TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

download TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

of 22

Transcript of TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    1/22

    EVALUASI

    KEGIATAN BIMBINGAN KETRAMPILAN WBS A (GEPENG)PSBK YOGYAKARTA TAHUN 2012

    *Srihartinnovmi, S.Pi

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pengendalian dilakukan sebagai upaya memonitor, megevaluasi dan

    melaporkan apakah Program kegiatan yang dilakukan di PSBK

    Yogyakarta dapat berjalan sesuai dengan tujuan usulan kegiatan

    (proposal), yang diajukan semula. Secara garis besar pengendalian dapat

    dikatagorikan menjadi tiga besaran kegiatan yaitu monitoring, evaluasi dan

    pelaporan.

    Monitoring merupakan proses pengumpulan dan penganalisaan informasi

    (indikator) yang sistematis dan kontinyu tentang program informasi atau

    kegiatan sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk

    penyempurnaan program/kegiatan pelayanan sosial lanjut usia

    selanjutnya.

    Evluasi merupakan proses pencapaian tujuan dan pengungkapan

    masalah kinerja program atau kegiatan untuk memberikan umpan balik

    bagi peningkatan kualitas kinerja program atau kegiatan rehabilitasi social

    WBS A (Gepeng).

    Kegiatan bimbingan ketrampilan di PSBK Yogyakarta wajib diikuti oleh

    semua WBS A (Gepeng) yang bertujuan agar nantinya setelah terminasi

    dari PSBK Yogyakarta WBS dapat siap bekerja sesuai dengan bimbingan

    ketrampilan yang diikuti dan tidak kembali lagi hidup menggelandang dan

    mengemis.

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 1

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    2/22

    B. Maksud dan Tujuan

    Adapun maksud dilaksanakannya Monitoring dan Evaluasi Kegiatan

    bimbingan ketrampilan untuk WBS A (Gepeng) di PSBK Yogyakarta

    adalah untuk mengetahui kekurangan yang ada dalam melaksanakan

    program sehingga dapat diperbaiki dan menjaga kinerja yang sudah baik

    atau lebih ditingkatkan lagi.

    Adapun Tujuan dilaksanakannya Monitoring dan Evaluasi bimbingan

    ketrampilan untuk WBS A (Gepeng) yang dilaksanakan di PSBK

    Yogyakarta adalah :

    1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan

    rencana yang telah dirancang semula.

    2. Mengindentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi.

    3. Melakukan penilian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan

    sudah tepat untuk mencapai tujuan program atau kegiatan pelayanan.

    4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperolah

    ukuran kemajuan.

    5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah tanpa

    menyimpang dari tujuan kegiatan yang telah ditentukan.

    6. Memperlihatkan keberhasilan atau kegagalan program/kegiatan

    7. Menunjukan dimana dan bagaimana perlu dilakukan perubahan-

    perubahan.

    8. Memperlihatkan bagaimana kekuatan atau potensi dapat dilakukan.

    9. Memberikan informasi untuk membuat perencanaan dan pengambilan

    keputusan.

    10.Membantu untuk melihat konteks dengan lebih luas serta implikasinya

    terhadap kinerja program.

    C. Sasaran

    Adapun sasaran dari Monitoring dan Evaluasi ini adalah :

    1. Pelaksanaan Program

    2. Penyelenggara Program

    3. Instruktur (Pertanian, pertukangan kayu, las, batu, menjahit, home

    industri).

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 2

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    3/22

    4. Penggunaan anggaran sesuai dengan posnya.

    5. WBS A (Gelandangan dan Pengemis)

    II. LANDASAN KONSEPTUAL

    A. TINJAUN TENTANG PSBK YOGYAKARTA

    Panti Sosial Bina Karya adalah Unit Pelayanan Tehnis Daerah Prov. DIY

    dibawah koordinasi Dinas Sosial Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    yang bertugas dalam pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang

    masalah sosial khususnya gelandangan, pengemis, pemulung maupun

    eks penderita sakit jiwa (Psikotik) terlantar. Pelaksanaanya meliputi

    bimbingan fisik, mental, sosial dan ketrampilan, resosialisasi dan

    pembinaan lanjut agar warga binaan sosial yang telah dibina dapat

    berperan aktif kembali dalam kehidupan bermasyarakat.

    1. VISI DAN MISI

    a. VISI

    Terwujutnya kesejahteraan sosial bagi gelandangan, pengemis,

    pemulung maupun eks penderita sakit jiwa sebagai sumber daya

    yang produktif.

    b. MISI

    1) Meningkatkan harkat dan martabat serta kualitas hidup

    gelandangan, pengemis, pemulung maupun eks penderita sakit

    jiwa sebagai warga masyarakat yang memiliki hak dan

    kewajiban yang sama.

    2) Memulihkan kemauan dan kemampuan gelandangan, pengemis

    maupun eks penderita sakit jiwa sebagai sumber daya yang

    produktif.

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 3

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    4/22

    3) Mengembangkan prakarsa dan peran aktif masyarakat dalam

    penanganan gelandangan, pengemis, pemulung maupun eks

    penderita sakit jiwa sebagai upaya memperkecil kesenjangan

    sosial.

    2. TUJUAN

    a. Pelayanan rehabilitasi sosial bagi gelandangan pengemis,pemulung maupun eks sakit jiwa.

    b. Memberikan bimbingan fisik, mental, sosial dan ketrampilan

    sebagai bekal kemandirian gelandangan, pengemis, pemulung dan

    eks penyakit jiwa.

    c. Memandirikan gelandangan, pengemis, pemulung, maupun eks

    penderita sakit jiwa.

    3. SASARAN PROGRAM

    a. Memberikan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi gelandangan,

    pengemis, pemulung dan eks penderita sakit jiwa dengan kapasitas

    sejumlah 100 orang.

    b. Meningkatkan harkat dan martabat serta kualitas hidup tuna sosial

    sehingga mampu melaksanakan peran dan fungsi sosialnya secara

    wajar, bagi gelandangan, pengemis, pemulung dan eks penderita

    sakit jiwa terlantar.

    c. Meningkatkan kualitas hidup kelompok rentan sebagai sumber

    daya yang produktif, khususnya gelandangan, pengemis, dan

    pemulung.

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 4

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    5/22

    4. TUGAS POKOK

    a. Menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial terhadap

    gelandangan, pengemis, pemulung maupun eks penderita sakit

    jiwa.

    b. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan panti.

    c. Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan melaporkan pelaksanaan

    kegiatan panti.

    d. Melaksanakan ketatausahaan.

    5. SISTIM PELAYANAN

    PSBK memakai sistim pelayanan sosial dalam panti. Semua warga

    binaan sosial tinggal diasrama dengan fasilitas pemberian makan,

    pakaian, perawatan kesehatan, bimbingan mental, sosial, fisik, rohani

    serta ketrampilan

    6. FASILITAS PELAYANAN

    a. Pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, papan, dan kesehatan.

    b. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan.

    c. Pemberian bimbingan fisik, mental, sosial, dan rohani.

    d. Pemberian pelatihan ketrampilan antara lain pertanian,

    pertukangan las, pertukangan kayu, pertukangan batu, home

    industri serta elektronika.

    7. PERSYARATAN MASUK

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 5

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    6/22

    a. Warga Binaan Sosial gelandangan, pengemis, pemulung :

    1) Pria/wanita rawan sosial ekonomi.

    2) Usia produktif.

    3) Bujangan/ keluarga.

    4) Berbadan sehat dan tidak berpenyakit menular.

    5) Berkelakuan baik dan tidan sedang terlibat dalam tindak

    kriminal.

    6) Tidak sedang dalam proses peradilan/ kepolisian.

    7) Belum pernah mengikuti pelatihan di PSBK.

    8) Selama bimbingan/pembinaan harus tinggal di dalam panti.

    9) Wajib mentaati peraturan dan tata tertib panti.

    b. Warga Binaan Eks pskotik

    1) Rujukan dari RS Jiwa ( RS Grasia maupun yang lain ).

    2) Dari keluarga tidak mampu. (gakin)

    3) Ada surat pengantar rujukan dari Dinas/Instansi Sosial

    Kabupaten/Kota.

    4) Ada partisipasi aktif dari keluarga wbs selama proses

    rehabilitasi di dalam panti bagi yang masih mempunyai

    keluarga.

    5) Pihak keluarga bersedia menerima kembali eks warga binaan.

    6) Mengisi form yang disediakan panti dan surat perjanjian.

    B. TINJAUAN TENTANG GELANDANGAN DAN PENGEMIS

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 6

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    7/22

    Gelandangan dan Pengemis Istilah gelandangan berasal dari kata

    gelandangan, yang artinya selalu berkeliaran atau tidak pernah

    mempunyai tempat kediaman tetap (Suparlan, 1993 : 179). Pada

    umumnya para gelandangan adalah kaum urban yang berasal dari desa

    dan mencoba nasib dan peruntungannya di kota, namun tidak didukung

    oleh tingkat pendidikan yang cukup, keahlian pengetahuan spesialisasi

    dan tidak mempunyai modal uang. Sebagai akibatnya, mereka bekerja

    serabutan dan tidak tetap, terutamanya di sektor informal.

    Pengemis adalah orang-orang yang mendapatkan penghasilan dengan

    meminta-minta di muka umum dengan berbagai cara dan alasan untuk

    mengharap belas kasihan orang lain. Weinberg (1970 : 143-144)

    menggambarkan bagaimana gelandangan dan pengemis yang masuk

    dalam kategori orang miskin di perkotaan sering mengalami praktek

    diskriminasi dan pemberian stigma yang negatif. Dalam kaitannya

    dengan ini, Rubington & Weinberg (1995 : 220) menyebutkan bahwa

    pemberian stigma negatif justru menjauhkan orang pada kumpulan

    masyarakat pada umumnya.

    Gelandangan dan Pengemis pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua,

    yaitu mereka yang masuk dalam kategori menggelandang dan

    mengemis untuk bertahan hidup, dan mereka yang menggelandang dan

    mengemis karena malas dalam bekerja. Gelandangan dan pengemis

    pada umumnya tidak memiliki kartu identitas karena takut atau malu

    dikembalikan ke daerah asalnya, sementara pemerintah kota tidak

    mengakui dan tidak mentolerir warga kota yang tidak mempunyai kartu

    identitas. Sebagai akibatnya perkawinan dilakukan tanpa menggunakan

    aturan dari pemerintah, yang sering disebut dengan istilah kumpul kebo

    (living together out of wedlock). Praktek ini mengakibatkan anak-anak

    keturunan mereka menjadi generasi yang tidak jelas, karena tidak

    mempunyai akte kelahiran. Sebagai generasi yang frustasi karena putus

    hubungan dengan kerabatnya di desa.

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 7

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    8/22

    Gelandangan dan pengemis adalah salah satu kelompok yang

    terpinggirkan dari pembangunan, dan di sisi lain memiliki pola hidup

    yang berbeda dengan masyarakat secara umum. Mereka hidup

    terkonsentrasi di sentra-sentra kumuh di perkotaan. Sebagai kelompok

    marginal, gelandangan dan pengemis tidak jauh dari berbagai stigma

    yang melekat pada masarakat sekitarnya. Stigma ini mendeskripsikan

    gelandangan dan pengemis dengan citra yang negatif. Gelandangan

    dan pengemis dipersepsikan sebagai orang yang merusak

    pemandangan dan ketertiban umum seperti : kotor, sumber kriminal,

    tanpa norma, tidak dapat dipercaya, tidak teratur, penipu, pencuri kecil-

    kecilan, malas, apatis, bahkan disebut sebagai sampah masyarakat.

    Penangan gelandangan dan pengemis selama ini telah dilakukan

    melalui sistem panti dan non panti, yang pada umumnya dilaksanakan

    oleh pemerintah. Terdapat beberapa model yang telah dikembangkan

    antara lain:

    1. Panti Merupakan bentuk penanganan gelandangan dan pengemis

    dengan menyediakan sarana tempat tinggal dalam satu atap yang dihuni

    oleh beberapa keluarga.

    2.LipososLingkungan Pondok Sosial (Liposos) merupakan bentuk

    penanganan gelandangan dan pengemis yang lebih mengedepankan

    sistim hidup bersama didalam lingkungan sosial sebagaimana layaknya

    kehidupan masyarakatpadaumumnya.

    3.Transit home Merupakan bentuk penanganan gelandangan dan

    pengemis yang bersifat sementara sebelum mendapatkan pemukiman

    tetap di tempat yangtelahdisediakan.

    4.PemukimanMerupakan bentuk penanganan gelandangan dan

    pengemis dengan menyediakan tempat tinggal yang permanen di lokasi

    tertentu.

    5.TransmigrasiMerupakan bentuk penanganan gelandangan dan

    pengemis dengan menyediakan fasilitas tempat tinggal baru di lokasi lain

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 8

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    9/22

    terutama di luar pulau Jawa.

    Penanganan di masa lalu sebagai mana tersebut di atas sudah cukup

    baik, namun masih mengedepankan sistem panti dan belum optimal

    dalam melibatkan peran serta masyarakat. Model itu, sudah tidak sesuai

    lagi dengan kebutuhan penanganan gelandangan dan pengemis saat ini.

    Rehabilitasi Sosial Berbasis Masyarakat dalam penanganan gelandangan

    dan pengemis dalam paradigma baru tidak lagi mengandalkan bantuan

    dan fasilitasi yang diberikan pemerintah namun lebih mengoptimalkan

    sumber-sumber atau potensi yang ada di masyarakat.

    III. METODE EVALUASI

    A. Sasaran/Populasi dan Sampel

    Sasaran dari Evaluasi kegiatan ini adalah

    1. Pelaksana Program Kegiatan (Administrasi dan keuangan)

    2. Kelayan yang mendapatkan pelayanan

    3. Petugas Pendamping/Instruktur

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 9

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    10/22

    B. Metode

    Metode yang digunakan untuk evaluasi kegiatan ini adalah

    1. Study literature

    2. Study lapangan melalui pengumpulan data yang ada dilapangan

    3. Instrumen

    4. Dokumentasi

    C. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan

    menggunakan instrument pertanyaan kepada sasaran/sampel.

    D. Instrumen

    1. Instrumen untuk Bagian Tata Usaha

    2. Instrumen untuk Seksi RPS

    3. Instrumen untuk Peksos

    4. Instrumen untuk Instruktur

    5. Instrumen untuk WBS A (Gelandangan dan Pengemis)

    E. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

    Data yang sudah dihimpun, kemudian dianalisis untuk memperoleh

    gambaran tentang bimbingan ketrampilan untuk WBS A (Gepeng) yang

    telah dilaksanakan di PSBK Yogyakarta tahun 2012.

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 10

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    11/22

    F. Jadwal Kegiatan

    1. Kegiatan

    Evaluasi kegiatan ini dilaksanakan dengan melakukan pengamatan

    langsung dan pengumpulan data terhadap kegiatan yang telah

    dilaksanakan selama ini.

    2. Waktu

    Waktu pelaksanaan Evaluasi ini pada bulan November dan Desember

    2012

    3. SDM

    SDM yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Pekerja Sosial baik yang

    ahli maupun trampil yang bekerja di PSBK Yogyakarta

    4. Lokasi

    Lokasi kegiatan di PSBK Yogyakarta

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 11

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    12/22

    IV. HASIL EVALUASI

    Dari data yang diperoleh dilapangan untuk kegiatan bimbingan ketrampilan

    WBS a (Gepeng) di PSBK Yogyakarta tahun 2012 adalah sebagai berikut :

    A. Kondisi WBS A (Gepeng)

    1. Jumlah WBS A (Gepeng) tahun 2012 berdasarkan usia

    Tabel 1. Jumlah WBS A (Gepeng) berdasarkan Usia

    Usia Frekwensi

    Anak 5 orangRemaja 7 orang

    Dewasa 33 orang

    Total 50 orang

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 12

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    13/22

    Berdasarkan Tabel 1. Maka diperoleh hasil bahwa jumlah WBS A

    berdasarkan usia adalah : anak-anak yaitu usia 1 s/d 5 tahun sebanyak

    5 orang (10 %), Remaja berjumlah 14 orang (14 %) dan Dewasa

    berjumlah 76 orang (76 %).

    2. Jumlah WBS A (Gepeng) tahun 2012 berdasarkan Jenis Kelamin

    Tabel 2. Jumlah WBS A berdasarkan Jenis Kelamin

    Jenis Kelamin Frekwensi

    Laki-laki 30 orang

    perempuan 20 orang

    Total 50 orang

    Berdasarkan Tabel 2. Diperoleh hasil bahwa jumlah WBS Aberdasarkan jenis kelamin adalah : laki-laki berjumlah 30 orang (40 %)

    dan Perempuan berjumlah 20 orang (60 %).

    3. Jumlah WBS A (Gepeng) tahun 2012 berdasarkan tingkat pendidikan

    Tabel 3. Jumlah WBS A berdasarkan tingkat pendidikan

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 13

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    14/22

    Jenis Kelamin Frekwensi

    Tidak Sekolah 5 orang

    SD 14 orang

    SLTP 20 orangSLTA 11 orang

    Total 50 orang

    Dari Tabel 3. Diperoleh hasil bahwa jumlah WBS A yang tidak sekolah

    sebanyak 5 orang (10 %) , SD sebanyak 14 orang (28 %), SLTP

    sebanyak 20 orang (40 %) dan SMA berjumlah 11 orang (22 %).

    4. Jumlah WBS A (Gepeng) tahun 2012 berdasarkan bimbingan

    ketrampilan yang dipilih

    Tabel 4. Jumlah WBS A berdasarkan bimbingan ketrampilan

    Jenis Bimbingan

    Ketrampilan

    Frekwensi

    Pertukangan kayu 10 orang

    Pertukangan batu 8 orang

    Pertukangan Las 19 orang

    Menjahit 15 orang

    Total 44 orang

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 14

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    15/22

    Dari Tabel 4. Diperoleh hasil sebagai berikut jumlah WBS A yang

    mengikuti bimbingan ketrampilan berdasarkan vokasionalnya adalah :

    bimbingan ketrampilan kayu sebanyak 10 orang (19 %), bimbingan

    ketrampilan pertukangan batu 8 orang (15 %), pertukangan las 19

    orang (37 %) dan menjahit sebanyak 15 orang (29 %).

    B. Bimbingan Ketrampilan WBS A Gepeng

    1. Ketrampilan Pertanian Tahun 2012

    Tabel 5. Hasil Ketrampilan Pertanian

    Jenis komunitas Hasil

    Kacang Tanah 75 Kg

    Padi 200 KG

    Dari tabel 5. Terlihat dari ketrampilan pertanian diperoleh hasil kacang

    tanah 75 Kg dan Padi 200 Kg.

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 15

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    16/22

    a. Ketrampilan pertanian diikuti oleh semua WBS A yang bertujuan

    sebagai bekal bagi WBS A apabila terminasi dari PSBK dan ingin

    mengikuti program trasmingrasi atau bekerja pada perusahaan

    kelapa sawit.

    b. Instruktur pada bimbingan ketrampilan pertanian dari Kantor

    Pertanian dan Kehewanan Kota Yogyakarta.

    c. Anggaran yang tersedia untuk kegiatan bimbingan ketrampilan

    berasal dari APBD Prov. DIY Tahun 2012 sebesar

    Rp. 15.113.700,- dengan rincian belanja sebagai berikut :

    - Honorarium Instruktur

    - Pembelian bahan dan alat perlengkapan pertanian

    d. Dari anggaran diatas dana yang terserap sebesar Rp.

    14.930.300,-.

    2. Pertukangan Las tahun 2012

    Tabel 6. Hasil Pertukangan Las

    Jenis Produksi HasilPapan modelblat 1,5x2x1 m 1 buahPapan modelblat 1x2x1 m 1 buah

    Kursi Taman 2 setRak Sepatu 2 buah

    Rak Pot 2 buahKursi Teras 1,5 m x 4 m 1 buah

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 16

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    17/22

    a. Pertukangan las diikuti oleh 19 orang WBS A.

    b. Instruktur untuk pertukangan las ini berasal dari BLK prov. DIY

    c. Kegiatan bimbingan pertukangan las diberikan selama 100 kali

    pertemuan setiap pertemuan selama 3 JPL.

    d. Dan pada akhir kegiatan dilakukan Praktek Belajar Kerja yang

    dilakukan di perusahaan/bengkel las.

    e. Anggaran yang tersedia untuk kegiatan bimbingan ketrampilan

    berasal dari APBD Prov. DIY Tahun 2012 sebesar Rp.

    16.304.500,- dan yang terserap hanya Rp. 16.108.000,- dengan

    rincian belanja sebagai berikut :

    - Honorarium Instruktur

    - Pembelian bahan dan alat perlengkapan las

    3. Ketrampilan Pertukangan Kayu tahun 2012

    Tabel 7. Hasil Pertukangan Kayu

    Jenis Produksi Hasil

    Almari kecil 3 buah

    Almari sedang 3 buahMeja 3 buah

    Meja Komputer 2 buah

    Total 11 buah

    a. Pertukangan kayu diikuti oleh 10 orang WBS A.

    b. Instruktur untuk pertukangan kayu ini berasal dari BLK prov. DIY

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 17

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    18/22

    c. Kegiatan bimbingan pertukangan kayu diberikan selama 100 kali

    pertemuan setiap pertemuan selama 3 JPL.

    d. Dan pada akhir kegiatan dilakukan Praktek Belajar Kerja yang

    dilakukan di perusahaan meubel.

    e. Anggaran yang tersedia untuk kegiatan bimbingan ketrampilan

    berasal dari APBD Prov. DIY Tahun 2012 sebesar Rp.

    16.405.050,- dan yang terserap hanya Rp. 16.220.950,- dengan

    rincian belanja sebagai berikut :

    - Honorarium Instruktur

    - Pembelian bahan dan alat

    4. Ketrampilan Pertukangan Batu Tahun 2012

    Tabel 8. Hasil Pertukangan batu

    Jenis Produksi Hasil

    Konblock 500 buah

    Batako 200 buah

    Lis batas batako 30 m2

    Peresapan 1 buah (1,5x3x3x1)

    Parit saluran air 3 m2

    Saluran air pertanian 40 m

    Tangga kamar mandi 1 buah (6x1x1 m)Perbaikan kolam ikan 4 unit

    a. Pertukangan batu diikuti oleh 8 orang WBS A.

    b. Instruktur untuk pertukangan batu ini berasal dari B2P3KS

    Yogyakarta.

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 18

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    19/22

    c. Kegiatan bimbingan diberikan selama 100 kali pertemuan setiap

    pertemuan selama 3 JPL.

    d. Anggaran yang tersedia untuk kegiatan bimbingan berasal dari

    APBD Prov. DIY Tahun 2012 sebesa Rp. 16.342.000,- dan yang

    terserap hanya Rp. 16.147.000,- dengan rincian belanja sebagai

    berikut :

    - Honorarium Instruktur

    - Pembelian bahan dan alat

    5. Ketrampilan Home Industri Tahun 2012

    Tabel 9. Hasil Home Industri

    Jenis Produksi Hasil

    Sapu rayung 40 buah

    Sapu sabut kelapa 40 buah

    Hanger 10 buah

    Keset sabut kelapa 5 buah

    a. Ketrampilan home industri diikuti oleh semua WBS A, yang dibagi

    menjadi dua yaitu olahan pangan untuk WBS A Putri hasil produksi

    berupa kue-kue kering dan kue basah 25 macam, sedangkan

    kerajinan tangan untuk WBS A Putra.

    b. Hasil dari ketrampilan tangan dipamerkan di beberapa event

    pameran yang diikuti Dinas Sosial prov. DIY.

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 19

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    20/22

    c. Instruktur untuk home indutri adalah praktisi dari yogyakarta.

    d. Kegiatan bimbingan diberikan selama 100 kali pertemuan setiap

    pertemuan selama 3 JPL.

    e. Anggaran yang tersedia untuk kegiatan bimbingan berasal dari

    APBD Prov. DIY Tahun 2012 sebesa Rp.16.723.550,- dan yang

    terserap hanya Rp.16.707.900,- dengan rincian belanja sebagai

    berikut :

    - Honorarium Instruktur

    - Pembelian bahan dan alat

    6. Ketrampilan Menjahit tahun 2012

    Tabel 10. Hasil Ketrampilan Menjahit

    Jenis Produksi Hasil

    Cempal 10 buah

    Bantal kursi 1 set

    Sarung bantal tidur 5 buah

    Celana kolor 3 buah

    Rok kotak kolor 2 buahDaster 2 buah

    Blus 2 buahTaplak meja payet aplikasi 1

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 20

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    21/22

    a. Ketrampilan menjahit diikuti oleh 15 orang WBS A.

    b. Instruktur berasal dari praktisi yang ada di Yogyakarta.

    c. Kegiatan bimbingan diberikan selama 100 kali pertemuan setiap

    pertemuan selama 3 JPL.

    d. Anggaran yang tersedia untuk kegiatan bimbingan berasal dari

    APBD Prov. DIY Tahun 2012 sebesa Rp.15.039.000,- dan yang

    terserap hanya Rp.14.856.000,- dengan rincian belanja sebagai

    berikut :

    - Honorarium Instruktur

    - Pembelian bahan dan alat

    V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

    A. KESIMPULAN

    1. Jenis bimbingan ktrampilan yang diikuti oleh WBS A tahun 2012

    adalah :

    a. Bimbingan ketrampilan pertanian diikuti oleh semua WBS

    b. Bimbingan Home Industri olahan pangan untuk WBS A Putri

    sedangkan kerajinan tangan untuk WBS A Putra.

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 21

  • 7/22/2019 TITIEN Laporan Evaluasi Bimbingan Ketrampilan PSBK 2011 Web Dinas

    22/22

    c. Bimbingan ketrampilan Las diikuti oleh 19 orang

    d. Bimbingan ketrampilan Kayu diikuti oleh 10 orang

    e. Bimbingan ketrampilan batu diikuti oleh 8 orang

    f. Bimbingan ketrampilan menjahit diikuti oleh 15 orang.

    2. Pemilihan bimbingan ketrampilan oleh WBS A berdasarakan uji

    vokasional yang dilakukan saat penerimaan.

    3. Dana untuk kegiatan bimbingan ketrampilan berasal dari APBD Prov.

    DIY tahun 2012, dengan penyerapan dana tidak terserap 100 %.

    B. REKOMENDASI

    1. Dalam perencanaan kegiatan bimbingan ketrampilan tahun yang akan

    datang perlu dilakukan koordinasi dengan pelaksana di lapangan

    (Peksos), sehingga bimbingan ketrampilan yang dilakukan sesuai

    dengan kebutuhan WBS dilapangan.

    2. Agar dana yang tersedia dapat terserap 100 % maka perlu dibuat

    perencanaan yang matang sehingga RAB yang dibuat sesuai dengan

    kebutuhan.

    3. Untuk kegiatan PBK perlu dilakukan untuk semua bimbingan

    ketrampilan sehingga WBS dapat belajar bekerja secara nyata didunia

    usaha dan mempermudah WBS mencari pekerjaan saat terminasi dari

    PSBK Yogyakarta.

    *Pekerja Sosial Ahli Muda PSBK Yogyakarta Jln. Sidomulyo TR IV/369 Bener Tegalrejo

    Telp (0274) 589063 Page 22