Transformator Tiga Phasa

14
Hubungan Transformator Tiga Phasa

description

trafo

Transcript of Transformator Tiga Phasa

Slide 1

Hubungan Transformator Tiga Phasa Konstruksi Transformator Pengrtian?

Pengrtian?

Hubungan bintang Hubungan bintang atau wye dibentuk dengan menggabungkan tiga belitan dengan rating yang sama pada satu common

VFASA = Tegangan line ke netral (Volt) VLINE = Tegangan line ke line (Volt) ILINE = Arus line ke line (Ampere) IFASA = Arus line ke netral (Ampere) VLINE = VRS = VST = VTR VFASA = VR = VS = VT IFASA = IR = IS = IT IFASA = ILINE VLINE = 3 VFASA

Hubungan delta Hubungan delta dibentuk dengan menghubungkan sisi tegangan tinggi dan tegangan rendah pada belitan yang berbeda dengan membentuk segitiga, VFASA = Tegangan fasa (Volt) VLINE = Tegangan line ke line (Volt) ILINE = Arus line ke line(Ampere) IFASA = Arus fasa (Ampere) VLINE = VRS = VST = VTR ILINE = IR-IT = IS-IR = IT-IS IFASA = IR = IS = IT VLINE = VFASA ILINE = 3 IFASA

Jenis Hubungan Belitan Transformator Tiga Fasa Hubungan wye-wye (Y-Y) Dalam hubungan YY, tegangan primer pada masing-masing fasa yaitu: VP = VLP / 3Dimana : VP = Tegangan fasa sisi primer (Volt) VLP = Tegangan line sisi primer (Volt)

Hubungan wye-delta (Y) Dalam hubungan wye-delta tegangan line pada sisi primer sebanding dengan tegangan fasanya yaitu, VLP = 3 VP. Sedangkan pada sisi sekunder, tegangan line sama dengan tegangan fasa yaitu, VLS = VS.

Hubungan delta-wye (Y) Kelebihan hubungan delta-wye sama dengan hubungan wye-delta. Pada hubungan ini tegangan line pada sisi primer sama dengan tegangan fasanya yaitu, VLP = VP. Sedangkan pada sisi sekunder, tegangan line sebanding dengan tegangan fasanya yaitu, VLS = 3VS

Hubungan delta-delta () Pada hubungan ini tegangan line sama dengan tegangan fasa baik disisi primer maupun sekunder transformator yaitu, VLP = VP dan VLS = VS

Kerja Pararel transformator Kebutuhan pararel disebabkan oleh :

a. Pertumbuhan beban.

b. Meningkatkan keandalan pelayanan.

c. Batasan transportasi.

d. Batasan memproduksi.

syarat untuk kerja pararel adalah : Perbandingan tegangan yang dipararelkan harus sama. 2. Polaritas tegangan harus sama. 3. Tegangan impedansi pada keadaan beban penuh harus sama. 4. Perbandingan reaktansi terhadap tahanan sebaiknya sama. 5. Jumlah fasanya harus sama. 6. Khusus untuk transformator tiga fasa, maka kelompok vector group transformator harus sama. Jika vektor groupnya tidak sama, maka selisih antara vektor group transformator pertama dengan vektor group transformator kedua sebesar 120.