TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada...

22
8 TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan Pertumbuhan Prenatal Gizi ibu selama kehamilan merupakan periode yang sangat menentukan kualitas sumberdaya manusia di masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh kondisi saat masa janin dalam kandungan (Linder 1992; Pudjiadi 2001; Kusharisupeni 1999). Kekurangan gizi pada saat hamil akan mempengaruhi keadaan fisik dan mental anak hingga dewasa (Jalal & Atmojo 1998; Unicef 1998; Allen &Gillespie, 2001 ). Selain asupan energi dan protein, beberapa zat gizi mikro diperlukan terutama untuk produksi enzim, hormon, pengaturan proses biologis untuk pertumbuhan dan perkembangan, fungsi imun dan sistem reproduktif. Defisiensi zat gizi mikro sering dijumpai terutama pada masa pertumbuhan cepat, kehamilan dan menyusui. Asupan zat gizi mikro yang rendah pada saat kehamilan dapat meningkatkan risiko terhadap ibu dan hasil kelahiran yang merugikan. Oleh karena itu direkomendasikan untuk pemberian suplemen zat gizi mikro selama kehamilan seperti besi, asam folat, zinc, vitamin A, kalsium dan iodium (Allen & Gillespie 2001). Pertambahan berat janin biasanya juga terlihat dari kenaikan berat badan ibu selama hamil. Pertambahan berat badan selama kehamilan dan per trimester ditentukan oleh indeks masa tubuh ibu sebelum hamil. Penambahan berat badan per minggu pada trimester kedua dan ketiga yang direkomendasikan bagi wanita dengan indeks masa tubuh (IMT) normal (19.8-26.0) adalah 0.4 kg, pada wanita dengan IMT rendah (< 19.8) adalah 0.5 kg dan bagi wanita denga n IMT tinggi (26-29) adalah 0.3 kg (WHO 1995). Wanita hamil yang memiliki IMT rendah dan pertambahan berat badan yang tidak cukup, beresiko besar melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) dan 2 kali lebih besar mendapatkan bayi dengan intraurine growth retardation (IUGR) (Allen & Gillespie 2001). Bayi yang mengalami BBLR beresiko tinggi terhadap kematian dan jika bayi tersebut hidup maka akan sering mengalami sakit, rusaknya perkembangan kognitif dan kemungkinan juga menjadi anak yang kurang gizi. Bayi yang berat badanya rendah, dibawah 2500 g meningkat

Transcript of TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada...

Page 1: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

8

TINJAUAN PUSTAKA

Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan Pertumbuhan Prenatal

Gizi ibu selama kehamilan merupakan periode yang sangat menentukan

kualitas sumberdaya manusia di masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat

ditentukan oleh kondisi saat masa janin dalam kandungan (Linder 1992; Pudjiadi

2001; Kusharisupeni 1999). Kekurangan gizi pada saat hamil akan mempengaruhi

keadaan fisik dan mental anak hingga dewasa (Jalal & Atmojo 1998; Unicef

1998; Allen &Gillespie, 2001 ).

Selain asupan energi dan protein, beberapa zat gizi mikro diperlukan

terutama untuk produksi enzim, hormon, pengaturan proses biologis untuk

pertumbuhan dan perkembangan, fungsi imun dan sistem reproduktif. Defisiensi

zat gizi mikro sering dijumpai terutama pada masa pertumbuhan cepat, kehamilan

dan menyusui. Asupan zat gizi mikro yang rendah pada saat kehamilan dapat

meningkatkan risiko terhadap ibu dan hasil kelahiran yang merugikan. Oleh

karena itu direkomendasikan untuk pemberian suplemen zat gizi mikro selama

kehamilan seperti besi, asam folat, zinc, vitamin A, kalsium dan iodium (Allen &

Gillespie 2001).

Pertambahan berat janin biasanya juga terlihat dari kenaikan berat badan

ibu selama hamil. Pertambahan berat badan selama kehamilan dan per trimester

ditentukan oleh indeks masa tubuh ibu sebelum hamil. Penambahan berat badan

per minggu pada trimester kedua dan ketiga yang direkomendasikan bagi wanita

dengan indeks masa tubuh (IMT) normal (19.8-26.0) adalah 0.4 kg, pada wanita

dengan IMT rendah (< 19.8) adalah 0.5 kg dan bagi wanita dengan IMT tinggi

(26-29) adalah 0.3 kg (WHO 1995).

Wanita hamil yang memiliki IMT rendah dan pertambahan berat badan

yang tidak cukup, beresiko besar melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) dan

2 kali lebih besar mendapatkan bayi dengan intraurine growth retardation

(IUGR) (Allen & Gillespie 2001). Bayi yang mengalami BBLR beresiko tinggi

terhadap kematian dan jika bayi tersebut hidup maka akan sering mengalami sakit,

rusaknya perkembangan kognitif dan kemungkinan juga menjadi anak yang

kurang gizi. Bayi yang berat badanya rendah, dibawah 2500 g meningkat

Page 2: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

9

risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi

immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan selanjutnya beresiko terkena

diabetes melitus, penyakit jantung dan kondisi kronik lainnya (Barker 1998)

Bayi yang tidak cukup menerima gizi selama trimester pertama sehingga

akhir kehamilan termasuk dalam kelompok bayi yang mengalami intra-uterin

growth retardation (IUGR) yang kronis atau disebut IUGR simetrik, dengan

panjang badan sebanding dengan berat badan. Sebaliknya bayi yang terkena hal

efek negatif pada umur sebelum fetus mencapai puncak beratnya, tetapi telah

mencapai puncak panjang badannya termasuk kedalam bayi yang mengalami

retardasi pertumbuhan dalam uterus (IUGR) yang asimetrik. Apabila efek negatif

ini menimpa bayi pada 3 minggu terakhir kandungan, dengan panjang dan berat

badan tubuh sudah hampir sempurna termasuk dalam bayi IUGR akut. Pada

golongan ini apabila suplai makanan tidak cukup, fetus akan menggunakan

cadangan lemaknya dan menyebabkan penurunan berat badan. Selama trimester

akhir ini terjadi juga perkembangan dan maturasi beberapa sistim fisiologis

misalnya sistem sirkulasi, pernapasan dan pencernaan untuk mempersiapkan janin

memasuki transisi kehidupan diluar uterus. Umumnya bayi akan lahir setelah 280

hari atau 40 minggu dalam kandungan (Kusharisupeni 1999; Pudjiadi 2001).

Pertumbuhan Sesudah Lahir Sampai 6 bulan

Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan perubahan yang terjadi dalam

ukuran, jumlah, besar, tingkat fungsi sel, organ maupun jaringan yang dinyatakan

dalam ukuran berat (gram, kilogram), ukuran panjang (centimeter, meter), umur

tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh) (Sinclair

1991; Myers 1992; Hurlock 1994; Supariasa 2002; Anwar 2004).

Pertumbuhan dapat berlangsung optimal apabila didukung oleh potensi

biologis. Tingkat pencapain fungsi biologis seseorang merupakan hasil interaksi

berbagai faktor yang saling berkaitan. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor bawaan

(genetic factor atau nature) dan faktor lingkungan (enviromental factors atau

nature) misalnya kecukupan gizi pada bayi (Supariasa 2002; Anwar 2004). Angka

kecukupan Gizi bayi 0-6 bulan yang dianjurkan disajikan pada Tabel 1.

Page 3: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

10

Tabel 1 Angka Kecukupan Zat Gizi Yang Dianjurkan pada bayi 0-6 bulan

Zat Gizi Jumlah Energi (Kal) 550 Protein (g) 10 Vitamin A (RE) 375 Vitamin D (µg) 5 Vitamin E (mg) 4 Vitamin K (µg) 5 Asam folat (µg) 65 Thiamin (mg) 0,3 Riboflavin (mg) 0,3 Vitamin B6 (mg) 0,1 Vitamin B12 (µg) 0,4 Niacin (mg) 2 Vitamin C (mg) 40 Besi (mg) 0,5 Zinc (mg) 1,3 Iodium (µg) 90 Kalsium (mg) 200 Fosfor (mg) 100 Magnesium (mg) 25 Selenium (µg) 5 Mangan (mg) 0,003 Fluor (mg) 0,01

Sumber: WNPG (2004)

Pertumbuhan yang pesat selama rentang kehidupan terjadi pada masa bayi.

Selama enam bulan kehidupan pertumbuhan terus terjadi dengan pesat dan

kemudian menurun (Hurlock 1994). Pertumbuhan berbeda menurut jenis kelamin.

Anak dengan jenis kelamin laki-laki mempunyai tinggi badan yang lebih tinggi

dari pada anak perempuan (NCHS-WHO 1983; Riyadi 2001; WHO 2006). Pada

bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari ke

10. Kecepatan pertumbuhan berat dan panjang badan tidak sama, pada triwulan

pertama setelah melahirkan lebih cepat dari pada triwulan kedua dan pada

triwulan kedua lebih cepat dibandingkan dengan triwulan ketiga (Pudjiadi 2001).

Berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan dan

akan menjadi 3 kali berat badan lahir pada umur satu tahun. Tinggi badan rata-rata

waktu lahir adalah 50 cm dan pada waktu satu tahun tinggi badan akan mencapai

1,5 kali tinggi badan waktu lahir (Soetjiningsih 1995)

Page 4: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

11

Rata-rata pertambahan berat badan dan panjang badan pada bayi setelah

lahir sampai 6 bulan disajikan pada Tabel 2. Selain pertumbuhan panjang dan

berat badan dalam penelitian ini juga dilakukan pengukuran tinggi lutut.

Beberapa penelitian menunjukkan pengaruh seng lebih responsif terhadap

pertumbuhan tingi lutut. Pengukuran tingi lutut sangat berkorelasi dengan tinggi

badan (stature), dapat mengestimasi tinggi badan pada orang yang tidak dapat

berdiri. Tinggi lutut diukur dengan mini knemometer (Gibson 2005; Geoffrey &

Copeman 1996). Hasil studi suplementasi seng (A), micronutrient dengan seng

(B) dan mikronutrien (C) selama 10 minggu pada anak berumur 6 sampai 9 tahun

menunjukkan hasil tinggi lutut anak perlakuan B>C>A (Penland et al. 1997).

Tabel 2 Berat dan panjang badan bayi 0-6 bulan

Umur (bulan)

Perempuan Laki-laki BB (kg) PB(cm) BB (kg) PB(cm)

0 3,2 49,1 3,3 49,9 1 4,2 53,7 4,5 54,7 2 5,1 57,1 5,6 58,4 3 5,8 59,8 6,4 61,4 4 6,4 62,1 7,0 63,9 5 6,9 64,0 7,5 65,9 6 7,3 65,7 7,9 67,6

Sumber: WHO (2006)

Growth Faltering dalam pertumbuhan linier

Tertundanya fase pertumbuhan linier tampaknya merupakan penentu

dalam terjadinya faltering pada usia dini. Kejadian growth faltering

mencerminkan sosio-ekonomi rendah dan seringnya mengalami infeksi (Hagekul

et al. 1993; Karlberg 1994; Becket 2000; Allen & Gillespie 2001).

Retardasi pertumbuhan linier mulai terjadi sebelum atau pada saat usia 3

bulan pertama kehidupan, suatu periode dimana konsumsi ASI mulai menurun,

pemberian makanan tambahan mulai diberikan dan mulai rentan terhadap infeksi

(Hautvast et al. 2000). Hasil penelitian Satoto (1990) memperlihatkan bahwa

pertumbuhan linier pada dua bulan pertama menunjukkan kondisi yang baik.

Sebaliknya setelah umur 2 bulan pertumbuhan berat badan cenderung menurun

lambat dan pertumbuhan linier turun naik lebih tajam. Fenomena tersebut dapat

Page 5: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

12

dijelaskan oleh dua hal. Pertama, pemberian makanan tambahan terlalu dini

sehingga terjadi penurunan masukan ASI. Kedua, mulai meningginya angka

kesakitan sejak bayi usia 2 bulan yang dapat menyebabkan kelambatan

pertumbuhan linier dan perkembangan bayi. Hasil penelitian Kimmons et al.

(2005) di Bangladesh menunjukkan gangguan pertumbuhan karena, rendah

asupan zat gizi pada makanan pendamping ASI.

Catch up Growth (kejar tumbuh) dalam pertumbuhan linier

Anak yang mengalami keterlambatan dalam pertumbuhannya, biasanya

dapat mengejar pertumbuhannya apabila faktor lingkungan terutama zat gizi

diperbaiki dalam fase pertumbuhan linier (Waterlow 1994; Weiler et al. 2006).

Dari berbagai studi menunjukkan bahwa terdapat suatu hubungan positif langsung

antara berat badan lahir dengan kenaikan berat badan selanjutnya (Dewey et al.

1992; Ramasethu et al. 1993; Markides et al. 2003; Baker et al. 2004; Li et al.

2004; Sayer et al. 2004).

Hasil penelitian Sunawang (2005) juga membuktikan bahwa pengaruh

suplemen gizi mikro lebih kuat terhadap pertumbuhan bayi yang kurang gizi

dibandingkan dengan bayi yang cukup gizi. Pengaruh yang tidak merata untuk

semua bayi ini diperkirakan telah mengakibatkan penggunaan nilai tunggal rerata

antropometri pencapaian pertumbuhan dapat menyamarkan efek perbaikan

pertumbuhan yang bersifat longitudinal dan dinamis tidak teratur. Hasil penelitian

Weiler et al. (2006) juga membuktikan bahwa bayi yang berat lahir rendah <

1200g dan umur lahir < 32 minggu yang di intervensi asam amino dapat

meningkatkan kepadatan tulang bayi.

Waterlow (1994) menekankan terdapat dua titik penting bagaimana terjadi

kejar tumbuh dari anak yang gizi kurang setelah diperbaiki gizinya yaitu :(1)

pertambahan panjang badan berkorelasi negatif dengan panjang badan lahir,

sehingga anak-anak stunted akan bertumbuh lebih cepat, dan (2) pertumbuhan

linier anak-anak umumnya baru mulai setelah berat badan mencapai setidaknya

85% berat badan terhadap tinggi badan yang diharapkan. Hubungan dengan berat

badan merupakan suatu kunci untuk mengatur pertumbuhan linier.

Page 6: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

13

Perkembangan Sesudah Lahir Sampai 6 Bulan

Perkembangan bayi merupakan proses perubahan dimana bayi belajar

pada tingkatan yang lebih kompleks dalam bergerak, berpikir, berperasaan dan

berhubungan dengan yang lain (Myers 1992; Hurlock 1997). Pada usia 6 bulan

pertama gerakan motorik kasar lebih dominan dibandingkan gerakan motorik

halus, jika terjadi kekurangan gizi, maka keterlambatan perkembangan motorik

lebih jelas nampak dibandingkan perkembangan mental (Kirskey 1994).

Perkembangan motorik adalah perkembangan mengontrol gerakan-

gerakan tubuh melalui kegiatan terkoordinasi antara susunan syaraf pusat, syaraf

dan otot. Bayi umur 1 bulan dapat mata melirik kekanan ke kiri, 2 bulan

membalas senyum pada orang lain, 3 bulan menegakkan kepala, 4 bulan miring

sendiri, 5 bulan menelurkan 3 suara berbeda dan 6 bulan meraih dan memegang

benda kecil dihadapannya. (Lumbantobing 1997; BKKBN 1999; Husaini et al.

2003). Perkembangan motorik umumnya mudah diketahui oleh orang tua atau

pengasuhnya. Keterlambatan motorik merupakan gejala yang umum dijumpai

pada gangguan perkembangan. Keterlambatan di bidang motorik juga merupakan

gejala umum pada retardasi mental dan sering pula menjadi gejala awal dari

gangguan belajar (Lumbantobing 1997).

Perbandingan berbagai hasil studi perkembangan motorik bayi (Gambar 1)

menunjukkan bahwa usia pencapaian perkembangan motorik bayi orang

Indonesia rata-rata lebih tinggi dengan orang Amerika, Inggris dan Nepal.

(Capute at al.1985; Pollitt et al. 1994; Siegel et al. 2005; Kariger et al. 2005)

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

duduk denganbantuan

duduk sendiri telungkup merangkak berdiri denganbantuan

berjalan denganbantuan

Berdiri sendiri berjalan sendiri berlari

Milestones Motorik

Usi

a (b

ulan

)

IndonesiaAmerikaNepalZanzibari

Gambar 1 Usia pencapaian perkembangan motorik

Page 7: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

14

Pengukuran Perkembangan bayi sejak lahir sampai 6 bulan

Perkembangan bayi yang sangat menonjol pada umur 0 sampai 6 bulan

adalah perkembangan motorik. Pengukuran pada masa perkembangan selama

satu tahun pertama, ada tiga bulan yang sangat pesat perkembangannya, yaitu

bulan ketiga, keenam dan bulan kesepuluh (Zulkifli 1995). Penelitian ini

difokuskan pengukuran milestone perkembangan motorik bayi dengan

menggunakan milestone perkembangan pada umur tepat 3 bulan dan 6 bulan yang

dikembangkan oleh Departemen Kesehatan tahun 2005, yang terdiri dari 14 tugas

perkembangan motorik (Lampiran 2).

Beberapa pengukuran lain yang sering digunakan untuk mengukur

perkembangan antara lain : Kartu Kembang Anak (BKKBN 1999), Aspek

perkembangan anak diamati meliputi; gerakan kasar (GK), gerakan halus (GH),

komunikasi pasih (KP), komunikasi aktif (KA), kecerdasan (KC), menolong diri

sendiri (MD) dan bergaul (TS), Diagnostik Perkembangan Fungsi Munchen

Tahun Pertama, aspek perkembangan yang dinilai adalah umur merangkak, umur

duduk, umur berjalan, umur memegang, umur berbicara, umur pengertian bahasa

dan umur sosialisasi (Soetjiningsih 2004).

Bayley Infant Scale of Development, Skala Bayley dibagi dalam 3 bagian

yang saling melengkapi, yaitu: Skala perkembangan mental (mental scale), skala

perkembangan motorik (motoric scale) dan skala perilaku (behavior scale).

(Soetjiningsih 2004). Peabody Picture Vocabulary Test (PPVT) , Dunn (1965),

menggunakan gambar sebagai alat untuk test, waktu yang dibutuhkan untuk test

ini biasanya 10 sampai 15 menit (http/cps.nova.edu.cpphelp/PPVT-3.html. 2005).

Denver Developmental Screening Test/DDST, adalah salah satu dari metode

skrining terhadap kelainan perkembangan anak (Soetjiningsih 2004). Wechsler

Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI), merupakan suatu seri

standar test digunakan untuk mengevaluasi kemampuan kognitif dan kemampuan

intelektual pada anak-anak, berumur 4 – 6,5 tahun (http:/www.chclibrary.org.

2004). The Kaufman Assesment Battery for Children (K-ABC), test inteligensi

yang disebut K-ABC merupakan rangkaian test yang diperuntukkan bagi anak

usia 2,5-12,5 tahun (http.//www/agsnet.com/assesment/kabe.asp. 2005)

Page 8: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

15

Pengaruh Genetik terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

Faktor herediter menentukan batas dan kemungkinan apa yang dapat

terjadi pada organisme dalam lingkungan kehidupannya (Baker et al. 2004; Li et

al. 2004). Peranan genetik terhadap pertumbuhan dan perkembangan sangat

kompleks. Gen secara langsung mempengaruhi proses biologi molekuler yang

sangat penting transmisi DNA ke RNA (Wachs 1999). Misalnya variasi ukuran

tubuh antara individu dalam kelompok etnis yang sama, tinggi badan pada kurva

pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan dengan percepatan pertumbuhan

growth spurt terjadi lebih dulu pada anak perempuan dan pada anak laki-laki

puncak pertumbuhannya jauh lebih tinggi (Furusho 1985; Davies 1988; Tanner

1990; Anwar 2004).

Hasil studi Baker et al. (2004) menunjukkan bahwa ibu yang lebih gemuk

pada waktu hamil yang ditunjukkan dengan indikator IMT (indeks massa tubuh)

lebih tinggi cenderung memiliki pertumbuhan (berat badan) anak pada tahun

pertama juga lebih tinggi. Hasil suatu penelitian yang dilakukan Li et al. (2004)

terhadap data longitudinal tahun 1958 di British, anak yang dilahirkan pada bulan

maret 1958 diukur tingginya pada umur 7, 11, 16 dan 33 tahun. Hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa faktor yang signifikan berpengaruh terhadap tinggi

badan anak adalah genetik (tinggi badan orang tua), berat badan lahir, pemberian

ASI, jumlah anggota keluarga dan sosio-ekonomi.

Pengaruh Air Susu Ibu (ASI) terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

Air susu ibu merupakan makanan pertama dan utama bagi bayi. ASI

mempunyai keunggulan sebagai prioritas pilihan utama yang secara alami

dianjurkan berdasarkan pertimbangan ekonomis, biologis, psikologis dan medis

untuk kualitas tumbuh kembang anak (Pudjiadi 2001). ASI mengandung berbagai

zat gizi yang lengkap (Tabel 3). Selain mengandung zat gizi pada Tabel 3, ASI

juga mengandung bermacam-macam faktor pertahanan seperti laktoferin, lisozim,

imunoglobin, laktoperoksidase, faktor bifidus dan berjuta-juta sel hidup

(makrofag) (Hanson et al. 1997; Riordan 1999; Pudjiadi 2001; Di Mario et al.

2006; Konishi et al. 2006).

Page 9: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

16

Tabel 3 Komposisi Air Susu Ibu (ASI) per Liter

Zat Gizi Jumlah Energi (Kal) 750 Karbohidrat (g) 68 Lemak (g) 45 Protein (g) 11 Vitamin A (IU) 1898 Vitamin D (IU) 22 Vitamin E (IU) 1,8 Vitamin K (µg) 15 Asam folat (µg) 52 Thiamin (mg) 0,16 Riboflavin (mg) 0,36 Vitamin B6 (mg) 0,1 Vitamin B12 (µg) 0,3 Kolin (mg) 90 Pantotenat (mg) 1,84 Vitamin C (mg) 43 Besi (mg) 0,5 Zinc (mg) 4 Iodium (µg) 30 Kalsium (mg) 0,4 Magnesium (mg) 40 Kalium (mg) 510 Mangan (mg) 0,01

Sumber: Linder (1992)

Imunoglobin yang dominan dalam ASI adalah IgA, yaitu sekitar 90

persen. IgA beraksi melawan virus atau bakteri penyebab infeksi pernafasan dan

saluran pencernaan (Riordan 1999). Laktoperoksidase merupakan enzim dan

bersama-sama peroksidase hidrogen serta ion tiosianat membantu membunuh

streptokokkus. Laktoferin dan transferin protein tersebut memiliki kapasitas

untuk mengikat zat besi hingga mengurangi ketersediaan bagi mikroba yang

memerlukannya. Lactoferin juga dapat membunuh H pylori (Di Mario et al.

2006), penyembuhan pasien hepatitis C (Konishi et al. 2006). Sel-sel makrofag

dan netrofil dapat melakukan fagositosis, terutama terhadap Stafilokokkus, E. Coli

dan Candida albicans (Pudjiadi 2001). Adanya zat anti kekebalan dalam ASI ini

dapat menghindari bayi dari penyakit.

Pemberian ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 4 bulan dapat

menurunkan kesakitan bayi, kematian dan perkembangan yang lebih baik (Dewey

1995; Roesli 2000; Simodon et al. 2001; Depkes 2001; Eckhardt et al. 2001).

Page 10: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

17

Hasil studi Kramer et al. (2003) dan Somodon et al. (2003) menunjukkan anak

yang diberi ASI eksklusif 3 bulan cenderung memiliki pertambahan berat badan

dan panjang badan lebih tiap bulannya dibandingkan dengan yang ASI eksklusif 6

bulan.

Pengaruh Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Terlalu Dini terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi 0- 6 Bulan

ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi, namun dengan

bertambahnya umur pada suatu saat bayi yang sedang bertumbuh cepat

memerlukan sehari-hari energi dan zat gizi lainnya yang melebihi jumlah yang

didapat dari ASI saja (Gibson et al. 1998). Menurut Haryono (1977) alasan

pemberian MP-ASI adalah; (1) ASI yang dihasilkan mulai tidak mencukupi atau

mengalami penurunan jumlahnya, sehingga tidak memenuhi kebutuhan untuk

pertumbuhan bayi. (2) untuk membiasakan bayi pada berbagai macam makanan

yang bergizi, mudah dicerna dengan berbagai macam rasa, bentuk dan nilai gizi.

Pola makan harus disesuaikan dengan umur (Hardinsyah & Martianto 1992;

Aritonang 1996).

Praktek pemberian dan pengolahan yang kurang higienis sehingga dapat

meningkatkan risiko penyakit terutama infeksi (Satoto 1990; Winarno 1990;

Muchtadi 1996; Adetugbo & Adetugbo 1997; Jahari et al. 2000; Dewey 2001).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian makanan tambahan lebih dini

berhubungan dengan rendahnya status gizi bayi (Adetugbo 1997). Hal ini selain

disebabkan oleh rendahnya kualitas makanan yang diberikan juga intik ASI

menjadi berkurang (Kimmons et al. 2000). Sedangkan hasil penelitian Simondon

dan Simondon (1997) menujukkan bahwa pemberian makanan tambahan mulai

usia 2-3 bulan berhubungan dengan rendahnya status gizi dan pemberian makanan

tambahan mulai usia 4-5 bulan berhubungan dengan lambatnya pertumbuhan

linier. Hal ini disebabkan karena adanya dampak negatif dari pemberian makanan

tersebut seperti tingginya tingkat morbiditi terutama diare, disamping rendahnya

kualitas makanan dan intik ASI yang semakin berkurang. Infeksi, rendahnya

status gizi dan intik ASI yang berkurang akan berdampak pada pertumbuhan dan

perkembangan bayi.

Page 11: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

18

Pengaruh Morbiditas terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

Pernanan infeksi sebagai penyebab utama gangguan pertumbuhan dan

perkembangan, malnutrisi dan tingginya mortalitas telah terbukti dari berbagai

hasil penelitian (Black 1984; Sudigbia 1987; Briend 1989; Sudigbia 1990;

Stephensen 1999; Pudjiadi 2001, Long et al, 2006). Penyakit infeksi dapat

mengurangi intik makanan, gangguan penyerapan dan transportasi zat gizi dalam

tubuh.

Diare

Secara epidemiologi dimasyarakat, diare berarti berak lembek cair sampai

cair sebanyak 3-5 kali per hari (Sudigbia 1987). Diare dapat bersifat akut, kronik

dan persisten. Diare akut adalah dengan tinja cair/lembek sebanyak 3-5 kali

perhari, diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 2 minggu (Smith

1983), diare persisten adalah diare yang berlangsung terus menerus dan sebagai

kelanjutan diare akut dan lebih atau sama dengan 14 hari (WHO 1988).

Sebanyak 60 anak balita diteliti 2 tahun episode diare dicatat 3 kali per

minggu dan jumlah hari keseluruhan diare dihitung 12 kali periode 2 bulanan,

tanpa tumpang tindih. Panjang dan berat badan dihitung setiap 2 bulan. Periode

diare yang lama dan berurutan (lebih dari 30 persen hari diare periode

sebelumnya) berhubungan dengan kecilnya peningkatan dengan panjang dan

berat badan. Apabila prevalensi diare tinggi dalam 6 bulan berturut-turut,

pertumbuhan nyata berkurang jika dibandingkan dengan pertumbuhan dalam

periode 6 bulan tanpa prevalensi diare tinggi. Apabila ada satu atau dua periode

diare dengan prevalensi tinggi, kecepatan pertumbuhan tetap menurun. Diare

mengganggu pertumbuhan melalui 2 jalur yaitu progresi membatasi pertumbuhan

anak-anak yang mengalami malnutrisi berat dan pengurangan mengejar kembali

pertumbuhan sebesar 21-42 % (Schorling & Guerrant 1990).

Infeksi Saluran Napas

Infeksi dan ketidakcukupan zat gizi, khususnya energi, protein, vitamin A

dan besi pada masa bayi dan balita akan menyebabkan pertumbuhan yang

Page 12: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

19

terhambat (ACC/SCN 2000). Selain itu juga anak yang kurang gizi cenderung

lebih mudah mengalami sakit yang berat termasuk diare dan radang paru-paru

(WHO 1995). Selain itu juga anak yang sakit cenderung tidak aktif yang akhirnya

berdampak pada penurunan perkembangannya (Satoto 1990). Kurangnya

pemberian ASI maka sistem kekebalan tubuh menjadi berkurang, karena ASI

mengandung anti infeksi sebagai akibat adanya kandungan immunoglobin yang

cukup tinggi (Heikens 1993; Victoria et al. 1999).

Status gizi erat kaitannya dengan sistim immunitas tubuh. Semakin

rendah status gizi seseorang semakin rentan sakit dan meningkatkan morbiditas.

Dalam tingkat parah morbiditas dapat menyebabkan kematian (mortalitas).

Berbagai penelitian membuktikan bahwa gizi kurang pada anak-anak dapat

menyebabkan sakit (44,8%), malaria (7,3%), diare (60,7%) dan pnemunomia

(52,3%). Lebih jauh lagi anak-anak dengan status gizi kurang pada tingkat ringan

(mild), sedang (moderate) dan berat (severe) memiliki risiko meninggal masing-

masing 2.5, 4.6, dan 8,4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak dengan

status gizi normal (Mclachan 2006 diacu dalam Hardinsyah, 2007).

Pengaruh Status Sosio-Ekonomi terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

Secara umum dapat dikatakan bahwa peningkatan ekonomi sebagai

dampak dari berkurangnya kurang gizi dapat dilihat dari dua sisi, pertama

berkurangnya biaya berkaitan dengan kematian dan kesakitan serta di sisi lain

akan meningkatkan produktivitas. Hasil penelitian Kartika (2001) menunjukkan

bahwa anak yang lahir dari keluarga miskin di Bogor kemampuan motorik kasar

lebih rendah dari pada keluarga tidak miskin. Beberapa penelitian di banyak

negara menunjukkan bahwa proporsi bayi dengan BBLR berkurang seiring

dengan peningkatan pendapatan nasional suatu negara (Depkes 2004). Status

sosio-ekonomi yang lebih tinggi cenderung memiliki anak memiliki tinggi badan

yang lebih tinggi (Dewey et al. 1992).

Hasil studi Paxon (2005) diacu dalam Hardinsayah (2007) meneliti skor

kognitif dengan metode Peabody Picture Vocabulary Test (TVIP) pada 3000 anak

pra sekolah dari berbagai lapisan ekonomi di Equador. Anak dari keluarga kaya

memiliki skor kognitif lebih tinggi dibandingkan dengan keluarga miskin. Pada

Page 13: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

20

anak prasekolah menunjukkan bahwa dengan semakin bertambah umur anak,

perbedaan skor kognitif tersebut semakin panjang.

Hasil suatu penelitian yang dilakukan Li et al (2004) terhadap data

longitudinal tahun 1958 di British, anak yang dilahirkan pada bulan maret 1958

diukur tingginya pada umur 7, 11, 16 dan 33 tahun. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa faktor yang signifikan berpengaruh terhadap tinggi badan

anak adalah tinggi badan orang tua, berat badan lahir, pemberian ASI, jumlah

anggota keluarga dan sosio-ekonomi. Sosio-ekonomi yang lebih tinggi cenderung

memiliki anak memiliki tinggi badan yang lebih tinggi.

Kecepatan bertumbuh mengalami retardasi sejak lahir yang tercermin

dengan adanya panjang badan yang stunted. Stunting sering ditemukan

berhubungan dengan kondisi ekonomi yang buruk, terutama adanya infeksi ringan

hingga berat yang berulang-ulang ataupun asupan zat gizi yang tidak cukup.

Seseorang dapat gagal dalam menambah panjang badannya, tetapi tidak pernah

dapat kehilangan panjang badan. Pertumbuhan linier merupakan proses yang

lambat dibandingkan dengan pertumbuhan dalam berat badan. Pengejaran

kembali pertumbuhan dalam panjang memerlukan waktu yang relatif lama

meskupin lingkungan menyokong (WHO 1995).

Pengaruh Pengasuhan terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

Pengasuhan anak merupakan interaksi antara subjek dan objek yang

meliputi bimbingan, pengarahan dan pengawasan terhadap aktivitas objek sehari-

hari yang berlangsung secara rutin. Pengasuhan anak dimanifestasikan sebagai

memberi makan, merawat (menjaga kesehatannya), mengajari dan membimbing

(mendorong dan stimulasi kognitif anak) (Gunarsa 1997; Unicef 1998; Hurlock

1997b; Goleman 1995). Praktek pengasuhan dalam hal pemberian makan

meliputi pemberian ASI, pemberian makanan tambahan yang berkualitas,

penyiapan dan penyimpanan makanan yang higienis. Praktek pengasuhan dalam

perawatan anak adalah pemberian perawatan kesehatan kepada anak sehingga

dapat mencegah anak dari penyakit, yang meliputi imunisasi dan pemberian

suplemen pada anak. Sedangkan praktek pengasuhan dalam stimulasi kognitif

Page 14: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

21

adalah dukungan emosional dan stimulasi kognitif yang diberikan oleh orang tua

atau pengasuh untuk mendukung perkembangan anak yang optimal, yang meliputi

ketersediaan alat bermain yang mendukung perkembangan mental, motorik dan

sosial; pemberian ASI dan stimulasi yang diberikan pengasuh serta interkasi anak-

orang tua (Unicef 1998).

Keluarga juga merupakan sumber pendidikan utama karena semua

pengetahuan dan kecerdasan intelektual manusia diperoleh pertama-tama dari

orang tua dan anggota keluarganya sendiri (Satoto 1992; Myers 1992; Gunarsa &

Gunarsa 1995). Hasil penelitian Tanmella (2002) menunjukkan bahwa

pengasuhan sangat menentukan terbentuknya kecerdasan emosi. Peran ayah dalam

pengasuhan mempunyai pengaruh nyata pada tingkat perkembangan anak

(Kasuma 2001; Hawadi 2001)

Perkembangan anak yang optimal tidak hanya dicapai dengan stimulasi

dan dukungan sosial saja tetapi juga oleh pemberian makanan dan perawatan

kesehatan yang berkualitas (Monks et al. 1999; Zeitlin 2000; Alisjahbana 2000;

Jahari et al. 2000). Grantham-McGregor (1995) menyatakan bahwa keluarga

dengan kondisi sosial ekonomi yang rendah, kurang dalam memberikan

stimulasi, sedikit alat permainan dan kurangnya partisipasi orang tua dalam

aktivitas bermain anak.

Seorang ibu yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan

mampu mengasuh anaknya, sehinga skor perkembangan kognitifnya lebih tinggi

dibandingkan dengan anak dari ibu yang tingkat pendidikannya lebih rendah.

Skor kognitif anak pada keluarga dengan tingkat pendidikan ibu <7 tahun

(setingkat SD) akan lebih rendah dengan ibu yang tingkat pendidikan 7-11 tahun

(setingkat SMP) atau tingkat pendidikan > 12 tahun (setingkat SMA), apalagi

dengan tingkat pendidikan ibu akademi/sarjana (Paxon 2005 diacu dalam

Hardinsyah 2007).

Hubungan Anemia dengan Pertumbuhan dan Perkembangan

Hubungan anemia (Hb < 110 g/L) dengan pertumbuhan berkaitan dengan

kekurangan protein pada bayi. Retardasi pertumbuhan umumnya juga mengalami

kekurangan protein dan besi sehingga akan membatasi produksi hemoglobin.

Page 15: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

22

Hemoglobin adalah protein oligomer dengan berat molekul 64.500, yang

mengandung empat rantai polipeptida dan empat gugus prostetik heme, yang

mempunyai atom besi dalam bentuk fero [Fe(II)]. Bagian protein tersebut disebut

globin yang terdiri dari dua rantai α (masing-masing mempunyai 141 residu) dan

dua rantai β (masing-masing mempunyai 146 residu) (Lehninger 1995).

Menurut Waterlow (1994) penurunan sel darah merah dan penurunan

aktivitas eryhtropoietic adalah hasil dari penurunan metabolisme jaringan dalam

retardasi pertumbuhan. Retardasi pertumbuhan mungkin berhubungan dengan

pernanan besi sebagai kofaktor essensial metabolik dan berhubungan dengan

immunocompetence serta memperbaiki indra perasa yang kurang pada waktu IDA

(iron defeciency anemia) (Dallma n 1987; Lehninger 1995). Anemia pada anak

akan menyebabkan penurunan perkembangan kognitif, motorik dan perilaku anak

(Pollit 1993; Roncagliolo et al. 1998; Gratham et al. 1999; Lozof 2003; Beard

2003; Halileh & Gordon 2005).

Ketersediaan oksigen sangat berhubungan hemoglobin yang berfungsi

sebagai trasportasi oksigen dalam tubuh. Secara ringkas reaksi pengikatan Hb

dengan oksigen sebagai berikut; Hb+O2 HbO2

Besi juga sangat berperan dalam fungsi neurotransmitter dan penurunan fungsi

dopamin. Dopamin adalah komponen neurotransmitter pada otak manusia.

Kekurangan fungsi reseptor dopamin berhubungan kekurangan besi (Lozooff

1988; Youdim et al. 1989; Beard et al. 1993; Lehninger 1995). Besi juga sangat

penting dalam mielinasi, tikus yang mengalami kekurangan besi menunjukkan

mielinasi saraf yang rendah (hypomyelination) (Grantham-McGregor et al. 1999).

Kurang zat besi pada wanita hamil meningkatkan risiko kematian wanita

pada saat melahirkan, dan meningkatkan risiko kematian bayi yang dilahirkan

kurang zat besi. Bayi yang kurang besi dapat berdampak pada gangguan

pertumbuhan sel-sel otak yang dikemudian hari dapat mengurangi IQ anak

(Depkes, 2004). Masalah anemia gizi besi pada balita di Indonesia mencapai 8,5

juta jiwa dampak dari anemia gizi besi ini akan menyebabkan kehilangan IQ 5-10,

sehingga total kehilangan IQ mencapai 40-85 juta (Depkes, 2004)

Prevalensi anemia diberbagai negara masih tinggi, prevalensi anemia di

India pada anak pra sekolah berumur 1-5 tahun 81,66 persen (Sidhu et al. 2002),

Page 16: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

23

di Kenya 76,1 persen (Desai et al. 2005), di Kepulauan Marshal 36,4 persen

(Palafox et al. 2003). Menangani masalah anemia pada anak sangat diperlukan

pendekatan yang holistik pada tingkat rumah tangga terutama perbaikan asupan

makanan (Stanley et al. 2004).

Dampak Suplementasi Multi Gizi Mikro Selama Hamil terhadap Hasil Kelahiran, Pertumbuhan dan perkembangan

Vitamin dan mineral yang digunakan sebagai fortifikan dalam bahan

pangan penelitian ini adalah besi, seng, folat, iodium, vitamin A dan vitamin C.

Kurang energi dan protein merupakan gejala awal dari penyebab utama stunting.

Pertumbuhan anak/bayi yang stunting juga diakibatkan oleh defisiensi satu atau

beberapa zat gizi seperti besi, seng, vitamin A dan iodium (Rosado 1999;

Hautvast et al. 2000).

Besi (Fe)

Status besi ibu selama hamil berpengaruh terhadap simpanan besi bayi

selama beberapa bulan setelah melahirkan (Linder 1992; Allen & Gillespie 2001).

Bayi yang kurang besi dapat berdampak pada gangguan pertumb uhan sel-sel otak

yang dikemudian hari dapat mengurangi IQ anak. Hasil studi suplementasi zat

besi pada bayi yang anemia ternyata dapat meningkatkan pertumbuhan (berat

badan, tinggi badan) dan memperbaiki indra perasa (Soemantri 1989; Latham et

al. 1990; Angeles et al. 1993; Lawless et al. 1994; Nguyen 1997; Wasantwisut

et al. 2006). Hasil berbagai penelitian membuktikan suplementasi besi pada anak

yang anemia dapat meningkatkan perkembangan motorik anak (Walter et al 1982;

Walter 1989; Seshadri & Gopaldas 1989; Idjradinata & Pollitt 1993; Pollit 1994;

Pollit 1999; Moffat et al. 1994).

Folat (Asam Folat)

Asam folat berfungsi sebagai koenzim dalam reaksi/penerima 1-C dalam

metabolisme asam amino, purin dan asam nukleat (Lehninger 1995; Linder 1992).

Rendahnya konsentrasi folat selama kehamilan berhubungan dengan

Page 17: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

24

meningkatnya risiko lahir prematur, berat bayi lahir rendah dan retardasi

pertumbuhan janin (Scholl & Johnson 2000).

Hasil studi di pedesaan di Nepal dengan pemberian mikronutrien (asam

folat, besi dan seng) dapat meningkatkan berat bayi lahir rata-rata 40-70g (Katz et

al. 2006). Hasil studi lain di Mexico menunjukkan bahwa ibu yang sedang

menyusui (22 + 13 hari setelah melahirkan) di suplementasi asam folat (400µg)

dengan atau tanpa besi (18 mg). Hasil studi ini menunjukkan kenaikan hematokrit

dan transferin akan tetapi tidak mempengaruhi konsentrasi folat dalam darah ibu.

Kenaikan folat ibu lebih kelihatan pada ibu yang mengalami kekurangan besi

(Khambalia et al. 2006).

Hasil meta analisis menyatakan bahwa suplementasi folat pada masa

kehamilan dapat meningkatkan folat serum dan menurunkan prevalensi anemia

pada akhir kehamilan. Penelitian epidemiologi juga menunjukkan bahwa ibu

hamil yang mengkonsumi suplemen folat dapat mengurangi terjadinya resiko

neural tube defect (NTDs). Di China suplementasi folat dapat menurunkan

kejadian NTD sebesar 80%. Studi di Amerika menunjukkan bahwa kadar folat

serum yang rendah pada trimester II dan III memiliki resiko 2 kali lebih besar

mengalami kelahiran prematur (Allen & Gillespie 2001).

Suplementasi besi dan folat pada bayi yang berumur 5-10 bulan di

Zanzibari yang diamati milestone motorik yaitu umur waktu berjalan,

menunjukkan bahwa kecepatan (umur) waktu berjalan anak dipengaruhi

sumplemetasi besi dan folat yang berhubungan dengan perbaikan status besi dan

hemoglobin pada anak (Olney et al. 2006).

Seng (Zinc)

Seng sangat penting untuk outcome kelahiran, karena seng mempunyai

peranan penting pada pembelahan sel, sistem imunitas dan metabolisme hormon.

Seng berfungsi sebagai koenzim dalam proses metabolisme. Diantaranya adalah

sebagai bagian dari enzim DNA dan RNA polimerase, berperan dalam sintesa

DNA (Deoxyribonucleic Acid) dan RNA (Ribonucleic Acid). Keduanya

merupakan unsur genetik, serta berperan dalam sintesa protein (Linder 1992;

Lehninger 1995; Bender 2002). Kekurangan seng dapat menghambat

Page 18: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

25

pertumbuhan, perkembangan jenis kelamin yang tidak normal, rasa dan

penciuman rusak, anoreksia, impotensi dan penyembuhan luka tertunda (Linder

1992; Osendarp et al. 2000; Grantham-Mc Gregor 1999).

Suplemantasi seng sewaktu hamil menunjukan indikator keberhasilan

kelahiran, pertumbuhan janin, berat lahir, tidak adanya kelainan genetis

(Goldenberg et al. 1995; Meraldi et al. 1999; Allen & Gillespie 2001). Hasil

studi supplementasi seng pada bayi dan anak pra sekolah serta anak sekolah

menunjukkan bahwa seng berhubungan dengan aktivitas anak, setelah

supplementasi lebih aktif (Kirksey et al. 1994; Sazawal et al. 1996; Bentley et al.

1997; Black 2003). Supplementasi seng juga memperbaiki kecepatan tumbuh dan

menurunkan kejadian infeksi pernapasan akut (Purdy & Moriz 1978; Thu et al.

1999; Osendap et al. 2002; Li et al. 2006).

Hasil studi cross-sectional menyatakan bahwa rendahnya intik seng dan

seng plasma berhubungan dengan meningkatnya resiko bayi berat lahir rendah

dan kelahiran prematur. Rendahnya seng plasma juga berhubungan dengan

beberapa komplikasi kehamilan seperti hipertensi, keguguran, dan kelainan

bawaan. Tetapi beberapa percobaan suplementasi seng pada ibu hamil terhadap

perbaikan outcome kelahiran memberikan hasil yang tidak konsisten. Hasil

penelitian di Banglades menujukkan bahwa insiden dan distribusi berat bayi lahir

rendah, prematur dan masa gestasi yang pendek tidak menunjukkan perbedaan

yang signifikan setelah diberi suplementasi seng. Secara klinik dan statistik

suplementasi seng berpengaruh secara signifikan pada berat badan dan lingkar

kepala bayi lahir dan keadaan tersebut hanya terjadi pada suplementasi terhadap

wanita yang memiliki status seng plasma yang rendah. Hasil tersebut

menyimpulkan bahwa suplementasi seng selama hamil memberikan keuntungan

hanya pada populasi yang defisiensi seng dan mempunyai resiko besar terhadap

pertumbuhan janin yang tidak baik (Osendarp et al. 2000). Studi di Amerika juga

menunjukkan bahwa suplementasi seng cukup efektif pada wanita hamil yang

memiliki status seng yang rendah. Hal yang sama juga terjadi di Peru bahwa

suplementasi seng 15 mg/hari yang disertai 60 mg besi dan 250 ug asam folat

tidak menunjukkan dampaknya terhadap masa gestasi, berat lahir, dan panjang

badan (Allen & Gillespie 2001).

Page 19: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

26

Iodium

Iodium merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang

relatif kecil, tetapi peranannya sangat penting untuk pembentukan hormon

tiroksin. Iodium komponen utama sedikitnya 2 hormon tyroid yang berhubungan

dengan pertumbuhan dan perkembangan saraf. Defesiensi yodium pada janin

akan menyebabkan hyphotirodism pada janin dan perkembangan saraf yang tidak

dapat balik/irreversibel, kreatinisme/stunted growth dan kekurangan kognitif

(Kreb 2000; Krebs & Westcott 2002; Reyes 2006). Hubungan antara kekurangan

iodium waktu prenatal terhadap perkembangan adalah berdampak langsung

terhadap retardasi mental (Krebs et al. 1996; Sanstead 1996).

Hasil penelitian metaanalisis pada anak-anak yang tinggal didaerah

defisiensi yodium memiliki kekurangan kognitif (Brown et al. 2002; Bhutta et

al. 1999). Hasil penelitian lain menunjukan bahwa dengan suplementasi yodium

pada trisemester pertama, anak yang dilahirkan memiliki skor psykomotor

performace lebih baik dibandingkan dengan anak yang menerima yodium setelah

lahir sampai umur 2 tahun (Black 2001). Studi di China menunjukkan bahwa

suplementasi ioidum selama hamil dapat menurunkan prevalensi kelainan

neurologi anak (Allen & Gillespie 2001).

Vitamin A

Vitamin A esensial untuk sistem imun yang dapat menurunkan risiko

penyakit infeksi, difrensiasi sel epitel, produksi lendir serta pertumbuhan tulang

(Linder 1992). Hubungan zat gizi yang berdampak pada perkembangan kognitif

dan sistem saraf juga dipengaruhi vitamin A. Anak yang kekurangan vitamin A

akan menyebabkan penurunan napsu makan (sense of taste) sehingga

mengganggu pertumbuhan.

Suplementasi vitamin A pada anak-anak meningkatkan hemoglobin dan

menurunkan prevalensi anemia dari 54% menjadi 38% (Zimmermann et al. 2006).

Miller et al. 2006). Pertumbuhan dan perkembangan juga dipengaruhi oleh

tingkat morbiditi anak yang disuplementasi vitamin A dapat meningkatkan respon

Page 20: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

27

immunitas (Lechtig 1985; Long 2006a; Long et al. 2006b). Pemberian vitamin

A dapat meningkatkan kekebalan humoral dan selluer (Muhilal 2002).

Vitamin C

Vitamin C pada level molekuler, askorbat mempunyai sifat pereduksi.

Fungsi lain vitamin C terlibat dalam hidroksilasi, pembentukkan hidroksi prolin

dan hidroksilin selama sintesis prokolagen; sintesis karnitin dan lisis yang penting

dalam pengangkutan asam-asam lemak kedalam mitokondria untuk medapat

proses oksidasi, hidroksilasi tirosin dan mungkin pembentukan katekolamin dan

serotonin (penting dalam neurotransmitter) (Linder 1992).

Suplementasi vitamin C dalam biskuit multi gizi (besi, vitamin C, Vitamin

A, seng dan folat) pada ibu hamil memberikan pengaruh pertumbuhan dan

perkembangan bayi bayi 0-6 bulan (Herawati 2003). Studi Nasoetion (2003)

menunjukkan tidak ada pengaruh suplementasi biskuit multi gizi (besi, vitamin C,

Vitamin A, seng dan folat) pada ibu hamil sampai melahirkan terhadap kadar seng

sedangkan besi memberikan pengaruh. Hasil penelitian lain membuktikan

konsumsi vitamin C berperan dalam respon immunitas (Li et al. 2006; Moreno et

al. 2003; Johnsen et al. 2003; Duk-Hee Lee 2004).

Interaksi Zat Gizi (Besi, Folat, Seng, Iodium, Vitamin A, dan Vitamin C)

Efesiensi penyerapan zat gizi dalam tubuh dipengaruhi oleh berbagai

faktor misalnya, ketersediaan zat gizi dalam tubuh, makanan, proses pemasakan

dan ketersediaan (bioavailibility) dari zat gizi tersebut. Interaksi zat gizi

umumnya terjadi pada ion-ion yang bermuatan sama dan berukuran sama.

Tempat terjadinya interaksi zat gizi bisa makanan dan minuman, dalam saluran

usus, pada level jaringan, pada level transport dalam organisme dan jalur

ekskressi.

Interaksi zat gizi yang digunakan sebagai fortifikan tersebut bisa terjadi

dalam interaksi yang sinergistik, antagonistik atau kombinasi keduanya. Selain

terjadi interaksi penyerapan zat gizi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor

Page 21: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

28

misalnya antara [phy]:[Fe] dan [phy]:[Zn], Phy(asam fitat/heksaposfat ester

inositol), tannin, pektin dan fosvitin (Gibson 2001; Linder 1992).

Dari ke enam zat gizi (fortifikan) tersebut interaksi antagonistik paling

umum terjadi antara Fe dan Zn, sedangkan reaksi sinergistik dapat terjadi antara

Zn dengan vitamin A, Vitamin C dengan Fe dan vitamin A dengan C (Linder

1992; Bender 2002; Lopez et al. 2005; Zlotkin et al. 2006).

Interaksi Fe dan Zn, Zn diabsorbsi secara difusi pasif, tergantung pada

komponen ligan pengikat zink (zinc-binding ligant) berupa asam pikolinat. Asam

pikolinat tersebut merupakan produk metabolit dari asam amino triptopan. Fe

dalam usus diserap dalam bentuk Fe2+ (reduksi), penyerapan besi dalam usus juga

mekanisme difusi pasif yang terikat dengan protein dalam bentuk ferritin (Bender

2001). Penyerapan seng sedikit banyaknya berkompetisi dengan ion metal

transisi, terutama Fe++/Fe+++ dan Cu++ disamping karena system penyerapannya

sama dengan mekanisme difusi pasif dengan carrier/pembawa protein; faktor ini

harus dipertimbangkan dalam penggunaan suplemen (Linder 1992).

Hasil penelitian Kelleher dan Lonnerdal (2006) membuktikan pada tikus

bahwa suplementasi seng memberikan efek negatif pada absorbsi besi dengan

meningkatnya retensi besi pada saluran pencernaan. Suplementasi besi dan folat

tanpa seng dan dengan hanya pemberian seng saja memperbaiki Hb pada anak

(Olney et al. 2006). Menurut Brown and Wuehler (2000) pengaruh Fe terhadap

absorbsi Zn menjadi minimal bila ratio molarnya mendekat 1:1 atau tidak

melebihi 2:1 akan tetapi masih terdapat perbedaan temuan antar peneliti mengenai

hal tersebut. Hasil penelitian Lopez et al. (2005) terhadap fortifikasi seng dengan

kombinasi sarapan dan makan siang dapat meningkatkan absorbsi seng secara

positif.

Suplementasi besi dengan iodium pada garam dapat meningkatkan

transferin dan ferritin (Wegmuller et al. 2006). Interaksi sinergistik antara iodium

dan selenium juga terjadi keduanya sangat dibutuhkan dalam motabolisme tulang.

Hasil penelitian pada tikus membuktikan suplementasi selenium dan iodium dapat

memperbaiki berat badan, panjang ekor dan pertumbuhan tulang (Reyes 2006).

Pemberian besi dan folat memperbaiki kadar hemoglobin, dibandingkan

pemberian besi, folat dan seng serta placebo (Olney et al. 2006). Hasil penelitian

Page 22: TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Gizi Ibu Hamil dengan ... 2... · risikonya terhadap penyakit pada setelah lahir disebabkan oleh rendahnya fungsi immun tubuh (Ragib et al. 2007). Pada kehidupan

29

terbaru membuktikan bahwa fortifikasi premix besi, vitamin A dan folat dalam

pemberian makanan tambahan pada masyarakat di India membuktikan efektif

dalam meningkatkan simpanan besi dan penurunan prevalensi IDA(iron

deficiency anemia) dan anemia (Varma et al. 2007).