TINJAUAN PUSTAKA gnaps

download TINJAUAN PUSTAKA gnaps

of 23

Transcript of TINJAUAN PUSTAKA gnaps

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    1/23

    TINJAUAN PUSTAKA

    I. DEFINISI

    Glomerulonefritis akut juga disebut dengan glomerulonefritis akut post

    sterptokokus (GNAPS) adalah suatu proses radang non-supuratif yang mengenai

    glomeruli, sebagai akibat infeksi kuman streptokokus beta hemolitikus grup A,

    tipe nefritogenik di tempat lain. Penyakit ini sering mengenai anak-anak.

    Glomerulonefritis akut (GNA) adalah suatu reaksi imunologis pada ginjal

    terhadap bakteri atau !irus tertentu."ang sering terjadi ialah akibat infeksi kuman

    strepto#o##us.Glomerulonefritis merupakan suatu istilah yang dipakai untuk 

    menjelaskan berbagai ragam penyakit ginjal yang mengalami proliferasi dan

    inflamasi glomerulus yang disebabkan oleh suatu mekanisme imunologis.

    Sedangkan istilah akut (glomerulonefritis akut) men#erminkan adanya korelasi

    klinik selain menunjukkan adanya gambaran etiologi, patogenesis, perjalanan

     penyakit dan prognosis.$

    II. EPIDEMIOLOGI

    GNAPS dapat terjadi pada semua kelompok umur, namun tersering pada

    golongan umur %-&% tahun, dan jarang terjadi pada bayi. 'eferensi lain

    menyebutkan paling sering ditemukan pada anak usia -& tahun. Penyakit ini

    dapat terjadi pada laki laki dan perempuan, namun laki laki dua kali lebih sering

    dari pada perempuan.Perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah

    *+&.iduga ada faktor resiko yang berhubungan dengan umur dan jenis kelamin.

    Suku atau ras tidak berhubungan dengan pre!elansi penyakit ini, tapi

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    2/23

    kemungkinan pre!alensi meningkat pada orang yang sosial ekonominya rendah,

    sehingga lingkungan tempat tinggalnya tidak sehat.$,,,&&

    III.ETIOLOGI

    Sebagian besar (%) glomerulonefritis akut paska streptokokus timbul setelah

    infeksi saluran pernapasan bagian atas, yang disebabkan oleh kuman Streptokokus

     beta hemolitikus grup A tipe &, $, /, &*, &, *%, /0. Sedang tipe *, /0, %%, %, %

    dan menyebabkan infeksi kulit -&/ hari setelah infeksi streptokokus, timbul

    gejala-gejala klinis. 1nfeksi kuman streptokokus beta hemolitikus ini mempunyai

    resiko terjadinya glomerulonefritis akut paska streptokokus berkisar &-&%..$,

    Strepto#o##us ini dikemukakan pertama kali oleh 2ohlein pada tahun &0

    dengan alasan bah3a +

    &. 4imbulnya GNA setelah infeksi skarlatina

    *. iisolasinya kuman Strepto#o##us beta hemolyti#us golongan A

    $. 5eningkatnya titer anti-streptolisin pada serum penderita./

    5ungkin faktor iklim, keadaan gi6i, keadaan umum dan faktor alergi

    mempengaruhi terjadinya GNA setelah infeksi dengan kuman Strepto#o##uss.

    Ada beberapa penyebab glomerulonefritis akut, tetapi yang paling sering

    ditemukan disebabkan karena infeksi dari streptokokus, penyebab lain

    diantaranya+

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    3/23

    &. 7akteri + streptokokus grup 8, meningococcocus, Sterptoccocus Viridans,

    Gonococcus, Leptospira, Mycoplasma Pneumoniae, Staphylococcus albus,

    Salmonella typhi dll

    *. 9irus + hepatitis 7, !ari#ella, !a##inia, e#ho!irus, par!o!irus, influen6a,

     parotitis epidemika dl

    $. Parasit + malaria dan toksoplasma &,

    Streptokokus

    Sterptokokus adalah bakteri gram positif berbentuk bulat yang se#ara khas

    membentuk pasangan atau rantai selama masa pertumbuhannya.5erupakan

    golongan bakteri yang heterogen. 2ebih dari 0 infeksi streptokkus pada

    manusia disebabkan oleh Streptococcus hemolisis : kumpulan A. ;umpulan ini

    diberi spesies nama S. pyogenes 0,&

    S. pyogenes :-hemolitik golongan A mengeluarkan dua hemolisin, yaitu+

    1. Sterptolisin O

    Adalah suatu protein (75 .) yang aktif menghemolisis dalam keadaan

    tereduksi (mempunyai gugus-S

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    4/23

    menunjukkan adanya infeksi sterptokokus yang baru saja terjadi atau adanya

    kadar antibodi yang tetap tinggi setelah serangan infeksi pada orang yang

    hipersensitifitas.0

    2. Sterptolisin S

    Adalah 6at penyebab timbulnya 6one hemolitik disekitar koloni sterptokokus yang

    tumbuh pada permukaan lempeng agar darah. Sterptolisin S bukan antigen, tetapi

    6at ini dapat dihambat oleh penghambat non spesifik yang sering ada dalam serum

    manusia dan he3an dan tidak bergantung pada pengalaman masa lalu dengan

    sterptokokus.0

    I. PATOFISIOLOGI

    Sebenarnya bukan sterptokokus yang menyebabkan kerusakan pada ginjal.iduga

    terdapat suatu antibodi yang ditujukan terhadap suatu antigen khusus yang

    merupakan unsur membran plasma sterptokokal spesifik. 4erbentuk kompleks

    antigen-antibodi didalam darah dan bersirkulasi kedalam glomerulus tempat

    kompleks tersebut se#ara mekanis terperangkap dalam membran

     basalis.selanjutnya komplomen akan terfiksasi mengakibatkan lesi dan

     peradangan yang menarik leukosit polimorfonuklear (P5N) dan trombosit

    menuju tempat lesi. >agositosis dan pelepasan en6im lisosom juga merusak 

    endothel dan membran basalis glomerulus (1G75).Sebagai respon terhadap lesi

    yang terjadi, timbu proliferasi sel-sel endotel yang diikuti sel-sel mesangium dan

    selanjutnya sel-sel epitel.Semakin meningkatnya kebo#oran kapiler gromelurus

    menyebabkan protein dan sel darah merah dapat keluar ke dalam urine yang

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    5/23

    sedang dibentuk oleh ginjal, mengakibatkan proteinuria dan hematuria. Agaknya

    kompleks komplomen antigen-antibodi inilah yang terlihat sebagai nodul-nodul

    subepitel pada mikroskop elektron dan sebagai bentuk granular dan berbungkah-

     bungkah pada mikroskop imunofluoresensi, pada pemeriksaan #ahaya glomerulus

    tampak membengkak dan hiperseluler disertai in!asi P5N.*

    5enurut penelitian yang dilakukan penyebab infeksi pada glomerulus akibat dari

    reaksi hipersensi!itas tipe 111.;ompleks imun (antigen-antibodi yang timbul dari

    infeksi) mengendap di membran basalis glomerulus. Akti!asi kpmplomen yang

    menyebabkan destruksi pada membran basalis glomerulus.&&

    ;ompleks-kompleks ini mengakibatkan kompelen yang dianggap merupakan

    mediator utama pada #edera.Saat sirkulasi melalui glomerulus, kompleks-

    kompleks ini dapat tersebar dalam mesangium, dilokalisir pada subendotel

    membran basalis glomerulus sendiri, atau menembus membran basalis dan

    terperangkap pada sisi epitel.7aik antigen atau antibodi dalam kompleks ini tidak 

    mempunyai hubungan imunologis dengan komponen glomerulus.Pada

     pemeriksaan mikroskop elektron #edera kompleks imun, ditemukan endapan-

    endapan terpisah atau gumpalan karateristik paa mesangium, subendotel, dan

    epimembranosa. engan miskroskop imunofluoresensi terlihat pula pola nodular 

    atau granular serupa, dan molekul antibodi seperti 1gG, 1g5 atau 1gA serta

    komponen-komponen komplomen seperti 8$,8/ dan 8* sering dapat

    diidentifikasi dalam endapan-endapan ini. Antigen spesifik yang dila3an oleh

    imunoglobulin ini terkadang dapat diidentifikasi.&*,&$

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    6/23

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    7/23

    mengalami agregasi, dan berakumulasi sepanjang dinding kapiler do ba3ah epitel,

    sementara kompleks-kompleks berukuran sedang tidak sedemikian mudah

    menembus membran basalis, tapi masuk ke mesangium. ;omplkes juga dapat

     berlokalisasi pada tempat-tempat lain.

    ?umlah antigen pada beberapa penyakit deposit kompleks imun terbatas, misal

    antigen bakteri dapat dimusnahkan dengan mekanisme pertahanan penjamu atau

    dengan terapi spesifik. Pada keadaan demikian, deposit kompleks-kompleks imun

    dalam glomerulus terbatas dan kerusakan dapat ringan danberlangsung singkat,

    seperti pada glomerulonefritis akut post steroptokokus.&,*

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    8/23

    atau alternatif dari sistem koagulasi dan mengakibatkan peradangan glomeruli,

    menyebabkan terjadinya +

    &. iltrasi Ginjal

    (2>G) juga menurun.

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    9/23

    gromelurus mengakibatkan hematuriaken#ing ber3arna merah daging dan

    albuminuria, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya.Brine mungkin tampak 

    kemerah-merahan atau seperti kopi ;adang-kadang disertai edema ringan yang

    terbatas di sekitar mata atau di seluruh tubuh.Bmumnya edema berat terdapat

     pada oliguria dan bila ada gagal jantung.Cdema yang terjadi berhubungan dengan

     penurunan laju filtrasi glomerulus (2>GG>') yang mengakibatkan ekskresi air,

    natrium, 6at-6at nitrogen mungkin berkurang, sehingga terjadi edema dan

    a6otemia.Peningkatan aldosteron dapat juga berperan pada retensi air dan natrium.

    ipagi hari sering terjadi edema pada 3ajah terutama edem periorbita, meskipun

    edema paling nyata dibagian anggotaG>' biasanya menurun (meskipun aliran

     plasma ginja biasanya normal) akibatnya, ekskresi air, natrium, 6at-6at nitrogen

    mungkin berkurang, sehingga terjadi edema dan a6otemia. Peningkatan aldosteron

    dapat juga berperan pada retensi air dan natrium.ipagi hari sering terjadi edema

     pada 3ajah terutama edem periorbita, meskipun edema paling nyata dibagian

    anggota ba3ah tubuh ketika menjelang siang. erajat edema biasanya tergantung

     pada berat peradangan gelmurulus, apakah disertai dnegan payah jantung

    kongestif, dan seberapa #epat dilakukan pembatasan garam.&,*,,

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    10/23

    mendahuluinya. Gejala gastrointestinal seperti muntah, tidak nafsu makan,

    konstipasi dan diare tidak jarang menyertai penderita GNA.&,/,

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    11/23

    $.

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    12/23

    Adanya infeksi sterptokokus harus di#ari dengan melakukan biakan tenggorok 

    dan kulit.7iakan mungkin negatif apabila telah diberi antimikroba.7eberapa uji

    serologis terhadap antigen sterptokokus dapat dipakai untuk membuktikan adanya

    infeksi, antara lain antisterpto6im, AS4=, antihialuronidase, dan anti nase 7.

    Skrining antisterpto6im #ukup bermanfaat oleh karena mampu mengukur antibodi

    terhadap beberapa antigen sterptokokus. 4iter anti sterptolisin = mungkin

    meningkat pada %- pasien dengan GNAPS dengan faringitis, meskipun

     beberapa starin sterptokokus tidak memproduksi sterptolisin =.sebaiknya serum

    diuji terhadap lebih dari satu antigen sterptokokus. 7ila semua uji serologis

    dilakukan, lebih dari 0 kasus menunjukkan adanya infeksi sterptokokus. 4iter 

    AS4= meningkat pada hanya % kasus, tetapi antihialuronidase atau antibodi

    yang lain terhadap antigen sterptokokus biasanya positif. Pada a3al penyakit titer 

    antibodi sterptokokus belum meningkat, hingga sebaiknya uji titer dilakukan

    se#ara seri.;enaikan titer *-$ kali berarti adanya infeksi. &,$,

    ;rioglobulin juga ditemukan GNAPS dan mengandung 1gG, 1g5 dan

    8$.kompleks imun bersirkulasi juga ditemukan. 4etapi uji tersebut tidak 

    mempunyai nilai diagnostik dan tidak perlu dilakukan se#ara rutin pada

    tatalaksana pasien.&

    *. G!$)!r!n P!tolo"i

    5akroskopis ginjal tampak agak membesar, pu#at dan terdapat titik-titik 

     perdarahan pada korteks.5ikroskopis tampak hampir semua glomerulus terkena,

    sehingga dapat disebut glomerulonefritis difusa.

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    13/23

    4ampak proliferasi sel endotel glomerulus yang keras sehingga mengakibatkan

    lumen kapiler dan ruang simpai 7o3man menutup.i samping itu terdapat pula

    infiltrasi sel epitel kapsul, infiltrasi sel polimorfonukleus dan monosit. Pada

     pemeriksaan mikroskop elektron akan tampak membrana basalis menebal tidak 

    teratur. 4erdapat gumpalan humps di subepitelium yang mungkin dibentuk oleh

    globulin-gama, komplemen dan antigen Strepto#o##us.

    II. DIAGNOSIS

    iagnosis glomerulonefritis akut pas#astreptokok perlu di#urigai pada pasien

    dengan gejalan klinis berupa hematuria nyata yang timbul mendadak, sembab dan

    gagal ginjal akut setelah infeksi streptokokus. 4anda glomerulonefritis yang khas

     pada urinalisis, bukti adanya infeksi streptokokus se#ara laboratoris dan

    rendahnya kadar komplemen 8$ mendukung bukti untuk menegakkan diagnosis.

    4etapi beberapa keadaan lain dapat menyerupai glomerulonefritis akut

     pas#astreptokok pada a3al penyakit, yaitu nefropati-1gA dan glomerulonefritis

    kronik. Anak dengan nefropati-1gA sering menunjukkan gejala hematuria nyata

    mendadak segera setelah infeksi saluran napas atas seperti glomerulonefritis akut

     pas#astreptokok, tetapi hematuria makroskopik pada nefropati-1gA terjadi

     bersamaan pada saat faringitas ( synpharyngetic hematuria), sementara pada

    glomerulonefritis akut pas#astreptokok hematuria timbul & hari setelah

    faringitasE sedangkan hipertensi dan sembab jarang tampak pada nefropati-

    1gA.&,*,,&*

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    14/23

    Glomerulonefritis kronik lain juga menunjukkan gambaran klinis berupa

    hematuria makroskopis akut, sembab, hipertensi dan gagal ginjal. 7eberapa

    glomerulonefritis kronik yang menunjukkan gejala tersebut adalah

    glomerulonefritis membranoproliferatif, nefritis lupus, dan glomerulonefritis

     proliferatif kresentik. Perbedaan dengan glomerulonefritis akut pas#astreptokok 

    sulit diketahui pada a3al sakit.&,*,,&*

    Pada glomerulonefritis akut pas#astreptokok perjalanan penyakitnya #epat

    membaik (hipertensi, sembab dan gagal ginjal akan #epat pulih) sindrom nefrotik 

    dan proteinuria masih lebih jarang terlihat pada glomerulonefritis akut

     pas#astreptokok dibandingkan pada glomerulonefritis kronik. Pola kadar 

    komplemen 8$ serum selama tindak lanjut merupakan tanda (marker) yang

     penting untuk membedakan glomerulonefritis akut pas#astreptokok dengan

    glomerulonefritis kronik yang lain. ;adar komplemen 8$ serum kembali normal

    dalam 3aktu - minggu pada glomerulonefritis akut pas#astreptokok sedangkan

     pada glomerulonefritis yang lain jauh lebih lama.kadar a3al 8$ F% mgdl

    sedangkan kadar AS4= & kesatuan 4odd. &,*

    Cksaserbasi hematuria makroskopis sering terlihat pada glomerulonefritis kronik 

    akibat infeksi karena streptokok dari strain non-nefritogenik lain, terutama pada

    glomerulonefritis membranoproliferatif. Pasien glomerulonefritis akut

     pas#astreptokok tidak perlu dilakukan biopsi ginjal untuk menegakkan diagnosisE

    tetapi bila tidak terjadi perbaikan fungsi ginjal dan terdapat tanda sindrom nefrotik 

    yang menetap atau memburuk, biopsi merupakan indikasi.&,*,

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    15/23

    III. DIAGNOSIS *ANDING

    GNAPS harus dibedakan dengan beberapa penyakit, diantaranya adalah +

    &. Nefritis 1gA

    Periode laten antara infeksi dengan onset nefritis adalah &-* hari, atau ini mungkin

     berhubungan dengan infeksi saluran pernafasan atas.

    *. 5PGN (tipe 1 dan 11)

    5erupakan penyakit kronik, tetapi pada a3alnya dapat bermanifestasi sama sperti

    gambaran nefritis akut dengan hipokomplementemia.

    $. 2upus nefritis

    Gambaran yang mencolok adalah gross hematuria

    /. Glomerulonefritis kronis

    apat bermanifestasi klinis seperti glomerulonefritis akut.

    I+. PENATALAKSANAAN

    4idak ada pengobatan yang khusus yang mempengaruhi penyembuhan kelainan di

    glomerulus.

    &. 1stirahat mutlak selama $-/ minggu. ulu dianjurkan istirahat mutlah

    selama - minggu untuk memberi kesempatan pada ginjal untuk 

    menyembuh. 4etapi penyelidikan terakhir menunjukkan bah3a mobilisasi

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    16/23

     penderita sesudah $-/ minggu dari mulai timbulnya penyakit tidak 

     berakibat buruk terhadap perjalanan penyakitnya.

    *. Pemberian penisilin pada fase akut. Pemberian antibiotika ini tidak 

    mempengaruhi beratnya glomerulonefritis, melainkan mengurangi

    menyebarnya infeksi Strepto#o##us yang mungkin masih ada. Pemberian

     penisilin ini dianjurkan hanya untuk & hari, sedangkan pemberian

     profilaksis yang lama sesudah nefritisnya sembuh terhadap kuman

     penyebab tidak dianjurkan karena terdapat imunitas yang menetap. Se#ara

    teoritis seorang anak dapat terinfeksi lagi dengan kuman nefritogen lain,

    tetapi kemungkinan ini sangat ke#il sekali. Pemberian penisilin dapat

    dikombinasi dengan amoksislin % mgkg 77 dibagi $ dosis selama &

    hari. ?ika alergi terhadap golongan penisilin, diganti dengan eritromisin $

    mgkg 77hari dibagi $ dosis.

    $. 5akanan. Pada fase akut diberikan makanan rendah protein (&

    gkgbbhari) dan rendah garam (& ghari). 5akanan lunak diberikan pada

     penderita dengan suhu tinggi dan makanan biasa bila suhu telah normal

    kembali. 7ila ada anuria atau muntah, maka diberikan 19> dengan

    larutan glukosa &. Pada penderita tanpa komplikasi pemberian #airan

    disesuaikan dengan kebutuhan, sedangkan bila ada komplikasi seperti

    gagal jantung, edema, hipertensi dan oliguria, maka jumlah #airan yang

    diberikan harus dibatasi. Panduan diet +

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    17/23

    A. Protein+ &-* gramkg 77 hari untuk kadar Breum normal,

    dan ,%-& gramkg 77hari untuk Breum lebih dari atau

    sama dengan / mg

    7. Garam+ &-* gram perhari untuk edema ringan, dan tanpa

    garam bila anasarka.

    8. ;alori+ & kalorikg77hari.

    . 1ntake #airan diperhitungkan bila oligouri atau anuri, yaitu+

    1ntake #airan H jumlah urin D insensible loss (*-

    *%##kg77hari D jumlah kebutuhan #airan setiap kenaikan

    suhu dari normal I&##kg77hariJ)()

    /. Pengobatan terhadap hipertensi. Pemberian #airan dikurangi, pemberian

    sedati!a untuk menenangkan penderita sehingga dapat #ukup beristirahat.

    Pada hipertensi dengan gejala serebral diberikan reserpin dan hidrala6in.

    5ula-mula diberikan reserpin sebanyak , mgkgbb se#ara

    intramuskular. 7ila terjadi diuresis %-& jam kemudian, maka selanjutnya

    reserpin diberikan peroral dengan dosis rumat, ,$ mgkgbbhari.

    5agnesium sulfat parenteral tidak dianjurkan lagi karena memberi efek 

    toksis.

    %. 7ila anuria berlangsung lama (%- hari), maka ureum harus dikeluarkan

    dari dalam darah dengan beberapa #ara misalnya dialisis pertonium,

    hemodialisis, bilasan lambung dan usus (tindakan ini kurang efektif,

    tranfusi tukar). 7ila prosedur di atas tidak dapat dilakukan oleh karena

    kesulitan teknis, maka pengeluaran darah !ena pun dapat dikerjakan dan

    adakalanya menolong juga

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    18/23

    Tin#!k!n K,usus

      Cdema Paru Akut+ 7ila disertai batuk, sesak napas, sianosis, dan

     pemeriksaan fisis paru menunjukkan ronkhi basah. 4indakan yang dilakukan

    adalah+()

    &. Stop 1ntake peroral.

    *. 19> deKtrose %-& sesuai kebutuhan per */ jam

    $. Pemberian oksigen *-% 2menit

    /. >urosemide * mgkg77 (19) dan dinaikkan se#ara bertahap sampai

    maksimal & mgkg77hari.

    %. 7olus N7 *-/ mCLkg77hari bila ada tanda asidosis metabolik 

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    19/23

    /. >urosemide * mgkg77 (19) dan dinaikkan se#ara bertahap sampai

    maksimal & mgkg77hari.

    %. 7ila tekanan darah telah turun, yaitu diastol kurang dari &mm

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    20/23

     bertambahnya !olume plasma. ?antung dapat memberas dan terjadi gagal

     jantung akibat hipertensi yang menetap dan kelainan di miokardium.

    /. Anemia yang timbul karena adanya hiper!olemia di samping sintesis

    eritropoetik yang menurun.&,$,/,

    %. Gagal ginjal akut

    . Gagal jantung

    . Cdema paru

      J!n"k! P!n-!n"%

    &. Abnormalitas urinalisis (microhematuria)

    *. Gagal ginjal kronik 

    $. Sindrom nefrotik (,)

    +I. P(OGNOSIS

    Sebagian besar iperkirakan 0% pasien akan sembuh sempurna dan *

    meninggal selama fase akut ,* menjadi glomelurusnefritis kronik iuresis akan

    menjadi normal kembali pada hari ke -& setelah a3al penyakit, dengan

    menghilangnya sembab dan se#ara bertahap tekanan darah menjadi normal

    kembali. >ungsi ginjal (ureum, kreatinin) membaik dalam & minggu dan menjadi

    normal dalam 3aktu $-/ minggu.;omplemen serum menjadi normal dalam 3aktu

    - minggu. 4etapi kelainan sedimen urin akan tetap terlihat selama berbulan-

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    21/23

     bulan bahkan bertahun-tahun pada sebagian besar pasien.&,&*7eberapa penelitian

    menyimpulkan bah3a prognosis jangka panjang glomerulonefritis akut

     pas#astreptokok baik.

    DAFTA( PUSTAKA

    &. Pri#e, Syl!ia A, &00% Patofisiologi +konsep klinis proses-proses penyakit,

    ed /, CG8, ?akarta.

    *. Staf Pengajar 1lmu ;esehatan Anak >;B1, &0%, Glomerulonefritis akut,

    $%-$0, 1nfomedika, ?akarta.

    $. 1lmu ;esehatan Nelson, *, !ol $, ed ahab, A. Samik, Cd &%,

    Glomerulonefritis akut pas#a streptokokus,&&$-&&/, CG8, ?akarta.

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    22/23

    /. http+333.%m##.#om Assets SB55A'"4P$$.html. A##essed April

    th, *0.

    %. http+333.>indarti#les.#om#fg*&%*&%0piarti#le.jhtmO

    termHg lomerunopritisDsaltDdialysis. A##essed April th, *0.

    . markum. 5.S, iguno .P, Siregar.P,&00, Glomerulonefritis, 1lmu

    Penyakit alam 11, */-*&, 7alai Penerbit >;B1,?akarta.

    . onna?.2ager,

    ..httpE333.!h.orgadultpro!iderpathologiGNGN

  • 8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA gnaps

    23/23

    &$. http+333.uam.esdepartamentosmedi#inapatologia&0-*K.?PG.

    A##essed April th, *0.

    &/. ;onsensus 1A1 Glomerulonefritis Akut Pas#a Streptokokus. *&*.

    ?akarta.

    &%. 5aria, 5arella. Penegakan Diagnosos Glomerulonefritis Akut pada Anak ,

    IonlineJ, http+333.fkumye#ase.net3ikiindeK.phpO

     pageHPenegakanDiagnosisDGlomerulonefritisDAkutDpadaDPasienDAnak 

    (diakses pada $ ?uli *&*)

    &. Glomerulonefritis Akut. *%. IonlineJ,

    http+333.s#ribd.#ommobiledo#/** (diakses pada $& ?uli *&*)

    &. Sjaifullah Noer, 5uhammad. Niniek Soemyarso. Glomerulonefritis Akut

     Paska Streptokokkus. IonlineJ, http+333.pediatrik.#omisi$.phpO

     pageHhtmlRhkategoriHpdtRdirektoriHpdtRfilepdfHRpdfHRhtmlH&&-

     pu6f*&.htm (diakses pada $& ?uli *&*)

    &. http+333*.niddk.nih.go!N1;2absGlomerulariseasePrimer;id

    neyisease.htm (diakses pada $& ?uli *&*)

    &0. http+333.nlm.nih.go!medlineplusen#yarti#le/0%.htm (diakses

     pada $& ?uli *&*)

    http://www.uam.es/departamentos/medicina/patologia/19-20x.JPGhttp://www.uam.es/departamentos/medicina/patologia/19-20x.JPG