TRANSITIVITAS DAN KONTEKS SITUASI TEKS BACAAN BUKU BAHASA …
Transcript of TRANSITIVITAS DAN KONTEKS SITUASI TEKS BACAAN BUKU BAHASA …
TRANSITIVITAS DAN KONTEKS SITUASI TEKS
BACAAN BUKU BAHASA INGGRIS KELAS X
TESIS
JERRY ARMANDO
147009042/LNG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
MEDAN
2017
Universitas Sumatera Utara
i
ABSTRAK
Tesis ini berjudul Transitivitas dan Konteks Situasi Teks Bacaan Buku
Bahasa Inggris Kelas X. Teks bacaan yang dijadikan bahan penelitian
dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana teks bacaan buku bahasa Inggris
dalam mengekspresikan pesan. Dari hasil identifikasi, maka masalah yang dibahas
meliputi transitivitas, konteks situasi. Di dalam penganalisisan transitivitas dan
konteks situasi digunakan teori Linguistik Fungsional Sistemik dengan metode
deskriptif kualitatif. Sebagai dasar kajian konteks bahasa, transitivitas bahasa
berperan penting dalam teks wacana tersebut. Transitivitas merupakan pemakaian
bahasa dalam mengungkapkan pikiran atau ide dan pengalaman pada teks wacana.
Transitivitas bahasa menggambarkan fungsi bahasa teks wacana yang mendasari
kajian konteks bahasa. Konteks bahasa berkaitan dengan konteks situasi, konteks
budaya, dan konteks ideologi. Tesis ini berfokus pada konteks situasi, oleh karena
itu, setiap klausa diidentifikasi dan dianalisis transitivitas. Dari hasil analisis
transitivitas bahasa tersebut, dilakukan uji silang terhadap konteks situasi. Dengan
demikian, dapat ditemukan hubungan transitivitas dan konteks situasi teks bacaan
buku bahasa Inggris kelas X. Jenis proses transitivitas yang ditemukan terdiri atas
proses material (33,07%), proses ralasional Identifikasi (25,58%), proses tingkah
laku (8,27%), atribut (7,48%), mental persepsi (3,15%), mental kemauan
(5,91%), verba (5,12%), relasional kepemilikan (5,12%), mental kognisi (4,72%),
mental afeksi (0,79%), dan wujud (0,79%). Proses material dan proses relasional
berada pada tingkat persentase yang paling dominan di antara proses yang lain.
Konteks sosial berfokus pada konteks situasi memunculkan medan wacana,
pelibat wacana, dan sarana wacana. Pola hubungan transitivitas dan konteks
situasi teks bacaan buku bahasa Inggris adalah positif dan menunjukkan adanya
korelasi antara keduannya. Dengan mengetahui sistem transitivitas dalam teks
maka akan sangat memudahkan untuk menganalisis konteks situasi.
Kata Kunci: transitivitas, konteks situasi, teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X
Universitas Sumatera Utara
ii
ABSTRACT
This thesis entitled “Transitivity and Context of Situation of the Reading Text
book English class X”. The purpose of reading text is to find out how the reading
text English book convey their message. The problems discussed included
transitivity, context situation, the pattern of the relationship between transitivity
and context situation. In analyzing transitivity and context situation used Systemic
Functional Linguistic theory with descriptive qualitative method. As the basis of
language context plays important role in expressing thoughts or ideas and
experiences on the context of discourse. Transitivity is representation in language
of process, the participant, and the circumstantial. Social context is related to the
contexts of situation, culture and ideology. This thesis focuses on the context of
the situation. Therefore every clause identified and analyzed. The language of
transitivity analysis result were crosschecked against the context of the situation
can thus be found transitivity relationships and the social context of reading text
book English class X. Type of process transitivity found to comprise up material
(33,07%), process relational identification (25,58%) , process behavioral
(8,27%), process relational attribute (7,48%), process mental perception (3,15%),
process mental desire (5,91%), process verbal (5,12%) process relational
ownership (5,12%), process mental cognition (4,72%), process mental affection
(0,79%) and process existent (0,79%) . Process material and relational showing
types of dominant processes. The social context focuses the situational context
brought up the field, tenor and mode. The pattern of relationships between
transitivity and social context focuses of context situation reading text English
book class X was positive and much closer and showed a correlation between the
two variables. Knowing the transitivity system in the text it would be easier to
analyze the social context that focuses on the context of situation.
Keywords: transitivity, social situation, reading text English book class X
Universitas Sumatera Utara
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini tepat waktu. Tesis ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains (M.Si) pada
Program Magister Linguistik Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyelesaian tesis ini, penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan, oleh karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan
penulis. Dengan selesainya tesis ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada:
1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum.
2. Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Bapak Dr. Budi
Agustono, M.S.
3. Ketua Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara, Bapak Dr. Eddy Setia, M.Ed. TESP, yang telah memberikan arahan
dan dukungan kepada penulis.
4. Pembimbing pertama, Bapak Dr. Eddy Setia, M.Ed. TESP, yang telah
membimbing, membantu, dan mendampingi penulis sejak dari awal sampai
selesai penulisan tesis ini.
5. Pembimbing kedua, Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. yang telah memberikan
saran, bimbingan, dukungan dan arahan kepada penulis dalam penyelesaian
tesis ini.
6. Penguji Bapak Prof. Amrin Saragih, M.A., Ph.D., Ibu Dr. Masdiana Lubis,
M.Hum. dan Ibu Dr. Nurlela, M. Hum, yang telah memberikan banyak
masukan berupa kritik dan saran hingga pada akhirnya tesis ini terselesaikan
dengan baik.
7. Para dosen yang mengajar di Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan banyak ilmu kepada
penulis selama mengikuti proses perkuliahan.
8. Kedua orang tua tercinta Bapak Joko Sumono Kapikan dan Ibu Sutrismi yang
selalu mendoakan tiada henti dan memberikan kasih sayangnya, dan juga
Universitas Sumatera Utara
iv
kepada adik- adik tercinta Niki Rohdiana, Frendy Maulana dan Raffy
Rohditia yang selalu mendoakan dan mendukung penulis selama masa
perkuliahan sampai selesai.
9. Ucapan terimakasih khusus kepada pacar penulis Fazrida Anggraini, S.Pd,
yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan serta semangat
menyelesaikan perkuliahan ini
10. Teman-teman penulis Stambuk 2014 Konsenterasi Linguistik, seluruh teman
seangkatan Stambuk 2014 Program Studi Linguistik Universitas Sumatera
Utara dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan di sini satu persatu.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih belum sempurna karena memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, diharapkan adanya kritik dan saran dari
pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat bagi seluruh
pembaca dan peneliti selanjutnya.
Medan, Maret 2017
Penulis,
Jerry Armando
Universitas Sumatera Utara
v
RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
Nama : JERRY ARMANDO
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Morawa, 11 Maret 1990
Alamat : Jl. Datuk Kabu Pasar 3 Tembung Dusun XV Percut Sei Tuan
Deli Serdang, Sumatra Utara
Agama : Islam
Status : Belum Kawin
HP : 0812-4047-3577
E-mail : [email protected]
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 1997-2003 : SD Negeri 101896 Tanjung Morawa
Tahun 2003-2006 : SMP Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa
Tahun 2006-2009 : SMA Negeri 1 Tanjung Morawa
Tahun 2009-2013 : S-1 Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah
Sumatra Utara
Tahun 2015-2017 : Pascasarjana Linguistik Universitas Sumatra Utara
Universitas Sumatera Utara
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
1.4.1 Manfaat Teoretis .............................................................. 8
1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 9
2.1 Tinjauan Teoritis ........................................................................ 9
2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................. 10
2.3 Landasan Teori........................................................................... 14
2.3.1 Teks dan Wacana ............................................................. 14
2.3.2 Konteks Sosial ................................................................. 17
2.3.3 Transitivitas ..................................................................... 18
2.3.3.1 Proses ................................................................... 22
2.3.3.2 Participant ............................................................ 31
2.3.3.3 Sirkumstan ........................................................... 32
2.4 Alasan Memilih Teori Linguistik Fungsional Sistemik (LFS) .. 39
2.5 Kerangka Konseptual ................................................................. 42
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 44
3.1 Jenis Penelitian........................................................................... 44
3.2 Data dan Sumber Data ............................................................... 45
3.3 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 45
3.4 Teknik Analisis Data.................................................................. 47 3.4.1 Kondensasi data (Data condensation) ...................................... 47
3.4.2 Penyajikan data (Data display) ........................................ 49
3.4.3 Kesimpulan, penarikan/verifikasi (Conclusion, drawing/
verification) ..................................................................... 49
BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL ANALISIS DATA .................. 50
4.1 Analisis Data .............................................................................. 50
4.1.1 Transitivitas Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris Kelas X .. 51
4.1.2 Konteks Situasi ................................................................... 59
4.1.3 Hubungan Transitivitas antara Transitivitas dan Konteks
Sosial yang Berfokus pada Konteks Situasi ..................... 67
Universitas Sumatera Utara
vii
4.2 Hasil Analisis Data .................................................................... 69
4.2.1 Transitivitas Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris Kelas X .. 69
4.2.2 Konteks Situasi .................................................................. 74
4.2.3 Hubungan Transitivitas antara Transitivitas dan Konteks
Sosial yang Berfokus pada Konteks Situasi ...................... 74
4.3 Diskusi ................................................................................... 75
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 80 5.1 Simpulan .................................................................................................. 80
5.2 Saran ......................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 82
Universitas Sumatera Utara
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Konteks Sosial dengan Bahasa ...................................... 18
Gambar 3.1 Komponen-Komponen Analisis Data Model Interaktif .................. 47
Gambar 4.1 Persentase Proses dalam Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris ......... 69
Gambar 4.2 Persentase Partisipan I dalam Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris . 71
Gambar 4.3 Persentase Partisipan II dalam Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris 72
Gambar 4.4 Persentase Sirkumstan dalam Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris .. 73
Universitas Sumatera Utara
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1: Klasifikasi Transitivitas Menurut Jenis Proses dan Jenis Partisipan 21
Tabel 2.2: Klasifikasi Transitivitas Menurut Jenis, Subkategori, dan Cara
Mengidentifikasi Sirkumstan ........................................................ 21
Table 4.1 Jumlah dan Persentase Proses dalam Teks 1 Teks Bacaan Buku
Bahasa Inggris ............................................................................... 53
Tabel 4.2: Jumlah dan Persentase Proses Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris
Kelas X ......................................................................................... 54
Tabel 4.3: Jumlah dan Persentase Partisipan Teks 1 Teks Bacaan Buku
Bahasa Inggris ............................................................................... 55
Tabel 4.4: Jumlah dan Persentase Partisipan I Teks Bacaan Buku Bahasa
Inggris ............................................................................................ 56
Tabel 4.5: Jumlah dan Persentase Partisipan II Teks Bacaan Buku Bahasa
Inggris ............................................................................................ 56
Tabel 4.6: Jumlah dan Persentase Sirkumstan Teks 1 Teks Bacaan Buku
Bahasa Inggris ............................................................................... 57
Tabel 4.7: Jumlah dan Persentase Sirkumstan Teks Bacaan Buku Bahasa
Inggris ............................................................................................ 58
Universitas Sumatera Utara
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Teks bacaan buku bahasa Inggris kelas x terbitan kementerian
pendidikan dan kebudayaan tahun 2013
Lampiran 2 : Analisis transitivitas teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X
Universitas Sumatera Utara
i
ABSTRAK
Tesis ini berjudul Transitivitas dan Konteks Situasi Teks Bacaan Buku
Bahasa Inggris Kelas X. Teks bacaan yang dijadikan bahan penelitian
dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana teks bacaan buku bahasa Inggris
dalam mengekspresikan pesan. Dari hasil identifikasi, maka masalah yang dibahas
meliputi transitivitas, konteks situasi. Di dalam penganalisisan transitivitas dan
konteks situasi digunakan teori Linguistik Fungsional Sistemik dengan metode
deskriptif kualitatif. Sebagai dasar kajian konteks bahasa, transitivitas bahasa
berperan penting dalam teks wacana tersebut. Transitivitas merupakan pemakaian
bahasa dalam mengungkapkan pikiran atau ide dan pengalaman pada teks wacana.
Transitivitas bahasa menggambarkan fungsi bahasa teks wacana yang mendasari
kajian konteks bahasa. Konteks bahasa berkaitan dengan konteks situasi, konteks
budaya, dan konteks ideologi. Tesis ini berfokus pada konteks situasi, oleh karena
itu, setiap klausa diidentifikasi dan dianalisis transitivitas. Dari hasil analisis
transitivitas bahasa tersebut, dilakukan uji silang terhadap konteks situasi. Dengan
demikian, dapat ditemukan hubungan transitivitas dan konteks situasi teks bacaan
buku bahasa Inggris kelas X. Jenis proses transitivitas yang ditemukan terdiri atas
proses material (33,07%), proses ralasional Identifikasi (25,58%), proses tingkah
laku (8,27%), atribut (7,48%), mental persepsi (3,15%), mental kemauan
(5,91%), verba (5,12%), relasional kepemilikan (5,12%), mental kognisi (4,72%),
mental afeksi (0,79%), dan wujud (0,79%). Proses material dan proses relasional
berada pada tingkat persentase yang paling dominan di antara proses yang lain.
Konteks sosial berfokus pada konteks situasi memunculkan medan wacana,
pelibat wacana, dan sarana wacana. Pola hubungan transitivitas dan konteks
situasi teks bacaan buku bahasa Inggris adalah positif dan menunjukkan adanya
korelasi antara keduannya. Dengan mengetahui sistem transitivitas dalam teks
maka akan sangat memudahkan untuk menganalisis konteks situasi.
Kata Kunci: transitivitas, konteks situasi, teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X
Universitas Sumatera Utara
ii
ABSTRACT
This thesis entitled “Transitivity and Context of Situation of the Reading Text
book English class X”. The purpose of reading text is to find out how the reading
text English book convey their message. The problems discussed included
transitivity, context situation, the pattern of the relationship between transitivity
and context situation. In analyzing transitivity and context situation used Systemic
Functional Linguistic theory with descriptive qualitative method. As the basis of
language context plays important role in expressing thoughts or ideas and
experiences on the context of discourse. Transitivity is representation in language
of process, the participant, and the circumstantial. Social context is related to the
contexts of situation, culture and ideology. This thesis focuses on the context of
the situation. Therefore every clause identified and analyzed. The language of
transitivity analysis result were crosschecked against the context of the situation
can thus be found transitivity relationships and the social context of reading text
book English class X. Type of process transitivity found to comprise up material
(33,07%), process relational identification (25,58%) , process behavioral
(8,27%), process relational attribute (7,48%), process mental perception (3,15%),
process mental desire (5,91%), process verbal (5,12%) process relational
ownership (5,12%), process mental cognition (4,72%), process mental affection
(0,79%) and process existent (0,79%) . Process material and relational showing
types of dominant processes. The social context focuses the situational context
brought up the field, tenor and mode. The pattern of relationships between
transitivity and social context focuses of context situation reading text English
book class X was positive and much closer and showed a correlation between the
two variables. Knowing the transitivity system in the text it would be easier to
analyze the social context that focuses on the context of situation.
Keywords: transitivity, social situation, reading text English book class X
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teks merupakan hasil proses wacana. Didalam proses tersebut, terdapat nilai-
nilai, ideologi, emosi, kepentingan-kepentingan, dan lain-lain. Dengan demikian
memahami makna suatu teks itu, tidak bisa dilepaskan dari hanya pemahaman
tentang teks itu sendiri, namun juga harus memahami tentang konteks yang
menyertai teks tersebut. Jika salah menafsirkan konteksnya maka pemahaman
makna dan pesan teks akan terlambat. Perpaduan teks dan konteks disebut
wacana. Artinya, sebuah teks disebut wacana berkat adanya konteks.
Transitivitas adalah sistem yang menguraikan pengalaman sebagai jenis
proses yang terkait dengan partisipan dan sirkumstan, (Halliday,1985:101).
Transitivitas berhubungan dengan pemilihan jenis proses dan peran partisipan,
yang direalisasikan ke dalam realita pengalaman (Eggins,2004:205). Transitivitas
dapat menujukan bagaimana makhluk hidup menggambarkan pengalaman
berdasarkan kenyataan yang terjadi di sekitar mereka maupun di dalam diri
mereka. Aspek-aspek pengalaman yang berdasarkan kenyataan terdiri dari: doing,
happening, feeling, being. (Halliday,1985:101).
Halliday dan Hasan (1992: 14) menandai konteks bahasa/konteks itu sebagai
konteks internal wacana (internal discourse) sedangkan segala sesuatu yang
melengkapi wacana, baik konteks situasi maupun konteks budaya sebagai konteks
eksternal wacana (external discourse context). Saragih dalam Persepektif LSF
Universitas Sumatera Utara
2
(2006:4) juga memaparkan bahwa konteks merupakan wahana terbentuknya teks.
Tidak ada teks tanpa konteks.
Terdapat beberapa pendapat ahli seperti Halliday, Wignel, dan Eggins yang
fokus mengkaji lexicogrammar berdasarkan pendekatan fungsi bahasa yang
dikenal sistem metafunction. Terdapat tiga hal pokok yang dikaji dalam
metafunction yaitu ideational, interpersonal dan textual. Fungsi metafunction
bahasa sendiri membantu pembaca memahami dan menangkap maksud dari suatu
teks bacaan dengan lebih baik dan mampu mengungkapkan ide-ide bacaan yang
direfleksikan dalam bentuk kalimat-kalimat berisi ide (context of ideas), genre
atau budaya (context of culture) dan situasi (context of situation). Menurut Gerot
dan Wignel (2000) pendekatan fungsi bahasa yang dikenal sistem metafungsi
ditujukan untuk mengungkapkan banyaknya pilihan yang dimiliki pengguna
bahasa dalam interaksi dan menunjukkan maknanya.
Ketiga pendekatan metafunction, yaitu ideational, interpersonal dan textual
masing-masing memiliki fokus tersendiri. Ideational meaning membahas field
atau topik, pengalaman yang dibicarakan dalam suatu wacana, interpersonal
meaning membahas tenor atau hubungan interaksi orang-orang (participant) yang
terlibat di dalamnya dan terakhir textual meaning yang membahas arti atau makna
wacana dilihat dari segi teksnya yang dipengaruhi situasi dan lingkungan
sekitarnya.
Dalam penelitian ini, peneliti tertarik mengambil masalah transitivitas dan
konteks situasi dengan beberapa alasan. Alasan pertama bahwa teks bacaan buku
bahasa Inggris kelas X sebagai sebuah teks menegaskan wacana teks dalam artian
ideologi, tetapi juga memiliki implikasi pada konteks budaya dan konteks situasi.
Universitas Sumatera Utara
3
Yang kedua teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X sebagai sebuah teks memuat
ideologi tentang nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Indonesia, yang secara
ideologis berhubungan dengan bahasa dan budaya yang ada di dalam masyarakat
Indonesia.
Untuk mengeksplorasi ranah ideational meaning, maka dibutuhkan piranti
fungsi tata bahasa yang disebut Transitivity system atau sistem transitivitas yang
menekankan pada hubungan variabel-variabel topik (field) yang mengacu pada
individu atau siapa saja yang terlibat/pelaku (participant), proses aktivitas,
pengalaman, kegiatan berlangsung (process type) dan waktu atau kondisi
(circumtances). Dapat disimpulkan bahwa menganalisis ideational meaning
berarti menganalisis siapa melakukan apa (who does what to whom), siapa/apa
adalah siapa/apa (who/what is who/what) kapan (when), di mana (where),
mengapa (why) dan bagaimana terjadi/fungsinya (how function).
Teori Linguistik Sistemik fungsional (LSF) merupakan salah satu aliran
kajian bahasa fungsional yang mengkaji makna teks. Aliran ini mengembangkan
sebuah teori bahasa dengan memandang bahasa sebagai suatu proses sosial.
Dengan kata lain, aliran tersebut mencari cara-cara bahasa yang digunakan
manusia yang tersusun dalam konteks-konteks yang berbeda (konteks situasi dan
konteks budaya). Di samping konteks situasi, sebuah teks juga dibangun oleh
konteks budaya. Konteks budaya mengacu pada nilai yang dianut oleh
sekelompok orang (masyarakat). Halliday (1992:63) mengatakan bahwa setiap
konteks situasi yang sebenarnya, susunan medan tertentu, pelibat dan sarana yang
telah membentuk teks itu, bukanlah suatu kumpulan ciri yang acak, melainkan
suatu keutuhan sebagai suatu paket yang secara khas bergandengan dalam suatu
Universitas Sumatera Utara
4
budaya. Oleh karena itu, LSF dipandang relevan untuk mengkaji teks bacaan yang
terdapat dalam buku Bahasa Inggris kelas X terbitan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan tahun 2013 terkait dengan pengungkapan konteks situasi.
Buku bahasa Inggris kelas X merupakan buku bahasa Inggris pelajaran
sekolah yang mempunyai peranan penting dalam pembelajaran, sehingga dalam
penyusunan sebuah teks bacaan dalam buku pelajaran harus ada beberapa aturan
yang harus dipenuhi oleh seorang penulis buku teks pelajaran. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Permendiknas) Nomor 11 Tahun 2005
secara lebih rinci mengatur tentang fungsi, pemilihan, masa pakai, kepemilikan,
pengadaan, dan pengawasan buku teks pelajaran. Menurut Peraturan Menteri,
buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang
memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan,
budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang
disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Buku teks pelajaran berfungsi
sebagai acuan wajib oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Buku bahasa Inggris kelas X berfungsi sebagai alat pembelajaran yang
efektif. Buku bahasa Inggris kelas X adalah buku yang dapat membantu siswa
belajar. Buku bahasa Inggris bukan hanya merupakan buku yang dibuka atau
dibaca pada saat pembelajaran di kelas, melainkan dan inilah yang terpenting
buku bahasa Inggris yang dibaca setiap saat. Buku bahasa Inggris kelas X
memiliki peranan penting bagi guru dan siswa selain sebagai bahan acuan
pembelajaran dan sebagai sarana untuk membantu belajar siswa, buku bahasa
Universitas Sumatera Utara
5
Inggris kelas X juga membantu siswa untuk memahami materi yang akan mereka
pelajari dengan membaca dan memahaminya.
Buku bahasa Inggris kelas X memiliki kelayakan untuk dijadikan sumber
belajar, yaitu menarik dan mampu merangsang minat siswa untuk
mempelajarinya. Buku bahasa Inggris kelas X juga menarik dari segi bentuk
maupun isi dan berdampak pada pengembangan kemampuan berpikir, berbuat,
dan bersikap. Buku bahasa Inggris kelas X adalah buku yang dapat membantu
siswa memecahkan masalah-masalah yang sederhana maupun rumit, tidak
menimbulkan persepsi yang salah serta dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan. Oleh sebab itu,
menganalisis buku bahasa Inggris kelas X menarik untuk diteliti dari segi
transitivitas dan konteks situasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.71 pasal 1
tahun 2013 tentang Buku Teks, dalam kurikulum 2013 ada dua buku yang
digunakan sebagai buku teks acuan dalam pembelajaran, yakin buku teks
pelajaran dan buku panduan guru. Buku teks pelajaran adalah sumber
pembelajaran utama untuk mencapai kompetensi dasar dan kompetensi inti.
Sedangkan, buku panduan guru adalah pedoman yang memuat strategi
pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran dan penilaian untuk
setiap mata pelajaran dan/atau tema pembelajaran. Dalam kurikulum 2013 ada dua
jenis buku, yakni buku teks pelajaran yang menjadi pegangan siswa dan buku
panduan guru yang dijadikan pegangan guru dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan data berupa 8 teks bacaan yang terdapat dalam
buku bahasa Inggris kelas X terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Universitas Sumatera Utara
6
tahun 2013, yang kemudian dianalisis menggunakan sistem transitivitas dan
konteks sosial sesuai teori LSF oleh Halliday dan Martin. Contoh ideational
meaning dan konteks situasi dalam buku tersebut sebagai berikut:
I have two brothers and two half sisters
I have two brothers and two half sisters
I have two brothers and two half sister
Saya punya dua abang dan dua adik tiri perempuan
Pemilik Proses: Kepemilikan Milik
Contoh di atas merupakan sampel ideational meaning yang ditemukan di
buku Bahasa Inggris kelas X. Contoh di atas menunjukkan penjelasan siapa
adalah siapa (who is who) saya punya dua abang dan dua adik tiri perempuan.
Kata punya atau have (dalam Bahasa Inggris) diidentifikasi sebagai proses
Kepemilikan (proses yang mengindikasikan milik) setelah kata have merupakan
identifikasi dari kata atau kalimat pertama. Jadi, saya (pemilik) diidentifikasi
sebagai dua abang dan dua adik tiri perempuan (milik).
Konteks ideational meaning dan konteks situasi dalam Buku Bahasa Inggris
Kelas X ini telah melibatkan dua sisi baik dari sisi pelaku, pembaca atau penulis
dengan pendengar atau pembaca dan konteks sosial teks ini juga dapat
dilihat dalam teks sebagai yang dibicarakan. Konteks sosial berkaitan dengan
buku Bahasa Inggris Kelas X ini misalnya bahwa Buku Bahasa Inggris Kelas X
sebagai konteks sosial ditentukan teks apa yang ditampilkan dalam teks bacaan
wacana Buku Bahasa Inggris kelas X terbitan Kemdikbud tersebut.
Dengan penelitian konteks sosial dan transitivitas ideational meaning dalam
teks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X, maka dapat menentukan gambaran jelas
isi teks bacaan berdasarkan proses-proses aktivitas atau pengalaman yang ada di
dalamnya, pelaku (actor) yang terlibat serta kaitan waktu dan tempat
Universitas Sumatera Utara
7
(circumtances) sehingga membawa kesimpulan pada gambaran terhadap teks
bacaan buku bahasa Inggris kepada siswa serta konteks sosial yang terdapat dalam
teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X
1.2 Rumusan Masalah
Untuk mendapatkan penelitian yang sistematis maka penulis merumuskan
beberapa rumusan masalah. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Unsur transitivitas apakah yang digunakan dalam teks bacaan buku Bahasa
Inggris kelas X?
2. Bagaimanakah konteks situasi teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X?
3. Bagaimanakah hubungan unsur transitivitas dengan konteks situasi?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini diarahkan untuk menjawab dan memperoleh informasi
yang jelas tentang pokok permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya.
Tujuan pada penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi unsur transitivitas apa yang digunakan dalam teks bacaan
buku Bahasa Inggris kelas X.
2. Mendeskripsikan konteks situasi teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X
3. Mendeskripsikan hubungan unsur transitivitas dengan konteks situasi teks
bacaan buku bahasa Inggris kelas X.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah berupa
manfaat teoretis dan manfaat praktis. Kedua manfaat tersebut diuraikan di bawah
ini.
Universitas Sumatera Utara
8
1.4.1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penguatan dan pengembangan
teori linguistik.Teori yang dimaksud adalah teori Linguistik Sistemik Fungsional
(LSF) yang telah dikemukakan oleh Halliday (1990). Mengkaji teks secara khas
ditunjukkan dengan melihat makna ideasional pada teks bacaan buku bahasa
Inggris kelas X dan konteks sosial pada teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X.
Namun, unit yang lebih kecil ini harus dipandang dari perspektif kontribusinya
terhadap makna yang diekspresikan oleh keseluruhan teks dalam konteks.
1.4.2. Manfaat Praktis
Secara praktis manfaat penelitian ini adalah dapat memberikan masukan yang
cukup mengenai aplikasi teori linguistik baik berupa makna ideasional maupun
teori linguistik lainnya. Bahan kajian analisis wacana, khususnya terhadap
transitivitas yang secara konstrual berhubungan dengan konteks sosial dengan
menggunakan teori Linguistik Sistemik Fungsional. Hasil kajian penalitian ini
menjadi masukan bagi para peneliti yang berminat untuk memahami dan meneliti
lebih lanjut penggunaan bahasa Inggris. Hasil kajian analisis wacana terhadap
transitivitas yang secara konstrual berhubungan dengan konteks sosial dengan
menggunakan teori Linguistik Sistemik Fungsional menjadi masukan bagi para
pendidik dalam menerapkan Kurikulum 2013.
Universitas Sumatera Utara
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoretik
Kajian bahasa atau linguistik, (Halliday, 1994:xvii) dan Gerot (2001:7)
didasarkan pada asumsi yang dijadikan sebagai dasar untuk mengkaji bahasa
tersebut. Dalam penelitian ini, kajian yang digunakan adalah LSF. Teori itu
beranggapan bahwa bahasa merupakan sistem arti dan sistem bentuk untuk
merealisasikan arti tersebut. Dengan demikian bahasa merupakan sistem arti dan
sistem lain (yakni sistem bentuk /wording dan ekspresi/ phonology/ graphology)
untuk merealisasikan arti tersebut berdasarkan konteks sosial.
LSF diperkenalkan oleh M.A.K. Halliday pada awal 1960-an (Halliday,
2003:437). Perkembangannya sampai saat ini telah melampaui perkembangan
aliran struktural yang mencapai zaman keemasan oleh Noam Chomsky dan
kawan-kawan pendahulunya seperti Modistae, Bloomfield, dan Pike. Halliday dan
para pakar lainnya telah menerapkan teori ini untuk mengkaji berbagai aspek
kebahasaan baik dari system paradigmatik dan sintagmatik dalam beberapa
bahasa, seperti bahasa Jepang, Mandarin, Hindi, Tagalog, Prancis, Persia, dan
Arab (Saragih, 2005:i).
Konsep yang dibangun dalam LSF adalah bahwa bahasa merupakan
fenomena sosial yang wujud sebagai semiotik sosial dan bahasa merupakan teks
yang berkonstrual dengan konteks sosial (Halliday, 2005:175). Dengan demikian
setidaknya ada dua konsep yang perlu dijelaskan dalam pengertian ini.
Universitas Sumatera Utara
10
Konsep pertama adalah bahasa merupakan semiotik umum yang memiliki dua
unsur, yakni arti dan ekspresi (Halliday, 2005:293). Namun, berbeda dengan
semiotik umum semiotik bahasa adalah semiotik sosial yang khusus. Sebagai
semiotik sosial, bahasa juga memiliki unsur lain, yakni: bentuk. Dengan demikian,
sebagai semiotik sosial bahasa memiliki tiga unsur: arti dalam tataran semantik,
bentuk dalam tataran leksikogramatika, dan ekspresi dalam tataran fonologi dan
atau grafologi. Hubungan antara ketiga unsur itu disebut ‘hubungan realisasi’. Arti
direalisasikan oleh bentuk dan bentuk direalisasikan dalam ekspresi.
LSF memandang bahasa merupakan sumber dalam membuat arti (Gerot,
2001:6). LSF berusaha menjelaskan bagaimana bahasa digunakan sesungguhnya
dalam kenyataan dan terfokus pada teks dan konteks sehingga teks dipahami
berbeda dengan teori formal. Dengan demikian LSF tidak hanya membahas
struktur teks tapi juga bagaimana struktur teks membentuk arti dengan daya
konstrual (saling menentukan dan merujuk) dengan konteks.
2.2 Penelitian yang Relevan
Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, baik yang
berfokus pada teori, makna interpersonal, maupun makna ideasionalnya.Beberapa
penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai kajian pustaka dalam penelitian
ini.Berikut penelitian yang relevan dengan penelitian ini.
Muksin dengan judul artikel “Kajian Transitivitas Teks Terjemahan Takepan
Serat Menak Yunan dan Kontribusinya Terhadap Materi Pembelajaran Bahasa
Indonesia Berbasis Teks di SMP: Analisis Berdasarkan Linguistik Fungsional
Sistemik” dalam Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa (2016). Muksin (2016) dalam
Universitas Sumatera Utara
11
artikelnya menggunakan teori yang dikemukakan Halliday, yaitu LSF. Dalam
penelitian ini, analisis teks dengan pendekatan Linguistik Fungsional Sistemik
(LFS) yang dikemukakan oleh Halliday dengan pengumpulan data menggunakan
metode pustaka dan wawancara. Data dianalisis dengan mengkombinasikan
metode kualitatif dan kuantitatif (mixedmethods). Temuan penelitian ini
menggungkapkan bahwa Takepan Serat Menak Yunan berkontribusi positif pada
materi pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks di SMP, yakni dapat
digunakan sebagai bahan ajar terutama yang terkait dengan teks. Hal ini dapat
diinterpretasikan bahwa pemakai bahasa (pencipta teks) pada TSMY lebih
condong menggunakan kata-kata yang mengisyaratkan adanya tindakan, kegiatan,
dan aktivitas fisik pelibat teks (partisipan). Jika dilihat dari partisipan I yang
mengikat proses material sebagian besar diperankan oleh pelaku raja, para
pembesar kerajaan, dan mereka sebagai kata ganti untuk rakyat, pengarang ingin
menyampaikan bahwa roda pemerintahan tidak hanya dikuasai oleh segelintir
orang saja tetapi terjadi kerja sama yang baik antara semua un-sur. Selain proses
material, tipe proses yang dominan digunakan TSMY adalah proses verbal.
Penggunaan kajian sistem transitivitas berdasarkan teori LSF Muksin memberikan
kontribusi penelitian ini dalam penggumpulan data.
Abdulrahman Adisaputra dengan judul artikel “Linguistik Fungsional
Sistemik: analisis Teks Materi Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD)” dalam
Logat: Jurnal Ilnmiah Bahasa dan Sastra (2008). Adisaputra (2008) dalam
artikelnya menggunakan teori yang dikemukakan Halliday, yaitu LSF. Dalam
tulisannya, analisis teks dengan pendekatan LSF terhadap teks mata pelajaran
bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas dua sekolah dasar
Universitas Sumatera Utara
12
menghasilkan beberapa temuan sebagai simpulan analisis. Sebagai simpulan dapat
dilihat bahwa unsur transitivitas sangat memengaruhi suatu teks. Klausa yang
saling berhubungan menciptakan makna dalam teks. Jika dilihat dari kontekstual
dan inferensinya, dinyatakan bahwa kedua teks masih belum dapat dikatakan
sebagai teks pembelajaran yang universal. Di samping itu, melalui tulisan ini
dapat diketahui seberapa besar pengaruh transitivitas pada suatu teks dan mengapa
hal itu bisa terjadi. Berbeda dengan artikel tersebut, dalam tulisan ini diterapkan
LSF pada bentuk teks yang berbeda, di samping melihat perbedaan pengaruh
transitivitas pada teks yang berbahasa Inggris karena dalam tulisan ini, teks yang
dianalisis menggunakan bahasa Indonesia. Penganalisisan terhadap perbedaan
transitivitas dalam teks menjadi bagian dalam penelitian terhadap teks bacaan
buku bahasa Inggris, terutama untuk mengukur pengaruh yang muncul dari
penggunaan teori LSF terhadap teks bacaan buku bahasa Inggris.
Darmayanti dengan tesis “Metafungsi Bahasa dari Teks yang Digunakan
sebagai Bahan Ajar Bahasa Inggris untuk Mahapeserta Didik Teknik Pengairan
Fakultas Teknik Univesitas Brawijaya” (2012). Dengan menggunakan desain
kualitatif konten analisis sebagai metode, penelitian ini menyelidiki struktur teks
yang digunakan sebagai bahan ajar mata kuliah bahasa Inggris di jurusan teknik
pengairan dengan menganalisis metafungsi bahasa yang terdiri dari metafungsi
tekstual, interpersonal dan experiensial, hubungan logis dalam klausa majemuk
meliputi tingkat keterkaitan atau taksis dan hubungan logicosemantic.
Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa setiap teks memanfaatkan
berbagai sumber daya bahasa dan terstruktur dengan cara tertentu untuk mencapai
tujuannya dengan didominasi oleh klausa deklaratif dan klausa material.
Universitas Sumatera Utara
13
Penggunaan teori metafungsi dalam mengidentifikasi klausa pada teks bahan ajar
tersebut menjadi kontradiksi dalam penelitian terhadap teks Imlek yang justru
ditulis oleh peserta didik. Meskipun demikian, perbedaan tersebut menjadi
menarik untuk studi banding hasil penelitian ini, terutama untuk mengukur
keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan oleh lembaga pendidikan di
Indonesia.
Charmilasari (2014) dalam tesis yang berjudul “Analisis Struktur Fase Dan
Makna Interpersonal Pada Wacana Kelas SMA Neg 1 Makassar : Kajian
Linguistik Sistemik Fungsional”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori
LSF sebagai pisau analisis untuk mengupas wacana yang dijadikan objek kajian
nya, tulisan ini juga mendeskripsikan realisasi struktur fase wacana kelas dengan
mengambil model Sinar sebagai referensi dalam penelitian ini yang terdiri atas
struktur fase dan sub fase. Tulisan ini juga mendeskripsikan realisasi makna
interpersonal wacana kelas dengan sistem modus dan modalitas. Penelitian
Charmilasari ini banyak memberikan kontribusi bagi penulis dari teori LSF
sebagai pisau analisis untuk mengupas wacana yang dijadikan objek kajian yang
beliau gunakan.
Bayanthi (2011) dalam tesis yang berjudul “Retorika dan Sistem Transitivitas
dalam Pidato Pelantikan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama”.Data yang
digunakan dalam tulisan ini berupa teks pidato pelantikan Presiden Amerika
Serikat, Barack Obama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tipe proses
transitivitas, sirkumstan, hubungan sistem transitivitas dengan konteks situasi, dan
hubungan sistem transitivitas dengan retorika. Teori yang digunakan adalah teori
linguistik sistemik fungsional untuk menganalisis fungsi ideasional, dalam hal ini
Universitas Sumatera Utara
14
fungsi eksperensialnya yaitu, sistem transitivitas yang meliputi proses, partisipan,
dan sirkumstan. Selain itu, digunakan teori retorika untuk melihat hubungan
kekuatan retorika dengan transitivitas. Penelitian Bayanthi ini memberikan
masukan yang besar dalam penelitian teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X,
karena di dalam penelitian tersebut juga dibahas untuk mengetahui tipe proses
transitivitas.
2.3 Landasan Teori
Teori yang digunakan dalam tesis ini untuk penganalisisan teks bacaan buku
bahasa Inggris kelas X ini difokuskan pada teori Linguistik Sistemik Fungsional
(LSF). Teori LSF yang dikemukakan oleh Halliday (1985, 1994).
Alasan memilih teori LSF yaitu pertama, objek kajian dilakukan pada teks
atau wacana sebagai unit pemakaian bahasa, kedua, keberpijakan pada konteks
sosial dalam mengkaji teks, dan ketiga LSF merupakan pendekatan
transdisiplinary (bukan interdisiplinary).
Berkaitan dengan pemilihan teori tersebut, maka konsep teoretik yang
berkaitan dengan teori LSF diuraikan dalam kerangka teoretik ini, seperti teks dan
wacana, transitivitas, dan konteks situasi
2.3.1 Teks dan Wacana
Teori LSF berkaitan erat dengan teks dan wacana yang saling menentukan
dengan konteks sosialnya. Hal ini sesuai dengan pemunculan teks yang oleh
Halliday dalam Sudaryat (2009:143) dikatakan, “...a text is an operational unit of
language” yang penggarapannya tidak terlepas dari isi tuturan, gaya penuturan,
dan konteks penuturan. Oleh karena itu, pemahaman terhadap teks ditentukan oleh
Universitas Sumatera Utara
15
wacana yang muncul dalam proses penyampaian dan penerimaan pesan yang
sesuai dengan konteks sosialnya. Sifat fungsional teks ini dipertegas oleh Halliday
dan Hasan (1989: 8-9), bahwa teks dibatasi sebagai unit bahasa yang fungsional
dalam konteks sosial.
Bahasa yang memberi arti kepada pemakainya adalah bahasa yang
fungsional. Hal ini berarti sebuah teks merupakan unit arti atau unit semantik dan
bukan unit tata bahasa. Secara lebih lengkap, M.A.K. Halliday dan Ruqaiya
Hassan menjelaskan pengertian teks sebagai berikut: A text is a form of exchange,
and the fundamental form of text is dialougue of interaction between speakers. It
means that every text is meaningful because it can be related to interaction among
speakers, and ultimate to normal everyday spontaneous dialougue. In view of that,
text is a product of environment, a product of a continous process of choices in
meaning that can be represented in language (Halliday dan Hassan (1989:11).
Berdasarkan pengertian di atas, teks ditempatkan dalam konteks kelisanan. Hal ini
disebabkan teks merupakan sebuah bentuk pertukaran dan bentuk teks yang
fundamental dalam dialog interaksi antar pembicara. Ini berarti setiap teks
memiliki makna karena bisa dihubungkan dengan interaksi antar pembicara dan
satu-satunya alat bagi percakapan umum sehari-hari yang spontan. Oleh karena
itu, teks merupakan produk lingkungan yang bisa diwakili dalam bahasa.
Sebaliknya, menurut Halliday (1985:xvii), suatu wacana merupakan unit
semantik bukan unit gramatikal. Meskipun demikian, makna direalisasikan
melalui penggunaan kata wording dan tanpa ada teori penggunaan kata, yakni
gramatikal, maka tidak ada cara untuk menginterpretasikan makna wacana dengan
jelas. Oleh karena itu, menurut Saragih (2006:7), teori LSF berperan
Universitas Sumatera Utara
16
mengeksplorasi dan mendeskripsikan gramatikal tersebut. Hal ini disebabkan
dalam wacana tercakup teks dan makna teks itu sendiri. Secara definitif, wacana
dirumuskan oleh Silvana Sinar berikut ini. Pengertian wacana adalah ucapan;
perkataan; lebih besar daripada ujaran; tutur; keseluruhan tutur yang merupakan
suatu kesatuan. Ada pula yang mengemukakan bahwa wacana sebagai kesatuan
bahasa terlengkap, baik lisan maupun tulisan, dilihat sebagai jenis praktik sosial,
dan merupakan satuan gramatikal tertinggi dan lengkap terbentuk dari klausa dan
kalimat atau unit, penggunaan bahasa, unit informasi, bagaimana informasi baru
diperkenalkan dan informasi lama berakhir (Sinar, 2008:6). Berdasarkan pendapat
di atas, Kress dalam Sinar (2008:6-7) menyimpulkan bahwa istilah teks cenderung
digunakan dalam membicarakan hal-hal yang berdasar/berorientasi kepada
bahasa, bentuk dan struktur bahasa. Sebaliknya, istilah wacana cenderung
digunakan di dalam mendiskusikan hal-hal yang berorientasi kepada faktor sosial.
Dengan demikian, teks merupakan kategori yang termasuk ke dalam atau timbul
dari domain linguistik sedangkan wacana merupakan domain sosial yang
mendapat ekspresinya di dalam teks. Di samping pendapat di atas, Sudaryat
(2009) membedakan teks dan wacana dalam hubungannya dengan konteks.
Perbedaan teks dengan wacana dijelaskan sebagai berikut:
Teks merujuk pada wujud konkret penggunaan bahasa berupa untaian kalimat
yang mengemban proposisi-proposisi tertentu sebagai suatu keutuhan. Sebagai
perwujudan konkret wacana terbentuk oleh untaian kalimat, teks mempunyai
komposisi, urutan, dan ciri distribusi tertentu. Sementara wacana merujuk pada
kompleksitas aspek yang terbentuk oleh interaksi antara aspek kebahasaan
sebagaimana terwujud dalam teks dengan aspek luar bahasa (Sudaryat, 2009:143).
Universitas Sumatera Utara
17
Berdasarkan pendapat Halliday (1985), Halliday dan hasan (1989), Saragih
(2006), Sinar (2008), DAN Sudaryat (2009) dapat disimpulkan bahwa teks
merujuk pada tulisan sedangkan wacana merujuk pada apa yang menjadi bahan
pembicaraan berkaitan dengan faktor sosial dan hal-hal di luar aspek kebahasaan.
Penelitian ini merujuk pada teks sebagai hasil tulisan, bukan sebagai hasil ujaran
atau penuturan. Sebaliknya, wacana berkaitan dengan apa yang menjadi
pembicaraan yang berkaitan dengan aspek luar bahasa yang disebut konteks.
2.3.2 Konteks Sosial
Konteks dalam teori LSF diperkenalkan oleh Michael Alexander Kirkwood
Halliday yang dikenal sebagai M.A.K. Halliday dari Universitas Sydney, Australia.
Di dalam merumuskan teorinya, Halliday dipengaruhi oleh gurunya, J.R. Firth dari
Universitas London. Firth sendiri dipengaruhi oleh gurunya, Malinowsky dalam
merumuskan ide tentang konteks. Murid-murid Firth seperti Halliday, Gregory, dan
Martin mengembangkan teori LSF yang menghubungkan bahasa dengan konteks
situasi (register), konteks budaya (genre), dan konteks ideologi (ideology). Di dalam
hubungan bahasa dengan konteks, penelitian ini didasarkan pada pengertian awal
tentang teks, konteks, dan wacana. Guy Cook dalam Eriyanto (2008) menyatakan tiga
hal yang sentral dalam pengertian wacana, yaitu teks, konteks, dan wacana berikut
ini.
Konteks sosial mengacu kepada segala sesuatu di luar yang tertulis atau terucap,
yag mendampingi bahasa atau teks dalam peristiwa pemakaian bahasa atau interaksi
sosial. Konteks sosial disebut juga konteks eksternal (Saragih, 2006 : 5). Sinar (2002 :
77) memandang bahasa wujud dalam konteks sosial, yang mencakup unsur situasi,
budaya, dan ideologi. Demikian juga dengan Martin (1992) mengatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
18
konteks sosial terdiri atas tiga unsur yaitu, konteks situasi (register), konteks budaya
(genre), dan konteks ideologi. Hubungan bahasa dengan konteks sosial adalah
hubungan yang timbal balik, dengan pengertian bahwa konteks sosial menentukan
bahasa, dan pada gilirannya bahasa menentukan konteks sosial.
Ketiga konteks sosial mendampingi bahasa secara bertingkat atau berstrata, dan
juga membentuk hubungan semiotik bertingkat (Stratified Semiotics) dengan teks atau
bahasa. Konteks situasi dikatakan lebih konkret, karena lebih dekat dengan teks,
sedangkan konteks ideologi lebih abstrak, karena lebih jauh dari teks. Seperti
digambarkan bawah ini.
Ideologi
Budaya
Situasi
Teks
(bahasa)
2.1 Hubungan Konteks Sosial dengan Bahasa (Martin 1992 : 494)
2.2.3. Transitivitas
Komponen metafungsi bahasa adalah fungsi–fungsi ideasional, interpersonal,
dan tekstual merepresentasikan organisasi bahasa dan hidup di dalam sistem
semantik, leksikogramatika dan fonologi/grafologi bahasa.Sistem semantik terdiri
atas makna dalam teks sedangkan sistem leksikogramatika terdiri atas pengkataan
dalam sintaksis, morfologi dan leksis dan sistem fonologi/grafologi yang terdiri
atas bunyi dan tulisan dalam fonem/grafen atau bunyi dan huruf. Tata bahasa
Universitas Sumatera Utara
19
beroperasi melalui nosi klausa dengan 3 set pilihan-pilihan dibuat untuk
menciptakan klausa. Pilihan-pilihan tersebut dibuat oleh pencipta klausa melalui
pilihan transitivitas, taksis, tema, dan modus.Sistem transitivitas, taksis, modus,
dan tema direalisasikan dalam hubungan ideasional, tekstual, dan interpersonal.
Fungsi ideasional terdiri dari fungsi eksperiensial dan logis direalisasikan oleh
sistem klausa transitivitas dan fungsi logis direalisasikan oleh sistem klausa
kompleks yaitu sistem taksis. Sementara itu fungsi tekstual direalisasikan dengan
sistem tema-rema dan fungsi interpersonal direalisasikan dalam sistem modus.
Uraian tersebut seperti digambarkan di bawah ini (Sinar, 2008: 30-31).
Transitivitas
Klausa Taksis
Tema
Modus
Bayanthi, (2011: 13) menyatakan bahwa realisasi pengalaman linguistik
pemakai bahasa disebut dengan transitivitas. Kajian LSF, Halliday (1994: 107)
dalam Bayanthi, (2011: 13) mengemukakan bahwa satu unit pengalaman yang
sempurna yang direalisasikan dalam klausa yang terdiri atas (1) proses, (2)
partisipan, (3) dan sirkumstan. Proses yang menuju pada aktivitas yang terjadi
dalam klausa, yakni dalam tata bahasa tradisional dan formal disebut verba.
Partisipan adalah orang atau benda yang terlibat dalam proses tersebut. Sedangkan
sirkumstan adalah lingkungan tempat proses yang melibatkan partisipan terjadi.
Karena inti pengalaman adalah proses, maka dalam tataran klausa, proses
menentukan jumlah dan kategori partisipan. Selain itu, proses menentukan
sirkumstan secara tak langsung dengan tingkat probabilitas.
Universitas Sumatera Utara
20
Selain itu Halliday, (1985: 101) juga mengungkapkan tentang komponen
bahasa yakni
The basic semantic framework for the representation of proses is very
simple. A proses consists potentially of three components :
i. The proses it self;
ii. Partisipans in the proses
iii. Sirkumstans associated with the proses
These provide the frame of reference for interpreting our
experience of what goes on.
Berdasarkan kutipan di atas berarti dalam tata bahasa proses yang sedang
terjadi mempunyai tiga komponen yang terdiri dari (1) proses itu sendiri, menurut
cirinya direalisasikan oleh satu kata kerja atau frasa kata kerja, (2) partisipan di
dalam proses, menurut cirinya direalisasikan oleh kata benda atau frasa kata
benda, dan (3) sirkumstan yang berhubungan dengan proses, khususnya
direalisasikan oleh frasa ejektif atau frasa preposisi (Sinar, 2008: 32).
Identifikasi dan analisis proses dan partisipan diklasifikasikan menjadi
beberapa bagian. Fungsi dalam fungsi eksperensial dipilih atas proses material,
proses relasional, proses mental, proses petingkah laku, proses verbal, dan proses
wujud. Sebaliknya, partisipan akan dipilah atas partisipan I dan partisipan II
dimana proses tingkah laku dan partisipan I petingkah laku serta proses wujud dan
partisipan mawujud tidak memiliki partisipan II dalam pemilihan klausa.
Klasifikasi tersebut tertera pada tabel berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
21
Tabel 2.1. Klasifikasi Transitivitas Menurut Jenis Proses dan Jenis
Partisipan
No Jenis Proses Jenis Partisipan
Partisipan I Partisipan II
1. Material Pelaku Gol
2. Mental Pengindera Fenomena
3. Relasional Identifikasi: Bentuk Nilai
Atribut: Penyandang Atribut
Kepemilikan: Pemilik Milik
4. Tingkah Laku Petingkah Laku -
5. Verbal Pembicara Perkataan
6. Wujud Maujud
Sumber: M.A.K. Halliday dan Christian M.I.M. Matthiessen, Construing Experience Through
Meaning: A Language-based Approach to Cogntion, (London-New York: Continuum,
2006), p. 102.
Di samping proses dan partisipan, fungsi ideasional memiliki satu jenis lagi,
yaitu sirkumstan. Pengidentifikasian sirkumstan dalam klausa didasarkan pada
jenis sirkumstan yang dipilah lagi atas subkategorinya. Tabel berikut ini
memperlihatkan jenis, subkategori, dan cara mengidentifikasi sirkumstan dalam
klausa.
Tabel 2.2. Klasifikasi Transitivitas Menurut Jenis, Subkategori, dan Cara
Mengidentifikasi Sirkumstan
No Jenis Sirkumstan Subkategori Cara Mengidentifikasi
1. Rentang Waktu Berapa lamanya?
Tempat Berapa Jaraknya?
2. Lokasi Waktu Kapan?
Tempat Dimana?
3. Cara - Bagaimana?
4. Sebab - Megapa?
5. Lingkungan - Dalam Situasi apa?
6. Penyerta - Dengan siapa?
7. Peran - Sebagai apa?
8. Masalah - Tentang apa?
9. Pandangan - Menurut siapa? Sumber: M.A.K. Halliday dan Christian M.I.M. Matthiessen, Construing Experience
Through Meaning: A Language-based Approach to Cogntion, (London-New
York: Continuum, 2006), p. 102.
Universitas Sumatera Utara
22
2.3.3.1 Proses
Proses adalah arus (flow) suatu aksi, peristiwa, atau keadaan yang
direalisasikan oleh verba atau kelompok verba (Halliday, 2004: 170). Proses
adalah fungsi yang menunjukkan kegiatan, keadaan, atau kondisi (Halliday, 2004:
171).
Dalam bahasa Inggris, proses ada enam jenis (Matthiessen, 1992: 176).
Keenam jenis pengalaman itu terbagi dua, yakni tiga pengalaman utama (primary
process) yang terdiri atas pengalaman material, mental, dan relasional, dan tiga
pengalaman pelengkap (secondary process) yang terdiri atas pengalaman verbal,
perilaku, dan wujud. Kriteria pembagian keenam proses itu adalah semantik dan
sintaksis. Secara umum, keenam jenis proses itu sesuai dengan jenis pengalaman
penutur bahasa lain termasuk jenis pengalaman oleh penutur bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris . Namun, keunikan setiap bahasa tetap ada. Secara khusus terdapat
perbedaan antara konfigurasi pengalaman dalam bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia. Dengan kata lain, masing-masing konfigurasi pengalaman dalam
bahasa Inggris dan bahasa Indonesia berbeda.
a. Proses Material
Proses material adalah proses ‘kegiatan’ ‘kreasi’ dan ‘kejadian’ (Halliday,
2004:172, Matthiessen). Proses material merupakan aktivitas atau kegiatan yang
menyangkut fisik dan nyata dilakukan pelakunya. Proses material menunjukkan
bahwa satu entitas melakukan satu kegiatan atau aktivitas dan kegiatan itu dapat
diteruskan atau dikenakan ke maujud lain. Proses ini mencakup semua kegiatan
yang terjadi di luar diri manusia dan bersifat fisik seperti terdapat pada klausa
berikut.
Universitas Sumatera Utara
23
(1) Raffy write letter in the office
Raffy write letter in the office
Raffy Menulis surat di kantor
Pelaku Proses : Material Gol Sirkumstan
(2) Agil hit Haiqal
Agil hit Haiqal
Agil memukul Haiqal
Pelaku Proses : Material Gol
Pada data (1) dan (2) ditemukan partisipan di dalam proses material.
Partisipan dalam klausa (1) Raffy adalah partisipan yang mengerjakan sesuatu
kegiatan atau pelaku dari proses yang sedang dikerjakan yaitu menulis
mempresentasikan sebuah klausa. Partisipan dalam proses material sebagai
pelaku, partisipan yang aktif di dalam proses atau seseorang yang mengerjakan
perbuatan, sementara partisipan kepada siapa perbuatan tersebut ditujukan atau
dikenai perbuatan dinamakan sebagai gol. Pada Data (2) ada dua partisipan di
dalam aksi memukul, yaitu Agil sebagai aktor dan Haiqal sebagai gol. Gol adalah
seseorang atau benda yang menjadi sasaran dalam suatu kegiatan yang dilibatkan
oleh proses tersebut. Jadi klausa pertama menunjukkan jenis proses material satu
partisipan dan klausa ke dua menunjukkan proses material dua partisipan.
Jenis-jenis partisipan dan jenis dua partisipan dapat dikategorikan sebagai
proses material atau kegiatan dan kejadian. Proses kegiatan dibuktikan dengan
cara: apabila goal ada di dalam proses, maka ada kemungkinan representasinya
kepada dua bentuk: boleh aktif dan boleh pasif. (Sinar, 2008: 32)
Universitas Sumatera Utara
24
b. Proses Mental
Proses mental adalah proses yang mengungkapkan aktivitas manusia yang
menyangkut indera, persepsi, kognisi, keinginan, dan emosi. Keinginan berupa
angan-angan yang menyangkut mental atau aspek psikologis kehidupan. Proses
Mental terjadi di dalam diri manusia dan mengenai mental kehidupan. Proses
mental dapat melibatkan lebih dari satu partisipan. Dalam hal ini, proses mental
mempunyai dua partisispan, yang pertama manusia atau seperti-manusia yang
sadar yang mempunyai indera melihat, merasa, dan memikir. Partisipan yang
mempunyai indera-indera ini dinamakan sebagai pengindera. Partisipan kedua
dapat berupa benda ataupun fakta adalah partisipan yang diindera yang disebut
fenomena (Halliday, 1985:111). Dalam unit klausa, hal ini dapat pula disertai
dengan unsur sirkumstan
Proses mental dikategorikan ke dalam tiga jenis pengelompokan: (1)
perception (2) affection (3) cognition (4) desiretion. Seperti yang dikemukakan
sebelumnya, di dalam proses mental terdapat partisipan manusia atau seperti
manusia yang dapat mengindera–melihat, merasa, mengingat, memikir dan
keinginan. Agar berfungsi sebagai seseorang yang mampu melihat, merasa,
memikir dan keinginan, partisipan harus seseorang yang dalam keadaan sadar-
peka atau makhluk yang sadar.Mungkin juga yang terjadi dimana makhluk bukan
manusia yang menjadi pengindera apabila secara alami dikaruniai kesadaran.
Dalam kasus ini partisipannya dinamakan menyerupai manusia.
Mental: kognisi
Universitas Sumatera Utara
25
(1) I forget sadness
I forget Sadness
Saya lupa Kesedihanmu
Pengindera Proses : Mental, kognisi Fenomenon
Klausa kesatu di atas merupakan klausa yang berproses mental kognsi yang
terjadi dalam diri manusia sendiri, yang ditunjukkan dengan kata lupa sebagai wujud
penggambaran kognisi subjek (partisipan I) yaitu kata saya dan partisipan II yang
disebut Fenomenon.
Mental : Perception
(2) I heard the singing mother and child
I heard the singing mother and child
Saya mendengar nyanyan ibu dan anaknya
Pengindera Proses : Mental, Persepsi Fenomena
Klausa keempat di atas merupakan klausa yang berproses mental persepsi yang
terjadi dalam diri manusia sendiri, yang ditunjukkan dengan kata mendengar sebagai
wujud penggambaran persepsi subjek (partisipan I) yaitu kata saya dan partisipan II
yaitu nyanyian ibu dan anaknya yang disebutfenomena.
Fenomena (phenomeno) dapat direalisasikan dalam klausa yang melekat. Ada
dua jenis phenomenon dalam klausa melekat: tindakan (aksi) dan fakta.
Phenomenon tindakan (aksi) khususnya terjadi dalam proses mental perception
(melihat, mendengar, memperhatikan, dll). Direalisasikan oleh klausa partikel non
finit bertindak seakan-akan sebuah nomina. Sebaliknya, phenomenon fakta
direalisasikan oleh klausa partikel bentuk finit dan biasanya diikuti yang dan
berfungsi seolah-olah sebuah nomina sederhana.
Universitas Sumatera Utara
26
Tindakan sebagai phenomenon
(3) Mother looked children learn
Mother looked children learn
Ibu melihat anak-anak belajar
Pengindera Proses: Mental, Persepsi Fenomenon: aksi
Pada contoh tersebut terdapat proses mental memperhatikan yang merupakan
proses yang berkaitan dengan persepsi. Objek persepsi tersebut dilabeli dengan
fenomena aksi. Sehingga, partisipan I yaitu pengindera dan partisipan II adalah
fenomena aksi.
Fakta sebagai phenomenon
(4) I believe the disaster was due to a lack of communication
I believe the disaster was due to a lack of communication
Saya yakin bencana itu karena kurangnya komunikasi
Pengindera Proses: Mental,
Kognisi
Fenomenon: Fakta
Pada contoh tersebut terdapat proses mental memperhatikan yang merupakan
proses yang berkaitan dengan kognisi. Objek kognisi tersebut dilabeli dengan
fenomena fakta. Sehingga, partisipan I yaitu pengindera dan partisipan II adalah
fenomena fakta.
c. Proses Relational
Proses relasional adalah jenis proses yang berfungsi untuk menghubungkan
satu entitas dengan entitas lainnya (Halliday, 1985:112). Hubungan yang dibentuk
dapat berupa hubungan antara pemilik dan termilik yang disebut dengan
hubungan kepemilikan. Proses relasional dapat berupa hubungan antara satu
Universitas Sumatera Utara
27
entitas dengan entitas lainnya yang disebut hubungan atributif, dan dapat pula
berupa hubungan antara satu entitas dengan lingkungannya yang disebut
hubungan identifikasi.
Proses relasional dapat bervalensi dengan dua partisipan, baik berupa entitas
manusia, benda, ruang, waktu, ataupun entitas lainnya yang memiliki identitas
tertentu. Dalam proses relasional partisipan I dilabeli dengan nama pemilik atau
penyandang atau juga bentuk/tanda, dan partisipan II dilabeli dengan nama
termilik atau atribut, atau nilai. Dalam bahasa Inggris penggunaan proses
relational dapat dilihat di bawah ini
(1) Andien is beautiful
Andien is beautiful
Andien cantik
Penyandang Prosess: Relasional, Atribut Atribut
Intensive: identifying
(2) Barack Obama is the president
Barack Obama is the President
Barack Obama adalah President
Bentuk Prosess: Relasional, Identikasi Nilai
Possesive: attributive
(3) Rukmana has a nice doll
Rukmana has a nice doll
Rukmana memiliki boneka bagus
Pemilik Prosess: Relasiona, Kepemilikan Milik
Contoh (1-3) terdapat proses relasional seperti adalah dan memiliki. Proses
relasional tersebut berfungsi untuk menghubungkan dua entitas, yaitu partisipan I
dengan partisipan II. Contoh (1) ditunjukan hubungan relasional: atribut. Contoh
Universitas Sumatera Utara
28
(2) menunjukan hubungan relasional:identifikasi, dan contoh (3) menunjukan
hubungan relasional: kepemilikan. Valensi antara proses relasional dengan
partisipannya memiliki pelabelan yang berbeda. Hubungan kepemilikan selalu
dilabeli dengan relasi antara pemilik dan milik. Hubungan atributif akan selalu
dilabeli dengan penyandang dan atributif. Hubungan identifikasi akan selalu
dilabeli dengan relasi antara bentuk dan nilai.
Di dalam bahasa Inggris, proses relational biasanya dinyatakan dengan kata
kerja bantu be (am, is, are, were, was), dan verba yang berbentuk intensif seperti
stay (tetap), become (menjadi), feel (merasa), appear (timbul), equal (sama
dengan), call (panggil), mean (bermakna), define (definisi), dll. Kata kerja
possesive atau kepemilikan seperti have (mempunyai), own (memiliki), belong to
(milik), involve (melibatkan), contain (berisikan, terdiri atas), provide
(menyediakan), dll. Dan kata kerja sirkumstan seperti takes up (mengisi,
menghabiskan), follow (mengikuti), accompany (mengiringi), cost (berharga), last
(berakhir), dsb. Di dalam bahasa Indonesia verba “merasa” terdiri atas tiga fungsi
misalnya: merasa sedih, merasa masakan, merasa sentuhan angin. Verba seperti
ini dapat hadir bersama klausa identifikasi dan atributif (Sinar, 2008: 35-36).
d. Proses Behavioural
Proses tingkah laku (behavioural) adalah proses yang menunjukan aktivitas
fisiologis yang menyatakan tingkah laku fisik suatu entitas, dalam hal ini adalah
manusia. Proses perilaku hanya dapat mengikat atau bervalensi satu partisipan.
Partisipan dalam proses ini disebut dengan petingkah laku. Proses tingkah laku
hanya berkaitan dengan aktivitas fisik manusia yang menyangkut atau mengenai
dirinya sendiri (Halliday, 1985:128-129). Partisipan yang ada dalam proses ini
Universitas Sumatera Utara
29
adalah petingkah laku (behaver). Secara khas sebagai makhluk yang mempunyai
kesadaran yang fungsinya sebagai sayer, namun mempunyai peran seperti sebuah
actor dimana partisipan yang kedua adalah Goal.
Susi smiled sweetly
Susi tersenyum manis
Petingkah laku Proses: Tingkah laku Sirkumstan:Cara, Kualitas
Pada contoh klausa proses tingkah laku, klausanya hanya memiliki satu
partisipan yang wajib hadir yang dinamakan petingkah laku, yaitu kata Susi.
Ketidakhadiran partisipan Susi, misalnya tentu akan membuat makna klausa itu
menjadi tidak jelas.
e. Proses Verbal
Proses verbal adalah proses yang menunjukkan aktivitas atau kegiatan yang
menyangkut informasi, misalnya pada kata kerja memerintah, meminta,
menjelaskan, menyampaikan, membawa, menceritakan, berseru, berjanji,
bertanya dan lain-lain. Di dalam proses verbal ada dua partisipan: partisipan
yang berkata yang secara struktural dinamakan sebagai sayer, dan pesan yang
dikatakan dinamakan sebagai verbiage. Selain partisipan sayer dan verbiage ada
dua partisipan lainnya yang dilabelkan sebagai receiver.Receiver adalah partsipan
yang menerima pesan atau verbiage. Sedangkan target adalah kepada siapa benda
wujud atau objek tersebut diarahkan. (Sinar, 2008: 36)
Teacher speak English
Teacher speak English
Guru berbicara Bahasa Inggris
Pembicara Proses: Verbal Perkataan
Universitas Sumatera Utara
30
Terdapat satu proses verbal, yaitu berbicara. Proses verbal tersebut dapat
berhubungan dengan dua partisipan. Pada klausa proses diapit oleh partisipan I
sebagai penyampai pembicara dan partisipan II sebagai perkataan.
.f. Proses Wujud
Proses wujud atau proses eksistential adalah adalah proses yang
mengekspresikan bahwa sesuatu itu ada wujud atau eksis dan di dalam bahasa
Inggris direalisasikan melalui kata kerja seperti am, is, are, was,were, be, been,
being dan kata kerja-kata kerja lainnya seperti exist, arise atau kata kerja lainnya
yang merepresentasikan kewujudan kata benda atau frasa benda yang
merepresentasikan fungsi partisipan sebagai maujud (existent). Dalam bahasa
Indonesia kata “adalah” selalu laten kehadirannya dalam klausa, biasanya kata
“ada” dapat merepresentasikan kewujudan (Sinar, 2008: 37). Ada beberapa kata
kerja yang dapat dikategorikan ke dalam proses eksistensial, misalnya muncul,
terjadi, tumbuh, dan sebagainya.
Contoh:
No fruit big
No big fruit
tidak ada buah yang besar
Proses: Wujud Maujud
Pada contoh klausa proses wujud, klausa hanya memiliki satu partisipan yang
wajib hadir yang dinamakan maujud, yaitu buah yang besar. Ketidakhadiran
partisipan buah yang besar, misalnya tentu akan membuat makna klausa itu
menjadi tidak jelas.
Universitas Sumatera Utara
31
2.2.3.2 Participant
Selain partisipan di atas, ada beberapa tambahan partisipan yang perlu
dijelaskan di sini yaitu beneficiary sebagai objek logika langsung, dan yang
lainnya jangkauan (range), sebagai objek logika seasal. Kedua partisipan
tambahan ini dapat terjadi di dalam proses material, verbal, tingkah laku dan
sesekali di dalam proses relational.
Di dalam proses material, beneficiary dapat menjadi resipien (recipient) atau
klien (client). Resipien adalah seseorang yang menerima benda yang kita berikan
sedangkan klien adalah seseorang yang menerima layanan yang diberikan
kepadanya. Di dalam proses verbal sebaliknya, yang mewarisi pesan dinamakan
receiver. Di dalam proses relational suatu proses attributive dapat mempunyai
pebermanfaat (beneficiary) yang berfungsi sebagai subjek di dalam klausa yang
mempunyai kata kerja dalam bentuk kalimat pasif (Sinar, 2008: 38).
Contoh:
(1)Father gave me a book
Father Gave Me a book
Ayah Memberi saya buku
Pelaku Proses: Material Resipien Gol
Pada klausa pertama, proses diapit oleh dua partisipan, yaitu ayah tersebut
sebagai partisipan I dan buku sebagai partisipan II. Ayah tersebut adalah partisipan
yang memberi suatu kegiatan, yaitu memberi, sedangkan buku sebagai partisipan
kepada siapa perbuatan itu ditujukan dinamakan sebagai Gol. Resipien adalah
seseorang yang menerima benda yang kita berikan
Universitas Sumatera Utara
32
(2) Doctors give special treatment
Doctor give special treatment
Dokter memberikan perlakuan khusus
Pelaku Proses: Material Klient
Pada klausa kedua, proses diapit oleh satu partisipan, yaitu dokter tersebut
sebagai partisipan I. Dokter tersebut adalah partisipan yang memberi suatu
kegiatan, yaitu memberikan, sedangkan klien adalah seseorang yang menerima
layanan yang diberikan kepadanya.
Rudi asked me a question
Rudi asked me a questions
Rudi tanya saya sebuah pertanyaan
Pembicara Proses: Verbal Penerima Perkataan
2.3.3.3 Sirkumstan
Seyogianya klausa mempunyai unsur-unsur proses, partisipan, dan
sirkumstan. Unsur sirkumstan dapat ditentukan melalui identifikasi jenis-jenis
sirkumstan yang berhubungan dengan keenam proses transitivitas yang telah
disebutkan di atas sebelumnya. Halliday (1994: 152-158) telah menemukan
sembilan jenis utama sirkumstan di dalam sistem transitivitas bahasa Inggris:
1. Rentang (extent)
2. Location (location)
3. Cara (manner)
4. Sebab (cause)
5. Lingkungan
6. Masalah (matter)
7. Peran (role)
Universitas Sumatera Utara
33
8. Penyerta (accompaniment)
9. Pandangan (angle)
Di dalam bahasa Indonesia, sembilan unsur ini dapat dilihat pemakaiannya.
Unsur sirkumstan rentang (termasuk interval) terdiri atas dua unsur yaitu tempat
atau waktu. Unsur tempat diekspresikan dalam jarak (distance), yang berhubugan
dengan beberapa unit pengukur seperti yar, lipatan, putaran, tahun, dll. Unsur
waktu diekspresikan dalam hubungannya dengan durasi, yang berhubungan
dengan jangka waktu. Data-Data di bawah ini dapat menjelaskan konsep ini:
(1) I have cycle 10 km
I have cycled 10 km
Saya bersepeda 10 km
Pelaku Proses: Material Sirkumstan: Rentang, Tempat
(2) I received the phone a few time
I received the phone a few time
Saya menerima Telepon beberapa kali
Pelaku Proses:Material Gol Sirkumstan: Rentang Waktu
Unsur sirkumstan location terdiri atas dua jenis tempat atau waktu. Dalam hal
ini location menjadi tempat bila diekspresikan melalui titik tempat tertentu.
Location menjadi waktu bila diekspresikan melalui titik waktu tertentu. Data-Data
di bawah ini dapat menjelaskan konsep-konsep di atas:
(3) They stay in Jakarta
They stay in Jakarta
Mereka tinggal di Jakarta
Pelaku Proses: Material Sirkumstan: Lokasi, Tempat
Universitas Sumatera Utara
34
(4) Alia wake up at 5 am
Alia wake up at 5 am
Alia Bangun 5 pagi
Pelaku Proses: Material Sirkumstan: Lokasi, Waktu
Unsur sirkumstan cara (manner) mempunyai tiga jenis unsur yaitu: (1) alat.
(2) kualitas dan (3) perbandingan. Alat (means)merujuk kepada alat yang
digunakan sewaktu proses itu terjadi, dan biasanya secara khas diekspresikan
melalui frasa preposisi, dengan preposisi oleh atau dengan. Kualitas (quality)
secara khas diekspresikan melalui frasa adverba Datanya adalah adverba dengan.
Bandingan (comparison) secara khususnya diekspresikan oleh frasa preposisi
seperti atau tidak, atau frasa adverba yang menyatakan perbedaaan dan
persamaaan. Perhatikan di bawah ini:
(5) Ani playing in the yard with foot pain
Ani play in the yard with foot pain
Ani bermain di halaman dengan kaki sakit
Pelaku Proses:Material Sirkumstan: Lokasi,
Tempat
Sirkumstan: Cara,
Alat
(6) Indonesia to defend themselves with courage
Indonesia to defend themselves with courage
Indonesia mempertahankan diri dengan berani
Pelaku Proses:Material Sirkumstan: Cara, Kualitas
(7) Riko swim like a fish
Riko swim like a fish
Riko berenang seperti ikan
Pelaku Proses:Material Sirkumstan: Cara, dengan Bandigan
Universitas Sumatera Utara
35
Unsur sirkumstan sebab (cause) dapat dibagi atas tiga jenis (1) alasan
(reason), (2) tujuan (purpose), dan (3) kepentingan (behalf). Unsur sirkumstan
alasan merujuk kepada alasan yang dikemukakan berhubungan dengan proses
yang berada di dalam klausa yang menjadi penyebab. Secara khusunya
diekspresikan dengan frasa preposisi oleh, melalui atau preposisi kompleks seperti
disebabkan oleh. Unsur sirkumstan tujuan memberitahukan tujuan sesuatu
tindakan terjadi dan maksud di baliknya. Frasa preposisi yang
mengekspresikannya adalah seperti untuk atau preposisi kompleks seperti dengan
tujuan, dengan harapan, dan lain-lain. Kepentingan merujuk kepada kewujudan
khususnya seseorang yang mengatasnamakan atau berbuat demi/untuk seseorang.
Frasa preposisi yang mengekspresikan kepentingan ialah seperti untuk, atau
preposisi komplek seperti bagi kepentingan, atas nama, sebagai Wakil daripada.
(8) Ronaldo can not play because sick
Ronaldo can not play because sick
Ronaldo tidak dapat bermain karena sakit
Pelaku Proses:Material Sirkumstan: Sebab, Alasan
(9) I help you in order to sister
I help You in order to sister
Saya membantu kamu demi untuk kakak kamu
Pelaku Proses: Material Gol Sirkumstan: Sebab, Tujuan
(10) I refused the gift on behalf of Amir
I refused the gift on behalf of Amir
Saya menolak hadiah itu atas nama Amir
Pelaku Proses: Material Range Sirkumstan: Sebab, Kepentingan
Universitas Sumatera Utara
36
Unsur sirkumstan lingkungan terdiri atas tiga jenis: (1) kondisi, (2) konsesi,
dan (3) desakan. Unsur sirkumstan kondisi merujuk kepada kondisi tertentu
berlangsungnya sebuah proses yang menyatakan kondisi dimana proses itu terjadi.
Kondisi secara khusus diekspresikan oleh frasa preposisi di dalam, pada atau
preposisi kompleks seperti jika sesuatu berlaku. Konsesi menjelaskan tentang
keadaan berlangsung yang diekspresikan dengan frasa preposisi tanpa, walaupun,
meskipun, atau preposisi kompleks seperti tanpa memperdulikan, dan di dalam
bahasa Inggris kita dapati preposisi kompleks misalnya in spite of, despite
regardless of, dan lain-lain. Desakan merujuk kepada keadaan tertentu atau
kegiatan yang gagal berlangsung misalnya kegagalan membayar hutang, dan lain-
lain yang biasanya diekspresikan dalam frasa preposisi atau kompleks preposisi
seperti dalam keadaan gawat saat pihak lawan tidak hadir, kegagalan membayar
hutang. Ilustrasi-ilustrasi di bawah ini memperjelas lagi konsep desakan:
(11) If disaster strikes sounding alarm
If disaster strikes sounding alarm
Jika terjadi bencana bunyikan alarm
Sirkumstan:Lingkungan, Kondisi Proses: Material Gol
(12) she goes out without regard to the consequences
She goes out without regard to the consequences
Dia pergi keluar tanpa menghiraukan akibatnya
Pelaku Proses: Material Sirkumstan: Lingkungan Konsesi
(13) If Ari is not in place Mr Alif is successor
If Ari is not in place Alif is successor
Jika Ari tidak ada di
tempat
Alif adalah penggantinya
Sirkumstan: Lingkungan,
Desakan
Penyandang Proses: Relasional,
Atribut
Atribut
Universitas Sumatera Utara
37
Unsur sirkumstan penyerta dibagi atas dua jenis: (1) komitasi, dan (2)
tambahan. Komitasi merepresentasikan proses di mana dua benda wujud dapat
disatukan sebagai dua unsur. Tambahan, sebaliknya, merepresentasikan proses
sebagai dua hal yang mana dua benda wujud berkongsi partisipan yang sama,
tetapi salah satu partisipan direpresentasikan untuk tujuan pembedaan.
Ilustrasi di bawah ini memperjelas konsep di bawah ini :
(14) The closet is filled with dirty clothes
The cupboard is filled with dirty clothes
Lemari itu diisi dengan pakaian kotor
Gol Proses:Material Sirkumstan: Komitasi, Positif
(15) we can not live without water
We can not live without water
Kita tidak dapat hidup tanpa air
Aktor Proses: Material Sirkumstan: Komitasi, Negative
Unsur sirkumstan peran direalisasikan melalui dua jenis: (1) samaran, (2)
produk. Samaran merepresentasikan makna menjadi seperti dalam sarana atributif
atau identifikasi dalam bentuk sirkumstan, dan menghubungkannya dengan
bentuk interogatif sebagai apa? Sedangkan produk merepresentasikan makna
menjadi (become), juga seperti yang terdapat di dalam sarana atributif atau
identifikasi. Data-Data di bawah ini menjelaskan konsep tersebut:
(16) The thief entered the house as an electrician
The thief Entered the house as an electrician
Pencuri Memasuki rumah itu sebagai tukang listrik
Aktor/Pelaku Proses: Material Gol/Tujuan Sirkumstan: Peran,
Samara
Universitas Sumatera Utara
38
(17) Mother cut the vegetables into pieces
Mother cut the vegetable into pieces
Ibu memotong sayuran itu menjadi serpihan
Pelaku Proses: Material Gol/Tujuan Sirkumstan: Peran, Produk
Unsur sirkumstan masalah berhubungan dengan proses verbal yaitu sejajar
dengan makna maklumat, “sesuatu yang dideskripsikan, dirujuk atau diceritakan,
dll.” Dengan bentuk kalimat tanya interogatif tentang apa dapat kita ketahui
bahwa sebuah sirkumstan itu adalah masalah atau tidak. Biasanya unsur ini secara
khusus diekspresikan melalui preposisi tentang atau kompleks preposisi seperti
berkenaan dengan, berhubungan dengan. Kehadiran masalah dalam klausa selalu
bersamaan dengan proses verbal, tingkah laku, dan mental kognisi.
Contoh:
(18) explained about this lesson
I explained about this lesson
Saya menjelaskan tentang pelajaran ini
Sayer Proses: Verbal Sirkumstan: Masalah
(19) Tell me about your new home
Tell me about your new homeu
Ceritakan saya tentang rumah barumu
Proses: Verbal Receiver Sirkumstan: Masalah
Unsur sirkumstan pandangan juga berhubungan dengan proses verbal, bukan
kepada maklumat sebagai kasus matter, tetapi sebagai penutur yang mempunyai
sudut pandang atau sudut pandang benda. Preposisi yang sederhana
mengekspresikan fungsi menurut, bagi, tetapi seperti hal, sering diekspresikan
Universitas Sumatera Utara
39
oleh preposisi kompleks seperti menurut saya, pada pandangan/pendapat saya,
menurut hasil rapat, dan lain-lain (Sinar, 2008:39-45).
2.4 Alasan Memilih Teori Linguistik Fungsional
Linguistik sistemik fungsional atau systemic functional linguistics yang juga
disebut sebagai critical linguistics (Fairclough, 1992) merupakan teori sosial bahasa
yang dikembangkan dan dipengaruhi oleh beberapa ahli bahasa sebelumnya, seperti
Malinowski, Firth, Pike, dan Hymes, khususnya dalam hal konsep konteks situasi dan
konteks budaya (Halliday, 1985; Bloor dan Bloor, 1995). LSF juga telah dipengaruhi
oleh teori linguistik yang disebut The Prague School, berkaitan dengan nosi
perspektif kalimat fungsional, yang menganalisis ujaran berdasarkan informasi yang
dikandungnya, dan peran masing-masing bagian ujaran itu dalam kontribusi
semantiknya terhadap ujaran secara keseluruhan (Halliday, 1994).
LSF juga banyak dipengaruhi oleh hasil karya Whorf dalam hal bahwa LSF
mengkaji hubungan antara bahasa dan budaya, juga dipengaruhi oleh Ferdinan de
Saussure dan Hjelmslev dalam menginterpretasi teori bahasa sebagai sistem semiotik,
khususnya nosi sistem (paradigmatik pilihan linguistik yang tersedia bagi pemakai
suatu bahasa) dan fungsi (kombinasi sintagmatik struktur bahasa yang dideskripsikan
dalam hal peran fungsi struktur bahasa itu dalam klausa) (Bloor & Bloor, 1995; Butt,
2003).
Prinsip dasar teori LSF yang dijadikan alasan yang paling relevan dengan
penelitian ini terdiri atas tiga prinsip. Prinsip dasar pertama bahwa LSF sangat
memperhatikan keterkaitan antara teks dan konteks sosial daripada teks sebagai
identitas yang didekontekstualisasikan (Halliday, 1975:57). Dalam hal ini, Halliday
dan Martin (1993: 22-23) menulis, “LSF looks … for solidarity relationships between
texts and the social practices they realize.” LSF menganggap bahwa konteks bersifat
Universitas Sumatera Utara
40
kritis terhadap makna dalam linguistic event apa pun, bahasa apa pun, dan apa yang
kita tulis atau katakan sangat tergantung kepada topik, kapan dan dalam kesempatan
apa (Eggins, 2004:7). Dalam konteks ini, Bloor and Bloor (1995) menegaskan
sebagai-berikut:
Each individual utterance in a given context has a particular use. … A speaker might
say „good afternoon‟ as a means of greeting a friend at an appropriate time of a
day. We can say that the communicative function of „good afternoon is greeting.
This greeting can have a different communicative function when it is said in different
situation, for example when a teacher says this to a student who comes late. These
words become a reprimand (Bloor & Bloor, 1995:8).
Berdasarkan prinsip dasar LSF di atas, penelitian ini juga berusaha untuk
meneliti teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X. Selain dari prinsip dasar di atas,
LSF menjunjung tinggi beberapa nosi penting. Satu nosi yang paling relevan dengan
penelitian ini adalah metafungsi bahasa, yang berkaitan dengan tata bahasa sistemik
fungsional yang akan menjadi alat analisis teks dalam penelitian ini.
Di dalam teori LSF terdapat tiga metafungsi bahasa yang dimiliki oleh semua
bahasa. Ketiga metafungsi bahasa ini adalah: metafungsi ideasional (fungsi observer),
metafungsi interpersonal (fungsi intruder), dan metafungsi tekstual. Metafungsi
ideasional berkaitan dengan bagaimana bahasa digunakan untuk merepresentasikan
pengalaman, atau untuk mengorganisasikan, memahami dan mengekspresikan
persepsi tentang dunia dan kesadaran kita. Metafungsi ini dapat diklasifikasikan
dalam dua sub metafungsi, yakni fungsi eksperiensial, yang berkaitan dengan isi atau
gagasan, dan fungsi logis, berkenaan dengan keterkaitan antar gagasan.
Metafungsi interpersonal berkenaan dengan penggunaan bahasa untuk men-set
up dan mempertahankan interaksi antara pengguna bahasa. Selain itu, metafungsi
tekstual berkaitan dengan bagaimana bahasa beroperasi untuk menciptakan wacana
yang utuh, berkesinambungan, kohesif dan koheren (Halliday, 1975; Bloor & Bloor,
1995).
Universitas Sumatera Utara
41
Sejalan dengan Halliday, Eggins (2004:78) mengatakan bahwa ketiga jenis
makna dapat berkaitan ke atas (terhadap konteks) dan ke bawah (dengan
leksikogrammar). Lebih lanjut, Eggins menulis berikut ini.
The field of a text can be associated with the realization of experiential
meanings, realized through the Transitivity patterns of the grammar.
The mode of a text can be associated with the realization of textual
meanings, realized through the Theme patterns of grammar.
The tenor of a text can be associated with the realization of interpersonal
meanings, realized through the Mood patterns of the grammar (Eggins,
2004:78).
Mengingat keterkaitan antara organisasi konteks dan organisasi tata bahasa,
menurut Martin (1992), kalau kita mengetahui sesuatu tentang konteks dari sebuah
teks, maka kita akan bisa memprediksi tata bahasanya; dan sebaliknya kalau kita
menganalisis tata bahasa sebuah teks, maka kita bisa menemukan informasi mengenai
konteks dari teks itu.
Semua jenis makna dalam LSF bertema dalam satu wacana. Kita tidak bisa
memilih satu kata atau satu frasa dan mengatakan bahwa kata ini mempunyai makna
ekperiensial, atau makna interpersonal. Bahasa beroperasi menciptakan ketiga makna
itu secara simultan, seperti dikatakan oleh Halliday (1985) berikut ini.
Every sentence in a text is multifunctional; but not in such a way that you can point
to one particular constituent or segment and say this segment has just this function.
The meanings are woven together in a very dense fabric in such a way that to
understand them we do not look separately at its different parts; rather, we look at
the whole thing simultaneously from a number of different angles, each perspective
contributing towards the total interpretation (Halliday, 1985: 23).
Prinsip dasar kedua adalah bahwa bahasa lebih merupakan sumber untuk
memaknai atau memahami ketimbang sebagai sistem aturan (Halliday,1994).
Dengan prinsip dasar ini, LSF melihat makna sebagai pilihan, sebagai satu set
alternatif yang mungkin. Hal ini sejalan dengan pandangan Halliday (1994:xxvi),
Universitas Sumatera Utara
42
“LSF sees meaning as choice, which is not a conscious decision made in real time
but a set of possible alternatives.”
Prinsip dasar ketiga, yang mempunyai dampak yang sangat besar terhadap
penelitian bahasa, dan juga sangat relevan dalam prosedur analisis teks dalam
penelitian ini adalah bahwa LSF mengkaji teks, bukan kalimat, sebagi unit dasar
untuk menegosiasi makna (Halliday, 1994).
Teori LSF menyarankan bahwa objek penelitian bahasa seharusnya
melibatkan teks secara keseluruhan, bukan ujaran atau kalimat yang
didekontekstualisasikan (decontextualised sentences or utterance) (Eggins, 2004).
Dengan konsep ini, LSF memperlakukan tata bahasa sebagai realisasi wacana, dan
dari situlah muncul konsepsi tata bahasa fungsional, yang secara alamiah
berkaitan dengan semantik teksnya. Hal ini, seperti yang dikatakan oleh Halliday
& Martin (1993), memungkinkan penganalisaan organisasi semantik dan sistem
makna yang dicontohkannya dari berbagai jenis teks, termasuk teks ilmiah.
Dengan menggunakan prinsip dasar LSF di atas, maka penelitian ini mengkaji
teks sebagai satu kesatuan teks secara utuh yang terdapat dalam buku bahasa
Inggris kelas X. Teks yang terdapat dalam buku bahasa Inggris kelas X terbitan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013 dianalisis dan dilakukan uji
silang terhadap konteks sebagai sesuatu yang berkonstrual dalam penggunaan
bahasa Inggris
2.5 Kerangka Konseptual
Tujuan pada kerangka konseptual adalah untuk memberikan gambaran secara
terperinci untuk mengkaji dan memahami permasalahan yang diteliti. Penelitian
ini menganalisis sistem transitivitas dan konteks situasi, data yang dianalisis
Universitas Sumatera Utara
43
adalah data yang berupa teks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X. Teori yang
digunakan dalam analisis adalah teori LSF yang dikemukakan oleh Halliday.
Dalam teori tersebut dibahas mengenai sistem transitivitas yang membagi bahasa
ke dalam tiga komponen makna yakni makna ideasional, interpersonal dan
terakhir makna tekstual. Pada penelitian ini fokus pada makna ideasional yang
terdiri atas proses, partisipan dan sirkumstan. Penelitian ini juga menganalisis
berdasarkan konteks situasi kemudian menghubungkan antara transitivitas dan
konteks situasi. Secara garis besar model penelitiannya dapat digambarkan pada
bagan berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Transitivitas dan Konteks Situasi Teks
Bacaan Buku Bahasa Inggris Kelas X
Teori Linguistik Sistemik
Fungsional, Halliday (2004)
Sistem Transitivitas Konteks Situasi
Hubungan transitivitas dan
konteks situasi
Hasil Analisis
1. Unsur transitivitas yang digunakan dalam teks bacaan buku Bahasa
Inggris kelas X.
2. Konteks situasi teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X
3. Hubungan unsur transitivitas dengan konteks situasi teks bacaan buku
bahasa Inggris kelas X.
1. Proses
2. Partisipan
3. Sirkumstan
1. Medan Wacana 2. Pelibat Wacana 3. Sarana Wacana
1. Ideasional
2. Interpersonal
3. Tekstual
1. Konteks Situasi
2. Konteks Ideologi
3. Konteks Budaya
Teks Bacaan Buku Bahasa
Inggris Kelas X
Universitas Sumatera Utara
44
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini berupa penelitian kebahasaan yang berfokus pada analisis tata
bahasa sistemik fungsional. Penelitian ini lebih menekankan pada analisis sistem
transitivitas pada teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X. Metode yang
digunakan adalah metode kualitatif. Format yang dipilih adalah format deskriptif
kualitatif. Alasan penggunaan pendekatan kualitatif adalah karena dalam
penelitian data yang dihasilkan berupa data deskriptif yang diperoleh dari data-
data berupa tulisan, klausa, frase melalui dokumen yang berasal dari sumber atau
informasi yang diteliti dan dapat di percaya.
Menurut Bugin (2007), format deskriptif kualitatif bertujuan menggambarkan
dan menjelaskan makna di balik makna berbagai fenomena realitas sosial yang
ada dengan mengungkapkan ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran
tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu. Artinya untuk mencapai
tingkat pemahaman tersebut diperlukan cara penggalian data yang handal.
Dalam metode kualitatif, sebagai instrument pengumpulan data, peneliti
mengikuti asumsi kultural dan mengikuti data. Peneliti lebih fleksibel dan
reflektif. Dalam penelitian kuantitatif, instrumen berupa alat teknologi tang telah
dirancang secara matang. Jadi, peneliti tidak fleksibel, imajinatif, dan reflektif.
Penelitian kualitatif lebih menitik beratkan keutuhan (entity) sebuah fenomena
budaya, bukan memandang budaya secara parsial.
Universitas Sumatera Utara
45
3.2. Data dan Sumber Data
Data penelitian ini terdiri atas 8 teks bacaan yang berbentuk klausa. Sumber
data yang digunakan sebagai data dalam penelitian ini adalah sumber teks bacaan
buku Bahasa Inggris kelas X semester 1 terbitan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan tahun 2013. Buku Bahasa Inggris merupakan buku yang
dipersiapkan Pemerintah Indonesia dalam rangka implementasi Kurikulum 2013.
Buku Bahasa Inggris disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah
koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam
penerapan Kurikulum 2013.
Buku Bahasa Inggris untuk Pendidikan Menengah kelas X semester I yang
disajikan dalam buku ini disusun untuk meningkatkan kemampuan berbahasa.
Penyajiannya adalah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis
teks, baik lisan maupun tulis, dengan menempatkan bahasa Inggris sebagai
wahana komunikasi. Pemahaman terhadap jenis, kaidah dan konteks suatu teks
ditekankan sehingga memudahkan peserta didik menangkap makna yang tersurat
dan tersirat dalam suatu teks; juga untuk menyajikan gagasan dalam bentuk teks
yang mudah dipahami makna kandungannya dan diapresiasi keindahan pilihan
rangkaian katanya.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan model pengumpulan data
studi pustaka (library research) adalah penelitian yang dilakukan dengan teknis
pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaah terhadap buku, literatur,
catatan dan laporan yang berhubungan apa yang ingin dicari jawabannya (Nazir,
1988: 111). Kedua pengumpulan data disebut dilakukan dalam pengumpulan data
Universitas Sumatera Utara
46
yang dimaksudkan di sini data-data yang akan dideskripsikan dalam bentuk teks
tertulis yang ada di dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X terbitan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013.
Miles dan Huberman (1992:1) mengatakan penemuan-penemuan dari
penelitian kualitatif mempunyai “mutu yang tak dapat disangkal”. Kata-kata,
khususnya bilamana disusun ke dalam bentuk cerita atau peristiwa,
mempunyai kesan yang lebih nyata, hidup, dan penuh makna, seringkali
jauh lebih meyakinkan pembacanya, peneliti lainnya, pembuat kebijakan,
praktisi dari pada halaman-halaman yang penuh dengan angka-angka.
Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data dapat dilihat di bawah ini.
1. Peneliti membaca teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X.
2. Kemudian peneliti mencatat keseluruhan isi teks bacaan buku bahasa
Inggris kelas X.
3. Data yang telah dicatat kemudian diberikan nomor pada tiap klausa yang
mengandung unsur transitivitas.
4. Dipilah dalam kotegori proses, partisipan, dan sirkumstan.
5. Data yang sudah dipilah kemudian diidentifikasi dan dihitung pesentase
kemunculannya.
6. Berdasarkan hasil persentase, data dikelompokan untuk menemukan
alasan kemunculan tipe proses transitivitas yang mendominasi.
7. Data kemudian diidentifikasikan ke dalam konteks situasi.
8. Kemudian dideskripsikan untuk menemukan mengapa transitivitas dan
konteks situasi terdapat dalam teks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X
Universitas Sumatera Utara
47
3.4 Teknik Analisis Data
Data dianalisis dengan menggunakan beberapa langkah sesuai teori Miles,
Huberman dan Saldana (2014) yaitu menganalisis data dengan tiga langkah:
kondensasi data (data condensation), menyajikan data (data display), dan menarik
simpulan atau verifikasi (conclusion drawing and verification). Kondensasi data
merujuk pada proses pemilihan (selecting), pengerucutan (focusing),
penyederhanaan (simplifiying), peringkasan (abstracting), dan transformasi data
(transforming). Secara lebih terperinci, langkah-langkah sesuai teori Miles,
Huberman dan Salda (2014) akan diterapkan sebagaimana berikut:
Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif Sumber:
Miles dan Huberman (Miles, Huberman dan Saldana, 2014: 14)
3.4.1 Kondensasi data (Data condensation)
Miles dan Huberman (2014: 10) “Data condensation refers to the process of
selecting data, focusing, simplifying, abstracting, and transforming the data that
appear in written-up field notes or transcriptions”. Dalam kondensasi data
merujuk kepada proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan,
mengabstraksi dan mentransformasi data yang terdapat pada catatan lapangan
maupun transkrip dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut.
Pengumpulan data
Kesimpulan-kesimpulan
penarikan/verifikasi
Kondensasi data
Penyajian data
Universitas Sumatera Utara
48
a. Selecting
Menurut Miles dan Huberman (2014:18) peneliti harus bertindak selektif,
yaitu menentukan dimensi-dimensi mana yang lebih penting, hubungan-hubungan
mana yang mungkin lebih bermakna, dan sebagai konsekuensinya, informasi apa
yang dapat dikumpulkan dan dianalisis. Informasi-informasi yang berhubungan
dengan transitivitas dan konteks sosial teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X
dikumpulkan pada tahapan ini. Peneliti mengumpulkan seluruh informasi tersebut
untuk memperkuat penelitian.
b. Focusing
Miles dan Huberman (2014: 19) menyatakan bahwa memfokuskan data
merupakan bentuk praanalisis. Pada tahap ini, peneliti memfokuskan data yang
berhubungan dengan rumusan masalah penelitian. Tahap ini merupakan
kelanjutan dari tahap seleksi data. Peneliti hanya membatasi data yang
berdasarkan rumusan masalah.
Fokus data pada rumusan masalah pertama yaitu Unsur transitivitas apa yang
digunakan dalam teks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X. Dalam rumusan
masalah kedua, yaitu hubungan unsur transitivitas dengan konteks sosial. Dalam
rumusan masalah ketiga yaitu unsur digunakan di dalam konteks sosial.
c. Abstracting
Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan
pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Pada
tahap ini, data yang telah terkumpul dievaluasi, khususnya yang telah terkumpul
dievaluasi, khususnya yang berkaitan dengan kualitas dan kecukupan data. Jika
data yang menunjukkan transitivitas dan konteks sosial teks bacaan buku bahasa
Universitas Sumatera Utara
49
Inggris sudah dirasakan baik dan jumlah data sudah cukup, data tersebut
digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti.
d. Simplifying dan Transforming
Data dalam penelitian ini selanjutnya disederhanakan dan ditransformasikan
dalam berbagai cara, yakni melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau
uraian singkat, menggolongkan data dalam satu pola yang lebih luas, dan
sebagainya. Untuk menyederhanakan data, peneliti menumpulkan data setiap
proses dan konteks sosial dalam tabel
3.4.2 Penyajikan data (Data display)
Peneliti menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, tabel, dan bagan yang
menggambarkan analisis pada transitivitas dan konteks sosial teks bacaan buku
bahasa Inggris. Penyajian data berupa tabel dan bagan yang menunjukkan
gambaran transitivitas dan konteks sosial teks bacaan buku bahasa Inggris
dirancang untuk menggabungkan informasi yang tersususun dalam suatu bentuk
yang padu dan mudah diraih.
3.4.3 Kesimpulan, penarikan/verifikasi (Conclusion, drawing/verification).
Penelitian menyimpulkan data sesuai dengan rumusan masalah yang telah
dikemukakan. Data-data yang sudah dideskripsikan disimpulkan secara umum.
Simpulan tersebut meliputi unsur transitivitas, hubungan unsur transitivitas
dengan konteks sosial dan unsur transitivitas digunakan dalam konteks sosial.
Setelah disimpulkan, analisis data kembali pada tahap awal sampai semua data
kompleks.
Universitas Sumatera Utara
50
BAB IV
ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi analisis data dan hasil analisis data, pembahasan tentang
transitivitas pada teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X, hubungan antara
transitivitas dan konteks situasi serta unsur transitivitas di dalam konteks situasi.
4.1 Analisis Data
Teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X yang dijadikan data penelitian
berjumlah 8 teks. Pengelompokan setiap teks diuraikan sesuai nomor urut teks.
Ke-8 teks tersebut diuraikan sesuai dengan pengelompokan dan pengodean
berikut ini.
1. An email from Hannah, Bahasa Inggris Kelas X , terbitan Kemdikbud
2014 halaman: 4 (Kode teks: T1 BI)
2. A letter from Saidah, Bahasa Inggris Kelas X, Kemdikbud terbitan 2014
halaman: 5 (Kode teks: T2 BI)
3. Showing Care/Sympathy, Bahasa Inggris Kelas X, Kemdikbud terbitan
2014 halaman: 23 (Kode teks: T3 BI)
4. Congratulations!, Bahasa Inggris Kelas X, Kemdikbud terbitan 2014
halaman: 45 (Kode teks: T4 BI)
5. MY BEST FRIEND, Bahasa Inggris Kelas X, Kemdikbud terbitan 2014
halaman: 58 (Kode teks: T5 BI)
6. Tanjung Puting National Park, Bahasa Inggris Kelas X, Kemdikbud
terbitan 2014 halaman: 70 (Kode teks: T6 BI)
Universitas Sumatera Utara
51
7. VISITING NIAGARA FALLS, Bahasa Inggris Kelas X, Kemdikbud
terbitan 2014 halaman: 85 (Kode teks: T7 BI)
8. The Secrets of Stonehenge, Bahasa Inggris Kelas X, Kemdikbud terbitan
2014 halaman: 96 (Kode teks: T8 BI)
4.1.1 Transitivitas Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris Kelas X.
Transitivitas dalam data penelitian ini dijabarkan secara deduktif dengan
rincian dan jumlah proses yang terdaat dalam teks bacaan buku bahasa Inggris.
Kemudian dilihat proses mana yang lebih dominan digunakan oleh buku bahasa
Inggris. Kedominan ini ditandai pula dengan besaran persentase dari setiap proses.
Sebagai contoh analisis teks bacaan buku bahasa Inggris adalah teks 1 berikut ini.
1. My name is Hannah.
My name is Hannah.
My name is Hannah
namaku adalah Hannah
Petanda Proses: Relasional Identifikasi Nilai
Contoh (1) terdapat proses relasional identifikasi seperti adalah. Proses
relasional identifikasi tersebut berfungsi untuk menghubungkan dua entitas, yaitu
partisipan I yaitu namaku dengan partisipan II yaitu Hannah.
2. I know your name from my friend, Caroline.
I know your name from my friend, Caroline.
I Know your name from my friend Carolina
Saya tahu namamu dari temanku, Carolina
Pengindera Proses: Mental, Kognisi Fenomena Sirkumstan: Sebab
Contoh (2) merupakan klausa yang berproses mental kognsi yang terjadi
dalam diri manusia sendiri, yang ditunjukkan dengan kata tahu sebagai wujud
penggambaran kognisi subjek (partisipan I) yaitu kata saya dan partisipan II yang
disebut Fenomenon.
Universitas Sumatera Utara
52
3. You sound really cool!
You sound really cool!
You sound really cool
Kau terlihat sangat keren
Petanda Proses: Relasional, Atributif Nilai
Contoh (3) merupakan klausa yang berproses Relasional Atributif, klausa
hanya memiliki satu partisipan yang wajib hadir yang dinamakan relasional
Atributif, yaitu kau.
4. I’d better tell you something about myself first.
I’d better tell you something about myself first.
I'd Better tell you something about myself
Aku lebih baik menceritakan mu sesuatu tentang diriku
Pembicara Sirkusmtan:
Cara
Proses:
Verbal Pebermanfaat Sirkumstan: Masalah
Terdapat satu proses verbal, yaitu berbicara. Proses verbal tersebut dapat
berhubungan dengan dua partisipan. Pada klausa proses diapit oleh partisipan I
sebagai penyampai pembicara dan partisipan II sebagai perkataan.
5. and I attend Thomas Edison High School here in Minneapolis,
Minnesota,USA.
and I attend Thomas Edison High School here in Minneapolis, Minnesota,USA.
And I attend
Thomas E School here in
Mineapolis USA
Dan Saya sekolah
di sekolah Thomas Edison di
sini di Mineapolis, Amerika
Petingkah Laku Proses: Tingkah Laku Sirkumstan: Lokasi, Tempat
Pada contoh klausa proses tingkah laku, klausanya hanya memiliki satu
partisipan yang wajib hadir yang dinamakan petingkah laku, yaitu saya.
Ketidakhadiran partisipan saya, misalnya tentu akan membuat makna klausa itu
menjadi tidak jelas.
Universitas Sumatera Utara
53
6. so my mother runs the house and the family business.
so my mother runs the house and the family business.
So my mother Runs the house and the family business
Jadi ibuku mengelola bisnis keluarga
Pelaku Proses: Metarial Gol
Pada contoh (6) proses material merupakan yang melakukan kegiatan
mengelola yang diikuti oleh partisipan. Partisipan I yaitu ibuku dan partisipan II
bisnis keluarga. Dengan demikian, merupakan klausa yang menunjukkan pelaku
melakukan kegiatan atau aksi.
1. Analisis Proses Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris
Berdasarkan analisis transitifitas, proses dalam teks 1 teks bacaan buku
bahasa Inggris terdiri dari proses material, mental, relasional, tingkah laku,
verbal, dan wujud. Proses tersebut dapat terlihat dalam table berikut ini.
Table 4.1 Jumlah dan Persentase Proses dalam Teks 1 Teks
Bacaan Buku Bahasa Inggris
No Jenis Proses Jumlah Persentase(%)
1. Material 13 27.08
2. Relasional Identifikasi 7 14.58
Atribut 2 4.17
Kepemilikan 6 12.50
3. Mental Persepsi 4 8.33
Afeksi 1 2.08
Kognisi 2 4.17
Kemauan 6 12.50
4. Verbal 2 4.17
5. Wujud 0 0.00
6. Tingkah Laku 5 10.42
Total 48 100
Dari tabel jumlah dan persentase proses Teks 1 teks bacaan buku bahasa
Inggris kelas X diketahui bahwa proses material dan proses relasional
mendominasi. Proses material 27,08% diikuti oleh proses relasioal identifikasi
Universitas Sumatera Utara
54
14,58% kemudian proses relasional kepemilikan 12,50 dan mental kemauan
12,50, proses tingkah laku 10,42, proses mental persepsi 8,33%, mental kognisi
4,17% dan verbal 4,17%, mental afeksi 2,08% dan relasional afeksi 2,08, dan
terakhir proses wujud 0,00%. Dominasi proses material dalam teks 1 teks bacaan
buku bahasa Inggris terjadi secara sistematik dalam semua teks bacaan buku
bahasa Inggris kelas X. Hal ini dapat diidentifikasi dari hasil analisis klausa
berdasarkan eksperensial meaning pada keseluruhan teks bacaan buku bahasa
Inggris kelas X yang menempatkan yakni proses material sebagai proses yang
dominan dalam persebarannya. Proses ini diikuti secara signifikan oleh proses
relasional mental tingkah laku verbal wujud dan tingkah laku.
Berdasarkan analisis transitivitas terhadap seluruh teks bacaan buku bahasa
Inggris kelas X diketahui persebaran jenis dan persentase proses sebagaimana
terdapat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Jumlah dan Persentase Proses Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris
Kelas X
Jenis Proses
Jumlah dan Persentase Proses
T1BI T2BI T3BI T4BI T5BI T6BI T7BI T8BI
J P J P J P J P J P J P J P J P
Material 13 27.08 10 26.32 7 33.33 17 53.13 5 17.86 7 31.82 15 39.47 10 37.04
Relasional Identifikasi 7 14.58 14 36.86 5 23.81 1 3.13 3 10.71 9 10.91 16 42.11 10 37.04
Relasional Atribut 2 4.17 2 5.26 1 4.76 3 9.38 8 28.57 0 0.00 2 5.26 1 3.70
Relasional Kepemilikan 6 12.50 1 2.63 1 4.76 0 0.00 3 10.71 0 0.00 0 0.00 2 7.41
Mental Persepsi 4 8.33 0 0.00 1 4.76 0 0.00 2 7.14 0 0.00 1 2.63 0 0.00
Mental Afeksi 1 2.08 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 3.57 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Mental Kognisi 2 4.17 2 5.26 5 23.81 0 0.00 1 3.57 1 4.55 0 0.00 1 3.70 Mental Kemauan 6 12.50 6 15.79 0 0.00 0 0.00 3 10.71 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Verbal 2 4.17 1 2.63 1 4.76 8 25.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 3.70
Wujud 0 0.00 1 2.63 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 2.63 0 0.00
Tingkah Laku 5 10.42 1 2.63 0 0.00 3 9.38 2 7.14 5 22.73 3 7.89 2 7.41
Total 48 100 38 100 21 100 32 100 28 100 22 100 38 100 27 100
Berdasarkan tabel 4.2 jenis proses yang terdapat dalam 8 teks bacaan buku
bahasa Inggris yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah proses material,
Universitas Sumatera Utara
55
relasional, mental, verbal, wujud dan tingkahlaku. Dari ke enam proses tersebut
terdapat dua jenis proses yang muncul dalam semua teks, yakni proses material
dan proses relasional. Proses mental, verbal dan tingkah laku sedikit
persebarannya dan proses wujud yang paling sedikit muncul dalam teks. Dengan
demikian, jumlah proses yang muncul dalam teks bacaan bahasa Inggris tersebar
tidak merata dalam penelitian ini.
2. Analisis Partisipan Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris
Berdasarkan analisis eksperensial meaning teks 1 diketahui persebaran jenis
dan persentase partisipan sebagaimana dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.3. Jumlah dan Persentase Partisipan Teks 1 Teks Bacaan Buku
Bahasa Inggris
No. Jenis Partisipan Jumlah Persentase (%)
1. Pelaku 10 23.26
2. Pengindera 13 30.23
3. Identifikasi bentuk/tanda 6 13.95
4. Identifikasi penyandan 2 4.65
5. Identifikasi kepemimpinan 6 13.95
6. Petingkah laku 3 6.98
7. Pembicara 2 4.65
8. Maujud 1 2.33
Total 43 100
No Jenis Partisipan II Jumlah Persentase(%)
1. Gol 6 22.22
2. Fenomena 7 25.93
3. Nilai 7 25.93
4. Atribut 2 7.14
5. Milik 4 14.81
6. Perkataan 1 3.70
Total 27 100
Dari tabel-tabel di atas jelas terlihat bahwa urutan dominasi proses sesuai
dengan urutan dominasi partisipan I dan II, yaitu dimulai dari pelaku 23,26%,
pengindera 30,23, kepemilikan 13,95, petanda 13,95%, penyandang 4,65, tingkah
Universitas Sumatera Utara
56
laku 6,98, pembicara 4,65% dan maujud 2,33%. Demikian juga dengan partisipan
II, secara berurut dari fenomena 25,93%, nilai 25,93%, gol 22,22%, milik 14,81%,
atribut 7,42%, dan perkataan 3,70.
Secara keseluruhan, persebaran partisipan dalam teks bacaan buku bahasa
Inggris kelas X dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.4. Jumlah dan Persentase Partisipan I Teks Bacaan Buku Bahasa
Inggris
Jenis
Partisipan I
Jumlah dan Persentase Partisipan I
T1BI T2BI T3BI T4BI T5BI T6BI T7BI T8BI
J P J P J P J P J P J P J P J P
Pelaku 10 23.26 9 27.27 6 37.50 11 45.83 4 17.39 5 26.32 9 30.00 7 31.82
Pengindera 13 30.23 5 15.15 3 18.75 0 0.00 4 17.39 0 0.00 0 0.00 1 4.55
Bentuk/Tanda 6 13.95 12 36.36 5 31.25 3 12.50 3 13.04 9 47.37 15 50.00 8 36.36
Penyandang 2 4.65 3 9.09 1 6.25 1 4.17 8 34.78 0 0.00 2 6.67 1 4.455
Kepemilikan 6 13.95 1 3.03 0 0.00 0 0.00 2 8.70 0 0.00 0 0.00 2 9.09
Petingkah Laku 3 6.98 1 3.03 0 0.00 3 12.50 2 8.70 5 26.32 3 10.00 2 9.09
Pembicara 2 4.65 1 3.03 1 6.25 6 25.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 4.55
Maujud 1 2.33 1 3.03 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 3.33 0 0.00
Total 43 100 33 100 15 100 24 100 23 100 19 100 30 100 22 100
Berdasarkan tabel 4.4 jenis partisipan I yang terdapat dalam 8 teks bacaan
buku bahasa Inggris yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah pelaku,
pengindera, bentuk/tanda, penyandang, kepemilikan, petingkah laku, pembicara,
dan maujud. Dari delapan partisipan I tersebut terdapat dua jenis partisipan yang
muncul dalam semua teks, yakni pelaku dan bentuk/tanda. Partisipan I
pengindera, penyandang dan petingkah laku sedikit persebarannya dan partisipan I
pembicara kepemilikan dan maujud paling sedikit persebarannya dalam teks.
Dengan demikian, jumlah partisipan I yang muncul dalam teks bacaan bahasa
Inggris tersebar tidak merata dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 4.5. Jumlah dan Persentase Partisipan II Teks Bacaan Buku Bahasa
Inggris
Jenis Partisipan II
Jumlah dan Persentase Partisipan II
T1BI T2BI T3BI T4BI T5BI T6BI T7BI T8BI
J P J P J P J P J P J P J P J P
Gol 6 22.22 6 24.00 6 42.86 13 54.17 2 9.52 3 25.00 11 44.00 7 35
Fenomena 7 25.93 5 20.00 2 14.29 0 0.00 5 23.81 0 0.00 1 4.00 1 5
Nilai 7 25.93 11 44.44 4 28.57 1 4.17 3 14.29 9 75.00 11 44.00 9 45
Atribut 2 7.41 2 8.00 1 7.14 2 8.33 8 38.10 0 0.00 2 8.00 1 5
Miilik 4 14.81 1 4.00 1 7.14 0 0.00 3 14.29 0 0.00 0 0.00 1 5
Perkataan 1 3.70 0 0.00 0 0.00 8 33.33 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 5
Total 27 100 25 100 14 100 24 100 21 100 12 100 25 100 20 100
Berdasarkan tabel 4.5 jenis partisipan II yang terdapat dalam 8 teks bacaan
buku bahasa Inggris yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah gol,
fenomena, nilai, atribut, milik dan perkataan.. Dari keenam partisipan II tersebut
terdapat dua jenis partisipan II yang muncul dalam semua teks, yakni gol dan
nilai. Sebaliknya Partisipan II fenomena, atribut, milik dan perkataan tidak
muncul dalam semua teks. Dengan demikian, jumlah partisipan II yang muncul
dalam teks bacaan bahasa Inggris tersebar tidak merata dalam penelitian ini.
3. Analisis Sirkumstan Teks Bacaan Bahasa Inggris
Berdasarkan analisis eksperensial meaning persebaran jenis dan persentase
sirkumstan sebagaimana dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.6: Jumlah dan Persentase Sirkumstan Teks 1 Teks Bacaan
Buku Bahasa Inggris
No Sirkumstan Jumlah Persentase(%)
1. Rentang waktu 5 16.13
tempat 1 3.23
2. Lokasi waktu 0 0.00
tempat 10 32.26
3. Sebab 2 6.45
4. Lingkungan 1 3.23
5. Penyerta 0 0.00
6. Peran 0 0.00
7. Masalah 7 22.58
8. Pandangan 1 3.23
9. Cara 4 12.90
Total 31 100
Universitas Sumatera Utara
58
Dari tabel 4.6 diketahui bahwa aspek lokasi tempat menjadi sirkumstan yang
mendominasi teks 1 bacaan buku bahasa Inggris. Aspek lokasi tempat menyebar
sebanyak 32,26% dalam keseluruhan klausa teks 1 bacaan buku bahasa Inggris.
Aspek lain berada di bawah persentase aspek lokasi. Aspek yang lain adalah
masalah 22,58%, rentang waktu 16,13, cara 12,90, sebab 6,45, rentang tempat
3.23%, lingkungan 3,23%, dan pandangan 3,23%.
Secara keseluruhan, persebaran sirkumstan dalam teks bacaan buku bahasa
Inggris kelas X Semester 1 dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.7 Jumlah dan Persentase Sirkumstan Teks Bacaan Buku Bahasa
Inggris
Jenis Sirkumstan
Jumlah dan Persentase Sirkumstan
T1BI T2BI T3BI T4BI T5BI T6BI T7BI T8BI
J P J P J P J P J P J P J P J P
Rentang Waktu 5 16.13 2 5.71 0 0.00 1 4.17 6 22.22 3 13.04 6 15.38 3 8.82
Rentang Tempat 1 3.23 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 2.56 0 0.00
Lokasi Waktu 0 0.00 1 2.86 1 9.09 2 8.33 1 3.70 1 4.35 0 0.00 3 8.82
Lokasi Tempat 10 32.26 8 22.86 1 9.09 5 20.83 4 14.81 4 17.39 12 30.77 11 32.35
Sebab 2 6.45 1 2.86 2 18.18 3 12.50 2 7.41 3 13.04 4 10.26 2 5.88
Lingkungan 1 3.23 1 2.86 0 0.00 0 0.00 0 0.00 2 8.70 0 0.00 0 0.00
Penyerta 0 0.00 5 14.29 2 18.18 0 0.00 9 33.33 5 21.74 7 17.95 5 14.71
Peran 0 0.00 0 0.00 0 0.00 2 8.33 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Masalah 7 22.58 4 11.43 1 9.09 3 12.50 2 7.41 3 13.04 6 15.38 5 14.71
Pandangan 1 3.23 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 2.94
Cara 4 12.90 13 37.14 4 36.36 8 33.33 3 11.11 2 8.70 3 7.69 4 11.76
Total 32 100 35 100 11 100 24 100 27 100 23 100 39 100 34 100
Berdasarkan tabel 4.7 teridentifikasi sembilan jenis sirkumstan yang terdapat
dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X. kesebelas jenis sirkumstan
tersebut adalah rentang waktu dan tempat, lokasi waktu dan tempat, sebab,
lingkungan, penyerta, peran, ,masalah, pandangan dan cara. Kesembilan jenis
sirkumstan tersebut tidak tersebar secara merata dalam kedelapan teks bacaan
buku bahasa Inggris kelas X. Dari sembilan teks tersebut terdapat empat jenis
sirkumstan yang muncul dalam semua teks yakni lokasi tempat, sebab, masalah
Universitas Sumatera Utara
59
dan cara. Sebaliknya, sirkumstan rentang waktu dan tempat, lokasi waktu,
lingkungan, penyerta, peran, dan pandangan tidak muncul dalam semua teks.
4.1.2 Konteks Situasi
Dalam LFS konteks berperan penting dalam mengungkapkan makna sebuah
teks. Makna yang terealisasi dalam teks merupakan hasil interaksi pemakai bahasa
dengan konteks. Teks diwujudkan dalam konteks tertentu dan tidak ada teks tanpa
konteks. Konteks yang dimaksud ialah konteks sosial. Dari tiga kategori konteks
sosial, yakni konteks situasi, konteks budaya, dan konteks ideologi, analisis ini
berfokus pada konteks situasi.
Analisis teks bacan buku bahasa Inggris dalam konteks situasi dipahami dan
diinterpretasikan dalam tiga dimensi yaitu pelibat (tenor), medan (field) dan
sarana (mode).
A. Medan Wacana
Medan wacana (field of discourse) merujuk pada topik yang sedang terjadi di
dalam teks, tindakan sosial yang sedang berlangsung yang dibicarakan oleh para
pelibat dalam teks. Dari definisi ini dapat diambil kesimpulan bahwa medan
sangat berpengaruh untuk dapat memahami topik yang sedang dibicarakan dalam
teks bacan buku bahasa Inggris.
B. Pelibat Wacana
Pelibat wacana (tenor of discourse) sebagai variable kontekstual yang kedua
mengkarakterisasikan fungsi ekstrinsik konteks situasi dan berhubungan dengan
siapa yang berperan, kondisi alami partisipan, status dan peranan meraka:
Universitas Sumatera Utara
60
hubungan peranan apa yang akan ditemukan termasuk hubungan permanen dan
sementar antara satu dengan yang lain. Seluruh jenis ucapan yang mereka lakukan
dalam dialog dan hubungan ikatan sosial yang signifikan dimana mereka terlibat
(Sinar 2003).
Berikut Pelibat dideskripsikan, yaitu menunjuk pada orang-orang yang
mengambil bagian pada sifat para pelibat, kedudukan yang peranan mereka: jenis-
jenis hubungan peranan apa yang terdapat diantara para pelibat, termasuk
hubungan-hubungan tetap dan sementara, baik jenis peranan tuturan yang mereka
lakukan dalam percakapan maupun rangkaian keseluruhan hubungan-hubungan
yang secara kelompok mempunyai arti penting yang melibatkan mereka.
(Halliday dan Hasan dalam Tou, 1992).
C. Sarana Wacana
Sarana wacana dalam teks adalah tulisan yaitu tulisan untuk dibaca sebagai
deklarasi yang bersifat informal. Komunikasi satu arah ini mengakibatkan
maklum balas tidak langsung (delayed feedback) karena tidak terdapat interupsi
ataupun tanggapan dari partisipan yang hadir. Sebaliknya dimensi wacana dalam
teks adalah tulisan yang ditulis tak perlu diucap (ditulis untuk dibaca sebagai
pemikiran). Sarana ini berkaitan dengan kegiatan menyalurkan komunikasi yang
dilakukan dengan bentuk informasi melalui tulisan.
Universitas Sumatera Utara
61
Berikut ini analisis konteks situasi dalam teks bacaan buku bahasa Inggris
1. T1 BI
Medan wacana dalam teks dan konteks adalah penceritaan pengenalan diri.
Penceritaan ini disampaika melalui tulisan (teks) sekaligus yang
menginformasikan kegemaran bermain musik dan olahraga. Selain
mendeskripsikan kegemaran, pembaca juga mengetahui informasi hewan
peliharaan, dan cita-cita pada penceritaan pengenalan diri.
Pelibat wacana dalam teks dan konteks adalah mengenai Hanna yang
memperkenalkan diri kepada Alia. Hanna tahu nama Alia dari Carolina. Ayah
dan Ibu Hana mengelola bisnis mal terbesar di Minesota. Menuju ke mal muda
dengan kereta api komuter yang lewat tiap 25 menit.
Sarana wacana dalam teks ini adalah tulisan yaitu tulisan untuk dibaca
sebagai deklarasi yang bersifat informal. Ini mengakibatkan komunikasi satu arah
disarankan untuk tidak langsung menjawab karena tidak ada gangguan atau
tanggapan dari peserta yang hadir. Sebaliknya, dimensi wacana dalam teks tertulis
adalah teks yang tidak harus mengatakan. Ini berarti berkaitan dengan kegiatan
yang dilakukan oleh saluran komunikasi informasi melalui bentuk tertulis.
Dalam wacana ini peran bahasa adalah refleksi dari penggunaan berorientasi pada
cerita dalam penggunaan kata benda bahasa. Bentuk kata benda anaforis mengacu
dan melalui anaforis dan melalui terhubung ke satu proses bersamaan dengan
proses lainnya, seperti dan, itu, tapi, kecuali, dan namun.
Universitas Sumatera Utara
62
2. T2 BI
Medan wacana dalam teks dan konteks adalah penceritaan pemaparan jati
diri. Penceritaan ini disampaikan melalui tulisan (teks) sekaligus yang
menginformasikan tentang jati diri, mulai dari nama, alamat, kegemaran, cita-cita,
sampai akhirnya pada menginformasikan tentang keluarga.
Pelibat wacana dalam teks dan konteks adalah penulis dan keluarga penulis
yang tinggal di Kualalumpur. Kakak Hanna seorang dokter yang mau menikah
dan adiknya siswa SD di Kualalumpur. Penyanyi favorit Hanna adalah Yusuf
Islam yang dulu namanya Cat Steven dan penyanyi lain Maher Zein dengan lagu-
lagu religinya. Penyanyi pavoritnya juga Siti Nurhaliza dan actor yang paling suka
Tom Cruise.
Sarana wacana dalam teks ditulis untuk dibaca sebagai informal yang
deklaratif. Ini mengakibatkan komunikasi satu arah disarankan untuk tidak
langsung menjawab karena tidak ada gangguan atau tanggapan dari peserta yang
hadir. Sebaliknya, dimensi wacana dalam teks tertulis adalah teks yang tidak harus
mengatakan. Ini berarti berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh saluran
komunikasi informasi melalui bentuk tertulis.
3. T3 BI
Medan wacana dalam teks dan konteks adalah penceritaan simpati.
Penceritaan ini disampaikan melalui tulisan (teks) sekaligus yang
menginformasikan tentang simpati, mulai dari penjelasan simpati, menghibur
dengan menunjukkan simpati, sampai akhirnya tujuan menunjukkan simpati.
Universitas Sumatera Utara
63
Selain mendeskripsikan bagaimana simpati, pembaca juga mengetahui hal-hal apa
saja yang merupakan menyatakan simpati secara langsung kepada orang lain.
Pelibat wacana dalam teks dan konteks adalah kita dan orang-orang yang
punyai masalah atau dalam kondisi buruk. Simpati merupakan pusat dari teks
yang diceritakan oleh penulis. Banyak menceritakan cara yang dilakukan untuk
mengekspresi atau perasaan kasihan dan sedih. Dari dimensi aspek adalah positif
karena simpati mengajarkan untuk menunjukkan kepedulian kepada orang lain.
Sarana wacana dalam teks adalah tulisan yaitu ditulis untuk dibaca sebagai
deklarasi yang bersifat informal. Komunikasi satu arah ini mengakibatkan
maklum balas tidak langsung (delayed feedback) karena tidak terdapat interupsi
ataupun tanggapan dari partisipan yang hadir. Sebaliknya, dimensi wacana dalam
teks adalah tulisan yang ditulis tidak perlu diucapkan (ditulis untuk dibaca sebagai
pemikiran). Sarana ini berkaitan dengan kegiatan menyalurkan komunikasi yang
dilakukan dengan bentuk informasi melalui tulisan.
4. T4 BI
Medan wacana dalam teks dan konteks adalah penceritaan ucapan selamat.
Penceritaan ini disampaikan melalui tulisan (tulis) sekaligus yang
menginformasikan tentang ucapan selamat, kondisi carut-marut dikhianati dan
bagaimana perjuangan panjang dan keras dalam menjalani hidup.
Pelibat wacana dalam teks dan konteks adalah Nura dan ayahnya, Joni dan
temannya, Juna serta sepupu dan pamannya. Nura pindah ke rumah Juna sebagai
pembantu. Juna adalah orang kaya dan anak muda sombong yang mewarisi bisnis
ayahnya. Dalam kondisi carut marut Juna dikhianati oleh sepupu dan pamannya
Universitas Sumatera Utara
64
hingga bangkrut. Nura membantu Juna menggali kembali rasa percaya dirinya dan
menata ulang hidupnya. Akhirnya setelah perjuangan panjang dan cukup keras
Juna mendapatkan kembali miliknya dan kini menduduki posisi direktur
perusahaan yang warisan dari bapaknya. Johny dan teman-temannya
mengucapkan selamat kepada Juna.
Sarana dalam teks adalah tulisan yaitu ditulis untuk dibaca sebagai deklarasi
informal. Komunikasi satu arah ini mengakibatkan maklum balas tidak llangsung
(delayed feedback) karena tidak terdapat interupsi ataupun tanggapan dari
partisipan yang hadir. Sebaliknya dimensi wacana dalam teks adalah tulisan yang
ditulis tak perlu di ucapkan (ditulis untuk dibaca sebagai pemikiran). Sarana ini
berkaitan dengan menyalurkan komunikasi yang dilakukan dengan bentuk
informasi melalui tulisan.
5. T5 BI
Medan wacana dalam teks dan konteks adalah penceritaan teman baikku.
Penceritaan ini disampaikan melalui tulisan (teks) sekaligus yang
menginformasikan tentang teman baik, mulai dari awal perkenalan, bagaimana
kegiatan yang dilakukan sampai pada akhirnya senang mempunyai teman.
Dimana tokoh ini bercerita memiliki teman baik di sekolah. Kemudian tokoh
dalam cerita ini juga menceritakan tentang awal ketemu lalu kemudian menjadi
teman baik.
Pelibat wacana dalam teks dan konteks adalah saya dan teman baikku Dinda.
Teman baikku Dinda merupakan pusat dari teks yang diceritakan oleh penulis.
Universitas Sumatera Utara
65
Dinda orangnya cantik dan tak terlalu tinggi dengan kulit menawan. Dia selalu
ceria, juga ramah dan suka berteman dengan siapa saja.
Sarana wacana dalam teks ditulis untuk dibaca. Ini mengakibatkan
komunikasi satu arah dan mengakibatkan maklum balas tidak langsung (delayed
feedback) karena tidak terdapat interupsi ataupun tanggapan dari partisipan yang
hadir. Sebaliknya, dimensi wacana dalam teks adalah tulisan yang ditulis tidak
perlu diucapkan (ditulis untuk dibaca sebagai pemikiran). Sarana ini berkaitan
dengan kegiatan menyalurkan komunikasi yang dilakukan dengan bentuk
informasi melalui tulisan.
6. T6 BI
Medan wacana dalam teks dan konteks adalah penceritaan Taman Nasional
Tanjung Puting. Penceritaan ini disampaikan melalui tulisan (teks) sekaligus yang
menginformasikan tentang Taman Nasional Tanjung Puting di barat daya
Kalimantan, selain mendeskripsikan Taman Nasional Tanjung Putting, pembaca
juga mengetahui hutan rimba sebagai tempat makhluk luar biasa di dunia yaitu
orang utan dan monyet punya belalai.
Pelibat wacana dalam teks dan konteks adalah kita. Untuk bisa melihat orang
utan kita sebaiknya menuju Kamp. Leakey yang berlokasi di tengah-tengah
Taman Nasional Tanjung Puting. Dari dimensi aspek adalah positif karena Taman
Nasional Tanjung Puting mengajari kita untuk lebih bersosialisasi dengan alam.
Sarana wacana dalam teks adalah tulisan yaitu ditulis untuk dibaca sebagai
dklarasi yang bersifat informal. Komunikasi satu arah ini mengakibatkan maklum
balas tidak langsung (delayed feedback) karena tidak terdapat interupsi ataupun
Universitas Sumatera Utara
66
tanggapan dari partisipan yang hadir. Sebaliknya dimensi wacana dalam teks
adalah tulisan yang ditulis tak perlu diucapkan (ditulis untuk dibaca sebagai
pemikiran). Sarana ini berkaitan dengan kegiatan menyalurkan komunikasi yang
dilakukan dengan bentuk informasi melalui tulisan.
7. T7 BI
Medan wacana dalam teks dan konteks adalah penceritaan air terjun Niagara.
Penceritaan ini disampaikan melalui tulisan (teks) sekaligus yang
menginformasikan tentang kegiatan yang di lakukan di air terjun Niagara. Dimana
air terjun Niagara adalah kumpulan nama tiga air terjun yang melintasi perbatasan
negara antara Kanada dan Amerika.
Pelibat wacana dalam teks dan konteks adalah pengunjung air terjun Niagara.
Dimana pengunjung diberi kesempatan menyaksikan gemuruh air terjun dari
perspektif berbeda dan sangat menyenangkan dan menyiprat di sekitar mereka.
Sarana wacana dalam teks adalah tulisan yaitu ditulis untuk dibaca sebagai
deklarasi yang bersifat informal. Komunikasi satu arah ini mengakibatkan
maklum balas tidak langsung (delayed feedback) karena tidak terdapat interupsi
ataupun tanggapan dari partisipan yang hadir. Sebaliknya dimensi wacana dalam
teks adalah tulisan yang ditulis tak perlu dicap (ditulis untuk dibaca sebagai
pemikiran). Sarana ini berkaitan dengan kegiatan menyalurkan komunikasi yang
dilakukan dengan bentuk informasi melalui tulisan.
Universitas Sumatera Utara
67
8. T8 BI
Medan wacana dalam teks dan konteks adalah penceritaan tentang Rahasia
Stonehenge. Penceritaan ini disampaikan melalui tulisan (teks) sekaligus yang
menginformasikan tentang rahasia Stonehenge. Dimana Stonehenge merupakan
salah satu artefak terbaik di dunia.
Pelibat wacana dalam teks dan konteks adalah ahli arkeologi, MikeParker dan
temannya. Dimana ahli mereka telah meneliti sebuah area 3 km dari Stonehenge
berdiri dinding Durrington struktur mirip dengan Stonehenge tapi 20 kali lebih
besar.
Sarana wacana dalam teks adalah tulisan yaitu ditulis untuk dibaca sebagai
deklarasi yang bersifat informal. Komunikasi satu arah ini mengakibatkan
maklum balas tidak langsung (delayed feedback) karena tidak terdapat interupsi
ataupun tanggapan dari partisipan yang hadir. Sebaliknya dimensi wacana dalam
teks adalah tulisan yang ditulis tak perlu dicap (ditulis untuk dibaca sebagai
pemikiran). Sarana ini berkaitan dengan kegiatan menyalurkan komunikasi yang
dilakukan dengan bentuk informasi melalui tulisan.
4.1.3 Hubungan Transitivitas dan Konteks Situasi
Transitivitas adalah perwujudan pengalaman seseorang yang diwujudkan
dalam teks. Selanjutnya, Konteks sosial mengacu kepada segala sesuatu di luar
yang tertulis atau terucap, yag mendampingi bahasa atau teks dalam peristiwa
pemakaian bahasa atau interaksi sosial. Konteks sosial disebut juga konteks
eksternal (Saragih, 2006 : 5).
Universitas Sumatera Utara
68
Transitivitas sangat berkaitan erat dengan pemahaman dari pengalaman yang
mencakup apa yang telah terjadi, apa yang dilakukan seseorang terhadap siapa,
kapan dan bagaimana yang dapat diwujudkan dalam teks sedangkan konteks
situasi merupakan penggabungan antara pelibat, medan dan sarana dengan sebuah
situasi yang akan membangun pemahaman makna yang terkandung dalam sebuah
teks. Berdasarkan sistem transitivitas dan konteks situasi, maka dapat ditarik
beberapa hubungan, yakni sebagai berikut.
a. Keseluruhan tipe proses yang ditemukan dalam teks, yaitu proses material,
proses relasional, proses mental, proses verbal, proses behavioral, dan
proses eksperensial memiliki fungsi masing-masing sehingga dapat
membantu dalam menganalisis konteks sosial berfokus pada konteks
situasi yang merujuk pada ketransitivan dan melihat keseluruhan proses,
partisipan, dan sirkumstan. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa proses yang
mendominasi adalah proses material dan proses relasional.
b. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa proses yang mendominasi adalah proses
material. Pemakaian kata-kata, seperti run, going, helps, enjoy, given, yang
memiliki predikat proses material disebabkan oleh penulis ingin
menunjukkan apa saja yang dilakukan. Pemakaian kata-kata, seperti have,
has, was, is,am, are, is to be,is call. Hal ini menunjuk-kan bahwa pemakai
bahasa dalam teks bacaan buku bahasa Inggris berusaha menggunakan
kata-kata yang bersifat definisi, menjelaskan, atau memaparkan.
c. Partisipan yang terlibat berhubungan dengan bicang wacana. Hal itu
terjadi karena dalam pembahasan sistem transitivitas dapat dilihat
partisipan apa saja yang terlibat dan bagaimana bentuk partisipan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
69
Selanjutnya, partisipan dikategorikan menjadi beberapa kelas berdasarkan
proses yang berhubungan serta mengikat partisipan itu. Dalam hal ini
dapat berupa pelaku dari proses-proses yang ada dan kepada siapa proses-
proses tersebut ditujukan dan disampaikan. Apakah partisipan terlibat
langsung ataupun tidak, dapat dilihat dari analisis sistem transitivitas,
misalnya dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X, disebutkan my
family live in Kuala Lumpur. Dilihat dari kutipan tersebut, dapat dipahami
bahwa penulis mengetahui siapa partisipan yang terlibat, kepada siapa
suratnya akan disampaikan sehingga tidak terjadi kesalahan. Jika dilihat
dari konteks situasi teks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X, khususnya
dalam bidang wacana, maka dapat dilihat siapa saja yang terlibat sebagai
partisipan di dalamnya.
d. Sirkumstan yang ada berupa sirkumstan yang terdiri atas rentang, yakni
dapat berupa jarak atau waktu, lokasi yang mencakup tempat dan waktu,
cara, sebab, lingkungan, penyerta, peran, masalah, dan sudut pandang.
Keseluruhan sirkumstan ini dapat menjelaskan bidang wacana dengan
lebih detail dan jelas.
4.2 Hasil Analisis Data
Pembahasan hasil analisis transitivitas dan konteks sosial yang berfokus pada
konteks situasi sebagai berikut.
4.2.1 Transitivitas Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris Kelas X
Teks bacaan buku bahas Inggris terdapat dua jenis proses yang muncul dalam
semua teks , yakni proses material dan relasional. Secara statistik, persebaran
proses dalam teks bacaan buku bahasa Inggris terlihat gambar berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
70
Gambar 4.1 Persentase Proses dalam Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris
Secara statistik , persentase proses material mendominasi persebaran proses
dalam teks. Pada teks bacaan buku bahasa Inggris, proses yang mendominasi
adalah proses material (33,07%), proses ralasional Identifikasi (25,58%), proses
tingkah laku (8,27%), atribut (7,48%), mental persepsi (3,15%), mental kemauan
(5,91%), verba (5,12%), relasional kepemilikan (5,12%), mental kognisi (4,72%),
mental afeksi (0,79%), dan wujud (0,79%).
Pemunculan proses material yang paling banyak digunakan dalam teks
bacaan buku bahasa Inggris member makna bahwa setiap teks wacana mempunyai
partisipan. Proses material adalah proses kegiatan dan kejadian yang mempunyai
partisipan, misalnya benda atau manusia yang mengambil bahagian atau
melibtkan diri dalam kegiatan dengan adanya pelibat partisipan lainnya. Hal ini
bermakna teks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X semester I menampilkan
pelaku atau penanggung jawab dalam setiap kejadian atau kegiatan yang
berlangsung.
Disamping proses, fungsi ideasional menghadirkan partisipan dalam teks
bacaan buku bahasa Inggris. Partisipan merupakan sesuatu yang dapat diikat oleh
proses. Proses dapat dikaitkan sebagai inti atau pusat yang menarik unsur lain,
33,07
25.58
7,48
5,12
3,150,79
4,72
5,91
5,120,79
8,27Material
Relasiona Identifikasi
Relasiona Artibut
Relasiona Kepemilikan
Mental Persepsi
Mental Afeksi
Mental Kognisi
Mental Kemauan
Universitas Sumatera Utara
71
termasuk partisipan. Karena proses merupakan inti, maka proses sangat menen-
tukan jumlah partisipan yang dapat diikat dalam suatu proses. Dengan sifatnya
yang demikian, proses digunakan sebagai dasar pelabelan partisipan dalam klausa
sehingga muncul partisipan I dan II.Yang dimaksud dengan Partisipan I adalah
Partisipan yang melakukan atau melaksanakan aktivitas atau Proses dan Partisipan
II adalah Partisipan yang kepadanya aktivitas atau Proses ditujukan (Saragih,
2013:70).
Partisipan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu partisipan I
dan partisipan II. Jumlah dan persentase kemunculan kedua partisipan tersebut
dalam teks bacaan buku bahasa Inggris terlihat berikut ini.
Gambar 4.2 Persentase Partisipan I dalam Teks Bacaan Buku Bahasa
Inggris
Berdasarkan gambar 4.2 aspek pelaku dan petanda menjadi aspek partisipan I
yang paling dominan dalam teks bacaan buku bahasa Inggris. Pelaku (29,05%)
dan petanda (29,05%) aspek lain seperti, penyandang (8,57%), pengindera
29,05
12.37
29,05
8,57
5,24
9,05
5,24 1,43
Pelaku
Pengindera
Petanda
Penyandang
Kepemilikan
Petingkah laku
Pembicara
Maujud
Universitas Sumatera Utara
72
(12,37%), petingkah laku (9,05%), pembicara (5,24%), kepemilikan (5,24), dan
maujud (1,43%).
Di samping proses dan partisipan, fungsi ideasional menghadirkan sirkumstan
dalam teks bacaan buku bahasa Inggris. Berikut ditampilkan gambar persebaran
sirkumstan dalam teks bacaan buku bahasa Inggris.
Gambar 4.3 Persentase Partisipan II dalam Teks Bacaan Buku Bahasa
Inggris
Berdasarkan gambar 4.3 partisipan II aspek gol dan nilai menjadi aspek
partisipan II yang paling dominan dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X.
nilai (32,75%) dan gol (32,14%) aspek lain seperti, fenomena (12,50%), atribut
(10,71%), milik (5,95%), dan perkataan (5,85%).
Di samping proses dan partisipan I dan partisipan II, fungsi ideasional
menghadirkan sirkumstan dalam teks bacaan buku bahasa Inggris. Berikut
ditampilkan gambar persebaran sirkumstan dalam teks bacaan buku bahasa
Inggris.
32,14
12,532.75
10,71
5,955,95
Gol
Fenomena
Nilai
Atribut
Milik
Perkataan
Universitas Sumatera Utara
73
Gambar 4.4 Persentase Sirkumstan dalam Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris
Berdasarkan gambar 4.4 aspek lokasi tempat (24,56%) menjadi aspek
sirkumstan yang paling dominan dalam teks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X.
Aspek lain seperti cara (18,30%), penyerta (14,73%), masalah (13,84%), rentang
waktu (11,61%), rentang tempat (0,89%), sebab (8,48%), lokasi waktu (4,02%),
lingkungan (1,79%), peran (0,89%), dan pandangan (0,89%).
Berdasarkan gambar persentase sirkumstan, kegiatan atau kejadian dengan
kehadiran partisipan dan verba memberi tempat bagi aspek lokasi dalam
sirkumstan teks. Artiya, teks menghadirkan klausa yang memiliki lokasi dalam
teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X. Kondisi ini memberi arti pentingnya
proses material, partisipan dan lokasi bagi teks bacaan buku bahasa Inggris kelas
X.
11,61
0,894,02
24.56
8,481,7914,73
0,89
13,84
0,89
18,3
Rentang Waktu
Rentang Tempat
Lokasi Waktu
Lokasi Tempat
Sebab
Lingkungan
Penyerta
Peran
Masalah
Pandangan
Cara
Universitas Sumatera Utara
74
4.2.2 Konteks Situasi
Teks bacaan buku bahasa Inggris mendasarkan teks wacananya dengan
konteks situasi memunculka medan wacana, pelibat wacana, dan sarana wacana.
No Konteks Situasi
Medan Wacana Pelibat Wacana Sarana Wacana
1 Pengenalan diri
Hanna
Hanna, Alia, Carolina,
Ayah dan Ibu Hanna
Tulisan dalam bentuk
deskripsi “pengenalan diri”
2
Pemaparan jati
diri
Saida, Alia, Kakak
Saida, Adik Saida,
Yusuf Islam, Maher
Zein, Siti Hurhaliza dan
Tom Cruise
Tulisan dalam bentuk
deskripsi “jati diri penulis”
3
Simpati Kita dan orang-orang
yang punya masalah
atau kondisi buruk
Tulisan dalam bentuk
deskripsi “simpati terhadap
orang lain”
4
Ucapan selamat Nura dan ayahnya, Joni
dan temannya, Juna
serta sepupu dan
paannya
Tulisan dalam bentuk
deskripsi “mengucapkan
selamat”.
5 Teman baikku Saya dan Dinda Tulisan dalam bentuk
deskripsi “teman baikku”.
6
Taman Nasional
Tanjung Putting
kita yang ingin ke
Taman Nasional
Tanjung Puting
Tulisan dalam bentuk
deskripsi “Taman Nasional
Tanjung Putting”
7
Air Terjun
Niagara
Pengunjung air terjun
Niagara
Tulisan dalam bentuk
deskripsi “pengunjung air
terjun Niagara”
8
Stonehenge ahli arkeologi, Mike
Parker dan temannya
Tulisan dalam bentuk
deskripsi “Rahasia
Stonehenge”
4.2.3 Hubungan Transitivitas dan Konteks Situasi
Berdasarkan sistem transitivitas dan konteks situasi adalah positif dan
semakin erat dan menunjukkan adanya hubungan antara kedua variable. Dengan
mengetahui sistem transitivitas yang ada dalam suatu teks, dapat mempermudah
dalam analisis konteks situasi.
Universitas Sumatera Utara
75
4.3 Diskusi
Berdasarkan pembahasan analisis klausa tipe proses, pada teks bacaan buku
bahasa Inggris kelas X terdapat enam proses yang digunakan, yaitu proses
material, mental, relasional, verbal, tingkah laku, dan wujud. Dari enam proses
tersebut, tipe proses yang dominan digunakan adalah proses material. Dari 8 teks
dalam buku bahasa Inggris kelas X, proses material memperoleh tertinggi, yakni
atau 33,07%. Tingginya penggunaan proses material dalam teks bacaan buku
bahasa Inggris kelas X dapat diinterpretasikan bahwa teks teks bacaan buku
bahasa Inggris kelas X banyak melibatkan aktivitas fisik. Pengarang ingin
menunjukkan kepada pembaca bahwa aktivitas dalam teks bacaan buku bahasa
Inggris kelas X yang menyangkut aktivitas fisik begitu padat. Jika dilihat dari
partisipan I yang mengikat proses material sebagian besar diperankan oleh pelaku
manusia.
Peringkat kedua didominasi oleh proses relasional identifikasi (25,59%). Hal
ini menunjukkan bahwa pemakai bahasa dalam menulis teks bacaan buku bahasa
Inggris kelas X berusaha menghubungkan antara satu entitas dengan
lingkungannya.
Peringkat ketiga adalah proses tingkah laku. Proses ini digunakan dalam teks
bacaan buku bahasa Inggris kelas X yaitu (8,27%). Hal ini dapat dipahami
bahwa semua aktivitas yang terjadi harus berjalan sesuai dengan perintah,
petunjuk, dan persetujuan.
Pringkat keempat ditempati oleh proses relasional atribut. Ditemukan
sebanyak (7,48%). Hal ini menunjukkan bahwa pemakai bahasa dalam menulis
Universitas Sumatera Utara
76
teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X berusaha menghubungkan antara satu
entitas dengan entitas lainnya.
Peringkat kelima didominasi oleh proses mental persepsi (3,15%). Pemakaian
proses mental persepsi dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X dapat
bermakna bahwa dalam pencipta teks, pengarang banyak menggunakan kata-kata
yang menyangkut indra lebih banyak digunakan dalam teks tersebut.
Peringkat keenam mental kemauan (5,91%) proses ini merupakan proses
yang menunjukkan aktivitas yang menyangkut keinginan.
Peringkat ketujuh ditempati oleh proses verbal dengan (5,12%). Proses ini
merupakan proses yang menunjukkan aktivitas yang menyangkut informasi. Hal
ini dapat interpretasikan bahwa dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X
ketika terjadi proses material atau aktivitas fisik maupun mental selalu didahului
dengan informasi dan dialog antarsemua elemen yang ada sehingga informasi
berjalan dengan baik.
Peringkat kedelapan relasional kepemilikan (5,12%), proses ini merupakan
proses yang menunjukkan aktivitas yang menyangkut kepemilikan.
Peringkat kesembilan mental kognisi (4,72%), proses ini merupakan proses
yang menunjukkan aktivitas yang menyangkut informasi aktivitas otak.
Peringkat kesepuluh mental afeksi proses wujud. Proses mental afeksi
(0,79%) ditandai dengan aktifitas hati, seperti mengharap, menyesal merindukan.
Proses wujud menempati peringkat kesepuluh dalam teks bacaan buku bahasa
Inggris kelas X. Ditemukan sebanyak (0,79%). Kemunculan angka (0,79%)
menunjukkan pengarang tidak banyak memaparkan tentang keberadaan suatu
tempat, kejadian, dan sarana prasarana.
Universitas Sumatera Utara
77
Partisipan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu partisipan I, dan
partisipan II. Dari hasil analisis jelas terlihat bahwa urutan dominasi proses sesuai dengan
urutan dominasi partisipan I, yaitu dimulai dari pelaku (29,05%) dan petanda
(29,05%) aspek lain seperti, penyandang (8,57%), pengindera (12,37%),
petingkah laku (9,05%), pembicara (5,24%), kepemilikan (5,24), dan maujud
(1,43%). Demikian juga dengan partisipan II, secara berurut dari nilai (32,75%) dan
gol (32,14%) aspek lain seperti, fenomena (12,50%), atribut (10,71%), milik
(5,95%), dan perkataan (5,85%).
Sirkumstan merupakan lingkungan, sifat, atau lokasi tempat berlangsungnya
suatu proses. Sirkumstan berada di luar jangkauan proses. Oleh karena itu,
sirkumstan berlaku dalam semua jenis proses. Sirkumstan setara dengan
keterangan yang biasanya digunakan dalam tatabahasa tradisional (Saragih,
2006:38, 2013:17). Jadi, sirkumstan berlaku untuk semua jenis proses, tetapi tidak
semua proses diikuti sirkumstan karena sirkumstan berada di luar jangkauan
proses. Jumlah dan persentase kemunculan sirkumstan dalam teks bacaan buku
bahasa Inggris kelas X lokasi tempat (24,56%), cara (18,30%), penyerta (14,73%),
masalah (13,84%), rentang waktu (11,61%), rentang tempat (0,89%), sebab
(8,48%), lokasi waktu (4,02%), lingkungan (1,79%), peran (0,89%), dan
pandangan (0,89%).
Teks bacaan buku Bahasa Inggris mendasarkan teks wacananya dengan konteks
situasi memunculka sarana wacana T1 BI memunculkan sarana wacana yang ditulis
dalam bentuk deskripsi yang menceritakan latar belakang Hana. Teks: T2 BI
memunculkan sarana wacana ini yang ditulis dalam bentuk deskripsi yang menceritakan
jati diri penulis. Teks: T3 BI memunculkan sarana wacana ini yang ditulis dalam bentuk
deskripsi yang menceritakan simpati terhadap orang lain. Teks: T4 BI memunculkan
Universitas Sumatera Utara
78
sarana wacana yang ditulis dalam bentuk deskripsi yang menceritakan ucapan selamat
kepada Huna. Teks: T5 BI memunculkan sarana wacana yang ditulis dalam bentuk
deskripsi yang menceritakan teman baikku. Teks: T6 BI memunculkan sarana wacana
yang ditulis dalam bentuk deskripsi yang menceritakan Taman Nasional Tanjung Puting.
Teks: T7 BI memunculkan sarana wacana yang ditulis dalam bentuk deskripsi yang
menceritakan pengunjung air terjun Niagara. Teks: T8 BI memunculkan sarana wacana
yang ditulis dalam bentuk deskripsi yang menceritakan Rahasia Stonehenge.
Transitivitas sangat berkaitan erat dengan pemahaman dari pengalaman yang
mencakup apa yang telah terjadi, apa yang dilakukan seseorang terhadap siapa, kapan
dan bagaimana yang dapat diwujudkan dalam teks sedangkan konteks situasi
merupakan penggabungan antara pelibat, medan dan sarana dengan sebuah situasi
yang akan membangun pemahaman makna yang terkandung dalam sebuah teks.
Kemunculan tipe proses yang ditemukan dalam teks bacaan buku Bahasa Inggris
kelas X sangat berkaitan erat dalam menganalisis medan wacana (field of discourse).
Keseluruhan tipe proses yang ditemukan dalam data ada enam tipe proses, yakni
proses material, proses mental, proses relasional, proses tingkah laku, proses verbal,
dan terakhir proses wujud. Pelibat wacana (tenor of discourse) sangat berkaitan erat
dengan partisipan yang muncul pada teks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X, hal ini
disebabkan apabila ingin melihat pelibat wacana atau orang-orang yang mengambil
bagian pada teks tersebut maka kemunculan partisipan dalam analisis transitivitas
sangat membantu dalam menganalisis. Medan wacana (field of discourse) dapat
dijelaskan dengan jelas dari kemunculan sirkumstan pada data yakni berupa
sirkumstan peran, cara, lokasi dan sebab. Dengan mengetahui sirkumstan yang
muncul pada teks akan sangat memudahkan dalam menganalisis medan teks,
sehingga dengan mengetahui sistem transitivitas dalam teks maka akan sangat
Universitas Sumatera Utara
79
memudahkan untuk menganalisis konteks situasi karena baik itu proses, partisipan
maupun sirkumstan sangat membantu dalam melihat isi teks tersebut dari segi
konteks situasinya baik itu berupa medan wacana, pelibat wacana maupun sarana
wacana yang digunakan dalam teks eks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X.
Universitas Sumatera Utara
80
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Setelah melakukan penelitian terhadap teks bacaan buku bahasa Inggris kelas
X semester 1, berdasarkan transitivitas dan konteks situasi, maka terdapat
simpulan penelitian.
1. Jenis proses transitivitas yang ditemukan oleh peneliti terdiri atas proses
material, proses relasional identifikasi, proses relasional atribut proses
relasional kepemilikan, proses mental persepsi, proses mental afeksi,
proses mental kognisi, proses mental kemauan, proses tingkah laku, proses
verbal dan terakhir proses wujud. Proses material berada pada tingkat
persentase yang paling dominan di antara proses yang lain. Pemakaian
kata-kata, seperti run, going, helps, enjoy, given, yang memiliki predikat
proses material disebabkan oleh penulis ingin menunjukkan apa saja yang
dilakukan. Proses wujud berada pada tingkat persentase yang paling
sedikit, hal ini menunjukkan pengarang tidak banyak memaparkan tentang
keberadaan suatu tempat, kejadian, dan sarana prasarana. Namun demikian
pemaparan pengalaman tentang keberadaan suatu tempat, kejadian, sarana
dan prasarana yang ada pada teks sehingga lebih cepat memahami cerita.
2. Konteks situasi memunculkan medan wacana, pelibat wacana, dan sarana
wacana. Konteks situasi tergambar dalam teks, hal ini memunculkan
pelibat wacana yang membatasi hal-hal yang bersifat interogatif dan
imperative dalam berbahasa dan bertingkah laku. Sarana wacana ini ditulis
dalam dua versi, yaitu deskripsi
Universitas Sumatera Utara
81
3. Dengan mengetahui sistem transitivitas dalam teks maka akan sangat
memudahkan untuk menganalisis konteks sosial yang berfokus pada
konteks situasi. Proses, partisipan maupun sirkumstan sangat membantu
dalam melihat isi teks dari segi konteks situasinya. Dari aspek konteks
situasi dapat dilihat bahwa teks bacaan buku bahasa Inggris dalam
penggunaan partisipan yang digunakan, melibatkan banyak partisipan
tanpa melihat status dan jarak sosial.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis terhadap permasalahan pada bab I, ada beberapa
saran yang dapat diberikan, yakni sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa peneliti hanya berfokus pada
makna ideasionalnya saja. Di lain pihak makna tektual tidak menjadi fokus
dari peneliti, hal ini dapat menjadi saran untuk para peneliti selanjutnya.
2. Para peneliti selanjutnya disarankan agar meneliti konteks sosial dan
budaya dari tuturan dari berbagai macam jenis teks bacaan sehingga dapat
memperkaya wawasan tentang aplikasi teori LSF.
3. Dengan mengetahui sistem transitivitas dalam teks maka akan sangat
memudahkan untuk menganalisis konteks sosial yang berfokus pada
konteks situasi. Di lain pihak konteks idiologi dan konteks budaya tidak
menjadi fokus pada peneliti, hal ini dapat menjadi saran para peneliti
selanjutnya
Universitas Sumatera Utara
82
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputra, A. 2008. “Linguistik Fungsional Sistemik: analisis Teks Materi
Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD).” Logat: Jurnal Ilnmiah
Bahasa dan Sastra, Volume IV No. 1, April 2008, Halaman 12-21.
Bayanthi, N. 2011. Retorika Dan Sistem Transitivitas Dalam Pidato Pelantikan
Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Tesis. Tidak diterbitkan. Bali:
Universitas Udayana.
Brown, G. dan George Y. 1996. Analisis Wacana (Diindonesiakan I.
Soetikno dari Discourse Analysis). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik, dan Ilmu Sosial. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Butt, dkk. 2000. Using Functional Grammar: An Explorer‟s Guide. Edisi 2.
Sydney: Macquarie University.
Butt, D. dkk. 2003. Using Functional Grammar: An Explorer’s Guide.
Second Edition. Sydney: National Centre for English Language Teaching
and Research Macquarie University.
Charmilasari. 2014. Analisis Struktur Fase dan Makna Interpersonal Pada Wacana Kelas
SMA Neg 1 Makassar: Kajian Linguistik Sistemik Fungsional. Tesis. Tidak
diterbitkan. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Darmayanti. 2012. The Language Metafunctions of Texts used as English
Teaching Materials for Water Resources Engineering Students School of
Eggins, S. 2004. An Introduction to Syatemic Functional Linguistics. Second
Edition. London-New York: Continuum. Engineering Universitas
Brawijaya. Tesis pada Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Program
Pascasarjana, Universitas Negeri Malang.
Eggins, S. 2004. An Introduction to Syatemic Functional Linguistics. Second
Edition. London-New York: Continuum.
Fairclough, Norman. 1992. Discorse and Social Change. Cambridge: Polity Press.
Gerot, L. And Wignell, P. (1994). Making Sense of Functional Grammar. Sidney:
Antipodean Educational Enterprise (AEE).
Gregory, M. 1967. Aspects Of Varieties Differentiation Dalam Journal Of
Linguistics 3.
Universitas Sumatera Utara
83
Halliday, M.A.K. 2002. Linguistic Studies of Text and Discourse. London-New
York: Continuum.
Halliday, M.A.K. 1994. An Introduction to Functional Grammar. Second Edition.
London: Edward Arnold.
Halliday, M.A.K. 1985. “Systemics Background”. Dalam Benson, J. D. and W.S.
Greaves (eds) Systemic Perpectives on Discourse, Vol. I, Norwood:
Ablex Publishing, 1-15.
Halliday, M.A.K. 1975. Learning How to Mean: Explorations in the Development
of Language. London: Edward.
Halliday, M.A.K. dan Christian M.I.M. Matthiessen. 2006. Construing Experience
Through Meaning: A Language-based Approach to Cognition. London-
New York: Continuum.
Halliday, M.A.K. dan J.R. Martin. 1993. Writing Science: Literacy and Discursive
Power. Edisi Taylor and Francis Group. London-New York: Routledge.
Halliday, M.A.K. dan Ruqaiya Hasan. 1989. Language, Context, and Text:
Aspects of Language in a Social-semiotic Perspective. Oxford: Oxford
University Press.
Martin, J.R. 2013. “Embedded literacy: Knowledge as meaning.” Dalam
Linguistik and Education 24 (2013) 23-37.
Martin, J.R. 1992. English Text: System and Structure. Amsterdam: John
Benjamins.
Miles, H.B, Huberman, A.M, dan Saldana, J. 2014. Qualitative Data Analysis, A
Methods Sourcebook Edition 3. USA : Sage Publication
Muksin, 2016. “Kajian Transitivitas Teks Terjemahan Takepan Serat Menak
Yunan dan Kotribusinya terhadap Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Berbasis Teks di SMP: Analisis Berdasarkan Linguistik Fungsional
Sistemik”. Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa, Vol. 2, No. 2 Oktober 2016,
Halaman 253-270.
Saragih, A. 2011. “Peran Kearifan budaya lokal dalam Pembangunan Bahasa dan
Karakter Bangsa.” Medan Makna: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan
Kesastraan, Nomor 2 Volume IX, Halaman14-27.
Saragih, A. 2006. Bahasa dalam Konteks Sosial. Medan: Pascasarjana Unimed.
Sinar, S. 2008. Teori dan Analisis Wacana: Pendekatan Sistemik- Fungsional.
Medan: Pustaka Bangsa Press.
Universitas Sumatera Utara
84
Sinar, S. 2004. “Ideologi Wacana Kekuasaan: Daya Semiotik Ideasional dan
Interpersonal”
Sinar, Silvana. 2003. “Konteks Situasi Wacana dalam Teks.” Studi Kultura,
Nomor 3 Tahun 2, Februari 2003, Halaman 229-241.
Sinar, S. 2002. Phasal and Experiential Realisations in Lecture Discourse: A
Systemic Functional Analysis. Disertasi pada Faculty of Languages and
Linguistics University of Malaya.
Tim Penyusun Kurikulum 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Universitas Sumatera Utara
85
Lampiran
1. Teks bacaan buku bahasa Inggris kelas x terbitan kementerian pendidikan dan
kebudayaan tahun 2013
1. Teks 1 BI: An email from Hannah
Universitas Sumatera Utara
86
2. Teks 2 BI: A letter from Saidah
Universitas Sumatera Utara
87
3. Teks 3 BI: Showing Care
Universitas Sumatera Utara
88
4. Teks 4 BI: Congratulation
Universitas Sumatera Utara
89
Universitas Sumatera Utara
90
5. Teks 5 BI: My Best Friend
Universitas Sumatera Utara
91
6. Teks 6 BI: Tanjung Putting Nasional Park
Universitas Sumatera Utara
92
7. Teks 7 BI: Visiting Niagara Falls
Universitas Sumatera Utara
93
Universitas Sumatera Utara
94
8. Teks 8 BI: An email from Hannah
Universitas Sumatera Utara
95
Universitas Sumatera Utara
96
2. Analisis transitivitas teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X
1. Teks 1 BI: An email from Hannah
1. Hello, Alia! Let me introduce myself.
Hello, Alia! Let me introduce myself.
hello Alia Let me introduce myself
halo Alia Izinkan aku memperkenalkan diri
Proses: Mental, Persepsi Pelaku Proses: Material Gol
2. My name is Hannah.
My name is Hannah.
My name is Hannah
namaku adalah Hannah
Petanda Proses: Relasional, Identifikasi Nilai
3. I know your name from my friend, Caroline.
I know your name from my friend, Caroline.
I know your name from my friend Carolina
saya tahu namamu dari temanku, Carolina
Pengindera Proses: Mental, Kognisi Gol Sirkumstan: Sebab
4. She told me
She told me
She told me
Dia memberitahu ku
Pembicara Proses: Verbal Penerima
5. that you would like to have more pen pals from the US.
that you would like to have more pen pals from the US.
that you would like to have more pen pals from the US
kau akan punya sahabat pena lagi dari Amerika
Pemilik Proses: Milik Milik Sirkumstan: Lokasi, Tempat
6. I did really like to be your E-pal.
I did really like
I did really like
Saya benar-benar ingin
Pengindera Sirkumstan: Cara Proses: Mental: Kemauan
7. to be your E-pal.
to be your E-pal.
to be your E-pal
menjadi sahabat penamu
Proses: Relasional, Identifikasi Nilai
Universitas Sumatera Utara
97
8. You sound really cool!
You sound really cool!
You sound Really cool
Kau terlihat sangat keren
Maujud Proses: wujud Sirkumstan: Cara
9. I guess
I guess
I Guess
Ku Pikir
Pengindera Proses: Mental, Persepsi
10. I’d better tell you something about myself first.
I’d better tell you something about myself first.
I'd better tell you something about myself
Aku lebih baik memberitahu mu sesuatu ttg diriku
Pembicara Sirkusmtan:
Cara
Proses:
Verbal Pebermanfaat Perkataan
Sirkumstan:
Masalah
11. I’m 16 years old
I’m 16 years old
I' m 16 years old
saya berusia 16 tahun
Petanda Proses: Relasional, Identifikasi Nilai
12. and I attend Thomas Edison High School here in Minneapolis,
Minnesota,USA.
and I attend Thomas Edison High School here in Minneapolis, Minnesota,USA.
and I attend
Thomas E School here in
Mineapolis USA
dan Saya sekolah
di sekolah Thomas Edison di
sini di Mineapolis, Amerika
Petingkah Laku Proses: Tingkah Laku Sirkumstan: Lokasi, Tempat
13. I have two brothers and two half sisters
I have two brothers and two half sisters
I have two brothers and two half sister
Saya punya dua abang dan dua adik tiri perempuan
Pemilik Proses: Kepemilikan Milik
Universitas Sumatera Utara
98
14. and I’m the middle child.
and I’m the middle child.
and I' m the middle child
dan Saya adalah anak pertengahan
Petanda Proses: Relasional, Identifikasi Nilai
15. My father died a few years ago
My father died a few years ago
My father died a few years ago
Ayahku sudah meninggal beberapa tahun yang lalu
Petingkah Laku Proses: Tingkah Laku Sirkumstan: Rentang, Waktu
16. so my mother runs the house and the family business.
so my mother runs the house and the family business.
so my mother runs the house and the family business
jadi ibuku mengelola bisnis keluarga
Pelaku Proses: Metarial Gol
17. My father was a barista.
My father was a barista.
My father was a barista
Ayahku Adalah seorang barista
Petanda Proses: Relasional, Identifikasi Nilai
18. I have lots of hobbies.
I have lots of hobbies.
I have lots of hobbies
Saya punya banyak hobi
Pemilik Prosess: Kepemilikan Milik
19. I like music – mostly classical music and folk music – but I don’t play an
instrument.
I like music – mostly classical music and folk music
I like music mostly classical music and folk music
saya suka musik terutama yang klasik dan tradisional
Pengindera
Proses: Mental,
Kemauan Fenomena Sirkumstan: Masalah
20. but I don’t play an instrument.
but I don’t play an instrument.
but I don't play an instrument
tapi saya tidak bisa memainkan alat musik/instrument
Pelaku Proses: Material Gol
Universitas Sumatera Utara
99
21. I like sports, especially tennis and basketball.
I like sports, especially tennis and basketball.
I like sports especially tennis and basketball
saya suka olahraga khususnya tenis dan bola basket
Pengindera
Proses: Mental,
Kemauan Fenomena Sirkumstan: Masalah
22. At school I’m in the basketball team
At school I’m in the basketball team
At school I' m
in the basketball
team
di sekolah saya
anggota tim bola
basket
Sirkumstan: Lokasi, Tempat Petanda
Proses: Relasional
Identifikasi Nilai
23. and I spend most of my extra-curricular time
and I spend most of my extra-curricular time
and I spend most of my extra-curricular time
dan Saya menghabiskan waktu kegiatan ekstrakurikuler
Pelaku Proses: Material Sirkumstan: Rentang Waktu
24. playing basket ball.
playing basket ball.
playing basket ball
dengan bermain bola basket
Proses: Metarial Gol
25. I’m into animals very much.
I’m into animals very much.
I' M into animal very much
saya sangat menyukai hewan suka sekali
Pengindera Proses: Mental, Persepsi Fenomenon Sirkumstan: Cara
26. My sister and I have three dogs, a rabbit and an iguana
My sister and I have three dogs, a rabbit and an iguana
My sister and I have three dogs, a rabbit and iguana
aku dan adikku punya
tiga anjing, satu kelinci dan satu
iguana
Pemilik Proses: Kepemilikan miliki
Universitas Sumatera Utara
100
27. They need lots of attention as you can imagine.
They need lots of attention as you can imagine.
they need lots of attention as you can imagine
Mereka butuh banyak
perhatian/perawatan seperti yg kau tahu
Pengindera Proses: Mental,
Kemauan Fenomenon
Sirkumstan:
Pandangan
28. At school, I have many among friends who were not fully fluent in English
At school, I have many among friends who were not fully fluent in English
at school I have
many among friends who were
not fully fluent in English
di sekolah saya punya banyak di antara teman2 yang
tidak lancar berbahasa Inggris
Sirkumstan:
Lokasi, Tempat Pemilik
Proses: Relasional,
Kepemilikan Sirkumstan: Lingkungan
29. Their family moved here from Asia.
Their family moved here from Asia.
Their family moved here from Asia
Keluarga mereka pindah kesini dari Asia
Petingkah Laku Proses: Tingkah Laku Sirkumstan: Lokasi, Tempat
30. I enjoy talking to them about our different cultures.
I enjoy talking to them about our different cultures.
I enjoy talking to them about our different
cultures
saya menikmati ngobrol dengan
mereka
tentang perbedaan
budaya
Pengindera Proses: Mental, Afeksi Fenomenon Sirkumstan: Masalah
31. My favorite subjects at school are art and geography
My favorite subjects at school are art and geography.
My favorite subjects at school are art and geography
pelajaran favoritku di sekolah adalah seni dan geografi
Petanda
Sirkumstan:
Lokasi, Tempat
Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai
32. I think
I think
I think
Ku rasa
Pengindera Proses: Mental, Kognisi
Universitas Sumatera Utara
101
33. I’d like to become a park ranger when I graduate
I think I’d like to become a park ranger when I graduate,
I' d like to become a park ranger when I graduate
aku akan jadi penjaga hutan nanti tamat sekolah
Penyandang Proses: Relasional,
Atribut Atribut
Sirkumstan: Rentang,
Waktu
34. perhaps work for the National Parks Service.
perhaps work for the National Parks Service.
Perhaps work for the National Parks Service
Mungkin kerja untuk layanan taman nasional
Sirkumstan: Rentang, Waktu Proses: Material Sirkumstan: Sebab
35. I haven’t got much interest in fashion,
I haven’t got much interest in fashion
I haven't got much interest in fashion
saya gak terlalu terlalu soal fashion
Pengindera Proses: Mental, Persepsi Sirkumstan: Masalah
36. although we have ‘Mall of America,’ the biggest mall in Minnesota.
although we have ‘Mall of America,’ the biggest mall in Minnesota
although we have
Mall of
America the biggest mall in Minnesota
meskipun kami punya mal 'Amerika' mall terbesar di Minesota
Pemilik
Proses: Relasional,
Kepemilikan Milik Sirkumstan: Lokasi, Tempat
37. We can reach the mall very easily.
We can reach the mall very easily.
We can reach the mall very easily
Kita bisa menuju ke mall dengan mudah
Pelaku Proses: Material Sirkumstan: Lokasi, Tempat
38. A commuter train runs every 15 minutes,
A commuter train runs every 15 minutes,
A commuter train runs every 15 minutes
Kreta api komuter lewat tiap 15 menit
Pelaku Proses: Material Sirkumstan: Rentang, Waktu
39. buses also come from different directions.
buses also come from different directions.
Buses also come from different directions
Bus juga lewat dari berbagai jurusan
Pelaku Proses: Material Sirkumstan: Rentang, Tempat
Universitas Sumatera Utara
102
40. We can also drive to the mall.
We can also drive to the mall
We can also drive to the mall
Kita juga bisa naik mobil sendiri ke mall
Pelaku Proses: Material Sirkumstan: Lokasi, Temat
41. It’s much faster than
It’s much faster than
It s much faster than
Itu jauh lebih cepat ketimbang
Penyandang Pros: Relasional, Atribut Atribut Sirkumstan:
Masalah
42. going there
going there
going there
pe rgi kesana
Proses: Material Sirkumstan: Lokasi, Tempat
43. I don’t like reading
I don’t like reading
I don’t like reading
saya tidak suka membaca
Pengindera Proses: Mental, Kemauan Fenomena
44. but I love drawing and painting.
but I love drawing and painting.
But I love drawing and painting
Tapi Saya suka menggambar dan melukis
Pengindera Proses: Mental, Kemauan Fenomena
45. Please
Please
Please
Silahkan
Proses: Tingkah Laku
46. drop me a line, Alia!
drop me a line, Alia!
drop me a line Alia
balas surat ke aku Alia
Proses: Material Penerima Gol Pelaku
Universitas Sumatera Utara
103
47. Can’t wait
Can’t wait
Can't wait
Gak sabar menunggu
Proses Material
48. to hear from you!
to hear from you!
to hear from you
kabar darimu
Proses: Tingkah Laku Sirkumstan: Masalah
I. Proses
No Jenis Proses Jumlah Persentase (%)
1 Material 13 27.08
2 Relasional
Indetifikasi 7 14.58
Atribut 2 4.17
Kepemilikan 6 12.50
3 Mental
Persepsi 4 8.33
Afeksi 1 2.08
Kognisi 2 4.17
Kemauan 6 12.50
4 Verbal 2 4.17
5 Wujud 0 0.00
6 Tingkah Laku 5 10.42
Total 48 100.00
II. Partisipan
No Jenis Partisipan I Jumlah Persentase (%)
1 Pelaku 10 23.26
2 Pengindera 13 30.23
3 Petanda 6 13.95
4 Penyandang 2 4.65
5 Kepemilikan 6 13.95
6 Petingkah laku 3 6.98
7 Pembicara 2 4.65
8 Maujud 1 2.33
Total 43 100
No Jenis Partisipan II Jumlah Persentase (%)
1 Gol 6 22.22
2 Fenomena 7 25.93
3 Nilai 7 25.93
Universitas Sumatera Utara
104
4 Atribut 2 7.41
5 Milik 4 14.81
6 Perkataan 1 3.70
Total 27 100
III. Sirkumstan
No Sirkumstan Jumlah Persentase (%)
1 Rentang Waktu 5 16.13
Tempat 1 3.23
2 Lokasi Waktu 0 0.00
Tempat 10 32.26
3 Sebab 2 6.45
4 Lingkungan 1 3.23
5 Penyerta 0 0.00
6 Peran 0 0.00
7 Masalah 7 22.58
8 Pandangan 1 3.23
9 Cara 4 12.90
Total 31 100
2. Teks 2 BI: A letter from Saidah
1. It was very interesting
It was very interesting
It was very interesting
Itu
sangat menarik
Petanda Proses: Relasional, Identifikasi Sirkumstan: Cara Nilai
2. to read your letter about yourself and your hometown.
to read your letter about yourself and your hometown.
to read your letter about yourself and your hometown
membaca suratmu tentang kau dan kampungmu
Proses: Material Gol Sirkumstan: Masalah
3. I would really like
I would really like
I would really like
aku sungguh mau
Pengindera Sirkumstan: Cara Proses: Mental, Kemauan
Universitas Sumatera Utara
105
4. to be your pen friend.
to be your pen friend.
to be your pen friend.
Jadi sahabat penamu
Proses: Relasional, Identifikasi Nilai
5. I’m a sixteen-year-old school student from Johor Bahru in Malaysia.
I’m a sixteen-year-old school student from Johor Bahru in Malaysia.
I ’m
a sixteen-year-
old school student from Johor Bahru in Malaysia.
saya siswa 16 tahun dari Johor Malaysia
Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai Sirkumstan: Lokasi, Tempat
6. Actually I attend an Islamic boarding school just outside the city
Actually I attend an Islamic boarding school just outside the city
Actually I attend
an Islamic
boarding school just outside the city
sebenarnya aku sekolah di pesantren yang ada di luar kota
Sirkumstan:
Cara Pelaku
Proses:
Material Gol
Sirkumstan: Lokasi,
Tempat
7. but my family live in Kuala Lumpur.
but my family live in Kuala Lumpur.
but my family live in Kuala Lumpur.
tapi keluargaku tinggal di Kualalumpur
Pelaku Proses: Material Sirkumstan: Lokasi, Tempat
8. My eldest sister is a medical doctor.
My eldest sister is a medical doctor.
My eldest sister is a medical doctor
kakakku yg cewek adalah seorang dokter
Petanda Proses: Relasional, Identifikasi Nilai
9. She will get married soon.
She will get married soon.
She will get married soon.
dia akan nikah gak lama lagi
Pelaku Proses: Material Sirkumstan: Rentang, Waktu
Universitas Sumatera Utara
106
10. My younger brother is an elementary school student in KL
My younger brother is an elementary school student in KL
My younger brother Is
an elementary
school student in KL
adik cowokku adalah siswa SD di Kualalumpur
Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai
Sirkumstan: Lokasi,
Tempat
11. but he often writes to me via email.
but he often writes to me via email.
but he often writes to me via email
tapi dia sering nulis email ke aku
Pelaku
Sirkumstan:
Cara
Proses
Material Gol Sirkumstan: Cara
12. My favorite subjects are social sciences.
My favorite subjects are social sciences.
My favorite subjects are social sciences.
pelajaran favoritku adalah Ilmu-ilmu sosial
Petanda Proses: Relasional, Identifikasi Nilai
13. I like history very much
I like history very much
I like History
aku suka sejarah
Pengindera Proses: Mental, Kemauan Sirkumstan: Cara
14. it helps me
it helps me
it helps me
sejarah membantu ku
Pelaku Proses: Material Gol
15. know more how different countries existed in the past.
know more how different countries existed in the past.
Know more how different countries existed in the past
Tahu banyak hal Berbagai negara yang pernah ada di zaman lampau
Proses: Mental, Kognisi Fenomena
Universitas Sumatera Utara
107
16. At school we are supposed to use English at all times,
At school we are supposed to use English at all times,
At school we are supposed to use English at all times,
di sekolah kami diharuskan pakai bahasa Inggris sepanjang waktu
Sirkumstan:
Lokasi,
Tempat
Pelaku Proses: Material Gol Sirkumstan:
Rentang, Waktu
17. even when we are in the dormitory
even when we are in the dormitory
even when we are in the dormitory
bahkan ketika kami berada di asrama
Sirkumstan:
Lokasi, Waktu Petanda
Proses: Relasional,
Identifikasi
Sirkumstan: Lokasi,
Tempat
18. so we have become quite fluent
so we have become quite fluent
so We have become quite fluent
jadi kami jadi cukup lancar
Penyadang
Proses: Relasional,
Atribut Sirkumstan: Cara Atribut
19. although sometimes we slip back into Malay, which is our mother tongue.
although sometimes we slip back into Malay, which is our mother tongue.
although sometimes we slip back
into Malay, which is our
mother tongue
meski terkadang kami terpeleset
ke dalam bahasa Melayu,
bahasa utama kami
Sirkumstan: Cara Pelaku
Proses:
Material Sirkumstan: Lingkungan
20. for hobbies, I’m really
for hobbies, I’m really
for hobbies, I m really
soal hobi, aku paling
Sirkumstan: Masalah Penyadang Proses: Relasional,
Identifikasi Sirkumstan: Cara
21. into songs and music.
into songs and music.
into songs and music
suka lagu2 sama musik
Proses: Mental,
Kemauan Fenomenon
Universitas Sumatera Utara
108
22. My favorite singer is Yusuf Islam whose former name was Cat Steven.
My favorite singer is Yusuf Islam whose former name was Cat Steven.
My favorite singer is Yusuf Islam whose former name
was Cat Steven.
penyanyi favoritku adalah Yusuf Islam yang dulu namanya itu
Cat Steven
Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai Sirkumstan: Masalah
23. He’s so cool!
He’s so cool!
He s so cool
Dia itu sangat keren!
Penyadang Proses: Relasional, Atribut Sirkumstan: Cara Atribut
24. Another singer I like is Maher Zain with his religious songs.
Another singer I like is Maher Zain with his religious songs.
another singer I like is Maher Zein with his
religion songs
penyanyi lain yang
saya suka adalah Maher Zein
dengan lagu2
religinya
Petanda Proses; Relasional,
Identifikasi Nilai
Sirkumstan:
Penyerta
25. My favorite Malay singer is of course Siti Nurhaliza.
My favorite Malay singer is of course Siti Nurhaliza.
My favorite Malay singer is of course Siti Nurhaliza.
penyanyi Melayu
favoritku adalah tentu Siti Nurhaliza.
Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi Sirkumstan: Cara Nilai
26. I also like watching movies, especially comedies.
I also like watching movies, especially comedies.
I also like watching movies especially comedies
aku juga suka nonton film khususnya film komedi
Pengindera Proses: Mental,
Kemauan Fenomenon
Sirkumstan: penyerta
27. The actor I like best is Tom Cruise.
The actor I like best is Tom Cruise.
The actor I like best is Tom Cruise
Aktor paling kusuka adalah Tom Cruise
Petanda Proses; Relasional, Identifikasi Nilai
Universitas Sumatera Utara
109
28. I’m really into books.
I’m really into books.
I ‘m really Into books
saya paling menyukai buku2
Petanda Proses: Relasional, Identifikasi Sirkumstan: Cara
29. I like reading novels and short stories, mostly by Malay authors who you
probably haven’t heard of.
I like reading novels and short stories, mostly by Malay authors who you probably
haven’t heard of.
I like
reading novels
and short
stories,
mostly by Malay authors who
you probably haven’t heard of
aku suka baca novel
sama cerpen
terutama karangan penulis
Malaysia yang mungkin kau
belum mengenalnya
Pengindera Proses: Mental,
Kemauan Fenomenon Sirkumstan: Penyerta
30. I like some writers in English, like JK Rowling and Indonesian writers too,
like Andrea Hirata and Ahmad Fuadi.
I like some writers in English, like JK Rowling and Indonesian writers too, like Andrea
Hirata and Ahmad Fuadi.
I like some writers
in English
like JK Rowling and Indonesian writers
too like Andrea Hirata and Ahmad
Fuadi
aku suka pengarang2
Inggris
seperti JK Rowling dan pengarang
Indonesia juga lho seperti Ahmad Fuadi
dan Andrea Hirata
Pengindera Proses: Mental,
Kemauan Fenomenon Sirkumstan: Penyerta
31. My dream, when I’m older, is to be a writer of science fiction books set in the
distant future.
My dream, when I’m older, is to be a writer of science fiction books set in the distant
future.
My dream when I'm older is to be
a writer of sicence
fiction books set in the
distant future
impianku nanti pas sudah dewasa mau jadi penulis buku fiksi ilmiah
tentang masa depan
Petanda Sirkumstan: Sebab Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai
Universitas Sumatera Utara
110
32. I’d really love to come to Indonesia some day
I’d really love to come to Indonesia some day
I'd really love to come to Indonesia
aku benar2 kepengen datang ke Indonesia
Pelaku Sirkumstan: Cara Proses: Material Sirkumstan: Lokasi, Tempat
33. I heard that
I heard that
I heard that
Ku dengar bahwa
Petingkah Laku Proses: Tingkah Laku -
34. it has the largest number of Muslims of any country.
it has the largest number of Muslims of any country.
it has the largest number of
muslims of any country
Indonesia punya penduduk muslim terbesar di dunia
Pemilik Proses: Relasional,
Kepemilikan Milik
Sirkumstan:
Lokasi, Tempat
35. A book that I’ve just read mentions
A book that I’ve just read mentions
A book that I’ve just read mentions
buku yang kubaca menyatakan
Pembicara Proses Verbal
36. that there are some magnificent places to visit, such as, Bali, Sulawesi, Papua
and Borneo!
that there are some magnificent places to visit, such as, Bali, Sulawesi, Papua and
Borneo!
that there are some magnificent
places to visit
such as, Bali, Sulawesi,
Papua and Borneo!
bahwa - ada beberapa tempat
bagus buat dikunjungi
seperti Bali, Sulawesi,
Papu dan Borneo!
- - Proses: Wujud Maujud Sirkumstan Penyerta
37. What about you, do you want to visit my country?
What about you, do you want to visit my country?
what about you do you want to visit my country?
gimana dengan kamu? kau mau berkunjung ke negaraku?
Sirkusmtan: Masalah Pelaku Proses Material Gol
Universitas Sumatera Utara
111
I. Proses
No Jenis Proses Jumlah Persentase (%)
1 Material 10 26.32
2 Relasional
Identifikasi 14 36.84
Atribut 2 5.26
Kepemilikan 1 2.63
3 Mental
Persepsi 0 0.00
Afeksi 0 0.00
Kognisi 2 5.26
Kemauan 6 15.79
4 Verbal 1 2.63
5 Wujud 1 2.63
6 Tingkah Laku 1 2.63
Total 38 100.00
II. Partisipan
No
Jenis
Partisipan I Jumlah Persentase (%)
1 Pelaku 9 27.27
2 Pengindera 5 15.15
3 Petanda 12 36.36
4 Penyandang 3 9.09
5 Kepemilikan 1 3.03
6 Petingkah laku 1 3.03
7 Pembicara 1 3.03
8 Maujud 1 3.03
Total 33 100
No
Jenis
Partisipan II Jumlah Persentase (%)
1 Gol 6 24.00
2 Fenomena 5 20.00
3 Nilai 11 44.00
4 Atribut 2 8.00
5 Milik 1 4.00
6 Perkataan 0 0.00
Total 25 100
Universitas Sumatera Utara
112
III. Sirkumstan
No Sirkumstan Jumlah Persentase (%)
1 Rentang Waktu 2 5.71
Tempat 0 0.00
2 Lokasi Waktu 1 2.86
Tempat 8 22.86
3 Sebab 1 2.86
4 Lingkungan 1 2.86
5 Penyerta 5 14.29
6 Peran 0 0.00
7 Masalah 4 11.43
8 Pandangan 0 0.00
9 Cara 13 37.14
Total 35 100
3. Teks 3 BI: Showing Care/Sympathy
1. Sympathy expression is an expression or feeling of pity and sorrow when we
know and see people are unlucky, have trouble, or are in bad condition.
Sympathy expression is an expression or feeling of pity and sorrow when we know and see
people are unlucky, have trouble, or are in bad condition.
sympathy
expression is
an expression or feeling of
pity and sorrow when we
know and see people are
unlucky, have trouble, or are
in bad condition.
when we know and see
people are unlucky, have
trouble, or are in bad
condition.
Simpati adalah sebuah ekspresi atau perasaan
kasihan dan sedih
ketika tahu dan melihat
orang tidak beruntung,
kena masalah atau dalam
keadaan buruk
Petanda Proses Relasional,
Identifikasi Nilai Sirkumstan: Penyerta
2. Sympathy expression is an expression or feeling of pity
Sympathy expression is an expression or feeling of pity
sympathy expression is an expression or feeling of pity
Simpati adalah ekspresi atau perasaan sedih
Petanda Proses: Relasional, Identifikasi Nilai
3. when we know
when we know
when we know
ketika kita tahu
Sirkumstan: Lokasi, Waktu Pengindera Proses: Mental Kognisi
Universitas Sumatera Utara
113
4. and see
and see
and see
dan melihat
Proses: Mental Persepsi
5. people are unlucky
people are unlucky
people are unlucky
orang2 tidak beruntung
Petanda Proses: Relasional, Identifikasi Nilai
6. Sympathy expression is an expression or feeling of pity and sorrow when we
know and see people are unlucky, have trouble, or are in bad condition.
have trouble, or are in bad condition.
have trouble or in bad condition
punya masalah atau dalam kondisi buruk
Proses: Relasional, Kepemilikan Milik
7. For example, our friend is sad because his/her grandfather is sick.
8. We can entertain him/her by showing sympathy.
We can entertain him/her by showing sympathy.
we can Entertain him/her by showing sympathy
kita bisa menghibur Nya dengan menunjukkan simpati/peduli
Pelaku Proses: Material Gol Sirkumstan: Cara
9. By expressing sympathy, we want to show our concern or care for other
people’s condition.
By expressing sympathy, we want to show our concern or care for other people’s
condition.
by expressing
sympathy we want to show
our concern
or care
for other people's
condition
dengan
menunjukkan
simpati
kita ingin
menunjukkan
kepedulian
kita
untuk kondisi orang
lain
Sirkumstan: Cara Pelaku Proses: Material Gol Sirkumstan: Sebab
For example, our friend is sad because his/her grandfather is sick.
for example our friend is sad because his/her
grandfather is sick.
misalnya teman kita sedih karena kakek atau
neneknya sakit
Sirkumstan: Penyerta Penyandang Proses: Relasional,
Atribut Atribut Sirkumstan: Sebab
Universitas Sumatera Utara
114
10. The purpose of expressing sympathy is to comfort people who have trouble or
are in bad conditions.
The purpose of expressing sympathy is to comfort people who have trouble or are in bad
conditions.
The purpose of
expressing sympathy is
to comfort people who have trouble or are
in bad conditions.
tujuan menunjukkan
simpati adalah
untuk menyenangkan orang2 yang punya
masalah atau dalam kondisi buruk
Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai
11. It is also aimed to let
It is also aimed to let
it is also aimed to let
itu juga ditujukan agar
Pelaku Proses: Material
12. people know that we care for them
people know that we care for them
People Know that we care for them
mereka Tahu bahwa kita peduli kepada mereka
Pengindera Proses: Mental, Kognisi Fenomena
13. We can express sympathy directly to him/her orally by saying something
supportive
We can express sympathy directly to him/her orally by saying something supportive
we can express sympathy directly to
him/her
Orally by saying
something
supportive
kita bisa menyatakan simpati secara
langsung
kepada
mereka
secara lisan dengan
kata2 menguatkan
Pembicara Proses:
Verbal Penerima
Sirkumstan:
Cara Resipen Sirkumstan: Cara
14. In this way, we let our friend know that we know about his/her sadness
In this way, we let our friend
in this way We let our friend
dengan cara ini kita membuat teman kita
Sirkumstan: Cara Pelaku Proses: Material Gol
15. know that
know that
know that
tahu bahwa
Proses: Mental, Kognisi
Universitas Sumatera Utara
115
16. we know about his/her sadness
we know about his/her sadness
we know about his/her sadness
kita tahu kesedihannya
Pengindera Proses: Mental, Kognisi Sirkumstan: Masalah
17. and we let our friend
and we let our friend
and we let our friend
dan kita menjadikan teman kita
Pelaku Proses: Material Gol
18. know that we care and want to help him/her.
know that we care and want to help him/her.
know that we care and want to help him/her.
tahu bahwa kita peduli dan ingin membantunya
Proses: Mental, Kognisi Fenomena
19. If the person who is in trouble is far from us
If the person who is in trouble is far from us
if the person who is in trouble Is far from us
jika orang yang punya masalah jauh dari kita
Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi
Sirkumstan: Lokasi,
Tempat
20. we can send him/her a letter, postcard, short message service (sms), or email
we can send him/her a letter, postcard, short message service (sms), or email
we can send him/her a letter, postcard, short message
service (sms), or email
kita bisa mengirimi Nya surat, kartu pos, sms atau email
Pelaku Proses: Material Penerima Gol
21. to show our care/ sympathy.
to show our care/ sympathy.
to show our care/sympathy
untuk menunjukan simati kami
Proses: Material Gol
Universitas Sumatera Utara
116
I. Proses
No Jenis Proses Jumlah Persentase (%)
1 Material 7 33.33
2 Relasional
Identifikasi 5 23.81
Atribut 1 4.76
Kepemilikan 1 4.76
3 Mental
Persepsi 1 4.76
Afeksi 0 0.00
Kognisi 5 23.81
Kemauan 0 0.00
4 Verbal 1 4.76
5 Wujud 0 0.00
6 Tingkah Laku 0 0.00
Jumlah 21 100
II. Partisipan
No Jenis Partisipan I Jumlah Persentase (%)
1 Pelaku 6 37.50
2 Pengindera 3 18.75
3 Petanda 5 31.25
4 Penyandang 1 6.25
5 Kepemilikan 0 0.00
6 Petingkah laku 0 0.00
7 Pembicara 1 6.25
8 Maujud 0 0.00
Total 16 100
No Jenis Partisipan II Jumlah Persentase (%)
1 Gol 6 42.86
2 Fenomena 2 14.29
3 Nilai 4 28.57
4 Atribut 1 7.14
5 Milik 1 7.14
6 Perkataan 0 0.00
Total 14 100
Universitas Sumatera Utara
117
III. Sirkumstan
No Sirkumstan Jumlah Persentase (%)
1 Rentang Waktu 0 0.00
Tempat 0 0.00
2 Lokasi Waktu 1 9.09
Tempat 1 9.09
3 Sebab 2 18.18
4 Lingkungan 0 0.00
5 Penyerta 2 18.18
6 Peran 0 0.00
7 Masalah 1 9.09
8 Pandangan 0 0.00
9 Cara 4 36.36
Total 11 100
4. Teks 4 BI: Congratulations!
1. Nura arrives in a big city
Nura arrives in a big city
Nura arrives in a big city
Nura tiba di kota besar
Pelaku Proses: Material Sirkumstan: Lokasi, Tempat
2. to help her parents
to help her parents.
to help her parents
untuk membantu kedua orangtuanya
Proses: Material Gol
3. settle their debts.
settle their debts.
Settle their debts
melunasi utang2 nya
Proses: Material Gol
4. She moves into Juna’s house as a hired servant.
She moves into Juna’s house as a hired servant.
She moves into Juna's house as a hired servant
dia pindah ke rumah Juna sebagai pembantu rumah
Pelaku Proses: Material Sirkumstan: Lokasi, Tempat Sirkumstan: Peran
Universitas Sumatera Utara
118
5. In the house, Juna is a rich and proud young man who inherits his father’s
business.
In the house, Juna is a rich and proud young man who inherits his father’s business.
in the house Juna is a rich and proud young man who
inherits his father’s business.
di rumah Juna adalah orang kaya dan anak muda sombong
yang mewarisi bisnis bapaknya
Sirkumstan: Lokasi,
Tempat Petanda
Proses:
Relasional,
Identifikasi
Nilai
6. He is lazy
He is lazy
he is lazy
dia malas
Penyandang Proses: Relasional, Atribut Atribut
7. and goes to campus
and goes to campus
and goes to campus
and pergi ke kampus
Proses: Material Sirkumstan: Lokasi, Tempat
8. just to meet friends
just to meet friends
just to meet friends
hanya untuk ketemu teman2
Proses: Material Gol
9. and chase pretty girls who love his wealth
and chase pretty girls who love his wealth.
And chase pretty girls who love his wealth
Dan mengejar cewek cantik mata duitan
Proses: Material Gol
10. In his chaotic life, Juna is betrayed by his own cousin and uncle leading to his
downfall.
In his chaotic life, Juna is betrayed by his own cousin and uncle leading to his downfall.
in his chaotic
life Juna is betrayed
by his own cousin
and uncle leading to his downfall
dalam kondisi
carut-marut Juna dikhianati
oleh sepupu dan
pamannya
hingga ia bangkrut
Sirkumstan:
Masalah Gol
Proses:
Material Pelaku Sirkumstan: Sebab
Universitas Sumatera Utara
119
11. Juna’s life is in a real mess.
Juna’s life is in a real mess.
Juna's life is in a real mess
hidup Juna benar2 kacau
Penyandang Proses: Relasional, Atribut Atribut
12. However, Nura helps
However, Nura helps
however Nura helps
bagaimanapun Nura membantu
Pelaku Proses: Material
13. him gain his confidence
him gain his confidence
Him gain his confidence
Nya menggali kembali rasa percaya dirinya
Pelaku Proses Material Gol
14. and reorganize his life.
and reorganize his life.
And reorganize his life
Dan menata ulang hidupnya
Proses: Material Gol
15. Nura begins to teach the rich spoiled brat some manners through her down to
earth scolding and no-nonsense attitude.
Nura begins to teach the rich spoiled brat some manners through her down to earth scolding
and no-nonsense attitude.
Nura begins to teach the rich
spoiled brat
some
manners
through her down to earth
scolding and non-nonsense attitue
Nura mulai
mengajarkan
anak manja
itu
beberapa
cara
melalui sikap membumi dan tidak
gengsi
Pelaku Proses: Material Recipient Gol Sirkumstan: Cara
16. The girl helps him pick
The girl helps him.
The girl helps him
gadis itu membantu nya
Pelaku Proses: Material Gol
Universitas Sumatera Utara
120
17. pick up the pieces in his life, from defeat to success.
The girl helps him pick up the pieces in his life, from defeat to success.
pick up the pieces in his life from defeat to success
menata ulang lembaran hidupnya dari nol menuju sukses
Proses Material Gol Sirkumstan:
Lokasi, Waktu
Sirkumstan:
Sebab
Sirkumstan:
Masalah
18. Finally, after a long struggle and hard work, he can regain his life.
Finally, after a long struggle and hard work, he can regain his life.
finally after a long struggle and
hardwork he can regain his life
akhirnya setelah perjuangan
panjang dan cukup keras dia
mendapatkan
kembali miliknya
Sirkumstan: Rentang,
Waktu Sirkumstan: Sebab Pelaku
Proses:
Material Gol
19. He is now in the position of the director of the company that
He is now in the position of the director of the company that
He is now in the position of the
director of the company
dia kini menduduki posisi direktur
perusahaan
Penyandang Proses: Relasional,
Atribut
Sirkumstan: Lokasi,
Waktu Sirkumstan: Cara
20. he inherits from his father.
he inherits from his father.
that he inherits from his father
yg warisan dari bapaknya
Pelaku Proses: Material Gol
21. Johny, his best friend, says, “Congratulations! You deserved it, man
Johny, his best friend, says, “Congratulations! You deserved it, man
his best friend says congratulation you deserve it, man
kawanya berkata selamat kau pantas mendapatkatnya kawan
Sirkumstan:
Peran
Proses:
Verbal Perkataan
Universitas Sumatera Utara
121
22. “Thank you very much. This is because you’re always with me,” Juna
responds cheerfully.
“Thank you very much. This is because you’re always with me,” Juna responds
cheerfully.
Thank you very muc. This is
because you're always with me Juna respond cheerfully
terimakasih banya juna menjawab dengan riang
Perkataan Pembicara Proses Verbal Sirkumstan: Cara
23. “I’m very happy for you, Juna. Your company is now back to you,” another
friend says.
“I’m very happy for you, Juna. Your company is now back to you,” another friend
says.
“I’m very happy for you, Juna. Your company is
now back to you,” another friend says
saya bahagia dengan kesuksesanmu Juna.
Perusahaan mu sudah kembali kepadamu teman lain menyahut
Perkataan Pembicara Proses: Verbal
24. Juna replies with a happy tone, “Thank you. I cannot forget your help to me.“
Juna replies with a happy tone, “Thank you. I cannot forget your help to me.“
Juna replies with a happy
tone
Thank you. I Cannot forget your
help to me
Juna menjawab dengan nada
bahagia
terimakasih. Saya tak bisa
melupakan bantuanmu selama ini
Pembicara Proses: Verbal Sirkumstan: Cara Perkataan
25. Others shake his hand
Others shake his hand
others. shakes his hand
teman2 lain menjabat Yang tannya
Pelaku Proses: Material Gol
26. and say, “That’s wonderful, Juna,”
and say, “That’s wonderful, Juna,”
and say that's wonderful, Juna
dan berkata "itu luar biasa, Juna"
Proses: Verbal Perkataan
27. He responds to them joyfully,
He responds to them joyfully
He respond to them joyfully
Dia merespon mereka dengan sukacita
Pembicara Proses Verbal Resipen Sirkumstan: Cara
Universitas Sumatera Utara
122
28. His staff also congratulate him, “I’d like to congratulate you on your
accomplishment, Sir!”
His staff also congratulate him, “I’d like to congratulate you on your accomplishment,
Sir!”
His staff also congratulate him “I’d like to congratulate you on your
accomplishment, Sir!”
stafnya juga mengucapkan
selamat kepadanya
saya ucapkan selamat atas
prestasinya, Pak
Pembicara Proses Verbal Resipen Perkataan
29. Again, he answers those expressions contentedly, “It’s very good of you to
say so,” “How nice of you to say that,”
Again, he answers those expressions contentedly, “It’s very good of you to say so,”
“How nice of you to say that,”
Again he answer those
expression contentedly
"it's very good
of you to say
so"
lagi, dia menjawab
ucapan selamat
tersebut dengan
senang
terimakasih
ucapan
baikmu
terimakasih
betapa baiknya
ucapan mu itu
Sirkumstan:
Cara Pembicara
Proses:
Verbal Perkataan
Sirkumstan:
Cara Perkataan
30. Nura observes this event from the backdoor.
Nura observes this event from the backdoor.
Nura observes this event from the backdoor
Nura mengamati peristiwa tersebut dari balik pintu
Petingkah Laku Proses: Tingkah Laku
Sirkumstan:
Lokasi, Tempat
31. She cries happily
She cries happily
she cries happily
dia menangis bahagia
Petingkah Laku Proses: Tingkah Laku Sirkumstan: Cara
32. for her master who has changed into a mature, stable young man.
for her master who has changed into a mature, stable young man.
for her master who has changed into a mature, stable
young man
melihat Juna yang telah berubah lebih dewasa
Petingkah Laku Proses: Tingkah
Laku Sirkumstan: Masalah
Universitas Sumatera Utara
123
I. Proses
No Jenis Proses Jumlah
Persentase
(%)
1 Material 17 53.13
2 Relasional
Identifikasi 1 3.13
Atribut 3 9.38
Kepemilikan 0 0.00
3 Mental
Persepsi 0 0.00
Afeksi 0 0.00
Kognisi 0 0.00
Kemauan 0 0.00
4 Verbal 8 25.00
5 Wujud 0 0.00
6 Tingkah Laku 3 9.38
Total 32 100
II. Partisipan
No Jenis Partisipan I Jumlah
Persentase
(%)
1 Pelaku 11 45.83
2 Pengindera 0 0.00
3 Petanda 3 12.50
4 Penyandang 1 4.17
5 Kepemilikan 0 0.00
6 Petingkah laku 3 12.50
7 Pembicara 6 25.00
8 Maujud 0 0.00
Total 24 100
No Jenis Partisipan II Jumlah
Persentase
(%)
1 Gol 13 54.17
2 Fenomena 0 0.00
3 Nilai 1 4.17
4 Atribut 2 8.33
5 Milik 0 0.00
6 Perkataan 8 33.33
Total 24 100
Universitas Sumatera Utara
124
III. Sirkumstan
No Sirkumstan Jumlah Persentase
1 Rentang Waktu 1 4.17
Tempat 0 0.00
2 Lokasi Waktu 2 8.33
Tempat 5 20.83
3 Sebab 3 12.50
4 Lingkungan 0 0.00
5 Penyerta 0 0.00
6 Peran 2 8.33
7 Masalah 3 12.50
8 Pandangan 0 0.00
9 Cara 8 33.33
Total 24 100
5. Teks 5 BI: My Best Friend
1. I have a lot of friends in my school,
I have a lot of friends in my school,
I have a lot of friends in my school
Aku punya banyak teman di sekolah
Pemilik Proses: Relasional, Kepemilikan Milik Sirkumstan: Lokasi,
Tempat
2. but Dinda has been my best friend since junior high school.
but Dinda has been my best friend since junior high school.
but Dinda has been my best friend since junior high school
tapi si Dinda adalah teman paling dekat sejak SMP
- Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai
Sirkumstan: Rentang,
Waktu
3. We don’t study in the same class,
We don’t study in the same class
We don't study in the same class
Kami tidak satu kelas
Pelaku Proses: Material Sirkumstan: Lokasi, Tempat
4. but we meet at school everyday during recess and after school.
but we meet at school everyday during recess and after school.
but we meet at school during recess and after school
tapi kami Cuma ketemu di sekolas pas jam istirahat dan pas pulang
sekolah
Pelaku Proses:
Material
Sirkumstan:
Lokasi, Tempat
Sirkumstan, Rentang, Waktu
Universitas Sumatera Utara
125
5. I first met her at junior high school orientation.
I first met her at junior high school orientation
I first met her at junior high school
orientation
Aku pertama ketemu dia pas MOS SMP
Petingkah
Laku
Sirkumstan:
Rentang, Waktu
Proses: Tingkah
Laku
Sirkumstan: Rentang,
Waktu
6. and we’ve been friends ever since.
and we’ve been friends ever since.
and we ve been friends ever since
Kami terus jadi temenan sejak itu
Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai
Sirkumstan:
Rentang, Waktu
7. Dinda is good-looking.
Dinda is good-looking.
Dinda is good-looking
Dinda orangnya cantik
Penyandang Proses: Relasional, Atribut Atribut
8. She’s not too tall, with fair skin and wavy black hair that she often puts in a
ponytail
She’s not too tall, with fair skin and wavy black hair that she often puts in a ponytail
She ‘s not too tall
with fair skin and wavy
black hair that she often
puts in a ponytail
Dia tak terlalu tinggi dengan kulit menawan
Penyandang Proses: Relasional,
Atribut
Sirkumstan:
Cara Atribut Sirkumstan: Peyerta
9. At school, she wears the uniform.
At school, she wears the uniform.
at school she wears
di sekolah dia pakai
Sirkumstan: Lokasi, Tempat Pelaku Proses: Material
10. Other than that, she likes to wear jeans, casual t-shirts and sneakers.
Other than that, she likes to wear jeans, casual t-shirts and sneakers.
Other than that she likes to wear jeans, casual t-shirts and
sneakers
selain itu dia juga suka pakai celana jeans
Pengindera Proses: Mental, Persepsi Fenomenon
Universitas Sumatera Utara
126
11. Her favourite t-shirts are those in bright colors like pink, light green and
orange.
Her favourite t-shirts are those in bright colors like pink, light green and orange.
Her favorite t-shirts are those in bright
colors
like pink, light
green and orange
kemeja favoritnya adalah kemeja yang cerah seperti warna pink
Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai
Sirkumstan:
Masalah
Sirkumstan:
Penyerta
12. She is always cheerful.
She is always cheerful.
she is always cheerful
dia selalu ceria
Penyandang Proses: Relasional, Atribut Atribut
13. She is also very friendly
She is also very friendly
She Is also very friendly
dia juga ramah
Penyandang Proses: Relasional, Atribut Atribut
14. and likes to make friends with anyone.
and likes to make friends with anyone.
and likes to make friends with anyone
dan suka berteman dengan siapa saja
Proses: Mental, Persepsi Sirkumstan Penyerta
15. Like many other girls, she is also talkative.
Like many other girls, she is also talkative.
Like many other girls, she is also talkative
seperti kebanyakan gadis dia juga suka nggosip
Sirkumstan: Penyerta Penyandang Proses:Relasional,
Atribut Atribut
16. She likes to share her thoughts and feelings to her friends.
She likes to share her thoughts and feelings to her friends.
she likes to share her thoughts and feelings to her friends
dia suka berbagi apa yang ada dalam
pikiran dan perasaanya
kepada
temannya
Pengindera Proses: Mental,
Kemauan Fenomena
Sirkumstan
Penyerta
Universitas Sumatera Utara
127
17. I think that’s why many friends
I think that’s why many friends
I think that's why many friends
saya rasa itu sebabnya banyak teman
Pengindera Proses Mental, Kognisi Sirkumstan: Sebab Fenomenon
18. enjoy her company.
enjoy her company.
enjoy her company
suka berteman dengannya
Proses: Mental, Kemauan Fenomenon
19. However, she can be a bit childish sometimes.
However, she can be a bit childish sometimes.
However she can be a bit childish sometimes
tapi dia bisa ke-kanak-kanakan kadang2
Penyandang
Proses:
Relasional,Atribut Atribut
Sirkumstan:
Rentang, Waktu
20. For example, when she doesn’t get what she wants, she acts like a child and
stamps her feet.
For example, when she doesn’t get what she wants, she acts like a child and stamps her
feet.
for example, when she doesn't get
what she wants she acts
like a child and
stamps her feet
misalnya
di saat dia tidak
mendapatkan apa
yang diinginkan
ia bertingkah
seperti anak2 dan
melonjak2 seperti
anak kecil
Sirkumstan:
Penyerta
Sirkumstan:
Penyebab
Petingkah
Laku
Proses: Tingkah
Laku Sirkumstan: Penyerta
21. Dinda loves drawing, especially the manga characters.
Dinda loves drawing, especially the manga characters.
Dinda loves drawing especially the manga character
Dinda paling suka menggambar terutama menggambar karakter
kartun
Pengindera Proses: Mental,
Kemauan Fenomenon Sirkumstan: Penyerta
Universitas Sumatera Utara
128
22. She always has a sketchbook with her everywhere she goes.
She always has a sketchbook with her everywhere she goes.
She always has a sketchbook with her everywhere she goes
dia selalu punya buku sketsa yang dibawa kemana pun dia pergi
Pemilik
Sirkumstan:
Rentang,
Waktu
Proses:
Relasional,
Kepemilikan
Milik Sirkumstan:
Penyerta
Sirkumstan: Lokasi,
Waktu
23. She would spend some time
She would spend some time
She would spend some time
dia akan menghabiskan watu
Pelaku Proses: Material Gol
24. to draw the manga characters from her imagination
to draw the manga characters from her imagination
to draw the manga character from her imagination
buat menggambar karakter kartun sesuai imajinasinya
Proses: Material Gol Sirkumstan: Masalah
25. Her sketches are amazingly great
Her sketches are amazingly great
Her sketches are amazingly great
sketsa buatanya sungguh bagus dan mantap
Penyandang Proses: Relasional, Atribut Sirkumstan: Cara Atribut
26. I’m really glad
I’m really glad
I ‘m Really glad
Aku jujur ya sangat senang
Penyandang Proses; Relasional, Atribut Sirkumstan: Cara Atribut
27. to have a best friend like Dinda.
to have a best friend like Dinda.
to have a best friend like Dinda
Punya teman dekat seperti Dinda
Proses: Kepemilikan Milik Sirkumstan: Penyerta
Universitas Sumatera Utara
129
I. Proses
No Jenis Proses Jumlah Persentase (%)
1 Material 5 17.86
2 Relasional
Indentifikasi 3 10.71
Atribut 8 28.57
Kepemilikan 3 10.71
3 Mental
Persepsi 2 7.14
Afeksi 1 3.57
Kognisi 1 3.57
Kemauan 3 10.71
4 Verbal 0 0.00
5 Wujud 0 0.00
6 Tingkah Laku 2 7.14
Total 28 100.00
II. Partisipan
No Jenis Partisipan I Jumlah Persentase (%)
1 Pelaku 4 17.39
2 Pengindera 4 17.39
3 Petanda 3 13.04
4 Penyandang 8 34.78
5 Kepemilikan 2 8.70
6 Petingkah laku 2 8.70
7 Pembicara 0 0.00
8 Maujud 0 0.00
Total 23 100
No Jenis Partisipan II Jumlah Persentase (%)
1 Gol 2 9.52
2 Fenomena 5 23.81
3 Nilai 3 14.29
4 Atribut 8 38.10
5 Milik 3 14.29
6 Perkataan 0 0.00
Total 21 100
Universitas Sumatera Utara
130
III. Sirkumstan
No Sirkumstan Jumlah Persentase (%)
1 Rentang Waktu 6 22.22
Tempat 0 0.00
2 Lokasi Waktu 1 3.70
Tempat 4 14.81
3 Sebab 2 7.41
4 Lingkungan 0 0.00
5 Penyerta 9 33.33
6 Peran 0 0.00
7 Masalah 2 7.41
8 Pandangan 0 0.00
9 Cara 3 11.11
Total 27 100
6. Teks 6 BI: Tanjung Puting National Park
1. One of the internationally famous ecotourism destinations in Indonesia is
Tanjung Puting National Park in the southwest of Central Kalimantan
peninsula.
One of the internationally famous ecotourism destinations in Indonesia is Tanjung Puting
National Park in the southwest of Central Kalimantan peninsula.
One of the internationally
famous ecotourism
destinations in Indonesia
is Tanjung Puting
National Park
in the southwest of
Central Kalimantan
peninsula.
salah satu objek wisata
alam internasional terkenal
di Indonesia
adalah Tanjung Puting
National Park
di barat daya
Kalimantan
Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai
Sirkumstan:
Lokasi, Tempat
2. Tanjung Puting National Park offers impressive experience to its visitors.
Tanjung Puting National Park offers impressive experience to its visitors.
Tanjung Puting
National Park offers
impressive experience to its
visitors.
Taman nasional
Tanjung Putting menawarkan
pengalaman keren untuk para
pengunjung
Petingkah Laku Proses: Tingkah Laku Sirkumstan: Lingkungan
Universitas Sumatera Utara
131
3. This is called a park, but unlike any park that you have seen in your city,
This is called a park, but unlike any park that you have seen in your city
This is called a park but unlike any park that you have
seen in your city,
Ini dinamakan taman tapi tidak seperti taman yang biasa
kau lihat di kota
Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai Sirkumstan: Penyerta
4. this is a jungle!
this is a jungle!
This is jungle
Ini adalah hutan rimba
Petanda Proses: Relasional, Identifikasi Nilai
5. It is a real jungle, which is home to the most incredible animals in the world:
orang utans and proboscis monkeys!
It is a real jungle, which is home to the most incredible animals in the world: orang utans and
proboscis monkeys!
it Is real jungle
which is home to the most incredible
animals in the world: orang utans and
proboscis monkeys!
ini hutan rimba
sungguhan
tempat makhluk luar biasa di dunia yaitu
orang utan dan monyet punya belalai
Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai Sirkumstan: Penyerta
6. The male proboscis monkeys are interesting because they have enormous
snout.
The male proboscis monkeys are interesting because they have enormous snout.
the male proboscis
monkeys are interesting
because they have
enormous snout.
monyet jantan sangat menarik karena punya
moncong panjang
Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai Sirkumstan: Sebab
7. So, imagine
So, imagine
so, imagine
jadi, coba bayangkan
Proses Mental: Kognisi
Universitas Sumatera Utara
132
8. yourself to be in the jungle
yourself to be in the jungle
yourself to be in the jungle and meet these special animals in
their original habitat
Diri mu Ada di hutan rimba dan ketemu binatang seperti itu
Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai
9. What will you do when you meet them?
What will you do when you meet them?
what will you do when you meet them?
apa yang akan kau lakukan ketika kau ketemu binatang2 itu?
Pelaku Proses: Material Sirkumstan: Masalah
10. To see orang utans we should go to Camp Leakey
To see orang utans we should go to Camp Leakey
To see orang utans we should go to Camp Leakey
untuk bisa melihat orang utan kita sebaiknya menuju Kamp Leakey
Sirkumstan: Masalah Pelaku Proses: Material Gol
11. Camp Leaky is located in the heart of Tanjung Putting National Park.
Camp Leaky is located in the heart of Tanjung Putting National Park.
Camp Leaky is located in the heart of Tanjung Putting National Park
Camp Leakey berlokasi di tengah2 taman nasional Tanjung Putting
Petanda Proses:
Relasional,Identifikasi Nilai
12. This is a rehabilitation place for ex-captive orang utans and also a
preservation site.
This is a rehabilitation place for ex-captive orang utans and also a preservation site.
This Is a rehabilitation
place
for ex-captive orang utans and also a
preservation site
Ini adalah tempat
rehabilitasi
untuk orang utan yang ditangkap dan
sekaigus pusat pemeliharaan orang
utan di sini
Petanda
Proses:
Relasional,
Identifikasi
Nilai Sirkumstan: Sebab
Universitas Sumatera Utara
133
13. This camp was established by Birute Galdikas, an important scientist who has
studied orang utans since 1971.
This camp was established by Birute Galdikas, an important scientist who has studied
orang utans since 1971.
this
camp was estabilshed
by Birute
Galdikas
an important scientist who has studied
orang utans since 1971
camp ini didirikan oleh Birute
Galdikas
seorang ilmuwan penting yang meneliti
orang utan sejak tahun 1971
Gol Proses: Material Pelaku Sirkumstan: Penyerta
14. To reach the place, we should take a boat down Sekonyer river.
To reach the place, we should take a boat down Sekonyer river.
to reach the place we should take a boat down Sekonyer
river
untuk sampai ke
tempatnya kita mesti pakai bot/perahu
buat nyeberangi
sungai Sekonyer
Sirkumstan: Sebab Pelaku Proses: Material Gol Sirkumstan:
Lokasi, Tempat
15. The boat is popularly called perahu klotok which is a boathouse that can
accommodate four people.
The boat is popularly called perahu klotok which is a boathouse that can accommodate
four people.
the boat is popularly called perahu
klotok
which is a boathouse that can
accommodate four people.
Botany terkenal disebut perahu
klotok
yang berbentuk perahu mirip
getek yang bisa membawa
empat penumpang
Petanda Prosess
-
Sirkumstan:
Cara
~
Relasional,
Identifikasi
Nilai Sirkumstan: Penyerta
16. The trip by the boat to Camp Leaky takes three days and two nights.
The trip by the boat to Camp Leaky takes three days and two nights.
The trip by the boat to Camp Leaky takes three days and two nights
perjanalan naik perahu ke Camp Leaky butuh tiga hari dua malam
Pelaku Proses: Material Sirkumstan: Rentang,
Waktu
Universitas Sumatera Utara
134
17. The traveling in the boat offers another unforgettable experience.
The traveling in the boat offers another unforgettable experience.
The
traveling in the boat offers another unforgettable experience
Perjalanan naik perahu menawarkan pengalaman lain yang tak terlupakan
Petingkah
Laku
Sirkumstan:
Lokasi, Tempat
Proses: Tingkah
Laku Sirkumstan: Cara
18. You sleep,
You sleep,
You sleep
kau tidur
Petingkah Laku Proses: Tingkah Laku
19. cook
cook
cook
Memasak
Proses: Material
20. and eat in that klotok, night and day during your journey into the jungle.
and eat in that klotok, night and day during your journey into the jungle.
and eat in that klotok night and day during your
journey into the jungle
dan makan di atas Klotok siang malam selama perjalanan
ke hutan rimba
Proses: Material Sirkumstan:
Lokasi, Tempat Sirkumstan: Rentang, Waktu
21. In daylight, on your way to Camp Leaky, you can see trees filled with
proboscis monkeys.
In daylight, on your way to Camp Leaky, you can see trees filled with proboscis
monkeys.
in daylight on your way to Camp
Leaky you can see
trees filled with
proboscis monkeys
di siang
hari
dalam perjalanan
menuju Camp Leaky kamu
bisa
melihat
pepohonan dipenuhi
monyet
Sirkumstan:
Lokasi,
Waktu
Sirkumstan: Masalah Petingkah
Laku
Proses
Tingkah
Laku
Sirkumstan: Penyerta
Universitas Sumatera Utara
135
22. At night, you can enjoy the clear sky and the amazingly bright stars as the
only lights for the night.
At night, you can enjoy the clear sky and the amazingly bright stars as the only lights
for the night.
At night you can Enjoy the clear sky and the amazingly bright stars
as the only lights for the night
di saat
malam kau bisa Menikmati
langit terang dan bintang2 bersinar terang
seolah membentuk cahaya2 di malam hari
Sirkumstan:
Rentang,
Waktu
Petingkah
Laku
Proses:
Tingkah Laku Sirkumstan: Lingkungan
I. Proses
No Jenis Proses Jumlah Persentase
1 Material 7 31.82
2 Relasional
Identifikasi 9 40.91
Atribut 0 0.00
Kepemilikan 0 0.00
3 Mental
Persepsi 0 0.00
Afeksi 0 0.00
Kognisi 1 4.55
Kemauan 0 0.00
4 Verbal 0 0.00
5 Wujud 0 0.00
6 Tingkah Laku 5 22.73
Total 22 100.00
II. Partisipan
No Jenis Partisipan I Jumlah Persentase (%)
1 Pelaku 5 26.32
2 Pengindera 0 0.00
3 Petanda 9 47.37
4 Penyandang 0 0.00
5 Kepemilikan 0 0.00
6 Petingkah laku 5 26.32
7 Pembicara 0 0.00
8 Maujud 0 0.00
Total 19 100
Universitas Sumatera Utara
136
No Jenis Partisipan II Jumlah Persentase (%)
1 Gol 3 25.00
2 Fenomena 0 0.00
3 Nilai 9 75.00
4 Atribut 0 0.00
5 Milik 0 0.00
6 Perkataan 0 0.00
Total 12 100
III. Sirkumstan
No Sirkumstan Jumlah Persentase (%)
1 Rentang Waktu 3 13.04
Tempat 0 0.00
2 Lokasi Waktu 1 4.35
Tempat 4 17.39
3 Sebab 3 13.04
4 Lingkungan 2 8.70
5 Penyerta 5 21.74
6 Peran 0 0.00
7 Masalah 3 13.04
8 Pandangan 0 0.00
9 Cara 2 8.70
Total 23 100
7. Teks 7 BI: Visiting Niagara Falls
1. Niagara Falls is the collective name for three waterfalls
Niagara Falls is the collective name for three waterfalls
Niagara Falls is the collective name for the three waterfalls
air terjun Niagara adalah kumpulan nama tiga air terjuan
Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai Sirkumstan: Sebab
2. that cross the international border between the Canadian province of Ontario
and the USA’s state of New York.
that cross the international border between the Canadian province of Ontario and the
USA’s state of New York.
that cross the international border between the Canadian province of
Ontario and the USA’s state of New York.
yang melintasi perbatasan negara antara Kanada dan Amerika
Proses: Material Sirkumstan: Rentang, Tempat
Universitas Sumatera Utara
137
3. They form the southern end of the Niagara Gorge.
They form the southern end of the Niagara Gorge.
they form the southern end of the Niagara Gorge.
mereka membentuk jurang air terjun Niagara yang menjorok ke wilayah
Selatan
Pelaku Proses: Material Gol
4. From largest to smallest, the three waterfalls are the Horseshoe Falls, the
American Falls and the Bridal Veil Falls.
From largest to smallest, the three waterfalls are the Horseshoe Falls, the American Falls
and the Bridal Veil Falls.
from largest to smallest,
the three waterfalls are
the Horseshoe Falls, the American
Falls and the Bridal Veil Falls.
dari yang paling kecil
sampai yang terbesar adalah
air terjun Horseshoe, air terjun
Amerika dan air terjun Bridal Veil
Petanda Proses: Relasional,
Indentifikasi Nilai
5. The Horseshoe Falls lie on the Canadian side and the American Falls on the
American side.
The Horseshoe Falls lie on the Canadian side and the American Falls on the American
side.
The Horseshoe
Falls lie
on the
Canadian side And the American Falls
on the
American
side
Air terjun
Horseshoe berada
di wilayah
Kanada dan air terjun America
di wilayah
Amerika
Petanda
Proses:
Relasiomal,
Identifikasi
Sirkumatan:
Lokasi,
Tempat
Sirkumstan:
Lokasi,
Tempat
6. They are separated by Goat Island.
They are separated by Goat Island.
they are separated by Goat Island
air terjun-air terjun tersebut dipisahkan oleh pulau Goat
Pelaku Proses: Material Gol
7. The smaller Bridal Veil Falls are also located on the American side, separated
from the other waterfalls by Luna Island.
The smaller Bridal Veil Falls are also located on the American side, separated
from the other waterfalls by Luna Island.
the smaller
Bridal Veil
Falls
are also located on the
American side
separated from the other
waterfalls
by Luna Island.
air terjun
terkecil
juga terletak di
wilayah Amerika
terpisah dari air terjun lainnya
oleh pulau Luna
Universitas Sumatera Utara
138
Petanda
Proses:
Relasional,
Identifikasi
Sirkumstan:
Lokasi, Tempat Sirkumstan: Penyerta
8. There are various attractions
There are various attractions
there are various attractions
terdapat
banyak hal menarik
Proses: wujud Maujud
9. that people can enjoy in Niagara Falls, six of them are described here.
that people can enjoy in Niagara Falls, six of them are described here.
that people can enjoy in Niagara Fall six of them are described here
yang bisa orang nikmati di air terjun
Niagara 6 diantarannya
dijelaskan disini
Pelaku Proses:
Material
Sirkumstan:
Lokasi,
Tempat
Sirkumstan: Penyerta
10. The first to enjoy in Niagara Falls is Cave of the Winds.
The first to enjoy in Niagara Falls is Cave of the Winds.
The first to enjoy in Niagara Falls is Cave of the Winds.
hal pertama bisa dinikmati di
seputar air terjun Niagara adalah gua Winds
Petanda
Proses: Relasional
Identifikasi Nilai
11. This attraction helps people get closer to the falls and go face-to-face with the
pounding waters of the Falls.
This attraction helps people get closer to the falls and go face-to-face with the pounding
waters of the Falls.
this
attraction helps people
get closer
to the falls and
go face-to-face with the
pounding waters of the
Falls.
semua hal
menarik itu memudahkan pengunjung
lebih dekat
ke air terjun dan
bisa menyaksikan dengan
mata kepala suara air
terjun yang mengalir
Pelaku Proses:
Material Gol
Sirkumstan:
Lokasi,
Tempat
Sirkumstan: Penyerta
12. People can get soaked on the Hurricane Deck
People can get soaked on the Hurricane Deck
people can get soaked on the hurricane deck
pengunjung bisa basah kuyup di atas lokasi
Pelaku Proses: Material Sirkumstan: Lokasi,
Tempat
Universitas Sumatera Utara
139
13. where they are just feet from the thundering waters.
where they are just feet from the thundering waters.
where they are just feet from the thundering
waters
di mana mereka hanya berkarak
sekian meter
dari suara gemuruh
air terjun
Penyandang
Proses:Relasional,
Atribut Atribut
Sirkumstan:
Masalah
14. Waterproof clothing and sandals are provided
Waterproof clothing and sandals are provided.
Waterproof clothing and sandals are provided
pakaian anti basah dan sandal disediakan
Gol Proses: Material
15. A trip at night when the Falls are illuminated in a rainbow of color is really
amazing.
A trip at night when the Falls are illuminated in a rainbow of color is really amazing.
A trip at night
when the Falls are
illuminated in a rainbow
of color
is really amazing
perjalanan di
malam hari
ketika air terjun diterangi
berbagai warna pelangi terlihat sangat mengagumkan
Penyandang Sirkumstan: Penyerta
Proses:
Relasional,
Atribut
Sirkumstan:
Cara Atribut
16. The second charm is Maid of the Mist Boat Tour.
The second charm is Maid of the Mist Boat Tour.
The second charm is Maid of the Mist Boat Tour.
hal menarik kedua adalah pemandu perahu boat
Petanda Proses: Relasional, Identifikasi Nilai
17. It is a world-famous scenic boat tour of the American and Canadian Falls for
about a half-hour ride
It is a world-famous scenic boat tour of the American and Canadian Falls for about a
half-hour ride
it is a world-famous scenic boat tour of
the American and Canadian Falls
for about a half-hour
ride
itu adalah perahu boat tur di air terjun Amerika
dan Kanada paling terkenal di dunia
untuk keliling selama
sekitar 1,5 jam
Petanda
Proses:
Relasional,
Identifikasi
Nilai Sirkumstan: Masalah
Universitas Sumatera Utara
140
18. People may access the tour via the Observation Tower elevator at Prospect
Point in the state park.
People may access the tour via the Observation Tower elevator at Prospect Point in the
state park.
people may access the tour via the observation
tower elevator
at prospect point in the
state park
pengunjung juga bisa
mengakses tur
lewat tangga tower
observasi
di pos prospect di taman
nasional
Pelaku Proses:
Material Gol Sirkumstan: Cara
Sirkumstan: Lokasi,
Tempat
19. The boat operates mid-May until late October.
The boat operates mid-May until late October.
the boat operates mid-May until late October
perahu boat tersebut beroperasi dari mulai pertengahan bulan Mei sampai
akhir Oktober
Pelaku Proses: Material Sirkumstan: Rentang, Waktu
20. The next to visit in Niagara Falls is Niagara Adventure Theater.
The next to visit in Niagara Falls is Niagara Adventure Theater.
the next to visit in Niagara falls is Niagara adventure
theater
tempat selanjutnya yang
mesti dikunjungi di air terjun Niagara adalah
teater petualangan
Niagara
Petanda Sirkumstan: Lokasi,
Tempat
Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai
21. Here tourists may enjoy the most powerful and involving film experience that
brings reality to life on a 45 foot screen.
Here tourists may enjoy the most powerful and involving film experience that brings
reality to life on a 45 foot screen.
here tourist may enjoy
the most powerful and involving
film experience that brings reality
to life on a 45 foot screen.
di sini pengunjung dapat
menikmati
pengalaman hebat dan terlibat
dalam pengalaman membuat film
berupa hidup nyata di atas layar
dengan ketinggian 45 kaki
Sirkumstan:
Lokasi, Tempat
Petingkah
Laku
Proses: Tingkah
Laku Sirkumstan: Lingkungan
Universitas Sumatera Utara
141
22. Audience members are given the priviledge to
Audience members are given the priviledge
Audience
members are given the priledge
pengunjung diberi kesempatan
Pelaku Proses: Material Gol
23. to discover the thundering Falls from a completely new and exhilarating
perspective, and plunge over them
to discover the thundering Falls from a completely new and exhilarating perspective, and
plunge over them
to discover the thundering falls from a completely new and exhilarating
perspective, and plunge over them
menyaksikan gemuruh air terjun dari perspektif berbeda dan sangat
menyenangkan dan menyiprat di sekitar mereka
Proses: Material Gol Sirkumstan: Masalah
24. and free multi-language headsets are made available.
and free multi-language headsets are made available.
and free multi-language headsets are made available
dan headset berbagai bahasa yang dibuat secara tersedia
Gol Proses: Material Sirkumstan: Cara
25. Niagara Science Museum is another place to visit.
Niagara Science Museum is another place to visit.
Niagara Science
Museum is another place to visit
museum sains Niagara adalah tempat menarik lain yang musti
dikunjungi
Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai
26. It is a sanctuary for the preservation and appreciation of old science
instruments and philosophical apparatus
It is a sanctuary for the preservation and appreciation of old science instruments and
philosophical apparatus.
it is a sanctuary
for the preservation and appreciation
of old science instruments and
philosophical apparatus.
itu adalah tempat
perlindungan
untuk memelihara dan menghargai
peralatan sains yang sudah tua dan
alat filosofis
Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai Sirkumstan: Sebab
Universitas Sumatera Utara
142
27. The fifth point of interest is Niagara’s Wax Museum of History.
The fifth point of interest is Niagara’s Wax Museum of History.
The fifth point of interest is Niagara’s Wax Museum of History.
poin menarik kelima adalah museum lilin terkait sejarah Niagara
Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai
28. Here, life-size wax figures portraying dramatic history of Niagara Falls are
presented to guests.
Here, life-size wax figures portraying dramatic history of Niagara Falls are presented to
guests.
here. life-size wax figures portraying dramatic
history of Niagara Falls Are presented to guest
di museum
ini
patung lilin ukuran hidup menampilkan
sejarah dramatis air terjun Niagara
yang
ditampilkan
kepada
pengunjung
Sirkumstan:
Lokasi,
Tempat
Pelaku Proses:
Material Gol
29. They can see Fort Niagara Scene, Indian Village, old store, blacksmith and
barber shop scenes
They can see Fort Niagara Scene, Indian Village, old store, blacksmith and barber shop
scenes
they can see Fort Niagara scene, Indian village, old store,
blacksmith and barber shop scenes
pengunjung dapat
menyaksikan
pemandangan pelabuhan Niagara, kampung Indian,
pandai besi dan pemandangan tempat pangkas
Petingkah laku Proses:
Tingkah Laku Sirkumstan Masalah
30. and how electricity is made.
and how electricity is made.
and how electricity is made
dan bagainana cara listrik dibuat
Gol Proses: Material
31. Wax figures of Julia Roberts, Princess Diana and many more are displayed
here, too.
Wax figures of Julia Roberts, Princess Diana and many more are displayed here, too.
Wax figures of Julia Roberts,
Princess Diana and many more are displayed here too
patung lilin Julia Roberts, Putri
Diana dan tokoh lainnya ditampilkan di sini juga
Gol Proses Material Sirkumstan: Lokasi,
Tempat
Universitas Sumatera Utara
143
32. Finally, people can also enjoy Rainbow Air Helicopter Tours above and
around the American and Canadian Falls.
Finally, people can also enjoy Rainbow Air Helicopter Tours above and around the
American and Canadian Falls.
finally people can also
enjoy
Rainbow air
helicopter tours
above and around
the American and
Canadian falls
akhirnya pengunjung juga bisa
menikmati
tur helikopter udara
menyaksikan
pelangi
di atas dan di sekitar
air terjun Amerika
dan Kanada
Sirkumstan:
Rentang,
waktu
Petigkah
Laku
Proses:
Tingkah Laku
Sirkumstan:
Masalah
Sirkumstan:
Lingkungan
33. The tours start from downtown, next to the entrance to the Rainbow Bridge,
The tours start from downtown, next to the entrance to the Rainbow Bridge,
the tours starts from downtown next to the entrance to the
rainbow bridge
tur dimulai dari bawah lalu masuk ke jembatan pelangi
Petanda
Proses:
Relasional,
Identifikasi
Sirkumstan: Lokasi,
Tempat
Sirkumstan: Penyerta,
Tambahan
34. and open from 9am to dusk when weather permits.
and open from 9am to dusk when weather permits.
and open from 9am to dusk when weather permits
dan buka dari jam 9 sampai petang jika cuaca bagus
Proses:
Relasional
Identifikasi
Sirkumstan: Rentang,
Waktu Sirkumstan: Penyerta
35. The tours operate every day from second weekend in May until October 31
The tours operate every day from second weekend in May until October 31st.
the
tours operate every day
from second weekend in May
until October 31st
tur beroperasi tiap hari dari minggu kedua bulan Mei
sampai tanggal 31 Oktober
Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi
Sirkumstan:
Rentang, Waktu Sirkumstan: Penyerta
Universitas Sumatera Utara
144
36. The Niagara Falls are renowned both for their beauty and as a valuable source
of hydroelectric power.
The Niagara Falls are renowned both for their beauty and as a valuable source of
hydroelectric power.
The
Niagara
falls
are renowned both for their beauty and as a value
source of hydroelectric power
air terjun
Niagara
sangat
terkenal
dari dua
segi
karena keindahannya dan karena
sebagai sumber energi listrik
Petanda
Proses:
Relasional,
Identifikasi
Nilai Sirkumstan:
Masalah Sirkumstan: Sebab
37. Managing the balance between recreational, commercial, and industrial uses
has been a challenge for the stewards of the falls since the 19th century.
Managing the balance between recreational, commercial, and industrial uses has been a
challenge for the stewards of the falls since the 19th century.
Managing the balance
between recreational,
commercial, and
industrial uses
has been
balance
between
recreational,
commercial,
and industrial
uses
has been a challenge
mengatur keseimbangan
antara rekreasi,
komersial dan keperluan
industri
adalah tantangan
untuk
pengelola
air terjun
sejak abad ke 19
Petanda
Proses:
Relasional,
Identifikasi
Nilai Sirkumstan:
Sebab
Sirkumstan:
Rentang, Waktu
I. Proses
No Jenis Proses Jumlah Persentase (%)
1 Material 15 39.47
2 Relasional
Indentifikasi 16 42.11
Atribut 2 5.26
Kepemilikan 0 0.00
3 Mental
Persepsi 1 2.63
Afeksi 0 0.00
Kognisi 0 0.00
Kemauan 0 0.00
4 Verbal 0 0.00
5 Wujud 1 2.63
6 Tingkah Laku 3 7.89
Total 38 100
Universitas Sumatera Utara
145
II. Partisipan
No Jenis Partisipan I Jumlah Persentase (%)
1 Pelaku 9 30.00
2 Pengindera 0 0.00
3 Petanda 15 50.00
4 Penyandang 2 6.67
5 Kepemilikan 0 0.00
6 Petingkah laku 3 10.00
7 Pembicara 0 0.00
8 Maujud 1 3.33
Total 30 100
No Jenis Partisipan II Jumlah Persentase (%)
1 Gol 11 44.00
2 Fenomena 1 4.00
3 Nilai 11 44.00
4 Atribut 2 8.00
5 Milik 0 0.00
6 Perkataan 0 0.00
Total 25 100
III. Sirkumstan
No Sirkumstan Jumlah Persentase (%)
1 Rentang Waktu 6 15.38
Tempat 1 2.56
2 Lokasi Waktu 0 0.00
Tempat 12 30.77
3 Sebab 4 10.26
4 Lingkungan 0 0.00
5 Penyerta 7 17.95
6 Peran 0 0.00
7 Masalah 6 15.38
8 Pandangan 0 0.00
9 Cara 3 7.69
Total 39 100
Universitas Sumatera Utara
146
8. Teks 8 BI: The Secrets of Stonehenge
1. All over the globe Are historical mysteries left to us by the ancient world –
lost civilizations, abandoned cities, and puzzling monuments.
All over the globe Are historical mysteries left to us by the ancient world – lost
civilizations, abandoned cities, and puzzling monuments.
All over
the globe are
historical
mysteries left to
us
by ancient world - lost civilizations,
abandoned cities and puzzling
monuments
hampir di
seluruh
dunia
misteri sejarah
yang diwariskan
oleh manusia zaman dulu berupa
peradaban yang hilang, kota yang
ditinggalkan, dan monumen yang
penuh teka-teki
Penanda Proses: Relasional
Identifikasi Nilai Sirkumstan: Penyerta
2. One unexplained mystery that has both inspired
One unexplained mystery that has both inspired
one unexplained mystery that has both inspired
salah satu misteri yang tidak terungkap yang menginspirasi
Pelaku Proses: Material
3. and mystified modern man for centuries is Stonehenge
and mystified modern man for centuries is Stonehenge.
and mystified modern man for centuries is Stonehenge
dan menyimpan misteri bagi manusia modern untuk abad ini adalah Stonehenge
Proses: Material Gol Sirkumstan: Lokasi, Waktu
4. Though it is one of the best-known artifacts in the world,
Though it is one of the best-known artifacts in the world,
though it is one of the best-known
artifacts in the world
meskipun itu adalah salah satu artefak terbaik di dunia
Petanda Proses: Relasional,
Indentifikasi Nilai
Sirkumstan:
Lokasi, Tempat
5. we have no definitive idea of why it was built and what it was actually used
for.
we have no definitive idea of why it was built and what it was actually used for.
we have no definite idea of why it was
built and
what it was
actually used for
kita tidak tahu pasti kenapa dan untuk apa itu
dibangun
Pemilik Poses: Relasional,
Kepemilikan Miliki
Sirkumstan:
Sebab
Sirkumstan:
Masalah
Universitas Sumatera Utara
147
6. Today, however, two new investigations may offer some answers
Today, however, two new investigations may offer some answers
today, however two new
investigation may offer some answer
saat ini bagaimanapun
dua
investigasi
baru
menawarkan beberapa
jawaban
Sirkumstan:
Lokasi, Waktu Sirkumstan: Cara Pembicara Proses: Verbal Perkataan
7. The first theory begins with findings being unearthed not at Stonehenge, but
at a location nearby.
The first theory begins with findings being unearthed not at Stonehenge but at a location
nearby.
the first theory begins with finding
being unearthed
not ate Stonehenge but at a
location nearby
teori pertama adalah dengan temuan
hasil penggalian
tapi bukan di Stonehenge tapi di
dekat lokasi Stonehenge
Penyandang Proses: Relasional
Atribut
Sirkumstan:
Penyerta Sirkumstan: Lokasi, Tempat
8. Archeologist Mike Parker Pearson and his colleagues have been studying an
area about three kilometers (two miles) northeast of Stonehenge.
Archeologist Mike Parker Pearson and his colleagues have been studying an area about
three kilometers (two miles) northeast of Stonehenge.
archeologist Mike Parker
Pearson and his
colleagues
have been
studying an area
about three kilometers (two
miles) northeast of Stonehenge
ahli arkeologi, Mike
Parker dan rekannya
telah
meneliti sebuah area sekitar 3 km dari Stonehenge
Pelaku Proses:
Material Gol Sirkumstan: Lokasi, Tempat
9. Here stands Durrington Walls – a structure similar to Stonehenge but about
20 times larger
Here stands Durrington Walls – a structure similar to Stonehenge but about 20 times
larger
here stands Durrington
Walls
a structure similar to Stonehenge but
about 20 times larger
di sini berdiri dinding
Durrington
struktur mirip dengan Stonhenge tapi 20
kali lebih besar
Sirkumstan:
Lokasi, Tempat
Proses:
Material Gol Sirkumstan: Penyerta
Universitas Sumatera Utara
148
10. In and around Durrington Walls were three circular structures made of wood
In and around Durrington Walls were three circular structures made of wood
in and around Durrington
Walls were
three circular structures
made of wood
di dalam dan sekitar
Durrington Walls terdapat
tiga struktur lingkaran
yang terbuat dari kayu
Sirkumstan: Lokasi, Tempat Proses: Relasional, Identifikasi Nilai
11. Evidence suggests
Evidence suggests
Evidence suggest
bukti-bukti mengarah pada kesimpulan
Pelaku Proses: Material
12. that these wooden circles were holy places, or perhaps the residences of
important officials who cared for Durrington
that these wooden circles were holy places, or perhaps the residences of important
officials who cared for Durrington.
that these wooden circles were holy places
bahwa lingkaran kayu ini adalah tempat suci
Petanda Proses: relasional, Identifikasi Nilai
13. Outside Durrington Walls, Parker Pearson and his colleagues have also
recently discovered a village of up to 300 houses which date back more than
4,500 years.
Outside Durrington Walls, Parker Pearson and his colleagues have also recently
discovered a village of up to 300 houses which date back more than 4,500 years.
Outside
Durrington
Walls,
Parker
Pearson
and his
colleagues
have
also recently discovered
a village of up to
300 houses which
date back more than
4,500 years
di luar lokasi
Durrington
Walls
Paerker
dan
rekannya
baru-baru ini menemukan
sebuah desa yang
berisi lebih dari 300
rumah yang sudah
berumur 4.500
tahun
Sirkumstan:
Lokasi,
Tempat
Pelaku
Sirkumstan:
Rentang,
Waktu
Proses:
Material Gol
Universitas Sumatera Utara
149
14. What do the findings at Durrington Walls have to do with Stonehenge?
What do the findings at Durrington Walls have to do with Stonehenge?
What do the findings at Durrington Walls have to do with Stonehenge
apa hubungannya antara hasil temuan di
Durrington Wall dengan Stonehenge?
Sirkumstan: Masalah Proses: Material Sirkumstan: Lokasi,
Tempat
15. Parker Pearson believes there is a connection between the two places,
Parker Pearson believes there is a connection between the two places,
Parker Pearson believes there is a connection between the two places
Parker Pearson meyakini bahwa ada keterkaitan antara dua tempat itu
Pengindera Proses: Mental, Kognisi Fenomena
16. and he cites his recent studies of the Malagasy cultures in Madagaskar to help
explain his theory.
and he cites his recent studies of the Malagasy cultures in Madagaskar to help explain
his theory.
and he cites his recent study of the
Malagasy cultures
in Madagaskar to help explain his
theory
dan diapun mengutip hasil penelitian
terbarunya
tentang budaya Malagasy di
Madagaskar
Pelaku Proses:
Material Gol Sirkumstan: Lokasi, Tempat
17. In Malagasy culture, stone is a symbol of hardened bones and death.
In Malagasy culture, stone is a symbol of hardened bones and death.
in Malagasy culture stone is a symbol of hardened bones
and death
dalam budaya Malagasy batu itu simbol tulang yang keras dan
kematian
Sirkumstan: Masalah Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai
18. Wood, in contrast, is associated with life
Wood, in contrast, is associated with life
wood in constrast is associated with life
kayu kebalikannya adalah melambangkan pada kehidupan
Petanda Sirkumstan: Cara Proses: Relasional,
Atribut Nilai
Sirkumstan:
Pandangan
Universitas Sumatera Utara
150
19. Using this model, Parker Pearson sees associations between the wooden
structures of Durrington and the hard monument of Stonehenge.
Using this model, Parker Pearson sees associations between the wooden structures of
Durrington and the hard monument of Stonehenge.
using this
model
Parker
Pearson sees
Association between the wooden
structures of Durrington and the hard
monument of Stonehenge
dengan
pakai
model ini
Parker
Perseon melihat
adanya saling keterkaitan antara struktur
kayu Durrington dengan monumen batu
Stonehenge
Sirkumstan:
Cara
Petingkah
Laku
Proses:
Tingkah Laku Sirkumstan: Cara
20. Durrington, in this new theory, is the domain of the living, while Stonehenge
is a place of the dead.
Durrington, in this new theory, is the domain of the living, while Stonehenge is a place of
the dead.
Durrington in this theory is the domain of the living
Durrington berdasarkan teori ini adalah tempat
kehidupan
sementara Stonehenge
adalah tempat kematian
Petanda Sirkumstan: Masalah Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai
21. In Wales, about 400 kilometers (250 miles) west of Stonehenge, archeologists
have another theory about why the monument was built and what it was used
for
In Wales, about 400 kilometers (250 miles) west of Stonehenge, archeologists have another
theory about why the monument was built and what it was used for.
in Wales
about 400
kilometers (250
miles) west of
Stonehenge,
archeologists have another
theory
about why the
monument was
built and whats
it was used for
di Wales
berjarak sekitar
400 km (250
mil) sebelah
barat Stonehenge
para
arkeologis punya teori lain
tentang kenapa
monumen
dibangun dan
untuk apa
Sirkumstan:
Lokasi,
Tempat
Sirkumstan:
Penyerta Pemilik
Proses:
Relasional,
Kepemilikan
Miliki Sirkumstan:
Masalah
22. In this region of Wales are the Preseli Mountains.
In this region of Wales are the Preseli Mountains.
in this region of Wales are the preseli mountains
di negara bagian Wales ini terdapat beberapa gunung Preseli
Sirkumstan: Lokasi, Tempat Proses: Relasional, Identifikasi Nilai
Universitas Sumatera Utara
151
23. Archeologists have traced the origin of Stonehenge’s oldest stones (often
referred to as “bluestones” because of their appearance when wet) to this site.
Archeologists have traced the origin of Stonehenge’s oldest stones (often referred to as
“bluestones” because of their appearance when wet) to this site.
archeologists have
traced
the origin of Stonehenge’s oldest
stones (often referred to as
“bluestones” because of their
appearance when wet)
to this site
para erkeolog telah
melacak
asal muasal batu purba Stonehenge
(yang juga sering disebut 'batu biru'
karena tampilannya di saat basah)
di lokasi/situs
ini
Pelaku Proses:
Material Gol
Sirkumstan:
Lokasi, Tempat
24. Stonehenge was one of the last great monuments built in ancient England.
Stonehenge was one of the last great monuments built in ancient England.
Stonehenge was
one of the last great
mountaints built in ancient England
Stonehenge adalah
salah satu monumen
mengagumkan yang di bangun di era Inggris kuno
Petanda
Proses: Relasional,
Identifikasi Nilai
Sirkumstan:
Rentang, Waktu
25. It was abandoned about 3,500 years ago,
It was abandoned about 3,500 years ago, and because its creators wrote no texts to
explain it, they have left us forever with one of history’s great puzzles to solve.
it was Abandoned about 3,500 years ago
Stonehenge sudah ditinggalkan sejak 3.500 tahun yang
lalu
Petanda Proses: Relasional,
Identifikasi
Sirkumstan: Rentang, Waktu
26. and because its creators wrote no texts to explain it, they have left us forever
with one of history’s great puzzles to solve.
and because its creators wrote no texts to explain it, they have left us forever with one of
history’s great puzzles to solve.
and
because its
creators wrote no
texts to explain it
they have left us forever
with one of
history's great
puzzle to solve
dan
karena
penciptanya tidak
meninggalkan teks
penjelasan
sedikitpun
mereka telah
meninggalkan kita selamanya
berupa salah
satu teka-teki
sejarah paling
rumit untuk
dipecahkan
Sirkumstan: Sebab Pelaku
Proses:
Material Gol
Sirkumstan:
Rentang,
Waktu
Sirkumstan:
Penyerta
Universitas Sumatera Utara
152
I. Proses
No Jenis Proses Jumlah Persentase (%)
1 Material 10 37.04
2 Relasional
Identifikasi 10 37.04
Atribut 1 3.70
Kepemilikan 2 7.41
3 Mental
Persepsi 0 0.00
Afeksi 0 0.00
Kognisi 1 3.70
Kemauan 0 0.00
4 Verbal 1 3.70
5 Wujud 0 0.00
6 Tingkah Laku 2 7.41
Total 27 100
II. Partisipan
No Jenis Partisipan I Jumlah Persentase (%)
1 Pelaku 7 31.82
2 Pengindera 1 4.55
3 Petanda 8 36.36
4 Penyandang 1 4.55
5 Kepemilikan 2 9.09
6 Petingkah laku 2 9.09
7 Pembicara 1 4.55
8 Maujud 0 0.00
Total 22 100
No Jenis Partisipan II Jumlah Persentase (%)
1 Gol 7 35
2 Fenomena 1 5
3 Nilai 9 45
4 Atribut 1 5
5 Milik 1 5
6 Perkataan 1 5
Total 20 100
Universitas Sumatera Utara
153
III. Sirkumstan
No Sirkumstan Jumlah Persentase (%)
1 Rentang Waktu 3 8.82
Tempat 0 0.00
2 Lokasi Waktu 3 8.82
Tempat 11 32.35
3 Sebab 2 5.88
4 Lingkungan 0 0.00
5 Penyerta 5 14.71
6 Peran 0 0.00
7 Masalah 5 14.71
8 Pandangan 1 2.94
9 Cara 4 11.76
Total 34 100
Universitas Sumatera Utara