tinpus referat kulit

download tinpus referat kulit

of 34

Transcript of tinpus referat kulit

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    1/34

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Dermatosis vesikobulosa kronik merupakan berbagai penyakit kulit yang manifestasi

    kliniknya ditandai terutama oleh adanya vesikel dan bula, yang termasuk golongan ini ialah

    Pemfigus, Pemfigoid Bulosa, Dermatitis Herpetiformis, Chronic Bullous Disease of 

    childhood, Pemfigoid Sikatrisial, dan Pemfigoid Gestations.

    Pemfigus merupakan kumpulan penyakit kulit yang disebabkan oleh kelainan

    autoimun. Ditandai dengan bula kronik pada kulit dan membran mukosa. erdapat ! bentuk 

     pada pemfigus, diantaranya " Pemfigus vulgaris, Pemfigus eritematosus, Pemfigus foliaseus

    dan Pemfigus vegetans.Pemfigoid Bulosa #PB$ adalah penyakit umum autoimun kronik yang ditandai oleh

    adanya bula subepidermal pada kulit. %tiologi PB adalah autoimun, tetapi penyebab yang

    menginduksi produksi autoantibodi pada Pemfigoid Bulosa masih belum diketahui.

    Dermatitis herpetiformis #DH$ adalah penyakit kulit kronik &arang, yang ditandai

    dengan vesikel gatal, rasa terbakar yang berhubungan dalam banyak hal, dengan suatu

    enteropati subklinis sensitif gluten serta deposit 'g( di dermis bagian atas. %tiologi DH

     belum diketahui secara pasti. Penyakit ini umumnya terdapat pada anak dan merupakan

     bentuk peralihan antara pemfigoid bulosa dan dermatitis herpetiformis.C.B.D.C ialah dermatosis autoimun yang biasanya mengenai anak usia kurang dari )

    tahun ditandai dengan adanya bula dan terdapat deposit 'g( linear yang homogen pada

    epidermal basement membrane. %tologi nya belum diketahui secara pasti, namun faktor 

     pencetusnya adalah infeksi dan antibiotik.

    Pemfigoid sikatrisial adalah dermatosis autoimun bulosa kronik yang terutama

    ditandai adanya bula yang men&adi sikatriks terutama di mukosa mulut dan kon&ungtiva.

    Penyakit ini berkaitan dengan autoimun.

    Pemphigoid gestationis merupakan penyakit yang &arang ditemukan,

    dikarakteristikkan sebagai penyakit dermatitis pada kehamilan.   Pemhigoid gestationis adalah

     penyakit bulosa autoimun yang ter&adi selama kehamilan atau setelah melahirkan.

    %tiologinya ialah autoimun.

    Di dalam referat ini kami akan membahas satu persatu penyakit ini secara sistematis,

     baik dari definisi, etiologi, patogenesis, ge&ala klinis, serta penatalaksanaannya.

    BAB II

    1

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    2/34

    DERMATOSIS VESIKOBULOSA

    1. PEMFIGUS

    Definisi

    'stilah Pemfigus, berasal dari kata pemphi* #+unani$ yang berarti lepuh atau

    gelembung, merupakan kelompok penyakit berbula kronik, menyerang kulit dan membran

    mukosa yang secara histologik di tandai dengan bula intraepidermal, dimana akibat dari

    autoantibodi yang secara langsung menyerang permukaan keratinosit yang mengakibatkan

    hilangnya adhesi antara keratinosit melalui proses yang disebut akantolisis. Dan secara

    imunopatologik ditemukan antibody terhadap komponen desmosome pada permukaan

    keratinosit &enis 'gG, baik terikat maupun yang bebas di dalam sirkulasi darah.Pemphigus dapat ter&adi pada semua usia namun yang paling sering adalah usia

     pertengahan. Pemphigus dapat ditemukan di seluruh dunia, namun insiden lebih tinggi di

    kalangan +ahudi.

    Secara garis besar, bentuk pemphigus dibagi men&adi ! bentuk, yaitu pemfigus

    vulgaris, pemfigus eritematous, pemfigus foliaseus, dan pemfigus vegetans. enurut letak 

    dan celah, pemfigus dibagi men&adi - yaitu di suprabasal ialah pemfigus vulgaris dan

     pemfigus vegetans, dan di stratum granulosum ialah pemfigus eritematous dan pemfigus

    foliaseus. Semua penyakit tersebut memberikan ge&ala yang khas yaitu pembentukan bula

    yang kendur pada kulit yang terlihat normal dan mudah pecah, pada penekanan, bula tersebut

    meluas #tanda ikolski positif$, (kantolisis selalu positif, dan adanya antibody tipe 'gG

    terhadap antigen interselular di epidermis yang dapat ditemukan di dalam serum, meupun

    terikat di epidermis.#/$

    1.1 Pemfigus Vulg!is

    1.1.1 E"i#emi$l$gi

    P0 merupakan bentuk yang tersering di&umpai #123 semua kasus$. Penyakit ini

    tersebar diseluruh dunia dan dapat mengenai semua bangsa dan ras. 4rekuensinya pada kedua

     &enis kelamin sama. 5mumnya mengenai umur pertengahan #decade ke6! dan ke6)$ tetapi

    dapat &uga mengenai semua umur, termasuk anak. #/$ Di india penyakit ini banyak mengenai

    anak6anak &ika dibandingkan di egara barat. Di egara 7 egara timur seperti 'ndia, Cina,

    2

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    3/34

    alaysia, dan imur engah kasus pemfigus pliang umum adalah pemfigus blistering. 8as

    +ahudi terutama +ahudi (shkena9i memiliki peningkatan kerentanan terhadap P0. Di (frika

    selatan, P0 ini ebih sering pada bangsa 'ndia dibanding pada bangsa kulit hitam dan berkulit

     putih. P0 &arang sekali ter&adi pada orang barat. #/,-,:$

    1.1.% E&i$"&$genesis

    Pemfigus ialah penyakit autoimun, karena pada serum penderita ditemukan

    autoantibody, &uga dapat disebabkan oleh obat #drug induced pemphigus$, misalnya D6

     penisilamin dan kaptopril. Pada penyakit ini, autoantibodi yang menyerang desmoglein pada

     permukaan keratinosit membuktikan bah;a autoantibody ini bersifat patogenik. (ntigen P0

    yang dikenali sebagai desmoglein :, merupakan desmosomal kaderin yang terlibat dalam

     perlekatan interselular pada epidermis. (ntibody yang berikatan pada domain ekstraseluar 

    region terminal amino pada desmoglein : ini mempunyai efek langsung terhadap fungsi

    kaderin. Desmoglein : dapat ditemukan pada desmosom dan pada sel keratinosit. Dapat

    dideteksi pada saat diferensiasi keratinosit terutamanya pada epidermis ba;ah dan lebih

     padat pda mukosa bucal dan kulit kepala berbanding di badan. Hal ini berbeda dengan

    antigen Pemfigus 4oliaseus, desmoglein / yang ditemukan di pda epidermis dan lebih padat

     pada epidermis atas. Pengaruh faktor lingkungan dan cara hidup individu belum dapat

    dibuktikan berpengaruh terhadap P0, namun penyakit ini dapat dikaitkan dengan genetic

     pada kebanyakan kasus. #/,!,),

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    4/34

    >eadaan umum penderita biasanya buruk. Penyakit dapat mulai sebagai lesi di kulit

    kepala yang berambut atau di rongga mulut kira6kira pada ebnyakan

     penderita menderita stomatitis aftosasebelum di diagnosis pasti ditegakkan. ?esi mulut ini

    dpat meluas dan menggangu pada ;aktu penderita makan oleh karena rasa nyeri.

    ?esi di tempat tersebut dapat berlangsung berbulan6bulan sebelum timbul bula

    generalisata.Bula yang timbul berdinding kendur, mudah pecah dengan meninggalkan kulit

    terkelupas, dan diikuti oleh pembentukan krusta yang lama bertahan di atas kulit yang

    terkelupas tersebut. Bula dapat timbul di atas kulit yang tampak normal atau yang eritematosa

    dan generalisata. anda ikolski positif disebabkan oleh adanya akantolisis. Cara mengetahui

    tanda tersebut ada dua yaitu dengan menekan dan menggeser kulit diantara dua bula dan kulit

    tersebut akan terkelupas atau dengan menekan bula, maka bula akan meluas karena cairan

    yang didalamnya mengalami tekanan.

    Pruritus tidaklah la9im pada pemfigus, tetapi penderita sering mengeluh nyeri padakulit yang terkelupas. %pitelisasi ter&adi setelah penyembuhan dengan meninggakan

    hipopigmentasi atau hiperpigmentasi dan biasanya tanpa &aringan parut.

    4

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    5/34

    Gambar /. Stomatitis aftosa

    Gambar -. Pemfigus vulgaris

    1., His&$"&$l$gi

    Pada gambaran histopatologik didapatkan bula 'ntraepidermal suprabasal dan sel6sel

    epitel yang mengalami akantolisis pada dasar bula yang menyebabkan percobaan 9anck 

     positif. Percobaan ini berguna untuk menentukan adanya sel6sel akantolitik, tetapi bukan

    diagnostik pasti untuk penyakit pemfigus. Pada pemeriksaan dengan menggunakan

    mikroskop elektron dapat diketahui bah;a permulaan perubahan patologik ialah perlunakan

    segmen interselular. @uga dapat dilihat perusakan desmosom dan tonofilamen sebagai

     peristi;a sekunder.#/$ 

    1.1.- Imun$l$gi

    Pada tes imunofloresensi langsung didapatkan antibodi interselular tipe 'gG dan C :.

    Pada tes imunofloresensi tidak langsuog didapatkan #antibodi pemfigus tipe 'gG. es yang

     pertama lebih terpercaya daripada tes kedua, karena telah men&adi positif pada permulaan

     penyakit, sering sebelum tes kedua men&adi positif, dan tetap positif pada ;aktu yang lama

    meskipun penyakitnya telah membaik.#/$

    1.1. Dign$sis

    5ntuk dapat mendiagnosis P0 diperlukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang

    lengkap. ?epuh dapt di&umpai pada berbagai penyakit sehingga dapat mempersulit dalam

     penegakkan diagnosis. Perlu dilakukan pemeriksaan manual dermatologi untuk membuktikan

    adanya nikolskyAs sign yang menun&ukkan adanya P0. 5ntuk mencari tanda ini, dokter akan

    dengan lembut menggosok daerah kulit normal di dekat daerah yang melepuh dengan kapasatau &ari. @ika memiliki P0, lapisan atas kulit akan cenderung terkelupas. anda ini tampaknya

    5

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    6/34

    adalah patognomonik karena hanya ditemukan pada pemfigus dan ekrolisis %piderma

    oksik.#1,$

    Beberapa pemeriksaan penun&ang lain yang dapat diakukan antara lain "

    /. Biopsi >ulit dan patologi anatomi

    Pada pemeriksaan ini, diambi sampel kecil dari kulit yang berlepuh dan diperiksa di

     ba;ah mikroskop. Pasien yang akan di biopsi sebaiknya pada pinggir lesi yang masih

     baru dan dekat dari kulit yang normal. Gambaran histopatologi utama adalah adanya

    akantolisis yaitu pemisahan keratinosit satu dengan yang lain.#),/2$

    -. 'munofloresensi

    -./ 'munofloresensi langsung

    Sampel yang diambil dari biopsy di;arnai dengan cairan flouresens.

    Pemeriksaan ini dinamakan direct immunoflourescence (DIF). D'4 menun&ukan

    deposit antibodi imonureaktan lainnya secara in vivo, misalnya komplemen. D'4

     biasanya menun&ukan 'gG yang menempel pada permukaan keratinosit yang di dalam

    maupun sekitar lesi.#)$

    -.- 'munofloresensi tidak langsung

    (ntibodi terhadap keratinosit dideteksi melaui serum pasien. Pemeriksaan ini

    ditegakkan &ika pemeriksaan imunofloresensi langsung dinyatakan positif. Serum

     penderita mengandung autoantibody 'gG yang menempel pada epidermis dapat

    dideteksi dengan pemeriksaan ini. Sekitar 12623 hasil pemeriksaan ini dinyatakan

    sebagai penderita P0.#)$

    1.1./ Dign$sis 0n#ing*1+

    Pemfigus vulgaris dibedakan dengan dermatitis herpetiformis dan pemfigoid bulosa.

    Dermatitis herpetiformis dapat mengenai anak dan de;asa, keadaan umumnya baik,

    keluhannya sangat gatal, fuam polimorf, dinding vesikelbula tegang dan berkelompok, dan

    mempunyai tempat predileksi. Sebaliknya pemfigus terutama terdapat pada orang de;asa,

    keadaan umumnya buruk, tidak gatal, bula berdinding kendur, dan biasanya generalisata.

    Pemfigoid bulosa berbeda dengan pemfivulgaris karena keadaan umumnya baik,

    dinding bula tegang, letaknya disubepidermal, dan terdapat lgG linear.

    6

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    7/34

    1.1. Pen&l)snn

    1. Me#i)men&$s

    bat utama ialah kortikosteroid karena bersifat imunosupresif. >ortikosteroid yang

     paling banyak digunakan ialah prednison dan deksametason. Dosis prednison bervariasi

     bergantung pada berat ringannya penyakit, yakni eadaan umum penderita baik. ?esi mula6mula sedikit dan dapat berlangsung

     berbulan6bulan, sering disertai remisi. ?esi kadang6kadang terdapat di mukosa. >elainan kulit

     berupa bercak6bercak eritema berbatas tegas dengan skuama dan krusta di muka menyerupai

    kupu6kupu sehingga mirip lupus eritematosus dan dermatitis seboroika. Hubungannya dengan

    lupus eritematosus &uga terlihat pada pemeriksaan imunofloresensi langsung. Pada tes

    tersebut didapati antibodi di interseluler dan &uga di membrana basalis. Selain di muka, lesi

    7

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    8/34

     &uga terdapat di tempat6tempat tersebut selain kelainan yang telah disebutkan &uga terdapat

     bula yang kendur. Penyakit ini dapat berubah men&adi pemfigus vulgaris atau foliaseus.#/$

    1.%.% His&$"&$l$gi

    Gambaran histopatologiknya identik dengan pemfigus foliaseus. Pada lesi yang lama,

    hiperkeratosis folikular, akantosis, dan diskeratosis stratum granulare tampak prominen.#/$

    1.%.' Dign$sis 0n#ing

    Selain dengan dermatitis herpetiformis dan pemfigoid bulosa, penyakit ini mirip lupus

    eritematosus dan dermatitis seboroika. Pada lupus eritematosus, kecuali eritema dan skuama

     &uga terdapat atrofi, telangiektasia, sedangkan skuamanya lekat dengan kulit. Di samping itu

    terdapat sumbatan keratin dan biasanya tidak ada bula.#/$

    1.%., Peng$0&n

    Pengobatannya dengan kortikosteroid seperti pada pemfigus vulgaris, hanya dosisnya

    tidak setinggi seperti pada pengobatan pemfigus vulgaris. >ortikosteroid yang paling banyak 

    digunakan ialah prednison dan deksametason. Dosis prednison bervariasi bergantung pada

     berat ringannya penyakit, Dosis patokan prednison

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    9/34

    5mumnya terdapat pada orang de;asa, antara umur !2 6 )2 tahun. Ge&alanya tidak 

    seberat pemfigus vulgaris. Per&alanan penyakit kronik, remisi ter&adi temporer. Penyakit

    mulai dengan timbulnya vesikelbula, skuama dan krusta dan sedikit eksudatif, kemudian

    memecah dan meninggalkan erosi. ula6mula dapat mengenai kepala yang berambut, muka,

    dan dada bagian atas sehingga mirip dermatitis seboroika. >emudian men&alar simetrik dan

    mengenai seluruh tubuh setelah beberapa bulan. +ang khas ialah terdapatnya eritema yang

    menyeluruh disertai banyak skuama yang kasar, sedangkan bula yang berdinding kendur 

    hanya sedikit, agak berbau. ?esi di mulut &arang terdapat.#/$

    1.'.' His&$"&$l$gi

    erdapat akantolisis di epidermis bagian atas distratum granulosum. >emudian terbentuk 

    celah yang dapat men&adi bula, sering subkorneal dengan akantolisis sebagai dasar dan atap bula

    tersebut. #/$

    1.'., Dign$sis 0n#ing

    >arena terdapat eritema yang menyeluruh, penyakit ini mirip eritroderma. Perbedaannya

    dengan eritroderma karena sebab lain, pada pemfigus foliaseus terdapat bula dan tanda ikolski

     positif. >ecuali itu pemeriksaan histopatologik &uga berbeda.#/$

    1.'.- Peng$0&n

    Pengobatannya dengan kortikosteroid, kortikosteroid yang paling banyak digunakan ialah

     prednison dan deksametason. Dosis prednison bervariasi bergantung pada berat ringannya

     penyakit, Dosis patokan prednison

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    10/34

    erdapat - tipe ialah "

    /. ipe eumann

    -. ipe Hallopeau #pyodermite vegetante$

    1.,.' Ge(l )inis

    1. Ti"e Neumnn

    Biasanya menyerupai pemfigus vulgaris, kecuali timbulnya pada usia lebih muda.

    empat predileksi di muka, aksila, genitalia eksterna, dan daerah 'ntertrigo yang lain.#/$

    +ang khas pada penyakit ini ialah terdapatnya bula6bula yang kentfur, men&adi erosi

    dan kemudian men&adi vegetatif dan proliferatif papilomatosa terutama di daerah intertrigo.

    ?esi oral hampir selalu ditemukan. Per&alanan penyakitnya lebih lama daripada pemfigus

    vulgaris, dapat ter&adi lebih akut, dengan gambaran pemfigus vulgaris lebih dominan dan

    dapat fatal. #/$

    His&$"&$l$gi Ti"e Neumnn

    ?esi dini sama seperti pada pemfigus vulgaris, tetapi kemudian timbul proliferasi

     papil6papil ke atas, pertumbuhan ke ba;ah epidermis, dan terdapat abses6abses

    intraepidermal yang hampir seluruhnya berisi eosinofil.  #/$

    %. Ti"e Hll$"eu

    Per&alanan penyakit kronik, tetapi dapat seperti pemfigus vulgaris dan fatal. ?esi

     primer ialah pustul6pustul yang bersatu, meluas ke perifer, men&adi vegetatif dan menutupi

    daerah yang luas di aksila dan perineum. Di dalam mulut, dalam terlihat gambaran yang khas

    ialah granulomatosis seperti beledu. #/$

    His&$"&$l$gi Ti"e Hll$"eu 

    ?esi permulaan sama dengan tipe eumann, terdapat akantolisis suprabasal,

    mengandung banyak eosinofil, dan terdapat hiperplasi epidermis dengan abses eosinofilik 

     pada lesi yang vegetatif. Pada keadaan lebih lan&ut akan tampak papilomatosis dan

    hiperkeratosis tanpa abses. #/$ 

    10

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    11/34

    1.,., Peng$0&n

    bat utama ialah kortikosteroid karena bersifat imunosupresif. >ortikosteroid yang

     paling banyak digunakan ialah prednison dan deksametason. Dosis prednison bervariasi

     bergantung pada berat ringannya penyakit, yakni ondisi ini disebabkan oleh antibodi dan inflamasi abnormal terakumulasi di

    lapisan tertentu pada kulit atau selaput lendir. ?apisan &aringan ini disebut Emembran

     basal.E (ntibodi #imunoglobulin$ mengikat protein di membran basal disebut antigen

    hemidesmosomal PB dan ini menarik sel6sel peradangan #kemotaksis$.) 

    %.% E"i#emi$l$gi

    11

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    12/34

    Sebagian besar pasien dengan Pemfigoid Bulosa berumur lebih dari

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    13/34

     %.-.1 GAMBARAN KLINIS

     Fase Non Bulosa

     anifestasi kulit PB bisa polimorfik. Dalam fase prodromal penyakit non6bulosa,

    tanda dan ge&ala sering tidak spesifik, dengan rasa gatal ringan sampai parah atau dalam

    hubungannya dengan eksema, papul dan atau urtikaria, ekskoriasi yang dapat bertahan

    selama beberapa minggu atau bulan. Ge&ala non6spesifik ini bisa ditetapkan sebagai satu6

    satunya tanda6tanda penyakit.

     Fase Bulosa

    ahap bulosa dari PB ditandai oleh perkembangan vesikel dan bula pada kulit

    normal ataupun eritematosa yang tampak bersama6sama dengan urtikaria dan infiltrat

     papul dan plak yang kadang6kadang membentuk pola melingkar. Bula tampak tegang,

    diameter / 7 ! cm, berisi cairan bening, dan dapat bertahan selama beberapa hari,

    meninggalkan area erosi dan berkrusta. ?esi seringkali memiliki pola distribusi simetris,

    dan dominan pada aspek lentur anggota badan dan tungkai ba;ah, termasuk perut.

    Perubahan post inflamasi memberi gambaran hiper6 dan hipopigmentasi serta, yang lebih

     &arang, miliar. >eterlibatan mukosa mulut diamati pada /26:23 pasien. Daerah mukosa

    hidung mata, faring, esofagus dan daerah anogenital lebih &arang terpengaruh. Pada

    sekitar )23 pasien, didapatkan eosinofilia darah perifer.

    Per&alanan penyakit biasanya ringan dan keadaan umum penderita baik. PenyakitPB dapat sembuh spontan (self-limited disease) atau timbul lagi secara sporadik, dapat

    generalisata atau tetap setempat sampai beberapa tahun. 8asa gatal kadang di&umpai,

    ;alaupun &arang ada. anda ikolsky tidak di&umpai karena tidak ada proses akantolisis.

    >ebanyakan bula ruptur dalam ;aktu / minggu, tidak seperti pemfigus vulgaris, ia tidak 

    menyebar dan sembuh dengan cepat.!

     Lesi kulit

    13

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    14/34

    %ritem, papul atau tipe lesi urtikaria mungkin mendahului pembentukan bula. Bula besar,

    tegang, oval atau bulat mungkin timbul dalam kulit normal atau yang eritema dan

    mengandung cairan serosa atau hemoragik. %rupsi dapat bersifat lokal maupun

    generalisata, biasanya tersebar tapi &uga berkelompok dalam pola serpiginosa dan

    arciform.:

    Tempat Predileksi 

    (ksila paha bagian medial, perut, fleksor lengan ba;ah, tungkai ba;ah:.

    Gambar :" Pemfigoid Bulosa. Bula tegang diatas kulit yang eritema.

    14

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    15/34

    Gambar ! " Pemfigoid Bulosa

    Gambar )" Pemfigoid Bulosa

    15

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    16/34

    Gambar

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    17/34

    >elainan yang dini ialah terbentuknya celah di perbatasan dermalepidermal. Bula

    terletak di subepidermal, sel infiltrat yang utama ialah eosinofil. #/$

    %./ Imun$l$gi

    Pada pemeriksaan imunofluoresensi terdapat endapan 'gG dan C: tersusun seperti pita

    di B..F. #Basement embrane Fone$. #/$

    %. Dign$sis 0n#ing

    Penyakit ini dibedakan dengan pemfigus vulgaris dan dermatitis herpetiformis. Pada

     pemfigus keadaan umumnya buruk, dinding bula kendur, generalisata, letak bula

    intraepidermal, dan terdapat 'gG di stratum spinosum.

    Pada dermatitis herpetiformis, sangat gatal, iruam yang utama ialah vesikel

     berkelompok, terdapat 'g( tersusun granular. #/$

    %.2 Peng$0&n

    Pengobatannya dengan kortikosteroid. Dosis prednison !2 6 ematian &arang dibandingkan dengan pemfigus vulgaris, dapat ter&adi remisi

    spontan.#/$

    '. DERMATITIS HERPETIFORMIS

    '.1PENDAHULUAN

    Dermatitis herpetiformis #DH$ adalah manifestasi pada kulit yang disebabkan olehsensitivitas terhadap gluten. ?ebih dari 23 pasien terbukti sensitif terhadap gluten, yang

    17

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    18/34

    mana dapat dimulai dari limfosit intraepitel &e&unum sampai atrofi total vili usus kecil. Hanya

    -23 pasien DH yang memiliki ge&ala intestinal dari Celiac disease. Penyakit kulit maupun

     pada intestinal keduanya berespon terhadap restriksi gluten dan membaik dengan penggantian

    diet yang mengandung gluten. (da hubungan genetik yang kuat, dengan 23 dari Celiac

    disease  dan pasien DH, yaitu memiliki H?( kelas '' genotipe D-, terdiri dari alel

    D(/I2)2/ dan DB/I2-, dibandingkan dengan -23 pasien dengan kontrol normal./

    Prevalensi ter&adinya dermatitis herpetiformis pada populasi bangsa Caucasian yaitu

    /26: per /22.222 orang. Dermatitis herpetiformis bisa ter&adi pada semua umur, tapi yang

    tersering pada umur :2 7 !2 tahun.-

    %mpat temuan yang digunakan untuk mendukung diagnosis DH adalah papulovesikel

     pruritus atau papula ekskoriasi pada permukaan ekstensor, infiltrasi netrofil pada papilla

    dermis disertai formasi vesikel pada epidermal6dermal &unction, deposisi granular 'g( pada papilla dermis pada kulit normal di sekitar lesi, respon kulit tetapi bukan penyakit kulit akibat

    terapi Dapson./

    8emisi spontan dapat ter&adi pada /23 pasien, tetapi kebanyakan remisi yang ter&adi

     berhubungan dengan pengurangan konsumsi gluten. Pengobatan dengan sulfone memberi

    respon cepat pada pasien DH anak dan de;asa./,:

    '.% EPIDEMIOLOGIDermatitis herpetiformis biasanya ter&adi pada penduduk %ropa 5tara. @arang ter&adi

     pada penduduk (frika6(merika dan (sia. Berdasarkan studi di 4inlandia #/=1$, tingkat prevalensi DH adalah /2,!/22.222 orang dan insidensi per tahun adalah /,:/22.222 orang.

    nset penyakit ini ter&adi sekitar umur !2 tahun, tapi dapat ter&adi pada umur -62 tahun.

    (nak6anak dan rema&a &arang mendapat penyakit ini. DH lebih sering ter&adi pada pria

    dibandingkan ;anita. 8asio pria " ;anita adalah -"/. Pada anak6anak lebih sering ter&adi

     pada anak perempuan dibandingkan laki6laki. Dari /= sampai /

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    19/34

    Dermatitis herpetiformis #D.H.$ ialah penyakit yang menahun dan residif, ruam

     bersifat polimorfik terutama berupa vesikel, tersusun berkelompok dan simetrik serta disertai

    rasa sangat gatal.

    '., E&i$l$gi

    %tiologinya belum diketahui pasti. Di antara penderita DH, ==361=3 memiliki

    antigen H?( B1 dan hampir 23 memiliki antigen H?( DJ:. (ntigen permukaan ini

    ditandai oleh gen yang terikat dekat gen respon imun sehingga terdapat peningkatan respon

    imun terhadap berbagai antigen termasuk self . DH merupakan akibat dari respon imun yang

    terlalu aktif terhadap antigen yang ada secara alamiah.<

    Petanda H?( ini dihubungkan dengan penyakit autoimun yang yang lain dan

    merupakan petanda seorang pasien dengan respon imun berlebih terhadap beberapa antigen

    dan dapat men&elaskan kompleks imun yang ter&adi secara perlahan. DH lebih sering ter&adi

     pada anggota keluarga.:

    Gluten, merupakan protein yang terdapat pada gandum, seperti sereal, memprovokasi

    ter&adinya DH. 'odin oral &uga memperberat penyakit ini.:

    '.- P&$genesis

    Pada D.H. tidak ditemukan antibodi 'g( terhadap papila dermis yang bersirkulasi

    dalam serum. >omplemen diaktifkan melalui &afur alternatif. 4raksi aktif C)a bersifat sangat

    kemotaktik terhadap neutrofil.

    Sebagai antigen mungkin ialah gluten, dan masuknya antigen mungkin di usus halus,

    sel efektomya ialah neutrofil. Selain gluten &uga yodium dapat mempengaruhi timbulnya

    remisi dan eksaserbasi. entang hubungan kelainan di usus halus dan kelainan kulit belum

     &elas diketahui.

    '. Ge(l )linis

    D.H. mengenai anak dan de;asa. Perbandingan pria dan ;anita :"-, terbanyak pada

    umur dekade ketiga. ulainya penyakit biasanya perlahan6lahan, per&alanannya kronik dan

    residi Biasaya berlangsung seumur hidup, remisi sponta ter&adi pada /2 6 /)3 kasus.

    19

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    20/34

    >eadaan umum penderita baik. >eluhannya sangat gatal. empat predileksinya ialah

    di pung gung, daerah sakrum, bokong, daerah ekstenso di lengan atas, sekitar siku, dan lutut.

    8uan berupa eritema, papulovesikel, dan vesikelbula yang berkelompok dan sistemik.

    >elainan yang utama ialah vesikel, oleh karena itu disebu herpetiformis yang berarti

    seperti herpes 9oster 0esikel6vesikel tersebut dapat tersusun arsinai atau sirsinar. Dinding

    vesikel atau bula tegang.

    Gambar 1. a$vesikel. b$vesikulopapul I

    Gambar . a$papulovesikel eritematous dan erosi pada siku. b$vesikel dan papula

    Kelinn in&es&inl

    Pada lebih dari 23 kasus D.H didapati spectrum histopatologik yang menun&ukan

    enteropati sensitive terhadap gluten pada &e&unum dan ileum. >elainan yang didapat

     bervariasi dari infitrat mononuclear # limfosit dan sel plasma$ di lamina propia dengan atrofi

    20

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    21/34

    vili yang minimal hingga sel6sel epitel mukosa usus halus yang mendatar. Se&umlah /: kasus

    disertai steatore. Dengan diet bebas gluten kelainan tersebut akan membaik.

    './ His&$"&$l$gi

    erdapat kumpulan neutrofil di papadermal yang membentuk mikroabses neutrofilik.

    >emudian terbentuk edema papilar, celah subepidermal, dan vesikel multiokular dan

    subepidermal. erdapat pula eosinofil pada infiltrat dermal, &uga di cairan vesikel.

    '. Dign$sis 0n#ing

    D.H. dibedakan dengan pemfigus vulgaris 0 #P.0.$, pemfigoid bulosa, dan Chronic

    Bulous Diseases of Childhood #C.B.D.C.$.

    Pada P.0. keadaan umumnya buruk, tak gatal, kelainan utama ialah bula yang

     berdinding kendur, generalisata, dan eritema bisa terdapat atau tidak. Pada gambaran

    histopatologik terdapat akantolisis, letak vesikel intraepidermal. erdapat 'gG di stratum

    spinosum.

    P.B. berbeda dengan D.H. karena ruam yang utama ialah bula, tak begitu gatal, dan

     pada pemeriksaan imunofluoresensi terdapat 'gG tersusun seperti pita di subepidermal.

    Supaya lebih &elas, perbedaan antara pemfigus vulgaris, pemfigoid bulosa, dan dermatitis

    herpetiformis dicantumkan pada tabel -

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    22/34

    valid, gluten perlu dikonsumsi kembali oleh pasien selama beberapa minggu sebelum

     pemeriksaan lengkap. DH adalah suatu penyakit keturunan autoimun sehingga konfirmasi

    DH akan membantu generasi mendatang sadar akan risiko dalam keluarga./<

    bat pilihan untuk DH ialah preparat sulfon, yakni DDS #diaminodifenilsulfon$.Pilihan kedua yakni sulfapiridin./)

     

    Dapsone

    Dosis DDS -226:22 mghari. Dicoba dulu -22 mghari. @ika ada perbaikan akan

    tampak dalam :6! hari. Bila belum ada perbaikan, dosis dapat dinaikkan. %fek 

    sampingnya ialah agranulositosis, anemia hemolitik, dan methemoglobinemia.

    >ecuali itu &uga neuritis perifer dan bersifat hepatotoksik. Dengan dosis /22 mg

    sehari umumnya tidak ada efek samping. +ang harus diperiksa adalah kadar Hb,

     &umlah leukosit, dan hitung &enis, sebelum pengobatan dan - minggu sekali. @ika

    klinis menun&ukkan tanda6tanda anemia atau sianosis segera dilakukan

     pemeriksaan laboratorium. @ika terdapat defisiensi Ghasiatnya kurang

    dibandingkan dapson. Dosisnya antara /6! gram sehari./)

    '.15 P!$gn$sis

    Sebagian besar penderita akan mengalami D.H. yang kronis dan residif.

    ,. 6HRONI6 BULLOUS DISEASE OF 6HILDHOOD

    ,.1 Pen#4ulun

    Selain pemfigoid bulosa dan dermatitis hepetiformis rupanya ada bentuk peraihan

    antara keduanya yang disebut dermatosis linear 'g(. 5mumnya penyakit ini terdapat pada

    anak dan disebut C.B.D.C oleh karena itu istiah tersebut dipakai sebagai &udul.

    22

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    23/34

    ,.% Definisi

    C.B.D.C. ialah dermatosis autoimun yang biasanya mengenai anak usia kurang

    dari ) tahun ditandai dengan adanya bula dan terdapatnya deposit 'g( linear yang

    homogen pada epidermal basement membrane.

    ,.' E&i$l$gi

    Belum diketahui pasti. Sebagai pencetus ialah infeksi dan antibiotik, yang sering

    ialah penisilin.

    ,., Ge(l )linis

    Penyakit mulai pada usia sebelum sekolah, rata6rata berumur ! tahun. >eadaan

    umum tidak begitu gatal. ulai penyakitnya dapat mengalami remisi dan eksaserbasi.

    >elainan kulit berupa vesikel atau bula, terutama bula, berdinding tegang di atas normal

    atau eritematosa, cenderung bergerombol dan generalisata. ?esi tersebut sering tersusun

    anular disebut sluster &e;els configuration. ukosa dapat dikenali. 5mumnya tidak 

    didapati enteropati seperti pada dermatitis herpetiformis.

    Gambar /2 " ?esi annular memperlihatkan string of beads sign.//

    23

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    24/34

    Gambar // " Bula di area genital pada anak dengan linear 'g( dermatosis C.B.C.D. //

    ,.- Dign$sis Bn#ing

    Sebagai diagnosis banding ialah dermatitis herpetiformis #D.H.$ dan pemfigoid

     bulosa. Pada D.H. penyakit berlangsung sehingga de;asa &arang pada umur sebelum /2

    tahun. ?esi yang utama ialah vesikel, sangat gatal dan didapati 'g( berbentuk granular 

    serta biasanya didapati enteropati. ulainya penyakit pada C.B.D.C. lebih mendadak 

    daripada D.H., biasanya tidak terdapat H.?.(.6B1. engenai pengobatan, pada D.H.

    memberi respons dengan sulfon, sedangkan CBDC dapat memberi respon atau tidak sama

    sekali

    ,. Peng$0&n

    Biasanya memberi respons yang cepat #dengan sulfonamida, yakni dengan

    sulfapiridin, ( dosisnya /)2 mg per kg berat badan sehari. Dapat pula dengan DS atau

    kortikosteroid ' atau kombinasi. Diet bebas gluten seperti pada D.H. tidak perlu.

    24

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    25/34

    -. PEMFIGOID SIKATRISIAL

    -.1 Definisi

    Pemfigoid sikatrisial #P.S.$ ialah dermatosis autoimun bulosa kronik yang terutama

    ditandai oleh adanya bula yang men&adi sikatriks terutama dimukosa mulut dan kon&ungtiva.

    -.% E"i#emi$l$gi

    Penyakit ini &arang ditemukan.

    -.' Ge(l )linis

    >eadaan umum penderita baik. Berbeda lengan pemfigoid bulosa, P.S. &arang

    mengalami remisi. >elainan mukosa yang tersering ialah mulut #23$, disusul oleh

    kon&ungtiva #

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    26/34

    disebabkan oleh kekeruhan kornea akibat kekeringan, pembentukan &aringan parut oleh

    trikiasis, atau vaskularisasi epitel kornea.

    ukosa hidung dapat terkena dan dapat mengakibatkan obstruksi nasal. @ika farings

    terkena, dapat ter&adi pembentukan &aringan parut dan stenosis tarings. %sofagus &arang

    terkena, pernah dilaporkan ter&adinya adesi dan penyempitan yang memerlukan dilatasi. ?esi

    di vulva dan penis biasanya berupa bula atau erosi, sehingga dapat mengganggu aktivitas

    seksual. >elainan kulit dapat ditemukan pada /2 6:23 penderita, berupa bula tegang di

    daerah inguinal dan ekstremitas, dapat pula generalisata. @arang sekali timbul kelainan tanpa

    disertai lesi di membran mukosa.

    -.- Dign$sis 0n#ing

    Pada permulaan per&alanan penyakit, P.S. dibedakan dengan pemfigus vulgaris, liken

     planus oral, eritema multiforme, penyakit Behcet, dan ginggivitis deskuamativa. Bila terdapat

    manifestasi alat lainnya, seperti kelainan mata, maka diagnosisnya tidak sulit. Pemeriksaan

    imunofluoresensi dari lesi di mulut dapat menyokong diagnosis.

    -. Peng$0&n

    Hasil pengobatan penyakit ini kurang memuaskan. >ortikosteroid sistemik mungkinmerupakan obat terbaik, dengan prednison dosisnya

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    27/34

    .% E&i$l$gi

    %tiologinya ialah autoimun. Sering bergabung dengan penyakit autoimun yang lain,

    misalnya penyakit Grave, vitiligo, dan alopesia areata.

    .' E"i#emi$l$gi

    Hanya terdapat pada ;anita pada masa subur. 'nsidensnya menurut >olodny, / kasus

     per /2.222 kelahiran.

    ., P&$genesis

    ekanisme imunologi memegang peranan yang penting pada patogenesis pemfigoid

    gestationis. Pada penderita pemfigoid gestationis diketahui terdapat autoantibodi terhadap

    suatu protein yang terdapat di hemidesmosom &aringan kulit dan amnion, BP/12. (ntibodi

    yang beredar tersebut #'gG$ akan mengendap di membran basalis kulit. Sehingga ikatan

    antara 'gG dengan BP/12 akan mengaktifkan sistem komplemen, yang selan&utnya

    memberikan respons peradangan pada kulit dan menyebabkan terbentuknya vesikel dan bula

    subepidermal./

    @aringan amnion &uga dapat men&adi target dari 'gG tersebut. leh karena itu,

     pemfigoid gestationis dapat &uga ter&adi pada penderita penyakit trofoblas seperti mola

    hidatidosa, choriocarcinoma./

    .- Ge(l )linis

    Ge&ala prodromal, kalau ada, berupa demam malese, mual, nyeri kepala, dan rasa

     panas dingin silih berganti. Beberapa hari sebelum timbul erupsi dapat didahului dengan

     perasaan sangat gatal seperti terbakar.

    Biasanya tertihat banyak papulo6vesikel yang sangat gatal dan berkelompok. ?esinya

     polimorf terdiri atas eritema, edema, papul, dan bula tegang. Bentuk intermediate &uga dapat

    ditemukan, misalnya vesikel yang kecil, plakat mirip urtika, vesikel berkelompok, erosi. dan

    krusta. >asus yang berat menun&ukkan semua unsur polimorf, tetapi terdapat pula kasus yang

    ringan yang hanya terdiri atas beberapa papul eritematosa, plakat yang edematosa, disertai

    gatal ringan.

    empat predileksi pada abdomen dan ekstremitas, termasuk telapak tangan dan kakidapat pula mengenai seluruh tubuh dan tidak si metrik. Selaput lendir &arang sekali terkena.

    27

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    28/34

    %rupsi sering disertai edema di muka dan tungkai. >alau melepuh pecah, maka lesi akan

    men&adi lebih merah dan terdapat ekskoriasi dan krusta. Sering pula diikuti radang oleh

    kuman. @ika lesi sembuh akan meninggalkan hiperpigmentasi, tetapi kalau ekskoriasinya

    dalam akan meninggalkan &aringan parut. >uku kaki dan tangan akan mengalami lekukan

    melintang sesuai ;aktu ter&adinya eksaserbasi. >adang6kadang didapati leukositosis dan

    eosinofilia sampai )23.

    Gambar /: " ?esi kulit

     pada pemfigoid gestations.

    Gambar /! " ?esi >ulit pada Pemfigoid

    Gestationis./:

    Pada pemeriksaan histopatologi,

    terdapat sebukan sel radang di sekitar pembuluh

    darah pada pleksus permukaan dan dalam di dermis, terdiri atas histiosit, limfosit, dan

    eosinofil. Bula yang banyak berisi eosinofil terdapat pada lapisan subepidermal, yang

    merupakan gambaran khas, tetapi tidak diagnostik./

    28

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    29/34

    Gambar /) " Gambaran

    Histopatologi" Bula Subepidermal dengan

    %osinofil./:

    erdapat deposisi C: sepan&ang membran basalis disertai deposisi 'gG pada

    sekitar :23 pasien dengan menggunakan direct immunofluorescence. Pada serum

     penderita terdapat antibodi 'gG antibasal membrane, tetapi hanya terdeteksi pada

    -23 pasien dengan menggunakan indirect immunofluorescence. Dengan

    menggunakan %?'S( dan immunoblotting assays, terdeteksi =23 pasien mempunyai

    antibodi,  serum complement-fixing factor   # H factor $. 4aktor HG merupakan

    complement-fixing Ig antibody  yang berikatan dengan membran basalis epitel

    amnion.

    Gambar /< "  Direct 

     Immunofluorescence" Deposisi C: Sepan&ang embran Basalis./:

    . Dign$sis Bn#ing

    Sebagai diagnosis banding ialah beberapa penyakit kulit yang &uga terdapat

     pada masa kehamilan, yaitu" dermatitis papular gravidarum #DPG$, prurigo

    gestationes #PG$, dan impetigo herpetiformis #'H$. >ecuali itu pemfigoid &uga dapat

    mirip dermatitis herpetiformis #DH$ dan pemfigoid bulosa #PB$.

     /

    29

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    30/34

    Dari anamnesis didapatkan keluhan pada kulit berupa erupsi yang sangat gatal,

    sering ter&adi pada primigravida. Pada pemeriksaan status dermatologikus, ditemukan

    erupsi papulovesikular. ?esi bervariasi mulai dari eritema, papul sampai plak urtika,

     bula, erosi, dan krusta. Distribusi lesi umumnya pada abdomen, sisi lateral trunkus,

    namun dapat &uga melibatkan area lain seperti palmar, plantar, dada, punggung dan

    muka./

     

    ./ Peng$0&n

    u&uan pengobatan ialah menekan ter&adi nya bula dan mengurangi gatal yang timbul.

    Hal ini dapat dicapai dengan pemberian prednison -2 6 !2 mg per hari dalam dosis terbagi

    rata. akaran ini perlu dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan keadaan penyakit yang

    meningkat pada ;aktu melahirkan dan haid, dan akan menurun pada ;aktu nifas.

    >ebanyakan penderita sembuh dengan regimen ini. >adang6kadang ada pula yang

    hanya diobati dengan antihistamin atau steroid topikal, tetapi sebaliknya ada yang malahan

    memerlukan tambahan a9atioprin di samping prednisone untuk mengendalikan penyakitnya.

    Dian&urkan untuk menga;asi dengan seksama bayi yang akan lahir dari ibu yang

    memakai prednisone dosis tinggi dalam &angka lama pada ;aktu hamil, karena obat tersebut

    dapat menimbulkan kegagalan adrenal pada neonates. ?(J?+ #/=1$ melaporkan ada

    hubungan yang bermakna antara kematian &anin dan kelahiran premature pada ibu6ibu H.G.

    yang diobati dengan prednisone. ?esi kulit yang timbul untuk sementara pada neonatus tidak 

     perlu diberi pengobatan.

    . P!$gn$sis

    >omplikasi yang timbul pada ibu hanyalah rasa gatal dan infeksi sekunder. >elahiran

    mati dan kurang umur akan meningkat.

    @ika penyakit timbul pada masa akhir kehamilan maka akan lama sembuh dan

    seringkali timbul pada kehamilan berikutnya

    30

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    31/34

    BAB III

    RINGKASAN

    Dermatosis vesikobulosa kronik merupakan penyakit yang ditandai oleh adanya

    vesikel dan bula, yang termasuk dalam golongan ini diantaranya adalah Pemfigus, Pemfigoid

    31

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    32/34

    Bulosa, Dermatitis Herpetiformis, Chronic !ullous Disease of Childhood , Pemfigoid

    Sikatrikal, dan Pemfigoid Gestations.

    Pemfigus merupakan kumpulan penyakit kulit yang disebabkan oleh kelainan

    autoimun. Ditandai dengan bula kronik pada kulit dan membran mukosa. erdapat ! bentuk 

     pada pemfigus, diantaranya Pemfigus vulgaris, Pemfigus eritematosus, Pemfigus foliaseus,

    dan Pemfigus vegetans. Pengobatan pada beberapa &enis pemfigus tersebut hampir sama

    dengan pengobatan pada pemfigus vulgaris, yaitu penggunaan kortikosteroid, pemberian obat

    ad&uvan, dll.

    Pemfigoid Bulosa #PB$ adalah penyakit umum autoimun kronik yang ditandai oleh

    adanya bula subepidermal pada kulit. Penyakit ini biasanya diderita pada orang tua dengan

    erupsi bulosa disertai rasa gatal menyeluruh dan lebih &arang melibatkan mukosa, tetapi

    memiliki angka morbiditas yang tinggi. Gambaran klinisnya terbagi men&adi fase non bulosa

    dan fase bulosa. empat predileksi pada (ksila paha bagian medial, perut, fleksor lengan

     ba;ah, tungkai ba;ah. Pengobatan terdiri dari prednisone sistemik, sendiri atau dalam

    kombinasi dengan agen lain yaitu azathioprine, mycophenolate mofetil  atau tetracycline.

    Dermatitis herpetiformis #DH$ adalah penyakit kulit kronik &arang, yang ditandai

    dengan vesikel gatal, rasa terbakar yang berhubungan dalam banyak hal, dengan suatu

    enteropati subklinis sensitif gluten serta deposit 'g( di dermis bagian atas. >eadaan umum

     penderita biasanya baik. >eluhannya sangat gatal, seperti rasa terbakar atau rasa tersengat

    tetapi bisa &unga asimptomatik ;alaupun &arang. 8uam berupa eritema, papulo vesikel,

    vesikelbula yang berkelompok. Dinding vesikelbula tegang. Bula &arang di&umpai. Dapat

     &uga di&umpai erosi atau krusta &ika vesikel atau bula pecah. bat obatan utama yang

    digunakan pada pengobatan DH diantaranya adalah sulfon Kdiaminodiphenylsulfone

    #dapsone$L, sulfapiridin, antihistamin, (CH, kortikosteroid, dan asam nikotinat. Dari

    semuanya, sulfon Kdiaminodiphenylsulfone #dapson$L adalah yang paling efektif untuk 

    menangani DH.Chronic !ullous Disease of Childhood merupakan bentuk peralihan antara pemfigoid

     bulosa dan dermatitis herpetiformis. C.B.D.C ialah dermatosis autoimun yang biasanya

    mengenai anak usia kurang dari ) tahun ditandai dengan adanya bula dan terdapat deposit

    'g( linear yang homogen pada epidermal basement membrane. ulai penyakitnya

    mendadak, dapat mengalami remisi dan eksaserbasi. >elainan kulit berupa vesikel atau bula,

    terutama bula, berdinding tegang di atas kulit yang normal atau eritematosa, cenderung

     bergerombol dan generalisata. C.B.D.C biasanya memberi respons yang cepat dengan

    sulfonamide, yakni dengan sulfapiridin, dosis nya /)2 mg>gBB perhari.

    32

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    33/34

    Pemfigoid sikatrisial adalah dermatosis autoimun bulosa kronik yang terutama

    ditandai adanya bula yang men&adi sikatriks terutama di mukosa mulut dan kon&ungtiva.

    >elainan mukosa yang tersering ialah mulut #23$, kon&ugtiva # 5'. @akarta. -22).

    -. Jo&naro;ska 4 et al. 'mmunobulosa disease. Burn et al, ed. %oo#&stextboo# of

    dermatology. =th edition. (ustralia " Black;ell publication -22!-2::6/.

    :. Si!eg!. S.R . 'tlas !erarna aripati "enya#it $ulit . %GC. @akarta. -22! -2!621.

    !.  Hert , ed. 'utoimmune disease of the s#in " pathogenesis,diagnosis,management.

    -nd revised edition.(ustria " Springer6verlag Jien -22)

  • 8/18/2019 tinpus referat kulit

    34/34

    ). Stanley @8. Pemfigus. 'n" Jolff >, Goldsmith ?(, >at9 S', Gilchrest B(, Paller (S,

    ?effell D@ #eds$. Fitzpatric#&s dermatology in general medicine (to *ol. set). =th ed.

     e; +ork" cGra;6Hill-221"!)6=!.