TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama...

89
TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga Pancuran, Ketua RW. Lokasi Wawancara : Kediaman Bapak Budi Sutrisno di Pancuran. Tanggal Wawancara : 17 Mei 2016. Pukul : 17.30 WIB – 19.30 WIB. P : Selamat sore pak, Saya Tina mahasiswa UKSW. Maksud kedatangan saya adalah untuk mencari informasi mengenai drumblek untuk keperluan skripsi saya yang membahas mengenai drumblek Pancuran. Maaf ini dengan bapak? B : Budi Sutrisno. P : Maaf pak, bapak umur nya berapa? B : Saya kelahiran tahun 54. P : Sejak kecil sudah disini pak? B : Iya asli sini. P : Bapak pekerjaannya sebagai? B : PNS, di Semarang sudah 30 tahun. P : Pak drumblek Pancuran itu ada sejak tahun berapa ya? B : Mulai tahun 84, tetapi mulai berkembang pada tahun 86. Ya, istilahnya mulai keluar waktu itu terjadinya kan beberapa orang itu nutuk- nutuk...mukul-mukul alat bekas-bekas kaleng roti dulu. Kaleng roti itu kok ada nadanya gitu lho, trus ditambahi ini tong yang agak kecil dulu trus ditambahin yang agak besar. Lama-lama kok menjadi musik gitu. Dulu yang nganu juga pak didik juga itu, jadi sama-sama tapi idenya dari dia. Trus lama-lama berkembang, trus kita juga memang drumblek ini di wilayah kampung itu memang semua baik anak kecil maupun ibu, pak RT, dan seluruh masyarakat itu terlibat langsung semua dalam kegiatan itu. Sebenarnya kalau keluar itu hampir kadang-kadang sampai 500

Transcript of TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama...

Page 1: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan :

Nama : Budi Sutrisno.

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil.

Usia : 54 Tahun.

Jabatan : Warga Pancuran, Ketua RW.

Lokasi Wawancara : Kediaman Bapak Budi Sutrisno di Pancuran.

Tanggal Wawancara : 17 Mei 2016.

Pukul : 17.30 WIB – 19.30 WIB.

P : Selamat sore pak, Saya Tina mahasiswa UKSW. Maksud kedatangan saya adalah untuk mencari informasi mengenai drumblek untuk keperluan skripsi saya yang membahas mengenai drumblek Pancuran. Maaf ini dengan bapak?

B : Budi Sutrisno.

P : Maaf pak, bapak umur nya berapa?

B : Saya kelahiran tahun 54.

P : Sejak kecil sudah disini pak?

B : Iya asli sini.

P : Bapak pekerjaannya sebagai?

B : PNS, di Semarang sudah 30 tahun.

P : Pak drumblek Pancuran itu ada sejak tahun berapa ya?

B : Mulai tahun 84, tetapi mulai berkembang pada tahun 86. Ya, istilahnya mulai keluar waktu itu terjadinya kan beberapa orang itu nutuk-nutuk...mukul-mukul alat bekas-bekas kaleng roti dulu. Kaleng roti itu kok ada nadanya gitu lho, trus ditambahi ini tong yang agak kecil dulu trus ditambahin yang agak besar. Lama-lama kok menjadi musik gitu. Dulu yang nganu juga pak didik juga itu, jadi sama-sama tapi idenya dari dia. Trus lama-lama berkembang, trus kita juga memang drumblek ini di wilayah kampung itu memang semua baik anak kecil maupun ibu, pak RT, dan seluruh masyarakat itu terlibat langsung semua dalam kegiatan itu. Sebenarnya kalau keluar itu hampir kadang-kadang sampai 500

Page 2: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

orang, 300, ya tergantung kalau momen pas 17 an itu banyak sekali...keluar semua...iya keluar semua itu sampai kadang-kadang dulu itu dari reksa sampai yang akan finish di balai kota itu itu hampir semua yang nguasai orang-orang Pancuran. Banyak sekali itu, memang dulu kalau tidak ada drumband blek Pancuran itu tidak gayeng. Kasarnya masyarakat itu tidak nganu...antusiasnya tinggi sekali.

P : Berarti dulu sejarahnya mas didik idenya, trus beberapa orang menanggapi ide itu akhirnya dibuatlah drumblek itu.

B : Iya...

P : Itu orang-orangnya siapa aja pak?

B : Dulu yang waktu itu orang-orangnya ya ayahnya pak didik itu bapak pak Sururi dulu anggota DPR Kota Salatiga, Lilik kalau dulu namanya Lilik cebol, trus Ponimin, trus pak Gendon itu, ya pokoknya anak-anak ya sekitar situ itu banyak sekali. Ya minimal dulu 1 kelompok hampir 10 orang, trus tambah pak Gondo, sekarang sudah tua-tua...pak Gondo Pak Nosaden, dulu juga ikut di dalam orang 10 itu. Bapak Mariono sekarang pindah dimana di deket LL itu, dimana ya di daerah Gendongan. Trus itu didukung oleh semua unsur, kok drumband itu kok anu masyarakat kita itu antusias. Semua yo ada yang pake apa dibawa, kadang-kadang ada kaleng dirumah itu dibawa. Trus juga itu penari, memang dulu itu kan penarinya sederhana ya dari ibu-ibu, bapak-bapak, juga kawula muda juga ikut nari. Kemarin kalau peabuhnya hampir meh antara 200 sampai 250, penarinya kadang-kadang ya 100 jadi gak tentu. Kadang-kadang momen-momennya itu loh, kalau 17-an itu memang keluar semua. Pak RT sama pak RW itu dulu juga ikut semua yang kegiatan itu, kadang-kadang dana untuk 17-an itu masuknya di drumblek semua gitu. Trus berkembang-berkembang sekarang menjadi itu apa istilahnya icon di Salatiga. Jadi kalau yang mengiklan itu pertamakali ya Pancuran.

P : Ooo..trus baru mulai wilayah-wilayah lain?

B : Iya wilayah-wilayah lain, iya memang sekitar tahun 2000-an baru muncul.. aaa apa.....drumblek-drumblek yang disekitar kita itu kan sekarang dari kabupaten, dari semarang, banyak sekali. Pernah pada waktu itu kita kan di rekam dari dulu stella..ya itu ngrekam, bahwa itu katanya di Jerman itu juga ikut didalam itu karena melihat, pada waktu itu katanya nginap di hotel itu lho dulu Quality. Dia lihat, turun trus foto.. di rekam...jalan...di videoin, trus akhirnya katanya disana di terapkan juga. Menurut keterangan dari itu, karena ada youtubenya kataya seperti itu. Secara riel kita memang belum pernah melihat, tapi ada dari warga kita juga guru...guru di stella itu. Kok diliput.

P : Namanya siapa pak?

Page 3: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

B : Pak Warpan. Kan dulu orang Pancuran juga, dulu juga ikut dalam kegiatan ini. Dulu itu semua orang terlibat dalam kegiatan itu.

P : Kalau sekarang pak?

B : Eee kalo sekarang agak rodo kita itu kalau mau keluar itu biayanya besar. Maaf kita tidak bisa apa istilahnya membatasi warga. Kadang-kadang kita berapa orang gitu, kalau kita mengambil istilahnya satu persatu orang gitu ndak ada yang dateng malahan. Jadi justru malah ndak, emang kita itu kekompakan itu yang jadi. Termasuk icon pancuran itu kekompakan, jadi tidak ada..apa istilahnya itu... siji yang satunya jangan gitu malah menimbulkan tidak kompak. Jadi itu dalam kegiatan drumblek itu. Kalau kita memang umpamane kita katakanlah istilahnya dipanggil ke daerah lain kita tidak bisa membatasi anu apa peserta. Kita yo ayo maju, pernah ke Jakarta hampir meh sekitar 10 bis kesana antara 8 eh juga pake truk hampir 400 an. Sampai kita bawa bis 8 itu, dulu eee namanya punyane safari itu lho blue star.

P : Dulu itu warga pada ikut drumblek itu inisiatif sendiri atau dipanggilin pak?

B : Enggak...itu ikut sendiri, jadi kita woro-woro itu jadi siapa yang ikut, istilahnya “latihan” gitu. “Kita itu latihan nanti sore” nanti ada yang keliling. Itu masalah biaya itu kita biaya sendiri, beli apa dulu istilahne teklek itu beli sendiri. Pakai alat itu yo beli sendiri, jadi tidak ada apa artine dibiayai. Kita hanya membiayai ya makan, terus minum, ya rokok. Tapi kalau personal itu bawa sendiri. Kita punya alat ya karena kita ya menyediakan alat, tapi kalau misalnya kurang ya dia beli sendiri. Beli kaos kaki ya beli sendiri hehehe, kalau kita apa ee keluar gitu yo kesadaran dia itu beli sendiri, jadi tidak dipaksakan.

P : Istilahnya mendukung gitu ya pak?

B : Iya mendukung, kegiatan ya itu tadi. Kekompakan tadi. Kita disini memang satu kekompakan satu sakit ya semua sakit gitu lho. Mungkin di daerah lain ndak punya seperti pancuran, biarpun tetangganya itu istilahnya padu atau mungkin berkelahi, dia kalau ada wuih bersatu...tidak pandang yang tadi itu. Sampai yang terjelek pun, dulu yang terjelek pun ada nomer itu kan ada yang pegang gitu semua keluar. Yaitu sampai yang terjelek seperti itu. Ya Alhamdulillah sekarang memang di Pancuran itu perubahannya ya mungkin panjenengan denger sendiri, dulu kan terkenal segala macam lah kalau bahasa jawanya molimo. Kalau sekarang berkurang berkurang dan berkurang. Sekarang kalau dulu ada orang meninggal itu jenazahnya disitu sini ada main..tetep main gak peduli ada yang meninggal. Dulu ya yang jidi itu, sekarang uda gak ada. Kalau yang nasrani ya kebaktian, yang muslim juga pengajian, ya seperti itu...jadi sekarang sudah ada suatu perubahan. Lebih kompak

Page 4: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

lagi gitu, dulu kalau katakanlah yang terjelek dulu masalah misterius. Kita yang terbanyak, kalau itu mungkin kamu belum lahir ya?

P : Hehehe itu yang apa ya pak?

B : Misterius itu yang gali gali itu lho, petrus. Gali gali itu yang terbanyak kita. Alhamdulillah kita pegang sekarang ini kita pelan-pelan ada perubahan. Ya memang ada proses ya, ya itu tadi kalau masalah drumband blek itu kesadaran masyarakatnya juga tinggi sekali. Tidak ayo gitu, sekarang sudah niatnya sendiri. Tidak ada paksaan. Kalau nggak dipakai malah nesu...hehehe...marah gitu.

P : Berarti tidak ada pematasan?

B : Iya tidak ada pembatasan. Saya disini juga membawahi 18 RT.

P : 18 RT?

B : Iya 18 RT saya.

P : Bapak ini menjadi RW sejak tahun berapa pak?

B : 2007 atau 97 ya? Saya sudah 3 periode ini. Ya ada beberapa keamajuan

P : Pak apakah drumblek itu memperngaruhi adanya perubahan, kalau yang zaman dulu kan Pancuran imagenya seperti itu, kalau sekarang lebih ke yang positif ?

B : Ya nganu itu tadi positifnya dilihat 1 kekompakan itu artinya juga lembaran kreativitas masyarakat. Suatu contoh itu kemarin juga dipilih polres sini untuk kegiatan seni tradisionil yang ada di Semarang kita juga juara...juara 2. Kita kalah dari Banyu Mas, itu pakai alat tapi Cuma ada 7 orang itu to itu kita pakai ini, pakai drumband ada alat itu. Kita kan juara 2 itu yang keluar dari pak kapolres. Lomba hari Bhayangkara.

P : Juara 2 dari mana itu pak?

B : Dari anu istilahnya ya polda itu Jawa Tengah. Dan ini juara 2. Ada pialanya.

P : Ooo...itu pialanya ya pak? Banyak sekali.

B : iya drumblek itu...ada yang di tempate ketua pemuda, mencar-mencar itu.

P : Itu kalau dikulpulin satu lemari ya pak?

B : Iya...memang kita gak mau lomba, karena lomba itu kan terbatas orangnya. Biasanya kalau lomba-lomba di salatiga itu...aaa...dibawah katakanlah 50...70 orang. Kalau kita gak bisa, dan kita kalau ikut yo banyak sekali bisa sampai 300 orang. Kita gak bisa menolak orang, itu

Page 5: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

gak bisa...kalau kita menolak oramg, otomatis kan akan jadi masalah akhirnya kan mendegrekan kan orang kan kita gak mau, ya siapa yang mau ikut monggo ikut. Ya kita kalau membatasi itu umur.

P : Umur?

B : Iya.

P : Umurnya muai dari berapa?

B : Kalau biasane SMP kalau enggak orang tua. Kalau SD itu kan belum kuat ya. SMP...SMA.

P : Tadi kan ada pembatasan umur, minimal SMP...kalau ada anak-anak SD yang mau ikut itu bagaimana?

B : Enggak, dia sudah tau...dia hanya meihat. Kadang kalau kita latihan disebelah dia nutuk-nutuk sendiri. Juga ada penari, kalau anak kecil itu membuat sendiri. Kan kita latihan di depan masjid itu. Kalau anak kecil itu otomatis njoget ya sebagainya. Drumblek itu kan agak berat ya, kalau mungkin menggunaka alat drumband nya yang asli kan lebih ringan. Kalau ini pakai tong yang besar kan juga berat, pake kentongan. Kan jenis-jenisnya itu ada kentongan, blek, juga ada yang bunder itu...kalau disana itu tempet ikan itu lho yang bulat yang biru, kalalu lyra itu baru-baru aja kalau dulupakainya ya kentongan, blek roti itu, tenornya pakai blek khong quan yang bulet kecil itu. Karena kemajuan pakai lyra itu untuk mendukung.

P : Itu alatnya disimpan sendiri-sendiri atau ada gudang khusus pak?

B : Ada gudang sendiri, tapi kebanyakan pada dibawa sendiri-sendiri. Tapi kalau ada kegiatan kita memang nambah. Kalau ada yang rusak kita memang nambah sampai 25 alat, biasanya kentongan. Kentongan itu kan kalau sudah kisut apa itu ya bahasanya kalau sudah ada yang pecah, ada yang..eee..sudah gak bisa digunakan.

P : Dari dulu yang tahun 84 sampai tahun sekarang sudah berapa kali pergantian pengurus?

B : Eee...gini lho. dulu drumblek itu dibawah seksi kepemudaan. Lha pemuda itu..eee.. dibawahnya RW. Dari itu kegiatan untuk 17 an, sekarang kalau keluar ya dari urusan RW. Yang mencari dana ya kita keliling dari yang mampu, ada yang ngasih rokok, ya makan. Kalau latian aja ada yang ulang tahun itu bawa opo satu opo ya 1 tempat tampah nasi itu trus dimakan bareng-bareng disitu.

P : Berarti tidak dihitung ya ada berapa kali pergantian?

Page 6: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

B : Kalau pergantian ya dihitung dari saya, dulu sebelum saya itu pak Warto terus ke saya.

P : Pak, mayoritas anggota drumblek sekarang siapa?

B : Kalau yang dulu itu memeang remaja plus orang tua, kalau sekarang juga seperti itu. Kalau sekarang banyak remajanya, kalau dulu ya katakanlah sudah mempunyai anak kalau dulu. Ya semuanya keluar gitu. Sampean tau gak Pak Gunardi Puspasari juga ikut dulu. Ikut semua dalam kegiatan drumblek...semua ikut...gak ada yang ndak.

P : Berarti kalau misalnya mau perekrutan anggota itu?

B : Gak ada.

P : Jadi tidak ada?

B : Gak ada. Ya itu tadi saya katakan..ada keliling “latihan...latiham...latihan” dia udah semuanya keluar semua. Tidak kita paksa kamu harus ikut endak. Keliling pakai anu microfhone itu to...keliling ke kampung ini..eee...latihan latihan. Udah otomatis kumpul sendiri di depan situ. Kalau dulu tidak disitu tapi di mblauran di jalan. Saking banyaknya dari sana sampai sana.

P : Itu latihannya rutin atau kalau ada event saja pak?

B : Event saja. Kalau ada kegiatan artinya 17-an dulu 1 bulan sebelumnya ya latihan. Kalau sekarang karena kita yo uda tau nguanu ya kadang 1 minggu atau 10 hari latihan bisa tamoil dan menciptakan beberapa lagu. Lagunya sudah banyak.

P : Ada berapa lagu pak?

B : Gambang suling, terus Gambang Semarang, terus morena gitu, terus yaitu..aaa..ada regee nya, ya lagu ngangdut gitu, banyak itu ada 8 opo 9 gitu. Ya yang baru ini, kalau dulu ada yang caping ngunung...ada dulu. Ya itu pelatihnya pak Warno itu yang baru ini, kalau dulu ya latihan bersama. Kalau dulu ada yang aaa pak Didik itu, tapi kreativitas itu di anak-anak. Kalau sekarang kan dilatih sama pak Warno itu, ya penduduk kita asli. Itu ada anu yo po ngumun kumpul dulu berapa orang drereret setelah itu kolosal.

P : Kalau dulu kreativitasnya lebih di serahkan ke anak itu contohnya seperti apa pak?

B : Contonya ya ada berapa anu ya mungkin dari yang satu ini pakai ini gitu, ini pakai ini...kalau sekarang kan ikut pak Warno itu sudah ya mungkin ada kemajuan zaman itu ya...teknologi itu ya...kalau dulu memang dari beberapa orang itu menciptakan anu bareng..tuk...tuk tuk..terus akhirnya

Page 7: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

terdenga satu bunyi yang seperti lagu itu. Kalau sekarang kan berapa orang dilatih pak Warno, ini anunya ini..trus ini ini...trus langsung jadi. Satu lagu itu digarap kadang-kadang 3 hari uda jadi.

P : Itu yang dulu atau sekrang?

B : Itu ya sekarang, kalau dulu kan masih istilahnya masih anu apa ya apa ya...masih tunas cari-cari yang mudah.

P : Itu satu bulan latihannya setiap hari atau beberapa hari sekali pak kalau mau event?

B : Ya anu...ya manut...tiap hari. Selama nanti akan menjelang itu istirahan sehari trus habis itu tampil. Ya hampir jam 12 malem.

P : Ooo...itu latihannya malam?

B : Iya malam, kalau disini tidak memungkinkan untuk latihan sore karena kan disini pasar. Nanti sekitar habis Ishak itu udah ikut semua sampai malam....sampai puas latihan. Kadang-kadang sampe gak mau bubar... hahaha itu.

P : Rata-rata setahun berapa event pak?

B : Kalau dulu pertahun, dari hari jadi kota Salatiga. Sekarang karena banyaknya peserta, kita kan cost nya tinggi. Sekarang ya memang kurang dan pelatihnya juga ngelatih sana sini pak warno itu.

P : Kalau dalam sekali latihan itu kira-kira erapa yang datang pak?

B : Ya semua...semuanya datang.

P : Jumlahnya pak?

B : Jumlahnya ya sekitar...kalau event besar itu ya samp 200 an penabuhnya, penarinya 100 lebih gitu. Tapi kalau latihan itu..aaa...yang baru-baru itu sekitar 50/70, tapi akan menjelang hari-h itu keluar semua. ada Yang sudah tau, ada yang hanya melihat tio...trus keluar. Biasanya kuang 10 hari kalau yang tua-tua itu keluar semua.

P : pak ada strategi khusus tidak buat merekruat anak remajanya?

B : Ya itu, kesadaran itu yang paling penting. Jadi tidak ada pemaksaan. Ya yang paling sulit mencari mayoret ini lho ya satu dilihat dari segi postur tubuh, ya juga kecantikan.

P : Berarti strateginya membangun kesadaran ya pak?

B : Ya kesadaran, bar itu rasa kekompakan, rasa memiliki...yang jelas rasa memiliki kampung itu. Sampe anu itu kalau di daerah lain kan per RT, tapi kalau kita memang per RW.

Page 8: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Ooo...beberapa belas RT jadi satu ya?

B : Iya.

P : Cara menumbuhkan kesadaran dari remajanya gimana pak?

B : Ya itu tadi kita kumpul, ngobrol. Kalau rapat RT trus ngobrol, ya kita mau mengadakan kegiatan ini...mohon bantuan dari bapak-bapak RT baik itu tenaga maupun dari bentuk materialnya.

P : Sosialisasi?

B : Iya. Kalau ada kegiatan seperti itu. Yang jelas kan dari saya, terus saya disuruh menyampaikan. Tapi dari pemuda itu sendiri sudah jalan. Sebenernya tidak ada apa Ya namanya kesulitan harus gini...endak... ya mungkin karna kesadaran. Tidak ada satu pemaksaan.

P : Kalau jumlah anggota sekarang?

B : Ya dari dulu masih imbang, didukung oleh semuanya. Disini itu penduduknya kecil-kecil banyak.

P : Pak ada kendala tidak waktu mau ngajakin anak-anak remaja untuk ikut drumblek?

B : Disini ndak ada, ndak ada kendala. Ya itu kesadaran itu. Beli opo...beli yang dipakai untuk kegiatan itu beli sendiri ug. Seandainya ada alat kurang atau apa itu beli sendiri ug gitu. Jadi tidak ada “kamu harus gini!” itu ndak. Malah ini kurang ig...yo tuku dewe. Orang tuanya juga mendukung, “buk aku belikan kaos kaki atau belikan apa” itu mendukung semua.

P : Ooooo.

B : Ya saya katakan tadi, dari kecil sampai ibu-ibu atau bapak-bapak itu mendukung semua. Untuk beli, sampai kadang dikawal.

P : Ooo..berarti dari orang tua memang sudah mendukung akhirnya anaknya ikut. Orang tuanya mantan anggota drumblek?

B : Iya hahaha. Mantan semua. Kalau yang ibu-ibu kan itu penari dulu, kalau sekarang kan sudah yang tua-tua hanya melihat. Sekarang di generasi mudanya. Ya sekarang memang kita tidak ikut event-event atau lomba-lomba memeang tidak, karena kita ya yang saya katakan tadi. Kita kolosal, kalau kita memilih peserta itu justru nanti chaos di kitanya. Jadi kalau mau ikut ya semua, kalau endak ya ndak semua. Ditempat saya seperti itu, itu loh dek gunjingan di masyarakat “peh peh ne, omonge juga kan gak enak gitu lho”. jadi kesadaran orang tua juga ikut mendukung, pak RT mendukung, pak RW mendukung, semuanya mendukung, seluruh lapisan masyarakat mendukung. Kadang kalau kita

Page 9: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

jalan raya itu, saya keliling “ pak RT keluarkan aqua” dari yang didepan itu dikeluarkan semua, dari mimosa sampe itu juga mengeluarkan, ada yang 2 atau 3.

P : Pak kalau waktu latihan, itu semua warga juga ikut nonton walaupun gak ikut drumblek?

B : Nonton semua...penuh. orang luar pun lihat banyak. Saya katakan tadi orang jerman pun melihat, meluput juga kan. Banyak sekali anak-anak dan ibu-ibu nonton semua. Jadi dari sana kita memang wilayahnya kecil, tapi penduduknya padat.

P : Kalau malam-malam gitu ndak ada yang marah pak?

B : Ndak ada. Ndak ada yang marah. Dari kesadaran yang punya toko atau pedagang itu kalau mau ada latihan dia tutupnya agak awal.

P : Itu pedangan pada tau kalau mau latihan dari mana pak?

B : Ya itu tadi, ada beberapa yang nutak nutuk dulu...ooo berarti mau ada latihan.

P : Kalau ada latihan ada yang nutak nutuk dulu

B : Juga beberapa orang kesitu to trus ini ada dari pemuda juga keliling kampung gitu. “latihan...latihan...latihan” itu tadi, terus pada keluar semua. Asik gitu, jadi apa ya saya selaku RW ya seneng ya. Memang saya selaku RW apapun tak bantu, masyarakat kami peduli dengan lingkungan ya kami juga peduli dengan masyarakat. sampai saya bangunkan balai RW itu, untuk badminton itu juga untuk pertemuan.

P : Pak berarti remaja-remaja yang ikut drumblek itu sekarang bertambah ya ?

B : Tambah banyak.

P : Menurut bapak itu karena faktor apa?

B : Ya anu...itu kan ciri khas pancuran sudah ada, kesadaran masyarakat juga ada, memiliki...bahwa drumblek itu milik pancuran. Milik warga masyarakat pancuran. Ya otomatis itu semua ikut.

P : Jadi udah bener-bener di hatinya.

B : Iya. Jadinya ya sudah opo, sudah melekat biarpun sudah tidak ya kadang-kadang melihat, juga mungkin nasehatin anak-ananya atau mungkin adik-adiknya. Nek sekarang no udah tua-tua semua usianya sudah 54 tahun, sekarang sudah beberapa generasi lah. Dari tahun 84 sampai sekarang.

P : Itu berapa generasi pak sampai 2016 ini?

Page 10: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

B : 2016 itu yo sekitar 7 generasi. Dulu awal ikut sekatang putunya sudah ikut ug...hahahhaha. udah ada yang punya anak trus uda ikut.

P : Selama beberapa tahun ini pernah ada gonjang ganjing gak pak?

B : Iya ada.. dulu kan ada satu pengaruh..ya ada tapi sudah kembali lagi...Cuma satu kali itu. Dulu ada apa namanya pak didik dan nganunya itu mendirikan sangar jambu. Habis dari Jakarta itu kan ada permasalahan, dari orang tua –orang tua yang tidak terima karena apa itu di sana ada hari HAM itu. Memang anak-anak itu karena saking cintanya drumblek itu tidak tau resikonya gimana...yang penting seneng gitu. Itu sebentar aja..tapi uda engga sekarang. Cuma miss komunikasi.

P : Cara menyatukan komunikasinya sampai akhirnya tidak terjadi miss itu bagaimana?

B : Artinya kesadaran sendiri bahwa ini kita kan sosial kemasyarakatan, kalau yang ini dia hanya public oriented aja kan dipandang dari apa dari masyarakat seperti itu akhirnya..aaa...beberapa orang tokoh-tokohnya yang muda-muda itu sekarang ke tempet saya. “Pak RW saya tetep pak RW, pak Rw tetep” trus saya bilang “jalan”. Selang beberapa nganu tok, yaitu karena miss komunikasi aja.

P : Pak RW berarti dekat dengan anak-anak remaja / anak-anak muda ya?

B : Hahhaha iya, kalau saya memang semua saya rangkul. Ya semua saya rangkul baik itu apa ya negatif atau positif, piye carane itu negatif bisa jadi positif itu. Ya mereka bukannya takut sama saya, tapi mungkin segen. Kalau memimpin disini itu memang Pancuran itu sangat berat. Saya jadi RW itu dulu ndak pernah tidur malem, ada masalah terus. Ada gelut, ada berkelahi, ada yang dipegang Satpol PP, saya yang ngatasi. Sampai warga saya itu mencuri itu pun saya bela. Dan anu akhirnya masyarakat itu sadar, istilahnya bahasanya itu “mosok kowe yo tegel karo RW mu, mangkat esuk bali sore. Mbengi ijek ngurusi”. Akhirnya timbul masyarakat itu sendiri / pemuda itu sendiri, saya kalau mengatasi itu sampai tuntas, katakanlah yang negatif seperti mencuri itu bagaimana jangan sampai ke polisi. Saya datang ke pihak korban, dan akhirnya masyarakat itu sadar dengan sendirinya. Ya mungkin pak Polisi itu dengan apa kalau bisa ada pembinaan, orang kalau masuk penjara itu tidak menyelesaikan masalah kalau tidak ada kesadaran diri sendiri kan gitu. Sampai sekarang udak endak, saya sekarang jadi RW tidurnya nyenyak..hahahha. Waktu saya jadi RW itu selama 3 tahun saya tidak bisa tidur. Sebelumnya saya menjadi ketua pemuda.

P : Oooo...dulu ketua pemuda Pak? Tahun berapa?

B : Ya...itu saya 3 periode terus diangkat jadi Rw itu. Jadi istilahnya kampung itu udah apa... capek hahaha.

Page 11: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Berati udah sangat mengenal pak Rw ya?

B : Hahaha...dari kita pemuda. Yo yang berkelahi sampai yang lain-lain itu, sampek yang mencuri pun kita bela. Kan akhirnya masyarakat itu sendiri pun sadar sendiri. Kalau kita ndak seperti itu, masyarakat malah mungkin sekarang masih seperti itu. Ya kita pendekatan, dengan kita apa namanya kekompakan gitu. Seperti yang saya bilang tadi nomer di gropyak itu lho itupun masyarakat yang... ya kita yang nego..trus lama lama lama masyarakat itu sadar sendiri. Yaitu tadi dengan dasar mesakke tadi mosok pak RW sudah kerja, saya kan ngelaju mbak. Saya di Semarang kerjanya.

P : Ooo...

B : Saya kerjanya di Semarang.

P : Semarang-Salatiga setiap hari?

B : Iya setiap hari. Jadi saya juga mendatangi kegiatan RT, Baik itu PKK, ibu-ibu PKK atau kumpulan bapak-bapak. Tiap bulan itu saya keliling, kalau ada informasi dari lintas kota, mungkin dari kelurahan atau kecamatan kita informasikan. Kalau disini keadaan informasi kecil pun masyarakat tahu, karena saya mendatang RT-RT yang kumpulan-kumpulan itu saya berikan. Memang apa namanya, kita lebih dekat dengan masyarakat. Ya kesadaran itu timbul juga kesadaran dari masyarakat gitu, bukan dari saya. Ya saya kalau ada laporan saya tindak lanjuti permasalahannya, trus akhirnya itu tadi “Kowe gak kasihan sama pak RW, sudah berangkat pagi bali sore kadang-kadang sampai malam, kok mbengi masih digoda temen-temen itu” trus akhirnya pada sadar sendiri.

P : Sekarang sudah tidak ada ya pak?

B : Tidak ada. Sekarang udah gak ada namane main, begitu sudah tidak ada. Sudah dihilangkan dari ingatan, ya itu tadi dari kita ya proaktif lah. Mungkin bisa tanya masyarakat ya gitu, kadang-kadang ya apa ya...banyak yang cemburu “RW ku wae gak kayak gini?”. Warga lain gitu, kalau semua kan kita atasi, kita gak pandang bulu. Yang baik yang jelek semuanya, sepanjang kita bisa membantu. Kalau memang kami, terus terang kalau narkoba lepas. Kami tidak akan membela, saya ndak mau. Tapi sepanjang kalau itu masih kenakalan remaja dalam bentuk minum, berkelahi, mencuri pun kalau bisa kita, tapi kalau narkoba tidak ada toleransi karena itu sudah melanggar hukum. Kalau yang lain kan itu kadang-kadang kenakalan, kalau narkoba itu kan sudah lain gitu lho.

P : Kalau narkoba udah gak mau dibantu lagi?

Page 12: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

B : Iya, saya ndak mau. Ya Allhamdulilah tidak semua ya minimal dar 80% - 90% memang ndak 100% tapi dengan itu sudah mengurangi sekali, ada yang menasehati itu. Jadi mungkin kalau adik-adik ini tau persis dulu Pancuran gimana, sekarang gimana. Mungkin tanya yang diluar-luar itu bagaimana itu. Aslinya mana to?

P : Salatiga.

B : Kalau Salatiga mestinya tau. Kan disini terkenal segalanya ya berkelahi.

P : Iya yang berantem, tawuran.

B : Iya, sekarang udah ndak lagi. Ya itu memang karena proses, karena kepedulian pamong akhirnya sadar itu dari diri sendiri. Yang paling bagus itu kan sadar dari diri sendiri, kalau misalnya orang “jangan” nanti kumat lagi, kalau dari seniri itu kan paling kuat berubah. Kalau ndak dari diri sendiri kan kalau saya pergi, udah nganu lagi. Kalau dari diri sendiri kan otomatis akan melakukan yang kedua kali juga endak gitu.

P : Hal itu juga diterapkan pada anak-anak buat ikut drumblek?

B : Iya, kesadaran. Ditanamkan itu, karena jati diri drumblek itu sudah melekat di warga saya. Ragat pun mau, biaya itu juga mau dikeluarkan. Orang tuanya juga mendukung. Kalau kita itu berjenjang terus, ada terus gitu. Apa opo ini endak, besok sudah ada lagi. Jadi regenerasinya cepet. Kalau yang lainnya 1 kali tampil sudah, kalau kita sekarang gini aja panjenengan dari Satya Wacana mengundang drumblek Pancuran, siaap...kan gitu. Kita datang berapa orang. Kalau ada berapa orangnya itu kita ndak terima, jadi sak mampu kita untuk mengeluarkan warga.

P : Berarti mengumpulkannya hanya pengumuman keliling kampung?

B : Iya. Yang pertama itu mengumumkan “besok ada event kegiatan mungkin BRI atau Satya Wacana, mungkin dari Kota Salatiga” kumpul berapa orang. Ya kita memang tidak terlepas dari dana, dana yang diambil dari kas RW, diambilkan dari kepemudaan itu, jadi kas pemuda itu bermanfaat sekali untuk kita. Ya juga untuk pembangunan, juga untuk apa namanya kegiatan-kegiatan kepemudaan.

P : Pak suasana kalau latihan drumblek itu seperti apa?

B : Ya itu tadi karena ada rasa memiliki akhirnya mereka senang. Istilahnya itu males-malesan endak, senang. Kadang-kadang udah nutuk-nutuk dewe..hahahaha saking senengnya itu lho. kalau biasanya kalau dilatih itu saking senengnya udah selesai latihan mereka itu masih nambah. Ya memang kami disini itu memang paling banyak untuk kegiatan ini. Memang biaya unuk nganu...biaya untuk rokok sama minum itu, kalau makan itu udah. Karena sini memang banyak yang dewasa otomatis

Page 13: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

banyak yang merokok. Biaya rokok, biaya ya kadang-kadang kasih snack2 itu. Kalau kita “dana ne piro?” sekarang kan gitu. Kalau katakanlah 2 juta itu kita memang ya tombok, karena anggotanya kan banyak. Mungkin kalau di daerah lain 1 juta bisa, di tempat kami tidak bisa...2 kalinya saja tidak bisa. Disana hanya sekitar 50, kita lebih dari itu 6 kali lipatnya ug...iya to?

P : Berarti kalau ada latihan malam-malam itu dikasih snack pak?

B : Iya snack, beli gorengan Rp. 100.000. Nanti dimakan bareng.

P : Sensasinya waktu makan bareng-bareng juga itu ya pak?

B : Iya, kadang-kadang ada yang ulang tahun. Trus dibawakan kesitu makan. Kadang ada yang ibu yang mungkin pas ada rezeki, diberikan nasi kucing itu...wah makan bareng-bareng. Kalau habis selesai karnaval, kita itu biasanya ya makan bareng soto. Selesai kegiatan itu, kalau mau kegiatan kan biasanya dirumah sudah makan sendiri-sendiri paling nanti dikasih snack.

P : Pak kalu mau latihan itu ada kode tidak, seperti nabuh-nabuh dulu?

B : Kalau mau latihan beberapa orang, “latihan latihan latihan” keliling pakai kendaraan sama pake mega phone itu. Trus keluar sendiri, pada turun semua. Kalau sekarang disini memang enak, kalau dulu di jalan belakang bopak itu loh. Dulu gelap latihannya, gak ada lampu. Kalau sekarang kan sudah terang, dulu gelap...latihannya sampai malem itu gelap dan masyarakat itu tidak mengeluh. Istilahnya apa ya? Kebribenan itu hahaha...gak ada..gak ada keluhan. Seneng...malah do keluar semua. Dulu memang gelap to..tahun 80 an itu masih gelap. Kalau sekarang kan...aaa..apa namanya...sini sudah lampu semua. Tidak pandang bulu, jadi tidak ada paksaan.

P : Tidak ada paksaan ya?

B : Tidak ada. Sampe kadang-kadang orang tua yo sudah tua pun juga ikut. Dulu itu yang namanya mbah Ginem itu sudah tua, yo melu joged, bapak-bapak Rt yang tua-tua juga ikut. Seneng lah. Kalau sekarang sudah banyak yang muda-muda ikut. Kalau dulu itu seneng, rasa memiliki drumblek itu tinggi sampai sekarang. Kalau ada event Pancuran ikut, nanti dari pelatihnya datang ke saya “Pak RW gini gini gini”. Saya jawab “ya jalan”. Kalau yang lainnya 500 kita ya 1500.

P : Oiya pak katanya sekarang sedang diusahakan untuk hak paten dari drumblek?

B : Iya itu memang benar, iya tadi dari pak didik dia kan memang pencetusnya tapi untuk kegiatannya memang bersama. Ya dari pak didik

Page 14: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

yang memberikan ide itu kan dia, tapi dari ide itu kan timbul kebersamaan. Kalau misalnya pak didiknya mau mematenkan, kita kampung ya ingin membantu. Karena dia sudah mengkalim ya kita juga gak mau ribut.

P : Katanya atas nama pribadi?

B : Iya, tapi sekarang belum dipatenkan. Semua pembiayaan dari kampung. Karena ya itu tadi ada beberapa orang didik itu datang “ini lho ngene o...kowe nutuk o iki kowe iki”, itu tok sebatas itu tok. Tapi secara rielnya di lapangan yo dapat dikatakan 10 orang yang mulai memberikan apa namanya suara, memberikan alat dari 10 orang ini. Sekarang kami tidak mempermasalakan, yang penting drumblek itu milik Pancuran. Saya termasuk yang pertama kali, dulu saya yang tugasnya mencari dana. Dulu ada beberapa tokoh, hendramasa, didik, terus pak tomo, Pak Yetno, pah hendro, generasi muda sak angkatan saya itu, terus pak maryono, pak nosatik, banyak sekali. Na saya memang pada waktu itu saay ditugasi untuk mencari uang, ada yang menggerakan masa, ada yang administrasi. Jadi sudah kumpul tidak secara organisasi, tapi kalau ada kegiatan sudah dapat berjalan. Ya itu dulu dibawah RW.

P : Pernah dibuat dokumenter gak pak?

B : Anu dulu dari ini...ada dari mas siapa itu..hmm juga dari Satya Wacana itu mas Yanto itu. Itu juga di Shooting barang itu. Ya anu apa namanya piye ya kalau dibayangkan itu seneng, jadi tidak ada orang gelisah itu ndak ada...senang semua. Ya kalau sekarang event nya itu kan sekarang dibatasi ya. Kalau biasanya pemerintah kota mengadakan kegiatan itu Pancuran ikut drumblek ya ikut, maka dalam anggran untuk kegiatan apanamanya drumblek sudah ada. Kemarin kita anggaran ini aja meh hampir Rp. 30.000.000.

P : Kegiatan apa pak?

B : Kegiatan 17-an itu lho. Kemarin hampir meh Rp. 30.000.000.

P : Untuk drumblek aja atau?

B : Semua kegiatan. Itu banyak sekali. Sini itu gini lho...aaa... kehebatan kita itu kalau di daerah-daerah lain tu kan kalau tidak ditariki kan seneng, kalau disini endak...biarpun orang tidak mampu, kalau tidak ditariki malah marah. Walau hanay besarnya seberapa tetap harus diberi tahukan, tetep ngasih. Kalau kita ada kegiatan terus gak ditarikin malah marah. Walaupun tidak mampu entah dia kasih Rp. 5000 / Rp. 10.000 dia seperti yang saya katakan tadi kekompakan. Kalau saya tidak narikin malah nanti timbul masalah. “Peh peh ne”, lha nganu itu lho bahasa peh pehne itu. Pokoknya semua kita beritahukan, mau nyumbang monggo...mau tidak nyumbang juga tidak apa-apa. Yang kita harapkan kan jangan

Page 15: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

nyumbang gitu...karena kasihan. Tapi merka ya sudah kalau punya uang berapa dikasih. Karena ada rasa memiliki tadi itu lho.

P : Pak kalu dulu kan ada yang penggerak masa, pencari dana, kalau saat ini bagaimana?

B : Ya itu tadi tetep saya, “pak RW gini” ya saya nanti kita beberpa orang dari RT minta bantuan, dari masyarakat ini nganu nganu. Ya ngasih. Yang seperti saya katakan tadi. Orang mampu tidak dijaluki seneng, kalau kita yang tidak mampu kalau tidah dijaluki malah marah.

P : Luas wilayah pancuran itu berapa ya pak?

B : Kalau luas wilayah itu kecil sekali itu, dari titik tengah itu 50 meter ndak ada ug.

P : Kalau jumlah warga?

B : Kalau jumlah warga itu hampir meh kurang lebih meh 5000 an. Itu sama buruh sama nganu lho ya. Tapi kalau jumlah di KK itu kurang lebih meh 500 berapa kk itu. Gini banyak sekali warga saya diluar gak mau pindah, itu yang jadi kadang-kadang kita kesulitan untuk apa namanya mau data itu. Jadi banyak sekali gak mau pindah, biarpun udah punya rumah tapi gak mau pindah.

P : Tetep disini?

B : Iya itu tadi, kalau ada apa-apa kita itu membantu gitu lho. gitu...banyak sekali yang sampai sekarang udah punya rumah pun penduduk pancuran banyak ndak mau pindah itu. Ya ini yang secara tidak langsung saya sesalkan, tapi itu kan hak dia kan. Ada yang di sraten sana penduduk sini, ada di rata-rata perumahan perumahan. Ndak mau pindah...hehehe.

P : Berarti sini itu padat penduduk ya?

B : Iya padat penduduk. Disini kalau di Kota Salatiga kan termasuk daerah kumuh.

P : Mungkin karena jarak satu rumah dengan yang lain sangat dekat ya?

B : Iya, dan ini juga masalah pembuangan TA satu pun kan disini masih menggunakan sungai. Banyak yang belum punya jamban. Dan disini juga kesulitan untuk buat fondasi. Disini aja sati setengah meter dibuat fondasi sudah keluar air. Di sini gak bisa. Tempet saya aja itu saptitank nya tidak ada, jadi plung lap...karena kita buat itu juga kan sudah kesulitan. Kalau bahasanya kita “plung lap” hahahaha.

P : O gitu...disini rame ya pak?

Page 16: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

B : Iya kalau disini jam segini masih rama anak-anak kecil. Ya kalau kita disini sekitar 583 KK, kurang lebih ya itu. Kami kemarin kan juga marah marak kepada raskin, ini kesaahan kan ya memang dari warga sendiri. Lha saya terus sekarang informasikan kepada warga, kalau kamu mau minta bantuan yo rubahen sesuai pekerjaanmu. Kalau kamu jual gorengan yo bilang jual gorengan jangan pedagang. Itu memang kekeliruan disitu, makanya kemarin kan kita juga marah-marah di kelurahan, kecamatan. Yaitu tadi kesalahan kita dari pihak masyarakat tadi, sebenernya disini itu banyak yang jadi buruh harian lepas di terminal, kalau jualan, juga banyak pengangguran. Lha ini kesalahan itu sampai kelurahan bingung ya gara-gara itu. Sampai kita data ternyata ada yang sebenarnya buruh harian lepas ditulisnya pedagang, dodol gorengan, pedangan, tukang parkir tulisnya wiraswasta.

P : Itu kesalahannya dari orang ngakunga atau dari yang mendata pak?

B : Itu kesalahannya dari diri sendiri. Karena ketidaktahuan itu.

P : Ooo..kurang tahu.

B : Jadi kamu sudah wanti-wanti, pekerjaan sebutkan seperti real saja. Dan sensus penduduk, sensus ekonomi ini pengaruhnya ke masyarakat. saya bilang kalau ada pendataan atau sensus bilang kenyataan ojo digawe-gawe gitu. Saya memang proaktif kalau untuk masalah ini, kalau ada apa-apa saya langsung ke BPS. Kepala BPS itu tak marahin semua. Jadi ini kesalahan data itu di status pekerjaan yang jadi problema kita. Ini kita baru pembenahan, ini KK yang baru ini kan kelurahan yang baru. Dulu kan kutowinangun pecah jadi dua, Lor dan Kidul.

P : Pancuran masuknya yang mana pak?

B : Yang Lor.

P : Pak pemilihan nama GEMPAR itu latarbelakangnya dari mana ya pak?

B : Iya. Generasi Muda Pancuran. Ya karena disini ada satu gerakan. Semangat..lha akibat semangat itu jadi gempar. gempar itu artinya menyatu, rasa persatuan trus gempar tadi itu.

P : Nama drumblek GEMPAR dipakai sejak kapan?

B : saya jadi ketua Pemuda, sebelumya kan saya jadi ketua Pemuda. Tahun berapa ya duaribuu...lupa saya.

P : Oooo..dahulu bapak pernah jadi ketua Pemuda.

B : Iya. Tahun 2000 an. Terus sekarang saya dijadikan RW.

P : Dulu diangkat jadi ketua RW tahu berapa?

Page 17: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

B : Sekitar 2006 an. Pertama jadi ketua Pemuda, terus jadi RW itu sampai sekarang.

P : Ketua Pemuda sekarang siapa Pak?

B : Pak Mamik, Slamet Tohari.

P : Bapak kan sangat terkanal mendukung warga untuk ikut drumblek, itu karena apa Pak?

B : Yang jelas karena prinsip saya “masyarakat seneng, saya seneng”, “kalau masyarakat saya sedih, saya juga ikut sedih”. Jadi moto saya begitu. Seandainya warga saya susah, saya juga ikut susah...seneng ikut seneng. Jadi drumblek itu kan bagian dari seneng, ya saya juga ikut seneng.

P : Drumblek itu apakah bapak jadikan sebagai wadah untuk anak-anak Pancuran, mengingat dulu kan anak-anak Pancuran suka tawuran?

B : Ya kalau itu memang wadahnya di dalam Gempat itu. Memang itu kan kita punya lahan parkir itu lho yang ada di sekitar kita dari anak-anak itu. Dan itu juga diikuti oleh orang tua. Jadi menyatu, pekerjaan nya yang ikut juga bermacam-macam. Ada yang pegawai pabrik, ada yang parkir, ada yang jualan. Jadi kita memanfaatkan lahan yang ada di sekitar kita.

P : Menurut bapak, drumblek itu punya pengaruh?

B : Yo jelas punya lho. karena sekarang gini. Pengaruh dari drumblek itu jelas kita dari masyarakat Pancuran itu sekarang ditiru. Bukan di Salatiga aja, tapi distkeluruh kabupaten, di Semarang. Ya drumblek itu menjadi icon kita, icon masyarakat Pancuran. Yang dulu sukanya gelut sekarang menjadi percontohan.

P : Karena itu makanya terus mendorong warga untuk ikut ya pak?

B : Iya. Saya itu dulu jadi RW awalnya tidak bisa tidur, mumet terus. Lha sembarang gelut ada kejadian segala macem. Ya kalau memang bisa saya bela, kalau maling pun tak tututi istilahe bosone. Ya yang mabuk, ya yang apa, wis yang penting ga narkoba. Kalo narkoba no, saya tidak akan membantu. Kalau ada kenakalan yang normal biarpun ngamnil itu tetap kita bela. Jadi emang prosesnya dulu hampir mau 5 tahun dan menjenjang bagus itu hampir 5 tahun. Sekarang masyarakat sudah sadar sendiri. Saya pun juga tidak segan-segan untuk membantu, apapun bentuknya. Orang sakit, ada yang apa pokoknya tetap mendukung. Rakyat saya seneng, saya seneng...rakyat saya susah, saya susah.

P : Bapak itu terkenal dekat dengan warga, pendekatan yang digunakan seperti apa?

Page 18: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

B : Ya kita kumpul-kumul, ngupuli yang jelas kalau ada satu berita atau apa pasti kita masukan ke masyarakat. bisa lewat PKK nya, kumpulan bapak-bapak, atau kelompok pemuda yang sedang kumpul-kumpul. Di rangkul semua. Jadi kami tidak membedakan. Disini pun agama tidak dibedakan. Semua kita rangkul. Contonya kemarin Halalbihalal ketuanya itu orang nasrani. Untuk qurban Insya Allah kita akan mnyembelih 6 ekor sapi, itupun kita bagi rata semua. Nasrani, muslim, sama haknya. Kami yang mengumpulkan dana. Ya motornya juga saya. Kita punya tabungan surga, bisa bangun masjid. Masjid yang di belakang pasar itu dari ibu-ibu pasar, ada susuk 500 nanti dimasukkan kotak. Nanti setiap bulan ada petugas yang ambil. Seperti itu.

P : Apakah selama ini tidak ada masalah dengan drumblek?

B : Sebenarnya dulu pernah ada sedikit konflik dengan jambu itu.terus sempat menurun karena warga banyak yang tidak ikut. Terus saya gerakkan lagi. Dulu sempat ada satu jarak, ya kami tidak nanggapi. Kami diam. Kalau ada satu event, diumumpak trus akhirnya tahu sendiri terus ya udah balik ke RW lagi. Memang dulu pernah ada satu gep, tapi kami pun tidak langsung giman. Kami diam. Ya kalau misalnya mau ikut ya ijin. Pak RW gimana? Ya monggo silahkan saya bilang begitu. Terus ada omongan...Pak RW ora melu eg...akhirnya ya itu sempat kurang kurang kurang.

P : Setelah dikelola RW jalan lagi pak?

B : Iya. Itu biayanya sekali tampil bisa sampai 5 juta sampai 6 juta. Setiap sehari latihan biasa yang keluar bisa 200 ribu 300 ribu, ya roko, ya minumnya. Itu dikali berapa hari. Terus pada hari H beli alat, transportasi. Ya itu biasa sendiri, biaya masyarakat. ya kita penggurus hanya menyediakan kebutuhan pokok seperti alat dan makan. Sisanya pada beli sendiri. Dulu sempat ada omongan pemerintah kota untuk dibagi menjadi dua RW. Pancuran ini tidak bisa kalau dipisahkan menjadi dua RW. Karena disini tidak ada batas. Kemarin dari pemerintah Kota Pak Pri bilang, ya langsung tak bantah. Kowe dudu wong Pancuran, kowe wong semarang ora ngerti kondisine lapangan ngonku yo koe rasah ngomong. Udah diem dia. Itu belum tentu juga warga mau di pisah RW, bahkan nanti justru konflik yang semakin tinggi. Kan daerah sini gak bisa dipisahkan. Kalo ngentak bisa karena ada jalan besar, kalau sini kan jadi satu gak ada batasnya. RT 06, 07, dan 08 hanya rumah, dempet gandeng gitu. Terus 13, 14 rumah. Makane kalau orang ngonong di pemerintahan, koe kan dudu wong salatiga, ora ngerti wong pancuran dadi rasah ngomongke soal pancuran. Mereka gak tau kondisinya. Ya memang memimpin pancuran itu unik. Kalau RW lain warga dikasih surat selesai. Kalau saya tidak bisa. Saya harus di depan, apapun kita yang maju.

Page 19: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Sekarang masih ada yang bangunin kalau malem-malem gak pak?

B : Kalau sekarang udah gak ada, paling wong dateng njaluk tulung kon ndandani listrik. Saya dulu membangun sini dari nol. Gak ada apa-apa, terus dibenahi. Jane yo saya pingin istirahat jadi RW, tapi dipilih lagi yo wis.

P : Terima kasih Pak untuk waktu dan kesempatannya untuk dapat melakukan wawancara.

B : Iya, sama-sama.

Page 20: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan :

Nama : Huda.

Pekerjaan : Pelajar, Warga Asli Pancuran.

Usia : 15 Tahun.

Jabatan : Warga Pancuran, anggota Drumblek GEMPAR.

Lokasi Wawancara : Star Steak.

Tanggal Wawancara : 16 Mei 2016.

Pukul : 20.20 WIB – 21.00 WIB.

P : Selamat malam dek, namanya siapa?

H : Huda.

P : Huda sekarang umurnya berapa?

H : 15.

P : 15 tahun?

H : Iya.

P : Aslinya dari?

H : Pancuran.

P : Kamu tau di Pancuran itu ada drumblek?

H : Tau.

P : Sejak kapan kamu tau?

H : Sejak umur 5 tahun.

P : Itu tau gara-gara apa?

H : Gara-gara kakak ikut itu drumblek.

P : Ooo kakak ikut drumblek, selain itu tahu dari mana lagi?

H : Sering lihat, kadang kalau pada main ada suara kayak bass gitu. Nyamperin, ternyata itu drumblek.

Page 21: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Sering lihat karena denger suaranya ya?

H : Iya.

P : Berarti suara drumblek menarik perhatian mu ya?

H : Iya.

P : Kalau kamu keluar lihat drumblek gitu, orang tua ngelarang gak?

H : Mau lihati izin, ntar disusul.

P : Kamu kesana sendiri trus nanti disusul? Selalu boleh sama orang tua kalao mau lihat drumblek?

H : Iya.

P : Ikut drumblek gak?

H : Ikut.

P : Sejak kapan?

H : Kelas 4 SD, kelas 5.

P : Dulu ikut drumblek karena apa?

H : Disuruh bapak.

P : Dulu bapak nyuruhnya gimana?

H : Dek ikut drumblek sana.

P : Trus kamu langsung mau?

H : Iya. Sebenerne itu gak enak sama temen-temen. Waktu itu aku masih kecil ya, yang main yang sepantaran belum boleh. Trus aku ikut drumblek itu, kan ingin meramaikan sama itu opo membudayakan.

P : Waktu kamu gak enak sama temen-temen itu waktu kamu umur berapa?

H : Umur 9.

P : Berarti SD ya.

H : Iya.

P : Temen-temen kamu waktu itu?

H : Ya sepantaran, tapi belum pada ikut.

P : Belum pada ikut karena ga boleh ya?

H : Ya boleh, tapi bolehnya megang itu bendera.

P : Ooo..kalau masih kecil ikutnya yang pegang bendera, nari-nari gitu ya?

Page 22: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

H : Iya.

P : Ooo...kalau masih kecil bolehnya yang gini, padahal kalian pinginnya yang nabuh?

H : Iya.

P : Kenapa kamu suka jadi yang nabuh-nabuh gitu? Tertarik sama yang main alat musik kenapa?

H : Suka musik aja.

P : Susah gak sih main itu?

H : Kalau serius gak susah.

P : Ketukannya susah engga?

H : Ada yang susah ada yang enggak, tergantung lagunya.

P : Kamu bener-bener pingin banget ikut dari diri sendiri itu kapan?

H : Mulai yang SMP, ya karena ingin meramaikan, membudayakan drumblek. Karena itu asalnya dari Pancuran. Kalau gak meramaikan apa nanti istilahnya gak hidup drumbleknya. Malah mati, ganti kampung lain nanti yang malah subur.

P : Drumblek itu dari dulu ya? Makanya kamu gak pingin itu hilang diambil kampung lain?

H : Iya.

P : Mengingat kampung-kampug lain ada drumblek ya? Jadi pertama itu kamu pegang kentongan awalnya?

H : Iya. Itu waktu kelas 6.

P : Habis itu kamu pegang apa?

H : Blek.

P : Sampai sekarang?

H : Iya.

P : Blek itu yang kayak gimana sih?

H : Alumunium, kayak tong sampah tapi dari alumunium itu.

P : Berat nggak?

H : Enggak.

P : Kamu pegang blek itu disuruh atau sukarela?

Page 23: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

H : Sukarela.

P : Dulu waktu pindah dari kentongan ke blek, kamu minta atau istilahnya request atau dari pelatih yang nyuruh?

H : Request aja. Pak saya pakai blek ya.

P : Kamu milih blek kenapa?

H : Blek itu ada yang sisa, trus kentongannya pas karna adekku itu mau ikut. Makanya gak bisa di kentongan, aku pindah di blek kentongannya dibawa adekku.

P : Berarti kalau yang awal-awal ikut biasanya dikasinya yang kentongan?

H : Iya.

P : Dulu waktu awal-awal masuk, itu ada yang ngajak gak?

H : Ada, seniornya.

P : Masih inget gak namanya siapa?

H : Masih.

P : Siapa?

H : Firnanda.

P : Dia itu siapa?

H : Kalau dulu itu kayak ketua yang di kentongan.

P : Ooo...setiap kelompok itu ada ketuanya?

H : Ada, kalau mau main misal blek dulu, ada yang ngabanin gitu.

P : Itu ngajaknya gimana?

H : Ya diajak aja gitu.

P : Itu dia ngajaknya sekali aja atau dua kali atau 3 kali baru kamu mau?

H : Sekali aja.

P : Karena apa?

H : Ya pingin aja. Seru.

P : Seru?

H : Iya.

P : Keseruan ikut drumblek apa?

H : Becandanya sama temen-temen.

Page 24: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Biasanya becandanya kayak gimana?

H : Mainan gitu, ece-ecenan.

P : Berarti kumpul-kumpunya sama temen, main-mainnya, itu yang buat kamu seneng ikut drumblek?

H : Iya.

P : Cara Mas Firnanda ngajak kamu gimana?

H : Ya diajak aja, waktu main diajak “ayo ikut drumblek”.

P : Kamu sama mas Firnanda itu kenal banget apa enggak?

H : Kenal banget.

P : Sejauh apa kamu kenal sama dia?

H : Ya deket gitu.

P : Umurnya mas Firnanda itu berapa? Jarak sama kamu berapa tahun?

H : Uda 19 an.

P : Dia sering main sama kalian?

H : Ya kadang main, kalau ketemu diajakin becandaan.

P : Mas Firnanda itu orangnya kayak apa to?

H : Baik, suka itu bantu-bantu tetangga gitu.

P : Bantu-bantunya dalam hal apa?

H : Kalo ada yang meninggal gitu dibantu, ada yang apa itu...jadi manten juga dibantu.

P : Ooo...gotong royong membantu gitu ya? Mas Firnanda sekarang masih ikut drumblek?

H : Kadang masih kalau enggak kerja.

P : Temen-temen yang ikut drumblek itu rata-rata berapa? Apa semua anak Pancuran ikut drumblek?

H : Kalau ada kegiatan yang penting gitu sibuk ada yang gak ikut.

P : Karena sibuk itu? Kalau misalkan ga ikut karena males gitu ada ga?

H : Ada, biasanya karna capek.

P : Misalnya aku anak Pancuran, kalian aktif, trus aku ga pernah mau ikut. Itu orang kayak aku yang ga pernah ikut kegiatan kayak gak mau bersosialisasi itu ada gak?

Page 25: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

H : Gak ada, kalau gak ikut biasanya bantu nganter makanan pas break itu. Ngasih gorengan buat makan.

P : Kamu seneng gak ikut drumblek?

H : Seneng.

P : Seseneng apa?

H : Seneng banget.

P : Alesannya?

H : Bisa ketemu temen-temen, main, bisa main musik kompak, bisa kumpul rame-rame jadi seneng.

P : Kamu klop gak sama pelatihnya?

H : Deket.

P : Kamu deket sama pelatihnya? Namanya siapa?

H : Mas Warno.

P : Mas Warno itu sudah berkeluarga atau?

H : Sudah berkeluarga.

P : Orangnya kayak apa?

H : Baik, gampang bergaul sama anak-anak muda meskipun usianya udah agak tua gitu tapi masih mau bergaul.

P : Dia kalau ngajarin itu gimana? Kamu mudeng gak kalau diajarin?

H : Kadang bisa, kalo kadang juga enggak. Kadang ajarinya kupingnya di giniin (nara sumber menutup telinga dengan tangan, memejamkan mata, ekspresi serius seperti fokus mendengar sesuatu), kalau enggak pakai headset trus bikin itu ketukan sendiri. Terus diajarin, setap alat itu beda...ketukannya.

P : Berarti dia ngajarin satu-satu gitu?

H : Iya.

P : Itu headsetnya fungsinya buat apa?

H : Itu buat nyetel lagu.

P : Mas nya kalau ngajarin mudah dicerana atau kalian nangkepnya gampang gitu?

H : Iya bisa.

Page 26: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Mas nya pernah marah gak sih waktu ngelatih?

H : Sabar orange.

P : Susana saat latihan drumblek itu gimana?

H : Gimana ya...ngobrol bareng gitu. Malam daiajk ngobrol “bisa ga?”, kalau latihan itu suka diajakin becanda, pemainnya diajakin becandaan, kalau ada yang gak bisa diajarin, kadang cara ngomongnya lucu.

P : Orang tua mendukung kamu ikut drumblek gak?

H : Mendukung, karna dulu pernah ikut. Jadi generasi ke generasi gitu.

P : Remaja di pancuran banyak ada berapa to?

H : Ratusan.

P : Kalau latihan semua pada ikut gak?

H : Ada yang gak ikut, paling gak karena ada kuliah, ada yang tes, sibuk kerja.

P : Tapi sebagian besar pada ikut semua?

H : Iya.

P : Sebelum ikut drumblek kegiatanmu apa?

H : Main sepak bola.

P : Biasanya main dimana?

H : Di Kridanggo, SD Kutowinangun.

P : Kamu main bola sama tegar juga kah?

H : Iya.. hehehe

P : Kalian kenal dari sepak bola atau?

H : Udah dari kecil mbak, dari bayi, orang tua deket.

P : Ada suka duka gak selama ikut drumblek?

H : Ada, kalau suka itu bisa becandaan bareng bisa main bareng. Kalau satu seneng semua seneng, kalau ada yang berduka ya semuanya ikut beduka.

P : Kalian sama temen-temen drumblek itu kenal semua gak?

H : Kenal.

P : Ratusan gitu kenal?

Page 27: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

H : Iya. uda biasa, kalau misal ada anak baru nah dia aku gak kenal ya aku kenalan.

P : Diajakin kenalan gitu ya?

H : Iya.

P : Tau namanya satu-satu?

H : Iya tau.

P : Kamu nyaman ikut drumblek?

H : Nyaman banget.

P : Kamu pingin ikut terus gak?

H : Ya pinginnya gitu.

P : Kamu kan pernah ngajakin orang biar ikut, nah cara kamu ngajakin itu gimana?

H : Ngajakin ayo ikut sosialisasi, buat seneng-seneng, menghibur, biar kalau pada tampil kamu gak mainan sendiri di rumah gak asik.

P : Kamu pernah gak ngajakin tapi orangnya gak langsung mau ikut.

H : Pernah.

P : Orangne piye?

H : Ya nolak-nolak gitu tapi akhirne mau ikut.

P : Kamu ngajak sampe berapa kali sampe dia mau ikut?

H : Banyak banget. Orangnya susah bergaul dia itu.

P : Sekarang dia pengan apa?

H : Blek.

P : Yang kamu ajak itu sepantaran sama kamu?

H : Lebih tua.

P : Kalian kalau bergaul sama yang tua atau muda biasanya gimana?

H : Santai, orangnya enak. Gimana ya...kalo gak gampang tersindir gitu. Ngomong apa sedikit gitu santai.

P : Rata-rata orang Pancuran gak mudah tersinggung?

H : Iya, woles.

P : Semenjak ada drumblek kamu ngerasa ada perubahan gak di Pancuan?

Page 28: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

H : Orang-orangne gak pada nakal sekarang karena terpengaruh sama temen-temen yang baik. Semua campur gitu jadi satu.

P : Menurutmu itu gara-gara ada drumblek juga gak?

H : Iya.

P : Orang-orang yang nakal banyak yang ikut drumblek?

H : Banyak.

P : Jadi mereka terpengaruh sama orang-orang yang positif, sosok pak RW itu berpengaruh gak.

H : Iya berpengaruh.

P : Berpengaruh dalam hal apa menurutmu?

H : Orangnya baik, apa yang kurang dibeliin.

P : Pernah gak diajakin pak RW buat ikut?

H : Iya pernah.

P : Ketua Drumblek siapa?

H : Pak Mamik.

P : Umurnya?

H : Udah tua 40 lebih.

P : Kalau kalian latihan Pak mamik nonton ga?

H : Iya, yang beliin makanan, minuman.

P : Pak Rw juga ikut?

H : Iya.

P : Pak Mamik, pak RW pengurus-pengurusnya kalau kalian latihan selalu mendampingi?

H : Iya.

P : Kamu pernah gojeg an sama mereka?

H : Pernah, gojegan ketawa-ketawa bareng.

P : Kamu takut gak sama mereka?

H : Engga, yang penting masih sopan gitu gakpapa.

P : Ada gak sih yang pernah guyon sampai kebablasan gitu? Biasanya diapain?

Page 29: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

H : Ada, biasanya dikasih tau, ditegur.

P : Berarti kamu ikut drumblek uda berapa tahun?

H : Kalau gak salah 4 tahun.

P : Kalau anak perempuan ada yang pegang alat?

H : Gak ada. Cowok semua.

P : Yang pegang alat itu ada ketentuan gak sih? Miaslnya harus cowok atau gimana?

H : Biasanya cowok. Paling kalau cewek paling bendera, mayoret.

P : Ooo gitu, terimakasih dek untuk waktunya ya.

H : Sama-sama.

Page 30: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan :

Nama : Bram.

Usia : 26 Tahun.

Jabatan : Warga Pancuran, Anggota Drumblek.

Lokasi Wawancara : Kediaman Mas Bram.

Tanggal Wawancara : 20 Mei 2016.

Pukul : 12.30 WIB –13.20 WIB.

P : Selamat siang mas, dengan mas siapa?

R : Nama saya Bram.

P : Aslinya dari mana mas?

R : Saya aslinya dari mana-mana...hahaha saya dulu kalau lahirnya di Demak.

P : Lahirnya di Demak?

R : Iya, setelah itu tinggal lama sejak kecil di Pancuran. Trus gede ya disini di Salatiga.

P : Usianya sekarang berapa mas?

R : Aku ini 26.

P : 26 tahun. Masnya waktu dulu tinggal di Pancuran tahu kalau ada drumblek?

R : Iya tau, karena disitu memang drumblek udah lama banget ada. Dulu sejak kecil saya TK usia 6 atau 7 tahun sudah ada.

P : Masnya dulu ikut drumblek?

R : Waktu kecil saya nonton.

P : Waktu kecil nonton?

R : Iya, seneng. Anak kecil kan seneng lihat parade, karnaval, kayak gitu. Berbeda banget drumblek yang dulu dengan yang sekarang.

Page 31: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Berbeda?

R : Iya.

P : Perbedaannya apa mas?

R : Perbedaannya dulu alatnya masih sangat sederhana, kalau yang dulu alatnya itu emang bener-bener alat apa ya? Recycle semua. Jadi kayak cakram motor yang gak kepakai, terus blek...blek blek makanan yang masih kotak kayak Khong Guan, Nissin dan seperti itu. Masih seperti itu.

P : Kalau sekarang mas?

R : Kalau yang sekarang kan kita lebih ke ini, drumblek itu seperti ya hampir seperti marcing band, jadi kita pake alat-alatnya pake ini seperti tong dan lain-lain itu. Jadi untuk alat kita yang pertama itu ada kentongan, terus yang kedua untuk posisi snar itu kita ada tong kaleng itu untuk posisi snar, yang ketiga posisi tam-tam itu kita pake..aaa...galon...jadi galon plastik yang tanggung. Untuk posisi bass nya kira pake drum, drum yang gede...drum yang buat isi air itu yang gede. Kalau untuk melodis nya sendiri kita masih gabisa untuk recycle. Jadi kita tetep pakai alat marcing band, itu namanya bellyra sama glokenspiel.

P : Dulu waktu di Pancuran masnya ikut drumblek?

R : Saya dulu di Pancuran ikut drumblek.

P : Itu usia berapa?

R : Saya pertama kali ikut drumblek itu usia..berapa ya..usia sekitar 3 SMA. SMA berarti usia 18 atau 19 an.

P : Itu waktu ikut itu ada yang ngajakin atau kesadaran sendiri mau ikut?

R : Kalau untuk di Pancuran sendiri, itu memang yang pertama itu kesadaran. Jadi awal-awalnya emang kesadaran untuk ikut, bisa atau gak bisa yang penting ikut dulu. Jadi disitu nanti itu kita lama-lama berkembang jadi kita sering berlatih, kita bikin model-model seperti ini...patern-patern seperti itu gitu kan. Itu lama-lama berkembang, jadi dulu awal-awal kan pasti orang pinginnya pegang ini...pegang itu. Ya gampang kan, misalnya bas itu kan besar..keren...tapi kembali di lihat...orangnya kecil masa bawa alatnya yang besar kayak bas? Akhirnya mulai dipisah, dipilah pilah. Coba untuk diajarin di bagian ini...bagian ini... dan disitu juga ada pelatihnya sendiri, itu namanya mas Warno. Jadi sampai sekarang pun masih, jadi kalo posisiku disitu aku cuma bantu ngelatih...seperti itu...yang sebenernya ngelatih dari pertama kali sampai saat ini itu ya mas Warno. Dia itu musisi, jadi dulu dia itu pengamen...sekarang itu ya kerjanya bukan lagi untuk mengamen, tapi

Page 32: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

dia di Semarang...diperusahaan gitu dibagian musik gitu. Nanti kapan waktu bisa coba ketemu dengan beliau.

P : Mas Bram dulu tertarik ikut drumblek karena apa mas?

R : Karena seru.

P : Karena seru?

R : Waktu rame-rame. Jadi kan drumblek itu kan modelnya kelompok, rame-rame ketemu temen. Kita pukul-pukul alat, bikin irama jadi semangat, terus ya seperti itu malah jadi seneng...rame-rame karena itu...awalnya seperti itu.

P : Ooo karena seru-seruan?

R : Ho o seru.

P : Dari anak remaja pada zaman dahulu dan sekarang masih banyak juga kah yang ikut?

R : Kalo remaja...kebanyakan sih gini ya...kalau yang masih di Salatiga itu masih ikut. Kebanyakan juga ada yang uda kerja. Ada yang udah kerja di luar kota, jadi kan gak bisa. Tapi kalau misalkan dia pulang, trus kita ada event kita mau main...dia pasti ikut.

P : Pasti ikut gitu ya?

R : Iya.

P : Mas untuk ngajak anak-anak atau orang-orang untuk ikut drumblek itu bagaimana?

R : Kalau kita seperti ini, kita tidak membatasi, jadi misalkan untuk personil drumblek kampung Pancuran yang pertama kita tidak bisa membatasi karena apa? Saat dia ingin ikut dan kita menolak, itu pasti disuatu apa ya namanya ya...dia akan kecewa. Jadi ada satu kekecewaan, maka dari itu pernah kan dulu ada suatu event di Jakarta...itu personil kita bisa sampai 200 an lebih.

P : Zaman dulu ya?

R : Iya. Jadi seperti itu. Jadi kalau kita mau ada event gini gini gini...yang pasti yang pertama untuk kita dari drumblek kampung Pancuran itu personil gak bisa dibatasi...kalo mau seperti itu. Jadi kalau misalkan itu “tolong pak ini mau ada event...misalkan event tentang apa..Pancuran main ya pak? Kita mungkin butuh orang sekitar 100 an”. Kita gak bisa kalau seperti itu. Jadi sistemnya kita itu “yang mau ayo” seperti itu aja.

P : Ooo jadi kalau yang mau ayo?

Page 33: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

R : Yang mau aja ayo kita rame-rame, berangkat bareng yo main bareng bermusik bareng.

P : Jadi seperti itu sistemnya..tidak ada pembatasan?

R : Kalau dulu kan gini, kita lihatnya umur gitu ya...jadi anak seumur segini itu udah bisa belum sih? Udah bisa dikasih tanggung jawab seperti ini belum sih? Kan seperti itu. Sampai sekarang pun apa ya...anak-anak yang bener-bener masih kecil itu..masih SD itu kan pingin ikut. Tapi kan mereka belum bisa gabung sama yang gede-gede, dan akhirnya kita kasih apa namanya...eee...jalan lainnya yang awal ya harus pegang bendera dulu gitu. Jadi kayak pegang vandel..kayak spanduk bendera gitu. Itu biasanya bener-bener anak kecil-kecil itu yang pingin ikut. Dan waktu kemarin-kemarin waktu bener-bener booming drumblek itu sampai bener-bener kita yang gede-gede merasa kasihan. Anak-anak kecil itu sebenernya pingin ikut, akhirya kita bikin ya...itu pernah rutin kok latihan anak kecil seperti itu.. ya kita kasih alat silahkan klotak-klotak sesuai dengan keinginan kalian udah. Karena kalau anak kecil ini belum bisa diarahkan, ya dibiarin dulu mereka berkreasi dengan iramanya sendiri.

P : Tadi kan ada batasan umur, minimalnya itu usia berapa?

R : Miminal itu SMP...SMP itu umur berapa ya?

P : SMP kelas 1 sudah boleh ya?

R : Iya. Kita juga lihat posturnya juga kan. Ada yang SMP masih kecil badannya..ya kasihan. Setidaknya SMP, kalau yang SD juga ada yang ikut..ya itu tadi yang pegang bendera.

P : Biar mereka bisa ikut berpartisipasi ya?

R : Iya biar bisa berpartisipasi.

P : Mas biasanya yang ikut drumblek itu berasal dari latar belakang apa saja?

R : Kalo latar belakang ya apa ya...kebanyakan ya sekarang kalau untuk kampung Pancuran itu ada yang pelajar, ada mahasiswa, trus ada yang bekerja, juga ada yang pengangguran juga, jadi satu semuanya. Dan mungkin satu hal latar belakang orang kita disitu itu gak ada yang latar belakangnya dari background musik. Tapi kalau kita lihat disitu pekerjanya ya seni dalam arti bukan pendidikan musik maksudnya.

P : Mas Bram ikut drumblek sudah berapa lama?

R : Sekitar berapa ya? Aaa...sekitar bisa dikatakan 8 tahun lah.

P : Mas kalau untuk suasana latihan drumblek itu seperti apa?

Page 34: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

R : Suasana latihan? Kalau untuk suasana latihan kita lebih ini santai, becanda, tapi ada waktu serius gitu aja. Karena kalau kita latihan itu pada andil semua, jadi kayak seperti pak RW nya disitu..pak RW nya itu yo seneng. Jadi ada ibu-ibunya itu juga suka gitu. Jadi misalkan kita latian itu ya ada konsumsi sendiri, bisa dikatakan kayak iuran..jadi misalkan ada ini ini ini trus nanti dibikinkan teh panas.

p : Itu secara inisiatif?

R : Iya inisiatif warga. Apalagi kalu kita event main gitu, udah pasti ibu-ibu biasanya itu bawa minum buat semua, gak Cuma buat anaknya doang.

P : Semua? Banyak banget berarti?

R : Iya banyak, “haus ga? Trus dikasih”.

P : Kok di Pancuran bisa sampai seperti itu bagaimana sih mas?

R : Ya emang kita kan kalo diomongin kan kampung, jadi kampung di tengah-tengah perkotaan. Ya emang kalao di kampung kan daerahnya antar satu rumah dengan yang lain itu kan bener-bener opo ya...berdempetan banget gitu dan yaudah emang kalau warga kampung itu emang seperti itu. Jadi kita ada norma-norma sendiri. Jadi itu kita seperti apa ya itu namanya ya...untuk adat istiadat, sopan santun disitu bener-benr ada, kayak kita menghargai orang yang lebih tua...seperti itu. Kalau kita menghargai yang Tua, yang tua pun kan akan menghargai anak-anak mudanya. Segan.

P : Itu kalau latihan biasanya kapan ya?

R : Kalo untuk saat ini, kita gak ada event...jadi belum ada. Kalau ada event kita baru ada latihan.

P : Itu berapa lama mas latihan kalau ada event?

R : Kalau untuk saat ini paling sekitar 2 minggu udah beres.

P : 2 minggu?

R : Iya, bahkan malah gak sampai 2 minggu. Misalnya ada event ini..yaudah mendekati hari H itu tu misalkan 2 minggu mendekati hari H itu yang ikut masih sedikit, deket-deket hari...seminggu kan kadang kita latihan seminggu 2 kali mendekati hari H udah mulai rame.

P : Mendekati hari H malah tambah rame?

R : Iya.

P : Berarti itu kalau misalnya ada yang mau ikut langsng ikut gitu ya?

R : Iya.

Page 35: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Dalam Pancuran itu ada perekrutan tersendiri tidak sih mas?

R : Ndak ada.

P : Modelnya ga perekrutan gitu ya?

R : Ndak bisa kita perekrutan. Ya kita modelnya lebih ke keluargaan. Gotong royong lah itu namanya.

P : Berarti gak ada gelombang pertama kedua, buka lowongan gitu?

R : Nggak ada, kita sistemnya gotong royong. Kenapa sih gotong royong? Kita kan gak mengharap imbalan juga, jadi untuk itu misalkan event gitu. Untuk fee mungkin misalkan event ada kegiatan kita dikenakan fee, biasanya kita juga gak buka fee berapa gitu. Yang pasti kan kalau fee berapa gitu kan pasti dilihat orang yang ikut segini, jadi fee nya segini...seperti itu kan. Jadi kita enggak, jadi misalkan untuk perdebatan fee itu ya debatnya sama yang tua-tua gitu. Kalo yang tua-tua “Oke deal” ya kita berangkat. Jadi kita sebenernya gak ada fee, paling gini habis main bareng kita balik ke kampung. Disitu udah makan rame-rame...makan rame-reme minum...yaudah seperti itu. Kan emang dalam drumblek sendiri itu kita ini, ya yang aku ngomog tadi...gotong royong...seneng bareng...rame-rame...kita pikul bareng-bareng semua..seperti itu.

P : Dari dulu sampai saat ini seperti itu?

R : Iya. Dari dulu sampai saat ini seperti itu. Masih seperti itu.

P : Ooo...berarti tidak ada perubahan gitu?

R : Ya belum.

P : Anak-anak remajanya kok bisa sukarela ikut ya? Itu biasanya karena apa ya mas?

R : Itu mungkin dari lama, jadi memang pencetus pertama drumblek itu kan dari Kampung Pancuran. Kalau untuk tahunnya sendiri itu aku lupa, mungkin sekitar tahun 90 an. Jadi emang disitu udah ada drumblek. Jadi seperti juga kita lama gak main itu timbul rasa kangen juga gitu. Apalagi sekarang ini kan drumblek booming dimana-mana, hampir setiap ini punya...tiap daerah punya. Tapi kita punya musik, punya kualitas sendiri..jadi seperti itu punya kita pasti beda dengan punya yang lainnya.

P : Keunikannya atau perbedaannya apa mas dari drumblek lain?

R : Keunikannya kita emang yang pertama sih ini apa ya, pastilah kita paling banyak orangnya. Pancuran itu mesti paling banyak orangnya. Yang kedua untuk genre-genre musik sendiri kita juga berbeda dengan yang lain.

Page 36: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Genre musiknya seperti apa?

R : Jadi untuk genre nya kita ada irama-irama seperti samba, terus musik-musik yang moderen kita masukin juga. Aku lihat juga untuk irama-iramanya itu berbeda juga. Jadi untuk orang denger, orang lihat gitu dan kita biasanya apa ya...keunikan kita itu juga ini apa namanya kostum-kostum juga. Biasanya emang dulu kita itu kan jadi kayak ini lho..aaa..jadi kayak trend. Kita yang pertama kali keluar itu kan kostumnya...kostum jawa...itu jadi kita masih pakai kayak prajuritan, pake jarik, pake kayak yang baju keraton itu kan yang lurik itu, trus dulu pake sandal bandol. Iya pake sandal bandol kita pakai kaos kaki, yo kayak prajurit itu kayak prajurit kerajaan gitu. Trus kita main...eh pada ngikutin. Trus kita ganti kostum pake yang itu...recycle itu dari apa itu...aaa...dari aqua. Jadi aqua kita potong-potong kita bentuk jadi kostum. Ya itu lebih ke yang moderen, kayak robot-robot seperti itu. Itu juga pada ikut semua.

P : Berarti bener-bener jadi contoh ya buat drumblek lain, sampai diikuti seperti itu?

R : Iya. Trendsetter lah.

P : Cara melatih anak-anaknya itu susah gak mas?

R : Nah..kadang emang anak-anak itu masih seneng sendiri, jadi untuk diarahin itu juga kadang masih ada yang ini...tapi mereka keseluruhan mereka pinter. Jadi waktu serius mereka belajar untuk mengerti, walaupun tidak bisa...mereka mau untuk belajar. Jadi kadang dia mau main sendiri...misalkan kita lagi istirahat dia masih klotak klotak klotak klotak...jadi kan berantakan...sini buat ketukan gini...yang sana buat ketukan gini gitu kan di dengerin kan gak enak. Tapi waktu saatnya “yuk coba bikin part nya yang seperti ini deret derert derert” itu pada mau. Kan gitu kalau yang dewasa kan disuruh berhenti..udah berhenti...jadi udah kan gak mukul alat. Istilahnya jangan pukul alat, ya gak pukul alat..kalau yang gede-gede itu gitu. Kalo yang kecil-kecil kan enggak, pinginnya tuk tuk tuk tu tuk cobain terus.

P : Caranya mengatasi itu gimana mas?

R : Jadi kita santaui untuk hal seperti itu, jadi kita lebih mengerti ke anaknya. Jadi kita ngikutin ke anaknya oh pinginnya gimana...gini gini gini gini. Tapi satu hal kita juga bisa ngarahin ke mereka gitu. Mereka juga diarahin mau.

P : Mas ada strategi pendekatan nggak sih sama anak-anaknya itu?

R : Strategi pendekatan, gimana ya...kalau strategi pendekatan ya kita lebih ini...jadi ngikutin anaknya. Jadi kalau misalnya dimarahin, dibentak anak

Page 37: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

kan itu takut. Ya kita pelan-pelan diarahin, diajarin, biar dia juga ngerti yang kita sampaikan...dia bisa menerima...seperti itu. Orang misalkan “heh diem! Jangan gini gini gini” gitu kan anak jadi takut. Tapi kalau kita bilangin pelan-pelan, “dek coba yo seperti ini...ayo jangan gini dulu ya” gitu pendekatannya ke yang personal tapi halus..ya gitu aja.

P : Berarti harus bener-bener sabar, intonasi suara gak tinggi ya?

R : Iya...betul sekali. Banyak-banyak sabar.

P : Waktu zaman dulu itu gimana mas, masnya kan ikut dari SMA.

R : Kalau SMA itu aku awal, jadi mulai dulu ada event apa namanya pertama kali Agustus itu aku langsung. Aku diajakin sama yang masih tua-tua itu orangnya, yang masih gede-gede.

P : Berarti diajakin sama yang tua-tua?

R : Ho.o. jadi kan dia emang tau aku basicnya di musik. Dulu kan aku emang anak band kan, diajakin itu. Aku juga sebelumya...aku exited tertarik...tapi kan aku bingung mau pegang alat apa gitu kan...terus ya itu sama pelatihnya Mas Warno itu coba kamu ke melodis. Melodis itu yang buat suara buat ini nadanya begitu. Bukan buat beat nya lho...akhirnya oke aku coba. Aku bisa ya udah dan aku belom pernah lho sebelumnya pegang alat itu.

P : Berarti bener-bener belajar dari nol?

R : Iya bener-bener dari nol. Akhirnya alat aku bawa pulang, aku latihan di rumah sendiri. Jadi kan gini...aaa...misalkan untuk alat itu untuk alat melodis kita kan gak cuma satu. Kita ada temen kita satu, dua, tiga, empat, ada lima. Jadi kalu misalkan aku gak bisa kan aku malu sama sebelahku. Jadi seperti itu, seenggaknya ya aku harus mumpuni mereka, aku harus mengimbangi mereka seperti itu. Jadi kalo aku sih kayak gitu, jadi aku bawa pulang...aku latihan sendiri. Nanti waktu latihan bareng aku share ke mereka. Mereka juga saling share. Jadi imbang, nah disitu kita...apa ya namanya ya...skill kita bertambah gitu. Disitu dari nol sampai bisa, jadi tahu.

P : Masih inget ga mas yang ngajakin itu namanya siapa?

R : Yang ngajakin aku dulu siap ya? Ya aku lupa...ya ini siapa ya..tetua disitu kok..kayaknya pak Didik.

P : Dia ngajakinnya gimana mas? Kok kamu akhirnya mau ikutan.

R : Pak didik itu kan emang tetua disitu, latar belakang dia itu seniman...dia pelukis. Aku deket sama dia...sering ngobrol...aku seneng lihat lukisan-lukisannya...trus ngobrol...trus dia ngajak langsung..ya langsung diajak

Page 38: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

“ayo ikut drumblek gitu..kamu coba dibagian ini..kamu kan pinter musik...coba kamu ke melodis nya”. Seperti itu.

P : Berarti karena kedekatan ya?

R : Iya.

P : Masnya sampai saat ini masih pegang melodis?

R : Iya...aku selalu pegang melodis.

P : Itu masnya ikut ke dalam kepengurusan drumblek tidak?

R : Kepengurusan..enggak. Kalo kepengurusan itu yang orang tua-tua. Jadi seperti pak RW nya, ketua pemuda...itu kan tua-tua. Kalau saya disitu sebagai yang menjalankan saja.

P : Masnya pernah ngajakin anak-anak buat ikut drumblek ga?

R : Nggak ada, aku nggak pernah ngajak-ngajak. Mereka yang mau dateng sendiri. Kalau gini, kalau aku ngajin mereka juga belum tentu mereka mau belajar bareng seperti itu. Kalau mereka datang sendiri, kita welcome kita mau ngajarin.

P : Berarti rata-rapa pada dateng sendiri?

R : Iya. Rata-rata mereka tertarik. Datang sendiri “mas aku mau ikut”....silahkan ayo kita latih, kita didik mereka ya untuk point akhirnya mereka bisa. Seperti itu aja.

P : Kalau yang zaman dulu itu juga seperti itu atau berbeda?

R : Iya seperti itu, jadi kebanyakan itu mereka lihat...mereka mau dan mereka dateng...mereka ikut.

P : Menurut mas, drumblek itu punya pengaruh gak? Kalau zaman dulu kan image nya anak-anak yang di Pancuran itu kan suka tawuran, suka berantem, dan lain-lain itu menurut mas ada pengaruh ga?

R : iya. Ya pengaruh banget...emang kita dilihat seperti apa gitu kan. Pancuran itu mesti orang denger kata Pancuran mesti yang satu ya kriminal. Kriminal yang mungkin seneng berantem, ya seperti itu. Kalau kemudian orang melihat drumblek Pancuran itu kan dilihat sebagai hal yang positif. Pancuran yang mungkin dalam imagenya opo kampung yang mungkin tempat-tempat yang nakal...kita bisa berkreasi. Mereka bisa menunjukkan “ini lho Pancuran”. Ya itu kebanggan tersendiri.

P : Berarti kalau untuk jumlah pasti anggota itu gak bisa ya mas?

R : Nggak bisa, kita gak bisa nentuin. Aku mau 100 orang, aku mau 200...ndak bisa. Yang mau ikut segitu ya uda ayo segitu.

Page 39: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Jadi jumlah anggota juga tidak bisa dihitung?

R : Tidak bisa dihitung.

P : Berarti jumlahnya kadang banyak seberapa...kadang berapa...kadang berapa ya mas?

R : Iya begitu, pasang surut. Untuk waktu yang lain misalnya yang kerja lagi ada di Salatiga, ya pasti banyak yang ikut. Tapi saat mungkin udah pada kemana...yaudah berapa kita yang ada aja. Tapi kita selalu regenerasi, misalkan yang gede-gede udah gak ikut...ya mulai yang muda-muda pada ikut. Sampai bisa dikatakan yang kecil-kecil gantian.

P : Berarti selalu ada ya? Yang kecil-kecil ikut.

R : Iya selalu ada.

P : Padahal tidak ada paksaan ya?

R : Iya inisiatif sendiri.

P : Wah unik itu.

R : Iya bener..hehhehe.

P : Padahal ngajakin orang untuk ikut itu kan susah. Disini malah pada sukarela mau ikut?

R : Tapi kan beda. Disini itu kan kegiatan tersebut itu identitas gitu. Itu kan menjadi identitas kampung Pancuran drumblek itu. Ya ngomong soal drumblek yo “yo ada drumblek...yaudah yo aku ikut”.

P : Waktu itu kan aku uda wawancara anak drumblek...denger-denger sampai sekarang ga boleh ikut lomba ya?

R : Iya karena apa...gini..eee...lomba itu kan baru akhir-akhir ini kan. Baru akhir-akhir ini ada, jadi itu dilombain sana sini...dilombain seperti itu kan. Terus buat apa gitu loh? Paling Cuma cari juara gini..gini..gini. kita juga bisa sebenernya dan untuk materi pun kita gak kalah juga. Orang satu hal, kita jadi apa ya...influence...kita jadi trendsetter. Ya orang mesti lihat kita gitu dan kita itu memang pencetus drumblek pertama. Nah saat kita ikut seperti itu kan...kadang kan gak tau namanya orang seneng kan...ada yang gak seneng juga kan...ya seperti itu aja. Jadi untuk lomba kita memang gak boleh. Ndak bisa lah diikutkan lomba seperti itu.

P : Mas kalau untuk penciptaan lagu, medodis itu bagaimana?

R : Kalau untuk ciptain lagu ya waktu posisi santai, waktu kita kumpul-kumpul. Ada yang nyeletuk “kayaknya lagu ini bagus ya”. Ya terus dicoba...diaransemen...udah gitu aja. Malah biasanya lgi di kamar mandi

Page 40: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

gitu, timbul ide-ide gitu akhirnya kita share ke temen-temen. “dicoba yo digarap”...gitu aja.

P : Itu share ke temen-temennya itu siapa aja mas?

R : Biasanya sih sama mas Warno itu. Ya personal..misalkan ada ide..aku sharing ke dia...coba buat irama.. yak yak gitu aja. Nanti ada temen ngomong sama aku..misalkan ada temen yang ngomong sama aku “aku punya ide seperti ini coba digarap...oiya ayo” trus nanti aku bilang ke pelatihnya.

P : Trus akhirnya diekekusi?

R : Iya.

P : Kalau aku denger dari cerita mas tadi, sepertinya orang-orang di Pancuran itu deket satu dengan yang lain ya? Jadi kalo mau ngonrol, mau nyampein sesuatu itu gampang, itu bener ga mas?

R : Gini, kalau di Pancuran itu udah wajib, dari yang kecil-kecil itu pasti kenal dengan yang gede-gede. Itu aku kenal semua gitu.

P : Sebanyak itu mas?

R : Sebanyak itu dari ujung sampai ujung itu tahu dan kenal semua dengan orang-orang. Yaitu namanya kampung itu seperti itu. Beda sama kompleks perumahan, rumah depan kadang gak tau, pojok juga gak tau.

P : Beneran kenal dari ujung ke ujung?

R : Iya beneran, kamu kalo gak percaya aku anter ke sana...tanya sendiri...hahahahaha. Ya memang begitu, kalau di kampung itu seperti itu. Rasa gotong royongnya masih ada.

P : Otomatis mereka kenal?

R : Iya. Pancuran sendiri itu kan sebenarnya sekarang atau saat ini pendatang. Jadi Pancuran yang penduduk aslinya situ ya tau semua...bener-bener tau...ya pendatangnya juga membaur.

P : Berani bener-bener pada tau...ada interaksi ya?

R : Interaksinya ada. Responya itu cepet temen-temen itu kalau ada ini kita langsung ini. Jadi misalkan nggak Cuma drumblek pun...ada orang sakit...itu responnya cepet..aaa sekiler. Ya kita itu emang seperti itu, dibangun dari apa ya...kebiasaan kita memang itu gotong royong...saling gotong royong. Yang sakit juga kita bantu, ya paling enggak sekiler itu iuran. Ya kita tinggal di perkotaan, tapi adat kita masih adat yang lama...masih peduli terhadap orang lain, masih peduli terhadap temen-temen, sahabat, keluarga.

Page 41: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Padahal dikota ya, tapi adatnya masih yang zaman dahulu?

R : Iya.

P : Mas Bram kenal dengan pak RW?

R : Kenal banget.

P : Pak RW itu sosoknya seperti apa mas?

R : Pak Budi itu sosoknya...ya dia berwibawa...orangnya berwibawa, baik, santai orangnya, tapi juga dia tegas. Dia sosok yang bisa membaur, di kalangan pemuda, dikalangan yang anak-anak, dikalangan yang dewasa orang tua, hebat lah dia.

P : Sampai katanya itu uda menjabat 3 periode ya mas?

R : Iya, karena orangnya itu bijaksana, orangnya bijaksana.

P : dalam drumblek pak RW itu berperan atau tidak sih?

R : Iya...sangat berperan. Dia menjadi orang yang nomer 1 di drumblek.

P : Bisa tolong ceritain gak mas perannya itu seperti apa?

R : Ya kalo biasanya kan dia setiap kali ada drumblek...dia pasti ikut. Dia pasti ikut parade apa karnaval...dia ikut jalan. Mesti selalu ikut.

P : Pegang alat atau?

R : Engga, ya jalan aja.

P : Jalan ngikutin ?

R : Iya...ngikutin aja gitu. Mendampingi, selalu mendampingi.

P : Kalau latihan juga ada?

R : Latihan biasanya dia ada. Ya dia selalu ada, dia juga ngasih temen-temen rokok kalau lagi latihan. Beliin rokok.

P : Jadi banyak yang segan sama dia ya?

R : iya...banyak yang segan.

P : Mas Bram sudah berapa lama kenal sama pak RW?

R : Ya pak RW aku kenal dekat itu mungkin sekitar 5 tahun...6 tahun lah...6 tahunan.

P : Mas kalau untuk suasana latihan zaman dulu dan sekarang itu ada perbedaan tidak?

Page 42: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

R : Kalo aku bilang masih sama. Metode yang kita gunakan masih sama. Uda ketemu mas Warno?

P : Belum.

R : Wajib ketemu itu...hehehehe.

P : Itu rumahnya dimana mas?

R : Di Pancuran. Ntar tak kasih kontaknya aja.

P : Aku pernah nyasar waktu nyaiin rumah Pak RW, trus tanya orang-orang yang di pancuran. Ternyata orangnya ramah-ramah ya mas?

R : Sebenernya orangnya ramah-ramah..Cuma imagenya di masyarakat aja yang gitu hehe

P : Iya, dulu katanya pada takut kalau denger soal Pancuran.

R : Iya, emang. Hehehe.

P : Masnya kan kenal pengurus-pengurus drumbek, pernah lihat gak cara mereka mendekati anak-anak biar ikut?

R : Pengurus...engak jadi kayak gini biasanya sebelum latihan itu ada 1 yang ditugaskan. Di Pancuran itu kan ada pemuda, jadi di perkumpulan pemuda disitu ada yang ditugasin muter...kita bawa kayak microphone itu kan “ yo ada latihan drumblek...gini gini gini...”. biasanya Cuma seperti itu, trus gak lama nanti anak-anaknya pada dateng semua. Kalau pengurus mungkin kayak gitu tugasnya. Jadi Cuma ngingetin aja. Memberi woro-woro.

P : Biasanya kalau mau latihan itu ada kode khusus ga mas? Aku denger dari anak yang ikut drumblek katanya kalo uda denger suara dung dung dung dung itu mereka dateng.

R : Hah itu gini, yang awal itu kan woro-woro itu. Diworo-woro pada dateng, kita pemanasan. Jadi sebelum drumblek kita ada pemanasan dulu. Ya itu jadi kode alarm buat mereka. Pemanasam jadi kode..hahaha.

P : Anak-anak itu mereka seneng banget ikut..katanya seru mas.

R : Iya..bener banget.

P : Orang-orang tua juga sangat mendukung drumblek itu?

R : Iya mendukung..kegiatan positif. Bener bener mendukung, dan satu hal misalkan drumblek itu kan bukan cuma alat saja, jadi kita memang butuh yang namanya pemukul. Pemukul itu kan biasa kita buat dari bambu. Itu buatnya gak waktu latihan itu, jadi kita ada waktu khusus. Kita mau ada latihan drumblek itu gini...malem itu kita bisas cek alat. Pemukulnya

Page 43: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

kurang, jadi kita kumpul..bikin rame-rame malem itu. Kita bikin pemukulnya, itu kan dari bambu dibelah terus di halusin, itu nyisikin bambu malem-malem.

P : Itu sukarela? Ga dibayar?

R : Iya...itu biasanya yang buat malah yang gak ikut...yang bukan peserta anak-anak drumblek.

P : Walaupun dia gak ikut, ada partisipasinya ya?

R : Iya bener...ada partisipasinya. Dan misalkan juga waktu kita main gitu, mereka juga ikut berpartisipasi...misalkan bawa minuman, terus jadi petugas P3K, seperti itu...nggak ada yang nyuruh. Mereka punya inisiatif sendiri.

P : Walaupun mereka gak ikut nabuh drumblek, tetapi mereka ikut berpartisipasi ya?

R : Bener.

P : Berarti bisa dibilang semua warganya ikut?

R : Iya...bisa dikatakan seperti itu. Ikut andil berpartisipasi.

P : Berarti bener-bener menjaga drumblek ya orang Pancuran itu?

R : Iya...mempunyai rasa kepemilikan drumblek sebagai identitas.

P : Ooo..oke.. terimakasih mas untuk waktunya dan informasi yang diberikan.

R : Iya.

Page 44: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan :

Nama : Didik Subiantoro Marsyuri.

Pekerjaan : Warga Aali Pancuran, Seniman.

Usia : 51 Tahun.

Jabatan : Penggagas Drumblek Pancuran.

Lokasi Wawancara : Kediaman Bapak Didik Subiantoro Marsyuri di Pancuran, Salatiga.

Tanggal Wawancara : 11 Februari 2016.

Pukul : 09.15 WIB – 10.17 WIB.

Pedoman Pertanyaan :

P : Selamat Pagi, Mas Didik sudah berapa lama tinggal di Pancuran?

D : Tinggal di Pancuran mulai sejak lahir.

P : Oooh mulai sejak lahir, dari tahun berapa itu mas?

D : Tahun 1965, berarti 51 tahun.

P : Mas inspirasi pertama atau ide untuk mendirikan drumblek itu berasal dari mana awalnya?

D : Itu berawal dari tradisi tahunan di Salatiga, khususnya Kotamadya Salatiga itu setiap bulan Agustus tanggal 18 itu pas memperingati hari kemerdekaan, itu kan pemerintah daerah mengadakan yang namanya karnaval. Lha dari acara karnaval itu, secara kebetulan di sekitar kampung sini khususnya kampung Pancuran itu jarang untuk mengikuti karaval. Tapi untuk memperingati hari kemerdekaan sendiri dari kampung itu biasanya panitia sudah siap dari bulan Juli untuk membuat kepanitiaan untuk memperingati Kemerdekaan itu mulai start dari tanggal 1 Agustus sampai selesai finish nya biasanya panggung gembira. Lha itu sudah terdaftar acaranya, untuk karnaval itu jarang mengikuti karena pertama kondisi biasanya panas terus habis itu keliling, ngabisin energi. Kedua dari kapanitiaan Pancuran itu sudah terbentuk dan shedule atau jadwal sudah padat. Begitu menjelang sekitar tanggal 10 11 menjelang 1 minggu ini, Pancuran diwajibkan kelurahan untuk ikut sekali-kali berpartisipasi.

Page 45: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

Karena jadwal kegiatan Pancuran yang sudah padat, sisa anggaran pun hanya untuk pembubaran panitia. Karena sehabis penutupan panggung gembira lha dana gak ada...waktu itu saya sedang duduk-duduk dengan ketua panitia. “Mas ini ada dana segini..lha disuruh ikut partisipasi ikut karnaval lha itu gimana?”. Dana nya cuma berapa itu..cuma Rp. 80.000 tahun 88 saat itu. Lha saya pikir dengan dana segini saya mesakke. ikut karnaval pie gen wong le melu ki iso tertarik, kedua dengan biaya yang mungkin untuk dibelikan spanduk aja sudah habis tapi bisa buat ikut karnaval. Trus dari ketiadaan dana yang hanya Rp. 80.000. Akhirnya terpikirlah ooo...disini dulu kampung sini di setiap sudut-sudut itu ada drum atau tong tempat sampah. Terus ooo...disana ada pedagang-pedagang ikan trus kaleng kan dulu gak dijual kayak sekarang. Barang-barang limbah gak laku. Dari situ berawal, ya udah gini saja kalau umumnya karnaval yang paling bagus, paling meriah biasanya drumband. Dulu ada dari Pangudi Luhur, Stella Matutina, SMP Negeri 1, yah anggap saja ini mitasi dari drumband. Karena bingung untuk melodinya apa, nah disini ada beberapa sisa dari gamelan-gamelan yang gak kepakai namanya wilah ya itu aja untuk melodi. Dari situ akhirnya yang tadinya orang gak begitu berminat akhirnya dicoba beberapa temen-temen, menjelang sudah mau jadi terkumpulah sekitar 50 personil. Terus saya pikir dengan biaya sebesar Rp. 80.000 apa yang bisa untuk menyeragamkan ini. Oiya..untuk menambah suasana agar tambah suasana meriah ditambahkan bakiak. Kalau kita ketukan di aspal kan ada suara bunyi. Nah dari situ untuk membeli peralatan ya saat itu Cuma bakiak satunya Rp. 500, terus masih sisa dibelikan kain untuk dibuat dasi untuk orang 50. Selain itu terus pakai juga kain jarit itu karena setiap warga, dulu ibu-ibu emak-emak, mbok-mbok pasti punya kain jarit, lha masalah kesamannya yang sulit yang penting seragam. Setiap rumah pasti punya baju putih. Jadi seragam yang beli cuma itu akhirnya dijahitkan sama banyak temen-temen tukang jahit..gratis. Cuma peniti, beli ini dan bakiak itu. Ini pun buat beli spanduk gak kuat, akhirnya saya tuliskan ini saja pakai kertas karton itu kita tulisi pertama belum drumblek namanya.

P : Namanya?

D : Namanya Drumband Tinggal Kandas karena ini apa semacam sarkasme ya, kritis juga. Lha yo untuk memperingati kemerdekaan saja yo anggaran tidak ada. Itu saya kasih tema judul Drumband Tinggal Kandas. Dari situ ikut partisipasi keliling Salatiga..wah responnya luar biasa. Bahkan ibu Walikota itu sampai melihat saja tertawa terpingkal pingkal sampai kursinya dibalik, wuuh apresiasinya luar biasa. Dari situ akhirnya tumbuh tradisi, setiap tahun..setiap memperingati kemerdekaan pemuda tetangga bilang udah ayo ikut partisispasi lagi.. yang tadinya ogah-ogahan orang diajak ikut karnaval, panas kayak gitu. Lha kita kan wong kesenian mikire yo mesakke yen koe wis mlaku kesel, wong nonton we yo kesel. Kalau tidak

Page 46: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

ada sesuatu yang memberi kontribusi baik mereka iso seneng. Paling tidak wong nonton wae yo ngentekke energi. Bahkan setiap ada acara, jauh-jauh kan dari kabupaten kan pasti ya dateng, dari suruh, bringin, ampel, ambarawa. Kalau tidak ada sesuatu yang menarik tidak ada yang bisa diceritakan sampe di rumah. Ya trus lahirlah itu drumband Tinggal Kandas. Waktu itu mayoret 3, terus konsep latihan yang rata-rata tidak orang musik jadi konsep latihannya kayak anak pramuka itu pake sandi atau morse. Pen pen setrip pen itu proses ketukan bukan pakai partitur atau not balok atau not angka. Karena ada ya namanya anak dari remaja sampai orang tua, ada penjual bakmi ada ini kan macem-macem. Lha pertama itu 50 personil dengan dana 80 itu kemudian terus berkembang. Dimana setiap tahun akhirnya diminta untuk partisipasi itu. Setiap tahun tema kita berubah. Lama kemalaan peningkatan sampai akhirnya masuk ke perkusi. Ketika ada pertanyaan pada tahun 91 ini, akhirnya saya simpulkan karena ini musik ini didonimasi yang namanya tong atau drum dan kaleng atau blek makanya dinamakan drumblek.

P : Oooo.

D : Itu mulai menyeruak ke nasional itu ketika saya pulang tahun tahun 95 dari Bali. Memperingati ulang tahun Indonesia Emas. 50 Indonesia merdeka itu. Terus ada beberapa ditembusi dari RCTI, waktu itu mau diliput..terus apa yang nanti akan ditampilkan. Saya selalu mengusung karena itu hari kemerdekaan, saya selalu kasih poster. Poster waktu itu belum ada mmt yang sekarang tinggal cetak gitu ya kita lukis 4 triplek kadang 2 triplek, kanan kiri kita lukis tokoh proklamasi Soekarno-Hatta, yang tengah untuk tulisan tema nya seperti tahun 95 itu kita tuliskan “ jika tidak bisa ku sumbangkan bunga pada bangsa maka sebutir pasir pun jadi” itu dari bahasa novelisnya Multi Hubusen. Setiap ini pasti pembukaannya posternya Soekarno Hatta, tengah ada bahasa soekarno yang “bahwa kemerdekaan selalu kristalisasi keringat”, jadi ada nilai-niali kebersamaan. Kalau kemerdekaan itu hasil dari berbagai unsur karena Soekarno sendiri pun ya bukan karena kehendak pribadinya untuk merdeka, itu juga keinginan cah enom-enom..anak-anak muda. Ya jadi itu saya pikir temanya, trus kadang bahwa kemerdekaan ini jerih payah yang namanya tenaga, pikiran, harta, dan bahkan nyawa itu untuk memotivasi lingkungan yang melihat agar ayo memeriahkan kemerdekaan. Lha pas tahun 95 itu begitu di panggung penghormatan musik itu kita jadikan semacam itu kayak perkusi massa itu di kasih kayak aransemen, kita orasi budaya pun yang berkaitan dengan masalah bangsa dan budaya ini dan itu pun langsung disiarkan lewat TV nasional swasta waktu itu RCTI. Lha yang tadinya Cuma 50 orang 60 orang, pada 50 Tahun Indonesia merdeka itu ada personil sekitar 600 an. Dan mereka ya pada bawa kostum, kaleng, biaya sendiri. Bahkan sempat untuk peringatan periode sampai ke kemerdekaan itu kan saya selalu dengan bahasa simbolik atau visual

Page 47: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

itu..oo..proses perjalanan kemerdekaan itu...begini..begini..begini...oo..sempat di jajah belanda, sempat ini jepang itu memang saya kasih simbo-simbol itu dengan arak-arakan dan sebagainya. Tapi beberapa bendera waktu itu sempat diminta sama satpol karena ada hal-hal yant tidak boleh. Yang tidak boleh saat itu pinjam senjata, tapi kalau seragam militer itu saya pinjamkan. Istilahnya proses perjuangan dari semacam ini sampai ke tahap penjajahan, sampai ke Jepang, sampai ke kemerdekaan, merdeka itu sesuko paring suko bahasane Jawa. Itu seneng seneng memeriahke, dengan sebatas kemampuan yang dimiliki. Ayo gotong royong, ya itu tadi yang namanya drumblek itu wujud dari ekspresi ikut partispasi memeriahkan kemerdekaan yang sudah berjalan mulai dari penjajahan, sesuko paring suko dengan keterbatasan yang kita miliki, ya semacam itu. Kalau ada yang dipertanyakan lagi apa...misalnya sampai ke yang 60 tahun deklarasi ham itu di jakarta. Bahkan sempat itu sebetulnya ada undangan mau ke australia, dalam rangka festival international ecologi festival. Sebetulnya ada sponsor, tapi itu karena tidak jadi berangkat acara batal ya gak perlu diceritakan. Yang teakir ya sini secara massa saya memberangkatkan pakai 10 bis, 2 truk, berangkat ya 60 Tahun deklarasi HAM di Jakarta. Itu dari bundaran HI sampai Monas itu undangan dari Urbanporling Wardahafid, itu yang diundang 4 seniman sebetulnya. Dari sini saya bawa temen dari kampung, dari Magelang Tanto Medut dengan komunitasnya 5 gunungnya, terus Dadang Kristianto dari surabaya. Dari 4 itu saja sudah ngegerke Jakarta, istilahe ya dari komunitas lima gunung itu gunung sindoro, sumbing, merapi, merbabu, terus dari Dadang kristiyanto itu karena ya mereka lagi apa permasalahan komunikasi sosial dengan keberadaan lumpur lapindo yang di sidoharjo. Lha dia yang ngangkat tema itu terus dari itu beberapa teman, lha itu empat grup itu sudah ngeramein Jakarta. Lha terus malemnya, tapi saya pulang dulu. Beberapa grup di sini yang sering main di UKSW orkes melayu duta yang saya tinggal main di Tugu Proklamasi terus malemnya Tony G. Mungkin orang yang drumblekan itu sebagian belum tahu...ngopo dijenengke drumblek. Itu musik yang di dominasi alat yang namanya tong atau drum, kaleng atau blek itu drumblek.

P : Ooo begitu...dulu saya juga pernah main drumblek. Waktu jadi mahasiswa baru UKSW...hehehe

D : Oooo..iyaa...karena Kimpul itu dulu latihannya disini. Kimpul, Adit, siapa itu dia dulu disini ngumpulnya itu memang temen-temen UKSW. Ngumpulnya disini sebelah sini, kayak dulu ini namanya sangar Jambu. Taunya orang dari luar kota, dari Malang, dari Jogja sanggar jambu kan pikirnya sanggar yang bener-bener. Padahal itu kan di bawah pohon jambu. Pada ngumpul disitu, terus Kimpul ikutan termasuk Andre, Adit, anak-anak pertanian itu mereka ikut di ensamble kita punya namanya

Page 48: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

Jambu ensamble. Undangan terakhir itu sebetulnya di Singapore Dreamland, kita dapat undangan itu sehabis mentas di hotel Tunjungan Surabaya. Itu acara internasional, tapi bukan yang drumblek. Lha bagian kayak Kimpul, Adit, atau apa itu kan pegangnya jimbe. Ada Erik, Faizal anak sekitar sembilan itu Jimbe yang ngajarin anak-anak sini dulu. Yang aransemen musiknya itu galuh. Sebetulnya kalau kampung kayak gini, kalau dikumpulin ada beragam potensi yang luar biasa. Saya sering bawa itu temen-temen gini pada kayak acara musik indonesia besar kan di Solo. Festival musik etnik itu solo biasanya paling gede.

P : Kalau sekarang yang ikt drumblek sudah berapa mas yang ikut drumblek?

D : Kalau sekarang yang terakhir-terakhir saya kan gak ngurusin, tapi biasanya di sini gak biasa kalau di prediksi.

P : Sekarang yang ikut drumblek di sini itu mayoritas boleh segala usia atau ada syarat khusus?

D : Rata-rata memang remaja, berapa juga ada yang udah punya anak ya yang sudah tua. Tadinya mayoret sini kan juga anak S2 UKSW, Ria yang sekarang jadi tukang makeup. Mayoret yang kedua anak UNDIP itu sekarang ya sudah pada nikah. Sekarag udah pada punya anak.

P : Mas hambatan apa saja yang dihadapi ketika mendirikan drumblek?

D : Hambatan ya kalau dari awal itu tadinya ya jadi hal yang lucu, ini orang sudah tua-tua ngumpulin kaleng. Cuman gini ada yang menganggap ketika orang melangkah, menganggap bahwa itu hambatan, kesulitan. Tapi ide itu sebenarnya lahir dari kegelisahan, kesulitan akhirnya ada solusi itu yang namanya ide. Kalau kesulitan itu wajar ya seperti tadi hambatannya tidak ada dana, sampai tong aja pinjam pedagang-pedagang ikan di pasar. Ketika ngumpulkan orang ya belum percaya, ini kok kayak kurang kerjaan mukulin kaleng. Lha padahal kalau orang kesenian berfikir bagian proses itu ya bagian dari kenikmatan. Lha kepuasannya di proses itu, kalau uda jadi orang bisa ini...oh ya wajar saja lha prosesnya begini. Karena memang kesenian itu kan sebenarnya hal yang sangat lucu dan yang sangat aneh. Karena berjalannya dengan semangat dan niat, akhirnya ya jadi.

P : Mas, cara ngumpulin orangnya itu bagaimana?

D : Ya dengan itu pendekatan satu dua orang, ayo kita partisipati. “Lha mau bikin apa?” ini untuk memperingati ini kemerdekaan, lha karena ada keterbatasan dana yang sedikit, dari lingkungan kita yang adanya apa kita manfaatkan. Syukur-syukur bisa surprise bahkan menjadi sesuatu yang diluar kebiasaan dan orang lain bisa nerima. Jadi memberi pengertian orang akan ada sesuatu yang baru, yang nanti kita kerjadan dan syukur-syukur bisa diterima oleh semua orang. Dari simpati akhirnya empati dan

Page 49: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

pertisipasi. Jadi bagaimaa berproses pendekatan meyakinkan orang jadi agar orang lain simpati, empati, mengapresiasi, dan akhirnya berpartisipasi.

P : Mas, bisa tolong dijelaskan cara mendekatinya bagaimana, mengingat orang itu jenisnya berbeda beda?

D : Pendekatan nya ya itu dia kita ngobrol, kita punya gagasan ini..ide ini...tapi dengan keterbatasan ini kita tidak perlu berkecil hati dengan apa yang ada di lingkungan kita. Potensi yang ada kita manfaatkan. Ya pendekatan, diberi pengertian bahwa sesuatu itu nanti ada nilainya.

P : Mas orang-orang yang ikut itu rata-rata latar belakangnya dari mana saja?

D : Ya macam-macam. Ada yang drop-out, ada yang sekolah, ada yang kuliah, ada yang tukang parkir, ada yang jual mie ayam, macam-macam.

P : Mas mau tanya dulu bener ga sih...dengar-dengar dulu image Pancuran itu buruk. Itu benar tidak mas? Bisa tolong diceritakan mas?

D : Benar. Disini itu, orangnya dulu seneng ribut, tawuran dan banyak yang namanya gali kalau sekarang preman. Di sini banyak gengster dan yang rata-rata pegang kota-kota besar misalnya Jakarta kayak Jatinegara, Surabaya, Jogja, dan dulu gengsternya rata-rata dari sini. Makanya orang bilang imagenya buruk. Terus tahun 83 yang ada namanya misterius, dari sini banyak yang ditembak. Tapi ya itu kampung tepadat di Salatiga disini. Disini pejabat ada, kyai, pendeta ada, bandar judi, preman juga ada, kampung ini sangat kompleks ya kalau saya bilang ini seperti karya kontemporer yang didalamnya sangat berbeda-beda tapi harmoni. Kontemporer itu kan warna yang sangat kontras tapi harmoni. Bagaimana bisa hidup dengan kondisi sosial yang sangat luar biasa, gotong-royongnya sangat luar biasa. Disini tidak saling bersinggungan tapi saling menjaga, luar biasanya itu. Sampai saat ini di Salatiga, gotong royong paling kuat saya lihat di kampung ini. Lihat saja mereka tidak membedakan apakah dia dosen, apakah dia itu ulama, mereka itu pendeta, preman, atau tukang parkir. Ketika ada orang yang meninggal dunia, pasti semua pada datang kalau pas tidak ada kondisi yang ada kepentingan yang mendesak mereka pasti ikut partisipasi. Gotong royong yang paling sederhana itu tadi, ketika orang meninggal dunia. Sampai saat ini orang yang paling banyak melayat kampung ini. Memang kampung rawan, padat, dasyat ya wajar saja, satu letaknya di tengah kota. Dulu tempat persinggahan yang namanya terminal itu kan dulu deket shopping sini. Tempat hiburan dulu di belakang taman sari, ada panggung untuk dangdut, ada ketoprak, ada wayang orang, sebelahnya dikelilingi pasar. Ya wajar . Saya pikir Di kota-kota besar kayak Semarang, Jakarta, kalau yang di pinggir pelabuhan itu pasti ya karna aktivitas orang penjuru beraktivitas disitu. Ya bedanya sosial gotong royong disini sangat tinggi. Makanya jadi imagenya jelek kalau ada orang

Page 50: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

berantem, lainya gak ngerti aja dateng ikut ngerubung. Resikonya apa itu udah nomer kesekian. Lha itu makanya orang jadi berfikiran negatif, padahal orang yang di dalem enjoy aja.

P : Disini kan warganya banyak berasal dari beragam latar belakang, nah itu cara mengajak berkumpul latihan drumblek itu bagaimana? Karakternya kan juga berbeda setiap oraang...itu bagaimana mas?

D : Oiya...yang satu preman, yang satu anak kuliahan, yang satu sekolah, ada yang tiap hari mabuk. Ya itu tadi pendekatan psikologi. Itu namanya komunikasi psikologi. Ooo karakter ini begini, itu begitu. Ya membuat sesuatu agar mereka tertarik. Kalau mereka tidak ikut partisipasi atau terlibat, ada sesuatu yang kurang bagi dia.

P : Kapan latihan drumblek diadakan?

D : Biasanya menjelang ada event atau undangan.

P : Anggaran untuk drumblek dari mana?

D : Serkiler gotong royong, kas kampung juga siap.

P : Waktu melatih drumblek ada kendala tidak?

D : Semua pasti ada kendala, mengajari orang biasa yang bukan profesional itu butuh kesadaran. Pendekatan secara psikologi. Yang sudah bisa ya membimbing yang belum bisa. Menggunakan bahas yang komunikatif, bahasa yang sehari-hari dipakai.

P : Terima kasih untuk waktunya.

D : Iya.

Page 51: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan :

Nama : Tegar.

Pekerjaan : Pelajar.

Usia : 14 Tahun.

Jabatan : Warga Pancuran, anggota Drumblek GEMPAR.

Lokasi Wawancara : Star Steak.

Tanggal Wawancara : 16 Mei 2016.

Pukul : 19.35 WIB – 20.15 WIB.

P : Halo dek selamat malam, namanya siapa?

T : Tegar.

P : Asalnya darimana?

T : Pancuran.

P : Sudah berapa lama tinggal di Pancuran?

T : 14 tahun.

P : Oooo...dari lahir?

T : Iya.

P : Kamu tahu gak kalau di Pancuran itu ada drumblek?

T : Iya, tau.

P : Sejak kapan kamu tahu?

T : Sejak TK besar.

P : Kamu dulu awal-awal tahu drumblek dari mana?

T : Pas mau ada..apa itu..karnaval. Ada latihan, aku lihat.

P : Ooo..kamu lihat latihan? Itu tahun berapa?

T : Iya awalnya lihat, tahun 2006 apa 2007 gitu...lupa eg.

Page 52: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Itu lihatnya saat kamu masih TK atau sudah besar?

T : Waktu masih TK, umur 6 tahun.

P : Kamu ikut drumblek itu mulai kapan?

T : SMP, kelas 7 ini, tapi sebenerne uda lama sih. Ikut-ikut an gitu.

P : Alasan kamu mau ikut drumblek iu karena apa?

T : Tertarik karena mau meramaikan.

P : Kenapa ingin ikut meramaikan?

T : Asik.

P : Jadi kamu melihat drumblek itu asik?

T : Iya.

P : Dari sisi mananya kamu anggap asik?

T : Senang musiknya.

P : Waktu kecil kan kamu suka nonton, itu apa yang membuat kamu suka nontn?

T : Karena suka sama musiknya.

P : Kamu kan tadi bilang mulai gabung itu SMP, berarti kamu mulai gabung tahun ini?

T : Aku mulai gabung ya 2 tahun yang lalu deng.

P : Pernah ikut event ga?

T : Pernah.

P : Kapan terakhir kali ikut event?

T : kapan yo... lupa eg, setahun yang lalu ketok e.

P : Kamu di drumblek pegang apa?

T : Kentongan.

P : Dulu waktu kamu bergabung dengan drumbek itu ada yang ngajakin ga?

T : Ada, temen-temen sama aku emang pingin juga.

P : Teman-teman ngajaknya gimana?

T : Pokoknya disuruh ikut gitu. “Ayo ikut drumblek” gitu.

P : Kamu waktu diajakin langsung mau ikut?

Page 53: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

T : Yo mau, lha kepingin. Pingin ikut meramaikan.

P : Kamu suka ikut drumblek gak?

T : Seneng.

P : Kalau waktu latihan drumblek itu ramai ya? Yang ikut siapa aja?

T : Iya, warga.

P : Remaja-remaja banyak yang ikut?

T : Banyak.

P : Mereka yang ikut itu kan ada yang diajak, kalau sukarela inisiatif mau ikut gitu ada gak?

T : Ya ada. Ada yang mau sendiri, ada yang mau karena diajak.

P : Dulu sebelum ikut drumblek, kegiatan mu apa?

T : Main sepakbola.

P : Sekarang masih sepakbola?

T : Engga.

P : Yang buat kamu nyaman ikut drumblek itu apa?

T : Lagunya. Enak di dengerin.

P : Lagunya seperti apa?

T : Gambang suling, kayak gitu enak. Gubuk semarang.

P : Kalau ikut event, dapet hadiah ga?

T : Dapet.

P : Hadiahnya apa?

T : Uang.

P : Kalau ikut event biasanya latihan berapa lama?

T : Tergantung.

P : Biasanya berapa lama?

T : 2 minggu...seminggu pernah...3 hari juga pernah.

P : 3 hari? Beneran 3 hari?

T : Iya pernah.

P : Itu gimana cara pengurus ngumpulin kalian?

Page 54: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

T : Woro-woro pakai toa itu lho. "Latihan latihan latihan” ngono.

P : Cuma dengan pengumuman kayak gitu, kamu ikut?

T : Iya, nanti kumpul ambil alat. Ya karena pingin ikut.

P : Kamu ikut itu sukarela atau ada paksaan?

T : Sukarela.

P : Ada gak suka duka ikut drumblek?

T : Yo enggak sih. Suka temen-temennya asik-asik. Ya bisa gojeg-gojeg.

P : Kesan-kesan selama ikut drumbek?

T : Pelatihnya itu enak, santai.

P : Pelatihnya namanya siapa?

T : Pak Warno.

P : Pak Warno kalau ngajarin kamu itu gimana?

T : Sabar.

P : Dulu yang ngajakin kamu namanya siapa?

T : Ini Huda.

P : Cara dia ngajakin kamu gimana?

T : Ya gitu Cuma suruh ikut, ya ikut.

P : Kamu kenal Huda sejak kapan?

T : Lama, dari kecil.

P : Main-main bareng?

T : Iya.

P : Keluarga kalian juga saling kenal?

T : Iya kenal.

P : Rumahnya dekat?

T : Agak Jauh.

P : Beda RT?

T : Iya.

P : Beda RT tapi main bareng gak?

Page 55: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

T : Iya main bareng.

P : Biasanya main apa?

T : Ya main bola gitu.

P : Kamu kan pegang kentongan, itu yang milih kamu sendiri atau bagaimana?

T : Milih sendiri.

P : Kenapa milih kentongan?

T : Karena yang lain itu pukulannya susah.

P : Temen mu banyak yang pegang kentongan juga?

T : Ya ada sih.

P : Remaja yang ikut drumblek itu banyak banget ya?

T : Iya banyak.

P : Makanya kamu mau ikut apakah karna itu juga?

T : Iya.

P : Dulu pernah dapet hadiah waktu lomba?

T : Iya.

P : Inget ga dulu dapet berapa?

T : Lupa, itu tergantung panitia, kalo gak dibagi biasanya untuk kostum. Kalo sini udah gak boelh ikut lomba. Kalau kita ikut lomba, drumblek lainnya pada gak mau ikut. Akhirnya jadi bintang tamu, di bayarnya lebih gede dari yang lomba.

P : Kalau ikut lomba itu pakai seleksi ga?

T : Enggak.

P : Biasanya kalian main berapa lagu sih kalau ikut event?

T : 7 bisa, tergantung latihannya.

P : Kalau latihan jam berapa?

T : Habis Ishak.

P : Kalau habis latihan itu ganggu pelajaran gak?

T : Kalau aku enggak.

P : Bisa bangun paginya?

Page 56: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

T : Bisa, pagi aku bangun.

P : Berapa jam kalau latihan?

T : 2 jam, kadang lebih.

P : Orang tua gapapa kamu main drumblek?

T : Gapapa.

P : Orang tua mengizinkan?

T : Mengizinkan.

P : Kalau latihan dimana itu?

T : Pasar Raya, depan masjid.

P : Yang banyak orang jual ikan cupang itu ya?

T : Hehe cupang.

P : Kalau mau ada event itu kan waktu buat latihan terbatas, ada yang 2 minggu, 1 minggu, bahkan pernah 3 hari. Itu kamu latihan nya cuma yang malam aja atau siang-siang kalian latihan sendiri?

T : Bareng-bareng waktu malam, kalau siang itu nanti takut bribegi orang lewat kalo enggak gangguin orang kerja.

P : Berarti gak latihan sendiri ya kalau siang?

T : Enggak.

P : Latihan waktu malam doang?

T : Iya.

P : Kalau latihan minta izin gak?

T : Gak perlu, udah latihan gitu aja.

P : Dari pihak masjid pun juga gak masalah?

T : Gapapa, tapi kalo lagi ada acara gitu latihannya pindah di shopping.

P : Berarti menyesuaikan ya sama lokasi?

T : Iya.

P : Tegar, aku mau tanya. Ada gak sih sangsi kalau misalnya kamu gak ikut drumblek?

T : Gak ada. Kalau ikut drumblek itu santai.

P : Kalau aturan-aturan gitu ada gak?

Page 57: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

T : Gak ada. Cuma kalau latihan serius gitu aja.

P : Kalian kalau latihan itu biasanya gimana? Suasana latihan itu kayak apa?

T : Rame, latihannya santai tapi serius.

P : Kalau ada yang mengganggu atau buat kegaduhan itu gimana?

T : Paling dibilangin. Suruh diem gitu.

P : Yang biasanya negur siapa?

T : Ya pelatih, anak-anak yang lain juga pernah.

P : Itu cara negurnya pakai kekerasan gak?

T : Enggak.

P : Kalau misalnya, pelatihnya pakai kekerasan gitu kamu gimana?

T : Gak ikut.

P : Berarti sosok pelatih itu juga berpengaruh ya makanya kamu gabung, sosok pak Warno itu seperti apa?

T : Santai, kalau lagi latihan itu serius. Tapi kalau gak latihan itu gojeg tok.

P : Pak Warno itu udah tua atau masih muda?

T : Uda Tua, setengah tua. Ya 30 lebih.

P : Pelatihnya Cuma pak Warno?

T : Iya, kadang ada yang bantu. Biasanya mas Bram.

P : kalau misalnya ga mudeng waktu latihan itu gimana?

T : Bilang trus yo diajari sampe bisa, sabar banget.

P : Kamu deket sama mas Warno?

T : Ya iya.

P : Kamu nganggep mas Warno itu sebagai apa? Temen kah atau apa?

T : Temen. Malah kayak temen sendiri, jadinya santai. Mas Warno itu rangnya gampang bergaul.

P : Ooo..Supel gitu ya?

T : Iya.

P : Pelatihnya kan seperti itu, kalau pengurusnya bagaimana?

T : Enak-enak juga ug, gampang bergaul.

Page 58: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Itu membuat kalian jadi tertarik?

T : Ya buat tertarik, orang-orangnya enak, gak galak-galak.

P : Oke, terimakasih dek untuk waktunya ya.

T : Iya mbak.

Page 59: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan :

Nama : Bima Aditama

Pekerjaan : Mahasiswa.

Usia : 21 Tahun.

Jabatan : Official Drumblek GEMPAR (Pancuran).

Lokasi Wawancara : Abby’s House, Jalan Diponegoro.

Tanggal Wawancara : 18 April 2016.

Pukul : 13.30 WIB – 14.06 WIB.

P : Nama saya Tina, saya disini ingin mencari data untuk keperluan skripsi saya yang berkaitan dengan drumblek pancuran. Masnya namanya siapa?

B : Bima Aditama.

P : Asalnya?

B : Pancuran.

P : Sudah berapa lama tinggal di Pancuran Mas?

B : 21 tahun.

P : Apakah mas mengetahui kalau di pancuran ada drumblek?

B : Tahu, sejak saya berumur 17 tahun.

P : Nama drumblek yang ada di pancuran itu apa Mas?

B : Tahu..GEMPAR.

P : Masnya ikut jadi anggota drumblek gak?

B : Engga, saya ikutjadi officialnya. Yang bantu-bantu tapi bukan pengurusnya.

P : Kalau bantu-bantu itu dalam hal apa mas?

B : Dalam hal kostum, makanan, sama peralatan. Akpertrans.

P : Masnya jadi official ini sudah berapa tahun?

Page 60: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

B : Saya itu baru 2 tahun ini. 2 tahun terakir ini

P : Masnya tahu tidak siapa pemimpin atau ketua drumblek sekarang? Kalau dulu kan dipegang mas didik, sekarang siapa mas?

B : Oiya..dulu mas didik subiantoro kalau sekarang RW nya. Sekarang dipegang penuh oleh RW.

P : Ohh..dipegang oleh RW ya. Nama pak RW nya siapa mas?

B : Budi Sutrisno.

P : Bisa tolong ceritakan, bagaimana mas Bima bisa mengetahui ada drumblek? tahunya dari mana?

B : Waktu saya tahu itu pas sma ada acara ulang tahun Salatiga. Itu mulai aktif lagi tahun 2002 itu pas acara ulang tahun salatiga. Jadi itu ada lombangya, itu pas acara ulang tahun Salatiga itu pancuran tidak ikut lomba.

P : Kenapa?

B : Jadi Pancuran ditaruh di urutan paling terakhir, dia diaggap drumblek paling tua gitu. Jadi ditarh di barisan paling terahir.

P : Mas di drumblek itu banyak ga sih anak remaja yang ikut?

B : Banyak, anak kecil juga banyak. Kalau anak kecil itu sering ditaruh di penari.

P : Penari? Ooo yang bagian flag-flag itu ya?

B : Iya.

P : Kira-kira mereka yang ikut itu latar belakangnya dari mana saja mas?

B : Yang tidak sekolah ada, yang sekolah masih sd juga ada, SMA juga ada. Jadi semua golongan.

P : Semua golongan boleh ikut ya?

B : Iya.

P : Mas untuk waktu dekat ini ada latihan drumblek tidak?

B : Kalau ada event-event gitu biasanya latihan.

P : Ooo..berarti kalau tidak ada event tidak latihan?

B : Iya mbak.

P : Sejauh ini kira-kira ada event ga mas?

Page 61: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

B : Terkhir event salatiga lawasan kemarin, kalau untuk kedepan belum ada.

P : Mas biasanya anak-anak yang ikut itu tahu drumblek dari mana sih? Drumblek itu membuka kloter-kloter untuk audisi tidak sih?

B : Engga. Pertama itu Pak RW keliling kampung seperti memberikan pengumuman kalau ada drumblek. Nanti kalau siapa mau ikut boleh, misalnya kumpul hari sabtu habis ishak di depan masjid. Biasanya begitu.

P : Ooo..jadi biasanya pak RW muter kasih pengumuman ya?

B : Iya

P : Kalau sekarang anggota drumbleknya sudah berapa banyak ya?

B : Anggotanya?

P : Iya.

B : Wah anggotanya berapa ya? Saya kurang tahu.

P : Mas Bima dulu berminat ikut berpartisispasi bantu-bantu jadi official drublek itu karena apa?

B : Remaja yang di pancuran itu emang disuruh bantu-bantu. Kalau yang masih smp atau sma biasanya disuruh pegang alat.

P : Oooo..

B : Biar ada regenerasi.

P : Jumlah remaja yang ada di pancuran sekarang banyak atau sedikit mas?

B : Sedikit. Kalau kita tampil itu kita gak dibayar, jadi masyarakatnya pie yo. Kalau gak dibayar gak mau. Kalau tampil itu pakai kas pancuran sendiri. Biaya makan dan lain-lain.

P : Ooo..sukarela gitu mas?

B : Iya. Pakai uang kas RW.

P : Kalau jaman awal-awal dahulu sepertinya banyak sekali yang ikut drumblek ya?

B : Banyak iya.

P : Bisa tolong ceritakan mas?

B : waktu pas pertama itu pas rame-ramenya waktu ulang tahun HAM yang ada di jakarta. Waktu itu ada 3 bis ke jakarta semua. Itu ibu-ibu juga ikut, bapak-bapak ikut. Pas acaea 17 Agustus tahun kemarin agak menurun.

Page 62: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

Ibu-ibunya sudah tidak ikut, ibu-ibu Cuma di bagian masak menyiapkan makanan jadi uda gak ikut nari. Sekarang yang nari Cuma anak-anak kecil SD, SMA yang cewek yang mau ikut.

P : Untuk kostum drumblek biasanya bagaimana?

B : Untuk kostum atasannya kita buat sendiri, bawahnya bisanya pakai jarit. Karena dana nya terbatas.

P : Kalau untuk anak sma atau smp itu bagaimana mas? Apakah mereka juga banyak ikut drumblek?

B : Pak RW itu bilang kalau anak muda emang harus ikut drumblek, paling tidak ikut terjun menjadi official. Official biasanya ngikutin dari belakang, bawain aqua atau apa.

P : Cara mengajaknya bagaimana mas?

B : Biasanya dari omongan, kalo pak RW lagi males muter pengumumannya bisa disiarkan di toa masjid. Pak RW mubeng kampung bawa toa dan pakai motor, kalau tidak ya buat pengumuman pakai toa masjid “latihan..latihan..jam 7 jam 7...kumpul kumpul”.

P : Mas benarkah Pancuran itu terkenal dengan gotong royongnya?

B : Iya..kalau buat kampung sendiri pasti gotong royong. Kalau ada orang resek masuk kampung ya gotong rotong juga. Kalau ada 1 kena masalah semuanya bantu.

P : Sering berantem mas?

B : Tawuran gitu. Tapi semenjak RW yang baru uda ga ada, uda takut. Dulu kalau di setiap gang pasti ada orang yang mabuk, kalau sekarang udah ga ada. Ya ada tapi gak di setiap gang-gang kayak dulu.

P : sosok pak RW itu seperti apa sih mas?

B : Pak RW itu tegas.

P : Tegas?

B : Tegas, kalau ngomong ini ya ini. Kayak kemarin itu ada orang dari kampus anaknya itu barangnya di maling sama anak pancuran. Trus pak RW nya bilang ke oarang tua anaknya itu, bilang buat ngembaliin barangnya. Ya akhirnya barangnya dikembaliin tapi orangnya lari ga mau ketemu.

P : Orang yang ngambil barang ?

B : Iya. Maling laptop di kemiri.

P : Ooo...Pak RW

Page 63: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

B : Iya, peran penting pokoknya pak RW nya. Pak RW itu berani terjun, gak Cuma merintah-merintah.

P : Berarti gak cuma ngomong doang ya?

B : Iya. Actionnya ada.

P : Terima Kasih mas Bima untuk waktunya untuk wawancara dengan saya.

B : Iya mbak sama-sama.

Page 64: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan :

Nama : MI.

Pekerjaan : Mahasiswa.

Usia : 21 Tahun.

Jabatan : Warga Pancuran, anggota Drumblek dan sekertaris Drumblek Pancuran (GEMPAR).

Lokasi Wawancara : Cosmo Cafe.

Tanggal Wawancara : 05 Mei 2016.

Pukul : 19.20 WIB – 20.35 WIB.

P : Selamat Malam mas, boleh tahu namanya siapa?

M : Nama saya, inisiat saja ya mbak.

P : Iya.

M : MI

P : MI ya, asalnya dari mana mas?

M : Dari Pancuran, Salatiga mbak.

P : Sudah berapa lama tinggal di Pancuran?

M : Seumur hidup.. hahaha 21 tahun.

P : 21 tahun, sejak lahir?

M : Iya sejak lahir.

P : Mas tahu tidak suasana Pancuran zaman dulu?

M : Sering ndak kondusif.

P : Sering tidak kondusif? Maksudnya tidak kondusif?

M : Maksudnya tidak kondusif itu karena Pancuran itu terdiri dari berbagai kalangan mbak. Maksudne sosial kelasnya berbeda, terus perkumpulannya juga berbeda, hmm pendidikannya juga berbeda. Yang membedakan ya itu terutama ketika zaman dulu ya mbak ya, pendidikan

Page 65: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

itu gak masalah. Mau main sama siapa aja, maksude kamu..eee..istilahe kamu anak SMA mana aku SMA mana ga masalah. Tapi seiring berjalannya waktu Pendidikan itu menjadi terbelah sehingga eee banyak perkelompokan itu lho mbak...bergelombol. lha itu yang membedakan masyarakat Pancuran zaman dulu sama sekarang. Jadi banyak geng geng an.

P : Ooo...jadi kalau sekarang geng-geng an? Kalau dulu guyup jadi satu?

M : Tapi geng-geng nya itu dalam arti hanya sekedar teman bermain.

P : Ooo...begitu. Katanya image Pancuran zaman dulu itu negatif ya?

M : Lha makanya itu sering gak kondusif.

P : Contohnya ga kondusif itu bisa dijelaskan ga mas? Gimana contohnya?

M : Lebih berfoya-foya sih mbak..hahaha

P : Hahaha, berfoya-foya kayak gimana mas?

M : lebih ke seneng-seneng.

P : Seneng-senengnya yang seperti apa?

M : Ya yang menjurus ke sisi yang negatif sih mbak.

P : Ooooh.

M : Lebih ke mabuk-mabukan, main narkoba.

P : Oooo...kalau zaman dahulu seprti itu, kalau sekarang masih seperti itu tidak mas?

M : Sekarang berkurang. Malah kalau sekarang istilahe balance. Imbang gitu mbak.

P : Uuumm...ada tapi sudah tidak sebanyak dulu?

M : Iya tidak sebanyak dulu. Dulu sering tawuran.

P : Tawuran? Mas nya ikut tawuran tidak mas?

M : Ikut...hahaha

P : Itu dulu tawuran karena apa to?

M : Itu karena bawaan zaman dulu mbak.

P : Bawaan zama dulu?

Page 66: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

M : Kita gak tahu permasalahannya apa, tapi karena dulu pernah bermasalah trus kita tawuran itu karena ada masalah sendiri. Trus dibawa-bawa itu masalahnya.

P : Ooo...karena dendam masalalu gitu ya?

M : Tapi terakit tawuran seingat saya Lebaran, tahun berapa ya?

P : Tahun berapa?

M : 2010/2011. Itu tawuran. Itu waktu lebaran, malam takbir.

P : Itu masalahnya karena apa mas?

M : Biasanya ejek-ejekan.

P : Oooo..ejek-ejekan.

M : Ejek-ejekan trus gak terima gitu. Kadang salah orang.

P : Salah orang?

M : Salah orang dalam arti begini, umm.. aku sama dia. Aku sama dia temenan trus salah ngomong gitu lho mbak. Tapi ngomongin orang lain. Yang ngomong dia, tapi yang disalahin aku.

P : Biasanya gitu itu disalahin nya gimana?

M : Satu orang jadi satu kelompok.

P : Oooo...jadi satu kena masalah trus yang lain bantuin ya?

M : Kamu orang Purwosari.

P : He e.

M : Aku punya masalah sama orang Purwosari. Lha satu kena, satu punya masalah. Semua ikut bantu.

P : Jadi solidaritasnya bener-bener tinggi ya? Sampai sekarang masih begitu?

M : Tetep sampe sekarang.

P : Kok bisa sampai kayak gitu itu gimana sih mas?

M : Kayakne faktor rumah itu rengket-rengket mbak. Sampe punya kata-kata kalau seumpama kamu sakit ya, yang datang pertama itu ndak keluarga kamu tapi tetangga kamu. Kalau ada apa-apa itu pasti tetangga mu, kan kadang-kadang keluarga ada yang jauh.

P : Saking deketnya sampai gitu ya?

M : Iya saking deketnya.

Page 67: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Berarti karena kedekatan.

M : Iya kedekatan.

P : Itu sosialisasi kayak gimana sih? Interaksi antar tetangga, apakah saling kenal?

M : Saling kenal mbak. Ngak kenal pun pasti nyapa gitu.

P : Padahal zaman sekarang itu jarang loh yang saling kenal kalau diperumahan, paling kenal sama kanan kiri aja.

M : Kalau ada acara, pasti manggil tetangga. Istilahe gini, kamu orang RT 05. Ooo..RT 05 ada hajatan, ayo dibantu. Lha aku kan RT 02, trus manggil tetangga RT 02...mbok ayo mbantu kesana. Jadi dari rumah ke rumah itu saling memanggil mbak. Minta bantuan gitu lho.

P : Ooo..baru tahu aku.

M : Itu sampek kan ada Pendeta yang tinggal di Pancuran, kan dia pindah sampek dia bilang di forum musyawarah. Jadi dia pernah tinggal di beberapa tempat di Salatiga, menurutnya kampung yang solidaritasnya tinggi itu Pancuran.

P : Berarti kebersamaan itu samapai sekarang terus dijaga ya?

M : Sama faktor apa ya..black list itu mbak.

P : Image buruk itu ya?

M : Image buruk, kadang-kadang pasti dirasani. Itu pasti ada. Gak pernah ngumpul itu pasti dirasani, trus dikucilkan. Nah dari dikucilkan itu menjadi istilahe ngerasa gitu loh kok aku dikucilkan. Apa yang harus aku lakuin? Makanya ngumpul. Soale aku pernah ngerasake gitu. Waktu kecil kan aku kumpulnya sama orang-orang yang ada di sekitarku tok to mbak. Setelah gede..setelah remaja dan ada image butuk itu mbok ngumpul karo wong liyane ora mung mbek keluargamu tok. Akhirne aku kumpul-kumpul. Setelah ngumpul itu ternyata enak juga sih.

P : Pancuran banyak di black list dari orang luar itu gimana?

M : Kan banyak orang mabuk, banyak orang mabuk itu setiap hari ngumpul mbak. Tapi nek menurutku orang mabuk itu jangan dijauhi eg mbak tapi dideketin dalam arti kita gak ikut-ikutan mereka. Ya kita ikutan ngobrol, maksudne biar mereka segan sama kita gitu loh.

P : Kalau mabuk itu biasanya mereka di satu tempat tertentu atau pindah-pindah?

M : Ada pos-posnya sendiri.

Page 68: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Oooo ada pos-posnya sendiri. Kalau di Pancuran berarti kalau ada info satu langsung nyebar kemana-mana ya?

M : Kalau pingin tau solidaritas yang bener-bener tinggi itu ketika 17 an mbak. Kan ada RW dan organisasi pemuda, lha yang ngerakin acara ini itu pemuda. Jadi ada RW 04 sama GEMPAR. GEMPAR itu Genarasi Muda Pancuran. Lha drumblek itu dibawahe GEMPAR, ada kegiatan olahraga apapun istilahe kayak LK kegiatan SMF itu lho mbak. Itu di bawahne GEMPAR, GEMPAR Dibawahne RW. Trus ya kalau pingin tau, apa namane..eee.. 17-an itu dari tanggal 1 sampai 31 Agustus itu ada acara terus.

P : Kalau acara Agustusan itu biasanya acaranya apa? Trus gimana?

M : Di lapangan parkir Pasar Raya tempatnya. Lapangan parkir belakang pasar raya itu lho mbak sama balai dukuh. Dua tempat itu. Kalau acarane ya acara Agustusan seperti biasa, tapi yang membedakan ini apa namanya istilahe..ee..apa ya..acara sing unik istilahe punya pancuran itu baris kreasi.

P : Baris kreasi itu gimana mas?

M : Ya setiap RT wajib ikut.

P : Itu kayak baris berbaris gitu?

M : Hmm...ya baris berbaris. Dari kostum, yel-yel, gerakan, itu muter kampung mbak. Biasane muter Kalitaman. Terus kalau acara yang lainnya ya sing biasane rame di waktu tujuhbelasan ya kayak gitu.

P : Mas nya tahu gak kalau di Pancuran ada drumblek? Itu tahunya sejak kapan?

M : Tau.

P : Sejak kapan tau nya?

M : Sejak kecil tahu.

P : Umur?

M : Umur berapa ya? SD udah tau ig mbak. SD udah tau, soale itu dari dulu. Seingetku itu main..hmm tahun berapa ya? Tahun 2000 an.

P : Masnya mulai main drumbek tahun berapa?

M : Aku mulai main tahun 2011, kelas 2 SMA. Kalau drumblek aku dari kecil uda tau.

P : Ooo..berarti dari kecil sudah tahu ya?

M : Udah tau.

Page 69: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Dulu awal-awal tahu drumbek sampai akhirnya ikut itu gimana mas?

M : Dulu berawal dari nonton terus diajakin.

P : Diajakin sama siapa mas?

M : Ya anak-anak drumblek.

P : Anak drumblek?

M : Diajakin “mau ga?” ya trus mau. “kalau mau, ambil alat sana”. Yaudah aku ambil alat.

P : Ooo...gitu. langsung ambil alat. Itu gratis?

M : Iya. Alat udah ada disediakan.

P : Berarti dari temen-temen yang udah ikut drumblek, akhirnya mau ikut?

M : Karena gini, dulu berawal dari nonton. Aku sering ikut kegiatan di kampung, makane orang-orang pada tahu aku terus ngajakin ikut drumblek gitu mbak.

P : Dulu yang ajakin inget ga namanya siapa?

M : Lupa ig mbak. hehehe

P : Lupa?

M : Ketua pemudane kayaknya. Hahhaa... Sekarang aku sekertarisne pemuda.

P : Woow, kamu jadi sekertarisnya pemuda? Sekertaris drumblek juga.

M : Wooo...hahahha. Tenan..beneran og mbak.

P : Trus akhirnya memutuskan itu gimana? Dulu kan zaman masih kecil itu cuma nonton doang, akhirnya tahun 2011 itu mulai ikut. Itu memutuskannya itu gimana? Apakah emang sebenernya pingin ikut tapi gak ada yang ngajak atau apa?

M : Dulu pingin ikut. Dulu karena apa ya..yang 2011 itu kolosal sing kayak apa ya? kolosal Itu kalo gak salah itu pertama kaline pancuran itu gak boleh ikut lomba.

P : Kenapa?

M : Karena Pancuran selalu menang. Ya denger-denger ya, ini denger-denger dulu meh ikut lomba tapi peserta lain itu istilahe berat hati. Berat hati karena ini “Pancuran ikut main gak?”....ikut....kalo ikut main istilahe pasti menang gitu, makane gitu loh mbak. Makane dijadiin bintang tamu. Kan sampai sekarang Pancuran gak pernah ikut lomba tapi menjadi

Page 70: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

bintang tamu, pengisi acara. Dulu pertama ikut, pertama ikut loh itu satu kampung keluar semua. Kolosal lagi yang kembali satu kampung ikut itu tahun 2011. Aku ikut, satu keluargaku itu ikut ug mbak. Karena bapak itu penasehat RW, sesepuh kampung itu loh.

P : Ooo gitu..itu yang tahun 2011 kok pada mau ikut lagi kenapa mas?

M : Karena tertarik, pingin tampil kayaknya.

P : Oooo.

M : Ini sih mbak, cerita sih mbak. Cerita dikit..jadi kalau latihan itu kadang orangnya dikit. Tapi kalau mendekati tampil pasti banyak. Pada nongol semua. Gak dipanggilin, tapi pasti nongol satu-satu. kadang ada yang bawa alat sendiri. Gak ikut latihan tapi ikut tampil itu ada, itu gak papa sebenerne. Tapi kewalahannya dalam hal konsumsi itu loh mbak, kan uda diperkirakan misalnya orange jumlah 40 an tiba-tiba waktu hari-H orang ne 70, kan kasihan..istilahe gitu. Tapi kalau tampil itu pasti minimal 100 an lebih.

P : Itu minimal? Sampai sekarang?

M : Sampai sekarang. Dari pada kita main dibatasin orang, trus banyak orang yang sakit hati gak ikut main. Mendingan gak usah ikut main sekalian.

P : Jadi kalau 1 main, yang lain ikut semua?

M : Iya. Gak ada pilih-pilihan. Kan ada to sing tam-tam ne itu anak kecil to, itu boleh diikutin main. Kita itu engga mengenal usia.

P : Kalau pada main itu kan ada kostum tu, itu gimana menyiasati nya?

M : Kita kan punya kostum senditu, baru. Tapi kalau keluar semua kan kurang mbak, kita kembali lagi ke kostum lama. Maksude pakai jarit trus atas putihan sama beskapan. Itu katane pertama kali tampil itu gitu ada teklek juga.

P : Ooo.teklek.

M : Iya itu kan rekor muri kan? Tahun 2000 berapa ya..lupa aku sing teklek itu.

P : Bisa dijelasin tidak tekleknya itu dibuat apa? Dipakai kapan?

M : Itu optional. Teklek itu pengiring irama, dulu kan gak ada lyra. Pertama kali gak ada lyra. sing ting ting ting itu gak ada. Seiring perkembangan zaman dikembangin trus pakai lyra. pertama kalinya dulu kayaknya emang ada teklek mbak. Dulu juga ada gamelan.

P : Dulu kan pakai teklek, kalu sekarang masih dipakai?

Page 71: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

M : Wah kasihan kalau masih dipakai mbak, beneran. Sekarang pakai sandal bando.

P : Sendal bando itu kayak apa mas?

M : Sendal bando itu daur ulang dari ban bekas.

P : Kalau mau ikut drumblek itu ada persyaratan khusus gak?

M : Engga.

P : Kalau untuk latihan drumbleknya itu gimana?

M : Kita sejauh ini ga punya latihan rutin, latihan itu kalau ada acara. Acara istilah e 1 bulan lagi ada acara, kadang 2 minggu sebelumnya baru latihan atau kadang satu minggu sebeum acara baru latihan. Itu setiap ada acara, kita punya lagu baru mbak. Dengan waktu tang mepet itu kita kadang membuat lagu baru.

P : Lagu baru? Biasanya lagu barunya itu lagu seperti apa mas?

M : Lagune campur-campur eg mbak. Ada lagu tradisional, ada sing lagu dangdut.

P : Dulu kan masnya ikut itu drumblek itu karena teman sampai akhirmya berminat ikut ya?

M : Soale gini mbak, kalau latihan kan denger suara. Begitu denger suara itu langsung inisiatif untuk kesana, trus nonton sendiri gitu loh mbak.

P : Ooo...jadi kayak tertarik nonton dulu?

M : Nonton dulu gitu, terus nanti diajakin.

P : Ooo..biasanya diajakin sama pengurusnya atau sama yang ikut drumblek (anggota drumblek)?

M : Kondisional, kalau selama alatnya masih ada itu pasti diajak. Wong ibu-ibu itu kan ada to yang sampai sekarang ikut. Kalau ibu-ibu kan biasane nari.

P : Ooo...nari. Kalau suasana latihan itu gimana to mas?

M : Biasanya pakai bahasa informal sih mbak. Biasanya pakai bahasa jawa sehari-hari.

P : Trus kalau ngelatih itu anak-anak yang pegang alat itu bagaimana agar mereka cepat mudeng?

M : Ngajarinya itu, Lyra nya ya mbak yang istilahe jadi kunci dari drumblek nya itu biasane latihan sendiri dulu. Kan ada Yeyen kalo engga biasanya mas Bram yang kadang ciptain lagu. Mas Bram kan yang pegang lyra.

Page 72: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Berarti ikut drumblek itu karena minat, karena pertamanya masnya penasaran?

M : He em, temen-temen ikut pada ikut mbak. Entah itu ikut nabuh, ikut ngiringin apa namane kelilingnya sekedar bantuin ngangkat aqua, itu pasti pada ikut. Karena temen-temen mbak.

P : Kalau dari zaman dulu dengan sekarang itu ada peningkatan atau penurunan jumlah orang yang ikut drumblek?

M : Peningkatan.

P : Peningkatan?

M : Lha wong drumblek itu jadi candu masyarakat. karena entertain, menghibur. Persaingan sih, misalnya gini Pancuran menjadi barometer ne drumblek. Itu kayak ada persaingan gitu. Kita tu gak mau kalah sama mereka gitu, makanya mau mempertahankan itu. Makane ketika gini, kan yang ngajarin sebelum drumblek itu keluar itu kan yang ngajarin dari orang Pancuran itu sendiri. Kadang kan ada yang main lagunya sama, kadang kalau mereka main lagunya yang sama kadang diejekin Pancuran. Itu persaingan gitu. Karena sekarang sini menjadi acuan gitu mbak, sini puya alat yang diimprovisasi, mereka tu juga pingin kayak mereka.

P : Alat di improvisasi itu maksudnya kayak gimana mas?

M : Kayak bass, bass itu kan dari gentong besar itu. Itu kalau sudah rusak kan udah gak bisa dipakai mbak. Ya kita mengakalinya sing buletan itu, alasnya itu diganti membran bass asli itu. Daripada itu terbuang percuma gitu.

P : Berarti ada usaha recycle gitu ya?

M : Hu.um. Tapi entah kenapa aku tu gumun ne gini, kita latihan sebentar tapi ketukanne itu kok mesti pas e. Ini bukan perkataanku loh mbak, kata orang ketukane punya kita itu gak sederhana loh tapi rumit gitu loh mbak. Tapi kok yo pada bisa.

P : Anak-anak yang ikut drumblek itu latihannya gimana? Atau hanya waktu malam aja atau siang-siang mereka latihan sendiri?

M : Gak ada waktu, waktunya itu malem itu.

P : Malem doang dan dengan waktu yang singkat hanya 2 minggu? Terus bisa tampil dengan totalitas?

M : Iya.

P : Suasana Latihan lebih informal gitu ya?

M : Betul.

Page 73: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Ngajarin nya harus sabar berarti, itu model latihannya kayak apa?

M : Dikumpulin jadi satu, tapi semua misal kalau tenor latihan semua harus diem dulu buat dengerin ketukane gitu mbak. Ya bisa disimpulkan gini, kalau kita ngelatih dikeompok-kelompokan trus nyebar-nyebar ketukannya sendiri-sendiri. Kalau digabung belum tau ketukane mereka kan bubar. dijadiin satu nganu satu-satu. Seumpama tenor, tenor main terus bas, bas main terus senar jadi itu bertahap. Gak di pisah, kalu di pisah itu istilahe lebih lama mbak karena kita itu minim pelatih juga. Pelatih itu cuma 1.

P : Hah? Pelatih Cuma 1?

M : Haha lha bener ug, Cuma mas Warno.

P : Kalau pengurus drumblek itu ada berapa?

M : Yang jadi ketua, ketuanya itu ketua pemuda sendiri, sekertaris, bendahara, pelatih, humas, perlengkapan yang menyangkut kostum juga, konsumsi.

P : Berati dalam latihan itu mereka saling menghargai ya?

M : Iyaa, misal ada yang gojekan sedikit gitu dikecroki mbak. Dikecroki itu dikecroki gak serius gitu mbak, disoraki gitu.

P : Suasana latihan itu santai ya?

M : Latihan itu santai ada yang duduk, ngerokok.

P : Kalau ada event itu kan mesti ngumpulin orang-orangnya, lha itu caranya gimana?

M : Kan gini, kadang kebiasaannya kita gak tahu ada event. Yang tahu itu istilahnya petingginya.

P : Petingginya itu siapa?

M : Ya ketua pemuda sama RW. Nanti ada beberapa otang yang infoin keliling kampung “Ada latihan, ada latihan drumblek gitu”

P : Yang keliling kampung itu biasanya siapa?

M : Voulentir biasanya mbak, jadi keliling kampung. Latihan habis Ishak udah pasti itu. Biasanya ada 1 yang datang dulu, nanti trus pada datang semua. Istilahe percaya gitu loh ada latihan apa enggak. Kalau udah ada irama drumblek, entah itu nadane sembarang itu pasti pada datang semua. Kan dari belakang pasar itu, suaranya isa sampe Pancuran atas sing pelosok-pelosok itu.

P : Kenceng berarti suaranya ya?

Page 74: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

M : Kenceng.

P : Kalau misalnya orang di luar Pancuran mau nonton waktu latihan itu boleh gak?

M : Boleh mbak, bebas. Lha wong tujuane kita kan ditampilin untuk umum.

P : Kalau untuk perekrutan untuk menjadi anggota drumblek itu gimana?

M : Gak ada persyaratan. Istilahe kamu uda menginjak remaja gitu ya boleh-boleh aja. Biasane anak SMP mbak. Kelas 1 SMP, biasane megang alat yang paling mudah misalnya kentongan karena paling ringan, dari situ ya trus istilahe naik tahap.

P : Berarti yang paling gampang itu kentongan, habis itu apa?

M : Sebenernya itu ada tingkat kesulitan masing-masing. Alasanya karena kentongan paling kecil, kalau bass kan gede, bass tanggung, tenor, kentongan.

P : Untuk pemilihan alat saat pertama kali masuk itu sistemnya gimana?

M : Jadi biasanya ditanyain kamu pinginnya apa, kalau si kentongan kurang orang kamu mau ga masuk kentongan aja gimana? Ya gitu. Kentongan itu kan suaranya paling pelan makanay perlu banyak sing ikut.

P : Sekarang anggota drumblek ada berapa?

M : Kentongan sekitar 20 an, senar itu 20, pokoknya sekali main itu sekitar 150 mbak itu udah sama penari. Itu kalau gak komplit, kalau komplit ya bisa sampai 500 kalau kita tampil itu kan kadang kita gak Cuma nampilin drmblek ya ada penari, hisasn-hiasan gitu penari topeng-topeng itu. Terakit ditampilin tahun 2011 kemaren. Itu aja topeng-topengnya itu bikin sendiri dari kertas-kertas koran mbak. Gak ada yang beli, semua buat sendiri, daur ulang. Mungkin topengku itu masih ada mbak, itu bentuk petruk dan bener-bener dari koran. Itu dipakai sendiri-sendiri.

P : Itu siapa yang buat?

M : Bapak-bapak kumpul trus buat itu. Kan Pancuran itu banyak seniman, banyak pelukis banyak yang buat patung.

P : Warga Pancuran itu berarti merasa memliki drumblek ya?

M : Udah hak paten. Sejarahnya kalau mau lebih tau bisa tanya orang yang tua-tua. Tapi kemarin habis rapat denger-denger, berawal dari 83 atau 84 pemerintah itu selalu ngadain lomba setiap 17 Agustus. Dan Pancuran itu gak tahu yang harus ditampilin itu apa, adane itu kan mepet adane gentong, jerigen, ketokan ting-ting itu ya blek-blek itu, terus gir sepeda itu akhirnya jadi drumblek. Mungkin kalau yang dari luar Salatiga itu gak

Page 75: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

tau asale drumblek dari mana. Tapi kalau grup drumblek di Salatiga pasti tau kalau dari Pancuran. Karena kemarin kan ngadain perkumpulan, Salatiga pingin bikin wadah drumblek. Harus ijin ke Pancuran dulu kan itu, tapi Pancuran belum bisa memutuskan karena ya itu masih proses hak patennya. Karena prosesnya itu ternyata gak mudah.

P : Saat ini Pancuran sedang mangajukan hak paten untuk drumblek?

M : Iya.

P : Sampai mana itu prosesnya?

M : Masih sampai kota, ini masih nunggu. Aku gak tau detailne mbak, yang tau itu bapakku karena istilahe yang bertanggung jawab. Yang tau itu pak RW, ketua pemuda, sama bapakku. Ini masih tahap dalam kota, tapi itu proses panjang sampai Jakarta.

P : Masnya ikut drumblek karena merasa memiliki drumblek itu?

M : Iya. Yang pertama itu bagian dari Pancuran itu. Pekewoh gitu mbak temen-temen pada keluar do nguyup, kok aku enggak sendiri cuma dirumah aja.

P : Mas yang mbedain pancuran itu apa?

M : Solidaritas, tetangga itu udah jadi keluarga sendiri. Kalau mau tahu besok 17 agustusan itu silahkan datang.

P : Mas kalau untuk anak remaja, itu gimana caranya untuk mengajak?

M : Kalau remaja itu terkadang harus diajakin kaena kesibukannya sendiri. Karna faktor kesibukan mereka. Kalau anak-anak itu kan faktor kesibukannya beda-beda. Kalau untuk anak-anak kecil seperti balita-balita itu main drumblek sendiri, itupun yuvorianya kalau ada latihan drumblek aja.

P : Pancuran itu selalu mengikuti setiap event yang ada tidak?

M : Tidak, kalau ada batasan partisipannya kita tidak ikut. Kita lebih mending ngalahi untuk tidak ikut daripada ada kecemburuan sosial. Itu malah jadi buruk di kita, buruk bagi drumblek sendiri itu loh mbak kalau kita menyanggupi dengan batasan partisipan tersebut. di internalnya kampung itu malah sakit hati, “loh kok aku ra dimeluke”. Intinya kita menghindari itu. Kalau keluar ya keluar semua kalau bisa.

P : Berarti menolak event yang menentukan batasan pemain?

M : Sering ditolak.

P : Kalau event itu Pancuran mendapatkan reward tidak?

Page 76: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

M : Biasanya dibayar. Ya visi misi kita kan ngejual nama dulu, jadi istilahe gak ngejual uang dulu. Visi misi drumblek pancura itu dikenal masyarakat. Kalau itupun dibayar kan pasti habis untuk membiayai akomodasi drumblek sendiri itu.

P : Pembiayaan untuk drublek ini kan besar, itu uangnya dapet darimana?

M : Ya itu tadi sing gak ikut drumblek bakal ikut bantuin. Dari sumbangan-sumbangan.

P : Jadi itu dibiayai sendiri ya? Kalau dari pemerintah itu ada ga?

M : Kita pernah mengajukan proposal, tapi belum turun. Butuh 1 tahun mbak, karena di dalam pemerintah dalam 1 organisasi gak bisa mangajukan 2 proposal.

P : Mas cara mengajak anak yang paling efektif itu dari siapa?

M : Dari pak RW.

P : Cara mengajak dari pak RW itu seperti apa?

M : To the point, “ ayo melu, ayo melu drumblek”. Ya pada ikut, pertama rikuh trus jadi seneng sama drumblek.

P : Sosok dari Pak RW itu seperti apa ya?

M : Punya Power. Powernya hebat mbak. Ya sisi baiknya Pak RW itu di lebih mementingkan masyarakat. Mementingkan dalam arti bermasyarakat, jadi semua orang jadi segan.

P : Kenapa masyarakat segan dengan sosok pak RW.

M : Karena dia itu mentingin masyarakat dibandingkan dirinya sendiri. Sampai kadang rela berkorban juga, mengorbankan pekerjaannya sendiri. Untuk masalah kampung dia seperti pembangunan-pembangunan, penyuluhan program-program pemerintah dia bisa sampai mengorbankan pekerjaan untuk dapat stand by.

P : Bapak RW itu sudah berapa lama menjadi RW.

M : Udah 3 periode atau 4 periode ya aku lupa. Jadi RW seumur hidup aja.

P : Wow berarti karena Pak RW itu totalitas ya?

M : Iya totalitas, gak main-main gitu mbak. Dia tidak hanya sekedar RW, dia tu RW yang bener-bener mau turun tangan gitu loh mbak. Diajak gini, diajak gitu, kalau sing ngarahin pak RW itu mesti pada langsung ug mbak. Pak RW itu friendly.

P : Strategi apa yang pernah dilakukan untuk mengajak anak remaja Pancuran untuk ikut drumblek?

Page 77: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

M : Pernah kita buat undangan, semua anak pemuda untuk ikut drumblek. Tapi strategi yang lebih berhasil itu dari mulut ke mulut, dari orang ke orang. Ajakan tadi itu. Ya surat itu info, ibfo yang lebih formal gitu yang lebih sopan. Tapi ternyata yang lebih efektif itu ajakan dari orang ke orang itu.

P : Okee..Terima kasih mas untuk waktuya dan untuk informasinya yang diberikan.

M : Iya mbak, sama-sama.

Page 78: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan :

Nama : TT.

Pekerjaan : Warga Salatiga.

Usia : 24 Tahun.

Jabatan : Mahasiswa.

Lokasi Wawancara : Kediaman TT.

Tanggal Wawancara : 18 September 2015

Pukul : 15.00-15.14 WIB

P : Selamat Siang, saya Tina dari UKSW.

T : Iya mbak.

P : Boleh tau namanya siapa?

T : Saya TT.

P : Apakah kamu warga Salatiga?

T : Iya warga Salatiga.

P : Sejak kapan ada di Salatiga?

T : Sudah sejak kecil saya disini.

P : Sekarang usia mu berapa?

T : 24 tahun.

P : Apakah mengetahui di Salatiga terdapat sebuah wilayah yang bernapa Pancuran?

T : Tahu.

P : Apa yang diketahui mengenai Pancuran?

T : Wilayah Padat penduduk. Anak Pancuran itu suka tawuran, jago, preman. Haha banyak tawuran.

Page 79: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Kok tau disana banyak tawuran? Tahu dari mana?

T : Ya karena saya punya banyak teman di Pancuran.

P : Ooo...begitu. Menurut kamu sekarang ada perubahan dari Pancuran ga? Kalau dibandingkan dengan masa lalu?

T : Jelas ada. Banyak perubahanya.

P : Tadi kan kamu bilang banyak perubahan yang kamu lihat, perubahan nya itu seperti apa yang kamu tahu?

T : Disana sekarang lebih banyak positif. Orangnya lebih ramah dan saya melihat disana banyak yang kreatif. Disana banyak bekerja usaha-usaha kecil. Hidupnya jadi lebih positif lah.

P : Jadi kamu melihat banyak perubahan ya?

T : Iya, banyak sekali.

P : Apakah kamu tahu kalau di Pancuran itu ada drumblek?

T : Tahu dong. Lebih banyak tersorot sekarang Pancuran adalah daerah yang aktif kegiatan drumblek.

P : Apakah kamu pernah melihat drumblek Pancuran itu?

T : Sudah Pernah, itu waktu mereka pawai. Aku lihat mereka dari pinggi jalan, foto-foto juga, upload di Instagram.

P : Yenurutmu drumblek itu bagus ga?

T : Ya bagus dong, mengasah kreativitas.

P : Kamu melihat banyak peribahan di pancuran karena itu juga ya?

T : Iyesss.

P : Terima kasih ya untuk waktunya.

T : Iya sama-sama.

Page 80: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan :

Nama : MF.

Pekerjaan : Mahasiswa.

Usia : 21 Tahun.

Jabatan : Warga Koata Salatiga.

Lokasi Wawancara : Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Tanggal Wawancara : 03 Mei 2016.

Pukul : 09.30 WIB – 09.55 WIB.

P : Haloo..selamat pagi mas, saya Tina mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi. Maksud kedatangan saya kesini untuk wawancara untuk skripsi saya mengenai Drumblek Pancuran. Namanya siapa?

X : Nama ku MF.

P : Asalnya dari mana mas?

X : Salatiga.

P : Sudah berapa lama tinggal di Salatiga mas?

X : Kira-kira sudah 21 tahun mbak.

P : Ooo...asli Salatiga ya?

X : Huum, asli Salatiga.

P : Mas tahu gak sih, kalau di Salatiga ada wilayah yang namanya Pancuran?

X : Iya denger, sampai sekarang pun aku juga tahu tempetnya.

P : Menurut mas, Pancuran itu bagaimana sih?

X : Kalau dulu ya dari pandangan ketika aku kecil dari temen-temen. Pancuran itu..eee...dulu terkenal dengan orang-orangnya yang...eee sangat apa..solidaritasnya sangat tinggi.

P : Ooooh.

Page 81: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

X : Jadi semisalnya dulu kan masih ada yang namane anak kecil itu kan semisal..ee.. satu kena semua harus ikut. Jadi contohe kayak semisal aku disalahi orang, nah aku nyalahi orang dari pancuran. Semua orang pancuran itu harus jadi satu gitu loh, lawan aku yang sendirian. Ya gitu.. jadi mereka ibaratnya gimana ya,eee ya kayak tadi ibaratnya satu kena semua harus ikut. Modele Pancuran kan kayak gitu. Sebenernya Pancuran juga sih..eee.. terkenal, bukan terkenal sih tapi boleh dikatakan daerah yang Kumuh ya itu kayak Slam Area. Karena kan di dekat kota, tetapi kok tempatnya sangat sempit... MCK eee opo yo bisa di katakan hmm layak ya layak tapi terkadang ada yang di sungai juga...ya nggak enak juga..gitu mbak.

P : Kalau soal drumblek?

X : Apa ya? Kalau dari awal perbincangan mbaknya tadi untuk permasalahan drumblek. Nah itu ada mbak..aku tahune itu akhir-akhir ini, kalau dari awalne aku belum tahu sih.

P : Berarti kamu tahunya baru akhir-akhir ini? Kamu gak tahu kalau sebelumnya pancuran itu sudah ada drumblek dari tahun 88?

X : Nah belum tahu sama sekali, aku tahune akhir-akhir ini ketika semua daerah sudah memunculkan drumblek-drumbleknya. Itu kan ada kayak festival, ada karnaval. Disitu kita baru tahu kalau Pancuran itu ada drumbleknya.

P : Menurut kamu, ada perbedaan gak antara Pancuran jaman dulu dengan sekarang?

X : kalau dilihat dari sisi sosialnya ya mbak, ada. Pertama ya tadi dari segi solidaritasnya tinggi. Yang dulu kan dari segi sisi negatifnya dari sisi yang masalah apaya perkrlehian kenakalan dan lain-lain, kalau sekarang ternyata ada drumblek lha itu ternyata yang membedakan. Sampai sekarang kita juga ga pernah mendengar dari warga lagi kalau seumpama ada tawuran dari orang-orang pancuran lagi. Kita gak pernah denger lagi.

P : Kalau zaman dulu sering banget denger kalau ada tawuran?

X : Ho.o.. masalahe dulu kalau setiap apa yang kita lakukan, misalnya kita nyelakain orang. “Koe tak andake wong Pancuran lho...aku nduwe konco Pancuran”. Seakan-akan eee..Pancuran itu kayak menjadi super hero, jadi seakan akan gini “lha aku nduwe konco Pancuran, koe rasah kemaki”. Naa kayak gitu kan seakan-akan menakuti kita. Lha itu dari sisi apa ya kalo sisi negatif dalam perkelahian ya itu.

P : Oooo jadi kalau ada masalah ujung-ujungnya biasanya bilang “aku punya temen anak Pancuran loh”.

Page 82: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

X : Huum...eh koe mbok rasah nyenggol aku..iki cah Pancuran loh, ati-ati. Kita kan juga takut. Meskipun belum tahu aslinya, kan dari sugesti orang-orang lain ngomong kayak gitu. Jadi kita juga takut.

P : Kamu pernah gak terlibat masalah sama anak Pancuran?

X : Tahu untungnya selama 21 tahun ini aku gak pernah bermasalah sama mereka. Kayak gitu mbak.

P : Kalau temen mu ada yang pernah terlibat ga?

X : Kalau temenku belum pernah juga. Tapi aku denger itu malah dari orang-orang yang jauh gitu loh. Jadi dari mulut ke mulut. Jadi kayak dari a sampai e, a ngomong ke b trus b ngomong ke c. C ngomong ke d, nak e nya itu baru ngomong ke aku. Jadi hal itu yang membuat takut orang.

P : Oooo...jadi dari imagenya itu emang uda dari dulu gitu?

X : Iya imagenya memang dari dulu itu kayak gitu.

P : Kamu punya teman di Pancuran?

X : Gakada mbak kalau temen. Huum gak ada.

P : Kamu ada lihat perbedaan ya antara yang dulu sama sekarang?

X : Iya ada mbak. Kalau dulu emang imagenya itu emang pancuran itu orang tawuran. Imagenya kayak gitu dulu.

P : Perkelahian?

X : Iya perkelahian. Karena apa ya, dimasa-masaku smp sd dulu kan emang udh terkenal itunya. Tapi itu subjektif loh ya, itu yang aku denger dari temen-temen itu kayak gitu.

P : Yang kamu tahu?

X : Huum, yang aku tahu kayak gitu. Kalau sekarang ya itu, ternyata udah ada drumblek yang emang itu icon nya Salatiga. Ternyata Pancuran pun juga punya. Bahkan desa ku pun gak ada.

P : Pancuran itu desa pertama loh yang ada drumbleknya.

X : Lha yo makane, dari 88 ya mbak ya?

P : Iya..tertua.

X : Bagus banget. Ya baru tahu sih, ternyata udah dari lama.

P : Mungkin karena event yang akhir-akhir ini boom banget mungkin ya?

Page 83: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

X : Huum, lha gara-gara itu. Gara-gara event yang ada kemarin contohnya yang di candi ada festival drumblek, nah itu kita baru tahu “Oh ternyata ada”. Pancuran ada, daerah ini dan daerah itu juga ada.

P : Terima kasih mas untuk waktunya.

X : Oh iya sama-sama.

P : Mari mas.

Page 84: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan :

Nama : Bambang.

Pekerjaan : Pegawai Swasta.

Usia : 54 Tahun.

Jabatan : Warga Salatiga.

Lokasi Wawancara : Kediaman Bapak Bambang.

Tanggal Wawancara : 17 September 2015.

Pukul : 16.15 WIB – 16.20 WIB.

P : Apa yang bapak ketahui mengenai daerah Pancuuran?

B : Jaman dulu Pancuran banyak pedangan pasar yang tempat tinggalnya

disana.

P : Untuk imagenya?

B : Dulu Pancuran kan imagenya jelek disitu banyak pendatang, campur

baur. Disitu ya isinya ada yang pengangguran, preman-prreman. Disitu

banyak pelaku kriminal. banyak orang yang melakukan kejahatan,

banyak yang mabuk, karena penduduknya SDM ya sekolahnya tidak

tinggi-tingi dulu.

P : Apakah anda mengenal ketua RW Pancuran?

B : Kenal, itu teman saya bal balan. Apikne dia itu tidak pernah ikut kalo

temen temennya kan usumnya kroyokan. Dia gak pernah ikut. Kalau ada

tawuran, dia gak pernah ikut. Dia malah melerai, ngelarang konco-

koncone.

P : Tahu kalau disana ada drumblek?

Page 85: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

B : Tahu.

P : Sejak kapan tahu?

B : Tahun 2000 an.

P : menurut anda drumblek punya dampak tidak?

B : Yo dampakne ada, sangat positif sekali. Contohnya yang tadi nya anak-

anak Pancuran begitu sekarang tersalurkan aspirasinya, kegiatannya

sehingga mereka tidak lari ha-hal yang jelek. Kalau dulu sebelum ada

drumblek, mereka punya waktu luang untuk kongko-kongko, yang

remaja ikut minum-minum, sobo di pasar. Sekarang kan mereka

tersalurkan, ada wadah yang positif.

P : Oooo begitu... terima kasih untuk waktunya pak.

B : Iya.

Page 86: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan :

Nama : Asroni.

Usia : 26 Tahun.

Jabatan : Anggota Unit PPA.

Lokasi Wawancara : Kantor PPA Polres Salatiga.

Tanggal Wawancara : 2 Desember 2015.

Pukul : 10.00 WIB –10.10 WIB.

P : Perkenalkan Pak, saya Kristina Dewi. Saya mahasiswa dari Universitas

Kristen Satya Wacana. Maksud kedatangan saya disini untuk melakukan

wawancara untuk pencarian data. Maaf dengan bapak siapa?

A : Saya Pak Asroni.

P : Saya ingin bertanya mengenai wilayah Pancuran Pak. Menurut informasi

yang saya dengar, pancuran terkenal dengan perkelahian dan image

negatif. Apakah hal tersebut benar apabila dilihat data yang dimiliki unut

PPA?

A : Kalau selama ini, saya di PPA ini sejak tahun 2013. Sebagai pelaku

tindak pidana, anak-anak Pancuran nihil mbak. Itu bisa dilihat ini tidak ada

sejak tahun 2013 sampai saat ini. Kalau khusus anak Pancuran, sejak saya

disini sejak tahun 2013 sampai 2015 ini tidak ada yang terlibat tindak

pidana. Ini yang masuk laporan lho ya.

P : Oooh iya Pak.

A : Disini kita kan menangani yang kategori anak-anak, yaitu umurnya masih

dibawah 18 tahun. Coba saya lihat dahulu ya...Yang masuk kampung

Pancuran Kelurahan Kutowinangun itu nihil.

Page 87: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

P : Nihil ya.

A : Ya sebenarnya saya juga mendengar kabar-kabar seperti itu, tapi hasilnya

setelah kita melihat dasar laporan hasilnya ini. Kalau yang dewasa kita

tidak menangani ya, jadi kalau untuk yang dewasa kita tidak tahu.

Kenyataannya selama saya disini sejak tahun 2013 itu tidak ada anak-anak

Pancuran yang terlibat perkara pidana.

P : Terima kasih untuk waktunya ya Pak.

A : Iya.

Page 88: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan :

Nama : Bambang.

Pekerjaan : Pegawai Swasta.

Usia : 54 Tahun.

Jabatan : Warga Salatiga.

Lokasi Wawancara : Kediaman Bapak Budi Sutrisno di Pancuran.

Tanggal Wawancara : 17 September 2015.

Pukul : 16.15 WIB – 16.20 WIB.

P : Apa yang bapak ketahui mengenai daerah Pancuuran?

B : Jaman dulu Pancuran banyak pedangan pasar yang tempat tinggalnya

disana.

P : Untuk imagenya?

B : Dulu Pancuran kan imagenya jelek disitu banyak pendatang, campur

baur. Disitu ya isinya ada yang pengangguran, preman-prreman. Disitu

banyak pelaku kriminal. banyak orang yang melakukan kejahatan,

banyak yang mabuk, karena penduduknya SDM ya sekolahnya tidak

tinggi-tingi dulu.

P : Apakah anda mengenal ketua RW Pancuran?

B : Kenal, itu teman saya bal balan. Apikne dia itu tidak pernah ikut kalo

temen temennya kan usumnya kroyokan. Dia gak pernah ikut. Kalau ada

Page 89: TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Usia : 54 ......TRANSKIP WAWANCARA Identitas Informan : Nama : Budi Sutrisno. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. Usia : 54 Tahun. Jabatan : Warga

tawuran, dia gak pernah ikut. Dia malah melerai, ngelarang konco-

koncone.

P : Tahu kalau disana ada drumblek?

B : Tahu.

P : Sejak kapan tahu?

B : Tahun 2000 an.

P : menurut anda drumblek punya dampak tidak?

B : Yo dampakne ada, sangat positif sekali. Contohnya yang tadi nya anak-

anak Pancuran begitu sekarang tersalurkan aspirasinya, kegiatannya

sehingga mereka tidak lari ha-hal yang jelek. Kalau dulu sebelum ada

drumblek, mereka punya waktu luang untuk kongko-kongko, yang

remaja ikut minum-minum, sobo di pasar. Sekarang kan mereka

tersalurkan, ada wadah yang positif.

P : Oooo begitu... terima kasih untuk waktunya pak.

B : Iya.