Ikuti Kompetisi Bike Build Off Cleveland CycleWerks – Kustomfest 2014 berhadiah Jutaan Rupiah…
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UNDIAN BERHADIAH …etheses.iainponorogo.ac.id/1939/1/Siska Amalia al...
Transcript of TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UNDIAN BERHADIAH …etheses.iainponorogo.ac.id/1939/1/Siska Amalia al...
1
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UNDIAN
BERHADIAH DENGAN MODUS PEMBUKAAN TOKO BARU
OLEH PELAKU USAHA ELEKTRONIK PADA PUSAT
PERBELANJAAN PONOROGO CITY CENTER
SKRIPSI
Oleh:
SISKA AMALIA AL HUSNA
NIM. 210213184
Pembimbing:
AMIN WAHYUDI, M. EI
NIP. 197502072009011007
JURUSAN MUAMALAHFAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2017
2
ABSTRAK
Al-Husna, Siska Amalia.Tinjauan Hukum Islam Terhadap Undian Berhadiah
dengan Modus Pembukaan Toko Baru oleh Pelaku Usaha Elektronik pada Pusat
Perbelanjaan Ponorogo City Center. Skripsi. Jurusan Mu’amalah Fakultas
Syari’ah Institut Agama Islam Negri Ponorogo (IAIN) Ponorogo. Pembimbing
Amin Wahyudi, M.E.I.
Kata kunci: Undian Berhadiah
Penelitian ini berangkat dari adanya penyelenggaraan undian berhadiah di
Ponorogo City Center. Penerapan undian berhadiah dengan modus pembukaan
toko baru yang bertujuan untuk menarik pengunjung mall. Pemberian hadiah
dilakukan dengan cara undian, peserta yang ingin mengikutinya tidak harus
mendaftar ataupun memberi barang supaya dapat kupon, pengunjung hanya dating
ke mall PCC dan kemudian akan dihampiri oleh SPG dari pihak penyelenggara,
dan selanjutnya akan masuk ke proses-proses undian berhadiah. Undian dengan
adanya syarat yaitu syarat dalam pemilihan hadiah yang hanya boleh memilih
hadiah dengan biaya promosi bukan hadiah gratis nya, serta undian dengan
mengeluarkan sejumlah uang yakni dikenakannya pembayaran DP (Down
Payiment).
Rumusan masalah yang diambil dari latar belakang di atas adalah
bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap prosedur pengundian undian
berhadiah oleh pelaku usaha elektronik pada pusat perbelanjaan Ponorogo
City Center dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap bentuk
pengundian undian berhadiah oleh pelaku usaha elektronik pada pusat
perbelanjaan Ponorogo City Center.
Menurut jenisnya, penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan
dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini memilih penyelenggaraan
undian berhadiah oleh pelaku usaha elektronik pada pusat perbelanjaan
Ponorogo City Center sebagai lokasi penelitian. Data yang didapatkan akan
diolah dan dianalisis dengan teori akad (perjanjian), Hadiah serta undian
untuk menjawab rumusan masalahnya.
Skripsi ini menyimpulkan bahwa: (1) prosedur pengundian yang terjadi di
pusat perbelanjaan Ponorogo City Center tersebut dihukumi haram karena telah
terpenuhinya unsur judi yang di larang di dalam agama Islam yaitu unsur
memakan harta orang lain secara bathil, penipuan, dan kebodohan. Serta adanya
maisirdanghara>r yang merupakan unsur akad yang dilarang dalam syariat
Islam.(2) bentuk undian berhadiah di pusat perbelanjaan Ponorogo City Center
tersebut merupakan undian yang dilarang dalam hukum Islam, yakni undian
dengan syarat dan undian dengan mengeluarkan biaya yang keduanya merupakan
undian yang dilarang dalam hukum Islam, serta undian tersebut termasuk dari
salah satu undian yang mengandung unsur mudha>rat atau kerusakan.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah
Kelangsungan hidup manusia tidak pernah terlepas dari kebutuhan
terhadap materi atau harta sejak manusia dilahirkan ke dunia sampai ia
meninggal dunia. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan jasmani maupun
rohani. Oleh karena itu manusia selalu berusaha agar kebutuhan hidupnya
dapat terpenuhi.
Harta merupakan keperluan hidup yang sangat penting dan
merupakan salah satu dari perhiasan kehidupan dunia.1Sebagaimana yang
disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Kah}fiayat 46.
ر عند ربك ث وابا ن يا والباقيات الصالات خي المال والب نون زينة الياة الدر أمال ﴿ ﴾٦وخي
Artinya: “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi
amal kebajikan yang terus menerus adalah lebih baik pahalanya di
sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan” (QS. Al-
Kah}fi: 46).2
Harta mempunyai arti yang penting dalam kehidupan seseorang,
sebab seseorang akan menemui kesulitan apabila didalam hidupnya tidak
mempunyai harta yang cukup. Selain itu, harta juga merupakan sarana yang
diperlukan untuk mempersiapkan bekal bagi kehidupan akhirat. Al-Qur’an
1 Qomarul Huda, Fiqih Muamalah (Yogyakarta: Teras, 2011), 11.
2Depag RI, al-Qur’an, 299.
4
berkali-kali menyerukan agar orang beriman membelanjakan sebagian
hartanya di jalan Allah dan agar orang beriman berjuang dengan hartanya.
Oleh karena itu, Islam sangat menganjurkan manusia untuk bertebaran di
muka bumi ini untuk mencari karunia Allah (rizki) dengan cara bekerja.3 Hal
ini terdapat dalam firman Allah surat al-Jumu’ah ayat 10.
فإذا قضيت الصالة فانتشروا ف الرض واب ت غوا من فضل اللو واذكروا اللو ﴾كثريا لعلكم ت فلحون ﴿
Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebarankah kamu di
muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-
banyaknya supaya kamu beruntung” (QS. al-Jumu’ah: 10).4
Tuntutan kebutuhan hidup yang semakin meningkat serta adanya
perintah untuk mencari rizki, membuat manusia mulai berfikir mengenai
usaha yang akan dilakukan. Ditambah lagi dengan adanya persaingan yang
tidak mudah dalam bidang ekonomi /bisnis maka manusia berusaha
menemukan cara-cara baru agar usaha yang dijalankannya tetap berjalan
lancar dan memberikan hasil yang memuaskan. Salah satu usaha yang
dilakukan manusia agar usahanya dapat berjalan dengan lancar dan
memberikan hasil yang memuaskan adalah dengan mengadakan
promosidalamberbagaibentukundian berhadiah untuk para konsumennya,
dengan tujuan agar produknya dikenal oleh masyarakat luas dan konsumen
tidak berpindah ke produk yang lainnya.
3Huda, Fiqih Muamalah, 11.
4Depag RI, al-Qur’an, 554.
5
Pada sekarang ini, sering dijumpai salahsatunyapraktek undian
berhadiah yang diselenggarakan oleh suatu lembaga. Biasanya
Undiandigunakan untuk kepentingan sosial atau masyarakat. Selain itu juga
dilakukan oleh pusat perbelanjaan dan lembaga keuangan dalam rangka
untuk menarik pelanggan atau nasabahnya. Undian yang dilakukan oleh
sebuah toko (departemen store) biyasanya dilakukan dengan cara
menyebarkan karcis atau kupon tiap-tiap belanja minimal Rp. 100. 000, 00.
memperoleh satu buah kupon, dan pada waktu yang telah ditentukan karcis
tersebut diundi, dan bagi konsumen yang nomor kuponya keluar berhak
mendapatkan hadiah sesuai dengan yang telah dijanjikan. Hadiah biyasanya
berupa televisi, sepeda montor, laptop, rice cooker, kulkas, payung cantik,
dan lain sebagainya.5
Undian berhadiah yang terjadi di dalam Pusat perbelanjaan Ponorogo
City Center tidak sedemikian rupa, pengunjung tidak membeli barang untuk
mendapatkan kupon. Namun, pengunjung akan diberi selembaran undian
untuk mencocokkan nomor undian, barulah pengunjung akan disuruh untuk
memilih kupon yang berada didalam amplop.
Namun dengan beberapa kejanggalan diantaranya:
1. Undianberhadiahbarangelektronikdengan modus pembukaantokobaru.
2. Terdapatunsurmaisirdanghara>r yang terletak di
a. Maisir yang berarti mencari keuntungan dengan cara mudah, peserta
yang mengikuti undian sudah pasti bertujuan mendapatkan
5 Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), 317.
6
keuntungan dengan cara mudah, maisir juga berarti judi di dalam judi
terdapat spekulasi yaitu untung-untungan, peserta telah masuk di
dalamnya yitu dengan memberikan sejulah uang dengan dihadapkan
ke dalam untung atau rugi.
b. Ghara>r dapat diartikan sebagai penipuan dalam undian berhadiah di
pusat perbelanjaan Ponorogo City Center ini diselenggarakan dengan
modus pembukaan toko baru yang berarti pembukaan tersebut hanya
dijadikan modus supaya pengunjung mall lebih tertarik untuk
mengikutinya, sehingga pembukaan toko baru tersebut hanyalah
tipuan belaka dari pihak penyelenggara.
3. Terdapatsyarat yang
berlakuyaitutidakbolehadapembatalanapabilasudahmelewatitahappemilih
ankupon,
pemenangundianberhadiahtersebutharusmelanjutkanpermainanundiansam
paiketandatangankontrakdanpemberianuang.
Dapatdilihatdidalamundianberhadiahdisiniterdapatperjanjian yang
dibuattidaksecarasah, karenaterdapathak-hakpemenang yang
tidakdiberikanolehpihakpenyelenggaraundianberhadiah. Perjanjian yang
dibuatsecarasahmenuruthukum Islam
mempunyaiduamacamkonsekuensiyuridis.
Pertama,bahwaperjanjianharusdilaksanakanoleh para
pihakdengansukareladandenganitikadbaik.
Dalamhalperjanjiantidakdilaksanakanolehsalahsatupihakatauterjadiwanpresta
7
si, makamemberikanhakkepadapihak lain
untukmenuntutgantikerugiandan/ataumemutuskanperjanjianmelaluipengadila
n. Kedua,bahwaperjanjian yang diabaikanolehsalahsatupihak,
makaiaakanmendapatkansanksidari Allah SWT diakhiratkelak. Hal
inimenunjukkanbahwaperjanjian yang
dibuatolehseorangmuslimmempunyaiimplikasibaik di
duniamaupundiakhiratnanti.6
Berangkat dari latar belakang tersebut, penyusun berusaha untuk
menganalisaundianberhadiahlewathukumislamyaitumengenaiakad yang
terjadi di
dalamundianberhadiahdanbagaimanapemberianhadiahkepadapemenangundia
nberhadiahsepertiprosesnyabagaimana, ketentuan-ketentuanapa yang
harusdipenuhisertaberapawaktu yang
dibutuhkanhinggabarangsampaiketanganpemenang. Dengan mengadakan
penelitian dengan judul “TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP
UNDIAN BERHADIAH DENGAN MODUS PEMBUKAAN TOKO BARU
OLEH PELAKU USAHA ELEKTRONIK PADA PUSAT
PERBELANJAAN PONOROGO CITY CENTER”
B. RumusanMasalah
1. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap
ProsedurPengundiandariUndian Berhadiah Oleh Pelaku Usaha Elektronik
Pada Pusat Perbelanjaan Ponorogo City Center?
6Abdul GhofurAnshori, HukumPerjanjian Islam di Indonesia (Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 2010), 31.
8
2. Bagaimana TinjauanHukum Islam Terhadap
BentukPengundiandariUndianBerhadiahOleh Pelaku Usaha Elektronik
Pada Pusat Perbelanjaan Ponorogo City Center?
A. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tinjauanhukum Islam terhadap
prosedurpengundiandariundian berhadiah oleh pelaku usaha elektronik
pada pusat perbelanjaan Ponorogo City Center.
2. Untuk mengetahui tinjauanhukum Islam terhadap
bentukpengundiandariundianberhadiaholeh pelaku usaha elektronik pada
pusat perbelanjaan Ponorogo City Center.
B. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai akad yang berlaku
pada undian berhadiah dan mengenai tanggung jawab pelaku usaha dalam
memberikan layanan terhadap konsumen.
2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
kepada konsumen agar berhati-hati melakukan transaksi keuangan kepada
pelaku usaha.
C. Kajian Pustaka
Sesuai dengan pokok permasalahan dalam penelitian ini, maka
peneliti mengambil beberapa buku sebagai refrensi, dan selain itu penulis
9
juga mempelajari penelitian hasil sebelumnya dalam bentuk karya ilmiah
yang berupa skripsi yang digunakan sebagai tolak ukur dalam menentukan
permasalahan selanjutnya. Diantara karya ilmiah tersebut adalah:
1. Penelitianyang dilakukanolehTitin Latifah dengan judul “Telaah Hukum
Islam Terhadap Pemikiran Yusuf Al-Qordowi.” Dalam karya ilmiah ini
disimpulkan bahwa Yusuf Al-Qardawi memandang undian stsulottre
termasuk judi yang diharamkan, karena mengandung unsur taruhanyang
tidak lepas dari untung dan rugi. Orang yang bertaruh pasti menghadapi
salah satu dari dua kemungkinan yaitu menang atau kalah, jadi sifatnya
untung-untungan, mengadu nasib. Sebagaimana dalam kenyataan orang
yang bersangkutan (pembeli kupon), mengandalkan pada nasib bukan
pada usaha dan kerja keras sesuai dengan sunatullah.7
2. Penelitian yang dilakukanolehMasdaruKilmydenganjudul
“PerspektifHukum Islam TerhadapPemberianHadiahKepadaKonsumen
Di Toko Dian Ds. PurworejoKec. GegerKab.
MadiunBerkaitanDenganPasal 13 dan 14 UU. No. 8 Tahun 1999
TentangLaranganPemberianHadiah”.
Dalamkaryailmiahinidisimpulkanbahwapertama,
akadpemberianhadiahkepadakonsumen di toko Dian
sudahsesuaidenganhukum Islam
karenarukundansyaratnyasudahterpenuhidansesuaidenganUndang-
undang No. 8 Tahun 1999 khususnyapasal 13. Kedua,
7 Titin Latifah, “Telaah Hukum Islam Terhadap Pemikiran Yusuf Al-Qardawi Tentang
Lottre”, Skripsi SI, Ponorogo: STAIN Ponorogo, 2011.
10
bahwapelaksanaanundianpemberianhadiahkepadakonsumen di Toko
Dian tidakbertentangandenganhukum Islam. Dalampelaksanaannya pula
sesuaidenganUndang-undang No. 8 Tahun 1999 khususnyapasal 14
tidakadapelanggaran yang dibuatolehToko Dian.8
3. Penelitian yang dilakukanolehMuchlis Ruchaniyah dengan judul
“Tinjauan Fiqih Terhadap Undian Berhadiah Di BMT Surya Mandiri
(Study Kasus di BMT Surya Mandiri Desa Mlarak Kabupaten
Ponorogo”. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, pelaksanaan
undian berhadiah tanpa mendaftarkan diri terlebih dahulu adalah boleh,
sebab jika mendaftarkan diri terlebih dahulu dengan dikenakan biaya
adalah termasuk judi karena uang pendaftaran itu dianggap sebagai uang
taruhannya.. Undian dikatakan haram apabila hadiah yang dijanjikan
tidak sesuai dengan yang diberikan. Selain itu dalam hal ini jika tidak
terdapat unsur memakan harta orang lain dengan cara batil yang telah
jelas dilarang oleh agama.9
Dari beberapa karya ilmiah di atas tampakjelasperbedaan penelitian
yang dilakukanpenulis yaitu mengenai transaksi undian berhadiah di
Ponorogo City Center. Meskipun penelitian-penelitianlainnyasama-sama
membahas undian berhadiah tetapi dalam skripsi-skripsi tersebut terdapat
perbedaan di dalam transaksi-transaksinya.
8MasdaruKilmy, “PerspektifHukumIlsamTerhadapPemberianHadiahKepadaKonsumen
Di Toko Dian Ds. PurworejoKec. GegerKab. MadiunBerkaitandenganPasal 13 dan 14 UU. No. 8
Tahun 1999 tentangLaranganPemberianHadiah”. Skripsi S1, Ponorogo: STAIN Ponorogo, 2011. 9 Muchlis Ruchaniyah, “Tinjauan Fiqih Terhadap Undian Berhadiah Di BMT Surya
Mandiri (Studi Kasus di BMT Surya Mandiri Desa Mlarak Kabupaten Ponorogo”, Skripsi, SI,
Ponorogo: STAIN Ponorogo, 2011.
11
D. Metode Penelitian
1. Jenis danPendekatanPenelitian
a. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field
reaseach) yaitu untuk mengetahui tingkat kesadaran dan pengetahuan
mengenai undian berhadiah yang diadakan di pusat perbelanjaan
Ponorogo City Center. Penelitian ini bersifat kualitatif yaitu suatu
penelitian yang tidak menggunakan angka dalam proses pengolahan
data melainkan dengan mengelola data yang penyususn dapatkan ke
dalam kerangka logis, sistematis, sehingga menjadi suatu kesatuan
yang utuh.10
b. Pendekatan Penelitian
Adapun pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif yakni penelitian yang bertujuan
memahami fenomena yang dialami oleh subyek penelitian.11
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif yang berarti
prosedur penelitian yang dimana akan menghasilkan data deskriptif
yakni berupa kata-kata tertulis ataupun ucapan dari masyarakat dan
tingkah laku subyek yang di amati.
2. Lokasi Penelitian
10
Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2000), 3. 11
M. Djunaidi dan Fauzan Alm Ansur, Metode Penelitian Kualitatif (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2012), 29.
12
Lokasi yang dijadikan objek penelitian terletak di pusat
perbelanjaan Ponorogo City Center. Hal ini dikarenakan di dalam pusat
perbelanjaan Ponorogo City Center didapati ada undian berhadiah yang
dilakukan oleh toko dengan modus pembukaan toko elektronik baru
dengan permasalahan dan kejanggalan yang sudah penyusun paparkan.
3. Sumber Data
Beberapa data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yakni:
a. Data Penelitian
Untuk mempermudah dalam penelitian ini penulis berupaya
menggali data dari lapangan yang berkaitan dengan transaksi undian
berhadiah diantaranya:
1) Data mengenai praktek undian berhadiah di pusat perbelanjaan
Ponorogo City Center.
2) Data mengenai pemenang undian berhadiah yang telah dirugikan
oleh pelaksanaan undian berhadiah di pusat perbelanjaan
Ponorogo City Center.
b. Sumber Data
Dalam penulisan skripsi ini, menggunakan dua sumber data:
1) Sumber data primer dalam penelitian ini yakni mengenai kata-
kata atau informasi yang dimana penulis dapatkan dari informan.
Data primer yakni data yang diperoleh secra langsung dari
sumber data yang pertama di lokasi penelitian atau objek
13
penelitian atau bahan-bahan yang mempunyai otoritas.12
Informan
yang penulis peroleh di lapangan melalui wawancara. Wawancara
dilakukan kepada informan terkait dengan kegiatan penelitian ini,
yaitu: SPG serta pemenang undian berhadiah.
2) Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data-data yang
berupa data dokumentasi yang terkait tentang undian berhadiah.
Data sekunder merupakan data yang berasal dari orang kedua
bukan data yang datang secara langsung atau semua publikasi
yang bukan merupakan dokumen resmi, akan tetapi data ini
mendukung mengenai pembahasan penelitian.13
Sumber data
skunder berfungsi menambah keterangan atau sebagai keterangan
pendukung dari data primer. Data yang diperoleh melalui
penelitian kepustakaan berupa bahan-bahan tertulis berkaitan
dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian. Selain itu,
penulis mengambil bahan hukum primer yaitu: teori fiqih tentang
akadundianberhadiah, hadiahdanundian berhadiah. Dan juga
bahan hukum skunder, yaitu hasil-hasil penelitian, serta bahan
hukum tersier, yitu Kamus Bahasa Indonesia.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknikpengumpulan data primer danskunder yang
penulisgunakanantara lain:
a. TeknikObservasi
12
Peter Muhammad Marzuki, Penelitian Hukum (Jakarta: Prenada Media, 2005), 141. 13
Ibid.
14
Metodeinidigunakanuntukmengamatisecaralangsungkeadaa
n di lapangan agar penelitimemperolehgambaran yang
lebihluastentangpermasalahan yang diteliti. Denganteknikini,
penelitiharusberusahadapatditerimasebagai orang dalamresponden,
karenateknikinimemerlukanhilangnyakecurigaanpadasubjekpenelitit
erhadapkehadiranpeneliti.
Observasidibutuhkanuntukmemahami proses
terjadinyawawancaradanhasilwawancaradapatdipahamidalamkonte
ksnya. Observasidilakukanadasubjek, prilakusubjek,
interaksisubjekdenganpeneliti, danhal-hal lain yang
dianggaprelevansehinggadapatmemberikan data
tambahanterhadaphasilwawancara.14
Observasitaktersektrukturadala
hobservasi yang tidakdipersiapkansecarasistematistentangapa yang
akandiobservasi. Hal
inidikarenakanpenelititidaktahusecarapastitentangapa yang diamati.
Dalammelakukanpengamatan, penelititidakmenggunakan
instrument yang lebihbaku, tetapihanyaberuparambu-
rambupengamatan.15
Dalampenelitianinipenelitimenggunakanteknikobservasiteru
sterangatautersamaruntukmelihatlangsung proses undianberhadiah
yang terjadi di pusatperbelanjaanPonorogo City Center.Terdapat
data-data yang disembunyikan alias tidak di izinkan untuk
14
Afifudin&Beni Ahmad Saebani, MetodologiPenelitianKualitatif (Bandung:
PustakaSetia, 2009), 131. 15
Sugiyono, metodologiKuantitatifKualitatif R & D (Bandung: Alfabeta, 2012), 227-228.
15
melakukan observasi maka penelitian ini akan lebih ke observasi
tersamar.16
b. Teknik Wawancara
Wawancara (interview) yaitu teknik pengumpulan data
melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah artinya
pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban
diberikan oleh yang diwawancara.17
Wawancara kualitatif merupakan salah satu teknik untuk
mengumpulkan data dan informasi. Penggunaan metode ini
didasarkan pada dua alasan. Pertama, dengan wawancara, peneliti
dapat menggali apa yang diketahui dan dialami subjek yang diteliti,
tetapi apa yang tersembunyi jauh di dalam diri subjek penelitian.
Kedua, apa yang ditanyakan pada informan bisa mencakup hal-hal
yang bersifat lintas waktu, yang berkaitan dengan masa lampau,
masa kini dan juga masa mendatang. Wawancara yang digunakan
adalah wawancara kualitatif. Artinya, peneliti mengajukan
pertanyaan-pertanyaan secara lebih bebas dan leluasa, tanpa terikat
oleh suatu suasana pertanyaan yang telah dipersiapkan
sebelumnya.18
16
Saebani, MetodologiPenelitianKualitatif, 131. 17
Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi (Jakarta:
Rineka Cipta, 2006), 105 18
Alm Anshur, Metodologi Penelitian .., 176.
16
c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi yakni teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mencatat langsung data-data yang ada yang
berkaitan dengan data yang
diperlukan.19
Metodeinidigunakanuntukmengumpulkan data yang
sudahtersediadalamcatatandokumen. Dalampenelitiansosial, fungsi
data yang berasaldaridokumentasilebihbanyakdigunakansebagai
data pendukungdanpelengkapbagi data primer yang
diperolehmelaluiobservasidanwawancaramendalam.
5. Analisis Data
Teknik analisis data di dalam penelitian ini menggunakan
analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif adalah analisis yang
dilakukan pada data yang tidak dapat dihitung, bersifat monografis
atau berwujud kasus-kasus, obyek penelitiannya dipelajari secara utuh
dan sepanjang itu mengenai manusia maka hal tersebut menyangkut
sejarah hidup manusia. Data yang dikumpulkan pun berupa kata-kata
atau gambar dan bersifat deskriptif.20
Seluruh data yang diperoleh dalam penelitian ini, baik data
primer maupun data skunder, dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis kualitatif yaitu dengan menggunakan data berdasarkan
informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dan studi pustaka.
Selanjutnya, data yang dianalisis tersebut disajikan secara deskriptif,
19
Amirudin, Pengantar Metodologi Penelitian Hukum (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2004), 66. 20
Aji Damanuri, Metodologi Penelitian Mu’amalah (Ponorogo: Stain Po Press, 2010), 84.
17
yaitu dengan menguraikan, menjelaskan secara objektif, sistematis dan
menyeluruh mengenai tanggung jawab perdata pelaku usaha dalam hal
terjadinya kerugian konsumen sebagai upaya perlindungan hukum
terhadap konsumen.
6. Pengecekan Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui
dari konsep keahlian (validitas) dan keandalan (reability), kepercayaan
keabsahan data dapat diadakan pengecekan dengan teknik pengamatan
yang ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan
atau isu yang sedang dicari.21
Dalampenelitianinipenulismenggunakanpengecekankeabsahante
muansebagaiberikut:
a. Ketekunanpengamatan
Tujuanuntukmenemukanciri-ciridanunsur-unsurdalamsituasi
yang sangatrelevandenganpersoalanatauisu yang sedang di
caridankemudianmemusatkandiripadahal-
haltersebutsecararinci.Iniberartipenelitimengadakanpenelitiansecarab
erkesinambunganterhadapfaktor-faktor yang menonjol.
b. Kecukupanreferensi
Kecukupanreferensiiniadalahsebagaialatuntukmenampungda
nmenyesuaikandengankritiktertulisuntukkeperluanevaluasi.Untukme
nguatkan data yang diperoleh, penelitimengambilreferensi yang
21
Meleong, MetodologiPenelitian, 171.
18
cukup, sehinggakonsep-konsepdanteori-reori yang
diambildarireferensitersebutdapatmenopanghasilpenelitian.
c. Triangulasi
Triangulasiadalahteknikpengecekankeabsahan data
atautemuan yang memanfaatkansesuatuyang lain diluar data. Ada 3
tekniktriangulasiyaitu, triangulasisumber, triangulasiteori,
dantriangulasimetode.
Namundisinipenelitimenggunakantriangulasisumberberartimemband
ingkanbaikderajatkepercayaansuatuinformasi yang
diperolehmelaluiwaktudanalat yang
beradadalammetodekualitatifdenganjalanmembandingkan data
pengamatandengan data hasilwawancara.22
E. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan pada penelitian kualitatif ini terdiri lima bab yang
berisi:
BAB I: PENDAHULUAN
Merupakan tahap awal pembahasan skripsi yang terdiri dari: latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan
penelitian, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
22
Nasution, Metode Penelitian Naturalistic-Kualitatif, (Bandung:Tarsito,1996),10.
19
BAB II: TINJAUAN UMUM TENTANG UNDIAN BERHADIAH DI
DALAM HUKUM ISLAM
Berisi landasan teori atau telaah pustaka yang berisi tentang
landangan teori tentang tinjauan umum
akadsertateoritentanghadiahdanundianberhadiahyang berisi:
UndianBerhadiahdalamHukum Islam (pengertianundianberhadiah,
konsepundianberhadiah, aktifitasundianberhadiah,
dasarhukumundianberhadiah, macam-
macamundianberhadiahdanperbedaanpendapat para
ulamatentangundianberhadiah).MaisirdanGhararDalamUndianBerh
adiah.
BAB III: MEKANISME UNDIAN BERHADIAH DI PUSAT
PERBELANJAAN PONOROGO CITY CENTER
Merupakan paparan data hasil penelitian yang terdiri dari latar
belakang obyek penelitian yang meliputi: 1) Gambaran Umum
Objek Penelitian (sejarahsingkatpenyelenggaraanundianberhadiah,
tujuandanmaksudpenyelenggaraanundianberhadiah, target
pesertaundianberhadiah). 2) pelaksanaanundianberhadiah di
pusatperbelanjaanPonorogo City Center
(prosedurpengundianundianberhadiaholehpelakuusahaelektronikpad
apusatperbelanjaanPonorogo City
Centerdanbentukpengundianundianberhadiaholehpelakuusahaelektr
onikpadapusatperbelanjaanPonorogo City Center).
20
BAB IV: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UNDIAN
BERHADIAH DENGAN MODUS PEMBUKAAN TOKO
BARU OLEH PELAKU USAHA ELEKTRONIK PADA
PUSAT PERBELANJAAN PONOROGO CITY CENTER
Merupakan analisis hukum islam terhadap praktek undian
berhadiah di pusat perbelanjaan Ponorogo City Center meliputi:
tinjauanhukum Islam terhadap prosedurpengundiandariundian
berhadiah yang terjadidi pusat perbelanjaan Ponorogo City Center
dan tinjauan hukum Islam terhadap
bentukpengundiandariundianberhadiaholeh pelaku usaha elektronik
pada pusat perbelanjaan Ponorogo City Center.
21
BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG UNDIAN BERHADIAH
DALAM HUKUM ISLAM
1. Undian Berhadiah Dalam Hukum Islam
a. Pengertian Undian Berhadiah
Undian dalam bahasa Arab disebut Qur’ah, hal ini sering
dilakukan oleh Rasulullah saw., biyasanya dilakukan bila harus
memutuskan siapa yang berhak atas suatu hal namun tidak dasar yang
mengharuskan nabi memilih salah satu diantara mereka. Kata lain dari
undian adalah Lottere yang berasal dari bahasa Belanda Lotterij, artinya
undian berhadiah. Adapun tujuan diselenggarakannya undian-undian
tersebut adalah untuk menghimpun dana sumbangan yang akan
dipergunakan untuk keperluan sosial atau untuk pembinaan olah raga.
Porkas dan SDSB (sumbangan dana sosial berhadiah) misalkan cara yang
sangat efektif untuk menghimpun dana olah raga, karena dapat menarik
masyarakat berlomba-lomba membelinya dengan harapan akan
memperoleh hadiah yang dijanjikan, atau untuk membantu proyek yang
akan di tunjang dengan dana tersebut.23
Di dalam Ensiklopedia Indonesia disebutkan bahwa undian sama
dengan lottere yaitu nasib, peruntungan. Undian berhadiah barang atau
23
Ajat Sudrajat, Fikih Aktual (Ponorogo: STAIN PO Press, 2008), 213.
22
uang atas dasar syarat-syarat tertentu dengan ditetapkan sebelumnya,
menang atau kalah sangat tergantung pada nasib. Penyelenggaraannya
bisa oleh perorangan, lembaga atau badan, baik resmi maupun swasta
menurut peraturan pemerintah.24
Lottere dengan undian pada hakikatnya
mempunyai pengertian yang hampir sama, tetapi pengertian yang
berkembang dalam masyarakat amat berbeda, lottere dipandang sebagai
judi sedangkan undian tidak karena mengenai undian yang berlaku saat
ini untuk mempromosikan barang-barang dagangan.25
Undian berhadiah atau lottere lebih dekat kepada judi/ maisirdan
ghora>r. Maisiradalah permainan yang mengandung unsur taruhan,
dilakukan oleh dua orang atau lebih secara langsung atau berhadap-
hadapan dalam satu majlis. Demikian yang dikemukakan oleh Ibrahim
Husen, ada dua hal yang penting dan perlu diperhatikan yaitu taruhan dan
berhadap-hadapan. Orang yang bertaruh pasti menghadapi salah satu dari
dua kemungkinan yaitu menang atau kalah, jadi sifatnya untung-
untungan, mengadu nasib.26
Sedangkan ghora>radalah apa yang belum
diketahui diperoleh tidaknya atau apa yang tidak diketahui hakikat dan
kadarnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Ma>’idah
ayat 90-91.
24
M. Ali Hasan, Masail Fiqhiyah, Zakat, Pajak, Asuransi dan Lembaga Keuangan
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), 99. 25
Kutbuddin Aibak, Kajian Fiqih Kontemporer (Surabaya:Elkaf, 2006), 38. 26
Sudrajat, Fikih Aktual, 215.
23
Semua taruhan yang dengan cara mengadu nasib yang sifatnya
untung-untungan dilarang keras oleh agama, sebagaimana firman Allah
dalam surat al-Maidah:9027
ا المر والميسر والنصاب والزالم رجس من يا أي ها الذين آمنوا إن ﴾٩عمل الشيطان فاجتنبوه لعلكم ت فلحون ﴿
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya (minum) khamr,
berjudi, (berkorban untuk) berhalan, mengundi nasib dengan
panah adalah perbuatan keji yang merupakan perbuatan
syaitan. Maka jauhilah perbuatan itu agar kau mendapatkan
keberuntungan.”(QS. Al-Ma>’idah:90).28
Berdasarkan ayat diatas jelas bahwa judi adalah perbuatan keji
dan akan menyebarkan kekejian di kalangan umat. Orang yang kalah
akan jatuh melarat sementara orang yang menang akan dibenci. Semua
pihak akan hanyut dibawa arus sebagaimana yang dijelaskan dalam surat
Al-Ma >’idah ayat 91:
ا يريد الشيطان نكم العداوة والب غضاء ف المر والميسر أنإن يوقع ب ي ﴾٩ويصدكم عن ذكر اللو وعن الصالة ف هل أنتم منت هون ﴿
Artinya:“sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum)
khomer dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat
Allah dan shalat, maka berhentilah kamu.” (QS. Al-Ma>’idah:
91).29
27
Ibid. 28
Depag RI, al-Qur’an, 176. 29
Ibid., 177.
24
Dalam pelaksanaan undian berhadiah atau lotere aktivitasnya
melibatkan berbagai hal diantaranya: 30
1) Penyelenggara biasanya lembaga pemerintah atau swasta yang legal
mendapatkan izin dari pemerintah.
2) Para penyumbang adalah pembeli kupon yang mengharapkan
hadiah.
Sedangkan kegiatan pihak penyelenggara adalah sebagai berikut:31
1) Mengedarkan kupon (menjual kupon), salah satu fungsi penjualan
kupon adalah dapat dihitungnya dana yang diperoleh dari para
penyumbang.
2) Membagi-bagi hadiah sesuai dengan ketentuan, hadiah ini diambil
dari sebagian hasil dana yang diperoleh.
3) Menyalurkan dana yang terkumpul sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan setelah diambil untuk hadiah dan biaya operasionalnya.
b. Konsep Undian Berhadiah
Menurut Ibrahim Hosen yang menyatakan mengenai konsep
undian berhadiah sebagai berikut:
“undian berhadiah atau lotere merupakan salah satu dari cara
penghimpunan dana yang digunakan untuk proyek sosial ataupun
juga kegiatan sosial. Undian berhadiah ini seringkali dilakukan
diberbagai acara atau momentum tertentu dengan mengeluarkan
kupon berhadiah agar merangsang atau menggaerahkan
penyumbang atau pembeli”.
Misalnya ada SPBU baru yang mengeluarkan kupon berhadiah
untuk menarik pembeli. Hadiah ini biyasanya di undi di depan
30
Ismail Nawawi, Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer (Bogor: Ghalia Indonesia,
2002), 268. 31
Suhendi, Fiqih Muamalah, 318.
25
notaris dan dibuka secara umum, siapa yang nomornya tepat akan
mendapatkan hadiah tersebut. demikian juga bisa dilakukan oleh
pertokoan yang barang siapa membeli barang di atas Rp. 50.000,-
mendapatkan kupon berhadiah dan masih banyak lagi contoh yang
dilakukan dilembaga bisnis dan kegiatan sosial lainnya.32
c. Dasar Hukum Undian Berhadiah
Undian berhadiah atau lottere lebih dekat dengan judi atau
maisir.Maisir adalah permainan yang mengandung unsur taruhan,
dilakukan oleh dua orang atau lebih secara langsung atau berhadap-
hadapan dalam suatu majlis. Menurut Ibrahim Hosen ada dua hal yang
harus diperhatikan yaitu taruhan dan berhadap-hadapan. Orang yang
bertaruh pasti menghadapi salah satu dari dua kemungkinan yaitu
menang atau kalau, jadi sifatnya untung-ungan, mengadu nasib. 33
Sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an suratal-Shaffatayat
139-141 berikut ini:
﴾ ﴿إذأب إل الفلكالمشحون ﴾ ٩ ﴿وإن يونسلمنالمر ل ﴾ ﴿فساافكاننالمد ض
Artinya: “Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul,
(ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian
ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam
undian” (QS. Al-Shaffat: 139-141).34
32
Ismail Nawawi,Fiqih Muamalah Hukum Ekonomi, Bisnis dan Sosial (CV Putra Media
Nusantara: Surabaya, 2010). 468. 33
Sudrajat, Fikih Aktual, 215. 34
Depag RI, al-Qur’an, 728.
26
Selanjutnya dijelaskan dalam al-Qur’an surat Ali ‘Imran ayat 44
dibawah ini:
ذلك من أنباء الغيب نو يو إليك وما كنت لديهم إذ ي ل ون أقالمهم ﴾أي هم يكفل مري وما كنت لديهم إذ يتصمون ﴿
Artinya: “Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib
yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); padahal
kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan
anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara
mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir
di sisi mereka ketika mereka bersengketa” (QS. Ali ‘Imran:
44).35
d. Macam-macam Undian Berhadiah
Undian berhadiah banyak sekali macam dan bentuknya,
diantaranya lotto (lottere totalisator), nalo (nasional lottere), lobena
(lottere besar nasional), lottere buntut, angka mobil, porkas, SDSB
(sumbangan dana sosial berhadiah) dan lain sebagainya. Bentuk-bentuk
undian tersebut sudah tidak beredar lagi di kalangan masyarakat. Jenis-
jenis undian di atas kebanyakan bersifat resmi karena diizinkan oleh
pemerintah yang dalam hal ini adalah Departemen Sosial yang pada era
Gus Dur sempat dibubarkan.36
Muhammad Sunus membagi undian menjadi tiga bagian yaitu:37
1) Undian tanpa syarat, bentuk dan contohnya seperti di pusat-pusat
perbelanjaan, pasar, pameran dan semisalnya sebagai langkah untuk
menarik pengunjung, kadang dibagikan dibagikan kupon undian
35
Ibid., 82. 36
Sudrajat, Fiqih Aktual, 213. 37
Dzulqorinain bin Muhammad Sunus, Undian http:darussalaf.or.id/stories. Diakses 6
Februari 2017.
27
untuk setiap pengunjung tanpa harus membeli suatu barang.
Kemudian setelah itu dilakukan penarikan undian yang dapat
disaksikan oleh seluruh pengunjung. Bentuk undian yang seperti ini
adalah boleh. Karena asal dari suatu muamalah adalah boleh dan
halal. Juga tidak terlihat dalam bentuk undian ini hal-hal yang
terlarang berupa kezaliman, riba>, ghara>r,penipuan dan lain
sebagainya.
2) Undian dengan syarat membeli barang, undian ini tidak bisa diikuti
kecuali oleh orang yang membeli barang yang membeli barang yang
telah ditentukan oleh penyelenggaraan undian tersebut. Contohnya:
pada sebagian super market telah diletakkan berbagai hadiah seperti,
kulkas, radio dan lain-lainnya. Siapa yang membeli barang tertentu
atau telah mencapai jumlah tertentu dalam pembelian maka ia akan
mendapatkan kupon untuk ikut undian.
Contoh lain: sebagian perusahaan telah menyiapkan hadia-hadiah
yang menarik seperti Mobil, HP, Tiket, Biaya Ibadah Haji dan lain
sebagainya. Bagi siapa yang membeli darinya suatu produk yang
terdapat kupon atau kartu undian. Kemudian kupon atau kartu
undian itu dimasukkan kedalam kotak-kotak yang telah disiapkan
oleh perusahaan tersebut diberbagai cabang atau relasinya. Undian
jenis ini tidak lepas dari dua keadaan.38
Pertama, harga produk bertambah dengan terselenggaranya undian
berhadiah tersebut. Hal ini haram dan tidak boleh. Karena ada
38Ibid.
28
tambahan harga berarti ia telah mengeluarkan biaya untuk masuk
kedalam suatu muamalat yang mungkin ia untung dan mungkin ia
rugi. Dan ini adalah maisir yang diharamkan dalam syari’at Islam.
Kedua, undian berhadiah tersebut tidak mempengaruhi harga produk.
Perusahaan mengadakan undian hanya sekedar melariskan
produknya. Ada dua pendapat dalam masalah ini:39
1) Hukumnya harus dirinci. Kalau ia membeli barang dengan
maksud untuk ikut undian maka ia tergolong kedalam maisir
atau qimar yang diharamkan dalam syariat karena pembelian
barang tersebut adalah sengaja mengeluarkan biaya untuk bisa
ikut dalam undian. Sedang ikut dalam undian tersebut ada dua
kemungkinan, yakni mungkin ia beruntung dan mungkin ia rugi.
Maka inilah yang disebut maisir atau qimar.
2) Adapun kalau dasar maksudnya adalah butuh kepada barang
atau produk tersebut setelah itu ia mendapatkan kupon untuk
ikut undian maka ini tidak terlarang karena asal dalam
muamalah adalah boleh dan halal dan tidak berbentuk maisir
maupun qimar.
3) Undian dengan mengeluarkan biaya, yakni undian yang bisa diikuti
setiap orang yang membayar biaya untuk ikut undian tersebut atau
mengeluarkan biaya untuk bisa mengikuti undian tersebut dengan
mengeluarkan biaya. Contohnya mengirim kupon atau kartu po
39
Ibid.
29
undian ke tempat pengundian dengan menggunakan prangko pos.
Tentunya mengirim dengan prangko mengeluarkan biaya sesuai
dengan harga prangkonya. Contoh lain: ikut undian dengan
mengirim SMS ke layanan telekomunikasi tertentu baik dengan
harga wajar maupun dengan harga yang telah ditentukan. Hal ini
haram dan tidak boleh. Karena mengeluarkan biaya untuk suatu
muamalah yang belum jelas beruntung tidaknya, maka itu termasuk
qimar atau maisir.
Jenis undian di tinjau dari sudut manfaat dan mudharatnya, ulama
mazhab (Mazhab Hanafi>, Ma>liki, Hamba>li dan Sya>fi’i) membagi undian
atas dua bagian.
a. Undian yang mengandung unsur mudha>rat atau kerusakan. Pada
bagian ini terdapat dua jenis undian, diantaranya:
1) Undian yang menimbulkan kerugian finansial pihak-pihka yang
diundi. Dengan kata lain, antara pihak-pihak yang diundi
terdapat unsur-unsur untung rugi, yakni jika disatu pihak ada
yang mendapatkan keuntungan, maka dipihak lainnya ada yang
merugi dan bahkan menderita kerusakan mental. Biyasannya
keuntungan yang diraihnya jauh lebih kecil dari kerugian yang
ditimbulkannya.40
2) Undian yang hanya menimbulkan kerugian atau kerusakan bagi
dirinya sendiri, yaitu berupa kerusakan mental. Manusia
40
Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam (Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve,
Jakarta, 1996),1868.
30
menguntungkan nasib, rencana, pilahn dan aktivitaskan kepada
para “pengundi nasib” atau “peramal” sehingga akal fikirannya
kurang berfungsi untuk menentukan pilihan dan sikapnya. Ini
berakibat mental pelakunya menjadi labil. Kurang percaya diri,
dan berfikir tidak realistik.41
b. Undian yang tidak mengandung atau menimbulkan mudha>rat dan
tidak mengakibatkan kerugian, baik bagi pihak-pihak pengundi
maupun bagi pihak pengundi itu sendiri. Para pelakunya hanya
mendapatkan keuntungan dari satu pihak dan pihak lain tidak
mendapat apa-apa, akan tetapi tidak menderita kerugian.
e. Perbedaan Pendapat Para Ulama Tentang Undian
Undian berhadiah yang sering kita jumpai di masyarakat ternyata
mengundnag kontroversi diantara para ulama, apakah undian termasuk
dalam perbuatan judi atau tidak, ulama berbeda pendapat di antaranya:
1. A. Hasan
Hasan berpendapat bahwa mengadakan lottere atau
membelinya terlarang. Namun menerima atau meminta bagian dari
uang lottere itu perlu atau harus. Kalau tidak diambil, uang itu akan
jatuh ketangan orang lain, yang dapat merusak diri sendiri atau
sekurang-kurangnya memundurkan diri sendiri.42
Di dalam buku A. Hasan yang berjudul “Soal Jawab Tentang
Berbagai Masalah Agama”, dijelaskan bahwa kebanyakan para ulama
41
Dahlan, Ensiklopedi Hukum, 1869. 42
Aibak, Kajian Fiqih, 40.
31
mengharamkan lotere sekalipun hasil lotere tersebut di gunakan untuk
derma (membangun sekolah, pesantren, madrasah Diniyah, rumah
jompo, asrama yatim piatu dan lain sebagainya). Pasalnya, menurut
kebanyakan ulama, derma yang diberikan ini tidak atas dasar
keikhlasan, sedangkan dalam konteks Islam, ikhlas merupakan salah
satu masalah yang dianggap pokok.43
Pada bait berikutnnya A. Hasan menjelaskan bahwa
mengadakan (menyelenggarakan lotere) adalah haram dan
membelinya adalah perbuatan yang dilarang (diharamkan).
2. Majelis Tarjih Muhammadiyah
Mengenai lottere oleh Majelis Tarjih Muhammadiyah dalam
buku Kitab Beberapa Masalah cetakan ke-5 tahun 1373 H/ 1954 M
disebutkan: “lottere itu terdiri dari tiga unsur: membeli, meminta
keuntungan dan mengadakannya. Lottere dengan ketiga unsur itu
termasuk masalah musytabihat.” Membeli lottere madaratnya lebih
besar daripada manfaatnya, karena itu hukumnya haram. Sedangkan
mengadakannya dan meminta keuntngan dari lottere itu, diserahkan
kepada Latjanah Tarjih pada masing-masing cabang. Jika kita
perhatikan, kelihatannya belum ada kebulatan pendapat dalam
menetapkan hukumnya.
Beberapa tahun kemudian Majelis Tarjih Muhammadiyah
membicarakan kembali mengenai masalah Lotto dan Nalo dan
43
Ahmad Wardi Muslich, Fiqih Muamalah Membahas Hukum Islam (Jakarta: Amzah,
2010), 321.
32
berkesimpulan bahwa Lotto dan Nalo itu hukumnya haram.
Demikian juga SSB dan porkas hukumnya haram karena sama-sama
mengundang madarat, walaupun ada sedikit manfaatnya. Mukhtamar
tidak memungkiri dan mengakui bahwa Lotto, Nalo SSB dan Porkas
itu ada manfaatnya, namun bahayangya (ma>da>rat-nya) lebih besar
dari pada manfaatnya.44
Kemudian Mukhtamar Majlis Tarjih Sidoarjo tanggal 27-31
Juli 1969 memutuskan antara lain “bahwa lotto dan nalo dan
sesamanya sama dengan judi. Oleh karena itu hukumnya haram.”
Dan konsiderannya sebagai berikut:
1) Lotto dan Nalo pada hakikatnya dan sifatnya sama dengan
taruhan dan perjudian dengan unsur-unsur:
a) Pihak yang menerima hadiah sebagai pemenang.
b) Pihak yang tidak mendapat hadiah sebagai yang kalah.
2) Oleh karena lotto dan nalo adalah salah satu dari jenis taruhan
dan perjudian maka berlakulah nas sarihdalam al-Qur’an
suratal-Baqarahayat 183, 219 dsn surat al-Ma>’idahayat 90-91.
3) Mukhtamar mengakui bahwa bagian hasil lotto dan nalo yang
diambil oleh pihak penyelenggara mengandung manfaat bagi
masyarakat sepanjang bagian ini betul-betul diperjuangkan bagi
pembangunan.
44
Hasan, Masail Fiqhiyah, 102-103.
33
4) Bahwa madarat dan akibat jelek yang ditimbulkan, tersebar
luasnya taruhan dan perjudian dalam masyarakat jauh lebih
besar dari pada manfaatnya yang diperoleh dari penggunaan
hasilnya.45
3. Ahmad Sukarti
Ahmad Sukarti berpendapat bahwa lottere itu bukan judi
karena bertujuan untuk menghimpun dana yang akan disumbangkan
untuk kegiatan-kegiatan sosial dan kegiatan kemanusiaan. Beliau
juga mengakui bahwa unsur negatifnya tetap ada, tetapi sangat kecil
bila dibandingkan dengan manfaatnya.46
4. Fuad Muhammad Fachruddin
Menurut Fuad Muhammad Fachruddin, lottere tidak
termasuk ke dalam kategori judi yang diharamkan. Lebih lanjut
beliau katakana: “pembeli lottere apabila maksud dan tujuannya
hanya menolong dan mengharapkan hadiah, maka tidaklah terdapat
dalam perbuatan itu satu perjudian. Apabila tujuan itu tertentu
semata-mata mendapatkan hadiah, ini pun tidak tergolong oleh Imam
Syafi’I ialah kedua belah pihak yang berhadap-hadapan masing-
masing menghadapi kemenangan atau kekalahan”.47
Pada bagian akhir tentang lottere Fuad Moh. Fachrudin
menjelaskan sebagai berikut:48
45
Sudrajat, Fiqih Aktual, 217. 46
Ibid., 219. 47
Ibid. 48
Muslich, Fiqih Muamalah Membahas, 322-323.
34
1) Mengeluarkan lottere oleh suatu perkumpulan Islam yang
berbakti adalah dibolehkan.
2) Menjual lottere yang dilakukan oleh perkumpulan Islam yang
berbakti dibolehkan.
3) Membeli lottere di samping mendapatkan hadiah yang dibagi-
bagikan oleh perkumpulan itu diperbolehkan.
Semuanya itu dibolehkan tanpa adanya keharaman-
keharaman, sekalipun maksud pembeli lottere itu untuk
mendapatkan hadiah semata.
5. M. Ali Hasan
Lottere dan semacamnya termasuk judi, yang tidak terlepas
dari mengadu nasib (untung-untungan). Sepintas kegiatan ini
memang terlihat cukup baik, tetapi dampaknya perlu diperhatikan
dan dipertimbangkan, yaitu: Pertama, dana hasil penjualan kupon
lottere (SDSB), terserap dari anggota masyarakat yang status
ekonominya sangat lemah, seperti tukang becak, tukang ojek, sopir,
pedagang kecil dan bahkan orang-orang yang tidak mempunyai
penghasilan tetap, dengan harapan akan memenangkan undian
lottere (SDSB) itu. Uang yang diperoleh dengan susah payah,
dihabiskan untuk membeli lottere dan bukan mementingkan
keperluan rumah tangga.49
49
Hasan, Masail Fiqhiyah, 103
35
Kedua, merusak jiwa dan pendidikan anak-anak generasi
penerus, dengan cara membiasakan hidup untung-untungan,
mengadu nasib dan menghadapi masa depan dengan langkah yang
tidak pasti.
Disamping bahaya di atas, adalah bahaya yang mengikat aqidah,
karena tidak sedikit orang yang pergi kepada tukang ramal untuk
mencari nomro yang tepat. Padahal tukang ramal itu sendiri tidak
membeli kupon dan menjadi kaya.50
6. Rasyid Ridho
Rasyid Ridho tidak mengharamkan Lottere atau undian
berhadiah guna kepentingan umum atau negara, karena manfaatnya
lebih besar daripada madharatnya. Namun ia tampaknya tidak
menghalalkan bagi orang yang cocok nomor undiannya untuk
mengambil hadiahnya, meskipun tidak menimbulkan permusuhan
dan kebencian antara mereka yang turut dalam undian, serta juga
tidak menyebabkan lupa kepada Tuhan.51
Pendapat Rasyid Ridho tersebut diikuti oleh Abu Rahman
Isa, yang menyatakan bahwa undianberhadiah untuk amal itu tidak
termasuk judi. Karena judi sebagaimana dirumuskan oleh ulama
Syafi’iyah adalah “antara kedua belah pihak yang berhadapan itu
masing-masing ada untung rugi” padahal pada undian berhadiah
untuk amal itu pihak penyelenggara tidak menghadapi untung rugi.
50
Ibid.,104. 51
Sudrajat, Fikih Aktual, 218.
36
Sebab uang yang akan masuk ditentukan sebagian untuk dana social,
dan sebagian lagi untuk hadiah administrasi.52
7. Ahmad asy-Syirba>shi
Berpendapat bahwa Lottere adalah salah satu bentuk praktik
perjudian yang dilarang dalam agama Islam dan keuntungan yang
diperoleh darinya juga haram. Penekanan diharamkannya adalah
terletak pada adanya unsur memakan harta orang lain secara bathil,
penipuan, dan kebodohan. Disamping itu perbuatan judi mendorong
orang untuk menggantungkan harapannya kepada harapan-harapan
yang dusta. Betapa banyak manusia yang rusak kehidupannya dan
menyimpang perilakunya karena tertipu oleh undian.53
Asy-Syirba>shi tidak sepakat dengan penggalangan dana
untuk sosial keagamaan dengan cara menebarkan undian berhadiah.
Cara pengumpulan dana untuk sosial keagamaan dengan cara
menebarkan undian berhadiah. Cara pengumpulan dana seperti itu
dipandang seperti melontarkan isu ke tengah masyarakat bahwa
nilai-nilai kebijakan dan rasa saling mengasihi telah sirna dari hati
manusia, sehingga untuk mengumpulkan uang tidak ada jalan lain
kecuali dengan praktik perjudian dan tontonan yang haram. Padahal
Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik.54
8. Yusuf Qardawi
52
Ibid. 53
Ibid., 219. 54
Ibid.
37
Beliau juga memandnag lottere adalah salah satu dari praktik
judi, dengan alasan sebagai berikut:55
a. Lottere (undian berhadiah) mengandung unsur perjudian,
sebagaimana dalam kenyataannya orang yang bersangkutan
(pembeli kupon), mengandalkan pada nasib bukan pada usaha dan
kerja keras yang sesuai dengan sunnatullah. Juga bukan pada
pekerjaan rumus sebab akibat seperti pada pertanian, perniagaan,
industri dan lain-lain. Yang penting menunggu turunya hadiah
dari langit yang akan mengubah nasib dari miskin ke kaya.
b. Praktek ini menonjolkan egoism dan menyampingkan semangat
persaudaraan.
c. Merugikan banyak konsumen dan menguntungkan beberapa
orang. Yang membeli kupon ini jumlahnya ribuan, puluhan ribu
bahkan jutaan, mereka semua itu rugi dan yang beruntung hanya
satu orang saja.
d. Mengajarkan orang untuk berlebihan. Kenyataannya para
konsumen membeli terus barang-barang yang sebenarnya tidak
mereka butuhkan.
Memang kenyataan hampir 100% konsumen atau pembeli
undian berhadiah itu adalah kalangan masyarakat bawah bahkan orang
yang sangat pas-pasan. Mereka umumnya kurang pendidikan,
pergaulan, bahkan kurang pemahaman keagamaannya, untuk makan
pun mereka pas-pasan. Bagaimana mungkin mereka memberikan
55
Ibid., 220-221.
38
sumbangan dengan tulus dalam jumlah yang cukup besar untuk
ukuran mereka, sementara mereka dalam keadaan miskin. Jarang
sekali orang ekonomi kelas atas atau mampu membeli kupon
berhadiah, padahal secara ekonomi mereka mampu dan layak
memberikan bantuan.
9. Ibrahim Hosen
Menurutnya, maisir atau judi adalah suatu permainan yang
mengandung unsur taruhan dan dilakukan berhadap-hadapan oleh
dua orang atau lebih. Jadi ‘illathukumnya adalah berhadap-hadapan,
dimana dalam berhadap-hadapan itu terkandung hikmah yang
karenannya, maka judi atau maisir itu dilarang atau diharamkan.
Hikmah tersebut yaitu akan menyebabkan timbulnya permusuhan
dan kebencian antara pelaku dan menyebabkan mereka lupa kepada
Allah serta lalai dari kewajiban-kewajiban agama.56
10. HS Muhlis
Pada prinsipnya menerima kesimpulan Ibrahim Hosen yakni
membolehkan undian berhadiah, tetapi alasannya dipandang kurang
memuaskan. Hal itu karena bentuk perjudian sekarang ini lebih
canggih dan bervariasi tidak hanya berhadap-hadapan. Menurutnya,
judi tidak harus berhadap-hadapan para pelakunya. Sebab misalnya
56
Ibid., 215
39
jackpot (mesin judi) tak pernah (akan) berhadap-hadapan dengan
pemilik (Bandar) yang sebenarnya. Tetapi tidak ada orang yang
sehat pikirannya yang menyangkal bahwa jackpot itu judi.
Menurut HS Muhlis, ada dua unsur yang merupakan syarat
formal perjudian. Pertama, harus ada dua pihak yang masing-masing
terdiri dari satu orang atau lebih yang bertaruh; yang menang
(penebak tepat atau pemilih nomor yang cocok) dibayar oleh yang
kalah menurut perjanjian dan rumusan tertentu. Kedua, menang atau
kalah dikaitkan dengan kesudahan suatu peristiwa yang berada diluat
kekuasaan, dan diluar pengetahuan lebih dahulu dari para petaruh.57
11. Muhammad Abduh
Beliau mengatakan bahwa umat Islam diharamkan menerima
uang hasil undian (lottere) baik secara individual atau secara
kolektif, dengan alasan karena hal itu termasuk memakan harta
orang lain dengan cara yang batil. Harta yang batil tidak ada
imbalannya dengan sesuatu yang nyata. Kata batil berasal dari kata
batlan atau butlanun yang artinya sia-sia dan rugi. Agama telah
mengharamkan mengambil barang tanpa ada imbalannya yang dapat
dinilai dan tanpa adanya keridhaan dari pemiliknya.58
12. MUI Propinsi DKI Jakarta memfatwakan tentang jual beli yang di
sertai dengan hadiah, sebagai berikut:
57
Ibid., 217-220. 58
Nawawi, Fiqih Muamalah, 469.
40
1) Para ulama telah bersepakat (Ijma’) bahwa perdagangan
(perniagaan/ jual beli/ al-bai’) adalah suatu kegiatan
perekonomian yang dihalalkan (diperbolehkan) oleh syari’at
Islam. (al-Mabsuth) XII/ 108; al-Muhadzab 1/ 257). Hal ini
didasarkan pada firman Allah SWT dalam surat al-Baqarahayat
275:
وأ ل اللو الب يع و رم الربا
Artinya: “Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba”. (QS. Al-Baqarah: 275).59
Demikian juga firman Allah dalam suratan-Nisa>’ ayat 29.
نكم بالباطل إال أن يا أي ها الذين آمنوا ال تأكلوا أموالكم ب ي تكون تارة عن ت راض منكم وال ت ت لوا أنفسكم إن اللو كان
﴾٩بكم ر يما ﴿
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu”. (QS. An-Nisa’: 29).60
2) Suatu transaksi perdagangan dinilai sah dan halal jika memenuhi
rukun-rukun (unsur-unsur) dan syarat-syarat jual beli.
3) Jual beli suatu benda yang disertai hadiah, baik secara langsung
maupun diundi dengan tujuan agar konsumen tertarik untuk
membeli produk-produk yang dipasarkan adalah sah dan halal
59
Depag RI, al-Qur’an, 47. 60
Depag RI, al-Qur’an, 29.
41
dengan syarat-syarat sebagai berikut: hadiah yang diberikan harus
halah dan sesuai dengan yang dijanjikan. Jika hadiah berupa
benda yang haram seperti minuman keras dan barang yang najis,
maka tidak sah. Dengan demikian jika hadiah yang diberikan
tidak sesuai dengan yang dijanjikan, maka hal itu dinilai sebagai
penipuan sehingga mengandung unsur dosa. Hadiah tidak
mengandung unsur judi. Dalam arti, hadiah tersebut benar-benar
merupakan pemberian yang bersifat Cuma-Cuma sebagai bagian
dari promosi penjualan (sales promotion). Dengan demikian,
seandainya para konsumen tidak beruntung mendapatkan hadiah,
maka mereka tidak dirugikan. Kualitas barang yang diperjual
belikan harus sesuai dengan standart dan harganya tidak lebih
tinggi dari harga pasaran.
4) Jika transaksi jual beli yang disertai hadiah secara diundi,
dilakukan terhadap benda yang kualitasnya di bawah standart
dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasaran, maka transaksi
jual beli tersebut tidak sah dan tidak halal karena mengandung
unsur judi. Karena dengan demikian, kupon hadiah yang akan
diundi untuk mendapatkan hadiah bukan merupakan pemberian
Cuma-Cuma, melainkan secara tidak langsung dijual kepada
pembeli barang dengan uang (harga) yang sudah ditambahkan
kedalam harga penjualan barang. Dengan demikian secara tidak
langsung kupon undian tersebut diperjual belikan kepada pembeli
42
barang, yang jika dia tidak mendapatkan hadiah maka akan rugi,
sedangkan pihak penjual akan beruntung. Inilah yang disebut
judi.61
f. Dampak dan Hikmah Dari Undian Berhadiah
Dampak yang perlu dipertimbangkan dari adanya undian
berhadiah yang berlangsung (tejadi), diantaranya:
a. Dapat mengakibatkan kerugian finansial pihak-pihak yang diundi.
Terdapatnya unsur untung rugi di dalamnya. Dana hasil penjualan
kupon Lottere pun terserap dari anggota masyarakat yang status
ekonominya sangat lemah, bahkan dari orang-orang yang tidak
berpenghasilan tetap, dengan harapan akan memenangkan undian
lottere itu. Uang yang diperoleh dengan susah payah dihabiskan
untuk membeli lottere dan bukan mementingkan kepentingan rumah
tangga. Jadi secara langsung maupun tidak langsung yang diajak di
dalam undian berhadiah tersebut adalah orang-orang yang lemah,
bukan pengusaha-pengusaha.62
61
Hamdan Rasyid, Fiqih Indonesia Himpunan Fatwa-fatwa Aktual (Jakarta: PT. al-
MUwardi Prima, 2003), 290-293. 62
M. Ali Hasan, Masail Fiqhiyah Zakat, Pajak Asuransi dan Lembaga Keuangan (PT.
Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2000), 104.
43
b. Dapat menimbulkan kerusakakn terhadap dirinya sendiri, yaitu
berupa kerusakan mental. Undian dapat merusak jiwa dan
pendidikan anak-anak generasi penerus, dengan cara membiyasakan
hidup untung-untungan, mengadu nasib dan menghadapi masa depan
dengan langkah yang tidak pasti.
Dalam Islam undian berhadiah di larang berdasarkan surah al-
Baqarah ayat 2 dan al-Ma>idah ayat 90-91, larangan tersebut mengandung
hikmah yaitu:63
a. Agar manusia kreatif berusaha dengan cara yang telah ditentukan
agama dan tidak bergantung pada sedekah serta angan kosong.
b. Agar manusia tidak mengambil harta dengan cara yang tidak
dibenarkan oleh agama.
c. Agar tidak terjadi permusuhan dan dendam kesumat, yang karennya
akan terjadi pertumpahan darah.
d. Untuk mendidik supaya hidup tidak tamak, yang selalu mabuk
dengan harapan-harapan kemenangan, meskipun dirinya selalu
ditimpa kerugian dan musibah kejiwaan.
e. Untuk menyelamatkan pribadi dan masyarakat dari segala bentuk
bahaya dan ancaman akibat rusaknya mental manusia dan dari
kelalaian diri terhadap kewajibannya terhadap Allah SWT.
2. Maisir dan Ghara>r Dalam Undian Berhadiah
1. Maisir Dalam Undian Berhadiah
63
Ibid.
44
a. Pengertian Maisir
Maisirberasal dari bahasa Arab yasirayang bermakna mudah.
Al-Maisir merupakan salah satu bentuk ubahan dari kata yasira
tersebut, yang kemudian berubah maknanya menjadi tempat judi.
Kata itu digunakan untuk mengungkapkan judi atau perjudian,
karena perbuatan tersebut merupakan upaya mencari kekayaan
dengan cara mudah.64 Sesuai makna kebahasaanya, al-maisir adalah
upaya mencari kekayaan melalui cara mudah, untung-untungan, dan
dilakukan beberapa orang melalui undian unsur substansial dari
perjudian adalah spekulasi dan untung-untungan, yang dilakukan
beberapa orang guna memperoleh kekayaan dengan cara mudah
lewat undian atau sejenisnya untuk menggeruk kekayaan/ uang milik
lawan main.
Perjudian, apa pun bentuknya termasuk berbagai jenis
permainan yang diikuti dengan pasangan berupa uang atau apa saja
yang berharga, menurut Rasyid Rida hukumnya haram, karena
secara tegas dilarang al-Qur’an dalam surat al-Ma>idah ayat 90.
Dalam ayat tersebut secara tegas Allah menyuruh orang-orang
beriman agar menjauhi khamr, perjudian, berkorban untuk berhala
dan mengudi nasib dengan anak panah. Suruhan tidak melakukan
sama dengan larangan, dan larangan menimbulkan hukum
64
Harun Nasution, Ensiklopedi Islam Indonesia (Jakarta: Djambatan, 2002), 678.
45
haram.65Maisir ini tidak terpabas pada judi, domino dan
semacamnya, tetapi juga termasuk setiap permainan (musa>baqah)
yang memenuhi kriteria maisir (judi) sebagaimana di sebutkan di
atas.
b. Unsur-unsur Maisir
Sebuah transaksi atau permainan bisa dikatakan sebagai
maisir jika terdapat unsur-unsur sebagai berikut:66
1) Taruhan (mukhtarah/ murahanah) dan mengadu nasib, sehingga
pelaku bisa menang dan bisa kalah.
2) Seluruh pelaku maisir mempertaruhkan hartanya, pelaku judi
mempertaruhkan hartanya tanpa imbalan (muqa>bil). Seperti judi
yang dipertaruhkan adalah uang yang diserahkan, berbeda
dengan bisnis. Yang dipertaruhkan adalah kerja dan resiko
bisnis.
3) Pemenang mengambil hak orang lain yang kalah, karena setiap
pelaku juga tidak memberi manfaat kepada lawannya. Ia
mengambil sesuatu dan kalah tidak mengambil imbalannya.
4) Pelaku berniat mencari uang dengan mengadu nasib. Tidak ada
target lain. Hal ini untuk membedakan dengan permainan yang
tidak menjadi sasaran mencari uang. Seperti main futsal, dengan
perjanjian siapa yang kalah, maka dia yang menanggung biaya
sewa lapangan.
65
Nasution, Ensiklopedi Islam, 678-679. 66
Adiwarman A. Karim dan Oni Sahroni, Riba Gharar dan Kaidah-kaidah Ekonomi
Syariah Analisis Fikih dan Ekonomi (Jakarta: Raja Wali Press, 2015), 193.
46
2. Ghara>r Dalam Undian Berhadiah
a. Pengertian Ghara>r
Ghara>rsama dengan keraguan, tipuan, atau tindakan yang
bertujuan untuk merugikan pihak lain. Suatu akad yang mengandung
unsur penipuan karena tidak adanya kepastian, baik mengenai ada
atau tidaknya objek yang disebutkan dalam akad tersebut. Menurut
Imam an-Nawawi, ghara>r merupakan unsur akad yang dilarang
dalam syariat Islam.67
Menurut ahli fikih, ghara>r adalah sifat dalam muamalah yang
menyebabkan sebagian rukunnya tidak pasti (mastur al-‘aqibah).
Secara oprasional, gharar bisa di artikan kedua belah pihak dalam
transaksi tidak memiliki kepastian terhadap barang yang menjadi
objek transaksi baik terkait kualitas, kuantitas, harga dan waktu
penyerahan barang sehingga pihak kedua dirugikan. Gharar ini
terjadi bila mengubah sesuatu yang pasti menjadi tidak pasti.68
Menurut ulama fikih, bentuk-bentuk ghara>r yang dilarang
adalah sebagai berikut.
1) Tidak adanya kemampuan penjual untuk menyerahkan objek
akad pada waktu terjadi akad, baik objek itu sudah ada maupun
belum ada.
2) Menjual sesuatu yang belum berada di bawah penguasaan
penjual. Bila suatu barang yang sudah di beli dari orang lain
67
Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, 399. 68
Sahroni, Riba Gharar dan Kaidah-kaidah, 77.
47
belum diserah terimakan kepada pembeli, maka pembeli ini
tidak boleh menjualnya kepada pembeli lain.
3) Tidak adanya kepastian tentang jenis pembayaran atau jenis
benda yang dijual. Wahbag az-Zuhaili (ahli fikih dari
Universitas Damascus, Suriah) berpendapat bahwa
ketidakpastian tersebut merupakan salah satu bentuk garar yang
terbesar (ghara>r kabir) larangannya.
4) Tidak adanya kepastian tentang sifat tertentu dari benda yang
dijual. Misalnya, penjual berkata: “saya jual kepada Anda baju
yang ada dirumah saya”, tanpa menentukan ciri-ciri baju
tersebut secara tegas. Termasuk dalam bentuk ini ialah menjual
buah-buahan yang masih dipohon dan belum layak untuk
dikonsumsi.
5) Tidak adanya kepastian tentang jumlah harga yang harus
dibayar. Misalnya, penjual berkata “saya jual beras kepadaAnda
sesuai dengan harga yang berlaku pada hari ini”.
6) Tidak adanya kepastian tentang waktu penyerahan objek akad,
misalnya setelah wafatnya seseorang. Kecuali dibatasi oleh
waktu yang tegas, misalnya penyerahan barang tersebut akan
dilakukan pada bulan atau tahun depan, maka akad jual beli itu
sah.
7) Tidak adanya ketegasan bentuk transaksi, yaitu adanya dua
macam atau lebih transaksi yang berbeda dalam satu objek akad
48
tanpa menegaskan bentuk transaksi mana yang dipilih sewaktu
terjadinya akad. Misalnya, sebuah arloji dijual dengan harga 50
ribu rupiah jika dibayar tunai 70 ribu rupiah jika kredit, namun
ketika akad berlangsung tidak ditegaskan bentuk transaksi yang
dipilih.
8) Tidak adanya kepastian objek akad, yaitu adanya dua objek akad
yang berbeda dalam satu transaksi. Misalnya, salah satu dari dua
potong pakaian yang berbeda mutunya dijual dengan harga yang
sama.
9) Kondisi objek akad tidak dapat dijamin kesesuaiannya dengan
yang ditentukan dalam transaksi. Misalnya, menjual seekor kuda
pacuan yang sedang sakit. Jual beli ini termasuk gharar karena
didalamnya terkandung unsur spekulasi bagi penjual dan
pembeli, sehingga disamakan dengan jual beli dengan cara
undian.
10) Adanya keterpaksaan,
Didalam al-Qur’an tidak ada nash secara khusus yang
mengatakan tentang hukum ghara>r akan tetapi secara umum dapat
dimasukan dalam surat al-Baqarah ayat 188 dan an-Nisa ayat 29.
Berkenaan dengan ayat tersebut, Ibnu Araby berkenaan dengan
ayat tersebut bahwa “dengan batil” mempunyai arti dengan cara
yang tidak halal secara syara’ dan juga memanfaatkannya
dikarenakan syara’ telah melarang dan mencegahnya serta
49
mengharamkannya seperti riba, ghara>r dan sejenisnya. Dan pada
bagian lain tentang pembagian jual beli (transaksi) yang dilarang
beliau mengatakan bahwa sesungguhnya pembagian ini tidaklah
keluar dari tiga hal yaitu riba, batil dan ghara>r.
Dengan demikian apa yang disebut dengan jual beli
(transaksi) gharar termasuk dalam kategori memakan harta dengan
cara yang batil dan terlarang atau tidak termasuk jual beli
(transaksi) yang diperbolehkan.
b. Kriteria Ghara>r
Unsur gharar bisa menyebabkan transaksi menjadi tidak sah (fasid),
jika memenuhi unsur-unsur berikut:69
1) Ghara>r terjadi pada akad mu’awadhah (bisnis)
Akad bisnis seperti akad jual beli, akad ijarah, akad syirkah).
Bukan pada akad-akad tabarru’at (akad sosial). Ghara>r dalam
akad-akad bisnis (mu’awadhah maliyah) dilarang karena
merugikan dan menghilangkan unsur rela sama rela. Ghara>r
dalam akad-akad sosial (akad-akad tabarru’at) dibolehkan
karena tidak merugikan da nada toleransi dari pihak akad yang
lain.
2) Termasuk kategori ghara>r Berat
Gharar yaitu ghara>r yang merugikan pelaku akad dan
berpotensi menimbulkan perselisihan. Perbedaan ghara>r berat
69
Sahroni, Riba Gharar dan Kaidah-kaidah, 80-87.
50
dan ghara>r ringan: ghara>r berat yaitu gharar yang bisa
dihindarkan dan merugikan pihak akad. ghara>r ringan yaitu
ghara>r yang tidak bisa dihindarkan.
3) Ghara>r terjadi pada objek akad bukan pelengkapnya.
Ghara>r yang diharamkan adalah ghara>r yang terjadi pada objek
akad. sedangkanghara>r yang terjadi pada pelengkap objek akad
itu dibolehkan, yang menentukan keduannya adalah
kesepakatan atau ‘urf.
4) Tidak ada kebutuhan syar’i (hajat)
Tidak ada hajat terhadap akad (yang ada unsur ghara>r tersebut).
hajat (kebutuhan) kondisi yang diperkirakan satu pihak
mendapatkan kesulitan, dan tidak ada pilihan yang halah
kecuali akad yang mengandung gharar tersebut.
51
BAB III
MEKANISME UNDIAN BERHADIAH DI PUSAT PERBELANJAAN
PONOROGO CITY CENTER
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat PenyelenggaraanUndian Berhadiahdi Pusat
Perbelanjaan Ponorogo City Center
Penyelenggaraan undian berhadiah di Ponorogo City Center ini
merupakan penyelenggaraan undian berhadiah dari satu toko yang berada
di Surabaya. Tujuannya untuk memperkenalkan toko baru yang akan buka
cabang di Ponorogo. Toko ini bernama Aquarius Star, untuk
keberadaanya sesuai dengan pernyataan Mbk Ririn seorang SPG undian
berhadiah yang berusia 24 Th yang menyatakan bahwa undian berhadiah
tersebutmulai beroperasi/ mengadakan undian berhadiah di PCC sejak
tahun 2015 yang bertempat disamping bawah escalator bagian barat mall
PCC, namun sejak tahun 2016 telah berpindah disamping selatan toko
kaca mata yang berada di lantai 2 mall PCC, masih berada dilantai yang
sama dari sebelumnya, hanya saja telah berada di dalam sebuah toko tidak
berada di bawah escalator lagi.70
Jadi penyelenggaraan undian berhadiah
ini sejak tahun 2015 sampai dengan sekarang.
70
Lihat Transkip Hasil Wawancara Dengan Mbk Riri Selaku SPG Undian Berhadiah
Nomor: 01/01-W/PUB/30-04/2017 dalam lampiran laporan hasil skripsi ini.
52
Sedangkan toko pusat yang berada di Surabaya, keberadaannya
sudah sejak tahun 1999 namun baru mulai buka pada tahun 2000-an.
Untuk toko cabang yang akan di buka, sekitar Madiun-Ponorogo toko ini
hanya bertempat di Ponorogo, sedangkan cabang-cabang toko lainnya
berada diluar jawa. Jadi toko yang mengadakan undian berhdaiah tersebut
hanyalah toko Aquarius Stars. Pembukaan undian berhadiah dilakukan
individu bukan karena ada event tertentu, sehingga tidak ada toko lain
yang mengikuti undian tersebut.
Hal tersebut di atas sesuai dengan data dokumentasi yang penulis
peroleh adalah sebagai berikut:
“Toko Aquarius Star merupakan toko yang mengadakan undian
berhadiah di Ponorogo City Center. Toko ini merupakan toko
cabang dari toko pusat yang berada di Surabaya. Toko pusat
berdiri dari Tahun 1999 namun mulai buka di Tahun 2000.
Sekitar Madiun-Ponorogo hanya bertempat di Ponorogo, cabang-
cabang toko lainnya ada diluar jawa”.71
2. Tujuan dan Maksud Penyelenggaraan Undian Berhadiah di Pusat
Perbelanjaan Ponorogo City Center
Tujuan dan maksud diadakannya undian berhadiah yaitu sesuai
dengan pernyataan Mbk Ririn selaku SPG undian berhadiah adalah
sebagai berikut:
“Tujuannya untuk promosi toko baru yakni toko elektronik yang
bernama Aquarius Stars. Maksudnya untuk memperkenalkan
barang-barang elektronik yang akan dijual di dalam toko baru
kami dan kalau barang-barang promosi tersebut sudah habis toko
ini baru bukak mbk jadi tidak bisa ditentukan kapanya dan untuk
71
Lihat Transkip Hasil Dokumentasi Penyelenggaraan Undian berhadiah di Ponorogo
City Center Nomor: 01/D/T/03-05/2016 dalam lampiran laporan hasil skripsi ini.
53
lokasi tokonya yakni bertempat di lantai 3 mall PCC ini sebelah
barat dekatnya game fantasia sana mbk.72
Dari pernyataan di atas dapat diketahui tujuan dan maksud adanya
undian berhadiah serta waktu dan lokasi toko baru yang akan buka.
Tujuan dari penyelenggaraan undian berhadiah di PCCini yaitu untuk
promosi toko baru dengan maksud memperkenalkan toko elektronik yang
akan buka cabang di Ponorogo dari toko pusat yang berada di Surabaya.
Toko baru tersebut akan buka ketika barang-barang yang di promosikan
di dalam undian berhadiahnya sudah habis. Toko baru akan buka di lantai
3 mall Ponororo City Center.
3. TargetPesertaUndian Berhadiah di Pusat Perbelanjaan Ponorogo
City Center
Target yang dijadikan peserta undian berhadiah di ponorogo City
Center yaitu, sesuai dengan keterangan dari Mbk Ririn selaku SPG undian
berhadiah, sebagai berikut:
“Untuk targetnya yaitu pengunjung mall PCC ini, tentunya
mereka yang belum pernah ikut undian berhadiah di sini mbk, dan
mereka yang sekiranya dapat memahami undian alias bukan anak-
anak, namun kebanyakan yang kami samperin yaitu mereka yang
sudah bekerja baik yang sudah berkeluarga atau yang belum, yang
sudah punya anak atau yang belum. Kami tidak mengutamakan
bagi mahasiswa ataupun anak sekolah.
Kebanyakan dari kita yakni mereka yang sekiranya sudah bekerja
dan kebanyakan bukan orang-orang kota, seperti dari pulung sana.
Ya karena PCC kan mall pertama di ponorogo, pastinya banyak
yang berdatangan dan dating tidak hanya untuk berbelanja,
kebanyakan mereka dating hanya untuk berkunjung mengisi
waktu luang alias hang out”.73
72
Lihat Transkip Hasil Wawancara Dengan Mbk Ririn Selaku SPG Undian Berhadiah
Nomor: 01/01-W/PUB/30-04/2017 dalam lampiran laporan hasil skripsi ini. 73
Lihat Transkip Hasil Wawancara Dengan Mbk Ririn Selaku SPG Undian Berhadiah
Nomor: 02/01-W/TPU/ 30-04/2017 dalam lampiran laporan hasil skripsi ini.
54
Dari keterangan di atas dapat diketahui target utama dari undian
berhadiah yang ada di PCC ini yaitu para pengunjung mall, mereka yang
berdatangan tidak hanya untuk berbelanja yakni hanya sekedar untuk
berkunjung mengisi waktu luang mereka. Alasan kenapa pengadaan
undian berhadiah berada di mall terutama di PCC yakni, PCC merupakan
mall pertama di Ponorogo dan salah satu pusat perbelanjaan di sekitar
Ponorogo, tentunya banyak orang yang akan berdatangan walau hanya
sekedar untuk berkunjung tidak hanya untuk berbelanja.
4. Unsur-unsur dalam Undian Berhadiah di Pusat Perbelanjaan
Ponorogo City Center
a. Hadiah dalam Undian Berhadiah di Pusat Perbelanjaan Ponorogo
City Center
Hadiah yang disediakan untuk pemenang adalah barang-
barang elektronik. Sesuai dengan pernyataan Mbk Yuli selaku SPG
undian berhadiah sebagai berikut:
“Barang yang disediakan untuk hadiah adalah barang-barang
elektronik, karena barang yang akan kami jual didalam toko
baru adalah barang-barang elektronik. Untuk jenis hadiahnya
kami menyediakan 2 jenis, Pertama diberikan gratis, Kedua
ada biaya promosi”.74
Didukung oleh pernyataan pengunjung yang memenangkan
hadiah di undian berhadiah tersebut yakni Khotimatul Azizah yang
menyatakan sebagai berikut:
74
Lihat Transkip Hasil Wawancara Dengan Mbk Yuli Selaku SPG Undian Berhadiah
Nomor: 04/03-W/H/15-04/2017 dalam lampiran laporan hasil skripsi ini.
55
“Hadiahnya elektronik, dan ada 2 hadiah, yang gratis dan
hadiah yang dikenakan biaya promosi”.75
Dapat dilihat dari dua pernyataan di atas bahwasanya hadiah
yang disediakan adalah barang elektronik, alasannya yaitu toko yang
di promosikan dalam udian berhadiah tersebut adalah toko elektronik
dan pastinya barang-barang elektronik tersebut barang-barang yang
akan di jual di dalam toko baru tersebut. Untuk jenis hadiah yang
disediakan terdapat dua jenis hadiah, Pertama hadiah diberikan
dengan cuma-cuma atau gratis, Kedua hadiah diberikan dengan biaya
promosi.
b. Nomor Undian Berhadiah di Pusat Perbelanjaan Ponorogo City
Center
Nomor undian yang disediakan untuk undian berhadiah
tersebut berisikan 6 digit dan terdapat 5 baris 4 kolom, terdapat nomor
yang ditutupi yang berada terpisah dari nomor-nomor undian, nomor
tersebut merupakan nomor milik pengunjung mall yang diberi
selembaran oleh SPG dari pihak penyelenggara undian dan nomor
itulah yang akan dicocokkan dengan nomor undian lainnya untuk
dapat bisa lanjut ke tahap selanjutnya, apabila ada yang cocok maka
pengunjung tersebut berhak maju ke tahap selanjutnya sampai
mendapatkan hadiah yang dia inginkan.
Keterangan mengenai nomor undian di atas telah sesuai
dengan data dokumentasi seperti dalam lampiran hasil skripsi ini dan
75
Lihat Transkip Hasil Wawancara Dengan Khotimatul Azizah Selaku Pemenang Undian
Nomor: 05/04-W/H/02-05/2017 dalam lampiran laporan hasil skripsi ini.
56
nomor undian yang telah disediakan tersebut biyasanya berbentuk
seperti berikut:76
NOMOR KEBERUNTUNGAN 557885
873999 123456 270484 612389
129439 240676 992845 948756
238764 123456 119349 659200
992845 727465 271005 672021
005344 672061 085218 557885
Gambar 3.1 Contoh Nomor Undian
c. Kupon Undian Berhadiah di Pusat Perbelanjaan Ponorogo City
Center
Kupon yang diberikan kepada pengunjung mall yang
mengikuti undian berhadiah berisikansebuah pernyataan bahwasannya
pengunjung yang telah memilih kupon tersebut telah mendapatkan
hadiah dari undian berhadiah yang telah dia ikuti dan untuk jenis
kuponnya ada dua macam. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Mbk Yuli selaku SPG undian berhadiah adalah sebagai berikut:
“Berisi pernyataan kalau mbknya telah mendapatkan hadiah”,
dan untuk jenis kuponya ada dua jenis mbk, yang Pertama
maaf anda belum beruntung + membawa pulang…, (hadiah
gratis), dan Kedua selamat anda mendapatkan…, (hadiah
dengan biaya promosi) + …, (hadiah gratis)77
Sebagai contoh gambaran kupon yang diberikan seperti
berikut:78
76
Lihat Transkip Hasil Dokumentasi Penyelenggaraan Undian Berhadiah di Ponorogo
City Center Nomor: 03/D/T/03-05/2016 dalam lampiran laporan hasil skripsi ini. 77
Lihat Transkip Hasil Wawancara Dengan Mbk Yuli Selaku SPG Undian Berhadiah
Nomor: 08/03-W/KUB/15-04/2017 dalam lampiran laporan hasil skripsi ini. 78
Lihat Transkip Hasil Dokumentasi Penyelenggaraan Undian Berhadiah di Ponorogo
City Center Nomor: 04/D/T/03-05/2016 dalam lampiran laporan hasil skripsi ini.
“maaf anda belum beruntung + membawa pulang setrika”
57
Gambar 3.2 Contoh Kupon Hadiah Gratis
Gambar 3.3 Contoh Kupon dengan Biaya Promosi
B. Pelaksanaan Undian Berhadiah di Pusat Perbelanjaan Ponorogo City
center
1. Prosedur Pengundian dariUndian Berhadiah Oleh Pelaku Usaha
Elektronik Pada Pusat Perbelanjaan Ponorogo City Center
a. Mekanisme Undian Berhadiah di Pusat perbelanjaan Ponorogo
City Center
Mekanisme pelaksanaan undian berhadiah di Ponorogo City
Center sesuai keterangan dari Mas Aris selaku ketua pelaksana undian
berhadiah cabang Ponorogo yang aslinya orang Surabaya berusia 27
Th, penjelasan mekanismenya sebagai berikut:
“Untuk dapat mengikuti undian berhadiah di sini pengunjung
mall PCC tidak perlu mendaftarkan diri dan tidak perlu
membeli barang dari toko kami agar bisa mengikuti undian
berhadih. Pengunjung hanya dating ke mall PCC maka akan
dihampiri oleh SPG kami untuk memberikan selembaran yang
berisikan nomor-nomor undian, dan selanjutnya tinggal
menyamakan nomor undian tersebut, terdapat nomor yang
tertutup dan nomor itu lah yang akan disamakan dengan nomor
undian yang lainnya, apabila ada yang sama maka akan
berlanjut ke penjelasan tentang hadiah-hadiah yang telah
disediakan oleh pihak kami, jika bersedia lanjut maka aka nada
penawaran pembayaran, apakah mau membayar secara cash
atau dp, setelah membayar maka akan masuk ke proses
pengambilan kupon, setelah pengambilan kupon akan
“selamatanda dapat membawa pulang Induction Cooker
Bonus 1 Panci + setrika
58
mengetahui hadiah yang dia terima dan yang terakhir tanda-
tangan surat kontrak dan meninggalkan alamat lengkap”.79
Mekanisme Undian Berhadiah
Gambar 3.4 Skema Mekanisme Undian Berhadiah
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa mekanisme
dari undian berhadiah di PCC adalah sebagai berikut:
1) Pengunjung mall PCC tidak perlu mendaftarkan diri untuk
mengikuti undian berhadiah dan tidak perlu membeli barang dari
toko tersebut agar bisa mengikuti undian berhadih. Pengunjung
79
Lihat Transkip Hasil Wawancara Dengan Mas Aris Selaku Ketua Penyelenggara
Undian Berhadiah Cabang Ponorogo Nomor: 17/02-W/MUB/15-04/2017 dalam lampiran laporan
hasil skripsi ini.
PENYELENGGARA
Penawaran
Pembayaran DP
Pengambilan Kupon
Hadiah
Tanda Tangan Surat
Kontrak
Diketahui Hadiah yang
Di Dapat
Pembayaran
Pemilihan Hadiah
Sebanyak 3 Hadiah
Penjelasan Hadiah
Membuka &
Menyamakan Nomor
Undian
PENGUNJUNG
MALL 1
7
6
5
5
4
6
7
3
2
59
hanya datang ke mall PCC dan kemudian akan dihampiri oleh
SPG undian berhadiah untuk memberikan selembaran yang
berisikan nomor undian.
2) Selanjutnya, menyamakan nomor undian yang ada diselembaran
yang diberikan oleh pihak SPG undian berhadiah tersebut. Di
dalam selembaran tersebut terdapat nomor undian yang tertutup
dan nomor itu lah yang akan disamakan oleh nomor-nomor
undian yang lainnya yang berada diselembaran yang sama dengan
nomor undian yang tertutup, apabila ada yang sama maka akan
berlanjut ke prosedur selanjutnya.
3) Prosedur selanjutnya yakni penjelasan tentang hadiah-hadiah
yang telah disediakan oleh pihak penyelenggara, jika pengunjung
mall yang mendapati nomor undiannya ada yang samadan
bersedia untuk lanjut ke proses selanjutnya. Maka selanjutnya
akan dijelaskan mengenai hadiah-hadiah yang disediakan oleh
pihak penyelenggara.
4) Setelah penjelasan selesai, pengunjung akan disuruh untuk
memilih hadiah-hadiah yang dia inginkan sebanyak 3 hadiah,
pengunjung hanya boleh memilih hadiah-hadiah yang dikenakan
biaya promosi, hadiah gratis tidak boleh dipilih, karena hadiah
utama dari penyelenggaraan undian berhadiah tersebut adalah
hadiah dengan biaya promosi.
60
5) Setelah pemilihan hadiah, maka akan ada penawaran pembayaran,
apakah mau membayar secara cash atau DP, serta harus ada
pembayaran saat itu juga walau hanya pembayaran secara DP.
6) Setelah dilakukan pembayaran maka akan masuk ke proses
pengambilan kupon, setelah pengambilan kupon berlangsung
maka akan diketahui hadiah apa yang akan diterima oleh
pengunjung mall yang telah memenangkan undian.
7) Terakhir yakni tanda-tangan suratkontrak dan meninggalkan
alamat lengkap guna untuk pengiriman barang hadiah ke rumah
pemenang hadiah.
b. Prosedur Pengambilan Kupon dalam Undian Berhadiah di Pusat
Perbelanjaan Ponorogo City Center
Sedangkan untuk prosedur pengambilan kupon, sesuai dengan
pernyataan dari Mbk Yuli selaku SPG undian berhadiah, adalah
sebagai berikut:
“Biyasanya kami jelaskan dulu tentang hadiah-hadiah yang
kami sediakan dan kami suruh memilih hadiah yang dia ingin
dapatkan sebanyak 3 hadiah dan barulah masuk ke
pengambilan kupon, kupon disediakan di dalam amplop dan
tersedian sebanyak 5 sampai 6 amplop, dan dipertegas dulu
ingin lanjut atau tidak serta ditanya bisa bayar atau tidak jika
mendapatkan hadiah dengan biaya promosi tersebut”.80
Maka dapat disimpulkan untuk prosedur pengambilan kupon
di adalah sebagai berikut:
80
Lihat Transkip Hasil Wawancara Dengan Mbk Yuli Selaku SPG Undian Berhadiah
Nomor: 08/03-W/KUB/15-04/2017 dalam lampiran laporan hasil skripsi ini.
61
1) Penjelasan mengenai hadiah-hadiah yang disediakan dalam
undian berhadiah (hadiah dengan biaya promosi ataupun hadiah
gratis).
2) Pemilihan hadiah-hadiah oleh pengunjung sebanyak 3 hadiah
diantara hadiah-hadiah yang dia inginkan (pemilihan hadiah
dengan biaya promosi, tidak diperbolehkan memilih hadiah
gratis).
3) Pengambilan kupon (kupon tersedia di dalam amplop sebanyak
5–6 amplop).
c. Akad Transaksi dalam Undian Berhadiah
Untuk akad transaksi di dalam undian berhadiah ini
berdasarkan paparan dari Mas Aris selaku ketua penyelenggara undian
berhadiah cabang Ponorogo adalah sebagai berikut:
“Akad di sini di lakukan secara lisan ya mbk, yaitu terjadi
antara pengunjung mall dengan SPG akan bertatap muka
langsung untuk memberikan selembaran yang berisikan
nomor-nomor undian. Kesepakatan untuk melanjutkan
undian pun juga terjadi secara lisan yakni ketersediaan
pengunjung mall untuk melanjutkan prosedur-prosedur
lainnya. Sampai ke tahap akhir dari undian berhadiah ini
yakni tanda tangan surat kontrak”.81
Sehingga dapat disimpulkan bahwa‘a>qad undian berhadiah
dalam Ponorogo City Center ini dilakukan secara lisan bertatap muka
langsung antara SPG dan pengunjung mall, untuk memberikan
selembaran yang berisikan nomor-nomor undian berhadiah, dan
81
Lihat Transkip Hasil Wawancara Dengan Mas Aris Selaku Ketua Penyelenggara
Undian Berhadiah Cabang Ponorogo Nomor: 16/02-W/AUB/02-05/2017 dalam lampiran laporan
hasil skripsi ini.
62
kesepakatan untuk melanjutkan undian tersebut juga terjadi secara
lisan yakni ketersediaan pengunjung mall untuk melanjutkan ke
prosedur undian berhadiah selanjutnya hingga ke tahap akhir dari
undian berhadiah ini yakni tanda tangan surat kontrak.Bisa dikatakan
akadnya secara lisan dan di akhiri akad secara tertulis yakni tanda
tangan surat kontrak tersebut.
d. Hadiah dalam Undian Berhadiah di Pusat Perbelanjaan
Ponorogo City Center
Daftar hadiah yang disediakan di dalam undian berhadiah,
sesuai dengan data dokumentasi yang penulis peroleh diantaranya:82
1) Daftar hadiah gratis
a) Setrika
b) Rice cooker
c) Baju Slim
d) Catok Rambut
e) Blender
f) Jam Dinding
2) Daftar hadiah dengan biaya promosi
a) Lemari Es
b) Laptop
c) TV LCD
d) Mineral Pet
e) Air Cooler
f) Induction Cooker dan barang-barang elektronik lainnya
Sedangkan untuk keberadaan hadiah-hadiahnya, hadiah
memang tidak ada di toko/ di tempat penyelenggaraan undian
berhadiah berlangsung, hadiah yang disediakan berada di gudang,
yang ada ditoko/ di tempat penyelenggaraan undian tersebut hanya
82
Lihat Transkip Hasil Dokumentasi Penyelenggaraan Undian Berhadiah di Ponorogo
City Center Nomor: 02/D/T/03-05/2016 dalam lampiran laporan hasil skripsi ini.
63
sekedar contoh dari barang-barang hadiah yang akan didapatkan
oleh pengunjung mall yang mengikuti undian berhadiah tersebut.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Mbk Yuli tadi, yang
menyatakan sebagai berikut:
“Untuk barang hadiah sementara ada di gudang mbk, yang
ada di sini hanyalah barang-barang contoh saja.83
Untuk waktu pemberian barang hadiah sampai ke
pemenang, dapat dilihat dari pernyataan Mas Aris selaku ketua
pelaksana undian berhadiah cabang Ponorogo, yang menyatakan
sebagai berikut:
“Kalau cash seperti yang saya bilang tadi, bisa langsung di
bawa pulang namun dari kami tetap akan menawarkan
untuk mengirimkan barang hadiahnya sampai kerumah.
Untuk pembayaran secara Dp, sisanya bayar di rumah
ataupun transfer jangka waktunya sama yakni 3–4 hari
barang sampai di rumah, namun apabila dari pihak yang
dapat hadiah belum siap untuk melunasi kami beri waktu
lebih lama yakni 5–6 bulan”.84
Berdasarkan pernyataan di atas, pemberian barang hadiah
dapat di rinci sebagai berikut:
a) Apabila pengunjung membayar secara cash, barang bisa
langsung dibawa pulang namun dari pihak penyelenggara tetap
akan menawarkan untuk mengantarkan barang hadiah sampai
ke rumah pengunjung yang memenangkan hadiah tersebut,
karena mengantarkan hadiah sampai ke rumah pemenang
83
Lihat Transkip Hasil Wawancara Dengan Mbk Yuli Selaku SPG Undian Berhadiah
Nomor: 04/03-W/H/15-04/2017 dalam lampiran laporan hasil skripsi ini. 84
Lihat Transkip Hasil Wawancara Dengan Mas Aris Selaku Ketua Penyelenggara
Undian Berhadiah Cabang Ponorogo Nomor: 14/02-W/WPH/15-04/2017 dalam lampiran laporan
hasil skripsi ini.
64
merupakan salah satu layanan dari pihak penyelenggara, dan
barang hadiah tidak memungkiri bisa langsung dibawa pulang
sendiri oleh pemenang.
b) Apabila pengunjung membayar secara DP dan sisanya
dirumah, penyelenggara memberikan waktu 3–4 hari barang
sampai dirumah, namun apabila dari pihak pemenang belum
siap untuk melunasi sisa pembayaran akan diberi waktu 5–6
bulan barang akan dikirim dan siap untuk melunasi.
c) Apabila pengunjung membayar secara DP dan sisanya akan
ditransfer, waktunya sama 3–4 hari hari barang sampai
dirumah, namun apabila dari pihak pemenang belum siap
untuk melunasi sisa pembayaran akan diberi waktu 5–6 bulan
barang akan dikirim dan siap untuk melunasi.
2. Bentuk Pengundian dari Undian Berhadiah Oleh Pelaku Usaha
Elektronik Pada Pusat Perbelanjaan Ponorogo City Center
a. Syarat-syarat Mengikuti Undian Berhadiah di Pusat
Perbelanjaan Ponorogo City Center
Persyaratan supaya dapat mengikuti undian berhadiah di pusat
perbelanjaan Ponorogo City Center yakni diantaranya:
1) Membuka brosur kupon undian berhadiah yang berisikan nomor-
nomor undian.
2) Menyamakan nomor yang tertutup dengan nomor-nomor lain
dalam brosur undian berhadiah (nomor tertutup tersebut adalah
65
nomor milik peserta undian berhadiah, yang menentukan akan
lanjut ke proses selanjutnya atau tidak).
3) Pengambilan kupon dan selanjutnya mengikuti prosedur undian
berhadiah sampai dengan akhir yakni tanda tangan surat kontrak.
4) Tidak harus membeli barang dari toko yang mengadakan undian
berhadiah tersebut dan tidak harus membawa uang dalam
mengikuti undian berhadiah tersebut.
Dari paparan di atas sesuai dengan keterangan dari Mbk Ririn
seorang SPG undian berhadiah menyatakan bahwa persyaratan nya
adalah hanya dengan membuka nomor undian dalam brosur yang di
berikan oleh pihak SPG, tidak harus membeli barang terlebih dahulu
dan tidak harus membawa uang cash, dikarenakan pengunjung yang
mengikuti undian tersebut belum tentu akan mendapatkan hadiah yang
dia pilih.85
b. Cara Pembayaran Hadiah dalam Undian Berhadiah di Pusat
Perbelanjaan Ponorogo City Center
Pembayaran hadiah dalam undian berhadiah, dari pihak
penyelenggara menawarkan cara pembayaran secara cash dan DP. DP
merupakan kependekan dari kata Down Payment. Seperti yang kita tau
DP berarti uang muka dalam pembayaran yang bertujuan sebagai
85
Lihat Transkip Hasil Wawancara Dengan Mbk Ririn Selaku SPG Undian Berhadiah
Nomor: 01/01-W/PUB/30-04/2017 dalam lampiran laporan hasil skripsi ini.
66
tanda jadi atas transaksi.86
Berdasarkan keterangan dari Mas Aris
selaku ketua pelaksana undian berhadiah cabang Ponorogo sebagai
berikut:
“Sistem pembayarannya secara cash dan DP, pembayaran
secara cash syaratnya ya harus bayar cash dulu, tanda-tangan
kontrak dan meninggalkan alamat lengkap ya mbk dan Untuk
hadiahnya bisa dibawa pulang langsung namun, dari kami
tetap akan menawarkan untuk mengantarkan barang sampai
rumah mbknya.
Pembayaran secara DP sisa bayar di rumah, ketentuan
pembayaran DP-nya dari 150.000 sampai 300.000, dan karena
bayarnya masih DP alias belum penuh maka hadiah tidak bisa
dibawa pulang langsung, hadiah akan kami antar sekalian
melunasi sisa-sisa pembayaran, dan mengenai barang
hadiahnya, karena bayarnya masih DP alias belum penuh maka
hadiah tidak bisa dibawa pulang langsung, hadiah akan kami
antar sekalian melunasi sisa-sisa pembayaran”.
Pembayaran secara DP sisa transfer, ketentuan pembayaran-
nya sama dari 150.000 sampai 300.000, untuk ketentuan batas
transfer dari kami tidak ada, pas barang sampai dirumah baru
transfer juga bisa, setelah itu ttd pelunasan”.87
Berdasarkan keterangan diatas untuk ketentuan-ketentuan
pembayaran secara rinci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1) Jika bayar cash
a) Syarat-syaratnya yaitu harus bayar cash, tanda-tangan surat
kontrak dan meninggalkan alamat lengkap.
b) Untuk barang hadiah yang telah dimenangkan bisa dibawa
pulang langsung namun, dari pihak penyelenggara undian
86
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka, 2005), 76. 87
Lihat Transkip Hasil Wawancara Dengan Mas Aris Selaku Ketua Penyelenggara
Undian Berhadiah Cabang Ponorogo Nomor: 10/02W/Pem. UB/15-04/2017 dalam lampiran
laporan hasil skripsi ini.
67
berhadiah tetap akan menawarkan untuk mengantarkan
barang sampai rumah.
2) Jika bayar DP (Down Payment)
a) Bayar DP sisanya bayar di rumah
Ketentuan batas minimal pembayaran DP mulai dari 150.
000 – 300.000.
Untuk barang hadiah yang telah dimenangkan tidak bisa
dibawa pulang langsung, karena bayarnya masih DP/
belum penuh maka hadiah akan diantar sampai ke rumah
pemenang sekalian melunasi sisa-sisa pembayaran.
b) Bayar DP (Down Payment)sisanya ditransfer
Ketentuan batas minimal pembayaran DP mulai dari 150.
000 – 300.000.
Ketentuan batas transfer tidak ada.
Untuk barang hadiah yang telah dimenangkan tidak bisa
dibawa pulang langsung, karena bayarnya masih DP/
belum penuh maka hadiah akan diantar sampai ke rumah
pemenang sekalian melunasi sisa-sisa pembayaran.
68
BAB IV
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UNDIAN BERHADIAH
DENGAN MODUS PEMBUKAAN TOKO BARU
OLEH PELAKU USAHA ELEKTRONIK PADA PUSAT PERBELANJAAN
PONOROGO CITY CENTER
A. Prosedur Pengundian Dari Undian Berhadiah Oleh Pelaku Usaha
Elektronik Pada Pusat Perbelanjaan Ponorogo City Center Menurut
Tinjauan Hukum Islam
Asy-Syirba>shiberpendapat bahwa Lottere adalah salah satu bentuk
praktik perjudian yang dilarang dalam agama Islam dan keuntungan yang
diperoleh darinya juga haram. Penekanan diharamkannya adalah terletak pada
adanya unsur memakan harta orang lain secara bathil, penipuan, dan
kebodohan. Disamping itu perbuatan judi mendorong orang untuk
menggantungkan harapannya kepada harapan-harapan yang dusta. Betapa
banyak manusia yang rusak kehidupannya dan menyimpang perilakunya
karena tertipu oleh undian.88
M. Ali Hasan pun juga berpendapat
bahwaLottere dan semacamnya termasuk judi, yang tidak terlepas dari
mengadu nasib (untung-untungan).
Undian berhadiah atau lottere lebih dekat kepada judi/ maisirdan
ghara>r. Sesuai makna kebahasaanya, al-maisir adalah upaya mencari
88
Ibid., 219.
69
kekayaan melalui cara mudah, untung-untungan, dan dilakukan beberapa
orang melalui undian unsur substansial dari perjudian adalah spekulasi dan
untung-untungan, yang dilakukan beberapa orang guna memperoleh
kekayaan dengan cara mudah lewat undian atau sejenisnya untuk menggeruk
kekayaan/ uang milik lawan main. Sedangkan Ghara>rsama dengan keraguan,
tipuan, atau tindakan yang bertujuan untuk merugikan pihak lain. Suatu akad
yang mengandung unsur penipuan karena tidak adanya kepastian, baik
mengenai ada atau tidaknya objek yang disebutkan dalam akad tersebut.
Menurut Imam an-Nawawi, ghara>r merupakan unsur akad yang dilarang
dalam syariat Islam.
Mekanisme undian berhadiah di pusat perbelanjaan Ponorogo City
Center.
PENYELENGGARA
Penawaran
Pembayaran DP
Pengambilan Kupon
Hadiah Pembayaran
Pemilihan Hadiah
Sebanyak 3 Hadiah
Penjelasan Hadiah
Membuka &
Menyamakan Nomor
Undian
PENGUNJUNG
MALL 1
6
5
5
4
6
7
3
2
70
Berdasarkan skema di atas mekanisme undian berhadiah di pusat
perbelanjaan Ponorogo City Center dapat disimpulkan sebagai berikut:
8) Pengunjung datang ke mall PCC, kemudian dihampiri oleh SPG undian
berhadiah untuk memberikan selembaran brosur yang berisikan nomor
undian.
9) Menyamakan nomor undian yang ada brosur undian berhadiah tersebut,
apabila ada yang sama maka akan berlanjut ke prosedur selanjutnya.
10) Penjelasan tentang hadiah-hadiah oleh pihak penyelenggara.
11) Pemilihan hadiah sebanyak 3 hadiah, pengunjung hanya boleh memilih
hadiah-hadiah yang dikenakan biaya promosi, hadiah gratis tidak boleh
dipilih, karena hadiah utama dari penyelenggaraan undian berhadiah
tersebut adalah hadiah dengan biaya promosi.
12) Penawaran pembayaran, apakah mau membayar secara cash atau DP,
serta harus ada pembayaran saat itu juga walau hanya pembayaran secara
DP.
13) Proses pengambilan kupon, setelah pengambilan kupon berlangsung
maka akandiketahui hadiah apa yang akan diterima oleh pengunjung mall
yang telah memenangkan undian.
14) Tanda-tangan suratkontrak dan meninggalkan alamat lengkap guna untuk
pengiriman barang hadiah ke rumah pemenang hadiah.
Tanda Tangan Surat
Kontrak
Diketahui Hadiah yang
Di Dapat 7
71
Prosedur pengundian yang terjadi di pusat perbelanjaan Ponorogo
City Center tersebut telah memenuhi unsur memakan harta orang lain secara
bathil, penipuan, dan kebodohan berdasarkan pendapat dari Asy Syirba>shi
bahwa penekanan diharamkannya undian adalah terletak pada adanya unsur
memakan harta orang lain secara bathil, penipuan, dan kebodohan dan undian
merupakan salah satu bentuk praktik perjudian yang dilarang dalam agama
Islam dan keuntungan yang diperoleh juga haram.
Seperti yang disebutkan di atas bahwa undian berhadiah atau lottere
lebih dekat kepada maisirdan ghara>r.Maisir yang berarti mencari keuntungan
dengan cara mudah, peserta yang mengikuti undian sudah pasti bertujuan
mendapatkan keuntungan dengan cara mudah, maisir juga berarti judi di
dalam judi terdapat spekulasi yaitu untung-untungan, peserta telah masuk di
dalamnya yaitu dengan memberikan sejumlah uang dengan dihadapkan ke
dalam untung atau rugi. Ghara>r dapat diartikan sebagai penipuan dalam
undian berhadiah di pusat perbelanjaan Ponorogo City Center ini
diselenggarakan dengan modus pembukaan toko baru yang berarti
pembukaan tersebut hanya dijadikan modus supaya pengunjung mall lebih
tertarik untuk mengikutinya, sehingga pembukaan toko baru tersebut
hanyalah tipuan belaka dari pihak penyelenggara.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa prosedur pengundian yang terjadi
di pusat perbelanjaan Ponorogo City Center tersebut dihukumi haram karena
telah terpenuhinya unsur judi yang di larang di dalam agama Islam yaitu
unsur memakan harta orang lain secara bathil, penipuan, dan kebodohan
72
sebagaimana pendapat dari Syirba>shi, serta pendapat dariM. Ali Hasan yang
menyatakan bahwaLottere dan semacamnya termasuk judi, yang tidak
terlepas dari mengadu nasib (untung-untungan), di dalam undian
terdapatmaisir dan ghara>r yang merupakan unsur akad yang dilarang dalam
syariat Islam.
B. Bentuk Undian Dari Undian Berhadiah Oleh Pelaku Usaha Elektronik Pada
Pusat Perbelanjaan Ponorogo City Center Menurut Tinjauan Hukum Islam
Undian berhadiah banyak sekali macam dan bentuknya,Muhammad
Sunus membagi undian menjadi tiga bagian yaitu:89
a. Undian tanpa syarat, bentuk dan contohnya seperti di pusat-pusat
perbelanjaan, pasar, pameran dan semisalnya sebagai langkah untuk
menarik pengunjung, kadang dibagikan dibagikan kupon undian untuk
setiap pengunjung tanpa harus membeli suatu barang.
b. Undian dengan syarat membeli barang, undian ini tidak bisa diikuti
kecuali oleh orang yang membeli barang yang membeli barang yang telah
ditentukan oleh penyelenggaraan undian tersebut.
c. Undian dengan mengeluarkan biaya, yakni undian yang bisa diikuti setiap
orang yang membayar biaya untuk ikut undian tersebut atau
mengeluarkan biaya untuk bisa mengikuti undian tersebut dengan
mengeluarkan biaya.
89
Dzulqorinain bin Muhammad Sunus, Undian http:darussalaf.or.id/stories. Diakses 6
Februari 2017.
73
Jenis undian di tinjau dari sudut manfaat dan mudharatnya, ulama
mazhab (Mazhab Hanafi>, Ma>liki, Hamba>li dan Sya>fi’i) membagi undian atas
dua bagian.
a. Undian yang mengandung unsur mudha>rat atau kerusakan.Undian yang
menimbulkan kerugian finansial dan undian yang hanya menimbulkan
kerugian atau kerusakan bagi dirinya sendiri, yaitu berupa kerusakan
mental.
b. Undian yang tidak mengandung atau menimbulkan mudha>rat dan tidak
mengakibatkan kerugian, baik bagi pihak-pihak pengundi maupun bagi
pihak pengundi itu sendiri. Para pelakunya hanya mendapatkan
keuntungan dari satu pihak dan pihak lain tidak mendapat apa-apa, akan
tetapi tidak menderita kerugian.
Persyaratan mengikuti undian berhadiah di pusat perbelanjaan
Ponorogo City Center sesuai dengan keterangan dari Mbk Ririn selaku SPG
undian berhadiah yang menyatakan bahwa persyaratannya adalah hanya
dengan membuka nomor undian dalam brosur yang di berikan oleh pihak
SPG, tidak harus membeli barang terlebih dahulu dan tidak harus membawa
uang cash, dikarenakan pengunjung yang mengikuti undian tersebut belum
tentu akan mendapatkan hadiah yang dia pilih.90
Namun dalam prakteknya
peserta akan di kenakan biaya atas barang hadiah yang dia pilih yaitu barang
hadiah dengan biaya promosi. Terbukti dari adanya cara pembayaran yang
disediakan oleh pihak SPG tersebut.
90
Lihat Transkip Hasil Wawancara Dengan Mbk Ririn Selaku SPG Undian Berhadiah
Nomor: 01/01-W/PUB/30-04/2017 dalam lampiran laporan hasil skripsi ini.
74
Bentuk undian berhadiah yang terjadi di pusat perbelanjaan Ponorogo
City Center masuk ke dalam dua jenis undian menurut Muhammad Sunus,
yaitu undian dengan syarat dan undian dengan mengeluarkan biaya. Dengan
syarat yaitu harus memilih barang hadiah yang dengan biaya promosi tidak
dibolehkan memilih barang hadiah geratis, dan ketika sudah masuk ke dalam
proses pemilihan kupon tidak dapat mengunduran diri atau menarik uangnya
kembali. Sesuai pernyataan dari Saiful Rohman selaku pemenang hadiah
yang menyatakan bahwa syaratnya tidak harus beli, namun kalau bawa uang
itu pasti, karena diakhir disuruh membayar DP baru pengambilan kupon, dan
setelah pengambilan kupon dan pembayaran DP tidak boleh mengundurkan
diri serta uang yang sudah di bayarkan tidak bisa di tarik kembali.91
Serta
undian tersebut termasuk dari undian yang mengandung unsur mudha>rat atau
kerusakan yaitu undian yang menimbulkan kerugian finansial dan undian
yang menimbulkan kerusakan bagi dirinya sendiri, yaitu berupa kerusakan
mental.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bentuk undian di pusat
perbelanjaan Ponorogo City Center tersebut merupakan undian yang dilarang
dalam hukum Islam, undian yang termasuk dari dua macam undian yang
dilarang dalam hukum Islam yakni undian dengan syarat dan undian dengan
mengeluarkan biaya, dan undian tersebut termasuk dari salah satu undian
yang mengandung unsur mudha>rat atau kerusakan. Jadi undian berhadiah di
91
Lihat Transkip Hasil Wawancara dengan Saiful Rohman Selaku Pemenang Hadiah
Nomor: 03/05-W/PUB/02-05/2017 dalam lampiran laporan hasil skripsi ini.
75
pusat perbelanjaan Ponorogo City Center tersebut tidak boleh dilaksanakan
atau dilarang untuk diselenggarakan.
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasananalisa di BAB IV
dapatdiambilkesimpulansebagaiberikut:
1. Prosedurpengundiandariundianberhadiaholehpelakuusahaelektroni
kpadapusatperbelanjaanPonorogo City Center tersebutdihukumi
haram karenatelahterpenuhinyaunsurjudi yang di larang di dalam agama
Islam.
2. Bentukundiandariundianberhadiaholehpelakuusahaelektronikpadapusatpe
rbelanjaanPonorogo City Center tersebutmerupakanundian yang
dilarangdalamhukum Islam,
undiantersebuttermasukdariduamacamundian yang dilarangdalamhukum
Islam yakniundiandengansyaratdanundiandenganmengeluarkanbiaya.
B. Saran-saran
1. Pelakuusaha,
seharusnyatidakmenyalahgunakanundianuntukmenarikpengunjung
mallsehinggahakdankewajibanpengunjung yang
mendapatkanhadiahdanpelakuusahadapatterpenuhi.
2. Pengunjung mall, sebaiknyaberhati-
hatidalammelakukantransaksiterhadapundianberhadiahdanterlebihdahulu
77
mencaritahuadatidaknyaijindaridinassosialdantidakhanyamementingkank
epuasansemata.
78
DAFTAR PUSTAKA
Aibak, Kutbuddin.KajianFiqihKontemporer. Surabaya:Elkaf, 2006.
Amirudin, Pengantar Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2004.
Ansur,M. Djunaidi dan Fauzan Alm.MetodePenelitianKualitatif. Jogjakarta:Ar-
Ruzz Media, 2012.
Basrowi&Suwandi, MemahamiPenelitianKualitatif. Jakarta: Rinekacipta, 2008.
Dahlan,Abdul Aziz.EnsiklopediHukum Islam. Jakarta: PT IchtiarBaru van Hoeve,
Jakarta, 1996.
Damanuri,Aji.Metodologi Penelitian Mu’amalah. Ponorogo: Stain Po Press, 2010.
DepartemenPendidikanNasional, KamusBesarBahasa Indonesia. Jakarta:
BalaiPustaka, 2005.
Fathoni,Abdurrahman. MetodologiPenelitiandanTeknikPenyusunanSkripsi.
Jakarta: RinekaCipta, 2006.
Hasan,M. Ali.MasailFiqhiyah, Zakat, Pajak, AsuransidanLembagaKeuangan.
Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2000.
Hidayat,Enang, FiqihJualBeli. Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2015.
Ash-Shawi,Abdullah al-MushlihdanShalah.FiqihEkonomiKeuangan Islam.
Jakarta: DarulHaq, 2004.
Suhendi,Hendi.Fiqih Muamalah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010.
Huda,Qomarul.Fiqih Muamalah. Yogyakarta: Teras, 2011.
79
Karim dan Oni Sahroni,Abdiwarman A.Riba Gharar dan Kaidah-kaidah Ekonomi
Syariah Analisis Fiqih dan Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2015.
Karim,Helmi.FiqihMuamalah. Jakarta: PT. RajaGrafindoPersada, 1997.
Kilmy,Masdaru.“PerspektifHukumIlsamTerhadapPemberianHadiahKepadaKons
umen Di Toko Dian Ds. PurworejoKec. GegerKab.
MadiunBerkaitandenganPasal 13 dan 14 UU. No. 8 Tahun 1999
tentangLaranganPemberianHadiah”. Skripsi S1, Ponorogo: STAIN
Ponorogo, 2011.
Latifah,Titin.“Telaah Hukum Islam Terhadap Pemikiran Yusuf Al-Qardawi
Tentang Lottre”, Skripsi SI, Ponorogo: STAIN Ponorogo, 2011.
Mahfudz,Asmawi.PembaharuanHukum Islam. Yogyakarta: TERAS, 2010.
Majah,Abu Abdullah Muhammad bin Yazid Ibnu.Terjemah Sunan Ibnu Majah
Jilid II, terj. Abdullah Shonhaji. Semarang: CV. Asy Syifa’, 1993.
Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah: Fiqih Muamalah. Jakarta: Kencana Pramedia
Group, 2013.
Marzuki,Peter Muhammad.Penelitian Hukum. Jakarta: Prenada Media, 2005.
Mas’adi,Ghufron A.FiqihMuamalahKontekstual. Jakarta: PT Raja
GrafindoPersada, 2002.
Al-Mushlih dan Shalah ash-Shawi,Abdullah.Fikih Ekonomi Keuangan Islam.
Jakarta: Darul Haq, 2004.
Muslich,Ahmad Wardi. FiqihMuamalah. Jakarta: AMZAH, 2010.
80
Moleong,Lexy.Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000), 3.
Nasution,Harun. Esinklopedi Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan, 2002.
Nawawi,Ismail.FiqhMuamalahKlasikdanKontemporer. Bogor: Ghalia Indonesia,
2002.
Rasyid, Hamdan. Fiqih Indonesia Himpunan Fatwa-fatwa Aktual. Jakarta: PT. al-
MUwardi Prima, 2003.
Ruchaniyah,Muchlis.“Tinjauan Fiqih Terhadap Undian Berhadiah Di BMT
Surya Mandiri (Studi Kasus di BMT Surya Mandiri Desa Mlarak
Kabupaten Ponorogo”, Skripsi, SI, Ponorogo: STAIN Ponorogo,
2011.
Saebani,Afifudin&Beni Ahmad.MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung:
PustakaSetia, 2009.
Sudrajat,Ajat.Fikih Aktual. Ponorogo: STAIN PO Press, 2008.
Sugiyono, metodologiKuantitatifKualitatif R & D. Bandung: Alfabeta, 2012.
Sunus,Dzulqorinain bin Muhammad. Undian http:darussalaf.or.id/stories. Diakses
6 Februari 2017.
At-Tawaijri,Abdullah.Ensiklopedi Islam al-Kamil. jakarta: Darus Sunnah Press,
2007.