Trauma Abdomen - Alif
-
Upload
alief-alfiansyah -
Category
Documents
-
view
224 -
download
2
description
Transcript of Trauma Abdomen - Alif
Trauma Abdomen
OlehAlif Alfiansyah, S.Ked
Pengertian
Trauma abdomen didefinisikan sebagai kerusakan terhadap struktur yang terletak diantara diafragma dan pelvis yang diakibatkan oleh luka tumpul atau yang menusuk (Ignativicus & Workman, 2006).
• Kutis• Subkutis• Lemak subkutan• Fasia superfisial• M. abdominis eksternus, m.abdominis internus, m. tranversus
abdominis, pre peritonium (bagian lateral)• Vagina musculi recti abdominis lamina anterior, m. recti
abdominis, vagina musculi recti abdominis lamina posterior (ventral)
• M. quadratus lumborum, m. psoas major, m. psoas minor.• Peritoneum ( Parietal dan viseral )• Organ di cavum abdomen
Anatomi cavum abdomen
Anatomi internal abdomen
- Peritoneal CavityAtas : di tutupi oleh tulang thorax, diafragma, hati, limfa, gaster, dan kolon tranversum.Bawah : usus halus, sebagian colon ascenden dan decenden, colon sigmoid, dan reproduksi interna pada wanita.
- Rongga RetroperitonealRongga ini terdapat di abdomen bagian belakang, berisi aorta abdominalis, vena cava inferior, sebagian besar duodenum, pankreas, ginjal, dan ureter.- Rongga pelvisrongga pelvis dikelilingi oleh tulang pelvis. Berisi rectum, vesika urinaria, pembuluh darah iliaka, dan organ reproduksi interna pada wanita.
Etiologi
• Trauma tumpu merupakan trauma abdomen tanpa penetrasi ke dalam rongga peritoneum. Luka tumpul pada abdomen bisa disebabkan oleh jatuh, kekerasan fisik atau pukulan, kecelakaan kendaraan bermotor, cedera akibat berolahraga, benturan, ledakan, deselarasi, kompresi atau sabuk pengaman. Lebih dari 50% disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas.
• trauma tembus merupakan trauma abdomen dengan penetrasi ke dalam rongga peritoneum. Luka tembus pada abdomen disebabkan oleh tusukan benda tajam atau luka tembak.
• Trauma tumpul pada abdomen disebabkan oleh pengguntingan, penghancuran
atau kuatnya tekanan yang menyebabkan rupture pada usus atau struktur abdomen yang lain
• Luka tembak dapat menyebabkan kerusakan pada setiap struktur didalam abdomen. Tembakan menyebabkan perforasi pada perut atau usus yang menyebabkan peritonitis dan sepsis.
Patofisiologi yang terjadi berhubungan dengan terjadinya trauma abdomen adalah :1. Terjadi perpindahan cairan berhubungan dengan kerusakan pada jaringan, kehilangan darah dan shock.2. Perubahan metabolic dimediasi oleh CNS dan system makroendokrin, mikroendokrin.3. Terjadi masalah koagulasi atau pembekuan dihubungkan dengan perdarahan massif dan transfuse multiple4. Inflamasi, infeksi dan pembentukan formasi disebabkan oleh sekresi saluran pencernaan dan bakteri ke peritoneum5. Perubahan nutrisi dan elektrolit yang terjadi karena akibat kerusakan integritas rongga saluran pencernaan.
Klasifikasi
• Berdasarkan jenis organ yang cedera dapat dibagi dua :
1. Organ padat : seperti hepar, limfa dg gejala utama perdarahan
2. Organ berongga : seperti usus, saluran empedu, dengan gejala utama peritonitis
• Berdasarkan daerah organ yang terkena1. Organ Intra peritonealHati, limpa, gaster, colon tranversum, usus halus dan sigmoid. - Ruptur hatiHati dapat mengalami laserasi di karenakan trauma tumbul abdomen. Biasanya sering di temukan adanya fraktur costae VII-IX. Dengan ditandai adanya nyeri pada quadran kanan atas. - Ruptur LimpaRuptur limpa merupakan kondisi yang membahayakan jiwa karena adanya perdarahan hebat. - Ruptur Usus halusDari pemeriksaan fisik dapat di temukan “burning epigastric pain” di ikuti dengan nyeri tekan dan defans musculer
2. Organ Retroperitoneal- Ruptur ginjalDicurigai bila ada fraktur costae ke XI-XII atau ada nya tendensi flank. Gejalanya biasanya terjadi nyeri saat inspirasi pada abdomen.- Ruptur pangkreasTrauma pada pangkreas sangat sulit di diagnosis, namun dapat di curigai bila terjadi trauma pada bagian abdomen.- Ruptur ureterKecurigaan ruptur ureter bila di curigai ada nya hematuria.
Pemeriksaan fisik
• InspeksiDinilai pada abdomen anterior dan posterior, thorax bagian bawah, dan perineum, apakah ada abrasi, kontusio, luka laserasi, luka penetrans, benda asing yang tertancap, eviserasi omentum atau usus halus.
• AuskultasiAuskultasi dilakukan untuk mengkonfirmasi ada atau tidaknya bising usus.
- Perkusi dan palpasiPerkusi menyebabkan peritoneum bergerak dan dapat merangsang iritasi peritoneal. Ketika ada nya iritasi peritoneal tidak diperlukan melakukan nyeri lepas, karena akan menyebabkan pasien lebih kesakitan.Palpasi dapat membedakan nyeritekan superfisial dan nyeri tekan dalam.
• Penilaian stabilitas PelvisPemeriksaan ini dimulai dengan cara kompresi manual krista iliaka atau spina iliaka anterosuperior. Perdarahan mayor dapat terjadi akibat dari fraktur pelvis pada pasien dengan trauma tumpul.• Pemeriksaan Uretra, Perineal dan rektalAda atau tidak nya darah pada meatus uretra merupakan pertanda adanya robekan uretra. Pemeriksaan perineal dilakukan untuk melihat ada nya tanda ekimosis atau hematoma, sugestif cedera uretra. Pemeriksaan rektal pada trauma tumpul bertujuan untuk menentukan posisi prostat., ada nya darah segar atau tidak pada sfingter ani.
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan darah rutin• Pemeriksaan X-Ray thorak, abdomen.• Focused assesment sonography in Trauma• Diagnostik Peritoneal Lavage• CT-Scan• Pemeriksaan Kontras
Penanganan
• Primary survey• Pasang NGT• Kateter Urine• Laparotomi
Terima kasihSemoga Bermanfaat