The Design of Addictions

20
THE DESIGN OF ADDICTIONS | 10 - 11 JANUARI 2014 | GEDUNG SAMAFITRO

description

The Design of Addictions is a design workshop initiated by Nigel Sielegar and hosted by Desain Grafis Indonesia. This workshop is designed to explore the relationship between design and habitual behavior.

Transcript of The Design of Addictions

Page 1: The Design of Addictions

THE

DE

SIG

N O

F A

DD

ICTI

ON

S

|

10 -

11

JAN

UA

RI

2014

|

G

ED

UN

G S

AM

AF

ITR

O

Page 2: The Design of Addictions
Page 3: The Design of Addictions

DESIGN CAMP I

Page 4: The Design of Addictions

RU

ND

OW

ND

AY

- 1

DA

Y -

2

REGISTRATION& GROUP DISTRIBUTION

INTRODUCTION BY DGI, SAMAFITRO, AND NIGEL SIELEGAR

DESIGN SESSION

REGISTRATION LECTURE + BRIEF

LUNCH &DESIGN SESSION

COFFEE BREAK& GROUP PRESENTATION

LUNCH + BRAINSTORMING

Page 5: The Design of Addictions

WORKSHOP BRIEF & LECTURE

COFFEE BREAK& GROUP PRESENTATION

FINAL DESIGN & SUBMISSION FOR PRODUCTION

STATUS CHECK +COMMUNAL DISCUSSION

Page 6: The Design of Addictions

Langkah Nyata Menuju Kematangan Berkreasi

Desain merupakan kegiatan dan karya. Kegiatan desain yang baik menghasilkan karya desain yang baik. Dalam jaman perkembangan teknologi dan komunikasi yang pesat ini kapan pelaku desain dapat mendesain dengan baik lagi? Proses merancang yang kini makin cepat akibat permintaan tinggi dan fasilitas teknologi tidak lagi menyisakan waktu yang cukup untuk sekadar berpikir, memahami persoalan. Yang terjadi adalah penerapan ‘formula’ dan ‘template’ dalam mendesain. Akibatnya pelaku desain grafis makin terasing dari kegiatan desain itu sendiri, dan, sehingga karya desainnya dangkal, tidak bermakna, bahkan tidak fungsional / komunikatif (hanya gaya dan hiasan saja).

00

00

00

00

4D

GI

DE

SIG

N C

AM

P Membimbing pemahaman di antara desainer grafis Indonesia dan persimpangannya dalam seni, desain, kebudayaan, dan masyarakat adalah komitmen Desain Grafis Indonesia (DGI). Pemahaman adalah jalan menuju ilmu, bekal bagi desainer untuk lebih apik merancang dan tepat menyusun strategi, menggali gagasan, dan menentukan pendekatan desain. Untuk merealisasikan komitmen tersebut, DGI berencana untuk menyelenggarakan rangkaian acara ‘o�ine’ dan yang perdana akan diluncurkan dalam waktu dekat ini adalah DGI Design Camp (DDC) dengan tajuk: The Design of Addictions.

DGI DESIGN CAMP

Page 7: The Design of Addictions

Mengapa sebuah camp? DGI ingin mengajak desainer keluar sejenak dari kesehariannya, jauh dari kebiasaan dan habitat rutinnya untuk bercermin dan secara intens berkreasi, menghasilkan karya yang bermutu, fungsional, dan dapat dirasakan, dinikmati oleh umum setelah kegiatan itu selesai. Hal ini hanya bisa terwujud lewat lingkungan yang terkendali, dan berkolaborasi dengan instruktur profesional serta berjam terbang banyak. Profesional yang diundang DGI telah dipikirkan dan diseleksi memenuhi standar kuratorial yang tinggi untuk memastikan hasil karya desain dari camp yang bermutu dan kelak dapat dikoleksi Museum DGI. Selain itu, tiap karya yang dihasilkan harus memiliki nilai ekonominya, sehingga setelah camp akan dijual di DGI Store untuk dapat dinikmati manfaatnya bersama.

DDC pertama ini mengeksplorasi perilaku ketergantungan manusia dan beragam metode kreatif untuk memanfaatkan perilaku tersebut untuk menghasilkan karya desain yang berdampak positif dalam masyarakat. Dalam prosesnya diharapkan perancang dapat mengembangkan komunikasi visual yang unik, inovatif, dan orisinil sehingga karyanya berdaya fungsi dalam masyarakat dan berdaya ekonomi untuk dirinya.

Tajuk DDC pertama ini digagas oleh Nigel Sielegar, perancang Indonesia yang berkiprah di New York, Amerika Serikat. Sementara Cecil Mariani, perancang Indonesia kawakan sealmamater dengan Nigel dari School of Visual Art, NY, serta Ismiaji Cahyono selaku pengurus DGI akan membantu proses bimbingan selama camp berlangsung.

Obyek visual yang fungsional adalah tujuan utama output camp ini, oleh karena itu DDC menghadirkan teknologi-teknologi produksi digital yang mutakhir, mulai dari HP Indigo, large format printer dari Epson, printer laser Canon, hingga printer tekstil Epson—semua dihadirkan oleh Samafitro—semua disediakan agar peserta secara total dapat bereksperimen, mengulik imajinasi dan megujinya secara nyata. Manfaat tak ternilai dari camp ini adalah karya yang dihasilkan juga akan diseleksi dan dikurasi untuk diterbitkan dalam jurnal berkala DDC, dipamerkan, diproduksi dan dijual di DGI Store. Kelak karya akan menjadi koleksi Museum DGI, wujud nyata dari komitmen menuju “pemahaman” DGI. Jelas DDC: The Design of Addictions bukan lokakarya sepele.

Page 8: The Design of Addictions

00

00

00

00

6TH

E I

NST

RU

CTO

RS

E D U C A T I O N

2009

School of Visual Art(MFA - Designer as Author

Program)

2005

The illinois Institute of Art(BFA - Visual Communication)

C A R E E R

2010 - now

Corse Design Factory(principal)

2009 - 2010

Alfalfa Studio(senior designer)

2005 - 2010

Freelancer(designer)

2008

Alfalfa Studio(designer)

2006 - 2007

Motorola(media designer)

2006

Gams Communication(designer)

2005

Firebelly Design(intern graphic designer)

Page 9: The Design of Addictions

Nigel Sielegar berasal dari Surabaya, Indonesia –dimana ia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya– sebelum hijrah ke Amerika Serikat. Ia mendapatkan gelar sarjana dari The Illinois Institute of Art di Chicago dan gelar master di School of Visual Art, New York. Kariernya dimulai sebagai desainer di Firebelly Design, kemudian dilanjutkan dengan berkarier di Motorola dan Alfalfa Studio. Saat ini Nigel fokus mengembangkan perusahaan multi disiplin yang didirikannya, Corse Design Factory. Karya Nigel dua kali mendapat penghargaan Typographic Excellence dari Type Directors Club, New York; serta menjadi semifinalis di Adobe Design Achievement Award. Karyanya juga dipublikasikan oleh beragam blog, media, dan publikasi.

Page 10: The Design of Addictions

00

00

00

00

08

THE

IN

STR

UC

TOR

S

E D U C A T I O N

2012

School of Visual Art(IMPACT! Design for Social

Change, Summer Intensive

Program)

2011 - 2013

School of Visual Art(MFA - Designer as Author /

Entrepreneur)

2000

Universitas Pelita Harapan(BFA - Visual Communication)

C A R E E R

2008 - now

Komunitas Salihara(design consultant)

2002 - 2011

Universitas Pelita Harapan(studio lecturer)

2003 - 2010

Jakarta Books Publishing JB Design(creative director)

1999 - 2002

LeBoYe(art director)

2002

Cybersastra(poetry editor)

Page 11: The Design of Addictions

Lahir dan dibesarkan di Jakarta, Cecil mengajar desain grafis di almamaternya Universitas Pelita Harapan dari 2002 hingga 2011. Cecil merupakan mantan art director dari LeBoYe Design dari 1999-2002. Ia selanjutnya mendirikan Jakarta Books dan JB Design dan sempat mengarahkan departemen kreatifnya dari 2003 hingga 2010. Ia melanjutkan kariernya sebagai desainer di Komunitas Salihara karena kecintaannya pada sastra, seni, dan pertunjukan. Pada 2011 ia menginisiasi kampanye TuaTuaSekolah, sebuah program pencarian dana agar ia dapat melanjutkan pendidikan pascasarjana setelah ia diterima di School of Visual Arts, New York, dimana ia memperoleh gelar Master di 2013.

Page 12: The Design of Addictions

00

00

00

010

THE

IN

STR

UC

TOR

S

E D U C A T I O N

2005 - 2007

School of The Art Institute of Chicago(MA - Visual and Critical

Studies)

1996 - 2001

Institut Teknologi Bandung(BFA - Visual Communication)

C A R E E R

2009 - now

SUN Visual(CEO)

2008 - 2010

Versus Magazine(editor in chief)

2007 - 2010

University of Indonesia(part time lecturer)

2007 - 2010

Universitas Pelita Harapan(part time lecturer)

2004 - 2010

Binus University(part time lecturer)

2004

University of Indonesia(teaching assistant)

2001 - 2005

LeBoYe(art director)

Page 13: The Design of Addictions

Ismiaji Cahyono lulus S1 dari program studi DKV, FSRD ITB di 2001. Kemudian ia merancang di Leboye Design selama 4 tahun lebih. Pada tahun 2003, Ismiaji mulai mengajar DKV paruh waktu di Binus University. Pada 2005 ia melanjutkan S2 atas beasiswa Fulbright di School of the Art Institute of Chicago dengan major Visual and Critical Studies. Kajian terhadap peran tanggung jawab sosial dalam profesi desain grafis Indonesia menjadi topik tesisnya. Sepulangnya ke Indonesia pada 2007 ia lanjut mengajar di Binus, serta mulai mengajar jurusan DKV di UPH dan S2 Departemen Fakultas Ilmu Budaya jurusan Cultural Studies UI. Bersama teman-temannya dari FDGI dan kesadarannya akan kebutuhan media bacaan yang kritis melahirkan Majalah Versus. Kini ia mengepalai studio SUNVisual dan mengelola Desain Grafis Indonesia.

Page 14: The Design of Addictions

SAMAFITRO - HEWLETT PACKARD

RADYATAMA PROMO PLUS

PAPERINA FABER CASTELLPRIMA GRAPHIAJl. Kepu Selatan no 71, Kemayoran - SenenJakarta Pusat+62 21 4288 9999

Jl. Ir. H. Juanda No. 8 Jakarta Pusat 10120 Indonesia+62 21 2949 5500

Jl. Raya Nagorong Pangkalan 1B BatargebangBekasi 17151 Indonesia+62 21 825 07 55

Komplek Sunter Garden, Blok B-9 No. 3B Sunter Agung, Jakarta 14350 Indonesia+62 21 65 3000 85

IBIS HOTEL JAKARTAJl. Bungur Besar Raya 79-81,Jakarta 10620 Indonesia+62 21 4210 111

Jl. Keutamaan no.36, Jakarta Barat 11140 Indonesia+62 21 6386 5753

Jl. Kemiri No. 2, Menteng, Jakarta 10350 Indonesia+62 21 392 6867

00

00

00

012

SUP

PO

RTE

D B

Y

Page 15: The Design of Addictions
Page 16: The Design of Addictions

00

00

00

014

DE

SAIN

GR

AFI

S IN

DO

NE

SIA

“Kalau tak dicatat

kita kehilangan jejak

apa yang sudah dilakukan

dan apa prospek ke depan,

buta pada riwayat sendiri…”

Priyanto Sunarto

Page 17: The Design of Addictions

Didirikan pada 2007 oleh desainer grafis senior Hanny Kardinata, DGI adalah lembaga kolaboratif yang berkomitmen pada pencatatan dan pengarsipan artefak, acara, kejadian di dunia desain grafis Indonesia. Tujuan DGI adalah “Membimbing pemahaman di antara desainer grafis Indonesia dan persimpangannya dalam seni, desain, kebudayaan, dan masyarakat.”

Di 2014, DGI akan memulai babak baru untuk mewujudkan tujuan tersebut, dimulai dengan rangkaian acara-acara kolaboratif yang produktif, penerbitan buku-buku desain grafis Indonesia, toko produk DGI, hingga ajang bergengsi IGDA (Indonesian Graphic Design Award) 2014.

Semua hal di atas tidak akan tergenapi tanpa kerjasama antar masyarakat desain grafis Indonesia. Oleh karena itu DGI membuka pintu kolaborasi selebar-lebarnya dengan kawan-kawan desain grafis Indonesia dan masyarakat.

Salam grafis.

Page 18: The Design of Addictions

00

00

00

016

DE

SAIN

GR

AFI

S IN

DO

NE

SIA

Pengarsipan, peliputan dan pewartaan, wadah wacana dan diskursus paradigma Desain Grafis Indonesia secara Online (saat ini) lewat situs DGI.

Merancang dan menyalurkan karya desainer grafis Indonesia, baik berupa merchandise, produk fungsional, dan buku: DGI Store, DGI Bookstore

Menyelenggarakan acara-acara yang berkaitan dengan desain grafis Indonesia: IGDA, TUAI, lokakarya (Masterclass Camp, Senior-Junior, dsb).

Penerbitan buku desain grafis Indonesia lewat DGI Press. DGI Press dikembangkan sejalan dengan komitmen DGI yang bertujuan membina pemahaman antar desainer grafis dan persimpangannya dengan lintas disiplin–lewat materi bacaan yang menuntun ke pemahaman “Indonesia”–jati diri bangsa, jati diri desainer grafis itu sendiri.

PROGRAM DGI

Page 19: The Design of Addictions
Page 20: The Design of Addictions

www.dgi-indonesia.com

Neo Permata B-55, Bintaro Jaya Sektor 9, Tangerang 15227 Indonesiat: +62 21 29237 900f: +62 21 29237 [email protected]