Toxoplasmosis Pada Kehamilan
-
Upload
fungky-anthony -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of Toxoplasmosis Pada Kehamilan
-
7/25/2019 Toxoplasmosis Pada Kehamilan
1/10
TOXOPLASMOSIS PADA KEHAMILAN :
PENCEGAHAN,SCREENING, DAN TATALAKSANA
Abstrak
Latar Belakang : Satu dari konsekuensi yang mayor pada kehamilan yang terinfeksi oleh
Toxoplasma gondii, adalah transmisi vertikal dari ibu kepada fetus.
Walaupun jarang, toksoplasmosis kongenital dapat menyebabkan penyakit
neurologis atau mata yang berat (dapat menyebabkan kebutaan), dan
kelainan pada jantung dan otak. elayanan prenatal harus termasuk juga
edukasi mengenai pen!egahan terhadap to"oplasmosis. #endahnya
prevalensi penyakit to"oplasmosis di masyarakat $anada dan terbatasnya
!ara mendiagnosis dan tatalaksana menyebabkan terbatasnya efektivitas
dari strategiscreening. %leh sebab itu,screening rutin tidak direkomendasi.
&ujuan : 'ntuk mengulas pen!egahan, diagnosis, dan tatalaksana to"oplasmosis
dalam kehamilan
anfaat : engevaluasi efektivitas screening dalam mendiagnosa to"oplasmosis
kongenital dan profilaksis serta tatalaksana.
Bukti : The Cochrane librarydan edline sebagai sumber data yang dipublikasi
dalam bahasa nggris dari tahun *++ hingga sekarang yang berhubungan
dengan to"oplasmosis dan kehamilan. &ambahan artikel dimasukan sebagai
referensi dari beberapa artikel tersebut.
-ilai : $ualitas bukti sumber dan rekomendasi dibuat berdasarkan petunjuk yang
dikembangkan oleh Canadian Task Force on Preventive Health Care.
$euntungan, $erugian dan Biaya: iharapkan petunjuk ini dapat membantu para klinisi
dalam mengembangkan pendekatan kerja screening dan tatalasana
to"oplasmosis dalam kehamilan. asien akan mendapatkan keuntungan dari
tatalaksana yang sesuai dengan kondisi tersebut.
Sponsor : The Society of Obstetricians and Gynecologists of Canada.
-
7/25/2019 Toxoplasmosis Pada Kehamilan
2/10
#ekomendasi :
*. Screeninguniversal rutin tidak perlu dilakukan pada ibu hamil yang mempunyai
resiko infeksi to"oplasmosis rendah. &es serologis seharusnya dilakukan pada ibu
hamil yang mempunyai faktor resiko untuk terkena Toxoplasma gondii.(/01)2. $e!urigaan terinfeksi pada ibu hamil seharusnya dikonfirmasi sebelum dilakukan
intervensi dengan mengambil sampel darah dan dilakukan pemeriksaan laboratorium,
dengan menggunakan tes yang seakurat mungkin dan intepretasi yang benar. (/2B)
0. Bila di!urigai terkena infeksi akut, tes ulang seharusnya dilakukan 2/0 minggu
berikutnya, dan dipertimbangkan untuk dimulai diberikannya spiramy!in segera,
tanpa menunggu hasil tes ulang mun!ul. (/2B)
3. 4mnio!entesis seharusnya dianjurkan untuk mengidektifikasi infeksi Toxoplasma
gondiidalam !airan amnion dengan teknik 5# (a) jika ibu terdiagnosa terinfeksi, (b)
bila tes serologis tidak dapat mengkonfirmasi atau mengeksklusi infeksi akut, atau (!)
ditemukaannya gambaran abnormal pada 'S6 (kalsifikasi intrakranial, mikrosefali,
hidrosefalus, asites, hepatosplenomegali, atau intraterine gro!th restriction/'6#
yang parah). (/2B)
7. 4mnio!entesis tidak dianjurkan untuk mengidentifikasi infeksi Toxoplasma gondii
pada kehamilan usia gestasi di ba8ah *9 minggu dan seharusnya tidak dilakukan di
ba8ah 3 minggu setelah terduga terinfeksi to"oplasmosis akut untuk menurunkan
kejadian hasil yangfalsenegatif.
. nfeksi Toxoplasma gondiidianjurkan diketahui danscreeningdianjurkan dilakukan
pada ibu hamil yang terduga terinfeksi &%#5; (to"oplasmosis, rubella,
!ytomegalovirus, herpes) dengan 'S6 yang ditemukan kalsifikasi intrakranial,
hepatosplenomegali, atau retriksi pertumbuhan intrauterin ('6#). (/2B)
ine, dan asam folat dianjurkan diberikan sebagai
terapi untuk ibu dengan fetus yang sudah terbukti terinfeksi atau sangat terduga
terinfeksi (biasanya dengan 5# !airan amnion positif). (/B)
*. &erapi antito"oplasma dianjurkan diberikan pada ibu hamil yang imunokompeten
dengan ri8ayat infeksi Toxoplasma gondii. (/1)
-
7/25/2019 Toxoplasmosis Pada Kehamilan
3/10
**. Wanita yang imunokompromis atau ;? positif dianjurkan untuk dilakukan screening
untuk resiko reaktivasi dan kejadian ensefalitis to"oplasmosis. (/4)
*2. Wanita yang tidak hamil namun didiagnosis terinfeksi Toxoplasma gondii akut
dianjurkan untuk menunda kehamilan hingga bulan sebelum diperbolehkan untuk
hamil. Setiap kasus dianjurkan untuk dipertimbangkan konsultasi dengan para ahli.
(/B)
*0. nformasi mengenai pen!egahan terhadap infeksi Toxoplasma gondiipada kehamilan
dianjuran diberitahukan kepada semua 8anita yang hamil atau meren!anakan untuk
hamil. (/5)
Tabel 1. Kun! "ukt! Pern#ataan $an Dera%at &ek'(en$as!, (en))unakan Per!n)kat
The Canadian Task Force $ala( Pela#anan Kese*atan Pene)a*an.
enilaian $ualitas Bukti $lasifikasi #ekomendasi
Bukti dari minimal satu randomi"ed
controlled trial
4 &erbukti sangat baik untuk
direkomendasi dilakukan
/* Bukti dari desain penelitian yang baik
tanpa randomisasi
B &erbukti baik direkomendasi dilakukan
/2 Bukti dari penelitian kohort
(prospektif atau retrospektif) atau
case/control, terutama dari lebih darisatu kelompok grup peneliti
5 Bukti masih diragukan dan tidak
dianjutkan untuk direkomenasikan
untuk dilakukan, namun beberapa faktormasih dapat mempengaruhi
/0 Bukti dari perbandingan 8aktu atau
tempat dengan atau tanpa intervensi.
;asil tidak dalam eksperimen
dimasukkan dalam kategori ini.
asih ada bukti baik untuk menentang
dilakukannya tindakan tersebut
%pini dari para ahli, berbasis pada
pengalaman klinis, penelitian
deskriptif, atau laporan komite ahli.
@ &erbukti baik direkomendasikan untuk
menentang dilakukannya tindakan
tersebutL &idak terdapat bukti yang !ukup untuk
membuat rekomendasi. -amun
beberapa faktor masih dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan
TO#OP$%S&% GO'())*
KA&AKTE&ISTIK MIK&O"IOLOGIS +TAMA
-
7/25/2019 Toxoplasmosis Pada Kehamilan
4/10
Toxoplasma gondiimerupakan parasit proto>oa obligat intraseluler. empunyai daur hidup
yang kompleks dengan fase aseksual yang hidup pada jaringan mamalia dan burung dan fase
seksual yang hidup pada epitel pen!ernaan ku!ing. $u!ing terinfeksi langsung dari fe!es
ku!ing lain. $u!ing yang terinfeksi biasanya tidak bergejala dan mulai ookista non infeksius
untuk berkembang dalam fe!esnya * hingga 2 minggu setelah terkena. $ebanyakan ku!ing
menyebarkan ookista sekali dalam seumur hidupnya. alam hitungan hari hingga mingu,
ookista menjadi infeksius.
%okista bertahan dalam suhu hangat dan kondisi yang lembab, dan tetap infeksius hingga
beberapa bulan. %okista juga bertahan pada paparan terhadap suhu yang dingin selama *9
bulan, khususnya bila tertutup dan terhindar dari !ahaya matahari langsung. Setelah ter!erna
oleh host sekunder (manusia, burung, tikus, he8an peliharaan), ookista melepaskan
sporo>oit, yang berubah menjadi bentuk taki>oit.
&aki>oit mun!ul selama masa infeksi akut dan mampu menginvasi sel dan bereplikasi.
ereka akan tersebar se!ara luas dan bersirkulasi dari 0 hingga * hari pada host yang
imunokompeten sebelum berubah menjadi bradi>oit dan membentuk kista pada jaringan.
$ista/kista tersebut akan tetap ada pada fase laten. Sekali terinfeksi, manusia diper!aya akan
tetap terinfeksi selama hidupnya. $e!uali terjadi pada imunokompromis dan organisme
tersebut terjadi reaktivasi, manusia tetap akan asimptomatik.
EPIDEMIOLOGI DAN AKTO& &ESIKO
&o"oplasmosis adalah penyakit infeksi ketiga terbanyak yang terjadi akibat makanan, setelah
salmonellosis dan listeriosis. Seroprevalensi dapat bervariasi dengan prevalensi tertinggi
(A7) terjadi pada negara dimana daging mentah biasa dimakan (ran!is, 73) dan daerah
tropis negara 4merika latin atau subsahara 4frika dimana ku!ing berjumlah banyak dan iklim
yang sesuai untuk ookista bertahan.
i 4merika Serikat, *7 ibu hamil terinfeksi T.gondii, dengan insiden to"oplasmosis
kongenital terhitung 3 dari 3 kasus per tahunnya. i $anada, hanya sedikit survei
serologis atau studi prospektif pada 8anita usia subur yang dilakukan. alam dasar dari
beberapa penelitian tersebut, 5arter dan @rank telah mengekstrapolasi seroprevalensi antara
2 dan 3 8anita usia subur di $anada. Bagaimana pun juga, kesimpulan mereka
berdasarkan penelitian yang mempunyai bias yang besar. Seroprevalensi yang tinggi (7+.9)
ter!atat pada populasi -unavik dan komunitas di utara lain, yang berhubungan dengan
-
7/25/2019 Toxoplasmosis Pada Kehamilan
5/10
konsumsi air yang terkontaminasi dan mengkonsumsi daging mentah atau kurang matang dan
unggas liar.
0 rute utama dalam transmisi, pertama mengkonsumsi daging mentah atau kurang matang,
terpapar dengan fe!es ku!ing yang terinfeksi ookista, dan transmisi vertikal. alam
kehamilan, mekanisme yang paling sering terjadi didapat melalui konsumsi daging mentah
atau kurang matang, atau melalui air yang terkontaminasi, atau terpapar oleh tanah (berkebun
tanpa sarung tangan) atau fe!es ku!ing. &ransfusi atau transplantasi organ dari orang yang
terinfeksi juga dapat menjadi media transmisi organisme ini.
ata dari multi!enter penelitian case control1ropa menunjukan bah8a daging mentah atau
kurang matang terhitung lebih dari 0/0 serokonversi T.gondiiselama kehamilan. ;asil
yang sama () ditemukan di 4merika Serikat. Beberapa penelitian menunjukan
mempunyai ku!ing mempunyai resiko yang ke!il infeksi terhadap manusia. enelitian yang
dilakukan pada 23.* ku!ing di negara/negara 1ropa dilaporkan mengandung ookista
sebesar .**. #esiko infeksi dari ku!ing berhubungan dengan paparan fe!es ku!ing yang
terinfeksi ookista. $u!ing yang hidup di dalam rumah yang tidak memburu dan memakan
daging mentah jarang terkena infeksi T.gondii. #erata prevalensi berdasarkan lokasi
geografik bervariasi, dan 8anita hamil yang mengunjungi daerah dengan prevalensi tinggi
mungkin meningkatkan resiko terinfeksi.
MANIESTASI KLINIS
$ebanyakan 8anita hamil (A+) terkena T.gondiitidak menimbulkan gejala dan tanda, dan
sembuh spontan. ;anya sedikit yang akan berkembang manifestasi klinisnya. anifestasi
klinis pada 8anita hamil tidak lebih berat dibandingkan dengan 8anita yang tidak hamil, dan
kebanyakan hanya seperti menifestasi influen>a saja (demam sumang, malaise,
limfeadenopati), dengan masa inkubasi 7 sampai *9 hari setelah terpapar. Wanita hamil jarang
menunjukkan perubahan pengelihatan saat terkena korioretinitis to"oplasma. ada 8anita
hamil imunokompromis, T.gondii dapat menyebabkan ensefalitis berat, miokarditis,
pneumonitis, atau hepatitis via infeksi akut atau reaktivasi dari fase laten.
DIAGNOSIS
nfeksi T.gondii dapat diidentifikasi berdasarkan tes serologis atau amnio!entesis, atau
dengan ditemukannya kelainan melalui 'S6.
-
7/25/2019 Toxoplasmosis Pada Kehamilan
6/10
Tes Ser'l')!s
&es serologis sering menjadi pemeriksaan lini pertama, dengan menggunakan antibodi g6
dan g. emeriksaan ini sulit untuk membedakan antara infeksi akut dan kronis, dan hasil
dari g6 dan g tersebut sering susah untuk diintepretasi. 'ntuk alasan ini, penting untuk
mengkonsultasikan dengan para ahli saat mengkonfirmasi pemeriksaan tersebut.
itemukannya g tidak bisa begitu saja untuk mendiagnosis sebagai infeksi akut.
&iter antibodi g meningkat pada hari ke 7 hingga hitungan minggu saat infeksi akut,
men!apai pun!ak maksimum setelah * hingga 2 bulan dan menurun lebih rendah dari g6.
Walaupun g dapat menurun hingga rendah atau hingga ke tingkat yang tidak dapat
dideteksi, dalam beberapa kasus g mungkin akan tetap ada hingga hitungan tahun setelah
infeksi akut. 4ntibodi g6 mun!ul setelah g dan biasanya dapat dideteksi antara * hingga
2 minggu setelah infeksi, yang memun!ak antara *2 minggu hingga bulan setelah infeksi
akut. ungkin g6 akan dapat dideteksi hingga hitungan tahun setelah terinfeksi dan tetap
ada hingga semasa hidupnya.
=ika g6 dan 6 negatif, ini mengindikasikan tidak terjadi infeksi atau infeksi akut
sebelumnya yang ekstrim. =ika hasil g6 positif dan g negatif, ini mengindikasikan infeksi
yang lama (lebih dari * tahun yang lalu). =ika kedua g6 dan g positif, inimengindikasikan antara telah terinfeksi baru/baru ini atau hal ini merupakan hasil positif
palsu. =ika infeksi akut terduga, pemeriksaan ulang direkomendasikan antara 2 hingga 0
minggu setelahnya. &iter antibodi g6 meningkat 3 kali lipat dari tiap pemeriksaan
mengindikasikan infeksi yang baru saja terjadi. 4lat diagnostik serologis komersial dapat
menunjukan hasil yang postif palsu atau negatif palsu. %leh sebab itu, sangat penting bila
antibodi positif dilakukan oleh laboratorium (ada di ontreal, C5, dan alo 4lto, 54).
emeriksaan spesifik digunakan mengukur tingkat antibodi lebih akurat, seperti tes
pe8arnaan Sabin/@eldman dan tes antibodi fluoresen indirek.
engetahui infeksi terjadi selama kehamilan penting untuk dievaluasi resiko transmisi
terhadap fetus, memulai untuk terapi antibiotik, dan konseling prenatal yang sesuai.
emeriksaan laboratorium menggunakan tes spesifik termasuk tes aviditas g6, untuk
membantuk menentukan 8aktu infeksi. &es aviditas g6 mengukuer kekuatan ikatan antibodi
g6 pada organisme tersebut. 4viditas, di setiap kasus namun bukan semua, bergerak dari
tingkat rendah hingga tinggi setelah 7 bulan. =ika aviditas tinggi, infeksi tersebut dapat terjadi
minimal 7 bulan sebelum pemeriksaan.
-
7/25/2019 Toxoplasmosis Pada Kehamilan
7/10
A(n!'entes!s
4mnio!entesis dianjurkan dilakukan pada pasien yang sesuai, dengan konsultasi dengan
spesialis fetomaternal, untuk mengidentifikasi
4mnio!entesis dianjurkan dilakukan pada pasien yang sesuai, dengan konsultasi dengan
spesialis fetomaternal, untuk mengidentifikasi T.gondii dalam !airan amnion dengan 5#
(sensitivitas 9*/+, spesifisitas +/*). &es diagnostik ini dapat dilakukan atau tidak
dipengaruhi oleh 8aktu terjadinya infeksi terduga, jika nilai tes serologis tidak dapat
mengkonfirmasi atau mengeksklusi infeksi akut, dan jika ditemukan kelainan susgestif
to"oplasmosis melalui 'S6.
4mnio!entesis untuk mengidentifikasi infeksi T.gondiitidak dianjurkan pada kehamilan di
ba8ah *9 minggu karena mempunyai hasil positif palsu yang tinggi, dan dianjurkan
dilakukan tidak lebih dari 3 minggu setelah terduga infeksi akut.
5ordo!entesis atau sampling darah fetus, sebelumnya merupakan gold standard untuk
mendiagnosis infeksi fetus, yang sudah tidak lagi dianjurkan untuk tes diagnostik karena nilai
sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi pada 5# !airan amnion dan resiko tinggi pada
!ordo!entesis pada fetus.
TOXOPLASMOSIS DALAM KEHAMILAN
&ransmisi ke fetus dapat terjadi pada ibu yang mendapat infeksi selama kehamilannya.
&ransmisi kongenital, pada kasus yang jarang, dapat dideteksi pada 8anita hamil yang
terinfeksi kronis dan infeksi akibat reaktivasi karena keadaan imunokompromis yang terjadi.
&ransmisi maternal/fetus terjadi antara * hingga 3 bulan setelah kolonisasi taki>oit ke
plasenta. lasenta tetap terinfeksi selama kehamilan, dan oleh sebab itu mungkin bertindak
sebagai penompang kehidupan organisme tersebut pada fetus selama kehamilan.
enelitian sebelumnya menunjukan transmisi vertikal meningkat berdasarkan usia gestasi,
dan hasil yang tinggi pada trimester ketiga (/9*) dibandingkan dengan trimester pertama
(). $eparahan penyakit, bagaimana pun juga, menurun berdasarkan usia gestasinya,
dengan infeksi pada trimester pertama dapat menyebabkan abortus atau gejala sisa yang
besar. Se!ara garis besar, resiko infeksi kongenital dari infeksi akut T.gondii selama
kehamilan berkisar antara 2/7 tanpa terapi.
-
7/25/2019 Toxoplasmosis Pada Kehamilan
8/10
&o"oplasmosis kongenital klasik dikarakteristikan dengan 3 tanda yang dikemukakan Sabin
pada tahun *+32, yaitu korioretinitis, hidrosefalus, kalsifikasi intrakranial dan konvulsi.
&anda tersebut seperti kalsifikasi intrakranial, mikrosefali, hidrosefalus, dan retriksi
pertumbuhan intrauterin berat sangat diduga dalam infeksi uterus dengan ditemukannya
infeksi maternal.
&emuan 'S6 tidak !ukup sebagai diagnostik definitif. &eminasi kehamilan dianjurkan pada
kasus kelainan morfologis yang berat. ;ingga + neonatus dengan infeksi kongenital tidak
menunjukan gejala hingga kelahiran. -eonatus, yang tidak diberikan pengobatan, mempunyai
resiko sekuel jangka panjang, termasuk penyakit korioretinal dan abnormalitas neurologis
yang berat, seperti gangguan psikomotor dan mental. nfeksi akut maternal juga dapat
menyebabkan kematian fetus. Banyak penelitian menunjukan terapi yang lebih dini dapat
menurunkan perkembangan sekuel tersebut pada neonatus dan mempengaruhi efek jangka
panjang.
Tatalaksana
Beberapa penelitian berjumlah 0002 dalam 0 tahun terakhir termasuk menyimpulkan
tatalaksana prenatal dengan adanya serokonversi selama kehamilan tidak menurunkan resiko
transmisi namun bisa menurunakan keparahan to"oplasmosis kongenital. Bebrapa bukti tidak!ukup mengkonfirmasi pengobatan pada ibu dengan serokonversi selama kehamilan
men!egah infeksi fetus.
&erdapat 2 tujuan terapi untuk to"oplasmosis, berdasarkan pada terdapat infeksi fetus terjadi
atau tidak. =ika ibu terinfeksi namun tidak pada fetus, spiramy!in digunakan untuk profilaksis
fetus (untuk men!egah organisme tersebut menyebar melalui plasenta dari ibu ke fetus).
Spiramy!in merupakan antibiotik makrolid yang konsentrasinya tidak dapat menembus sa8ar
darah plasenta, sehingga tidak dapat digunakan untuk terapi infeksi fetus. $egunaan
ditujukan untuk men!egah transmisi vertikal parasit kepada fetus, dan diindikasikan hanya
sebelum terjadi infeksi fetus. $egunaanya selama kehamilan telah direkomendasi oleh
banyak peneliti di 1ropa dan 4merika 'tara. iberikan dalam dosis * gram (0 juta unit) per
oral setiap 9 jam. 4ntibiotik tersebut diberikan selama kehamilan jika 5# !airan amnion
dinyatakan negatif terhadap infeksi T.gondii.
Bila infeksi fetus telah dikonfirmasi atau telah sangat terduga, pyrimethamine dan sulfadi>ine
digunakan sebagai terapi. yrimethamine merupakan antagonis asam folat yang bekerja
-
7/25/2019 Toxoplasmosis Pada Kehamilan
9/10
sinergis dengan sulfonamid. %bat ini tidak dianjurkan digunakan pada trimester pertama
karena bersifat teratogenik. %bat tersebut dapat menyebabkan depresi sumsum tulang
reversibel berdasarkan dosis yang digunakan, sehingga dikombinasi dengan asam folat.
$ombinasi pyrimethamine dan sulfadia>ine memberikan hasil yang signifikan menurunkan
keparahan penyakit.
PENCEGAHAN
Screening
Screening rutin pada 8anita dengan resiko rendah tidak dianjurkan dilakukan. enting untuk
menghitung biaya yang dikeluarkan, faktor resiko, ketersediaan alat tes, insidensi yang
rendah, alat tes dengan sensitivitas rendah, dan efektivitas terapi selama kehamilan.
Screening universal dilakukan pada banyak negara di 1ropa, 8alaupun keuntungan dan biaya
belum dinilai se!ara adekuat. ada beberapa negara (termasuk 4merika Serikat dan '$)
dimana insidensi to"oplasmosis rendah,screening universal tidak direkomendasikan.
Screening direkomendasikan pada 8anita dengan resiko tinggi (8anita dengan
imunokompromis atau ;? positif) atau dengan 'S6 ditemukan hidrosefalu, kalsifikasi
intrakranial, mikrosefali, retriksi pertumbuhan intrauterin berat, asites, atau
hepatosplenomegali. $arena kurangnya kepastian efek dari terapi selama kehamilan,
enmark dan beberapa negara serikat 4merika telah memilih screeningberdasarkan deteksi
neonatus terinfeksi pada kelahiran daripadascreening prenatal. i $anada, hanya populasi
-unavik dan Cuebe! utara yang menjalankan program screening untuk deteksi antibodi
terhadap T.gondiiselama kehamilan karena seroprevalensi yang tinggi.
Berdasarkan bukti dari penelitian observasional, edukasi prenatal efektif untuk menurunkan
angka to"oplasmosis kongenital, yang belum dikonfirmasi dengan penelitian randomi"ed
controlled trial. ateri edukasi kesehatan berisi informasi terhadap pen!egahan infeksi
T.gondiidalam kehamilan mungkin akan menurunkan angka serokonversi. -amun, intervensi
ini membutuhkan penelitian lebih lanjut menggunakan penelitian/penelitian dan desain studi
yang lebih banyak. endukung rekomendasi pada 8anita yang bersiko tidak !ukup untuk
merubah kebiasaan dan interkasi personal dianggap lebih berhasil. dealnya 8anita akan lebih
perhatian terhadap petunjuk ini sebelum kehamilan pertama mereka. Wanita hamil sianjurkan
mendapat informasi mengenai higenik spesifik dan rekomendasi kesehatan makanan untuk
men!egah infeksi T.gondiidan penyakit oleh makanan lain.
-
7/25/2019 Toxoplasmosis Pada Kehamilan
10/10
Tabel -. Ses!/!k &ek'(en$as! H!)en!k $an Makanan untuk Ibu Ha(!l Mene)a*
In/eks! T.gondii
enggunakan sarung tangan dan men!u!i tangan serta kuku saat memegang benda
yang terkontaminasi dengan fe!es ku!ing
enurunkan resiko ku!ing peliharaan dengan (*) men!egah ku!ing tetap dalam
rumah, (2) memberikan makanan yang dimasak saja, siap saji, atau makanan kering
engganti sisa dan membuang fe!es ku!ing setiap 23 jam
endisinfeksi tempat makanan dan minuman ku!ing dengan air panas selama 7 menit
sebelum mengisi ulang
emakan daging yang dimasak (A