the role of IA.pdf

download the role of IA.pdf

of 25

Transcript of the role of IA.pdf

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    1/25

    1 | P a g e

    RESUME THE ROLE OF INTERNAL AUDIT

    MATA KULIAH INTERNAL AUDIT

    KELOMPOK 2

    FAUZIAH WAHYUNINGTIAS (041414253004)

    FARIDA ARIYANI (041414253007)

    PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI

    UNIVERSITAS AIRLANGGA

    ===================================================================

    STANDAR INTERNATIONAL PRAKTIK PROFESIONAL AUDIT INTERN (STANDAR)

    Audit intern diselenggarakan pada berbagai lingkungan hukum, dan budaya; pada berbagai

    organisasi yang memiliki beraneka ragam tujuan, ukuran, kompleksitas, dan struktur; dan oleh

    berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar organisasi. Perbedaan lingkungan tersebut dapat

    mempengaruhi praktik audit intern. Namun demikian, ketaatan terhadap Standar International

    Praktik Profesional Audit Intern (selanjutnya disebut Standar) merupakan hal yang esensial

    untuk dapat memenuhi tanggung jawab dan aktivitas audit intern. Dalam hal auditor intern atau

    aktivitas audit intern dilarang oleh hukum atau peraturan perundang-undangan untuk

    mematuhi bagian tertentu dari Standar, maka kepatuhan terhadap seluruh bagian lain dari

    Standar dan pengungkapan penjelasan secukupnya sangat diperlukan. Tujuan Standar adalah

    untuk:

    1.

    Menguraikan prinsip dasar praktik audit intern.2. Memberikan pedoman dalam melaksanakan dan meningkatkan jasa audit intern yang

    bernilai tambah yang memiliki cakupan luas.

    3. Menetapkan dasar untuk mengevaluasi kinerja audit intern.

    4. Mendorong peningkatan proses dan operasi organisasi.

    Standar difokuskan pada prinsip dan persyaratan mandatori yang mencakup:

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    2/25

    2 | P a g e

    Pernyataan persyaratan dasar praktik profesional audit internal dan pedoman evaluasi

    efektivitas kinerjanya, yang berlaku secara internasional, pada tingkatan organisasi dan

    individual.

    Interpretasi, yang mengklarifikasi (menjelaskan lebih lanjut) istilah dan konsep yang

    digunakan dalam pernyataan.

    Standar menggunakan istilah-istilah, yang telah diberikan makna secara khusus sebagaimana

    dijelaskan pada Daftar Istilah (Glossary). Secara khusus, Standar menggunakan istilah harus

    untuk maksud persyaratan yang mutlak harus dipenuhi, dan istilah seharusnya, untuk maksud

    kepatuhan yang sangat dianjurkan (kecuali apabila berdasarkan pertimbangan profesional,

    penerapannya diperkirakan akan menimbulkan deviasi/penyimpangan/kerugian).

    Penting untuk memahami Pernyataan Standar dan Interpretasinya, termasuk makna khusussebagaimana dijelaskan pada Daftar Istilah (Glossary).

    Struktur Standar terdiri atas Standar Atribut, dan Standar Kinerja. Standar Atribut mengatur

    atribut organisasi dan individu yang melaksanakan audit intern. Standar Kinerja mengatur sifat

    audit intern dan menetapkan kriteria mutu untuk mengevaluasi/ mengukur kinerja jasa audit

    intern tersebut. Standar Atribut dan Standar Kinerja ditujukan untuk diterapkan pada seluruh

    jenis jasa audit intern.

    Standar Implementasi diterbitkan sebagai aturan lebih rinci atas Standar Atribut, dan Standar

    Kinerja, dengan menetapkan persyaratan tertentu untuk setiap jenis kegiatan audit intern, yaitu

    dengan kode (A) untuk jasa asurans, dan kode (C) untuk jasa konsultasi/Consulting.

    Jasa assurance (asurans) merupakan kegiatan penilaian bukti obyektif oleh auditor

    intern untuk memberikan pendapat atau simpulan mengenai suatu entitas, operasi,

    fungsi, proses, sistem, atau permasalahan lainnya. Sifat dan ruang lingkup penugasan

    asurans ditentukan oleh auditor. Pada umumnya, terdapat tiga pihak yang terkait dalam

    pelaksanaan jasa asurans, yaitu (1) seorang atau sekelompok orang yang terlibat secara

    langsung dengan entitas, operasi, fungsi, proses, sistem, atau permasalahan lainnya

    disebut pemilik proses; (2) seorang atau sekelompok orang yang melakukan

    penilaian/assessment disebut auditor intern; (3) seorang atau sekelompok orang yang

    memanfaaatkan hasil penilaian/assessment disebut pengguna.

    Jasa consulting/konsultasi adalah jasa yang bersifat pemberian nasihat, yang pada

    umumnya diselenggarakan berdasarkan permintaan spesifik dari klien. Sifat dan ruang

    lingkup jasa konsultasi didasarkan atas kesepakatan dengan klien. Jasa konsultasi pada

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    3/25

    3 | P a g e

    umumnya melibatkan dua pihak, yaitu (1) seorang atau sekelompok orang yang

    memberikan nasihat auditor intern; dan (2) seorang atau sekelompok orang yang

    menerima nasihat klien penugasan. Ketika melaksanakan jasa konsultasi, auditor intern

    harus selalu mempertahankan obyektivitas dan tidak menerima/mengambil alih

    tanggungjawab manajemen.

    Standar diterapkan pada individu auditor intern dan aktivitas audit intern secara keseluruhan.

    Seluruh individu auditor intern bertanggung jawab untuk mematuhi Standar terkait dengan

    tanggung jawab individu dalam hal obyektivitas, profisiensi (kecakapan), dan kehati-hatian

    yang professional. Selain itu seluruh individu auditor intern juga bertanggung jawab untuk

    mematuhi Standar yang terkait dengan kinerja dan tanggung jawab pekerjaannya. Kepala

    Satuan Audit Intern bertanggung jawab atas kepatuhan atas seluruh Standar.

    Review dan pengembangan Standar merupakan proses yang berkelanjutan. Badan Standar

    Audit Intern Internasional ditugaskan untuk melakukan konsultasi dan diskusi yang mendalam

    sebelum penerbitan suatu Standar. Hal tersebut mencakup perolehan pendapat publik di

    seluruh dunia melalui penyusunan exposure draft. Seluruh exposure draft diunggah dalam

    website The IIA serta dikirimkan ke seluruh afiliasi The IIA termasuk Indonesia. Konsorsium

    Organisasi Profesi Auditor Internal menerbitkan standar tersebut dengan bahasa Indonesia

    yang diberi nama Standar Profesi Auditor Internal (SPAI). Konsorsioum tersebut terdiri dari:

    The Institute of Internal Auditors Indonesia Chapter

    Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern BUMN/BUMD

    Yayasan Pendidikan Internal Audit

    Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor

    Perhimpunan Auditor Internal Indonesia

    Standar Profesi Audit Internal ini merupakan awal dari serangkaian Pedoman Praktik Audit

    Internal (PPAI), yang diharapkan menjadi sumber rujukan bagi internal auditor yang ingin

    menjalankan fungsinya secara profesional.

    STANDAR ATRIBUT

    Standar Atribut, yaitu Standar yang berkaitan dengan karakteristik organisasi dan pihak-pihak

    yang melakukan kegiatan audit internal. Butir-butirnya adalah sebagai berikut:

    1000 Tujuan, Wewenang, dan Tanggung Jawab

    1010 Pengakuan Definisi Internal Audit, Kode Etik, dan Standar dalam Piagam Audit Internal

    http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/23/standar-1000-tujuan-wewenang-dan-tanggung-jawab/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/23/standar-1000-tujuan-wewenang-dan-tanggung-jawab/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/23/standar-1000-tujuan-wewenang-dan-tanggung-jawab/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/23/standar-1010-pengakuan-definisi-audit-internal-kode-etik-dan-standar-dalam-piagam-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/23/standar-1010-pengakuan-definisi-audit-internal-kode-etik-dan-standar-dalam-piagam-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/23/standar-1010-pengakuan-definisi-audit-internal-kode-etik-dan-standar-dalam-piagam-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/23/standar-1010-pengakuan-definisi-audit-internal-kode-etik-dan-standar-dalam-piagam-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/23/standar-1000-tujuan-wewenang-dan-tanggung-jawab/
  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    4/25

    4 | P a g e

    1100 Independensi dan Objektivitas

    1110 Independensi Organisasi

    1111 Interaksi langsung Dengan Dewan

    1120 Objektivitas Individual

    1130 Gangguan terhadap Independensi atau Objektivitas1200 Keahlian dan Kecermatan Profesional

    1210 Keahlian

    1220 Kecermatan Profesional

    1230 Pengembangan Profesional Berkelanjutan

    1300 Program Pemastian Kualitas dan Peningkatan

    1310 Persyaratan untuk Program Pemastian Kualitas dan Peningkatan

    1311 Penilaian Internal

    1312 Penilaian Eksternal

    1320 Pelaporan atas Program Pemastian Kualitas dan Peningkatan

    1321 Penggunaan Frasa Sesuai dengan Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal

    1322 Pengungkapan Ketidaksesuaian

    1000 Tujuan, Wewenang, dan Tanggung Jawab

    Tujuan, wewenang, dan tanggung jawab dari Aktivitas Audit Internal harus didefinisikan secaraformal dalamPiagam Audit Internal, konsisten dengan Definisi Internal Audit, Kode Etik, dan

    Standar. Kepala Eksekutif Audit harus secara berkala meninjau Piagam Audit Internal dan

    menyampaikannya kepada manajemen senior dan Dewan untuk persetujuan.

    Interpretasi:

    Piagam Audit Internal adalah dokumen formal yang mendefinisikan tujuan, wewenang, dan

    tanggung jawab Aktivitas Audit Internal. Piagam Audit Internal menetapkan posisi Aktivitas

    Audit Internal di dalam organisasi; kewenangan akses terhadap catatan, personel, dan properti

    fisik yang relevan dengan pelaksanaan Penugasan dan mendefinisikan lingkup Aktivitas Audit

    Internal. Persetujuan final dari Piagam Audit Internal berada di Dewan.

    1000.A1 Sifat layanan pemastian yang diberikan kepada organisasi harus didefinisikan dalam

    Piagam Audit Internal. Jika layanan pemastian harus diberikan kepada pihak di luar

    organisasi,maka sifat layanan pemastian ini juga harus didefinisikan dalam Piagam Audit

    Internal.

    http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/23/standar-1100-independensi-dan-objektivitas/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/23/standar-1100-independensi-dan-objektivitas/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/23/standar-1100-independensi-dan-objektivitas/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/24/1110-independensi-organisasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/24/1110-independensi-organisasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/24/1110-independensi-organisasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/24/standar-1111-interaksi-langsung-dengan-dewan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/24/standar-1111-interaksi-langsung-dengan-dewan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/24/standar-1111-interaksi-langsung-dengan-dewan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/24/standar-1120-%E2%80%93-objektivitas-individual/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/24/standar-1120-%E2%80%93-objektivitas-individual/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/24/standar-1120-%E2%80%93-objektivitas-individual/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/25/standar-1130-%E2%80%93-gangguan-terhadap-independensi-atau-objektivitas/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/25/standar-1130-%E2%80%93-gangguan-terhadap-independensi-atau-objektivitas/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/25/standar-1130-%E2%80%93-gangguan-terhadap-independensi-atau-objektivitas/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/25/standar-1200-%E2%80%93-keahlian-dan-kecermatan-profesional/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/25/standar-1200-%E2%80%93-keahlian-dan-kecermatan-profesional/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/25/standar-1200-%E2%80%93-keahlian-dan-kecermatan-profesional/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/25/standar-1200-%E2%80%93-keahlian-dan-kecermatan-profesional/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/25/standar-1200-%E2%80%93-keahlian-dan-kecermatan-profesional/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/25/standar-1200-%E2%80%93-keahlian-dan-kecermatan-profesional/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/27/standar-1220-%E2%80%93-kecermatan-profesional/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/27/standar-1220-%E2%80%93-kecermatan-profesional/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/27/standar-1220-%E2%80%93-kecermatan-profesional/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/28/standar-1230-%E2%80%93-pengembangan-profesional-berkelanjutan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/28/standar-1230-%E2%80%93-pengembangan-profesional-berkelanjutan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/28/standar-1230-%E2%80%93-pengembangan-profesional-berkelanjutan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/29/standar-1300-program-pemastian-kualitas-dan-peningkatan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/29/standar-1300-program-pemastian-kualitas-dan-peningkatan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/29/standar-1300-program-pemastian-kualitas-dan-peningkatan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/29/standar-1310-persyaratan-program-pemastian-kualitas-dan-peningkatan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/29/standar-1310-persyaratan-program-pemastian-kualitas-dan-peningkatan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/29/standar-1310-persyaratan-program-pemastian-kualitas-dan-peningkatan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/29/standar-1311-%E2%80%93-penilaian-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/29/standar-1311-%E2%80%93-penilaian-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/29/standar-1311-%E2%80%93-penilaian-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/29/standar-1312-%E2%80%93-penilaian-eksternal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/29/standar-1312-%E2%80%93-penilaian-eksternal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/29/standar-1312-%E2%80%93-penilaian-eksternal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/30/standar-1320-pelaporan-program-pemastian-kualitas-dan-peningkatan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/30/standar-1320-pelaporan-program-pemastian-kualitas-dan-peningkatan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/30/standar-1320-pelaporan-program-pemastian-kualitas-dan-peningkatan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/31/standar-1321-penggunaan-frasa-sesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/31/standar-1321-penggunaan-frasa-sesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/31/standar-1321-penggunaan-frasa-sesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/31/standar-1321-penggunaan-frasa-sesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/31/standar-1321-penggunaan-frasa-sesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/31/standar-1321-penggunaan-frasa-sesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/31/standar-1321-penggunaan-frasa-sesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/31/standar-1322-%E2%80%93-pengungkapan-ketidaksesuaian/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/31/standar-1322-%E2%80%93-pengungkapan-ketidaksesuaian/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/31/standar-1322-%E2%80%93-pengungkapan-ketidaksesuaian/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/12/piagam-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/12/piagam-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/12/piagam-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/31/standar-1322-%E2%80%93-pengungkapan-ketidaksesuaian/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/31/standar-1321-penggunaan-frasa-sesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/30/standar-1320-pelaporan-program-pemastian-kualitas-dan-peningkatan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/29/standar-1312-%E2%80%93-penilaian-eksternal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/29/standar-1311-%E2%80%93-penilaian-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/29/standar-1310-persyaratan-program-pemastian-kualitas-dan-peningkatan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/29/standar-1300-program-pemastian-kualitas-dan-peningkatan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/28/standar-1230-%E2%80%93-pengembangan-profesional-berkelanjutan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/27/standar-1220-%E2%80%93-kecermatan-profesional/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/25/standar-1200-%E2%80%93-keahlian-dan-kecermatan-profesional/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/25/standar-1200-%E2%80%93-keahlian-dan-kecermatan-profesional/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/25/standar-1130-%E2%80%93-gangguan-terhadap-independensi-atau-objektivitas/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/24/standar-1120-%E2%80%93-objektivitas-individual/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/24/standar-1111-interaksi-langsung-dengan-dewan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/24/1110-independensi-organisasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/01/23/standar-1100-independensi-dan-objektivitas/
  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    5/25

    5 | P a g e

    1000.C1 Sifat layanan konsultasi harus didefinisikan dalam Piagam Audit Internal.

    1010 Pengakuan Definisi Audit Internal, Kode Etik, dan Standar dalam Piagam Audit

    Internal

    Pengakuan terhadap wajibnya Definisi Audit Internal, Kode Etik, dan Standar harus dinyatakandalam Piagam Audit Internal. Kepala Eksekutif Audit harus membahas Definisi Audit Internal,

    Kode Etik, dan Standar dengan manajemen senior dan Dewan.

    1100 Independensi dan Objektivitas

    Aktivitas Audit Internal harus independen, dan auditor internal harus bersikap objektif dalam

    melaksanakan pekerjaan mereka.

    Interpretasi:

    Independensi adalah kebebasan dari kondisi yang mengancam kemampuan Aktivitas Audit

    Internal atau Kepala Eksekutif Audit untuk melaksanakan tanggung jawab audit internal dalam

    cara yang tidak bias. Untuk mencapai tingkat independensi yang diperlukan untuk

    melaksanakan tanggung jawab Aktivitas Audit Internal secara efektif, Kepala Eksekutif Audit

    memiliki akses langsung dan tidak terbatas kepada manajemen senior dan dewan. Hal ini dapat

    dicapai melalui hubungan pelaporan ganda. Ancaman terhadap independensi harus dikelola

    pada masing-masing tingkat auditor, penugasan, fungsional, dan organisasi.

    Objektivitas adalah sikap mental yang tidak bias yang memungkinkan auditor internal untuk

    melakukan penugasan dengan sedemikian rupa sehingga mereka meyakini hasil pekerjaan

    mereka dan meyakini tidak ada kompromi. Objektivitas mensyaratkan bahwa auditor internal

    tidak menundukkan penilaian mereka dalam masalah-masalah audit terhadap orang

    lain. Ancaman terhadap objektivitas harus dikelola pada masing-masing tingkat auditor,

    penugasan, fungsional, dan tingkat organisasi.

    1110 Independensi Organisasi

    Kepala Eksekutif Audit harus melapor ke suatu tingkat di dalam organisasi yang memungkinkan

    Aktivitas Audit Internal untuk memenuhi tanggung jawabnya. Kepala Eksekutif Audit harus

    mengonfirmasi kepada Dewan akan independensi organisasi dari Aktivitas Audit Internal

    sekurang-kurangnya setiap tahun sekali

    1110.A1 Aktivitas Audit Internal harus bebas dari campur tangan dalam menentukan lingkup

    audit internal, melakukan pekerjaan, dan mengomunikasikan hasil pekerjaan.

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    6/25

    6 | P a g e

    1111 Interaksi Langsung dengan Dewan

    Kepala Eksekutif Audit harus berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung dengan Dewan.

    1120 Objektivitas Individual

    Auditor internal harus memiliki sikap yang tidak memihak, tidak bias, dan menghindari konflik

    kepentingan.

    Interpretasi:

    Konflik kepentingan adalah suatu situasi di mana auditor internal, yang berada dalam posisi

    kepercayaan, menghadapi pilihan kepentingan pribadi atau kepetingan

    profesional. Kepentingan yang saling berkompetisi seperti itu dapat membuat auditor internal

    sulit untuk memenuhi tugasnya untuk tidak memihak. Suatu konflik kepentingan bisa ada

    bahkan dalam hal tidak ditemukan hal yang tidak etis atau hasil tindakan yang tidak

    benar. Suatu konflik kepentingan dapat membuat tampilan ketidakpantasan yang dapat

    merusak kepercayaan auditor internal, Aktivitas Audit Internal, dan profesi. Suatu konflik

    kepentingan dapat mengganggu kemampuan individu untuk melakukan tugas dan tanggung

    jawabnya secara objektif.

    1130 Gangguan terhadap Independensi atau Objektivitas

    Jika independensi atau objektivitas terganggu baik secara kenyataan ataupun secara

    penampilan, rincian gangguan harus diungkapkan kepada pihak-pihak yang tepat. Sifat dari

    pengungkapan akan tergantung pada gangguan tersebut.

    Interpretasi:

    Gangguan terhadap independensi organisasi dan objektivitas individu dapat meliputi, tetapi

    tidak terbatas pada, konflik kepentingan pribadi, pembatasan lingkup, pembatasan akses

    terhadap catatan, personel, dan properti, serta pembatasan sumber daya, seperti pendanaan.

    Penentuan pihak-pihak yang tepat kepada siapa rincian gangguan independensi atau

    objektivitas serta sifat gangguan harus diungkapkan, tergantung pada harapan dari Aktivitas

    Audit Intern dan tanggung jawab Kepala Eksekutif Audit terhadap manajemen senior dan

    Dewan seperti yang dijelaskan dalam Piagam Audit Internal.

    1130.A1Internal auditor harus menahan diri dari menilai kegiatan tertentu yang sebelumnya

    mereka menjadi penanggung jawab. Objektivitas dianggap terganggu jika auditor internal

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    7/25

    7 | P a g e

    menyediakan layanan pemastian untuk kegiatan di mana auditor internal memiliki tanggung

    jawab, dalam tahun sebelumnya.

    1130.A2Penugasan pemastian untuk fungsi-fungsi di mana Kepala Eksekutif Audit memiliki

    tanggung jawab harus diawasi oleh pihak di luar Aktivitas Audit Internal.

    1130.C1 Internal auditor dapat memberikan layanan konsultasi yang berkaitan dengan

    kegiatan di mana mereka sebelumnya menjadi penanggung jawab.

    1130.C2 Jika auditor internal memiliki potensi gangguan terhadap independensi atau

    objektivitas yang berhubungan dengan layanan konsultasi yang diusulkan, pengungkapan harus

    dilakukan kepada klien penugasan sebelum menerima penugasan.

    1200 Keahlian dan Kecermatan Profesional

    Penugasan harus dilakukan dengan keahlian dan kecermatan profesional.

    1210 Keahlian

    Auditor internal harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lain yang

    dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Aktivitas Audit Internal secara kolektif

    harus memiliki atau mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lain yang

    dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya.

    Interpretasi:

    Pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lainnya adalah istilah kolektif yang merujuk

    kepada keahlian profesional auditor internal yang diperlukan untuk secara efektif

    melaksanakan tanggung jawab profesional mereka. Auditor internal didorong untuk

    menunjukkan keahlian mereka dengan mendapatkan sertifikasi dan kualifikasi profesional yangsesuai, seperti gelar Certified Internal Auditor dan gelar lainnya yang diberikan oleh Institute of

    Internal Auditor serta organisasi profesional lainnya yang sesuai.

    1210.A1Kepala Eksekutif Audit harus memperoleh saran dan bantuan yang kompeten jika

    auditor internal tidak memiliki pengetahuan, keterampilan, atau kompetensi yang dibutuhkan

    untuk melakukan semua atau sebagian dari penugasan.

    1210.A2 Internal auditor harus memiliki pengetahuan yang memadai untuk mengevaluasirisiko kecurangan dan bagaimana cara organisasi mengelolanya, tetapi tidak diharapkan

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    8/25

    8 | P a g e

    memiliki keahlian sebagaimana seseorang yang tanggung jawab utamanya adalah mendeteksi

    dan menyelidiki kecurangan.

    1210.A3 Internal auditor harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang risiko dan

    pengendalian kunci teknologi informasi serta teknik audit berbasis teknologi yang tersedia

    untuk melakukan pekerjaan yang ditugaskan. Namun, tidak semua auditor internal diharapkan

    memiliki keahlian sebagaimana auditor internal yang memiliki tanggung jawab utamanya

    adalah audit teknologi informasi.

    1210.C1 Kepala Eksekutif Audit harus menolak penugasan konsultasi atau harus

    mendapatkan saran dan bantuan yang kompeten jika auditor internal tidak memiliki

    pengetahuan, keterampilan, atau kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan semua atau

    sebagian dari penugasan.

    1220 Kecermatan Profesional

    Auditor Internal harus menerapkan kecermatan dan keterampilan yang diharapkan dari

    seorang auditor yang cukup berhati-hati dan kompeten. Kecermatan profesional tidak berarti

    kesempurnaan.

    1220.A1 Internal auditor harus menjalankan kecermatan profesional dengan

    mempertimbangkan:

    Luas pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan penugasan

    Kompleksitas relatif, materialitas, atau signifikansi pada hal-hal di mana sedang

    diterapkan prosedur pemastian;

    Kecukupan dan efektivitas proses tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian;

    Probabilitas kesalahan signifikan, kecurangan, atau ketidakpatuhan; dan

    Biaya pemastian dalam kaitannya dengan manfaat potensial.

    1220.A2 Dalam menjalankan kecermatan profesional auditor internal harus

    mempertimbangkan penggunaan audit berbasis teknologi dan teknik-teknik analisis data

    lainnya.

    1220.A3 Auditor internal harus waspada terhadap risiko-risiko signifikan yang mungkin

    mempengaruhi tujuan, kegiatan, atau sumber daya. Namun, prosedur pemastian secara

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    9/25

    9 | P a g e

    sendirian, bahkan ketika dilakukan dengan kecermatan profesional, tidak menjamin bahwa

    semua risiko-risiko signifikan akan dapat diidentifikasi.

    1220.C1 Auditor internal harus menjalankan kecermatan profesional selama penugasan

    konsultasi dengan mempertimbangkan:

    Kebutuhan dan harapan klien, termasuk sifat, saat, dan komunikasi hasil penugasan;

    Kompleksitas relatif dan cakupan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan

    penugasan dan

    Biaya penugasan konsultasi dalam kaitannya dengan manfaat potensial.

    1230 Pengembangan Profesional Berkelanjutan

    Auditor internal harus meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lainnya

    melalui pengembangan profesional berkelanjutan.

    1300 Program Pemastian Kualitas dan Peningkatan

    Kepala Eksekutif Audit harus mengembangkan dan memelihara program pemastian kualitas

    dan peningkatan yang mencakup semua aspek dari Aktivitas Audit Internal.

    Interpretasi:

    Suatu program pemastian kualitas dan peningkatan dirancang untuk memungkinkan suatu

    evaluasi kesesuaian Aktivitas Audit Internal terhadap Definisi Audit Internal dan Standar, serta

    evaluasi apakah auditor internal telah menerapkan Kode Etik. Program ini juga menilai efisiensi

    dan efektivitas Aktivitas Audit Internal dan mengidentifikasi peluang-peluang untuk

    peningkatan.

    1310Persyaratan Program Pemastian Kualitas dan Peningkatan

    Program pemastian kualitas dan peningkatan harus mencakup penilaian internal dan eksternal.

    1311 Penilaian Internal

    Penilaian internal harus mencakup:

    Pemantauan kinerja Aktivitas Audit Internal secara berkelanjutan; dan

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    10/25

    10 | P a g e

    Peninjauan berkala yang dilakukan melalui penilaian diri sendiri atau oleh pihak lain

    dalam organisasi yang memiliki pengetahuan memadai tentang praktik audit internal.

    Interpretasi:

    Pemantauan berkelanjutan merupakan bagian integral dari pengawasan sehari-hari,peninjauan, dan pengukuran dari Aktivitas Audit Internal. Pemantauan berkelanjutan

    dimasukkan dalam kebijakan dan praktik rutin yang biasa digunakan dalam mengelola Aktivitas

    Audit Internal, serta menggunakan proses, peralatan, dan informasi yang dipandang perlu untuk

    mengevaluasi kesesuaian dengan Definisi Internal Audit, Kode Etik, dan Standar.

    Peninjauan berkala adalah penilaian yang dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian dengan

    Definisi Internal Audit, Kode Etik, dan Standar.

    Pengetahuan yang cukup tentang praktik audit internal sekurang-kurangnya memerlukan

    pemahaman tentang seluruh elemen dalam Kerangka Praktik Profesional Internasional (IPPF).

    1312 Penilaian Eksternal

    Penilaian eksternal harus dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam lima tahun oleh pereview

    atau tim review independen dengan kualifikasi tertentu dari luar organisasi. Kepala Audit

    Eksekutif harus membicarakan dengan Dewan:

    Kebutuhan untuk penilaian eksternal yang lebih sering; dan

    Kualifikasi dan independensi pereview atau tim review eksternal, termasuk potensi

    konflik kepentingan yang ada.

    Interpretasi:

    Seorang pereview atau tim review yang sesuai kualifikasi terdiri dari individu-individu yang

    kompeten dalam praktik profesional audit internal dan proses penilaian eksternal. Evaluasi

    kompetensi dari pereview dan tim review adalah suatu keputusan yang perlu

    mempertimbangkan pengalaman profesional audit internal dan kepercayaan profesional dari

    individu-individu yang dipilih untuk melakukan review. Evaluasi kualifikasi juga perlu

    mempertimbangkan ukuran dan kompleksitas organisasi di mana pereview sebelumnya pernah

    melakukan review dibandingkan dengan organisasi di mana Aktivitas Audit Internal yang

    sedang dinilai, serta kebutuhan akan pengetahuan sektor, industri, atau teknis tertentu.

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    11/25

    11 | P a g e

    Pereview atau tim review independen berarti tidak memiliki konflik kepentingan baik dalam

    kenyataan maupun dalam penampilannya, dan tidak menjadi bagian dari, atau di bawah

    kendali, organisasi yang Aktivitas Audit Internalnya sedang dinilai.

    1320 Pelaporan Program Pemastian Kualitas dan Peningkatan

    Kepala Eksekutif Audit harus menyampaikan hasil program pemastian mutu dan peningkatan

    kepada manajemen senior dan Dewan.

    Interpretasi:

    Bentuk, isi, dan frekuensi komunikasi dari hasil program pemastian kualitas dan peningkatan

    ditentukan melalui diskusi dengan manajemen senior dan Dewan dengan mempertimbangkan

    tanggung jawab Aktivitas Audit Internal dan Kepala Eksekutif Audit sebagaimana tercantum

    dalam piagam audit internal. Untuk menunjukkan kesesuaian dengan Definisi Internal Audit,

    Kode Etik, dan Standar, hasil penilaian eksternal dan penilaian internal berkala

    dikomunikasikan setelah selesainya penilaian serta hasil pemantauan berkesinambungan

    disampaikan sekurang-kurangnya setiap tahun. Hasil tersebut termasuk di dalamnya penilaian

    pereview atau tim review yang berkaitan dengan tingkat kepatuhan.

    1321 Penggunaan frasa sesuai dengan Standar Internasional untuk Praktik

    Profesional Audit Internal

    Kepala Eksekutif Audit diperbolehkan menyatakan bahwa Aktivitas Audit Internal sesuai

    dengan Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit Internal hanya jika hasil program

    pemastian kualitas dan peningkatan mendukung pernyataan ini.

    1322 Pengungkapan Ketidaksesuaian

    Ketika ketidaksesuaian dengan Definisi Audit Internal, Kode Etik, atau Standar berpengaruh

    terhadap keseluruhan lingkup atau pelaksanaan aktivitas audit internal, Kepala Eksekutif Audit

    harus mengungkapkan ketidaksesuaian dan dampaknya kepada manajemen senior dan Dewan.

    STANDAR KINERJA

    Standar Kinerja, yaitu Standar yang menjelaskan sifat dari kegiatan audit internal dan sebagai

    kriteria evaluasi kinerja. Butir-butirnya adalah sebagai berikut:

    2000 Mengelola Aktivitas Audit Internal

    2010 Perencanaan

    http://auditorinternal.com/2010/01/20/standar-kinerja/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/01/standar-2000-mengelola-aktivitas-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/01/standar-2000-mengelola-aktivitas-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/01/standar-2000-mengelola-aktivitas-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/01/standar-2000-mengelola-aktivitas-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/01/standar-2010-%E2%80%93-perencanaan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/01/standar-2010-%E2%80%93-perencanaan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/01/standar-2010-%E2%80%93-perencanaan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/01/standar-2010-%E2%80%93-perencanaan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/01/standar-2010-%E2%80%93-perencanaan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/01/standar-2000-mengelola-aktivitas-audit-internal/http://auditorinternal.com/2010/01/20/standar-kinerja/
  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    12/25

    12 | P a g e

    2020 Komunikasi dan Persetujuan

    2030 Manajemen Sumber Daya

    2040 Kebijakan dan Prosedur

    2050 Koordinasi

    2060 Pelaporan kepada Manajemen Senior dan Dewan2100 Sifat Kerja

    2110 Tata Kelola

    2120 Manajemen Risiko

    2130 Pengendalian

    2200 Perencanaan Penugasan

    2201 Pertimbangan Perencanaan

    2210 Tujuan Penugasan

    2220 Lingkup penugasan

    2230 Alokasi Sumber Daya Penugasan

    2240- Program Kerja Penugasan

    2300 Pelaksanaan Penugasan

    2310 Mengidentifikasi Informasi

    2320 Analisis dan Evaluasi

    2330 Pendokumentasian Informasi

    2340 Supervisi Penugasan

    2400 Mengomunikasikan Hasil

    2410 Kriteria untuk Berkomunikasi

    2420 Kualitas Komunikasi

    2421 Kesalahan dan Kelalaian

    2430 Penggunaan Frasa Dilaksanakan sesuai dengan Standar Internasional Praktik

    Profesional Audit Internal

    2431 Pengungkapan Ketidaksesuaian

    2440 Diseminasi Hasil

    2500 Memantau Kemajuan

    2600 Resolusi Penerimaan Manajemen Senioratas Risiko

    2000 Mengelola Aktivitas Audit Internal

    Kepala Audit Eksekutif harus mengelola Aktivitas Audit Internal secara efektif untukmemastikan bahwa Aktivitas Audit Internal menambah nilai bagi organisasi.

    http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/06/standar-2040-kebijakan-dan-prosedur/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/06/standar-2040-kebijakan-dan-prosedur/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/06/standar-2040-kebijakan-dan-prosedur/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/06/standar-2040-kebijakan-dan-prosedur/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/06/standar-2050-%E2%80%93-koordinasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/06/standar-2050-%E2%80%93-koordinasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/06/standar-2050-%E2%80%93-koordinasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/06/standar-2050-%E2%80%93-koordinasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/07/standar-2060-pelaporan-ke-manajemen-senior-dan-dewan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/07/standar-2060-pelaporan-ke-manajemen-senior-dan-dewan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/07/standar-2060-pelaporan-ke-manajemen-senior-dan-dewan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/07/standar-2060-pelaporan-ke-manajemen-senior-dan-dewan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/07/standar-2100-sifat-kerja/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/07/standar-2100-sifat-kerja/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/07/standar-2100-sifat-kerja/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/07/standar-2100-sifat-kerja/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/08/standar-2110-%E2%80%93-tata-kelola/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/08/standar-2110-%E2%80%93-tata-kelola/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/08/standar-2110-%E2%80%93-tata-kelola/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/08/standar-2110-%E2%80%93-tata-kelola/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/08/standar-2120-manajemen-risiko/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/08/standar-2120-manajemen-risiko/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/08/standar-2120-manajemen-risiko/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/08/standar-2120-manajemen-risiko/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/09/standar-2130-pengendalian/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/09/standar-2130-pengendalian/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/09/standar-2130-pengendalian/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/09/standar-2130-pengendalian/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/12/standar-2200-%E2%80%93-perencanaan-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/12/standar-2200-%E2%80%93-perencanaan-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/12/standar-2200-%E2%80%93-perencanaan-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/12/standar-2200-%E2%80%93-perencanaan-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/12/standar-2201-pertimbangan-perencanaan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/12/standar-2201-pertimbangan-perencanaan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/12/standar-2201-pertimbangan-perencanaan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/12/standar-2201-pertimbangan-perencanaan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/14/standar-2210-%E2%80%93-tujuan-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/14/standar-2210-%E2%80%93-tujuan-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/14/standar-2210-%E2%80%93-tujuan-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/14/standar-2210-%E2%80%93-tujuan-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/18/standar-2220-lingkup-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/18/standar-2220-lingkup-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/18/standar-2220-lingkup-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/18/standar-2220-lingkup-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/19/standar-2230-%E2%80%93-alokasi-sumber-daya-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/19/standar-2230-%E2%80%93-alokasi-sumber-daya-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/19/standar-2230-%E2%80%93-alokasi-sumber-daya-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/19/standar-2230-%E2%80%93-alokasi-sumber-daya-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/19/standar-2240-program-kerja-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/19/standar-2240-program-kerja-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/21/standar-2300-pelaksanaan-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/21/standar-2300-pelaksanaan-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/21/standar-2300-pelaksanaan-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/21/standar-2300-pelaksanaan-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/21/standar-2310-mengidentifikasi-informasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/21/standar-2310-mengidentifikasi-informasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/21/standar-2310-mengidentifikasi-informasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/21/standar-2310-mengidentifikasi-informasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/22/standar-2320-analisis-dan-evaluasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/22/standar-2320-analisis-dan-evaluasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/22/standar-2320-analisis-dan-evaluasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/22/standar-2320-analisis-dan-evaluasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/22/standar-2330-%E2%80%93-pendokumentasian-informasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/22/standar-2330-%E2%80%93-pendokumentasian-informasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/22/standar-2330-%E2%80%93-pendokumentasian-informasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/22/standar-2330-%E2%80%93-pendokumentasian-informasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/24/standar-2340-supervisi-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/24/standar-2340-supervisi-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/24/standar-2340-supervisi-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/24/standar-2340-supervisi-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/26/standar-2400-%E2%80%93-mengomunikasikan-hasil/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/26/standar-2400-%E2%80%93-mengomunikasikan-hasil/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/26/standar-2400-%E2%80%93-mengomunikasikan-hasil/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/26/standar-2400-%E2%80%93-mengomunikasikan-hasil/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/26/standar-2400-%E2%80%93-mengomunikasikan-hasil/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/26/standar-2400-%E2%80%93-mengomunikasikan-hasil/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/26/standar-2400-%E2%80%93-mengomunikasikan-hasil/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/26/standar-2400-%E2%80%93-mengomunikasikan-hasil/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/28/standar-2420-kualitas-komunikasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/28/standar-2420-kualitas-komunikasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/28/standar-2420-kualitas-komunikasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/28/standar-2420-kualitas-komunikasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/01/standar-2421-kesalahan-dan-kelalaian/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/01/standar-2421-kesalahan-dan-kelalaian/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/01/standar-2421-kesalahan-dan-kelalaian/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/01/standar-2421-kesalahan-dan-kelalaian/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/02/standar-2430-penggunaan-frase-dilaksanakan-sesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/02/standar-2430-penggunaan-frase-dilaksanakan-sesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/02/standar-2430-penggunaan-frase-dilaksanakan-sesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/02/standar-2430-penggunaan-frase-dilaksanakan-sesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/02/standar-2430-penggunaan-frase-dilaksanakan-sesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/02/standar-2430-penggunaan-frase-dilaksanakan-sesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/03/standar-2431-pengungkapan-ketidaksesuaian/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/03/standar-2431-pengungkapan-ketidaksesuaian/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/03/standar-2431-pengungkapan-ketidaksesuaian/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/03/standar-2431-pengungkapan-ketidaksesuaian/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/04/standar-2440-diseminasi-hasil/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/04/standar-2440-diseminasi-hasil/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/04/standar-2440-diseminasi-hasil/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/04/standar-2440-diseminasi-hasil/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/08/standar-2500-memantau-kemajuan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/08/standar-2500-memantau-kemajuan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/08/standar-2500-memantau-kemajuan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/08/standar-2500-memantau-kemajuan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/09/standar-2600-resolusi-penerimaan-manajemen-senior-terhadap-risiko/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/09/standar-2600-resolusi-penerimaan-manajemen-senior-terhadap-risiko/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/09/standar-2600-resolusi-penerimaan-manajemen-senior-terhadap-risiko/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/09/standar-2600-resolusi-penerimaan-manajemen-senior-terhadap-risiko/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/09/standar-2600-resolusi-penerimaan-manajemen-senior-terhadap-risiko/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/09/standar-2600-resolusi-penerimaan-manajemen-senior-terhadap-risiko/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/08/standar-2500-memantau-kemajuan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/04/standar-2440-diseminasi-hasil/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/03/standar-2431-pengungkapan-ketidaksesuaian/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/02/standar-2430-penggunaan-frase-dilaksanakan-sesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/02/standar-2430-penggunaan-frase-dilaksanakan-sesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/03/01/standar-2421-kesalahan-dan-kelalaian/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/28/standar-2420-kualitas-komunikasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/26/standar-2400-%E2%80%93-mengomunikasikan-hasil/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/26/standar-2400-%E2%80%93-mengomunikasikan-hasil/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/24/standar-2340-supervisi-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/22/standar-2330-%E2%80%93-pendokumentasian-informasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/22/standar-2320-analisis-dan-evaluasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/21/standar-2310-mengidentifikasi-informasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/21/standar-2300-pelaksanaan-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/19/standar-2240-program-kerja-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/19/standar-2230-%E2%80%93-alokasi-sumber-daya-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/18/standar-2220-lingkup-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/14/standar-2210-%E2%80%93-tujuan-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/12/standar-2201-pertimbangan-perencanaan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/12/standar-2200-%E2%80%93-perencanaan-penugasan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/09/standar-2130-pengendalian/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/08/standar-2120-manajemen-risiko/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/08/standar-2110-%E2%80%93-tata-kelola/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/07/standar-2100-sifat-kerja/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/07/standar-2060-pelaporan-ke-manajemen-senior-dan-dewan/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/06/standar-2050-%E2%80%93-koordinasi/http://auditorinternal.wordpress.com/2010/02/06/standar-2040-kebijakan-dan-prosedur/
  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    13/25

    13 | P a g e

    Interpretasi:

    Aktivitas Audit Internal dikelola secara efektif apabila:

    Hasil dari penugasan Aktivitas Audit Internal mencapai tujuan dan tanggung jawab yang

    ada di dalam piagam audit internal;

    Aktivitas Audit Internal sesuai dengan Definisi Audit Internal dan Standar; dan

    Orang-orang yang merupakan bagian dari Aktivitas Audit Internal menunjukkan

    kesesuaiannya dengan Kode Etik dan Standar.

    2010 Perencanaan

    Kepala Eksekutif Audit harus menetapkan rencana berbasis risiko untuk menentukan prioritas

    Aktivitas Audit Internal, konsisten dengan tujuan organisasi.

    Interpretasi:

    Kepala Eksekutif Audit bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana berbasis risiko.

    Kepala Eksekutif Audit mempertimbangkan kerangka kerja manajemen risiko organisasi,

    termasuk dengan menggunakan minat risiko yang ditetapkan oleh manajemen untuk berbagai

    kegiatan atau bagian dari organisasi. Jika kerangka kerja manajemen risiko tidak tersedia,

    Kepala Eksekutif Audit menggunakan penilaiannya sendiri atas risiko-risiko yang ada setelah

    berkonsultasi dengan manajemen senior dan Dewan.

    2010.A1 Rencana penugasan dari Aktivitas Audit Internal harus didasarkan pada penilaian

    risiko yang terdokumentasi, sekurang-kurangnya dilakukan setiap tahun. Masukan dari

    manajemen senior dan Dewan harus dipertimbangkan dalam proses ini.

    2010.C1 Kepala Eksekutif Audit harus mempertimbangkan untuk menerima penugasan

    konsultasi yang diusulkan berdasarkan potensi penugasan tersebut untuk meningkatkan proses

    manajemen risiko, menambah nilai, dan meningkatkan operasi organisasi. Penugasan yang

    diterima harus disertakan dalam rencana.

    2020 Komunikasi dan Persetujuan

    Kepala Eksekutif Audit harus mengomunikasikan rencana aktivitas audit internal dan

    kebutuhan sumber daya, termasuk perubahan interim yang signifikan, kepada manajemen

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    14/25

    14 | P a g e

    senior dan Dewan untuk dinilai dan disetujui. Kepala Eksekutif Audit juga harus berkomunikasi

    mengenai dampak dari keterbatasan sumber daya.

    2030 Manajemen Sumber Daya

    Kepala Eksekutif Audit harus memastikan bahwa sumber daya audit internal adalah tepat,cukup, dan secara efektif dikerahkan untuk mencapai rencana yang telah disetujui.

    Interpretasi:

    Tepat mengacu pada gabungan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang dibutuhkan

    untuk melaksanakan rencana. Cukup mengacu pada kuantitas sumber daya yang dibutuhkan

    untuk mencapai rencana tersebut. Sumber daya dikerahkan secara efektif apabila digunakan

    dalam cara yang mengoptimalkan pencapaian rencana yang telah disetujui.

    2040 Kebijakan dan Prosedur

    Kepala Eksekutif Audit harus menetapkan kebijakan dan prosedur untuk memandu Aktivitas

    Audit Internal.

    Interpretasi:

    Bentuk dan isi kebijakan dan prosedur tergantung pada ukuran dan struktur dari Aktivitas

    Audit Internal serta kompleksitas pekerjaannya.

    2050 Koordinasi

    Kepala Eksekutif Audit harus berbagi informasi dan mengoordinasikan kegiatan dengan

    penyedia lain layanan pemastian dan layanan konsultasi, internal maupun eksternal, untuk

    memastikan lingkup yang tepat dan meminimalkan duplikasi kegiatan.

    2060

    Pelaporan kepada Manajemen Senior dan Dewan

    Kepala Eksekutif Audit harus melaporkan secara berkala kepada manajemen senior dan Dewan

    atas realisasi tujuan, wewenang, tanggung jawab, serta kinerja dibandingkan dengan rencana.

    Pelaporan Aktivitas Audit Internal harus mencakup juga eksposur risiko yang signifikan dan

    masalah-masalah pengendalian, termasuk risiko kecurangan, tata kelola, serta hal-hal lain yang

    diperlukan atau diminta oleh manajemen senior dan Dewan.

    Interpretasi:Frekuensi dan isi laporan ditentukan dalam diskusi dengan manajemen senior dan Dewan serta

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    15/25

    15 | P a g e

    tergantung pada pentingnya informasi yang akan dikomunikasikan dan mendesaknya tindakan-

    tindakan terkait yang akan/harus diambil oleh manajemen senior atau Dewan.

    2100 Sifat Kerja

    Aktivitas Audit Internal harus mengevaluasi dan memberikan kontribusi bagi perbaikanproses tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian dengan menggunakan pendekatan yang

    sistematis dan displin.

    2110 Tata Kelola

    Aktivitas Audit Internal harus mengevaluasi dan membuat rekomendasi yang tepat untuk

    memperbaiki proses tata kelola dalam pencapaian tujuan-tujuan sebagai berikut:

    Mempromosikan etika dan nilai-nilai yang pantas dalam organisasi;

    Memastikan manajemen dan akuntabilitas kinerja organisasi yang efektif;

    Mengomunikasikan informasi risiko dan pengendalian kepada bidang-bidang yang sesuai

    di dalam organisasi dan

    Mengoordinasikan kegiatan dan mengomunikasikan informasi di antara Dewan, auditor

    internal dan eksternal, serta manajemen.

    2110.A1 Aktivitas Audit Internal harus mengevaluasi desain, implementasi, dan efektivitas

    tujuan, program, dan kegiatan organisasi yang berkaitan dengan etika.

    2110.A2 Aktivitas Audit Internal harus menilai apakah tata kelola teknologi informasi

    organisasi memperkuat dan mendukung strategi dan tujuan organisasi

    2110.C1 Tujuan penugasan konsultasi harus konsisten dengan keseluruhan nilai-nilai dantujuan organisasi

    2120 Manajemen Risiko

    Aktivitas Audit Internal harus mengevaluasi efektivitas dan berkontribusi bagi perbaikan proses

    manajemen risiko.

    Interpretasi:

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    16/25

    16 | P a g e

    Menentukan apakah proses manajemen risiko adalah efektif merupakan hasil keputusan dari

    penilaian auditor internal bahwa:

    Tujuan organisasi mendukung dan selaras dengan misi organisasi;

    Risiko signifikan telah diidentifikasi dan dinilai;

    Respons risiko yang tepat telah dipilih untuk menyelaraskan risiko dengan minat risiko

    organisasi;

    Informasi risiko yang relevan diterima dan dikomunikasikan secara tepat waktu di

    seluruh organisasi, sehingga memungkinkan staf, manajemen, dan Dewan untuk

    melaksanakan tanggung jawab mereka.

    Proses manajemen risiko dipantau melalui aktivitas manajemen yang berkelanjutan, evaluasi

    terpisah, atau keduanya.

    2120.A1Aktivitas Audit Internal harus mengevaluasi eksposur risiko yang berkaitan dengan

    tata kelola dan operasi sistem informasi organisasi mengenai:

    Reliabilitas dan integritas informasi keuangan dan operasional.

    Efektivitas dan efisiensi operasi.

    Menjaga aset; dan

    Kepatuhan terhadap hukum, peraturan perundang-undangan, dan kontrak.

    2120.A2 Aktivitas Audit Internal harus mengevaluasi potensi terjadinya kecurangan dan

    bagaimana organisasi mengelola risiko kecurangan.

    2120.C1 Selama penugasan konsultasi, auditor internal harus memperhatikan risiko sesuai

    dengan tujuan penugasan serta waspada terhadap adanya risiko signifikan lainnya.

    2120.C2Auditor Internal harus menggunakan pengetahuan tentang risiko yang diperoleh dari

    penugasan konsultasi ke dalam penugasan evaluasi mereka terhadap proses manajemen risiko

    organisasi.

    2120.C3 Ketika membantu manajemen membangun atau memperbaiki proses manajemen

    risiko, auditor internal harus menahan diri dari menerima apapun tanggung jawab manajemen,

    yaitu dengan mengelola risiko secara aktual.

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    17/25

    17 | P a g e

    2130 Pengendalian

    Aktivitas Audit Internal harus membantu organisasi dalam memelihara pengendalian yang

    efektif dengan mengevaluasi efektivitas dan efisiensinya serta dengan mempromosikan

    perbaikan terus-menerus.

    2130.A1Aktivitas Audit Internal harus mengevaluasi kecukupan dan efektivitas pengendalian

    dalam merespons risiko di dalam tata kelola, operasi, dan sistem informasi organisasi,

    mengenai:

    Reliabilitas dan integritas informasi keuangan dan operasional;

    Efektivitas dan efisiensi operasi;

    Menjaga aset; dan

    Kepatuhan terhadap hukum, peraturan perundang-undangan, dan kontrak.

    2130.A2 Auditor internal harus memastikan sejauh mana tujuan dan sasaran program dan

    operasi telah ditetapkan serta sesuai dengan organisasi mereka.

    2130.A3 Auditor internal harus meninjau operasi dan program untuk memastikan sejauh

    mana hasilnya konsisten dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk menentukan apakah

    operasi dan program diimplementasikan atau dilaksanakan sebagaimana dimaksud.

    2130.C1Selama penugasan konsultasi, auditor internal harus memperhatikan pengendalian

    sesuai dengan tujuan penugasan dan waspada terhadap isu-isu pengendalian yang signifikan.

    2130.C2 Internal auditor harus menggunakan pengetahuan tentang pengendalian yang

    diperoleh dari penugasan konsultasi pada saat mengevaluasi proses pengendalian organisasi.

    2200 Perencanaan Penugasan

    Auditor internal harus mengembangkan dan mendokumentasikan rencana untuk setiap

    penugasan, termasuk tujuan, lingkup, waktu, dan alokasi sumber daya dalam penugasan

    tersebut.

    2201 Pertimbangan Perencanaan

    Dalam merencanakan penugasan, auditor internal harus mempertimbangkan:

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    18/25

    18 | P a g e

    Tujuan dari aktivitas yang sedang diperiksa dan dengan sarana apa aktivitas tersebut

    mengendalikan kinerjanya;

    Risiko yang signifikan terhadap aktivitas, tujuan, sumber daya, serta operasi dan dengan

    sarana apa potensi dampak risiko dijaga pada tingkat yang dapat diterima;

    Kecukupan serta efektivitas proses manajemen risiko dan pengendalian dari aktivitas

    yang diperiksa dibandingkan dengan model atau kerangka kerja pengendalian yang

    relevan; dan

    Kesempatan untuk membuat perbaikan yang signifikan dalam proses manajemen risiko

    dan pengendalian aktivitas ang diperiksa.

    2201.A1 Ketika merencanakan penugasan untuk pihak-pihak di luar organisasi, auditor

    internal harus membangun kesepahaman tertulis dengan mereka tentang tujuan, ruang lingkup,

    tanggung jawab, dan harapan lain, termasuk pembatasan distribusi hasil penugasan serta akses

    ke catatan penugasan.

    2201.C1 Internal auditor harus membangun kesepahaman dengan klien penugasan konsultasi

    tentang tujuan, ruang lingkup, tanggung jawab, dan harapan klien lainnya. Untuk penugasan

    yang signifikan, kesepahaman ini harus didokumentasikan.

    2210 Tujuan Penugasan

    Tujuan harus ditetapkan untuk setiap penugasan.

    2210.A1Auditor internal harus melakukan penilaian pendahuluan risiko yang relevan dengan

    aktivitas yang sedang diperiksa. Tujuan penugasan harus mencerminkan hasil penilaian ini.

    2210.A2 Auditor internal harus mempertimbangkan probabilitas kesalahan signifikan,kecurangan, ketidakpatuhan, dan eksposur lainnya ketika mengembangkan tujuan penugasan.

    2210.A3 Kriteria yang memadai diperlukan untuk mengevaluasi pengendalian. Auditor

    internal harus memastikan sejauh mana manajemen telah menetapkan kriteria yang memadai

    untuk menentukan apakah tujuan dan sasaran telah dicapai. Jika memadai, auditor internal

    harus menggunakan kriteria tersebut dalam evaluasi. Jika tidak memadai, auditor internal harus

    bekerja dengan manajemen untuk mengembangkan kriteria evaluasi yang sesuai.

    2210.C1Tujuan penugasan konsultasi harus memperhatikan proses tata kelola, manajemen

    risiko, dan pengendalian sejauh yang telah disepakati dengan klien.

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    19/25

    19 | P a g e

    2220 Lingkup Penugasan

    Lingkup yang ditetapkan harus cukup untuk memenuhi tujuan penugasan.

    2220.A1 Lingkup penugasan harus mencakup pertimbangan mengenai sistem catatan,

    personalia, dan properti fisik yang relevan, termasuk yang di bawah kendali pihak ketiga.

    2220.A2 Jika selama penugasan pemastian muncul peluang untuk melakukan penugasan

    konsultasi, harus dicapai kesepahaman tertulis terlebih dahulu mengenai tujuan, ruang lingkup,

    tanggung jawab para pihak, serta harapan-harapan lain hasil dari penugasan konsultasi, yang

    dikomunikasikan sesuai dengan standar konsultasi.

    2220.C1 Dalam melaksanakan penugasan konsultasi, auditor internal harus memastikan

    bahwa lingkup penugasan cukup untuk memenuhi tujuan yang telah disepakati. Jika auditor

    internal mengajukan persyaratan tertentu terkait lingkup penugasan, persyaratan tersebut

    harus didiskusikan dengan klien terlebih dahulu untuk menentukan apakah penugasan akan

    tetap dilanjutkan.

    2230 Alokasi Sumber Daya Penugasan

    Auditor internal harus menentukan sumber daya yang tepat dan cukup untuk mencapai tujuan

    penugasan berdasarkan evaluasi sifat dan kompleksitas dari setiap penugasan, kendala waktu,

    dan sumber daya yang tersedia.

    2340 Supervisi Penugasan

    Penugasan harus disupervisi dengan tepat untuk memastikan tujuan-tujuan tercapai, kualitas

    terjamin, dan staf berkembang.

    Interpretasi:

    Sejauh mana supervisi diperlukan akan tergantung pada kemampuan dan pengalaman auditor

    internal dan kompleksitas penugasan. Kepala eksekutif audit bertanggung jawab secara

    menyeluruh untuk melakukan supervisi terhadap penugasan, baik dilakukan oleh atau untuk

    aktivitas audit internal, tetapi dapat menunjuk anggota aktivitas audit internal dengan

    pengalaman yang cukup untuk melakukan supervisi. Bukti yang memadai dilakukannya

    supervisi harus didokumentasikan dan disimpan.

    2300 Pelaksanaan Penugasan

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    20/25

    20 | P a g e

    Auditor internal harus mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasikan

    informasi yang memadai untuk mencapai tujuan penugasan.

    2310 Mengidentifikasi Informasi

    Auditor internal harus mengidentifikasi informasi yang memadai, dapat diandalkan, relevan,dan berguna untuk mencapai tujuan penugasan.

    Interpretasi:

    Informasi yang memadai adalah faktual, cukup, dan meyakinkan sehingga seseorang yang

    pruden dan terinformasi akan mencapai kesimpulan yang sama seperti auditor. Informasi yang

    dapat diandalkan adalah informasi terbaik yang dapat dicapai melalui penggunaan teknik

    penugasan yang tepat. Informasi yang relevan mendukung observasi dan rekomendasi

    penugasan serta konsisten dengan tujuan penugasan. Informasi yang berguna membantu

    organisasi mencapai tujuannya.

    2320 Analisis dan Evaluasi

    Auditor Internal harus mendasarkan kesimpulan dan hasil penugasan pada analisis dan evaluasi

    yang tepat.

    2330 Pendokumentasian Informasi

    Auditor internal harus mendokumentasikan informasi yang relevan untuk mendukung

    kesimpulan dan hasil penugasan.

    2330.A1 Kepala eksekutif audit harus mengendalikan akses ke catatan penugasan. Kepala

    eksekutif Audit harus mendapat persetujuan dari manajemen senior dan/atau penasihat hukum

    sebelum mengeluarkan catatan tersebut kepada pihak eksternal, yang sesuai.

    2330.A2 Kepala eksekutif audit harus mengembangkan persyaratan retensi catatan

    penugasan, terlepas dari media di mana setiap catatan disimpan. Persyaratan retensi ini harus

    konsisten dengan pedoman organisasi yang bersangkutan dan setiap peraturan atau

    persyaratan lainnya.

    2330.C1 Kepala eksekutif audit harus mengembangkan kebijakan yang mengatur

    penyimpanan dan retensi catatan penugasan konsultasi, serta pengeluaran catatan tersebut

    untuk pihak internal maupun eksternal. Kebijakan ini harus konsisten dengan pedoman

    organisasi yang bersangkutan dan setiap peraturan atau persyaratan lainnya.

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    21/25

    21 | P a g e

    2340 Supervisi Penugasan

    Penugasan harus disupervisi dengan tepat untuk memastikan tujuan-tujuan tercapai, kualitas

    terjamin, dan staf berkembang.

    Interpretasi:

    Sejauh mana supervisi diperlukan akan tergantung pada kemampuan dan pengalaman auditor

    internal dan kompleksitas penugasan. Kepala eksekutif audit bertanggung jawab secara

    menyeluruh untuk melakukan supervisi terhadap penugasan, baik dilakukan oleh atau untuk

    aktivitas audit internal, tetapi dapat menunjuk anggota aktivitas audit internal dengan

    pengalaman yang cukup untuk melakukan supervisi. Bukti yang memadai dilakukannya

    supervisi harus didokumentasikan dan disimpan.

    2400 Mengomunikasikan Hasil

    Auditor internal harus mengkomunikasikan hasil penugasan.

    2410 Kriteria untuk Mengomunikasikan Hasil

    Komunikasi harus mencakup tujuan dan ruang lingkup penugasan serta kesimpulan,

    rekomendasi, dan rencana tindak lanjut yang sesuai.

    2410.A1 Komunikasi final hasil penugasan harus, bila diperlukan, mengandung pendapat

    dan/atau kesimpulan auditor internal secara keseluruhan.

    2410.A2 Auditor internal didorong untuk mengakui kinerja yang memuaskan dalam

    komunikasi penugasan.

    2410.A3 Ketika mengeluarkan hasil penugasan kepada pihak-pihak di luar organisasi,

    komunikasi harus mencakup batasan distribusi dan penggunaannya.

    2410.C1Komunikasi tentang kemajuan dan hasil penugasan konsultasi akan bervariasi dalam

    bentuk dan isi tergantung pada sifat dari penugasan serta kebutuhan klien.

    2420 Kualitas Komunikasi

    Komunikasi harus akurat, objektif, jelas, ringkas, konstruktif, lengkap, dan tepat waktu.

    Interpretasi:

    Komunikasi yang akuratterbebas dari kesalahan dan distorsi serta dengan kokoh berdasarkan

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    22/25

    22 | P a g e

    pada fakta-fakta. Komunikasi yang objektif adalah adil, tidak memihak, dan tidak bias, serta

    merupakan hasil dari pikiran yang adil serta penilaian seimbang dari semua fakta dan keadaan

    yang relevan. Komunikasi yang jelasyaitu mudah dipahami dan logis, menghindari bahasa

    teknis yang tidak perlu dan menyediakan semua informasi yang penting dan

    relevan. Komunikasi yang ringkasadalah langsung dan menghindari elaborasi yang tidakperlu, rincian yang berlebihan, redundansi, dan kepanjang-lebaran. Komunikasi

    yang konstruktifsangat membantu klien penugasan dan organisasi serta mengarah pada

    peningkatan yang diperlukan. Komunikasi yang lengkaptidak kehilangan hal-hal penting bagi

    audiens yang dituju dan mencakup semua informasi yang penting dan relevan serta observasi

    untuk mendukung rekomendasi dan kesimpulan. Komunikasi yangtepat waktuyaitu pada

    kesempatan pertama dan pada kondisi yang tepat, tergantung pada pentingnya masalah,

    sehingga memungkinkan manajemen untuk mengambil tindakan korektif secara tepat.

    2421 Kesalahan dan kelalaian

    Jika komunikasi final mengandung kesalahan atau kelalaian yang signifikan, Kepala Eksekutif

    Audit harus menyampaikan informasi yang telah dikoreksi kepada semua pihak yang menerima

    komunikasi awal.

    2430 Penggunaan Dilaksanakan sesuai dengan Standar Internasional untuk Praktik

    Profesional Audit Internal

    Auditor Internal diperbolehkan melaporkan penugasan mereka telah dilaksanakan sesuai

    dengan Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit Internal, hanya bila hasil

    program pemastian kualitas dan peningkatan mendukung pernyataan tersebut.

    2431 Pengungkapan Ketidaksesuaian

    Ketika ketidaksesuaian dengan Definisi Audit Internal, Kode Etik atau Standar berdampak pada

    suatu penugasan tertentu, dalam komunikasi hasil penugasan harus diungkapkan:

    Prinsip atau aturan perilaku Kode Etik atau Standar yang mana yang kepatuhannya secara

    penuh tidak tercapai;

    Alasan atas ketidaksesuaian; dan

    Dampak ketidaksesuaian pada penugasan dan hasil penugasan yang dikomunikasikan.

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    23/25

    23 | P a g e

    2440 Diseminasi Hasil

    Kepala Eksekutif Audit harus menyampaikan hasil kepada pihak-pihak yang tepat.

    Interpretasi:

    Kepala Eksekutif Audit, atau petugas yang ditunjuk, mereview dan menyetujui komunikasi final

    penugasan sebelum penerbitan serta memutuskan kepada siapa dan bagaimana komunikasi

    tersebut akan disampaikan.

    2440.A1 Kepala Eksekutif Audit bertanggung jawab untuk mengomunikasikan hasil akhir

    kepada pihak-pihak yang dapat memastikan bahwa hasil tersebut diperhatikan.

    2440.A2 Jika tidak diatur sebaliknya oleh hukum, undang-undang, atau peraturan

    persyaratan, sebelum menyampaikan hasil kepada pihak-pihak di luar organisasi, Kepala

    Eksekutif Audit harus:

    Menilai potensi risiko bagi organisasi;

    Berkonsultasi dengan manajemen senior dan/atau penasihat hukum yang tepat, dan

    Mengendalikan penyebaran dengan membatasi penggunaan hasil.

    2440.C1 Kepala Eksekutif Audit bertanggung jawab untuk mengomunikasikan hasil akhir

    penugasan konsultasi kepada klien.

    2440.C2 Selama penugasan konsultasi, masalah-masalah tata kelola, manajemen risiko, dan

    pengendalian mungkin dapat teridentifikasi. Apabila masalah-masalah tersebut signifikan bagi

    organisasi, harus dikomunikasikan kepada manajemen senior dan Dewan.

    2500 Memantau Kemajuan

    Kepala Eksekutif Audit harus menetapkan dan memelihara suatu sistem untuk memantau

    disposisi hasil yang disampaikan kepada manajemen.

    2500.A1Kepala Eksekutif Audit harus menetapkan proses tindak lanjut untuk memantau dan

    memastikan bahwa tindakan manajemen telah diimplementasikan secara efektif atau bahwa

    manajemen senior telah menerima risiko untuk tidak mengambil tindakan.

    2500.C1Aktivitas audit internal harus memantau disposisi hasil penugasan konsultasi sesuai

    dengan yang telah disepakati dengan klien.

  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    24/25

    24 | P a g e

    2600 Resolusi Penerimaan Manajemen Senior terhadap Risiko

    Bila Kepala Eksekutif Audit meyakini bahwa manajemen senior telah menerima tingkat risiko

    residual yang kemungkinan tidak dapat diterima oleh organisasi, Kepala Eksekutif Audit harus

    mendiskusikan masalah tersebut dengan manajemen senior. Jika keputusan mengenai risiko

    residual tidak terselesaikan, Kepala Eksekutif Audit harus melaporkan hal tersebut kepada

    Dewan untuk resolusi.

    PENGGUNAAN FRASA SESUAI DENGAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PRAKTIK

    PROFESIONAL AUDIT INTERNAL

    Sebagai sebuah profesi yang secara ketat mengatur kecukupan pemenuhan standar profesional

    dalam pelaksanaannya, CAE dan auditor internal perlu menyatakan kecukupan tersebut dengan

    mencantumkan frasa sesuai dengan Standar Internasional untuk Praktik ProfesionalInternal

    AuditberdasarkanStandar 1321.Namun pencantuman tersebut hanya dimungkinkan apabila

    hasil program pemastian kualitas dan perbaikan (Quality Assurance and Improvement

    Program/QAIP) mendukung dan sinkron dengan pernyataan tersebut. Selanjutnya IIA

    memberikan pedoman lanjutan sebagai berikut:

    1. Pemantauan secara berkelanjutan serta penilaian internaal danpenilaian

    eksternal terhadap kualitas aktivitas audit internal terus dilakukan untuk mengevaluasi

    dan menyatakan pendapat atas kesesuaian aktivitas audit internal terhadap Definisi

    Audit Internal, Kode Etik, dan Standar. Selain evaaluasi kesesuaian juga mencakup pula

    rekomendasi untuk perbaikan bila dalam aktivitas audit internal ditemukan kekurangan-

    kekurangan.

    2. Frasa yang digunakan boleh: sesuai dengan Standar, atau sesuai terhadap Standar .

    Untuk menggunakan salah satu frasa tersebut, penilaian eksternal diperlukan setidaknya

    sekali setiap periode lima tahun, bersama dengan pemantauan secara berkelanjutan dan

    penilaian internal secara berkala. Penggunaan frasa ini tidak dibenarkan apabila belum

    dilakukan penilaian eksternal independen yang menunjukkan atau menyimpulkan

    bahwa aktivitas audit internal sesuai dengan Definisi Audit Internal , Kode Etik, dan

    Standar.

    3. CAE bertanggung jawab untuk mengungkapkan ketidaksesuaian yang memiliki dampak

    terhadap keseluruhan lingkup atau operasi dari aktivitas audit internal, termasuk

    http://auditorinternal.com/2010/07/23/penggunaan-frasa-%e2%80%9csesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal%e2%80%9d/http://auditorinternal.com/2010/07/23/penggunaan-frasa-%e2%80%9csesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal%e2%80%9d/http://auditorinternal.com/2010/07/23/penggunaan-frasa-%e2%80%9csesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal%e2%80%9d/http://auditorinternal.com/2010/07/23/penggunaan-frasa-%e2%80%9csesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal%e2%80%9d/http://auditorinternal.com/2010/01/31/standar-1321-penggunaan-frasa-sesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal/http://auditorinternal.com/2010/06/11/penilaian-eksternal/http://auditorinternal.com/2010/06/11/penilaian-eksternal/http://auditorinternal.com/2010/06/11/penilaian-eksternal/http://auditorinternal.com/2010/06/11/penilaian-eksternal/http://auditorinternal.com/2010/01/31/standar-1321-penggunaan-frasa-sesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal/http://auditorinternal.com/2010/07/23/penggunaan-frasa-%e2%80%9csesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal%e2%80%9d/http://auditorinternal.com/2010/07/23/penggunaan-frasa-%e2%80%9csesuai-dengan-standar-internasional-untuk-praktik-profesional-audit-internal%e2%80%9d/
  • 7/24/2019 the role of IA.pdf

    25/25

    kegagalan memperoleh penilaian eksternal dalam jangka waktu lima tahun, kepada

    manajemen senior dan board.

    4. Sebelum aktivitas audit internal menggunakan frasa kesesuaian tersebut, setiap

    ketidaksesuaian yang telah ditemukan dalam penilaian internal atau eksternal yang

    mempengaruhi kemampuan aktivitas audit internal untuk menunaikan tanggungjawabnya harus telah diperbaiki secara memadai terlebih dahulu. Selain itu, perlu

    dilakukan hal-hal sebagai berikut:

    Tindakan perbaikan harus didokumentasikan dan dilaporkan kepada penilai untuk

    memperoleh persetujuan bahwa ketidaksesuaian tersebut telah diperbaiki secara

    memadai, dan

    Tindakan perbaikan beserta persetujuan dari para penilai tersebut perlu dilaporkankepada manajemen senior dan board.