Tht
-
Upload
fitrah-tulijalrezya -
Category
Documents
-
view
39 -
download
0
description
Transcript of Tht
![Page 1: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/1.jpg)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Corpus alienum atau benda asing pada telinga, hidung, dan tenggorok
(THT) adakalanya merupakan masalah kesehatan keluarga, yang biasanya terjadi
pada anak- anak. Bahan- bahan asing yang sering ditemukan biasanya merupakan
makanan, mainan, dan peralatan rumah tangga yang kecil. Diagnosis pada
pasien sering terlambat karena penyebab biasanya tidak terlihat, dan gejalanya
tidak spesifik, dan sering terjadi kesalahan diagnosis pada awalnya. Sebagian
besar benda asing pada telinga dan hidung dapat dikeluarkan oleh dokter yang
sudah terlatih dengan komplikasi yang minimal. Pengeluaran benda asing lazim
dilakukan dengan forceps, irigasi dengan air, dan kateter hisap. Benda asing pada
laring atau trakea merupakan keadaan yang darurat dan memerlukan konsultasi
bedah. Hasil pemeriksaan radiografi biasanya normal. Endoskopi lunak ataupun
kaku sering digunakan untuk memperkuat diagnosis dan untuk mengeluarkan
benda asing. Dokter harus memiliki beberapa kecurigaan untuk benda asing pada
anak-anak dengan gejala saluran nafas atas yang tidak dapat diterangkan. Sangat
penting untuk mengetahui anatomi dan indikasi untuk dirujuk pada subspesialis.
Kekerapan benda asing pada bidang THT terjadi pada anak maupun
dewasa dengan atau tanpa penyakit mental. Dokter keluarga biasanya dapat
mengeluarkan benda asing tersebut, namun hal ini bergantung pada beberapa
faktor seperti lokasi dari benda asing, bahan material benda asing, apakah
benda berupa bahan yang mudah diambil ( lembut dan irregular) atau tidak
mudah diambil (keras dan bulat), ketrampilan dokter dan kerjasama pasien.
![Page 2: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/2.jpg)
2
BAB II CORPUS
ALIENUM
Definisi
Corpus alienum adalah benda asing yang berasal dari luar atau dalam tubuh
yang dalam keadaan normal tidak ada pada tubuh. (1)
Jenis-jenis
Benda asing yang berasal dari luar tubuh disebut benda asing eksogen,
biasanya masuk melalui hidung atau mulut. Sedangkan yang berasal dari dalam tubuh
disebut benda asing endogen. Benda asing eksogen terdiri dari benda padat, cair atau
gas. Benda asing eksogen padat terdiri dari zat organic seperti kacang-kacangan (yang
berasal dari tumbuhan-tumbuhan), tulang (yang berasal dari kerangka binatang) dan
zat anorganik seperti paku, jarum, peniti, batu, dan lain-lain. Benda asing eksogen cair
dibagi dalam benda cair yang bersifat iritatif, seperti zat kimia, dan benda cair non-
iritatif, yaitu cairan dengan pH 7,4. Benda asing endogen dapat berupa secret kental,
darah atau bekuan darah, nanah, krusta, perkijuan, membran difteri, bronkolit. Cairan
amnion, mekonium dapat masuk ke dalam saluran napas bayi pada saat proses
persalinan.
![Page 3: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/3.jpg)
3
BAB III
CORPUS ALIENUM PADA PASIEN THT
Benda Asing di Telinga
Liang telinga luar terdiri dari cartilago dan tulang yang dilapisi oleh
periosteum dan kulit. Bagian tulang merupakan bagian yang sangat sensitive. Karena
itulah percobaan mengeluarkan benda asing di telinga terasa sangat sakit. Liang
telinga luar menyempit pada bagian persambungan antara cartilago dan tulang. Benda
asing dapat terjepit disini sehingga membuat semakin sulit pada pengangkatan benda
asing. Percobaan mengambil benda asing dapat membuat benda tersebut semakin
masuk kedalam dan tersangkut pada tempat penyempitan tersebut. Maka dari itu
perlu pencahayaan yang kuat dan alat yang memadai. Biasanya alat yang digunakan
adalah alat yang masuk ke telinga, magnet untuk bahan dari logam, irigasi telinga,
dan mesin dengan alat hisap. (1)
Gejala
Gambar . Letak predileksi benda asing di telinga
Pada beberapa kasus pasien dengan benda asing di telinga adalah tanpa gejala,
dan pada anak-anak ditemukan secara kebetulan. Pasien yang lain mungkin merasa
sakit dengan gejala seperti otitis media, pendengaran berkurang, atau rasa penuh
ditelinga. Beberapa kasus sering ditemukan pada anak-anak berumur kurang dari 8
tahun
![Page 4: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/4.jpg)
4
Benda asing yang sering terdapat pada telinga adalah manik-manik, mainan plastik,
kelereng, biji jagung. Serangga lebih sering pada pasien berumur lebih dari 10 tahun.
Terkadang pada anak-anak umur kurang dari 10 tahun pengambilan benda asing
perlu dilakukan anestesi umum.(3)
Diagnosa
Benda asing dalam telinga dapat dilihat oleh dokter yang kompeten dengan
langsung melihat ke dalam telinga menggunakan otoskop. Pada anak-anak perlu
dicurigai adanya benda asing yang jumlahnya lebih dari satu ataupun lubang lain
yang juga terlibat (mulut, dan hidung) yang juga harus diperiksa.(4)
Gambar . Pemeriksaan telinga dengan otoskop
Gambar . Benda asing dalam liang telinga
![Page 5: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/5.jpg)
5
Penatalaksanaan
Pada benda yang sangat kecil dapat dicoba untuk mengoyangkan secara hati- hati.
Menarik pinna telinga kearah posterior meluruskan liang telinga dan benda asing dapat
keluar dengan goncangan lembut pada telinga. Jika benda asing masuk lebih dalam
maka perlu diangkat oleh dokter yang kompeten. Tidak dianjurkan untuk mengorek
telinga sendiri karena dapat mendorong lebih kedalam dan menyebabkan ruptur
membran timpani atau dapat melukai liang telinga.
Beberapa tehnik di klinik pada pengeluaran benda asing di teinga:
Forceps yang sudah dimodifikasi dapat digunakan untuk
mengambil benda dengan bantuan otoskop
Suction dapat digunakan untuk menghisap benda
Irigasi liang telinga dengan air hangat dengan pipa kecil dapat
membuat benda-benda keluar dari liang telinga dan membersihkan
debris.
Penggunaan alat seperti magnet dapat digunakan untuk benda dari
logam
Sedasi pada anak perlu dilakukan jika tidak dapat mentoleransi rasa
sakit dan takut.
Serangga dalam liang telinga, biasanya diberikan lidocain atau
minyak, lalu diirigasi dengan air hangat.
Setelah benda asing keluar, diberikan antibiotik tetes selama lima hari
sampai seminggu untuk mencegah infeksi dari trauma liang telinga.
![Page 6: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/6.jpg)
6
Benda Asing di Hidung
Benda asing sebagai penyebab sumbatan hidung hampir selalu ditemukan
pada anak-anak. Anak-anak cenderung memasukan benda-benda kecil dalam hidung.
Benda asing yang lazim ditemukan adalah manik-manik, kancing, kacang, kelereng,
dan karet penghapus. Bila benda tersebut belum lama dimasukan, maka tidak atau
hanya sedikit mengganggu, kecuali bila benda tersebut tajam atau sangat besar.
![Page 7: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/7.jpg)
7
Gejala
Gejala yang lazim adalah obstruksi unilateral dan secret yang berbau. Benda
asing umumnya ditemukan di anterior vestibulum atau pada meatus inferior sepanjang
dasar hidung. Tidak satupun benda asing boleh dibiarkan dalam hidung oleh karena
bahaya nekrosis dan infeksi sekunder yang mukin timbul, dan kemungkinan aspirasi
kedalam saluran pernapasan bawah. (5)
Gambar . Letak predileksi benda asing di hidung
Diagnosa
Untuk memeriksa hidung bagian dalam dapat digunakan speculum hidung dan
penlight. Pada inspeksi akan telihat benda asing yang terjepit dalam hidung.
![Page 8: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/8.jpg)
8
Gambar . Pemeriksaan rhinoskopi anterior
![Page 9: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/9.jpg)
9
Penatalaksanaan
Gambar . Benda asing dalam hidung
Pengangkatan dapat dilakukan di klinik pada anak yang kooperatif, setelah
sebelumnya dioleskan suatu anastetik topical dan vasokonstriktor misalnya kokain.
Suatu kait buntu yang diselipkan di belakang benda tersebut atau suatu forsep
alligator yang kecil akan sangat membantu. Kadang diperlukan anestesi umum untuk
mengeluarkan benda tersebut.(6)
Benda Asing di Laring, Trakea, dan Bronkus
Setelah benda asing teraspirasi, maka benda asing tersebut dapat tersangkut pada 3
tempat anatomis yaitu, laring, trakea atau bronkus.Dari semua aspirasi benda asing, 80–
90% diantaranya terperangkap di bronkus dan cabang-cabangnya.Pada orang dewasa,
benda asing bronkus cenderung tersangkut di bronkus utama kanan, karena sudut
konvergensinya yang lebih kecil dibandingkan bronkus utama kiri.
Benda asing yang lebih besar lebih banyak tersangkut di laring atau trakea
![Page 10: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/10.jpg)
10
Gejala
Gejala sumbatan benda asing di dalam saluran napas tergantung pada lokasi
benda asing, derajat sumbatan (total atau sebagian), sifat, bentuk dan ukuran benda
asing. Benda asing yang masuk melalui hidung dapat tersangkut di hidung,
nasofaring, laring, trakea dan bronkus. Benda yang masuk melalui mulut dapat
tersangkut di orofaring, hipofaring, tonsil, dasar lidah, sinus piriformis, esofagus atau
dapat juga tersedak masuk ke dalam laring, trakea dan bronkus. Gejala yang timbul
bervariasi, dari tanpa gejala hingga kematian sebelum diberikan pertolongan akibat
sumbatan total. Seseorang yang mengalami aspirasi benda asing saluran napas akan
mengalami 3 stadium.
Stadium pertama merupakan gejala permulaan yaitu batuk- batuk hebat secara
tiba-tiba (violent paroxysms of coughing), rasa tercekik (choking), rasa tersumbat di
tenggorok (gagging) dan obstruksi jalan napas yang terjadi dengan segera.
Pada stadium kedua, gejala stadium permulaan diikuti oleh interval asimtomatis.
Hal ini karena benda asing tersebut tersangkut, refleks-refleks akan melemah dan gejala
rangsangan akut menghilang. Stadium ini berbahaya, sering menyebabkan
keterlambatan diagnosis atau cenderung mengabaikan kemungkinan aspirasi benda
asing karena gejala dan tanda yang tidak jelas.
Pada stadium ketiga, telah terjadi gejala komplikasi dengan obstruksi, erosi
atau infeksi sebagai akibat reaksi terhadap benda asing, sehingga timbul batuk-batuk,
hemoptisis, pneumonia dan abses paru. Benda asing di laring dapat menutup laring,
tersangkut di antara pita suara atau berada di subglotis. Gejala sumbatan laring
tergantung pada besar, bentuk dan letak (posisi) benda asing. Sumbatan total di laring
akan menimbulkan keadaan yang gawat biasanya kematian mendadak karena terjadi
asfiksia dalam waktu singkat. Hal ini disebabkan oleh timbulnya spasme laring
dengan gejala antara lain disfonia sampai afonia, apnea dan sianosis. Sumbatan tidak
total di laring dapat menyebabkan disfonia sampai afonia, batuk yang disertai serak
(croupy cough), odinofagia, mengi, sianosis, hemoptisis, dan rasa subjektif dari benda
asing (penderita akan menunjuk lehernya sesuai dengan letak benda asing tersebut
tersangkut) dan dispnea dengan derajat bervariasi. Gejala ini jelas bila benda asing
masih tersangkut di laring, dapat juga benda asing sudah turun ke trakea, tetapi masih
menyisakan reaksi laring oleh karena adanya edema.(2)
![Page 11: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/11.jpg)
11
Diagnosa
Pada kasus benda asing di saluran napas dapat dilakukan pemeriksaan
radiologis dan laboratorium untuk membantu menegakkan diagnosis. Benda asing
yang bersifat radioopak dapat dibuat rongent foto segera setelah kejadian, benda asing
radiolusen dibuatkan rongent foto setelah 24 jam kejadian, karena sebelum 24 jam
kejadian belum menunjukkan gambaran radiologis yang berarti. Biasanya setelah 24
jam baru tampak tanda-tanda atelektasis atau emfisema.Video fluoroskopi merupakan
cara terbaik untuk melihat saluran napas secara keseluruhan, dapat mengevaluasi pada
saat ekspirasi dan inspirasi dan adanya obstruksi parsial. Pemeriksaan laboratorium
darah diperlukan untuk mengetahui adanya gangguan keseimbangan asam basa, serta
tanda-tanda infeksi saluran napas. (2)
![Page 12: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/12.jpg)
12
Penatalaksanaan
Untuk dapat menanggulangi kasus aspirasi benda asing dengan cepat dan tepat,
perlu diketahui dengan baik lokasi tersangkutnya benda asing tersebut. Secara prinsip
benda asing di saluran napas dapat ditangani dengan pengangkatan segera secara
endoskopik dengan trauma minimum. Umumnya penderita dengan aspirasi benda
asing datang ke rumah sakit setelah melalui fase akut, sehingga pengangkatan secara
endoskopik harus dipersiapkan seoptimal mungkin, baik dari segi alat maupun
personal yang telah terlatih. Penderita dengan benda asing di laring harus mendapat
pertolongan segera, karena asfiksia dapat terjadi dalam waktu hanya beberapa menit.
Cara lain untuk mengeluarkan benda asing yang menyumbat laring secara total ialah
dengan cara perasat dari Heimlich (Heimlichmaneuver), dapat dilakukan pada anak
maupun dewasa.
Menurut teori Heimlich, benda asing yang masuk ke dalam laring ialah pada saat
inspirasi. Dengan demikian paru penuh dengan udara, diibaratkan sebagai botol plastik
yang tertutup, dengan menekan botol itu, maka sumbatnya akan terlempar keluar.
Komplikasi perasat Heimlich adalah kemungkinan terjadinya ruptur lambung atau hati
dan fraktur kosta. Oleh karena itu pada anak sebaiknya cara menolongnya tidak dengan
menggunakan kepalan tangan tetapi cukup dengan dua buah jari kiri dan kanan. Pada
sumbatan benda asing tidak total di laring perasat Heimlich tidak dapat digunakan.
Dalam hal ini penderita dapat dibawa ke rumah sakit terdekat yang memiliki fasilitas
endoskopik berupa laringoskop dan bronkoskop.(2)
![Page 13: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/13.jpg)
13
Gambar . Benda asing di laring pada pemeriksaan foto Rontgen
Gambar . Duri ikan pada laring tampak pada endoskopi
Gambar . Benda asing pada bronkus principalis dekstra
![Page 14: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/14.jpg)
14
Benda Asing di Orofaring dan Esofagus
Benda asing dapat masuk ke saluran cerna bagian atas. Orofaring terinervasi
maka pasien dapat menunjukan benda asing pada orofaring. Luka gores atau lecet
pada mukosa orofaring dapat menimbulkan sensasi benda asing. Benda asing yang
![Page 15: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/15.jpg)
15
terlalu lama dapat menyebabkan infeksi jaringan lunak sekitar dari
tenggorokan dan leher (7)
Esofagus merupakan struktur berbentuk tabung sepanjang 20-25cm. pasien
biasanya dapat menunjukan benda asing jika berada pada esofagus bagian atas tapi
akan sulit jika berada pada esophagus bagiah bawah. Esophagus memiliki 3 tempat
penyempitan dimana biasanya benda asing terperangkap yaitu: upper esophageal
sphincter(UES), crossover aorta, lower esophageal sphincter(LES). Struktur
abnormal dari esophagus termasuk striktur, web, divertikel, dan keganasan
meningkatkan kejadian benda asing yang terperangkap dan sama halnya dengan
gangguan motorik seperti scleroderma, spasme esophageal difus, atau achalasia.(7)
Gambar . Anatomi esofagus
Gejala
Gejala orofaring biasanya terdapat sensasi benda asing terutama setelah
memakan ayam ataupun ikan. Rasa tidak nyaman dari ringan sampai berat. Pasien
biasanya mengeluh sulit menelan atau tidak dapat mengontrol air liur. Biasanya
pasien dapat melokalisir benda asing tersebut.(7)
![Page 16: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/16.jpg)
16
Gejala esophagus biasanya akut dengan riwayat mencerna. Ketidaknyamanan
padaepigastrium menandakan bahwa benda asing terperangkap pada LES. Disfagia
biasa dikeluhkan oleh pasien dewasa dengan ketidakmampuan mengendalikan sekresi
air liur. Pada pasien anak biasanya tidak terdapat gejala yang khas. Orang tua
biasanya yang memberitahu kepada dokter bahwa anaknya telah menelan sesuatu.
Rasa tersumbat ditenggorok, muntah, dan sakit tenggorokan biasanya muncul. Jika
benda asing berlangsung lama maka biasanya anak menjadi tidak ingin makan, rewel,
gagal tumbuh, demam, stridor, gejala pulmonal seperti pneumonia yang berulang
yang berasal dari aspirasi. Benda asing esophagus yang besar pada UES dapat
mendesak trakea sehingga menyebabkan stidor dan membahayakan pernafasan.(7)
Diagnosis
Benda asing pada orofaring biasanya dapat terlihat dan mudah diambil. Pada
pasien yang kooperatif dapat dilakukan laringoskopi indirect atau nasofaringoskopi
serat optik. Foto Rontgen polos esophagus servikal dan torakal anteroposterior dan
lateral dilakukan pada pasien yang menelan benda asing terutama logam. Sehingga
dapat diketahui letak dari benda asing di esophagus. Endoscopi dilakukan pada pasien
dimana jalan nafas ikut terlibat dan sudah timbul komplikasi. Jika belum jelas maka
dapat dilakukan CT scan sebelum endoskopi.(7)
Penatalaksanaan
Benda asing di esophagus dikeluarkan dengan esofagoskopi menggunakan
cunam yang sesuai dengan benda asing tersebut. Bila benda asing telah berhasil
dikeluarkan harus dilakukan esofagoskopi ulang untuk melihat adanya kelainan-
kelainan esophagus yang telah ada sebelumnya. Benda asing tajam yang tidak
berhasil dikeluarkan dengan esofagoskopi harus dikeluarkan dengan pembedahan
yaitu servikotomi, torakotomi, atau esofagotomi, tergantung lokasi benda asing. Bila
dicurigai adanya perforasi yang kecil segera dipasang pipa nasogaster agar pasien
tidak menelan makanan ataupun ludah dan diberikan antibiotika bersprektm luas
selama 7-10 hari untuk mencegah timbulnya sepsis.(8)
![Page 17: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/17.jpg)
17
Gambar . Koin dalam esophagus pada foto Rontgen AP
Gambar . Koin dalam esophagus pada foto Rontgen lateral
![Page 18: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/18.jpg)
18
Gambar . Koin dalam esophagus pada pemeriksaan endoskopi
![Page 19: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/19.jpg)
19
BAB IV
SERUMEN
Serumen biasanya ditemukan di kanalis akustikus eksternus yang merupakan
pertahanan penting dalam upaya mencegah terjadinya infeksi. Meskipun demikian, orang
terkadang mengabaikan pentingnya kebersihan telinga. Keadaan ini akan terus berlanjut
dan menyebabkan hilangnya pertahanan terhadap infeksi dan kemudian dapat pula
mengakibatkan sumbatan oleh serumen, yang menunjukkan gejala berupa gangguan
pendengaan. (12)
DEFINISI SERUMEN
Serumen adalah suatu campuran dari material sebasea dan sekresi apokrin dari
kelenjar seruminosa yang bersatu dengan epitel deskuamasi dan rambut. (5)
Kata serumen umumnya disinonimkan dengan earwax (lilin telinga), namun ada pendapat
yang mengatakan bahwa secara teknis kedua kata ini berbeda. Serumen ditujukan hanya
pada hasil sekresi dari kelenjar seruminosa pada kanalis akustikus eksternus, dan ini
merupakan salah satu unsur yang membentuk earwax. Komponen lainnya berupa lapisan
besar hasil deskuamasi keratin skuamosa (sel-sel mati, penumpukan sel pada lapisan
luar kulit), keringat, sebum dan bermacam-macam substansi asing. Subtansi asing ini
dapat berupa zat-zat eksogen yang dapat masuk ke kanalis akustikus eksternus,
contohnya spray rambut (hair spray) sampo, krim untuk mencukur janggut, bath oil,
kosmetik, kotoran dan sejenisnya.
![Page 20: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/20.jpg)
20
KOMPOSISI DAN PRODUKSI SERUMEN
Kelenjar seruminosa terdapat di dinding superior dan bagian kartilaginosa kanalis
akustikus eksternus. Sekresinya bercampur dengan sekret berminyak kelenjar sebasea dari
bagian atas folikel rambut membentuk serumen. Serumen membentuk lapisan pada kulit
kanalis akustikus eksternus bergabung dengan lapisan keratin yang bermigrasi untuk
membuat lapisan pelindung pada permukaan yang mempunyai sifat antibakteri.terdapat
perbedaan besar dalam jumlah dan kecepatan migrasi serumen. Pada beberapa orang
mempunyai jumlah serumen sedikit sedangkan lainnya cenderung terbentuk massa
serumen yang secara periodik menyumbat liang telinga. (3)
Gambar. Serumen pada cotton bud, tipe basah dan tipe kering
![Page 21: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/21.jpg)
21
PENANGANAN SERUMEN
Mengeluarkan serumen dapat dilakukan dengan irigasi atau dengan alat-alat.
Irigasi yang merupakan cara yang halus untuk membersihkan kanalis akustikus eksternus
tetapi hanya boleh dilakukan bila membran timpani pernah diperiksa sebelumnya.
Perforasi membran timpani memungkinan masuknya larutan yang terkontaminasi ke
telinga tengah dan dapat menyebabkan otitis media. Semprotan air yang terlalu keras
kearah membran timpani yang atrofi dapat menyebakan perforasi. Liang telinga dapat
diirigasi dengan alat suntik atau yang lebih mudah dengan botol irigasi yang diberi
tekanan. Liang telinga diluruskan dengan menarik daun telinga keatas dan belakang
dengan pandangan langsung arus air diarahkan sepanjang dinding superior kanalis
akustikus ekstenus sehingga arus yang kembali mendorong serumen dari belakang.
Air yang keluar ditampung dalam wadah yang dipegang erat dibawah telinga dengan
bantuan seorang asisten sangat membantu dalam mengerjakan prosedur ini. (3)
![Page 22: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/22.jpg)
22
Gambar . Cara Membersihkan Kanalis Akustikus Eksternus (3)
Alat-alat yang membantu dalam membersihkan kanalis akustikus eksternus adalah
jerat kawat, kuret cincin yang tumpul, cunam Hartmann yang halus. Yang penting
pemeriksaan harus dilakukan dengan sentuhan lembut karena liang telinga sangat sensitif
terhadap alat-alat. Dinding posterior dan superior kanalis akustikus eksternus kurang
sensitif sehingga pelepasan paling baik dilakukan disini. Kemudian serumen yang
lepas dipegang dengan cunam dan ditarik keluar. (3)
![Page 23: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/23.jpg)
23
Gambar . Memasang kapas pada ujung aplikator dengan memutar aplikator (1)
![Page 24: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/24.jpg)
24
Pemeriksaan gendang telinga mungkin pembersihan lebih lanjut dengan
irigasi. Penghisapan digunakan untuk mengeluarkan serumen yang basah dan untuk
mengeringkan liang ini. Dapat juga digunakan aplikator logam berujung kapas.
Massa serumen yang keras harus lebih dahulu dilunakkan sebelum pengangkatan
untuk menghindari trauma. Zat yang dapat digunakan adalah gliserit peroksida dan
dipakai 2-3 hari sebelum dibersihkan.
Obat pengencer serumen harus digunakan dengan hati-hati, karena enzim atau
bahan kimianya sering dapat mengiritasi liang telinga dan menyebabkan otitis eksterna. (3)
Membersihkan serumen dari lubang telinga tergantung pada konsistensi serumen itu.
Bila serumen cair, maka dibersihkan dengan mempergunakan kapas yang dililitkan pada
peilit kapas. Serumen yang keras dikeluarkan dengan pengait atau kuret, sedangkan
apabila dengan cara in sukar dikeluarkan, dapat diberikan karbol gliserin 10% dulu selama
3 hari untuk melunakkannya. Atau dengan melakukan irigasi teinga dengan air yang
suhunya sesuai dengan suhu tubuh. Perlu diperhatikan sebelum melakukan irigasi
telinga, riwayat tentang adanya perforasi membran timpani, oleh karena pada keadaan
demikian irigasi telinga tidak diperbolehkan. Sumbatan lubang telinga oleh pelepasan kulit
sebaiknya dibersihkan secara manual dengan kapas yang dililitkan pada pelilit kapas
daripada dengan irigasi.
![Page 25: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/25.jpg)
25
Penyemprotan telinga
Beberapa serumen bisa dilunakkan, ini bisa dikeluarkan dari kanalis telinga
dengan cara irigasi. Larutan irigasi dialirkan di canalis telinga yang sejajar dengan lantai,
mengambil serumen dan debris dengan larutan irigasi mengunakan air hangat (37oC),
larutan sodium bicarbonate atau larutan dan cuka untuk mencegah sekunder infeksi. (11)
Gambar .Cara Penyemprotan Telinga (5)
![Page 26: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/26.jpg)
26
Metode Kuretase
Gambar. Metode Kuretase untuk mengambil Serumen (6)
Serumen biasanya diangkat dengan sebuah kuret dibawah pengamatan langsung.
Perlu ditekankan disini pentingnya pengamatan dan paparan yang memadai,.
Umumnya kedua faktor tersebut paling baik dicapai dengan penerangan cermin kepala dan
suatu speculum sederhana. Irigasi dengan air memakai spuit logam khusus juga sering
dilakukan. Akhir- akhir ini sebagian dokter lebih memilih suatu alat irigasi yang biasa
digunakan pada kedokteran gigi. Sementara aurikula ditarik ke atas belakang untuk
meluruskan lubang telinga, air dengan suhu tubuh dialirkan dengan arah
posterosuperior agar dapat lewat diantara massa serumen dengan dinding belakang
lubang telinga. Namun pada sejumlah kasus, sekalipun irigasi telah beberapa kali
dilakukan, pasien masih saja mengeluhkan telinga yang tesumbat dan pada pemeriksaan
masih terdapat sumbat yang besar. Pada kasus demikian, kadang-kadang dilakukan
pengisapan. Forsep alligator tipe Hartmann juga berguna pada sumbat yag keras. Dalam
melakukan irigasi perlu berhati-hati agar tidak merusak membran timpani. Jika tidak
dapat memastikan keutuhan membran timpani, sebaiknya irigasi tidak dilakukan.
![Page 27: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/27.jpg)
27
Gambar .Pengambilan Serumen dengan Suction
![Page 28: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/28.jpg)
28
DAFTAR PUSTAKA
Junizaf MH. Benda Asing di Saluran Napas. In: Soepardi EA, Iskandar N.
Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala dan Leher edisi 6.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2008. Hal. 259-65.
Heim SW, Maughan KL. Foreign Body in the Ear, Nose, and Throat.
University of Virginia School of Medicine, Charlottesville, Virginia. Am Fam
Physician. 2007, Oct 15; 76(8): 1185-89.
Hilger PA. Penyakit Hidung. Dalam: BOEIS Buku Ajar Penyakit THT.
Editor: Adams GL, Boeis LR, Higler PA. Edisi ke-6. EGC. 1997. Hal 238-9.
Yunizaf M. Benda Asing di Esofagus. In: Soepardi EA, Iskandar N. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala dan Leher edisi 6. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI. 2008. Hal. 301.
Strom M.D Marshall. Manual of Otolaryngology. Brown and Company Boston
Toronto.
Nurbaiti I. Prof, Dr., Sp.THT., Efiaty A.S. Dr., Sp.THT., Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung dan Tenggorok. Edisi 5. 2004. Balai Penerbit FKU1, Jakarta.Guest
J. F., Greener M. J., Robinson A. C., Impacted Cerumen: compotition, production,
epidemiology and management. Available at Retrieved from
http://qjmed.oxfordjournals.org/cgi/content/full/97/8/477
Earwax : Review and Clinical Update March 26, 2008 Available at Retrieved from
http://en.wikipedia.org/wiki/Earwax
![Page 29: Tht](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062421/55cf98a0550346d03398bf51/html5/thumbnails/29.jpg)
29