Tradisi Lebaran Masyarakat Betawi (Analisis Sosio Kultural ...
Transcript of Tradisi Lebaran Masyarakat Betawi (Analisis Sosio Kultural ...
Tradisi Lebaran Masyarakat Betawi (Analisis Sosio – Kultural)
pada Masyarakat Kampung Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat Tahun 2018 dan 2019
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Zahra Nadhia
NIM: 11140150000074
JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2020
i
ABSTRAK
Zahra Nadhia, Tradisi Lebaran Betawi (Analisis Sosio-Kultural) pada
Masyarakat Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Tahun 2018 dan
2019.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Memahami motivasi masyarakat dalam
melaksanakan tradisi Lebaran di Duri Kosambi. (2) Mengukur pengetahuan
masyarakat mengenai sejarah dan perkembangan tradisi lebaran Betawi di Duri
Kosambi. (3) Mengetahui pelaksanaan lebaran Betawi di Duri Kosambi. (4)
Mengetahui hal yang dilakukan masyarakat Duri Kosambi dalam melaksanakan
lebaran Betawi. (5) Mengetahui cara masyarakat dalam mempertahankan lebaran
Betawi di Duri Kosambi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Penulis turun ke lapangan untuk mengamati objek berupa tradisi lebaran betawi,
mewawancarai masyarakat duri kosambi guna melengkapi pertanyaan-pertanyaan
yang telah penulis siapkan, juga mengambil dokumen-dokumen yang diperkukan
seputar lokasi penelitian yaitu Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi Lebaran Betawi ini dapat
dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dilihat dari sisi tradisi dan sisi keagamaan.
Tidak ada yang tau pasti kapan tradisi lebaran ini dimulai, namun untuk sejarah
terbentuknya peneliti menemukan beberapa cerita seperti folklore yang beredar di
masyarakat. Tradisi ini diramaikan oleh keluarga besar Duri kosambi, semua
lapisan masyarakat.
Kata Kunci: Lebaran, Betawi, Tradisi
ii
ABSTRACK
Zahra Nadhia, Lebaran Betawi Tradition, (Socio-Kultural Analysis) of the Duri
Kosambi community, in Cengkareng, West Jakarta 2018 and 2019.
The objectives of this study are: (1) To comprehend motivation of the
community to implement the Lebaran tradition in Duri Kosambi. (2) To measure
public knowledge about the history of Lebaran Betawi tradition in Kosambi Duri.
(3) To know the implementation of Lebaran Betawi at Duri Kosambi. (4) To know
activity Duri Kosambi community to celebrate Lebaran Betawi tradition (5) To
knowi the way Duri Kosambi community maintains Lebaran Betawi.
The method used in this research is qualitative method. With data
collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation.
The writer went to the field to observe objects in the form of the Lebaran Betawi
tradition, interviewed the Duri Kosambi community to complete the questions that
the writer had prepared, also took the necessary documents about the research
location, Duri Kosambi, Cengkareng, West Jakarta.
The results showed that Lebaran Betawi tradition can be seen from two
points of view, from the side of tradition and from the side of religion. No one
knows for sure when this tradition began, but for the history of its formation,
researchers found several stories such as folklore circulating in the community.
This tradition is enlivened by the Duri Kosambi extended family, all levels of
society.
Keyword : Lebaran, Betawi, Tradition
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat
Allah SWT, karena segala nikmat Kesehatan, nikmat islam iman serta rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa pula shalawat
dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing umat manusia dari zaman kegelapan jahiliyah menuju
jalan yang terang benderang dengan Agama Islam yang dibawanya menjadi
penyelamat dan mengantarkan pemeluknya menuju kedamaian di dunia maupun
di akhirat.
Selama penyelesaian skripsi ini, penulis dibantu oleh pihak yang telah
memberikan dorongan dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Ibu Dr. Sururin M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Bapak Andri Noor Ardiyansyah, M.Si. selaku
Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
3. Ibu Tri Harjawati, M.Si. selaku Dosen Pensihat Akademik yang telah
membantu selama perkuliahan dari awal sampai akhir semester ini.
4. Bapak Dr. Muhamad Arif, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk terus membantu dalam
membimbing sampai selesainya penulisan skripsi.
5. Ibu Cut Dhien Nourwahida M.A. selaku Dosen Pembimbing Skripsi kedua
yang juga telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk terus membantu
dalam membimbing sampai selesainya penulisan skripsi.
6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu selama penulis menuntut
ilmu di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
iv
7. POSTAR (Pojok Seni Tarbiyah) Tempat penulis berproses, berorganisasi dan
memberi pengalaman luar biasa yang sangat berharga, dan juga memberi
kehangatan kekeluargaan.
8. Orang tua yang penulis cintai, Ayahku Alm Abdul Janna, I never miss you
because you always in my heart dan Ibuku Aryati satu-satunya orang tua yang
penulis miliki saat ini yang tidak pernah henti membantu mendo’akan,
memotivasi, dan selalu siap dikala penulis kesulitan serta Adik adik
kesayangan kakaknya, Sophie Octarini dan Farhan Fathurohman yang setia
menemani penulis sampai skripsi ini selesai.
9. Terimakasih kepada warga Duri Kosambi atas izin penelitian yang telah
diberikan serta segala informasi dan masukan selama melaksanakan
penelitian.
10. Terimakasih kepada teman seperbimbingan Lutviana Safitri yang telah
bersama-sama, membantu, menemani dalam penyelesaian skripsi ini hingga
sidang munaqasah bersama.
11. Terimakasih kepada teman-teman di Balon yang penulis sayangi, Ana, Nia,
Silvi, Wardah, Rani, Yunita, Aulia, Chairunnisa, Yayu dan Vivi yang telah
menemani dari awal semester dan saling mengingatkan, memberi dukungan
satu sama lain hingga saat ini.
12. Terimakasih kepada teman-teman dan sahabat kelas konsentrasi sosiologi-
antropologi dan mahasiswa jurusan IPS Angkatan 2014, yang mewarnai hari-
hari selama perkuliahan, dukungan, semangat dan do’a yang diberikan.
13. Terimakasih kepada sahabatku sedari kecil Nuri Hanifah, Annisa Maulidina,
Ajrine Rahmah,
14. Terimakasih teruntuk yang tersayang Batati, Yunita Nurul Fajrina dan Puspa
Ayu Melodyana yang telah menemani masa masa senang maupun sulit
selama berada di tanah ciputat.
15. Terimakasih teruntuk Tita, Ghina dan Lulu Keluarga terdekat dan tersayang
di Postar yang menemaniku berproses dan berorganisasi.
v
16. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu untuk
membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan.
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan karena apabila bukan karena Allah
SWT penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini masih
banyak kekurangan di dalamnya, untuk itu penulis memerlukan kritik dan saran
dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca
serta bagi masyarakat.
Jakarta, 28 Agustus 2020
Penulis
Zahra Nadhia
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK........................................................................................................... i
ABSTRACK ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 6
D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR .............................. 8
A. Kajian Teori .............................................................................................. 8
1. Tradisi Lebaran ...................................................................................... 8
2. Lebaran Betawi .................................................................................... 14
3. Masyarakat Betawi .............................................................................. 16
B. Landasan Teori ........................................................................................ 23
C. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................. 26
D. Kerangka Berpikir ................................................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 29
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 29
v
B. Metode Penelitian.................................................................................... 31
C. Prosedur Pengumpulan Data .................................................................... 32
D. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ....................................... 39
E. Teknik Analisis dan Pengolahan Data...................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 42
A. Deskripsi Penelitian................................................................................. 42
B. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................................... 47
C. Hasil Pembahasan ................................................................................... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 76
A. Kesimpulan ............................................................................................. 76
B. Saran ....................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 78
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 80
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 ............................................................................................................ 30
Tabel 3.2 ............................................................................................................ 34
Tabel 3.3 ............................................................................................................ 37
Tabel 3.4 ............................................................................................................ 38
Tabel 3.5 ............................................................................................................ 39
Tabel 4.1 ............................................................................................................ 42
Tabel 4.2 ............................................................................................................ 43
Tabel 4.3 ............................................................................................................ 44
Tabel 4.4 ............................................................................................................ 45
Tabel. 4.5 ........................................................................................................... 46
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 ........................................................................................................ 29
Gambar 4.1 ........................................................................................................ 50
Gambar 4.2 ........................................................................................................ 50
Gambar 4.3 ........................................................................................................ 57
Gambar 4.4 ........................................................................................................ 62
Gambar 4.5 ........................................................................................................ 62
viii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 ......................................................................................................... 28
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Uji Referensi
Lampiran 2 Pedoman Observasi
Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Wawancara
Lampiran 4 Pedoman Wawancara
Lampiran 5 Pedoman Dokumentasi
Lampiran 6 Transkip Wawancara
Lampiran 7 Dokumentasi
Lampiran 8 Data Monografi Kelurahan Duri Kosambi
Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 10 Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia dari segi geografis merupakan negara di Asia Tenggara yang
dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta
antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara
kepulauan terbesar di dunia yang dengan populasi kurang lebih dua ratus juta
jiwa pada tahun 2018, oleh karena itu Indonesia disebut sebagai negara
berpenduduk terbesar keempat di dunia.
Letak Negara Indonesia sangat strategis, ini dikarenakan Indonesia
pada sejarahnya merupakan tempat singgah dan peristirahatan bangsa asing
yang berlayar melewati jalur perdagangan Indonesia. Hal itupun
mempengaruhi peradaban pada kehidupan manusianya. Keanekaragaman
Indonesia merupakan sumber kekayaan yang sangat berharga. Setiap daerah
mempunyai keanekaragaman masing masing mulai dari tradisi, bahasa sampai
kepada budayanya.
Ibu kota Negara Indonesia adalah Jakarta. Jakarta terdiri dari lima kota
administrasi dan satu kabupaten administrasi, lima kota administrasi terdiri
dari Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta
Utara sedangkan kabupaten administrasi yaitu Kepulauan Seribu. Jakarta
merupakan kota paling sibuk di Indonesia. Mulai dari pusat pemerintahan,
politik, bisnis, sampai perusahaan asing dan swasta berada di Kota Jakarta.
Sebagai jantung negara Indonesia, Jakarta merupakan kota yang didominasi
dengan berbagai macam individu dari daerah dan suku yang berbeda, hal ini
juga disebabkan karena banyak penduduk luar Jakarta yang mencari
peruntungan di daerah Ibu Kota ini. Namun, Jakarta juga mempunyai
penduduk asli yang biasa disebut dengan Etnis Betawi.
Betawi dikenal sebagai penduduk asli Jakarta. Berdasarkan asal-
usulnya, sebutan Betawi bukanlah nama yang sesungguhnya diberikan kepada
suku yang tinggal di Jakarta ini. Kata Betawi lebih merupakan turunan kata
2
yang muncul karena adanya penyesuaian lidah dan pendengaran dari kata
Batavia. Hal ini tampaknya mudah untuk dimengerti, sebab kata Batavia itu
tidak hanya ada di Jakarta atau di Indonesia saja. Kata yang sama juga dapat
kita temukan di negara bagian New York, Amerika.1
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan, kota Jakarta dibanjiri
banyak imigran dari seluruh pelosok Indonesia. Begitu banyaknya imigran ke
Jakarta menyebabkan suku Betawi menjadi minoritas di Jakarta. Pada tahun
1961, jumlah suku Betawi kurang lebih 22,9 persen dari seluruh penduduk
Jakarta yang berjumlah 2,9 juta. Mereka secara perlahan-lahan tergusur ke
pinggiran dan bahkan keluar dari daerah Jakarta. Semenjak dua dasa terakhir
ini orang Betawi dikelompokan menjadi 3 kelompok besar, yaitu: Betawi
Tengah, Betawi Pinggiran, Betawi Udik.2
Walaupun berada dalam ruang lingkup perkotaan, Betawi sangat kaya
akan kebudayaannya. Dalam keseharian orang Betawi menggunakan Bahasa
Betawi untuk berinteraksi. Bahasa Betawi merupakan bahasa dialek Melayu
Jakarta atau Melayu Batavia. Bahasa ini adalah turunan dari bahasa Melayu.
Orang-orang Betawi menggunakan bahasa ini dalam kehidupan dan
komunikasi mereka. Berdasarkan sejarahnya bahasa Betawi adalah bahasa
Kreol yang pada dasarnya adalah bahasa Melayu Pasar, kemudian
dikembangkan dengan mengadopsi bahasa-bahasa Sunda, Bali, Jawa, Cina
Selatan (terutama bahasa Hokkian), bahasa Arab, dan bahasa Eropa (terutama
bahasa Belanda dan Portugis). Hal ini sejalan dengan sejarah penduduk yang
ada di Jakarta, dimana orang-orang Betawi itu merupakan pencampuran dari
berbagai suku dan bangsa sebagaimana telah kita bicarakan pada bagian
sebelumnya yang menyangkut asal-usul orang Betawi.3
Untuk tradisi lainnya masih banyak hal menarik yang jarang diketahui
orang banyak. Dalam bidang kesenian Betawi memiliki seni Gambang
Kromong yang berasal dari seni musik Tionghoa, tetapi juga ada Rebana yang
berakar pada tradisi musik Arab, orkes Samrah berasal dari Melayu,
1Edi Setiadi dkk, Ensiklopedia Jakarta Vol . 5. 2009. Jakarta : PT Lentera Abad. h.9 2 Ibid., h.10 3 Ibid h.18
3
Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab, dan Tanjidor yang
berlatar belakang kebelandaan. Sebagian besar orang Betawi menganut agama
Islam, tetapi yang menganut agama Kristen; Protestan dan Katolik juga ada
namun sedikit sekali. Diantara suku betawi yang beragama Kristen, ada yang
menyatakan bahwa mereka adalah keturunan campuran antara penduduk lokal
dan bangsa Portugis. Karena sebagian besar beragama Islam, maka Betawi
mempunyai tradisi Lebaran sendiri. Jika penduduk pendatang pulang ke
kampung halamannya, penduduk asli betawi akan menetap di Jakarta. Namun,
ada hal unik yang ditemukan peneliti mengenai Tradisi lebaran Betawi di Duri
Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.
Masyarakat Betawi dikenal dengan jiwa sosialnya yang sangat tinggi,
sehingga mereka sering mengganggap satu sama lain adalah saudara. Orang
tua mereka juga sudah menanamkan hal ini kepada keturunannya sejak dini.
sehingga keterikatan antara mereka kuat. Namun, hal ini sepertinya sedikit
mulai merenggang. Hal ini dikarenakan mereka sudah mulai tidak mengenal
saudaranya sendiri atau disebut dengan istilah Mati Obor. Maksud dari kata
Mati Obor disini adalah ketika seseorang tidak mengetahui silsilah
keluarganya sendiri. Ketika para sesepuh mereka sudah tidak ada, mereka
tidak mencoba untuk melanjutkan tali silaturahmi yang sudah terjaga sejak
dulu.
Pada zaman serba kemudahan seperti sekarang ini, tidak mudah untuk
mempertahahankan sebuah tradisi yang sudah dibangun dari berabad-abad
yang lalu. Beberapa bahasa daerah dinyatakan punah, begitupula kebudayaan
juga kesenian. Globalisasi tentu saja membawa dampak yang baik, akan tetapi
juga mempunyai beberapa dampak negatif. Di Jakarta, sebagai ibu kota negara
Republik Indonesia, pembangunan secara besar-besaran di Jakarta membuat
suku asli tergeser ke pinggiran. Hal ini membuat beberapa tradisi yang sudah
lama dilestarikan menjadi tidak lagi dilakukan karena menyesuaikan dengan
lingkungan yang baru. Seperti yang dikatakan G.J Nawi pada bukunya Maen
Pukulan Pencak Silat Khas Betawi, keberadaan etnis Betawi sebagai
penduduk asli Jakarta kian tersisih. Begitu pesatnya perkembangan Jakarta
4
sebagai ibu kota negara, mau tidak mau menjadi incaran kaum urban.
Kebudayaan Betawi tidak dapat mengelak dari pengaruh budaya pendatang
yang dapat membawa ke arah kebaikan maupun sebaliknya.4
Seiring dengan berkembangnya alat telekomunikasi, pada zaman
sekarang silaturahmi semakin mudah dilakukan. Apalagi dengan adanya alat
komunikasi yang makin canggih, bertemu bukan lagi menjadi tolak ukur
sebagai menyambung tali silaturahmi. Dengan mengirim pesan singkat seakan
akan silaturahmi seperti itu sudah lumrah digunakan. Namun tidak dengan
masyarakat Duri Kosambi. Istilah mereka adalah ñGue udah kerumah lu, lu
juga harus kerumah gueò. Lebaran di Duri Kosambi merupakan salah satu
kebudayaan yang unik dan harus dilestarikan.
Semua rumah yang termasuk wilayah dari Duri Kosambi mengadakan
Open House secara bergiliran. Dalam waktu tujuh hari setiap daerah yang
merupakan bagian dari Duri Kosambi menerima tamu dengan sistematika
yang sama dari tahun-tahun sebelumnya. Uniknya, sistematika lebaran di Duri
Kosambi dilakukan dengan sangat teratur mulai dari hari pertama lebaran
sampai hari ke tujuh. Tentu saja ini merupakan hal yang unik dalam
menyelamatkan masyarakat Duri Kosambi dari istilah Mati Obor. Namun,
seiring berjalannya waktu, kegiatan tradisi lebaran di Duri Kosambi tidak
berjalan mulus seperti dahulu. Masyarakat seperti kehilangan gairah dalam
menyambut hari lebaran sampai pada hari perayaannya. Hal ini tentu saja
menimbulkan kekhawatiran menghilangnya kebudayaan atau tradisi Betawi
yang sudah lama di lestarikan. Kegiatan tradisi lebaran ini dilakukan oleh
seluruh masyarakat Duri Kosambi tanpa terkecuali. Jika peminat perayaan
tradisi lebaran betawi ini berkurang maka hubungan sosial masyarakat juga
akan berkurang, apalagi jika sampai tidak mengenali saudara sendiri.
Biasanya masyarakat betawi sangat mempersiapkan pernak-pernik hari
raya, mulai dari mengecat ulang rumahnya, membeli kursi baru, menyiapkan
vas bunga, sampai dengan menyiapkan makanan-makanan khas yang sudah
4 G.J Nawi, Maen Pukulan : Pencak Silat Khas Betawi, (Jakarta : Yayasan Pustaka Obor
Indonesia, 2016), h.9
5
dibuat sejak seminggu sebelum lebaran. Namun, pada saat ini mereka lebih
memilih yang lebih praktis sehingga makanan tradisional cenderung
ditinggalkan. Hal unik semacam ini tidak ada sejarah yang jelas mengapa
dapat terjadi, namun penulis akan mencoba mencari tahu dalam penelitian ini.
Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan, penulis sangat tertarik
untuk meneliti tradisi lebaran di Duri Kosambi yang hingga saat ini masih
dilaksanakan. Oleh karena itu, penulis bermaksud mengadakan penelitian
yang berjudul Tradisi Lebaran Masyarakat Betawi (Analisis Sosio
Kultural) Tahun 2018 dan 2019 pada Masyarakat Kampung Duri
K o s a mb i , C e n g k a r e n g , J a k a r t a B a r a t "
A. Identifikasi Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya gairah masyarakat dalam mengikuti acara tradisi lebaran
Betawi.
2. Semakin ditinggalkannya kebudayaan atau tradisi Betawi terdahulu
oleh masyarakat Betawi saat ini
3. Hubungan sosial masyarakat yang berkurang akibat kurang mengenali
saudara dan kerabat.
4. Berkurangnya motivasi masyarakat untuk mengikuti acara tradisi
lebaran Betawi akibat pernikahan dengan suku yang berbeda.
5. Semakin ditinggalkannya makanan tradisional Betawi karena
masyarakat betawi lebih memilih makanan yang lebih praktis.
6. Tidak ada panduan khusus untuk melakukan acara Tradisi lebaran
Betawi, sehingga generasi penerus tidak banyak tahu dalam mengikuti
acara tersebut.
6
B. Pembatasan Masalah
Bedasarkan identifikasi masalah maka penelitian ini dibatasi pada
masalah gairah masyarakat dalam mempertahankan tradisi lebaran pada
masyarakat Betawi khususnya pada masyarakat Betawi Duri Kosambi.
C. Rumusan Masalah
Bedasarkan pembatasan masalah maka rumusan masalah utama
dalam penelitian ini adalah bagaimanakah upaya masyarakat Betawi Duri
Kosambi dalam mempertahankan tradisi lebaran Betawi ?
Rumusan masalah akan dirinci menjadi beberapa pertanyaan
sebagai berikut
1. Bagaimana motivasi masyarakat duri kosambi dalam melaksanakan
tradisi Lebaran di Duri Kosambi ?
2. Bagaimana pengetahuan masyarakat mengenai sejarah tradisi lebaran
Betawi di Duri Kosambi ?
3. Bagaimana pelaksanaan lebaran Betawi di Duri Kosambi ?
4. Apa saja hal yang dilakukan masyarakat Duri Kosambi dalam
melaksanakan lebaran Betawi ?
5. Bagaimana cara masyarakat dalam mempertahankan lebaran Betawi di
Duri Kosambi ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Memahami motivasi masyarakat dalam melaksanakan tradisi Lebaran
di Duri Kosambi.
2. Mengukur pengetahuan masyarakat mengenai sejarah dan
perkembangan tradisi lebaran Betawi di Duri Kosambi.
3. Mengetahui pelaksanaan lebaran Betawi di Duri Kosambi.
4. Mengetahui hal yang dilakukan masyarakat Duri Kosambi dalam
melaksanakan lebaran Betawi.
7
5. Mengetahui cara masyarakat dalam mempertahankan lebaran Betawi
di Duri Kosambi.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Manfaat teotitis
a. Bagi Peneliti
Sebagai ilmu untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang
materi yang diteliti yaitu tradisi lebaran Betawi di Duri Kosambi.
b. Bagi Mahasiswa
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
pemikiran dalam bidang pendidikan, yaitu mengetahui salah satu
kebudayaan Betawi yaitu tradisi Lebaran di Duri Kosambi.
2. Manfaat praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan kepada masyarakat akan pentingnya mempertahankan tradisi
dan kebudayaan terutama tradisi lebaran Betawi di Duri Kosambi itu
sendiri dalam mempererat tali persaudaraan.
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan mengamati dan mengambil data
pada tradisi lebaran masyarakat di Duri Kosambi Jakarta Barat. Alasan
dilakukannya penelitian ini ialah terdapat keunikan pada tradisi lebaran
yang yang dilaksanakan oleh masyarakat Duri Kosambi Jakarta Barat.
Gambar 3.1
Lokasi Penelitian
Sumber : Google Maps/Duri Kosambi
2. Waktu Penelitian
Pengambilan waktu pelaksanaan ini didasarkan agar penelitian ini
sesuai target yang telah di tetapkan dan pada pertimbangan bahwa
interval waktu tersebut penulis sudah dapat memfokuskan penelitian
30
dan penulisan skripsi. Penelitian ini dilaksanakan pada Lebaran Idul
Fitri 1439 H, yang jatuh pada tanggal 15 Juni pada tahun 2018, dan 3
Juni pada tahun 2019. Lebaran ini dilakukan bedasarkan sidang isbad
dari pemerintah.
Tabel 3.1
Alokasi Waktu Penelitian
No Nama Kegiatan Waktu
1. Penyusunan rencana penelitian September 2018
2. Pembuatan instrumen Oktober 2018
3. Pengumpulan data November 2018 – September 2019
4. Pengolahan data Oktober 2019
5. Penyusunan laporan penelitian November 2019 – Februari 2020
3. Latar Penelitian (Setting)
Duri kosambi merupakan suatu kelurahan yang berada di
kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Peneliti tertarik melakukan
penelitian pada tradisi Lebaran Betawi dikarenakan masyarakatnya
mempunyai keunikan dalam melaksanakan hari raya Idul Fitri. Mulai dari
Open House, waktu lebaran yang dilaksanakan selama tujuh hari dan
makanan-makanan yang ada pada pelaksanaan tradisi tersebut yang masih
ada sampai sekarang.
Namun, pada saat ini tradisi tersebut mengalami beberapa
perubahan seperti menurunnya motivasi masyarakat, pernikahan dengan
suku yang berbeda, memilih makanan yang cenderung lebih praktis
sehingga makanan tradisional mulai ditiggalkan, dan lain sebagainya.
Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai
31
prosesi Lebaran Betawi masyarakat Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta
Barat.
B. Metode Penelitian
Metode adalah cara kerja untuk memahami suatu objek. Jadi,
metode penelitian adalah cara kerja untuk dapat memahami suatu objek.1
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif, yaitu berupa narasi cerita, seperti penuturan
informan, gerak tubuh, mimik, dan banyak hal lain yang tidak didominasi
angka-angka sebagaimna penelitian kuantitatif.2 Metode kualitatif adalah
jenis yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai
(diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan
cara-cara lain dari komunikasi (pengukuhan). Penelitian kualitatif dapat
menunjukkan pada penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah,
tingkah lak, atau hubungan kekerabatan.3
Pengertian kualitatif itu sendiri menurut Taylor dan Bogdan oleh
Bagong Suyanto dan Sutinah dapat diartikan sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis,
dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti.4
Tyalor dan Bogdan juga mengatakan bahwa penelitian kualitatif
memiliki karakteristik khusus, yaitu:
a. Bersifat Induktif, yaitu mendasarkan pada prosedur logika yang
berawal dari proporsi khusus sebagai hasil pengamatan
danberakhir pada suatu kesimpulan (pengetahuan baru)
hipotesis bersifat umum. Dalam hal ini konsep dan pengertian
serta pehaman disadarkan pada pola yang di temui di dalam
data.
1 Arief Subiantoro, Metode dan Teknik Penelitian Sosial, (Yogyakarta: Andi Offset,
2006), h.65 2 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif,
(Yogyakarta: Erlangga, 2009), h.25 3 Syamsir Salam, dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta
Press, 2006), h.30 4Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan,
(Jakarta: PT Adhitya Andrebina Agung, 2015), Cet. ke-8, h.166
32
b. Melihat setting dan manusia sebagai suatu kesatuan, yaitu
mempelajari manusia dalam konteks dan situasi di mana
mereka berada.
c. Memahami perilaku manusia dari sudut pandang mereka
sendiri (sudut pandang yang diteliti). Hal ini dilakukan dengan
cara melakukan empati pada orang yang diteliti dalam upaya
memahami bagaimana mereka melihat berbagai hal dalam
kehidupannya.
d. Lebih mementingkan proses penelitian daripada hasil
penelitian. Bukan pemahaman mutlak yang dicari, tetapi
pemahan mendalam tentang ehidupan sosial.
e. Menekankan pada validitas data sehingga ditekankan pada
dunia empiris.
f. Bersifat humanitis, yaitu memahami secara pribadi orang yang
diteliti.
g. Semua aspek kehidupan sosial dan manusia dianggap
berhargadan penting untuk dipahami karena dianggap bersifat
spesifik dan unik.5
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis data sedekat mungkin
dengan data yang ada dan sesuai dengan realitas di lapangan. Berdasarkan
pada kajian teori dan kerangka berfikir yang telah dipaparkan sebelumya
maka, dalam mengungkapkan serta menjelaskan permasalahan yang ada,
jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena pendapat diatas
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis untuk menghasilkan data
dari fenomena Lebaran Betawi di Duri Kosambi, Jakarta Barat.
Penggunaan pendekatan kualitatif dimaksudkan agar peneliti dapat terjun
secara lebih mendalam terhadap objek yang diteliti yaitu masyarakat Duri
Kosambi, Jakarta Barat.
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi
oleh Spradley dinamakan social situation atau situasi sosial yang terdiri
5 Ibid., h.169-170
33
atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas
(activity), yang berinteraksi secara sinergi.6
Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden,
tetapi sebagai narasumber atau partisipan, informan, teman, dan guru
dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif juga disebut sampel
teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan
teori.7
Sesuai dengan jenis penelitian bahwa penelitian kualitatif tidak
menggunakan populasi dan sampel tetapi menggunakan pendekatan secara
intensif kepada informan yang akan dijadikan sebagai sumber data dalam
penelitian ini. Dalam hal ini peneliti akan mewawancarai beberapa orang
yang berpartisipasi dalam Lebaran Betawi di Duri Kosambi. Mulai dari
masyarakat, sampai tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam pelaksanaan
Lebaran di Duri Kosambi.
C. Prosedur Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah tahap yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan data.
Pengumpulan data dapat dikumpulkan dalam berbagai setting, berbagai
sumber, dan berbagai cara.
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data lazimnya
menggunakan observasi dan wawancara. Menurut Lofland dan Lofland
sumber utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.8
Sebelum menjelaskan mengenai teknik pengumpulan data terlebih
dahulu peneliti akan membuat klasifikasi tentang jenis data, sumber data
dan teknik pengumpulan data seperti pada tabel 3.2 sebagai berikut:
6Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif KualitatifDan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2013), Cet.18, h.215 7Ibid, h.216 8 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011), Cet 29, h.157
34
Tabel 3.2
Jenis Data, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
No. Jenis Data Sumber Data Teknik
Pengumpulan
Data
1. Kegiatan yang
dilakukan masyarakat
Duri Kosambi dalam
melaksanakan Lebaran
Betawi.
Tradisi Lebaran
Betawi
Observasi,
Wawancara dan
dokumentasi
2. Waktu keberlangsunan
acara lebaran betawi di
Duri Kosambi.
Tokoh Masyarakat
dan warga
Wawacara dan
dokumentasi
3. Tata cara masyarakat
Duri Kosambi dalam
melaksanakan lebaran
betawi.
Tradisi Lebaran
Betawi, tokoh
masyarakat dan
warga
Observasi,
wawancara dan
dokumentasi
4. Peserta dalam acara
lebaran betawi di Duri
Kosambi
Tradisi Lebaran
Betawi, tokoh
masyarakat dan
warga
Observasi,
wawancara dan
dokumentasi
5. Persiapan Khusus
dalam pelaksanaan
lebaran Duri Kosambi
Tradisi Lebaran
Betawi, tokoh
masyarakat dan
warga
Observasi,
wawancara dan
dokumentasi
35
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah diperoleh dari hasil observasi dan wawancara yang
dikonsolidasikan:
a. Observasi
Observasi adalah dasar semua pengetahuan. Para ilmuan
hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia
kenyataan yang diperoleh melalui observasi.9
Menurut Sutrisno Hadi observasi merupakan suatu proses
yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses
biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data
dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan
prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila
responden yang diamatai tidak terlalu besar.10
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengobservasi
bagaimana masyarakat Duri Kosambi menjalankan tradisi Lebaran
Betawi.
b. Wawancara
Setelah proses observasi atau pengamatan selesai, maka
langkah selanjutnya adalah kegiatan wawancara. Wawancara
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam
suatu topik tertentu.11
Wawancara juga dapat diartikan lebih lanjut, yaitu sebagai
metode pengumpulan data atau informasi dengan tanya jawab
sepihak, dikerjakan secara sistemik dan berlandaskan pada tujuan
penyelidikan. Tujuan wawancara sendiri adalah mengumpulkan
9Sugiyono, Op.cit, h. 226. 10 Ibid., h.145 11 Ibid., h. 231
36
data atau informasi (keadaan, gagasan atau pendapat, sikap atau
tanggapan, keterangan dan sebagainya) dari suatu pihak tertentu.12
Jenis wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah
wawancara semi-struktur. Jenis wawancara ini sudah termasuk
dalam kategori in-deptinterview, di mana dalam pelaksanaannya
lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalah
secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara
diminta pendapat, dan ide-idenya.13 Dalam melakukan wawancara,
peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang
dikemukakan oleh informan.
Wawancara ini dilakukan untuk menggali informasi lebih
mendalamdengan bertatap muka langsung dengan partisipan, tidak
melalui telepon atau video. Tujuan peneliti menggunakan
wawancara ini adalah untuk mengetahui segala aspek mengenai
lebaran Betawi masyarakat Duri Kosambi. Wawancara ini
diperuntukan untuk masyarakat Duri Kosambi serta beberapa
tokoh adat.
c. Dokumentasi
Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah
melakukan pengumpulan data dengan metode dokumentasi tentang
keadaan sebenarnya yang ada di tempat penelitian guna tanda bukti
yang sah yang mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan.
Data-data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi
cenderung merupakan data sekunder, sedangkan data-data yang
dikumpulkan dengan teknik observasi dan wawancara.14
Studi dokumentasi adalah pelengkap dari penggunaan
metode observasi dan wawancara dalam dalam penelitian
12Arief Subyanto dan FX Suwarto, Op.cit, h. 97
13 Sugiyono, Op.cit, h.233 14Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 106-107
37
kualitatif. Sugiyono menjelaskan bahwa “dokumentasi bisa
berbetuk tulisan atau gambar” .15
Dalam dokumentasi inilah peneliti dapat memberi bukti
bahwa peneliti benar-benar melakukan sebuah penelitian.
2. Instrumen Penelitian
Insrtumen penelitian adalah perangkat untuk menggali data
primer dari responden sebagai sumber data terpenting dalam
sebuah penelitian survei. Instrumen penelitian ilmu sosial
umumnya terbentuk kuesioner dan pedoman pertanyaan (interview
guide). Semua jenis instrumen penelitian ini berisi rangkaian
pertanyaan mengenai suatu hal atau suatu permasalahan yang
menjadi tema pokok penelitian.16
a. Instrumen Observasi
Tabel 3.3
Pedoman Observasi
No. Data yang Diperlukan Objek
Pengamatan
1. Keadaan lingkungan dan hubungan
sosial antar warga Duri Kosambi
Lokasi dan
Masyarakat Duri
Kosambi
2.. Proses melaksanakan Lebaran di
Duri Kosambi
Tradisi lebaran
masyarakat Duri
Kosambi
3. Fenomena sosial yang terjadi saat
pelaksanaan Lebaran di Duri
Kosambi
Interaksi
masyarakat duri
Kosambi saat
pelaksanaan
Lebaran
15Sugiyono, Op.cit, h. 240 16 Bagong Suyanto dan Sutinah, Op.cit, h. 59
38
b. Instrumen Wawancara
Tabel 3.4
Pedoman Wawancara
No Indikator Data Yang Diperlukan
1. Motivasi Lebaran Betawi di
Duri Kosambi
1. Makna lebaran Betawi
2. Tujuan diadakan lebaran Betawi
3. Fungsi diadakan lebaran Betawi
2. Sejarah 4. Sejarah lebaran Betawi
3. Pelaksanaan 5. Waktu dilaksanakannya lebaran
Betawi
6. Peserta yang berpartisipasi
dalam merayakan lebaran
Betawi
7. Tempat dilaksanakannya
lebaran Betawi
4 Prosesi 8. Tata cara lebaran Betawi
9. Persiapan tertentu dalam
menyambut lebaran Betawi
10. Panduan khusus melaksanakan
lebaran Betawi
11. Hal unik dalam kegiatan
lebaran Betwi
12. Jenis makanan yang ada pada
pelaksanaan lebaran Betawi
13. Syarat pelaksanaan lebaran
Betawi
5 Upaya Melestarikan 14. Alasan mempertahankan
lebaran Betawi
15. Perbedaan lebaran betawi yang
dulu dan sekarang
39
16. Harapan pelaksaan lebaran
betawi kedepannya
c. Instrumen Dokumentasi
Tabel 3.5
Pedoman Dokumentasi
No. Data yang diperlukan Dokumen yang diperlukan
1. Lingkungan Fisik Gambar / Foto
2. Masyarakat / Peserta Lebaran Gambar / Foto dan Video
3. Suasana Lebaran duri Kosambi Gambar / Foto dan Video
D. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data
Dalam teknik pengecekan keabsahan data atau uji keabsahan data
dalam penelitian, ditekankan pada uji validitas dan reabilitas. Validas i
merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti, sedangkan
reabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau
temuan. Oleh karena itu, Susan Stainback menyatakan bahwa, “penelitian
kuantitatif lebih menekankan pada aspek reabilitas, sedangkan penelitian
kualitatif lebih pada aspek Validitas” .17
Uji keabsahan data ini dilakukan dengan perpanjangan waktu
penelitian dimaksudkan agar data-data yang diperoleh penelit i
memungkinkan adanya peningkatan derajat kepercayaan diri penelit i
sendiri. Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu
yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci.
Triangulasi dalam pengujian keabsahan data diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
17 Sugiyono, Op.cit, h.267-268
40
waktu. Terdapat tiga triangulasi yaitu: triangulasi sumber, triangulasi
teknik pengumpulan data, dan Triangulasi waktu.18 Dengan begitu data
yang diperoleh dari lapangan akan terlihat valid atau tidaknya dari uji
triangulasi tersebut.
1) Triangulasi sumber, untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
beberapa sumber.
2) Triangulasi teknik, untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan
teknik yang berbeda.
3) Triangulasi waktu, waktu juga sering mempengaruhi
kredibilitas data. Untuk itu dalam rangka pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara wawancara dan
observasi dengan waktu yang berulang-ulang sehingga
ditemukan kepastian datanya.19
E. Teknik Analisis dan Pengolahan Data
Setelah semua data yang diinginkan diperoleh, langkah selanjutnya
adalah menggunakan data itu untuk penelitian. Data kemudian ditelaah
dan dianalisis, atau lebih dikenal dengan analisis data. Data kualitatif
dianalisis dan di interpretasi bersamaan dengan proses pengumpulan
data.20 Analisis data ini digunakan untuk menjawab masalah yang telah
dirumuskan.
Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian kualitatif adalah
model analisis dan mengalir (flow model). Langkah-langkah yang
dipergunakan dalam model ini antara lain: pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
18 Sugiyono, Ibid, h.273 19 Sugiyono, Ibid, h.274 20 Syamsir Salam, dan Jaenal Aripin, Op.cit, h.136-137
41
1. Pengumpulan Data
Peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan melalui observasi,
wawancara dan studi dokumentasi yang merupakan catatan lapangan
yang terkait dengan pertanyaan atau tujuan penelitian.
2. Reduksi
Setelah mengumpulkan data, maka langkah selanjutnya adalah
mereduksi data. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh
data yang tersedia dari berbagai sumber, yakni dari observasi,
wawancara dan studi dokumentasi. Setelah dibaca, dipelajari, maka
langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data. Langkah ini
berkait erat dengan proses menyeleksi, memfokuskan,
menyederhanakan, mengabstraksikan dan mentransformasikan data
mentah yang diperoleh dari hasil peenelitian. Reduksi data dilakukan
selama penelitian berlangsung. Langkah ini dilakukan sebelum data
benarbenar dikumpulkan. Peneliti sudah megetahui data-data apa saja
yang dilakukan terkait penelitian.21
3. Penyajian Data
Penyajian data atau kumpulan informasi yang memungkinkan penelit i
melakukan penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data yang mudah
dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif yang
menceritakan secara panjang lebar temuan penelitian.
4. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan atau verikfikasi merupakan langkah selanjutnya.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru
yang sebelumnya belum ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran, atau objek yang sebelumnya masih remang-remang atau
gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan
kasual, atau interaktif, hipotesis atau teori.22
21 Zulkifli Matondang, Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian, Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol.6 No.1, Juni 2009 22 Sugiyono, Op.cit, h.252
76
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Bedasarkan seluruh hasil penelitian dan uraian pada bab
sebelumnya, penulis berupaya menyajikan kesimpulan mengenai gairah
masyarakat Duri Kosambi dalam melaksanakan Tradisi Lebaran Betawi.
1. Tradisi Lebaran Betawi di Duri Kosambi merupakan Lebaran Idul
Fitri yang dikemas dengan open house atau jaga tamu. Tradisi
Lebaran Betawi ini dapat dilihat dari dua sisi yaitu agama dan
kebudayaan.
2. Tidak ada yang mengetahui kapan lebaran ini mulai dilaksanakan
namun ada folklore yang tersebar dimasyarakat mengenai tradisi ini,
sayangnya sejarah ini tidak diketahui oleh kebanyakan orang.
Kebanyakan mereka yang mengetahui ini adalah orang tua. Lebaran
ini dilakukan selama tujuh hari dengan jadwal yang sudah ada dari
tahun ke tahun.
3. Tradisi Lebaran Betawi di Duri Kosambi dilaksanakan dari hari
pertama Idul Fitri sampai dengan hari ke tujuh dengan cara
mengujungi rumah dari kampung ke kampung yang ada di Duri
Kosambi secara bergiliran. Tradisi ini diramaikan oleh seluruh lapisan
masyarakat dari masyarakat biasa sampai tokoh masyarakat seperti
kyai dan pimpinan pondok pesantren di Duri Kosambi.
4. Tradisi Lebaran betawi di Duri Kosambi dilakukan tanpa ada aturan
tertulis, tradisi ini tidak mempunyai ritual-ritual keagaamaan tertentu,
panduan khusus tertentu, atau syarat-syarat khusus. Hal-hal yang
dipersiapkan biasanya makanan, minuman, dan pakaian, tentu saja
mereka harus mempersiapkan tenaga dan stamina yang cukup.
5. Tradisi Lebaran Betawi ini masih dilestarikan, namun memiliki
beberapa perbedaan dengan Tradisi Lebaran Betawi di masa silam,
seperti dari segi makanan khas yang mulai sulit dijumpai dikarenakan
77
resep keluarga yang tidak dijaga, berkurangnya peserta dari hari ke
hari dikarenakan pekerjaan dan pernikahan dengan suku lain, juga
tradisi bawa membawa yang sudah tidak dipakai lagi. Ditengah
megahnya kota Jakarta masih ada warganya yang memegang prinsip
budaya walaupun sedikit banyak mengalami perubahan. Masyarakat
Duri Kosambi berharap Tradisi ini tetap dilestarikan.
B. Saran
Dengan melihat dari bab-bab diatas, maka diberikan saran kepada
masyarakat Duri Kosambi sebagai berikut :
1. Melihat manfaatnya yang kebanyakan positif, maka tradisi ini harus
dilestarikan karena selain untuk silaturahmi dan menghindari mati obor
kebudayan ini dapat dijadikan identitas masyarakat Betawi Duri
Kosambi.
2. Generasi muda harus mengetahui asal-usul bagaimana Tradisi Lebaran
Betawi ini bisa terjadi, sekalipun belum tentu kebenarannya namun hal
ini sangat menarik dan dapat dijadikan motivasi bagaimana pendahulu
mereka menciptakan dan mempertahankan tradisi ini dari tahun ke
tahun.
3. Partisipan dalam tradisi Lebaran Betawi ini harus lebih semangat dalam
mempertahankan dan mengajak keturunannya dalam pelaksanaan
tradisi ini supaya tidak berkurang partisipannya.
4. Walaupun sedikit banyak tradisi Lebaran Betawi ini sudah berubah,
perlu untuk generasi muda mempelajari resep masakan khas Betawi
agar tidak hilang cirri khas nya.
5. Tidak ada tradisi yang bersifat statis, maka dari itu masyarakat Duri
Kosambi harus lebih selektif memilih hal-hal yang cocok untuk
dipertahankan dan dimasukan ke dalam Tradisi Duri Kosambi.
78
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Ahmadi, Abu. Ilmu Sosial Da sar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991.
Ahyat, Ita Samtasiyah. Profil Wanita Betawi : Akhir Abad Ke-20. Tangerang Selatan : Serat Alam Media, 2014. Chaer, Abdul. Folklor Betawi Kehidupan dan Kebudayaan Orang Betawi. Jakarta
: Masup Jakarta, 2012.
Dewantara, Ki Hadjar. Karya Ki Hadjar Dewantara bagian P ertama; P endidikan. Yogyakarta: Majelsi Luhur Persatuan Tamansiswa, 2011.
Haris, Tawalinuddin. Kota dan Ma syarakat Jakarta : Dari Kota Tradisional ke Kota Kolonial (Abad XVI-XVIII). Jakarta : Wedatama Widya Sastra, 2007.
Hartomo dan Arnicun Aziz. MKDU Ilmu Sosial Da sar. Jakarta: Bumi Aksara,1993.
Idrus, Muhammad. Metode P enelitian Ilmu Sosial P endekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Erlangga, 2009.
Koentjaraningrat. P engantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Maharani, Lies. Upacara Ruwatan Tradisi Surakarta. Jakarta : Wedatama Widya Sastra, 2016.
Moleong, Lexy J. Metodologi P enelitian Kualitatif . Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Muhadjir. Baha sa Betawi : Sejarah dan Perkembangannya. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2000.
Nawi, G.J. Ma en Pukulan : P encak Silat Kha s Betawi. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016. Peursen, C.A. van. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisisus, 1988.
Rosyadi dan Asucipto Toto. Profil Budaya Betawi. Bandung: Alqaprint Jatinagor, 2006.
Salam, Syamsir dan Jaenal Aripin. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.
Setiati, Edi dkk. Ensiklopedia Jakarta Vol 5. Jakarta : PT Lentera Abad, 2009
Saputra, Yahya Adi. Upacara Daur Hidup Adat Betawi. Jakarta : Wedatama Widya Sastra, 2008.
Subiantoro, Arief. Metode dan Teknik PenelitianSosial .Yogyakarta: Andi Offset, 2006.
79
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2013.
Suswandari. Kearifan Lokal Etnik Betawi : Mapping sosio-kultural Ma syarakat Asli Jakarta. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2017. Suyanto, Bagong dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif
Pendekatan. Jakarta: PT Adhitya Andrebina Agung, 2015.
Sztompka, Piotr. Sosiologi P erubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Grup, 2007.
Tilaar, H.A.R. P edagogik Teoritis untuk Indonesia. Jakarta: Kompas, 2015.
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi P enelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Waskito, A.A. Kamus Praktis Baha sa Indonesia. Jakarta : PT.Wahyu Media, 2009.
Jurnal :
Nasruddin. Tradisi Mappamula (Panen P ertama) pada Masyarakat Bugis Tolotang di Sidenreng Rappang (Kajian Antropologi Budaya), Jurnal Rihlah, Vol.V, 2017.
Zulkifli Matondang, Validita s dan Reliabilita s Suatu Instrumen Penelitian, Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol.6 No.1, Juni 2009.
BIODATA PENULIS
Nama : Zahra Nadhia
TTL : Jakarta, 28 November 1995
Alamat : Jl. Kembangan Raya RT009/001 Kembangan Utara
Kembangan, Jakarta Barat, DKI Jakarta
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
2014-2020 : S1 Pendidikan IlmuPengetahuan Sosial Konsentrasi Sosiologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
2010-2013 : SMA Al Kamal Jakarta
2007-2010 : SMP Negeri 105 Jakarta
2001-2007 : MI Tarbiyatussaadah Jakarta
Pengalaman Organisasi yang pernah diikuti oleh selama dalam dunia perkuliahan
yaitu POSTAR (Pojok Seni Tarbiyah) Elemen Band. Pengalaman dalam bekerja yang dilewati
penulis yaitu mengajar di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat selama 4 bulan pada tahun 2018 dan
Mengajar di SMP Al Hamidiyah Jakarta pada tahun 2019 - sekarang. Saran atau kritik dapat
dikirim melalui [email protected]