Translet b. Inggris II
-
Upload
achmadarifin -
Category
Documents
-
view
56 -
download
0
description
Transcript of Translet b. Inggris II
1
LESSON 1
RENCANA PENANGANAN GIGI TIRUAN
Seperti dalam semua bentuk perawatan gigi, penyediaan gigi tiruan langsung lengkap
memerlukan pemikiran, sehingga hasil yang terbaik adalah dengan didapatkannya rasa sakit
sedikit mungkin pada pasien.
PENDERITAAN dari PASIEN KARIES GIGI
Pasien yang telah hadir secara rutin untuk setiap pengobatan karies gigi, menunjukkan masalah
yang lebih sederhana dalam rencana penanganan gigi tiruan. Kebanyakan gigi posterior yang
telah lepas dan dan besar kemungkinan prosthesis parsial akan dipasang untuk mempertahankan
fugsi. Riwayat kesehatan gigi si pasien selalu memperlihatkan bahwa gigi asli akan selalu
dicabut satu persatu, dan gigi penggantinya dipasang gigi tiruan, gigi yang masih ada (yang
masih tinggal sebagian ). Bila hanya sedikit gigi yang tinggal maka perlu anda memastikan
apakah mencabut semua gigi yang tersisa sekaligus dan memasang gigi yang lengkap atau anda
biarkan gigi tersebut lepas secara bertahap. Biasanya proses pergantian gigi ini lebih disukai,
tetapi ada kasus dimana lebih banyak suatu indikasi dipakai seseorang. Sebagai contoh, bila gigi
anterior hilang warnanya sebagai akibat noda dari luar/dalam, atau bila ada perbaikan besar
akibat kehilangan warna kemungkinan menjadi masalah dalam menyediakan sebuah perbaikan
yang memuaskan. Kesulitan ini sering kali terjadi bila hanya satu atau dua noda gigi yang
tersisa. Lagi, kesulitan-kesulitan hasil pemasangan yang memuaskan oleh perbaikan karena pada
jumlah dari mahkota bagian depan yang pecah-pecah, bisa mengarah pada pencabutan secara
keseluruhan dan penggantian langsung.
ANSWER THE QUESTION :
2
1. Treatmen planning for the immediate denture.
2. When allof the teeth have been lost.
3. The last inconvenience to the patient.
4. A gradual process of replacement is preferred because based on dental history, the natural
teeth have extracted singly and the teeth will be added by immediate replacement to the
existing partial denture.
5. The reason are:
There are large discoloured restoration
There only one or two stained teeth remain
LESSON 2
PASIEN DENGAN PENYAKIT PERIODONTAL
Pasien secara rutin ke dokter terutama sekali untuk pengobatan penyakit periodontal, mungkin
memerlukan banyak pencabutan ketika lepasnya tulang alveolar tidak bias lagi dikendalikan.
Biasanya sejumlah gigi tetap tinggal baik di segmen posterior dan anterior dari rahang. Sehinnga
3
keputusan harus dibuat mengenai urutan gigi dimana gigi harus dicabut dan jumlah gigi pada
akhirnya akan diganti oleh gigi tiruan.
PERTIMBANGAN UMUM MENGENAI URUTAN DAN JUMLAH GIGI YANG AKAN
DICABUT
Masalah Pembedahan
Pencabutan gigi adalah prosedur pembedahan yang relative kecil dan karena itu mungkin harus
mencabut semua gigi asli dan menggantinya dengan gigi tiruan. Sementara hal tersebut dapat
dilakukan pada pasien yang dirawat di rumah sakit, pencabutan itu tidak dianjurkan untuk pasien
yang berobat ke klinik dokter gigi. Untuk pasien rawat jalan, jumlah gigi yang dicabut pada satu
waktu harus dibatasi, sehingga ketidaknyamanan tidak seharusnya terjadi dan ketidakyamanan
harus dihindari. Ketika pemasangan gigi palsu langsung atas dan bawah, dokter gigi harus
mengarah pada pasien supaya mampu melakukan pekerjaan normalnya sehari setelah operasi.
Factor penting yang harus dipertimbangkan ketika memutuskan jumlah operasi pada satu
kunjungan adalah kesehatan umum pasien dan jika perlu, harus ada konsultasi dengan dokternya.
Jumlah gigi yang akan dicabut dalam satu rahang tidak boleh melebihi dari jumlah yang delapan,
yang mana sampai hitungan ke tiga baik gigi premolar maupun molar. Dimana pencabutan harus
dilakukan secara serentak di kedua rahang, jumlah gigi yang perlu dicabut nantinya tidak boleh
melebihi empat belas.
ANSWER THE QUESTION :
1. Immediate denture should be provided when the patient suffer from periodontal disease
causing multiple extractions.
2. Before deciding on the amount of surgery to the patient, the number of teeth to be
extracted should be considered.
4
3. Before extracting the teeth, a number of teeth that remain to be extracted is generally
considered.
LESSON 3
Hal ini seringkali dianjurkan, ketika merencanakan sebuah gigi tiruan, bahwa semua gigi
posterior harus dicabut dan bagian yang tidak ada giginya harus dibiarkan sembuh sebelum gigi
anterior dicabut dan dipasang gigi tiruan yang lengkap. Hal ini tidak begitu penting bahwa
semua gigi posterior harus dicabut, melainkan bagian gigi dicabut yang sudah sembuh cukup
besar untuk menahan tekanan waktu mengunyah. Dalam mempertimbangkan gigi posterior
untuk penggantian langsung kesulitan yang mungkin dalam pencabutan harus diperkirakan.
Dokter gigi harus meminta keterangan tentang pencabutan sebelumnya, jika ada catatan kesulitan
dalam pencabutan sebelumnya, pemeriksaan X-ray disarankan. Jika operasi pencabutan
diperlukan, maka operasi ini harus dilakukan beberapa minggu sebelum gigi tiruan langsung
untuk dipasang. Sebaliknya, karena ada jumlah tulang yang terbuang, maka aka nada kurangnya
5
penyesuaian dari gigi tiruan di bagian pemasangan gigi dan rasa ketidaknyamanan bias terjadi
karena tekanan yang tidak sama.
ANSWER THE QUESTION :
1. Things that should be advocated are :
All the posterior teeth should be extracted
The edentulous area allowed to heal before that anterior teeth are extracted
By considering all of those things, the patient will get the best result for immediatae
denture.
2. The possible difficulties are :
The dentist should inquire about the previous extraction before the next
extraction. If there is a history of difficultions, radiographic examination or
surgical removal will be necessary.
3. The dentist wait for some week before immediate denture to be inserted when the
surgical removal is done in order to get comfortable adaptation of immediate denture.
6
LESSON 4
Sebuah factor yang lebih lanjut untuk dipertimbangkan ketika memutuskan jumlah gigi posterior
yang harus dicabut pada saat pemasangan gig tiruan, adalah perubahan bentuk luar dari palat
bagian luar dari tulang yang menyertai pencabutan gigi tersebut. Setelah pencabutan gigi molar
pada salah satu rahang, tulang yang tinggal sering kali akan bersisa pada aspek bukal atau
lingual. Kenaikan jumlah tulang yang tinggal ini, yang disebabkan oleh distorsi tulang pada
pencabutan, menyebabkan trauma dan ketidanknyamanan di bawah gigi tiruan. Sementara itu
refleksi dari flaps dan pengasahan tulang bias dilakukan, penulis merasa bahwa jenis pengasahan
ini harus dibatasi dari bagian anterior mulut ketika gigi tiruan dipasang.
Jumlah gigi posterior yang akan segera diganti pada setiap rahang tidak boleh lebih dari tiga.
Jumlah penggantian yang lebih besar mengurangi kemungkinan masa penyembuhan yang
nyaman dan lancar setelah pemasangan gigi tiruan. Kenyataannya, dimana ada riwayat
pencabutan yang sulit, sangat bijaksana sekali untuk hanya meninggalkan gigi anterior untuk
penggantian langsung. Tentu saja semua gigi posterior dengan mahkota yang rusak parah karena
karies harus dibuang sebelum pemasangan gigi tiruan dimulai.
ANSWER THE QUESTION :
7
1. The distortion of the outer plate of bone which accompanies their extraction should
considered because if the extraction is done it will lead to trauma and discomfort
under an immediate denture
2. The number of posterior teeth to be immediately replaced in a each jaw should not
exceed three because a large number of posterior teeth to be replaced reduces the
possibility of a comfortable and uneventful healing period after the insertion of the
denture
3. A history of difficult extraction is very important because it will inform where the
patient needs a surgical removal or radiographic examination for posterior teeth
before in a immediate denture
8
LESSON 5
TRAUMA. Kajian sejarah menunjukan bahwa pemotongan dengan kecepatan tinggi, bahkan
menggunakan pendingin udara secara efektif, bukan tidak memberikan sebuah efek yang
merusak pada pulpa. Hal ini tampaknya sebanding dengan yang dihasilkan dari pembedahan
dengan kecepatan rendah, tapi ini mungkin lebih parah jika pendingin udara tidak efektif.
Perubahan jaringan-jaringan ini merupakan ciri-ciri terbakar, dengan kehancuran local dan
ketidakteraturan unsur-unsur selular dari pulpa, hyperaemia, oedema, dan kapiler hemorrhage.
Manifestasi klinis adalah tahap sesudah pembedahan sakit pulpa dari tingkat yang bervariasi dan
hipersensitifitas pada perubahan termal.
Ada banyak aspek lain dari teknik berkecepatan tinggi yang harus dipertimbangkan. Sterilisasi,
pemakaiannya, pelumasan, dan perawatan umum dalam kondisi baik merupakan kepentingan
partikel yang jelas. Metode pendingin alat pemotong yang kadang-kadang secara mendalam
terletak di rongga atau dalam rongga antar gigi, kecepatan alat yang melempar bantalan udara,
kebutuhan cermin yang tetap jelas bahkan ketika terkena semprotan, suara turbin- semua fitur
tersebut merupakan fitur yang memodifikasi teknik dan yang mana didalam sebagian alat
tersebut mengurangi kemajuan alat-alat ini. Namun masalah ii sedang diselesaikan. Misalnya,
pembuangan ras bantalan bola di setiap akhir rotor turbin dan penggantian bantalan udara telah
dihasilkan dalam pengurangan yang sangat jelas dalam kebisingan dan penyederhanaan dari
system pelumasan.
ANSWER THE QUESTION :
1. Aspect of high speed technique that should be considered are :
Sterilization, Wear, Lubrication and General maintenance in good condition
9
LESSON 6
PERUBAHAN TUJUAN PENGOBATAN ORTHODONTIC
Berdempet, tidak teratur, dan gigi yang menonjol keluar menjadi masalah bagi beberapa
individu sejak dulu kala, dan berusaha untuk memperbaiki gangguan ini kembali setidaknya
pada masa 1000 BC. Peralatan orthodontic dahulu kala (dirancang dengan baik) telah
ditemukan di bahan Yunani dan Etrus. Seperti kedokteran gigi berkembang di abad ke 18 dan
19, sejumlah alat-alat untuk perbaikan susunan gigi yang dijelaskan oleh berbagai penulis dan
tampaknya kadangkala digunakan secara sporadic oleh dokter gigi dari masa tersebut.
Setelah tahun 1850, teks pertama yang secara sistematis menjelaskan orthodontic muncul, yang
paling terkenal adalah Norman Kingsley’s Oral Deformities. Kingley, yang memiliki pengaruh
yang sangat besar di kedokteran gigi di Amerika Serikat pada abad ke19, merupakan salah satu
di antara orang-orang pertama kali yang menggunakan tambahan tekana oral untuk
memperbaiki gigi yang menonjol keluar. Dia juga pelopor dalam pengobatan lidah terbelah dan
masalah terkait lainnya.
Meski hasil dari penelitian kingley dan orang-orang pada jamannya, penekaan mereka pada
orthodontic menysakan hasil tentang perapian gigi dan perbaikan dari proporsi wajah. Sedikit
perhatian diberikan pada oklusi, dan sejak itu hal tersebut merupakan praktik umum untuk
membuang gigi bagi beberapa masalah gigi, pencabutan untuk gigi yang berdempet atau
merapikan gigi sering dilakukan. Pada masa itu ketika sebuah gigi utuh langka, rincian
hubungan oclusi dinilai sudah tidak penting.
ANSWER THE QUESTION :
1. Problem fot some individuals since inquity are crowded, irregular and protruding
teeth
10
2. Kingsley is aperson who had a tremendous influence on American dentistry in the
latter half of nineteenth century. He is pionerr in the treatment of cleft palate and
rolated problems
3. The influence is that he was among the first to use extraoral force to correct
protruding teeth and pionerr in the treatment of cleft palate and related problems
LESSON 7
Untuk membuat prostetik penggantian gigi yang baik, perlu untuk mengembangkan konsep
oklusi, dan hal ini terjadi pada akhir tahun 1800-an. Sebagaimana konsep prostetik oklusi
dikembangkan dan disempurnakan, wajar saja untuk memperluas kajian ini pada gigi asli.
Edward H. Angle yang pengaruhnya mulai dirasakan sekitar tahun 1890, dapat dipercayai
11
banyak perkembangan konsep oklusi di gigi asli. Ketertarikan asli Angle adalah pada
prosthodontik, dan dia mengajar di departemen di sekolah kedokteran gigi di Pennyslvania dan
Minnesora pada tahun 1880an. ketertarikan meningkat dalam oklusi gigi dan pengobatan yang
dibutuhkan untuk memperoleh oklusi normal menyebabkan secara langsung terhadap
perkembangannya dalam orthodontics sebagai spesialis, dirinya merupakan “ayah dari modern
orthodontik”.
Publikasi dari klasifikasi Angle dalam maloklusi pada tahun 1890 merupakan suatu tahap
penting dalam perkembangan orthodonti karena klasifikasi itu hanya membagi bagian tipe
utama dari malloklusi tetapi juga termasuk defenisi pertama yang sederhana dan jelas dalam
normal oklusi pada gigi asli. Dalil Angle menyatakan bahwa molar atas pertama merupakan
kunci untuk oklusi dan molar atas dan bawah harus berkaitan sehingga puncak malloklusi dan
molar atas menyumbat di alur bukal dari molar bawah. Jika hubungan molar ini ada dan gigi
disusun pada garis lengkung oklusi yang halus, dan kemudian normal oklusi akan dihasilkan.
Pernyataan ini, yang mana 100 tahun pengalaman telah membuktikan untuk dibenarkan kecuali
ketika ada penyimpangan dalam ukuran gigi, oklusi normal dengan pemotongan.
ANSWER THE QUESTION :
1. Edward H. Angle is called the father of modern orthodontics because he increases his
interest in dental occlusion and in the treatment necessary to obtain normal occlusion
led directly to his development of orthodontics as a specialty.
2. Angle’s classification of malloclusion was published in the 1980s’
12
3. Angle’s postulate is the upper first molars were the key to occlusion and that the
upper and lower molars should be related.
LESSON 8
Angle kemudian menjelaskan tiga kelas mallocclusi, berdasrkan hubungan oklusal dari molar
pertama:
Kelas I : hubungan normal molar, tapi garis oklusi salah karena malposed gigi, rotasi, atau
penyebab lain. Kelas II : molar bawah secara distal diposisikan sebanding dengan molar atas,
garis oklusi tidak ditentukan. Kelas III : molar bawah secara mesial diposisikan sebanding
dengan molar atas, garis oklusi tidak ditentukan.
Catatan bahwa klasifikasi Angle memiliki empat kelas : normal oklusi, mallocclusi kelas I,
mallocclusi kelas II, dan mallocclusi kelas III. Oklusi normal dan oklusi kelas I berbagi
13
hubungan molar yang sama tetapi berbeda dalam susunan gigi yang relative terhadap garis
oklusi. Garis oklusi mungkin atau mungkin tidak benar dalam kelas II dan III.
Dengan terbentuknya sebuah konsep oklusi normal dan skema klasifikasi yang menggabungkan
garis oklusi, sebelum awal tahun 1990-an orthodonti tidak lagi hanya merapikan gigi yang tidak
teratur. Sebaliknya, konsep itu telah berkembang menjadi penanganan mallocclusi, didefenisikan
sebagai penyimpanan apapun bentuknya dari skema oklusal ideal yang dijelaskan oleh Angle.
Sejak didefenisikan dengan tepat hubungan membutuhkan pelengkap penuh gigi di kedua
lengkungan, menjaga gigi utuh menjadi tujuan yang penting dari penanganan orthodontic. Angle
dan pengikutnya menentang kuat pencabutan untuk tujuan orthodontic. Dengan penekanan pada
gigi oklusi yang diikuti, namun perhatian menjadi berkurang ditujukan pada proporsi dan
estetika wajah. Angle meninggalkan tekanan extraoral karena dia memutuskan hal ini tidak
diperlukan untuk mencapai hubungan oklusal yang sesuai.
ANSWER THE QUESTION :
1. Angle’s classes of malocclusion :
Class I : normal relationship of the molars, but line of occlusion incorrect
because of malposed teeth, rotations, another cause.
Class II: lower molar distally positioned relative to upper molar, line of
occlusion not specified
Class III : lower molar mesially positioned relative to upper molar, line of
occlusion not specified.
2. The sentence means Angle and his followers don’t agree with the extraction
orthodontics purpose.
14
LESSON 9
RIWAYAT SAKIT PASIEN
Kebanyakan pasien, sebuah riwayat sakit yang lengkap diperlukan. Namun, dan kasus pada
beberapa pasien tertentu, tanpa memperhatikan keluhan pasien, dokter harus menyadari
banyaknya informasi yang berguna yang mungkin dihasilkan oleh riwayat sakit pasien. Hanya
antara lain keuntungan tanbahan dari keseluruhan riwayat sakit pasien, dokter dapat
menghubungkan dengan lebih efektif fakta-fakta yang ia pelajari, pengalaman, dan pengamatan
dari pasien dan hanya dengan demikian dokter dapat berharap mencapai konsistensi dalam
mengambil kesimpulan yang tepat.
Hal itu tidak boleh diabaikan bahwa selama kontak dengan pasien yang akan mampu
mengidentifikasi indicator yang berguna yang akan memudahkan penilaian status mental.
Sementara riwayat sakit yang tepat akan diperoleh dan pemeriksaan fisik akan dilakukan, dokter
biasanya dihadapkan dengan pandangan langka dan berharga terhadap jiwa pasien. Luka
15
mucosal tertentu, sejumlah penyakit maxillofacial kronis, dan beberapa masalah craniofacial
myofacial mungkin berkaitan dengan depresi motivasional.. sebuah riwayat penyakit pasien yang
akurat akan membantu menunjukan nada tambahan fisik yang berkaitan dan menjauhkan dokter
dari resep obat yang hanya memberikan bantuan sementara dan hal itu mungkin hanya bukti
sebuah kegagalan dalam serangkaian prosedur yang merusak.
Keuntungan penting tertentu dari menggunakan riwayat sakit pasien adalah efek terapi yang
bertambah pada pasien dalam mengidentifikasi kedokteran sebagaimana kedokteran mereka.
Sering tulus didirikan pada hubungan yang bermakna antara dokter dengan pasien dapat
dikembangkan. Yang asli sifat simpatik di bagian dari dokter sangat penting umtuk akuisisi
sejarah yang memadai dan untuk memastikan bahwa pasien akan mendapatkan keuntungan dari
kedua sejarah dan terapi.
ANSWER THE QUESTIONS:
1. The advantage of a though history can the clinian most effectively correlate his learned
facts, experience, and observations from the patient, and only then can be hope to achieve
a consistency in arriving at the proper conclusion.
2. An accurate history will help to demonstrate the related psychic overtones and keep the
doctor from prescribing a remedy that provides only transient relief and that may prove to
be just another failure in a series of mutilating procedures.
3. Frequently a sincere rapport is established on which a meaningdul doctor-patient
relationship can be developed. A genuine sympathetic attitude on the part of the doctor is
essential to the acquisition of an adequate history and to ensure that the patient will
benefit from both the history and the therapy.
16
LESSON 10
MENGIDENTIFIKASI DATA
Mungkin hal ini berguna, dalam dinamika manajemen pasien, untuk memperkenalkan pasien
anda pada praktek anda dengan memiliki resepsionis yang ramah dan baik hati yang menguasai
administrasi dan identifikasi data pasien. Identifikasi tersebut akan mencakup hal-hal berikut :
1. Nama dan alamat
2. Tanggal lahir
3. Jenis kelamin
17
4. Prinsip ras atau latar belakang etnis
5. Pekerjaan dan alamatnya
6. Nama dan alamat
a. Informasi, jika ia selain pasien
b. Sumber-sumber yang mengarah
c. Dokter keluarga
d. Dokter gigi keluarga atau mantan dokter gigi
e. Penyedia layanan kesehatan pihak ketiga
7. Data lain (Data ini dapat disesuaikan dengan praktik tertentu yang akan memberikan
konstribusi kepada manajemen kesehatan pasien. Surat bebas tuntutan hokum untuk masalah
dalam bidang kedokteran dan formulir isian dapat dilengkapi sesuai dengan kemajuan tetapi
yang aktif).
Beberapa dokter dan rumah sakit meminta pasien baru yang menandatangani surat izin umum
untuk setiap prosedur yang dirasa perlu. Namun, dianjurkan bahwa pasien menandatangani surat
tersebut hanya umtuk operasi tertentu dan izin tersebut dapat dinyatakan dalam istilah yang pasien
mengerti, termasuk resikonya.
KELUHAN UTAMA
Keluhan pertama pasien harus disimpan, jika memungkinkan, dalam kata-kata pasien itu sendiri.
Keluhan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaan dokter, “Ada keluhan apa yang membuat
anda mengunjungi saya?”. Jalas ada beberapa kasus, bukan ekspresi dalam kata-kata pasien,
catatan akan dibuat : “ pasien akan dirujuk oleh Dr. Jhon Doe untuk manajemen dala……..”
Jika ada 2 atau lebih keluhan utama, urutkan keluhan tersebut dalam lembaran riwayat sakit
pasien dan kemidian sesuaikan riwayat sakit yang berlaku untuk setiap keluhan. Jika satu keluhan
18
menonjol dalam pikiran pasien, dan atau keluhan biasanya akan menonjol, hal itu harus
diidentifikasi sebagaimana yang diharuskan. Manajemen yang paling berhasil dari pasien akan
dihasilkan jika keluhan-keluhan utama pasien diberikan penanganan dan dikoreksi.
ANSWER THE QUESTIONS:
1. Because the chief complaints tell instead of the expressions in the words of the patient.
2. If there are teo or more chief complaints, number them on the history sheet and then
presue the applicable history of each complaint. If one complaint predominates in the patient’s
mind, and one usually will, it should be identified as such.
LESSON 11
PENYAKIT AWAL
Menggunakan kata-kata pasien itu sendiri ketika mereka menyatakan perasaannya dan bantuan
dari pasien tersebut, analisis keluhan-keluhan utama dalam penyakit awal secara terpisah dan,
jika mungkin, dalam urutan perkembangan sesuai dengan formatnya.
19
SERANGAN AWAL PENYAKIT. Nyatakan dalam istilah hari dan waktu sebelum janji
pertemuan dengan dokter atau masuk rumah sakit ketika keluhan awal dicatat pertama kali.
Gunakan kalender. Jangan tulis. “ Pasien merasakan nyeri, pendarahan gingivitis selasa
kemaren”; sebaliknya catatanya yaitu, “6 hari sebelum masuk rumah sakit atau janji bertemu
dengan dokter (yang akan diberi tanggal) pasien ini dicatat…..” termasuk sebuah catatan apa
yang dilakukan pasien pada waktu serangan awal penyakit dan apa, jika lainnya, mungkin
mempercepat tanda dan gejalanya.
JALANNYA PENYAKIT. Pernyataan kesimpulan harus dimasukkan yang mana kesimpulan
tersebut menjelaskan keberadaan penyakit semenjak adanya keluhan pertama. Contohnys, gejala
mungkin dijelaskan seperti sebentar-sebentar, berulang-ulang, tetap, naik atau menurun dalam
sakit yang parah. Factor rasa sakit sekali dan berkurangnya rasa sakit harus diidentifikasi. Jika
sakit tersebut merupakan keluhan utama, izinkan pasien untuk mengekspresikannya dalam
istilah-istilah yang dikenal. Berhati-hatilah untuk tidak mempengaruhi penjelasan pasien, tapi
sejumlah istilah mungkin disarankan untuk mengungkapkan dalam bentuk kata-kata yang cukup.
Kata-kata sifat yang mungkin digunakan dalam menjelaskan sakit yaitu sebagai berikut :
Berdebar-debar rasa ditusuk konstriksi
Rasa memukul-mukul rasa sakit dicabik-cabik bersin-bersin
Rasa terpotong-potong rasa ditusuk rasa mencengkram
Rasa meledak akan pecah rasa dipotong-potong rasa sakit yang kuat
Rasa akan meletus terang rasa terbakar
Rasa ada beban yang padat bosan rasa terbakar
Rasa berat berjalan perih sekali rasa panas
Rasa ditekan rasa terbakar
20
Rasa sakit terus-menerus kram
PENGOBATAN SEBELUMNYA. Tentukan apa yang telah dilakukan, kapan dimana, kenapa,
oleh siapa, dan catat pengobatan pada penaganan pertama.
Pertanyaan langsung pada format yang disarankan sebelumnya harus digunakan jika hal itu perlu
untuk menjelaskan dengan cukup penyakit awal. Hal ini mungkin pendekatan spontan akan
terindikasi dimana pasien dengan sederhana menceritakan ceritanya hanya dengan sesekali dia
untuk melanjutkan dan untuk mengarahkan dia dalam memberikan informasi terkait tertentu.
ANSWER THE QUESTION
1. The doctor do before analyzing the chief complaint of the patient is the present illness
separately and if possible in the order of development according to a format.
2. The doctor while pain or major complaint is being described by the patient permit the
patient to express it in familiar terms.
3. Development should be followed by the doctor in the process of treating the patient is
according to a format.
LESSON 12
PERKIRAAN KLINIS PASIEN GERIATRI
Pemeriksaan fisik dan kesehatan. Pemeriksaan pasien dimulai dengan pemeriksaan yang
pertama. Perawat harus memeriksa postur tubuh, gaya berjalan, warna, mobilitas, dan
karakteristik wajah pasien. Riwayat kesehatan dapat ditingkatkan dengan melakukan
pemeriksaan ketajaman penglihatan. Ketika mengembangkan riwayat kesehatan, dokter harus
21
mengetahui kejelasan penglihatan dan kejelasan berbicara, tidak langsung membicarakan
penyakitnya kepada pasien. Dokter harus pelan-pelan dalam pemeriksaan dan menyadari bahwa
ketajaman penglihatan dan pendengaran umumnya berkurang pada pasien ini.
Tabel 35-1 MANIFESTASI FISIK PENUAAN
LUAR
Rambut-rapuh, kurang banyak, abu-abu
Kulit-dehidrasi, penurunan elastisitas, termosensitif (epitel tipis, bintik-bintik pikun,
keratosis,abu angioma).
Mata- penglihatan berkurang, enophthalmos, arcus senilis kornea, presbiopia.
Telinga- hilangnya ketajaman pendengaran, atrofi saraf dari sel-sel saraf di koil basal koklea.
Hidung- kemampuan penciuman berkurang
Sekresi kelenjar- aktifitas epitel berkurang (air liur, air mata, saluran pencernaan, kelenjar
keringat dan minyak).
Tekanan fisik- gangguan homeostatis
DALAM
Renal – penurunan aliran darah ginjal menyebabkan susah buang air kecil dan buang air besar
serta obat-obatan. Poliuria nocturnal dan hipertrofi prostat (bagi pria). Peningkatan ambang
ekresi ginjal gula
System vascular- kemajuan meningkat dalam tekanan darah sistolik. Tekanan distolik harus tidak
berubah.
Darah- jumlah sel darah merah dan hemoglobin sedikit menurun karena berkurangnya aktivitas
sumsum tulang dan peningkatan kerapuhan sel darah merah. Anemia biasanya terjadi pada
wanita.
22
Gastrointestinal- sembelit dan akumulasi gas karena otot hipotonik. Penurunan kontraksi rasa
lapar. Aktivitas lambung menurun (hipoklorhidria biasanya pada usia 50 tahun, dengan
kurangnya penyerapan kalsium dan vitamin C).
Gonad- penurunan sekresi estrogen dan androgen dengan gangguan dalam metabolism protein.
Fungsi hati- penurunan fungsi hati, kandungan glikogen, dan sekresi empedu. Gangguan
metabolism kolesterol (arteriosclerosis).
Pancreas- penurunan fungsi (kerentanan terhadap diabetes).
ANSWER THE QUESTION
1. The important is physical and medical examination to the doctor of the patient begins
with the first visual encounter. The clinical should assess the patient for posture, gait,
color, mobility and facial characteristics.
2. Because, external of the physical manifestations of aging so can not talking down to the
patient can make the patient impaired homeostatis so physical stress.
3. Because, external of the psysical manifestation of aging is loss of auditory acuity.
LESSON 13
Tabel 35-2 PERUBAHAN DALAM FUNGSI MOTORIK ORAL DALAM PENUAAN
Fungsi yang berubah Implikasi klinis
Postur bibir Air liur, ceilosis kaku
23
Otot kunyah Efesiensi pengunyah
Fungsi lidah Pengucapan, disfagia, cedera empedu
traumatis, mendengkur, gangguan tidur
Menelan Disfagia, regurgitasi, tersedak
Rasa Dsygeusia, ageusia
Air liur Tidak ada perubahan signifikan dalam pola tua
yang sehat
Ada kecendrungan pada pasien lansia untuk tidak mengingat atau menyangkal masalah
kesehatan. Oleh karena itu, penggunaan riwayat kesehatan memerlukan waktu yang lebih besar
dan kesabaran bagi praktisi. Delapan puluh satu persen orang tua yang tidak dip anti jompokan
dengan usia di atas 65 tahun memiliki satu atau lebih penyakit kronis. Dua dari lima orang
dikategorikan tidak mandiri secara fungsional atau orang tua yang lemah, yang menunjukan
bahwa kegiatan dan kemampuan untuk membersihkan mulut yang cukup terbatas (table 35-1).
Kebanyakan dari mereka menerima obat (mungkin lebih dari satu) dan telah merubah
metabolism dan kepekaan terhadap obat resep. Pasien harus disarankan untuk membawa obat
mereka ke kantor. Riwayat kesehatan dapat diambil dari seorang kerabat, orang-orang yang
bertanggung jawab lainnya jika pasien bergantung secara fungsional, lemah, atau sejarawan tidak
dapat dipercayai. Ketika memunculkan riwayat medis, perlu untuk memeriksa perubahan dalam
fungsi motorik untuk mengetahui potensi masalah medis (table 35-2).
Pemeriksaan Social dan Mental. Sikap pasien lansia terhadap terapi memiliki dampak yang
signifikan terhadap keberhasilan atau kegagalan terapi periodontal. Freedman telah dijelaskan
tiga jenis perilaku yang biasa ditemui :
24
1. Terlalu bergantung, menuntut, mendesak, dan berulang-ulang
2. Kerja sama yang tidak bertanggung jawab : datang tepat waktu, membayar layanan,
ramah dan mendengarkan instruksi, tapi terkadang tidak memperhatikan hal-hal
tersebut
3. Orang yang selalu ingin tampil sempurna : membuat tuntutan realistis dengan
ancaman terselubung,, menafsirkan segalanya, menyesuaikan gigi palsu sendiri,
membuat saran tentang diagnosis atau rencana penanganan, dan mencoba untuk
makan dengan gigi palsu makanan yang dia tidak bisa makan dengan gigi asli.
Banyak pasien lansia frustasi dengan mudah, terutama dilingkungan kecemasan- rangsangan
gigi. Di sisi lain, banyak pasien usia lanjut dapat merespon dengan baik terhadap terapi dan
toleran terhadap prosedur yang panjang. Dokter gigi harus menyadari hal-hal tersebut dalam
mengobati individu yang memiliki pengalaman hidup, harapan, dan kebutuhan yang unik.
ANSWER THE QUESTIONS:
1. Alterations in oral motor functions in aging:
- Lip posture: drooling; angular cheilitis
- Muscles of mastications : efficiency of mastication
- Tongue function : speech; dysphagia; traumatic bile injury; snoring; sleep apnea
- Swallowing : Dysphagia; regurgitation; choking
- Taste : Dysphagia; ageusia
- Salivation : No significant changes in healty older patterns
2. The doctor do to elicit the medical history of an elderly patient may be taken from a
relative, spouse, or responsible other if the patient is functionally dependent, frail, or an
25
unreliable historian. When eliciting the medical history, it is necessary to assess
alterations in motor function to gain insight into potential medical problem.
3. Three commonly encountered behavior types:
- Overdependent: demanding, urgent, and repetitious
- Pseudocooperative : comes on time, pays to service, is friendly an dlistens to
instructions, but somehow never carries them out.
- Perfectionist : makes unrealistic demands with veiled threats, interprets his or her
symptoms, adjusts own dentures, makes suggestions about the diagnosis or treatment
plan, and tries to eat with dentures what he or she could not eat with natural teeth.
LESSON 14
XEROSTOMIA
Air liur memiliki beberapa fungsi dalam rongga mulut. Air liur merupakan pembersih yang
melindungi (dengan aktifitas antibakteri), pelindung (menghalangi hilangnya garam-garam
mineral dari tubuh), pelumas, kebutuhan pencernaan, dan media transportasi untuk alat perasa.
Ketika xerostomia terjadi kemudian, semua fungsi ini diubah dengan serius. Tanpa ada gejala
meliputi kekeringan HHV atau terbakar, perubahan dalam permukaan lidah, disfagia, cheilosis,
perubahan dalam rasa, kesulitan berbicara, dan pengembangan akar gigi.
Delapan puluh persen lansia menerima obat-obatan, 90% dari obat-obatan ini dapa menghasilkan
xerostomia. Lebih dari 200 obat yang biasa digunakan memberikan efek samping xerostomia.
26
Selain itu, kondisi radiasi atau kemotrapi, kondisi psikologi, gangguan endokrin, dan gangguan
gizi dapat menyebabkan xerostomia.
Pengobatan xerostomia harus mencakup sebagai berikut :
1. Kebersihan mulut pada hal-hal kecil (dengan sikat gigi lembut)
2. Dibilas dengan fluoride dan pasta gigi
3. Mengurangi konsumsi alcohol, tembakau, dan makanan yang asam dan sangat pedas
4. Asupan air yang sering (untuk mengurangi gula)
5. Penggantian saliva buatan
6. Konsultasi dengan dokter jika mucositis atau kandidiasis berlanjut
7. Hati-hati menggunakan produk perawatan di rumah dengan kendungan alcohol tinggi
8. Untuk membakar mulut :
Mengesampingkan gangguan lainnya seperti kandidiasis atau anemia
pernisioasa.
Obat dengan salah satu pengganti air liur berikut, obat mujarab yang sama
dari diphenhydramine (Benadryl) dan kaolin (Kaopectate) dan lidokain
(Xyclocaine viseous).
Kesimpulannya, populasi usia lanjut meluas, dan kebutuhan mereka untuk layanan periodontal
menjadi khusus. Berbagai HHV, masalah medis, social, mental, dan fisik yang dihadapi
memberikan tantangan tak terbatas kepada dokter. Jika kebutuhan pasien lansia harus dipenuhi,
dokter harus bersedia untuk merawat setiap individu dengan kesabaran. Mulut harus dilihat
sebagai refleksi dari kondisi sitimatis, dan pengobatan dilakukan dengan sesuai.
ANSWER THE QUESTIONS:
27
1. The functions of saliva are a protective cleanser, a buffer, a lubricant, digestive necessity,
and a transport medium to taste sensors.
2. When xerostomia ensues, all of these functions are seriously altered. Signs and symptoms
include intraoral dryness or burning, alterations in tongue surface, dysphagia, cheilosisi,
alterations in taste, difficulty with speech, and development of root caries.
LESSON 15
Memorandum Medis
Familial Edema Angioneurotic: Dua Kasus Yang Fatal Setelah Ekstraksi Gigi
Lima kasus yang dilaporkan di bawah ini menyampaikan peringatan resiko dari pencabutan gigi
yang menyebabkan edema angioneurotic.
Kasus 1: Seorang wanita berusia 20 tahun memiliki riwaya medis lancer sampai berusia 16
tahun, ketika dia mulai menderita pembengkakan berulang bagian wajah, tangan dan kaki
dimana ia menerima perawatan medis. Ketika berusia 18 tahun, ia melakukan ekstraksi gigi
dibawah penggunaan anastesi lokal, setelah itu terjadi pengbengkakan wajah bibir, yang
menghilang dalam dua sampai tiga hari. Pada tanggal 22 Maret 1951 pada jam 11.30 pagi dia
melakukan pencabutan empat gigi dibawah pengaruh nitrous oxide dan oksigen- regio 5 dan 8
pada rahang bawah kanan, regio 6 dari rahang atas kanan, dan gigi yang berlebih antara gigi
regio 2 dan 3 pada rahang kiri atas. Dia benar-benar pulih dan bisa pulang ke rumah dengan
kereta api dan pergi tidur. Pada jam 4.30 sore. Ada beberapa pembengkakan pada bibir dan pada
6.30 malam pembengkakan itu begitu jelas yang mana dokter dikirim untuk memberikan dan
menyuntikan adrenalin. Pada jam 10.30 malam Lehernya tampak membengkak dan bernafas
28
tiba-tiba tampak kesulitan; dia bangun dan membuka jendela untuk mendapatkan udara, tapi
dalam beberapa menit pingsan dan meninggal, terengah-engah bernafas.
Pada hari berikutnya salah satu dari kami (dokter) menunjukkan data pemeriksaan setelah
kematian. Tubuhnya dalam kondisi tumbuh dengan baik dan gizi baik, wanita muda ini
menunjukkan bengkak di bawah mata, pembengkakan dan penonjolan pada kedua bibir, lidah
terjulur keluar dari gigi dan pembengkakan dan bekas luka pada siku dan tangan. Pada diseksi,
seluruh bagian belakang tenggorokan, dengan lidah dan langit-langit lunak, bengkak, terutama
epiglottis gelap dan pita suara yang begitu edema untuk menyumbat jalan nafas sepenuhnya.
Jaringan leher juga edema, dan darah itu gelap dan cairan. Jantung normal . terlepas dari
kemacetan yang mendalam dari organ perut dan edema otak, tidak ada yang signifikan
ditemukan. Kematian yang bersertifikat sebagai akibat asfiksia dari edema glottis terjadi di
subjek pasien untuk edema angioneurotik, serangan ini yang dipicu oleh pencabutan gigi.
Kasus 2: Seorang laki-laki berusia 28 tahun. Salah satu dari kita (dokter), sebagai penangung
jawab / pengawas medis pada otoritas kremasi, diterima pada tanggal 26 April 1956, laporan
untuk kematian ini, yang meninggal pada tanggal 24 April 1956, yang mana penyebab kematian
yang diberikan karena edema angioneurotic dan udema pada celah suara, dan dalam jawaban atas
pertanyaan, “Apakah ada penyebab yang berkontribusi atau mempercapatkamatiannya?”,
jawaban yang diberikan “Gigi molar dicabut pada tangga 23 April 1956”. Kebetulan penyebab
kematian relative jarang yang berhubungan dengan ekstraksi gigi mengakibatkan rasa ingin tahu,
dan biasanya memimpin investigasi ke depan, yang mana terungkap bahwa orang ini
berhubungan dengan kasus 1, dan bahwa dia telah mencabut satu gigi dibawah pengaruh
analgetik (unacaine dengan adrenalin). Dia juga memiliki riwayat serangan udema angioneurotic
29
selama beberapa tahun. Kematiannya terjadi dalam keadaan yang mirip dengan orang pada kasus
1.
Pasien-pasien ini adalah anak tertua kedua dan ketiga dari 9 bersaudara yang mana hal itu
dinyatakan baik ayah maupun ibu yang begitu menderita, dan tidak pula salah satu anggota
mereka mengharapkan saudara yang lain (kasus 3). Dia sepatutnya diperingatkan resiko
perawatan gigi dan ketika itu menjadi perlu dia terlihat berkonsultasi pada dokter gigi bedah
mulut pada daerah Utara-Timur dan dirawat di rumah sakit, dimana tindakan pencegahan
diambil.
ANSWER THE QUESTIONS:
1. She died after several days she had extracted her tooth under local analgesia because she
suffer angioneurotic oedema.
2. Because he suffered angioneurotic oedema and oedema of glositis.
3. The last dentist and his family because they must warned of risk of dental treatment.
Pelajaran 16
Kasus 3: Seorang laki-laki muda, berusia 19 tahun, dirawat di rumah sakit pada tanggal 3
Desember 1956, untuk pencabutan gigi karies. Dia memberikan sebuah riwayat pembengkakan
berbagai bagian tubuh termasuk cedera yang bahkan tidak parah-contonya, pembengkakan pada
kelopak mata dari kedua mata setelah sakit dikelapa. Dia tidak pernah mengalami kesulitan
dalam menelan atau bernafas. Riwayatnya sebalinya negative dan pemeriksaan fisik
menunjukkkan tidak ada catatan. Dia bagaimanapun menunjukkan tanda bercak pada saat
menggaruk kulit, dan karena itu selama empat hari dia mendapat perawatan dengan mepiramin
50 mg, 2 kali sehari, reaksi ini kemudia berhenti. Sebelum operasi dia petidin 50 mg dan atropine
30
sulfat 0,64 mg dengan nitrous oxide dan oksigen mepiramin. Segera diulang sebelum ia pergi
tidur pada pukul 11.30 pagi. Dia mengulang 50 mg mepiramin pada pukul 5.00 sore dan 25 mg
pada pukul 9.30 pagi esok. Dia menunjukkkan tidak apa-apa selain sedikit pembengkakan local
dari bagian-abgian pencabutan dan membuat pemulihant yang tidak terganggu.
Kasus 4: Pasien ini seorang anak laki-laki berusia 33 tahun tidak mempunyai riwayat udema
angioneurotik, asma, eksim atau manifestasi alergi lainnya, tetapi karena riwayat keluarga dia
dirawat di rumah sakit dibawah pengawasan konsultan ahli bedah mulut. Ketika menggaruk kulit
menunjukkan ada bentuk bilur bekas dan menerima 50 mg mepiramin. Pemulihan berjalan
lancar.
Kasus 5: Pasien ini berusia 33 tahun, mulai memiliki sedikit pembengkakan saat masih muda
tetapi tidak untuk beberapa tahun. Namun dia juga dirawat di rumah sakit dan untuk dua hari
sebelum operasi menerima 25 mg prometazin dengan 50 mg peptidin dan 0,64 mg atropine sulfat
dan segera setelah operasi 50 mg mepiramin. Lagi pemulihan berjalan lancar.
Dalam waktu yang relative singkatkarena itu kami memiliki lima kasus yang membutukan
pengobatan gigi anggota semua keluarga dengan sejarah pasti edema angioneurotik 2
diantaranya terbukti fatal. Ketiga dengan perawatan intensif, mungkin diselamatkan dari masalah
serius, sementara 2 lainnya akan, kemungkinan besar, hanya memiliki marah kecil bahkan jika
tidak diobati. Sejarah seperti itu, bagaimanapun, menekankan perlunya tindakan pencegahan
yang ketat dalam melaksanakan perawatan gigi pada pasien dengan riwayat keluarga edema
angioneuritik, karena tampaknya itu adalah trauma dari pencabutan gigi dan tidak anastesi yang
dipicu serangan edema angioneurotic akut.
ANSWER OF THE QUESTIONS:
31
1. The importance of a family history to save a patient’s life:
To know and to care the patient who have a history systemic diseases immediately
To warning of the risk of dental treatment for patient who has a history systemic diseases
2. There are:
- When show marked weals on skin-scratching, the treatment is 50 mg of myperamine
twice daily for four days
- Before operation, 50 mg of pethidine and 0.64 mg of atropine sulphate with nitrous
oxide and oxygen anaesthesia
- Immediately after returned to bed, 50 m.g mepyramine and repeated 25 mg next
morning
3. The recovery uneventful because the boy received 50 mg of mepyramine and the care of
consultant dental surgeon.