batak dikenal dengan sebutan “Somba marhula-

hula” yang berarti harus hormat kepada keluarga pihak istri agar memperoleh

keselamatan dan kesejahteraan. Dongan Tubu yaitu kelompok orang-orang yang

posisinya “sejajar”, yaitu: teman/saudara semarga126 yang harus tetap akrab dan

kompak, yang dalam masyarakat Batak Toba dikenal dengan sebutan “manat

mardongan tubu”, artinya tetap menjaga persaudaraan agar terhindar dari

perseteruan. Unsur kekerabatan yang ketiga adalah Boru, yaitu kelompok

penerima istri, yang dalam suatu acara adat posisinya adalah sebagai “pekerja”,

sehingga dalam masyarakat Batak Toba dikenal sebutan “elek marboru” yang

artinya harus memperhatikan, membujuk dan mengayomi kelompok penerima

istri ini, karena merekalah yang akan bekerja apabila ada suatu acara adat/pesta.

Perlu keseimbangan yang absolut dalam tatanan hidup antara tiga unsur.

Untuk menjaga keseimbangan tersebut haruslah menyadari bahwa semua orang

akan pernah menjadi hula-hula, pernah menjadi boru, dan pernah menjadi dongan

tubu dapat kita lihat kedudukan ketiga hal tersebut di atas, yaitu hula-hula, boru

dan dongan sabutuha pada upacara adat bisa menjadi berganti. Posisi hula-hula

125N Siahaan 1982. Adat Dalihan Natolu Prinsip dan Pelaksanaannya. Jakart a: Penerbit Grafindo, h. 35. 126Leo Joosten, op. cit., h. 166. Semarga: dongan sabutuha; dongan tubu: kawan-dongan samarga.

Page 91: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

84

pada saat lain mungkin menjadi boru, demikian juga halnya dengan boru yang

bisa menjadi hula-hula. Dengan demikian setiap kelompok masyarakat Batak

Toba akan menduduki ke-3 fungsi dalihan na tolu ini, yaitu hula-hula, boru dan

dongan sabutuha.

Dalihan Na Tolu adalah merupakan kerangka dasar kekerabatan. Nilai inti

kekerabatan dalam masyarakat Batak menjadi unsur utama yang dapat terwujud

dalam pelaksanaan adat, selain itu juga terlihat pada tutur sapa dan bersikap

karena nilai kekerabatan atau keakraban berada di tempat yang tinggi bagi aturan

kehidupan masyarakat Batak Toba.

Dalihan Natolu adalah suatu kerangka yang meliputi hubungan-hubungan

kerabat darah dan juga hubungan perkawinan yang mempertalikan satu kelompok.

Dengan perkawinan maka terjadilah suatu ikatan dan integrasi di antara tiga pihak

yang disebut tadi, seperti tiga tungku di dapur yang besar. Cukup banyak fungsi

adat ini bagi masyarakat pendukungnya, di antaranya patuduhan holong yang

artinya menunjukkan kasih sayang di antara sesama yang penuh sopan

santun/etika. Dari fungsinya yang penuh kehikmatan maka adat Dalihan Na Tolu

dapat diterima oleh setiap masyarakat Batak Toba, sekali pun mereka berbeda-

beda agama atau kasta.127

Dalihan Na Tolu bukanlah mengenai agama atau kasta karena setiap orang

Batak memiliki ketiga posisi tersebut. Perbedaan agama dan kasta tidak terlalu

berpengaruh, mereka yang menganut agama Islam, Kristen, Katolik, Budha dan

127Kompas, 3 Februari 2013, h. 11, “Monang Sianipar, pengusaha sukses dari Tanah Batak, mengatakan, orang Batak Toba terikat pada konsep dalihan na tolu dalam melaksanakan pernikahan… Meski Monang pengusaha besar, ketika di acara adat ia berada dalam posisi sebagai boru, ia harus mau bekerja melayani hula-hula dan t amu lainnya mulai dari cuci piring, mencincang daging, sampai membagikan makanan.

Page 92: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

85

yang kaya atau miskin kadang-kadang begitu erat kaitannya, hal ini dikarenakan

konsep adat telah terbentuk sejak mulai lahirnya kelompok masyarakat yang

identitas utamanya adalah adanya marga, sejauh ini tidak ada orang Batak Toba

tanpa marga, karena dengan marga itu orang Batak akan setia terhadap ketentuan

adatnya di mana pun mereka berada.

2.4 Kampung dan Desa

Menurut Vergouwen, masyarakat Batak Toba mengenal beberapa kesatuan

tempat yaitu: (1) kampung, lapangan empat persegi dengan halaman yang bagus

dan kosong di tengah-tengahnya, (2) huta, “republik” kecil yang diperintah

seorang raja, (3) onan, daerah pasar, sebagai satu kesatuan ekonomi, (4) homban

(mata air), (5) huta parserahan, kampung induk dan lain-lain (Vergouwen

1964:119-141). Ditinjau dari kemasyarakatan Batak Toba, perkampungan/desa

memiliki hubungan yang erat dengan sistem marga. Pada mulanya setiap marga

bertempat tinggal di perkampungan yang disebut huta, yang biasanya juga

merupakan suatu bahagian dari huta yang dihuni oleh sekelompok induk marga

dari suatu keturunan, yang disebut toga dan gabungan beberapa unsur – unsur

marga masyarakat yang tercakup dalam suatu wilayah beberapa huta yang satu

keturunan disebut bius. Misalnya marga Hutagalung dalam cakupan bius

Tarutung, marga Simamora dalam cakupan bius Dolok Sanggul, marga

Nainggolan dalam cakupan bius Onan Runggu, marga Sinambela dalam cakupan

bius Balige, marga Pasaribu dalam cakupan bius Haunatas, dan sebagainya.

Page 93: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

86

Dikatakan Huta jika bangunan yang didirikan di atas tanahnya sendiri,

atau bertempat tinggal di atas tanah yang telah diduduki, maka parhutaan adalah

merupakan bagian dari milik si pendiri serta keturunannya, misalnya untuk

menanyakan didia marhuta yang berarti bertempat tinggal di kampung mana,

dijawab huta atau kampung Hutagalung yang berarti marga Hutagalung yang

mendirikannya .

Seperti yang dijelaskan oleh Vergouwen, kampung merupakan lapangan

empat persegi dengan halaman yang bagus dan kosong di tengah-tengahnya.

Rumah-rumah, biasanya berbaris, berhadapan dengan barisan rumah terdapat

lumbung padi. dan setiap rumah memiliki pekarangan dapur sendiri di bagian

belakang.

2.5 Agama dan Kepercayaan

Definisi agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem

atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa

atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang

bertalian dengan kepercayaan tersebut, sedang kata agama berasal dari bahasa

Sansekerta yang berarti tradisi.

Sebelum terbentuk Negara Republik Indonesia bahwa, suku-suku di

daerah-daerah sudah menganut agama dan kepercayaan asliseperti dalam

kepercayaan masyarakat Batak Purba, diyakini adanya Tuhan

Yang Maha Tinggi yang disebut Mula Jadi Nabolon. “Tuhan” itu secara

fungsional terbagi atas tiga dalam prinsip yang tri tunggal, yaitu Tuan Bubi na

Page 94: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

87

Bolon, Ompu Silaon Na Bolon, dan Tuan Pane Na Bolon yang berurut menguasai

wilayah atas: langit yang disebut banua ginjang, wilayah tengah: bumi yang

disebut banua tonga dan wilayah bawah: laut dan cahaya yang disebut banua

toru. Konsep “Tuhan” yang demikian itu menurut para ahli antropologi religi

akibat dari pengaruh Hindu yang menyusup ke dalam konsep kepercayaan asli

orang Batak.128

Pada masa itu, keagamaan orang Batak merupakan suatu konsep totalitas,

yaitu alam, komunitas, pribadi, dan sebagainya yang terjalin dalam suatu

pandangan, merupakan konsep totalitas dan juga yang tercermin dalam pembagian

alam menjadi tiga bagian dan Mulajadi Na Bolon yang diartikan sebagai Pencipta

Alam Semesta sebagai penguasa atau Bangsa Batak sudah menganut agama asli

yaitu agama Mulajadi yang sudah ada sejak jaman purba. Sejak masa sebelum ada

pengaruh Hindu, orang Batak yakin akan adanya roh nenek moyang, penguasa

tanah, dan roh-roh lain yang bermukim di tempat-tempat suci.

Pengaruh agama Hindu diperkirakan lama cukup memengaruhi

perkembangan budaya Batak, dapat dilihat dari beberapa kosa kata yang diserap

dari bahasa Hindi dalam banyak kosa kata bahasa Batak seperti guru, batara,

aditia, anggara dan lain sebagainya, dan juga terdapatnya candi-candi Hindu di

Portibi, Sipamutung dan Padang Bolak.

Menurut Pedersen pada mulanya antara tahun 2000 dan 1500 sebelum

Masehi, kebudayaan Batak di daerah selatan dan pesisir Barat Sumatera Utara

telah dikuasai oleh suatu peradaban Hindu-Budha. Tetapi kemudian, pendapat 128Hary Parkin, Batak Fruit Hindu Thought, (Madras: Cristian Literature Society, 1978), 253. Dalam Ben Marojahan Pasaribu, Taganing Batak Toba: Suatu Kajian Dalam Konteks Gondang Sabangunan (Universitas Sumatera Utara: Jurusan Etnomusikologi, 1986), h. 46.

Page 95: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

88

tentang masuknya pengaruh Hindu-Budha ke daerah Batak lebih menonjolkan

teori kolonisasi yang lebih muda, dengan teori bahwa kolonisasi asing mungkin

secara langsung datang dari India atau dari Jawa, tetapi yang paling besar

kemungkinannya ialah dari orang-orang Melayu Minangkabau di Sumatera

Tengah-Barat.

Bangsa Batak sudah menganut agama asli yaitu agama Mulajadi yang

sudah ada sejak jaman purba sampai kemudian pada masa Sisingamangaraja-X

(sepuluh) mulai berkembang agama baru yang dianut sebagian dari Bangsa Batak

yaitu Ugamo Malim dan penganutnya disebut parmalim. Pada masa Si

Singamangaraja X (sebelum masuknya Islam dan Kristen) kehidupan beragama

bagi masyarakat Batak Toba merupakan kesatuan yang erat dengan pemerintahan,

yang pada masa itu dipegang oleh beberapa pimpinan. Sebab walaupun secara

keseluruhan wilayah Batak Toba berpegang pada suatu tata cara adat yang sama,

tetapi masyarakatnya terbagi atas tiga harajaon yang masing-masing dipimpin

oleh Ompu Palti Raja di Samosir Selatan, yang menguasai tujuh marga dari

keturunan Si Raja Lontung: Jonggi Manaor di lembah kaki gunung Pusuk Buhit,

yang menguasai marga-marga dari keturunan Guru Tatea Bulan; dan Si

Singamangaraja X dengan wilayah yang hampir meliputi lima perenam dari

keseluruhan wilayah Batak Toba (yang mencakup Toba Holbung, Samosir Utara,

Humbang dan Silindung), yang menguasai belasan bius dari keturunan Sumba.

Kedudukan ketiga pimpinan Ompu Palti Raja, Si Raja Lontung: Jonggi

Manaor dan Si Singamangaraja X adalah sebagai pendeta agung yang mewakili

yang Maha Kuasa dengan sebutan Malim Ni Debata dan pemimpin dari suatu

Page 96: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

89

bentuk organisasi politik yang meliputi berbagai bius, yang secara genealogis dan

geografis terkelompok sebagai suatu rumpun, sesuai dengan peta hasil pola

migrasi marga-marga masyarakat Batak Toba.

Ada tiga lapisan atau unsur kepercayaan yang juga tercermin dari ritual-

ritual, yaitu: (1) Unsur theisme, berdasar pada kepercayaan akan keesaan Tuhan;

(2) Unsur kepercayaan bahwa semua benda dan gejala alamiah adalah roh atau

mengandung roh, yang disebut animisme; dan (3) Unsur kepercayaan bahwa jagat

raya ini dikuasai oleh daya-daya gaib, magis yang lewat pelaksanaan ritual dan

mantra dapat dikendalikan oleh datu, seperti penyembuhan orang sakit secara

kekuatan supra-natural.

2.5.1 Islam

Sejarah perkembangan agama telah banyak meninggalkan catatan-catatan,

agama Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia yang penyebarannya juga

sampai ke Tapanuli. Dalam kunjungannya pada tahun 1292, Marco Polo

melaporkan bahwa masyarakat Batak sebagai orang-orang "liar" dan tidak pernah

terpengaruh oleh agama-agama dari luar. Meskipun Ibn Battuta, mengunjungi

Sumatera Utara pada tahun 1345 dan mengislamkan Sultan Al-Malik Al-Dhahir,

masyarakat Batak tidak pernah mengenal Islam sebelum disebarkan oleh

pedagang Minangkabau. Bersamaan dengan usaha dagangnya, banyak pedagang

Minangkabau yang melakukan kawin-mawin dengan perempuan Batak. Hal ini

Page 97: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

90

secara perlahan telah meningkatkan pemeluk Islam di tengah-tengah masyarakat

Batak.129

Pada abad XIX terjadi pergolakang besar di Minangkabau, di mana sebuah

mahzab Islam bercita-cita mengadakan pemurnian pelaksanaan syariat Islam.

Pemimpin-pemimpin gerakan ini menyerang pranata-pranata Minangkabau yang

banyak itu, yang bertentangan dengan ajaran Islam dan tidak hanya pranata, tetapi

juga kepala-kepala adat yang berhubungan dengan itu dan memerolah kedudukan

sosial daripadanya. Gerakan pemurnian ini mendapat sambutan baik dari

masyarakat, sehingga memperoleh dukungan yang banyak terutama dari golongan

yang tidak simpati akan tindakan dari tokoh-tokoh adat130. (Keunang, 1990: 302)

Awal abad ke-19, pasukan Minangkabau menyerang tanah Batak dan

melakukan pengislaman besar-besaran atas masyarakat Mandailing dan Angkola.

Para kepala-kepala adat yang terancam itu meminta bantuan mula-mula kepada

orang Inggris, dan juga kepada orang Belanda sesudah tahun 1824; maka

terjadilah suatu perang sengit, yang berlangsung dengan mengalami pasang surut

bagi kedua belah pihak. Kaum Paderi berhasil mempertahankan diri dan pada

tahun 1830 mereka melakukan penyerangan ke Mandailing dan berhasil

menguasai perkampungan dan masyarakat yang dijumpainya.

Kemudian Perlawanan dari raja-raja Minangkabau dan Raja-raja

Mandailing yang dibantu oleh Belanda, pada tahun 1837 berhasil menumpas

gerakan kaum Paderi ini dengan menyerang pusat mereka yaitu Bonjol, sehingga

129Christine Doblin, “Gejolak Ekonomi, Kebangkitan Islam, dan Gerakan Paderi, Minangkabau 1784-1847”. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batak. Halaman ini terakhir diubah pada 10.08, 23 November 2012. 130Keunang. J, 1990. Batak Toba dan Batak Mandailing Dalam Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Page 98: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

91

era baru pun mulailah di derah Batak bagian selatan, yang telah berada di bawah

pendudukan Kolonial Belanda.

Dalam melaksanakan program-programnya pemerintah Belanda

memerlukan tenaga-tenaga bantuan agar dapat mengerjakan urusan-urusan

pemerintahan, dengan dimulainya penanaman kopi secara paksa, sebagai suatu

bagian dari Culturstelsel (Sistem Tanam Paksa). Dikarenakan orang Batak

Mandailing yang memenuhi syarat tidak bersedia, sehingga diangkatlah orang

Minangkabau hampir dalam segala jabatan yang diisi oleh pribumi. Beberapa

gedung sekolah didirikan yang bertujuan untuk mendidik putra kepala-kepala adat

Batak Mandailing agar memenuhi syarat untuk penempatan dalam aparatur

pemerintahan. Guru pada sekolah-sekolah ini pun kebanyakan didatangkan dari

Minangkabau.

Para penganut ajaran agama Islam yang fanatik, orang Minangkabau ini

yang juga dihinggapi oleh semangat untuk penyebaran agama, sehingga sambil

bekerja bagi pemerintah kolonial Belanda mereka juga aktif menyebarkan agama

Islam. Dari wilayah Batak Mandailing yang berdampingan dengan wilayah Batak

Toba, masuklah pengaruh Islam ke masyarakat Batak Toba. Dapat dikatakan,

kemungkinan besar bahwa masyarakat Batak Toba yang memeluk agama Islam

mendapat pengaruh dari Batak Mandailing yang sering dianggap masih saudara

satu asal-usul. Sehingga daerah perbatasan Batak Toba yang berbatasan langsung

dengan daerah Batak Mandailing sebagian penduduknya memeluk agama Islam

sedang sebagian lagi memeluk agama Kristen misalnya pada daerah Pahae Jahe

dan Pahae Julu.

Page 99: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

92

2.5.2 Kristen

Agama Kristen merupakan agama mayoritas di Batak Toba dapat

dikatakan Kristen sebagai identitas budaya, merupakan sejarah baru

perkembangan yang sangat dinamis bagi masyarakat Batak Toba yang dimulai

pada tahun 1863, ketika misionaris dari Jerman, I.L. Nommensen131 menetap di

Silindung. Sebelum itu, berabad-abad lamanya tidak pernah terpengaruh oleh

agama-agama dari luar atau tidak ada hubungan dengan dunia luar atau Bangsa

Batak terisolasi yang amat ketat dari hubungan pemahaman kebudayaan,

masyarakat Batak Toba hidup dengan gayanya sendiri dan menurut pahamnya

sendiri.

Pada tahun 1824, dua misionaris Baptist asal Inggris, Richard Burton dan

Nathaniel Ward berjalan kaki dari Sibolga menuju pedalaman Batak.132 Sebelum

kedatangan I.L. Nommensen, dua orang pengabar Injil berkebangsaan Inggris,

memasuki daerah Batak Toba tahun 1824, baru beberapa hari sampai di tanah

Batak, mereka sudah dikejar-kejar, sehingga melarikan diri meminta perlindungan

kepada pihak Belanda. Sepuluh tahun kemudian, dalam tahun 1834 dua orang

penginjil Amerika harus menebus kegiatannya dengan nyawanya karena dibunuh

(Schreiner, 2002:56).

Pada tahun 1850, Dewan Injil Belanda menugaskan Herman Neubronner

van der Tuuk untuk menerbitkan buku tata bahasa dan kamus bahasa Batak-

Belanda. Hal ini bertujuan untuk memudahkan misi-misi kelompok Kristen

131Hotmaida. Hutasoit, T. Simanjuntak, 1993. I.L. Nommensen Sang Penabur Di Tanah Batak. PT BPK GUNUNG MULIA. 132R. Burton and N,Ward. Transactions of the Royal Asiatic Society.London: Report of a Journey into the Batak Country, in the interior of Sumatra, in the year 1824. 1:485-513.

Page 100: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

93

Belanda dan Jerman berbicara dengan masyarakat Toba dan Simalungun yang

menjadi sasaran pengkristenan mereka.133

Neubronner Van Der Tuuk, bertempat tinggal di dekat pantai di Barus di

daerah pinggiran. Dalam perjalanannya ke Danau Toba hampir saja ditebus

dengan nyawanya, ketika sekelompok masyarakat Batak Toba mengejar-

ngejarnya tetapi Neubronner Van Der Tuuk berhasil melarikan diri dan ia berhasil

dapat mencapai kembali tempat tinggalnya di Barus. Van Asselt, Heine, Betz dan

Klammer yang mengadakan rapat pendeta pada 7 Oktober 1861 di Sipirok untuk

mengatur strategi PI. Kemudian dilanjutkan oleh Nommensen, Schreiber,

Johansen dkk sejak tahun 1862.134

Masyarakat Batak Toba mulai terbuka dalam menerima agama baru,

pekerjaan para zending dan keinginan untuk merubah hidup bisa jadi

penyebabnya. Mengenai persentasi penganut agama Kristen di Batak Toba, Geertz

menuliskan: Agama Kristen telah dianut oleh kira-kira seperdua dari orang Batak;

ada juga sedikit menjadi Islam, sedangkan yang lainnya tetap memeluk apa yang

dinamakan orang Batak Toba sebagai agama perbegu, yaitu kepercayaan kepada

roh-roh.135

Sebenarnya I.L. Nommensen juga mengalami banyak kesulitan di tahun-

tahun pertama dengan kasus yang sama seperti yang dialami misionaris

133Van der Tuuk, Bataksch Leesbok, Stukken in het Mandailingsch; Stukken in het Dairisch. Amsterdam, 1861. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batak. Halaman ini terakhir diubah pada 10.08, 23 November 2012. 134PWT. Simanjuntak, 2011. “Berkat Sekolah Zending, Tano Batak Maju” Horas, Edisi 135. 5-20 Maret, h. 13. 135Greetz, Hildred. 1986. Aneka Budaya dan Komunitas di Indonesia. Jakarta: Yayasan Ilmu-ilmu Sosial dan FIS-UI Terjemahan Zainuddin A. Rahman.

Page 101: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

94

sebelumnya, dari berbagai pihak ia mengalami berbagai hambatan dan gangguan,

berkali-kali nyawanya terancam dan jelas keberadaannya tidak di terima raja- raja.

Pasaribu Arifin, 2011 menuliskan tentang: Berita tentang Nommensen

sampai ke telinga Raja Amandari, salah satu raja dari pomparan O Sumurung dan

beliau menyuruh salah seorang pembantunya yaitu Pandjingkel Silalahi untuk

menyampaikan kepada Nommensen bahwa dia tidak di terima di Hutabagasan136,

akan tetapi karena I.L. Nommensen mempunyai wibawa dan pribadinya yang

besar dan juga karena silindung yang menjadi cita-citanya dari awal, baru ia

berdoa, “Hidup atau Mati, aku tinggal ditengah-tengah bangsa ini, berdiam

memberitakan firman-Mu.

Kemudian kesabarannya pun menuai hasil, dimulai dari Huta dame di

desa Sait Ni Huta. Huta Dame adalah perkampungan pertama yang dibangun

Nommensen untuk menampung orang Batak yang tertindas di wilayah Silindung

sekaligus menjadi pusat penyebaran agama Kristen pertama di Tanah Batak.

Dilokasi ini pula Nommensen membangun gereja Dame, yakni Gereja pertama di

Silindung yang didirikan pada tahun 1864. Sesudah itu gerakannya bertambah

cepat, sehingga agama Kristen mencapai perkembangan yang pesat di Batak

Toba.

Mula-mula di Silindung, kira-kira 15-20 tahun kemudian di Dataran

Tinggi Danau Toba dan Balige dan sekitarnya. Di sekitar Danau Toba walaupun

sudah melalui perjuangan yang sengit, dengan campur tangan sebuah ekspedisi

militer Belanda dan pencaplokan daerah itu, hasilnya memuaskan bagi Zending.

136Ari fin Pasaribu, 2011. “Tarutung Kota Wisata Penuh Sejarah” Horas, Edisi 142. 10-30 September, h. 39.

Page 102: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

95

Akan tetapi memang sesudah tahun 1883 Zending telah benar-benar berhasil

dengan misinya, orang Batak Toba memahami apa arti kesempatan yang diberikan

Zending dan pemerintahan Belanda kepada mereka. Keamanan dan ketertiban,

pembukaan daerah permukiman dan lahan pertanian yang baru banyak

memengaruhi taraf kehidupan masyarakat Batak Toba. Masyarakat Batak Toba

diberi kesempatan untuk dididik menduduki kedudukan-kedudukan dalam

Zending sebagai pengetua-pengetua, guru dan pendeta. (Keunang, 1990: 302)

2.5.3 Parmalim

Sebelum terbentuk Negara Republik Indonesia bahwa suku-suku di

daerah-daerah sudah menganut agama dan kepercayaan asli seperti agama

Parmalim, kemudian Pada abad ke-19 sekitar tahun 1864 suku Batak Utara

banyak menganut faham agama Kristen terutama oleh I.L. Nommensen dan faham

agama Mulajadi dari Tanah Batak berangsur-angsur hilang kemudian beralih ke

faham agama Islam dan Kristen dalam kurun waktu sekitar 140 tahun ke masa

sekarang ini, berabad-abad lamanya tidak pernah terpengaruh oleh agama-agama

atau faham-faham dari luar, sejak jaman perdagangan kemenyan, sebenarnya

sudah berhubungan dengan dunia luar tanpa terpengaruh atau tak terusik oleh

faham-faham luar. Kemungkinan suku Batak mengalami masa frustrasi yang tak

teratasi pada masa Paderi sehingga menimbulkan hubungan manusia Batak yang

monotheis dengan Mulajadi Nabolon dianggap tidak mampu membendung

Tuhannya orang luar Bangsa Batak. Faham agama Islam yang sudah bercokol di

Batak Selatan dengan anggapan memiliki kekuasaan dibanding Batak di Utara

Page 103: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

96

sementara kekosongan di Batak Utara menjadi Blessing in disguise (karunia

tersembunyi) bagi Evangelisasi Kristen.

Organisasi agama Parmalim dibentuk antara tahun 1870 sampai tahun

1883 suatu reaksi dari Raja Si Singamangaraja XII untuk meneruskan sikap

hamalimon, dan yang lebih penting lagi adalah untuk menjaga keutuhan

kepercayaan asli Batak dari pengaruh agama Kristen dan perluasan administratif

Belanda. Bukti lain yang diajukan adalah keeratan hubungan antara Guru

Somalaing Pardede, yang dianggap sebagai mandat dari Raja Si Singamangaraja

XII untuk meneruskan pengorganisasi Parmalim dengan E. Modligiani137, seorang

ahli botani Katolik berkebangsaan Itali, membuat penyatuan kepercayaan Islam,

Kristen, kultus individu Si Singamangaraja dan animisme Batak dianggap sebagai

dasar dari organisasi Parmalim ini.

Pada tahun 1907 anggapan Parmalim sebagai suatu gerakan keagamaan

dan politis, melahirkan Parhudamdam yang merupakan suatu gerakan keagamaan

politis yang lebih ekstrim. “Agama baru” ini secara tidak langsung merupakan

bawahan dari Parmalim. Sehubungan dengan ini Barlett menulis:

Akhirnya aliran Parmalim ini meningkat menjadi Parhudamdam, yang bertalian dengan penyembahan Si Singamangaraja, dan merambat iBarat api yang menggila meliputi seluruh Tanah Batak. Dalam tahun 1918 dianggap sebagai ancaman politik yang menguatirkan banyak pejabat Belanda”.138

137Miodligiani, penulis buku laporan botani dan etnografi di daerah B atak yang berjudul “ Fra I Bottacchi Indepedenti”, mengangkat Guru Somailing menjadi juru bicaranya. Sehingga diduga ia banyak memengaruhi sikap dan cara berfikir Somailing. Dalam Ben Marojahan Pasaribu, “Taganing Batak Toba: Suatu Kajian Dalam Konteks Gondang Sabangunan” (Universitas Sumatera Utara: Jurusan Etnomusikologi, 1986), hal. 37. 138H.H. Barlett. The Labors of The Datou, (Ann Arbor: University of Michigan), 15 dalam Ben Marojahan Pasaribu, “Taganing Batak Toba: Suatu Kajian Dalam Konteks Gondang Sabangunan” (Universitas Sumatera Utara: Jurusan Etnomusikologi, 1986), h. 39.

Page 104: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

97

Terbentuknya Parhudamdam yang diilhami oleh kematian Si

Singamangaraja XII dan juga dengan adanya pembebanan pajak yang berat oleh

Belanda, penyusunan kembali pola-pola tanah milik, dan pengaruh-pengaruh

asing lainnya yang berkembang di wilayah Batak, sehingga hal-hal tersebut di atas

menimbulkan suatu mitologi yang messianis, yaitu ada kepercayaan akan

datangnya kembali Si Singamangaraja, dan suatu tema kebinasaan apokaliptis

bagi orang-orang yang tidak percaya. Tata cara ibadat Parhudamdam merupakan

paduan antara ritual-ritual gaya Parmalim dengan Islam.139

Sesudah kemerdekaan, penganut Parmalim semakin terpinggirkan. Bahkan

oleh penganut agama tertentu mereka dicitrakan sebagai si pelebegu (yang

menyembah setan, hantu). Persepsi demikian tertanam karena klaim kebenaran

agama yang masuk ke Indonesia. Tentu saja dampak dari klaim tersebut sangat

fatal bagi penganut Parmalim.

Dalam pelaksanaan ibadat parmalim, selain acara ibadat rutin setiap hari

Sabtu, hampir seluruh upacara ritual mereka dilaksanakan dengan musik, baik

dengan gondang sabangunan maupun dengan gondang hasapi. Sebutan yang

diberikan kepada yang memainkan alat-alat musik yang ada di masyarakat Batak

Toba adalah Pargonci. Selain sebutan Pargonci adalah sebutan pande atau sering

disebut dengan pande nami, dan juga Tukang nami. Sebutan pargonci atau pande

ini diberikan kepada yang memainkan ensembel Gondang Sabangunan dan

Gondang Hasapi.

139Ismail Manalu, 1985. Mengenal Batak. Medan: CV Kiara 1985, h. 174. Adanya pengucapan “ La Illaha Illallahu” yang berulang-ulang dal am ibadat mereka, merupakan perkembangan yang sinkretis yang sudah akomodatif dalam menerima unsur-unsur agama, terutama agama Islam.

Page 105: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

98

Berikut ini tulisan Pasaribu tentang kegiatan Parmalim yang dikutip dari

catatan harian Masashi Hiroshue, sebagai berikut.

Dungi marliat ma margondangi ganup ripe: manukma digondangkan ia na umpogos, hambing ia di naummora, jadi sai marpunguma nasida ganup ari mangan-mangan, ia dung lojabe manortori, ai ndang ringkot roha nasida marulaon. Ai songon ondo di dok guru nasidai: Mangulape angka parbegu I, dohot angka na Cristen I, na hita do I sogot, ninna, Huhut didok: molo dung mulak sian habuangan Guru Somalaing dohot Ompu Barnit ama pangajari I, sega ma tano on, jadi mago masude na cristen dohot parbegu I, alai sonangma ianggo hita. Ai patarma disi harajaonni rajanta Si Singamangaraja I dohot tuanta Raja Rom.140

Terjemahannya:

Kemudian setiap keluarga menari berkeliling dengan iringan gondang: keluarga yang sederhana mempersembahkan ayam, dan bagi keluarga yang kaya kambing, yang dipersembahkan melalui gondang, setiap hari mereka berkumpul dan makan-makan, dan mereka terus menari hingga letih, namun mereka tidak mengindahkan pekerjaan. Sebab guru mereka pernah berkata: walaupun kaum kafir dan kristen senantiasa bekerja, kelak hasilnya akan jatuh ke tangan kita, kemudian dikatakan: apabila Guru Somalaing dan Ompu Barnit, guru kecintaan kita, sudah kembali dari pembuangan berubahlah dunia ini, lantas musnahlah semua kristen dan kafir, tetapi kalau kita akan mendapat kesenangan. Sebab jelaslah pada saat itu kerajaan dari Raja Si Singamangaraja dan Tuan Kita Raja Rom.141

Secara umum peribadatan Parmalim dapat dibagi atas tiga kelompok

ritual, yaitu:

140Ben M Pasaribu, 1986. Taganing Batak Toba: Suatu Kajian Dalam Konteks Gondang Sabangunan. Medan: Universitas Sumatera Utara: Jurusan Etnomusikolog, hal. 41. Masashi Hiroshue adalah seorang warga Jepang yang menulis topik tentang Parmalim untuk disertasinya pada Australia National University. 141Dalam tonggo-tonggo (doa) Si Singamangaraja, diucapkan hormat kepada Mulajadi na Bolon, Martua Raja Uli, Tuan Soripada Aceh dan kepada Martua Raja Rom, yang diperkirakan adalah Raja Turki dari Istambul dari kekaisaran Ottoman yang pengaruh dan wibawanya masuk melalui Aceh.

Page 106: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

99

1. Upacara yang wajib dilaksanakan oleh anggota penganut Parmalim dua kali

dalam setahun, yang disebut sipaha sada dan sipaha lima. Upacara sipaha

sada berlangsung selama lima hari, sedang upacara sipaha lima berlangsung

selama tiga hari.

2. Upacara yang dilaksanakan secara khusus, tanpa berpegang pada bulan-bulan

tertentu, yang pelaksanaannya merupakan kehendak dari perseorangan.

Upacara seperti ini disebut maradat, misalnya martutu aek yaitu upacara

pemandian bagi anak yang baru lahir; manggalang na paet yaitu suatu upacara

kurban setelah melaksanakan puasa selama sehari semalam; dan sebagainya.

3. Upacara yang dilaksanakan apabila seseorang ada melakukan kesalahan atau

perbuatan asusila sehingga dilaksanakan acara manopoti sala (memohon

ampun). Kepada orang yang melakukan kesalahan ini akan dikenakan aturan

yang “ingkon pajong-jongonna hau sarung marnaik, halangonna gondang

bolon” (harus mendirikan kayu sarung marnaik dan mengadakan acara

gondang).

2.5.4 Siraja Batak

Perlawanan secara gerilya yang dilakukan oleh orang-orang Batak Toba

berakhir pada tahun 1907, setelah pemimpin kharismatik mereka,

Sisingamangaraja XII wafat sehingga terbentuknya Parhudamdam yang diilhami

oleh kematian Si Singamangaraja XII kemudian sekitar tahun 1942 terbentuklah

Organisasi Si Raja Batak, merupakan suatu kenangan terhadap Si Singamangaraja

dengan memproklamasikan pemujaan terhadap Mulajadi Na Bolon, penghormatan

Page 107: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

100

leluhur orang Batak, dan pemeliharaan adat. Perbedaan yang nyata antara

organisasi Parmalim dan Si Raja Batak adalah dasar pijakannya. Parmalim

menekankan pada hal iman sedangkan Si Raja Batak menekankan pada hal adat.

Si Raja Batak didirikan oleh Raja Patik Tampubolon yang beranggapan

bahwa tugas penganut Si Raja Batak adalah menghidupkan kembali persekutuan-

persekutuan bius melalui pengaruh adat yang berdasarkan kekuatan ilham yang

supra alamiah. Tampubolon membuat “kitab suci” dari Si Raja Batak yang disebut

Pustaha Tumbaga Holing, yang oleh Tampubolon sendiri disebut sebagai pustaha

yang berdasar pada mitos pustaha yang diberikan Mulajadi Na Bolon kepada Si

Raja Batak (nenek moyang suku bangsa Batak), dan mencoba membuktikan

melalui pustaha karangannya bahwa seluruh habatahon (dasar-dasar kehidupan

dan setelah kehidupan masyarakat Batak) adalah dasar anutan Si Raja Batak.

Tetapi Tampubolon tidak menyebut agama, melainkan “adat” sebagai inti Si Raja

Batak.

Hampir setiap dari upacara-upacara penting Si Raja Batak mempunyai

kaitan dengan pertanian. Hal ini merupakan suatu warisan dari tata aturan

parbaringin, yang senantiasa menyertakan siklus aktivitas pertanian dalam ritual

bius.

Secara umum upacara peribadatan Si Raja Batak dapat dibagi atas tiga

kelompok ritual, yaitu:

1. Upacara yang wajib dilaksanakan secara berkala dalam setahun, misalnya:

Gondang Patuat Boni Sipaha Ualu, suatu upacara sebelum menanam padi;

Gondang Buhuni Taon, suatu upacara menjelang panen; Gondang Matumona

Page 108: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

101

Sipaha Dua, upacara panen; Gondang Haroroni Habonaran Sipaha Lima,

upacara menyambut kedatangan roh kebenaran; Gondang Sahala ni Raja Si

Singamangaraja, upacara memperingati kematian Si Singamangaraja.

2. Upacara yang dilaksanakan oelah penganut Si Raja Batak yang berkenaan

dengan adat dan dalihan na tolu, misalnya: Panangkokhon Saring-saring,

upacara menggali dan menguburkan kembali tulang-belulang leluhur, dan

Gondang Debata Pasahat Tondi ni Naung Mate Matua, upacara kematian.

Upacara yang dilaksanakan oleh penganut Si Raja Batak berdasarkan

keinginan perseorangan. Hal ini disebut sinta-sinta, misalnya: Sibaran, upacara

yang dilakukan atas permintaan seseorang yang telah menderita sakit dan

mangompoi gorga, upacara peresmian rumah.

2.6 Kesenian Masyarakat Batak Toba

Kesenian masyarakat Batak Toba meliputi Seni tari dan seni suara, seni

rupa, seni sastra dan seni musik meliputi vokal dan jenis alat musik tradisional

Batak Toba kemudian ensembel gondang sabangunan dan ensembel gondang

hasapi.

2.6.1 Seni Tari dan Seni Suara

Pada masyarakat Batak Toba ada dua kata yang dapat dianalogikan dengan

istilah tari,

a. Tumba yaitu suatu tarian bagi anak remaja, biasanya dilakukan malam hari di

halaman desa, dan peristiwanya terlepas dari konteks upacara. Tumba mirip

Page 109: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

102

dengan joting tetapi semua pemainnya berdiri dan menari bergerak seragam

sambil bernyanyi. Gerakannya didominasi gerakan tortor, tetapi ada

kombinasi gerakan hentakan kaki dan mengayun disertai menepuk lutut

dengan kedua tangan dilanjutkan dengan bertepuk tangan. Paduan gerak dan

nyanyian ini disebut Tumbas. Sementara dalam syair lagunya ada kata tumba.

Tumba adalah syairnya, embas adalah gerakannya. Pemakaian kata tumba

dipopulerkan karena embas tortor Batak semakin dihilangkan dan telah

didominasi budaya joget melayu.

b. Tortor, yang dilakukan dalam setiap upacara dengan iringan gondang

sabangunan, secara umum terlihat seperti hiburan. Akan tetapi dalam

pemikiran yang asli, kedudukan tor-tor bagi masyarakat Batak Toba tidaklah

merupakan suatu seni hiburan. Pastor A.B. Sinaga menuliskan: Pada mulanya

tortor bukanlah peragaan keindahan estetis melainkan suatu sembah kepada

Pengada Adikodrati… Tortor asli Batak bersifat sakral dan merupakan pujaan

kepada Sang Maha Tinggi (Sinaga, 1977:16-19).

Dalam pelaksanaannya pola gerak tortor dapat dibagi atas dua bagian:

- Tortor hatopan, suatu pola gerak yang sudah baku dalam setiap upacara.

Antara pria dan wanita memiliki pola-pola tersendiri. Gerakan ini biasanya

dilakukan pada setiap awal penyajian gondang, setiap penari melakukan

gerakan yang sama, menurut pola-pola yang telah baku.

- Tortor hapunjungan, tortor yang dilakukan sesuai dengan konteks

upacaranya. Dengan kata lain, fungsi tortor ini berhubungan dengan

upacara tersebut. Tortor ini dilakukan secara pribadi atau sekelompok

Page 110: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

103

orang yang memiliki motivasi serupa misalnya tortor untuk kaum muda,

atau tortor dalam acara sukacita, tetapi memiliki gerakan yang relatif

bebas, setiap penari bebas melakukan gerakan yang sesuai dengan

ekspresinya sepanjang masih mengikuti ritme.

Secara umum dapat dikatakan bahwa bagi masyarakat Batak Toba, tortor

sangat individual sekali, walaupun dalam tortor Batak yang asli

sebenarnya terdapat pola gerakan yang harus dipatuhi, tetapi seringkali

mereka mengabaikan hal ini.

c. Joting

Joting adalah seni suara dengan syair yang beraturan dipadukan dengan

gerakan yang seragam. Permainan joting biasanya ramai pada saat bulan

purnama usai panen raya. Dalam menyanyikan joting seseorang bernyanyi dan

diikuti banyak suara (respinsorial).

d. Andung

Andung adalah ratapan bernuansa kesedihan. Bila tangisannya diiringi dengan

suara menggelegar dan hempasan tubuh sembarang disebut dengan “angguk

bobar”.

e. Oing

Oing mirip dengan nyanyian sinden Jawa. Oing kebanyakan mengutarakan

suka duka dan pengharapan, biasanya dinyanyikan perahan dan dalam

kesendirian.

f. Dideng

Dideng adalah seni suara bernuansa sanjungan dan motivasi kepada seseorang.

Page 111: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

104

g. Didang

Didang tidak disebut sebagai seni suara, tetapi merupakan sikap menyanjung

seseorang. Seorang bayi dipangku dan diayun perlahan disebut “mandidang”

dan kadang diiringi nyanyian meninabobokkan.

h. Doding

Doding adalah kepandaian merangkai kata-kata untuk menyemangati

seseorang atau kelompok orang. Doding juga adalah rangkaian kata-kata

bentuk nyanyian yang tujuannya menyemangati seseorang atau kelompok

orang. Orang tua bertepuk tangan sambil bernyanyi menyemangati anak yang

belajar berdiri termasuk juga sebagai kegiatan mandoding.

i. Ende

Ende (nyanyian) adalah syair dan irama yang dilagukan oleh pemain joting

dan tumbas.

Opera Batak adalah bentuk kegiatan teaterikal yang diiringi Gondang

Hasapi dan nyanyian (andung, ende, oing) untuk hiburan rakyat. Opera Batak

mempopulerkan kesenian andung, ende, oing, dan pemainnya sering

menampilkan (bernyanyi seperti menangis).

2.6.2 Seni Rupa

Seni rupa merupakan seni yang paling tua di Batak Toba dapat dilihat dari

hasil karya seni megalitikum, yang sampai sekarang masih banyak kelihatan di

beberapa tempat di Toba seperti pada bentuk atap berbentuk tanduk kerbau, dan

juga pada dindingnya yang penuh dengan ukiran-ukiran yang disebut gorga.

Page 112: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

105

Ragam seni rupa yang ada pada masyarakat Batak Toba juga mencakup

tenun, ragam hias, patung, dan berbagai bentuk lainnya. Tempat menyimpan padi

dan beberapa kegiatan desa yang menyangkut kehidupan muda-mudi, merupakan

salah satu ciri khas yang dalam penyajiannya adalah apa yang tertera pada

bangunan ruma dan sopo. Secara umum, pola-pola ragam hias tersebut dapat

dikategorikan sebagai berikut.

a. Pola berbentuk manusia, misalnya: ulu paung, singa-singa.

b. Pola berbentuk hewan, misalnya: boraspati, hoda-hoda.

c. Pola berbentuk raksasa, misalnya: jengger, jorngom.

d. Pola berbentuk tumbuhan, misalnya: hariara, sundung di langit.

e. Pola berbentuk geometris, misalnya: ipon-ipon, iran-iran.

f. Pola berbentuk kosmos, misalnya: silintong, simarogung-gung.

Selain berfungsi sebagai magis, di sisi lain seni rupa juga berfungsi dalam

upacara adat dapat dilihat dari bentuk tenunan, ulos misalnya. Pada setiap corak

atau motif ulos yang dibedakan dalam warna, pola, bahan, dan ukuran memiliki

nama-nama tersendiri. Misalnya: ragidup, abit godang, runjat, sibolang, ragi

hotang, sadum, parompa, dan sebagainya. Fungsi ulos akan disesuaikan pada

masing-masing upacara adat, nama ulos tersebut berubah menurut kepentingan

dan fungsi ulos tersebut.

Misalnya: dalam upacara memasuki rumah baru diberikan ulos mompo

jabu; dalam upacara kelahiran diberikan ulos manimpus, ulos tondi; dalam

upacara perkawinan diberikan ulos pargomgom, ulos pansamoti, ulos hela todoan,

ulos pariban dalam upacara kematian diberikan ulos saput, ulos saurmatua, ulos

Page 113: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

106

panggabei; dalam upacara mangongkal holi diberikan ulos saput; dalam upacara

pemberian nama anak diberikan ulos mampe. Dalam aktifitas kehidupan sehari-

hari masyarakat Batak Toba, karya seni rupa mempunyai kedudukan penting

seperti hubungannya dengan religi dan adat.

2.6.3 Seni Sastra

Seni sastra selain untuk keperluan komunikasi sehari-hari sejak dahulu

kala Bangsa Batak sudah mengemukakan karyacipta seni-seni sastra melalui

umpasa (pantun nasihat), umpama (Kata-kata bijak=wisewords), turi-turian

(cerita/hikayat/mitos/legenda), tonggo-tonggo (mantra), torsa-torsa

(perumpamaan), huling-huling (teka-teki) dan seni sastra ini disampaikan dalam

beberapa bentuk penyajian sastra, yang juga berfungsi untuk hiburan, sebagai

bagian dari adat, hukum dan religi yang kesemuanya mengandung kearifan

dengan tatanan nilai normatif apapun takarannya.

Umpasa, Tonggo-tonggo, Umpama adalah bahasa Sastera yang Eufemis

yang disusun secara puitis, dirangkum dengan kalimat-kalimat yang indah penuh

dengan aliterasi dan paralelisme, baik dalam bentuk: Peribahasa, Pantun, Syair,

Pepatah ataupun Sanjak,142 diantara beberapa jenis sastra ada 3 pokok Bentuk

bahasa dalam seni sastra di Batak Toba, yaitu.

1. Umpama, suatu bentuk penyajian sastra yang bermaksud sebagai teladan

kebijaksanaan, hukum-hukum lisan, dialog-dialog resmi dalam upacara adat,

misalnya:

142Lumongga R.A Pardede, 2010. Masisisean Di Ulaon Adat. Medan: Cetakan Kedua, h. 12.

Page 114: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

107

- Songon gondang, dobung-dobung soarana, hape rumar do dibagasan.

(Terjemahannya: Seperti gendang, keras suaranya, ternyata kosong di

dalamnya).

- Matek-tek bulung pinasa, matektek tu bona. Tunda ni anakna, dohonan tu

amana (Terjemahannya: jatuh daun nangka, jatuh ke batangnya. Perbuatan

anaknya, ditanggungkan ke ayahnya). (Pasaribu, 1986:41).

2. Umpasa, suatu bentuk penyajian sastra yang dari segi bentuknya agak sulit

dibedakan dari umpama. Tetapi dari segi isinya, umpasa lebih terasa berkesan

religius, dalam arti lebih menekankan hal-hal yang bersifat rahmat, kurnia, dan

berkat, contohnya”

- Sahat-sahatni solu, sai sahatma tu bontean. Leleng hita mangolu, sai sahat

tu pangabean. (Terjemahannya: Melajulah perahu, melaju ke tepian, semoga

mempunyai umur yang panjang dan mencapai kebahagiaan/kesuksesan).

3. Tudosan, suatu bentuk penyajian sastra yang berupa perbandingan. Dalam

kaitan ini, berbagai permasalahan dalam alam dijadikan suatu bandingan

terhadap kehidupan manusia untuk menyatakan perasaan hati atau keadaan

sesuatu, misalnya:

-Togu uratni bulu, toguan uratni padang. Togu hatani uhum, toguan hatani

padan. (Terjemahannya: Kuat/teguh pun akar bamboo, lebih kuat/teguh akar

rumput (sejenis ilalang). Kuat/teguh aturan hukum, namun lebih kuat/teguh

aturan janji).

Page 115: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

108

2.6.4 Seni Musik

Musik tradisional yang merupakan bagian dari perkembangan musik

dunia, memiliki masing-masing karakter yang unik dan secara sosio-religius

memiliki nilai-nilai tersendiri bagi masyarakat pemilik tradisi tersebut. Dalam

religi awal atau masa pra Kristen pada masyarakat Batak Toba, musik memiliki

tempat yang sangat penting di tengah penganutnya dan pada kegiatan

keagamaanya.

Musik dalam masyarakat Batak Toba, dalam pengelompokannya tercakup

dalam dua bagian besar, yaitu: a) musik vokal, dan b) musik instrumental.

2.6.4.1 Musik Vokal

Dalam musik vokal tradisional pembagian ditentukan oleh kegunaan dan

tujuan lagu tersebut dapat dilihat dari isi liriknya. Masing-masing lagu yang

disebut ende memiliki kategori tersendiri, yang secara tradisional dibagi dalam

beberapa jenis, yaitu:

1. Ende Mandideng, yaitu musik vokal yang berfungsi untuk menidurkan anak

(lullaby song).

2. Ende Sipaingot, adalah musik vokal yang berisi pesan kepada putrinya yang

akan melangsungkan pernikahan. Dinyanyikan pada saat senggang pada hari-

hari menjelang pernikahan tersebut.

3. Ende Pargaulan, adalah musik vokal yang secara umum merupakan “solo-

chorus”, dan dinyanyikan oleh kaum muda dalam waktu senggang, bisanya

malam hari.

Page 116: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

109

4. Ende Tumba, adalah musik vokal yang khusus dinyanyikan sebagai pengiring

tarian hiburan. Penyanyi sekaligus menari dengan melompat-lompat dan

berpegangan tangan sambil bergerak melingkar. Biasanya ende tumba ini

dilakukan oleh remaja di halaman kampung yang disebut alaman pada malam

terang bulan.

5. Ende Sibaran, adalah musik vokal sebagai cetusan penderitaan yang

berkepanjangan. Penyanyinya adalah orang yang menderita tersebut, yang

menyanyi di tempat sepi.

6. Ende Pasu-pasuan, adalah musik vokal yang berkenaan dengan pemberkatan

berisi lirik-lirik tentang kekuasaan yang abadi dari Yang Maha Kuasa.

Biasanya dinyanyikan oleh orang-orang tua kepada keturunannya.

7. Ende Hata, adalah musik vokal yang berupa lirik yang diimbuhi ritem yang

disajikan secara monoton, seperti metric speech. Liriknya berupa rangkaian

pantun dengan bentuk AABB yang memiliki jumlah suku kata yang sama.

Biasanya dinyanyikan oleh kumpulan kanak-kanak yang dipimpin oleh

seseorang yang lebih dewasa atau orang tua.

8. Ende Andung, adalah vokal yang bercerita tentang riwayat hidup seseorang

yang telah meninggal, yang disajikan pada saat atau setelah disemayamkan.

Dalam ende andung, melodinya datang secara spontan sehingga penyanyinya,

haruslah penyanyi yang cepat tanggap dan terampil dalam sastra serta

menguasai beberapa motif-motif lagu yang penting untuk jenis nyanyian ini

(Pasaribu, 1986:50-54).

Page 117: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

110

2.6.4.2 Jenis Alat Musik Tradisional Batak Toba

Pada etnik Batak Toba terdapat berbagai jenis alat-alat musik yang

dimainkan dalam bentuk ensambel, atau sebagai alat musik individual yang

dimainkan secara solo. Ragam alat musik tersebut adalah sebagai berikut.

1. Sarune Bolon yaitu, alat musik pembawa melodi yang memiliki reed ganda

(double reed). Dimainkan dengan cara mangombus marsiulakhosa (circular

breathing). Klasifikasi instrumen ini termasuk ke dalam kelompok aerophone.

Gambar 1. Sarune Bolon

2. Sarune Etek yaitu, alat musik pembawa melodi yang memiliki reed tunggal

(single reed). Klasifikasi instrumen ini termasuk dalam kelompok aerophone

yang memiliki lima lobang nada (empat disebelah atas, satu disebelah bawah)

dimainkan dengan cara mangombus marsiulak hosa (meniup dengan cara terus

menerus).

Gambar 2. Sarune Etek

3. Garantung adalah instrumen pembawa melodi yang terbuat dan kayu dan

memiliki lima bilah nada. Klasifikasi instrumen ini termasuk kedalam

kelompok xylophone. Selain berperan sebagai pembawa melodi, juga berperan

Page 118: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

111

sebagai pembawa ritem variabel pada lagu-lagu tertentu. Dimainkan dengan

cara memukul dengan menggunakan stick.

Gambar 3. Garantung

4. Taganing yaitu serangkaian gendang yang terdiri dari 5 buah. Disusun dalam

satu standar berturut-turut dari bentuk yang lebih besar hingga yang terkecil

berfungsi sebagai pembawa melodi dan ritme variabel pada lagu-lagu tertentu.

Klasifikasi instrumen ini termasuk kedalam kelompok membranophone.

Dimainkan dengan cara memukul kulitnya dengan palu-palu (stick).

Gambar 4. Taganing dan Gordang

5. Gordang (single headed drum), yaitu satu buah gendang yang lebih besar dari

taganing yang berperan sebagai pembawa ritem konstan maupun ritem

variabel. Instrumen ini sering disebut sebagai bass dari ansambel gondang

Page 119: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

112

sabangunan. Klasifikasi instrumen ini termasuk kedalam kelompok

membranophone. Perhatikan gambar 4, gordang terletak pada posisi kiri,

dengan bentuk yang lebih besar dari taganing.

6. Odap (double headed drum), yaitu gendang dua sisi yang berperan sebagai

pembawa ritem variabel. Instrumen ini dimainkan untuk lagu-lagu tertentu

dalam gondang sabangunan dan sering digunakan ketika pawai. Klasifikasi

instrumen ini termasuk kedalam kelompok membranophone.

Gambar 5. Odap

7. Hasapi ende (plucked lute dua senar) adalah instrumen pembawa melodi dan

merupakan instrumen yang dianggap paling utama dalam ansambel gondang

hasapi. Klasifikasi instrumen ini termasuk kedalam kelompok

chordophone.Tune atau stem dari kedua senamya adalah dengan interval ters

mayor yang dimainkan dengan cara mamiltik (memetik).

Gambar 6. Hasapi Ende

Page 120: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

113

8. Hasapi doal, alat musik ini sama dengan hasapi ende namun dalam

permainannya hasapi doal berperan sebagai pembawa ritme konstan. Ukuran

instrumen hasapai doal sedikit lebih besar dari hasapi ende.

9. Ogung (gong), yaitu empat buah gong yang diberi nama oloan, ihutan, doal

dan panggora. Setiap ogung mempunyai ritem yang sudah konstan. Instrumen

ini berperan sebagai pembawa ritem konstan atau pembawa irama dalam

gondang sabangunan. Klasifikasi instrumen ini termasuk kedalam kelompok

idiophone.

oloan ihuta

doal panggora

Gambar 7. Ogung (gong)

10. Sulim (transverse flute), yaitu alat musik yang terbuat dari bambu, memiliki

enam lobang nada dan satu lobang tiup. Dimainkan dengan cara meniup dari

samping (side blown flute) yang dilakukan dengan meletakkan bibir secara

horizontal pada pinggir lobang tiup. Instrumen ini biasanya memainkan lagu-lagu

yang bersifat melankolis ataupun lagu-lagu sedih. Klasifikasi instrumen ini

termasuk ke dalam kelompok aerophone.

Gambar 8. Sulim

Page 121: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

114

11. Talatoit (transverse flute), yaitu alat musik yang terbuat dari bambu, sering

juga disebut dengan salohat atau tulila. Dimainkan dengan cara meniup dari

samping. Mempunyai empat lubang penjarian yakni dua di sisi kiri dan dua di sisi

kanan, sedangkan lubang tiup berada di tengah. Instrumen ini biasanya

memainkan lagu-lagu yang bersifat melodis dan juga bersifat ritmik. Klasifikasi

instrumen ini termasuk dalam kelompok aerophone.

Gambar 9. Talatoit

12. Sordam (long flute) yang terbuat dari bambu. Dimainkan dengan cara meniup

dari ujungnya (up blown flute) dengan meletakkan bibir pada ujung bambu secara

diagonal. Memiliki enam lubang nada, yakni lima di bagian atas dan satu di

bagian bawah, sedangkan lubang tiupnya merupakan ujung dari bambu tersebut.

Gambar 10. Sordam

13. Tanggetang, yaitu alat musik yang senamya terbuat dari rotan dan peti kayu

sebagai resonator. Permainan instrumen ini bersifat ritmik atau mirip dengan gaya

permainan gong maupun gaya permainan mengnmng. Klasifikasi instrumen ini

termasuk ke dalam kelompok kordophone.

Page 122: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

115

Gambar 11. Mengmung

14. Saga-saga (few's harp) yang terbuat dari bambu dimainkan dengan cara

menggetarkan lidah dari instrumen tersebut dan rongga mulut berperan sebagai

resonator. Klasifikasi instrumen ini termasuk kedalam kelompok idiophone.

Gambar 12. Saga-Saga

Etnik Batak Toba mengakui bahwa gondang adalah ciptaan dari Mulajadi

Na Bolon dan merupakan milik dewa-dewa. Manusia hanya diberikan hak untuk

menyimpan dan menggunakannya. Alasan yang membuktikan bahwa gondang

adalah ciptaan dari Mulajadi Na Bolon dapat dilihat dari suatu upacara, dimana

gondang (bunyi gondang) dapat menyampaikan permohonan manusia kepada

dewa-dewa. Selain itu konsep religi yang menganggap bahwa gondang

merupakan milik dewa-dewa dapat dilihat dalam konsep sipitu gondang (tujuh

repertoar gondang). Dalam setiap upacara yang menyertakan gondang baik dalam

konteks adat maupun religi, penyajian sipitu gondang selalu dilakukan pada

bagian pembuka dan pada bagian penutup.

Page 123: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

116

Dalam etnik Batak Toba terdapat dua jenis ensambel musik yaitu,

ensambel Gondang Sabangunan dan Gondang Hasapi. Secara umum, fungsi dan

penggunaan musik dalam bentuk ansambel mempunyai konsep dan tujuan yang

sama. Gondang hasapi dan gondang sabangunan sama-sama digunakan untuk

upacara adat maupun untuk upacara yang bersifat religius. Perbedaan penggunaan

kedua ansambel tersebut hanya terletak pada sifat dari upacara tersebut, yaitu

untuk upacara yang melibatkan masyarakat luas biasanya menggunakan ansambel

gondang sabangunan. Selain dalam bentuk formasi ensambel, pada masyarakat

ini terdapat permainan musik yang bersifat individual, serta berbagai jenis musik

vokal.

2.6.4.3 Ensambel Gondang Sabangunan

Ansambel gondang sabangunan mempunyai beberapa istilah yang sering

digunakan oleh masyarakat Batak Toba, yakni ogung sabangnnan dan gondang

bolon. Instrumen yang termasuk dalam kelompok gondang sabangunan antara

lain : taganing, gordang, odap, ogung, sarune bolon.

Pada masa Pra Kristen, gondang sabangunan digunakan untuk berbagai

upacara yang berhubungan dengan upacara adat maupun upacara religius. Pada

masyarakat ini istilah gondang juga diartikan sebagai media yang

menghubungkan manusia dengan penciptanya atau yang disembahnya dalam

hubungan vertikal juga sebagai media yang menghubungkan manusia dengan

sesamanya dalam hubungan horizontal (Purba, 2003)

Page 124: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

117

Dalam permainan gondang sabangunan instrumen odap belakangan sudah

jarang digunakan karena permainan dari odap tersebut dapat digantikan dengan

menggunakan taganing dan mempunyai suara yang sama. Tangga nada yang ada

dalam instrumen pembawa melodi yakni taganing dan sarune bolon mempunyai

tangga nada yang pentatonis. Namun dalam hal ini istilah pentatonis yang terdapat

dalam gondang sabangunan bukan seperti konsep pentatonis yang ada dalam

musik Barat melainkan hanya suatu sebutan terhadap tangga nada yang

mempunyai lima nada dalam konsep gondang sabangunan.

Gambar 15. Ragam Alat Musik Dalam Ensambel Gondang Sabangunan.

Pada dasamya permainan instrumen taganing dan sarune terjalin dalam

hubungan melodi yang heteroponis dimana kedua instrumen tersebut

membawakan melodi yang sama dalam beberapa reportoar, namun tangganada

Page 125: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

118

maupun tonalitasnya berbeda. Oleh karena itu istilah heteroponis untuk sarune

dan taganing ini terjalin dalam heteroponis polytonal.

2.6.4.4 Ensambel Gondang Hasapi

Ansambel gondang hasapi memiliki beberapa alat musik yang terdiri dari :

(1) hasapi ende sebagai pembawa melodi, (2) dan merupakan instrumen yang

dianggap paling utama dalam ansambel gondang hasapi. Klasifikasi instrumen ini

termasuk kedalam kelompok chordophone. Tune atau stem dari kedua senamya

adalah dengan interval ters mayor yang dimainkan dengan cara mamiltik

(memetik).

Hasapi doal, instrumen ini sama dengan hasapi ende namun dalam

permainannya hasapi doal berperan sebagai pembawa ritem konstan. Ukuran

instrumen hasapai doal lebih besar sedikit dari hasapi ende.

Sarune etek, adalah instrumen pembawa melodi yang memiliki reed

tunggal (single reed). Klasifikasi instrumen ini termasuk dalam kelompok

aerophone yang memiliki lima lobang nada (empat disebelah atas, satu disebelah

bawah) dimainkan.

Klasifikasi instrumen musik yang modern dirintis oleh Victor Mahillon

(1841-1924) yang bekerja pada Instrumental Museum of The Conservatiore Royal

de Musique, Brusels, Belgia, sejak didirikan pada tahun 1877. Koleksi dasar

museum ini pada umumnya terdiri dari instrumen musik yang dipakai dan

terdapat pada orkes simfoni Eropa. Kemudian berkembang dengan memasukkan

instrumen-instrumen musik dari sebagian besar kawasan dunia. Tujuan dari sistem

Page 126: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

119

Mahillon pada masa itu adalah untuk menginventarisir atau mengkalogkan

keseluruhan koleksi instrumen musik yang berangsur-angsur semakin banyak

hingga berkisar tiga ribu jenis.

Dasar klasifikasi instrumen musik yang dilakukan oleh Vivtor Mahillon

berprinsip pada pembagian instrumen musik yang telah ada pada tulisan Hindu

Kuno yang mana di dalamnya terdapat empat kelas dasar, yaitu: (1) instrumen

musik pukul, (2) instrumen musik yang mempunyai membran (berhubungan

dengan cara merenggangkan kulit dimulut gendang), (3) instrumen musik

berongga atau instrumen musik tiup, dan (4) instrumen musik berdawai (alat

musik yang memiliki senar).

Mahillon membagi alat musik perkusi (pukul) ke dalam dua kelompok sub

divisi yaitu, autophones (autofon) yang terdiri dari alat musik yang badannya

sendiri menghasilkan suara apabila dibunyikan dengan alat penggetar, dan

membranophones (membranofon) yaitu berdasarkan has il suara yang disebabkan

oleh getar membrannya, seperti kulit gendang.

Prinsip-prinsip divisi dalam klasifikasi instrumen, masih berpedoman pada

sistem Mahillon. Kemudian sistem-sistem tersebut disusun dalam hirarki-hirarki

dengan sejumlah level yang terdiri dari: kelas, cabang, seksi, dan sub seksi.

Dimana media yang memproduksi bunyi merupakan dasar pada devisi dan

mewakili sebuah prinsip dari divisi suatu instrumen.

Page 127: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

120

Mahillon-Sachs-VonHornbostel membuat pengelompokan atau klasifikasi

instrumen berdasarkan bahan yang memproduksi suara, dan terbatas pada aspek

akustik.143 Klasifikasi tersebut terbagi dalam 5 kelompok yaitu :

1. Idiofon (bahan alat musik itu sendiri yang menghasilkan bunyi).

2. Aerofon (udara atau satuan udara yang berada dalam alat musik itu sebagai

sumber bunyi).

3. Membranofon (kulit atau selaput tripis yang direnggangkan sebagai sumber

bunyi).

4. Kordofon (senar/dawai yang ditegangkan sebagai sumber bunyi).

Prinsip klasifikasi berdasarkan uraian yang dikemukakan oleh Mahillon-

Sachs-VonHornbostel dalam kaitannya dengan pengelompokan alat musik yang

dilakukan secara lokal pada alat-alat musik tradisional Batak Toba, pada

prinsipnya mengacu pada teori klasifikasi oleh Mahillon-Sachs-VonHornbostel

namun di sisi lain secara spesifik pengelompokan yang dilakukan secara lokal

berdasar pada fungsi alat musik dalam sebuah ansambel baik pada gondang

sabangunan maupun gondang hasapi.

143Selain berdasar sumber produksi suara, juga dikelompokkan berdasarkan teknik memainkan alat musik.

Page 128: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

121

BAB III

MUSIK POPULER BATAK TOBA

3.1 Pengertian Umum Musik Populer

Istilah populer untuk jenis musik sudah ditemukan pada abad 17 dari

seorang pastor Prancis di Santo Domingo yang mengadakan observasi khusus

terhadap musik-musik Negro-Amerik.144 Sementara dalam The New Grove

Dictionary of Music and Musician dituliskan bahwa istilah populer digunakan

pada abad 18 di Amerika dan di Eropa pada abad 20.145 Sering kali istilah populer

dianggap sama artinya dengan pop,146 padahal kedua istilah ini tidak sepenuhnya

sama.

Hubungan yang erat antara musik rakyat dan musik populer juga dapat

diamati dari penggunaan istilah untuk kedua jenis musik tersebut. Musik populer

atau musik yang dibuat dan dimiliki oleh rakyat, defenisi singkat ini langsung

menuju pada suatu istilah lain folklor. Ada 2 genre dasar dalam bidang musik,

yaitu “musik seni”147 dan “musik hiburan” (atau “populer”, atau “berguna”)

144Remy Sylado 1983. Musik Pop Indonesia: Suatu Kekebalan Sang Mengapa. Jakarta: Bunga rampai, Gramedia. Dalam Edy Sedyawati (ed), Seni Dalam Masyarakat Indonesia. 145Lamb, Andrew 1980. The New Grove Dictionary of Music and Musician. London: Macmillan dalam Stanley Sadie (ed). 146Remy Sylado, op. cit., h. 76. Istilah pop berasal dari gerakan seni rupa yang muncul sekitar tahun 1960-an di Amerika Serikat dan Inggris. Dalam gerakan itu, pop kira – kira dianggap sebagai konsep untuk mengendorkan pandangan-pandangan l ama yang di anggap tidak sesuai dengan jaman, dipelopori oleh, antara lain Tom Wesselmann, Roy Lichtenstein dan R.B. Kitaj. Istilah “ pop” dalam hal ini merupakan singkatan dari istilah populer, yang mana tidak berhubungan dengan istilah “ Pop Art” dalam dunia senirupa, walaupun dalam perkembangan musik rekaman “ Musik Pop” adalah sebutan untuk lagu-lagu yang “manis” dan komersial. 147Dieter Mack, 2002. Sejarah Musik Jilid 4. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, h. 377 Pengertian “ musik seni”(art music) perlu sedikit uraian, sebab istilah ini sering digunakan di dunia Barat, sesuai dengan suatu tradisi tertentu di Barat (di Indonesia, oleh karena tradisinya, pengertian ini kelihatan masih agak samar dan kami tidak merasa berhak untuk menentukan t entang penerapannya). “ Musik seni” pada umumnya menuju pada suatu karya musik yang diciptakan oleh

Page 129: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

122

Konsep budaya populer (popular culture) dan seni populer (art culture)

digunakan dengan secara meluas di Barat selaras dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, meluasnya kapitalisme, sistem pendidikan populer

dan peristiwa proses modernisasi dan urbanisasi. Budaya populer memberikan

pengertian yang sama dengan budaya massa (Gans 1974:10).

Dalam bahasa Inggris, lagu rakyat disebut “Folk Song”, namun dalam

bahasa Prancis disebut “Chanson Populaire”, dalam bahasa Italia disebut “Canto

Popalare”, dalam bahasa Spanyol disebut “Cancion Popular”. Penggunaan istilah

“populer’, disini disebabkan oleh hubungan yang erat antara musik populer dan

musik rakyat dengan populasi.

Musik populer ini tidak dapat disamakan dengan musik rakyat, seperti

misalnya dalam tradisi etnik-etnik di Indonesia sebab musik populer baru ini

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan komersial, dimana teknologi reproduksi

memungkinkannya.148 Munculnya budaya populer mempunyai sejarah

perkembangan tersendiri. Perubahan politik feodal ke arah demokrasi,

perkembangan teknologi, dan usaha perdagangan sistem kapitalis menjadi titik

tolak munculnya budaya populer ini. Seiring dengan berkembangnya jaman,

setelah teknologi rekaman hadir, musik menjadi sebuah komoditi, suatu “produk”

dalam istilah industri rekaman dan penyiaran sekarang, musik menjadi sesuatu

yang bisa dijual dan menjadi suatu kebutuhan masyarakat.

karena tujuan ekspresi individual, secara mandi ri dan tanpa penyesuaian dengan selera orang lain atau keinginan orang lain. Sekaligus musik ini tidak merupakan imitasi salah satu gaya yang sudah ada. Dengan demikian “musik seni” seolah-olah selalu berada di ujung perkembangan gramatik musik. Namun dimana batasan dengan musik populer, folklore, hiburan dll. Sulit untuk ditentukan. 148Dieter Mack, 2004. Musik Kontemporer dan Persoalan Interkultural. Arti, h. 2.

Page 130: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

123

Musik populer pada dasarnya ingin memuaskan orang, sehingga selera dan

kebutuhan kebanyakan orang menjadi tolak ukur untuk garapan musik populer,

termasuk kebutuhan ekonomis para pengusaha dan artis.149 Menurut Donald

sistem politik demokrasi dan pelajaran yang semakin meluas meruntuhkan

monopoli golongan kelas atas terhadap unsur budaya (Donald 1968:12).

Perkembangan teknologi yang lebih baik dapat mengeluarkan bentuk hiburan

dengan harga murah. Ia berpendapat teknologi modern seperti piringan hitam dan

film sesuai bagi pengeluaran dan penyebaran hiburan yang meluas, tidak

terkecuali di musik populer Batak Toba, musik populer merupakan suatu

kenyataan, atau merupakan fenomena di musik populer Batak Toba, karena sifat

dari hiburan selalu menangkap yang lagi tren atau terbaru, sehingga usaha untuk

menawarkan hiburan menjadi lapangan bisnis yang menguntungkan sangat

terbuka. Salah satu fenomenanya dapat kita lihat pada kutipan berikut.

… peredaran massal melalui media elektronis tidak bisa dikontrol lagi dari manusia sendiri. Sebagai contoh kami sebutkan situasi dikebanyakan restoran dan supermarket, dimana kita terkena dengan musik populer, apakah kita mau atau tidak. Dengan demikian ada dua alternatif: (1) Seseorang yang tidak ingin terkena seolah-olah harus memisahkan diri dari kebanyakan tempat sosial masyarakat. Tempat pekerjaan pun kadang-kadang “dihujani” dengan musik hiburan itu. (2) Musik tersebut dianggap sebagai suatu kenyataan lingkungan kita, sama dengan bunyi alam atau mobil dsb. Namun kedua alternatif ini bersifat anti-manusiawi oleh karena dampak sosialnya yang di luar keputusan bebas manusia sendiri.150

Dari kutipan di atas jelas bahwa mau atau tidak musik populer telah

menjadi bagian dari aktifitas manusia sekarang ini, mungkin dikarenakan musik 149Mack Dieter.op. cit., h. 380. 150Ibid., h. 378.

Page 131: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

124

populer juga berfungsi sebagai media pemuas selera musikal pengguna maupun

pencipta musik populer atau karena hakekat orientasinya, yaitu bisnis serta hasil

komersial sebagai tujuan produknya. Para pekerja professional atau orang-orang

yang ahli dalam lapangan tertentu, seperti artis-artis menerima bayaran dari pihak

panitia penyelenggara dan sejalan dengan itu panitia penyelenggara juga bertujuan

mencari untung dan penonton merupakan penikmat.

Bisnis musik populer ini telah mencapai dimensi yang sulit dibayangkan

Manuel ( 1988:2 ) mengatakan:

“… the term “popular music” has ben used in a general sense in English-

Language writings to distinguish music “of the people” from art music associated

with elites. There is clearly a need for a term for the narrowing in this century of

close relationship to the mass media”.151

“… istilah musik populer telah dipakai dalam arti umum dalam tulisan-

tulisan bahasa inggris untuk membedakan musik orang banyak dengan musik seni

yang diasosiasikan dengan golongan elit jelas perlu diadakan sebuah istilah

mencakup makin dekatnya hubungan yang akrab dengan media massa”.

Beberapa pendapat pakar lainnya oleh Manuel (1988:2) dituliskan:

“… populer music is typical of societies with a relatively highly developed

division of labour and a clear distinction between preducers are created largely

by prefessiionals sold in a mass market and reproduced through mass media”.152

… musik populer adalah khas dalam masyarakat banyak yang mempunyai pembagian tugas yang jelas dan yang mempunyai perbedaan yang jelas antara mereka yang menghasilkan dengan

151Peter Manuel, 1988. Popular Music Of The Non-Western, World. New York: Oxfor University Press, h. 2. 152Ibid.,

Page 132: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

125

konsumennya. Dimana produksi-produksi yang bersifat cultural adalah diciptakan pada garis besarnya oleh sebuah golongan professional, dijual dalam sebuah pasaran umum dan diperbanyak melalui media massa.

Perkembangan pesat suatu industri musik populer berkembang sejajar

dengan perkembangan media dan kemajuan teknologi, dalam hal ini menyangkut

media massa elektronik yaitu televisi, radio, video, kaset, laser disc, tape reel,

kemudian media massa cetak yaitu brosur, sheet musik, majalah, surat kabar dan

lain-lain.

Mulkanas (1994) menuliskan bahwa:

…Walter Lippman yang mengatakan media massa sangat berpengaruh dalam penyebaran informasi sekaligus dapat membentuk persepsi khalayaknya. Sementara Charles Wright dalam artikelnya “Some effects of mass media” melihat peranan media dalam pembentukan persepsi pada realitas sosial dalam kaitannya dengan penataan informasi yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Wright menyebutkan media massa telah dijadikan sebagai sarana “pembenaran” terhadap informasi yang telah diterima tersebut”.153

Pada umumnya budaya Indonesia bertradisi oral (lisan), salah satu kriteria

folklore adalah bertradisi lisan semua teorinya ditransmisikan secara oral dimana

unsur etnis lebih menonjol, sehingga dalam perkembangan antara lagu rakyat

dengan lagu populer, penciptaan menjadi perbedaan karena kebanyakan lagu

rakyat tidak diketahui lagi siapa penciptanya.154

Lagu-lagu seperti ‘Happy Birthday To You’ (Selamat Ulang Tahun) yang

telah dinyanyikan hampir diseluruh dunia pada saat perayaan ulang tahun,

153Mulkanas, Dede. “ Mempertanggung-jawabkan Perhatian Dampak Media”, dalam Harian Kompas, 30 Januari, 1994. 154Kosasih L.M, “Sekitar Pengertian Dan Perkembangan Lagu-Lagu Rakyat”, Bahas Edisi I, Medan, 1976. “Sukar dipastikan dengan pasti data mengenai folksong kecuali bila lagu itu tadinya ditulis atau diterbitkan”.

Page 133: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

126

perbedaannya hanya pada bahasa yang dipergunakan dalam menyanyikannya.

Besar kemungkinan folksong atau lagu rakyat akan langka kecuali lagu tersebut

ada tertulis atau diterbitkan dalam bentuk buku. Kira-kira sampai tahun 1900-an,

orang tidak bisa mendengarkan musik tanpa hadir pada saat musik dimainkan.

Rekaman, radio dan televisi masih belum ditemukan saat itu. Jika ingin

menikmati musik, orang harus menyanyi dan memainkan musik sendiri atau

menonton pertunjukan orang lain.155 Perkembangan industri musik populer pada

awalnya dimulai dari penjualan kertas-kertas yang bertuliskan melodi-melodi lagu

(sheet music) seperti buku panduan yang diperjual-belikan agar konsumen

mengetahui bentuk-bentuk musik baru dan dapat memainkan musik sendiri (Lihat

lampiran 3), atau dengan menggunakan piano rool yakni kertas musik yang

digulung dan dimasukkan ke dalam badan piano kemudian piano tersebut akan

bermain sendiri (Lihat lampiran 4) dan juga dapat dinikmati dengan menonton

melalui pentas-pentas komersial.

Media elektronik adalah salah satu konteks musik populer yang paling

dominan. Sulit mencari radio dan televisi yang tidak menyiarkan musik. Diantara

berbagai ragam musik yang disiarkan media elektronik, musik populer paling

dominan.156 Dalam membicarakan media massa, radio menjadi salah satu alat

yang sangat penting dalam perkembangannya. Siaran radio mulai dikenal di

Hindia Belanda sejak pertengahan tahun 1920-an… Pada mulanya, hampir 100 %

siaran radio diisi dari piringan hitam, tetapi makin lama makin banyak siaran

155Mauly Purba dan Ben M Pasaribu, 2006. Musik Populer. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara, h. 2. 156Ibid., h. 138.

Page 134: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

127

“live”: siaran kroncong dan lagu populer dalam bahasa Melayu/Indonesia.157

Radio merupakan bagian dari media massa elektronik yang bersifat auditori

(mendengarkan).

… Rata-rata pengguna awal radio adalah para maritim, yang menggunakan radio untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse antara kapal dan darat… siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an. Sekarang, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja… Guglielmo Marconi(1896)… John Ambrose Fleming (1904)… sampai pada masa Edwin Howard Armstrong (1912) menemukan penguat gelombang radio disebut juga radio amplifier… Penemuan internet mulai mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio konvensional. Radio internet (dikenal juga sebagai web radio, radio streaming dan e-radio) bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet.158

Pada tahun 1933 radio menjadi alat yang penting dalam menyebarluaskan lagu

dan artis baru kepada audiens di seluruh Indonesia (terutama di perkotaan), siaran

musik Indonesia yang ketika itu disebut “siaran ketimuran”, pertama kali di

Batavia, kemudian di Yogyakarta dan Surakarta, lalu Bandung, Semarang dan

Surabaya. Alisjahbana (1966:112) menulis: “… Radio Republik Indonesia berjasa

menyebarkan lagu2 dan nyanyian2 dari berbagai daerah, yang amat banyak

jumlah dan ragamnya, dan dengan demikian membuka kemungkinan baginya

untuk berpadu sesamanya maupun dengan lagu dan nyanyian Indonesia

157Ibid., h. 55. 158Sawyer, Stacey C. & Williams, Brian K. (2001). Using Information Technology, New York: McGraw-Hill Company. Halaman ini terakhir diubah pada 12.12, 14 November 2012.

Page 135: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

128

modern…”.159 Penyiaran musik di radio secara teknis dapat langsung

menggunakan produksi rekamannya, berbagai jenis musik populer sering menjadi

identitas radio yang menyiarkannya. Beberapa stasiun radio kebanyakan

menyiarkan lagu-lagu dangdut, pop daerah, pop Indonesia, pop mancanegara dan

banyak juga stasiun radio yang menyiarkan berbagai ragam musik populer,

biasanya semua pilihan jenis lagu pop yang disiarkan disesuaikan dengan target

pendengar yang ingin di capai.

Program di radio juga sering membuat tangga lagu, sebagai usaha untuk

menentukan mana lagu yang paling populer pada hari ini, minggu ini, atau bulan

ini. Pemilihan tangga lagu di radio juga sebagai cara untuk mendongkrak

popularitas lagu, memberi ruang pada lagu baru…160

Pada media elektronik lainnya, televisi menjadi pelengkap yang sempurna,

televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai

penerima siaran gambar bergerak beserta suara, berbeda dengan radio yang

bersifat auditori (mendengarkan) dimana televisi bersifat audio-visual (didengar

dan dilihat). Perkembangan televisi dapat merekam dan menampilkan musik

hiburan atau lagu-lagu yang berasal dari film. Pada kasus lagu-lagu populer di

dalam sinema telah memberikan letak arti yang lain yang secara alami mewarnai

dan mempengaruhi musik. Konteks sinema antara lain penyuntingan dan

frekuensi penggunaan tarian.161 Banyak stasiun televisi menyiarkan pertunjukan

musik secara langsung ataupun siaran tunda (prosesnya direkam dulu, lalu

159Alisjahbana, S Takdir, 1996. Revolusi Masharakat Dan Kebudayaan Di Indonesia. Kuala Lumpur: Oxford University Pres, h. 112. 160Purba M dan Pasaribu M Ben, op. cit., h. 139. 161Manuel, Peter.op. cit., h. 5.

Page 136: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

129

disiarkan kemudian) dan juga program musik yang disiarkan di televisi yang

disebut dengan klip, musik yang direkam untuk dipasarkan kemudian diisi dengan

gambar yang biasanya berhubungan dengan isi teks lagu, yang penyiarannya

berulang-ulang karena klip lebih sebagai media promosi dari produksi rekaman.

Beberapa media elektronik lainnya seperti video, kaset, laser disc, tape

reel juga sebagai media pendukung perkembangan musik populer. Video adalah

teknologi elektronik menangkap pengolahan, merekam, menyimpan, transmisi,

dan merekonstruksi urutan gambar diam yang mewakili adegan dalam gerakan.

Pada tahun 1951 perekam video pertama rekaman menangkap gambar hidup dari

kamera televisi dengan mengubah impuls listrik kamera dan menyimpan

informasi ke rekaman video magnetik.162 Seperti yang sudah dibahas diatas pada

pembahasan televisi yang membahas tentang klip yang merupakan video musik

yang disiarkan di televisi.

Pada akhir tahun 1990-an, playback player seperti video, VCD, dan sekarang DVD sudah merambah, terutama dalam memasarkan produk pertunjukan musik, diantaranya musik populer-lah yang paling dominan. Model klip di televisi ini banyak ditiru untuk memproduksi musik populer dengan gambar. Di kota-kota dan di berbagai wilayah Indonesia sudah banyak yang memproduksi musik pop daerah dan tradisi yang menggunakan media VCD.163

Pada industri musik populer, video atau yang sekarang ini lebih dikenal

dengan VCD dan DVD mempunyai peran penting di dalam perkembangan musik

populer dalam hal ini pemasaran baik untuk kepentingan bisnis penyiaran dan

hiburan, dalam hiburan yang sifatnya pribadi, video dapat menghibur penonton di

162http://en.wikipedia.org/wiki/Video Halaman ini terakhir diubah pada 3 January 2013 at 19:40. 163Mauly Purba dan Ben M Pasaribu, op. cit., h. 140.

Page 137: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

130

tempat-tempat seperti di dalam rumah, stadion, kedai kopi, teater, ruangan konser

dan dibanyak tempat lainnya.

Kaset juga berperan penting di dalam perkembangan musik populer

karena kemudahan penggunaannya dan juga karena kaset lebih murah dan praktis

dibandingkan dengan media lainnya seperti piringan hitam yang mahal dan rumit,

dapat kita lihat pada kutipan berikut.

Compact Cassette, yang biasa disebut kaset, pita kaset, atau tape adalah media penyimpan data yang umumnya berupa lagu. Berasal dari bahasa Perancis, yakni cassette yang berarti "kotak kecil". Kaset berupa pita magnetik yang mampu merekam data dengan format suara. Dari tahun 1970 sampai 1990-an, kaset merupakan salah satu format media yang paling umum digunakan dalam industri musik. Kaset terdiri dari kumparan-kumparan kecil. Kumparan-kumparan dan bagian-bagian lainnya ini terbungkus dalam bungkus plastik berbentuk kotak kecil berbentuk persegi panjang. Di dalamnya terdapat sepasang roda putaran untuk pita magnet. Pita ini akan berputar dan menggulung ketika kaset dimainkan atau merekam. Ketika pita bergerak ke salah satu arah dan yang lainnya bergerak ke arah yang lain. Hal ini membuat kaset dapat dimainkan atau merekam di kedua sisinya. Contohnya, side A dan side B… kaset memegang peran besar dalam dunia musik pada 1980-an dan 1990-an, bahkan di era sekarang (setelah 2000-an), kaset masih menjadi salah satu alternatif media musik.164

Keawetan kaset serta kemudahannya untuk dikopi berperan di balik

berkembangnya musik populer, kaset tumbuh semakin pesat karena kaset menjadi

salah satu alternatif media musik. Lima belas tahun terakhir ini telah banyak

bermunculan industri-industri kaset, penduplikasi kaset, pencetakan label dan

pemasaran produk lokal dengan investasi awal dan biaya pengoperasian yang

sangat rendah.165

164(http://id.wikipedia.org/wiki/Compact_Cassette). Halaman ini terakhir diubah pada 12.26, 26 Desember 2012. 165Manuel, Peter.op. cit., h. 6.

Page 138: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

131

Jumlah pengguna Internet166 yang besar dan semakin berkembang, telah

mewujudkan budaya Internet, teknologi internet menawarkan gejala baru yang

beragam berkaitan dengan musik populer, karena sudah banyak situs yang

menyiarkan musik populer seperti radio kabel yang lebih dikenal dengan sebutan

radio internet.167

Situs-situs tertentu di Internet juga menjadi ajang penjualan musik

populer. Contoh musik yang mau kita beli dapat didengar sedikit atau sebagian

dari beberapa lagu dalam satu album. Kita dapat memesan sebuah lagu atau album

rekaman untuk dibeli.168

Dari uraian-uraian diatas, penulis berasumsi bahwa perkembangan musik

populer melalui beberapa media yang penyebaran informasi dan reproduksi musik

populer melalaui Media cetak meliputi Koran, Majalah, Brosur, Poster, Kartu Pos,

kemudian Audiovisual melalui film layar lebar, Televisi, Videotape, VCD/DVD,

Mini Disc, Handphone/PDA, juga melalui media Audio melalui Radio, Kaset,

Reel-to-reel tape, CD, Disket, Ringtone HP, dan juga melalui media Internet

melalui Website dan E-mail, yang berperan penting di dalam perkembangan

musik populer dan promosi yang disampaikan media tersebut besar pengaruhnya

dalam eksistensi musik populer.

166Internet (kependekan dari interconnection-networking) secara harfiah ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia…Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Depart emen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969. (http://id.wikipedia.org/wiki/Internet) Halaman ini terakhir diubah pada 07.54, 13 Desember 2012. 167Situs ini sebenarnya adalah radio siaran, tetapi siarannya dimasukkan ke internet, sehingga dapat menjangkau belahan manapun dimuka bumi ini sepanjang bisa mendapat jaringan internet. 168Mauly Purba dan Ben M Pasaribu, op. cit., h. 141.

Page 139: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

132

3.2 Pengaruh Kebudayaan Modern Dalam Musik Batak Toba

Perubahan pada kebudayaan Indonesia sudah dimulai sejak masuknya

kebudayaan Hindu, kebudayaan Budha, kebudayaan Islam dan kebudayaan

Kristen, kebudayaan Barat seperti orang Portugis, Spanyol, Belanda dan Negara

Barat lainnya yang sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan kebudayaan

Indonesia, Batak Toba tidak luput dari pengaruh kebudayaan bangsa asing yang

perpaduannya pada umumnya disebut kebudayaan modern, suatu kebudayaan

modern yang ada dikarenakan masuknya suatu kebudayaan bangsa asing yang

dianggap kuat telah mempengaruhi kebudayaan tradisi yang dimasuki sehingga

muncul sesuatu hal yang dianggap baru bagi musik tradisi tersebut.

Pada mulanya musik Batak Toba dikenal dengan musik-musik tradisi,

akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman dengan masuknya kebudayaan

asing, sedikit-banyak musik Batak Tobapun mengalami perubahan,169 khususnya

lagu Batak Toba, yang sudah memiliki struktur dengan menggunakan tonalitas

seperti yang digunakan pada system tonalitas Barat, dapat dilihat dari wilayah

nada yang sudah luas dan teknik vokal atau bernyanyi yang sudah banyak

berkembang yang pada masa sekarang ini struktural musik populer Batak Toba

cenderung menggunakan tangga-tangga nada diatonik Barat, dengan

menggunakan teks bahasa daerah Batak Toba, serta penggabungan ensambel

antara musik tradisi dan musik Barat.

Pengaruh musik Barat yang di adopsi sedikit-banyak mempengaruhi musik

Batak Toba, sehingga menimbulkan istilah-istilah atau identitas sendiri pada

169Ibid., “ Karena tekanan modernisasi, globalisasi, media massa, dan daya tarik dunia Barat kebudayaan tradisi dan khusus musik gondang terancam hilang.”

Page 140: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

133

musik populer Batak Toba, khusunya per-istilahan di trio pada musik populer

Batak Toba, perbedaan setelah proses adaptasi trio pada musik populer Batak

Toba sehingga mempunyai identitas sendiri atau mempunyai istilah sendiri, dalam

bahasa Batak Toba dapat kita lihat pada istilah marlima untuk menyebut alto

tinggi/oktaf (jenis suara tinggi/falseto laki-laki) yang menjadi identitas di trio

musik populer Batak Toba.

Pengaruh k ebuday aan as in g s emak in d eras arusny a akib at

perkembangan sains dan teknologi modern, sehingga kemajuan teknologi dari

jaman ke jaman ikut mempengaruhi musik Batak Toba. Para pencipta lagu musik

populer Batak Toba akan berlomba mencipta sesuatu yang baru dan selalu

berusaha menciptakan lagu yang sesuai selera pasar (konsumen) untuk dapat

menarik minat masyarakat khususnya masyarakat Batak Toba.

Seiring dengan berkembangnya musik populer Batak Toba, sehingga

memungkinkan adanya usaha untuk menggunakan genre atau gaya-gaya musik

yang sedang digemari masyarakat sekarang, dalam musik populer yang lazim

misalnya : pop, rock, disco, jazz, country, dangdut dan lain-lain, dapat dilihat dari

jenis penjualan kaset di toko-toko kaset, dimana kaset-kaset musik populer Batak

Toba di produksi dengan berbagai gaya musik.

Perubahan170 musik tradisional Batak Toba terjadi sejak masuknya agama

Kristen ke tanah Batak, semenjak kedatangan misionaris asal Jerman yang

170Ibid., “Dengan kedatangan agama Kristen ke Tanah Batak, pokok kebudayaan Batak sangat diubah sekali. Interaksi dengan agama baru ini dan nilai-nilai Barat menggoncangkan kebudayaan tradisi Batak Toba sampai ke akarnya. Menurut gereja Kristen musik gondang berhubungan dengan kesurupan, pemujaan roh nenek moyang, dan agama Batak asli, terlalu bahaya untuk dibolehkan terus dimainkan lagi. Pada awal abad kedua puluh Nommensen minta pemerintah kolonial Belanda untuk melarang upacara bius dan musik gondang. Larangan ini

Page 141: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

134

bernama I.L Nomensen tepatnya pada 7 November 1863171 ke daerah silindung.

Kedatangan misionaris-misionaris khususnya I.L Nomensen yang sukses

menyebarkan agama Kristen berdampak pada masyarakat Batak yang sudah

menganut agama Kristen, mereka mulai menyanyikan lagu-lagu gereja. Hingga

sekarang sudah banyak lagu-lagu gereja yang sudah diterjemahkan ke dalam

bahasa Indonesia melalui buku-buku nyanyian rohani diantaranya Chorale

Jerman yang berjudul Ein Feste Burg ciptaan Martin Luther, pada tahun 1529.

Pada bagian lampiran 3, lagu Ein Feste Burg telah diaransir kembali oleh J.S

Bach pada tahun 1716 yang kemudian diterjemahkan pada buku Kidung Jemaat,

yang berjudul “Allahmu Benteng Yang Teguh”, yang juga terdapat dalam bahasa

Batak-Toba, pada buku ende yang berjudul “Ende Taringot tu Harajaon ni

Debata”.

Perubahan pada musik Batak Toba mengalami perkembangan baik pada

insrumen vokal dan instrumental yang juga disesuaikan dengan perkembangan

jaman. Penggunaan instrument yang modern seperti instrument gitar, keyboard

memungkinkan pencipta, penikmat dan pemain musik Batak Toba menikmati dari

apa yang dikatakan modernisasi musik Batak Toba.

Menurut asumsi penulis dari beberapa penjelasan di atas, masuknya

kebudayaan modern besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan musik Batak Toba

Seni populer dalam keadaan tertentu, membuat perubahan pada bentuk asli seni

tradisional dengan berbagai cara: ada yang muncul sebagai tiruan dan kontinuitas

bertahan hampir empat puluh tahun sampai pada tahun 1938. Itu merupakan suatu pukulan ut ama untuk agama tradisi Batak Toba dan musik gondang yang sangat terkait dengan agama tsb.” 171Ari fin Pasaribu, 2011. “Tarutung Kota Wisata Penuh Sejarah” Horas, Edisi 142. 10-30 September, h. 39.

Page 142: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

135

dari seni tradisional, ada pula yang muncul dalam bentuk baru, seperti pada musik

populer Batak Toba. Ada beberapa yang menggabungkan atau memasukkan

unsur musik tradisional, dan tidak jarang pula muncul dalam bentuk baru atau

hasil kreativitas, pada umumnya setelah pengaruh adanya persinggungan dengan

budaya musik Barat, berbagai elemen baru ini masuk ke dalam musik populer

Batak Toba. Perkembangan sistem komunikasi mengambil peran sehingga seni

dapat tersebar dengan meluas dinikmati dan diminati. Setelah ditemukannya

media komunikas i seperti radio, televisi, internet, dan peran industri musik

populer maka seni musik populer Batak Toba meluas persebarannya, yang masih

bertahan sampai kini, bahkan seni ini sudah diminati baik oleh masyarakat Batak

Toba sebagai pendukungnya, maupun masyarakat bukan Batak Toba yang juga

turut mendukung keberadaannya atau minimal sebagai peminat musik populer

Batak Toba.

3.3 Periodisasi Trio Pada Musik Populer Batak Toba

Sebelum membahas sejarah perkembangan trio pada musik populer Batak

Toba pada masa modern, masa tradisi dan transisi perlu dipaparkan terlebih

dahulu, untuk menjembatani atau sebagai pengantar ke masa modern, pemaparan

masa ini untuk melihat masa sebelum munculnya gaya trio, ciri-ciri ke-arah masa

modern sudah dimulai pada masa tradisi dan transisi, hal ini perlu penulis

paparkan terlebih dahulu, mengingat trio pada musik populer Batak Toba muncul

pada masa modernisasi atau trio belum muncul pada masa tradisi dan transisi.

Page 143: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

136

Periodisasi ini diharapkan dapat menuntun untuk melihat perkembangan hingga

munculnya trio pada musik populer Batak Toba pada masa modern.

3.3.1 Masa Tradisi

Tradisi adalah suatu struktur kreatifitas yang sudah establish172 (Joiner

dalam Coplan1993:40), yang memberikan gambaran mentalitas, prinsip-prinsip

ekspresif, dan nilai-nilai estetik. Tradisi, walaupun merepresentasikan kekinian

tetapi tidak terpisahkan dengan masa lalu (Beisele dalam Coplan 1993:40). Atau

sebaliknya, tradisi adalah sesuatu yang menghadirkan masa lalu pada masa kini

(Coplan 1993:47).

Menurut Purba M173, musik tradisional adalah musik yang repertoire-nya

(kumpulan komposisi siap pakai), strukturnya, idiomnya, instrumentasinya serta

gaya maupun elemen-elemen dasar komposisinya-ritma, melodi, modus atau

tangga nada-tidak diambil dari repertoire atau system musikal yang berasal dari

luar kebudayaan masyarakat pemilik musik dimaksud. Dengan kata lain, musik

tradisional adalah musik yang berakar pada tradisi salah satu atau beberapa suku

di suatu wilayah tertentu. Dari pendapat diatas yang dimaksud dengan musik

tradisional Batak Toba adalah musik yang berakar pada tradisi suku atau

kelompok etnis Batak Toba

Masyarakat Batak Toba adalah masyarakat yang secara berkelanjutan

mengalami perubahan, sebelum datangnya agama Kristen ke tanah Batak Toba

172Coplan, David B, “ Ethnomusicology and the Meaning of Tradition” dalam Ethnomusicology and Modern Music History. Stephen Blum, Philipp V. Bohlman dan Daniel M. Neuman (Ed). Urbana and Chicago: University of Illinois Press. 173Mauly Purba.op. cit., h. 5-6.

Page 144: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

137

musik tradisional Batak Toba masih berakar pada musik tradisi suku atau

kelompok etnis Batak Toba atau masih original musik pendukungnya, belum ada

sentuhan dari luar, seperti pada musik vokal tradisional Batak Toba atau yang

disebut dengan “Ende Batak” sebagai salah satu jenis musik vokal yang erat

hubungannya dengan kehidupan sosial masyarakatnya, mencerminkan bagaimana

perasaan dan keinginan masyarakatnya yang kesemuanya itu disampaikan dan

perkembangannya dilakukan secara lisan.

Hodges 174 secara khusus, membahas tentang isu-isu sehubungan dengan

“coexistence” (kehidupan-bersamaan) di antara ideologi-ideologi keagamaan,

yang “pribumi/asli”, yang dinyatakan di dalam konteks ritus kematian (pra-

pemakaman) orang Batak Toba. Kenyataan ini dilihat dari ekspresi

kehilangan/kesedihan melalui lagu-lagu ratapan “tradisional” (andung) yang

merupakan salah satu akar musik tradisi pada suku atau kelompok etnis Batak

Toba. Di masyarakat Batak Toba, lagu-lagu ratapan (andung-andung) dalam

konteks kematian mempunyai fungsi/tujuan sebagai suatu ekspresi dukacita yang

terstruktur/terbentuk dan yang memenuhi kebutuhan adat untuk

menghormati/memperingati orang yang meninggal (serta roh/tondi orang itu dan

tondi nenek moyang yang duluan meninggal). Lagu ratapan itu juga berfungsi

sebagai semacam saluran komunikasi antara dunia ini dan dunia lain (yang sudah

meninggal) agar permohonan dari dunia ini dapat diajukan kepada nenek moyang

dan tuah/berkat dari mereka dapat diberikan kepada orang yang hidup.

174William Hodges, 2006. “Tu Dia Ho, Dung Mate Ho: Manifestasi dan Mediasi Disonansi Kognitif Dalam Kontek Lagu-Lagu Ratapan di Kalangan Kristern Protestan Batak Toba”. Medan: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Seni, Volume 2 Nomor 1, Depart emen Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara, h., 11.

Page 145: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

138

Syair-syair dari lagu andung bervariasi sehubungan dengan subyek yang diandungkan dan orang yang mengandungkannya. Namun pada umumnya dapat membawa ekspresi dukacita/kesedihan/ketidakharapan/dari yang berduka cita, dan terkadang dialamatkan kepada orang yang meninggal atau juga kepada orang yang datang melayat/maningkir… Lagu ratapan juga memakai beberapa macam “sign vehicles” dan “ikon-ikon tangisan”. Sebagai contoh, pada waktu mengandung, sipengandung itu akan menggerakkan tangannya secara teratur dan berulangkali, yaitu dari arah si mati ke arah jangtungnya sendiri dengan makna (antara lain) untuk mengambil sahala/tuah/berkat dari orang mati kepada dirinya atau kepada keturunan. Gerakan ini disebut mangalap tondi ni namate/mangalap sahala ni namate.175

Pada masa tradisi, musik sangat erat kaitannya dengan religi awal

masyarakat Batak Toba, musik sangat penting di tengah penganutnya dan pada

kegiatan keagamaannya. Masa tradisi merupakan musik yang berakar pada tradisi

suku Batak Toba, pada masa ini melodi yang disajikan belum menampilkan

variasi-variasi bila ditinjau dari segi struktur harmoni Barat, tonalitas lagu-lagu

dalam kategori ini terasa spesifik disebabkan oleh wilayah nada bagi melodi yang

dihasilkan oleh instrumen dan tangga nada diatonis belum digunakan.

Beberapa contoh musik vokal dan jenis ensembel musik tradisional Batak

Toba pada masa tradisi antara lain :

1. Musik vokal

a. Mandideng

b. Luga-luga solu

2. Ada 2 jenis ensembel musik tradisional Batak Toba, yang kedua ensembel ini

digunakan oleh masyarakat Batak Toba pada kegiatan-kegiatan masyarakat dalam

konteks religi, adat istiadat atau hiburan:

175Ibid., h. 13.

Page 146: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

139

1) Gondang Sabangunan yang struktur musiknya tergolong unik. Ensembel ini

memiliki dua instrumen melodik yaitu sarune (double-reed aerophone) dan

taganing (single-headed braced drum) yang dalam permainannya keduanya

memainkan melodi yang sama, bisa secara heterophony dan bisa pula secara

polyphony tanpa adanya ikatan tonal yang sama. Permainan kedua instrumen

melodik itu disokong oleh rangkaian ritma empat buah ogung (suspended gong)

yang memainkan pola interlocking secara konstan; hentakan ritma bervariasi pada

gordang (single-headed braced drum) dan ketukan konstan pada hesek

(concussion idiophone) yang menjadi pengatur tempo.

2) Gondang hasapi yang tekstur musiknya berkarakter heterophony, yaitu satu

melodi dimainkan secara bersamaan oleh beberapa instrumen melodik yang

berbeda dengan gaya penggarapan yang berbeda-beda pula.

Musik tradisional Batak Toba adalah musik yang berakar pada musik

tradisi suku atau kelompok etnis Batak Toba atau masih original musik

pendukungnya, belum ada sentuhan dari luar, seperti pada musik vokal tradisional

Batak Toba atau yang disebut dengan “Ende Batak” sebagai salah satu jenis

musik vokal yang erat hubungannya dengan kehidupan sosial masyarakatnya

lagu-lagu ratapan “tradisional” (andung) yang merupakan salah satu akar musik

tradisi pada suku atau kelompok etnis Batak Toba dan pada masa ini melodi yang

disajikan belum menampilkan variasi-variasi bila ditinjau dari segi struktur

harmoni Barat, tonalitas lagu-lagu dalam kategori ini terasa spesifik disebabkan

oleh wilayah nada bagi melodi yang dihasilkan oleh instrumen dan tangga nada

diatonis belum digunakan.

Page 147: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

140

3.3.2 Masa Transisi

Pada masa transisi masyarakat Batak Toba secara berkelanjutan

mengalami perubahan di berbagai aspek kehidupan, perubahan di sektor

teknologi, politik, ekonomi, pendidikan dan khususnya perubahan di sektor

agama, perubahan sosial mendorong perubahan produk kebudayaannya.

Perubahan di sektor agama sedikit-banyak mempengaruhi musik tradisi

masyarakat Batak Toba dimana musik Batak Toba mulai tampak adanya

perubahan gaya disebabkan oleh pengaruh dari lagu-lagu gerejani yang

menggunakan harmoni system Barat yaitu pada lagu-lagu gereja pada iringan

musik saat kebaktian yang menggunakan harmoni Barat, hal ini di karenakan para

misionaris lebih menekankan pendidikan melalui musik karena mereka

menganggap oran Batak terkenal suka nyanyian,176 seiring perkembangannya

kemudian dengan menggunakan lirik lagunya dalam bahasa Batak Toba. Sistem

harmoni Barat itu dibawa oleh para misionaris ke dalam gereja Batak yang

diadopsi masyarakat Batak Toba hingga muncul dalam lagu Batak Toba yang

wilayah nadanya sudah mulai berkembang. Yang di dukung oleh pendapat

(Hodges 2009:10) Kristenisasi, urbanisasi, modernisasi di kalangan orang Batak

Toba lebih kurang terjadi secara bersamaan dengan kecepatan yang luar biasa.177

176A Panggabean, 1984. Dasar Theologia Operational HKBP bersama atau tanpa Nommensen. (Dari mana sumber theologia HKBP?) dalam HKBP, Benih yang berbuah: Hari Peringatan. Pematang Siantar: 150 tahun Ompui Ephorus Dr. Ingwer Ludwig Nommensen Almarhum 6 Februari 1834-6 Februari 1984 (Pematang Siantar: Bagian Ilmu Gereja dan Perkabaran Injil STT-HKBP bidang Penelitian dan Pengembangan), h. 121-124. 177William Hodges, 2009. Ganti Andung Gabe Ende. California: (Replacing Lament, Becoming Hymns ): The Changing Voice Of Grief In Pre-Funeral Wakes Of Protentant Toba Batak (Nort Sumatra, Indonesia). A Dissertation submitted in partial satisfaction of the requirements for the degree Doctor of Philosophy in Music, Unniversity of California Santa Barbara, h.,10.

Page 148: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

141

Purba M menjelaskan secara singkat periodisasi tahun masyarakat Batak

Toba bermigrasi kedaerah perkotaaan khususnya kota Medan.

Migrasi suku Batak Toba kedaerah perkotaan dimulai pada sekitar tahun 1900-an dan semakin cepat pada tahun 1920-an. Suatu periode perpindahan ke daerah perkotaan suku Batak Toba terbesar terjadi pada tahun 1950-an. Antara 1960-an dan 1970-an orang Batak memiliki kepemilikan lahan di hampir semua wilayah Medan. Pada tahun 1980-an orang Batak Toba memiliki perkerjaan di hampir semua sekolah-sekolah begitupun halnya dengan perkerjaan di bidang administrasi pemerintahan. Pada tahun 1990-an banyak suku Batak Toba yang masih memegang jabatan penting di kantor-kantor pemerintahan, mengelola banyak perusahaan- perusahaan komersil dan bekerja pada berbagai macam profesi pekerjaan. Mereka adalah orang Batak Toba yang telah berpengalaman dalam perubahan sosial yang radikal.178

Disekitar tahun 1920-an muncul suatu tradisi hiburan panggung yakni

“opera Batak” yang lebih merupakan bentuk fenomena kesenian urban.

Munculnya opera Batak disebabkan karena kebutuhan dari masyarakat urban

Batak Toba terhadap satu bentuk seni pertunjukan yang mencirikan budaya Batak

Toba sebagai respon (local counter part) terhadap bentuk pertunjukan opera

bangsawan dari etnis Melayu yang sangat popular pada masa itu (Carle 1990,

Hutajulu 1994). Perkembangan wilayah nada pada musik masyarakat Batak Toba

dapat dilihat dari lagu-lagu karya Tilhang Gultom, antara lain: Sinanggar Tullo.

Musik Barat telah memberi warna tersendiri bagi musik tradisional Batak Toba

yang dapat dilihat dengan pemunculan nada-nada yang diatonis di dalam

ensembel Gondang Hasapi. Di samping itu masyarakat Batak Toba menjadi suatu

komunitas pengkonsumsi musik brass yang dipadukan dengan unsur-unsur musik

178Mauly Purba, 2005. Result Of Contact Between The Toba Batak People, German Missionaries, And Dutch Government Official: Musical And Social Change. Medan: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Seni, Volume 1 Nomor 2, Departemen Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara, h.134.

Page 149: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

142

tradisional Batak Toba di dalamnya. Musik brass sering digunakan pada upacara

duka cita, perkawinan, pesta gereja dan lain-lain. Hal ini dapat kita lihat dari

penelitian yang dilakukan Purba M pada tahun 1994.

Perayaan sebelum pemakaman dan pernikahan adalah perayaan yang paling umum dilangsungkan diantara orang Batak Toba di Medan. Pada saat saya melakukan penelitian di Medan tahun 1994, pada hampir setiap hari jumat dan sabtu khususnya perayaan pernikahan yang diadakan pada beragam gedung-gedung serbaguna umum, kadang-kadang diiringi oleh musik gondang sabangunan dan pada waktu lain diiringi oleh brass band dan musik populer.179

Munculnya gejala-gejala untuk menyerap gagasan-gagasan dari luar

komunitasnya sudah mulai nampak jelas pada karya Tilhang Gultom pada

dasawarsa ke dua pada abad ke 20. Tilhang Oberlin Gultom lahir di desa

Sitamiang Pulau Samosir, merupakan maestro dan pelopor opera Batak. Apabila

kita meninjau dari segi gaya musik yang pertama sekali dianggap sebagai corak

khas dalam musik Batak Toba yang bersifat popular adalah gaya Tilhang

Gultom.180 Sebutan opera Batak dipopulerkan oleh Diego Van Biggelar,

misionaris Belanda yang datang ke Pulau Samosir pada tahun 1930-an. Ringkasan

sejarah Opera Batak dapat dilihat pada kutipan dibawah ini.

Surat kabar Pertjatoeran, edisi 15 agustus 1928 menyebutkan, pada bulan tersebut, opera Tilhang telah bermain di pasar malam Balige dan Siborong-borong. Sebagai catatan, pada masa itu pemain opera hanya terdiri dari kaum pria. Setahun kemudian, Tilhang mengganti nama operanya menjadi Batak Sitamiang. Kemudian ganti lagi menjadi Tilhang opera Batak (TOB). Hebatnya tahun 1933, TOB sudah merambah semenanjung Malaka dan tampil di Penang dan Singapura.Tahun 1936 TOB berganti nama lagi menjadi Tilhang Batak Hindia Toneel (TBHT). Kenapa berbau irlandeer, ini akibat instruksi pihak penjajah Belanda. Pada periode

179Mauly Purba.op. cit., h. 136. 180Ben M Pasaribu, 2004. “ Pluralitas Musik Etnik”, Medan: Pusat Pengkajian Musik Batak Universitas HKBP Nommensen Medan, h., 4.

Page 150: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

143

tersebut pemainnya mencapai 60 orang. Grup Tilhang agaknya sudah ditakdirkan berganti-ganti nama. Tahun itu juga TBHT berganti nama menjadi Tilhang Toneel Gezalschap (TTG). Dan sejak Jepang menjajah Indonesia TTG berganti menjadi sandiwara Asia Timur Raya. Tilhang tak kuasa membendung intervensi Gun Seikanbu atau Pemerintah Jepang. Faktor ini pula yang membuat Tilhang memilih operanya mati suri dari pada menjadi alat propaganda Jepang.181

Setelah opera Tilhang Gultom mati suri dan juga faktor larangan upacara

bius dan musik gondang atas permintaan Nommensen pada pemerintah kolonial

Belanda pada rentang waktu antara 1898-1938, mengakibatkan banyak interaksi

dengan agama Kristen Protestan atau pada masa larangan ini mengakibatkan

banyak sekali pengaruh nilai-nilai Barat menggoncangkan kebudayaan tradisi

Batak Toba sampai ke akarnya.

Pertunjukan pada beberapa alat instrumen musik hampir seluruhnya atau

sudah mendekati ketidak berfungsian lagi, karena adanya jenis-jenis pertunjukan

lain yang telah muncul dan berkembang. Minat orang Batak Toba pada

pertunjukan Barat dan musik pop baik yang dibawakan oleh orang Batak Toba

begitu juga dengan grup-grup Indonesia lainnya mengindikasikan kecendrungan

ke arah transethnic dan uniformistic pertunjukan budaya Indonesia.182

Kehadiran musik gereja ditengah masyarakat Batak Toba berkaitan atau

memberikan pengaruh atau sebagai dasar pengetahuan musik pada penggabungan

dua tradisi yang sangat kuat di dalam lagu-lagu populer Batak Toba, hal ini dapat

dilihat pada wilayah nada yang sudah berkembang pada masa ini jika

dibandingkan dengan masa tradisi. Penggabungan ini didasari karena nada-nada 181http://isranpanjaitan.wordpress.com. Halaman ini terakhir diubah/2009/11/23. 182Simon Artur, “Functional Changes In Batak Traditional Music and Its Role In Modern Indonesia Society”, Asian Music, Journal Of The Society For Asian Music, Volume XV-2, Monash University Library,1984. h. 65.

Page 151: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

144

Gondang Hasapi memiliki jangkauan nada seperti musik Barat, sehingga

ensambel ini cocok digabungkan dengan berbagai instrumen yang memiliki

tangga nada diatonis.

3.3.3 Masa Modernisasi

Sub bab ini akan membahas tentang periodisasi perkembangan trio pada

musik populer Batak Toba meliputi keberadaan vokal grup dan grup band Batak

Toba, sejarah perkembangan trio pada musik populer Batak Toba dan munculnya

trio yang beranggotakan perempuan.

Perkembangan dari sektor teknologi tentunya berimbas pada perubahan

musik Batak Toba. Terutama sejak hadirnya radio siaran yang resmi berdiri

tanggal 16 Juni 1925 di Batavia (sekarang Jakarta).183Sejak masuknya radio184 di

Indonesia yang merupakan titik awal perkembangan musik di tanah air dan

tentunya awal perkembangan musik populer Batak Toba.

Berbagai jenis irama yang disiarkan melalui siaran radio yang tentunya

menghadirkan motivasi bagi pemusik Batak Toba untuk membuat musik Batak

Toba menjadi sesuatu yang baru, dengan cara mencoba berbagai irama sehingga

masyarakat dan pemusik Batak Toba sering mendengar dan mengaplikasikannya

pada berbagai macam jenis irama seperti: chacha, jazz, rumba, waltz, tango,

seriosa, keroncong dan lain-lain, suatu kesempatan untuk memperkenalkan lagu-

183Ivo Panggabean.op. cit., h. 34. 184Alisjahbana S Takdir. op.cit.,h. 112. “ … Radio Republik Indonesia berjasa menyebarkan lagu2 dan nyanyian2 dari berbagai daerah, yang amat banyak jumlah dan ragamnya, dan dengan demikian membuka kemungkinan baginya untuk berpadu sesamanya maupun dengan lagu dan nyanyian Indonesia modern …”.

Page 152: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

145

lagu Batak Toba kepada masyarakat di tanah air khususnya masyarakat Batak

Toba.

Pada masa ini di kota Medan, lagu-lagu Batak yang mulai diperdengarkan

melalui radio, dimana untuk pertama kalinya muncul pada tanggal 10 Januari

1939 yang dimainkan oleh musik band Batak Hawaiian Tapiannauli pimpinan F.

Toenggoel Hutabarat,185 akan tetapi tidak ada keterangan yang pasti tentang

musik apa yang disiarkan pertama kali, namun mengacu pada nama grup penulis

berasumsi mereka kemungkinan memainkan musik hawaian dan keroncong. Pada

masa ini mus ik populer Batak Toba mulai diperde-ngarkan di radio yang pada

awalnya direkam pada bentuk piringan hitam, adalah Romulus Lumbantobing186

(ayah dari Gordon Lumbantobing) orang Batak Toba yang pertama merekam

lagu-lagunya kedalam piringan hitam.

Nama-nama seperti Nahum Situmorang dengan lagunya “Sitogol”, “Alusi

Au” dan “Lissoi”, Siddik Sitompul (Sdis) “O Tano Batak”, Ismail Hutajulu,

Marihot Hutabarat “Dago Inang Sarge”, Cornel Simanjuntak “O Ale Alogo”

adalah komponis Batak Toba dari era 1940-an, mereka dianggap sebagai pelopor

lagu populer Batak Toba, sebagian besar musik mereka memiliki struktur melodi

dan harmoni musik Barat, kebanyakan syair pada lagu-lagu mereka disusun dalam

bahasa Batak Toba yang disebut juga dengan gaya Tapanoeli Modern, hal ini

dapat dilihat dari lagu yang berjudul “Lissoi”, lagu ini digarap oleh Nahum

185Ivo Panggabean. op. cit., h. 34. 186William Hodges. op. cit., h. 15. “Romulus Lumbantobing (1904-1964), yang pada tahun 1926 membentuk sebuah orchestra keroncong dikenal dengan nama Orkes Keroncong Suka Jadi. Bandnya berhasil berkompetisi dalam berbagai kompetisi di Medan selama beberapa tahun, reputasi mereka adalah band keroncong yang pertama dari semua band keroncong Batak”.

Page 153: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

146

Situmorang dalam irama waltz dengan metrum ¾ yang pada musik klasik Barat,

meter ¾ disebut sebagai irama waltz.

Pada era ini perubahan sosial yang fenomenal terjadi pada masa

penjajahan, politik dan pergolakan perang dunia kedua, pendudukan Jepang di

Indonesia, masa kemerdekaan meliputi proklamasi kemerdekaan dan perang pasca

proklamasi kemerdekaan dan juga didukung dari perubahan di sektor teknologi,

ekonomi, agama dan pendidikan, sehingga pada masa itu kebanyakan lagu-lagu

populer Batak Toba bertemakan tentang persahabatan, pengorbanan, kesedihan,

nostalgia, kerinduan terhadap kampung halaman, keindahan alam, nasehat,

percintaan, tanah air dan khususnya tentang perjuangan atau patriotism, seperti

yang dikemukakan (Tambunan 1982:89) mengemukakan: Lagu-lagu ciptaan

tersebut memiliki teks-teks yang akrab dengan keindahan dan kecintaan kepada

alam tanah Batak, lagu-lagu perjuangan, kerinduan kepada kampung halaman,

kerinduan kepada keluarga terdekat, pergaulan hidup, kata-kata nasehat, filosofi,

ratapan (andung-andung), sejarah marga, ungkapan kegembiraan, percintaan,

keluh kesah dan lain-lain.

3.3.3.1 Keberadaan vokal grup dan grup band batak toba

Menurut Ricky Siregar ada dua istilah utama pengelompokan artis

penyanyi Batak Toba, yakni penyanyi rekaman dan penyanyi hotel. Penyanyi

rekaman lebih memfokuskan khusus untuk rekaman dan nama mereka terkenal

ditengah masyarakat berkat penjualan album-album rekamannya yang laku dan

sukses dipasarkan, sementara penyanyi hotel khusus menghibur di hotel-hotel

Page 154: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

147

khususnya di hotel berbintang dan mendapat kontrak kerja diberbagai hotel-hotel

berbintang nasional dan sering juga mendapat kontrak kerja diberbagai hotel

berbintang manca Negara.

Seperti Tarombo VG sejak tahun 60-an yang beranggotakan Amir Siregar

(alm), Ujung Pardede (alm), Richard Damanik, Ricky Siregar dan pimpinan

Tarombo VG Jan Sinambela (alm) pencipta lagu Dengke Jahir, mengisi hiburan

di Oasis Restaurant187 nama Tarombo VG jarang dikenal secara umum.

Gambar Tarombo VG

Prestasi Tarombo VG ternyata sangat luar biasa sebagai duta seni budaya

Indonesia ke manca Negara dengan ciri khasnya yang selalu tampil dengan

seragam asesoris ulos Batak dan lagu utama adalah lagu-lagu Batak, satu lagi

yang menjadi kebiasaan Tarombo VG adalah memberikan ulos Batak sebagai

187Oasis Restaurant Jl Raden Saleh, Cikini Jakarta Pusat.

Page 155: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

148

souvenir atau kenang-kenangan kepada tamu terhormat dengan cara di ulos-

kan.188

Gambar Tarombo VG Pada Saat Menghibur B.J Habibie Presiden RI ke-3

188Ulos adalah kain tenun kas Batak Toba. Seperti kebiasan pada tradisi Batak saat memberikan ulos dengan cara meletakkan ulos tersebut pada pundak yang akan diulosi.

Page 156: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

149

Gambar Tarombo VG Pada Saat Menghibur Tri Sutriosno Wakil Presiden RI

Gambar Tarombo VG Pada Saat Menghibur Nyonya Hartini Istri Presiden RI Soekarno

Page 157: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

150

Dengan cirikhas utama inilah Tarombo VG merambah dunia, bertualang

kemanca Negara atas permintaan atau undangan khusus dari para tamu manca

Negara yang pernah berkunjung ke Oasis Restaurant, maupun atas permintaan

pemerintah dalam rangka promosi seni budaya dan pariwisata nusantara.189

Gambar Tarombo VG Memberikan Ulos Batak Kepada George Benson.

Sebelum bergabung di Tarombo VG, Ricky Siregar yang ahli memainkan

gitar rythim, mandolin dan kombo, pernah bergabung di Maduma VG pimpinan

Ismail Hutajulu (alm) pencipta lagu Sibayo enggan, Tolopan Tanjung, Bonar

Tindaon, Arifin Hutajulu dan Burhan Silaban (alm) sekitar awal tahun 1970-an.

Kemudian pernah juga bergabung dibawah bendera Batubara VG bersama Jack

189Wawancara penulis dengan Bapak Ricky Siregar personil Tarombo Vokal Grup tanggal 16-04-2013.

Page 158: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

151

Marpaung (Lasidos trio), Bernardo Rajagukguk (VG Parisma 71), sampe

Simangunsong dan Parlaungan Sihombing (alm), kemudian pernah bergabung di

Silindung Star VG bersama Charly Sitompul (alm), Sabar Manurung dan Robin

Simangunsong. Grup ini sempat mengisi acara hiburan di Mirama Hotel dan

Majapahit Hotel serta di penghujung tahun 70-an di kontrak mengisi hiburan di

Bali Beach Hotel, dan juga pernah bergabung dibawah grup Barito VG bersama

Toman Sihombing (alm), Jerry Tobing dan Boris Simanjuntak. Baru sejak tahun

1979 hingga 1996 Ricky Siregar bergabung dengan Tarombo VG.190

Gambar Batubara VG Bersama Jack Marpaung

190Wawancara penulis dengan Bapak Ricky Siregar personil Tarombo Vokal Grup tanggal 16-04-2013.

Page 159: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

152

Gambar Tarombo VG Dengan Nainggolan Sister

Pada era akhir tahun 1950 sampai 1970-an muncul Pardolok tolong

melodi yang sudah rekaman pada tahun 1960-an di Jerman yang terdiri dari

pemuda-pemuda Batak Toba dipimpin oleh Marihot Hutabarat, kemudian Gordon

Tobing dengan Sinondang Tapian Nauli, Parlin Hutagalung191 dengan Blue Band

yang kemudian oleh presiden Republik Indonesia pertama Bapak Sukarno

mengganti nama band-nya menjadi Riama Band dengan alasan supaya memakai

nama Batak Toba, yang dulunya merupakan penyanyi langganan istana Negara,

kemudian Pusaka Nada Band yang dipimpin oleh S.P Nainggolan.

Jan Sinambela adalah mantan personil Solu Bolon VG dan Nahum Band

pimpinan Nahum Situmorang yang bermarkas di kota Medan. Kemudian setelah

hijrah ke Jakarta sekitar tahun 50-an, Jan Sinambela bergabung dengan Impola

191Wawancara dengan Bapak P.Sitompul personil sitompul band tanggal 15-04-2013. “Setelah Parlin Hutagalung (personil Riama Band ) menikah, masuklah sebagai band pengganti saat itu band Sitompul tahun 1963”.

Page 160: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

153

VG pimpinan Gordon Tobing sebelum mendirikan Tarombo VG sekitar tahun 60-

an dan mengisi acara hiburan di Oasis Restaurant.192

Istilah vokal grup pada masyarakat Batak Toba lebih melekat kepada

penyanyi hotel dan penyanyi penghibur di istana Negara dan juga sebagai media

tour seni budaya pemerintah keberbagai Negara, walaupun ada juga sebagian grup

band seperti Nahum band yang dipimpin oleh Nahum Situmorang, Blue band atau

Riama Band yang dipimpin oleh Parlin Hutagalung, Band Sitompul yang

dipimpin oleh Posma Sitompul, ada perbedaan dengan band seperti Band Panbers

(panjaitan bersaudara) mengeluarkan album tahun 1971, Grup band the Mercy’s

mengeluarkan album tahun 1972 yang lebih fokus terhadap penjualan album dan

dimana lagu-lagu mereka sudah didominasi dengan teks yang menggunakan

bahasa Indonesia.

3.3.3.2 Sejarah perkembangan trio pada musik populer batak toba

Setelah perang dunia ke-dua muncul trio Marihot yang beranggotakan

Marihot, Saulius dan Paul Hutabarat, mereka telah rekaman dengan iringan musik

Barat di Jerman oleh Panaphone Recording Company. Madrotter 193 mengatakan:

“Here's a beautiful jazz album from trio Marihot and I've been told that this

album came out not long after the second World War...” (Berikut adalah album

jazz yang indah dari trio Marihot dan saya telah diberitahu bahwa album ini

keluar tidak lama setelah Perang Dunia ke dua). Dari data yang dikumpulkan

penulis trio Marihot adalah trio yang pertama muncul di trio pada musik populer 192Artista,Edisi Mei-Juni 2011, h., 53. 193http://madrotter-treasure-hunt.blogspot.com. Halaman ini terakhir diubah 22 Agustus 2012. Henrik Madrotter adalah seorang pengoleksi album-album tempo dulu asal Belanda.

Page 161: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

154

Batak Toba sekitar tahun 1940 sampai 1950-an, kemudian pemimpin trio

Marihot, Marihot Hutabarat membentuk Pardolok tolong melodi pada era akhir

tahun 1950-an dan mereka juga rekaman di Jerman pada tahun 1960-an,

personilnya terdiri dari pemuda-pemuda Batak Toba dipimpin oleh Marihot

Hutabarat.

Cover album Trio Marihot

Page 162: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

155

Gambar Panaphone Recording Company Label Trio Marihot

Page 163: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

156

Pada akhir 1960-an dimulainya industri kaset dan dengan cepat

bekembang sebagai media utama musik populer. Seiring dengan media baru ini

muncul fasilitas rekaman lokal, muncul perkembangan musik gaya populer daerah

(pop daerah). Lagu populer Batak daerah tersebut memakai gaya populer daerah

(lokal), seperti opera Batak, meskipun dimodernisasi dengan instrumen musik

listrik, struktur harmoni Barat (Hodges 2009:15).

Perkembangan jaman khusus masa hadirnya industri rekaman membuat

banyak pemusik orang Batak Toba berpacu untuk rekaman sebagai bentuk

penuangan ekspresi musik mereka, munculnya trio The King tahun 1961 yang

dipimpin oleh Bonggas Sitompul dengan lagu “eme ni simbolon”, dan dua tahun

kemudian muncul trio Parsito beranggotakan Parlin Pardede, Piet Sitompul, Tigor

Tobing terbentuk tahun 1963 yang membawakan genre musik pop Batak yang

pada masa itu mereka bernyanyi masih diiringi oleh gitar.194

194Wawancara dengan Bapak P.Sitompul personil sitompul band tanggal 15-4-2013. Berdasarkan ingatan pengalaman beliau.

Page 164: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

157

Cover Trio Parsito

Page 165: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

158

Menurut Dakka Hutagalung,195 pada awalnya vokal grup dan trio muncul

dikarenakan kebanyakan orang Batak Toba tidak mampu tampil solo, dari segi

musikalitasnya, kemampuannya menampilkan diri belum bisa secara solo, maka

dibentuklah secara kelompok untuk saling menutupi, seperti Tobing Brothers,

Nahum Band, trio Parsito, trio The King dan trio-trio yang lain, hal ini berbanding

terbalik dengan apa yang dikatakan Hilman Padang dan Asito Situmeang yang

mengatakan penyanyi trio harus memiliki kelebihan/skill bernyanyi dan

pengalaman bernyanyi yang sudah diasah terlebih dahulu, karena skill dalam

bernyanyi sangat berguna untuk menjaga harmonisasi dalam bernyanyi di trio.

Diluar dari pada trio terbentuk untuk saling menutupi kekurangan atau trio

harus memiliki skil dalam bernyanyi, akan tetapi trio menjadi kebiasaan orang

Batak Toba bernyanyi sampai sekarang ini, beberapa faktor yang mempengaruhi

munculnya penyanyi dalam format trio juga dikarenakan, dengan format trio yang

diiringi dua instrumen gitar,196 gitar membawakan ritem ditambah gitar bas yang

dipadu dengan vokal membuat komposisi musiknya benar bagus atau membuat

komposisi musiknya cukup lengkap, hal ini juga dikarenakan instrumen pengiring

pada masa tahun 70-an kebawah di Indonesia sangat jarang ditemukan instrumen

drum, piano dan lain-lain, pada masa ini iringannya masih dengan akustik

sehingga menjaga harmonisasi sangat penting.

195Wawancara penulis dengan B apak Dakka Hutagalung (trio Golden Heart) tanggal 04-04-2013. 196Karena instrumen gitar merupakan instrumen pengiring yang sangat praktis, cukup sederhana, dapat dijangkau pada masa itu, gampang dibawa kemana-mana.

Page 166: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

159

Dari beberapa wawancara yang penulis 197 rangkum mengenai pengaruh

musik gereja, mereka mengatakan pengaruh musik, teknik dan gaya bernyanyi di

gereja tentu jelas ada, pengetahuan musik yang di dapat dari gereja dijadikan

sebagai dasar untuk mengasah kemampuan dalam bernyanyi solo atau

berkelompok. Asito Situmeang mengatakan bernyanyi di gereja berlanjut menjadi

kebiasaan yang terbawa-bawa dalam aktifitas bernyanyi di luar gereja, seperti di

lapo atau kedai tuak maupun saat santai di halaman rumah, biasanya asal orang

Batak kumpul akan selalu bernyanyi dengan suara satu, dua dan tiga. Senada

dengan itu Posma Sitompul mengatakan pendidikan musik di gereja, latihan

bernyanyi koor/paduan suara di gereja, memungkinkan orang Batak yang

memiliki talenta bernyanyi dapat mengasah skill bernyanyi baik secara solo atau

berkelompok di gereja dan hal ini berlanjut di luar aktifitas gereja. Yang di

dukung oleh Dakka Hutagalung yang mengatakan bagaimanapun, pengetahuan

musik di gereja itu mempengaruhi karena itu yang tertanam itu yang

diaksentuasikan kedalam musik populer Batak Toba.

Dari pernyataan tersebut penulis berasumsi musik dan teknik bernyanyi di

gereja suatu hal yang tidak terpisahkan pada perkembangan awal trio pada musik

populer Batak Toba atau dapat dikatakan merupakan bagian dan acuan dengan

didasari oleh pengalaman kultural sebelumnya dengan antusias untuk mencipta

dan menyanyikan lagu-lagu (musik) populer Batak Toba, dengan berbagai

kreativitas dan akulturasinya dengan budaya Barat.

197Wawancara penulis dengan Bapak Dakka Hutagalung (trio Golden Heart), Hilman Padang (trio Lasidos), Asito Situmeang (trio Melodi King), Mangantar Hutagalung (personil Tapura Nada Band), Posma Sitompul (personil band Sitompul).

Page 167: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

160

Diawali dengan untuk saling menutupi kekurangan dalam bernyanyi, pada

awal 1970-an mulai muncul istilah-istilah trio yang pada masa sebelumnya istilah

ini juga sudah pernah muncul, tetapi era 70-an merupakan awal menjamurnya trio

yang dikenal sekarang ini di trio pada musik populer Batak Toba, trio sudah

menjadi suatu kebiasaan format bernyanyi yang susah ditinggalkan oleh

masyarakat Batak Toba.

Trio Golden Heart merupakan trio yang pertama mengumumkan ke

media lewat recording rekaman, tulis dan cetak di Indonesia tepatnya di Jakarta,

dengan beranggotakan Dakka Hutagalung, Star Pangaribuan dan Ronal

Lumbantobing pada awal tahun 1970-an dengan mengusung genre musik folk

country lebih tepatnya Batak Country, pada masa itu direkam dengan iringan dua

instrumen gitar, dengan sisir besar satu (bas).

Cover Album Trio Golden Heart

Page 168: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

161

Nama trio Golden Heart mempunyai arti tersendiri, Golden yang berarti

emas dan Heart berarti hati, setiap personilnya memposisikan sebagai orang-

orang yang berhati emas atau pengasih, nama trio Golden Heart muncul atas

kesepakatan para personilnya. Trio Golden Heart telah memproduksi 28 album

Batak dan Melayu, produktif mulai dari awal tahun 1970 sampai tahun 1978. Trio

Golden Heart sudah ditangani produser, yang mengatur segala kebutuhan personil

trio Golden Heart, memberi honor personilnya, akan tetapi honor pada saat itu

hanya untuk cukup makan saja.

Dakka Hutagalung aktif atau produktif menciptakan lagu mulai tahun 70-

an sampai sekarang, trio Golden Heart pernah juga mengalami masa stuck atau

fakum beberapa tahun, dan pada masa itu Dakka Hutagalung menciptakan Didia

rokaphi yang jadi juara tahun 1978, kemudian Dang turpuk hamoron tahun 1979.

Ada beberapa label rekaman trio Golden Heart seperti Flower Sound,

Mini Record, Sony Musik, kemudian Musika Studio dan Nada Sound, album

pertama berlabel Musika Studio. Musika Studio dan Nada Sound silih berganti

sebagai label trio Goldeng Heart, ada juga yang di Mini Record lalu kemudian di

Flower Sound dan Sony Musik. Mini Record merupakan perusahaan penyalur

bukan studio. Dan Flower Sound merupakan label album yang terakhir untuk trio

Golden Heart.198

Pada masa proses terjadinya rekaman trio Golden Heart membutuhkan

kerja keras banyak pihak, disamping kerja keras personilnya yang pada masa itu

hanya diiringi dengan tiga gitar, dalam pengembangannya lewat televisi Republik

198Hasil wawancara dengan Bapak Dakka Hutagalung (personil Trio Golden Heart) tanggal 04-04-2013.

Page 169: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

162

Indonesia kemudian radio Republik Indonesia dan pers, akan tetapi pers lebih

berperan di wilayah Sumatera Utara, karena personil trio Golden Heart belum

pernah ke Sumatera Utara pada waktu itu, jadi produser yang melakukan promosi

lewat pers di Sumatera Utara pada waktu itu, seperti koran waspada, mimbar

umum yang mempromosikan show pertama trio Golden Heart tepatnya tahun 73

di Sumatera Utara. Dapat kita lihat dari pernyataan Dakka Hutagalung yang

mengatakan: “Begitu banyak wartawan yang mengerumuni saya, berarti pers

disana mungkin memperoleh masukan setelah album itu populer barangkali, jadi

bukan peran dari awal, jadi pers ada ditengah jalan, mereka sudah menangkap

sesuatu bahwa itu bernilai untuk dijadikan suatu berita, maka mereka beritakan

tambah hebat (membesar-besar kan berita) sepertinya begitu”.

Pada masa trio Golden Heart memulainya langsung dengan istilah trio,

yang sebelumnya istilah vokal grup lebih sering dipakai, walaupun trio-trio

seperti trio Marihot yang sudah rekaman di Jerman, kemudian trio The King

sudah menggunakan istilah ini sebelum trio Golden Heart akan tetapi pada masa

itu trio The King baru rekaman setelah trio Golden Heart199 rekaman jadi

masyarakat umum tidak tahu, trio The King lebih sering main musik di pesta-

pesta. Jelasnya trio The King200 sudah ada sebelum trio Golden Heart.

199Hasil wawancara dengan Bapak Dakka Hutagalung (personil Trio Golden Heart). tanggal 05-04-2013 “Tetapi yang saya banggakan adalah Trio Golden Heart yang membuat laku tape recorder di Sumatera Utara, jadi orang bukan membeli kaset recorder bukan karena dia sudah memilik tape, tidak, tetapi dia membeli tape recorder karena dia sudah punya kaset Trio Golden Heart, yang sudah diputar dimana-mana, sehingga boominglah dulu penjualan tape recorder, itu makanya saya bangga, dulu memang ada piringan hitam tapi kan tidak ada pemutar piringan hitam di Sumatera Utara, berapa keping saja dulu itu hanya untuk diabadikan saja dan itupun gak tahu entah kemana”. 200Wawancara dengan Bapak Asito Sittumeang personil trio Melodi King tanggal 13-04-2013, mengatakan trio the King sudah ada sekitar tahun 1961-an.

Page 170: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

163

Pada masa trio Golden Heart fakum muncul New Golden Heart tanggal 03

Agustus 1978 dengan judul album Tung halilum dang jumpang au dibawah label

Flower Sound yang beranggotakan Star Pangaribuan dan Ronal Tobing.

Cover Album New Golden Heart

Kemudian yang mewakili era ini juga muncul seorang bintang penyanyi

Batak era 70-an. Namanya Thomson Napitupulu, anak balige yang pernah

membentuk Grup Trio Amores bersama Piter Napitupulu dan Bunthora

Page 171: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

164

Situmorang. Kemudian pernah satu grup dengan Harum Situmeang dan Asito

Situmeang di bawah atap Melody Trio.201

Dengan adanya siaran radio, televisi dan dimulainya industri kaset yang

dengan cepat berkembang sebagai media utama musik populer tidak hanya

mengorbitkan penyanyi yang berformat trio, namun muncul beberapa grup band

dan juga penyanyi solo pria maupun wanita, seperti Eddy Silitonga (Di puncak

ketenarannya ia menyanyikan lagu Biarlah Sendiri ciptaan pengarang dan

penyanyi senior Rinto Harahap pada tahun 1976). Rita Butar-butar202 (Tenar

dengan membawakan lagu Didia Rokappi ciptaan Dakka Hutagalung pada tahun

1978) sampai saat ini lagu tersebut sudah 3 kali direkam ulang, sekarang sudah

bisa menikmatinya dalam bentuk VCD. Herti Sitorus203 Madu dan Racun ciptaan

Arie Wibowo personil grup band Topan, Grup band the Mercy’s didirikan tahun

1965 di Medan yang kemudian Iskandar sang vokalis diganti oleh Charles

Hutagalung. Pada tahun 1972 The Mercy’s hijrah ke Jakarta, setelah di Jakarta

barulah Albert Sumlang (Saxophone) bergabung, kemudian The Mercy’s

merekam album pertama mereka di Remaco dengan lagu-lagu seperti Tiada lagi,

Hidupku sunyi, Baju baru ciptaan Charles Hutagalung. Kemudian Grup band

Panbers muncul pada tahun 1971, produser Dick Tamimi yang merupakan bekas

pilot merekrut mereka untuk bernaung di bawah perusahaan Dimita Molding

201Artista.op. cit., h. 57. 202Hasil wawancara dengan Bapak Dakka Hutagalung (personil Trio Golden Heart) tanggal 05-04-2013. “ Pada tahun 80-an Rita Butarbutar yang masih muda belia, dipert emukan dengan Lolypop Records milik Rinto Harahap (The Mercy’s) dan Rinto Harahap menciptakan lagu buat Rita Butarbutar dalam album pop indonesia, dan lagu itu dikenal luas oleh masyarakat indonesia terutama dibelahan indonesia bagian timur. Seandainya Aku Punya Sayap… itulah judul lagu yang menghiasi beberapa radio di ibukota saat itu dan daerah daerah lainnya”. 203Artista, 2011, h. 34.

Page 172: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

165

Industries dan mengeluarkan salah satu album terbaik, Panbers Volume I: Kami

Tjinta Perdamaian. Beberapa lagu Panbers antara lain Gereja Tua, Cinta dan

Permata, Kami Cinta Perdamaian, Indonesia My Lovely Country, Akhir Cinta,

Jakarta City Sound, Haai, dan Terlambat Sudah ciptaan Panbers.

Setelah terbentuknya trio Marihot, trio the King, trio Parsito, trio Golden

Heart kemudian terbentuklah trio legendaris berikutnya trio Lasidos (The Legend

Singers from Tapanuli) yang beranggotakan Hilman Padang, Bunthora

Situmorang dan Jack Marpaung. Popularitas trio Lasidos yang dikenal dengan

aliran lagu ratapan (andung) didirikan tahun 1976 bulan Juni ditandai dengan

album perdana “Lupahon ma” tahun 1978 label rekaman PT Murni Record, nama

trio Lasidos jadi trend di tanah air sebab mereka tidak hanya merilis album Batak

Toba tetapi juga lagu Indonesia yang sudah melanglang buana keberbagai Negara.

Perjuangan trio Lasidos pada tahun 1978 untuk mengeluarkan album

perdana tidaklah mudah, karena pada masa itu semua masih serba sulit, berbeda

dengan trio Golden Heart sudah langsung ditangani produser, produser yang

manage semuanya untuk kebutuhan trio Golden Heart. Setiap trio tentunya

mempunyai situasi yang berbeda bagaimana sulitnya untuk menembus dapur

rekaman pada era 70-an dan rekaman pada saat itu tanpa ada proses editing semua

dilakukan secara live tanpa ada pengulangan, jadi para personilnya harus

mempersiapkan diri sehingga mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya pada

saat proses rekaman. Kutipan wawancara dengan Bapak Hilman Padang salah

satu personil trio Lasidos berikut sedikit banyak menggambarkan situasi pada

masa itu:

Page 173: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

166

Diawali dengan show trio Lasidos di berbagai tempat dan antusias para penonton yang selalu meneriaki dengan kata-kata mana kasetnya atau kapan keluar kaset trio Lasidos sehingga para personil trio Lasidos berusaha, dan kebetulan ada uang saya yang pas-pasan untuk merekam album pertama trio Lasidos itu atau itulah awal cerita pertama sekali bikin masternya trio Lasidos, akan tetapi pada saat penjualan album pertama trio Lasidos sempat juga di ledekin sama penyalurnya, penyalurnya mengatakan suara apa ini kok suaranya seperti ini, sehingga album itu harus di rujuk dan dibeli PT Murni Record, yang pada waktu itu Ronal Doan Situmorang yang jadi managernya yang mempromosikan sampai daerah pelosok-pelosok sehingga meledaklah penjualan trio Lasidos.204

Pengalaman bernyanyi dari satu daerah ke daerah lain atau dari satu

restoran ke restoran lain merupakan ajang untuk mengasah skill dan pengalaman

bernyanyi yang sangat berguna dalam membentuk trio, sangat jarang personil trio

yang diawali dengan bernyanyi solo atau karir bernyanyinya dimulai dengan

bernyanyi solo, kebanyakan personilnya sebelum membentuk trio merupakan

personil vokal grup atau grup band, situasi ini sedikit-banyak menggambarkan

bagaimana seringnya personil trio mengasah diri dan mencari solusi agar

harmonisasi tetap terjaga, karena menjaga harmonisasi pada format bernyanyi

bersama-sama sangat penting, hal ini dapat kita lihat dari munculnya istilah

parlima contohnya pada lagu trio Lasidos yang berjudul “Rappon ilu ki ma ito”,

dan “Bulu sihabuluan” ciptaan Nahum Situmorang yang diaransement ulang oleh

trio Lasidos.

Istilah suara lima (alto tinggi) yang dalam bahasa Batak Toba disebut

parlima merupakan komposisi vokal yang sangat jarang di jumpai di luar Batak

204Wawancara penulis dengan Bapak Hilman Padang personil trio Lasidos tanggal 03-04-2013.

Page 174: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

167

Toba dan di Batak Toba sendiri sebelum tahun 1978, menurut penulis parlima

merupakan suatu cara untuk menjaga harmonisasi dalam format trio. Dapat kita

lihat penjelasan dari kutipan wawancara berikut :

“Trio Lasidos yang pertama sekali menggunakan suara lima (alto tinggi),

pada waktu itu memang kita untuk mengaransement vokal itu supaya tetap

harmonis, jadi kalo udah terlalu rendah lagu itu kita angkat keatas suara 2 jadi

suara 1, suara 1 jadi suara 3, suara 2 jadi suara 5, untuk mempertahankan tetap

harmonis suara itu”.205

Kemudian yang didukung oleh pendapat bapak Dakka Hutagalung lebih

memperjelas, mencontohkannya denngan langsung menunjuk nama personil trio

Lasidos. Dapat kita lihat penjelasan dari kutipan wawancara berikut:

“Yang sebenarnya suara si Jack terlalu tinggi untuk si Buntora, jadi dia

mengambil alto nya satu oktaf keatas, suara si Hilmankan terbatas sekali,

rangenya atau wilayah suaranya, akhirnya yang menjadi kunci dasarnya adalah

Hilman, si Buntora yang membawakan suara dua, dan Jack mengambil satu oktaf

lagi keatas atau falset, memang harus begitu alamnya, paduannya tidak normal,

akhirnya terjadilah seperti itu.206

Biasanya salah satu personil trio harus mempunyai pengetahuan musik,

pengetahuan musik di gereja dijadikan sebagai dasar pengetahuan musik dan

pengetahuan dasar bernyanyi, Hilman Padang sudah sekolah piano klasik dari

Yamaha poundation dan punya guru vokal dari Prancis namanya Misis Anette

orang conservatori di Paris jadi dia tahu cara menulis aransementnya, banyak 205Hasil wawancara dengan Bapak Hilman Padang (trio Lasidos) tanggal 03-04-2013. 206Hasil wawancara dengan Bapak Dakka Hutagalung (personil trio Golden Heart) tanggal 04-04-2013.

Page 175: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

168

lagu-lagu Lasidos itu rata-rata dia yang mengaransementnya untuk mengolah

suara trio Lasidos supaya bisa bagus, dan dia terinspirasi setelah munculnya The

Beeges.

Trio Lasidos juga pernah merampungkan album emas produksi Romora

Records dengan mengandalkan lagu Marimbang ciptaan Nahum Situmorang, dan

gabungan dari beberpa lagu lama yang pernah dibawakan oleh Lasidos sebelum

mereka fakum dalam waktu yang cukup lama.

Cover Album Emas Trio Lasidos

Setelah kesuksesan penjualan album beberapa trio khususnya trio Golden

Heart dan trio Lasidos, merupakan awal penyanyi berformat trio mulai diterima di

hati masyarakat khususnya masyarakat Batak Toba, kemudian bermunculan trio-

Page 176: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

169

trio yang lainnya seperti trio Friendship207 pada tahun 1976 yang beranggotakan

Erick Silitonga sebagai pimpinan, Willy Silalahi dan Edy Folo Silitonga dengan

album Burjumaho butet dengan irama pop Batak tepatnya tanggal 12 Juli 1977,

Arranger musik oleh Bartje Van Houten asal Belanda, di produksi oleh Purnama

Record-Jakarta Indonesia.

Cover Album Trio Friendship

Melodi King tahun 1978, formasi pertama beranggotakan Asito

Situmeang, Harun Situmeang dan Thomson Napitupulu, dibawah label Atlantik

Record di Jakarta, akan tetapi setelah salah satu personilnya Thomson Napitupulu

menikah dengan warga Prancis dan tinggal disana posisinya digantikan oleh Jens

Butar-butar, mereka dijuluki sang juara festival lagu Batak tingkat nasional

207Wawancara penulis dengan Bapak Edy folo Silitonga, tanggal 16 -04-2013.

Page 177: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

170

dengan judul album Burju do inang panggantimi ciptaan. Drs.Djudjung Panjaitan

produksi Mindo Tania Records disalurkan oleh Colombia Record akan tetapi trio

Melodi King juga sempat fakum,208 trio Melodi King membawakan genre pop

Batak dan pop Indonesia. Pada masa itu sudah diiringi instrumen gitar, gitar bass,

keyboard, drum atau sudah diiringi sebuah band, pertunjukan dan proses rekaman

pada masa itu harus live harus lengkap pemain musiknya.

Cover Album Trio Melody King

208Wawancara penulis dengan Bapak Asito Situmeang personil trio Melodi King, tanggal 13-04-2013. “Trio Melodi King sebenarnya tidak pernah bubar hanya trio Melodi King fakum, setelah Thomson Napitupulu sempat digantikan Jens Butar-butar pada tahun 1984, kemudian dengan Jens Butar-butar sampai tahun antara 1986-1987, show terakhir trio Melodi King di Negara Vietnam tahun 1992, para personil trio Melodi King mencoba untuk solo, seperti saya sendiri kemudian Bapak Asito situmeang mengambil langkah untuk bersolo karir, begitu juga dengan Harun Situmeang”.

Page 178: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

171

Trio Melodi King mempunyai management sendiri untuk mengatur jadwal

dan kontrak dengan pemilik hotel, bar, dan juga sering bernyanyi di istana

negara,209 pada masa itu trio Melodi King harus mempersiapkan lagu yang cocok,

karena kebanyakan tamu yang datang adalah tamu Negara atau tamu dari luar

negeri, jadi lagu yang dibawakan berfariasi seperti lagu yang berbahasa daerah,

lagu yang berbahasa Indonesia, kemudian lagu Barat juga harus dikuasai

khususnya bila teken kontrak di Bali, trio Melodi King pada masa itu harus tahu

beberapa lagu Cina, Arab, Spanyol, Prancis, Belanda dan lain-lain, karena tamu di

hotel datang dari berbagai Negara, jadi perbendaharaan lagu trio Melodi King

harus banyak.

Pada akhir tahun 70-an, muncul trio Amsisi dengan beat khas Batak atau

lebih sering disebut dengan pop Tapanuli ciptaan personelnya Iran Ambarita, dan

pada trio ini sungguh menempel erat “idealisme” seniman Batak, dengan lagu-

lagu poda/petuah/nasehat dari orang tua terhadap anak anaknya. Diawali setahun

setelah Iran Ambarita berangkat ke Jakarta, sekitar tahun 1979, Charles Simbolon

kemudian menyusul dan mereka bertemu dengan Tua Doren Situmorang,

kebetulan juga Tua Doren Situmorang salah seorang putra Parapat yang sudah

sejak lama tinggal di Jakarta dan mempunyai bakat dalam bernyanyi, sehingga

mereka membentuk grup trio yang diberi nama Amsisi merupakan singkatan dari

marga mereka masing-masing yaitu Ambarita, Simbolon dan Situmorang.

209Wawancara penulis dengan Bapak Asito Situmeang personil trio Melodi King. tanggal 13-04-2013, “Bapak Riopatih yang pada saat itu menjabat sebagai menteri pariwisata dan sebagai kepala rumah tangga istana Negara yang memberikan nama trio Melodi King, karena Melodi King selalu nyanyi di istana Negara pada waktu itu”.

Page 179: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

172

Salah seorang personil trio Amsisi Iran Ambarita ternyata punya bakat

untuk mencipta lagu, akan tetapi trio Amsisi sama juga halnya seperti trio-trio

sebelumnya, bagaimana sulitnya untuk menembus dapur rekaman pada saat itu

kesempatan untuk tampil di dunia rekaman belum terbuka, maka lagu karya Iran

Ambarita yang berjudul Sukku-sukkun Do Rohangki diminta trio Lasidos dan

menjadi hits mereka, lagu ini meledak di pasaran.210

Cita-cita trio Amsisi akhirnya terwujud ketika karya Iran "Paima Suda

Gogokhi" diminta si Panjang, produser Boeng 747 record untuk masuk rekaman,

dengan beberapa lagu andalan mereka yang menjadi hits pada waktu itu seperti

lagu Tapasada Ma Rohanta, Pahompu Nise Nama Anakhon, Hutaon Do Bungkuk

Hu, Dos Do Nakkok Na Dohot Tuatna, adalah beberapa judul deretan lagu yang

sepertinya menjadi lagu wajib pada saat itu.

Trio Ambisi yang didirikan oleh sang pentolan Charles Simbolon pada

tahun 1989. Charles adalah mantan personil trio Amsisi yang dibangun bersama

dua rekannya Iran Ambarita dan Tua Doren Situmorang, yang pada akhirnya

Charles Simbolon memutuskan membentuk grup baru dengan merekrut Andy

Situmorang (adik kandung Tua Dorens) dan Joe Harlen Simanjuntak dan

keduanya adalah juga putra Parapat bersama mereka membentuk trio Ambisi yang

merupakan trio Batak Toba yang berhasil menguasai pasaran pop kenangan

Indonesia. Mantan personil trio Amsisi lainnya yaitu Iran Ambarita meneruskan

trio Amsisi dengan merekrut Abidin Simamora dan Sastro Marbun, akan tetapi

Iran Ambarita menambahkan namanya menjadi trio Amsisi 2000. Kemudian pada

210http://rosenmanmanihuruk.blogspot.com. Halaman ini terakhir di ubah pada/2012/08.

Page 180: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

173

tahun 1995 trio Ambisi pernah bersatu dengan trio Amsisi 2000 mengeluarkan satu

album, judul album Tano rara pardomuan ciptaan Lans Hutabarat, juga dengan

genre pop Batak, di produksi oleh Bona Jaya Record.

Cover Album Trio Ambisi dan Trio Amsisi 2000 Bersatu

Kemudian juga yang mewakili era akhir tahun 70-an adalah Trio Maduma

yang beranggotakan Jhony S Manurung, William Naibaho dan Joan Polado

Sitorus dengan lagu-lagu balada kehidupan para perantau dikejauhan, atau yang

disebut dengan andung.211 Kemudian trio Relasi yang beranggotakan Posther

Sihotang, Benny Sihombing dan Andre Silaen, trio ini sudah banyak

211Pardosi Eni Teo, “ Andung Mania”, Horas, Edisi No. 92/25 Fe3bruari-15 Maret 2008, h. 60. “ Menurut Posther Sihotang “ Andung berakar dari budaya Batak, mengandung unsur tradisi baik pada lirik dan musik, menggambarkan kehidupan sosial dan menyampaikan banyak pesan”… Andung adalah salah satu genre lagu Batak Toba yang berakar pada tradisi Batak Toba, yaitu tembang ratapan at au balada yang dominan berisi keluh kesah penderitaan hidup.

Page 181: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

174

mengeluarkan album diantaranya adalah Sihol Marparmaen, di produksi oleh

Colombia Record pada tahun 1994 dan Mekkel maho ciptaan Herman

Pangaribuan, produksi Wan Pang Record, arransement oleh Andolis Sibuea pada

tahun 2001.

Cover Trio Relasi

Pada awal tahun 1980-an muncul Rumba trio yang beranggotakan Liong P

Tambunan, Baian Tambunan dan Simanjuntak dengan lagu andalan pada album

ini adalah Tao Silumallan ciptaan Ismail Hutajulu, produksi Demak Record (PT

Anfrida Family), supervisor oleh Ronald Silalahi dengan genre musik pop Batak.

Page 182: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

175

Cover Album Rumba Trio.

Feeling trio juga muncul awal 1980-an, mereka mengeluarkan album

perdananya tepatnya tanggal 9 Juli 1981, beranggotakan Lantas Batiar Hutabarat,

Rudolf Hutagalung dan Wesley Napitupulu, diiringi musik Onath dan Co band,

Supervisor oleh Herty Sitorus, produksi Duta Pokta Sound yang juga

membawakan genre pop Batak.

Page 183: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

176

Cover Album Feeling Trio

Pada tahun 1985 muncullah Horas trio beranggotakan Jhonnes Manurung,

Nelson Hutabarat dan Benny Sinaga dengan lagu andalan Makas sappuran

ditoruni ciptaan Benny Sinaga, produksi RCA Indonesia membawakan genre top

Tapanuli.

Page 184: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

177

Cover Album Horas Trio

Kemudian pada tahun 1986 muncul Amigos band, bermula dari vokal grup

konvensional yang sering tampil di hotel-hotel ibu kota. Amigos sebagai entertain

semakin berkibar setelah rekaman pop Melayu (1994) disusul pop Indonesia

Cintaku di Kota Medan dan Sudahlah, produksi Virgo Record dan Blackboard.

Album Bunga Seroja juga kian mempopulerkan nama Amigos di “Jazirah

Melayu” di kawasan Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura dan

Brunei Darussalam.

Page 185: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

178

Cover Album Amigos

Sempat di kabarkan bubar Amigos kembali muncul dengan format trio

pada Desember 2006 yang beranggotakan Reinhard Nainggolan, Vico

Pangaribuan dan mantan personil trio Melodi King Jens Butar-butar untuk

pertama kalinya mereka merilis album pop Batak Burju marsimatua ciptaan

Willy Hutasoit dan aransemennya juga dikemas beragam mulai dari rege, pop dan

Latin dengan sentuhan musik tradisional, album ini diproduksi oleh JS Production

dan direkam di JS Studio.212

Pada tahun 1990 muncul nama trio Amsisi 2000, personilnya terdiri dari

Abidin Simamora, Iran Ambarita dan Sastro Marbun yang pada saat itu mereka

212Pardosi Eni Teo, “Amigos Come Back”, Horas, Edisi No. 91/15 31 Januari 2008, h.62-63.

Page 186: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

179

mempunyai 2 group yang resmi, namun group yang satu lagi mereka beri nama

kwartet Calipso yang beranggotakan 4 orang (bersama almarhum Jan Sitorus),

mereka ini sering tampil di hotel-hotel berbintang jika menggunakan nama

Calipso dan Amsisi213 2000 pada saat album-album di kaset. Trio Amsisi

mengeluarkan album Marombus-ombus ciptaan Nahum Situmorang di produksi

Wan Pang Record tahun 2002.

Cover Album Trio Amsisi 2000

Pada tahun 1993 terbentuklah trio Pratama, album Bunga Harotas dengan

genre musik pop Batak, lagu ini sangatlah digandrungi pemuda Batak Toba dan

213Ke-tiga orang personil trio Amsisi 2000 membentuk grup yang hanya menambahkan satu orang personil lagi yaitu (alm) Jan Sitorus yang dinamakan Calipso, seperti yang sudah diterangkan ol eh Ricky Siregar ada dua istilah utama pengelompokan artis penyanyi Batak Toba, Calipso lebih di khususkan untuk menghibur di hotel-hotel berbintang dan Amsisi 2000 di fokuskan untuk rekaman.

Page 187: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

180

sempat merajai tangga lagu radio Tapanuli Utara aransemen yg memukau dengan

sentuhan saxophone (alm. Embong Raharjo).

Pertengahan antara tahun 90-an muncul trio the Stars yang beranggotakan

Rahen Sidabutar, Parlin Sidabutar dan Basa Sidabutar dengan judul album Ulos

hela “Lensia” di produksi APM Record, musik oleh Nelson sidabutar pada tahun

1997, dengan genre musik pop Batak.

Cover Album Trio The Stars

Pada masa ini juga muncul trio Lasima beranggotakan Luncai

Simanjuntak, Tagor Pangaribuan dan Rudsan Siringo-ringo dengan lagu

andalannya Ilu Ma Jambar Hu, ciptaan Drs Binton Siburian dengan iringan musik

Page 188: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

181

Andolin Sibuea, produksi Romora Doank Record, produser Ronald Situmorang

tepatnya tanggal 31 Januari 1996.

Cover Album Trio Lasima

Kemudian pada tahun 1995 muncullah trio Lamtama dengan

beranggotakan Nixon Simanjuntak, Hady Rumapea, Dumanti (Bobby) Sirait. Trio

ini mampu mengembalikan kerinduan masyarakat pecinta musik populer Batak

Toba pada saat lagu Batak Toba menjadi suatu hal yang sangat langka pada saat

itu, trio Lamtama menjadi “pionir” yang menghiasi vcd player pada rumah-rumah

orang Batak Toba yang pada saat itu juga terjadi penjualan terbesar vcd player

Page 189: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

182

dengan harga murah maka lengkaplah keberhasilan produser dan penyanyi Batak

Toba khusus album ini. Trio Lamtama muncul dengan salah satu lagu yang

menjadi legenda, “Unang Bolokkon Tanda Hi” Cipt. Robert Marbun,

dimunculkan atas prakarsa produser Batak kawakan saat itu Ronald Situmorang

dibawah label Moment Record. Trio Lamtama mampu mengembalikan kerinduan

masyarakat pecinta musik populer Batak Toba dan juga memberikan semangat

pada trio-trio yang lain yang lebih diperjelas pada kutipan berikut :

… Nyaris dari tahun 2003 sampai pada penghujung tahun 2008 Trio Lamtama adalah salah satu acuan para penyanyi penyanyi lagu Batak yang ada didaerah yang ada pemukiman Batak. Jika Trio Lamtama mengeluarkan album barunya bisa dipastikan oplah 25.000pcs akan tersebar dalam waktu 1 bulan. luar biasa Anda pernah mendengar lagu Anak Medan?, lagu ini sebenarnya telah dinyanyikan oleh trio Axido yang beranggotakan Joel Simorangkir, Tony Simarmata dan Willy Silalahi pada tahun 1996 dan dari segi vokal jauh lebih memukau dari yang dibawakan oleh Trio Lamtama, tetapi karena mereka terlanjur memikat penggemar, lagu ini langsung membumbung lurus vertical dan menyebar horizontal keseluruh pelosok Tapanuli, bahkan tidak dapat dibendung sampai ke pulau Jawa. Lagu Anak Medan memang bukan merupakan album dari Trio Lamtama, tetapi kompilasi dengan beberapa penyanyi Batak dari salah satu produser yang betul betul mengerti dengan selera pasar.214

Seiring dengan berhasilnya penjualan album trio-trio ini khususnya setelah

era trio Lamtama maka muncullah ratusan bahkah ribuan trio-trio pada musik

populer Batak Toba yang kita kenal sekarang ini, akan tetapi ada beberapa trio

yang terbentuk karena dari gabungan dari beberapa personil trio yang sudah ada

sebelumnya, salah satu penyebabnya dikarenakan sipersonil trio ingin mencari

trionya sampai si personil tersebut merasa nyaman di trionya. Data yang

214http://laguBatak.wordpress.com/artis/trio-lamtama/. Halaman ini terakhir di ubah 31 Agustus 2008.

Page 190: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

183

dikumpulkan penulis tentang daftar penyanyi trio yang sudah rekaman dapat

dilihat pada lampiran tesis ini.

Setelah penulis analisis bahwa trio pada musik populer Batak Toba

muncul dikarenakan kebiasaan orang Batak Toba bernyanyi, yang sudah dimulai

dari masa tradisi, transisi hingga masa modern yang merupakan masa munculnya

penyanyi trio, kedatangan misionaris menjadi awal perkembangan pengetahuan di

musik Batak Toba atau kebiasan orang Batak Toba bernyanyi semakin terasah,

karena nyanyian-nyanyian dan musik gerejani merupakan salah satu hal yang

sangat diperhatikan oleh para misionaris yang kemudian pada masa transisi

kebiasaan bernyanyi itu berkembang dengan adanya opera Batak, dan pada masa

modern diasah dengan semakin banyaknya muncul vokal grup walaupun

penyanyi berformat trio pada musik populer Batak Toba sudah muncul

sebelumnya yaitu trio Marihot setelah perang dunia ke-dua, kemudian dari data

yang dikumpulkan penulis pada tahun 1961 muncul kembali istilah trio yaitu trio

The King.

Menurut penulis trio Golden heart berperan penting dalam pengenalan

istilah trio pada masyarakat Batak Toba, karena trio Golden Heart yang sukses

dalam penjualan kaset pada awal tahun 1970-an dan istilah trio semakin dikenal

masyarakat Batak Toba dengan munculnya trio Lasidos tahun 1976, dan dari data

yang dikumpulkan penulis merupakan awal dari lahirnya istilah parlima atau alto

yang dinaikkan satu oktaf, istilah parlima muncul untuk menjaga harmonisasi,

karena harmonisasi merupakan hal yang sangat penting pada format bernyanyi

trio atau bagaimana para personil trio menemukan suatu cara/langkah/solusi untuk

Page 191: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

184

menjaga harmonisasi dalam format trio tetap terjaga, hal ini dapat kita lihat dari

munculnya istilah parlima, merupakan suatu cara/langkah/solusi bagaimana

aransement vokal itu supaya tetap harmonis, komposisi vokal yang terlalu rendah

kemudian dinaikkan satu oktaf keatas, dalam hal ini suara alto dinaikkan satu

oktaf jadi suara 5 atau parlima, tujuannya adalah agar harmonisasi tetap terjaga.

Seperti pada lagu Bulu sihabuluan ciptaan Nahum Situmorang yang dinyanyikan

kembali oleh trio Lasidos, analisis struktur musik lagu ini dapat dilihat pada Bab

IV pada analisis struktur musik.

Dan juga beberapa trio yang terbentuk karena dari gabungan dari beberapa

personil trio yang sudah ada sebelumnya, salah satu penyebabnya215 dikarenakan

si personil trio ingin mencari trionya sampai si personil tersebut merasa nyaman

di trionya atau dapat dikatakan sipersonil ingin mencari tingkat harmonisasi yang

lebih dari trionya sebelumnya.

3.3.3.3 Munculnya trio perempuan pada musik populer batak toba

Diawali dengan munculnya opera Batak sebagai bentuk kesenian yang

semata-mata untuk kebutuhan panggung yang tidak terkait dengan ritual Batak

Toba ternyata telah mempengaruhi status serta keterlibatan perempuan dalam seni

pertunjukan tersebut, pada masa itu keterlibatan perempuan dalam pertunjukan

kesenian ini telah mempengaruhi penilaian masyarakat tradisi dan budaya Batak

Toba dalam musiknya atau opera Batak telah menjadi satu wadah dimana

berbagai problema gender di dalam kehidupan masyarakat tradisional Batak Toba 215Ada beberapa faktor penyebab trio yang terbentuk karena dari gabungan dari beberapa personil trio yang sudah ada sebelumnya, antara lain faktor materi, ketidak cocokan pendapat antar personil dan lain-lain.

Page 192: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

185

di refleksikan, baik oleh para seniman pria maupun perempuannya secara

langsung di depan publik.

Opera Batak mulai punah sekitar tahun 1972an yang mana perempuan atau

seniman perempuan Batak sebelumnya sudah exis di seni pertunjukan, sebelum

opera Batak mulai punah pada masa itu, penyanyi berformat trio sudah mulai

dikenal masyarakat Batak Toba, sehingga sebelum opera Batak punah sudah

muncul trio yang beranggotakan perempuan seperti trio Sitompul Sister yang

beranggotakan Rika Sitompul, Desi Sitompul dan Mona Sitompul pada tahun

1965, trio Sitompul Sister adalah saudara kandung Piter Sitompul anggota trio

Parsito.216

Sangat langka ditemukan trio yang beranggotakan perempuan setelah trio

Sitompul Sister hingga pada tahun 1982 pada masa kepemimpinan Bupati

Tapanuli Utara Bapak Letkol Msm Sinaga yang merindukan penampilan trio yang

beranggotakan perempuan, sehingga pada masa itu dia mengatakan kepada Bapak

M Hutagalung (RB) personil Tapura Nada Band untuk melihat talenta penyanyi

perempuan, yang kebetulan pada masa itu trio Nainggolan Sister melayat

familinya yang meninggal di Tarutung, dengan informasi yang didapat maka

Bapak M Hutagalung langsung menghubungi trio Nainggolan Sister yang

beranggotakan Linda Nainggolan, Marta Nainggolan dan Debora nainggolan

untuk mengundang mereka bernyanyi, singkatnya merekapun bertemu dengan

Hilman Padang (trio Lasidos) yang membawa mereka menuju Jakarta untuk

rekaman pada tahun 1987 tepatnya setelah show trio Lasidos untuk menghiburan

216Wawancara dengan Bapak P.Sitompul personil sitompul band tanggal 15-4-2013.

Page 193: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

186

masyarakt di porsea217 maka muncul trio Nainggolan Sister, dengan lagu

andalannya “Sai Anju Ma Au” ciptaan Tigor Gypsi (alm).

Cover Album trio Nainggolan Sister

Seiring dengan berhasilnya penjualan album trio Nainggolan Sister maka

muncullah trio-trio perempuan lainnya di musik populer Batak Toba yang kita

kenal sekarang ini. Diantaranya satu yang tetap eksis di usia muda mereka adalah

The Heart (Simatupang Sister) asuhan A. Sianturi dari Maria Record,

beranggotakan Tetty Sematupang, Susi Simatupang dan Bulan Simatupang

217Wawancara dengan Bapak M Hutagalung (RB) personil Tapura Nada Band tanggal 12-04-2013.

Page 194: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

187

mereka merupakan saudara kandung atau kakak beradik. Trio The Heart

(Simatupang Sister) pada tahuan 90-an mereka masih kecil-kecil sudah mulai

tampil di panggung-panggung Bonapasogit mulai dari Pakkat, Dolok Sanggul

hingga Tarutung.

Mereka sudah memproduksi beberapa album, diantaranya pada album

pertama “Pop Koplo” kerjasama dengan “Binsar Silahahi” yg dipublish tahun

2004, album “Bunga Harotas” yang meledak di pasaran, disusul album “Songon

Nipi” album indonesia juga turut dikeluarkan bertajuk “Prahara Cinta” hasil

kerjasama dengan “Obbie Messakh” di tahun 2005.

4.1.3 Masa Konstelasi

Menurut Panggabean218 masa konstelasi adalah, hal-hal yang terdapat

dalam masa tradisi tersebut, dimodernisasikan kembali ke dalam gaya-gaya musik

yang sedang berkembang sekarang dengan masih menunjukkan adanya unsur-

unsur tradisional pada sebuah lagu atau gabungan-gabungan dari berbagai masa

tersebut di kategorikan sebagai masa konstelasi.

Pada masa konstelasi nama Viky Sianipar perlu dikedepankan walaupun

pada tahun 1990 trio 3 S sudah melakukannya, mereka menyanyikan kembali

lagu-lagu pada masa tradisi seperti pada lagu Luga-luga solu dan juga lagu pada

masa 1950-an seperti lagu Sitogol kemudian pada lagu Disco Tortor.

Viky Sianipar lahir di Jakarta pada 26 Juni 1976 merupakan seorang

penyanyi dan komponis, berkebangsaan Indonesia. Dia merupakan penyanyi atau

218Panggabean.op. cit., h. 38.

Page 195: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

188

musisi/komponis bersuku Batak Toba, yang mampu memainkan berbagai alat

musik modern dan tradisional. Berkarier di dunia musik sejak tahun 2002.219 Dan

telah mengeluarkan lima album yaitu Toba Dream (2002), Toba Dream II Didia

Ho (2003), Datanglah KerajaanMu (2004), Viky Sianipar Featuring Dipo

Pardede (2007), Toba Dream III (2008).

Seperti pada lagu O Tao Toba ciptaan Nahum Situmorang yang

diaransement ulang oleh Viki Sianipar yang dinyanyikan oleh Johnson

Hutagalung dan Mega Sihombing dan juga pada lagu Sinanggar Tulo yang

dinyanyikan Arie Syaf dengan menggunakan penggabungan instrumen tradisional

seperti sulim Batak dipadukan dengan alat instrumen modern atau yang berasal

dari kebudayaan Barat, seperti seperangkat alat band dan program keyboard

synthesizer, kemudian pada lagu O Tano Batak lagu ini digarap oleh Vicky

Sianipar dengan bentuk rock dengan memasukkan unsur-unsur orkestra Barat.

Yang tetap dipertahankan pada lagu ini adalah instrumen tradisi beserta style

aslinya, notasi vokal dan lirik lagu yang dibuat oleh penciptanya.

219http://id.wikipedia.org/wiki/Viky_Sianipar. Halaman ini terakhir diubah pada 1 Maret 2013.

Page 196: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

189

BAB IV

FUNGSI DAN ANALISIS STRUKTUR MUSIK TRIO PADA

MASYARAKAT BATAK TOBA

4.1 Fungsi Trio Pada Masyarakat Batak Toba

Menurut Merriam musik dipergunakan dalam situasi tertentu yang menjadi

bagian darinya, fungsi ini dapat atau tidak dapat menjadi fungsi yang lebih dalam,

jika seseorang menggunakan nyanyian untuk kekasihnya, maka fungsi musik

seperti itu dapat dianalisis sebagai kontinuitas dan kesinambungan kelompok

biologis (keturunan). Mekanismenya adalah seperti penari, pembaca doa, ritual

yang diorganisasikan, dan kegiatan-kegiatan seremonial. “Penggunaan”

menunjukkan situasi musik dipakai dalam kegiatan manusia; sedangkan “fungsi”

memperhatikan pada sebab yang ditimbulkan oleh pemakaiannya, dan terutama

tujuan-tujuan yang lebih jauh dari apa yang dilayaninya.

Fungsi trio pada musik populer Batak Toba yang penulis maksud disini

adalah fungsi yang dihasilkan oleh musik dari trio dan sekaligus trio itu juga ada

fungsinya, dan kedua hal ini akan dikaji kemudian membedakan dan mengaitkan

atau menghubungkan antara makna guna dengan makna fungsi. Dari hasil

pengamatan dan hasil wawancara penulis dengan (Pencipta, penyanyi, personil,

pengiring musik penyanyi trio pada musik populer Batak Toba, pemilik usaha

musik dan masyarakat Batak Toba) ada beberapa guna dan fungsi trio pada

masyarakat Batak Toba yang akan di bahas di bawah ini:

Page 197: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

190

1) Sebagai Sarana Hiburan

Berkaitan dengan trio pada musik popular Batak Toba, penggunaannya

adalah:

1) Untuk memeriahkan suasana pesta perkawinan

Gambar Trio Haleluya Memeriahkan Pesta Pernikahan

kegiatan bona taon (acara syukuran setelah tahun baru), acara Manulangi220

220Acara syukuran kepada orang tua yang sudah mempunyai buyut, acara ini dihadiri anak, cucu, saudara (pihak semarga/dongan tubu, pihak penerima istri/boru, pihak yang memberi istri/hula-hula) dan teman sekampung.

Page 198: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

191

Gambar Trio Miralopak Memeriahkan Acara Sulang-sulang Pahopu

memeriahkan suasana pesta rakyat misalnya perayaan ulang tahun Tapanuli

Utara.

Trio pada masyarakat Batak Toba ini tetap eksis karena terutama

kegunaannya sebagai hiburan di kedai-kedai minuman (baik yang tidak

mengandung alkohol ataupun yang mengandung alkohol) dan juga di kedai

makanan, fungsinya dalam konteks ini adalah lebih kepada menghibur diri sendiri

setelah lelah bekerja atau yang lebih sering disebut dengan marmitu, dan trio

sebagai hiburan di café yang berfungsi untuk menghibur pengunjung yang datang,

lewat satu seni hiburan-dalam bentuknya menyanyi. Kegiatan seperti ini misalnya

saja seperti yang dilakukan di hotel-hotel di Kota Parapat, Medan, Jakarta dan

lain-lain yang mengadakan hiburan-hiburan setiap malam. Kemudian Trio untuk

menghibur pada kegiatan-kegiatan seperti seminar, lokakarya, peresmian gedung,

pariwisata, mereka biasanya hanya menyajikan beberapa lagu populer Batak Toba

Page 199: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

192

saja, terutama yang telah dikenal luas, baik masyarakat Batak Toba maupun di

luarnya.

Hampir setiap pengusaha rental musik di Batak Toba juga mempunyai

atau bisa mengusahakan jasa penyanyi trio jika memang dibutuhkan untuk

menghibur, kebanyakan untuk menghibur pada acara pesta pernikahan,221

Dengan demikian trio pada masyarakat Batak Toba juga difungsikan dalam pesta

pernikahan.

2) Untuk menghibur suatu kegiatan seperti: wisuda, seminar, peresmian gedung,

kepentingan pariwisata, pendidikan, lokakarya, dan lainnya, contoh kasus adalah

pada acara KKR (kebaktian kebangunan rohani), dapat kita lihat pada kutipan

wawancara berikut dengan Bapak Hilman Padang personil trio Lasidos:

Trio sudah menjadi bagian yang melengkapi hiburan di Batak Toba atau fungsi trio itu sebagai penghibur, disamping menghibur sebagian ada yang komersil, yang komersil itu sudah bayaran, misalnya nyanyi hiburan di gereja naposo bulung gereja, koor ama, koor ina, koor par ari kamis, ketika setelah khotbah jemaat akan dihibur oleh koor ama, koor ina, koor par ari kamis, itu kan supaya adanya bunga-bunga acara, pada acara KKR di Medan banyak pendeta-pendeta yang memakai artis-artis terkenal supaya jemaat tertarik untuk datang nonton kalau tidakpun berarti pendetanya sudah pendeta yang terkenal, trio Lasidos pernah di undang dengan beberapa artis lainnya pada acara paskah, jadi kadang pada acara-acara seperti itu mereka bertanya siapa artisnya, kalo mereka sudah tahu trio Lasidos maka penuh itu waktu itu yang datang sampai banyak yang diluar, mereka rindu mungkin dengan trio Lasidos.222

3) Untuk kepentingan politik atau propaganda pada saat melakukan kampanye

dengan mengundang artis trio-trio terkenal sebagai hiburan agar masyarakat

tertarik untuk datang/hadir dalam kampanye tersebut.

221Salah satunya dari acara pernikahan penulis sendiri. 222Hasil wawancara dengan Bapak Hilman Padang (trio Lasidos) tanggal 03-04-2013.

Page 200: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

193

4) Untuk memandu para jemaat bernyanyi pada tata acara peribadahan di gereja.

Seperti di gereja HKI Tarutung kota, guna trio dalam hal ini adalah memandu

jemaat agar lebih mudah menyanyikan lagu-lagu, trio yang memandu mengambil

nada dasar, teks, menyesuaikan tempo lagu, membagi menjadi tiga suara (sopran,

alto, tenor) agar harmonis, sehingga nyanyian lebih hikmat.

Dengan demikian trio pada musik populer Batak Toba di fungsikan dalam

pesta perkawinan, menghibur suatu kegiatan, kepentingan politik dan memandu

para jemaat bernyanyi.

2) Sebagai Sarana Komunikasi

Mengingat trio pada musik populer Batak Toba dapat bertahan dan

semakin berkembang sampai saat ini, hal ini dikarenakan perannya sebagai

komunikasi bagi kelangsungan hidup struktur sosial yang mewadahinya dalam

sebuah sistem atau sebaliknya, suatu proses kehidupan sosial atau aktivitas suatu

masyarakat (comunity) dapat dikatakan tidak fungsional apabila aktivitas tersebut

tidak mampu lagi memberikan sumbangan bagi sistem sosialnya dalam hal ini

fungsi yang dihasilkan oleh musik dari trio dan sekaligus trio itu juga ada

fungsinya.

Para ahli musik telah mengakui fungsi musik adalah sebagai sarana

komunikasi. Trio dalam hal ini sebagai pembawa nuansa lagu bagi pendengar,

mereka mau mengkomunikasikan seluruh perasaannya secara simbolis, baik yang

menggembirakan maupun yang sedih. Nuansa kesedihan, kekecewaan dan

kesepian biasanya diungkapkan dengan lirik dan bunyi lagu-lagu percintaan

Page 201: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

194

maupun lagu-lagu perpisahan. Kita akan lebih merasakan perasaan hati seperti ini

pada sejumlah lagu trio pada musik populer Batak Toba, yang bertempo lambat

dan juga karena bunyi musik juga dapat menyajikan suasana hati tertentu yang

dapat membantu untuk mengungkapkan perasaan hati dan inti dari lirik yang

dinyanyikan.

Selain itu, trio befungsi untuk mengkomunikasikan identitas etnis. Sebagai

salah satu dari sekian banyak kelompok etnis di Indonesia, masyarakat Batak

Toba yang tertarik pada seni suara dan musik tradisionalnya, dengan demikian,

musik Batak Toba yang disajikan penyanyi trio merupakan suatu cara guna

mengkomunikasikan karakter dan kebanggaan etnis mereka, dapat di lihat dari

kebanyakan video klip trio Batak Toba, yang biasanya menampilkan

penggabungan audio dan visual, musik populer Batak Toba dengan musik

tradisional sebagai audio, penggunanaan ulos dan tortor Batak Toba sebagai

tampilan visual.

3) Sarana Ekonomi

Fungsi yang dihasilkan oleh musik dari trio dan sekaligus trio itu juga ada

fungsinya dapat dilihat dari penyanyi trio yang dihargai lewat karya (lagu) yang

mereka buat dan yang mereka mainkan/nyanyikan, bagi para trio lokal dan trio

professional tentunya menggunakan musik sebagai sarana penghidupan ekonomi

mereka. Pendapatan ditentukan oleh semakin bagus dan semakin populernya suatu

karya seni musik, tentunya akan semakin tinggi penghargaan yang diberikan baik

penghargaan dalam bentuk materil maupun moral.

Page 202: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

195

Dalam dunia industri musik, para musisi dan penyanyi trio yang bekerja

sama dengan industri rekaman, mereka akan merekam hasil karya mereka dalam

bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta menjualnya ke

pasaran, umumnya diterbitkan dan diedarkan dari Jakarta, proses rekamannya

biasanya juga dilakukan di Jakarta atau di Kota Medan atau kota-kota lainnya di

Sumatera Utara, dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan

untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Selain dalam media kaset dan CD, penyanyi trio juga melakukan

pertunjukan yang dipungut biaya atau yang dibayar pihak sponsor. Pada masa 70-

an penyanyi trio berfungsi untuk menghibur di istana Negara dan hotel, seiring

perkembangan jaman hal tersebut tergantikan dengan menghibur di acara pesta

perkawinan, hal ini dapat kita lihat pada kutipan wawancara berikut dengan Bapak

Asito Situmeang personil trio Melody King: “Pada masa 70-an tidak terlalu

banyak pesta-pesta seperti sekarang ini, jadi dulu beberapa penyanyi trio

bernyanyi di istana Negara, hotel, bar, kalo sekarang di pesta-pesta

perkawinan”.223 Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga

bisa dilakukan di daerah-daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia yang

dapat menghasilkan pendapatan bagi mereka.

4) Sebagai Ekspresi Identitas Kultural Masyarakat Batak Toba

Fenomena ini dapat dilihat pada setiap kegiatan yang berkaitan dengan

unsur budaya Batak Toba, selalu menyertakan genre musik populer yang

223Wawancara penulis dengan Bapak Asito Situmeang personil trio Melodi King, tanggal 13-04-2013.

Page 203: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

196

sepertinya tidak terpisahkan dari penyanyi trio, atau format trio merupakan

kebiasaan yang sulit untuk ditinggalkan pada masyarakat Batak Toba, hingga

banyak yang beranggapan musik pop Batak seperti musik trio vokal yang

biasanya bisa didengar di pesta kawin, siaran radio musik Batak, Karaoke,

lapotuak dsb. Khususnya bagi mereka yang berada didaerah perkotaan, yang

menganggap trio di musik populer sebagai simbol dari status modern dan sekali

gus tradisi budaya yang menjadi identitas masyarakat Batak Toba itu sendiri.

Karena modern dalam pengertian terbuka adalah toleran, mengambil unsur asing

yang dianggap menjadi kebanggaan, tanpa harus hilang jati dirinya.

Dalam hal ini juga adalah untuk membina kerukunan antara sub

masyarakat Batak. Dalam masyarakat Batak, yang terdiri dari beberapa sub,

seperti: Mandailing-Angkola, Batak Toba, Simalungun, Karo, dan Pakpak-Dairi.

Bagaimana perbedaan dan kesamaan dari suku yang berlainan diekspresikan

dalam budaya musik populer Batak atau Tapanuli. Dalam lagu-lagu trio pada

musik populer Batak Toba ini sering juga dicipta dan dinyanyikan lagu-lagu

populer sub Batak lainnya. Hal ini menunjunkkan solidaritas di antara mereka.

5) Sebagai Representasi Simbolis

Aspek-aspek kebudayaan musik akan mencerminkan nilai-nilai dan

prinsip-prinsip umum yang mendasarinya, yang menghidupkan kebudayaan

tersebut secara menyeluruh karena musik mencerminkan nilai-nilai, pengatur

kondisi sosial dan perilaku kultur lainnya.

Page 204: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

197

Disamping persepsi mengapa trio sangat kuat pada masyarakat Batak

Toba, yang bagi sebahagian mengatakan penyanyi trio Batak Toba tidak mampu

beranjak untuk tampil solo atau format bernyanyi lainnya atau agar dapat saling

menutupi kekurangan,224 akan tetapi banyak juga yang tidak sependapat dengan

mengatakan setiap personil trio harus mempunyai skill yang tinggi dalam

bernyanyi karena setiap personil trio harus tahu menjaga harmonisasinya agar

tetap terjaga.225 Diluar dari pada kekurangan dan kelebihan bernyanyi dengan

format trio, pada kenyataannya trio sangat kuat pada masyarakat Batak Toba, trio

tidak hanya sekedar bertahan akan tetapi semakin berkembang, trio merupakan

symbol yang menandakan ciri khas bernyanyi masyaraat Batak Toba diluar dari

pada pendapat yang mengatakan trio sebagai format untuk saling menutupi

kekurangan dalam bernyanyi atau sebaliknya mempunyai skill atau kelebihan

dalam bernyanyi.

Trio sangat mendominasi pada musik populer Batak Toba, hal ini

disebabkan fungsi yang dihasilkan oleh musik dari trio dan sekaligus trio itu juga

ada fungsinya sampai sekarang ini, terasa jelas bahwa setiap kegiatan yang

berkaitan dengan unsur budaya Batak Toba, selalu menyertakan trio pada musik

populer Batak Toba, terutama mereka yang berada di perkotaan khususnya kota

Medan dan Jakarta. Bahwa trio pada musik populer Batak Toba dianggap sebagai

224Hasil wawancara dengan Bapak Dakka Hutagalung (personil Trio Golden Heart) tanggal 04-04-2013. “ Menurut Dakka Hutagalung kenapa trio bisa bertahan karena penyanyi trio Batak Toba tidak mampu beranjak untuk tampil solo atau format bernyanyi lainnya, jadi seperti pepatah Batak mengatakan Pinuka ni parjolo ihuton ni na parpudi begitu terus. 225Wawancara penulis dengan Bapak Asito Situmeang personil trio Melodi King, tanggal 13-04-2013.

Page 205: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

198

simbol dari status modern dan sekaligus tradisi budaya yang menjadi identitas

masyarakat Batak Toba itu sendiri.

6) Untuk Kesinambungan Kebudayaan

Setiap masyarakat di seluruh dunia tak terkecuali masyarakat Batak Toba

menyadari akan masa depan budaya mereka, bagaima ancaman globalisasi

ataupun internasionalisasi mempengaruhi ke dalam setiap kebudayan yang tidak

dapat dihindarkan. Masyarakat Batak Toba merefleksikan dengan ikut menjaga

eksistensi trio pada musik populer Batak Toba dan serta melakukan kontinuitas

budaya tradisinya, yang terbentuk dalam trio pada musik populer Batak Toba.

Dengan demikian fungsi trio pada musik populer Batak Toba sangat berkaitan erat

dengan eksistensi kebudayaan Batak Toba atau sejalan dengan kebudayaan Batak

Toba.

4.2 Teks

Secara umum sangat banyak teks lagu trio pada musik populer Batak

Toba. Namun berdasarkan temanya biasanya dapat diklasifikasikan sebagai

berikut: (a) tentang kasih sayang seorang ibu (b) tema percintaan, (c) tema

perjuangan, (d) tema gambaran keindahan alam, (e) tema religi, dan lainnya.

Dalam sub bab ini penulis hanya membahas berdasarkan tema dalam beberapa

klasifikasi.

4.2.1 Teks Lagu Trio pada musik populer Batak Toba

Page 206: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

199

Pada lagu trio pada musik populer Batak Toba, judul lagu Eme Ni

Simbolon, bertemakan tentang, lika-liku/susahnya kehidupan, dari pada menangisi

masalah yang datang lebih baiklah kita menari. Dapat dilihat dalam teks berikut

ini.

Eme Ni Simbolon (ciptaan: Sdis)

Penyanyi: trio The King

Eme ni Simbolon inang nalambok malilung

Gambir ni si mardangiang inang nalambok malilung

Taringot sidangolon inang nalambok malilung

Tu au ma sukkun da inang o amonge

Sude marsoban bulung inang nalambok malilung

Muba au marsoban tolong inang nalambok malilung

Sude mauli bulung inang nalambok malilung

Ia au marsidangolon o amonge

Reff. Indada tarhantingkon inang nalambok malilung

Tumagonanma ni rondosson inang nalambok malilung

Indada tartangisson inang nalambok malilung

Tumagonanma tinortorhon o amonge

Tu ginjang ninna porda inang nalambok malilung

Sai tu toru pambarbaran inang nalambok malilung

Tu ginjang ninna roha inang nalambok malilung

Patoruhon do sibaran o amonge

Artinya:

Page 207: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

200

Padinya marga Simbolon, Ibu, sangat sejuk

Gambirnya si mardangiang, Ibu, sangat sejuk

Teringat akan kesusahan, Ibu, sangat sejuk

Kepada sayalah, Ibu tanyakan, o Ayah

Semua memakai kayu bakar daun, Ibu, sangat sejuk

Pada hal saya memakai kayu bakar arung, Ibu, sangat sejuk

Semua bahagia, Ibu, sangat sejuk

Pada hal saya kesusahan o Ayah

Reff. Rantingnya tidak bisa dipatahkan, Ibu, sangat sejuk

Lebih baik di remukkan, Ibu, sangat sejuk

Dari pada ditangisi, Ibu, sangat sejuk

Lebih baiklah menari o Ayah

Porda yang mengarah keatas, Ibu, sangat sejuk

Kikisan kayu selalu kebawah, Ibu, sangat sejuk

Tinggi hati, Ibu, sangat sejuk

Harus rendah hati, Ibu, sangat sejuk

Pada lagu trio pada musik populer Batak Toba, judul lagu Tarunduk au,

bertemakan tentang, dua sejoli yang pernah berjanji, sebelum sipemuda berangkat

ke perantauan. Setelah di perantauan si pemuda mendengar bahwa kekasih hatinya

sudah melupakannya. Dapat dilihat dalam teks berikut ini.

Tarunduk Au (ciptaan: Trio Golden Heart)

Penyanyi: Trio Golden Heart

Page 208: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

201

Tarunduk au-tarunduk au

Di hatami o tondikku

Tagam so borhat dope au

Taripar dolok nang, nang tao

Ai di bahen ho do hata si peoponki

Lao ingotonku da hasian di luat nadao

Sahat ma au ito, sahat tu luat nadao

Tarbege au ma baritam, naung lupa ho diau

Marsak ma au, tangis ma au hasudungan

Marsak ma au, tangis ma au hasudungan

Reff. Ai paningkotan ma hape

Da luluanku tondiku

Sotung sumolsol au muse

Di akka padan naung togu

Asa tung sombu, sombu maroham

Diau hasian, sombu maroham

Hancit nai parir nai

Pambahenanmon tu au ito

Sayang nai sayang nai au on mate poso

So na adong na manjankhon au di luat nadao

Reff. Ai paningkotan ma hape

Da luluanku tondiku

Unang tarsunggul au muse

Page 209: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

202

Di akka padan naung togu

Asa tung sombu, sombu maroham

Diau hasian, sombu maroham

Artinya:

Kuturuti-kuturuti

Perkataanmu kekasihku

Sebelum saya berangkat

Melewati gunung dan danau

Ada pesan darimu untuk kuperbuat

Yang akan kuingat di perantauan

Ketika saya sudah sampai, sampai di perantauan

Saya mendengar berita, bahwa kau sudah melupakanku

Saya sedih dan menangis sayangku

Saya sedih dan menangis sayangku

Reff. Bunuh diri rupanya

Yang harus saya cari kasihku

Supaya saya tidak menyesal di kemudian hari

Bahwa kita pernah satu hati

Biar kau puas dengan diriku kasih ku, puaslah dirimu.

Sakit, pedih sekali

Perbuatanmu sama saya kasihku

Sayang sekali. Sayang sekali, saya harus meninggal muda

Tidak ada yang perduli dengan saya di perantauan

Page 210: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

203

Reff. Bunuh diri rupanya

Yang harus saya cari kasihku

Supaya saya tidak terbangun lagi

Bahwa kita pernah satu hati

Biar kau puas dengan diriku kasih ku, puaslah dirimu.

Pada lagu trio pada musik populer Batak Toba, judul lagu Lupahon Ma,

bertemakan tentang, Ketika sang kekasih menanyakan bagaimana status hubungan

mereka, dan si pemuda tak bisa lagi menjawab karena dia sudah dijodohkan oleh

Ibunya sebelum meninggal. Dapat dilihat dalam teks berikut ini.

Lupahon Ma (ciptaan: Dakka Hutagalung)

Penyanyi: Trio Lasidos

Dang tarbahen au be mangalusi hatami

Binaen ni arsakki

Aut sugari pe naikkon ro sapatami

Hujalo na ma i

Alai unang ma dirippu ho ito

Na gabe lupa au ala dung dao

Hu ingot do-huingot do ito

Huingot do ito

Tona ni da inang uju di ngolu nai

Na so tarjua au

Ikkon saut au tu lomo ni roha na i

Page 211: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

204

Boha bahenon i

Lupahonma au o…lupahonma

Nang pe tung hassit ditaon ho ito

Lupahon- lupahon ma ito

Lupahon ma ito

Artinya:

Tidak ada lagi yang bisa saya katakan, untuk menjawab mu

Karena penderitaanku

Kalau memang karma harus datang

Saya akan menerimanya

Tapi jangan kau pikir

Saya lupa karena engkau jauh

Masih kuingat, Masih kuingat kasih

Masih kuingat kasih

Pesan dari Ibu sebelum meninggal

Yang tidak bisa saya tolak

Saya harus menikah dengan perempuan yang dia pilih

Inilah keadaannya

Lupakanlah saya o…lupakanlah

Walaupun sakit kau rasakan

Lupakanlah-lupakanlah sayang,

lupakanlah sayang

Page 212: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

205

Pada lagu trio pada musik populer Batak Toba, judul lagu Burju Do Inang

Panggantimi, bertemakan tentang,seorang anak bungsu yang tidak sempat/jelas

mengenal Ibunya, karena Ibunya meninggal, dia punya ibu tiri yang baik, dan si

anak bungsu tersebut sangat rindu ingin jumpa dengan Ibunya dia membawanya

dalam doa karena dia sangat rindu untuk berjumpa walaupun hanya dalam mimpi.

Dapat dilihat dalam teks berikut ini.

Burju Do Inang Panggantimi (ciptaan: Drs.Djudjung Panjaitan)

Penyanyi: Trio Melody King

Nunga marhasipanan au

Sukke-sukke ni siampudanmon

Au on ma da inong tading-tadinganmon

Na so takkas mananda bohi mi

Massai malungun au inong

Naeng mamereng bohimi inong

Nanggo apala di nipikki ho ro

Alai dang boi dope marhaujungan

Reff. Alai tung nang pe songoni

Burju do da inong panggantimi

Dipature-ture do hami

Tading-tadinganmon

Nang damang parsinuani

Nauli basa nauli lagu i

Sahat tu na marujung ngolu ni damang i

Page 213: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

206

Manggom-gom do tu hami

Pomparan na on

Martangiang do hami da inong

Tu na marhuaso i

Anggiat boi huida ho di nipikki

Artinya:

Aku adalah anakmu yang kau tinggalkan

Belum sempat mengenal wajahmu

Aku sangat rindu padamu Ibu

Saya ingin melihat wajahmu

Walaupun hanya dimimpiku engkau datang

Tetapi itu tak pernah terjadi

Reff. Walaupun begitu

Ibu tiri saya juga baik

Kasih sayang nya pada kami

Yang kau tinggalkan

Dan Ayah

Yang begitu baik hati

Sampai akhir hidup Ayah

Selalu menjaga kami

Anak-anaknya

Kami selalu berdoa Ibu

Kepada Tuhan yang maha kuasa

Page 214: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

207

Berharap saya bisa melihatmu dalam mimpiku

Pada lagu trio pada musik populer Batak Toba, judul lagu Parjolo Sahali,

bertemakan tentang seorang anak yang baru lahir, disambut dengan sukacita oleh

orang tuanya, dan si orang tua mendoakan agar anaknya yang baru lahir di berkati

oleh Tuhan dan menjadi anak yang baik kemudian hari.

Parjolo Sahali (ciptaan:Iran Ambarita)

Penyanyi: Trio Amsisi 2000

Parjolo sahali

Disi ma huida bohimi

Diparsorangmi tu portibion

Marlas ni roha hami na tua-tuamon

Sai hipas-hipas ma ho

Jala di ramoti Tuhan i

Ho nama amang mangganti au

Ho nama amang sijunjung goarhi

Reff. Anggiat gabe jolma na hasea ho muse

Di jolo name lumobi ma muse

Di adopan ni Tuhan i

Mauliate ma hudok tu ho ale Tuhan

Di sasudena-disasudena

Denggan ni basam

Artinya.

Page 215: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

208

Ketika pertama sekali

Saya melihat wajah mu

Ketika kau lahir ke dunia ini

Kami orang tua mu sangat bergembira

Semoga sehat-sehat selalu

Dan di berkati Tuhan

Karena engakaulah anakku yang akan menggantikan aku

Karena engkaulah penerusku

Reff. Semoga engkau menjadi orang yang sukses dan baik

Kepada kami terlebih lagi

Di hadapan Tuhan

Terimakasih Tuhan

Atas semua berkat yang

Kau berikan

Pada lagu trio pada musik populer Batak Toba, judul lagu Lissoi,

bertemakan tentang, pertemanan yang sepenanggungan, mereka bernyanyi

bersama-sama sambil minum tuak untuk sejenak melupakan masalah dalam

kehidupan. Dapat dilihat dalam teks berikut ini.

Lissoi (ciptaan:Nahum Situmorang)

Penyanyi: Trio Ambisi

Dongan sapanghilalaan o parmitu

Arsak rap manghalupahon o parmitu

Page 216: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

209

Dongan sapartinaonan o parmitu

Tole ma rap mangendehon olo tutu

Lisoi, lisoi, lisoi, lisoi, o parmitu

Lisoi, lisoi, lisoi, lisoi, lisoi, inum ma tuak mi, lisoi

Sirupma, sirupma, dorgukma, dorgukma

Handitma galasmi

Sirupma, sirupma, dorgukma, dorgukma

Ingkon rumar doi

Artinya:

Lisoi

Kawan seperasaan o parmitu

Kesedihan sama-sama melupakan

Kawan sependeritaan o parmitu

Mari sama-sama menyanyikan ya betul

Lisoi, lisoi, lisoi, lisoi, o parmitu

Lisoi, lisoi, lisoi, lisoi, lisoi, minumlah tuakmu lisoi

Minumlah, minumlah, reguklah, reguklah

Angkatlah gelasmu

Minumlah, minumlah, reguklah, reguklah

Harus diselesaikan itu

Pada lagu trio pada musik populer Batak Toba, judul lagu Sai Anju Ma Au,

bertemakan tentang, Kisah percintaan yang mendapat cobaan, sering salah paham,

suatu ketika tanpa alasan yang jelas terjadi pertengkaran, sehingga kekasihnya

Page 217: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

210

mengatakan kalaupun saya salah maafkanlah aku. Dapat dilihat dalam teks berikut

ini.

Sai Anju Ma Au (ciptaan:Tigor Gypsi)

Penyanyi: Trio Nainggolan Sister

Aha do Alana dia do bossir na hasian

Umbaen sai muruk ho tu au

Molo tung adong na sala na hubaen

Denggan pasingot hasian

Molo hurimangi pambahenanmi na tu au

Nga tung maniak ate-atekki

Sipata bossir soada namai

Dibahen ho manngarsak au

Molo adong na sala

Manang na hurang pambahenanki

Sai anju ma au-sai anju ma au

Ito hasian

Sai anju ma au-sai anju ma au

Ito nalagu

Artinya

Apa penyebabnya dimana awalnya sayang

Yang menyebabkan engkau selalu marah padaku

Kalaupun ada yang salah perbuatanku

Ada baiknya engkau mengingatkan aku

Page 218: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

211

Kalau kurenungkan perbuatanmu kepadaku

Membuat hatiku sangat sedih

Terkadang tak ada salah yang kuperbuat

Engkau membuat aku menderia

Kalau ada yang salah

Ataupun perbuatanku yang kurang

Maafkanlah, maafkanlah aku sayangku

Maafkanlah, maafkanlah aku kekasihku

Pada lagu trio pada musik populer Batak Toba, judul lagu Atik,

bertemakan tentang, kisah cinta sepasang kekasih yang saling mencintai akan

tetapi akan berpisah,dan mungkin hari terakhir mereka berjumpa yang juga

akhirnya saling mendoakan yang terbaik bagi pasangannya. Dapat dilihat dalam

teks berikut ini.

Atik (ciptaan:Trio Maduma)

Penyanyi: Trio Maduma

Atik ….. atik naon nama pajuppang

Di hita on na marsihaholongan

Jalang ma tangankon ito

Da hasian

Molo……molo masihol ho di au

Di bulan I di bulan I tatap ma au

Page 219: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

212

Pasombu sihol ni roham

Da hasian

Atik naon nama hita pajuppang muse

Jalang ma tangankon ito

Jalang ma au da hasian

Tangiang mi ma baen ito paborhat au

Anggiat sai anggiat ma nian

Pintor hatop pintor hatop hamu mangihut

Anggiat ma tibu hamu

Dapotan rokkap

Artinya.

Apabila ini kita terakhir berjumpa

Kita yang saling mencintai

Salam tanganku ini

Sayangku

Kalau engkau rindu padaku

Engkau bisa melihat bulan

Untuk melepaskan rindumu padaku

Sayangku

Mungkin ini yang terakhir kita jumpa

Salamlah tanganku ini sayang

Salamlah aku kekasihku

Berdoalah engkau sayang untuk memberangkatkan aku

Page 220: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

213

Semoga-semogalah

Engkau cepat-cepat dapat jodoh

Semoga kalian cepat

Dapat jodoh

Pada teks lagu trio pada musik populer Batak Toba perkembangan

kekuatan teks untuk kepentingan hiburan sudah tampak jelas dan sudah

menggunakan berbagai jenis tema seperti tema percintaan pada lagu, Tarunduk

au, Lupahon Ma, Sai Anju Ma Au dan Atik, tema lika-liku/susahnya kehidupan

pada lagu Eme Ni Simbolon, tema kerinduan pada sosok seorang ibu kandung

yang sudah meninggal pada lagu Burju Do Inang Panggantimi, tema sukacita

tentang seorang anak yang baru lahir pada lagu Parjolo Sahali, tema pertemanan

yang sepenanggungan pada lagu Lissoi. Pada masa ini setiap lagu sudah terdiri

dari beberapa paragraf dengan struktur kalimat sudah nampak jelas.

4.3 Analisis Struktur Musik

Pada analisis struktur musik, penulis terlebih dahulu menganalisis struktur

musik pada masa tradisi dan transisi sebagai pengantar untuk melihat struktur

musik pada masa sebelum munculnya gaya trio, hal ini penulis lakukan untuk

menjembatani ke masa modern yang merupakan masa munculnya trio, karena ciri-

ciri ke-arah masa modern sudah dimulai pada masa tradisi dan transisi. Pemaparan

struktur musik pada masa tradisi dan transisi diharapkan dapat menuntun untuk

Page 221: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

214

melihat perkembangan struktur musik hingga munculnya struktur musik trio pada

musik populer Batak Toba.

Bruno Netll (1964:148) menyarankan bahwa sebelum menganalisis,

sebaiknya dimulai dengan membuat daftar harga-harga not yang dipakai dalam

sebuah komposisi dan menerangkan fungsi dan konteks dari masing-masing nada.

Dibawah ini adalah tabel bentuk dan nilai harga not yang dipakai dalam sebuah

komposisi musik:

Simbol dan harga not balok untuk tiap hitungan.

Not Rest Nama

(Nilai) Not Rest Nama (Nilai)

Not Penuh

Semibreve

(4)

Atau 4 ketuk

Not 1/2

Minims (2)

Atau 2 ketuk

Not ¼

Crotchet (1)

Atau 1 ketuk

Not 1/8

Quaver (1/2)

Atau 1/2 ketuk

Not 1/16

Semiquaver

(1/4)

Atau 1/4

ketuk

Not 1/32

Demisemiquaver

(1/8)

Atau 1/8 ketuk

Dengan menggunakan teori weighted scale untuk analisis melodi, yang

ditawarkan oleh Malm (1977), yang mencakup 8 (delapan) aspek melodi, yaitu:

(1) tangga nada, (2) nada dasar, (3) interval, (4) wilayah nada, (5) frekuensi

Page 222: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

215

pemakaian nada, (6) kadensa, (7) formula melodi, dan (8) kontur, maka hasilnya

adalah sebagai berikut.

4.3.1 Masa Tradisi

(1) Mendeskripsikan tangga nada menurut Malm adalah menyusun semua

nada yang dipakai dalam melodi lagu Mandideng. Maka, dengan ini penulis akan

menyusun nada-nada yang terdapat dalam melodi lagu tersebut mulai dari nada

terendah hingga nada tertinggi. Pada lagu Mandideng masih menggunakan tangga

nada musik Batak Toba masih dalam konteks musik tradisional atau pentatonik,

dalam satu tangga nada terdapat lima nada, apabila disesuaikan dengan tangga

nada Barat adalah c, d, e, f, g atau do, re, mi, fa, sol. Tangga nada yang digunakan

pada lagu Mandideng tersebut adalah tangga nada mayor yaitu tangga nada C

Mayor.

(2) Nada dasar pada sebuah lagu/musik sangatlah berperan penting. Netll

(1964:l47) mengemukakan tentang metode atau pendekatan dalam menemukan

nada dasar pada sebuah lagu/musik. Ada tujuh yang diusulkan menjadi perhatian

penting yaitu:

a. Melihat nada mana yang sering dipakai.

Page 223: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

216

b. Melihat nada mana yang memiliki ritmis (harga ritmis) yang besar.

c. Melihat nada awal atau nada akhir suatu komposisi yang dianggap mempunyai

fungsi penting dalam penentuan tonalitas ( nada dasar).

d. Nada paling rendah atau posisi tepat ditengah-tengah dianggap penting.

e. Interval-interval yang terdapat diantara nada kadang-kadang sebagai patokan.

f. Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada.

g. Pengenalan yang akrab dengan gaya musik.

Dari hasil analisis transkripsi lagu Mandideng di atas, khususnya analisis

tangga nada dan jumlah nada yang digunakan penulis sebagai acuan untuk

menjawab ketujuh pendekatan untuk menemukan nada dasar pada sebuah

reportoar/lagu sehingga dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Nada yang sering dipakai adalah nada E.

b. Nada yang memiliki ritmis (harga ritmis) yang besar adalah nada C.

c. Nada awal komposisi adalah nada E, dan nada akhirnya adalah nada C.

d. Nada paling rendah adalah nada C dan nada paling tengah adalah nada E.

e. Interval-interval yang terdapat diantara nada kadang-kadang sebagai patokan (-)

f. Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada yaitu nada E.

g. Pengenalan yang akrab dengan gaya musik. Dengan demikian penulis

menyimpulkan nada dasar pada lagu Mandideng adalah mengikuti tangga

nadanya, yaitu nada dasar C, karena pada lagu Mandideng nada C memiliki

panjang nada (1 ½ ketuk) dan merupakan nada akhir yang terdapat pada akhir

lagu (sesuai dengan poin c).

Page 224: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

217

(3) (Manoff 1991: 50) mengatakan Interval adalah jarak antara satu nada

dengan nada berikutnya, naik maupun turun. Pada suatu komposisi lagu interval

adalah penggarapan melodi yang dicapai melalui bangunan nada secara

melangkah atau melompat, turun, maupun mendatar, membuat pengukuran yang

lebih akurat terhadap interval dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Interval berkualitas mayor (M) bila dinaikkan setengah langkah, maka interval

tersebut akan berkualitas auqmented (Auq) dan jika diturunkan setengah langkah

akan berkualitas minor (m).

2. Interval berkualitas minor bila dinaikkan setengah langkah akan menjadi mayor

dan sebaliknya jika diturunkan setengah langkah akan menjadi diminished (dim).

3. Interval berkualitas perfect (P) bila dinaikkan setengah langkah akan menjadi

interval auqmented dan sebaliknya jika diturunkan setengah langkah akan menjadi

interval diminished. Lihat rumus di bawah:

dim + ½ laras = m m + ½ laras = M M + ½ laras = Aug

m - ½ laras = dim M - ½ laras = m Aug - ½ laras = M

P - ½ laras = dim P + ½ laras = Aug

Tabel-1 Rumus Interval

Setelah penulis analisis dengan menyesuaikan rumusan diatas, interval

yang digunakan pada lagu Mandideng adalah banyak menggunakan langkah

bukan lompatan. Interval yang paling banyak muncul adalah sekunda mayor

Page 225: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

218

(besar) sebanyak 18 kali, kemudian prime perfect (murni) sebanyak 9 kali, terts

mayor besar sebanyak 5 kali, sekunda minor sebanyak 3 kali dan kwint perfect

(murni) sebanyak 2 kali.

(4) Menurut Ellis dalam Malm (1977:35) tentang perhitungan frekuensi

nada dengan menggunakan cent, yaitu nada-nada yang berjarak 1 laras sama

dengan 200 cent, dan nada-nada berjarak ½ laras sama dengan 100 cent. Dengan

melihat nada-nada yang telah ditranskripsikan wilayah nada yang digunakan pada

lagu Mandideng adalah nada terendah adalah C tengah dan nada tertinggi adalah

nada G di atas C tengah. Maka keseluruhannya adalah berjarak 700 sent atau 3½

langkah. Dengan demikian, pada lagu Mandideng tidak pernah mencapai wilayah

nada satu oktaf atau masih tangga nada pentatonik.

(5) Frekuensi pemakaian nada-nada pada lagu Mandideng menggunakan

nada E sebanyak 14 kali, nada D sebanyak 10 kali, nada C sebanyak 8 kali, nada F

sebanyak 4 kali dan nada G sebanyak 1 kali.

(6) Kadensa adalah nada akhir dari suatu bagian melodi lagu yang

biasanya ditandai dengan tanda istirahat. Pola kadensa dapat dibagi menjadi dua

bagian, yaitu: semi kadens (half cadence) dan kadens penuh (full cadence). Semi

kadens (half cadence) adalah suatu bentuk istirahat yang tidak lengkap atau tidak

selesai (complete) dan memberi kesan adanya gerakan ritem yang lebih lanjut.

Sedangkan kadens penuh (full cadence) adalah suatu bentuk istirahat di akhir frasa

yang terasa selesai (lengkap) sehingga pola kadens seperti ini tidak memberikan

keinginan/ kesan untuk menambah gerakan ritem. Kadensa pada lagu Mandideng

juga mengikuti alur rangkaian harmonik, yaitu nada root, ters, dan kuint. Metode

Page 226: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

219

penetapan kadens ini didasarkan pada perjalanan melodinya. Dan kadens pada

lagu Mandideng merupakan kadens sempurna (lengkap) karena berakhir pada

nada tonal atau nada C.

(7) Istilah yang lazim digunakan Menurut Malm (1976:8) untuk

mengidentifikasikan garapan formula melodi sebuah komposisi musik antara lain

:

1. Repetitive, yaitu bentuk nyanyian yang mengalami pengulangan.

2. Ireratif, yaitu suatu bentuk nyanyian yang menggunakan formula melodi yang

kecil dengan kecenderungan pengulangan-pengulangan di dalam keseluruhan

nyanyian.

3. Reverting, yaitu suatu bentuk nyanyian apabila di dalam nyanyian terjadi

pengulangan pada frase pertama setelah terjadi penyimpangan melodis.

4. Strofic, yaitu bentuk nyanyian diulang dengan formalitas yang sama namun

menggunakan teks yang baru.

5. Progressive, yaitu bentuk nyanyian selalu berubah dengan menggunakan materi

melodi yang selalu baru.

Dengan demikian, mengacu pada teori Malm di atas dan setelah

dihubungkan dengan perjalanan dari stuktur melodi lagu Mandideng terdiri dari

dua frase, yaitu frase anteseden (frase tanya) dan frase konsekuen (frase jawab).

Frase anteseden dimulai pada birama 1 sampai birama ke 3 ketukan ke 3.

Kemudian frase konsekuen atau frase jawab dimulai pada birama ke 3 ketukan ke

4. Formula melodi yang digunakan pada lagu mandideng berbentuk AB (binari)

Page 227: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

220

A,A’,B,B1. Pada B1 merupakan variasi melodi yang berbeda dari bentuk

dasarnya.

(8) Kontur yang digunakan umumnya adalah gerak ascending dan

descending. Dapat dilihat dari grafik di bawah, grafik warna biru yang bergerak

horizontal yang menandakan pergerakan melodi:

4.3.2 Masa Transisi

Page 228: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

221

(1) Pada lagu Sinanggar Tullo menggunakan tangga nada musik tetratonik

yaitu tangga nada (d,e,f,g). Lagu ini masih cenderung ke masa tradisi walaupun

sudah dapat digolongkan ke masa transisi dapat dilihat dari pemakaian melodi

yang sudah agak “harmonis” kedengarannya. Dalam masa transisi sudah mulai

dipengaruhi lagu-lagu gerejani yang sudah mempunyai susunan harmoni dan

tonalitas yang jelas.

(2) Dari hasil analisis transkripsi lagu Sinanggal Tullo di atas, khususnya

analisis tangga nada dan jumlah nada yang digunakan penulis sebagai acuan untuk

menjawab ketujuh pendekatan untuk menemukan nada dasar pada sebuah

reportoar/lagu sehingga dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Nada yang sering dipakai adalah nada E.

b. Nada yang memiliki ritmis (harga ritmis) yang besar adalah nada E.

c. Nada awal komposisi adalah nada E, dan nada akhirnya adalah nada E.

d. Nada paling rendah adalah nada D dan nada paling tengah adalah nada E.

e. Interval-interval yang terdapat diantara nada kadang-kadang sebagai patokan (-)

f. Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada yaitu nada E.

g. Pengenalan yang akrab dengan gaya musik. Penulis menyimpulkan dari

pemakaian urutan melodinya, kedengaran seperti dalam tonalitas C Mayor atau

tangga nada yang digunakan pada lagu Sinanggar Tullo tersebut adalah tangga

Page 229: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

222

nada mayor yaitu tangga nada C Mayor walaupun nada C tidak ada digunakan

pada lagu tersebut.

(3) Setelah penulis analisis dengan menyesuaikan rumusan, interval yang

digunakan pada lagu Sinanggar Tullo adalah banyak menggunakan langkah bukan

lompatan. Interval yang paling banyak muncul adalah prime perfect (murni)

sebanyak 40 kali, kemudian sekunda mayor (besar) sebanyak 34 kali, kemudian

sekunda minor sebanyak 27 kali, terts minor sebanyak 13 kali.

(4) Dengan melihat nada-nada yang telah ditranskripsikan wilayah nada

yang digunakan pada lagu Sinanggar Tullo adalah nada terendah adalah D dan

nada tertinggi adalah nada G di atas C tengah. Maka keseluruhannya adalah

berjarak 500 sent atau 2½ langkah. Dengan demikian, pada lagu Sinanggar Tullo

tidak pernah mencapai wilayah nada satu oktaf atau masih tangga nada tetratonik.

(5) Frekuensi pemakaian nada-nada pada lagu Sinanggar Tullo

menggunakan nada E sebanyak 42 kali, nada F sebanyak 32 kali, nada F sebanyak

32 kali dan nada G sebanyak 30 kali, nada D sebanyak 17 kali.

(6) Kadensa pada lagu Sinanggar Tullo, yaitu nada root (prime perfect),

ters, dan kwint. Metode penetapan kadens ini didasarkan pada perjalanan

melodinya. Dan kadens pada lagu Sinanggar Tullo merupakan kadens gantung

karena berakhir dengan nada E.

(7) Formula melodi yang digunakan pada lagu Sinanggar Tullo berbentuk

ABC (ternari) umumnya diulang-ulang kembali melodinya. A, A’, A1 lebih ke

variasi pengulangan lagu dari pada bentuk A dengan variasi melodi, kemudian

Page 230: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

223

bentuk B, B’, kemudian bentuk C, C1, pada C1 merupakan variasi melodi yang

berbeda dari bentuk dasarnya.

(8) Kontur yang digunakan umumnya adalah gerak ascending dan

descending. Dapat dilihat dari grafik dibawah, grafik warna biru yang bergerak

horizontal yang menandakan pergerakan melodi:

4.3.3 Masa Modern

Masa modern merupakan masa munculnya struktur musik yang disajikan

oleh trio pada musik populer Batak Toba. Ada tiga lagu trio yang akan penulis

analisis antara lain: lagu trio Golden Heart yang berjudul Tibu Do Ahu Ro, lagu

trio Lasidos yang berjudul Bulu Sihabuluan, lagu trio Lamtama yang berjudul

Tapasadama Rohanta. Pemilihan judul ini berdasarkan pertimbangan untuk

melihat keunikan/ciri khas gaya bernyanyi trio pada musik populer Batak Toba.

Pandora Hopkins226 mengatakan: “Melalui transkripsi kita membangun

pendapat dan perbandingan”, untuk mendukung dalam melihat keunikan/ciri khas

penyajian struktur musik lagu trio pada musik populer Batak Toba untuk tiga

suara. Serta dengan membubuhkan symbol-simbol tambahan untuk memberikan

kejelasan akan transkripsi dan analisis dari nyanyian yang akan ditranskripsikan.

226Pandora Hopkins, 1966. The Purpose of Transcription. Dlm Journal for the Society of Ethnomusikologi.

Page 231: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

224

4.3.3.1 Tibu do ahu ro

Dakka Hutagalung pencipta lagu Tibu Do Ahu Ro berpendapat musik

iringan tidak mempengaruhi gaya bernyanyi di trio pada musik populer Batak

Toba khususnya di trio Golden Heart, tidak ada hubungan gaya bernyanyi dengan

style musik yang mengiringi, tidak ada perbedaan gaya bernyanyi trio Batak yang

hanya diiringi gitar dengan yang diiringi hanya keyboard atau band, trio adalah

ekspresi jiwa, bagaimana si penyanyi dapat menyampaikan isi atau makna lagu

pada si pendengar yang tentunya tanpa alat musikpun itu bisa dilakukan si

penyanyi, karena itu yang paling utama sebagai seorang penyanyi.

Seperti pada lagu Tibu Do Ahu Ro, not yang merakyat, cirikhasnya

sederhana, dinyanyikan apa adanya, dinyanyikan dengan gaya yang mudah

dicerna atau yang disebut dengan gaya pop, jadi penghayatannyapun sederhana

saja, sehingga orang yang mendengar merasa dia mampu untuk menyanyikan jadi

orang suka, dan ini yang jadi pembeda trio Golden Heart dengan yang lain, dan

sampai sekarang belum ada yang bisa seperti itu. Kebanyakan trio pada masa

sekarang sudah terkontaminasi dengan suara andung dan suara lima, yang di

mulai dari trio Lasidos, dan inilah yang membuat trio Golden Heart berbeda

dengan sebelum dan sesudah trio Golden Heart, karena bagi sebahagian orang

menganggap lagu trio Golden Heart terlalu mudah atau sederhana,227 padahal lagu

yang sederhana itu jadi terlalu sulit untuk dinyanyikan.228

227Menurut Dakka Hutagalung, kesederhanaan bisa jadi klimaks. Kepuasan tertinggi bagi saya adalah rohnya menyatu, dia bisa langsung merasakan kesedihannya, dia bisa langsung merasakan getaran tangannya, dan langsung ikut, jadi tidak harus dengan ol ah vokal yang bagus atau wah, dengan teknik yang begini, saya rasa tidak begitu kalo nyanyi pop, kami dulu hanya mengandal kan telinga dan rasa, menurut saya musik yang terbaik adalah yang t erminimal tingkat kesalahannya, tetapi musik yang tanpa faktor kesalahan itu bukan musik, saya rasa tidak enak kalo

Page 232: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

225

Pada lagu Tibu Do Ahu Ro itu merupakan lagu yang lahir sendiri, dari

pengalaman sendiri, dari nuansa batin sendiri. Estetika pada lagu Tibu Do Ahu Ro

dan juga lagu saya yang lainnya merupakan perpaduan gaya-gaya Pahae atau

Silindung, karyanya S.dis dan pengaruh musik gereja, karena musik-musik di

Pahae musik-musik di Silindung dengan karya S.dis dan pengaruh musik gereja

lebih cenderung menguasai batin saya.229

Pada lagu Tibu Do Ahu Ro terlebih dahulu penulis memaparkan partitur

pola satu suara kemudian diikuti dengan partitur pola tiga suara atau jika

dinyanyikan dengan gaya trio, untuk memberikan perbandingan bentuk pola lagu

jika dinyanyikan dalam bentuk trio. Penggunaan jenis suara Parsada/Marsada

pada partitur lagu Tibu Do Ahu Ro sama artinya dengan jenis suara satu atau

sopran, Pardua/Mardua sama artinya dengan jenis suara dua atau alto dan

Partolu/Martolu sama artinya dengan jenis suara tiga atau tenor.

Penulis menggunakan transkripsi deskriptif memakai symbol notasi

konvensional Barat (notasi balok). Berikut partitur lagu Tibu Do Ahu Ro pada satu

suara yang kemudian akan diikuti partitur tiga suara.

trio terlalu padu itu hanya membuat kagum saj a, (fungsi trio itu yang mana, hanya untuk buat kagum, atau kesederhanaan yang menyebabkan bulu kudu merinding, Golden Heart dengan kesederhanaan nya bisa menyebabkan bulu kudu merinding) jadi kesederhanaan itu ada sesuatu. 228Wawancara penulis dengan B apak Dakka Hutagalung (trio Golden Heart) tanggal 24-06-2013. 229Wawancara penulis dengan B apak Dakka Hutagalung (trio Golden Heart) tanggal 24-06-2013.

Page 233: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

226

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro dengan pola satu suara

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro dengan pola satu suara

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro dengan pola satu suara

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro jika dinyanyikan dengan gaya trio

Page 234: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

227

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro dengan pola satu suara

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro dengan pola satu suara

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro dengan pola satu suara

Page 235: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

228

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro dengan pola satu suara

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro dengan pola satu suara

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro jika dinyanyikan dengan gaya trio

Page 236: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

229

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro dengan pola satu suara

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro dengan pola satu suara

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro dengan pola satu suara

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro jika dinyanyikan dengan gaya trio

Page 237: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

230

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro dengan pola satu suara

Partitur lagu Tibu Do Ahu Ro jika dinyanyikan dengan gaya trio

Ket:

( ) Tanda vibra atau teknik vibrasi adalah suatu bentuk suara yang

bergetar dan bergelombang.

( I, II, IV, V, VI ) Tanda progresi akord.

( ) Tanda legato artinya bersambung.

( ) Tanda crescendo artinya suara makin keras.

( ) Tanda forte artinya keras, ( ) tanda fortissimo artinya sangat

keras.

( ) Tanda fermata artinya durasi not atau tanda diam diperpanjang

karena pulsa ditahan sejenak, sesuai kehendak conductor/diregen.

( ) Tanda ritardando artinya tempo semakin lambat.

(1) Pada lagu Tibu Do Ahu Ro menggunakan tangga nada musik diatonik

yaitu tangga nada (C,D,E,F,G,A,B,) dan sudah menggunakan A rendah di bawah

C tengah dan D’, E’ oktaf di atas C’ oktaf. Lagu ini sudah dapat digolongkan ke

Page 238: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

231

masa modern dapat dilihat dari pemakaian melodi yang sudah “harmonis”

kedengarannya. Dalam masa modern ini sudah dipengaruhi lagu-lagu gerejani

yang sudah mempunyai susunan harmoni dan tonalitas yang jelas.

(2) Dari hasil analisis transkripsi lagu Tibu Do Ahu Ro di atas, khususnya

analisis tangga nada dan jumlah nada digunakan penulis sebagai acuan untuk

menjawab ketujuh pendekatan untuk menemukan nada dasar pada sebuah

reportoar/lagu sehingga dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Nada yang sering dipakai adalah nada F.

b. Nada yang memiliki ritmis (harga ritmis) yang besar adalah nada E.

c. Nada awal komposisi adalah nada D, dan nada akhirnya adalah nada D.

d. Nada paling rendah adalah nada A dan nada paling tengah adalah nada E’.

e. Interval-interval yang terdapat diantara nada kadang-kadang sebagai patokan (-)

f. Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada yaitu nada F.

g. Pengenalan yang akrab dengan gaya musik. Penulis menyimpulkan dari

pemakaian urutan melodinya kedengaran seperti dalam tonalitas D Mayor atau

tangga nada yang digunakan pada lagu Tibu Do Ahu Ro tersebut adalah tangga

nada Mayor yaitu tangga nada D Mayor. Nada C tengah dan nada B di bawah C

tengah tidak ada digunakan pada lagu tersebut.

(3) Setelah penulis analisis dengan menyesuaikan rumusan, interval yang

digunakan pada lagu Tibu Do Ahu Ro, interval yang paling banyak muncul adalah

sekunda mayor (besar) sebanyak 78 kali kemudian prime perfect (murni)

sebanyak 73 kali, kemudian sekunda minor sebanyak 20 kali, terts minor

sebanyak 24 kali, terts Mayor sebanyak 7 kali, kwart perfect (sempurna) sebanyak

Page 239: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

232

9 kali, kwint perfect sebanyak 10 kali, kemudian sekta Mayor (besar) sebanyak 4

kali.

(4) Dengan melihat nada-nada yang telah ditranskripsikan wilayah nada

yang digunakan pada lagu Tibu Do Ahu Ro adalah nada terendah adalah A

dibawah C tengah dan nada tertinggi adalah nada E’ oktaf di atas C’ oktaf. Maka

keseluruhannya adalah berjarak 1900 sent atau 9½ langkah. Dengan demikian,

pada lagu Tibu Do Ahu Ro pernah mencapai wilayah nada lebih dari satu oktaf

atau tangga nada diatonik.

(5) Frekuensi pemakaian nada-nada pada lagu Tibu Do Ahu Ro

menggunakan nada F sebanyak 24 kali, nada E sebanyak 22 kali, nada A sebanyak

21 kali dan nada D sebanyak 19 kali, nada B sebanyak 13 kali, nada D’ sebanyak

12 kali, nada G sebanyak 11 kali, nada C’ sebanyak 7 kali, nada A dibawah C

tengah sebanyak 2 kali, nada E’ oktaf sebanyak 1 kali.

(6) Kadensa pada lagu Tibu Do Ahu Ro, metode penetapan kadens ini

didasarkan pada perjalanan melodinya. Dan kadens pada lagu Tibu Do Ahu Ro

merupakan kadens sempurna karena berakhir dengan nada D yang merupakan

nada tonal.

(7) Formula melodi yang digunakan pada lagu Tibu Do Ahu Ro berbentuk

ABCD dan merupakan birama gantung. Meliputi bentuk A mulai dari birama ke 1

sampai birama ke 4, kemudian A1 mulai dari birama ke 4 ketukan ke 3 sampai

birama ke 7 lebih ke variasi pengulangan lagu dari pada bentuk A dengan variasi

melodi, kemudian bentuk B mulai dari birama ke 8 ketukan ke 3 sampai birama ke

11, B1 mulai dari birama ke 12 sampai birama ke 15, kemudian bentuk C mulai

Page 240: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

233

dari birama ke 12 ketukan ke 3 sampai ke birama ke 15 ketukan 1, C1 mulai dari

birama 16 ketukan ke 4 sampai birama 19, kemudian bentuk D mulai birama ke

24 ketukan ke 3 sampai birama 28 ketukan 1, D1 mulai dari birama ke 28 ketukan

ke 3 sampai birama 31 lebih ke variasi pengulangan lagu dari pada bentuk D

dengan variasi melodi.

(8) Kontur yang digunakan umumnya adalah gerak ascending dan

descending. Dapat dilihat dari grafik dibawah, grafik warna biru yang bergerak

horizontal yang menandakan pergerakan melodi:

Page 241: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

234

(9) Setelah melihat progresi akord pada lagu Tibu Do Ahu Ro, arah gerak

akor selalu mengikuti melodi dan mempunyai suatu pusat patokan yang teratur,

maka dapat disimpulkan bahwa lagu tersebut memiliki susunan akord yang

harmonis, karena tidak ditemukan adanya pelanggaran-pelanggaran terhadap

kaidah-kaidah harmoni.

4.3.3.2 Bulu sihabuluan

Sebelum menganalisis struktur musik lagu Bulu Sihabuluan yang

dinyanyikan trio Lasidos, perlu penulis jelaskan bahwa pada masa setelah

munculnya istilah parlima estetika bernyanyi di trio musik populer Batak Toba

sedikit banyak mengalami perubahan. Istilah Parlima merupakan suatu keunikan

di komposisi musik trio pada musik populer Batak Toba, setelah munculnya

istilah ini, menimbulkan perbedaan gaya bernyanyi di trio, dengan kesan trio

menunjukkan skill230 bernyanyi, walaupun tujuan parlima sebelumnya merupakan

langkah agar harmonisasi tetap terjaga, hal ini sepertinya menjadi acuan atau

kriteria kepada trio-trio berikutnya agar di setiap trio harus memiliki salah seorang

personil yang bisa menjadi parlima, dapat kita lihat dari beberapa trio yang

memiliki personil yang mampu untuk suara ini, seperti trio Lamtama, trio Siemen

Star, trio Perdana dan lain-lain.

230Tidak semua penyanyi bisa parlima atau falset, ada beberapa kriteri a yang harus dimiliki penyanyi untuk dapat menjadi parlima seperti: memiliki talenta yang didukung dengan musikalitas, suara yang tinggi dll.

Page 242: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

235

Hilman Padang (personil trio Lasidos) berpendapat musik iringan tidak

mempengaruhi gaya bernyanyi di trio pada musik populer Batak Toba, tidak ada

hubungan gaya bernyanyi dengan style musik yang mengiringi, tidak ada

perbedaan gaya bernyanyi trio Batak yang hanya diiringi gitar dengan yang

diiringi hanya keyboard atau band, karena intinya penyanyi trio harus mampu

menjaga harmonisasi, dengan atau tanpa musik iringan dan bagaimana si penyanyi

dapat menyampaikan isi atau makna lagu pada si pendengar.231

The Beeges memberikan pengaruh yang kuat pada gaya bernyanyi trio

Lasidos, seperti pada lagu Bulu Sihabuluan yang diaransement ulang trio Lasidos,

Hilman Padang mengatakan pada lagu ini suara dua senganja diangkat satu oktaf,

hal ini dikarenakan jika dinyanyikan dengan suara marsada, mardua dan martolu

sepertinya harmonisasinya kurang dapat, untuk menjaga harmonisasi maka

pardua/mardua diangkat satu oktaf.232

Pada lagu Bulu Sihabuluan terlebih dahulu penulis memaparkan partitur

pola satu suara kemudian diikuti dengan partitur pola tiga suara atau jika

dinyanyikan dengan gaya trio, untuk memberikan perbandingan bentuk pola lagu

jika dinyanyikan dalam bentuk trio. Penggunaan jenis suara Parsada/Marsada

pada partitur lagu Bulu Sihabuluan sama artinya dengan jenis suara satu atau

sopran, Parlima/Marlima sama artinya dengan jenis suara dua atau alto yang

dinaikkan satu oktaf dan Partolu/Martolu sama artinya dengan jenis suara tiga

atau tenor. Berikut partitur lagu Bulu Sihabuluan pada satu suara yang kemudian

akan diikuti partitur tiga suara.

231Wawancara penulis dengan Bapak Hilman Padang (trio Lasidos) tanggal 29-06-2013. 232Wawancara penulis dengan Bapak Hilman Padang (trio Lasidos) tanggal 29-06-2013.

Page 243: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

236

Partitur lagu Bulu Sihabuluan dengan pola satu suara

Partitur lagu Bulu Sihabuluan jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Bulu Sihabuluan dengan pola satu suara

Partitur lagu Bulu Sihabuluan jika dinyanyikan dengan gaya trio

Page 244: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

237

Partitur lagu Bulu Sihabuluan dengan pola satu suara

Partitur lagu Bulu Sihabuluan jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Bulu Sihabuluan dengan pola satu suara

Partitur lagu Bulu Sihabuluan jika dinyanyikan dengan gaya trio

Ket:

( ) Tanda vibra atau teknik vibrasi adalah suatu bentuk suara yang

bergetar dan bergelombang.

( I, II, IV, V, VI ) Tanda progresi akord.

( ) Tanda legato artinya bersambung.

Page 245: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

238

( ) Tanda forte artinya keras, ( ) tanda piano artinya lirih.

(1) Pada lagu Bulu Sihabuluan menggunakan tangga nada musik diatonik

yaitu tangga nada (D,E,F,G,A,B,C,D) menggunakan D di atas C tengah dan D’

oktaf di atas C’ oktaf. Lagu ini sudah dapat digolongkan ke masa modern dapat

dilihat dari pemakaian melodi yang sudah “harmonis” kedengarannya. Dalam

masa modern ini sudah dipengaruhi lagu-lagu gerejani yang sudah mempunyai

susunan harmoni dan tonalitas yang jelas.

(2) Dari hasil analisis transkripsi lagu Bulu Sihabuluan di atas, khususnya

analisis tangga nada dan jumlah nada yang digunakan penulis sebagai acuan untuk

menjawab ketujuh pendekatan untuk menemukan nada dasar pada sebuah

reportoar/lagu sehingga dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Nada yang sering dipakai adalah nada A.

b. Nada yang memiliki ritmis (harga ritmis) yang besar adalah nada A.

c. Nada awal komposisi adalah nada F, dan nada akhirnya adalah nada D.

d. Nada paling rendah adalah nada D dan nada paling tengah adalah nada G.

e. Interval-interval yang terdapat diantara nada kadang-kadang sebagai patokan (-)

f. Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada yaitu nada F.

g. Pengenalan yang akrab dengan gaya musik. Penulis menyimpulkan dari

pemakaian urutan melodinya dalam tonalitas D Mayor atau tangga nada yang

digunakan pada lagu Bulu Sihabuluan tersebut adalah tangga nada Mayor yaitu

tangga nada D Mayor, karena melodic line (alur melodi) yang diakhiri pada nada

D juga memberi nuansa bahwa kalimat lagu tersebut telah selesai disajikan.

Page 246: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

239

(3) Setelah penulis analisis dengan menyesuaikan rumusan, interval yang

digunakan pada lagu Bulu Sihabuluan, interval yang paling banyak muncul adalah

prime perfect (murni) sebanyak 25 kali, kemudian sekunda mayor (besar)

sebanyak 15 kali, kemudian kwart perfect (sempurna) 5 kali, kemudian sekunda

minor sebanyak 4 kali, kemudian terts minor sebanyak 3 kali, terts Mayor

sebanyak 2 kali.

(4) Dengan melihat nada-nada yang telah ditranskripsikan wilayah nada

yang digunakan pada lagu Bulu Sihabuluan adalah nada terendah adalah D diatas

C tengah dan nada tertinggi adalah nada D’ oktaf di atas C’ oktaf. Maka

keseluruhannya adalah berjarak 1200 sent atau 6 langkah. Dengan demikian, pada

lagu Bulu Sihabuluan pernah mencapai wilayah nada satu oktaf atau tangga nada

diatonik.

(5) Frekuensi pemakaian nada-nada pada lagu Bulu Sihabuluan

menggunakan nada A sebanyak 12 kali, nada F sebanyak 10 kali, nada D

sebanyak 9 kali dan nada E sebanyak 8 kali, nada G sebanyak 5 kali, nada D’

sebanyak 4 kali, nada B sebanyak 4 kali, nada C’ sebanyak 2 kali.

(6) Kadensa pada lagu Bulu Sihabuluan, metode penetapan kadens ini

didasarkan pada perjalanan melodinya. Dan kadens pada lagu Bulu Sihabuluan

merupakan kadens sempurna karena berakhir dengan nada D yang merupakan

nada tonal.

(7) Formula melodi yang digunakan pada lagu Bulu Sihabuluan berbentuk

AB, umumnya diulang-ulang kembali melodinya tetapi dengan materi teks yang

selalu baru. Meliputi bentuk A mulai dari birama pertama ketukan ke-4 sampai

Page 247: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

240

birama ke-5 ketukan ke 1, kemudian A’ mulai dari birama ke-5 ketukan ke-3

sampai birama ke-9 ketukan ke-1, kemudian bentuk B meliputi birama ke-9

ketukan ke-3 sampai birama 17 ketukan ke-1, kemudian B’ meliputi birama ke-17

ketukan ke-3 sampai birama ke-21.

(8) Kontur yang digunakan umumnya adalah gerak ascending dan

descending. Dapat dilihat dari grafik dibawah, grafik warna biru yang bergerak

horizontal yang menandakan pergerakan melodi:

(9) Setelah melihat progresi akord pada lagu Bulu Sihabuluan, arah gerak

akor selalu mengikuti melodi dan mempunyai suatu pusat patokan yang teratur,

maka dapat disimpulkan bahwa lagu tersebut memiliki susunan akord yang

harmonis, karena tidak ditemukan adanya pelanggaran-pelanggaran terhadap

kaidah-kaidah harmoni.

4.3.3.3 Tapasada Ma Rohanta

Pada lagu Tapasada Ma Rohanta mengalami dua kali modulasi, hal ini

sangat jarang dijumpai pada lagu trio pada musik populer Batak Toba. Pada lagu

Tapasada Ma Rohanta terlebih dahulu penulis memaparkan partitur pola satu

Page 248: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

241

suara kemudian diikuti dengan partitur pola tiga suara atau jika dinyanyikan

dengan gaya trio, untuk memberikan perbandingan bentuk pola lagu jika

dinyanyikan dalam bentuk trio. Penggunaan jenis suara Parsada/Marsada pada

partitur lagu Tapasada Ma Rohanta sama artinya dengan jenis suara satu atau

sopran, Pardua/Mardua sama artinya dengan jenis suara dua atau alto dan

Partolu/Martolu sama artinya dengan jenis suara tiga atau tenor. Berikut partitur

lagu Tapasada Ma Rohanta pada satu suara yang kemudian akan diikuti partitur

tiga suara.

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Page 249: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

242

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Page 250: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

243

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Page 251: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

244

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Page 252: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

245

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Page 253: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

246

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Page 254: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

247

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Page 255: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

248

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Page 256: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

249

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara

Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio

Ket:

( ) Tanda vibra atau teknik vibrasi adalah suatu bentuk suara yang

bergetar dan bergelombang.

( I, ii, IV, V, VI ) Tanda progresi akord.

( ) Tanda legato artinya bersambung.

( ) Tanda crescendo artinya suara makin keras.

( ) Tanda forte artinya keras, ( ) fortissimo artinya sangat keras (

) tanda piano artinya lirih.

(1) Pada lagu Tapasada ma rohanta menggunakan tangga nada musik

diatonik yaitu tangga nada (C,D,E,F,G,A,B,) dan pada lagu ini juga sudah

menggunakan A rendah di bawah C tengah dan D’, E’ oktaf di atas C’ oktaf. Pada

lagu ini pemakaian melodi yang sudah “harmonis” kedengarannya dan pengaruh

lagu-lagu gerejani dalam sisi teks nya yang berisikan pesan moral dan sudah

mempunyai susunan harmoni dan tonalitas.

Page 257: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

250

(2) Dari hasil analisis transkripsi lagu Tapasada ma rohanta di atas,

khususnya analisis tangga nada dan jumlah nada digunakan penulis sebagai acuan

untuk menjawab ketujuh pendekatan untuk menemukan nada dasar pada sebuah

reportoar/lagu sehingga dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Nada yang sering dipakai adalah nada A.

b. Nada yang memiliki ritmis (harga ritmis) yang besar adalah nada A.

c. Nada awal komposisi adalah nada E, dan nada akhirnya adalah nada A.

d. Nada paling rendah adalah nada A dan nada paling tengah adalah nada Fis dan

Gis.

e. Interval-interval yang terdapat diantara nada kadang-kadang sebagai patokan (-)

f. Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada yaitu nada A.

g. Pengenalan yang akrab dengan gaya musik. Penulis menyimpulkan dari

pemakaian urutan melodinya kedengaran seperti dalam tonalitas A Mayor dan

pada lagu ini diakhiri dengan nada A Mayor, jadi tangga nada yang digunakan

pada lagu Tapasada ma rohanta tersebut adalah tangga nada Mayor yaitu tangga

nada A Mayor.

(3) Setelah penulis analisis dengan menyesuaikan rumusan, interval yang

digunakan pada lagu Tapasada ma rohanta, Interval yang digunakan pada lagu ini

banyak menggunakan langkah bukan lompatan. interval yang paling banyak

muncul adalah prime perfect (murni) sebanyak 121 kali dan prime augmented

sebanyak 1 kali, kemudian sekunda mayor (besar) sebanyak 71 kali, kemudian

sekunda minor sebanyak 50 kali, terts Mayor sebanyak 13 kali, terts minor

sebanyak 7 kali, kwart perfect (sempurna) sebanyak 16 kali, kwart perfect

Page 258: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

251

augmented sebanyak 3 kali, kwint perfect sebanyak 2 kali, kemudian sekta Mayor

(besar) sebanyak 10 kali dan sekta minor 2 kali.

(4) Dengan melihat nada-nada yang telah ditranskripsikan wilayah nada

yang digunakan pada lagu Tapasada ma rohanta adalah nada terendah adalah A

dibawah C tengah dan nada tertinggi adalah nada E’ oktaf di atas C’ oktaf. Maka

keseluruhannya adalah berjarak 1900 sent atau 9½ langkah. Dengan demikian,

pada lagu Tapasada ma rohanta pernah mencapai wilayah nada lebih dari satu

oktaf atau tangga nada diatonik.

(5) Frekuensi pemakaian nada-nada pada lagu Tapasada ma rohanta

menggunakan nada A sebanyak 43 kali, nada E sebanyak 40 kali, nada F sebanyak

40 kali dan nada C’ sebanyak 35 kali, nada G sebanyak 32 kali, nada D’ sebanyak

27 kali, nada B sebanyak 22 kali, nada C sebanyak 20 kali, nada D sebanyak 19

kali, nada B di bawah C tengah sebanyak 15 kali, nada A di bawah C tengah

sebanyak 12 kali, nada E’ sebanyak 10 kali.

(6) Kadensa pada lagu Tapasada ma rohanta, metode penetapan kadens

ini didasarkan pada perjalanan melodinya. Dan kadens pada lagu Tapasada ma

rohanta merupakan kadens sempurna karena berakhir dengan nada A yang

merupakan nada tonal.

(7) Formula melodi yang digunakan pada lagu Tapasada ma rohanta

berbentuk ABCD dan merupakan birama gantung. Meliputi bentuk A mulai dari

birama ke 1 sampai birama ke 8, kemudian bentuk B mulai dari birama ke 8

ketukan ke 3 sampai birama ke 12, kemudian A1 mulai dari birama ke 13 ketukan

ke 1 sampai birama ke 19 ketukan ke 2, lebih ke variasi pengulangan lagu dari

Page 259: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

252

pada bentuk A dengan variasi melodi, kemudian B1 mulai dari birama ke 19

ketukan ke 3 sampai birama ke 23, kemudian bentuk C mulai dari birama ke 24

ketukan ke 1 sampai ke birama ke 27 ketukan 3, C1 mulai dari birama 27 ketukan

ke 4 sampai birama 31, kemudian kembali ke bentuk C’ mulai dari birama ke 32

ketukan ke 1 sampai birama 35 ketukan ke 3, bentuk D mulai birama ke 35

ketukan ke 4 sampai birama, kembali ke C’ mulai dari birama 41 sampai ke

birama 44 ketukan ke 3, kemudian di akhiri D’ mulai dari birama ke 44 ketukan

ke 3 sampai birama 51.

(8) Kontur yang digunakan umumnya adalah gerak ascending, descending

dan pendulous. Dapat dilihat dari grafik dibawah, grafik warna biru yang bergerak

horizontal yang menandakan pergerakan melodi:

Page 260: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

253

(9) Setelah melihat progresi akord pada lagu Tibu Do Ahu Ro, arah gerak

akor selalu mengikuti melodi dan mempunyai suatu pusat patokan yang teratur,

maka dapat disimpulkan bahwa lagu tersebut memiliki susunan akord yang

harmonis, karena tidak ditemukan adanya pelanggaran-pelanggaran terhadap

kaidah-kaidah harmoni.

Page 261: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

254

BAB V

PENUTUP

5.1 Ringkasan

1. Trio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen

vokal dengan musik yang tumbuh dan berkembang ditengah-tengah masyarakat

Batak Toba, dimana lirik lagunya menggunakan bahasa Batak Toba dan

perpaduan dua ensambel antara musik tradisi Batak Toba dan musik Barat atau

mencakup musik tradisional dan musik populer yang dalam perkembangannya

dibantu oleh berbagai media massa, yang mana personil trio mempunyai asal-

muasal marga dan daerah budayanya meliputi Kabupaten: (a) Tapanuli Utara, (b)

Toba Samosir, (c) Samosir, dan (d) Humbang Hasundutan.

2. Periodisasi perkembangan sebelum munculnya trio pada musik populer Batak

Toba meliputi dua masa, yaitu:

(a) Tradisi: Pada masa tradisi, musik sangat erat kaitannya dengan religi awal

masyarakat Batak Toba, masih berakar pada musik tradisi suku atau kelompok

etnis Batak Toba atau masih original musik pendukungnya, pada masa ini melodi

yang disajikan belum menampilkan variasi-variasi bila ditinjau dari segi struktur

harmoni Barat, tonalitas lagu-lagu dalam kategori ini terasa spesifik disebabkan

oleh wilayah nada bagi melodi yang dihasilkan oleh instrumen dan tangga nada

diatonis belum digunakan atau masih menggunakan tangga nada pentatonik

dimana perkembangannya dilakukan secara lisan.

Page 262: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

255

(b) Transisi: Pada masa transisi masyarakat Batak Toba secara berkelanjutan

mengalami perubahan di berbagai aspek kehidupan, khususnya perubahan di

sektor agama (Kristenisasi) sedikit-banyak mempengaruhi produk kebudayaannya

khususnya musik tradisi masyarakat Batak Toba, dimana musik Batak Toba mulai

tampak adanya perubahan gaya disebabkan oleh pengaruh dari lagu-lagu gerejani

yang menggunakan harmoni system Barat yaitu pada lagu-lagu gereja. Sistem

harmoni Barat itu dibawa oleh para misionaris ke dalam gereja Batak yang

diadopsi masyarakat Batak Toba hingga muncul dalam lagu Batak Toba yang

wilayah nadanya sudah mulai berkembang sudah mulai menggunakan tangga

nada diatonis.

3. Periodisasi perkembangan munculnya trio pada musik populer Batak Toba

meliputi dua masa, yaitu:

(a) Modernisasi merupakan masa munculnya trio pada musik populer Batak Toba:

Perkembangan dari sektor teknologi tentunya berimbas pada perubahan musik

Batak Toba. Munculnya berbagai macam jenis irama seperti: chacha, jazz, rumba,

waltz, tango, seriosa, keroncong dan lain-lain. Dianggap sebagai era munculnya

musik populer Batak Toba yang disebut juga dengan gaya Tapanoeli Modern.

Dan juga merupakan era munculnya penyanyi berformat trio pada musik populer

Batak Toba sebagian besar musik pada masa ini sudah memiliki struktur melodi

dan harmoni musik Barat.

(b) Konstilasi: Merupakan masa tradisi yang dimodernisasikan kembali ke dalam

gaya-gaya musik yang sedang berkembang sekarang dengan masih menunjukkan

adanya unsur-unsur tradisional pada sebuah lagu.

Page 263: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

256

4. Musik merupakan suatu budaya yang mencerminkan aspek sosial

kemasyarakatan di mana musik itu hidup, tumbuh dan berkembang, musik secara

signifikan dapat merubah sebuah situasi, karena musik mampu mengekspresikan

berbagai hal yang terjadi dalam sistem sosial sehingga musik mempunyai fungsi

yang sangat luas, misalnya musik diadakan untuk menghibur penguasa di istana,

untuk upacara yang bersifat ritual, hiburan, untuk upacara pernikahan dan lain-

lain. Demikian juga fungsi trio pada musik populer Batak Toba yang meliputi

Penyajian atau pertunjukan trio di musik populer dilakukan sangatlah bervariasi

dan tujuannya ada yang disajikan untuk hiburan pribadi semata dan juga yang

dipertunjukkan untuk kepentingan umum, pertunjukan bersifat komersial

(misalnya dengan menjual karcis masuk) maupun pertunjukan bersifat gratis.

Sebagian dilakukan sebagai hiburan dalam suatu perayaan/upacara, demi

kepentingan masyarakat atau keluarga, pada acara perkawinan, kematian, dan

lain-lain. Ada yang dilakukan tanpa mengharapkan pamrih (amatiran), namun

adapula untuk tujuan mencari nafkah (profesional). Pertunjukan dapat juga

dilakukan di tempat tertutup atau dilapangan terbuka. Kebanyakan pertunjukan

trio pada musik populer Batak Toba dilakukan untuk kepentingan bisnis/industry

musik, termasuk konser, festival dan lain-lain.

5. Trio pada musik populer Batak Toba muncul dikarenakan kebiasaan orang

Batak Toba bernyanyi, yang sudah dimulai dari masa tradisi, transisi hingga

modern yang merupakan masa munculnya trio pada musik populer Batak Toba.

Kedatangan misionaris menjadi awal perkembangan pengetahuan di musik Batak

Toba, kebiasan orang Batak Toba bernyanyi semakin terasah. Istilah trio

Page 264: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

257

merupakan salah satu bentuk penyajian instrumen vokal sebagai bagian dari

kebudayaan bangsa Barat atau istilah trio adanya di musik Barat. Nyanyian-

nyanyian dan musik gerejani merupakan salah satu hal yang sangat diperhatikan

oleh para misionaris, kemudian pada masa transisi kebiasaan bernyanyi itu

berkembang dengan adanya opera Batak, dan seiring dengan perkembangan

jaman/perkembangan teknologi pada masa modern, diasah dengan semakin

banyaknya muncul vokal grup walaupun penyanyi berformat trio pada musik

populer Batak Toba sudah muncul sebelumnya yaitu trio Marihot setelah perang

dunia ke-dua, kemudian dari data yang dikumpulkan penulis pada tahun 1961

muncul kembali istilah trio yaitu trio The King.

6. Trio Golden heart berperan penting dalam pengenalan istilah trio pada

masyarakat Batak Toba, karena trio Golden Heart yang sukses dalam penjualan

kaset pada awal tahun 1970-an, istilah trio semakin dikenal masyarakat Batak

Toba dengan munculnya trio Lasidos tahun 1976, dan dari data yang dikumpulkan

penulis merupakan awal dari lahirnya istilah parlima atau alto yang dinaikkan

satu oktaf, istilah parlima muncul untuk menjaga harmonisasi, karena

harmonisasi merupakan hal yang sangat penting pada format bernyanyi trio atau

bagaimana para personil trio menemukan suatu cara/langkah/solusi untuk

menjaga harmonisasi dalam format trio tetap terjaga. Hal ini dapat kita lihat dari

munculnya istilah parlima, merupakan suatu cara/langkah/solusi bagaimana

aransement vokal itu supaya tetap harmonis, komposisi vokal yang terlalu rendah

kemudian dinaikkan satu oktaf keatas, dalam hal ini suara alto dinaikkan satu

oktaf jadi suara 5 atau parlima, tujuannya adalah agar harmonisasi tetap terjaga.

Page 265: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

258

Ada beberapa trio yang terbentuk karena dari gabungan dari beberapa personil

trio yang sudah ada sebelumnya, salah satu penyebabnya dikarenakan si personil

trio ingin mencari trionya sampai si personil tersebut merasa nyaman di trionya

atau dapat dikatakan sipersonil ingin mencari tingkat harmonisasi yang lebih dari

trionya sebelumnya.

7. Opera Batak telah mempengaruhi status serta keterlibatan perempuan dalam

seni pertunjukan di masyarakat Batak Toba yang diikuti dengan munculnya trio

Sitompul Sister pada tahun 1965 yang beranggotakan perempuan.

8. Salah satu fungsi trio yang juga merupakan faktor trio pada musik populer

Batak Toba tetap eksis adalah sebagai hiburan, trio pada masyarakat Batak Toba

ini tetap eksis terutama karena kegunaannya sebagai hiburan di kedai-kedai

minuman (baik yang tidak mengandung alkohol ataupun yang mengandung

alkohol) dan juga di kedai makanan, fungsinya dalam konteks ini adalah lebih

kepada menghibur diri sendiri setelah lelah bekerja atau yang lebih sering disebut

dengan marmitu, dan trio sebagai hiburan di café yang berfungsi untuk menghibur

pengunjuung yang datang, lewat satu seni hiburan-dalam bentuknya menyanyi.

Kemudian untuk menghibur pada kegiatan-kegiatan seperti seminar, lokakarya,

peresmian gedung, pariwisata, pesta pernikahan, dan juga untuk kepentingan

politik atau propaganda pada saat melakukan kampanye dengan mengundang artis

trio-trio terkenal sebagai hiburan agar masyarakat tertarik untuk datang/hadir

dalam kampanye tersebut. Trio pada musik populer Batak Toba tetap eksis sampai

sekarang juga karena dapat membantu dari segi ekonomi personil dan para

pelaku/pendukung industri musik trio pada musik populer Batak Toba.

Page 266: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

259

9. Perkembangan strukur musik dari masa tradisi, transisi dan modern dapat

dilihat dari perubahan pemakaian melodi dan perubahan penggunaan tangga nada

pentatonik, pada masa tradisi belum menampilkan variasi-variasi bila ditinjau dari

segi struktur harmoni Barat, kemudian pada masa transisi sebagian lagu sudah

memakai pemakaian melodi yang sudah agak harmonis, pada masa modern

penggunaan tangga nada diatonik lebih dominan, yang juga sudah mempunyai

susunan harmoni dan tonalitas yang jelas.

5.2 Kesimpulan

1. Trio merupakan suatu fenomena pada masyarakat Batak Toba, yang dapat

dilihat dari banyaknya trio yang masih eksis, dan terus bermunculan trio-trio baru

yang menghiasi musik populer Batak Toba, baik sebagai penyanyi trio dan

pendengar lagu trio. Kegunaan trio pada aktifitas masyarakat Batak Toba dapat

ditemukan seperti pada acara pesta yang biasanya selalu menyertakan trio, dan

bernyanyi di lapo/kedai dengan format trio. Dari segi komersial, penjualan kaset

trio lebih banyak kita jumpai pada masayarakat Batak Toba. Kebanyakan

masyarakat Batak Toba lebih suka mendengar lagu jika dinyanyikan dengan

format trio, hal ini dikarenakan masyarakat Batak Toba sudah terbiasa dengan

harmonisasi nyanyian koor di gereja yang menjadi suatu kebiasaan bernyanyi

diluar aktifitas bernyanyi di gereja.

2. Kebanyakan penyanyi masyarakat Batak Toba lebih menyukai format

bernyanyi trio dari pada format bernyanyi kelompok lainnya atau solo, hal ini

dikarenakan memadukan harmonisasi bernyanyi di trio merupakan tantangan yang

Page 267: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

260

memberikan kepuasan tersendiri, baik jika dinyanyikan dengan sederhana atau

dengan skill vokal dalam penyampaian makna lagu, dan juga faktor kebiasaan

bernyanyi berkelompok yang sulit ditinggalkan penyanyi pada masyarakat Batak

Toba.

Page 268: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

261

DAFTAR PUSTAKA

Alisjahbana, S Takdir, 1996 “Revolusi Masharakat Dan Kebudayaan Di Indonesia”, Oxford University Press, Kuala Lumpur.

Badudu-Zain, 1996 “Kamus Umum Bahasa Indonesia”, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Bruner J, 1990 “Acts of Meaning” Harvard University Press, London. Chastain G, Seibert, P.S., and Ferraro, F.R, 1995 “Mood and Lexical

Access of Positive, Negative, and Neutral Words, J. General Psychol.

Coplan, David B, “Ethnomusicology and the Meaning of Tradition” dalam Ethnomusicology and Modern Music History. Stephen Blum, Philipp V. Bohlman dan Daniel M. Neuman (Ed). Urbana and Chicago: University of Illinois Press. Djohan, 2003 “Psikologi Musik”, Yogyakarta: Buku Baik. Gans H J, 1966 “Popular Culture in America: Social Problems in a Mass Society or Social Asset in a Pluralist Society?”. Dalam H.S. Becker (ed.) 1966, Social Problems: A Modern Approach. New York. “Grand Final Festival Trio Batak se-Riau 2007 : Malam Bertabur

Bintang”, Horas, Edisi 91. 15 – 31Januari. Hopkins Pandora, 1966. The Purpose of Transcription. Dlm Journal for

the Society of Ethnomusikologi. Kohs B Ellis, 1976 “Musical Form Studies in Analysis and Synthesis”,

Houghton Mifflin Company Boston, U.S.A. Kluckohn, Clyde, “Cermin Bagi Manusia”, Dalam Manusia Kebudayaan

dan Lingkungannya, Editor: Dr.Parsudi Suparlan, tanpa tahun. Kosasih L.M, 1976 “Sekitar Pengertian Dan Perkembangan Lagu – Lagu

Rakyat”, Bahas Edisi I, Medan. Kompas, 3 Februari 2013, h. 11 Lamb, Andrew, 1980 “The New Grove Dictionary of Music and Musician”

dalam Stanley Sadie (ed), Macmillan, London. Lewis, L.M., W. N., Scheff, B. K., and Radenhausen, R.A, 1995 “Can

Experimentally Induced Mood Affect Optimism and Oessimism Scores?”, Devel.,Learn.,Person.,Social, Curr Psychol.

Lexy J. Moeloeng, 1984 “ Metode Penelitian Kualitatif”, (Bandung : Rosda).

Mack Dieter, 1995 “Ilmu Melodi”, Pusat Musik Liturgi, Yogyakarta. ----------------- 2002 “Sejarah Musik Jilid 4”, Pusat Musik Liturgi,

Yogyakarta. ----------------- 2001 “Pendidikan Musik : Antara Harapan dan Realitas.”,

Universitas Pendidikan Indonesia – Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, Bandung.

Page 269: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

262

----------------- 2004 “Musik Kontemporer dan Persoalan Interkultural”, Arti, Bandung.

----------------- 1994 “Musik Kontemporer dan Persoalan Interkultural”, Arti, Bandung, 2004 dalam Raden, Franki, “Musik Kontemporer Indonesia: Dinamika Pertemuan Antara Dua Tradisi”, KALAM, edisi 2.

Malinowski, 1987 “Teori Fungsional dan Struktural,” dalam Teori Antroplologi. .

Malm, William P. 1964 “The Antropology Of Musik”, Northwestern University Press, Evaston III.

----------------------- 1977. Music Cultures of the Pacific: The Near East and Asia. New Jersey: Englewood Diffs.

Manuel, Peter, 1988 “Popular Music Of The Non-Western, World”, Oxfor University Press, New York.

Mawene M. Th. 2004“Gereja Yang Bernyanyi” PBMR ANDI, Yogyakarta.

McGrain Mark, 1986 “Musik Notation : Theory and Technigue for Music Notation”, Berklee Press, Boston.

McNeill J Rhoderick, 2002 “Sejarah Musik Jilid I”,PT BPK Gunung Mulia, Jakarta.

Mulkanas, Dede, 1994 “Mempertanggung-jawabkan Perhatian Dampak Media”, dalam Harian Kompas, 30 Januari.

Nakagawa, Shin, 2000 “Musik dan Kosmos: Sebuah Pengantar Etnomusikologi”, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Nettl Bruno, 1964“Theory and Method in Ethnomusicology”, The Free Press, New York.

“Palm Garden Gelar Festival” Horas, Edisi 121. 10-31 Maret. Panggabean K S Ivo, 1994 “Musik Populer Batak-Toba Suatu Observasi Musikologi-Diskografis”, Skripsi Fakultas Kesenian, Perpustakaan Universitas HKBP Nommenssen Medan. Pardosi Eni Teo, “Amigos Come Back”, Horas, Edisi No. 91/15 31 Januari 2008. -------------------- “Andung Mania”, Horas, Edisi No. 92/25 Fe3bruari-15 Maret 2008. Pasaribu. Ben.M. 1986. “ Taganing Batak –Toba: Suatau Kajian Konteks

Sabangunan”. Skripsi Sarjana USU Fakultas Sastra Jurusna Etnomusikologi, Medan

--------------------- 2004 “Pluralitas Musik Etnik”, Pusat Pengkajian Musik Batak Universitas HKBP Nommensen Medan, Medan. Purba Mauly, 2007”Musik Tradisional Masyarakat Sumatera

Utara:Harapan, Peluang Dan Tantangan”, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Dalam Bidang Ilmu Etnomusikologi Pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan.

--------------------- 2005 “Result Of Contact Between The Toba Batak People, German Missionaries, And Dutch Government Official: Musical And Social Change”, Jurnal Ilmu Pengetahuan

Page 270: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

263

dan Seni, Volume 1 Nomor 2, Departemen Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara. Purba M dan Pasaribu M Ben, 2006 “Musik Populer” Lembaga Pendidikan Seni Nusantara, Jakarta. Radcliffe-Brown, A.R., 1952. “Structure and Function in Primitive

Society”, Glencoe: Free Press. “Ricky Siregar 2011: Seniman Tulen dari Silindung Mantan Personil

Tarombo VG Pernah Menghibur Presiden Amerika”, Artista, Edisi Mei-Juni.

Sawyer, Stacey C. & Williams, Brian K. (2001). Using Information Technology, New York: McGraw-Hill Company. Halaman ini terakhir diubah pada 12.12, 14 November 2012.

Siahaan Edward. 2003. “Tapanuli Utara The Beautiful land”.Seni Jurnal PemerintahKabupaten Tapanuli Utara.

Siahaan. N. 1964. :126-127. Sejarah Kebudayaan Batak. Medan. CV. Napitupulu dan sons.

Simanjuntak, B.A. 1986. “Pemikiran Tentang Batak, Pusat Dokumentasi dan Pengkajian Kebudayaan Batak”, Universitas HKBP Nommensen, Medan.

Simanjuntak PWT, 2011. “Berkat Sekolah Zending, Tano Batak Maju” Horas, Edisi 135. 5 – 20 Maret 2011.

Sitompul Binsar,1986 “Paduan Suara dan Pemimpinnya”,BPK Gunung Mulia, Jakarta.

Simon Artur, 1984 “Functional Changes In Batak Traditional Music and Its Role In Modern Indonesia Society”, Asian Music, Journal Of The Society For Asian Music, Volume XV-2, Monash University Library. Sloboda, J.A, “Empirical Studies of Musical Affect”. In Riess-Jones, M. &

Hollerman, S. (Eds). Cognitive Bases of Musical Communication, American Psychological Association, Washington.

SJ E P Karl, 2004 “Ilmu Bentuk Musik”, Pusat Musik Liturgi, Yogyakarta. -------------- 1999 “Inkulturasi Nyanyian Liturgi”, Pusat Musik Liturgi,

Yogyakarta. Soedarsono, 1995 “Pendidikan Seni dalam Kaitannya dengan Kepariwisataan”. Makalah Seminar dalam Rangka Peringatan Hari Jadi Jurusan pendidikan Sendratasik ke-10 FPBS IKIP Yogyakarta,12Pebruari1995. Soeharto M, 1992 “Kamus Musik,PT Gramedia Widiasarana Indonesia”,

Jakarta. Sylado. Remy. 1983. “Musik Pop Indonesia: Suatu Kekebalan Sang

Mengapa ”, Dalam Edy Sedyawati (ed), Seni Dalam Masyarakat Indonesia, Jakarta, Bunga rampai, Gramedia.

Takari Muhammad, 2005 “Musik Populer Batak Toba: Kajian Terhadap Aspek Sejarah, Fungsi dan Struktur”, Studi Kultura, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan, Nomor 10 Tahun 5 Agustus.

Page 271: TRIO PADA MUSIK POPULER BATAK TOBA - · PDF fileTrio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang ... 2.6.3 Seni Sastra ... 3.3 Periodisasi Musik Populer

264

Takari Muhammad dkk, 2008 “Masyarakat Kesenian di Indonesia” Studi Kultura, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan. “Thomson Napitupulu : Penyanyi Batak di Negeri Prancis" Artista,Edisi

53 Tahun V-Juni 2012. (http://id.wikipedia.org/wiki/Compact_Cassette) Halaman ini terakhir diubah pada 12.26, 26 Desember 2012. http://en.wikipedia.org/wiki/Video Halaman ini terakhir diubah pada 3 January 2013 at 19:40. http://isranpanjaitan.wordpress.com. Halaman ini terakhir diubah/2009/11/23 http://laguBatak.wordpress.com/artis/trio-lamtama/. Halaman ini terakhir di ubah 31 Agustus 2008