Transisi Demografi

download Transisi Demografi

of 23

description

DEMOGRAFI

Transcript of Transisi Demografi

  • Pelayanan KB

  • Kelompok 1Arbaatin Rohmah(P17424111002)Ari Istiani(P17424111003)Arinda Arum T.(P17424111004)Damayanti R. F.(P17424111005)Darojatun D. N.(P17424111006)Denny Ernawati(P17424111007)Dhyani Amalia S.(P17424111008)Dina Nurul Malisa(P17424111009)Dinar Rohmalia P.(P17424111010)Diyanah Tamimi(P17424111011)Erfina Nurmalia(P17424111012)Esti Desiavita P.(P17424111013)

    Reguler A / Semester IV

  • DefinisiTransisi demografi adalah perubahan terhadap fertilitas dan mortilitas yang besar. Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan adalah Demografi. Istilah Demografi pertama sekali ditemukan oleh Achille Guillard.Transisi demografi ( demographic transition) adalah sebuah konsep mengenai proses penurunan tingkat fertilitas sampai terciptanya tingkat populasi yang stabil.

  • Transisi demografi adalah berkembangnya keadaan peralihan penduduk yang semula relatif tetap (stationer) berkembangnya dengan pesat dan akhirnya mencapai tetap (stationer) kembaliJohn Graunt adalah seorang pedagang di London yang menganalisis data kalahiran dan kematian, migrasi dan perkawinan yang berkaitan dalam proses pertumbuhan penduduk. Sehinga John Graunt dianggap sebagai bapak Demografi.

  • Sumber : World Population Prospect, Economic and Social Affairs, UNGaris yang berwarna biru itu menggambarkan angka kelahiran.Garis yang berwarna merah itu menunjukkan angka kematian.Grafik Transisi Demografi Indonesia Tahun 1950-2050

  • Tahap-tahap Transisi DemografiTahap I (stasioner tinggi)

    Tingkat kelahiran: tinggiTingkat kematian: tinggiPertumbuhan alami: nol/sangat rendahContoh: Eropa abad 14Tahap ini merupakan masa dimana angka kelahiran dan kematian ada pada tingkat yang tinggi. Pada saat itu belum ada program pengaturan kelahiran sehingga jumlah bayi yang lahir tidak terkendali. Selain angka kelahiran, angka kematian juga tinggi. Hal ini disebabkan karena penyakit, perang, kelaparan, dan sebagainya. Teknologi kesehatan pada masa itu juga belum canggih.

  • Tahap II (awal perkembangan)

    Tingkat kelahiran: tinggi (ada budaya pro natalis)Tingkat kematian: lambat menurunPertumbuhan alami: lambatContoh: India sebelum perang dunia IIPada tahap ini, masuk tahap dimana angka kematian mulai turun. Angka yang dapat lebih dulu ditanggulangi adalah angka kematian, karena mulai berkembangnya ilmu pengobatan. Sebagai contoh penemuan penicillin pada tahun 1930-an oleh Alexander Fleming yang awalnya untuk keperluan perang. Penicillin baru boleh disebarluaskan pada tahun 1945 Akan tetapi, pada tahap ini, angka kelahiran masih tinggi. Akibatnya, laju pertumbuhan penduduk masih sangat tinggi, karena jumlah penduduk bertambah terus akibat kelahiran sementara kematian sudah dapat di bendung.

  • Tahap III (akhir perkembangan)

    Tingkat kelahiran: menurunTingkat kematian: menurun lebih cepat dari tingkat kelahiranPertumbuhan alami: cepatContoh: Australia, Selandia Baru tahun 30an.Tahap III merupakan tahapan dimana angka kelahiran mulai turun. Perhatikan garis biru pada grafik di atas. Terjadi penurunan angka kelahiran mulai tahun 1970-an. Hal tersebut terjadi karena pada tahun itu sedang marak dijalankannya program keluarga berencana di Indonesia. Selain karena campur tangan program pemerintah, turunnya angka kelahiran juga disebabkan oleh perpindahan penduduk dan juga meningkatnya kesejahteraan keluarga, terutama pendidikan.

  • Tahap IV (stasioner rendah)

    Tingkat kelahiran: rendahTingkat kematian: rendahPertumbuhan alami: nol/sangat rendahContoh: Perancis sebelum perang dunia IITahap akhir ditandai dengan rendahnya kedua indikator tersebut. Angka kelahiran rendah, artinya jumlah bayi yang dilahirkan oleh setiap perempuan lebih sedikit dan diikuti dengan angka kematian lebih rendah.

  • Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Transisi DemografiFaktor-faktor yang mempengaruhi transisi demografi tidak terlepas dari mortalitas dan natalitas. Faktor-faktor tersebut antara lain:Perkembangan teknologi.Perkembangan teknologi di bidang pertanian dan perkembangan industri modern/ revolusi hijau yang ada pada masyarakat Indonesia ditetapkan sebagai panca usaha di bidang pertanian.Stabilitas pemerintahan.Pemerintahan yang relatif stabil/ mantap memungkinkan mantapnya fasilitas penyaluran bahan makanan dan jasa.Kemajuan sanitasi lingkungan.Hal yang menimbulkan kondisi lingkungan yang lebih sehat.Kemajuan di bidang kedokteran, gizi, pengobatan, dan program-program kesehatan masyarakat.

  • Faktor sosial ekonomi.Kondisi sosial ekonomi dapat mempengaruhi mortalitas, hal tersebut didasarkan:Berdasarkan penelitian, kematian di desa pada umumnya lebih rendah dibanding di kota (mutu kehidupan yang lebih sehat di desa)Pilihan terhadap pekerjaan/ profesi yang juga berpengaruh terhadap tinggi rendahnya mortalitas dan lingkungan pekerjaan yang tidak sehat (tambang, pabrik, percetakan, lingkungan berdebu) meningkatkan mortalitas.

  • Dalam masyarakat terdapat 2 kelompok yang mempunyai pendapat dan keyakinan yang berbeda tentang mortalitas (kematian) yaitu sebagian setuju/ promortalitas dan sebagian yang lain antimortalitas.Promortalitas adalah kondisi penentu di dalam sekelompok manusia (keluarga, suku dan sebagainya) yang menyebabkan angka kematian di dalam kelompok tersebut tetap tinggi. Kondisi ini meliputi :Kondisi subyektif (kondisi, agama, kepercayaan) misalnya berani membela agama (wali sahid) dan membela negara (patriot) berani mati menyongsong maut karena kepercayaan dapat masuk surga / nirwanaRasa malu (wirang) terdapat di masyarakat membuat orang mau membunuh diri (tekanan sosial) misalnya harakiri di Jepang.

  • Kondisi obyektif (keadaan alam, ekonomi, sosial dan sebagainya) misal :Bencana alam banyak menelan korban (banjir, gempa dan sebaginya)Kelaparan / kekurangan makan karena kegagalan panen atau paceklikPeperanganKeracunan akibat polusi (air, tanah, udara)Ketagihan minuman keras (candu) dan bahan narkotikaKondisi pendapatan yang rendah, kondisi ini dapat berakibat gawat karena siklus yang terjadi akibat kondisi tersebut (diagram berikut).

  • Anti mortalitas adalah seluruh kondisi penentu di dalam sekelompok manusia (keluarga, suku dan sebaginya) yang menyebabkan angka kematian di dalam kelompok tersebut menurun). Kondisi ini meliputi :Kondisi subyektif (tradisi, agama, kepercayaan) misalnyaLarangan terhadap bunuh diri atau membunuh orang lain. Baik berdasarkan agama ataupun hukum NegaraJangan mudah menyerah dalam hidupKondisi obyektif (kondisi sosial, ekonomi, budaya, politik) misalnya :Kondisi kehidupan yang lebih menurunkan jumlah kematian bayi hilang atau wabah penyakit.Kondisi teknologi maju membantu terciptanya kondisi kesehatan, keamanan dan penghindaran terhadap bencana alamKondisi pendidikan yang baik menyebar luaskan ilmu dan kesadaran terhadap hidup yang sehatKondisi sanitasi yang baik menciptakan lingkungan tempat tinggal yang baik.

  • Ukuran-ukuran Dasar DemografiRateAngka yang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian/penyakit tertentu dalam populasi dan waktu tertentu atau perbandingan antara kejadian dengan jumlah penduduk yang memiliki resiko kejadian tersebut.Digunakan untuk menyatakan dinamika dan kecepatan kejadian tertentu dalam masyarakat. Besarnya Rate = x/y . kK: konstantaContoh : Morbidity rate, Mortality rate, Natality rate)

  • Rasio / RatioPerbandingan antara nomeratordan denominator pada suatu waktu, atau perbandingan 2 bilangan yang tidak saling tergantung dan digunakan untuk menyatakan besarnya kejadian.Besarnya rasio = x/yArtinya, rasio menyatakan suatu jumlah dalam suatu perbandingan terhadap jumlah yang lainnya. Besarnya rasio ini dapat dinyatakan dalam bentuk persepuluh, perseratus, atau perseribu. Sebagai contoh, rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan penduduk perempuan yang berada di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu.

  • ProporsiPerbandingan antara pembilang (Numerator) dengan penyebut (denominator) dimana Numerator termasuk/bagian dari denominator, dengan satuan %.Proporsi =x/x+y . 100

    Rata-rataYaitu ukuran nilai tengah yang diperoleh dengan cara menjumlahkan semua nilai pengamatan yang didapat kemudian dibagi banyaknya pengamatan yang ada.

    FrekuensiYaitu ukuran yang menyatakan berapa kali aktivitas/suatu kegiatan dilaksanakan pada periode waktu tertentu.

    CakupanUkuran untuk menilai pencapaian hasil pelaksanaan dari suatu terget kegiatan yang ditentukan pada periode tertentu.

  • Ukuran-ukuran DemografiFERTILITASUkuran fertilitas yaitu :Crude Birth Rate/ tingkat kelahiran kasar (CBR), jumlah kelahiran setiap 1000 penduduk per tahunCBR= B/P x 1000B: banyaknya kelahiran pada tahun tertentuP: jumlah penduduk pada pertengahan tahunAngka kelahiran kasar digolongkan menjadi tiga, yaitu:CBR > 30, golongan tinggiCBR 20-30, golongan sedangCBR < 20, golongan rendah

  • Age Spesific Fertility Rate = (Jumlah lahir hidup wanita usia ttt : Jumlah wanita dengan usia ttt) x 1000General Fertility Rate = Jumlah lahir hidup setahun : Jumlah wanita dalam masa mampu hamil) x 100Masa mampu lahir = 15 44 th

  • MORTALITAS / ANGKA KEMATIANCrude Death RateAngka yang menunjukkan banyaknya kematian per 1000 penduduk pada pertengahan tahunCDR= D/P x 1000D: banyaknya kematian pada tahun tertentuP: jumlah penduduk pada pertengahan tahun

  • Age Spesific Death Rate(angka kematian usia tertentu)ASDR= D/P x kD: jumlah kematian pada golongan usia tertentu per tahunP: Jumlah penduduk golongan usia yang bersangkutan pada pertengahan tahunMaternal Mortality RateJumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan, dan nifas dalam satu tahun dibagi kelahiran pertahun.MMR= A/B x kA: jumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan, dan nifasB: Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang samaK: konstanta (100%)

  • Infant Mortality Rate (IMR)Banyaknya kematian bayi sebelum usia 1 tahun yang terjadi pada kelahiran per 1000 bayi. IMR dijadikan indikator dalam pengukuran kesejahteraan penduduk.IMR: D/P x kD: jumlah kematian bayi sebelum usia 1 tahunP: jumlah kelahiran hidup dalam waktu yang samaK: 1000 (konstanta)Kriteria/ golongan:IMR > 125 , sangat tinggiIMR 75-125, tinggiIMR 35-75, sedangIMR < 35, rendahNeonatal Mortality Rate (NMR)NMR = M/R x kM: Angka kematian yang terjadi sebelum bayi berumur 1 bulan /28 hariR: jumlah kelahiran hidup pada tahun yang samaK: 1000

  • ***************