Treatment of Acute Apical Abscess by Single Visit
-
Upload
nura-yu-ratih-putri -
Category
Documents
-
view
147 -
download
17
Transcript of Treatment of Acute Apical Abscess by Single Visit
TREATMENT OF ACUTE APICAL ABSCESS BY SINGLE VISIT ENDODONTICS – 2 CASE REPORTS
KELOMPOK 2
Anggota Kelompok A2
Joko Irianto 020911033 Nove Surya H 020911050
Nurayu RP 020911034 Yuniar Elsa D 020911051
Silvia MS 020911035 Aryo Dwipo K 020911052
Rycka PS 020911036 Putri Intan S 020911055
Ike Sesaria P 020911037 Prasidha M ELF 020911056
Farhatut D 020911038 Fepta Dea A 020911057
Ira Anggar K 020911039 Adam Ziefrial 020911058
Anindita MS 020911040 Fika Windia L 020911059
Dinda Fitrina U 020911041 Veronika APN 020911060
Meiriani Putri 020911044 Duvada Ambara D 020911061
Erni Kurnia O 020911045 Ni Made Ayu LP 020911062
Restika Anindita P 020911047 Ryan M 020911063
Fitra Dara D 020911049 Pradipto Natryo N 020911064
ABSTRAK
Tujuan pemublikasian laporan kasus ini adalah untuk menunjukkan
efektifitas endodontik kunjungan tunggal pada gigi dengan abses
apikal akut. Gigi non-vital yang terinfeksi pada dua pasien dirawat
dengan PSA kunjungan tunggal bersama dengan insisi dan
drainase abses pada kunjungan yang sama. Tindak lanjut (follow-
up) dari kedua pasien menunjukkan redanya gejala sampai batas
yang luar biasa pada malam hari setelah hari perawatan.
Gambaran radiografi menunjukkan penyembuhan tulang di daerah
periapikal yang signifikan setelah 3 bulan pada kedua pasien.
Definisi perawatan darurat endo restorasi
Kedaruratan endodontik rasa nyeri/pembengkakan diagnosis serta perawatan dengan segera
Disebabkan kelainan pulpa / jar. periradikuler
Contoh perawatan darurat endo restorasi
Abses periapikal akut yang berkaitan dengan gigi non-vital yang terinfeksi.
(Khan et al, 2011)
Sinonim : Abses akut, abses periapikal akut, abses dento alveolar akut, abses radikuler akut.
Definisi : Abses apikal akut adalah suatu kumpulan
nanah yang terbatas pada tulang alveol di daerah apeks akar gigi
Setelah kematian pulpa dengan perluasan infeksi ke dalam jaringan periradikuler melalui foramen apikal
Acute Apical Abscess
Gejala : Moderat sampai parah Pembengkakan jaringan lunak Gigi biasanya nyeri terhadap palpasi dan perkusi Gigi menonjol Kadang disertai manifestasi sistemik suatu proses infeksi
seperti demam, malaise dan lekositosi Stimuli termis dan elektris tidak memberikan respon katrena
pulpa telah nekrosis
Radiografi :Tergantung derajat kerusakan jaringan keras akibat iritan. Pelebaran periodontal space, radiolusen difuse di daerah periapikal
Acute Apical Abscess
Single visit endodontic : Teknik PSA yang dilakukan dalam satu kali kunjungan saja ke
dokter gigi.3
Single visit endodontic : Prosedur dari keseluruhan
perawatan pasien yang berhubungan dengan endodontik, dan
bukan merupakan suatu prosedur yang digunakan untuk
menggantikan teknik multivisit seluruhnya. Baik perawatan
one-visit maupun multivisit, sebaiknya dianggap sebagai
bagian dari keseluruhan lingkup perawatan endodontik,
dimana pilihan apakah menggunakan one-visit atau multivisit
ditentukan oleh kondisi dari masing-masing kasus pasien.4
Single Visit Endodontic
Menurut Trallero5, teknik one-visit menggunakan bichloride wash, hot platinum wire sterilization, dan pengisian saluran akar menggunakan zinc oxide, eugenol, dan pasta
xeroformMenurut Inglis6, teknik one-visit menggunakan kokain
sebagai anestetik pulpa, aplikasi rubber dam, sterilisasi saluran akar menggunakan chloropercha,
sectional gutta-percha, atau formopercha
Menurut Okun7, Camara8, dan Kaplan et al9, teknik one-visit merupakan macam teknik perawatan endodontik bedah
yang digunakan untuk melengkapi proses perawatan saluran akar dalam satu kali kunjungan dimana proses
penyembuhannya sangat baik setelah perawatan
Single Visit Endodontic (klinis)
Keuntungan:10
Kenyamanan pasien Tidak adanya keluhan nyeri pasca
perawatan Hemat waktu Meminimalisasi rasa takut dan cemas Meminimalisasi perawatan terhenti Estetik
Kerugian:10
Melelahkan pasien Dokter gigi kurang pengalaman Tidak memungkinkan untuk
semua kasus
Single Visit Endodontic
GIGI VITAL GIGI NON VITAL
Pulpitis irreversible
Fraktur mahkota
Pulpitis reversible
Periodontitis apikalis
Nekrosis pulpa
Indikasi Single Visit 11,12
CASE REPORT 1
CASE REPORT 1
Seorang laki-laki berusia 38 tahun terlihat dalam rumah sakit ini dengan keluhan nyeri dan pembengkakan di kuadran kanan atas
dan mengalami demam ringan. Rasa nyerinya konstan, berdenyut, spontan, mengarah ke
daerah kepala dan berlangsung selama beberapa menit setelah inisiasi. Rasa nyeri diperburuk oleh makanan yang panas dan
saat mengunyah.
Pemeriksaan umum
Pemeriksaan ekstraoral Pasien mengalami pembengkakan di bagian kaninus kanan tanpa limfadenopati
Pemeriksaan intraoral
Terdapat pembengkakan dengan fluktuasi sedang, terletak 3 mm di bawah margin gingiva pada sisi 13 dan 14
Mahkota gigi14 mengalami perubahan warna dan terdapat karies yang cukup luas
Respon ringan untuk tes dingin dan panas
Tes perkusi (+)
Gigi goyang derajat 1
Pemeriksaan penunjang (Ro)
Diagnosa
Pulpitis irreversible akut dan abses periapikal akut
Rencana perawatan
1. Membuka Access cavity dan ruang pulpa sehingga pus dapat keluar (drain)
2. Insisi dibuat menggunakan surgical blade no 11, dan drainase artery forceps dan bone trephination.
3. Sebelum dilakukan perawatan saluran akar, irigasi dengan saline terlebih dahulu setelah drainase berhenti
4. Perawatan saluran akar menggunakan tekhnik step back. Menggunakan K FILE 15-60
5. 5,25 % sodium hypochlorite diinsersikan ke saluran akar selama 30 detik dan lakukan irigasi, sebelum pergantian K File.
Rencana perawatan
6. Pengisian saluran akar menggunakan gutta purchacone dan pasta pengisi eugenol menggunakan tekhnik kondensasi lateral
7. Mahkota direstorasi sementara menggunakan glass ionomer cement
8. Diberi Rubber dam (latex) dan dipotong seperempat inci, dipotong digunakan untuk drain, dan dimasukkan ke dalam insisi yang dipakai sebagai drainase
9. Pasien di beri obat coamoxi-clav, metronidazole, naproxen sodium
Evaluasi Pasien diberikan obat-obat an berupa coamoxi-clay,
metronidazole dan sodium naproxen
Pasien ditanya /dikontrol setiap malam hari untuk mengetahui sejauh mana pembengkakan, rasa, nyeri dan demam berkurang
Evaluasi/ follow up dilakukan 3 hari setelah perawatan. Pada pasien tidak didapatkan bengkak,demam maupun rasa nyeri
Penyembuhan tulang akan terjadi pada tiga bulan setelah operasi/perawatan dilakukan
Evaluasi/follow up dilakukan kepada pasien setiap 3 bulan selama 1 tahun dan tidak didapatkan adanya tanda-tanda kekambuhan dari infeksi apikal tersebut
CASE REPORT 2
CASE REPORT 2Seorang laki-laki berumur 15 tahun dirujuk ke Operative Department di Islamic International Dental Hospital untuk dilakukan perawatan pada gigi insisif sentral dan lateral kanan gigi rahang bawah. Pasien telah mengalami kecelakaan sepeda ketika berusia 10 tahun dan tidak pernah periksa ke dokter gigi. Riwayat pasien tidak menunjukkan gigi luksasi, intrusi dan ekstrusi. Pasien kadang-kadang merasakan nyeri ringan dan bengkak pada regio anterior mandibula. Pemeriksaan klinis dari jaringan lunak menunjukkan tidak ada bekas luka dan fistula. Tidak ada gigi yang berubah warna. Kedua gigi insisif sentral dan lateral agak sensitif terhadap perkusi dan palpasi tanpa adanya mobilitas. Gigi insisif lateral kiri dan sentral kanan mandibula tidak ada respon terhadap tes electric pulp. Dimana insisif lateral mandibula kiri merespon dengan batasan normal.
Anamnesis
Laki-laki 15 th datang dengan keluhan rasa nyeri dan bengkak pada regio
anterior bawah.
Pasien jatuh dari sepeda 5 tahun lalu kemudian ke dokter gigi
Tidak dijelaskan riwayat gigi luksasi, intrusi atau ekstrusi
Pemeriksaan umum
Jaringan lunak tidak menunjukkan adanya fistula
Gigi-gigi tidak mengalami perubahan warna
Pada gigi 31,32,41,42 sensitive pada perkusi dan palpasi tetapi tidak mengalami kegoyangan
Pada gigi I1 kanan bawah dan I2 kanan, kiri bawah (-) EPT
I2 kiri bawah respon terhadap EPT dibawah batas normal.
Pemeriksaan intraoral
Tidak ditemukan adanya fistula pada pemeriksaan jaringan lunak
Tidak ada perubahan warna gigi
Pada insisif central dan lateral terdapat sedikit reaksi terhadap tes perkusi dan palpasi
Pada gigi 32, 42, dan 41 tidak ada reaksi pada tes elektrik
Pemeriksaan penunjang (Ro)
Diagnosa
Acute apical abscess
Root canal treatment dilakukan pada semua gigi insisiv RB
Menentukan panjang kerja : RO apeks dikurangi 1mm
Menggunakan k-file ukuran 15-60 dengan tekik step back
Jaringan pulpa yang nekrotik diakses menggunakan k-file uk.15 melewati foramen apikal
Cairan mukopurulen di drainase menggunakan insisi pada daerah bengkak yg mengalami fluktuasi menggunakan pisau bedah #11 dan bone trephination
Ketika drainase selesai, saluran rubber dam dijahit lalu kanal nya di preparasi sampai 1mm lebih pedek dari RO apeks menggunakan k-file uk.15-60 menggunakan teknik step back
Selama preparasi kanalnya di irigasi dengan sodium hypochlorite (30dtk) dan larutan saline
Rencana perawatan
Evaluasi
Pemeriksaan radiografi setelah 6 bulan pasca perawatan endodonsi menunjukkan penyembuhan lesi periapikal secara nyata.
Radiografi setelah 1 tahun pasca perawatan endodonsi menunjukkan tidak adanya area radiolusen serta tulang trabekular terbentuk kembali. Pemeriksaan klinis menunjukkan tidak adanya sensitivitas terhadap perkusi dan palpasi dan jaringan lunak tampak sehat.
Tujuan utama dari perawatan endodontik pada gigi dengan abses pada apical adalah menghilangkan seluruhnya bakteri penginfeksi,maka diperlukan:
Medikamen saluran akar yang tepat dan efisien untuk dressing adalah kalsium hydroxide dan sodium hipoklorit sebgaai bahan irigasi.
Irigasi yang berulang Medikamen saluran akar harus kontak
langsung dengan mikroorganisme penyebab di saluran akar
“sealing” saluran akar yang baik
Pembahasan (1)
Pembahasan (2)
Indikator keberhasilan tidak hanya dilihat dari jumlah
mikroorganismenya saja, namun biaya, dan kenyamanan pasien
juga dipertimbangkan.
Perawatan sekali kunjungan ini menjadi pilihan utama baik bagi
pasien dan dokternya
KesimpulanPerawatan dari abses apikal akut
dapat dilakukan dengan cara insisi drainase dan endodontik
yang dilakukan secara bersamaan dalam sekali kunjungan ke dokter
gigi. Mengkombinasikan kedua perawatan tersebut akan
meningkatkan kemungkinan kesembuhan daripada dilakukan
dengan cara tradisional, yaitu dengan melakukan insisi drainase pada tahap awal atau single visit dan perawatan dengan root canal
treatment pada kunjungan-kunjungan berikutnya
menggunakan kalsium hidroksida sebagai inter-appointment
dressing.
Perawatan saluran akar one-visit pada insisivus dengan resorpsi akar
yang berkelanjutan dan lesi periradikular
Perawatan saluran akar one-visit dengan restorasi mahkota jaket porselin fusi
metal inti pasak tuang pada gigi insisivus sentralis kiri maksila nekrosis dan abses
periapikal disertai fistula
Contoh kasus single visitendo restorasi (tambahan)
DAFTAR PUSTAKA1. Grossman, L.I., Oliet, S. and Del Rio, C.E., 1988. Endodontics
Practice. 11 th ed. Philadelphia : Lea & Febiger.
2. Walton, R. and Torabinejad, M., 2002. Principle and Practice of Endodontics. 2 nd ed. Philadelphia : W.B. Saunders Co.
3. Oliet, Seymour. Single-Visit Endodontics: A Clinical Study. Journal of Endodontics, Vol. 9 No. 4, April 1983.
4. Singla, Rajesh, et al. Review of Literature: Single Visit versus Multiple Visit Root Canal Therapy. Jaypee’s International Journal of Clinical Pediatric Dentistry, September-December 2008;1(1):17-24.
5. Trallero T. Immediate Root Canal Filling. Dent Cosmos, 1901;43:1405.
6. Inglis O. Some Considerations Pertaining to Immediate Root Canal Filling. Br J Dent Sci, 1904;47:122-7.
7. Okun J. Immediate Root Canal Filling and Apicoectomy. NY J Dent, 1953;23:403-6.
8. Camara JA. In One Hour: Root Canal Therapy and Curretage for Anterior Teeth. Dent Surv, 1954;30:1005-7.
9. Kaplan H, Milobaky L, Kaplan L. Endodontics and Periradicular Surgery: A One-Sitting Procedure. NY J Dent, 1960;30:253-8
10.Jacob, Siju. Single Visit Endodontic. Famdent Practical Dentistry Handbook. Vol. 6 Issue 4 April-June 2006.9. Wang, C, Xu, P, Ren, L, Dong, G, Ye, L. Comparison of post-obturation pain experience following one-visit and two-visit root canal treatment on teeth with vital pulps: a randomized controlled rial. International Endodontic Journal 2010:43:092-097.
11.Agrawal A. Endodontics: Single visit apexification with MTA: A report of two cases. Clinical Dentistry (0974-3979) [serial online]. September 2012:6(9):20-25. Available from: Dentistry & Oral Sciences Source Ipswich, MA. Accessed November 22, 2012
12.Paredes-Vievra J, Enrique F. Success rate of single-versus two visit root canal treatment of teeth with apical periodontitis: a randomized controlled trial. Journal of Endodontics [serial online]. September 2012:38(9):1164-1169. Availbale from: MEDLINE with Full Text, Ipswich, MA. Accessed November 22, 2012
13.Badami V, Reddy S. Treatment of complicated crown-root fracture in a single visit by means of rebonding. Journal of The American Dental Association (1939)[serial online]. June 2011:142(6):646-650.Available from: MEDLINE with Full TEXT, Ipswich, MA. Accessed November 22, 2012
TERIMA KASIH