Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

download Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

of 62

Transcript of Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    1/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    BAB IIBAB IITINJAUAN TEORI DANTINJAUAN TEORI DAN

    KEBIJAKANKEBIJAKAN

    Dalam bab ini menguraikan beberapa teori dan kebijakan yang terkait dengan penyusunan petakerawanan pangan di Kabupaten Situbondo

    2.1. TINJAUAN TEORI

    2.1.1. Ketahanan Pangan

    Menurut undang undang No : 7 tahun 1996 tentang pangan bahwa ketahanan

    pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari

    ketersediaan yang cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya, aman, merata dan

    terjangkau. leh karena itu mengacu pada !ndang"undang tersebut maka upaya

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    2/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    '%, bahwa ketahanan angan adalah kondisi ketika: -setiap orang dalam segala waktu

    memiliki akses dan kontrol atas jumlah pangan yang cukup dan kualitas yang baik demi

    hidup yang akti' dan sehat. ua kandungan makna tercantum di sini yakni: ketersediaan

    dalam artian kualitas dan kuantitas dan akses #hak atas pangan melalui pembelian,

    pertukaran maupun klaim$. FI-I.S (Food Insecurity and -ulnerability Information and 

    .apping Systems, '/ , ba0wa k etahanan angan adalah kondisi ketika semua orang

    pada segala waktu secara 'isik, sosial dan ekonomi memiliki akses pada pangan yang

    cukup, aman dan bergi/i untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi (dietary needs dan pilihan

    pangan (food preferences demi kehidupan yang akti' dan sehat.

    alam hasil 0okakarya etahanan angan Nasional #2%3N, 1996$, ketahanan

    pangan adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangan anggota rumah tangga

    dalam jumlah, mutu dan ragam sesuai dengan budaya setempat dari waktu kewaktu agar 

    dapat hidup sehat.

    etahanan pangan pada tataran nasional merupakan kemampuan suatu bangsa

    untuk menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan dalam jumlah yang cukup, mutu

    yang layak, aman, dan juga halal, yang didasarkan pada optimalisasi peman'aatan dan

    berbasis pada keragaman sumber daya domestik. +alah satu indikator untuk mengukur 

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    3/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    +ementara itu subsistem distribusi mencakup upaya memperlancar proses

    peredaran pangan antar wilayah dan antar waktu serta stabilitas harga pangan. al ini

    ditujukan untuk meningkatkan daya akses masyarakat terhadap pangan yang cukup.

    +urplus pangan tingkat wilayah, belum menjamin kecukupan pangan bagi

    indi&idu8masyarakatnya. +edangkan subsistem konsumsi menyangkut pendidikan

    masyarakat agar mempunyai pengetahuan gi/i dan kesehatan yang baik, sehingga dapat

    mengelola konsumsi indi&idu secara optimal sesuai dengan tingkat kebutuhannya.

    onsumsi pangan tanpa memperhatikan asupan /at gi/i yang cukup dan berimbang tidak

    e'ekti' bagi pembentukan manusia yang sehat, daya tahan tubuh yang baik, cerdas dan

    produkti' #%haha, dkk, (444$. 3pabila ketiga subsistem diatas tidak tercapai, maka

    ketahanan pangan tidak mungkin terbangun dan akibatnya menimbulkan kerawanan

    pangan #+uryana, (44)$.

    2.1.3. Rawan pangan

    awan pangan merupakan suatu kondisi ketidakmampuan untuk memperoleh

    pangan yang cukup dan sesuai untuk hidup sehat dan berak&itas dengan baik. awan

    pangan dapat dibedakan ( jenis yaitu : #a$ rawan pangan kronis, yaitu ketidak cukupan

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    4/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    2.1.4. Penapatan Pangan Ke!"a#ga

    %ingkat pendapatan menentukan jenis dan jumlah pangan yang akan dibeli serta

    seberapa besar proporsi dari pendapatan yang akan dikeluarkan untuk membeli pangan.

    aya beli atau kemampuan keluarga untuk membeli pangan dipengaruhi oleh pendapatan

    keluarga dan harga pangan itu sendiri. erubahan pendapatan secara langsung dapat

    mempengaruhi perubahan konsumsi pangan keluarga. Meningkatnya pendapatan berarti

    memperbesar peluang untuk membeli pangan dengan kualitas dan kuantitas yang lebih

    baik. +ebaliknya, penurunan dalam hal kualitas dan kuantitas pangan yang hendak dibeli.

    etidak cukupan persediaan pangan keluarga menunjukkkan adanya kerawanan

    pangan keluarga ($ouse0old Food Insecurity, yang berarti kemampuan keluarga untuk

    membeli pangan keluarga untuk memenuhi pangan, baik jumlah maupun mutu gi/inya bagi

    seluruh keluarga belum terpenuhi #+oekirman, (444$.

    2.1.$. Penge!"a#an Pangan %e!"a#ga

    asil +!+2N3+ #1996"199$ menunjukkan pengeluaran bagi keluarga miskin

    berkisar 64"4; dari pendapatan dan bagi keluarga mampu berkisar antara (4 "59;. al ini

    sesuai dengan hukum 2ngel, pada saat terjadinya peningkatan pendapatan, konsumen8

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    5/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan atau

    pembuatan makanan dan minuman #epkes, (44*$.

    onsumsi pangan merupakan in'ormasi tentang jenis dan jumlah pangan yang

    dikonsumsi #dimakan$ atau diminum seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu.

    >enis dan jumlah pangan merupakan in'ormasi yang penting dalam menghitung jumlah /at

    gi/i yang dikonsumsi #ardinsyah, 199*$.

    +ecara umum, 'aktor 'aktor yang mempengaruhi konsumsi pangan adalah 'aktor 

    ekonomi dan harga dimana keadaan ekonomi keluarga relati' mudah diukur dan

    berpengaruh besar pada konsumsi pangan, terutama pada golongan miskin, selain

    pendapatan, 'aktor ekonomi yang mempengaruhi konsumsi pangan adalah harga pangan

    dan non pangan. arga pangan yang tinggi menyebabkan berkurangnya daya beli yang

    berarti pendapatan riil berkurang. eadaan ini menyebabkan konsumsi pangan berkurangsedangkan 'aktor sosio"budaya dan religi yaitu aspek sosial budaya berarti 'ungsi pangan

    dalam masyarakat yang berkembang sesuai dengan keadaaan lingkungan, agama, adat,

    kebiasaan dan pendidikan masyarakat tersebut. ebudayaan suatu masyarakat mempunyai

    kekuatan yang berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan yang digunakan untuk

    dikonsumsi. ebudayaan mempengaruhi seseorang dalam konsumsi pangan yang

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    6/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    2.1.*. Stat"s gi+i Ana% Ba!ita

    +upariasa (441 status gi/i merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam

    bentuk &ariabel tertentu, atau perwujudan nutriture dalam bentuk &ariabel tertentu. Menurut

    Mc 0areen dalam erg #191$, memberikan batasan gi/i atau nutrisi sebagai suatu proses

    dimana mahluk hidup meman'aatkan makanan untuk keperluan pemeliharaan 'ungsi organ

    tubuh, pertumbuhan dan penghasil energi. Man'aat makanan diperoleh melalui proses

    pencernaan, penyerapan, transport dalam tubuh, penyimpanan, metabolisme dan

    membuang sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh.

    Menurut +iswono #(44($, status gi/i seseorang sangat dipengaruhi oleh banyak

    'aktor antara lain tingkat pendapatan, pengetahuan gi/i dan budaya setempat. %ingginya

    pendapatan tidak diimbangi dengan pengetahuan gi/i yang cukup, akan menyebabkan

    seseorang menjadi konsumti' dalam pola makan sehari hari. apat dipastikan bahwapemilihan suatu bahan makanan lebih didasarkan pada pertimbangan selera ketimbang gi/i.

    +edangkan menurut @drus dan usnanto #1994$, keadaan gi/i adalah akibat dari

    keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan /at gi/i serta penggunaan /at gi/i tersebut.

    +edangkan status gi/i adalah ekspresi dari keseimbangan dalam bentuk &ariabel &ariabel

    tertentu status gi/i adalah keadaan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    7/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    mengenai ketahanan dan kerentanan pangan dan gi/i seperti yang tercantum dalamerangka onsep etahanan angan dan Di/i.

    i @ndonesia, !ndang"undang No. 7 tahun 1996 tentang angan, bahwa etahanan

    angan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari

    tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan

    terjangkau. +ebagaimana ?@3 (445, ?+C3 dibuat berdasarkan tiga pilar ketahanan pangan:

    #i$ %ete#seiaan pangan #ii$ a%ses te#haap pangan dan #iii$ peman/aatan pangan.

    Kete#seiaan pangan adalah te#seian0a pangan sea#a /isi% di daerah, yang

    diperoleh baik dari hasil produksi domestik, impor8perdagangan maupun bantuan pangan.

    etersediaan pangan ditentukan dari produksi domestik, masuknya pangan melalui

    mekanisme pasar, stok pangan yang dimiliki pedagang dan pemerintah, serta bantuan

    pangan baik dari pemerintah maupun dari badan bantuan pangan. etersediaan pangandapat dihitung pada tingkat nasional, pro&insi, kabupaten atau tingkat masyarakat.

    A%ses Pangan adalah %emamp"an #"mah tangga "nt"% mempe#'!eh cukup

    pangan, baik yang berasal dari produksi sendiri, pembelian, barter, hadiah, pinjaman dan

    bantuan pangan maupun kombinasi diantara kelimanya. etersediaan pangan di suatu

    daerah mungkin mencukupi, akan tetapi tidak semua rumah tangga memiliki akses yang

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    8/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    erangka konsep ketahanan pangan mempertimbangkan ketersediaan pangan,akses terhadap pangan dan peman'aatan pangan sebagai aspek"aspek utama penopang

    ketahanan pangan serta menghubungkan aspek"aspek tersebut dengan kepemilikan aset

    rumah tangga, strategi penghidupan, dan lingkungan politik, sosial, kelembagaan dan

    ekonomi. engan kata lain, status ketahanan pangan suatu rumah tangga, atau indi&idu

    ditentukan oleh interaksi dari 'aktor lingkungan pertanian #agro5en1ironmental $, sosial

    ekonomi dan biologi dan bahkan 'aktor politik.

    2.1..1. Ketahanan -i+iKetahanan gi+i di de'inisikan sebagai -akses 'isik, ekonomi, lingkungan dan sosial

    terhadap asupan makanan seimbang, air layak minum, kesehatan lingkungan, pelayanan

    kesehatan dasar dan pendidikan dasarB. @ni berarti bahwa ketahanan gi/i membutuhkan

    kombinasi dari komponen makanan dan non"makanan.

    etahanan gi/i yang ditunjukkan oleh status gi/i merupakan tujuan akhir dari

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    9/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    erawanan pangan adalah suatu kondisi ketidakcukupan pangan yang dialamidaerah, masyarakat atau rumah tangga pada waktu tertentu untuk memenuhi standar 

    kebutuhan 'isiologis bagi pertumbuhan dan kesehatan masyarakat. erawanan pangan

    dapat bersi'at kronis atau sementara8transien.

    Ke#awanan pangan %#'nis, 0ait" etidakmampuan jangka panjang atau yang terus

    menerus untuk memenuhi kebutuhan pangan minimum atau dapat juga dide'inisikan awan

    angan kronis adalah ketidakmampuan rumah tangga untuk memenuhi standar minimum

    kebutuhan pangan anggotanya pada periode yang lama karena keterbatasan kepemilikan

    lahan, asset produkti' dan kekurangan pendapatan.eadaan ini biasanya terkait dengan

    'aktor strukural, yang tidak dapat berubah dengan cepat, seperti iklim setempat, jenis tanah,

    sistem pemerintah daerah, kepemilikan lahan, hubungan antar etnis, tingkat pendidikan, dll.

    Ke#awanan Pangan Sementa#a T#ansit'#0 /'' inse"#it05, 0ait"etidakmampuan jangka pendek atau sementara untuk memenuhi kebutuhan pangan

    minimum. eadaan ini biasanya terkait dengan 'aktor dinamis yang berubah dengan cepat

    seperti penyakit in'eksi, bencana alam, pengungsian, berubahnya 'ungsi pasar, tingkat

    besarnya hutang, perpindahan penduduk #migrasi$ dll. erawanan pangan sementara yang

    terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan menurunnya kualitas penghidupan rumah

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    10/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    2. Ini%at'# 6S7Aerawanan pangan merupakan isu multi"dimensional yang memerlukan analisis dari

    berbagai parameter tidak hanya produksi dan ketersediaan pangan saja. Meskipun tidak ada

    cara spesi'ik untuk mengukur ketahanan pangan, kompleksitas ketahanan pangan dapat

    disederhanakan dengan menitikberatkan pada tiga dimensi yang berbeda namun saling

    berkaitan yaitu ketersediaan pangan, akses pangan oleh rumah tangga dan peman'aatan

    pangan oleh indi&idu.

    endekatan ?+C3 #Food Security and -ulnerability tlas$ adalah untuk menganalisis tingkat

    ketahanan pangan berdasarkan indikator yang telah terseleksi melalui penyusunan indeks

    tingkat ketahanan pangan pada masing"masing indikator.

    @ndikator yang dipilih dalam ?+C3 ini berkaitan dengan tiga pilar ketahanan pangan

    tersebut berdasarkan konsepsi erangka onsep etahanan angan dan Di/i. emilihanindikator juga tergantung pada ketersediaan data pada tingkat kabupaten. @ndikator yang

    digunakan dalam ?+C3 terdiri dari 1) indikator teripilih untuk selanjutnya digunakan 9

    indikator kerawanan pangan kronis dan * indikator kerawanan pangan sementara8transien.

    >enis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari +, %N(,

    inas ertanian, inas esehatan abupaten, dan inas 8instansi terkait lainnya.

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    11/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    a. K'nsep Ketahanan Pangan

    etahanan pangan diartikan sebagai akses setiap rumah tangga atau indi&idu untuk

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    12/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    dan memenuhi syarat gi/i bagi masyarakat miskin, rendahnya kemampuan daya beli,masih rentannya stabilitas ketersediaan pangan secara merata dan harga yang

    terjangkau, masih ketergantungan yang tinggi terhadap makanan pokok beras,

    kurangnya di&ersi'ikasi pangan, belum e'isiensiennya proses produksi pangan serta

    rendahnya harga jual yang diterima petani, masih ketergantungan terhadap import

    pangan.

    ata yang digunakan MDs dalam indikator kelaparan, hampir dua"pertiga dari

    penduduk @ndonesia masih berada di bawah asupan kalori sebanyak (144 kalori

    perkapita8hari. al ini menunjukan bahwa permasalahan kecukupan kalori, di samping

    menjadi permasalahan masyarakat miskin, ternyata juga dialami oleh kelompok

    masyarakat lainnya yang berpendapatan tidak jauh di atas garis kemiskinan.

     . Ketahanan Pangan an em'%#asi.

    +esungguhnya ruh dari program ketahanan pangan adalah ketersediaan dan

    aksesibilitas masyarakat terhadap bahan pangan secara adil dan merata. etersediaan

    mengandung nilai semangat produkti'itas, adapun aksesibilitas mencakup bagaimana

    pemenuhan hak asasi serta keterjangkauan termasuk dayabeli seluruh rakyat akan

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    13/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    (global $ menuntut adanya kondisi saling ketergantungan # interdependency antara lokal"global, traditional"modern, desa"kota, rakyat"pemerintah, pertumbuhan"pemerataan,

    serta antar lembaga sesuai 'ungsinya. emandirian dengan demikian adalah paham pro"

    akti' dan bukan reakti' atau de'ensi'.

    emandirian ketahanan pangan dalam era globalisasi hanya dapat diwujudkan

    tatkala paradigma pembangunan yang dikembangkan baik di pusat maupun di daerah

    mampu memadukan antara tuntutan global dengan pemberdayaan masyarakat. i

    sinilah 'ungsi dan peran demokratisasi ekonomi"politik dan sosial pada semua tingkatan

    pemerintahan dan lembaga masyarakat menjadi sangat penting apakah arus globalisasi

    ini merupakan peluang untuk menjadi suatu kekuatan atau ancaman.

    2.2. TEORI ASAR -IS2.2.1. Sistem In/'#masi -e'g#a/is SI-5

    +@D atau yang dikenal sebagai Deographic @n'ormation +ystem #D@+$ akhir"akhir ini

    mengalami perkembangan yang berarti seiring kemajuan teknologi in'ormasi. engan +@D

    kita akan dimudahkan dalam melihat 'enomena kebumian dengan perspekti' yang lebih

    baik. +@D mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan penayangan data

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    14/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    +edangkan +istem @n'ormasi Deogra'is otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. +umber data digital dapat berupa citra

    satelit atau 'oto udara digital serta 'oto udara yang terdigitasi. omponen utama +istem

    @n'ormasi Deogra'is dapat dibagi ke dalam empat komponen, yaitu: perangkat keras

    #digiti/er, scanner, Fentral rocesing !nit#F!$, harddisk, dan lain"lain$, perangkat lunak

    #3rcCiew, @drisi, 3F8@N?, @0A@+, Map@n'o, dan lain"lain$, organisasi #manajemen$ dan

    pemakai #user$.

    ombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan menentukan

    kesuksesan suatu proyek pengembangan +istem @n'ormasi Deogra'is. alam +istem

    @n'ormasi Deogra'is, dikenal dua jenis data data spasial, yaitu raster dan &ektor . ata raster 

    ialah segala macam data citra digital, seperti 'oto dari kamera dijital atau data hasil

    scansebuah peta, yang memiliki satuan unit piEel. >enis data ini, terutama yang diambil daricitra satelit atau 'oto udara, lebih cenderung disukai karena apa yang pengguna lihat

    merupakan keadaan sesungguhnya dari lokasi tersebut pada tanggal citra diambil. Namun

    perlu diingat, tidak sembarang citra digital dari 'oto udara atau citra satelit dapat dikatakan

    sebagai data spasial raster. Fitra tersebut perlu ditambahkan in'ormasi tambahan #registrasi$

    berupa koordinat bumi yamg mewakili suatu piEel. iasanya diperlukan tiga titik yang

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    15/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    dengan data spasial yang telah ada. +ebagai ilustrasi, suatu data &ektor polygonhanyadapat menunjukkan pencakupan dari suatu propinsi, oleh karena itu diperlukan data atribut

    yang dapat memberitahukan in'ormasi tambahan seperti populasi penduduk di propinsi

    tersebut.

    ata spasial dan data atribut tersebut kemudian disatukan menjadi suatu layer.

    0ayerinilah yang menjadi masukan utama dalam tools+istem @n'ormasi Deogra'is untuk

    menampilkan peta dijital. +uatu layer dapat ditampilkan dengan layerlain dalam suatu peta

    dijital dengan prinsip tumpang tindih #layer atas akan menutupi layer bawah$. engan kata

    lain, apabila terdapat dua layerdalam satu koordinat, dimana layerpertama berupa

    polygondengan luas yang lebih kecil daripada layerkedua yang juga berupa polygon, maka

    layerkedua akan benar"benar menutupi layerpertama apabila diletakan di atas layerpertama.

    +ebaliknya, layerpertama akan terlihat sebagai bagian dari layerkedua apabila layer pertama diletakan di atas layer kedua.

    2.2.2. S")sistem Utama SI-

    +@D terdiri dari empat subsistem utama :

    1. +ub"sistem Masukan

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    16/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    1. rang, yang menjalankan sistem meliputi mengoperasikan, mengembangkanbahkan memperoleh man'aat dari sistem.

    (. 3plikasi, kumpulan prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi

    in'ormasi.). ata, data yang digunakan dalam +@D dapat berupa data gra'is8spasial berupa peta,

    'oto udara, citra satelit. an data atribut, yaitu data sensus penduduk, catatan sur&ei,

    statistik lainnya. +@D juga dikenal adanya basisdata spasial.*. +o'tware, program komputer yang dibuat khusus dan memiliki kemampuan

    pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan data spasial.5. ardware, berupa seperangkat komputer yang dapat mendukung pengoperasian

    perangkat lunak yang dipergunakan. %ermasuk didalamnya scanner, digiti/er, D+,

    printer dan plotter. #>ohn 2. armon, +te&en >. 3nderson. (44)$

    2.2.4. 8et'e Pemetaan igita! Be#)asis -IS

    +istem @n'ormasi Deogra'is #+@D$ adalah teknologi baru yang dapat digunakan

    sebagai alat untuk menganalisis dan mentrans'er data kebumian.Menurut urrough

    #ulbahri, 1996$, sistem in'ormasi geogra'is adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk

    mengumpulkan, menyimpan, mendapatkan kembali, mentrans'ormasi, dan menayangkan

    k b li d t k d i d i t t k t j t t t k t l i +@D

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    17/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    berikut ditunjukkan komponen"komponen tersebut dan hubungannya satu dengan yang lain.%erlihat dengan jelas bahwa kelima komponen tersebut adalah ata, Methods #metode$,

    eople #sumber daya manusia$, ardware #perangkat keras system komputer$, dan

    +o'tware #perangkat lunak$

    -am)a# 2. 1 -am)a# K'mp'nen Sistem In/'#masi -e'g#a/is

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    18/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    ?eature peta ini disajikan dengan sekumpulan elemen gra'ik seperti titik, garis dan area.eta menyampaikanin'ormasi tentang lokasi unsur 8 obyek alam buatan manusia,

    karakteristik unsur dan hubungan keruangan dengan unsur yang lainnya.

    ata peta digital merupakan 'eature peta yang disimpan dalam besaran"besaran

    numeris dan angka"angka koordinat. >adi data yang disajikan tidak lagi berupa lembaran"

    lembaran peta tetapi sudah dalam bentuk digital. ata geogra'is sebagai data keruangan

    #spatial data$ dapat disajikan baik sebagai titik #point$, garis #line$, ataupun bidang #area$.

    %itik digunakan untuk menunjukkan posisi atau lokasi kenampakkan geogra'is, seperti

    misalnya lokasi rumah sakit, lokasi sumur minyak, dan sebagainya. Daris yang merupakan

    kumpulan titik"titik, dapat digunakan untuk menyajikan jalan aspal antar kota, sungai, garis

    pantai, dan lain sebagainya. +edangkan bidang yang merupakan daerah yang tertutup

    #terbatasi$ garis dapat digunakan untuk menggambarkan suatu wilayah, waduk, danau, dansebagainya. idang ini sering disajikan dalam bentuk poligon, yaitu kumpulan penggalan

    #segmen$ garis yang tertutup.

    engan dukungan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, maka data tersebut

    dapat diolah dan dimanipulasi untuk berbagai kebutuhan dalam D@+. al ini tentunya dapat

    dilakukan karena data dalam bentuk digital bersi'at 'leksibel dan mudah diperbaharui.

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    19/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    spasial atau data bergeore'erensi.alam hal inilah keberadaan peta digital menjadisangat esensial bagi system ini.

    enyediaan peta digital untuk penerapan sistem in'ormasi geogra'ik memerlukan

    pengetahuan dan pengalaman yang memadai agar dapat menghasilkan peta

    berkualitas baik. asis administrasi terkecil yang akan dikembangkan pada sistem ini

    adalah abupaten.

    c. ata %abular 

    Gang dimaksud dengan data tabular adalah data"data yang berupa teks, angka,

    ataupun biner yang disimpan dalam bentuk tabel"tabel.%erdapat ( #dua$ jenis data

    tabular yang dimaksud, yaitu data tabular yang terikat dengan objek dalam peta dan

    yang tidak terikat.

    ata tabular yang terikat dengan objek di dalam peta digital umumnya berupa data"data yang melengkapi #atribut$ objek tersebut. +ebagai contoh adalah data

    demogra'i yang terikat dengan objek wilayah administrasi, data nama, alamat, dan

    keadaan interior8eksterior bangunan yang terikat dengan objek bangunan, data nama

    dan panjang yang terikat dengan objek jalan, dan masih banyak lagi lainnya. ata"

    data tersebut disimpan dalam sebuah sistem basis data yang sama dengan yang

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    20/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    • 3nalisis +pasial

    •  3nalisis %abular

    •  3nalisis numeris

    •  3nalisis +tatistik

    •  3nalisis %ekstual

    engan menggunakan 'ungsi analisis ini maka pengguna akan dapat dengan mudah

    menemukan kembali catatan yang diinginkan, atau mengelompokkan data"data.

    g. utput

    eluaran dari proses analisis"analisis yang telah disebutkan sebelumnya adalah

    berupa in'ormasi"in'ormasi yang diinginkan oleh pengguna. @n'ormasi tersebut

    disajikan dalam berbagai bentuk yaitu peta tematik, tabel, dan gra'ik.

    2.3. TINJAUAN KEBIJAKAN

    2.3.1. UNAN-9UNAN- REPUB:IK INONESIA NO8OR 1* TA;UN 2

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    21/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    3. :ing%"p pengat"#an Pen0e!engga#aan Pangan me!ip"ti>a. erencanaan anganHb. etersediaan anganHc. eterjangkauan anganHd. onsumsi angan dan Di/iHe. eamanan anganH'. 0abel dan iklan anganH

    g. engawasanHh. +istem in'ormasi anganHi. enelitian dan pengembangan anganH j. elembagaan anganHk. eran serta masyarakatH danl. enyidikan.

    A. PEREN?ANAAN

    erencanaan angan dilakukan untuk merancang enyelenggaraan angan ke arah

    edaulatan angan, emandirian angan, dan etahanan angan. erencanaan angan

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    22/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    +tabilisasi pasokan dan harga angan okokHh. eamanan anganH

    i. enelitian dan pengembangan anganH

     j. ebutuhan dan diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang anganH

    elembagaan anganH dan tingkat pendapatan etani, Nelayan, embudi aya

    @kan, dan elaku !saha angan.

    B. KETERSEIAAN PAN-AN

    roduksi angan dalam negeri dilakukan dengan:

    a. Mengembangkan roduksi angan yang bertumpu pada sumber daya,

    kelembagaan, dan budaya lokalH

    b. Mengembangkan e'isiensi sistem usaha anganH

    b. Mengembangkan sarana, prasarana, dan teknologi untuk produksi,penanganan

    pascapanen, pengolahan, dan penyimpanan anganH

    c. Membangun, merehabilitasi, dan mengembangkan prasarana roduksi anganH

    d. Mempertahankan dan mengembangkan lahan produkti'H dan

    e. Membangun kawasan sentra roduksi angan.

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    23/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    c. engembangan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam pola konsumsiangan yang beragam, bergi/i seimbang, bermutu, dan aman.

    E. KEA8ANAN PAN-AN

    enyelenggaraan eamanan angan dilakukan melalui:

    a. +anitasi panganH

    b. engaturan terhadap bahan tambahan panganH

    c. engaturan terhadap pangan produk rekayasa genetikH

    d. engaturan terhadap iradiasi panganH

    e. enetapan standar kemasan panganH

    '. emberian jaminan keamanan pangan dan mutu panganH dan

    g. >aminan produk halal bagi yang dipersyaratkan.

    6. :ABE: AN IK:AN PAN-AN

    emberian label angan bertujuan untuk memberikan in'ormasi yang benar dan

     jelas kepada masyarakat tentang setiap produk angan yang dikemas sebelum membeli

    dan8atau mengonsumsi angan. @n'ormasi terkait dengan asal, keamanan, mutu,

    k d Di i d k l i di l k l b l di d l

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    24/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    ;. SISTE8 IN6OR8ASI PAN-AN

    +istem in'ormasi angan mencakup pengumpulan, pengolahan, penganalisisan,

    penyimpanan, dan penyajian serta penyebaran data dan in'ormasi tentang angan yang

    diselenggarakan oleh pusat data dan in'ormasi angan. usat data dan in'ormasi angan

    wajib melakukan pemutakhiran data dan in'ormasi. usat data dan in'ormasi angan

    menyediakan data dan in'ormasi paling sedikit mengenai:

    a. >enis produk anganH

    b. Neraca anganH

    c. 0etak, luas wilayah, dan kawasan roduksi anganH

    d. ermintaan pasarH

    e. eluang dan tantangan pasarH

    '. roduksiH

    g. argaH

    h. onsumsiH

    i. +tatus Di/i

     j. 2kspor dan imporH

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    25/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    c. Merekayasa ino&asi teknologi dan kelembagaan sistem budi daya tanaman, hewan,dan ikan sebagai sumber angan yang dapat meningkatkan produkti&itas,

    e'isiensi, dan daya saing, serta melestarikan keanekaragaman hayatiH

    d. Merekayasa ino&asi teknologi dan kelembagaan pascapanen, pengolahan, dan

    pemasaran hasil untuk mengembangkan produk angan lahan berbasis angan

    0okal, peningkatan nilai tambah, pengembangan bisnis angan dan

    pengayaan komposisi kandungan Di/i angan yang aman dikonsumsiH

    e. Menciptakan produk angan 0okal yang dapat menyubstitusi angan okok

    dengan memperhatikan kesesuaian kandungan &itamin dan /at lain di dalamnyaH

    '. Mengoptimalkan peman'aatan sumber daya lahan, air, iklim, dan genetik guna

    mempertahankan dan meningkatkan kapasitas roduksi angan nabati dan hewani

    secara nasionalH dang. Menghasilkan rekomendasi kebijakan pembangunan angan.

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    26/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    :. PENIIKAN

    +elain pejabat polisi negara epublik @ndonesia, pejabat pegawai negeri sipil tertentu

    yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang angan diberi wewenang khusus

    sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan dalam tindak pidana di bidang angan sesuai

    dengan ketentuan peraturan perundang"undangan di bidang ukum 3cara idana.

    8. KETENTUAN PIANA

    elaku !saha angan yang dengan sengaja menimbun atau menyimpan melebihi

     jumlah maksimal sebagaimana dimaksud dalam asal 5) dengan maksud untuk

    memperoleh keuntungan yang mengakibatkan harga angan okok menjadi mahal

    atau melambung tinggi dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 #tujuh$ tahun atau

    denda paling banyak p144.444.444.444,44 #seratus miliar rupiah$.

    2.3.2. PERATURAN PE8ERINTA; NO8OR 1( TA;UN 2

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    27/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    !ndang"!ndang Nomor 1 %ahun (41( tentang angan mengamanatkan perlunyapengaturan lebih lanjut dengan eraturan emerintah untuk beberapa hal penting,

    diantaranya Fadangan angan emerintah dan cadangan angan emerintah aerah,

    enganekaragaman angan dan perbaikan Di/i masyarakat, kesiapsiagaan risis angan

    dan penanggulangan risis angan, istribusi angan, erdagangan angan, dan bantuan

    angan, pengawasan, +istem @n'ormasi angan dan Di/i, dan peran serta masyarakat.

    Fadangan angan Nasional merupakan salah satu komponen penting dalam

    penyediaan angan. Fadangan angan Nasional terdiri atas Fadangan angan

    emerintah, Fadangan angan emerintah ro&insi, Fadangan angan emerintah

    abupaten8ota, Fadangan angan emerintah esa, dan cadangan angan masyarakat.

    engadaan, pengelolaan, dan penyaluran Fadangan angan emerintah sebagai salah

    satu upaya penting untuk mewujudkan keterjangkauan angan baik dari aspek 'isik maupunekonomi. enyaluran Fadangan angan emerintah dilakukan untuk menanggulangi

    kekurangan angan, gejolak harga angan, bencana alam, bencana sosial, dan8atau

    keadaan darurat.

    >enis angan okok %ertentu ditetapkan oleh residen sebagai Fadangan angan

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    28/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    pekarangan, penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah di bidang angan, danpengembangan industri angan berbasis angan 0okal.

    alam mewujudkan konsumsi angan yang beragam, bergi/i seimbang, dan

    aman, emerintah mengupayakan terwujudnya perbaikan +tatus Di/i masyarakat. alam

    hal terjadi kekurangan atau penurunan +tatus Di/i masyarakat, emerintah menetapkan

    kebijakan untuk perbaikan atau pengayaan Di/i angan tertentu yang diedarkan.

    enentuan jenis angan yang akan diperkaya nutrisinya dilakukan berdasarkan kajian.

    emerintah dan emerintah aerah berkewajiban melakukan penanggulangan risis

    angan. enanggulangan risis angan tersebut meliputi kegiatan pengadaan,

    pengelolaan, dan penyaluran Fadangan angan emerintah dan cadangan angan

    emerintah aerah, mobilisasi cadangan angan masyarakat, menggerakkan partisipasi

    masyarakat, dan8atau menerapkan teknologi untuk mengatasi risis angan danpencemaran lingkungan.

    eterjangkauan angan antara lain ditentukan oleh kinerja istribusi angan,

    perdagangan angan, dan bantuan angan. istribusi angan dilakukan melalui

    pengembangan sistem istribusi angan yang menjangkau seluruh wilayah Negara

    esatuan epublik @ndonesia secara e'ekti' dan e'isien, pengelolaan sistem istribusi

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    29/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    kepentingan etahanan angan lainnya. eran serta tersebut dilakukan antara lain dalamhal melaksanakan produksi, istribusi angan dan perdagangan angan,

    menyelenggarakan cadangan angan, dan melakukan pencegahan dan

    penanggulangan masalah angan.

    2.3.3. PERATURAN AERA; NO8ER $ TA;UN 2

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    30/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    N' Keamatan Pe#%'taan CPe#esaan

    esaC Ke!"#ahan

    erdesaan

    esa Furahsuri

    esaembangsari

    esa ategalan

    esa atemon

    esa +emambung

    esa+umberanyar 

    esa Aringinanom

    * 3ND3N

    erkotaan

    esa apongan

    esaesambirampak

    erdesaan

    esa Furahcotok

    esa Debangan

    esa andangesa 0andangan

    esa eleyan

    esa okaan

    esa +eletreng

    esa Aonokoyo

    5 3N>@ esa anji 0or 

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    31/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    N' Keamatan Pe#%'taan CPe#esaan

    esaC Ke!"#ahan

    esa +umberargo

    esa %aman

    esa %amankursi

    esa %amansari

    3+2M3D!+

    erkotaan

    esa 3sembagus

    esa 3war"awar 

    esa Dudangesa erante

    esa %rigonco

    erdesaan

    esa antal

    esa edung 0o

    esa ertosari

    esa Mojosari

    esa Aringinanom

    9 3NG!D0!D!erkotaan

    esa anyuglugur 

    esa alianget

    erdesaan

    esa alisari

    esa 0ubawang

    esa +elobanteng

    esa %elempong

    esa %epos

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    32/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    N' Keamatan Pe#%'taan CPe#esaan

    esaC Ke!"#ahan

    1) 2N@%

    erkotaan

    esa alung

    esa endit

    esa latangan

    erdesaan

    esa ugemn

    esa ukusan

    esa ajekwesi

    esa %ambak !kir 1* M3ND33N

    erkotaan

    esa Mangaran

    esa %anjungDlugur 

    esa %anjungamal

    erdesaan

    esa +emiring

    esa %anjung

    ecinanesa %erbungan

    15 M03N@ND3N

    erkotaan

    esa Mladinganulon

    esa +elomukti

    esa +umber  inang

    esa 30as anyur 

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    33/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    a. Mengembangkan pusat desa mulai dari tingkat dusun sampai pusatdesa secara berhirarki yang meliputi:

    1. embentukan pusat pelayanan permukiman perdesaan pada tingkat dusun

    terutama pada permukiman perdesaan yang berbentuk cluster , yaitu esa alimas

    dan >atisari di ecamatan 3rjasa dan esa atemon di ecamatan >atibanteng.H

    (. engembangan pusat kawasan perdesaan secara mandiri terutama di esa

    +emiring dan %anjung ecinan di ecamatan Mangaran, erdesaan Delung dan

    uwet di ecamatan anarukan, erdesaan 3ngel dan umbangsari di ecamatan

    >angkarH

    ). engembangan kawasan perdesaan potensial secara ekonomi melalui desa

    pusat pertumbuhan di esa +eletreng, Aonokoyo dan andangan di ecamatan

    aponganH serta*. Meningkatkan interaksi antara pusat kegiatan perdesaan dan perkotaan

    secara berjenjang.

    b. engembangan kawasan perdesaan sesuai potensi masing"masing

    kawasan yang dihubungkan dengan pusat kegiatan pada setiap kawasan perdesaan

    yang meliputi:

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    34/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    7. engembangan kawasan pedesaan sentral hasil nelayan di esa+umberanyar ecamatan anyuputih, esa latakan ecamatan endit, esa

    esisir ecamatan esaukiH

    . engembangan kawasan pedesaan sentra hasil kerajinan yaiitu:

    anyaman bambu di ecamatan +umbermalang, kerajinan kerang di ecamatan

    anarukan, sabut kelapa di ecamatan anyuputih, serta gerabah di ecamatan

    ungatanH

    9. engembangan kawasan pedesaan sentra hasil industri genteng di

    kecamatan +itubondo.

    c. engembangan produk unggulan perdesaan yang

    meliputi:

    1. engembangan kawasan perdesaan yang berpotensi sebagai pusat sentra produksitembakau, kelapa, tebu, kopi robusta dan arabika, hasil nelayan, dan sentra hasil

    kerajinan industri rakyatH

    (. engembangan 'ungsi kawasan perdesaan sesuai potensi wilayah, yakni perdesaan

    terletak di kawasan pegunungan untuk hutan lindung, hutan produksi, hutan rakyat,

    hutan desa, perkebunan dan hortikultura, perdesaan di dataran rendah untuk

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    35/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    5. engembangan kawasan agropolitan diarahkan ke awasan @jien +egitiga2mas.

    " P"sat Kegiatan Pe#%'taan

    usat kegiatan perkotaan di abupaten +itubondo ditentukan oleh pelayanan

    kegiatan perkotaan dalam skala regional dan perkotaan yang secara langsung

    mempengaruhi sistem perkotaan di abupaten +itubondo :

    1. P"sat Kegiatan :'%a! PK:5 berada di erkotaan +itubondo.

    (. P"sat Kegiatan :'%a! 0ang ip#'m'si%an PK:p5  berada di erkotaan esuki dan

     3sembagus.

    ). P"sat Pe!a0anan Kawasan PPK5  berada di perkotaan anyuglugur, +uboh,

    Mlandingan, ungatan, >atibanteng, +umbermalang, endit, anarukan, Mangaran,

    anji, 3rjasa, apongan, >angkar, anyuputih.

    +esuai dengan besaran perkotaan masing"masing, maka hirarki perkotaan di

    abupaten +itubondo adalah:

    • awasan erkotaan ecil adalah +itubondo, anarukan, anji, apongan, esuki dan

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    36/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    5. erikanan 0aut.6. egiatan Militer.

     3dapun kegiatan utama yang diarahkan untuk dikembangkan di A %imur adalah :

    1. engembangan kegiatan pelayanan umumH

    (. engembangan ehutananH

    ). engembangan kegiatan budidaya rumput lautH

    *. engembangan kegiatan industri pembuatan kapal kayuH

    5. engembangan pusat perikanan tangkapH

    . Ailayah %engah abupaten +itubondo dengan pusat di +itubondo, meliputi ecamatan

    endit, anarukan, +itubondo, Mangaran, anji, dan apongan. arakter wilayah

    tengah ini lebih didominasi pada pengembangan wilayah perkotaan mengingat wilayah

    ini sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan8jasa abupaten +itubondo.

    ?ungsi erkotaan ada A ini adalah :

    1. usat pemerintahan kabupatenH

    (. erdagangan dan >asaH

    ). @ndustriH

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    37/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    1. usat pemerintahan kecamatan(. ariwisata

    ). @ndustri engolahan asil @kan.

    *. erikanan 0aut.

    5. @ndustri apal.

    6. ehutanan.

    7. ertanian

     3dapun kegiatan utama yang diarahkan untuk dikembangkan di A arat adalah :

    1. engembangan kegiatan pariwisata alam pantai dan sarana8prasarana

    penunjangnya di asir utihH

    (. engembangan kegiatan industri pengolahan hasil perikananH

    ). engembangan perikanan lautH

    *. engembangan kehutanan.

    5. engembangan kegiatan pertanian dan perkebunan #tembakau, kopi dan tanaman

    holtikultura$

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    38/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    anyuwangi melalui robolinggo"Mlandingan #3+ abupaten +itubondo8inor$"uduan"anarukan"+itubondo"ajulmati #3+ abupaten anyuwangi, etapang"

    anyuwangi$.

    3. Ja!an K'!e%t'# P#ime# 

    encana pengembangan jalan olektor primer ini di abupaten +itubondo adalah :

    a. uas >alan yang menghubungkan uduan I ondowosoH

    b. uas >alan yang menghubungkan +itubondo I ondowoso melalui anji.

    c. encana ruas jalan lingkar utara perkotaan +itubondo dan

    d. encana ruas jalan lingkar selatan perkotaan +itubondo.

    4. Ja!an :'%a! P#ime# 

     3rahan pengembangan jalan lokal primer yang termasuk status jalan kabupaten di

    abupaten +itubondo dan pengelolaannya menjadi wewenang emerintah

    abupaten +itubondo adalah :

    a. >aringan jalan yang menuju obyek wisata uncak engganis dengan

    melewati desa"desa ulangan, alisari, ulorejo dan aderan di ecamatan

    +umbermalang.

    b. >aringan jalan yang menuju obyek wisata air %erjun +etanjak yang melalui

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    39/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    1. arahan penghidupan kembali jalur kereta api yang sudah ada di abupaten+itubondo. pengembangan jalur perkeretaapian, pengembangan prasarana

    transportasi kereta api untuk keperluan penyelenggaraan terminal barang dan

    penumpang, serta konser&asi rel mati.

    (. pengembangan jalur perkeretaapian meliputi arahan pengembangan dimana

    transportasi kereta api digunakan untuk melayani pergerakan yang menghubungkan

    antara anarukan"ondowoso"alisat">ember .

    ). encana pengembangan prasarana jalur perkeretaapian di abupaten +itubondo

    berupa re&italisasi jalur.

    *. embukaan kembali jaringan kereta api di wilayah abupaten +itubondo

    dimungkinkan kembali jika semua 'asilitas yang mendukung sistem transportasi ini

    telah tersedia diantaranya perbaikan rel, stasiun kereta api dan persimpangan antara

     jalan rel dengan jalan raya.

    . Renana Pe!a)"han

    encana pengembangan prasarana transportasi laut meliputi :

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    40/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    c. engembangan pelabuhan penyebrangan >angkar untukmeningkatkan pergerakan ekonomi, khususnya untuk kegiatan perangkutan dan

    barang dari8ke kawasan ulau Madura.

    #($ encana pengembangan pelabuhan khusus dilaksanakan sesuai dengan

    kebutuhan dengan mengikuti rencana tata ruang

    e. Renana Pengem)angan Sistem Ja#ingan P#asa#ana Ene#gi

    engembangan8peningkatan jaringan distribusi tegangan menengah ke pusat kegiatan

    'ungsional #pusat kecamatan, pusat desa, pusat kegiatan industri rakyat, dsb$.

    1. engembangan gudang bahan bakar batubara 0%! aiton di ecamatan

    anyuglugur.

    (. engembangan 0%! aiton sebagai pembangkit listrik yang melayani wilayah

    >awa"ali.

    ). eningkatan jaringan distribusi pada lingkungan pemukiman baru di kawasan

    perwilayahan.

    *. eningkatan gardu pendistribusian listrik pada kawasan yang diproritaskan.

    5. engembangan rioritas di ecamatan 3rjasa di kawasan ayu Mas untuk

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    41/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    1. engembangan 'asilitas air bersih pada wilayah"wilayah kecamatan yang belum

    terdapat instalasi pengelolaan air bersih

    (. endistribusian air bersih yang merata di wilayah perwilayahan dengan penambahan

     jaringan distribusi

    ). engembangan instalasi air bersih pada kawasan pariwisata potensial.

    !paya konser&asi air dilakukan dengan cara:

    1. erlindungan terhadap sumber"sumber mata air dan daerah resapan airH

    (. erluasan daerah tanggapan airH serta

    3. engembangan air baku dari air permukaan untuk penyediaan air bersih8minum

    " Ja#ingan I#igasi

    !paya pengembangan pelayanan pengairan di daerah dilakukan dengan cara:

    1. Melakukan perlindungan terhadap daerah aliran air, baik itu saluran irigasi, serta

    daerah aliran sungaiH

    (. Mencegah terjadinya pendangkalan terhadap saluran irigasiH

    ). embangunan dan perbaikan pintu"pintu air.

    *. eningkatan pelayanan dan pengelolaan air bersih oleh pdam dengan peningkatan

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    42/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    g. Renana Pengem)angan Sistem Ja#ingan P#asa#ana Te!e%'m"ni%asi

     3rahan pengembangan prasarana telekomunikasi meliputi telepon untuk rumah tangga,

    telepon umum, jaringan telepon seluler, sedangkan arahan pengembangan prasarana

    in'ormatika, yaitu :

    1. Menerapkan teknologi telematika berbasis teknologi modernH

    (. embangunan teknologi telematika pada wilayah " wilayah pusat pertumbuhanH

    ). Membentuk jaringan telekomunikasi dan in'ormasi yang menghubungkan setiap

    wilayah pertumbuhan dengan ibukota kabupaten.

    *. Mengarahkan untuk meman'aatkan secara bersama pada satu tower %+ untuk

    beberapa operator telepon seluler dengan pengelolaan secara bersama pula.

    h. Renana Pengem)angan Ja#ingan P#asa#ana :ainn0a

    " Sistem Pe#sampahan

    %3 #%empat emrosesan 3khir$ baru untuk wilayah arat direncanakan di

    sekitar +uboh, Ailayah tengah direncanakan di ecamatan +itubondo bagian +elatan.

    !ntuk wilayah timur belum perlu di rencanakan %3 #%empat emrosesan 3khir$ baru

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    43/62

    II-42

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATEN SITUBONDO

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    44/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    2.3.3.2. Renana P'!a R"ang i!a0ah Ka)"paten Sit")'n'1. Renana P'!a R"ang Kawasan :in"ng

    a. Kawasan ;"tan :in"ng .

     3dapun pengelolaan kawasan ini diarahkan pada :

    1. 0ereng gunung baluran yang tidak akti' serta ditumbuhi oleh hutan musim dan

    sa&anna yang luas yang ber'ungsi sebagai pengaman binatang"binatang

    langka#banteng, kijang, rusa, kucing hutan, babi$ sehingga untuk menjaga

    kelestarian serta 'ungsinya akan diarahkan untuk obyek wisata alam dengan

    kegiatan engelolaan seperti out bond, ad&enture , bumi perkemahan dengan

    adanya gardu pandang, engelolaan ilmu pengetahuan 'lora dan 'auna

    (. engan adanya kekayaan ekosistem 'lora dan 'auna seperti merak , ayam,hutan dan

    kijang dan babi, serta 'auna langka untuk kedepannya akan diarahkan pada

    peningkatan reboisasi dengan tanaman produkti' dengan 'ungsi lindung serta

    engelolaan pariwisata out"bond , ad&enture dan bumi perkemahan sehingga

    kelestarian ekosistem akan tetap terjaga.

    3. awasan hutan lindung yang memiliki kecenderungan menjadi daerah yang

    ditumbuhi 'lora yang memiliki potensi untuk menjadi hutan primer, serta 'auna yang

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    45/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    #e$ Meningkatkan kegiatan pariwisata alam #misalnya mendaki gunung, out 

    bond, camping $ terutama di ecamatan 3rjasa 3rjasa sekaligus menanamkan

    gerakan cinta alamH serta

    #'$ engolahan tanah secara teknis #misalnya membuat embung, cekungan

    tanah, bendung$ sehingga kawasan ini memberikan kemampuan peresapan

    air yang lebih tinggi.

    . Kawasan Pe#!in"ngan Setempat

    awasan perlindungan setempat ber'ungsi untuk melindungi kelestarian

    suatu man'aat atau suatu 'ungsi tertentu, baik yang merupakan bentuk alami

    maupun buatan, disekitar wilayah perairan yaitu sekitar: mata air, waduk8 danau,

    sungai, dan pantai.

    " Sempaan pantai 3dapun kecamatan di abupaten +itubondo yang merupakan daerah pesisir 

    yang juga merupakan kawasan sempadan panatai adalah ecamatan

    anyuglugur, esuki, ungatan, Mlandingan, endit, anarukan, Mangaran,

    apongan, 3rjasa, >angkar, 3sembagus, anyuputih. ari pantai yang ada di

    abupaten +itubondo maka diperlukan upaya penanaman mangro&e di wilayah

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    46/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    (. 3rahan egiatan daerah sepanjang aliran sungai

    engelolaan irigasi

    engelolaan na&igasi dan transportasi air 

    engelolaan drainase

    ). embangunan sarana dan prasarana engelolaan sumberdaya air 

    #pengendalian banjir, pengendalian sedimen, engelolaan suplai air bersih

    perkotaan, pencagahan pencemaran, peningkatan kualitas air baku$.

    *. 3rahan kegiatan muara sungai8pantai

    engelolaan perikanan8tambak8perikanan darat

    engelolaan pariwisata dengan tetap memperhatikan aspek ekologis

    5. engelolaan pelabuhan

    6. erlindungan sekitar sungai atau sebagai sempadan sungai dilarang

    mengadakan alih 'ungsi lindung yang menyebabkan kerusakan kualitas air 

    sungaiH

    7. angunan sepanjang sempadan sungai yang tidak memiliki kaitan dengan

    pelestarian atau pengelolaan sungai dilarang untuk didirikanH

    . +ungai yang melintasi kawasan permukiman ataupun kawasan perdesaan dan

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    47/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    *. Membatasi dan tidak boleh menggunakan lahan secara langsung untuk

    bangunan yang tidak berhubungan dengan konser&asi dam, cek dam dan

    embung. Membatasi dan tidak boleh menggunakan lahan secara langsung untuk

    bangunan yang tidak berhubungan dengan konser&asi dam, cek dam dan

    embung.

    " Kawasan Se%ita# 8ata Ai#

    kriteria penetapan kawasan sekitar mata air adalah perlindungan sekurang I

    kurangnya dengan jari (44 meter di sekitar mata air serta upaya

    penanganan8pengelolaan kawasan sekitar mata air, melalui:

    1. erlindungan sekitar mata air untuk kegiatan yang menyebabkan alih 'ungsi

    lindung dan menyebabkan kerusakan kualiatas sumber air.

    (. Mata air di abupaten +itubondo J 6* %itik, dimana sebagian tersebar 

    dikawasan pemukiman, sehingga kemungkinan akan terjadi pencemaran

    terhadap mata air. !paya perlindungan mata air tersebut dilakukan dengan

    pembatasan kegiatan sekitarnya, adapun sebaran mata air di abupaten

    +itubondo adalah :

    a$ ecamatan >atibanteng 11 %itik.

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    48/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    " Kawasan Pantai Be#h"tan Ba%a"

    a. awasan pantai berhutan bakau yang jaraknya dari garis air surut terendah ke

    arah darat sebesar 1)4 kali nilai rata"rata perbedaan air pasang tertinggi dan

    terendah tahunan. awasan pantai berhutan bakau di abupaten +itubondo

    berada sepanjang pantai di ecamatan anyuglugur, esuki, +uboh,

    Mlandingan, ungatan, endit, anarukan, apongan, Mangaran, 3rjasa,

    >angkar, 3sembagus dan kekuatan ikatan tanah terutama pada daerah aliran air 

    b. Menambah dan memperbaiki plengsengan8 penahan yang rusak.

    c. Memperketat pemberian ijin bangunan dan pengontrolan penggunaan tanah.

    . Taman Nasi'na!.

    !paya penanganan8pengelolaan %aman Nasional aluran, melalui:

    1. Melindungi %aman Nasional aluran yang ada dengan

    pengelolaan yang intensi'.

    (. %aman Nasional aluran ditetapkan sebagai kawasan

    perlindungan satwa, terutama satwa banteng.

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    49/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    /. Kawasan Rawan Benana A!am

    " Kawasan Rawan Tanah :'ngs'# 

    !paya penanganan8pengelolaan kawasan rawan longsor, meliputi:

    1. engembalian 'ungsi lindung khususnya hutan atau kawasan yang mendukung

    perlindungan seperti perkebunan tanaman keras dan memiliki kerapatan

    tanaman yang tinggiH

    (. Mengingat di daerah banyak alih 'ungsi lahan lindung yang memiliki kemampuan

    mendukung perlindungan kawasan maka diperlukan pengelolaan bersama

    antara pemerintah atau % dengan masyarakat baik dalam mengelola hutan

    maupun perkebunan. +elanjutnya dilakukan pemilihan komoditas yang memiliki

    nilai ekonomi tinggi dari sisi hasil buah seperti durian, kopiH bunga seperti

    cengkeh, dan getahnya seperti karet dan pinusH serta

    3. +elanjutnya pada daearah aliran sungai yang umumnya memiliki kontur tajam

    atau terjal juga merupakan kawasan yang mudah terkena longsor. !ntuk ini

    diperlukan pengelolaan 3+ dengan membuat terasering dan penanaman

    tanaman keras produkti' bersama masyarakat. Mengingat kawasan sepanjang

    das ini sekaligus merupakan kawasan penyangga untuk mencegah

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    50/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    2. Renana P'!a R"ang Kawasan B"ia0a

    a. Kawasan Pe#"nt"%%an ;"tan

    P#'"%si

    !paya pengelolaan kawasan hutan produksi meliputi :

    a. engolahan hasil hutan

    sehingga memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dan memberikan kesempatan kerja

    yang lebih banyakH

    b. eningkatan partisipasi

    masyarakat sekitar hutan melalui pengembangan pengelolaan hutan bersama

    rakyat #M$ dan hutan rakyat #di luar kawasan hutan$H

    c. engembangan dan

    di&ersi'ikasi penamanam jenis hutan sehingga memungkinkan untuk diambil hasil

    non kayu, seperti buah dan getahH

    d. eningkatan 'ungsi ekologis

    melalui pengembangan sistem tebang pilih, tebang gilir dan rotasi tanaman yang

    Peta

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    51/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    +uboh, endit, 3sembagus, +itubondo, >atibanteng dan +umbermalang. +kala

    prioritas daerah sentra tanaman pangan padi adalah apongan, anarukan, anji,

    dan 3rjasa. encana engelolaan tanaman pangan padi gogo adalah

    +umbermalang, >atibanteng, ungatan dan Mlandingan

    eberapa jaringan irigasi yang tetap di rencanakan sebagai jaringan @rigasi yang

    memiliki baku sawah lebih dari 544 ha adalah :

    a. >aringan @rigasi +ampean 0ama 0uas areal 14,)* ha, meliputi ecamatan :

    1$ ecamatan anarukan.

    ($ ecamatan +itubondo.

    )$ ecamatan apongan.

    *$ ecamatan Mangaran.

    5$ ecamatan anji.

    6$ ecamatan endit.

    b. >aringan irigasi +ampean aru 0uas areal 5,11* ha, meliputi ecamatan :

    1$ ecamatan apongan.

    ($ ecamatan anji.

    )$ ecamatan 3rjasa.

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    52/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    1$ ecamatan >atibanteng.

    1$ ecamatan esuki.

    encana pengembangan tanaman pangan palawija, yaitu jagung berdasarkan skala

    prioritas berturut"turut adalah anyuglugur, >atibanteng, esuki, +uboh, Mladingan,

    ungatan, endit, anarukan, +itubondo, anji, apongan, 3rjasa, >angkar,

     3sembagus, Mangaran, anyuputih, dan +umbermalang. encana engelolaan

    kedele berdasarkan skala prioritas berturut"turut adalah +uboh, Mlandingan, esuki,

    +itubondo, anarukan, anji, endit, apongan dan anyuputih. encana

    engelolaan tanaman ubi kayu berdasarkan skala prioritas berturut"turut adalah

    >atibanteng, 3rjasa, +umbermalang, +itubondo, anyuglugur, endit, >angkar dan

    apongan.

    0angkah kebijaksanaan yang perlu dilakukan adalah peningkatan mutu intensi'ikasi

    dengan sasaran untuk meningkatkan produksi8produkti'itas serta peningkatan luas

    panen. !paya engelolaan antara lain :

    a. +awah beririgasi teknis harus dipertahankan luasannyaH

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    53/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    dengan lahan pertanian hortikultura di abupaten +itubondo seluas *).67* a, maka

    upaya pengelolaan kawasan tegalan meliputi:

    1. awasan pertanian lahan kering secara spesi'ik dikembangkan dengan

    memberikan tanaman tahunan yang produkti'. 0ahan ini diperuntukkan untuk

    menunjang kehidupan secara langsung untuk rumah tangga masyarakat

    sehingga memiliki penggunaan lahan campuran seperti palawija, hortikultura

    maupun penunjang perkebunan dalam skala kecilH

    (. alam beberapa hal kawasan ini merupakan kawasan yang boleh

    dialih'ungsikan untuk kawasan terbangun dengan berbagai 'ungsi, sejauh

    sesuai dengan rencana detail tata ruangH serta

    ). 3lih 'ungsi lahan tegalan menjadi kawasan terbangun diarahkan meningkatkan

    nilai ekonomi ruang ataupun pemenuhan 'asilitas dan sarana masyarakat.

    Ta)e! 2. 2 Renana ae#ah Pengem)angan Tanaman ;'#ti%"!t"#a

    N'. K'm'iti Renana ae#ah Pengem)angan

    1. elengkeng anyuglugur, >atibanteng, +umbermalang, esuki, +uboh,

    Mlandingan, ungatan, anarukan, +itubondo, Mangaran,

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    54/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    N'. K'm'iti Renana ae#ah Pengem)angan

    Mlandingan, ungatan, anarukan, +itubondo, Mangaran,

    anji, apongan, 3rjasa, 3sembagus, anyuputih

    9. 3nggur 3rjasa, >angkar, 3sembagus, anyuputih

    14. awang merah >atibanteng, +umbermalang, Mlandingan, esuki, +uboh,

    Mlandingan, ungatan, endit, +itubondo, anji, 3rjasa,

    anyuputih

    11. wang putih >atibanteng, +umbermalang, Mlandingan, ungatan, endit,+itubondo, anji, 3rjasa, 3sembagus, >angkar, anyuputih

    1(. acang

    panjang

    Mlandingan, ungatan, endit, +itubondo, anji, apongan,

    +uboh,

     3gasa, >angkar, 3sembagus, anyuputih

    1). uncis Mlandingan, ungatan, endit, +itubondo, anji

    1*. entang,

    %erong,

    %omat

    +uboh, Mlandingan, 3gasa, >angkar, 3sembagus, anyuputih

    +umber: %A 3!3%2N +@%!N %3!N (44"(4(

    " Kawasan Pe#"nt"%%an Pe#%e)"nan

    awasan perkebunan yang dapat dikembangkan di abupaten +itubondo adalah

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    55/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    roduksi budidaya tambak, kolam dan penangkapan dari perairan umum, seperti

    ikan lele, mujair, udang windu putih, bandeng, gurami, tombro, nila, tawas dan

    lainnya mengalami kenaikan dari )((, 94 ton menjadi 5)9,74 ton dengan nilai

    produksi tahun (44* mencapai p. (5,)( milyar.

    )5 Pe#"nt"%%an B"ia0a Pe#i%anan

    eruntukan budidaya perikanan di abupaten +itubondo meliputi:

    a. budidaya tambak di abupaten +itubondo terdapat di

    ecamatan anyuputih, >angkar, 3rjasa, apongan, Mangaran, anarukan,

    endit, ungatan, Mlandingan, +uboh, esuki dan anyuglugur.

    b. udidaya air laut #marine culture$ dan wilayah perikanan

    tangkap #'ishing ground$ terletak di seluruh wilayah perikanan laut abupaten

    +itubondo.

    5 Pe#"nt"%%an Kawasan Penge!'!aan I%an

    !paya engelolaan potensi sarana perekonomian perikanan dapat diuraikan

    sebagai berikut:

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    56/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    Mangum.

    6. Meningkatkan produksi hasil penangkapan ikan nelayan, melalui modi'ikasi

    alat tangkap ikan di esa +emiring, %anjong ecinan, %anjong amal,

    Mangum dan >angkar.

    7. Membantu jalannya kegiatan pelelangan, melalui pengadaan sarana %@

    dalam rangka pengingkatan status %@ tingkat propinsi di ondok Mimbo "

    anyuputih.

    . Mempermudah koordinasi dalam meman'aatkan hasil laut, melalui +arana

    elembagaan +ektor erikanan dalam rangka pemberdayaan ! Mina,

    erth dan retribusi %@. 0okasi esuki, +uboh, anarukan, >angkar dan

    anyuputih.

    9. Mengendalikan dan mengatur peman'aatan potensi sumber daya perikanan

    agar lebih sesuai dengan kaidah peman'aatan sumber daya perikanan yang

    berkelanjutan #sustainable 'isheries8M+G$ serta prinsip keadilan melalui

    pengaturan jalur penangkapan ikan, pengendalian jumlah kapal, ukuran

    kapal, alat tangkap yang dipergunakan dan kuota jumlah tangkapan yang

    diperbolehkan.

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    57/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    lingkungan, sosial, 'isik dan ekonomi terhadap pengaruhnya dalam jangka

    panjang dan skala yang luasH

    6. Menghindari dan meminimalisir kemungkinan timbulnya dampak negati' dari

    kegiatan sebelum, saat dan setelah kegiatan penambangan, sekaligus disertai

    pengendalian yang ketatH serta

    7. eman'aatan lahan bekas tambang yang disesuaikan dengan okumen

    0ingkungan #3M30, !0"!0$. 0okasi pertambangan di abupaten +itubondo.

    e5 Kawasan Pe#"nt"%%an In"st#i

    !paya engelolaan kawasan industri, yaitu :

    1. engembangan kawasan sentra industri sedang terutama pada kawasan

    perdesaan dan perkotaan di ecamatan apongan di esa lampokanwetan ,esa elayan dan Furahcottok, esa wonokoyo, esa +elereng, esa 3rjasa

    dan ecamatan Mangaran esa %anjungglugur.

    (. engembangan kawasan sentra industri besar terutama pada kawasan

    perdesaan dan perkotaanHdi kecamatan apongan esa lampokan wetan dan

    esa elayan dan ecamatan Mangaran di esa %anjungpecinan

    Peta

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    58/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    eruntukkan pariwiata alam di abupaten +itubondo, seperti : antai asir utih

    #ec. ungatan$, antai athek #ec. anarukan$, elabuhan albut antai

    ama #ecamatan anyuputih$, 3ir %erjun +etancak, 3ir %erjun %empora, 3lam

    esa aderan, uncak engganis

    ). eruntukkan ariwisata uatan

    eruntukkan pariwiata buatan di abupaten +itubondo, seperti : %aman Nasional

    aluran, abrik Dula lean, 3gro Aisata ayumas. emandian anyu 3nget,

    %@ ondok Mimbo, emandian %aman, elabuhan akyat esuki, elabuhan

    >angkar 

    g5 Kawasan Pe#"nt"%%an Pe#m"%iman

    o Pe#"nt"%%an Pem"%iman Pe#%'taan

    encana pengelolaan kawasan permukiman antara lain meliputi:

    1. awasan permukiman perkotaan dan perdesaan harus dapat menjadikan

    sebagai tempat hunian yang aman, nyaman dan produkti', serta didukung

    oleh sarana dan prasarana permukimanH

    2. +etiap kawasan permukiman dilengkapi dengan sarana dan prasarana

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    59/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    8. engembangan permukiman perkotaan kecil dilakukan melalui pembentukan

    pusat pelayanan kecamatanH serta

    9. engembangan permukiman kawasan khusus seperti penyediaan tempat

    peristirahatan pada kawasan pariwisata, kawasan permukiman baru sebagai

    akibat perkembangan in'rastruktur, kegiatan sentra ekonomi, sekitar kawasan

    industri, dilakukan dengan tetap memegang kaidah lingkungan hidup dan

    bersesuaian

    o Pe#"nt"%%an Pem"%iman Peesaan

    engelolaan kawasan permukiman direkomendasikan sebagai berikut :

    1. ada permukiman kepadatan tinggi, dengan mengembangkan daerah

    permukiman(. ada pemukiman sedang, agar dipertahankan

    ). ada permukiman rendah, dengan peningkatan daerah pemukiman,

    penambahan 'asilitas dari daerah pemukiman.

    h5 Kawasan Pe#"nt"%%an !ainn0a

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    60/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    memungkinkan peman'aatannya secara luas oleh masyarakat. % berupa hutan

    untuk 3+ ditetapkan sebesar )4 ; dari luas 3+ yang ada di abupaten

    +itubondo.

    o Kawasan Kh"s"s Pengem)angan Se%t'# In/'#ma!

    !paya yang dilakukan untuk kawasan khusus pengembangan sektor in'ormal

    meliputi :

    1. engembangan sektor in'ormal pada kawasan perkotaan.

    (. enyediaan tempat untuk kegiatan sektor in'ormal di kawasan perdagangan

    dan jasa pada kawasan permukiman perkotaan.

    o Penge!'!aan P#'"%tiitas Tanah

    !paya yang dilakukan guna peningkatan produkti'itas tanah meliputi :

    1. eningkatan kegiatan usaha tani melalui intensi'ikasi, ekstensi'ikasi maupun

    di&ersi'ikasi, penggunaan pupuk kandang, penerapan sistem mi+ed farming H

    (. engelolaan komoditi"komoditi unggulanH serta

    ). encetakan sawah baru yang disertai perbaikan saluran pada wilayah yang

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    61/62

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETAKERAWANAN PANGAN KABUPATENSITUBONDO

    Sumber 7 838# K*493:N SI34*!ND! 3$4N ';5''; 

    LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PETA KERAWANAN PANGAN

  • 8/16/2019 Tinjauan Kebijakan Rawan Pangan Kabupaten Situbondo

    62/62

    KABUPATEN SITUBONDO