Trauma Thorac

66
TRAUMA THORAC dr. Syarif Afif

description

Trauma Thorac

Transcript of Trauma Thorac

TRAUMA THORAC

dr. Syarif Afif

KLASIFIKASI CEDERA DADA

• Cedera Skeletal• Cedera Paru• Cedera Jantung dan pembuluh darah• Cedera Diafragma

Mekanisme Cedera

• Cedera tumpul• Cedera luas

– Deceleration– Compression

Mekanisme Cedera (2 of 2)

• Cedera tembus dada – Tekanan pada daerah yang sempit.– Kerusakan organ biasanya yang terletak di sekitar

jejas yang terlihat

Pola Cedera

• Tipe Umum– Luka Terbuka– Luka Tertutup

Cedera Tulang

• Fraktur Clavikula– Sering terjadi– Fraktur klavikula terisolasi, jarang cedera yang

signifikan– Anak kecil jatuh dengan tertumpu pada bahu atau

tangannya terlentang– Atlet olahraga yang sering terlibat kontak

langsung dengan lawan tanding

Fraktur Clavicula (1 of 2)

• Peatalaksanaan– Memasang sling dengan bebat atau tali untuk mencegah

gerakan bahu dan lengan– Sembuh pada 4 sampai 6 minggu

• Tanda dan gejala– nyeri– memar pada daerah fraktur– perubahan bentuk

Fraktur Clavicula(2 of 2)

• Komplikasi– Luka pada arteri atau vena subclavikula karena

patahan fragmen tulang, menyebabkan hematom atau trombosis vena (jarang)

Fraktur Tulang Rusuk

• Kejadian– Jarang pada orang usia muda– Membutuhkan tenaga yang besar– Sering terjadi pada pasien tua

Fraktur Tulang RusukMorbiditi/Mortaliti

• Menyebabkan konsekuensi yang serius• Tulang rusuk orang tua lebih rapuh dan kaku• Dihubungkan dengan penyebab cedera paru

maupun kardiovaskuler

Fraktur Tulang Rusuk Patofisiologi

• Sering karena truma tumpul• Rusuk 3 sampai 8 paling sering patah (tipis dan jarang

terlindungi)• Terbatasnya gerak nafas karena nyeri• Cedera pembuluh darah interkosta• Komplikasi

– Ruptur aorta– Cedera trakea dan bronkus– Cedera pembuluh darah

Fraktur Rusuk Multiple (1 of 2)

• Atelektasis• Hipoventilasi• Batuk tidak adekuat• Pneumonia

Fraktur Rusuk Multiple (2 of 2)

• Pemeriksaan– Nyeri terlokalisir – Nyeri yang bertambah berat karena perubahan gerak,

nafas yang dalam, dan batuk– Titik lebam

• Kebanyakan pasien dapat menunjukkan lokasi patah dengan menunjukkan areanya (dikonfirmasi dengan palpasi)– krepitus atau terdengan suara “krek”– Menahan nyeri saat nafas

Fraktur Rusuk Komplikasi

• Atelektasis dan gangguan ventilasi-perfusi pada alveoli.

Fraktur Rusuk Penatalaksanaan

• Jalan nafas dan ventilasi– Oksigen konsentrasi tinggi– Ventilasi tekanan positif– Melatih batuk dan nafas dalam

• Farmakologi– Analgesik

• Non farmakologi– Bebat

Flail Chest

• Kejadian – Paling umum: Tabrakan kendaraan– Jatuh dari ketinggian– Kecelakaan kerja – Perkelahian– Trauma lahir

Flail ChestMorbiditi/Mortaliti

• Trauma dada yang signifikan• Rata-rata mortaliti 20% sampai 40%• Angka mortaliti meningkat pada

– Usia tua– 7 atau lebih tulang rusuk yang patah– 3 atau lebih disertai cedera lain– Syok– Cedera kepala

Flail ChestPatofisiologi (1 of 2)

• Dua atau lebih patah tulang rusuk yang berdekatan di dua atau lebih tempat yang patah yang menyebabkan segmen dinding dada menyambang

Flail chest biasanya akibat benturan langsung.

Flail ChestPatofisiologi (2 of 2)

• Kegagalan nafas karena: – Memar pada paru

• Tekanan tumpul menjadi penyebab terjadinya memar paru– Dikaitkan dengan cedera intra-thorak– Pergerakan dada tidak adekuat lagi

Flail ChestPemeriksaan

• Memar dinding dada• Distress respirasi• Pergerakan dinding dada paradoxical• Nyeri dada pleuritik• Krepitus• Nyeri pada lokasi fraktur• Takipnea• Takikardia• Ketidaknormalan EKG

Flail ChestPenatalaksanaan

• Jalan nafas dan ventilasi– Oksigen konsentrasi tinggi– Ventilasi tekanan positif

• Membalikkan mekanisme nafas paradoxsial• Mengembalikan volume tidal • Mengurangi nyeri pada pergerakan dinding dada• Penanganan jika ada pneumothorak

– Evaluasi jika membutuhkan intubasi endotrakeal– stabilisasi segmen yang fraktur

Cedera pulmo

• Closed (simple) pneumothorax– Kejadian

• 10% sampai 30% karena trauma tumpul

– Morbiditi/mortaliti• menjadi atelektasis• Tergantung keparahan luka

– Patofisiologi• Disebabkan adanya udara di dalam pleura• Penyebab umum pneumothorak adalah fraktur rusuk yang

penetrasi ke paru

Closed (Simple) Pneumothorax

• Tanpa ada fraktur dari tulang rusuk:– Peningkatan secara mendadak tekanan intra-thorak

• Menyebabkan peningkatan tekanan di jalan nafas dan ruptur alveoli, yang akhirnya menyebabkan pneumothorak

• Trakea terdorong ke arah sisi yang sehat.• Gangguan ventilasi dan perfusi

Closed PneumothoraxPemeriksaan

• Takipnea• Takikardia• Distress pernafasan• Hilangnya atau berkurangnya suara nafas pada sisi yang sakit• Hipersonar• Berkurangnya gerakan nafas• Dyspnea• Nyeri dada dan pundak sampai lengan pada sisi yang sakit• Nyeri dada pleuritik

Closed PneumothoraxPenatalaksaaan (1 of 2)

• Jalan nafas dan ventilasi– Oksigen konsentrasi tinggi– Ventilasi tekanan-positif jika dibutuhkan– Jika frekuensi nafas <12 atau >28 per menit, butuh

diberikan ventilator dengan bag-valve mask

Closed PneumothoraxPenatalaksanaan (2 of 2)

• Nonfarmakologi– Needle thoracostomi

• Memindahkan pasien– Posisi nyaman (Seringnya setengah duduk), kontra

indikasi jika curiga cedera trulang belakang– Cara yang sesuai– Perangkat yang tepat

Open Pneumothorax

• Kejadian – Sering karena penetrasi thorak

• Luka tebakan• Luka tusuk• Benda asing tertancap di dada• Tabrakan sepeda motor• jatuh

Open PneumothoraxMorbiditi/Mortaliti

• Keparahan berbanding lurus dengan ukuran luka– Menyebabkan hipoventilasi dalam– Kematian karena tidak tertangani segera

Open PneumothoraxPatofisiologi (1 of 2)

• Luka terbuka dinding dada(>3 cm)– Jika luka di dada terbuka lebih besar dari 2/3

diameter trakea, udara mengalir melewati dinding dada saat inspirasi

– Udara terakumulasi di pleura, dan paru-paru terdorong ke sisi yang tidak terluka

Open PneumothoraxPatofisiologi (2 of 2)

• Udara yang masuk dari trakea menuju ke dalam paru sedikit, menyebabkan penurunan ventilasi alveolar dan perfusi.

• Sisi yang normal juga terpengaruh karena udara ekspirasi masuk ke paru2 yang kolap.

• Menyebabkan ganguan yang buruk pada disfungsi ventilasi, hipoksemia, dan kematian jika tidak segera ditangani.

Open PneumothoraxPemeriksaan

• Aliran udara keluar masuk lewat dinding dada• Luka terbuka di dinding dada• Luka tusuk di dada yang tidak menutup dengan sendiri• Suara tiupan di dinding dada• Takikardia• Takipnea• Distres pernafasan • Emphysema Subkutan• Berkurangnya suara nafas di sisi yang luka

Open PneumothoraxPenatalaksanaan (1 of 2)

• Jalan nafas dan ventilasi:– Oksigen konsentrasi tinggi– Ventilasi tekanan positif jika dibutuhkan– Intubasi jika diperlukan– Monitor jika terjadi tension pneumothorax.

• Sirkulasi—Atasi syok dengan infus kristaloid

Open PneumothoraxPenatalaksanaan (2 of 2)

• Non farmakologi– Menutup luka yang

terbuka dan merekatkan sisi-sisinya dengan membiarkansalah satu sisi tidak direkatkan untuk jalan keluar udara.

Tension Pneumothorax

• Penyebab cedera– Luka tusuk di dinding dada– Luka tumpul– Penetrasi dari patahan fraktur tulang rusuk– dll

Tension PneumothoraxMorbiditi/Mortaliti

• Hipoventilasi nafas dalam• Kematian jika menunda penatalaksanaan• Cedera dada yang mengancam jiwa secara

langsung.

Tension Pneumothorax Patofisiologi (1 of 2)

• Udara memasuki rongga pleura dari cedera paru-paru atau melalui dinding dada tanpa jalan keluar.

• Menyebabkan kematian jika tidak segera diketahui dan diberi tata laksananya.

• Ketika udara bocor ke ruang pleura selama inspirasi dan terperangkap selama pernafasan, menyebabkan peningkatan tekanan pleura.

Tension Pneumothorax Patofisiologi (2 of 2)

• Peningkatan tekanan pleura menyebabkan pergeseran mediastinum

• Pergeseran mediastinum akibat:– Kompresi pada dada yang sehat– Kekakuan vena cava superior dan inferior,

menurunkan aliran darah vena ke jantung, berkurangnya pompa darah.

Tension Pneumothorax Pemeriksaan (1 of 3)

• Cemas yang extrim• Sianosis• Dyspnea yang semakin berat• Ventilasi sulit• Deviasi trakea• Hipotensi

Sangat sulit mengidentifikasi tension pneumothorak .

Tension Pneumothorax Pemeriksaan (2 of 3)

• Takikardia• Berkurang atau hilangnya suara nafas pada sisi

yang cedera• Takipnea• Distress pernafasan

Tension Pneumothorax Pemeriksaan (3 of 3)

• Penonjolan Intercosta• Empisema Subcutan• Distensi vena jugular• Pengembangan dada tidak simetris• Perkusi hipersonor

Tension Pneumothorax Pemeriksaan fisik

Tension PneumothoraxPenatalaksanaan(1 of 5)

• Penanganan emergensi yaitu mengurangi tekanan di pleura.

• Jalan nafas dan ventilasi:– Oksigen konsentrasi tinggi– Ventilasi tekanan positif jika diperlukan

• Sirkulasi —Menangani tension pneumothorax untuk mengembalikan cardiac output.

Tension Pneumothorax Penatalaksanaan( (2 of 5)

• Nonfarmakologi– Menyumbat luka terbuka– Needle thorakostomi– Pemasangan tube thorakostomi—Penanganan di

rumah sakit

Dekompresi pleura hanya boleh dilakukan jika pasien menunjukkan dyspnea yang signifikan dan tanda-tanda dan gejala

adanya tension pneumotoraks.

Tension Pneumothorax Penatalaksanaan (3 of 5)

• Needle thoracostomi

Tension Pneumothorax Penatalaksanaan (4 of 5)

• Tension pneumothorax pada trauma penetrasi– Dapat terjadi pada open pneumothorax yang telah ditutup

lukanya– Tekana dapat dihilangkan dengan membuka penutup

lukanya

Setelah tekanan dilepaskan, luka harus disegel kembali.

Tension Pneumothorax Penatalaksanaan(5 of 5)

• Tension pneumothorax pada closed trauma– Jika pasien menunjukkan dyspnea yang signifikan dan

menunjukkan tanda-tanda dan gejala tension pneumotoraks :

• Lakukan dekompresi thorak• Masukkan 2inch needle atau kateter ukuran 14 atau 16 pada

dinding pleura– Pada intercostal kedua garis midclavicular kanan maupun kiri

Memasukkan jarum tepat di atas tulang rusuk ketiga untuk menghindari saraf, arteri, dan vena yang terletak persis di bawah

tulang rusuk.

Hemothorax (1 of 2)

• Juka ditemukan bersama pnemothorak, maka disebut hemopneumothorak.

Hemothorax (2 of 2)

• Kejadian– Sering ditemukan bersama pneumothorax.– Trauma tumpul maupun tajam.– Fraktur tulang rusuk sering sebagai penyebabnya.

HemothoraxMorbiditi/Mortaliti

• Cedera yang mengancam jiwa yang sering memerlukan pemasangan chest tube dan / atau pembedahan

• Terjadi pada cedera jantung dan pembuluh darah– 50% pasien mati seketika.– 25% pasien bertahan hidup selama5 sampai 10 menit.– 25% Pasien hidup sampai 30 menit atau lebih.

HemothoraxPatofisiologi (1 of 2)

• Penumpukan darah pada rongga pleura karena perdarahan di– Luka tumpul atau tajam di paru– Pecahnya pembuluh darah dinding dada– Pembuluh darah intercosta– Miocardium (Otot jantung)

HemothoraxPatofisiologi (2 of 2)

• Hipovolemi bisa terjadi jika banyak perdarahan tertampung di pleura.

HemothoraxPemeriksaan Fisik(1 of 2)

• Takipnea• Dyspnea• sianosis

– Tidak selalu muncul pada syok hipovolemi

• Berkurang atau menghilangnya suara nafas pada sisi yang luka

HemothoraxPemeriksaan Fisik (2 of 2)

• Redup dan teraba dullnes pada sisi yang cedera

• Hipotension• Tekanan nadi lemah• Pergeseran trakea ke sisi yang sehat• Pucat, dingin, kulit berkeringat

Hemothorax Pemeriksaan Fisik

HemothoraxPenatalaksanaan

• Jalan nafas dan ventilasi– Oksigen konsentrasi tinggi– Ventilasi tekanan positif jika dibutuhkan– Ventilatordengan masker bag-valve, intubation, atau

keduanya• Sirkulasi

– Mengembalikan volume darah yang hilanguntuk mencegah hipovolemi

– Nonfarmakologi—pasang tube thorakostomi (di rumah sakit)

– Transport• Cara yang sesuai• Peralatan yang tepat

Hemopneumothorax

• Patofisiologi—pneumothorax dengan perdarahan di rongga pleura– Pemeriksaan —sama dengan hemothorax. – Penatalaksanaan —sama dengan hemothorax.

Kontusio Pulmonari

• Kontusio pulmonari berpotensi terjadi kematian pada cedera thorak

• Kejadian– Trauma tumpul

» Paling sering terjadi» 30% sampai 75% pasien trauma tumpul dada terjadi

kontusio pulmo.– Sering terjadi dengan fraktur tulang rusuk– Ledakan dengan gelombang energi tinggi– Luka peluru kecepatan tinggi– Percepatan maupun perlambatan

Kontusio PulmonariMorbiditi/Mortaliti

• Sering terlewatkan karena adanya luka lain yang menyertai

Mortaliti—antara 14% dan 20%

Kontusio Pulmonari Pemeriksaan Fisik

• Takipnea• Takikardia• Batuk• Hemoptoesis (batuk darah)• Distress Nafas• Dyspnea• Bukti trauma tumpul dada• Sianosis

Kontusio Pulmonari Penatalaksanaan

• Jalan Nafas dan Ventilasi:– Oksigen konsentrasi tinggi– Ventilasi tekanan positif jika diperlukan

• sirkulasi—Pembatasan cairan infus (perhatikan pasien yang hipovolemik)

• Transport pasien yang tepat.

TERIMAKASIH