Tps
-
Upload
ef-ar-rahman -
Category
Documents
-
view
26 -
download
6
Transcript of Tps
Optimalisasi waktu siklus kerja pada lini perakitan dengan metode
toyota production system (studi kasus pada grup shell body, body
welding line pt. Xyz)
TRIWIBOWO, PRABANDITYO (2004) OPTIMALISASI WAKTU SIKLUS KERJA
PADA LINI PERAKITAN DENGAN METODE TOYOTA PRODUCTION SYSTEM
(Studi Kasus Pada Grup Shell Body, Body welding Line PT.
XYZ).Undergraduate thesis, Diponegoro University.
Metode Toyota Production System (TPS) merupakan metode yang
telah banyak diterapkan oleh perusahaan otomotif di dunia. Metode TPS
ini mempunyai tujuan utama untuk mengurangi pemborosan yang
terjadi pada proses produksi. Metode TPS merupakan suatu
keterkaitan antara faktor-faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal dan
sumber daya. Di mana pemborosan dari faktor-faktor ini dapat
menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Pada penelitian ini difokuskan
pada optimalisasi waktu siklus kerja pada Grup Shell Body. Dimana faktor-
faktor yang terkait untuk mengoptimalisasi waktu siklus kerja ini adalah
balance delay. Efisiensi lintasan, rutin operasi baku dan jumlah tenaga
kerja. Untuk mencapai tingkat efisiensi yang lebih baik maka perlu dikaji
mengenai faktor-faktor tersebut. Sedangkan untuk pengamatan waktu
pada penelitian ini dengan menggunakan metode stop watch time study
yang dilakukan terhadap 10 operator pada 10 stasiun kerja di Grup Shell
Body.
Hasil pengamatan waktu inilah yang akan menjadi langkah awal
pada penelitian untuk mengoptimalisasi waktu siklus kerja. Dari hasil
pengolahan data dan analisis diketahui bahwa terjado ketidakmerataan
distribusi pekerjaan sehingga harus dilakukan perbaikan rutin operasi baku.
Perbaikan rutin operasi baku ini menghasilkan distribusi pekerjaan yang
lebih merata sehingga dapat mengoptimalisasi waktu siklus kerja dari 587
detik menjadi 522 detik. Selain itu menurunkan balance delay dari 22,2%
menjadi 11,92%, sedangkan efisiensi lintasan dapat ditingkatkan dari 78%
menjadi 87,3% dan dapat mengurangi jumlah tenaga kerja dari 10 tenaga
kerja menjadi 9 tenaga kerja. Hasil ini cukup berarti untuk perbaikan pada
proses produksi sehingga waktu siklus kerja dapat dioptimalisasi yang
berarti dapat memperlancar proses produksi yang dilakukan.
Dari hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa terjadi perbaikan
untuk waktu tunggu sebesar 10,08%, efisiensi lintasan sebesar 9,7% dan
juga efisiensi tenaga kerja meningkat dari 80% menjadi 88,93%. Untuk
penelitian ini hasil tersebut merupakan hasil maksimal yang dapat dicapai,
namun dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menghasilkan waktu siklus
kerja yang
lebih baik. Kata Kunci : metode TPS, rutin operasi baku, balance delay, waktu
siklus kerja, optimalisasi Toyota Motor Corporation didirikan pada September
1933 sebagai divisi mobil Pabrik TenunOtomatis Toyota.
Divisi mobil perusahaan tersebut kemudian dipisahkan pada 27 Agustus
1937 untukmenciptakan Toyota Motor Corporation seperti saat ini.Berangkat
dari industri tekstil, Toyota menancapkan diri sebagai salah satu
pabrikan otomotif yang cukup terkemuka di seluruh dunia. Merek yang
memproduksi 1 mobil tiap 6 detik ini ternyatamenggunakan penamaan
Toyota lebih karena penyebutannya lebih enak daripada memakai
namakeluarga pendirinya, Toyoda. Inilah beberapa tonggak menarik
perjalanan Toyota.Toyota merupakan pabrikan mobil terbesar ketiga di dunia
dalam unit sales dan net sales.Pabrikan terbesar di Jepang ini menghasilkan
5,5 juta unit mobil di seluruh dunia. Jika dihitung, angka iniekuivalen dengan
memproduksi 1 unit mobil dalam 6 detik.Toyota sendiri didirikan oleh Sakichi
Toyoda, yang berawal dari sebuah industri tekstil(Marimutu Sinivasan,
pendiri Texmaco, usahawan besar tekstil di Indonesia, berusaha
menirunyadengan mengembangkan sektor otomotif bermerek
PERKASA).Dibandingkan dengan industri-industri otomotif lain yang
menggunakan nama pendirinyasebagai merek dagang seperti Honda yang
didirikan oleh Soichiro Honda, Daimler-Benz (GottliebDaimler dan Karl Benz),
Ford (Henry Ford), nama Toyoda tidaklah dipakai sebagai merek.
Karenaberangkat dari pemikiran sederhana dan visi waktu itu, penyebutan
Toyoda kurang enak didengar dantidak akrab dikenal sehingga diplesetkan
menjadi Toyota.Sakichi Toyoda lahir pada bulan Februari 1867 di Shizuoka,
Jepang. Pria ini dikenal sebagaipenemu sejak berusia belasan tahun. Toyoda
mengabdikan hidupnya mempelajari dan mengembangkanperakitan tekstil.
Dalam usia 30 tahun Toyoda menyelesaikan mesin tenun. Ini kemudian
mengantarnyamendirikan cikal bakal perakitan Toyota, yakni Toyoda
Automatic Loom Works, Ltd. pada November1926.Di sini hak paten mesin
tekstil otomatisnya kemudian dijual kepada Platt Brothers & Co, Ltd.
dariInggris, Britania Raya. Hasil penjualan paten ini, dijadikan modal
pengembangan divisi otomotif. Mulaitahun 1933, ketika Toyoda membangun
divisi otomotif, tim yang kemudian banyak dikendalikan olehanaknya Kiichiro
Toyoda, tiada henti menghasilkan inovasi-inovasi terdepan di zamannya.
Mesin Tipe Aberhasil dirampungkan pada 1934. Setahun kemudian mesin ini
dicangkokkan prototipe pertama mobilpenumpang mereka, A1. Divisi
otomotif Toyoda juga menghasilkan truk model G1.Di tahun 1936 mereka
meluncurkan mobil penumpang pertama mereka, Toyoda AA (kala itumasih
menggunakan nama Toyoda). Model ini dikembangkan dari prototipe model
A1 dan dilengkapibodi dan mesin A. Kendaraan ini dari awal diharapkan
menjadi mobil rakyat. Konsep produk yang terusdipegang Toyota hingga
sekarang.
2
Empat tahun menunggu dirasa cukup melahirkan perusahaan otomotif
sendiri dan melepaskandiri dari industri tekstil mereka. Kemudian tahun
1937 mereka meresmikan divisi otomotif dan memakainama Toyota, bukan
Toyoda seperti nama industri tekstil. Pengambilan nama Toyota dalam
bahasaJepang terwakili dalam 8 karakter, dan delapan adalah angka
keberuntungan bagi kalangan masyarakatJepang. Alasan lain yang dianggap
masuk akal adalah industri otomotif merupakan bisnis gaya hidup
danbahkan penyebutan sebuah nama (dan seperti apa kedengarannya),
menjadi sisi yang begitu penting.Karena nama Toyoda dianggap terlalu kaku
di dalam bisnis yang dinamis sehingga diubah menjadiToyota yang dirasa
lebih baik. Tak ayal, tahun 1937 merupakan era penting kelahiran Toyota
Motor Co,Ltd. cikal bakal raksasa Toyota Motor Corp (TMC)
sekarang.Semangat inovasi Kiichiro Toyoda tidak pernah redup. Toyota
kemudian berkembang menjadipenghasil kendaraan tangguh. Di era 1940-
an, Toyota sibuk mengembangkan permodalan termasukmemasukkan
perusahaan di lantai bursa di Tokyo, Osaka dan Nagoya.Setelah era Perang
Dunia II berakhir, tahun 1950-an merupakan pembuktian Toyota
sebgaipenghasil kendaraan serba guna tangguh. Waktu itu kendaraan Jeep
akrab di Jepang. Terinspirasi darimobil ini, Toyota kemudian
mengembangkan prototipe Land Cruiser yang keluar tahun 1950.
Setahunkemudian meluncurkan secara resmi model awal Land Cruiser yakni
model BJ.Buln Juli tahun itu, test drivernya Ichiro Taira mengakhiri
uji coba dengan hasil luar biasa.Diinspirasi oleh tokoh Samurai Heikuro
Magaki yang mendaki Gunung Atago di atas kuda tahun 1643,Taira
mengemudikan Toyota BJ-nya ke kuil Fudo di kota Okasaki. Ini sekaligus
dipakai sebagai promosiketangguhan mobil segala medan ini. Tak lama
berselang, Toyota Land Cruiser mulai menandingidominasi Jeep Willys.
Bahkan dengan model-model selanjutnya, Toyota Land Cruiser bisa diterima
dipasar yang kala itu sulit ditembus yakni Amerika Utara. Lewat model ini,
Toyota masuk ke pasar-pasar diberbagai belahan dunia, Termasuk
di Indonesia yang dikenal sebagai sebagai Toyota Hardtop LandCruiser
FJ40/45. Di Afrika, model-model Toyota Land Cruiser ini digunakan sebagai
Technical alias jipbersenjata yang dibekali senapan mesin ringan, berat atau
bahkan senjata basoka tanpa tolak balik(Recoilless bazooka) dan diterjunkan
sepanjang konflik-konflik bersenjata dengan kinerja sangattangguh.Toyota
tidak hanya dikenal melalui Toyota Land Cruiser. Mereka juga
mengembangkan modelyang menjadi favorit dunia, sedan kecil. Lewat
Corolla yang memulai debutnya pada tahun 1966, sedanmungil generasi
awal ini memakai penggerak belakang mengubah tatanan sedan bongsor
yang populersaat itu menuju arah sedan kecil yang kompak, irit dan ringkas.
Memasuki tahun 1975, Corolla masukdalam generasi ketiga dan terjual lebih
dari 5 juta unit. Hal yang menakjubkan ini masih kokoh hinggasekarang.
Mesin mobil Corolla ini kemudian digunakan di Indonesia sebagai mesin
untuk kendaraanniaga keluarga serbaguna, Toyota Kijang generasi awal
yang dikenal sebagai Kijang Buaya.Sejalan makin mengglobalnya produk
Toyota, mereka sadar tidak mempunyai grafik logo.Bahkan
di Indonesia dijumpai kendaraan bermerk Toyota seperti Toyota
Kijang dengan logo TOYOTApada grill di bagian bonnet (hidung) mobil. Di
tahun 1989 Toyota akhirnya memutuskan untuk membuatdua lingkaran oval
(elips) yang menghasilkan huruf T dan ellips ketiga mengisyaratkan akan the
spirit of
understanding in design. Lingkaran ketiga itu sekaligus mengelilingi kedua
lingkaran ellips sebelumnyayang berbentuk T itu sebagai bukti menjaga dan
mempengaruhi sekelilingnya.Di tahun 1990-an, Toyota semakin
membuktikan bahwa mobil Jepang dapat bersaing denganmobil Eropa dan
Amerika. Toyota Celica berhasil menjadi juara rally dunia, dan Toyota Camry
menjadimobil paling laris di Amerika.
PRODUCTION SYSTEM
Dalam buku Toyota Way, disebutkan bahwa Toyota adalah salah
satu perusahaan palingmembosankan di dunia dikarenakan kemampuannya
dalam mengalahkan pesaing pesaingnyabaik dalam penjualan,
tingkat keuntungan maupun dalam kepuasan pelanggan.Hal ini dikarenakan
Toyota memiliki kesatuan prinsip prinsip serta tool tool yangmereka buat
sendiri untuk mendapatkan hasil yang maksimal yang disebut dengan TPS
( ToyotaProduction System ). TPS biasa disebut juga dengan Lean
Manufacture. TPS telah menghasilkansebuah bentuk pabrik yang kecil,
dengan jumlah stock, baik produk akhir dan material yanghanya
segelintir. Proses yang singkat dengan sedikit tahapan yang tidak bernilai
tambah,pekerjaan yang dilakukan dengan gerakan yang effisien, aliran
material yang minimal, plantlayout yang tidak memakan banyak ruang dan
banyak lagi ciri-ciri 'ramping'. Kebanyakan orangberpikir bahwa Toyota
hanya pada konsep konsep seperti Kanban ( Line Stop System ),
Andon( Card System for Visualing Monitoring Flow ) atau 5S ( Seiri, Seiton,
Seiso, Seiketsu, Shitsuke ) .TPS adalah kesatuan dari prinsip-prinsip dengan
tool-tool yang memungkinkandihasilkannya produk berkualitas tinggi dengan
biaya rendah. TPS juga dikenal sebagai kesatuandari 4P: Phylosophy, Process
(prinsip-prinsip dan tool terkait dengan proses produksi), People(prinsip-
prinsip yang terkait dengan sumber daya manusia) dan Problem solving
(prinsip dantool yang digunakan dalam perbaikan berkesinambungan).
P1 Phylosophy
Kebaikan pda akhirnya akan menang , mungkin adalah sebuah kata
kata yang tepatuntuk Toyota. Hal ini dikarenakan Toyota menyerap nilai
nilai kebaikan universal danketulusan yang dipraktekkan. Dalam Toyota
Code of Conduct tertulis panduan untukberkontribusi bagi kemakmuran
masyarakat sekitar dimanapun Toyota beroperasi, kerja keras,penghargaan
terhadap karyawan dan 'Customer First' - komitmen untuk memberikan
produkyang memenuhi kebutuhan pelanggan
Nilai nilai diatas ditulis dari awal berdirinya Toyota. Sebuah perusahaan
yangpertamanya didirikan karena Sakichi Toyoda merasa kasihan pada
anggota keluarga danpenduduk sekitarnya yang sangat sulit untuk menenun
secara manual sehinga dia menciptakanPower Loom G1, mesin tenun
bermesin, yang dapat dikatakan sebagai produk permesinanpertama dari
Toyota, yang dibangun secara susah payah olehnya yang pada dasarnya
hanyalahseorang tukang kayu. Nilai-nilai 'berkontribusi bagi masyarakat
sekitar dan kerja keras sudahtertanam bahkan sejak raksasa Toyota baru
lahir. Atau malah, nilai-nilai itulah yang membuatlahirnya Toyota.Setiap
perusahaan berusaha berusaha memotivasi karyawan untuk bekerja keras
danmembuat produk yang bermutu. Para direktur merancang missi dan
visi perusahaan danmenuliskannya dengan indah, membingkainya dan
menggantungnya di dinding-dinding. Yangterjadi? kebanyakan hanya
menjadi hiasan saja. Hanya membuat dinding kelihatan tidak terlalukosong.
Mengapa? Mungkin karena karyawan tidak benar-benar mempercayainya
sebagai nilai-nilai yang harus diserap dan diterapkan. Mungkin karena
pemimpian tidak memberi contoh.Mungkin Karena pemimpin sendiri tidak
menganggapnya sebagai nilai-nilai yang penting.Sebagai contoh, komitmen
seperti yang dimiliki Toyota, 'customer first', juga ditulis oleh
banyakperusahaan lain sebagai kebijakan mutu, walaupun dengan artikulasi
yang berbeda-beda. Tapibagaimana karyawan bisa menyerap nilai tersebut
bila atasan sering menyepelekan masalahmutu dan lebih mementingkan
keuntungan jangka pendek? Contoh lain, komitmen untukmenghargai
karyawan juga banyak ditulis dalam missi ataupun core
values perusahaan.Bagaimana karyawan bisa percaya bila dalam
perusahaan masih banyak masalah dalam jenjangkarir dan kesejahteraan?
Hal tersebut tidak terjadi di Toyota. Keteladanan pimpinan, dari mula sampai
sekarangmembuat karyawan percaya bahwa code of conduct dan
missi perusahaan bukanlah omongkosong belaka. Terlebih lagi adalah nilai-
nilai kebaikan universal yang terkandung dalam missimereka seperi
memberi kontribusi bagi pengembangan kemakmuran, bukan cuma
mengejaruntung dan menjadi nomor satu. Tujuan baik akan lebih mudah
disebarkan dan menjadi tujuansemua karyawan ketimbang tujuan
yang hanya berorienasi pada keuntungan perusahaan.
P
2
- Proses
Toyota production system memberikan penekanan yang sangat besar pada
pengaturanproses. Mereka memegang prinsip: Proses yang benar akan
menghasilkan produk yang baik.Konsep-konsep berikut diterapkan dalam
pengaturan proses, antara lain:
1. Aliran produksi lancar
Idealnya, ini adalah konsep dimana setiap line produksi tidak membuat
produksiberlebihan dan tidak ada buffer stock di diantara proses yang satu
ke proses berikutnya.Misalnya bila terdapat proses A, B, C dan D secara
berurutan, maka proses B dilakukan persissetelah 1 produk diselesaikan
proses A. Proses C dilakukan persis setelah 1 produk diselesaikanproses B
dan seterusnya. Tentu ini adalah konsep ideal tetapi intinya TPS
menginginkan 0 bufferstock atau bila tidak memungkinkan, dibuat siminimal
mungkin.
2. Jidoka
Jidoka berarti autonomation, gabungan dari automation dan otonomi. Kurang
lebihberarti bekerja sendiri tetapi punya semacam otonomi untuk
menghentikan pekerjaan sendiribila terjadi masalah. Inti dari Jidoka adalah
membawa masalah ke permukaan untuk diketahuidan ditangani sesegera
mungkin. Jadi bila di suatu station kerja ditemukan produk yang tidaksesuai,
segera tangani, jangan menunggu produk tidak sesuai terjadi lebih banyak
lagi.
3. Andon system
Dalam bahasa Jepang ini berarti lampu. Lampu-lampu yang dibuat untuk
memberiperhatian pada line manager (leader, supervisor) bahwa suatu
masalah terjadi di suatu station.Andon system adalah satu bentuk
penerapan jidoka. Andon system biasanya memakai papandisplay yang
berisi banyak lampu dan sebuah tombol di masing-masing station kerja.
Bila suatumasalah terjadi, seorah operator akan menekan tombol dan lampu
yang bersesuaian denganstation kerja tersebut akan menyala kuning di
papan display. Line Manager akan menghampirdan membantu melakukan
penanganan selama beberapa saat, katakanlah 1 menit. Bila tidakdapat
ditangani, lampu akan menyala merah dan station kerja tersebut dihentikan,
mungkin juga seluruh line produksi dihentikan. Sebaliknya, lampu akan
mati dan produksi diteruskan.Untuk sistem produksi yang biasa mengatur
jalannya produksi dengan sistem batch,dengan buffer stock menumpuk di
setiap antara station kerja, Aliran produk lancar (bufferminimum) dan andon
system kedengarannya mengerikan. Misalnya, bila suatu stationbermasalah
dan tidak dapat ditangani dengan cepat, buffer stock akan segera habis
danproduksi akan benar-benar berhenti total. Target produksi tidak tercapai
dan pengirimanterlambat. Tetapi ada 2 keuntungan besar dari penerapan
kedua konsep ini. Pertama, setiapmasalah yang ada akan langsung muncul
ke permukaan pada saat itu juga, atau pada waktuyang singkat. Katakan
misalnya terjadi ketidaksesuaian di station B. Masalah itu akan diketahuidi
station C tanpa menunggu waktu yang lama. Ketidaksesuaian di station B
langsung ditanganidan dapat mencegah ketidaksesuaian lebih banyak lagi.
Bandingkan dengan sistem batch
Karena ada buffer stock antara B dan C, masalah di station B akan diketahui
oleh station Csetelah banyak ketidaksesuaian terjadi. Mungkin esok hari,
atau mungkin minggu depan?Dengan sistem ini, setiap anggota team
(operator dan line manager) juga dipaksa untukmemasuki masa krisis setiap
masalah terjadi. Mereka dipaksa untuk segera menyelesaikanmasalah
tersebut tanpa ditunda-tunda. Penundaan beresiko pada tingket reject yang
besar danhilangnya kesempatan untuk perbaikan. Misalnya, masalah
diketahui setelah jadwal produksiberganti dengan produk lain. Ada
kemungkinan penyebab masalah tak dapat ditelusuriselamanya.
4. Heijunka : Jadwal produksi campur rata
Kebanyakan perusahaan mencari cara mudah dalam penjadwalan produksi
yaitu denganmenggunakan sistem batch. Satu jenis produk diproduksi dalam
jumlah besar, lalu digantidengan produksi untuk jenis produk lain juga
dalam jumlah yang besar sesuai dengankebutuhan pelanggan. Mengurangi
frekwensi set-up biasanya menjadi pertimbangan utamauntuk menjadwalkan
produksi dengan sistem batch. Dalam TPS penjadwalan sistem batch justru
dihindari. Mereka lebih memilih heijunka: Ketimbang menjadwalkan produksi
untukproduk A selama satu minggu, lalu produk B satu minggu berikutnya,
mereka lebih memilihuntuk memproduksi produk A dan B bergantian setiap
hari, atau mungkin setiap jam.Keuntungan utama dari heijunka adalah
pembebanan yang stabil untuk sistem produksi.Keuntungan lain adalah
berkurangnya tingkat persediaan dalam proses produksi dan
jugamenghindari lonjakan lonjakan permintaan ke pemasok. Untuk dapat
menerapkan konsepheijunka, membuat waktu set-up seminimal mungkin
adalah persyaratan mutlak.Heijunka adalah konsep yang mungkin paling
sulit dimengerti dalam Toyota Production System.
5. Kanban system.
Dalam bahasa jepang, kanban berarti kartu instruksi. Kanban adalah
penggunaan kartu-kartu untuk mengkoordinasikan pemasokan
dan pembuatan barang sesuai dengan kebutuhan.Kanban adalah bentuk
aplikasi dari konsep 'pull system', dimana proses yang lebih
hilir (depan)memberi instruksi kepada proses yang lebih hulu untuk
membuat barang hanya sejumlah yangmereka butuhkan. Untuk memahami
sistem kanban, hal pertama yang harus diingat adalahbahwa setiap barang
atau sekelompok barang mempunyai 1 kartu. Kartu tanpa
barangmengindikasikan adanya kebutuhan barang yang harus
dipenuhi.Ilustrasi penggunaan Kanban
6. Standarisasi pekerjaan
Standarisasi pekerjaan bukanlah suatu yang aneh bagi organisasi yang
telahmenerapkan standar sistem manajemen. Instuksi kerja, standard
operating prosedure adalahcontoh-contoh dari bentuk standarisasi
pekerjaan. Menurut Masaaki Imai, seorang yang jugabanyak membahas TPS,
adalah tidak mungkin untuk membuat perbaikan tanpa adanyastandarisasi
pekerjaan terlebih dahulu. Standarisasi pekerjaan dalam TPS mencakup
3komponen dasar: Takt time, waktu yang diperlukan operator untuk
melakukan pekerjaan,urutan pekerjaan, dan stock on hand yang harus
tersedia.
7. 5S
5S adalah kepanjangan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seitsu, Setsuke =
Pemilahan, Penataan,Pembersihan, Pembakuan, Pembiasaan. 5S adalah
sebuah cara sistematis untuk mengaturbarang dan tempat kerja. 5S
membuat tempat kerja hanya berisi barang yang benar-benardiperlukan,
barang berada pada tempanya, barang menjadi mudah didapatkan dan
tempatkerja menjadi rapih dan bersih. Tapi bukan hanya kerapihan dan
kebersihan yang menjaditujuan 5S di dalam TPS. Sama dengan tool dan
konsep lain, tujuannya adalah menghilangkanwaste, hal-hal yang tak
berguna. Misalnya, waktu untuk mencari peralatan yang diperlukan,yang
akan mempengaruhi takt time ( waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan salah 1langkah dari produk yang diminta konsumen ).
People And Partners
Pengembangan sumber daya manusia mendapat perhatian yang sangat
besar di Toyota. 'Kamibukan cuma membangun mobil, kamu
membangun manusia' adalah peribahasa yang seringterdengar di Toyota.
Beberapa point penting dalam pengembangan dan pengaturan sumberdaya
manusia di Toyota :
- Memfungsikan manajer (level bawah sampai paling atas) sebagai
pembimbing.
Presiden Toyota North America pernah ditanya apa tantangan terbesar
dalammengembangkan sumber daya manusisa disana, Dia menjawab
'Mereka hanya ingin menjadimanajer, bukan pengajar'. Itu menggambarkan
bahwa setiap pimpinan dalam Toyota harusberfungsi sebagai pengajar,
pembimbing.Seorang leader harus benar-benar menghayati filosofi Toyota
dan pemahaman yang mendalam
tentang pekerjaan yang dilakukan bawahannya. Tanpa itu dia tidak akan
bisa memberikanbimbingan bagaimana bersikap dan melakukan pekerjaan
yang baik. Tidak heran bila Toyotahampir tidak pernah merekrut pucuk
pimpinan dari luar. Semua diambil dari internal Toyota. Inimenjamin bahwa
sang pimpinan sudah menghayati filosofi Toyota dan memahami
pekerjaansemua bawahan.-
Mengembangkan kinerja individual yang excellent sambil
mengembangkan teamwork yang efektif.
Toyota percaya pentingnya pembangunan teamwork untuk
mengkoordinasikanpekerjaan, saling memotivasi dan saling belajar dari yang
lain. Tetapi yang melakukan pekerjaanpada akhirnya adalah individu
individu. Maka penting sekali untuk menyeimbangkanpengembangan team
dengan pengembangan kemampuan individu.Toyota mengembangkan
berbagai cara untuk mengembangkan kinerja dan motivasiindividu seperti
pelatihan yang komprehensive, suggestion system, dan quality circle.
- Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok
Dalam hal 'Partners', prinsip Toyota adalah 'Berkembang bersama dalam
hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan'. Perhatian Toyota
kepada partners, supplier dapatdilihat pada upaya mereka yang besar
dalam menyebarkan cara-cara Toyota, membawasupplier untuk lebih
berkembang dan maju.Hubungan yang baik antara Totota dan suppliernya
tercermin pada suatu kejadian ditahun 1997. Pada tahun itu terjadi
kebakaran di pabrik Aisin Seiki, supplier Toyota untuk produkyang disebut P-
valve. Aisin memasok 99% kebutuhan Toyota untuk komponen
tersebut.Terbakarnya pabrik Aisin mengancam berhentinya produksi mobil di
Toyota selama beberapaminggu. Ingat bahwa Toyota selalu tidak
mempunyai tingkat persediaan komponen yangbanyak. Toyota dan Aisin lalu
meminta bantuan dari pemasok lain, yang kebanyakan tidakdisiapkan untuk
memanufaktur produk tersebut. Dengan berbagai cara, pemasok-
pemasoktersebut dapat membantu dan membuat penundaan produksi di
Toyota hanya berlangsung 5hari saja. Sebagai catatan penting, tidak ada
satupun pemasok yang memperhitungkan berapabanyak mereka harus
dibayar untuk membantu Toyota keluar dari krisis meskipun padaakhirnya
Aisin dan Toyota memberi kompensasi yang cukup besar
P4 Problem Solving
Cara-cara pemecahan masalah yang prima menjadi faktor yang sangat
menentukandalam mengembangkan toyota production system. Tanpa
itu, andon akan terus menyala untukmasalah yang yang sama dan produksi
akan tersendat. Pengiriman produk akhir juga akanbermasalah karena
mereka tak menginginkan adanya persedian barang dalam jumlah
banyak.Metode - metode pemecahan masalah dalam TPS bukanlah hal yang
rumit. Metodatersebut logis dan sangat mudah dipahami. Beberapa metoda
dan juga aturan pemecahanmasalah dalam TPS:
-Gemba
Masalah tidak dapat diselesaikan hanya diatas meja dengan mengutak atik
data.Toyota menganggap penting agar setiap orang, termasuk para
pimpinan untukterjun ke lapangan. Taiichi Ohno: Data tentu saja penting,
tapi saya memberipenekanan terbesar pada fakta.Gemba bukan berarti
hanya melihat-lihat, tapi juga menganalisa dan mengambilkesimpulan yang
diperlukan. Taiichi Ohno (salah satu president Toyota), bisa berdiriterapaku
di area produksi selama berjam-jam. Bukan melamun, tapi mencari
suatukesimpulan yang dapat dia kirim ke manajer terkait keesokan
paginya.Gemba (di Toyota lebih dikenal sebagai Genbi Genbutsu) bukan
hanya pekerjaanorang yang terlibat dengan produksi tetapi juga pekerjaan-
pekerjaan lain. Misalnya,seorang sales harus melihat kondisi yang dihadapi
pelanggan atau calonpelanggannya dengan langsung infrasutruktur jalan
yang akan dihadapi pelangan.