Thalassemia Syndrome

download Thalassemia Syndrome

of 77

Transcript of Thalassemia Syndrome

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    1/77

    Thalassemia Syndrome

    Disusun Oleh

    Nama : Syariifuddin Irfan Adi Kusuma, S. Ked.

    Pembimbing : dr. Melita Widyastuti, Sp.A., M.Kes.

    Departemen Ilmu Kesehatan Anak

    Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soeroto Ngawi2014

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    2/77

    OVERVIEW

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    3/77

    Definisi

    Thalassemia merupakan sekelompok gangguan hematologis akibat dari

    suatu kelainan genetikherediter yang menyebabkan adanya penurunan

    laju sintesis rantai globin (hemoglobin) normal.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    4/77

    Hemoglobinopati

    Perubahan Struktural Rantai

    Globin Tertentu

    Perubahan Kecepatan Sintesis

    Rantai Globin Tertentu

    Sindrom sel sickle

    Hb dengan afinitas O2yang berubah

    Unstable hb

    Thalassemia

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    5/77

    Klasifikasi

    Thalassemia

    Thalassemia Alfa Thalassemia Beta

    Alfa silent carrier

    Alfa minor

    HbH diseaseHb Barts

    Beta minor

    Beta intermedia

    Beta mayor

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    6/77

    Epidemiologi

    Kurang lebih 5 persen dari populasi di seluruh dunia memiliki varian globin

    dan 1,7 persen menderita thalassemia.

    Angka kejadian thalassemia pada pria dan wanita sama, kurang lebih 4,4

    dari setiap 10.000 kelahiran hidup.

    Thalassemia alfa paling banyak terjadi pada populasi Afrika dan Asia

    tenggara.

    Thalassemia beta paling banyak terjadi pada populasi Medirateranian,

    Afrika, dan Asia Tenggara.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    7/77

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    8/77

    Epidemiologi

    Jumlah pasien yang terdaftar di Pusat thalassemia, Departemen Ilmu

    Kesehatan Anak FK-UI RSCM sampai dengan bulan Agustus 2009

    sebanyak 1494 dengan rentang usia terbanyak 11 sampai 14 tahun.

    Jumlah tersebut diperkirakan terus bertambah sebanyak 100 pasien baru

    per tahun.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    9/77

    ETIOPATOGENESIS

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    10/77

    Hemoglobin Normal

    96 % Hemoglobin Dewasa

    2,5 % Hemoglobin Dewasa

    Hemoglobin Fetus(1% pada dewasa)

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    11/77

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    12/77

    Thalassemia Beta

    Individu normal memiliki dua alel gen globin beta yang terletak pada

    kromosom 11.

    Pada thalassemia beta terjadi mutasi dari salah satu atau kedua alel gen

    tersebut.

    Mutasi yang terjadi dapat berupa 0atau +.

    Thalassemia Genotipe Globin

    Beta Mayor 0 / 0

    Beta Intermedia + / + atau +/ 0

    Beta Minor + / atau 0/

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    13/77

    Meningkat

    Meningkat

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    14/77

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    15/77

    Thalassemia Alfa

    Individu normal memiliki empat alel gen globin alfa yang terletak pada

    kromosom 16.

    Pada Thalassemia alfa terjadi delesi atau mutasi dari satu hingga empat

    alel gen globin alfa tersebut di atas.

    Thalassemia Genotipe Globin

    Alfa Silent Carrier -,

    / ,Alfa Minor -,/ -,atau -,-/ ,

    Hb H Disease(Delesi 3 gen) -,- / -,

    Hb Barts (Delesi 4 gen) -,- / -,-

    Mutasi ,/ ,varian

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    16/77

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    17/77

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    18/77

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    19/77

    PATOFISIOLOGI

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    20/77

    Gangguan Sintesis Rantai Globin Beta

    Rantai Globin Alfa Berlebih

    Presipitasi Rantai Globin Alfa

    Tidak mampu membentuk tetramer

    Bersifat tidak larut

    Prekursor sel darah merah Sel darah merah

    Eritropoeisis inefektif Hemolisis di RES

    Anemia

    Thalassemia Beta

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    21/77

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    22/77

    Gangguan Sintesis Rantai Globin Beta

    Peningkatan Hb A2Peningkatan Hb F

    Peningkatan afinitas oksigen

    Hipoksia

    Anemia

    Peningkatan produksi eritropoetin

    Peningkatan proliferasi sel eritroid

    Ekspansi sumsum tulang

    Deformitas skeletal

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    23/77

    Peningkatan proliferasi sel eritroid

    Eritropoiesis Ekstramedular

    Spleenomegali

    Eritrosit abnormal

    Terjebak di Spleen

    Hiperspleenisme

    Eritrosit Imatur

    MemperberatAnemia

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    24/77

    Eritropoeisis Inefektif

    Peningkatan Absorpsi Besi

    Overload Besi

    Anemia

    Transfusi Darah

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    25/77

    Thalassemia Alfa

    Rantai

    22 22

    Rantai Rantai

    DewasaFetus

    Hb Barts Hb H

    Berlebih

    Membentuk Homotetramer

    Berlebih

    Membentuk Homotetramer

    Afinitas Oksigen TinggiHipoksia

    Inclusion BodiesKerusakan Membran RBCUmur Eritrosit pendek

    HemolisisSpleenomegali HiperspleenismeAnemia

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    26/77

    DIAGNOSIS

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    27/77

    Alur Diagnosis

    Riwayat Penyakit

    Pemeriksaan Fisik

    Laboratorium darah dan Sediaan apus

    Elektroforesis Hb

    Ras, usia awal penyakit, perjalanan penyakit, riwayat keluarga, pertumbuhan

    Anemis, ikterus, spleenomegali, deformitas skeletal, pigmentasi

    Hb, MCV, MCH, jumlah eritrosit, gambaran darah tepi

    Hb A2, Hb F, Hb H, Hb Barts

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    28/77

    Manifestasi Klinis

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    29/77

    Thalassemia Beta Mayor(Cooleys Anemia)

    Anamnesis (Gejala) Pada Bayi

    Gejala klinis biasanya mulai muncul pada usia 612 bulan.

    Tampak pucat dan tampak kuning yang progresif.

    Gangguan feeding.

    Gangguan pertumbuhan.

    Gangguan perkembangan motorik kasar.

    Mudah infeksi (demam).

    Perut tampak membesar.

    Terdapat riwayat keluarga yang menderita thalassemia.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    30/77

    Thalassemia Beta Mayor(Cooleys Anemia)

    Anamnesis (Gejala) Pada Anak

    Gejala anemia berat (Lemah, letih, lesu, mudah lelah).

    Failure to thrive.

    Tampak pucat dan kuning.

    Riwayat transfusi darah.

    Pubertas terhambat.

    Perut membesar.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    31/77

    Thalassemia Beta Mayor(Cooleys Anemia)

    Pemeriksaan Fisik (Tanda)

    Anemis dan ikterik.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    32/77

    Thalassemia Beta Mayor(Cooleys Anemia)

    Pemeriksaan Fisik (Tanda)

    Gizi buruk.

    Gizi baik atau kurang dengan perawakan kurus/ sangat kurus dan pendek/

    sangat pendek.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    33/77

    Thalassemia Beta Mayor(Cooleys Anemia)

    Pemeriksaan Fisik (Tanda)

    Thalassemic face (facies Cooley)

    Dahi menonjol.

    Hipertrofi Os. Maksilaris.

    Depresi Nasal Bridge.

    Maloklusi gigi (skeletal).

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    34/77

    Thalassemia Beta Mayor(Cooleys Anemia)

    Pemeriksaan Fisik (Tanda)

    Hepatospleenomegali.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    35/77

    Thalassemia Beta Intermedia

    Anamnesis (Gejala)

    Anemia sedang (tampak pucat ringan, mudah lelah).

    Tidak bergantung transfusi darah.

    Retardasi pertumbuhan.

    Pemeriksaan Fisik (Tanda)

    Slight anemis dan slight ikterik.Perawakan pendek.

    Splenomegali.

    Perubahan skeletal.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    36/77

    Thalassemia Beta Minor

    Anamnesis (Gejala)

    Biasanya asimptomatik

    Tidak ada gangguan pertumbuhan.

    Pemeriksaan Fisik (Tanda)

    Slight anemis dan tidak tampak ikterik.

    Status gizi dan perawakan normal.

    Tidak ada splenomegali.

    Tidak ada perubahan skeletal.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    37/77

    Thalassemia Alfa Mayor

    (Hb Barts)

    Tidak dapat bertahan hidup.

    Bayi lahir mati dengan hidrops fetalis.

    Dapat lahir hidup dan meninggal beberapa saat kemudian, fetus me-

    nunjukkan anemia, edema, asites, hepatosplenomegali berat dan kar-

    diomegali.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    38/77

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    39/77

    Penyakit Hb H

    Anemia sedang.

    Ikterus ringan.Neonatal jaundice.

    Anemia neonatus.

    Hepatospleenomegali.

    Deformitas skeletal ringan.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    40/77

    Thalassemia Alfa

    Thalassemia Alfa minor

    Anemia ringan Asimptomatik

    Thalassemia Alfa silent carrier

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    41/77

    Stadium Thalassemia

    Berdasarkan Transfusi Darah

    Stadium I : < 100 unit PRC

    Stadium II : 100

    400 unit PRC

    Stadium III : > 400 unit PRC

    Lucarelli

    Kelas I : Ada 1 poin

    Kelas II : Ada 2 poin

    Kelas III : Ada 3 poin

    Tiga poin

    1) Hepatomegali minimal 2 cm.

    2) Fibrosis portal.

    3) Terapi kelasi tidak adekuat.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    42/77

    Pemeriksaan Penunjang

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    43/77

    Laboratorium

    Pemeriksaan darah rutin

    Hemoglobin: penurunan hemoglobin bervariasi.

    Indeks eritrosit: MCV, MCH, MCHC menurun, sedangkan RDW normal.Indeks Mentzer: MCV/Angka Eritrosit. Mentzer > 13 = ADB, < 13 = Thalassemia.

    Uji resistensi osmotik, pada thalassemia menunjukkan adanya pe-

    ningkatan resistensi osmotik (akibat osmolalitas eritrosit menurun).

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    44/77

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    45/77

    Gambaran Darah Tepi

    Mikrositer, Hipokrom, Anisositosis, Poikilositosis, Eritrosit imatur (eritrosit

    yang memiliki inti), dan Sel target.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    46/77

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    47/77

    Gambaran Darah Tepi

    Target sel

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    48/77

    Heinz Body Pada Penyakit Hb H

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    49/77

    Elektroforesis Hemoglobin

    Hemoglobin Beta Mayor Beta Minor Intermedia NormalHb F 1098% Bervariasi 2100 % < 1%

    Hb A Tidak ada 8090 % 080 % 97%

    Hb A2 Bervariasi 510 % 7 % 1-3 %

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    50/77

    Elektroforesis Hemoglobin

    Hemoglobin Alfa Mayor Alfa Minor Hb H Normal

    Hb F Tidak ada Bervariasi Bervariasi < 1%

    Hb A Tidak ada Bervariasi Bervariasi 97%

    Hb A2 Tidak ada Bervariasi Bervariasi 1-3 %

    Hb H Bervariasi Tidak ada 240 % Tidak ada

    Hb Bart 8090 % 210 % Bervariasi Tidak ada

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    51/77

    Radiologi (X-ray)

    Hair on End

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    52/77

    Radiologi (MRI)

    Hair on End Normal

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    53/77

    Pemeriksaan Kadar Besi

    Kadar besi serum meningkat dengan saturasi mencapai 80%.

    Kadar ferritin meningkat (bervariasi).

    Kadar ferritin merupakan indikator penting untuk menentukan pembe-

    rian terapi kelasi besi.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    54/77

    PENATALAKSANAAN

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    55/77

    Transfusi Darah

    Indikasi Pertama Transfusi

    Hb < 7 g/dL yang 2 kali berturutan dengan jarak 2 minggu.

    Hb 7 g/dL yang disertai gejala klinis:

    Facies cooley

    Gangguan tumbuh kembang

    Fraktur tulang patologis

    Curiga adanya hematopoetik ekstramedular

    Pada penanganan selanjutnya, transfusi darah diberikan bila hb 8

    g/dL sampai kadar hb 1011 g/dL.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    56/77

    Pilihan Produk Darah

    PRC dengan leukosit yang direduksi

    Leukosit: 5 x 106 leukosit/unit.

    Suhu simpan: 1 - 6C

    Lama simpan (bila pemisahan leukosit dengan sistem tertutup) yakni 21

    hari jika menggunakan antikoagulan sitrat fosfat dekstrose (CPD) dan 35

    hari jika dengan antikoagulan CPD dengan adenine. Bila pemisahanleukosit dengan sistem terbuka, lama simpan 24 jam.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    57/77

    Pilihan Produk Darah

    PRC Washed

    Merupakan PRC yang dicuci dengan larutan salin sehingga membuang

    98% protein plasma.

    Indikasi: pasien dengan reaksi alergi transfusi yang berulang.

    Suhu simpan: 1 - 6C

    Lama simpan: 24 jam.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    58/77

    Pilihan Produk Darah

    PRC

    Eritrosit, trombosit, lekosit dan sedikit plasma.

    Hematokrit: 6070%.

    Indikasi: pasien dengan reaksi alergi transfusi yang berulang.

    Suhu simpan: 1 - 6C

    Lama simpan: 21 hari jika menggunakan antikoagulan sitrat fosfatdekstrose (CPD) dan 35 hari jika dengan antikoagulan CPD dengan

    adenine.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    59/77

    Transfusi Darah

    Dosis

    (Hb yang diinginkanhb sekarang) x 4 x BB

    Cara Pemberian

    Periksa golongan darah donor, golongan darah resipien, nama anak serta

    nomornya yang tercantum pada label dan formulir.

    Pastikan kantung darah tidak bocor.

    Pastikan kantung darah tidak berada diluar lemari pendingin 2 jam. Plasma

    tidak berwarna merah jambu atau bergumpal, sel darah tidak berwarna

    keunguan atau hitam.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    60/77

    Transfusi Darah

    Kadar Hemoglobin Jumlah PRC dalam 34 jam

    7 10 g/dL 10 ml/KgBB

    5 7 g/dL 5 ml/KgBB

    3 5 g/dL 3 ml/KgBB

    < 3 g/dL 3 ml/KgBB + furosemide

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    61/77

    Transfusi Darah

    Monitoring Transfusi Darah

    Lihat tanda reaksi transfusi, terutama pada 15 menit pertama transfusi.

    Catat keadaan umum anak, suhu badan, denyut nadi dan frekuensi napassetiap 30 menit.

    Catat waktu permulaan dan akhir transfusi dan berbagai reaksi yang timbul.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    62/77

    Komplikasi Transfusi Darah

    Imunologik

    Reaksi transfusi alergi.

    Reaksi transfusi hemolitik.

    Non imunologik

    Overload volume.

    Hipotermi.

    Penularan infeksi.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    63/77

    Tatalaksana Komplikasi Transfusi

    Reaksi transfusi alergi ringan:

    Tanda: ruam kulit (urtika) yang gatal

    Lambatkan transfusi, beri klorfenamin 0.1 mg/kgBB IM.Teruskan transfusi dengan kecepatan normal jika tidak terjadi per-

    burukan gejala setelah 30 menit.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    64/77

    Tatalaksana Komplikasi Transfusi

    Reaksi transfusi alergi sedangberat :

    Tanda: Urtikaria berat, kulit kemerahan (flushing), demam > 38C,

    menggigil, gelisah dan palpitasi.Stop transfusi, biarkan jalur infus dengan Nacl 0,9%.

    Beri hidrokortison 200 mg IV, atau klorfenamin 0.25 mg/kgBB IM.

    Beri bronkodilator, jika terdapat wheezing.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    65/77

    Tatalaksana Komplikasi Transfusi

    Reaksi transfusi hemolitik :

    Tanda: demam > 38 C, menggigil, palpitasi, frekuensi napas meningkat,

    urin yang berwarna hitam/gelap (hemoglobinuria), perdarahan yangtidak jelas penyebabnya dan gangguan kesadaran.

    Stop transfusi, biarkan jalur infus dengan Nacl 0,9%.

    Jaga jalan napas anak dan beri oksigen.

    Beri epinefrin 0.01 mg/kgBB (0.1 ml dari 1 dalam larutan 10 000).

    Beri hidrokortison 200 mg IV, atau klorfenamin 0.25 mg/kgBB IM.

    Beri bronkodilator, jika terdapat wheezing.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    66/77

    Kelasi Besi

    Indikasi

    Kadar ferritin 1000 ng/ml, atau

    Saturasi transferin 55%, atau

    Sudah mendapatkan 35 liter transfusi darah.

    Dosis

    Anak 3 tahun: 30-50 mg/kgBB/hari, 5-7 x seminggu subkutan selama 8-12 jam

    dengan syringe pump.

    Anak usia

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    67/77

    Kelasi Besi

    Dosis (Deferiprone)

    Sediaan tablet 500 mg

    Dosis 50 - 75 mg/ KgBB tiga kali sehari.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    68/77

    Medikamentosa

    Asam Folat 2 x 1 mg per hari.

    Vitamin C: 2-3 mg/kg/hari (maksimal 50 mg pada anak < 10 tahun

    dan 100 mg pada anak 10 tahun) dan hanya diberikan saat

    pemakaian deferioksamin (DFO), TIDAK dipakai pada pasien dengan

    gangguan fungsi jantung.

    Vit E 2 x 200 IU per hari.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    69/77

    Splenektomi

    Indikasi

    Pasien yang membutuhkan transfusi PRC lebih dari 200 250 ml/ Kg dalam

    satu tahun untuk mempertahankan kadar hb > 10 g/dl.Splenomegali massif yang menyebabkan peningkatan tekanan intraabdominal

    dan risiko terjadi ruptur.

    Biasanya dilakukan setelah usia 4 tahun, karena peran penting spleen dalam

    mencegah infeksi.

    T l t i S l St H t tik

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    70/77

    Transplantasi Sel Stem Hematopoetik

    (TSSH)

    Merupakan satu-satunya terapi kuratif untuk thalassemia.

    Masih jarang dilakukan karena biaya yang mahal dan tingkat

    kesulitan yang tinggi.

    Angka keberhasilan 90% pada pasien Lucarelli kelas I dan II.

    Angka keberhasilan 59% pada pasien Lucarelli kelas III.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    71/77

    KOMPLIKASI

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    72/77

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    73/77

    PROGNOSIS

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    74/77

    Penderita thalassemia minor memiliki harapan hidup yang normal.

    Penderita thalassemia mayor, memiliki rerata harapan hidup 17

    tahun (< 5 tahun bila tidak diobati) dan biasanya meninggal

    setelah usia 30 tahun.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    75/77

    PENCEGAHAN

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    76/77

    Di Indonesia program pencegahan thalassemia telah dikaji oleh

    Departemen Kesehatan melalui program Health Technology

    Assesment (HTA).

    Terdapat 2 pendekatan target dalam pencegahan thalassemiayakni retrospektif dan prospektif.

  • 7/22/2019 Thalassemia Syndrome

    77/77

    Thalassmiles