Topik 1 Konsep Dan Teori Belajar
-
Upload
ricco-arika-sandy -
Category
Documents
-
view
1.134 -
download
1
Transcript of Topik 1 Konsep Dan Teori Belajar
Pendidikan Kesehatan “Konsep Dan Makna Pembelajaran”
Oleh kelompok 1 :
Ricco Arika Sandy
1010322004
Anggie Zaima
0910323049
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. .....i
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. .....1
A. Konsep Belajar menurut Skinner.......................................................................1
B. Konsep Belajar menurut Carl Roger................................................................. 2
C. Konsep belajar menurut Benyamin Bloom........................................................3
D. Konsep Belajar menurut Robert Gagne..............................................................4
E. Teori Belajar.....................................................................................................5
F. Makna dan ciri Belajar......................................................................................6
G. Prinsip Belajar dan cara belajar yang baik..........................................................7
BAB III KESIMPULAN.............................................. ...................................................11
REFERENSI.............................................. ...................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar merupakan suatu proses yang kontinu yang menjadi dasar manusia untuk memahami
segala sesuatu yang ia tangkap melalui alat – alat indra. Dalam belajar terjadi proses dan
tahapan – tahapan yang kemudia akan berkembang menjadi suatu konsep yang dasar filosofis
kenapa manusia dalam hidupnya selalu belajar baik secara sadar ataupun tidak sadar.
Dalam paper ini akan di bahas tentang konsep, teori – teori, makna, ciri, prinsip, dan yang
berhubungan belajar menurut beberapa para ahli maupun dari beberapa ensiklopedia.
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep dan Teori Belajar
A. Konsep Belajar Menurut Skinner
Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih mengungguli konsep
para tokoh sebelumnya. Ia mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana,
namun lebih komprehensif.
Menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi
dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah
sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh tokoh sebelumnya. Menurutnya respon
yang diterima seseorang tidak sesederhana itu, karena stimulus-stimulus yang diberikan
akan saling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan memengaruhi respon yang
dihasilkan. Respon yang diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi-
konsekuensi inilah yang nantinya memengaruhi munculnya perilaku (Slavin, 2000). Oleh
karena itu, dalam memahami tingkah laku seseorang secara benar harus memahami
hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta memahami konsep yang
mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yang mungkin timbul akibat respon
tersebut. Skinner juga mengemukakan bahwa dengan menggunakan perubahan-
perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku hanya akan menambah
rumitnya masalah. Sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikian
seterusnya.
B. Konsep Belajar Menurut Carl Roger
Ide –ide pokok dari teori rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri
untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah -masalah psikisnya
asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan
individu untuk aktualisasi diri
Roger lebih melihat pada masa sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau
memang akan mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang masa sekarang
yang akan mempengaruh juga kepribadiannya. Namun ia tetap berfokus pada apa yang
terjadi sekarang bukan apa yang terjadi pada waktu itu
C. Konsep Belajar Menurut Benjamin Bloom
Keseluruhan tujuan pendidikan dibagi atas hierarki atau taksonomi menjadi tiga
kawasan dominan yaitu :
1. Domain kognitif mencakup kemampuan intelektual mengenal lingkungan yang
terdiri atas 6 macam kemampuan yg disusun secara hirarki dari yg paling sederhana
sampai paling kompleks yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis dan penilaian.
2. Domain afektif mencakup kemampuan - kemampuan emosional dalam mengalami
dan menghayati sesuatu hal yg meliputi lima macam kemampuan emosional yg
disusun secara hirarki yaitu kesadaran, partisipasi, penghayatan nilai,
pengorganisasian nilai, dan karakterisasi diri,
3. domain psikomotor yaitu kemampuan - kemampuan motorik menggiatkan dan
mengkoordinasikan gerakan terdiri dari : gerakan refleks, gerakan dasar,
kemampuan perseptual, kemampuan jasmani, gerakan terlatih dan komunikasi
nondiskursif.
Jadi, dapat ditegaskan bahwa belajar adalah perubahan kualitas kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik untuk meningkatkan taraf hidupnya sebagai pribadi ,
masyarakat, maupun sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
D. Konsep Belajar Menurut Robert Gagne
Menurut Gagne belajar memberi kontribusi terhadap adaptasi yang diperlukan untuk
mengembangkan proses yang logis, sehingga perkembangan tingkah laku (behavior)
adalah hasil dari efek belajar yang komulatif (gagne, 1968). Lebih lanjut ia menjelaskan
bahwa belajar itu bukan proses tunggal. Belajar menurut Gagne tidak dapat
didefinisikan dengan mudah, karena belajar bersifat kompleks.
Gagne (1972) mendefinisikan belajar adalah : mekanisme dimana seseorang menjadi
anggota masyarakat yang berfungsi secara kompleks. Kompetensi itu meliputi, skill,
pengetahuan, attitude (perilaku), dan nilai-nilai yang diperlukan oleh manusia, sehingga
belajar adalah hasil dalam berbagai macam tingkah laku yang selanjutnya disebut
kapasitas atau outcome. Kemampuan-kemampuan tersebut diperoleh pembelajar
(peserta didik) dari :
1. Stimulus dan lingkungan
2. Proses kognitif
Menurut Gagne belajar dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Verbal information (informasi verbal)
2. Intellectual Skill (skil Intelektual)
3. Attitude (perilaku)
4. Cognitive strategi (strategi kognitif)
E. Teori Belajar
1. Teori behaviourisme
Behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang memandang individu
hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental.
Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat
dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih
refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.
Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan behaviorisme ini,
diantaranya :
a. Connectionism ( S-R Bond) menurut Thorndike.
b. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov
c. Operant Conditioning menurut B.F. Skinner
d. Social Learning menurut Albert Bandura
2. Teori Belajar Kognitif menurut Piaget
Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor aliran
konstruktivisme. Salah satu sumbangan pemikirannya yang banyak digunakan
sebagai rujukan untuk memahami perkembangan kognitif individu yaitu teori
tentang tahapan perkembangan individu. Menurut Piaget bahwa perkembangan
kognitif individu meliputi empat tahap yaitu : (1) sensory motor; (2) pre operational;
(3) concrete operational dan (4) formal operational. Pemikiran lain dari Piaget
tentang proses rekonstruksi pengetahuan individu yaitu asimilasi dan akomodasi.
James Atherton (2005) menyebutkan bahwa asimilasi adalah “the process by which a
person takes material into their mind from the environment, which may mean
changing the evidence of their senses to make it fit” dan akomodasi adalah “the
difference made to one’s mind or concepts by the process of assimilation”
3. Teori Kognitif Gestalt Filed
Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang mempunyai padanan arti sebagai “bentuk
atau konfigurasi”. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau peristiwa
tertentu akan dipandang sebagai sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan.
F. Makna dan Ciri Belajar
Menurut para ahli makna belajar adalah :
1. WJS Poerwadarminta, 1953
…berusaha (berlatih dsb) supaya memperoleh suatu kepandaian.
2. Cronbach, 1954
…shown by a change in behaviour of experience.
3. Witheringtong
…adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu
pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau
suatu pengertian.
Dari pendapat tersebut, makna belajar hampir semua dipertalikan dengan proses
perubahan dalam hal
1. Aspek pengetahuan
2. Aspek sikap/kemauan
3. Aspek perilaku, praktek dan ketrampilan
4. perubahan pada aspek kinerja untuk hasil kerja/ performance
Ciri - belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah :
1. Perubahan yang terjadi secara sadar
2. Perubahan dalam belajar yang bersifat fungsional
3. Perubahan dalam belajar yang bersifat positif dan aktif
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
G. Prinsip belajar dan cara belajar yang baik
Prinsip-prinsip belajar yang diintisarikan oleh Rothwal (1961) sebagai berikut:
1. Prinsip Kesiapan (Readiness).
Seorang individu akan dapat belajar dengan sebaik-baiknya bila tugas-tugas yang
diberikan kepadanya erat hubungannya dengan kemampuan, minat dan latar
belakangnya. Kesiapan untuk belajar harus dikaji bahkan diduga. Hal ini
mengandung arti bila seseorang pengajar ingin mendapat gambaran kesiapan
muridnya untuk mempelajari sesuatu, ia harus melakukan pengetesan kesiapan.
Kesiapan untuk belajar mencerminkan jenis dan taraf kesiapan. Bahan-bahan,
kegiatan dan tugas sebaiknya divariasikan sesuai dengan faktor kesiapan kognitif,
afektif dan psikomotor dari berbagai individu.
2. Prinsip Motivasi (Motivation)
Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang terarah. Motivasi
adalah suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah
kegiatan itu dan memelihara kesungguhan. Secara alami anak-anak selalu ingin
tahu dan melakukan kegiatan penjajagan dalam lingkungannya.
3. Prinsip Persepsi
“Seseorang cenderung untuk percaya sesuai dengan bagaimana ia memahami
situasi”. Persepsi adalah interpretasi tentang situasi yang hidup. Setiap individu
melihat dunia dengan caranya sendiri yang berbeda dari yang lain. Persepsi ini
mempengaruhi perilaku individu. Seseorang pengajar akan dapat memahami
murid-muridnya lebih baik bila ia peka terhadap bagaimana cara seseorang
melihat suatu situasi tertentu.
4. Prinsip Tujuan
“Tujuan harus tergambar jelas dalam pikiran dan diterima oleh para pelajar pada
saat proses belajar terjadi”. Tujuan ialah sasaran khusus yang hendak dicapai
oleh seseorang.
5. Prinsip Perbedaan Individual
Proses pengajaran sebaiknya memperhatikan perbedaan indiviadual dalam kelas
sehingga dapat memberi kemudahan pencapaian tujuan belajar yang setinggi-
tingginya. Karena itu seorang pengajar perlu memperhatikan latar belakang,
emosi, dorongan dan kemampuan individu dan menyesuaikan materi pelajaran
dan tugas-tugas belajar kepada aspek-aspek tersebut.
6. Prinsip Transfer dan Retensi
“Belajar dianggap bermanfaat bila seseorang dapat menyimpan dan menerapkan
hasil belajar dalam situasi baru”. Apa pun yang dipelajari dalam suatu situasi
pada akhirnya akan digunakan dalam situasi yang lain. Proses tersebut dikenal
dengan proses transfer, kemampuan seseorang untuk menggunakan lagi hasil
belajar disebut retensi.
7. Prinsip Belajar Kognitif
Belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep,
penemuan masalah, dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya
membentuk perilaku baru, berpikir, menalar, menilai dan berimajinasi
merupakan aktivitas mental yang berkaitan dengan proses belajar kognitif.
Proses belajar itu dapat terjadi pada berbagai tingkat kesukaran dan menuntut
berbagai aktivitas mental.
8. Prinsip Belajar Afektif
Belajar afektif mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap. Dalam banyak
hal pelajar mungkin tidak menyadari belajar afektif. Sesungguhnya proses belajar
afektif meliputi dasar yang asli untuk dan merupakan bentuk dari sikap, emosi
dorongan, minat dan sikap individu.
9. Proses Belajar Psikomotor
Proses belajar psikomotor individu menentukan bagaimana ia mampu
mengendalikan aktivitas ragawinya. Belajar psikomotor mengandung aspek
mental dan fisik.
10. Prinsip Evaluasi
Jenis cakupan dan validitas evaluasi dapat mempengaruhi proses belajar saat ini
dan selanjutnya. Pelaksanaan latihan evaluasi memungkinkan bagi individu
untuk menguji kemajuan dalam pencapaian tujuan. Penilaian individu terhadap
proses belajarnya dipengaruhi oleh kebebasan untuk menilai. Evaluasi mencakup
kesadaran individu mengenai penampilan, motivasi belajar dan kesiapan untuk
belajar. Individu yang berinteraksi dengan yang lain pada dasarnya ia mengkaji
pengalaman belajarnya dan hal ini pada gilirannya akan dapat meningkatkan
kemampuannya untuk menilai pengalamannya.
Cara belajar yang baik
1. Ciptakan suasana yg kondusif
2. Lihat garis besarnya dahulu
3. Buat catatan intisari dari bahan pelajaran
4. Berlatihlah teknik kemampuan mengingat
5. Belajarlah dengan tekun dan rutin
BAB III
KESIMPULAN
Banyak teori – teori menjelaskan tentang konsep pembelajaran. Misalnya saja Skinner yang
menjelaskan konsep belajar secara sederhana, namun lebih komprehensif, Carl Roger lebih
melihat pada masa sekarang, Benjamin Bloom yang menyatakan belajar adalah perubahan
kulaitas kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik, Menurut Gagne belajar memberi
kontribusi terhadap adaptasi yang diperlukan untuk mengembangkan proses yang logis.
Ada beberapa teori belajar antara lain :
1. Teori behaviourisme
2. Teori Belajar Kognitif menurut Piaget
3. Teori Kognitif Gestalt Filed
Beberapa ahli berpendapat tentang maknsa belajar, dari pendapat tersebut, makna belajar
hampir semua dipertalikan dengan proses perubahan dalam hal :
1. Aspek pengetahuan
2. Aspek sikap/kemauan
3. Aspek perilaku, praktek dan ketrampilan
4. perubahan pada aspek kinerja untuk hasil kerja/ performance
Ciri - ciri belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah :
1. Perubahan yang terjadi secara sadar
2. Perubahan dalam belajar yang bersifat fungsional
3. Perubahan dalam belajar yang bersifat positif dan aktif
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
REFERENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Belajar_Behavioristik#Teori_Belajar_Menurut_Skinner, di akses 15
Februari 2011
Rothwell, A.B. 1968. Learning Principles, dalam Clark L.H. Strategies and Tactics in secondary School
Teaching: A Book of Readings. Toronto: the Mac Millan, Co.