TIDAK ADA BAB 5 -...

6
1 Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Kerajaan Allah adalah pesan sentral dalam semua pelayanan Yesus di dunia. Terinspirasi dari tulisan Sebastian Kappen tentang istilah Basileic Community atau komunitas Kerajaan Allah di dalam satu sub topik Between the Church and The Reign of God dalam bukunya yang berjudul Jesus and Society (2002), maka penyusun menindaklanjuti pencarian pandangan tentang komunitas Kerajaan Allah dalam rujukan-rujukan lain. Dalam pencarian itu penyusun menemukan karya salah satu teolog kelahiran Jerman dari tradisi gereja Katolik yang bernama John Fuellenbach, yang memiliki ketertarikan lebih kepada Kerajaan Allah. Mengapa penyusun katakan ketertarikan yang lebih? Fuellenbach menulis empat buku yang berhubungan dengan tema besar Kerajaan Allah. Selain itu Fuellenbach selalu mengungkapkannya dalam setiap kata pengantar buku-buku yang ditulisnya bahwa Kerajaan Allah selalu mengagumkan baginya. Berdasarkan penemuan ini penyusun menggali makna Kerajaan Allah menurut Fuellenbach dan menghubungkannya dengan komunitas gereja. Penyusun memutuskan untuk menuangkan dalam skripsi ini Church Community for The Kingdom menjadi literatur utama ditambah buku sebelumnya yaitu, The Kingdom of God: The Message of Jesus Today yang lebih banyak menggambarkan makna Kerajaan Allah dalam pesan Yesus. Tema ini memberikan wawasan lebih luas bagi penyusun untuk memahami kasih Allah yang universal melebihi batasan iman Kristen dalam tradisi gereja. Pemerintahan Allah membebaskan manusia dan seluruh ciptaan dari keterpurukan, ketidakadilan, dan penindasan. Di mana terjadi ketidakadilan, penindasan, kemiskinan, konflik, eksploitasi terhadap manusia maupun alam adalah suatu tantangan bagi gereja. Jika Fuellenbach mengatakan bahwa dunia sudah menjadi kampung global itu benar , termasuk di Indonesia. Keterbukaan akses global baik sektor ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi, transportasi, komunikasi, industri, dunia hiburan, pangan, energi, memang sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia. Indonesia saat ini telah terbuka bagi investor lokal maupun asing untuk melakukan transaksi bisnis di negara ini. Keterbukaan ini mengondisikan bangsa Indonesia harus mempunyai daya saing dengan kompetitor baik lokal maupun asing. Kenyataannya apakah memang demikian ? Tentunya membuka peluang bagi siapa yang kuat, dialah yang berkuasa. TIDAK ADA BAB 5

Transcript of TIDAK ADA BAB 5 -...

Page 1: TIDAK ADA BAB 5 - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/01082167/a3e08d... · ... seperti yang terkandung dalam pesan ... gereja dalam doa “Bapa kami”.3

1

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Kerajaan Allah adalah pesan sentral dalam semua pelayanan Yesus di dunia. Terinspirasi dari

tulisan Sebastian Kappen tentang istilah Basileic Community atau komunitas Kerajaan Allah di

dalam satu sub topik Between the Church and The Reign of God dalam bukunya yang berjudul

Jesus and Society (2002), maka penyusun menindaklanjuti pencarian pandangan tentang

komunitas Kerajaan Allah dalam rujukan-rujukan lain. Dalam pencarian itu penyusun

menemukan karya salah satu teolog kelahiran Jerman dari tradisi gereja Katolik yang bernama

John Fuellenbach, yang memiliki ketertarikan lebih kepada Kerajaan Allah. Mengapa penyusun

katakan ketertarikan yang lebih? Fuellenbach menulis empat buku yang berhubungan dengan

tema besar Kerajaan Allah. Selain itu Fuellenbach selalu mengungkapkannya dalam setiap kata

pengantar buku-buku yang ditulisnya bahwa Kerajaan Allah selalu mengagumkan baginya.

Berdasarkan penemuan ini penyusun menggali makna Kerajaan Allah menurut Fuellenbach dan

menghubungkannya dengan komunitas gereja. Penyusun memutuskan untuk menuangkan dalam

skripsi ini Church Community for The Kingdom menjadi literatur utama ditambah buku

sebelumnya yaitu, The Kingdom of God: The Message of Jesus Today yang lebih banyak

menggambarkan makna Kerajaan Allah dalam pesan Yesus. Tema ini memberikan wawasan

lebih luas bagi penyusun untuk memahami kasih Allah yang universal melebihi batasan iman

Kristen dalam tradisi gereja. Pemerintahan Allah membebaskan manusia dan seluruh ciptaan dari

keterpurukan, ketidakadilan, dan penindasan.

Di mana terjadi ketidakadilan, penindasan, kemiskinan, konflik, eksploitasi terhadap manusia

maupun alam adalah suatu tantangan bagi gereja. Jika Fuellenbach mengatakan bahwa dunia

sudah menjadi kampung global itu benar , termasuk di Indonesia. Keterbukaan akses global baik

sektor ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi, transportasi, komunikasi, industri, dunia

hiburan, pangan, energi, memang sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan bangsa

Indonesia. Indonesia saat ini telah terbuka bagi investor lokal maupun asing untuk melakukan

transaksi bisnis di negara ini. Keterbukaan ini mengondisikan bangsa Indonesia harus

mempunyai daya saing dengan kompetitor baik lokal maupun asing. Kenyataannya apakah

memang demikian ? Tentunya membuka peluang bagi siapa yang kuat, dialah yang berkuasa.

TIDAK ADA BAB 5

Page 2: TIDAK ADA BAB 5 - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/01082167/a3e08d... · ... seperti yang terkandung dalam pesan ... gereja dalam doa “Bapa kami”.3

2

Apapun yang menjanjikan keuntungan dijadikan komoditi seperti alam, manusia, agama, di

dalam suatu sistem perdagangan dan kekuasaan.

Seperti yang dikatakan Fuellebach globalisasi membawa dampak positif dan negatif. Dampak

positifnya memang tidak disangkal memberikan kemajuan, manfaat yang positif dirasakan dalam

berbagai aspek, namun yang menjadi permasalahan adalah dampak negatif dari globalisasi.1

Berita yang kerap kali muncul di media lebih banyak menayangkan kerusakan, keprihatinan,

pelanggaran hak asasi, kecurangan, penderitaan daripada berita-berita perdamaian, prestasi-

prestasi kemanusiaan, pelestarian lingkungan hidup, percontohan-percontohan yang baik.

Berangkat dari pemahaman ini penyusun menyadari di mana posisi gereja di antara agama dan

keyakinan lain, di antara seluruh umat manusia dan hubungannya dengan ciptaan di dunia

terutama dalam kondisi tersebut. Jika Kerajaan Allah lebih luas dari gereja, menjangkau seluruh

manusia, maka mereka yang turut berpartisipasi merayakan dan menghadirkan tanda-tanda

Kerajaan Allah di dunia tidak hanya komunitas Kristen. Mereka dari komunitas Muslim, Hindu,

Budha, atau komunitas lain yang menghidupi nilai-nilai kerajaan Allah dengan istilah yang

berbeda juga termasuk di dalamnya, seperti yang terkandung dalam pesan Yesus (Mat 8:11-12).

Kesadaran akan universalitas kerajaan Allah memberikan pengaruh dalam penghayatan ke

dalam dan ke luar bagi komunitas Kristen. Ke dalam memberikan pengaruh untuk iman Kristen

sendiri menjadi tidak eksklusif. Pemahaman Kerajaan Allah dalam hidup Yesus menjadi telos

atau orientasi dalam hidup, implikasinya menggunakan perspektif Yesus dalam melihat realita.

Yesus melihat Allah sebagai Bapa yang memiliki kasih yang tak bersyarat memanggil gereja

untuk suatu pertobatan (transformasi diri dan transformasi sosial). Pengaruhnya ke luar adalah

dunia penuh dengan kasih dan kemuliaan Tuhan, perbedaan ras, agama, status, bukan menjadi

alasan untuk berbagi dan merayakan kasih Allah.

Jika Fuellenbach pandangannya tentang gereja adalah komunitas bagi Kerajaan Allah, dan

batasan kerajaan Allah itu lebih luas dari gereja, maka hal ini senada dengan pandangan

Sebastian Kappen bahwa siapapun yang berpegang pada pengharapan akan suatu masa depan

ketika manusia menjadi seutuhnya dimanusiakan dan berjuang mewujudkan pengharapannya

menjadi realita adalah warga Kerajaan Allah. Eklesiologi menurut pandangan Kappen adalah

studi mengenai hakikat gereja dan misinya, sedangkan gereja juga diidentifikasikannya sebagai

basileic community, karena panggilannya untuk mengikuti serta mewujudkan nilai-nilai

1 J. Fuellenbach, Church: Community for the Kingdom, (New York: Orbis Books, Marykroll, 2002, hlm 167.

TIDAK ADA BAB 5

Page 3: TIDAK ADA BAB 5 - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/01082167/a3e08d... · ... seperti yang terkandung dalam pesan ... gereja dalam doa “Bapa kami”.3

3

Kerajaan Allah.2 Dengan perspeksi tersebut, penyusun melihat realita saat ini sebagai ladang

yang harus digarap. Oleh sebab itu pada akhir bab III penyusun menyajikan suatu contoh

penggarap ladang dalam bentuk Yayasan SOS Children’s Villages, sebagai komunitas yang

mengarah pada komunitas Kerajaan Allah. Tulisan penelitian ini merupakan dialog yang

mempertemukan pandangan tentang Kerajaan Allah dan komunitas yang menghidupinya

bertemu dengan realita.

B. Pertanyaan Penelitian

Dalam keseluruhan tulisan ini tentunya ada pertanyaan besar yang berikutnya dijawab dalam isi

tulisan ini. Frase Kerajaan Allah, Pemerintahan Allah, Kerajaan Sorga sering kali muncul dalam

teks alkitab. Terutama dalam perkataan Yesus, ketiga bentuk frase tersebut dipahami sebagai

ungkapan yang sama namun dalam beberapa bentuk yang beda. Formula Kerajaan Allah atau

Sorga muncul 162 kali dalam Perjanjian Baru, 92 kali keluar dari mulut Yesus. Bahkan sampai

saat ini selalu diucapkan oleh gereja dalam doa “Bapa kami”.3 Fuellenbach berulang kali

menegaskan dalam buku-bukunya bahwa ”Kerajaan Allah”atau”Kerajaan Sorga” adalah pesan

sentral dari Yesus dalam kedatanganNya di dunia. Hanya kadang-kadang kegagalan yang terjadi

adalah sering melihat dan mendengar pesan Yesus tetapi tidak paham dengan isi pesan.

Yang jadi pertanyaan besar adalah apa sebenarnya makna Kerajaan Allah dalam pesan Yesus

kepada para murid? Pertanyaan ini juga berlaku bagi gereja sebagai komunitas murid Yesus. Apa

yang menjadi pandangan Fuellenbach dalam kedua bukunya menurut penyusun relevan dalam

rangka menjawab pertanyaan besar tersebut. Gereja adalah komunitas yang muncul sebagai

komunitas yang melanjutkan misi para murid. Perutusan Yesus kepada para muridNya adalah

perutusan untuk gereja hingga saat ini. Oleh sebab itu pesan pada perutusan gereja mula-mula

juga pesan Yesus untuk kita saat ini. Memahami pesan dan melaksanakan pesan itu adalah tugas

gereja saat ini.

Yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah bagaimana memahami Kerajaan Allah di tengah

konteks saat ini? Khususnya di Indonesia dengan pelbagai perbedaan suku, ras, agama dan

kepercayaan. Keberadaan gereja di Indonesia termasuk dalam pemeluk agama minoritas, di

mana Islam sebagai agama mayoritas. Sejauh mana relevansi pandangan Fuellenbach bertemu

2 Sam Varghese, “New Insights of Ecclesiology in Sebastian Kappen’s Understanding,” Master’s College Theological

Journal 1, no.1 March 2011, hlm.74.

3 Frase ini hampir terlupakan selama 2000 tahun dalam teologi, tergantikan bentuk umum keselamatan, hingga

Vatikan II muncul kembali 75 kali. Fuellenbach, “The Kingdom of God: The Mission of The Church”,Periodic Paper#4, hlm. 1. Mission Simposium, 2004, diakses di www.mc-corpuschristi.org, 10-12-14, pk. 10.13.

TIDAK ADA BAB 5

Page 4: TIDAK ADA BAB 5 - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/01082167/a3e08d... · ... seperti yang terkandung dalam pesan ... gereja dalam doa “Bapa kami”.3

4

dengan konteks di mana masih terjadi diskriminasi, isu kristenisasi yang seringkali menjadi

tantangan gereja, dan berbagai masalah sosial yang terjadi. Apakah wujud atau bentuk komunitas

Kerajaan Allah yang tepat, tanpa mengurangi keberadaan gereja dengan kesadaran Kerajaan

Allah lebih luas dari gereja itu sendiri?

C. Tujuan dan Alasan

Sebagai mahasiswa teologi yang ingin terjun menjadi seorang praktisi teologi, tentunya

penulisan skripsi ini memiliki tujuan secara pribadi, di antaranya membuka cakrawala

pengetahuan yang nantinya diharapkan memberi bekal dalam tugas dan pelayanan ditengah

gereja dan masyarakat. Sebagai anggota gereja, pemahaman Kerajaan Allah dalam pesan Yesus

menghasilkan buah-buah Kerajaan Allah di tengah konteks masyarakat yang plural dan

berhadapan dengan permasalahan sosial. Di samping itu tentunya mengharapkan keberhasilan

penulisan ini sehingga memenuhi syarat kelulusan dalam akhir perkuliahan yang telah ditempuh.

Selain itu bagi pembaca, kiranya tema ini menumbuhkan kesadaran atau mengingatkan kembali

tentang siapa gereja, dalam merespons panggilannya terhadap dunia, mulai dengan konteksnya

yang terdekat hingga masyarakat yang lebih luas. Tema tulisan ini kiranya menginspirasi upaya

bersama untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik yaitu shalom bagi dirinya secara

individual maupun komunal bagi lingkungannya. Penulisan ini juga bertujuan mengungkapkan

apresiasi yang tinggi terhadap komunitas gereja dan komunitas lain dengan berbagai latar

belakang ikut menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan mengupayakannya dalam tindakan nyata

dalam konteksnya.

Alasan penyusun dalam penulisan skripsi ini adalah pengalaman empiris yang ditemui selama ini

tentang kehadiran gereja sebagai suatu persekutuan orang percaya sangat membangun iman

anggotanya yang dimanifestesikan dalam kehidupan persekutuan secara internal dalam gereja.

Sehingga akan lebih baik jika menifestasi dari keberimanan itu tampak nyata juga bagi

lingkungannya tanpa mempertimbangkan perbedaan keyakinan, ideologi, ras, golongan. Dengan

demikian tidak nampak kesan bahwa masalah lingkungan, sosial, kemanusiaan menjadi

tanggung jawab pemerintah saja, dinas sosial, kesehatan, pendidikan, atau dianggap menjadi

pekerjaan yayasan atau organisasi sosial dan kemanusiaan. Menghadirkan pemerintahan Allah

bagi kehidupan manusia baik personal maupun sosial merupakan panggilan setiap manusia,

termasuk gereja.

TIDAK ADA BAB 5

Page 5: TIDAK ADA BAB 5 - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/01082167/a3e08d... · ... seperti yang terkandung dalam pesan ... gereja dalam doa “Bapa kami”.3

5

D. Metode Penelitian

Berkaitan dengan pengumpulan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, penyusun

menggunakan penelitian studi literatur. Penyusun berusaha mendalami pandangan John

Fuellenbach dalam tema umumnya yaitu Kerajaan Allah dan tema khususnya gereja sebagai

komunitas Kerajaan Allah. Penyusun menggunakan dua buku tulisan John Fuellenbach sebagai

literatur utama. Buku yang pertama adalah pandangannya dalam The Kingdom of God: The

Message of Jesus Today, (1995) dan Church Community for The Kingdom, (2002). Dalam

rangka menanggapinya, penyusun mencari bahan literatur yang relevan. Setelah memahami

pandangan Fuellenbach dan menanggapinya, kemudian penyusun melihat relevansi pemikiran

Fuellenbach khususnya bagi konteks di Indonesia yang plural.

E. Judul

Berdasarkan latar belakang dan tema pembahasan skripsi ini dan hubungannya dengan konteks

Indonesia, maka judul skripsi ini adalah:

Komunitas Kerajaan Allah Menurut John Fuellenbach dan Relevansinya untuk Gereja-

gereja di Indonesia

F. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan dan alasan, metode

penelitian, berikut judul dan sistematika penulisan.

Bab II Fuellenbach dan Pemikirannya

Bab ini berisi biografi singkat John Fuellenbach dan pokok-pokok pemikirannya

yang diawali dengan preposisi, berikutnya adalah tentang tantangan gereja dalam

konteks kini, berikutnya pandangan Fuellenbach yang kembali pada pesan Yesus,

dilanjutkan oleh karakteristik Kerajaan Allah. Kemudian bab ini memaparkan

pandangan Fuellenbach tentang esensi relasional Yesus dengan Kerajaan, gereja

dan Israel. Dalam bab ini juga dipaparkan bagaimana pandangan Fuellenbach

tentang gereja dalam konteks Kerajaan Allah, berikutnya bab ini diakhiri dengan

bahasan tentang misi gereja dan kesimpulan bab ini.

BAB III Relevansi Pemikiran Fuellenbach

Bab ini diawali dengan tanggapan kritis pemikiran Fuellenbach, berikutnya

gambaran konteks gereja di Indonesi dan tantangannya. Kemudian dalam bab ini

TIDAK ADA BAB 5

Page 6: TIDAK ADA BAB 5 - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/01082167/a3e08d... · ... seperti yang terkandung dalam pesan ... gereja dalam doa “Bapa kami”.3

6

penyusun menjelaskan relevansi pandangan Fuellenbach untuk konteks gereja di

Indonesia. Kemudian sebagai penutup bab ini diberikan contoh Yayasan SOS

Children’s Villages mengarah komunitas Kerajaan Allah.

BAB IV Kesimpulan

Bab ini berisi kesimpulan dari skripsi ini secara kesuluruhan.

TIDAK ADA BAB 5