Tingkat Kecemasan Siswa SMA Menghadapi Ulangan Umum Akhir ... · Tingkat Kecemasan Siswa SMA...
Transcript of Tingkat Kecemasan Siswa SMA Menghadapi Ulangan Umum Akhir ... · Tingkat Kecemasan Siswa SMA...
Tingkat Kecemasan Siswa SMA Menghadapi Ulangan Umum
Akhir Semester Antara Siswa Yang Bertempat Tinggal Bersama
Orang Tua Dan Siswa Yang Bertempat Tinggal Di Kos
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Karina Prabawati
NIM : 119114126
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
GOD IS GOOD ALL THE TIME
GOD GIVES YOU WHAT YOU NEED AND SOMETIMES IT’S NOT
WHAT YOU WANT
Kepuasan itu terletak pada usaha bukan pada pencapaian hasil. Berusaha keras
adalah kemenangan terbesar .
- Mahatma Gandhi -
Satu-satunya cara melakukan sebuah pekerjaan yang luar biasa adalah dengan mencintai apa yang saat ini tengah anda
kerjakan.
- Steve Jobs -
Entah berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi karena ia akan menjadi ibu. Ibu yang cerdas akan menghasilkan anak yang cerdas
pula.
- Dian Sastrowardoyo -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Karya ini saya persembahkan untuk:
Allah SWT yang selalu memberkatiku
Bapak dan Ibu tercinta
Adik-adikku tercinta
Sahabat-sahabatku terkasih dan
tercinta
Teman-temanku yang memberi
dukungan padaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
TINGKAT KECEMASAN SISWA SMA MENGHADAPI ULANGAN
UMUM AKHIR SEMESTER ANTARA SISWA YANG BERTEMPAT
TINGGAL BERSAMA ORANG TUA DAN SISWA YANG BERTEMPAT
TINGGAL DI KOS
Karina Prabawati
ABSTRAK
Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan siswa SMA menghadapi
ujian akhir semester antara siswa kos dengan siswa yang tinggal dengan orang tua. Variabel
tergantung dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan, sedangkan variabel bebas adalah tempat
tinggal. Hipotesis menyatakan ada perbedaan tingkat kecemasan antara siswa kos dengan yang
tinggal bersama orang tua. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 222 orang. Subjek dipilih dengan
metode purposive sampling, yaitu siswa SMA yang kos dan siswa yang tinggal dengan orang tua.
Metode pengumpulan data dengan penyebaran tes dan skala yang dikembangkan oleh peneliti.
Reliabilitas tes kecemasan sebesar α = 0,960 dengan jumlah 49 item. Teknik analisis data pada
penelitian ini adalah teknik Mann Whitney U Test karena sebaran data tidak normal. Hasil
perhitungan menggunakan Mann Whitney U Test menunjukkan perbedaan tingkat kecemasan
antara siswa kos dengan yang tinggal dengan orang tua dengan nilai signifikansi 0,000. Hal ini
berarti bahwa hipotesis penelitian ini diterima. Maka siswa kos dan siswa yang tinggal bersama
orang tua memiliki tingkat kecemasan yang secara signifikan berbeda.
Kata kunci: Kecemasan, Ujian Akhir Semester, Kos, Tinggal Dengan Orang Tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE ANXIETY LEVEL OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS
WHILE HAVING FINAL EXAMINATION BETWEEN STUDENTS
LIVING IN BOARDING HOUSES AND STUDENTS LIVING WITH
THEIR PARENTS
Karina Prabawati
ABSTRACT
This research aimed to the anxiety level differences of senior high school students while having
final examination between students living in boarding houses and students living with their parent.
Dependent variable in this research was anxiety, while the independent variable was residence.
The proposed hypothesis was that there was different level anxiety between students living in
boarding houses and students living with their parents. Subject of this research were 222 students.
Subject were chosen by purposive sampling method. They were senior high school students that
living in boarding houses and students living with their parents. Data were gained by using
psychological testing and scale which was developed by researcher. Reliability for anxiety test
was α = 0,960 with 49 items. Mann Whitney U Test correlation technique was chosen to analyze
the data because of the abnormal data distribution. The result of Mann Whitney U Test showed
different level of anxiety between students that living in boarding houses and students that living
with their parents with significant score 0,000. The result meant that the research hypothesis was
received. Therefore, students who living in boarding houses and students who living with their
parents have different level of anxiety.
Key words: Anxiety, Final Examination, Boarding houses, Living With Their Parents
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi
yang berjudul ”Tingkat kecemasan siswa sma menghadapi ulangan umum akhir
semester antara siswa yang bertempat tinggal bersama orang tua dan siswa yang
bertempat tinggal di kos” ini terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pemilihan topik ini berawal dari fenomena yang terjadi di lingkungan
sekitar penulis, dimana penulis melihat bahwa saat ini banyak anak SMA yang
telah memilih untuk kos. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi banyak
orang. Selain itu, penulis berharap dengan adanya skripsi ini memunculkan lebih
banyak penelitian mengenai topik yang sama sehingga dapat lebih tergali tentang
masalah yang ada.
Penulis menyelesaikan tulisan ini berkat dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si. selaku Kepala Program Studi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Ratri Sunar Asusti, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu
sabar dalam membimbing penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................................iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ vi
ABSTRAK ................................................................................................................. vii
ABSTRACT ..............................................................................................................viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................ 6
C. TUJUAN PENELITIAN ............................................................................. 6
D. MANFAAT PENELITIAN ......................................................................... 7
1. Teoritis ................................................................................................... 7
2. Praktis ..................................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
A. KECEMASAN ............................................................................................ 8
1. Pengertian Kecemasan ........................................................................... 8
2. Gejala-Gejala Kecemasan .................................................................... 10
3. Aspek-Aspek Kecemasan .................................................................... 11
B. TINGGAL BERSAMA ORANG TUA ................................................... 14
1. Pengertian Tinggal Bersama Orang Tua ............................................. 14
2. Dampak Positif dan Negatif Tinggal Bersama Orang Tua .................. 15
C. KOS .......................................................................................................... 16
1. Pengertian Kos ..................................................................................... 16
2. Dampak Positif dan Negatif Menghuni Kos........................................ 17
D. REMAJA .................................................................................................. 19
1. Pengertian Remaja ............................................................................... 19
2. Tugas-Tugas Perkembangan ................................................................ 20
3. Masa Sekolah Menengah Atas ............................................................ 22
4. Kecemasan Remaja Pada Akademik ................................................... 22
E. TINGKAT KECEMASAN SISWA SMA DALAM MENGHADAPI
UJIAN AKHIR SEMESTER ANTARA SISWA KOS DENGAN
YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA ........................................ 25
F. HIPOTESIS .............................................................................................. 30
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................. 31
A. JENIS PENELITIAN ............................................................................... 31
B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN .......................................... 31
C. DEFINISI OPERASIONAL .................................................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Tingkat Kecemasan ............................................................................. 32
2. Tempat Tinggal Siswa ......................................................................... 33
D. SUBJEK PENELITIAN ........................................................................... 33
E. METODE DAN INSTRUMEN PENELITIAN ....................................... 34
F. KREDIBILITAS INSTRUMEN PENELITIAN ..................................... 36
1. Uji Validitas ......................................................................................... 36
2. Analisis Item ........................................................................................ 37
3. Uji Reliabilitas ..................................................................................... 39
G. METODE ANALISIS DATA .................................................................. 40
1. Uji Asumsi ........................................................................................... 40
a) Uji Normalitas ............................................................................... 40
b) Uji Homogenitas ............................................................................ 41
2. Uji Hipotesis ........................................................................................ 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 42
A. PELAKSANAAN PENELITIAN ............................................................ 42
B. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN ..................................................... 43
C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN ......................................................... 44
D. HASIL ...................................................................................................... 45
1. Uji Normalitas ..................................................................................... 45
2. Uji Homogenitas .................................................................................. 47
3. Uji Hipotesis ........................................................................................ 48
4. Hasil Tambahan ................................................................................... 50
E. PEMBAHASAN ...................................................................................... 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB V ........................................................................................................................ 56
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 56
B. KETERBATASAN PENELITIAN .......................................................... 56
C. SARAN .................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 58
LAMPIRAN ............................................................................................................... 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Skor Penelitian Skala Kecemasan ......................................................... 35
Tabel 2. Blue-print Skala Kecemasan Sebelum Try-out ..................................... 36
Tabel 3. Blue-print Skala Kecemasan Sesudah Try-out ...................................... 38
Tabel 4. Blue-print Skala Kecemasan Final ........................................................ 39
Tabel 5a. Data Statistik Reliabilitas Sebelum Seleksi Item .................................. 40
Tabel 5b. Data Statistik Reliabilitas Sesudah Seleksi Item ................................... 40
Tabel 6a. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Tempat Tinggal ................... 43
Tabel 6b. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Kelas ................................... 43
Tabel 6c. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 43
Tabel 7. Deskripsi Data Variabel Kecemasan ..................................................... 44
Tabel 8. Test of Normality Skala Kecemasan ..................................................... 45
Tabel 9. Uji Homogenitas ................................................................................... 47
Tabel 10. Uji Mann-Whitney Kecemasan Antara Siswa Kos dan Siswa Yang
Tinggal Dengan Orang Tua ................................................................... 48
Tabel 11. Mean Uji Mann-Whitney Test Kecemasan Antara Siswa Kos dan
Siswa Yang Tinggal Dengan Orang Tua .............................................. 49
Tabel 12. Kategorisasi Skor Kecemasan ................................................................ 50
Tabel 13. Kategorisasi Skor Kecemasan Pada Siswa SMA Yang Tinggal
Dengan Orang Tua Dan Kos Dalam Menghadapi Ujian Akhir
Semester.................................................................................................. 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Konsep Penelitian ......................................................................... 29
Gambar 2. Plot Skala Kecemasan Pada Siswa yang Tidak Kos ................................ 46
Gambar 3. Plot Skala Kecemasan Pada Siswa kos .................................................... 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skala Uji Coba ........................................................................................ 62
Lampiran 2 Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item ......................................................... 76
Lampiran 3 Skala Final .............................................................................................. 82
Lampiran 4 Statistik Deskriptif .................................................................................. 92
Lampiran 5 Uji Normalitas ........................................................................................ 93
Lampiran 6 Uji Homogenitas ..................................................................................... 94
Lampiran 7 Uji Hipotesis ........................................................................................... 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan meningkatkan kualitas serta mengembangkan potensi dari
sumber daya masunia. Sekolah merupakan salah satu tempat untuk
memperoleh pendidikan. Selain tempat untuk memperoleh pendidikan,
sekolah juga menjadi sumber masalah bagi siswa yang memicu stress pada
anak (Fimian dan Cross, dalam Desmita, 2009). Para siswa dihadapkan pada
banyak tuntutan dan perubahan yang cepat, sehingga membuat mereka
mengalami masa-masa yang penuh stress. Salah satu faktor yang membuat
siswa menjadi stress adalah ujian.
Selama proses pendidikan di sekolah sering diadakan tes hasil belajar.
Tes tersebut dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar atau kecakapan baru
yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran di sekolah
(Permanasari, 2013). Tersedia beberapa tes untuk mengukur hasil belajar,
yaitu ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian
kenaikan kelas dan ujian nasional. Tes dan ujian tersebut membuat siswa
merasa cemas. Penelitian yang dilakukan oleh Gusniarti (2002) menunjukan
bahwa lebih dari 50% siswa merasa cemas menghadapi ujian semester.
Penelitian lain menunjukan bahwa sebagian siswa salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
SMP di Banjarnegara mengalami kecemasan dalam menghadapi ulangan
harian (Permanasari, 2013).
Bagi siswa SMA, kecemasan menghadapi ujian akhir karena semua
nilai raport dari semester satu hingga semester lima digunakan untuk
menentukan kelulusan dan digunakan untuk masuk ke perguruan tinggi negeri.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 97 Tahun
2013 mengenai Ujian Akhir Nasional yang salah satu isinya tentang standar
minimal nilai kelulusan dan syarat kelulusan siswa. Pada peraturan tersebut
dijelaskan bahwa nilai raport memiliki bobot 40% dalam penentuan kelulusan.
Nilai raport juga digunakan untuk masuk perguruan tinggi. Berdasarkan
peraturan pendaftaran SNMPTN terbaru bahwa SNMPTN merupakan pola
seleksi nasional berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik dengan
menggunakan nilai rapor semester 1 (satu) sampai dengan semester 5 (lima)
bagi SMA/MA dan SMK/MAK dengan masa belajar 3 (tiga) tahun atau
semester 1 (satu) sampai dengan semester 7 (tujuh) bagi SMK/MAK dengan
masa belajar 4 (empat) tahun, dan portofolio akademik. Sehingga, banyak
siswa yang ingin memperoleh nilai yang tinggi agar mampu masuk ke
perguruan tinggi yang diinginkan tanpa melalui jalur tes. Berdasarkan laporan
beberapa siswa, mereka merasa khawatir dan cemas menghadapi ujian
semester karena hal-hal di atas.
Kecemasan merupakan perasaan yang dialami seseorang saat sesuatu
yang tidak menyenangkan terjadi (Priest dalam Lubis, 2009). Definisi lain
mengungkapkan bahwa kecemasan merupakan reaksi emosional yang normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pada beberapa situasi, tetapi kecemasan akan menjadi reaksi emosional yang
tidak normal pada beberapa situasi lain (Nevid, 2005). Berdasarkan PPDGJ
(2001) kecemasan disebabkan oleh situasi yang jelas dan sebenarnya tidak
membahayakan. Perasaan bimbang dan gugup dalam menghadapi sesuatu
yang penting seperti ujian atau ketidaksiapan individu untuk melakukan
sesuatu seperti menghadapi ujian memicu perasaan cemas (Safaria, 2009).
Kecemasan yang dialami oleh siswa mengganggu proses belajar dan
mengajar. Menurut Sudrajat (dalam Purwadi, 2014) kecemasan menghadapi
ujian menjadi penghambat belajar yang mengganggu kinerja fungsi-fungsi
psikologis seseorang, seperti konsentrasi, mengingat, takut akan kegagalan,
pembentukan konsep dan pemecahan masalah. Pada tingkat kecemasan yang
kronis dan akut, seseorang akan mengalami gangguan fisik (somatik), seperti
gangguan pencernaan, sering buang air, gangguan jantung, sesak di dada,
gemetar bahkan pingsan. Penelitian lain menunjukan bahwa kecemasan
menjadi faktor penghambat dalam belajar (Hill dalam Pratiwi, 2014).
Kecemasan menghadapi ujian disebabkan oleh kurang persiapan dari siswa
(Astuti, 2015). Persiapan menghadapi ujian atau ulangan merupakan hal
penting untuk menentukan kesiapan mengerjakan semua soal yang tersedia
(Olivia, 2011). Salah satu bentuk persiapan yang dilakukan siswa dalam
rangka menghadapi ujian adalah dengan belajar.
Belajar dianggap mampu meningkatkan rasa percaya diri seseorang
sehingga siswa merasa lebih siap menghadapi ujian atau ulangan (Purwadi,
2014). Belajar merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecemasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
yang mempengaruhi belajar adalah faktor jasmani, faktor psikologis, dan
faktor kelelahan. Sedangkan faktor dari luar yang mempengaruhi belajar
adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat (Slameto, 2010). Faktor-faktor
tersebut tidak hanya mempengaruhi semangat belajar, namun faktor-faktor
tersebut membuat siswa menjadi malas belajar.
Kegiatan belajar siswa yang tinggal bersama orang tua akan terganggu
oleh beberapa hal seperti sikap orang tua. Sikap orang tua terhadap anak
merupakan salah satu faktor belajar yang membuat anak menjadi malas untuk
belajar. Orang tua yang kurang memberikan perhatian dalam belajar dan
bahkan orang tua yang terlalu berlebihan dalam memberikan perhatian kepada
anak membuat anak tersebut malas untuk belajar (Khairani, 2014).
Hal lain yang mengganggu belajar siswa yang tinggal bersama orang tua
adalah suasana belajar yang membuat siswa menjadi malas untuk belajar.
Fasilitas yang berlebihan yang tersedia di rumah seperti CD, VCD, dan barang
elektronik lain yang berisi games menimbulkan rasa malas (Khairani, 2014).
Faktor jasmani seperti kondisi fisik yang sedang lelah membuat seseorang
menjadi malas belajar (Slameto, 2010).
Siswa yang tinggal bersama orang tua dan terganggu dalam belajar dan
merasa malas untuk belajar karena hal-hal di atas akan cenderung kurang
memiliki persiapan untuk menghadapi ujian akhir semester. Kurang persiapan
menjelang ujian akhir semester menyebabkan kecemasan (Astuti, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Menurut Astuti (2015) cara untuk belajar dan menanggulangi kecemasan
adalah dengan menghindari hal-hal yang mengganggu aktivitas belajar.
Beberapa siswa menjadikan kos sebagai pilihan untuk menghindari gangguan-
gangguan tersebut. Mereka mengatakan bahwa ketersediaan fasilitas seperti
VCD, TV, DVD dan games di rumah menjadi salah satu alasan mereka untuk
memilih kos. Selain itu, menurut Dana (2013) salah satu keuntungan dari kos
adalah jarak antara kos dengan sekolah yang relatif dekat. Hal yang sama
diungkapkan oleh Soemantri (dalam Prianggono, 2013) yang mana alasan
seseorang memilih kos adalah mempersingkat waktu perjalanan. Hal ini
mengurangi resiko kelelahan pada diri siswa. Kelelahan merupakan salah satu
faktor yang membuat siswa menjadi malas untuk belajar (Slameto, 2010).
Kos memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi dan memudahkan
siswa memperoleh informasi karena dekat dengan teman mereka (Soemantri,
dalam Prianggono, 2013). Berdiskusi dengan teman membantu menyelesaikan
kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh seseorang (Soejanto, 1981). Belajar
kelompok mampu menurunkan kecemasan pada diri siswa karena belajar
kelompok memotivasi siswa untuk belajar (Adeyuniati, dalam Olivia, 2011).
Menurut Olivia (2011) pada tahap sekolah menengah umum, belajar secara
berkelompok perlu ditingkatkan guna menelengkapi usaha untuk belajar
sendiri. Belajar berkelompok memiliki sisi positif dalam pemecahan masalah.
Selain itu, siswa yang belajar kelompok mampu melihat hubungan antara satu
mata pelajaran dengan pelajaran yang lain dan diterapkan dalam pemecahan
masalah (Olivia, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Selain itu kos memiliki dampak buruk untuk seseorang. Efendi (2013)
mengungkapkan bahwa anak kos merupakan komunitas yang rentan terhadap
pergaulan bebas, karena mereka memiliki kebebasan dalam mengatur
hidupnya. Kebebasan tersebut berdampak negatif pada perilaku remaja yang
kos (Wahidah, 2014). Kebebasan hidup di tempat kos menjadi faktor penting
yang mempengaruhi cara belajar anak yang kos (Efendi, 2013). Berdasarkan
uraian di atas, tempat tinggal mempengaruhi fokus belajar guna
mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian akhir semester.
Saat ini beberapa siswa SMA telah memilih untuk kos meskipun mereka
berasal dari kota yang sama dengan sekolah. Siswa kos rata-rata berasal dari
kota yang sama dengan sekolah. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin
melihat apakah anak yang kos memiliki tingkat kecemasan yang berbeda
dengan siswa yang tinggal bersama orang tua.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini:
Apakah siswa kos memiliki tingkat kecemasan yang berbeda dengan siswa
yang tinggal dengan orang tua.
C. Tujuan penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah tingkat
kecemasan siswa kos dan yang tinggal bersama orang tua mengalami
perbedaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan ilmu terutama bidang
psikologi pendidikan untuk mengkaji tentang keadaan psikologis siswa
dalam menghadapi ujian akhir semester serta mengkaji tentang pilihan
tinggal bersama orang tua atau kos yang mempengaruhi tingkat kecemasan
pada diri siswa dalam menghadapi ujian akhir semester.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini digunakan sebagai bahan pertimbangan orang tua maupun
siswa untuk memilih untuk kos atau tinggal bersama orang tua selama
ujian ataupun selama duduk di bangku SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kecemasan
1. Pengertian
Setiap orang di dunia ini tentu saja pernah mengalami perasaan
cemas, namun yang membedakan antara individu satu dengan yang
lain adalah cara masing-masing menghadapinya. Perasan bimbang dan
gugup dalam menghadapi sesuatu yang penting, atau ketidaksiapan
individu untuk melakukan sesuatu yang penting terkadang memicu
rasa cemas (Safaria, 2009).
Beberapa ahli memiliki definisi kecemasan yang berbeda.
Menurut Nevid (2005) kecemasan merupakan suatu keadaan di mana
seseorang merasa khawatir dan berpikir bahwa akan segera terjadi
sesuatu hal yang buruk. Definisi lain yang hampir sama menyebutkan
bahwa kecemasan merupakan perasaan yang dialami seseorang saat
berpikir tentang sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi (Priest,
dalam Lubis, 2009). Pendapat lain menyebutkan bahwa kecemasan
merupakan perasaan takut (baik realistis maupun tidak) yang disertai
dengan keadaan peningkatan reaksi kejiwaan (Colhoun dan Acocella,
dalam Safaria, 2009). Kecemasan diartikan sebagai emosi yang tidak
menyenangkan yang ditandai dengan gejala kekhawatiran dan perasaan
takut (Atkinson, dalam Safaria, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Menurut PPDGJ (2001) kecemasan dicetuskan oleh suatu situasi
yang jelas (dari luar diri seseorang), yang sebenarnya tidak berbahaya.
Perasaan bimbang dan gugup dalam menghadapi sesuatu yang penting
seperti ujian atau ketidaksiapan individu untuk melakukan sesuatu
seperti menghadapi ujian akan memicu perasaan cemas (Safaria,
2009). Menurut Priest (dalam Lubis, 2009) kecemasan ditimbulkan
oleh beberapa hal, seperti ujian. Banyak penelitian yang meneliti
mengenai kecemasan dalam menghadapi ujian nasional. Pada
penelitian ini, peneliti lebih memilih untuk meneliti mengenai
kecemasan dalam menghadapi ujian akhir semester. Hal ini karena
masih banyak siswa yang mengalami kecemasan akibat tuntutan dari
orangtua, guru, ataupun teman yang harus mereka hadapi (Pratiwi,
2014). Menurut Tresna (2011) kecemasan menghadapi ujian adalah
suatu kondisi psikologi dan fisiologis siswa yang tidak menyenangkan
yang ditandai dengan pikiran, perasaan dan perilaku motorik yang tak
terkendali yang menimbulkan kecemasan dalam menghadapi ujian.
Berdasarkan uraian di atas maka disimpulkan bahwa kecemasan
merupakan sebuah emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai
dengan perasaan khawatir dan ketakutan akan terjadi hal yang buruk
atau tidak menyenangkan seperti nilai menjadi buruk, soal yang sulit,
dll saat ujian. Kecemasan menghadapi ujian ditandai oleh pikiran,
perasaan dan perilaku motorik yang tidak terkendali karena kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
psikologi dan fisiologis siswa yang tidak menyenangkan sehingga
menimbulkan kecemasan.
2. Gejala-Gejala Kecemasan
Menurut Priest (dalam Lubis, 2009) jika seseorang mengalami
kecemasan, maka tubuh mereka akan mengadakan reaksi fisik seperti:
a. Berdebar-debar
Saat seseorang sedang dipengaruhi stres, maka mereka akan
merasakan jantung berdetak lebih kencang.
b. Gemetar
Saat mengalami kecemasan, tangan atau lutut gemetar saat
berusaha melakukan sesuatu dan terhuyung-huyung.
c. Ketegangan
Ketegangan merupakan tanda paling utama dari kecemasan.
Saraf di belakang leher akan terasan kencang dan tegang
sehingga akan membuat seseorang menjadi tersiksa. Selain itu,
saraf dikulit kepala akan terasa tegang sehingga menimbulkan
pusing yang akan mengantarkan pada keresahan. Ketegangan
yang dirasakan akan mengakibatkan tubuh menjadi tidak rileks.
d. Gelisah atau sulit tidur
Orang yang cemas akan merasa kesulitan untuk tidur. Orang
yang cemas akan berkhayal dan menghantarkan pada mimpi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
yang menakutkan, sehingga keesokan hari akan bangun dengan
perasaan lelah dan kurang sehat.
e. Keringat
Orang yang cemas akan mengeluarkan keringat lebih banyak
dari biasanya.
f. Tanda-tanda fisik yang lain
Tanda fisik yang lain adalah gatal-gatal pada tangan dan kaki,
buang air kecil lebih sering daripada biasanya.
3. Aspek-aspek kecemasan
Menurut Colhun dan Acocella (dalam Safaria, 2009) terdapat tiga
reaksi yang merupakan aspek-aspek dari kecemasan, yaitu:
a. Reaksi emosional, yaitu komponen kecemasan yang berkaitan
dengan persepsi individu terhadap pengaruh psikologis dari
kecemasan, seperti perasaan keprihatinan, ketegangan, sedih,
mencela diri sendiri atau orang lain.
b. Reaksi kognitif, yaitu ketakutan dan kekhawatiran yang
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir jernih sehingga
mengganggu dalam memecahkan masalah dan mengatasi
tuntutan lingkungan sekitarnya.
c. Reaksi fisiologis, yaitu reaksi yang ditampilkan oleh tubuh
terhadap sumber ketakutan dan kekhawatiran. Reaksi ini
berkaitan dengan sistem syaraf yang mengendalikan berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
otot dan kelenjar tubuh sehingga menimbulkan reaksi dalam
bentuk jantung berdetak lebih keras, nafas yang lebih cepat,
tekanan darah menjadi meningkat.
Menurut Tresna (2011) aspek-aspek kecemasan yang terjadi saat
menghadapi ujian atau tes dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
a. Manifestasi kognitif
Manifestasi kognitif yang tak terkendali adalah munculnya
kecemasan sebagai akibat dari cara berpikir siswa yang tak
terkondisi seperti memikirkan hal-hal buruk yang akan terjadi
pada ujian atau tes. indikator dari manifestasi kognitif yaitu
sulit berkonsentrasi dan mental blocking. Kesulitan dalam
konsentrasi ditunjukan dengan kesulitan dalam memahami
materi yang akan diujikan. Mental blocking merupakan
hambatan secara mental atau psikologis yang menyelubungi
pikiran siswa saat ujian atau tes sehingga siswa tidak mampu
berfikir dengan tenang. Mental blocking ditunjukan dengan
cara saat membaca materi ulangan kenaikan kelas tiba-tiba
pikiran menjadi kosong dan mungkin tiba-tiba tidak mengerti
apa yang sedang dipelajari.
b. Manifestasi afektif
Kecemasan muncul sebagai akibat dari siswa yang
merasakan perasaan secara berlebihan. Hal ini ditunjukan
dengan perasaan khawatir, gelisah, dan takut menghadapi ujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
atau tes terutama pada mata pelajaran yang dianggap sulit.
Indikator kondisi afektif kecemasan menghadapi ujian atau tes,
yaitu bingung, takut, khawatir, dan gelisah.
c. Manifestasi fisik
Manifestasi fisik merupakan gangguan fisik yang
berlebihan sebagai akibat dari kecemasan yang dihadapi
seseorang. Kecemasan tersebut ditunjukan dengan gangguan-
gangguan fisik seperti gemetar, berkeringat, dan gangguan
pencernaan. Indikator manifestasi fisik adalah gemetar,
berkeringat, dan gangguan pencernaan.
Berdasarkan penjabaran dari dua sumber di atas maka ditarik
kesimpulan bahwa kecemasan memiliki tiga aspek. Aspek pertama
adalah kognitif. Aspek ini merupakan bentuk reaksi kognitif individu
terhadap ketakutan dan kekhawatiran yang disebabkan oleh cara
berfikir yang tak terkondisi seperti berpikir hal buruk akan terjadi
sehingga berdampak pada kemampuan untuk berpikir jernih saat
memecahkan masalah dan mengatasi masalah yang dihadapi. Aspek
kedua adalah afektif atau emosional. Aspek ini merupakan reaksi
emosional yang berkaitan dengan perasaan seseorang yang dirasakan
secara berlebihan terhadap pengaruh psikologis dari kecemasan. Aspek
yang terakhir adalah fisik atau fisiologis. Aspek ini merupakan reaksi
fisiologis seseorang terhadap sumber ketakutan dan kekhawatiran.
Reaksi yang ditimbulkan berupa gangguan fisik yang berlebihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
seperti detak jantung yang lebih keras, nafas yang menjadi lebih cepat
atau bahkan menjadi sulit bernafas, tekanan darah menjadi meningkat.
B. Tinggal Bersama Orang Tua
1. Pengertian Orang Tua
Keluarga adalah kesatuan hidup bersama yang dikenal oleh anak
untuk pertama kali, oleh karena itu keluarga dianggap sebagai
lingkungan pendidikan yang utama (Puspitarini, 2014). Keluarga
menjadi tempat pertama kali anak berinteraksi terutama dengan orang
tua (Arini, dalam Puspitarini, 2014). Menurut Kamus Bahasa
Indonesia (2008) orang tua memiliki arti ayah dan ibu. Menurut
Nasution (dalam Rosdiana, 2008) orang tua merupakan orang yang
bertanggungjawab dalam satu keluarga atau rumahtangga, yang dalam
kehidupan sehari-hari sering disebut ibu dan bapak. Berdasarkan dua
definisi diatas maka disimpulkan bahwa orang tua merupakan orang
yang memiliki tanggung jawab dalam sebuah keluarga atau
rumahtangga dan sering disebut dengan ayah dan ibu atau bapak dan
ibu. Siswa yang tinggal bersama orang tua berarti siswa yang berada
satu rumah bersama dengan orang tua mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Dampak Positif dan Negatif Tinggal Bersama Orang Tua
Keluarga merupakan lembaga pendidikan paling utama dan
pertama (Sutjipto, dalam Slameto 1988). Oleh karena itu orang tua
memiliki peran dalam kegiatan belajar anak. Orang tua
memberikan dampak yang baik bagi proses belajar siswa seperti
kegiatan dan jam belajar siswa menjadi mudah terawasi oleh orang
tua (Arsandy, 2011). Selain itu, tinggal bersama orang tua
membuat siswa menjadi lebih terawat dan terlindungi (Arini,
dalam Puspitarini, 2014).
Tinggal bersama orang tua membuat siswa memperoleh
dukungan emosional dan penghargaan dari orang tua secara
langsung (Arsandy, 2011). Tingkah laku orang tua yang ditunjukan
kepada anak mampu memotivasi anak untuk belajar (Rosdiana,
2008).
Orang tua tidak hanya memberikan pengaruh positif bagi
proses belajar namun juga memberikan pengaruh negatif seperti
sikap dan perhatian orang tua terhadap siswa. Menurut Khairani
(2014) orang tua yang kurang memberikan perhatian terhadap anak
karena kesibukan mereka serta orang tua yang terlalu perhatian
terhadap anak akan membuat anak menjadi malas untuk belajar.
Pengawasan yang dilakukan oleh orang tua membuat anak menjadi
ketergantuangan dalam belajar sehingga tujuan belajar atas
kemauan sendiri menjadi kurang kuat (Arsandy, 2011). Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
penelitian Attaway (dalam Arsandy, 2011) menunjukan bahwa
pengendalian yang tinggi dari orang tua berpengaruh pada prestasi
belajar siswa yang rendah.
Pengaruh negatif yang lain adalah tinggal bersama orang tua
akan membatasi siswa untuk melakukan modeling dan persuasi
verbal karena orang tua memiliki tugas dan tanggung jawab yang
berbeda dengan siswa sehingga mereka tidak memperoleh model
perilaku dan arahan secara langsung tentang materi pelajaran yang
dipelajari (Arsandy, 2011). Kegiatan belajar siswa yang tinggal
bersama orang tua di rumah akan cenderung terganggu oleh
fasilitas yang tersedia seperti TV, CD, VCD, dll (Khairani, 2014).
C. Kos
1. Pengertian
Istilah kos banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
namun tidak mempunyai definisi yang jelas dan paten. Pada Kamus
Bahasa Indonesia (2008) istilah kos merujuk pada kata indekos yang
berarti menumpang tinggal di kamar atau rumah yang disewakan.
Menurut Dana (2013) kos merupakan rumah untuk menginap dalam
jangka waktu tertentu. Berdasarkan dua defisini kos di atas maka
disimpulkan bahwa kos merupakan rumah yang disewakan dan
digunakan oleh seseorang untuk menumpang tinggal dalam jangka
waktu tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2. Dampak positif dan negatif menghuni kos
Kehidupan anak kos sangatlah bervariasi. Kehidupan tersebut
memiliki dampak positif dan negatif untuk diri anak kos. Berdasarkan
survey yang dilakukan oleh Lebeharia (2012), terdapat beberapa
dampak positif dan negatif dari hidup di tempat kos, yaitu:
a. Dampak positif
i. Anak yang kos menjadi lebih mandiri karena melakukan semua
hal sendiri tanpa orang tua.
ii. Mampu mengatur keuangan sehari-hari dan lebih mampu
menghargai kiriman uang dari orang tua.
iii. Mampu menghargai waktu yang dimiliki karena harus
membagi waktu dengan banyak kegiatan.
b. Dampak negatif
i. Menghabiskan sebagian waktu untuk bersenang-senang dengan
teman.
ii. Menghabiskan uang untuk hal yang tidak penting.
iii. Menjadi malas untuk melakukan semua hal sendiri, misal
dalam hal mencuci baju, banyak yang memilih untuk laundry.
Menurut Arsandy (2011) kos memiliki beberapa dampak positif
bagi proses belajar siswa seperti teman dalam satu kos mempengaruhi
kegiatan belajar siswa. Hal ini berkaitan dengan proses modeling yang
terjadi di lingkungan kos. Menurut Sudrajat (dalam Arsandy, 2011)
lingkungan kos membuat siswa untuk melakukan modeling, karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
lingkungan kos memberikan rangsangan pada individu untuk
berpartisipasi dan mengikuti bila sesuai dengan dirinya. Menurut
Arsandy (2011) lingkungan kos memungkinkan siswa melakukan
modeling dan persuasi verbal karena siswa yang tinggal dengan siswa
lain yang memiliki kesamaan untuk melakukan kegiatan belajar, dalam
hal ini siswa mencari model yang dianggap sesuai dengan diri untuk
mengadopsi perilaku belajar yang mendukung mencapai tujuan belajar
mereka.
Dampak positif yang lain adalah waktu yang longgar dan
fleksibel untuk melakukan belajar kelompok (Hidayatullah, dalam
Arsandy, 2011). Selain itu, siswa kos cenderung melakukan adaptasi
dengan lingkungan baru termasuk adaptasi belajar. Menurut Waas
(Arsandy, 2011) adaptasi yang dilakukan siswa kos membuat mereka
mencari cara untuk menghadapi tantangan dan masalah termasuk
dalam hal akademik. Adaptasi yang dilakukan oleh siswa membuat
siswa menjadi memiliki kemampuan untuk menetapkan tujuan belajar
yang jelas dan didasarkan pada kesadaran diri dan memiliki efikasi diri
yang tinggi untuk menyelesaikan tugas akademik sehingga mereka
menggunakan seluruh kemampuan untuk mengatur proses belajar
mereka (Arsandy, 2011).
Penjelasan di atas menunjukan bahwa kos memiliki dampak
postif bagi seseorang seperti menjadikan seseorang lebih mandiri.
Selain itu kos membuat seseorang mampu untuk mengatur keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dan lebih menghargai waktu. Siswa yang tinggal di kos akan
cenderung terpengaruh oleh teman sebaya yang berkaitan dengan
kegiatan belajar. Kos memungkinkan siswa melakuka modeling dan
persuasi verbal. Kos membuat siswa memiliki kesadaran diri untuk
belajar dan efikasi diri yang tinggi. Kos membuat siswa lebih longgar
dalam melakukan belajar kelompok. Namun kos memiliki dampak
negatif terhadap seseorang seperti menjadi lebih boros, menjadi lebih
malas, dan banyak menghabiskan waktu untuk bersenang-senang.
D. Remaja
1. Pengertian
Remaja merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa latin
yaitu adolescene yang memiliki arti to grow maturity (Golinko, dalam
Jahja, 2011). Masa remaja dibagi menjadi tiga periode usia, yaitu
remaja awal dengan rentang usia 12 hingga 15 tahun. Kemudian
remaja madya dengan rentang usia 15 hingga 18 tahun. Terakhir
adalah masa remaja akhir dengan rentang usia 19 hingga 22 tahun
(Konopka, dalam Hartinah 2008). Menurut Papalia dan Olds (2009)
remaja merupakan masa transisi perkembangan antara masa kanak-
kanak dan dewasa yang dimulai pada usia 12 – 13 tahun dan berakhir
pada usia akhir belasan tahun atau awal usian dua puluhan tahun.
Transisi perkembangan pada masa kanak-kanak masih dialami oleh
remaja, namun sebagian masa dewasa telah dicapai (Hurlock, 1991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Hurlock (1991) dan Papalia & Olds (2009) menyebutkan bahwa
bagian masa kanak-kanak yang masih terjadi di masa remaja adalah
pertumbuhan biologis. Sedangkan masa dewasa yang terjadi di masa
remaja adalah kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi
reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu
berpikir secara abstrak.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka disimpulkan bahwa
remaja memiliki definisi sebagai masa transisi perkembangan dari
anak-anak menuju masa dewasa. Berada di masa transisi, seseorang
masih merasakan sebagian masa kanak-kanak namun telah mencapai
sebagian masa dewasa.
2. Tugas-tugas perkembangan remaja
Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan
manusia, dan merupakan masa transisi yang diarahkan kepada
perkembangan masa dewasa yang sehat (Jahja, 2011). Menurut
Desmita (2009) remaja memiliki tugas-tugas perkembangan sebagai
berikut:
a. Menerima keadaan fisik dan menggunakan secara efektif
b. Memiliki hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya
baik pria maupun wanita
c. Mencapai peran sosial pria maupun wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
d. Memiliki harapan dan pencapaian dalam perilaku sosial yang lebih
bertanggung jawab
e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua ataupun orang
yang lebih dewasa lainnya
f. Memiliki persiapan dalam karier ekonomi
g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan
dalam berperilaku
Berdasarkan pemaparan tugas perkembangan di atas, maka
terlihat bahwa remaja memiliki beberapa tugas perkembangan untuk
menerima keadaan fisik dan menggunakan secara efektif. Selain itu,
remaja memiliki tugas untuk memiliki hubungan baru yang lebih
matang dengan teman sebaya baik pria ataupun wanita. Remaja
diberikan tugas untuk mencapai peran sosial serta memiliki harapan
dan pencapaian dalam perilaku sosial yang lebih bertanggung
jawawab. Tugas perkembangan remaja yang lain adalah mencapai
kemandirian secara emosional, memiliki persiapan dalam hal karier
ekonomi, serta memiliki persiapan menuju perkawinan dan
membentuk sebuah keluarga. Tugas perkembangan remaja yang
terakhir adalah memiliki perangkat nilai dan sistem etis yang
digunakan untuk pegangan dalam berperilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3. Masa sekolah menengah atas
Seseorang duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA),
individu tersebut berada pada periode remaja. Hal ini didasarkan pada
pembagian masa remaja menurut Konopka (dalam Hartinah, 2008),
yaitu remaja awal dengan rentang usia 12 hingga 15 tahun. Kemudian
remaja madya dengan rentang usia 15 hingga 18 tahun. Terakhir
adalah masa remaja akhir dengan rentang usia 19 hingga 22 tahun.
Berdasarkan pembagian tersebut maka siswa SMA berada pada remaja
madya. Usia remaja madya mulai tumbuh dorongan untuk hidup dari
dalam diri, kebutuhan akan teman yang mampu memahami dan
menolongnya, teman yang mampu merasakan suka dan duka bersama.
Pada usia ini, remaja mulai mencari sesuatu yang dipandang bernilai,
pantas dijunjung tinggi dan dipuja. Proses pembentukan pendirian atau
pandangan hidup ataupun cita-cita disebut dengan penemuan nilai-nilai
kehidupan (Jahja, 2011).
4. Kecemasan remaja pada akademik
Masa remaja masa transisi perkembangan dari anak-anak menuju
masa dewasa. Berada di masa transisi, seseorang masih merasakan
sebagian masa kanak-kanak namun telah mencapai sebagian masa
dewasa. Secara umum perkembangan remaja dikelompokan menjadi
tiga aspek, yaitu fisik, kognitif dan psikososial (Desmita, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Perkembangan fisik memiliki arti penting dalam kegiatan belajar.
Kegiatan fisik tidak hanya sebagai penopang dalam kegiatan belajar,
tetapi memiliki peran untuk memperoleh keterampilan-keterampilan
tertentu (Djamarah, 2011). Aspek perkembangan yang mempengaruhi
belajar tidak hanya aspek fisik, aspek perkembangan kognitif
mempengaruhi belajar siswa. Kognitif memiliki arti perolehan,
penataan, dan penggunaan pengetahuan. Anak yang memiliki struktur
kognitif yang baik, maka penguasaan anak atas bahan pelajaran yang
telah dikuasai baik (Djamarah, 2011). Hal ini berkaitan dengan ingatan
siswa. Pengetahuan yang telah dikuasai tersebut dibutuhkan, maka
seseorang yang memiliki kognitif yang baik akan lebih mudah untuk
mengingat kembali (Djamarah, 2011). Kondisi tersebut sering
dijumpai saat seorang siswa menghadapi tes atau ujian. Saat tes
seorang siswa diminta untuk mengingat kembali pengetahuan yang
telah dipelajari untuk menjawab pertanyaan.
Ujian adalah salah satu bentuk evaluasi atas pemahaman siswa
mengenai pelajaran yang telah diajarkan dari pihak sekolah. Hasil
ujian digunakan untuk mengetahui prestasi belajar dari seorang siswa
(Masidjo, 1995). Ujian atau tes digunakan untuk memotivasi dan
membimbing siswa dalam belajar (Slameto, 1988). Sebagian pengajar
percaya bahwa tes atau ujian menghasilkan kebiasaan belajar yang
baik, akan tetapi sebagian orang menganggap bahwa ujian atau tes
menimbulkan kecemasan dan mengaganggu belajar seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
(Slameto, 1988). Salah satu hal yang membuat seorang siswa dilanda
kecemasan adalah situasi tes yang diadakan oleh sekolah (Slameto,
1988).
Kirkland (dalam Slameto, 1988) menyebutkan bahwa siswa
menjadi semakin cemas menghadapi sebuah tes jika tes tersebut
digunakan untuk menentukan tingkat-tingkat siswa. Saroson (dalam
Slameto, 1988) melaporkan hasil penelitian yang dia lakukan bahwa
siswa dengan tingkat kecemasan tinggi tidak berprestasi sebaik siswa
yang memiliki tingkat kecemasan yang rendah dalam beberapa tugas
yang ditandai dengan tantangan, kesulitan, penilaian prestasi, dan
memiliki batas waktu.
Kecemasan menghadapi ujian disebabkan oleh beberapa hal.
Hasan (dalam Pratiwi, 2014) mengungkapkan bahwa dalam kurun
waktu sepuluh tahun terakhir telah dilakukan penelitian yang
menyimpulkan bahwa terdapat tiga faktor utama yang menimbulkan
kecemasan menghadapi tes atau ujian, yaitu keterbatasan waktu,
tingkat kesulitan, dan instruksi tes. Purwadi (2014) menyebutkan
bahwa kecemasan saat ujian atau tes disebabkan oleh kondisi dan
situasi ujian atau tes. Faktor yang lain adalah kurang percaya diri siswa
terhadap kemampuan yang ia miliki. Syah (2008) mengungkapkan
bahwa kecemasan mengahadapi ulangan kenaikan kelas disebabkan
karena standar nilai kelulusan yang dianggap terlalu tinggi oleh sisiwa
dan tidak sesuai dengan kemampuan. Faktor lain adalah siswa berada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dalam persaingan yang ketat sehingga siswa dituntut untuk
meningkatkan kemampuan akademiknya.
E. Tingkat kecemasan siswa SMA dalam menghadapi ujian akhir
semester antara siswa kos dengan yang tidak kos
Masa remaja merupakan masa transisi perkembangan dari anak-
anak menuju masa dewasa. Berada di masa transisi, seseorang masih
merasakan sebagian masa kanak-kanak namun telah mencapai sebagian
masa dewasa. Siswa SMA berada pada periode remaja madya menurut
pembagian masa remaja oleh Konopka (dalam Hartinah, 2008) dengan
rentang usia 15 tahun hingga 18 tahun. Perkembangan remaja tidak hanya
berhubungan dengan potensi-potensi dasar remaja, namun berhubungan
dengan pengalaman-pengalaman yang mereka alami serta perlakuan yang
mereka terima dari keluarga, sekolah, dan masyarakat (Rifai, 1984).
Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama
(Sutjipto, dalam Slameto, 1988). Keluarga mempengaruhi kegiatan belajar
siswa di rumah. Tinggal bersama orang tua memberi pengaruh positif bagi
kegiatan belajar siswa seperti jam dan kegiatan belajar siswa menjadi
terkontrol karena terawasi oleh orang tua (Arsandy, 2011). Selain itu,
siswa yang tinggal bersama orang tua lebih terlindungi dan terawat (Arini,
dalam Puspitarini, 2014). Tinggal bersama orang tua membuat siswa
termotivasi untuk belajar berdasarkan tingkah laku yang ditunjukan oleh
orang tua (Rosdiana, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Tinggal bersama orang tua tidak hanya memberikan dampak yang
positif bagi proses belajar siswa namun juga memberikan dampak negatif
seperti perhatian dan sikap orang tua membuat siswa malas belajar.
Menurut Khairani (2014) orang tua yang kurang memberikan perhatian
terhadap anak karena kesibukan mereka serta orang tua yang terlalu
perhatian terhadap anak membuat anak menjadi malas untuk belajar.
Pengawasan yang dilakukan oleh orang tua membuat anak menjadi
ketergantuangan dalam belajar sehingga tujuan belajar atas kemauan
sendiri menjadi kurang kuat (Arsandy, 2011). Hasil penelitian Attaway
(dalam Arsandy, 2011) menunjukan bahwa pengendalian yang tinggi dari
orang tua berpengaruh pada prestasi belajar siswa yang rendah.
Pengaruh negatif yang lain adalah tinggal bersama orang tua
membatasi siswa untuk melakukan modeling dan persuasi verbal karena
orang tua memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda dengan siswa
sehingga mereka tidak memperoleh model perilaku dan arahan secara
langsung tentang materi pelajaran yang dipelajari (Arsandy, 2011).
Kegiatan belajar siswa yang tinggal bersama orang tua di rumah akan
cenderung terganggu oleh fasilitas yang tersedia seperti TV, CD, VCD, dll
(Khairani, 2014). Faktor jasmani membuat siswa menjadi malas untuk
belajar. Kondisi fisik yang sedang lelah membuat siswa menjadi malas
belajar (Slameto, 2010). Jarak antara rumah dan sekolah yang cukup jauh
merupakan salah satu pemicu kelelahan bagi siswa yang memiliki rumah
yang cukup jauh dari sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Saat siswa akan menghadapi ujian diperlukan persiapan, salah satu
bentuk persiapan adalah belajar, namun belajar terhambat dengan perasaan
malas. Malas belajar membuat siswa kurang semangat untuk belajar
sehingga siswa tersebut kurang mempelajari materi yang akan diujikan.
Hal tersebut membuat siswa menjadi kurang memiliki persiapan ujian
akhir semester dan memicu kecemasan pada diri siswa dalam menghadapi
ujian. Astuti (2015) menyebutkan bahwa kurang persiapan siswa dalam
menghadapi tes atau ujian menyebabkan kecemasan. Kecemasan
menghadapi ujian adalah suatu kondisi psikologis dan fisiologis siswa
yang tidak menyenang yang ditandai dengan pikiran, perasaan dan
perilaku motorik yang tak terkendali yang menimbulkan kecemasan
(Tresna, 2011).
Menurut Astuti (2015) salah satu cara mencegah malas belajar
sehingga mengurangi kecemasan adalah dengan menghindari hal-hal yang
mengganggu aktivitas belajar. Kos menjadi salah satu alternatif untuk
menghindari hal-hal yang mengganggu belajar. Berdasarkan survey awal
yang dilakukan oleh peneliti, sebagian besar kos yang dihuni oleh siswa
SMA tidak memperbolehkan masing-masing penghuni memiliki televisi
pribadi. Salah satu keuntungan lain dari kos adalah jarak antara kos
dengan sekolah yang relatif dekat (Dana, 2013). Hal yang sama
diungkapkan oleh Soemantri (dalam Prianggono, 2013) yang mana alasan
seseorang memilih kos adalah mempersingkat waktu perjalanan. Hal ini
mengurangi resiko kelelahan pada diri siswa. Tinggal di kos membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
siswa mengurangi kecenderungan konflik dengan orang tua. Menurut
Sullivan dan Sullivan (dalam Santrock, 2002) relasi orang tua dengan anak
remaja semakin positif bila remaja tinggal jauh dari rumah daripada
mereka tinggal di rumah.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka situasi tempat kos membuat
siswa lebih fokus dalam belajar. Selain itu, siswa kos lebih mudah untuk
belajar kelompok bersama teman. Situasi kos mendukung kegiatan belajar
siswa, sehingga siswa lebih memiliki persiapan untuk menghadapi ujian
akhir semester. Persiapan yang cukup akan mengurangi kecemasan pada
diri siswa. Sedangkan tinggal bersama orang tua membuat kegiatan belajar
siswa tertanggu oleh hal-hal seperti perhatian dan sikap orang tua, fasilitas
yang tersedia di rumah. Kegiatan belajar siswa yang terganggu membuat
siswa menjadi kurang memiliki persiapan menjelang ujian akhir semester,
sehingga menimbulkan kecemasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Gambar 1. Skema Konsep Penelitian
Tugas Perkembangan:
Kemandirian → orang tua wajib mengasuh anak remaja, namun
remaja harus lepas dari orang tua agar mencapai kemandirian
Siswa yang kos Siswa yang tinggal
bersama orang tua
Anak SMA: Remaja madya
Dampak negatif:
- Siswa menjadi lebih
malas
- Kebebasan
- Membuang waktu
untuk bersenang-
senang dengan
teman.
Dampak positif:
- Modeling dan
persuasi verbal
- Pengaruh teman
sebaya dalam
belajar
- Kesadaran dan
efikasi diri tinggi
untuk belajar
- Memiliki waktu
yang longgar untuk
belajar kelompok
Dampak negatif:
- Perhatian dan sikap
orang tua
- Orang tua yang
terlalu mengawasi
- Siswa terbatas untuk
melakukan
modeling dan
persuasi verbal
- Fasilitas yang tersedia
di rumah
Dampak positif:
- Siswa menjadi
lebih terawasi dan
terawatt
- Dukungan
emosional dan
penghargaan
secara langsung
- Perilaku orang tua
dapat memotivasi
anak untuk belajar
Belajar jadi
kurang
maksimal
Kurang
persiapan
ujian
Kecemasan
meningkat
Belajar jadi
kurang
maksimal
Kurang
persiapan
ujian
Kecemasan
meningkat
Belajar lebih
fokus
Ada
persiapan
ujian
Kecemasan
menurun
Belajar lebih
fokus
Ada
persiapan
ujian
Kecemasan
menurun
apakah tingkat kecemasan siswa yang kos dan siswa yang
tinggal dengan orang tua berbeda dalam menghadapi ujuan
akhir semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
F. Hipotesis
Berdasarkan penjelasan di atas, hipotesis menyatakan bahwa siswa
yang tinggal dengan orang tua mengalami tingkat kecemasan yang lebih
tinggi daripada siswa kos.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
komparatif. Menurut Sugiyono (2011) penelitian komparatif merupakan
merupakan penelitian yang memiliki tujuan untuk membandingkan
keberadaan satu variabel pada dua sampel yang berbeda, atau pada waktu
yang berbeda. Penelitian ini bersifat expost-facto yang berarti data
dikumpulkan setelah semua fenomena atau kejadian yang diteliti
berlangsung, atau tentang hal-hal yang telah terjadi sehingga tidak terdapat
yang dikontrol (Yusuf, 2014). Pada penelitian ini, peneliti ingin
membandingkan variabel tingkat kecemasan siswa menghadapi ujian akhir
semester pada siswa kos dan siswa yang tinggal bersama orang tua.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan
(Sugiyono, 2011). Penelitian ini memiliki variabel-variabel, antara lain:
1. Variabel Tergantung : Tingkat kecemasan
2. Variabel Bebas : Tempat tinggal siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
C. Definisi Operasional
1. Tingkat Kecemasan
Tingkat kecemasan merupakan tingkat emosi yang tidak
menyenangkan yang dialami oleh seseorang dan ditandai dengan
perasaan khawatir dan ketakutan akan terjadi hal yang buruk atau hal
yang tidak menyenangkan. Tingkat kecemasan pada penelitian ini
diukur dengan menggunakan skala kecemasan yang dibuat oleh
peneliti. Pengukuran kecemasan mencakup aspek-aspek sebagai
berikut:
a. Kognitif
Aspek ini merupakan bentuk reaksi kognitif individu terhadap
ketakutan dan kekhawatiran yang disebabkan oleh cara berfikir
yang tak terkondisi seperti berpikir hal buruk akan terjadi sehingga
berdampak pada kemampuan untuk berpikir jernih dalam
memecahkan masalah dan mengatasi masalah yang dihadapi.
Reaksi yang ditimbulkan berupa sulit berkonsentrasi dan mental
blocking.
b. Afektif atau emosional
Aspek ini merupakan reaksi emosional yang berkaitan dengan
perasaan seseorang yang dirasakan secara berlebihan terhadap
pengaruh psikologis dari kecemasan. Reaksi yang ditimbulkan
berupa bingung, khawatir, takut, dan gelisah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
c. Fisik atau fisiologis
Aspek ini merupakan reaksi fisiologis seseorang terhadap sumber
ketakutan dan kekhawatiran. Reaksi yang ditimbulkan berupa
gangguan fisik yang berlebihan seperti detak jantung yang lebih
keras, nafas yang menjadi lebih cepat atau bahkan menjadi sulit
bernafas, tekanan darah menjadi meningkat.
2. Tempat Tinggal Siswa
Pada penelitian ini terdapat dua kelompok tempat tinggal yang
menjadi tempat tinggal siswa yaitu, kos dan tinggal dengan orang tua.
Kos merupakan rumah yang disewakan dan digunakan oleh seseorang
untuk menumpang tinggal dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan
tinggal bersama orang tua berarti siswa tinggal dalam satu rumah
dengan orang tua mereka. Aspek ini memiliki indikator gemetar,
berkeringat, dan gangguan pencernaan.
D. Subjek Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling untuk
mengambil sampel penelitian. Teknik nonprobability sampling merupakan
teknik pengambilan sampel yang mana setiap anggota populasi tidak
memiliki kesempatan yang sama sebagai sampel (Noor, 2011). Dalam hal
ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Teknik ini
digunakan karena pada penelitian ini peneliti mengambil sampel
berdasarkan pertimbangan khusus seperti sifat atau ciri khusus yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dimiliki oleh sebuah populasi (Noor, 2011). Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa SMA yang kos dan tinggal bersama orang tua.
E. Metode dan Instrumen Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan
skala tingkat kecemasan. Skala tersebut disusun berdasarkan aspek yang
telah disebutkan di atas. Skala ini menggunakan metode penskalaan Likert.
Skala Likert meminta subjek untuk menyatakan kesetujuan atau
ketidaksetujuan pada sebuah kontinum respon setiap pernyataan atau item
soal untuk mengukur atribut psikologis tertentu (Supratiknya, 2014).
Respon jawaban terhadap pernyataan-pernyataan dalam skala ini terdiri
atas empat repon yaitu, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),
dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Setiap item yang mewakili aspek dibagi dalam dua jenis pernyataan,
yaitu pernyataan yang bersifat favorable dan pernyataan yang bersifat
unfavorable. Pernyataan yang bersifat favorable merupakan pernyataan
yang jika disetujui maka menunjukan bahwa subjek mendukung atribut
yang diukur. Pernyataan yang bersifat unfavorable merupakan pernyataan
yang jika disetujui maka menunjukan bahwa subjek menolak atribut yang
diukur (Supratiknya, 2014).
Pemberian skor dalam pilihan jawaban untuk item favorable adalah 4
untuk respon “Sangat Setuju” (SS), skor 3 untuk respon “Setuju” (S), skor
2 untuk respon “Tidak Setuju” (TS), dan skor 1 untuk respon “Sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tidak Setuju” (STS). Sedangkan untuk item unfavorable, pemberian skor
adalah sebagai berikut skor 1 untuk respon “Sangat Setuju” (SS), skor 2
untuk respon “Setuju” (S), skor 3 untuk respon “Tidak Setuju” (TS), dan
skor 4 untuk respon “Sangat Tidak Setuju” (STS).
Tabel 1. Skor Penilaian Skala Kecemasan.
Respon Jawaban Favorable Unfavorable
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 2. Blue-print Skala Kecemasan sebelum try-out.
No. Aspek Indikator Nomor Item Jumlah Bobot
Favorable Unfavorable
1. Kognitif Sulit
Berkonsentrasi
33, 42, 9, 55 57, 34, 35, 37 8 22,2%
Mental Blocking 44, 51, 50, 11 47, 27, 15, 16 8
2. Afektif
atau
emosional
Bingung 21, 63, 32, 66 72, 8, 28, 29 8 44,4%
Takut 48, 49, 71, 25 19, 20, 45, 46 8
Khawatir 10, 59, 62, 65 36, 22, 23, 24 8
Gelisah 26, 30, 31, 67 69, 60, 61, 64 8
3. Fisik atau
fisiologis
Gemetar 1, 2, 52, 53 13, 14, 3, 4 8 33,4%
Berkeringat 39, 40, 70, 41 12, 5, 54, 18 8
Gangguan
Pencernaan
56, 6, 7, 68 38, 43, 17, 58 8
TOTAL 72 100%
F. Kredibilitas Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas merupakan kualitas dari sebuah alat tes yang
menunjukan sejauh mana alat tes tersebut sungguh-sungguh mengukur
atribut yang akan diukur (Supratiknya, 2014). Menurut Azwar (2003)
validitas digunakan untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu
menghasilkan data yang akurat sesuai tujuan pengukurannya. Validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas
tersebut merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap
isi tes (Azwar, 2003). Pengembangan isi dari skala dilakukan dengan
analisis rasional melalui profesional judgement (Azwar, 2003).
Pengujian validitas isis pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan
Dosen Pembimbing Skripsi.
2. Analisis Item
Menurut Azwar (2013) analisis item perlu dilakukan guna
menguji kualitas sebuah skala yang dilihat dari setiap item yang ada
dan untuk mendukung validitas skala tersebut. Analisis item bertujuan
untuk untuk memilih item-item yang akan membentuk sebuah skala
yang bersifat homogeny atau memiliki daya diskriminasi yang baik
(Supratiknya, 2014).
Batasan koefisien korelasi yang digunakan untuk menyeleksi
item pada penelitian ini adalah rix ≥ 0,30. Hal tersebut berarti item
yang memiliki koefisien korelasi ≥ 0,30 maka daya pembeda dianggap
memuaskan dan digunakan, sedangkan item yang memiliki koefisien
korelasi kurang dari 0,30 maka item tersebut dianggap memiliki daya
diskriminasi yang rendah dan kurang baik jika digunakan (Azwar,
2013).
Pengambilan data uji coba skala kecemasan pada penelitian ini
dilakukan pada bulan Desember 2015 dengan jumlah subjek sebanyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
46 orang. Analisis item dalam penelitian ini menggunakan SPSS For
Windows 22.0 dengan melihat Corrected Item-Total Correlation pada
Reliability Statistics. Berdasarkan data yang diperoleh dari 72 item
yang disajikan, terdapat 23 item yang tidak memenuhi syarat.
Keduapuluhtiga item tersebut digugurkan karena memiliki nilai
koefisien korelasi kurang dari 0,30. Berdasarkan hal tersebut dari 72
dua item, terdapat 49 yang dinyatakan memenuhi syarat.
Tabel 3. Blue-print skala kecemasan setelah try-out
No. Aspek indikator Nomor Item Jumlah Bobot
Favorable Unfavorable
1. Kognitif Sulit
Berkonsentrasi
33, 42, 9, 55 57, 34, 35, 37 7 20,4%
Mental Blocking 44, 51, 50, 11 47, 27, 15, 16 3
2. Afektif
atau
emosional
Bingung 21, 63, 32, 66 72, 8, 28, 29 4 46,9%
Takut 48, 49, 71, 25 19, 20, 45, 46 7
Khawatir 10, 59, 62, 65 36, 22, 23, 24 4
Gelisah 26, 30, 31, 67 69, 60, 61, 64 8
3. Fisik atau
fisiologis
Gemetar 1, 2, 52, 53 13, 14, 3, 4 5 32,7%
Berkeringat 39, 40, 70, 41 12, 5, 54, 18 8
Gangguan
Pencernaan
56, 6, 7, 68 38, 43, 17, 58 3
TOTAL 49 100%
Keterangan: Item yang gugur ditandai dengan cetak tebal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 4. Blue-print skala kecemasan final
No. Aspek indikator Nomor Item Jumlah Bobot
Favorable Unfavorable
1. Kognitif Sulit
Berkonsentrasi
40, 14, 20, 16 17, 18, 33 7 20,4%
Mental Blocking 46 38, 39 3
2. Afektif
atau
emosional
Bingung 6, 12, 28, 29 - 4 46,9%
Takut 11, 9, 7, 13 48, 4, 30 7
Khawatir 1, 2, 41 26 4
Gelisah 42, 47, 49, 31 32, 35, 36, 44 8
3. Fisik atau
fisiologis
Gemetar 23, 24, 34 43, 25 5 32,7%
Berkeringat 3, 27, 19, 37 15, 45, 5, 10 8
Gangguan
Pencernaan
21, 22 8 3
TOTAL 49 100%
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas mengacu pada sejauh mana hasil dari pengukuran
mampu dipercaya (Azwar, 2003). Koefisien dari reliabilitas
dilambangkan dengan rxx’ dan berkisar antara 0,0 hingga 1,0 (Azwar,
2003). Rentang nilai tersebut memiliki arti bahwa jika reliabilitas
mendekati 1,00 maka alat ukur tersebut memiliki reliabilitas yang baik,
dan bila reliabilitas mendekati angka 0 maka alat ukur tersebut tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
memiliki reliabilitas yang baik. Uji reliabilitas pada penelitian ini
menggunakan Alfa Cronbach dengan program SPSS For Windows
22.0.
Berdasarkan data statistik, koefisien skala sebelum seleksi item
sebesar 0,942 dan setelah dilakukan seleksi item, nilai koefisien skala
menjadi 0,960. Berdasarkan data tersebut maka dinyatakan bahwa
skala penelitian ini reliabel.
Tabel 5.
Tabel 5a. Data Statistik Reliabilitas Sebelum Seleksi Item
Cronbach's Alpha N of Items
.942 72
Tabel 5b. Data Statistik Reliabilitas Sesudah Seleksi Item
Cronbach's Alpha N of Items
.960 49
G. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji yang digunakan untuk
mengecek apakah data penelitian yang diperoleh berasal dari
populasi yang memiliki sebaran yang normal (Santoso, 2010). Pada
sebuah penelitian, uji normalitas perlu dilakukan karena semua
perhitungan statistik akan dilakukan jika memiliki asumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
normalitas sebaran (Santoso, 2010). Pada penelitian ini, pengujian
normalitas dilakukan dengan teknik Kolmogorov-Smirnov. Kriteria
pengujian terhadap normalitas adalah apabila nilai signifikansi
lebih besar daripada 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal
(Priyatno, 2014).
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varian populasi
data apakah antara dua kelompok atau lebih data memiliki varian
yang sama atau berbeda (Priyatno, 2014). Uji homogenitas perlu
dilakukan karena uji ini merupakan prasyarat dalam uji hipotesis
independent sample t-test (Priyatno, 2014). Kriteria pengambilan
keputusan pada uji homogenitas adalah apabila nilai signifikansi
lebih dari 0,05 maka data tersebut tidak memiliki perbedaan varian
atau dengan kata lain data tersebut sama (Priyatno, 2014).
2. Uji Hipotesis
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat
kecemasan siswa dalam menghadapi ujian akhir semester antara siswa
kos dan tinggal dengan orang tua. Berdasarkan hal tersebut peneliti
menggunakan uji independent sample t-test untuk melakukan uji
hipotetsis. Independent sample t-test berguna untuk menguji dua rata-
rata dari dua kelompok data yang independen (Priyatno, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala kecemasan
yang telah dibuat oleh peneliti. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 25
Januari 2016 hingga 5 Februari 2016, tiga minggu sebelum ujian akhir
semester dilaksanakan. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan skala
kepada subjek penelitian secara langsung maupun dengan bantuan orang lain.
Pemberian kuesioner kepada subjek secara langsung dilakukan di beberapa
tempat. Tempat pertama adalah sebuah rumah kos yang dihuni oleh anak
SMA. Tempat kedua adalah di rumah seorang guru les. Tempat ketiga adalah
beberapa rumah siswa SMA. Peneliti menyebarkan 235 eksemplar skala
kecemasan, namun hanya 222 eksemplar skala yang layak untuk digunakan
oleh peneliti. Hal tersebut karena beberapa skala tidak terisi dengan lengkap
baik jawaban maupun identitas subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian ini melibatkan 222 siswa. Subjek yang terlibat dalam
penelitian ini adalah anak SMA dari kelas X hingga XII yang kos dan tidak
kos. Peneliti tidak memilih sekolah secara khusus sehingga peneliti memilih
sekolah secara acak. Berikut rincian subjek dalam penelitian ini.
Tabel 6.
Tabel 6a. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Tempat Tinggal
Tempat Tinggal Total
Kos Tidak Kos
111 111 222
Tabel 6b. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Kelas
Kelas
Total
X XI XII
83 75 64 222
Tabel 6c. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Total
Perempuan Laki-laki
176 46 222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
C. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian berisi informasi tentang jumlah subjek
pada setiap kelompok sampel, nilai minimum dan nilai maksimum yang
diperoleh subjek, rerata dan standar deviasi. Deskripsi data dikelompokan
sesuai dengan kelompok subjek.
Tabel 7. Deskripsi Data Variabel Kecemasan
Deskripsi Kelompok Subjek
Kos Tidak Kos Total
N 111 111 222
Minimum 77,00 120,00 77,00
Maximum 157,00 164,00 164,00
Rerata 114,91 133,37 124,14
Standar Deviasi 11,33 8,97 13,76
Tingkat kecemasan siswa menghadapi ujian akhir semester dilihat
dari nilai rerata pada kelompok subjek. Nilai rerata setiap kelompok subjek
merupakan nilai rerata empirik. Nilai rerata empirik tersebut kemudian
akan dibandingkan dengan nilai rerata teoritis, jika nilai rerata empirik
lebih besar daripada nilai rerata teoritis maka disimpulkan bahwa
kelompok subjek tersebut memiliki tingkat kecemasan yang termasuk
dalam kategori tinggi. Rerata teoritis diperoleh dengan perhidungan
manual dan menggunakan rumus sebagai berikut.
μ = ½ [(Imaks + Imin)Σk]
Keterangan:
μ = Mean Teoritik
Imaks = Skor tertinggi item
Imin = Skor terendah item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Σ k = Jumlah item soal
Berdasarkan perhitungan secara manual, diperoleh nilai rerata
teoritis sebesar 122,5. Hal tersebut menunjukan bahwa nilai rerata empirik
(M = 124,14) lebih tinggi daripada nilai rerata teoritik (M = 122,5).
berdasarkan hasil tersebut maka disimpulkan bahwa tingkat kecemasan
siswa kos dan siswa yang tidak kos tergolong tinggi.
D. Hasil
1. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan terhadap data sampel
peneltitian yaitu, skor skala kecemasan. Pengujian normalitan
menggunakan one sample kolmogorov-smirnov test dengan nilai
signifikansi atau probabilitas ditetapkan 0,05 dan jika nilai signifikansi
yang diperoleh kurang dari 0,05 maka menggunakan Mann-Whitney Test.
Tabel 8. Tests of Normality Skala Kecemasan
Siswa
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistik df Sig. Statistik df Sig.
kecemasan tidak kos .093 111 .020 .949 111 .000
kos .081 111 .067 .960 111 .002
Pada one sample Kolmogorov-smirnov test skala kecemasan,
terlihat bahwa angka pada kolom Sig untuk siswa tidak kos adalah 0,020
dan untuk siswa kos adalah 0,067. Hasil perhitungan di atas menunjukan
bahwa data penelitian siswa yang tidak kos tergolong tidak normal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
sedangkan data penelitian siswa kos tergolong normal. Maka distribusi
populasi data mahasiswa pada penelitian ini adalah tidak normal.
Gambar 2. Plot Skala Kecemasan Pada Siswa yang Tidak Kos
Gambar 3. Plot Skala Kecemasan Pada Siswa kos
Pada grafik Skala Kecemasan baik pada siswa kos maupun yang
tidak kos terdapat garis diagonal yang menggambarkan keadaan ideal data
yang mengikuti distribusi normal. Titik-titik yang berada disekitar garis
adalah keadaan data yang diuji. Semakin banyak data yang berada didekat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
garis atau bahkan menempel di garis, maka data dikatakan normal. Grafik
skala kecemasan pada anak kos menunjukan bahwa banyak data yang
berada dan bahkan menempel pada garis, sehingga data tersebut dikatakan
normal. Sedangkan pada grafik skala kecemasan siswa yang tinggal
bersama orang tua menunjukan bahwa sebagian data tidak berada di garis
dan bahkan menyebar, sehingga data tersebut dikatakan tidak normal.
Berdasarkan hal tersebut, maka disimpulkan bahwa data penelitian
berdistribusi tidak normal.
1. Uji Homogenitas
Uji homogenitas pada penelitian ini dilakukan terhadap skor skala
kecemasan. Peneliti menggunakan analisis Levene’s Test For Equality of
Variances untuk menguji homogenitas data penelitian. Nilai signifikansi
ditentukan sebesar 0,05, apabila nilai p lebih besar dari 0,05, maka data
penelitian dikatakan homogen (Priyatno, 2014).
Tabel 9. Uji Homogenitas
Levene’s Test for
Equality of Variances
F Sig.
Kecemasan Equal variances
assumed
1.995 .159
Equal variances not
assumed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Hasil analisis Levene menunjukan bahwa angka signifikansi lebih
besar dari 0,05 yaitu 0,159 maka menunjukan bahwa data tersebut
homogen atau berasal dari varian yang sama.
2. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan dan diperoleh hasil pengujian terhadap
penyebaran data atau distribusi data diketahui bahwa data penelitian
memiliki distribusi yang tidak normal. Berdasarkan hasil tersebut peneliti
melakukan analisis data untuk uji hipotesis menggunakan metode non-
parametrik. Metode non-parametrik yang digunakan adalah Mann Whitney
U Test, yaitu Two-independent sampel T test melalui program SPSS versi
22.0 for windows.
Tabel 10. Uji Mann-Whitney Kecemasan Antara Siswa
Kos dan Siswa yang Tinggal dengan Orang Tua
kecemasan
Mann-Whitney U 1020.000
Wilcoxon W 7236.000
Z -10.748
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Berdasarkan hasil perhitungan Mann-Whitney test skala kecemasan
antara siswa kos dan siswa yang tinggal bersama orang tua terlihat bahwa
pada kolom asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,000; dengan kata lain
probabilitas dibawah 0,05 atau 0,000 < 0,05. Santoso (2012) menyebutkan
bahwa jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, dan jika probabilitas <
0,05 maka Ho ditolak. Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa
probabilitas 0,000; dengan kata lain probabilitas lebih kecil dari 0,05 yang
berarti terdapat perbedaan tingkat kecemasan antara siswa kos dan siswa
yang tidak kos atau tinggal dengan orang tua.
Tabel 11. Mean Mann-Whitney Test Skala Kecemasan antara
Siswa kos dan Siswa Tidak Kos
siswa N Mean Rank Sum of Ranks
kecemasan tidak kos 111 157.81 17517.00
kos 111 65.19 7236.00
Total 222
Hal ini didukung dengan perbedaan mean pada tingkat kecemasan
antara siswa kos 65,19 dan siswa yang tidak kos 157,81. Hal tersebut
menunjukan bahwa siswa yang tidak kos atau tinggal bersama orang tua
lebih cemas dalam menghadapi ujian akhir semester daripada siswa kos.
Maka hipotesis yang diajukan oleh peneliti yang menyatakan
bahwa siswa yang tinggal bersama orang tua memiliki tingkat kecemasan
yang lebih tinggi daripada siswa kos terbukti benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3. Hasil Tambahan
Skala kecemasan pada penelitian ini terdiri dari 49 item dengan
skor masing-masing item 1 hingga 4. Berdasarkan hal tersebut maka
diperoleh skor minimum 1x49 = 49 dan skor maksimum 49x4 = 196,
sehingga jarak sebaran (range hipotetik) sebesar 196-49 = 147.
Berdasarkan hasil tersebut maka diperoleh standar deviasi sebesar σ = 147
: 6 = 24,5 dan mean teoritis sebesar μ = (49 + 196) : 2 = 122,5.
Hasil perhitungan di atas digunakan untuk menentukan
kategorisasi skor kecemasan. Kontinum yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari 3 kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Norma pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 12. Kategorisasi Skor Kecemasan
Norma Rentang Nilai Keterangan
X < (μ – 1.0σ) X < 98 Rendah
(μ – 1.0σ) ≤ X < (μ +
1.0σ)
98 ≤ X < 147 Sedang
(μ + 1.0σ) ≤ X 147 ≤ X Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Norma yang diperoleh di atas menunjukan kategori kecemasan, sebagai
berikut:
Tabel 13. Kategori Skor Kecemasan Pada Siswa SMA Yang Tinggal
Dengan Orang Tua dan Kos Dalam Menghadapi Ujian Akhir
Semester
Rentang
Nilai
Kategori
Kos
Tinggal Dengan
Orang Tua
Jumlah
Subjek
%
Jumlah
Subjek
%
X < 98 Rendah 7 6,31% - -
98 ≤ X <
147
Sedang
103 92,79% 102 91,89%
147 ≤ X Tinggi 1 0,9% 9 8,11%
Total 111 100% 111 100%
E. Pembahasan
Hasil perhitungan menggunakan Mann-Whitney test skala kecemasan
antara siswa kos dan siswa yang tidak kos dalam hal ini tinggal bersama orang
tua menunjukan bahwa nilai signifikansi data hasil penelitian sebesar 0,000
sehingga disimpulkan bahwa hipotesis penelitian diterima. Hal ini mengacu
pada pernyataan Santoso (2012) bahwa jika probabilitas > 0,05 maka Ho
diterima, dan jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Hasil perhitungan menunjukan bahwa rerata tingkat kecemasan antara
siswa kos 65,19 dan siswa yang tidak kos 157,81. Hal tersebut menunjukan
bahwa siswa yang tidak kos atau tinggal bersama orang tua lebih cemas dalam
menghadapi ujian akhir semester daripada siswa kos. Perbedaan tersebut
kemungkinan disebabkan oleh pengaruh teman sebaya dan lingkungan kos.
Menurut Arisandy (2011) teman sebaya memberi pengaruh penting dalam
kegiatan belajar siswa. Teman sebaya memberikan dukungan instrumental dan
dukungan informatif sehingga siswa kos mendapat feedback secara langsung
dari teman sebaya mengenai hasil pekerjaan atau masalah mereka (Arisandy,
2011). Menurut Hidayatullah (dalam Arisandy, 2011) siswa kos memiliki
waktu yang lebih longgar dan fleksibel untuk belajar dan membentuk
kelompok belajar. Menurut Soejanto (1981) berdiskusi dengan teman
membantu menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh seseorang.
Belajar kelompok menurunkan kecemasan pada diri siswa karena belajar
kelompok memotivasi siswa untuk belajar (Adeyuniati, dalam Olivia, 2011).
Hasil penelitian mugkin dipengaruhi oleh kecenderungan siswa kos
untuk melakukan adaptasi dengan lingkunngan baru. Adaptasi yang dilakukan
oleh siswa kos membuat mereka mencari cara untuk menghadapi tantangan
dan masalah termasuk dalam hal akademik (Waas, dalam Arisandy, 2011).
Menurut Arisandy (2011) adaptasi tersebut membuat siswa kos memiliki
kemampuan untuk menetapkan tujuan belajar yang jelas dan didasarkan pada
kesadaran diri dan memiliki efikasi diri yang tinggi untuk menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
tugas akademik sehingga mereka menggunakan seluruh kemampuan untuk
mengatur proses belajar mereka.
Lingkungan kos berpotensi untuk melakukan modeling. Menurut
Sudrajat (dalam Arisandy, 2011) lingkungan kos memungkinkan siswa untuk
melakukan modeling, karena lingkungan kos memberikan rangsangan pada
individu untuk berpartisipasi dan mengikuti bila sesuai dengan dirinya.
Menurut Arisandy (2011) selain memiliki potensi untuk melakukan modeling,
lingkungan kos memberikan persuasi verbal karena siswa tinggal dengan
siswa lain yang memiliki kesamaan untuk melakukan kegiatan belajar, dalam
hal ini siswa mencari model yang dianggap sesuai dengan diri untuk
mengadopsi perilaku belajar yang mendukung mencapai tujuan belajar
mereka.
Sedangkan tingkat kecemasan siswa yang tinggal bersama orang tua
lebih tinggi kemungkinan disebabkan oleh pengawasan orang tua terhadap
kegiatan belajar anak. Pengawasan akan membuat anak menjadi
ketergantungan dalam belajar sehingga tujuan belajar atas kesadaran diri
menjadi kurang kuat (Arisandy, 2011). Hal tersebut berkaitan dengan rasa
malas belajar pada anak karena perhatian dan sikap orang tua. Orang tua yang
sibuk dan kurang memperhatikan kegiatan belajar anak, maka anak menjadi
malas untuk belajar (Prayoga (2013) & Winda (2014)). Akan tetapi perhatian
dan pengendalian orang tua yang berlebihan berdampak kurang baik bagi
siswa. Menurut Khairani (2014) orang tua yang terlalu berlebihan dalam
memberikan perhatian kepada anak membuat anak malas belajar. Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Attaway (dalam Arisandy, 2011) menunjukan bahwa pengendalian yang tinggi
oleh orang tua berpengaruh terhadap rendah prestasi akademik siswa.
Rasa malas belajar di rumah dipengaruhi oleh beberapa hal seperti
fasilitas dan kondisi fisik. Menurut Khairani (2014) fasilitas yang disediakan
di rumah mampu membuat siswa menjadi malas untuk belajar seperti CD,
VCD, dan barang elektronik lain yang berisi games. Faktor jasmani
mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Kondisi fisik yang sedang lelah
membuat siswa menjadi malas belajar (Slameto, 2010). Jarak antara rumah
dan sekolah yang cukup jauh merupakan salah satu pemicu kelelahan bagi
siswa yang memiliki rumah yang cukup jauh dari sekolah.
Malas belajar dan motivasi belajar siswa yang rendah membuat siswa
kurang memiliki semangat untuk belajar sehingga siswa tersebut kurang
mempelajari materi yang akan diujikan sehingga siswa menjadi kurang
memiliki persiapan ujian akhir semester dan memicu kecemasan pada diri
siswa dalam menghadapi ujian. Astuti (2015) menyebutkan bahwa kurang
persiapan siswa dalam menghadapi tes atau ujian menyebabkan kecemasan.
Kecemasan menghadapi ujian adalah suatu kondisi psikologis dan fisiologis
siswa yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan pikiran, perasaan dan
perilaku motorik tak terkendali menimbulkan kecemasan (Tresna, 2011).
Hal lain yang mempengaruhi tingkat kecemasan siswa yang tinggal
bersama orang tua adalah keterbatasan siswa untuk melakukan modeling dan
persuasi verbal. Arisandy (2011) menjelaskan tinggal bersama orang tua akan
membatasi siswa untuk melakukan modeling dan persuasi verbal karena orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
tua memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda dengan siswa sehingga
mereka tidak memperoleh model perilaku dan arahan secara langsung tentang
materi pelajaran saat belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data pada penelitian ini
diperoleh hasil nilai t = 0,000 (p < 0,05) sehingga disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan tingkat kecemasan antara siswa SMA yang kos dengan siswa SMA
yang tinggal bersama orang tua dalam menghadapi ujian akhir semester. Hasil
analisa menunjukan bahwa siswa yang tinggal bersama orang tua memiliki
kecemasan lebih tinggi dalam menghadapi ujian akhir semester daripada siswa
yang tinggal di kos. Siswa SMA yang tinggal bersama orang tua memiliki
kecemasan yang tergolong sedang (91,89%) dan tinggi (8,11%) dalam
menghadapi ujian akhir semester. Sedangkan siswa SMA yang tinggal di kos
memiliki kecemasan yang rendah (6,31%), sedang (92,79%), dan tinggi
(0,9%).
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dari penelitian ini adalah peneliti tidak menanyakan
apakah subjek memang memilih kos atas kemauan atau keinginan sendiri.
Selain itu, peneliti memilih subjek tanpa mempedulikan asal sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
C. Saran
a. Bagi peneliti lain
Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperjelas alasan subjek
memilih kos, apakah atas kehendak pribadi atau adanya keterpaksaan.
Peneliti selanjutnya hendaknya memperhatikan beberapa hal seperti
pemilihan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Daftar Pustaka
Arisandy, Melinda Santi. 2011. Perbedaan Self Regulated Learning Pada
Mahasiswa Yang Bertempat Tinggal Di Kos Dan Di Rumah Bersama
Orang Tua. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Astuti, Dina. 2015. Gaul OK! Belajar OK! (Cerdas Gak Berarti Kuper). Diakses
12 Juni 2015. Google e-Book.
Azwar, Saifuddin. 2003. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
---------------------. 2013. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
pelajar.
Baharuddin. 2009. Pendidikan & Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Baihaqi, dkk. 2005. Psikiatri: Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan. Bandung:
Refika Aditama.
Corey, Gerald. 1988. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT.
Eresco.
Dana, I Putu B K. 2013. Dampak Positif Dan Negatif Menghuni Kos-Kosan Bagi
Kaum Pelajar Dan Kalangan Umum. Badung: Universitas Dhyana Pura.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik: Panduan Bagi Orang
Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP Dan SMA.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar Edisi II. Jakarta: Rineka Cipta.
Efendi, Jaswir, dkk. 2013. Pengaruh Lingkungan Kos Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Pedidikan Geografi. Sumatera Barat: STKIP PGRI.
Gunarsa. 1996. Psikologi Olahraga: Teori dan Praktek. Jakarta: PT. BPK Gunung
Mulia.
Gusniarti, Uly. 2002. Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Tuntutan dan
Harapan Sekolah dengan Derajat Stres Siswa Sekolah Plus. Jurnal
Psikologika No 13 Tahun VII 2002. Universitas Islam Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Hartanti & Dwijayanti, J.E. 1970. Hubungan Antara Konsep Diri dan Kecemasan
Menghadapi Masa Depan dengan Penyesuaian Sosial Anak-anak Madura.
Jurnal Anima Vol XII No. 46.
Hartinah, Sitti. 2008. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: Refika Aditama.
Hidayat, Dede R & Herdi. 2013. Bimbingan Konseling. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hurlock, Elizabeth B. 1991. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.
Khairani, Makmun. 2014. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Lebeharia, Usman Taufiq. 2012. Iptek Dalam Lingkungan Kos (Makalah On-
line). http://dokumen.tips/documents/iptek-dalam-lingkungan-kos.html
(diunduh tanggal 24 Agustus 2015)
Lubis, Namora L. 2009. Depresi:Tinjauan Psikologis. Jakarta: Kencana.
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Maslim, Rusdi (editor). 2001. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas dari
PPDGJ – III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya.
Nevid, Jeffrey S. 2005. Psikologi Abnormal. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Noor, Juliansyah. 2011. Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah. Jakarta: Kencana.
Olivia, Femi. 2011. Teknik Ujian Efektif. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia.
Papalia, dkk. 2009. Human Development edisi 10. Jakarta: Salemba Humanika.
Permanasari, Dhian. 2013. Tingkat Kecemasan Menghadapi Ulangan Harian
Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Wanayasa Banjarnegara Tahun
Ajaran 2012/2013 dan Aplikasinya Terhadap usulan Topik-Topik
Bimbingan Pengelolaan Kecemasan. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Pratiwi. Melani Dian. 2014. Upaya Meminimalisir Tingkat Kecemasan Menjelang
Ulangan Kenaikan Kelas Melalui Bimbingan Belajar Menggunakan
Teknik Relaksasi Progresif (Penelitian Tindakan Bimbingan dan
Konseling pada Siswa VIID SMP Negeri 2 Sambirejo, Sragen Tahun
Ajaran 2013/2014). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Prayoga, Lia. 2013. Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Kelas V MI Al Maarif 02 Singosari Kabupaten Malang (Makalah
On-line). http://liaelrahma.blogspot.co.id/2013/07/pengaruh-lingkungan-
belajar-terhadap.html (diunduh tanggal 26 Oktober 2015).
Prianggono, Hudi Wahyu. 2013. Interaksi Sosial Mahasiswa Kos Dengan
Lingkungannya di Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Priyatno, Duwi. 2014. SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis. Yogyakarta: PT Andi
Offset.
Purwadi, Andri. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Pada Siswa
Kelas XII Otomotif dan Mesin Dalam Menghadapi Ujian Nasional SMK
Bina Patria 2 Sukoharjo. Surakarta: STIKES PKU Muhammadiyah.
Puspitarini, Deneisha Kartika. 2014. Perbedaan Motivasi Belajar Pada
Mahasiswa Pendidikan Dokter Tahun Pertama Yang Bertempat Tinggal
Dengan Orang Tua Dan Kost Di Fakultas Kedokteran UNS. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
Rifai, Melly S S. 1984. Psikologi Perkembangan Remaja dari Segi Kehidupan
Sosial. Bandung: Penerbit Bina Aksara.
Rosdiana, Neneng. 2008. Motivasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Kecemasan Akan
Kegagalan Dalam Belajar Dan Perang Orangtua. Semarang: Universitas
Katolik Soegijapranata.
Safaria, Triantara & Saputra, Nofrans E. 2009. Manajemen Emosi: Sebuah
Panduan Cerdas Bagaimana Mengelola Emosi Positif dalam Hidup Anda.
Jakarta: Bumi Aksara.
Santoso, Agung. 2010. Statistik Untuk Psikologi dari Blog Menjadi Buku.
Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Non Parametrik. Jakarta:
PT. Gramedia.
Santrock, John W. 2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup
Edisi 5 Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
----------------------. 2007. Remaja Edisi 11 Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Bina Aksara.
-----------. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Edisi
Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Soejanto, Agoes. 1981. Bimbingan Kearah Belajar Yang Sukses. Jakarta: Aksara
Baru.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D. Bandung:
Alfabeta.
Supratiknya, A. 2014. Pangukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit Universitas
Sanata Dharma.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tresna, I Gede. 2011. Efektifitas Konseling Behavioral dengan Teknik
Desensitisasi Sistematis untuk Mereduksi Kecemasan Menghadapi Ujian.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Wahidah, Rabiatul. 2014. Pengaruh Hunian Kos Terhadap Indeks Prestasi
Mahasiswa (Makalah on-line).
http://wahidahwawa27.blogspot.co.id/2014/02/makalah-pengaruh-hunian-
kos-terhadap.html (diunduh tanggal 20 Agustus 2015).
Winda P, Uswatun H I. 2014. Pengaruh Tempat Tinggal dan Fasilitas Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV MI
Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/2014 (Naskah Publikasi).
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wisnu I, Fx. Johan. 2011. Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Kecemasan
Pada Siswa Kelas XII SMA Yang Akan Menghadapi Ujian Nasional.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian
Gabungan Ed. 1. Jakarta: Prenadamedia Group.
Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
http://www.snmptn.ac.id (diunduh tanggal 6 April 2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 1
Skala Uji Coba
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh:
Karina Prabawati
(119114126)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Salam sejahtera,
Saya, Karina Prabawati, adalah mahasiswa tingkat akhir dari Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat ini saya sedang melakukan sebuah
penelitian untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana. Saya
memohon kesedian Anda untuk membantu saya dengan cara mengisi skala
penelitian ini.
Sebelum Anda mengisi skala ini, Anda akan diminta untuk mengisi
beberapa data diri yang terkait dengan kepentingan penelitian ini. Kemudian,
Anda diharapkan mengisi skala penelitian sesuai dengan apa yang Anda alami,
rasakan, maupun pikirkan ketika Anda menghadapi ujian akhir semester.
anda tidak perlu ragu-ragu dalam menjawab semua pertanyaan dalam skala ini,
karena tidak ada jawaban benar dan salah. Selain itu, jawaban Anda akan
dirahasiakan sehingga tidak ada seorang pun yang mengetahui jawaban Anda
selain saya dan Anda. Saya akan sangat menghargai apabila Anda bersedia untuk
mengisi skala ini dengan sejujur-jujurnya.
Apabila Anda bersedia untuk mengisi skala penelitian ini, silakan
memberikan tanda tangan atau paraf Anda di akhir pernyataan ini. Terima Kasih
atas perhatian dan kesediaan Anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN
Setelah membaca penjelasan mengenai penelitian ini, saya bersedia untuk terlibat
dalam penelitian ini dengan mengisi skala penelitian tanpa ada paksaan dari pihak
manapun. Seluruh jawaban yang saya berikan pada skala ini sungguh-sungguh
sesuai dengan apa yang saya alami, rasakan, dan pikirkan ketika saya sedang
menghadapi ujian akhir semester.
,
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
PETUNJUK PENGISIAN
1. Sebelum mengisi skala penelitian ini, isilah terlebih dahulu data yang ada
pada bagian Identitas Diri.
2. Bacalah dengan teliti sebelum mengisi jawaban dari pernyataan yang ada.
3. Pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban yang telah disediakan, yang
paling sesuai dengan keadaan Anda ketika menghadapi ujian akhir
semester, dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban.
Terdapat empat pilihan jawaban yang tersedia, yaitu:
SS : Bila Anda Sangat Setuju dengan pernyataan yang ada
S : Bila Anda Setuju dengan pernyataan yang ada
TS : Bila Anda Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada
STS : Bila Anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada
Contoh:
No. Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1. Saya khawatir bila akan ujian akhir
semester
X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
4. Apabila Anda akan mengganti jawaban anda, maka Anda bisa
membubuhkan tanda samadengan (=) pada jawaban yang salah, dan
berikan tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap benar.
Contoh:
No. Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1. Saya khawatir bila akan ujian akhir
semester
X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Skala Kecemasan
Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas :
Tempat Tinggal : Kos/Tinggal dengan orangtua *)coret yang salah
Jumlah orang dalam 1 kamar :
No. Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
1. Saya menjadi gemetar ketika kesulitan menjawab
soal ujian akhir semester
2. Saat mengerjakan soal ujian akhir semester,
tanpa saya sadari saya menghentakan kaki ke
lantai
3. Saya tetap tenang ketika ujian akhir semester
akan segera berakhir sedangkan banyak soal
yang belum selesai
4. Saya tetap santai ketika materi yang tidak saya
pelajari keluar dalam ujian akhir semester
5. Saya tidak berkeringat sedikitpun ketika belum
selesai mengerjakan soal ujian akhir semester
dan waktu hampir habis
6. Ketika ujian akhir semester, saya beberapa kali
ijin ke kamar mandi untuk buang air kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No. Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
7. Ketika akan ujian akhir semester perut saya
sering mulas, sehingga saya buang air besar lebih
dari biasanya
8. Saya dapat menentukan urutan soal yang akan
saya kerjakan saat ujian akhir semester
9. Ketika sebagian teman saya sudah selesai
mengerjakan soal ujian akhir semester,
konsentrasi saya menjadi terganggu
10. Saya merasa khawatir dengan nilai ujian akhir
semester yang akan saya peroleh
11. Ketika ujian akhir semester, saya sering
mengalami blank (pikiran kosong) secara tiba-
tiba
12. Keringat saya tidak keluar secara berlebihan
selama mengerjakan ujian akhir semester
13. Meski saya kesulitan dalam menjawab soal ujian
akhir semester, saya tetap tenang
14. Selama mengerjakan ujian akhir semester, kaki
saya tetap tenang
15. Semua materi ujian akhir semester yang saya
pelajari dapat saya mengerti dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No. Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
16. Ketika ujian akhir semester, saya dapat
mengendalikan pikiran sehingga pikiran saya
tidak kosong secara tiba-tiba
17. Saya tetap buang air besar seperti biasanya
selama ujian akhir semester
18. Soal ujian akhir semester yang sulit, tidak
membuat keringat saya bercucuran
19. Bagi saya semua soal ujian akhir semester itu
mudah
20. Saya optimis dengan hasil yang saya peroleh
pada setiap ujian akhir semester
21. Saya kebingungan untuk memilih materi ujian
akhir semester mana yang akan saya pelajari
telebih dahulu
22. Saya yakin bahwa saya telah mempelajari semua
materi ujian akhir semester
23. Saya yakin bahwa komputer dapat mendeteksi
jawaban saya pada ujian akhir semester
24. Saya yakin semua jawaban saya benar semua
pada ujian akhir semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
No. Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
25. Terkadang saya merasa ujian akhir semester itu
sedikit menakutkan
26. Ketika waktu ujian akan habis, saya menjadi
lebih gelisah
27. Apa yang telah saya pelajari dapat saya ingat
ketika mengerjakan soal ujian akhir semester
28. Ketika terdapat beberapa pilihan jawaban saat
ujian akhir semester, saya dapat memilih dengan
tepat jawaban mana yang benar
29. Saya selalu yakin dengan jawaban saya
30. Saya susah untuk duduk tenang ketika
mengerjakan ujian akhir semester
31. Saya menjadi gelisah ketika teringat bahwa ujian
akhir semester sebentar lagi
32. Ketika ujian akhir semester, saya sering bingung
untuk memilih jawaban yang benar pada soal
pilihan ganda
33. Ketika belajar menjelang ujian akhir semester,
saya kesulitan untuk fokus mempelajari materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
No. Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
34. Konsentrasi saya untuk menyelesaikan soal ujian
tidak terganggu dengan pemberitahuan bahwa
waktu akan segera habis
35. Saya tetap fokus mengerjakan soal ujian, akhir
semester meskipun teman-teman saya telah
selesai
36. Saya yakin bahwa saya akan mendapat nilai
terbaik dalam ujian akhir semester
37. Saya selalu fokus dalam mengerjakan soal ujian
akhir semester
38. Nafsu makan saya tidak berubah ketika ujian
akhir semester
39. Ketika mengerjakan soal ujian akhir semester,
saya menjadi mudah berkeringat meskipun
udara tidak panas
40. Ketika waktu ujian hampir usai dan saya belum
selesai mengerjakan, tubuh saya menjadi
berkeringat
41. Tubuh saya mudah berkeringat ketika
menjumpai soal ujian akhir semester yang sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
No. Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
42. Ketika guru memberitahukan waktu akan segera
habis, saya menjadi tidak fokus dalam
mengerjakan soal
43. Selama mengerjakan ujian akhir semester, saya
tetap berada di ruang ujian
44. Pikiran saya menjadi tidak tenang menjelang
ujian akhir semester
45. Saya yakin bahwa semua soal ujian akhir
semester dapat saya kerjakan dengan baik dan
benar
46. Saya merasa biasa saja dengan ujian akhir
semester dan tidak ada yang saya takutkan
47. Tidak ada yang saya risaukan menjelang ujian
akhir semester
48. Ketika menjelang ujian akhir semester, saya
takut bahwa nanti soal akan sulit
49. Saya merasa takut jika usaha saya ketika ujian
akhir semester tidak membuahkan hasil yang
maksimal
50. Ketika belajar menjelang ujian, saya terkadang
tidak mengerti apa yang sedang saya pelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
No. Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
51. Saya menjadi kesulitan untuk mengingat materi
pelajari ketika ujian akhir semester
52. Saat ujian akhir semester, Saya menjadi gemetar
ketika masih banyak soal yang belum saya
kerjakan dan waktu segera habis
53. Tubuh saya menjadi gemetar ketika materi yang
tidak saya pelajari keluar dalam ujian akhir
semester
54. Tangan saya tetap kering selama mengerjakan
soal ujian akhir semester
55. Saya sulit untuk berkonsentrasi ketika
mengerjakan soal ujian akhir semester
56. Menjelang ujian akhir semester nafsu makan
saya berkurang atau bertambah
57. Saya selalu berkonsentrasi ketika belajar
menjelang ujian akhir semester
58. Saya buang air besar dengan lancar menjelang
ujian akhir semester
59. Ketika ujian akhir semester akan dimulai, saya
khawatir ada materi yang belum saya pelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
No. Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
60. Selama mengerjakan soal ujian akhir semester,
saya selalu diam di tempat duduk
61. Saya tidak risau dengan ujian akhir semester
yang sebentar lagi dilaksanakan
62. Saya khawatir jawaban saya pada ujian akhir
semester tidak terbaca di komputer
63. Ketika mengerjakan soal ujian akhir semester,
saya bingung memilih soal mana yang akan saya
kerjakan terlebih dahulu
64. Saya tetap duduk dengan tenang ketika
mengerjakan soal ujian akhir semester ketika
waktu hampir habis
65. Saya khawatir jawaban pada ujian akhir semester
saya banyak yang salah
66. Saya sering ragu dengan jawaban saya pada saat
ujian akhir semester
67. Saya gelisah ketika menemukan soal yang sulit
dan saya tidak dapat mengerjakannya padahal
waktu segera berakhir
68. Saya terkadang mengalami sembelit menjelang
ujian akhir semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
No. Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
69. Saya tetap tenang dalam mengerjakan soal ujian
akhir semester meskipun waktu hampir habis
70. Telapak tangan saya mudah berkeringat ketika
megerjakan ujian akhir semester
71. Saya merasa takut tidak bisa mengerjakan soal
ujian akhir semester
72. Ketika belajar untuk ujian akhir semester, saya
telah mengatur urutan materi yang akan saya
pelajari
Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat
TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 2
Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item
Hasil Reliabilitas Skala Kecemasan Sebelum Seleksi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.942 72
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal1 174.22 507.418 .456 .942
soal2 174.13 518.249 .143 .943
soal3 173.72 508.518 .406 .942
soal4 173.65 499.343 .641 .941
soal5 173.74 504.775 .558 .941
soal6 174.85 514.443 .291 .942
soal7 174.96 507.909 .469 .941
soal8 174.46 515.320 .249 .943
soal9 173.59 509.003 .406 .942
soal10 173.54 510.609 .411 .942
soal11 174.13 515.760 .298 .942
soal12 174.59 511.848 .388 .942
soal13 173.96 541.243 -.486 .946
soal14 174.04 536.620 -.412 .945
soal15 174.39 516.599 .247 .942
soal16 174.46 513.320 .396 .942
soal17 174.43 518.429 .157 .943
soal18 174.33 509.247 .528 .941
soal19 173.59 514.292 .346 .942
soal20 174.57 513.940 .349 .942
soal21 174.26 507.086 .508 .941
soal22 174.26 512.419 .381 .942
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
soal23 174.65 524.676 -.020 .944
soal24 173.78 519.685 .132 .943
soal25 173.89 502.321 .714 .940
soal26 173.78 508.574 .519 .941
soal27 174.54 514.387 .345 .942
soal28 174.37 516.860 .264 .942
soal29 173.72 521.541 .081 .943
soal30 174.20 508.561 .439 .942
soal31 174.13 498.694 .724 .940
soal32 174.04 508.576 .562 .941
soal33 174.26 502.908 .610 .941
soal34 173.87 505.849 .638 .941
soal35 174.02 505.888 .594 .941
soal36 174.20 520.250 .111 .943
soal37 174.50 517.278 .264 .942
soal38 174.43 524.029 -.004 .944
soal39 174.33 502.180 .704 .940
soal40 174.28 498.696 .739 .940
soal41 174.15 503.065 .621 .941
soal42 173.91 504.081 .618 .941
soal43 174.57 511.629 .341 .942
soal44 174.30 505.105 .634 .941
soal45 174.33 520.047 .128 .943
soal46 174.04 502.754 .635 .941
soal47 174.02 500.600 .735 .940
soal48 173.98 501.000 .645 .941
soal49 173.78 503.907 .567 .941
soal50 173.93 518.373 .256 .942
soal51 174.35 516.321 .299 .942
soal52 174.07 505.085 .587 .941
soal53 174.24 503.297 .574 .941
soal54 174.28 505.096 .528 .941
soal55 174.37 507.349 .612 .941
soal56 174.35 515.032 .253 .943
soal57 174.50 511.767 .445 .942
soal58 174.50 510.256 .499 .941
soal59 173.74 509.442 .542 .941
soal60 174.50 512.744 .409 .942
soal61 174.15 509.021 .540 .941
soal62 174.09 515.370 .225 .943
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
soal63 174.46 506.654 .642 .941
soal64 174.13 510.383 .385 .942
soal65 173.85 504.310 .579 .941
soal66 174.04 501.776 .766 .940
soal67 173.70 503.905 .580 .941
soal68 174.72 510.163 .469 .942
soal69 173.98 502.066 .696 .940
soal70 174.33 504.491 .600 .941
soal71 173.93 497.218 .737 .940
soal72 174.63 518.949 .171 .943
Hasil Reliabilitas Skala Kecemasan Seleksi 1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.959 51
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
soal1 124.70 421.772 .517 .959
soal3 124.20 423.850 .433 .959
soal4 124.13 415.360 .671 .958
soal5 124.22 420.307 .592 .958
soal7 125.43 425.940 .414 .959
soal9 124.07 424.151 .438 .959
soal10 124.02 426.466 .418 .959
soal12 125.07 428.196 .375 .959
soal16 124.93 429.529 .382 .959
soal18 124.80 424.605 .561 .958
soal19 124.07 430.640 .324 .959
soal20 125.04 430.576 .318 .959
soal21 124.74 423.042 .523 .958
soal22 124.74 429.797 .329 .959
soal25 124.37 418.683 .731 .958
soal26 124.26 423.486 .569 .958
soal27 125.02 431.444 .295 .959
soal30 124.67 424.180 .459 .959
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
soal31 124.61 415.488 .735 .958
soal32 124.52 424.788 .564 .958
soal33 124.74 420.686 .577 .958
soal34 124.35 421.610 .667 .958
soal35 124.50 422.789 .580 .958
soal39 124.80 419.094 .701 .958
soal40 124.76 415.564 .748 .957
soal41 124.63 419.083 .645 .958
soal42 124.39 419.577 .659 .958
soal43 125.04 429.287 .289 .960
soal44 124.78 421.418 .643 .958
soal46 124.52 419.144 .647 .958
soal47 124.50 416.878 .759 .957
soal48 124.46 416.743 .682 .958
soal49 124.26 419.397 .604 .958
soal52 124.54 420.876 .614 .958
soal53 124.72 418.785 .612 .958
soal54 124.76 422.319 .507 .959
soal55 124.85 424.932 .563 .958
soal57 124.98 429.355 .382 .959
soal58 124.98 426.911 .478 .959
soal59 124.22 424.974 .569 .958
soal60 124.98 429.800 .364 .959
soal61 124.63 425.127 .545 .958
soal63 124.93 422.907 .650 .958
soal64 124.61 425.843 .405 .959
soal65 124.33 420.447 .595 .958
soal66 124.52 418.611 .767 .958
soal67 124.17 418.725 .640 .958
soal68 125.20 426.650 .455 .959
soal69 124.46 418.387 .714 .958
soal70 124.80 420.828 .610 .958
soal71 124.41 413.714 .760 .957
Hasil Reliabilitas Skala Kecemasan Final
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.960 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
soal1 2.41 .805 46
soal3 2.91 .839 46
soal4 2.98 .856 46
soal5 2.89 .767 46
soal7 1.67 .762 46
soal9 3.04 .815 46
soal10 3.09 .725 46
soal12 2.04 .698 46
soal16 2.17 .608 46
soal18 2.30 .628 46
soal19 3.04 .631 46
soal20 2.07 .646 46
soal21 2.37 .741 46
soal22 2.37 .679 46
soal25 2.74 .681 46
soal26 2.85 .666 46
soal30 2.43 .779 46
soal31 2.50 .782 46
soal32 2.59 .617 46
soal33 2.37 .771 46
soal34 2.76 .639 46
soal35 2.61 .682 46
soal39 2.30 .695 46
soal40 2.35 .766 46
soal41 2.48 .752 46
soal42 2.72 .720 46
soal44 2.33 .668 46
soal46 2.59 .748 46
soal47 2.61 .714 46
soal48 2.65 .795 46
soal49 2.85 .788 46
soal52 2.57 .720 46
soal53 2.39 .802 46
soal54 2.35 .795 46
soal55 2.26 .612 46
soal57 2.13 .619 46
soal58 2.13 .619 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
soal59 2.89 .605 46
soal60 2.13 .619 46
soal61 2.48 .623 46
soal63 2.17 .608 46
soal64 2.50 .782 46
soal65 2.78 .758 46
soal66 2.59 .652 46
soal67 2.93 .772 46
soal68 1.91 .661 46
soal69 2.65 .706 46
soal70 2.30 .726 46
soal71 2.70 .813 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 3
Skala Final
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh:
Karina Prabawati
(119114126)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Salam sejahtera,
Saya, Karina Prabawati, adalah mahasiswa tingkat akhir dari Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat ini saya sedang melakukan sebuah
penelitian untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana. Saya
memohon kesedian Anda untuk membantu saya dengan cara mengisi skala
penelitian ini.
Sebelum Anda mengisi skala ini, Anda akan diminta untuk mengisi
beberapa data diri yang terkait dengan kepentingan penelitian ini. Kemudian,
Anda diharapkan mengisi skala penelitian sesuai dengan apa yang Anda alami,
rasakan, maupun pikirkan ketika Anda menghadapi ujian akhir semester.
anda tidak perlu ragu-ragu dalam menjawab semua pertanyaan dalam skala ini,
karena tidak ada jawaban benar dan salah. Selain itu, jawaban Anda akan
dirahasiakan sehingga tidak ada seorang pun yang mengetahui jawaban Anda
selain saya dan Anda. Saya akan sangat menghargai apabila Anda bersedia untuk
mengisi skala ini dengan sejujur-jujurnya.
Apabila Anda bersedia untuk mengisi skala penelitian ini, silakan
memberikan tanda tangan atau paraf Anda di akhir pernyataan ini. Terima Kasih
atas perhatian dan kesediaan Anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN
Setelah membaca penjelasan mengenai penelitian ini, saya bersedia untuk terlibat
dalam penelitian ini dengan mengisi skala penelitian tanpa ada paksaan dari pihak
manapun. Seluruh jawaban yang saya berikan pada skala ini sungguh-sungguh
sesuai dengan apa yang saya alami, rasakan, dan pikirkan ketika saya sedang
menghadapi ujian akhir semester.
,
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PETUNJUK PENGISIAN
5. Sebelum mengisi skala penelitian ini, isilah terlebih dahulu data yang ada
pada bagian Identitas Diri.
6. Bacalah dengan teliti sebelum mengisi jawaban dari pernyataan yang ada.
7. Pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban yang telah disediakan, yang
paling sesuai dengan keadaan Anda ketika menghadapi ujian akhir
semester, dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban.
Terdapat empat pilihan jawaban yang tersedia, yaitu:
SS : Bila Anda Sangat Setuju dengan pernyataan yang ada
S : Bila Anda Setuju dengan pernyataan yang ada
TS : Bila Anda Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada
STS : Bila Anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada
Contoh:
No. Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
2. Saya khawatir bila akan ujian akhir
semester
X
8. Apabila Anda akan mengganti jawaban anda, maka Anda bisa
membubuhkan tanda samadengan (=) pada jawaban yang salah, dan
berikan tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Contoh:
No. Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
2. Saya khawatir bila akan ujian akhir
semester
X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Skala Kecemasan
Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas :
Tempat Tinggal : Kos/Tinggal dengan orangtua *)coret yang salah
Jumlah orang dalam 1 kamar :
No. Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
1. Saya merasa khawatir dengan nilai ujian akhir
semester yang akan saya peroleh
2. Ketika ujian akhir semester akan dimulai, saya
khawatir ada materi yang belum saya pelajari
3. Ketika mengerjakan soal ujian akhir semester,
saya menjadi mudah berkeringat meskipun
udara tidak panas
4. Saya optimis dengan hasil yang saya peroleh
pada setiap ujian akhir semester
5. Tangan saya tetap kering selama mengerjakan
soal ujian akhir semester
6. Saya kebingungan untuk memilih materi ujian
akhir semester mana yang akan saya pelajari
telebih dahulu
7. Saya merasa takut tidak bisa mengerjakan soal
ujian akhir semester
8. Saya buang air besar dengan lancar menjelang
ujian akhir semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No. Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
9. Saya merasa takut jika usaha saya ketika ujian
akhir semester tidak membuahkan hasil yang
maksimal
10. Soal ujian akhir semester yang sulit, tidak
membuat keringat saya bercucuran
11. Ketika menjelang ujian akhir semester, saya
takut bahwa nanti soal akan sulit
12. Ketika mengerjakan soal ujian akhir semester,
saya bingung memilih soal mana yang akan saya
kerjakan terlebih dahulu
13. Terkadang saya merasa ujian akhir semester itu
sedikit menakutkan
14. Ketika guru memberitahukan waktu akan segera
habis, saya menjadi tidak fokus dalam
mengerjakan soal
15. Keringat saya tidak keluar secara berlebihan
selama mengerjakan ujian akhir semester
16. Saya sulit untuk berkonsentrasi ketika
mengerjakan soal ujian akhir semester
17. Saya selalu berkonsentrasi ketika belajar
menjelang ujian akhir semester
18. Konsentrasi saya untuk menyelesaikan soal ujian
tidak terganggu dengan pemberitahuan bahwa
waktu akan segera habis
19. Telapak tangan saya mudah berkeringat ketika
megerjakan ujian akhir semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
No. Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
20. Ketika sebagian teman saya sudah selesai
mengerjakan soal ujian akhir semester,
konsentrasi saya menjadi terganggu
21. Ketika akan ujian akhir semester perut saya
sering mulas, sehingga saya buang air besar
lebih dari biasanya
22. Saya terkadang mengalami sembelit menjelang
ujian akhir semester
23. Saya menjadi gemetar ketika kesulitan
menjawab soal ujian akhir semester
24. Saat ujian akhir semester, Saya menjadi gemetar
ketika masih banyak soal yang belum saya
kerjakan dan waktu segera habis
25. Saya tetap santai ketika materi yang tidak saya
pelajari keluar dalam ujian akhir semester
26. Saya yakin bahwa saya telah mempelajari semua
materi ujian akhir semester
27. Ketika waktu ujian hampir usai dan saya belum
selesai mengerjakan, tubuh saya menjadi
berkeringat
28. Ketika ujian akhir semester, saya sering bingung
untuk memilih jawaban yang benar pada soal
pilihan ganda
29. Saya sering ragu dengan jawaban saya pada saat
ujian akhir semester
30. Saya merasa biasa saja dengan ujian akhir
semester dan tidak ada yang saya takutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No. Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
31. Saya gelisah ketika menemukan soal yang sulit
dan saya tidak dapat mengerjakannya padahal
waktu segera berakhir
32. Saya tetap tenang dalam mengerjakan soal ujian
akhir semester meskipun waktu hampir habis
33. Saya tetap fokus mengerjakan soal ujian, akhir
semester meskipun teman-teman saya telah
selesai
34. Tubuh saya menjadi gemetar ketika materi yang
tidak saya pelajari keluar dalam ujian akhir
semester
35. Selama mengerjakan soal ujian akhir semester,
saya selalu diam di tempat duduk
36. Saya tidak risau dengan ujian akhir semester
yang sebentar lagi dilaksanakan
37. Tubuh saya mudah berkeringat ketika
menjumpai soal ujian akhir semester yang sulit
38. Tidak ada yang saya risaukan menjelang ujian
akhir semester
39. Ketika ujian akhir semester, saya dapat
mengendalikan pikiran sehingga pikiran saya
tidak kosong secara tiba-tiba
40. Ketika belajar menjelang ujian akhir semester,
saya kesulitan untuk fokus mempelajari materi
41. Saya khawatir jawaban pada ujian akhir semester
saya banyak yang salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
No. Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
42. Ketika waktu ujian akan habis, saya menjadi
lebih gelisah
43. Saya tetap tenang ketika ujian akhir semester
akan segera berakhir sedangkan banyak soal
yang belum selesai
44. Saya tetap duduk dengan tenang ketika
mengerjakan soal ujian akhir semester ketika
waktu hampir habis
45. Saya tidak berkeringat sedikitpun ketika belum
selesai mengerjakan soal ujian akhir semester
dan waktu hampir habis
46. Pikiran saya menjadi tidak tenang menjelang
ujian akhir semester
47. Saya susah untuk duduk tenang ketika
mengerjakan ujian akhir semester
48. Bagi saya semua soal ujian akhir semester itu
mudah
49. Saya menjadi gelisah ketika teringat bahwa ujian
akhir semester sebentar lagi
Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat
TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 4
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
kecemasan 222 77.00 164.00 124.1441 13.75766
Valid N (listwise) 222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 5
Uji Normalitas
Case Processing Summary
siswa
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kecemasan tidak kos 111 100.0% 0 0.0% 111 100.0%
kos 111 100.0% 0 0.0% 111 100.0%
Tests of Normality
siswa
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
kecemasan tidak kos .093 111 .020 .949 111 .000
kos .081 111 .067 .960 111 .002
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 6
Uji Homogenitas
Group Statistics
siswa N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
kecemasan tidak kos 111 133.3694 8.95639 .85010
kos 111 114.9189 11.32667 1.07508
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
kecemasan Equal
variances
assumed
1.995 .159 13.462 220 .000 18.45045 1.37057 15.74932 21.15158
Equal
variances
not
assumed
13.462 208.895 .000 18.45045 1.37057 15.74852 21.15238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 7
Uji Hipotesis
Mann-Whitney Test
Ranks
siswa N Mean Rank Sum of Ranks
kecemasan tidak kos 111 157.81 17517.00
kos 111 65.19 7236.00
Total 222
Test Statisticsa
kecemasan
Mann-Whitney U 1020.000
Wilcoxon W 7236.000
Z -10.748
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI