Tgs Fp Muskulo Ppt

17
PERAWATAN PASIEN PASCA AMPUTASI NURSING CARE OF MUSCULOSCELETAL SYSTEM Kelompok 6

description

Tgs Fp Muskulo Ppt

Transcript of Tgs Fp Muskulo Ppt

Slide 1

PERAWATAN PASIEN PASCA AMPUTASINURSING CARE OF MUSCULOSCELETAL SYSTEM

Kelompok 6Nama Anggota:YESSIE ROHAN(125070218113036)KEYFIN ALIFFAH RIZAL K(125070218113044)HAIRUL ANAM(125070218113024)SORAYA DWI KUSMIANI(125070218113032)VINA SITTA ALFINIA(125070218113042)

Latar belakangAmputasi adalah pembedahan yang melibatkan pemotongan sebagian atau seluruh anggota badan karena trauma, tumor, penyakit, atau indikasi medis lain. Sebagai tim perawat kesehatan mampu berkomunikasi dengan gaya positif maka pasien akan lebih mampu menyesuaikan diri terhadap amputasi dan berpartisipasi aktif dalam rencana rehabilitasi. Karena kehilangan anggota tubuh memerlukan penyesuaian yang besar terutama terkait dengan citra tubuh atau citra diri dari pasien yang mengalami pembedahan amputasi tersebut.TujuanTujuan Umummenyelamatkan anggota badan yang masih dapat berfungsi dengan baikmemperbaiki fungsi dengan mengembalikan gerakan dan stabilitasuntuk mengurangi nyeri

Cont Tujuan Khususuntuk merawat luka pasien pasca amputasi dengan kata lain memperbaiki bentukuntuk merawat pasien secara holisticuntuk meningkatkan kualitas hidup pasien

Tinjauan TeoriPeran perawat dalam menangani pasien post amputasi yang dapat dilakukan adalah :Kaji dengan rutin nadi, tekanan darah dan output urine setiap 20menit ( Donohue 1997b ) .Meredakan nyeriMengakaji nyeri dengan perubahan mimik wajah atau dengan skala nyeri Membantu pasien untuk merubah posisi setiap 15 menit sekaliPasien diberikan kompres hangat Kolaborasi mengenai pemberian analgesik, analgesik umum digunakan dalam periode pasca - amputasi termasuk amitriptyline , gabapentin dan carbamazepine ( Potterton dan Galland 2002) .Ajarkan pasien tentang teknik distraksi untuk mengurangi rasa nyerinya.

Cont Mengatasi berdukaPerawat harus memahami perasaan pasien dengan kondisi setelah mengalami amputasi dengan mendengarkan secara aktif serta memberikan dukungan emosional untuk mempertahankan minat dalam hidup .Kolaborasi dengan keluarga dan sahabat terdekat pasien untuk memberikan dukungan untuk meningkatkan penerimaan terhadap kehilangan.Rujukan pada spesialis kesehatan mental dan kelompok pendukung, jika diperlukan.

Cont Memperbaiki citra tubuhIdentifikasi kemampuan pasien untuk memfasilitasi rehabilitasi.Bangun hubungan saling percaya dengan pasien agar dapat berkomunikasi dengan pasien tentang penerimaan pasien yang baru menjalani amputasi.Bantu pasien mengidentifikasi kelebihan-kelebihan yang dimiliki dirinya serta hal- hal yang masih bisa di lakukan pasien untuk meningkatkan rasa percaya dirinya untuk membantu meningkatkan citra tubuh pasien.Pasien di dorong untuk melihat, merasakan, dan kemudian melakukan perawatan pada sisa tungkai utnuk menerima dan mengatasi perubahan citra tubuh.

Cont Latihan pasca operasi Ajarkan pasien tentang latihan rentang gerak seperti ROM untuk menghindari kekakuan otot. Latihan rentang gerak juga meliputi latihan pinggul dan lutu untuk amputasi bawah dan latihan pinggul untuk amputasi atas lutut.Kaji kekuatan dan ketahanan serta tingkatkan aktivitas secara bertahap untuk mencegah keletihan.Identifikasi masalah yang berhubungan dengan penggunaan alat bantu mobilisasi (misalnya : iritasi)Latih kekuatan bahu agar dapat mengoprasikan prostesis.

Cont Membantu ambulasi Ajarkan pasien mengenai teknik berpindah dan ingatkan pasien untuk tetap menjaga postur tubuh dengan baik agar terhindar dari resiko jatuh.Ajarkan pasien tentang bagaimana cara menggunakan alat mobilisasi dengan tepat dan aman hingga pasien dapat berjalan dengan normal. Kolaborasikan dengan ahli fisioterapi terkait dengan membantu meningkatkan kekuatan otot jika diperlukan.Anjurkan pasien untuk sisa tungkai ( kaki yang di amputasi ) untuk tidak boleh di biarkan dalam posisi fleksi agar tidak terjadi deformitas fleksi permanen.Kolaborasikan dengan ahli prostesis terkait penggunaan serta perawatan prostesis dengan tepat jika diperlukan.

Cont Mencegah untuk mengurangi infeksi Ajarkan metode pemasangan balutan sisa tungkai pada pasien dan keluarga dengan benar.Pantau insisi, balutan, drainase dengan benar apakah ada tanda-tanda yang mengarah pada infeksi ( perubahan warna, bau, konsistensi drainase bertambahnya rasa tidak nyaman, peningkatan suhu )atau tidakPertahankan status gizi pasien untuk mendukung tahap penyembuhan, berikan suplemen gizi umum, dengan peningkatan asupan kalori dan vitamin dan mineral suplemen jika diperlukan dan jika pasien merokok anjurkan untuk program penghentian merokok. Ajarkan higiene kulit untuk mencegah iritasi, infeksi, dan kerusakan kulit

Cont Rehabilitasiperan perawat dalam rehabilitasi yaitu seperti perawatan , membantu pemulihan pribadi dan mediasi.Memberikan pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan di rumah Kaji fasilitas perawatan akut sebelum pasien pulang.Yakinkan bahwa pasien akan tetap melanjutkan perawatan, keamanan dan mobilitasnyaKolaborasi dengan keluarga tentang terapi fisik dan terapi okupasi di rumah Evaluasi penyesuaian fisik dan psikososial pasien saat kunjungan kesehatan tindak lanjut.

Cont Libatkan keluarga secara aktif dalam melakukan intervensi untuk meringankan beban pasien baik secara fisik maupun emosional dan membantu pasien dalam mencapai kemandirian perawatan diri.

Kesimpulan Dari perawatan yang di berikan pada pasien post operasi diharapkan pasien mampu menunjukkan bahwa :Tidak mengalami nyeri.Mengalami penyembuhan luka.Memperhatikan citra tubuh.Memperlihatkan peningkatan citra tubuh.Memperlihatkan resolusi kesedihan. Mencapai kemandirian perawatan diri.Mencapai mobilitas mandiri maksimal.

Cont perawat harus bekerja sama dengan tim yang menangani pembuluh darah untuk memastikan bahwa program rehabilitasi pasien berjalan dengan maximal. Perawat dapat berpartisipasi dengan tim vaskular untuk memantau terkait dengan perawatan pasca amputasi.perawat membantu menyesuaikan kondisi psikologis pasien dengan perubahan yang mereka alami.

Saran perawat sebaiknya tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar pasien dari segi fisiologis dan psikologis saja tetapi juga harus memperhatikan dari segi kultur dan spiritual yang dianut oleh pasien amputasi. Dari segi kultur pasien, perawat dapat mengeksplorasi lebih dalam mengenai budaya apa yang dianut pasien agar sebagai perawat kita dapat menghormati larangan yang tidak boleh dilakukan dalam budaya pasien dan menjelaskan kepada pasien tujuan dari dilakukan intervensi. Dari segi spiritual, perawat sebaiknya dapat memahami dan menghormati agama apa yang dianut pasien sehingga perawat dapat membantu pasien untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pasien sesuai agama yang dianut pasien.Perawat juga harus melibatkan keluarga untuk mempercepat proses penyembuhan fisik dan psikologis pasien serta kemandirian pasien.Daftar PustakaJurnal Gibson,Jo.Lower Limb Amputation Nursing Standard. Mar 28-Apr 3, 2001. ProQuestJurnal Young, Trudie. The healing of amputation wounds Nursing Standard.Jul 21-Jul 27, 2004; 18, 45; ProQuest pg. 74Textbook Suzanne C.Smeltzer, Brenda G,Buku ajar Keperawatan Medical-Bedah Brunner and Suddarths edisi 8 vol.3.2001.Jakarta.EGCSKM,Suratun,dkk.2006.Klien Gangguan System Musculoskeletal.Jakarta.Buku Kedokteran EGCMarrelli,T.M.2007.Buku Saku Keperawatan edisi 3.Jakarta.Buku Kedokteran EGC