Tgs

7
Konfigurasi Lesi (“characteristic/shape & arrangement of lesion”) 1. Unilateral : Mengenai sebelah/satu sisi kiri atau kanan organ tubuh. misal: dada sisi kiri/kanan 2. Bilateral : Mengenai kedua belah/kedua sisi kanan & kiri organ tubuh. misal : perut sebelah kanan& kiri 3. Asimetris : Mengenai salah satu bagian/organ tubuh. misal: tangan kanan/kiri 4. Simetris : Mengenai kedua bagian/organ tubuh. misal: kaki kanan dan kiri. 5. Dermatomal : Mengenai bagian kulit yang dipersarafi serabut aferen yang keluar dari ganglion posterior (segmental). misal: Herpes zoster torakalis 6. Herpetiformis : Beberapa vesikel berkelompok seperti anggur(“grape formis”). misal: Herpes simpleks & Herpes zoster 7. Zosteriformis : Beberapa vesikel berkelompok dan tersusun seperti pita karena mengikuti dermatom. misal: herpes zoster 8. Anular : Lesi bulat seperti cin-cin, tepi lesi lebih aktif daripada tengah lesi. 9. Sirsinar : Lesi bulat seperti uang logam (koin). 10. Irisformis : Lesi bulat seperti iris mata, lesi bagian sentral gelap

description

ac

Transcript of Tgs

Page 1: Tgs

Konfigurasi Lesi (“characteristic/shape & arrangement of lesion”)

1. Unilateral : Mengenai sebelah/satu sisi kiri atau kanan organ tubuh.misal: dada sisi kiri/kanan

2. Bilateral : Mengenai kedua belah/kedua sisi kanan & kiri organ tubuh.misal : perut sebelah kanan& kiri

3. Asimetris : Mengenai salah satu bagian/organ tubuh.misal: tangan kanan/kiri

4. Simetris : Mengenai kedua bagian/organ tubuh.misal: kaki kanan dan kiri.

5. Dermatomal : Mengenai bagian kulit yang dipersarafi serabut aferen yang keluar dari ganglion posterior (segmental).misal: Herpes zoster torakalis

6. Herpetiformis : Beberapa vesikel berkelompok seperti anggur(“grape formis”).misal: Herpes simpleks & Herpes zoster

7. Zosteriformis : Beberapa vesikel berkelompok dan tersusun seperti pita karena mengikuti dermatom.misal: herpes zoster

8. Anular : Lesi bulat seperti cin-cin, tepi lesi lebih aktif daripada tengah lesi.

9. Sirsinar : Lesi bulat seperti uang logam (koin).

10. Irisformis : Lesi bulat seperti iris mata, lesi bagian sentral gelap (keunguan//kehitaman) dikelilingi area yang pucat dan bagian tepi lesi merah berbatas tegas(ada 3 zona).

11. Arsiformis : Lesi berbentuk seperti busur/bulan sabit.

12. Linearis : lesi berbentuk seperti garis lurus.

13. Korimbiformis : Satu lesi besar dikelilingi beberapa lesi kecil (lesi-lesi satelit) menyerupai induk ayam dikelilingi anak-anaknya.

14. Umbilikasi(dele) : Bagian tengah lesi melekuk seperti umbilikus.

Page 2: Tgs

15. Serpiginosa : lesi baru tumbuh kesatu arah diikuti dengan penyembuhan lesi yang ditinggalkan.

16. Polisiklik / Gyrata : Beberapa lesi bergabung menjadi satu(konfluens) ditandai dengan tepi lesi yang tidak teratur(berkelok-kelok).

IV. Diskripsi Lesi

1. Jumlah : SoliterMultipel

::

satu lesibeberapa lesi

2. Penyebaran : Diskret

Konfluens

:

:

beberapa lesi tersebar secara terpisah diantaranya terdapat kulit normalbeberapa lesi bergabung menjadi satu karena lesi melebar atau bertambah dengan tidak ada kulit normal diantaranya

3. Bentuk : TeraturTidak teratur

::

bulat,oval, garis pada lesi-lesi yang diskretpada lesi-lesi yang konfluens dengan tepi lesi polisiklik/gyrata

4. Ukuran : Tidak menimbul : Pungtata = sebesar titik; Gutata = sebesar tetes air

Menimbul : Milier = sebesar kepala jarum pentulLentikuler = sebesar biji jagungNumuler = sebesar uang logam/”coin lesion”Plakat = sebesar telapak tangan bayi/kartu pos

Atau diukur dengan mistar dalam satuan sentimeter

5. Batas : TegasTidak tegas

6. Stadium : Basah/madidans

Kering

:

:

dirabaà erosi : cairan serosa ekskoriasi : cairan darah pus : cairan nanah ulkus : cairan darah/nanah/obat/kotorandiraba tidak basah(tidak ada cairan yang menempel)

V. Efloresensi (ruam) / “Type of lesion”

Efloresensi primer : Ruam kulit yang pertama kali timbul, terdiri dari :

Page 3: Tgs

1. Makula : Kelainan kulit tidak menimbul, berupa perubahan warna se-mata2merah : makula eritemahitam : makula hiperpigmentasiputih : makula hipopigmentasivitiligo

: makula depigmentasi

purpura

: pecahnya kapiler dibawah kulit à

ptekiae : bintik-bintik perdarahanekimosis : bercak-bercak perdarahanhematom : memar-memar perdarahan

2. Papula : Kelainan kulit yang menimbul, konsistensi padat, ukuran < 1cm, batas tegas, berisi: sel2 radang, sisa2 metabolit, serat2 jaringan.

3. Plak : Beberapa papula bergabung menjadi satu, sehingga ukuran > 1 cm.

4. Vesikula : Identik dengan papula tapi konsistensi lunak karena berisi cairan serum atau cairan darah

5. Bula : Beberapa vesikula bergabung menjadi satu, sehingga ukuran > 1cm

6. Pustula : Identik dengan vesikel tapi berisi nanah/pus

7. Bula Pustulosa : Beberapa pustulosa bergabung menjadi satu, sehingga ukuran > 1cm

8. Urtika : Kelainan kulit yang menimbul berupa oedema setempat, timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan.Penyakitnya urtikaria/biduren/kaligata

9. Angioedema : Urtika yang mengenai jaringan ikat longgar dan subkutis (kelopak mata, bibir,genital)

10. Nodulus : Kelainan kulit yang menimbul, berupa masa padat, berbatas tegas, ukuran < 1cm. Berdasarkan letak dibagi menjadi nodulus epidermal, nodulus epidermal-dermal, nodulus dermal, nodulus dermal-subkutan dan nodulus subkutan. Ukuran atap nodulus < dasarnya

11. Nodus : Nodulus yang besar berukuran > 1cm

Efloresensi sekunder : ruam kulit yang timbul kemudian, terdiri dari:

1. Skuama : Kelainan kulit yang menimbul berupa stratum korneum yang lepas, Macam2 skuama:

Page 4: Tgs

- ptiriasiformis (halus)- psoriasiformis (kasar berlapis)- Ikhtiosiformis (sisik ikan)- lamelaris (berlapis)- kutikular (tipis)- membranasea (lembaran2)- kolaret (tepi melekat, tengah terlepas/seperti kerah baju)

2. Krusta : Kelainan kulit yang menimbul berupa cairan jaringan yang mengering di atas permukaan kulit, macam-macam :- krusta serosa (serum yang mengering)- krusta sanguinolenta (darah yang mengering)- krusta pustulosa (pus yang mengering)

3. Erosi : Kelainan kulit yang basah, melekuk dari permukaan kulit akibat hilangnya jaringan kulit tidak melebihi stratum basale dan tampak cairan serum

4. Ekskoriasi : Kelainan kulit yang basah, melekuk dari permukaan kulit akibat hilangnya jaringan kulit melebihi/di bawah stratum basale dan tampak cairan darah

5. Ulkus : Kelainan kulit yang basah, melekuk dari permukaan kulit akibat hilangnya jaringan kulit melebihi ekskoriasi(lebih dalam), ditandai dengan adanya dasar, dinding dan atap. Bila sembuh meninggalkan sikatrik.

6. Fisura : Kelainan kulit yang melekuk berupa hilangnya kontinuitas jaringan kulit dari epidermis sampai dermis berbentuk celah-celah linear

7. Sikatrik : Kelainan kulit berupa jaringan parut, terjadi sesudah trauma/penyakit macam-macam:- sikatrik atrofikan (melekuk)- sikatrik eutrofikan (rata)- sikatrik hipertrofikan/keloid (menimbul)

8. Kista : Kelainan kulit berupa terbentuknya kantung yang berdinding, dapat berasal dari kelenjar, saluran kelenjar, pembuluh darah/limfe atau lapisan epidermis, berisi cairan, sel atau sisa jaringan

9. Likenifikasi : Kelainan kulit berupa penebalan kulit yang ditandai dengan relief kulit yang jelas, akibat garukan/gosokan yang berulang

10. Tumor : Kelainan kulit berupa benjolan/massa karena adanya pertumbuhan jaringan, baik sel2 inflamasi atau sel2 non inflamasi, jinak atau ganas dengan ukuran bervariasi

11. Abses : Kelainan kulit berupa kumpulan pus dalam jaringan, mengenai kutis sampai

Page 5: Tgs

subkutis, batas antara ruangan pus dengan jaringan sekitar tidak jelas.Biasanya terbentuk dari infiltrat radang, sel dan jaringan hancur membentuk pus

Efloresensi Khusus

1. Komedo : Kelainan kulit berupa sumbatan sebum dan keratin pada orifisium pilosebasea. Pada penyakit akne vulgaris. Macam-macam:- komedo tertutup (“white comedo”)- komedo terbuka (“black comedo”)

2. Milia : Kelainan kulit berupa kista kecil berwarna putih yang berisi keratin. Mirip “white comedo”

3. Kanalikuli : Kelainan kulit berupa terowongan, tempat hidup parasit. Pada penyakit skabies dan kutaneus larva migrans

4.Telangiektasi : Kelainan kulit berupa pelebaran kapiler di bawah kulit yang menetap.Berupa garis2 halus berwarna merah terang