Trigger 4 Modul Ipd Pre Diabetes

22
LAPORAN TUTORIAL MODUL ILMU PENYAKIT DALAM TRIGGER 4 : DIABETES MELITUS FASILITATOR : Dr.Rika Amran.MARS Ketua : Haya Septiani Lestari Sekretaris : Novika Gemala Sari Notulen : Retno Puspita Sari Anggota : Asriani Chania Zeniana Rahayu Habibi Al Afghani Sila Walfadila Putri Nurma Sari Ajeng Sawitri Nidya Dwi Cahyani Andi Akbar Malana

description

trigger 4 prediabet

Transcript of Trigger 4 Modul Ipd Pre Diabetes

Page 1: Trigger 4 Modul Ipd Pre Diabetes

LAPORAN TUTORIAL

MODUL ILMU PENYAKIT DALAM

TRIGGER 4 : DIABETES MELITUS

FASILITATOR : Dr.Rika Amran.MARS

Ketua : Haya Septiani Lestari

Sekretaris : Novika Gemala Sari

Notulen : Retno Puspita Sari

Anggota :

Asriani Chania

Zeniana Rahayu

Habibi Al Afghani

Sila Walfadila

Putri Nurma Sari

Ajeng Sawitri

Nidya Dwi Cahyani

Andi Akbar Malana

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

2015

Page 2: Trigger 4 Modul Ipd Pre Diabetes

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUTORIAL

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Modul : ILMU PENYAKIT DALAM

Trigger ke : 4

Semester : V (Lima)

Kelompok : Tutorial VI

Fasilitator : Dr.Rika Amran.MARS

Ketua : Haya Septiani Lestari (13-054)

Sekretaris : Novika Gemala Sari (13-055)

Notulen : Retno Puspita Sari (13-056)Anggota :

Asriani Chania (13-051)

Zeniana Rahayu (13-052)

Habibi Al Afghani (13-053)

Sila Walfadila (13-057)

Putri Nurma Sari (13-058)

Ajeng Sawitri (13-059)

Nidya Dwi Cahyani (13-060)

Andi Akbar Malana (13-206)

Padang, 02 oktober 2015

Diperiksa oleh,

Fasilitator Ketua Kelompok

Dr.Rika Amran.MARS Haya Septiani Lestari

Page 3: Trigger 4 Modul Ipd Pre Diabetes

MODUL ILMU PENYAKIT DALAM

Trigger 4 : Kami manis, semanis madu…

Ibu Firda,61 tahun, datang ke dokter untuk melakukan medical check up

karena akan menunaikan ibadah haji tahun ini. Dari beberapa hasil

pemeriksaan laboratorium ternyata didapatkan gula darah sewaktu ibu

Firda 211 mg/dl. Dari anamnesis tidak menemukan keluhan badan terasa

letih, polifagia, poliuria, atau polidipsi. Tidak ada riwayat sakit gula

dalam keluarganya. Selama ini ibu Firda merasa sehat-sehat saja dengan

berat badan stabil di kisaran 64 kg dengan tinggi badan 150cm. Oleh

dokter ibu Firda dianjurkan memeriksakan gula darahnya dilain kesempatan,

sekaligus juga memeriksakan urinnya. Setelah dicek ulang, ternyata

didapatkan hasil gula darah sewaktunya 189 mg% dan pada urin ditemukan

tes reduksi (+). Karena sudah 2 kali diperiksa, akhirnya ibu Firda minta

penjelasan ke dokter, apakah dia memang sakit gula?

Page 4: Trigger 4 Modul Ipd Pre Diabetes

STEP I

CLARIFY UNFAMILIAR TERMS

1. Polifagia : banyak makan

2. Poliurea : banyak mixturisi

3. Polidipsi : banyak minum

4. Tes reduksi : tes untuk melihat apakah ada glukosa

STEP II

DEFINE THE PROBLEMS

1. Berapa kadar glukosa normal ?

2. Kenapa pada anamnesa tidak ditemukan gejala klasik ?

3. Analisis nilai-nilai yang terdapat pada trigger ?

4. Apa tujuan pengecekan ulang pada kadar glukosa ? apakah cukup

dengan 2x pemeriksaan ?

5. Apa diagnose untuk ibu firda ?

6. Apa pemeriksaan penunjang diagnose tersebut ?

7. Apa hubungan polifagia, poliurea, polidipsi dengan keadaan klinis?

8. Apa tindakan yang harus dilakukan untuk bu firda?

9. Apa yang menyebabkan perbedaan nilai pada pemeriksaan pertama

dan kedua ?

Page 5: Trigger 4 Modul Ipd Pre Diabetes

STEP III

BRAINSTORM POSSIBLE HYPOTHESIS OR EXPLANATION

1.

Normal Disglikemia Hiperglikemia

GDP <100 100-125 ≥126

GDS <90 140-199 >200

PP 2 jam 80-140 140-199 >200

2. Tidak ditemukan gejala klasik karena kerja insulin masih bagus

(respon insulin masih baik dakam pemindahan glukosa ke jaringan)

3. Analisis :

Pemeriksaan GDS I : 211 mg/dl (HIPERGLIKEMIA)

Pemeriksaan GDS II : 189 mg/dl (DISGLIKEMIA)

Tanpa adanya gejala klasik

BB : 64 kg

TB : 150 cm

IMT : BB (kg)

TB2 (m)

= 28.4 Obesitas kelas I

Page 6: Trigger 4 Modul Ipd Pre Diabetes

Tes Reduksi (+) apabila kadar glukosa diatas kadar ambang 180mg/dl menggunakan reagen benedict

4. Tujuan : untuk memastikan keadaan hipergikemia dengan GDS/GDP ulang karena tidakditemukan gejala klasik pada GDS I

Tidak cukup dengan 2X pemeriksaan

Perlu pemeriksaan lanjut TTGO dengan 2 jam penahan atau puasa

< 140 mg/dl = normal

140-199 mg/dl = TGT

≥ 200 mg/d = DM

5. Prediabetes dengan kadar glukosa fase disglikemia

6. TTGO :

3 hari setelah pemeriksaan GDS II makan dan aktivitas biasa

Setelah malam ke 3 puasa 8 jam

Pemeriksaan GDP

Pemberian glukosa 75 mg/dl dalam 250 ml air

Puasa 2 jam

Pemeriksaan uang GDP /GDS

7. Polifagi, poliuria, polidipsi adalah gejala klasik untuk diagnose DM

Polifagia insulin terganggu produksi insulin gukosa darah ↑ ke jaringan nutrisi untuk metabolisme sel/ jaringan merangsang pusat lapar di nucklei ventral of hipotalamus LAPAR

Polidipsi glukosa↑ viskositas darah ↑ H2O merangsang pusat haus HAUS

Poliuria tereksitasi haus di hipotalamus sering minum ↑ GFR Urine ↑

8. Memberikan edukasi terapi non medicamentosa

Page 7: Trigger 4 Modul Ipd Pre Diabetes

Diet rendah lemak,rendah glukosa

9. Dipengaruhi oleh aktivitas, asupan gizi pada 1 hari dengan hari lainnya tidak sama, sehingga sangat mungkin mempengaruhi nilai GDS I dan GDS II pasien

Page 8: Trigger 4 Modul Ipd Pre Diabetes

STEP IV

ARRANGE EXPLANATION INTO ATENTATIVE SOLUTION

Lifestyle

Obesitas

Hipergikemia

(-) ada gelaja klasik

< 140

Pem. Ulang

GDP /GDS

140-199

TTGO

≥200

DMTGTNORMAL

Page 9: Trigger 4 Modul Ipd Pre Diabetes

STEP V

LEARNING OBJECTIVE

Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan tentang :

“PRE DIABET & DMT2” :

a. Etiologi

b. Patogenesa

c. Gejala

d. Diagnosa

e. DB

f. Penatalaksanaan

g. Komplikasi

h. Analisis Trigger

STEP VI

GATHERING INFORMATION AND PRIVATE STUDY

Mengumpulkan berbagai macam sumber informasi baik dari buku

literature, jurnal-jurnal, maupun dari internet.

Page 10: Trigger 4 Modul Ipd Pre Diabetes

STEP VII

SHARE THE RESULT

“PREDIABETES” :

A. Etiologi

- kondisi abnormalitas metabolisme glukosa yang ditandai dengan peningkatan

gula darah.kondisi yang mengawali cascade disfungsi vaskuar sebelum

diabetesnya didiagnosis.

B. Gejala

hipergikemia

Umumnya pasien berusia dekade 4

Umumnya penderita gemuk

disipidemia

C. Diagnosa

Kadar insulin puasa bisa tinggi atau rendah (pada keadaan lanjut)

Sering ditemukan usia dekade 4

Sering bertubuh gemuk dengan IMT ≥ 23

GDP ≥ 110 mg/dl

D. Diagnosa banding

DMT2

Page 11: Trigger 4 Modul Ipd Pre Diabetes

E. Penatalaksanaan

a.Edukasi

jika normal :

Harus diet

Exercise

Menurunkan BB

b. Prediabetes

Diet

Exercise

Pantau gula darah

c. DMT2

Edukasi

Meformin

Pantau gula darah 500 mg 1x per hari

Setelah makan selama 1 minggu

Pemeriksaan fisik : 1Inspeksi, pasien tampak dengan

kelebihan BB (gemuk) Pemeriksaan penunjang :

I. Pemeriksaan Gula Darah

GDS 1 211mg/dl

(Hiepergikemia tanpa gejala)

Karena obesitas lama kelamaan

mengakibatkan resistensi insulin

sehingga glukosa tidak bias masuk ke

Page 12: Trigger 4 Modul Ipd Pre Diabetes

jaringan otot ,mengakibatkan glukosa

plasma me ↑ hiperglikemia.

GDS II 189 mg/dl

(Disglikemia)

Kompensasi sel β pancreas

dalam sekresi insulin

Hormone adipoknetin yang

dihasilkan jaringan adipose

untuk sensitivitas insuin

Keduanya mengakibatkan

glukosa daam plasma dapat

berdifusi ke jaringan

Kadar gukosa plasma sedikit

menurun disglikemia

II. Pemeriksaan urin

Tes reduksi (+) 189 mg/dl

Page 13: Trigger 4 Modul Ipd Pre Diabetes

Kadar glukosa melebihi kadar ambang glukosa di ginjal yang mana

normalnya 180mg/dl yang dites melalui uji reagen benedict.

Penatalaksanaan : harus dilakukan uji TTGO terlebih dahulu untuk

memastikan diagnose pada pasien di trigger dan untuk perencanaan terapi.

F. Komplikasi

Adapun komplikasi yang dapat kita temukan pada pasien yang menderita

DMT2 ialah :

a. Retinopati

b. pjk

c. hipoglikemia

d. nefropati

e.neuropati , mikroangiopati

Page 14: Trigger 4 Modul Ipd Pre Diabetes

G. Analisa data pemeriksaan labor pasien :

Anamnesa

i. Nama : Ny.Firda

ii. Usia : 61 th

iii. K.U : tidak ada keluhan ,pemeriksaan guna

medical check up

(analisa : sel β pancreas masih baik dalam

menghasikan insulin sehingga tidak

ditemukannya gejala klasik yang

mengindikasi resistensi insulin.)

iv. Onset : (-)

v. F.ringan : (-)

xi. F.parah : (-)

xii. RPS : (-)

Pemeriksaan fisik : 1Inspeksi, pasien tampak dengan

kelebihan BB (gemuk)

Pemeriksaan penunjang :

III. Pemeriksaan Gula Darah

GDS 1 211mg/dl

(Hiepergikemia tanpa gejala)

Page 15: Trigger 4 Modul Ipd Pre Diabetes

Karena obesitas lama kelamaan

mengakibatkan resistensi insulin

sehingga glukosa tidak bias masuk ke

jaringan otot ,mengakibatkan glukosa

plasma me ↑ hiperglikemia.

GDS II 189 mg/dl

(Disglikemia)

Kompensasi sel β pancreas

dalam sekresi insulin

Hormone adipoknetin yang

dihasilkan jaringan adipose

untuk sensitivitas insuin

Keduanya mengakibatkan

glukosa daam plasma dapat

berdifusi ke jaringan

Kadar gukosa plasma sedikit

menurun disglikemia

Page 16: Trigger 4 Modul Ipd Pre Diabetes

IV. Pemeriksaan urin

Tes reduksi (+) 189 mg/dl

Kadar glukosa melebihi kadar ambang glukosa di ginjal yang mana

normalnya 180mg/dl yang dites melalui uji reagen benedict.

Penatalaksanaan : harus dilakukan uji TTGO terlebih dahulu untuk

memastikan diagnose pada pasien di trigger dan untuk perencanaan terapi.

Page 17: Trigger 4 Modul Ipd Pre Diabetes

KESIMPULAN

Prediabetes merupakan- kondisi abnormalitas metabolisme glukosa yang

ditandai dengan peningkatan gula darah.kondisi yang mengawali cascade

disfungsi vaskuar sebelum diabetesnya didiagnosis.

Biasanya pasien dengan obesitas perlu dilakukan uji TTGO untuk memastikan

nilai kadar GDP/GDS pasien untuk menegakkan diagnosias pasien dengan

kondisi normal, TGT ataupun DM

Pasien perlu mengontrol kadar glukosa tubuh dengan diet dan latihan jasmani

adar menurunkan resiko progresitas penyakit ke DM tipe 2

DAFTAR PUSTAKA

Sudoyo Aru W,Dkk.1999.Naskah lengkap penyakit dalam.Jakarta.FKUI

Siti Setiani,dkk.2014.buku ajar IPD jilid 3 Ed VI.Jakarta.Internapublishing