Trap

27
TRAP Dipresentasikan dalam acara IATMI SV Challanges Minggu, 6 September 2015

description

iatmi sm undip

Transcript of Trap

TRAPDipresentasikan dalam acara IATMI SV Challanges

Minggu, 6 September 2015

OutlineDefinisi

Jenis Trap

Komponen Trap

Proses Pembentukan Trap

Karakteristik Formasi Penunjang Trap

Model Trap dalam BPS

Studi Kasus

Definisi

Trap (Cebakan), merupakan bentuk dari suatu geometri atau facies yang mampu menahan minyak dan gas bumi untuk berkumpul dan tidak berpindah lagi. Suatu trap harus terdiri dari batuan Reservoir sebagai tempat penyimpan hidrokarbon dan suatu set Seal sebagai penutup agar tidak terjadi migrasi.

Komponen Trap

Resevoir RockBatuan dengan porositas dan permeabilitas yang baik

sehingga dapat mengalirkan da menampung HC.

Cap RockBatuan yang impermeabilitas sehingga buruk dalam

meloloskan air

Struktur GeologiStruktur sesar dan lipatan dapat membentuk geometri

perangkap minyak

StratigrafiVariasi perlapisan secara vertikal dan lateral membentuk

trap Hidrokarbon.

Jenis Jenis Trap

Struktural

Stratigrafi

Kombinasi

Hidrodinamik

Structural Hydrocarbon Traps

Oil/WaterContact

GasOil/GasContact

Oil

Closure

(modified from Bjorlykke, 1989)

Fold Trap

Jebakan ini membentuk pola antiklin maupun sinklin, dimana bagian yang terlipat membentuk ruang tempat terakumulasinya HC.

OilShale Trap

Fracture Basement

Seal

(modified from Bjorlykke, 1989)

Jebakan ini terbentuk hasil dari tenaga endogen yang membuat batuan dasarnya mengalami rekahan, dan rekahan tersebut kemudian terisi oleh akumulasi HC dari SR disekitarnya.

SaltDiapir

(modified from Bjorlykke, 1989)

Oil

Salt Dome

Jebakan yang terbentuk hasil dari pergerakan massa lapisan halit (garam) yang sebelumya telah terbentuk kemudian menerobos ke atas karena perbedaan densitas dengan lapisan disekitarnya serta pengaruh pressure dari lapisan diatasnya.

Proses terbentuknya salt dome’s trap

Terbentuk Lapisan Halit yang Hipersalin

kids.britannica.com

Perbedaan densitas halit dan lapisan disekitar membuat lapisan halit bergerak dan menerobos ke atas

Terendapkan lapisan baru diatasnya

Lapisan Halit menerobos menghancurkan batuan diatasnya

Terbentuk patahan-patahan hasil dari terobosan halit

Patahan – patahan tersebut menjadi ruang akumulasi HC dari batuan induk / source rock.

Oil

Shale

Gas

Wat

er

(modified from Bjorlykke, 1989)

Anticlinal Dome

Resevoar

Jebakan ini hampir serupa dengan jebakan lipatan hanya saja struktur yang dibentuk berupa dome (kubah)

Oil / GasSand

Shale

Fault Trap

(modified from Bjorlykke, 1989)

Jebakan ini terbentuk hasil dari pergerakan lapisan akibat adanya tegasan. Hasilnya terbentuklah suatu ruang tempat terakumulasinya HC sekaligus merupakan jalur migrasi dari HC itu sendiri.

Oil/GasUnconformity

Truncation Trap

Unconformity

(modified from Bjorlykke, 1989)

Jebakan ini terbentuk hasil dari adanya pembajian atau penipisan dengan bidang erosi.

Onlap Trap

Jebakan ini terbentuk hasil dari adanya kedudukan struktur lapisan yang kemudian mengalami proses erosional dan terbentuk sedimen baru diatasnya.

Oil/Gas

Pinch out

Lateral Discontinuity

Oil/Gas

Channel Pinch Out

(modified from Bjorlykke, 1989)

Jebakan ini terbentuk dari adanya perubahan sifat litologi karena proses pengendapan sehingga lapisan reservoir dikelilingi oleh lapisan batuan impermeable. (FK North, 1985).

Reef

Terbentuk hasil dari pengendapan sedimen klastik (reef) dengan porositas tinggi dan kemudian diatasnya terendapkan lapisan yang impermeable. (F.K North, 1985).

Lapisan sedimen klastik (reef) tersebut kemudian menjadi reservoar tempat dimana terperangkapnya HC.

https://smiatmiundip.wordpress.com

CombinationHydrocarbon Traps

Fault

Modified from Semenovich V.V 1989

Pinch OutUnconformity

Jebakan ini merupakan kombinasi antara jebakan struktural dan stratigrafi dimana keduanya saling berkesinambungan dalam membatasi gerak dari HC. Dalam satu sistem jebakan kombinasi biasanya terdiri dari beberapa jebakan yang tidak saling berhubungan.

Shale

OilWater

(modified from Bjorlykke, 1989)

Jebakan ini terbentuk hasil dari masuknya air meteorik ke dalam formasi reservoar secara kontinu dan kemudian saling bertemu dengan minyak yang sedang bermigrasi menuju reservoar. Proses ini dipengaruhi berat jenis kedua fluida sehingga HC dapat terakumulasi pada lapisan reservoar tersebut. (Selley, 1998).

Hydrodynamic Traps

4 Type of Hydrodynamically Traps

(modified from www.geo.wvu.edu)

Asphalt Trap

Water

MeteoricWater

BiodegradedOil/Asphalt

PartlyBiodegraded Oil

Other Traps

Proses dari tiap Trap

Model Pengendapan Fm. Baturaja (Triana S & Suyoto, UPN Veteran Yogyakarta)

Karakteristik Fm. Geologi Penunjang TrapEx : Paleogeografi Fm. Baturaja Cek.Sumsel

Baturaja Fm.

Model Trap dalam BPS

Case Study Lap. Delima DIA 4 Cekungan Sumatera Utara

Penampang SeismikLap. Delima DIA 4

Cekungan Sumatera Utara

Paper Fandi Junanda P. Lap. Delima DIA 4

Studi KasusCekungan Sumatera Utara

Fm. Bampo – Fm.Baong Bawah – Fm. Belumai

Struktur aktif pada miosen tengah – miosen akhir. (antiklinal dan patahan)

Terima Kasih