TIM PENULIS ANTOLOGI -...

22

Transcript of TIM PENULIS ANTOLOGI -...

Page 1: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

Kata Pengantar

Prof. Dr. Sukron Kamil

TIM PENULIS ANTOLOGI

Page 2: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

KONTRIBUSI FAH UNTUK BANGSA

Memotret Dunia Membangun Peradaban

Tim Penulis Antologi

Editor: Halid

Page 3: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Kontribusi FAH untuk Bangsa

MEMOTRET DUNIA MEMBANGUN PERADABAN

Tim Penyusun Antologi FAH Dr. Halid, M.Ag. (Ketua) Minatur Rokhim, M.A. (Sekretaris) Moh. Supardi, M.Hum. (Anggota) Dr. Zakiya Darojat, MA. (Anggota) M. Agus Suriadi, M.Hum. (Anggota) Dr. M. Adib Misbachul Islam, M.Hum. (Anggota) Dr. Ita Rodiah, M.Hum. (Anggota) Akhmad Zakky, M.Hum. (Anggota) Penyunting dan Layout Ahmadi Sahmi Sitompul Akhmad Yusuf, S.Hum. Desain Cover Ucup Tepong Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang All Rights Reserved Cetakan 1, Juni 2018 ISBN: 978-602-790-814-7 Hak Cipta “Kontribusi FAH untuk Bangsa: Memotret Dunia Membangun Peradaban” milik Adabia Press Diterbitkan oleh: Adabia Press Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Jl. Tarumanegara, Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten 15419 Telp. 021-22741771 / 021-7443329 Website: fah.uinjkt.ac.id / Email: [email protected]

Page 4: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

MEMOTRET DUNIA, MEMBANGUN PERADABAN | iii

Kata Pengantar Dekan FAH

Dalam usianya yang ke-61/60 tahun, Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Jakarta --yang berdiri pada tahun 1957, jika yang dihitung berdirinya prodi Bahasa dan Sastra Arab (BSA), atau pada tahun 1960 sejak menjadi fakultas tersendiri-- kontribusinya untuk bangsa dan Dunia tentu tidak bisa dinafikan oleh siapa pun, baik secara kuantitas maupun kualitas. Secara kuantitas, kontribusi FAH untk bangsa dan Dunia sudah sangat banyak dan secara kulaitas sudah kuat (memiliki signifikansi). Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen, nilai-nilai dan tentu saja FAH sebagai kelembagaan pendidikan ilmu budaya berbasis Islam.

Dilihat dari kelembagaan, FAH tentu telah berperan banyak dalam mencerdaskan anak-anak bangsa, terutama dari kalangan santri (masyarakat Muslim yang taat) dari berbagai pulau di tanah air, dari Sabang sampai Merauke, bahkan Dunia, minimal Asia Tenggara. Bidang pendidikan tinggi dalam bidang ilmu budaya merupakan core kontribusi FAH untuk bangsa dan Dunia. Mereka yang telah mengenyam pendidikan di FAH pun telah berperan banyak dalam berbagai bidang, sebagaimana nanti akan dijelaskan. Sebagiannya, bahkan sudah purna tugas, baik karena pensiun maupun karena sudah meninggal dunia. Jumlah mereka yang telah dicerdaskan oleh Fakultas pun tidak sedikit. Saat ini jumlah mahasiswa FAH sekitar 2.500 orang dari jumlah peminat sekitar 10.000 pada tahun 2017. Sebelum menjadi UIN (Universitas Islam Negeri) pada tahun 2002, mahasiswa FAH dari dua prodi, BSA dan SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) rata-rata antara 150-180. Minimal banget per angkatan 120 orang. Dalam bidang pendidian ilmu budaya ini, bidang yang disumbangkan, bukan hanya bidang BSA dan SKI, tetapi belakangan sejak priode IAIN with wider mandate (1998-2002) merambah pada bidang tarjamah sebagai linguitik terapan Arab dan Indonesia, ilmu perpustakaan, dan juga sastra Inggris.

Dari kelembagaan FAH juga telah lahir berbagai publikasi ilmiah, baik nasional, maupun internasional, sebagai hasil riset para dosen dan mahasiswanya. Bentuknya juga beragam. Ada yang dalam bentuk buku, dan ada juga dalam bentuk artikel/tulisan di berbagai jurnal ilmiah dan media masa nasional dan internasional. Sebagian buku yang ditulis oleh civitas akademika FAH dan kemudian diterbitkan oleh penerbit nasional, bukan hanya dibaca oleh civitas akademika PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) dan swastanya yang berada di bawah koordinasi Kemenag (Kementerian Agama), melainkan juga oleh civitas akademika perguruan tinggi negeri dan swasta di bawah Kemenristekdikti (Kemetrian Riset, Teknolodi, dan Pendidikan Tinggi). Tentu saja public umumnya juga telah menikmatinya. Bahkan, FAH secara kelembagaan sendiri juga memiliki penerbitan buku lewat Adabia Press dan dua jurnal ilmiahnya: Jurnal al-Turas dalam skala nasional, meski menerima tulisan dalam bahasa PBB (Perserikatan Bangsa-Bansa), minimal Arab dan Inggris, dan Jurnal Insaniyat, jurnal internasional yang sudah terindeks

Page 5: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

iv | KONTRIBUSI FAH UNTUK BANGSA

DOAJ (Directory of Open Access Journals) yang menerima tulisan dalam bahasa Inggris dan juga Arab.

Tentu saja secara kelembagaan, kontribusi FAH secara kelembagaan juga bisa dilihat dari berbagai kegiatan akademik lainnya. Misalnya seminar nasional dan internasional yang sebagiannya ada prosidingnya, bahkan untuk seminar/konferensi internasionalnya belakangan terindeks di Thomson. Juga acara perlombaan, festival kebudayaan, baik di tingkat Jabodetabek, nasional, dan internasional, pentas seni, maupun diskusi publik. Dalam bidang seni, yang menonjol adalah bidang kaligrafi Arab, karena salah satu dosen FAH adalah Didin Sirajudn yang menjaid kaligrafer tingkat Asia Tenggara.

Kontribusi FAH untuk bangsa dan Dunia secara kelembagaan juga bisa dilihat dari pengabdian masyarakat civitas akademiknya, terutama dosennya yang mengajar. Para dosen FAH sejak dulu ada banyak yang menjadi da’i, nara sumber seminar/diskusi, narasumber wawancara/penulis di media masa, baik cetak maupun elektronik, dan juga juri dalam musabaqah (lomba), terutama di bidang tilawah (seni membaca al-Qur’an) dan kaligrafi Arab. Dalam soal dakwah ini, bahkan ada canda bahwa sebagain dosen di FAH tidak pernah menjadi makmum dalam salat Jumat, meski ini tentu tidak mungkin.

Selain secara kelembagaan, kontribusi FAH bisa dilihat dari alumni-alumninya yang berkonstribusi untuk bangsa dan kemanusiaan, baik dalam skala lokal dan nasional, maupun internasional. Para alumni FAH selain juga menjadi dosen di almamaternya (FAH) atau di luar almamaternya, juga sebagainnya berkiprah bukan sebagai dosen. Sebagian mereka bahan menjadi tokoh Nasional. Mereka bergerak sebagai peneliti/pengamat, da’i, guru, kiyai di pesantren, politisi, diplomat, wartawan, banker, pengusaha, pekerja seni, dan aktivis LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Sebagain mereka sudah beyond ilmu prodi yang di dalaminya saat kuliah di FAH.

Baik secara kelembagan, terutama para dosen, maupun alumninya bisa dipastikan memegang dan menyebarkan nilai-nilai yang menjadi ciri utama FAH dan juga IAIN/UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang cocok untuk konstruksi bangsa dan peradaban Dunia modern. Secara keislaman, yang dikembangkan dan disebarkan oleh FAH, baik secara kelembagaan maupun alumni adalah nilai-nilai Islam yang sesuai dengan kemodernan dan keindonesiaan. Buku-buku yang ditulis oleh Prof. Nurcholish Madjid, alumni BSA FAH yang juga menjadi dosen FAH pada tahun 1980-an, dan juga buku-buku dan karya akademik dari Prof. Azyumardi Azra, dosen FAH saat ini (meski bukan alumni FAH), memperlihatkan asumsi itu.

Buku-buku dan publikasi imiah para dosen dan alumni FAH dalam konteks keislaman berisi pola Islam yang sesuai dengan sains dan teknologi, termasuk di dalamnya rasionalisme, meski tidak disakralkan; nation state yang multikultural; bahkan secular state, minimal dalam arti negara yang menduniawikan hal-hal yang duniawi dan mengukrawikan (mensakralkan) hanya hal-hal ukhrawi; kapitalisme, minimal dalam arti pelipatgandaan keuntungan dalam aktivitas ekonomi berdasarkan

Page 6: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

MEMOTRET DUNIA, MEMBANGUN PERADABAN | v

rasio instruimental (teknologi), rasio ilmiah, dan rasio hukum; humanisme/HAM; dan keluarga berencana. Tentu saja keislaman yang dikembangkan juga adalah keislaman yang sesuai dengan NKRI (Negara kesatuan Republik Indonesia) yang bukan sebagai Islamic state. Meski sejak dulu ada satu atau dua mahasiswa ikut terlibat dalam gerakan semisla NII (Negara Islam Indonesia) secara sembunyi-sembunyi, mainstream visi Islam di FAH adalah visi yang menerima NKRI, tidak sepakat dengan keharusan membentuk Islamic state. Bahkan, salah kajian kebudayaan Islam yang dikembangkan pun adalah kajian kebudayaan Islam berbasis kebudayaan Indonesia, baik dalam studi sejarah maupun sastra, semisal isu sastra Islam Nusantara.

Sesuai dengan nilai di atas, di FAH juga diajarkan sikap yang terbuka terhadap kebenaran dan ilmu, meski bukan lahir dari kalangan Muslim. Karena itu, meski awalnya FAH merupakan copy dari Fak Adab Universitas al-Azhar Kairo, terutama sejak akhir 1970-an, ilmu-ilmu sosial dan budaya modern Barat mewarnai kurikulum dan studi di FAH. Buku-buku keilsaman yang ditulis oleh para intelektual Barat seperti dalam bidang sejarah Islam dan sastra Arab menjadi rujukan. Dan yang mengajar di FAH bukan hanya alumni Timur Tengah seperti KH. Abdurrahman Wahid yang menjadi dosen FAH pada tahun 1970-an dan 1980-an, melainkan alumni Barat, bukan saja orang Arab yang menjadi dosen tamunya, melainkan juga Barat, semisal dari Belanda. Karena itu, FAH pun memiliki jaringan Timur dan Barat dan itu terus terpelihara hingga saat ini.

Nilai lain yang diyakini, dikembangkan, dan disebarkan oleh FAH, baik oleh kelembagaan terutama dosen-dosennya maupun alumninya yang berpengaruh pada kontribusi mereka untuk bangsa dan Dunia adalah pentingnya penguasaan bahasa asing, terutama Arab dan Inggris. Bahasa Arab bahkan hingga kini masih menjadi bahasa gaul FAH, meski sudah mulai agak redup. Para duta besar Arab dan juga Barat, juga para akademisinya, biasa datang dengan akrab ke Fakultas dalam beragam acara. Kini FAH bahkan telah menjadi semacam destinasi para akademisi internasional, baik dari TImur maupun Barat. Sebagian mereka, bukan hanya mengajar sebagai dosen tamu, melainkan menjadikan FAH sebagai tempat kerja untuk riset yang mereka lakukan. Karena antara lain nilai pentingnya bahasa asing itu, wajar jika sebagian dosen, sebagian alumni, dan juga mahasiswa FAH memiliki intensitas bepergian ke luar negeri untuk berbagai tugas. Sebagian dosen, selain banyak yang studi di luar negeri, juga banyak melakukan collaborative research, sabbatical leave, research fellow, dan juga dosen tamu di berbagai negara, meski bidang yang disebut terakhir masih sangat sedikit.

Wajar juga, jika kini FAH sedang menapaki kakinya untuk melangkah menjadi bagian dari World Class University. Paling tidak di tingkat Asia Tenggara dan juga Dunia Islam. Selain collaborative research, sabbatical leave, research fellow yang dilakukan para dosennya, kini sebagian prodi FAH juga sudah terserifikasi internasional. Misalnya sertifikasi AUN-QA (ASEAN University Network-Quality Assurance) untuk prodi SKI. Publikasi internasionalnya juga kini semakin meningkat, baik publikasi di jurnal internasional milik sendiri (Jurnal Insaniyat), terutama jurnal

Page 7: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

vi | KONTRIBUSI FAH UNTUK BANGSA

internasional di luar milik FAH dan juga non-Indonesia yang terindeks di Scopus atau Thomson. Belakangan publikasi internasional juga dalam bentuk prosiding internasional yang terindeks di Thomson. Demikian juga dengan mahasiwanya. Mahasiswa FAH kini semakain banyak yang ikut terlibat dalam kegiatan internasional, baik dalam lomba, pertukaran mahasiswa, maupu konferensi/seminar atau muktamar mahasiswa tingkat internasional.

Nilai lain yang juga diyakini, dikembangkan, dan juga disebaraluaskan oleh dosen dan alumni FAH yang berpengaruh pada kontribusi mereka untuk bangsa dan Dunia juga adalah tidak terpakunya mereka oleh “kamar-kamar kecil/skat” ilmu keprodian. Para dosen dan alumni FAH saat mereka menjadi mahasiswa berbeda tradisi dengan para dosen dan alumni Fakultas Tarbiyah misalnya saat mereka menjadi mahasiswa, yang sejak priode IAIN, mahasiswa Tarbiyah sudah jelas profesi yang akan digelutinya setelah lulus. Para mahasiswa di FAH menganggap dirinya tidak sejelas profesi yang akan digeluti para mahasiwa Tarbiyah. Apalagi belakanga jika dibanding dengan prodi-prodi umum yang komersial semisal kedokteran. Mereka bahkan sering diledek sebagai mahasiswa madesu (masa depan suram), meski sejak menjadi UIN, itu tidak berlaku bagi mahasiswa Prodi Sastra Inggris dan Prodi Imu Perpustakaan. Namun, ketidakjelasan profesi itulah yang agaknya menjadi berkah, bahakn kekuatan. Sebagian mereka tidak mau terikat oleh ilmu yang didalaminya dengan mengkaji ilmu-ilmu bantu, bahkan karena didorong oleh rasa “haus Ilmu” mendalami ilmu-ilmu sosial dan budaya modern yang dinilai penting, bahkan ada juga yang merambah ilmu komputer. Ditambah dengan factor umumnya mahaswa FAH, terutam pada priode IAIN, dari latar belakang ekonomi yang tidak begitu mapan, mereka sebagaimana Steve Jobs, memegang teguh, bahkan meneriakkan, Stay Hungry. Stay Poolish (Tetaplah Lapar [merasa lapar]. Tetaplah Bodoh [merasa bodoh]).1

Yang terjadi kemudian mahasiswa, dosen dan alumni FAH pun terbiasa mengkaji kajian ilmu budaya yang didalaminya lewat pendekatan intra dan interdisipliner, bahkan mutidipiliner. Yang dimaksud pendekatan intradisipliner adalah pendekatan yang dipakai dalam suatu bidang kajian ilmiah tertentu dengan menggunakan ilmu lain yang sejenis, misalnya kajian ilmu budaya tertentu semisla sejarah dan sastra dengan mengunakan ilmu filsafat yang sama-sama imu budaya. Sedangkan pendekatan interdisipliner menggunakan ilmu lain seperti kajian sastra dalam ilmu budaya dengan menggunakan ilmu sosoial seperi ilmu politik. SEmentra mutidisiplner adalah pendekatan dlam kakjian ilmu, semisla ilmu budaya, dengan menggunakan atau meminjam banyak ilmu laian dalam akajiannya. Mislanya kajian sastram hubungannya dengan Islam, dan politik.

1 Tim Grad, Steve Jobs: Stay Hangry. Stay Foolish, Yogyakarta: Gradien Mediatama, 2011, 16-

118 dan Assep Purna, 101 Kisah Inspiratif, Jakarta: Ggas Media 2011, h. 75-78.

Page 8: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

MEMOTRET DUNIA, MEMBANGUN PERADABAN | vii

Karena itu, dalam hasil kajian sebagain para dosen dan alumni FAH pun terdapat sisi kedalaman, kritisisme, dan pengayaan. Mereka memenuhi apa yang disebut Clifford Geertz. Menurutnya: “Analisis budaya bukanlah sebuah sains eksperimental yang mencari suatu kaidah, tetapi sebuah sains interpretatif yang mencari makna”.2

Sesuai uraian di atas, buku ini berisi kontribusi FAH UIN Jakarta untuk bangsa, dalam sisi memotret Dunia dan dan membangun peradaan, baik lokal, nasional, maupun internasional. Buku ini adalah testimoni dari para penulisnya sebagai dosen FAH yang sebagiannya adalah juga alumni FAH. Untuk lebih jelasnya, para pembaca bisa menelusuri berbagai “kelokan dan tikungan” yang telusuri para penulisnya. Hal-hal yang lebih detail dari uraian di atas, bahkan sisi subjektif para penulis, dimuat dalam buku antologi ini. Disebut subjektif, karena dalam buku ini terdapat sebagian tulisan yang tidak seluruhnya berbasis rasionalisme dan empirisisme sebagai ukuran ilmiah. Sebagain tulisan memuat kesan dan hal-hal yang bersumber pada emosi (‘athifah), bahkan sebagian gaya penulisan yang dipakai penulis adalah gaya penulisan cerpen, yang dalam wilayah sastra dan manajemen motivasi, hal-hal emosional dianggap penting.

Namun, tiada gading yang tak retak. Apa yang dilakukan FAH melalui civitas akademikanya dari berabagai angkatan, termasuk priode saat ini, tidak seideal yang dibayangkan juga. Ada banyak sisi yang belum maksimal dilakukan, baik pengajaran, riset, maupun, pengabdian masyarakat, bahkan juga manajerial. Sebagian tulisan memuat sisi-sisi yang belum maksimal tersebut. Tulisan yang mengkritis Fakultas yang sengaja dibiarkan tanpa sensor sengaja ditampilkan untuk melihat keutuhan FAH. Dengan begitu, yang terekam/tergambar dalam buku tidak saja sisi positif FAH, melainkan juga sisi yang masih negatif yang masih perlu penguatan, bahkan sebagiannya saat ini telah mengalami penurunan, ketimbang sebelumnya.

Yang masih perlu penguatan antara lain adalah penguatan teknologi informasi (TI) di kalangan dosen, pegawai, dan mahasiswa. Alasannya, karena kini dunia sedang dilanda arus disruption (revolusi) TI yang tak bisa ditolak, jika ingin bertahan dan berkembang. Misalnya perlunya penguatan pengajaran dan pelayanan administrasi berbasis on line dan juga rekayasa dan pengembangan perpustakaan berbais on line di Prodi Ilmu Perpustakaan. Perubahan kurikulum yang jarang dilakukan juga disorot sebagian penulis yang harus ditingkatkan. Hal ini karena kurikulum harus disesuaikan denga perkembagan dan tuntutan zaman.

Sedangkan yang mengalami penurunan saat ini adalah akhlak anak-anak mahasiswa zaman now yang melanda FAH, terutama di prodi semisal sastra Inggris. Ini merupakan sesuatu yang mendesak mengingat UIN Jakarta secara umum

2 Daniel L. Pals, Seven Theories of Religion, New York: Oxford University Presss, 1996.

Page 9: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

viii | KONTRIBUSI FAH UNTUK BANGSA

kekuatannya terletak di aspek Islam, sementara aspek akhlak dalam Islam merupakan sesuatu yang sentral.

Terakhir, dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada tim penulisan buku antologi ini sehingga tulisan dari berbagai dosen dan alumni FAH bisa terkumpul, teredit, dan bisa diterbitkan dalam buku yang ada di hadapan pembaca ini. Terutama, Pak Khalid al-Kaf, M. Adib Misbahul Islam, Setyadi Sulaiman, Arif Rahman Hakim, Ahmad Sahmi Sitomul, dan Akhmad Yusuf. Jazakumulllah. Ini adalah buku ketiga FAH pada periode saya dipercaya memimpin FAH. Sebelumnya ada Buku: Dari Tahapan Tradisi ke Transformasi: Sejarah FAH UIN Syaruf HIdayatullah Jakarta dan juga buku kumpulan tulisan di berbagai jurnal internasional berjudul: Islam and Contemporary Social Problems: Perspective of Cultural Sciences. Semoga ini menjadi bagian dari amal jariyah pimpinan FAH, tim yang terlibat, dan juga para penulis buku ini. Semoga juga bermanfaat banyak.

Ciputat, 6 Juni 2018

Prof. Dr. Sukron Kamil Dekan FAH 2015-2019

Page 10: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

MEMOTRET DUNIA, MEMBANGUN PERADABAN | ix

Kontribusi FAH untuk Bangsa MEMOTRET DUNIA MEMBANGUN PERADABAN

DAFTAR ISI

PENGANTAR DEKAN FAH -» iii Prof. Dr. Sukron Kamil

DAFTAR ISI -» ix

BAGIAN PERTAMA ASPIRASI DAN REFLEKSI

1. Penginterdisiplineran Studi Kebahasainggrisan -» 1 Abdurrosyid

2. Rusabesi: Geliat Intelektualisme Sastra di Luar Kampus -» 13 Akhmad Zakky

3. Program Studi Kebudayaan Islam Asia Timur Sebuah Keniscayaan -» 17 Darsita S

4. Menyoal Permenristekdikti No.20 Tahun 2017: Reward atau Punishment…? -» 22 Frans Sayogie

5. Mengajar [Sejarah] Islam di Fakultas Adab: Refleksi Diri -» 29 Fuad Jabali

6. Kampus, Teknologi, dan Manajemen: Belajar Mengantisipasi Perubahan, Bukan Menghadapi Masalah -» 46 Halid

7. Pendaran Imajinatif via The Linguist Club: Quo Vadis Jurusan Sastra Inggris -» 56 Hilmi Akmal

8. Antara Dosen, Mahasiswa, dan Bahasa Inggris -» 61 Ida Rosida

9. Diskusi Dosen Sastra Inggris Menegangkan tapi Mengasyikkan -» 65 Inayatul Chusna

10. Hendak Ke Mana Adab…? Catatan Seorang Alumni -» 69 Jajang Jahroni

11. Kontribusi Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam dalam Penguatan Institusi FAH UIN Jakarta -» 73 M. Ma’ruf Misbah

12. Prodi Tarjamah Mengembangkan Inovasi, Menduniakan Prestasi -» 78 Moch. Syarif Hidayatullah

Page 11: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

x | KONTRIBUSI FAH UNTUK BANGSA

13. Gedung Baru Harapan Baru -» 83 Moh. Supardi

14. Dari Depok ke Depag: Romantika Belajar Ilmu Perpustakaan -» 89 Mukmin Suprayogi

15. Mengawal Teknologi: Peranan FAH UIN Jakarta dalam Memanusiakan Peradaban -» 97 Parhan Hidayat

16. Tata Krama Mahasiswa Dulu dan Kini -» 103 Pita Merdeka

17. Mewujudkan Pendidikan Ilmu Perpustakaan Bermutu di UIN Jakarta -» 108 Pungki Purnomo

18. Menata Manajemen Fakultas Yang Lebih Demokratis: Sebuah Otokritik -» 114 Saefudin

19. Urgensi Peningkatkan Kualitas Prodi di Tengah Keterbatasan -» 120 Saiful Umam

20. Integrasi Ilmu, Kontekstualisasi, dan “Mimpi” World Class University -» 126 Sukron Kamil

21. Membangun Wisdom Sebuah Perjalanan Fikri Yanmu dalam Menepis Mitos -» 138 Usep Abdul Matin

22. Kuasailah Bahasa, Dunia dalam Genggamanmu: Sebuah Refleksi Alumni Fakultas Adab dan Humaniora -» 144 Yaniah Wardani

23. ASN: Antara Profesi dan Pengabdian -» 152 Zubair

BAGIAN KEDUA KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

24. Saya, Mahasiswa, dan Sejarah -» 157 Awalia Rahma

25. Menakar Kurikulum Terintegrasi Keilmuan, Keislaman, dan Keindonesiaan Program Studi Bahasa dan Sastra Arab FAH UIN Jakarta -» 163 Cahya Buana

26. Kegagalan Pengajaran Bahasa Inggris -» 171 Duha Hadiansyah

27. Kepekaan Linguistik, Ujaran Kebencian, dan Komunikasi dalam Dakwah Islam -» 177 Irfan

Page 12: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

MEMOTRET DUNIA, MEMBANGUN PERADABAN | xi

28. Perpustakaan Baru Harapan Baru -» 183 Lolytasari

29. Belajar Sastra Inggris: Memaksimalkan Perpustakaan sebagai Sumber Pembelajaran -» 186 Maria Ulfa

30. Bahasa dan Sastra Arab: Memperkuat Basis Keilmuan, Merespon Tantangan Dunia Kerja -» 193 Mugy Nugraha

31. Perpustakaan FAH: Perkembangan dan Kontribusinya dalam Mendukung Tridharma Perguruan Tinggi -» 197 Muhammad Azwar

32. Belajar Sambil Meneliti: Sebuah Refleksi Diri dalam Proses Pembelajaran di Program Studi Sastra Inggris -» 209 Muhammad Farkhan

33. Kebutuhan Bahan Ajar Bahasa Arab Berbasis Budaya Menggunakan Multimedia Bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Timur Tengah -» 216 Nuruddin

34. FAH dan Ulama Betawi: Mencari Sinergi dalam Penguatan Kurikulum Lokal -» 225 Saidun Derani

35. ICT dalam Kehidupan Saya sebagai Dosen dan Penerjemah Profesional -» 230 Saifullah Kamalie

BAGIAN KETIGA ALUMNI, KONTRIBUSI, DAN PROFESI

36. Misteri Dibalik 3 Persoalan Fakultas Adab dan Humaniora -» 235 Abdullah

37. Fakultas Adab IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Catatan Memoar Seorang Alumni -» 243 Abd. Wahid Hasyim

38. Perjumpaan Ide dan Aktivisme Memoar Seorang Alumni Fakultas Adab di Tengah Transisi IAIN Menuju UIN -» 247 Arief Rahman Hakim

39. Pergulatanku dalam Aktivitas Intra dan Ekstra Kurikuler (1974 – 1978 dan 1981 – 1982) -» 258 Budi Sulistiono

40. Perjalanan Menabur Ombak Kaligrafi -» 266 Didin Sirojuddin AR

41. Pustakawan Muslim Yang Lahir dari Rahim FAH UIN Jakarta -» 277

Page 13: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

xii | KONTRIBUSI FAH UNTUK BANGSA

Fahma Rianti

42. Fakultas Adab: Mahasiswa, Alumni, dan Kontribusi -» 282 Hadiyan

43. FAH, Karier, dan Pergaulan Civitas Academica Dunia: Refleksi FAH Kekinian Menuju World Class University -» 285 Ita Rodiah

44. Jejak Langkah Dinamika Alumni dalam Pengembaraan Intelektualisme -» 300 M. Agus Suriadi

45. Cintaku Jatuh pada Prodi Bahasa dan Sastra Arab -» 307 M. Husni Tamrin

46. Program Studi Bahasa dan Sastra Arab FAH UIN Jakarta 1997-2018 -» 316 Minatur Rokhim

47. ‘Menjual’ Islam dan Humaniora: Refleksi Seorang Dosen Filologi -» 321 Oman Fathurahman

48. Masa Depan Itu Bernama Fakultas Adab -» 335 Setyadi Sulaiman

49. Adab Bertransformasi -» 339 Sudarnoto Abdul Hakim

50. Tersesat di Jalan Yang Benar: Sebuah Refleksi Diri -» 343 Zakiya Darojat

Page 14: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

MEMOTRET DUNIA, MEMBANGUN PERADABAN | 163

25. MENAKAR KURIKULUM TERINTEGRASI KEILMUAN, KEISLAMAN, DAN

KEINDONESIAAN PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN JAKARTA

Cahya Buana* Prolog

Tahun 2015 adalah tahun paling bersemangat bagi saya sebagai dosen Prodi Bahasa dan Sastra Arab. 2015 adalah tahun kedua saya menjabat sebagai ketua Prodi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya merasa bangga karena menjadi kajur perempuan pertama di sebuah prodi yang semula identik dengan kaum adam. Saya bersyukur diberi kesempatan untuk mengabdi, karena ada banyak ide yang ingin saya tuangkan untuk pengembangan Prodi Bahasa dan Sastra Arab.

Salah satu mimpi yang ingin dicapai saat itu adalah pengembangan kurikulum BSA (Bahasa dan Sastra Arab) agar match dengan visi misi UIN dan Fakultas yaitu kurikulum yang terintegrasi keilmuan, keislaman dan keindonesiaan. Saya merasa penasaran sejauh mana kurikulum BSA telah merefleksikan integrasi tersebut.

Pada tahun 2015, ada dua tema yang menarik pada kolom Rektor yang terdapat di website uinjkt.ac.id, pertama berjudul Integrasi Sains dan Agama Harus dimulai dari kurikulum,12 dan yang kedua berjudul, Model Integrated Curriculum Untuk Program Pembelajaran Terintegrasi Antara Sains Dan Agama.13 Kedua tema tersebut sangat jelas menunjukkan orientasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saat ini, yaitu pembenahan kurikulum ke arah integrasi keilmuan, keislaman dan keindonesiaan.

Dalam rentang waktu yang cukup lama, Prodi Bahasa dan Sastra Arab telah berulang kali melakukan revisi kurikulum sesuai dengan perkembangan zaman dan tuntutan stakeholders.14 Tujuannya adalah menghasilkan sumber daya manusia (sarjana) yang berakhlak mulia dan memiliki kemampuan akademik dan profesional

*Dr. Cahya Buana adalah dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Fakultas

Adab dan Humaniora (FAH) yang saat ini memangku jabatan sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik (Wadek 1) Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Korespondensi surel: [email protected].

12 Artikel diposting pada hari Kamis, 05 Februari 2015 17:02

13 Artikel diposting pada hari Selasa, 17 Februari 2015 15:42

14 Di antaranya workshop ”Penyusunan Kurikulum Tahun 2014-2019 Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) Tahun 2013” Selasa, 22 April 2014

Page 15: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

164 | KONTRIBUSI FAH UNTUK BANGSA

di bidang bahasa dan sastra Arab yang berperspektif Islam, kebudayaan Arab, dan Islam Nusantara.

Berdasarkan hal tersebut, program studi sebagai elemen inti yang ada di perguruan tinggi menjadi bagian penting yang akan mengaktualisasikan dan merealisasikan ide-ide besar tersebut. Integrasi keilmuan yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sesungguhnya akan tercermin dari kurikulum yang dibangun di lingkungan setiap Prodi. Dan menurut saya, skripsi sebagai karya akhir mahasiswa dapat dijadikan sebagai tolak ukur sejauh mana kurikulum Program Studi Bahasa dan sastra Arab telah mencerminkan kurikulum yang terintegrasi keilmuan, keislaman dan keindonesiaan.

Mimpi ini akhirnya mendapat fasilitas dari UIN. Proposal penelitian yang saya ajukan diterima oleh UIN meskipun dengan nilai rupiah yang tidak besar yaitu 10 juta. Lumayanlah dari pada manyun. Penelitian dengan judul “Menakar Kurikulum Terintegrasi Keilmuan, Keislaman, dan Keindonesiaan Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Melalui Skripsi Tahun 2010 Dan 2014” akhirnya terlaksana, meskipun pada akhirnya penelitian ini kurang bermanfaat, karena di tahun yang sama saya sudah tidak lagi menduduki jabatan sebagai ketua Prodi. Agar penelitian ini sedikit bermanfaat, saya sumbangkan untuk ontology FAH ini.

Penelitian yang saya lakukan ini pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kurikulum Program Studi Bahasa dan Sastra Arab telah mencerminkan kurikulum yang terintegrasi keilmuan, keislaman dan keindonesiaan sebagaimana yang dicita-citakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sekilas Tentang Program Studi Bahasa dan Sastra Arab.

Program Studi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) semula bernama Program Studi Sastra Arab (SA). Prodi BSA adalah merupakan satu dari lima program studi yang ada pada Fakulas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saat ini. Berubahnya nama prodi dari Sastra Arab (SA) menjadi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) bersamaan dengan berubahnya IAIN menjadi UIN pada tahun 2002.

Prodi BSA berdiri pada tahun 1960 bertepatan dengan berdirinya Fakultas Adab sekaligus berdirinya IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode Fakultas IAIN al-Jami’ah Yogyakarta (1960-1963) berdasarkan SK Dirjen Bimbaga No. 43 Tahun 1960 Tanggal 9 Agustus 1960 bertepatan dengan 2 Rabi’ul Awal 1380 Hijriyah. Berdasarkan hal tersebut, prodi BSA adalah prodi tertua di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun 2014, usia Prodi BSA genap berusia 54 tahun. Selama kurun waktu tersebut, prodi BSA secara konsisten menjalankan tridharma perguruan tinggi dengan sebaik-baiknya.

Pada tahun 2000, prodi BSA mengajukan akreditasi ke BAN-PT dan memperoleh nilai 559 (B) dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-

Page 16: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

MEMOTRET DUNIA, MEMBANGUN PERADABAN | 165

PT) yang tertuang dalam SK No. 008/BAN-PT/AK-IV/VI/2000 Tanggal 16 Juni 2000.

Pada tahun 2006, Prodi BSA kembali dinilai tim akreditasi BAN-PT dan mendapat nilai A berdasarkan SK No. 003/BAN-PT/AK-IV/V/2006 pada tanggal 18 Mei 2006.

Pada tahun 2010, BSA kembali mengajukan akreditasi ke BAN-PT dan pada tahun 2011 berdasarkan keputusan BAN-PT No. 021/BAN-PT/Ak-XIV/SI/VIII/2011 Prodi BSA kembali terakreditasi dengan peringkat Akreditasi A. Akreditasi ini berlaku selama 5 (lima) tahun, sejak tanggal 18 Agustus 2011 sampai dengan 18 Agustus 2016. Saat ini akreditasi BSA mampu bertahan dengan nilai A.15

Perkembangan kurikulum BSA 2007 - 2012

Selain melalui skripsi, integrasi juga perlu diukur melalui kurikulum, apakah kurikulum Prodi Bahasa dan Sastra Arab sudah termasuk ke dalam kurikulum terintegrasi keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan. Berdasarkan hasil kajian, kurikulum BSA 2007-2012 tampak dalam chart-chart berikut:

15 Tim Penyusun, Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta 2014/2015.

73%

15%

7%

5%

Prosentase Kurikulum Prodi Bahasa dan Sastra Arab 2007-2009 Berdasarkan Jumlah SKS

Kurikulum Inti Prodi

Kurikulum Keislaman

Kurikulum Keindonesiaan

Kurikulum Penunjang

Page 17: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

166 | KONTRIBUSI FAH UNTUK BANGSA

81%

9%

7%3%

Prosentase Kurikulum 2012 Berdasarkan Jumlah SKS

Kurikulum Inti Prodi

Kurikulum Keislaman

Kurikulum Keindonesiaan

Kurikulum Penunjang

55%

7%

16%

12%4%

6%

Prosentase Kurikulum 2010/2011Prodi Bahasa dan Sastra Arab Berdasarkan Jumlah SKS

Kurikulum Inti Prodi

Kurikulum Keislaman

Kurikulum Inti Sastra

Kurikulum Inti Linguistik

Kurikulum Penunjang

Kurikulum Keindonesiaan

Page 18: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

MEMOTRET DUNIA, MEMBANGUN PERADABAN | 167

Adapun prosentase berdasarkan jumlah mata kuliah yang ditawarkan adalah sebagai berikut:

53%

11%

5%

15%

13%

3%

Prosentase Jumlah mata kuliah yang ditawarkan Prodi Bahasa dan Sastra Arab Berdasarkan Kurikulum

2010/2011

Kurikulum Inti Prodi

Kurikulum Keislaman

Kurikulum Keindonesiaan

Kurikulum Inti Sastra

Kurikulum Inti Linguistik

Kurikulum Penunjang

32%

9%3%

56%

Kurikulum Inti Prodi

Kurikulum Keislaman

Kurikulum Keindonesiaan

Kurikulum Penunjang

Page 19: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

168 | KONTRIBUSI FAH UNTUK BANGSA

Gambaran tentang Skripsi Prodi Bahasa dan Sastra Arab.

Prodi Bahasa dan Sastra Arab adalah merupakan Prodi tertua di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan daftar skripsi yang berhasil direkap dari tahun 1966-2014, Prodi BSA telah melahirkan lebih dari 1500 skripsi.16 Salah satu ciri khas prodi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah tradisi penulisan skripsi dengan menggunakan bahasa Arab.

Secara garis besar, tema skripsi yang ditulis oleh mahasiswa Prodi BSA baik secara metodologi maupun objek penelitiannya terbagi ke dalam tiga bagian yaitu bahasa atau linguistik, sastra, dan kajian naskah.

Tema Skripsi dari Aspek Metode dan Objek Penelitian Skripsi 2014.

Berdasarkan data skripsi, dari total 55 judul skripsi yang diajukan mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Arab tahun 2010 yang merepresentasikan nilai-nilai keilmuan adalah sebanyak 34 judul. Adapun skripsi mahasiswa yang merepresentasikan nila-nilai keislaman adalah sebanyak 15 judul. Kemudian yang merepresentasikan nilai-nilai keindonesiaan adalah sebanyak 6 judul.

16 Ada banyak skripsi yang tidak terdata terutama skripsi tahun 90 ke bawah

75%

15%

7%3%

Prosentase Kurikulum 2012 Berdasarkan Jumlah Mata Kuliah

Kurikulum Inti Prodi Kurikulum Keislaman

Kurikulum Keindonesiaan Kurikulum Penunjang

Page 20: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

MEMOTRET DUNIA, MEMBANGUN PERADABAN | 169

61,8%27,3%

10,9%

Skripsi Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Arab 2010

Nilai-nilai Keilmuan Nilai-nilai Keislaman Nilai-nilai Keindonesiaan

Adapun pada tahun 2014 dari 52 judul skripsi yang telah ditulis mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Arab terdapat 30 judul yang merepresentasikan nilai-nilai keilmuan bahasa dan Sastra Arab dan 16 judul yang merepresentasikan nilai-nilai keislaman. Sedangkan 6 (enam) judul tersisa merepresentasikan nilai-nilai keindonesiaan. Berikut prosentase data skripsi mahasiswa Prodi bahasa dan Sastra Arab 2010 dan 2014.

57,7%30,8%

11,5%

Skripsi Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Arab 2014

Nilai-nilai Keilmuan Nilai-nilai Keislaman Nilai-nilai Keindonesiaan

Page 21: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

170 | KONTRIBUSI FAH UNTUK BANGSA

Bila memperhatikan pada kurikulum 2007-2009, kurikulum berbasis keilmuan bahasa dan sastra Arab sebanyak 73% dari total SKS yang ditawarkan sehingga berimbas pada skripsi mahasiswa Prodi bahasa dan Sastra Arab 2010 yang memiliki konten nilai-nilai keilmuan bahasa dan sastra arab yang meraih prosentase sebanyak 61.8%. Sedangkan kurikulum berbasis keislaman yang mendapat porsi sebanyak 15% mampu menghasilkan output skripsi sebanyak 27.3%. Adapun kurikulum berbasis keindonesiaan yang diberi porsi sebanyak 7% dari total SKS yang ditawarkan mampu menghasilkan 10.9% dari 55 judul skripsi yang diajukan oleh mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Arab.

Sedangkan Kurikulum 2012 memberi jatah SKS sebanyak 81% kepada kurikulum berbasis keilmuan bahasa dan sastra Arab dari total SKS yang ditawarkan mampu menghasilkan output skripsi sebanyak 57.7% dari total 52 judul yang diajukan mahasiswa di tahun 2014. Hal ini terjadi karena di tahun 2012, kurikulum Prodi Bahasa dan Sastra Arab menghapuskan program konsentrasi sastra dan linguistik. Kemudian kurikulum berbasis nilai-nilai keislaman yang diberi porsi sebanyak 9% dari total 150 SKS yang ditawarkan mampu menghasilkan skripsi mahasiswa sebanyak 30.8% dari total 52 judul yang diajukan. Sedangkan kurikulum berbasis keindonesiaan yang hanya diberi porsi 7% dari total 150 SKS yang ditawarkan mampu menghasilkan 11.5% dari total 52 judul skripsi yang diajukan.

Dari keseluruhan judul skripsi yang berjumlah 102, 59,7% skripsi bernilai keilmuan bahasa dan sastra Arab, 29% skripsi bernilai keislaman dan 11.3% skripsi bernilai keindonesiaan. Hal ini membuktikan bahwa kurikulum Program Studi Bahasa dan Sastra Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah merepresentasikan integrasi nilai-nilai keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan.

Epilog

Berdasarkan hasil kajian tersebut di atas, kurikulum Prodi bahasa dan Sastra Arab pada dasarnya telah merefleksikan integrasi keilmuan, keislaman dan keindonesiaan sebagaimana yang dicita-citakan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang diperlukan selanjutnya oleh para pemangku kebijakan maupun dosen Prodi BSA secara umum yaitu mengembangkan materi dan metode perkuliahan agar tetap bisa mengikuti perkembangan zaman sehingga mampu melahirkan lulusan yang kompatibel.

Page 22: TIM PENULIS ANTOLOGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40273/2/Cahya... · Asumsi itu bisa dilihat dari kontribusi alumninya, dosen-dosen,

9 7 8 6 0 2 7 9 0 8 1 4 7

Buku Kontribusi FAH untuk Bangsa MEMOTRET DUNIA MEMBANGUN PERADABAN yang ada di hadapan pembaca ini adalah kumpulan aspirasi dan inspirasi dari kalangan akademisi yang membincang berbagai permasalahan terkait dengan dunia kampus.

Buku ini terdiri dari 4 Bagian: Bagian Pertama: Aspirasi dan Refleksi; Bagian Kedua: Kurikulum dan Pembelajaran; Bagian Ketiga: Alumni, Kontribusi, dan Profesi; dan Bagian Keempat: Potret Tokoh FAH (Tokoh Nasional dan Internasional serta Para Dekan FAH). Setiap bagian mewakili masing-masing penulis sebagai representasi bagi setiap akademisi, sehingga buku ini juga mewakili insan akademik yang ada di Indonesia.

Terbitnya buku ini sebagai bagian dari kepedulian dan partisipasi para akademisi dalam membangun kampus dan dunia akademik agar lebih positif dan produktif; juga agar bisa bersaing dalam pentas nasional dan internasional. Semoga…!!!

Tim Antologi FAH