Trigeminal Neuralgia FIX
-
Upload
colleen-shepherd -
Category
Documents
-
view
14 -
download
6
description
Transcript of Trigeminal Neuralgia FIX
![Page 1: Trigeminal Neuralgia FIX](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982edc/html5/thumbnails/1.jpg)
Chapter 90
Trigeminal neuralgia
Aneesh Singla, MD, MPH
Definisi
Neuragia trigeminal didefinisikan sebagai nyeri yang terdistribusi pada
dermatom nervus trigeminal. Rasa sakit ini digambarkan sebagai seperti tersengat
listrik, menusuk, nyeri unilateral, memiliki onset mendadak dan berhenti sendiri.
Interval antara serangan bebas sakit; pemicu yang tidak berbahaya terjadi di
daerah sensorik yang sama atau berbeda dari wajah, dan ada sedikit atau tidak ada
gangguan sensorik di wilayah nyeri. Angka kejadian neuralgia trigeminal adalah 4
atau 5 dari 100.000 orang.
Pengamatan yang dilakukan oleh ahli bedah dan dilaporkan dalam sebuah
literatur menunjukkan bahwa mayoritas penderita dengan gejala klasik memiliki
kompresi mekanik pada nervus trigeminal saat meninggalkan pons dan dalam
perjalanan di ruang subarachnoid menuju terowongan Meckel. Umumnya,
mekanisme ini terjadi karena kompresi silang oleh arteri utama. Penyebab lain
yang diusulkan termasuk demielinasi plak dari multiple sclerosis atau adanya
fokus abses dan resorpsi tulang dengan iritasi saraf trigeminal di maxila atau
mandibula. Trigeminal neuralgia terjadi pada sekitar 1% dari pasien dengan
multiple sclerosis, dan sekitar 2% sampai 8% dari pasien dengan trigeminal
neuralgia memiliki multipel sclerosis. Terlepas dari etiologi, ada kemungkinan
bahwa kedua mekanisme perifer dan sentral memainkan peran dalam patogenesis
sindrom ini. Neuralgia Tigeminal memiliki prevalensi 0,1 sampai 0,2 per 1000
dan insiden mulai dari sekitar 4 atau 5 per 100.000 per tahun sampai dengan 20
per 100.000 per tahun setelah usia 60 tahun. Perbandingan perempuan dan laki-
laki sekitar 3:2. Saraf trigeminal (saraf kranial V) adalah yang terbesar dari saraf
kranial. Perjaanan nervus trigeminus dimulai di batang otak dan berjalan
sepanjang permukaan ventrolateral dari pons dan ruang subarachnoid sampai
memasuki ganglion yang berlokasi di terowongan Meckel. Percabangannya
adalah optalmika atau cabang V1, maxila atau cabang V2, dan mandibula atau
1
![Page 2: Trigeminal Neuralgia FIX](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982edc/html5/thumbnails/2.jpg)
cabang V3. Distribusi relatif nyeri pada neuralgia trigeminal adalah sebagai
berikut: V1 20%; V2 44%; V3 36% .10
GEJALA
Gejala khas neuralgia trigeminal melibatkan kejutan seperti nyeri tersengat
listrik dalam satu atau lebih cabang saraf trigeminal. Nyeri sering intermiten,
dengan interval bebas nyeri berbulan-bulan atau bahkan tahun. Rasa sakit bisa
berlangsung beberapa detik sampai kurang dari 2 menit. Rasa sakit setidaknya
terdapat empat dari lima karakteristik berikut: distribusi sepanjang satu atau lebih
cabang saraf trigeminal; meningkat tiba-tiba, tajam, dangkal, menusuk, atau
seperti terbakar; intensitas berat; dipicu oleh kegiatan sehari-hari tertentu, seperti
makan, berbicara, mencuci wajah, atau membersihkan gigi; dan antara
paroxismal, pasien benar-benar asymptomatic. Secara umum, tidak ada defisit
neurologis pada pasien.
PEMERIKSAAN FISIK
Diagnosis neuralgia trigeminal ditegakkan terutama oleh riwayat. Kriteria
khas untuk diagnosis ini adalah lima deskriptor rasa sakit. Diagnosis harus
dipertanyakan jika kriteria ini tidak terpenuhi, sebagai berikut: rasa sakit
paroksismal; rasa sakit dapat dipicu oleh sentuhan ringan pada wajah (daerah
pemicu); rasa sakit terbatas pada nervus trigeminal; rasa sakit unilateral; dan
pemeriksaan sensorik normal. Jika memungkinkan, pemeriksaan fisik dari rongga
mulut, gigi, dan distribusi saraf trigeminal harus dilakukan. Secara umum, tidak
ada defisit sensorik motorik, namun pemeriksaan serial dapat mendeteksi
perubahan dan mengidentifikasi penyebab sekunder neuralgia trigeminal.
BATASAN FUNGSIONAL
Secara umum, tidak ada defisit neurologis dari neuralgia trigeminal.
Namun, rasa sakit ini dapat menyebabkan morbiditas yang signifikan dalam
kegiatan hidup sehari-hari. Selama kambuh, pasien dapat lumpuh karena sakit;
mereka mungkin tidak dapat melakukan aktivitas yang berkaitan dengan saraf
2
![Page 3: Trigeminal Neuralgia FIX](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982edc/html5/thumbnails/3.jpg)
trigeminal, seperti menyisir rambut, mengunyah makanan, atau mencukur.
Berbicara di telepon mungkin menyakitkan. Memakai kacamata atau makeup
dapat menghalangi. Rasa sakit dari neuragia trigeminal tidak kontinyu tapi
paroksismal, menunjukkan spontanitas dari neurons tertentu; dan sering terjadi
kambuh dengan sentuhan. Oleh karena itu, setiap kegiatan yang melibatkan
kontak dengan wajah dapat menjadi sulit atau bahkan tidak mungkin.
STUDI DIAGNOSTIK
Setelah diagnosis trigeminal neuralgia diduga atau dikonfirmasi, pasien
harus mlakukan diagnostik pencitraan otak dengan computed tomography atau
magnetic resonance imaging. Magnetic resonance imaging mungkin lebih baik
untuk melihat adanya plak multipel sclerosis dan untuk melihat hubungan anatomi
akar trigeminal serta untuk melihat kelainan pembuluh darah halus yang mungkin
menyebabkan kompresi. Elektromiografi, merupakan studi konduksi saraf, dan
pengujian sensori kuantitatif dapat memberikan hasil yang sensitif , hasil
kuantitatif dan obyektif untuk diagnosis, lokalisasi, dan akurasi kerusakan pada
nervus trigeminal. Penelitian lain yang mungkin memiliki peran dalam diagnosis
termasuk intraoral, tengkorak, dan radiografi dan riwayat sakit setiap hari.
table 90-1 diagnosis banding dari trigeminal neuralgia atau nyeri fasial
Kondisi prevalensi Lokasi utama dan
penjalarannya
waktunya Karakter dan keparahannya
Faktor pencetus
Faktor terkait
Dental
Pulpal Sangat sering
Terlokalsasi di bagian gigi
Dapat terjadi 10-20 menit setelah stimulus
Tajam, menusuk, berdenyut, sedang sampai berat
Panas, dingin atau makanan manis, jarang terjadi spontan
Bantuan langsung pada pengehentian stimulus
Fraktur atau Cukup Terlokalisasi Sangat Tajam, sedang Mengigit, Sakit yg
3
![Page 4: Trigeminal Neuralgia FIX](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982edc/html5/thumbnails/4.jpg)
gigi retak sering pada satu atau dua gigi, tetapi mungkin lokalisasi yg buruk, sulit untuk divisualkan
singkat, detik, intermiten
tidak pernah spontan, mungkin sensitive terhadap panas
berulang, memburuk setelah kekuatan dihentikan,
Pulpal- pulpitis kronik
sering Lokalisasi bagian yg buruk, intraoral
Intermiten, jam
Ringan,tumpul, berdenyut
Kadang-kadang panas
Sering pemulihan yg luas
Periodontal- periodontitis apical kronik
sering Lokalisasi bagian yg buruk, intraoral
Intermiten, menit sampai jam
Ringan,tumpul, berdenyut
Restorasi yg luas
Sinus mungkin terlihat, rasa yg jelek
Nyeri tulang- osteomyelitis
jarang Paling sering di mandibula, meluas
Terus-menerus Berdenyut, berat Mengigit pada gigi
Pyrexia, malaise, trismus, pembengkakan mungkin parathesia,pus, pergerakan gigi, sequestra
Nyeri denture, tekanan dari nervus mental, trigeminal neuralgia sekunder
jarang Lokalisasi inraoral
Intermiten, sehari-hari
Sakit, mungkin tajam jika berlebihan di nervus mental
Makan dengan gigi palsu
Sering kemerahan, ulserasi di area yg ada tekanan
Neurologis trigeminal neuralgia
Klasik, tipikal
jarang Inraoral atau ektraoral di regio trigeminal
Setiap episode nyeri berakhir detik sampai menit, periode refraktori, dan panjang peroide tidak nyeri
Tajam, rasa tertembak, sedang sampai sangat berat
Provokasi pada sentuhan ringan seperti; makan, pencucian berbicara
Berlainan pada zona pemicu
4
![Page 5: Trigeminal Neuralgia FIX](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982edc/html5/thumbnails/5.jpg)
Atipikal, trigeminal neuralgia
jarang Inraoral atau ektraoral di regio trigeminal
Serangan tajam berakhir detik sampai menit, selajutnya tipe kontinu dengan nyeri yg mendasarinya, kurang cenderung memiliki remisi nyeri
Tajam, rasa tertembak, sedang sampai berat tapi juga tumpul, rasa terbakar, terus menerus yg ringan dengan nyeri yg mendasarinya
Provokasi pada sentuhan ringan tetapi tipe jenis kontinu faktor pencetusnya tidak jelas.
Mempunyai area trigger yg kecil, pola variabel
Trigeminal neuropati
Sangat jarang
Area trigeminal, namun dapat menyebar ke luar
Terus-menerus Tumpul dengan ekserbasi yg tajam
Area allodynia dengan sentuhan ringan
Hilangnya sensorik, subjektif-objektif, progresif, vasodilatasi dan mungkin terjadi pembengkakan
Glossopharyngeal neuralgia
Sangat jarang
Intraoral dalam distribusi glossopharyngeal
Setiap episode berakhir detik sampai diatas 2 menit
Tajam, menusuk , terbakar, berat
Menelan, mengunyah, berbicara
Tidak ada deficit neurologi
Post herpetic neuralgia
jarang Sangat sering di bagian pertama pada trigeminal
Nyerinya terus menerus
Geli, keparahanya bervariasi
Allodynia taktil
Lebih dari 6/12 setelah herpes zoster akut
Vascular
Sakit kepala kluster, episode bebas nyeri episodic, kronik, tidak remisi
jarang Orbital, supraorbital, temporal
15-180 menit sampat jam yg berat, dari 1 setiap hari yg lain sampai 8 per hari
Panas, membakar, berat
Vasodilator, seperti: alkohol
Injeksi conjungtiva, lakrimasi, kongesti nasal, rhinorrhea, berkeringat, miosis, ptosis, eyelid edema, restlessness
5
![Page 6: Trigeminal Neuralgia FIX](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982edc/html5/thumbnails/6.jpg)
SNCT Sangat jarang
Ocular, periocular, namun dapat menyebar ke ares frontotemporal, rahang atas dan palatum
Setiap episode diatas 2 menit; intermiten, serangan berat per hari dan dapat remit
Terbakar, tersetrum, menusuk, berat
Pergerakan leher
Injeksi konjungtiva. lakrimasi, kekakuan nasal, rhinirhea
Paroxysmal hemicranial kronik
Sangat jarang
Mata, dahi Nyeri terjadi 2-45 menit , 5-10 kali
Menusuk, berdenyut,
Pergerakan kepala, respon ke endomethacin
Gejala otonom seperti SUNCT
Giant cell arteritis
jarang Mungkin bilateral, sebagian besar di arteri temporal
Terus menerus Sakit, berdenyut, tajam
mengunyah Jaw claudication, anorexia, gejala penglihatan, biopsy arteri temporal adalah gold standar
Temporomandibular disorder, nyeri idiopatik orofasial, facial athromyalgia
Relatif sering
Mungkin bilateral, periauricular, menjalar ke leher,
Intermiten, dapat terjadi jam-an, mungkin terjadi ekserbasi berat
Berdenyut, tajam atau sakitnya tumpul
Mengepalkan, keras, susah membuka, faktor pisikososial, trauma
Mungkin sulit membuka, kelembutan dari otot mastoid, oklusi yg diubah, repon menjadi relaksasi.
Nyeri fasial atipikal
Relatif sering
Mungkin bilateral atau unilateral, dapat menyebar di luar area trigeminal, lokasinya dapat berubah
Intermiten atau terus menerus, sering ada riwayat nyeri yg panjang
Nagging, berdenyut, sakitnya tumpul, berat ringan sampai sedang.
Kegiatan hidup, stress, perubahan cuaca, pergerakan
Dysthesia, edema fasial, sakit kepala, depresi
Atipikal odontalgia phantom tooth
jarang Intraoral di satu gigi atau semua gigi, gusi, pergerakan ke area lainya
Kontinu, beberapa menit sampai jam
Tumpul, berdenyut, mungkin tajam yg ringan sampai sedang
Kegiatan hidup, emosional, hipersensitivitas gigi
Sering pada riwayat pencabutan gigi
6
![Page 7: Trigeminal Neuralgia FIX](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982edc/html5/thumbnails/7.jpg)
terhadap suhu dan tekanan
Pengobatan
Pengobatan yang bisa mengurangi nyeri dari neuralgia oksipital adalalah
terapi panas atau dingin, pemijatan, menghindari fleksi-ekstensi atau rotasi tulang
servikal secara berlebihan, akupuntur, dan penggunaan TENS. Pengobatan topikal
seperti lidokain, ketamin, dan ketoprofen bisa juga membantu. Pilihan
farmakologi terdapat pada tabel 90-2. Antikonvulsan karbamazepin memiliki
efektifitas dalam menangani neuralgia trigeminal seperti diamati oleh beberapa
percobaan kontrol. baclofen dan lamotrigin juga membantu pada percobaan
kontrol. pengamatan, pengalaman klinis, dan pengalaman penulis juga
menyarankan bahwa fenitoin, clonazepam, topiramat, sodium valproat,
gabapentin, pregabalin, oxacarbazepin, zonisamid, levetiracetam, mexiiletin, dan
lidokain bisa juga berguna terapi farmakologis dengan NSAID, acetaminophen,
antidepresan trisiklik, SSRI, dan muscle relaxant bisa juga berguna. Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa lidokain intranasal 8% yang diberikan secara
semprotan meter-dose menghasilkan analgesia cepat namun sementara tanpa
dampak yang serius pada pasien dengan neuralgia trigeminal kedua. Pada
umumnya, 80% pasien akan merespon pengobatan medikamentosa.
Table 90-2 pilihan farmakologi untuk trigeminal neuralgia menurut laporan dari literature
7
![Page 8: Trigeminal Neuralgia FIX](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982edc/html5/thumbnails/8.jpg)
obat Dosis sehari NNT
carbamazepine 300-2400 mg 1.4-2.1 (1.1-3.9)
baclofen 60-80 mg 1.4 (1.0-2.6)
lamotrigine 400 mg 2.1 (1.3-6.1)
phenytoin 300-400 mg
clonazepam 6-8 mg
valprote 1200-1400 mg
oxcarbazepine 600-2000 mg
Intravenous lidocaine 2-5 mg/kg
mexiletine 10 mg/kg
*data indikasi dari placebo-controlled trials
NNT adalah jumlah yg dibutuhkan untuk pengobatan untuk memperoleh satu pasien dengan paling sedikit 50% relief pain
dari sindrup SH, Jensen TS, pharmacotheraphy of trigeminal neuralgia clinic pain 2002; 18:22-27
Rehabilitasi
Modalitas untuk mengontrol nyeri seperti stimulasi elektrik, pijatan es,
beban panas, bisa memiliki peranan dalam rehabiilitasi dan penyembuhan
neuralgia trigeminal. Terapi bisacara bisa diindikasikan untuk membantu deficit
motorik oral yang mempengaruhi bicara dan menelan.
Peralatan adaptif seperti earset telepon bisa direkomendasikan. Beberapa
pendekatan rehabilitasi nyeri kronik bisa juga berguna seperti meningkatkan higin
sebelum tidur, aerobic intensitas rendah, biofeedback, terapi kognotif dan prilaku,
dan teknik-teknik relaksaasi.
Prosedur
8
![Page 9: Trigeminal Neuralgia FIX](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982edc/html5/thumbnails/9.jpg)
Blokade nervus trigeminus bisa mngurangi intensitas atau episode nyeri.
Blokade nervus dengan anestesi lokal menurunkan nyeri neuralgia trigeminal
sementara. Nyeri tersebut kadang-kadang bisa memperpanjang durasi anestesi
lokal. Secara klinis, blokade nervus bisa diulang beberapa interval, tetapi klinisi
secara hati-hati harus mempertimbangkan risiko dan manfaat dari blokade ini.
Blokade nervus bisa digunakan untuk tujuan diagnostik dan untuk menunjukkan
pada pasien efek dari neurotomi atau rizotomi terencana.3 beberapa sudah
melaporkan hasil jangka pendek yang baik dari blokade nervus dengan alkohol
atau gliserol, tetapi berdasarkan konsensus di antara hampir seluruh klinisi hasil
jangka panjang dari blokade nervus tidaklah menguntungkan karena tingkat
kesuksesan yang lebih rendah dan morbiditas yang lebih tinggi. akupuntur bisa
juga memiliki peranan dalam pengobatan neuralgia trigeminal.
Pembedahan
Tujuan utama dari terapi pembedahan hanyalah dekompresi mikrovaskular,
dengan hasil jangka panjang yang sangat baik; 70% memiliki hasil yang positif.31
terapi lain yang memiliki peranan adalah neurektomi perifer, neurotomi gasserian,
gangliolisis, traktotomi trigeminal, ablasi rediofrekuensi, cryoneurolisis, dan
stimulasi perifer.
Komplikasi Penyakit Potensial
Pada neuralgia trigeminal biasanya disepakati untuk dilakukan terapi pembedahan
atau farmakoterapi. Bagaimanapun neuralgia trigeminal bisa progresif menjadi
sindrom nyeri kronik intraktabel. Pada kasus yang sukar disembuhkan, penting
untuk mempertibangkan diagnosis lainnya atau sindrom nyeri wajah. Harus
diberikan perhatian lebih untuk mengobati dan mengatur efek psikososial dari
sindrom nyeri kronik yang diobati dengan terapi tambahan yang sesuai, termasuk
biofeedback, terapi kognitif dan prilaku, dan teknik managemen stres.
Daftar Pustaka9
![Page 10: Trigeminal Neuralgia FIX](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982edc/html5/thumbnails/10.jpg)
1. Kitt CA, Gruber K, Davis M, et al. Trigeminal Neuralgia: opportunities for research and treatment. Pain 2000;85:3-7.
2. Devor M, Amir R, Rappaport ZH. Phatophysiologi of trigeminal neuralgia: the ignition hypothesis. Clin J Pain 2002;18:4-13
3. Loeser J, Bonica’s Management of pain. 3rd ed. Philadelpia, Lippincott Williams &Wilkin. 2001;859-860.
4. Nurmikko TJ, Eldridge PR. Trigeminal Neuralgia- Pathophysiology, diagnosis and treatment. Br J Anesh. 2001;87: 117-132.
5. Scrivani SJ, Mathews ES, Maciewisz RJ, Trigeminal Neuralgia. Oral surg oral med pthol oral mediol. 2005;100:527-538.
6. Zakzewesh JM, Diagnosis and differential diagnosis of trigeminal neuralgia. Clin J Pain. 2002;18:14-21
7. Kapur N, Kamel IR, Herlick A. oral and craniofacial pain: diagnosis, pathophisiology and treatment. Int Anesthesiol clin. 2003;41:115-150
8. Tenser RB, Trigeminal neuralgia: mechanism of treatment. Neurology. 1998;51:17-19.
9. Jackson EM, Bussard GM, Hoard MA. Trigeminal neuralgia; a diagnostic challenge. AM J Emeg Med. 1991;17:597-600.
10. Loeser JD, Bonica’s Management of pain, 3rd ed. Philadelpia, Lippincott Williams &Wilkin. 2001;859-860
11. Dandy W, Concerning the cause of trigeminal neuralgia. Am J Surg 1934;204;447-455.
12. Janneta PJ, Microsurgical approach to the trigeminal nerve fir ticdouloureuc. Proc neurosurg. 1976;7;180-200.
13. Silbestein SD, Young WB, Headaches and facial pain. In goetz CG, ed textbook of clinical neurologi. Philadelpia, Lippincott Williams &Wilkin. 2001;859-860
14. Manzoni GC, Torelli P. Epidemiology of typical and atypical craniofacial neuralgia. Neurol sci 2005;26;56-67.
10
![Page 11: Trigeminal Neuralgia FIX](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982edc/html5/thumbnails/11.jpg)
15. Clasification and diagnostic criteria for headache disorder, cranial neuralgia and facial pain. Cephalgia 1988;8;1-96.
16. White J, Sweet H. Pain and the neurosurgeon. Springfield, Charles C Thomas, 1969.
17. Jaaskelainen Sk. The utility of clinical neurophysiological and quantitative sensory testing for trigeminal neurophaty. J orota Pain, 2004;18;355359.
11