Toxic Employee

download Toxic Employee

of 9

Transcript of Toxic Employee

Bagaimana Mengatasi Karyawan yang Bermasalah? buku kita minat kita

http://bukukubukukamu.wordpress.com/2009/07/06/bagaimana-mengata...

Home About

buku kita minat kitaJust another WordPress.com weblogFeeds: Posts Comments Lebih Penting Mana Hasil atau Proses ? Bagaimana Menjadikan Masa Susah & Masa Senang Menjadi Bermanfaat?

Bagaimana Mengatasi Karyawan yang Bermasalah?July 6, 2009 by fannyangelia Toxic Employee (Cara Ampuh Untuk Mengenali & Menghadapi Para Karyawan Bermasalah!) Oleh : Anthony Dio Martin The Best EQ Trainer Indonesia cetakan pertama tahun 2009 Sebagai atasan apakah Anda pernah memiliki masalah dengan bawahan Anda? Rasanya, hampir semua atasan pernah menghadapi masalah dengan bawahannya. Tapi tidak semua karyawan yang bermasalah dapat digolongkan sebagai seorang Toxic Employee. Biasanya Toxic Employee bukanlah karyawan yang memiliki masalah dengan kompetensinya di pekerjaan, melainkan justru memiliki masalah dalam hal karakter. Bahkan mereka bisa saja menjadi seorang karyawan yang paling awal datang ke kantor, paling rajin & paling setia mengerjakan apa yang menjadi tugasnya. Secara umum, suatu perilaku mulai dianggap sebagai toxic apabila perilaku, sikap & perkataannya merupakan suatu pola (pattern) serta menjadi kebiasaan (habbit) yang tetap & sangat mengganggu, merusak & mempengaruhi orang-orang disekelilingnya. Jadi ada 4 kriteria umum perilaku seseorang mulai masuk ke area toxic : 1. 2. 3. 4. Perilaku, sikap maupun perkataannya telah menjadi suatu pola Sudah menjadi kebiasaan Mengganggu orang lain & merusak Berdampak buruk bagi lingkungannya

Bagaimana cara kita mengenali orang-orang yang masuk ke dalam kategori toxic employee? Biasanya kita bisa mengenali mereka dari bahasa tubuhnya, yaitu : 1. Raut muka yang tidak mudah tersenyum, kalaupun tersenyum kesannya terpaksa. 2. Garis mulut pun cenderung melengkung ke bawah 3. Kalau menatap, kadang pandangannya berkesan menyelidik dengan negatif, seakan-akan mencari1 of 9

2/22/2011 3:23 PM

Bagaimana Mengatasi Karyawan yang Bermasalah? buku kita minat kita

http://bukukubukukamu.wordpress.com/2009/07/06/bagaimana-mengata...

4.

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

ketidaksetujuan Kalau mereka tersenyum & tertawa, senyum mereka bisa sangat menyakitkan hati karena ditujukan kepada kesalahan / kekeliruan yang dilakukan oleh orang lain. Tapi secara umum mereka jarang sekali tersenyum & tertawa. Muka mereka kurang bahagia, hal ini sangat terlihat dari pembawaan & sikapnya & juga tercermin dari cara ia berbicara. Sikapnya bisa agak acuh, meskipun mereka sebenarnya hadir. Kadang menghindari kontak mata Tampak tidak antusias & seperti tidak berminat dengan apa yang terjadi, sehingga kadang-kadang tampak tidak konsentrasi & gelisah. Kehadiran mereka justru membuat perasaan tidak nyaman / terintimidasi pada orang lain di sekitarnya. Karismanya terasa dari sikapnya yang diam & dingin. Mereka tidak suka basa-basi, inilah terkadang yang membuat mereka agak disegani. Bagi toxic employee yang ekspresif, mereka suka memberi celetukan yang memiliki makna ganda / bermuatan politis, akibatnya ia jadi bahan tertawaan & terkesan bisa menghidupkan suasana. Tetapi suasana yang dibangun adalah suasana yang kurang nyaman, penuh kecurigaan & tidak tulus.

Dalam buku ini dibahas tuntas 7 kriteria dari si Toxic Employee. Ciri 1 : Cenderung selalu berpikir negatif (Negaholic) serta pesimis. Negaholic berarti orang yang ketagihan atau orang yang terus menerus bersikap negatif. Bila ditanya pendapatnya terhadap suatu ide baru, mereka akan selalu bersikap negatif. Mereka akan mengeluarkan seribu satu alasan kenapa suatu ide atau gagasan progresif itu tidak mungkin dijalankan. Mereka selalu menemukan masalah atau kendala di balik ide-ide cerdas itu. Bisa jadi sewaktu kecil, seorang negaholic, merupakan anak yang sudah terbiasa menantang & melawan orang tuanya karena jarang diperhatikan. Atau bisa juga ia lahir dari orang tua yang negatif & selalu melarang berbagai hal. Dalam pikirannya penuh dengan kata-kata : tidak mungkin, tidak bisa, mustahil, percuma, buat apa, tidak ada gunanya, tidak usah, bikin capek saja dsb. Dr. Cherie-Scott, seorang pakar di bidang Negaholic mengatakan sikap negatif seseorang di tempat kerja bermula dari problem-problem di masa kecil yang terbawa terus hingga dewasa. Waktu kecil biasanya mereka pernah di tolak, ditinggalkan, tidak dipedulikan, atau tidak mendapatkan penghargaan positif dari lingkungannya. Biasanya masa kanak-kanak mereka bermasalah & tidak berkembang penuh. Itulah yang membuat mereka menjadi pribadi yang tidak pernah puas sampai sekarang. Tips untuk mengatasi karyawan yang negaholic : 1. Belajar memahami sudut pandang karyawan yang negatif itu terlebih dahulu, sebelum mencoba mengubah mereka. 2. Carilah apa yang mereka khawatirkan & takutkan, lalu usahakan fokus pada solusi bukan menunjuk siapa yang jadi biang keladinya. 3. Lakukan pembicaraan 4 mata serta berikan coaching. 4. Management sendiri juga harus bisa mengambil langkah yang strategis terhadap para negaholic yang bisa merusak suasana tim & organisasi. Management harus menciptakan langkah-langkah populis yang bisa mengembalikan kepercayaan karyawan kepada Management, sehingga para negaholic akan terpinggirkan dengan sendirinya. Tips bagi karyawan yang negaholic : 1. Renungkan apa yang jadi pemicu Anda menjadi seorang negaholic, sehingga Anda bisa mengendalikan diri Anda. 2. Belajarlah bertoleransi dengan keadaan & kelemahan orang lain 3. Berpikirlah sebelum berbicara. Usahakan mengatakan hal yang negatif pada tempat & situasi yang

2 of 9

2/22/2011 3:23 PM

Bagaimana Mengatasi Karyawan yang Bermasalah? buku kita minat kita

http://bukukubukukamu.wordpress.com/2009/07/06/bagaimana-mengata...

4. 5. 6. 7.

tepat. Belajar melihat dari perspektif yang berbeda. Minta diingatkan oleh rekan Anda jika Anda mulai tampak negatif. Jauhi para negaholic lainnya yang berada di sekitar Anda Tetap sibukkan diri Anda & jangan terlalu banyak bersantai di kantor.

Ciri 2 : Menjadi duri dalam daging bagi timnya (Energy Sucker / Energy Vampire) Sebagai akibat dari adanya seorang Energy Sucker, energi seluruh tim banyak dihabiskan untuk mengurusi mereka daripada memikirkan kemajuan pekerjaan / proyek yang sedang dikerjakan. Pikiran, sikap, & perilaku mereka menyita banyak perhatian & energi dari tim. Pada prinsipnya, saat ia melancarkan serangannya, korbannya akan kehabisan energi sementara ia justru mendapatkan energi yang semakin banyak. Energy Sucker seringkali bermasalah dengan dirinya sendiri, karena mungkin ia merasa ditolak ataupun tidak memperoleh penghargaan yang cukup. Ada beberapa tanda khusus ketika kita bertemu / berinteraksi dengan orang dengan tipe ini. Setelah kita bertemu dengan energi sucker, biasanya kita mengalami keletihan yang luar biasa & mood kita pun menjadi buruk. Tips untuk menghadapi Energy Sucker / Energy Vampire : 1. Sikap kita jangan tergantung secara emosional kepada sikap para Energi Sucker / Energy Vampire 2. Jangan membiarkan apa yang mereka ucapkan masuk ke dalam hati kita. 3. Jangan meluangkan waktu terlalu lama dengan para Energy Vampire / Energi Sucker. Tips bagi karyawan yang termasuk Energy Sucker / Energy Vampire : 1. Belajar merawat Emotional Bank Account Pada prinsipnya, saat kita melakukan kebaikan, kejujuran serta memberi perhatian kepada orang lain, maka kita memberikan penyetoran yang positif kepada Emotional Bank Account kita kepada orang lain. Tetapi saat kita bersikap tidak ramah, tidak peduli, & berbuat curang pada orang lain, maka ini berarti, kita sudah mengambil rekening kita dari orang lain. Beberapa cara untuk menambah Emotional Bank Account : memahami orang lain, menunjukkan perhatian pada orang lain, menjaga komitment kita, memperjelas apa yang menjadi harapan kita pada orang lain, menunjukkan integritas personal, meminta maaf jika kita melakukan kesalahan. 2. Belajar merawat Engergy Bank Account Jika pada Emotional Bank Account, hanya bersifat transaksional, dalam Energy Bank Account, energi kita sendiri ikut dikuatkan. Jadi saat kita melakukan sesuatu yang positif & baik kepada orang lain, sebenarnya energi kehidupan kitapun bertambah. Begitu pula sebaliknya, jika kita menghancurkan atau menghina orang lain, maka sebenarnya energi kita juga berkurang. Karena itu, Energy Bank Account kita pun harus menjadi positif, supaya hal-hal yang positif tetap terjadi pada diri kita. Ciri 3 : Lebih banyak menjadi masalah ketimbang memberikan solusi Mereka niasanya bisa menjadi sangat kritis & jeli dalam melihat permasalahan, tetapi mereka hanya terpaku pada masalah. Umumnya mereka senang melemparkan masalah & kemudian meninggalkan tim dalam kondisi binggung. Lalu mereka pergi tanpa meninggalkan solusi apapun. Mereka melihat, menunjukkan serta membesarkan suatu masalah, bukan karena mereka tertarik dengan mencari pemecahan atas masalah itu, tetapi ada sebab lain yang menyebabkannya, misalnya karena mereka senang mendebatkannya. Saat masalah teratasi, hidup mereka tidak tentram & mereka kan mengungkit masalah yang lain lagi. Jadi akar masalah sebenarnya ada pada diri si pencipta masalah. Biasanya masalah-masalah ini berakar dari kondisi dalam diri mereka yang tidak menyenangkan seperti : luka batin, perasaan ditolak, keinginan membalas dendam, merasa diremehkan, pribadi narsistik yang minta perhatian, stres pribadi, & masalah pribadi lainnya. Jadi, masalah-masalah yang mereka tunjukkan hanyalah sarana bagi mereka untuk melampiaskan sesuatu yang tidak menyenangkan yang ada di dalam diri mereka.

3 of 9

2/22/2011 3:23 PM

Bagaimana Mengatasi Karyawan yang Bermasalah? buku kita minat kita

http://bukukubukukamu.wordpress.com/2009/07/06/bagaimana-mengata...

Tips untuk menghadapi karyawan yang suka mencari masalah : Atasan harus bisa mengarahkan, melakukan pembinaan & menjaga sikap kritis mereka, sehingga mereka bisa menjadi alat monitor bagi perusahaan agar tidak terjerembab ke dalam jurang karena lupa melihat permasalahan yang lebih dalam. Tips bagi karyawan yang suka mencari masalah : 1. Berusaha keras bukan hanya mengeluh & komplain, tetapi juga ikut bertanggung jawab untuk mencari solusi atas apa yang dianggap kurang baik. 2. Belajar untuk fokus pada solusi (bukan masalah), pada kekuatan (bukan kelemahan) & pada apa yang berjalan dengan baik (bukan apa yang berjalan dengan buruk) 3. Belajar menerapkan prinsip-prinsip yang ada dalam buku QBQ (Question Behind Question), mulailah dengan pertanyaan Apa & Bagaimana, mengandung pertanyaan yang meliputi kata saya & mengambil langkah-langkah yang berpusat pada tindakan. Ciri 4 : Egosentris (Self Centered) Dalam berbagai situasi, mereka tampak melontarkan banyak ide cemerlang yang seolah-olah tujuannya untuk kepentingan banyak orang & perusahaan. Tetapi jika di teliti lebih jauh, tujuan sebenarnya adalah untuk kepentingan dirinya sendiri. Kalaupun ia seakan-akan membawa kepentingan orang banyak, itupun karena kepentingan itu berguna buat dirinya sendiri. Kalau merasa tidak ada manfaatnya, maka ia sama sekali tidak mau toleran atau berkorban buat orang banyak. 3 Macam Manusia Egois (The Dark Triad) 1. Manusia Narcis Pinsipnya, Dunia ada untuk memuja saya. Manusia narsistik adalah manusia yang hanya berfokus pada dirinya sendiri serta menikmati pujaan dari orang lain kepadanya. Ciri-cirinya : senang menjadi pusat perhatian & senang membangga-bangggakan dirinya secara berlebihan sekali. 2. Manusia Machiavelis Prinsipnya : Dunia ada sebagai alatku. Manusia Machiavelis adalah orang yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri & tidak peduli dengan orang lain serta berusaha dengan cara apapun mencapai keinginannya. Mereka tidak selalu mengejar popularitas. Tetapi pada intinya, ia punya ambisi agar agenda pribadinya diutamakan. 3. Manusia Sociopath

Prinsipnya : Dunia ada untuk dipermainkan. Intinya para sosiopat hanya menjalin hubungan & relasi dengan tujuan bermain-main. Pada dasarnya mereka sendiri enggan membangun hubungan sosial yang bermakna . Umumnya, ia menjadikan interaksinya dengan orang lain sebagai sarana baginya untuk menyiksa & mempermainkan orang lain. Dari situlah ia mendapat kesenangan, dengan membuat sekelilingnya menderita & mereka memiliki kemampuan berempati yang rendah. Ada kecenderungan bahwa manusia semacam ini sejak kecil memang senang menyiksa & agak sadis. Mereka seringkali tidak merasa bersalah setelah melakukan perbuatan yang menyakitkan buat orang lain. Tips untuk menghadapi karyawan yang Egois : 1. Harus menentukan pilihan apakah akan meladeni, menghindar atau keluar dari permainan orang-orang seperti ini. 2. Jangan berharap terlalu banyak dari mereka. Di sisi lain, jangan pula merasa sakit hati kalau kita merasa sudah banyak memberi bagi mereka, tetapi respon yang kita terima dari mereka justru respon yang buruk. Kita harus belajar untuk memahami sekaligus belajar memaafkan mereka. 3. Kita perlu berusaha agar tidak membiarkan orang-orang semacam ini membuat kita marah, sakit

4 of 9

2/22/2011 3:23 PM

Bagaimana Mengatasi Karyawan yang Bermasalah? buku kita minat kita

http://bukukubukukamu.wordpress.com/2009/07/06/bagaimana-mengata...

hati serta mempengaruhi kehidupan atau kinerja kita. Intinya, kitalah yang harus mengambil kendali atas pikiran, sikap & tindakan kita, bukannya sebaliknya. Tips bagi karyawan yang Egois : 1. Belajar melihat dengan jujur pada diri kita sendiri seberapa peduli kita dengan kepentingan orang lain 2. Sesekali minta masukan yang jujur dari orang lain, apakah kita termasuk orang yang egois di mata mereka. 3. Ada baiknya jika kita belajar melakukan Self Monitoring pada diri kita sendiri. Jika kita melihat diri kita mulai berpikir atau bersikap cenderung egois, kita bisa melakukan kritik pada diri kita sendiri, sehingga kita mulai belajar lebih peduli & peka terhadap orang lain. Ciri 5 : Emosional Ciri yang penting dari karyawan yang emosional adalah sikap mereka yang sangat sensitif & defensif saat diberikan umpan balik. Kebiasaan mereka pada umumnya adalah : 1. Seringkali banyak alasan untuk mengcounter umpan balik yang diberikan 2. Seringkali mereka membelokkan isu sesungguhnya dari umpan balik yang diberikan kepada mereka sehingga mereka semakin jauh dari masalah sebenarnya. Kritik biasanya dinilai sebagai serangan pada dirinya. Mereka menganggap orang lain hanya iri / sentimen kepada dirinya. Akibatnya, orang-orang ini sulit menerima masukan atau feedback dari orang lain. Mereka juga gampang marah & mudah tersinggung oleh kata-kata / ucapan orang lain. Selain itu orang ini mudah gambek & kalau moodnya turun, dibutuhkan waktu yang sangat lama baginya untuk kembali ke situasi normal. Dia akan terus-menerus membawa kejengkelan & rasa kesalnya kemana-mana. Merekapun tidak mudah memaafkan kesalahan orang lain yang mereka terima. Toxit Employee yang emosional seringkali ahli menggunakan emotional blackmail untuk memanipulasi orang-orang di sekitarnya termasuk atasannya juga. Emotional blackmail adalah cara seseorang untuk memanipulasi orang lain, agar orang tersebut melakukan apa yang dikehendaki dengan menggunakan 3 emosi dasar yakni rasa takut, rasa berkewajiban serta rasa bersalah. Tips untuk menghadapi karyawan yang suka melancarkan Emotional Blackmail : 1. Perlu ketegasan dari perusahaan, organisasi atau tempat dimana si toxic employee yang melancarkan emotional blackmail tersebut. Katakan dengan tegas kepadanya bahwa sikapnya tidak tepat & tidak disetujui. 2. Terapkan prinsip SOS (Stop, Observe, & Strategize). Stop : Minta waktu terlebih dahulu untuk mempertimbangkan permintaan si karyawan tersebut. Observe : Melihat segala kemungkinan & pilihan yang tersedia. Strategize : membuat strategi / pilihan sikap yang bisa merupakan win-win bagi kedua belah pihak. 3. Menggunakan beberapa metode sederhana dari ilmu NLP (Neuro Linguistic Programming). Misalnya menggunakan teknik Meta Model untuk melucuti beberapa pilihan kata dari si toxic employee yang mengandung kekeliruan. Mis : kata selalu, tidak pernah (generalisasi), perusahaan lain bisa mengijinkan kok, kenapa disini tidak? (delation), hal ini sebenarnya tidak benar karena pada dasarnya tidak semua perusahaan bisa selalu mengijinkan permintaan ijin secara mendadak dari karyawannya. Ciri 6 : Suka menyebarkan gosip & berita negatif Dalam kamus Webster, gosip adalah pembicaraan ringan mengenai urusan orang lain. Gosip sering kali terjadi karena komunikasi formal terhambat atau terlalu lambat. Sisi negatifnya, gosip menghabiskan waktu-waktu produktif serta seringkali membuat seseorang atau suatu pihak jadi terluka. Orang yang suka bergosip, mendapat kesenangan ketika ia membicarakan tentang orang lain saat orang yang dibicarakan

5 of 9

2/22/2011 3:23 PM

Bagaimana Mengatasi Karyawan yang Bermasalah? buku kita minat kita

http://bukukubukukamu.wordpress.com/2009/07/06/bagaimana-mengata...

tidak ada. Selain itu dengan cara bergosip ia juga merasa dirinya dibutuhkan & menjadi pusat perhatian. Tips untuk menghadapi karyawan yang suka menyebarkan gosip di kantor : 1. Harus dipahami bahwa gosip adalah perilaku manusia yang universal, jadi sangat tidak mungkin menghindari adanya gosip sama sekali. 2. Gosip yang berlebihan, apalagi yang sangat negatif dapat mengganggu produktivitas kerja, menurunkan moral kerja, serta menjadikan pribadi-pribadi tertentu menjadi korban yang tidak adil. 3. Kikislah gosip negatif. Jika ada isu yang muncul harus segera ditanggapi. 4. Berikan tindakan tegas bagi karyawan yang terbukti menyebarkan gosip negatif. Apabila diperlukan karyawan yang ketahuan menyebarkan gosip dapat dipanggil & diberikan konseling pribadi serta diingatkan bahwa menyebarkan gosip secara negatif sangat tidak ditolerir di perusahaan & dirinya bisa menjadi target evaluasi setiap saat. 5. Usahakan untuk menbangun kultur yang saling mendukung & kooperatif. Lawanlah para toxic employee yang suka bergosip dengan menunjukkan integritas maupun ketulusan. 6. Perlu mengantisipasi rumor & gosip dengan segera. Perusahaan harus segera menerjunkan orang untuk menghadapi hal ini. 7. Menjaga agar karyawan tetap sibuk & diberikan tugas sehingga tidak punya banyak waktu untuk melakukan gosip. Intinya, untuk mengatasi orang yang melakukan gosip adalah membuat garis yang tegas antara masalah personal dengan masalah kerja. Jika ternyata kitalah yang menjadi subyek yang digosipkan, memang dibutuhkan keberanian untuk mengkonfrontasi orang yang menjadi sumber gosip tersebut. Ajaklah orang tersebut membicarkan secara terbuka. Mereka mungkin akan mengelak, tetapi jika mereka dikonfrontasi maka kemungkinan di lain waktu mereka akan lebih berhati-hati. Tips bagi karyawan yang suka bergosip : Sebelum menyampaikan suatu kabar / hal, uji dengan Saringan Tiga Kali : 1. Sudah pastikah Anda bahwa apa yang akan Anda sampaikan itu benar? 2. Apakah yang Anda katakan itu merupakan sesuatu yang baik? 3. Apakah yang Anda katakan itu akan berguna bagi orang lain? Jika apa yang ingin disampaikan itu tidak memenuhi ketiga syarat tersebut maka sebaiknya tidak usah dikatakan / diceritakan kepada orang lain. 8 Tips Penting untuk Menciptakan Gosip yang Positif : 1. Sebaiknya jangan melakukan gosip lebih dari 1 kali sehari. Hal ini akan membuat kita tetap updated dengan perkembangan kantor, tetapi lebih dari itu kita menjadi tidak produktif. 2. Dengarkanlah baik-baik tetapi bicaralah sesedikit mungkin saat mendengar suatu gosip. 3. Berhati-hatilah dengan para toxic employee yang telah di cap pengganggu atau tukang sebar berita oleh management, jangan terlalu banyak menghabiskan waktu dengan mereka. 4. Kalau Anda berdekatan & terpaksa berbicara dengan penggosip, berhati-hatilah untuk tidak terjebak memberikan pendapat Anda terlalu banyak. 5. Pertimbangkanlah sumber gosipnya. Cobalah mencari keakuratan informasi terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan / keputusan. 6. Dalam konteks pekerjaan, jangan mengatakan hal yang buruk tetntang seseorang. Tetaplah berusaha untuk profesional, jangan terlalu mencampuri urusan pribadi orang lain. 7. Belajarlah bertanggung jawab jika ada komentar negatif yang sempat Anda keluarkan didengar oleh

6 of 9

2/22/2011 3:23 PM

Bagaimana Mengatasi Karyawan yang Bermasalah? buku kita minat kita

http://bukukubukukamu.wordpress.com/2009/07/06/bagaimana-mengata...

orang yang bersangkutan, bertanggungjawablah dengan kalimat itu, & berusahalah meminta maaf, janganlah bertindak defensif. 8. Jika Anda terpaksa dihadapkan pada kondisi bahwa Anda harus berbicara tentang seseorang, jangan hanya membicarakan orangnya tetapi harus juga berbicara pelajaran apa yang bisa kita petik dari orang tersebut & hikmah apa yang dapat kita ambil. Ciri 7 : Tidak pernah bersyukur. Saat mendapatkan hal-hal baik, para toxic employee cenderung tidak mampu mengungkapkan rasa syukurnya. Mereka menuntut perusahaan supaya memenuhi apa yang mereka harapkan. Namun saat dipenuhi, mereka hanya bersikap biasa-biasa saja & tidak pernah merasa berterima kasih. Mereka lebih suka mengeluh & mencari sisi negatifnya, daripada melihat sisi positifnya. Saat yang lain mengucapkan terima kasih, maka toxic employee merasa segala yang positif ini sebenarnya sudah layak & memang sudah seharusnya terjadi. Mereka selalu menghadirkan sikap, bahasa tubuh, & kata-kata yang menurunkan semangat serta membuat orang yang telah repot-repot melakukan sesuatu yang positif, justru jadi terdemotivasi. Hal-hal yang membuat seseorang menjadi penggerutu & tidak bersyukur dalam berbagai kondisi positif : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Membandingkan dengan standart & kondisi yang lebih baik. Membesar-besarkan kerugian, tetapi lupa dengan keuntungan yang di dapat Mencurigai suatu kebaikan Meminimalisir keuntungan yang diterima Mendistorsi suatu kebaikan sehingga menjadi pembenaran atas gerutuannya. Menuntut sesuatu yang justru jauh lebih besar

Tips Melatih Kemampuan Bersyukur : 1. Belajar memfokuskan pikiran pada hal-hal yang baik / bagus, baik besar maupun kecil. Dengan memfokuskan pada kalimat yang positif, maka kita mengarahkan energi kita untuk hal-hal yang lebih menguntungkan. 2. Menghindari perbandingan dengan orang lain secara negatif. Hal ini harus dihentikan. Selama kita sadar bahwa kita telah berusaha secara maksimal, belajarlah bersyukur atas apa yang boleh kita nikmati. Kita tidak perlu khawatir atau risau dengan apa yang orang lain miliki. 3. Meluangkan waktu-waktu khusus untuk lebih banyak bersyukur. Dengan cara : 1. mengunjungi kembali saat-saat yang membahagiakan dalam kehidupan kita lebih sering. 2. Menuliskan jurnal rasa bersyukur kita. 4. Saat menghadapi berbagai keadaan sulit & kehilangan sesuatu maupun kegagalan, disiplinkan diri kita untuk melihat apa yang masih kita miliki serta pembelajaran apa yang kita peroleh melalui kesulitan tersebut. 5. Mencoba menyebarkan sikap rasa bersukur kepada rekan-rekan di sekitar kita. Posted in Management | Leave a CommentLike Be the first to like this post.

Comments RSS

Leave a ReplyYour email address will not be published. Required fields are marked *

7 of 9

2/22/2011 3:23 PM

Bagaimana Mengatasi Karyawan yang Bermasalah? buku kita minat kita

http://bukukubukukamu.wordpress.com/2009/07/06/bagaimana-mengata...

Name * Email * Website

Comment You may use these HTML tags and attributes: Notify me of follow-up comments via email. Send me site updatesCategory CloudManagement MarketingSelf DevelopmentJuly 2009 M T W T F S S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jun Aug ArchivesAugust 2009 July 2009 June 2009 May 2009PagesAbout8 of 92/22/2011 3:23 PMBagaimana Mengatasi Karyawan yang Bermasalah? buku kita minat kitahttp://bukukubukukamu.wordpress.com/2009/07/06/bagaimana-mengata...Recent PostsBagaimana Menjadikan Masa Susah & Masa Senang Menjadi Bermanfaat? Bagaimana Mengatasi Karyawan yang Bermasalah? Lebih Penting Mana Hasil atau Proses ? Cerita Tentang Perubahan Mau Apapun yang Anda Jual Cepat Laku?Recent CommentsBlog at WordPress.com. Theme: MistyLook by Sadish.9 of 92/22/2011 3:23 PM