TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat...

45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEK ANALGESIK EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus ) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran RIZA SETYA AGRENSA G0009185 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2013

Transcript of TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat...

Page 1: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

EFEK ANALGESIK EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.)

TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

RIZA SETYA AGRENSA

G0009185

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2013

Page 2: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 9 Januari 2013

Riza Setya Agrensa

NIM. G0009185

Page 3: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Riza Setya Agrensa, G0009185, 2012. Efek Analgesik Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) terhadap Tikus Putih (Rattus norvegicus). Skripsi Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Latar Belakang. Nyeri merupakan gejala penyakit yang banyak dirasakan oleh masyarakat, prevalensi nyeri pada orang dewasa mencapai 40% setiap harinya, sedangkan 89% merasakan episode nyeri minimal sebulan sekali. Untuk mengatasi nyeri yang timbul, masyarakat biasanya menggunakan obat-obatan yang bersifat mengurangi rasa nyeri atau analgesik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada efek analgesik ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) terhadap tikus putih (Rattus norvegicus). Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan the post test only control group design. Penelitian dilakukan di Universitas Setia Budi Surakarta. Subjek penelitian ini adalah 25 ekor tikus putih (Rattus norvegicus), berumur 3 bulan dengan berat rata-rata 200 gram. Pertama, subjek diadaptasikan terlebih dahulu selama 1 minggu, lalu dipuasakan selama ± 18 jam sebelum perlakuan. Subjek dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif diberi akuades sedangkan kelompok kontrol positif diberi aspirin. Ketiga kelompok perlakuan masing - masing mendapat ekstrak daun kemangi dengan dosis 225 mg/200 g BB, 450 mg/200 g BB, dan 675 mg/200 g BB. Metode induksi nyeri yang digunakan menggunakan media hot plate, kemudian dihitung frekuensi jingkatannya. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan One-Way ANOVA dan LSD. Hasil Penelitian. Hasil uji One-Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelima kelompok perlakuan. Hasil uji LSD menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan positif. Kontrol positif dengan kelompok perlakuan dosis pertama dan kedua menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna, tetapi dengan kelompok perlakuan dosis ketiga tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa hanya kelompok perlakuan dosis ketiga yang mempunyai efek analgesik. Simpulan Penelitian. Dari ketiga kelompok perlakuan dengan ekstrak daun kemangi, hanya kelompok perlakuan dosis ketiga yang mempunyai efek analgesik terhadap tikus putih.

Kata kunci: ekstrak daun kemangi, efek analgesik

Page 4: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT Riza Setya Agrensa, G0009185, 2012. Analgesic Effects of Kemangi Extract (Ocimum sanctum L. ) on White Mice (Rattus norvegicus). Faculty of medicine, Sebelas Maret University, Surakarta. Background: Pain is a symptom of a disease that many felt by the people, the prevalence of pain in adults reach to 40% each day, while 89% felt the pain episode at least once a month. To overcome the pain that arises, people often use drugs is to reduce pain or analgesic. This research aims to find out whether there is an analgesic effect of kemangi extract (Ocimum sanctum L.) against the white mice (Rattus norvegicus). Methods: This research uses experimental methods to the post test only control group design. The research at the University of Setia Budi Surakarta performed. The subject of this research is 25 white mices (Rattus norvegicus), 3 months old with average weight 200 grams. First, subject adapted for 1 week, then not given to eat and drink for 18 hours before the treatment. The subject is divided into 5 groups. The negative control group was given aquades, while the positive control group was given aspirin. The third treatment group each got kemangi extract dosage of 225 mg/200 g body weight, 450 mg/200 g body weight, and 675 mg/200 g body weight. Pain induction method used is a hot plate, and then calculated the frequency jumps. The data obtained and analyzed by One-Way ANOVA and LSD. Results: The results of One-Way ANOVA test showed a significant difference between the five treatment groups. LSD test results showed a significant difference between the negative with the positive control group. Positive control group treated with the first and second doses showed a significant difference, but with the third dose treatment group showed no significant difference. This shows that only the third dose group has the analgesic effects. Conclusions: Of the three groups treated with kemangi extracts, only the third dose treatment groups shows analgesic effect on white mice. Key word: kemangi extract, analgesic effects

Page 5: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PRAKATA

Puji Syukur ke hadirat Allah SWT. atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efek Analgesik Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) terhadap Tikus Putih (Rattus norvegicus)”.

Dalam proses penyusunan skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD – KR – FINASIM selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Muthmainah, dr., M.Kes., selaku Ketua Tim Skripsi Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr., PFarK, selaku Pembimbing Utama yang telah

berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran dan motivasi bagi penulis.

4. Samigun, dr., SU., PFarK, selaku Pembimbing Pendamping yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Endang Sri Hardjanti, dr., PFark., M.Or, selaku Ketua Penguji yang telah berkenan menguji sekaligus memberikan kritik dan saran bagi penulis.

6. Margono, dr., MKK, selaku Anggota Penguji yang telah berkenan menguji dan memberikan kritik dan saran bagi penulis.

7. Seluruh Staf Bagian Skripsi dan Staf Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang banyak membantu dalam skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2009 yang selalu memberikan semangat. 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Surakarta, 9 Januari 2013

Riza Setya Agrensa

Page 6: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

Halaman PRAKATA ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. x

DAFTAR GRAFIK........................................................................ ....... xi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah.................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ............................................................ 3

D. Manfaat Penelitian .......................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................ 4

A. Tinjauan Pustaka ............................................................ 4

1. Kemangi ................................................................... 4

a. Taksonomi….. ..................................................... 4

b. Morfologi ............................................................ 5

c. Habitat ................................................................. 5

d. Manfaat ............................................................... 5

e. Kandungan Zat ..................................................... 6

f. Komponen Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.)

yang Diharapkan Mempunyai Efek Analgesik ..... 6

2. Ekstraksi ................................................................... 7

3. Nyeri ......................................................................... 8

a. Pengertian ........................................................... 8

b. Mekanisme .......................................................... 8

4. Aspirin (Sebagai Kontrol Positif) ............................. 9

a. Definisi ............................................................... 9

Page 7: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

b. Kimia dan Farmakokinetik .................................. 10

c. Farmakodinamik ................................................. 10

d. Efek Samping ...................................................... 10

e. Penggunaan Klinis .............................................. 11

B. Kerangka Pemikiran ....................................................... 12

C. Hipotesis ........................................................................ 13

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 14

A. Jenis Penelitian .............................................................. 14

B. Subjek Penelitian ........................................................... 14

C. Lokasi Penelitian ........................................................... 15

D. Identifikasi Variabel Penelitian ...................................... 15

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ........................ 15

F. Rancangan Penelitian ..................................................... 18

G. Alat dan Bahan .............................................................. 19

H. Metode Induksi Nyeri Hot Plate............................. ........ 19

I. Pembuatan Ekstrak Daun Kemangi ................................ 20

J. Cara Kerja Penelitian ..................................................... 21

K. Penentuan Dosis ............................................................ 22

L. Teknik Analisis Statistik ................................................ 22

BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................... 24

A. Hasil Penelitian .............................................................. 24

B. Analisis Data .................................................................. 26

BAB V PEMBAHASAN ................................................................... 31

BAB VI PENUTUP ........................................................................... 34

A. Simpulan ....................................................................... 34

B. Saran ............................................................................. 34

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 35

LAMPIRAN

Page 8: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Homogenisasi Suhu Hot Plate (Suhu Saat Pertama Kali

Tikus Putih Menjingkat) dalam 0C .................................................. 24

Tabel 2. Jumlah Jingkatan Tikus Putih Selama 5 Menit pada Suhu

420C Sebelum Diberikan Perlakuan............................................ 25

Tabel 3. Jumlah Jingakatan Tikus Putih Selama 5 Menit pada Suhu

420C Setelah Diberikan Perlakuan.............................................. . 25

Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas (Uji Kolmogorov-Smirnov) 27

Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji ANOVA pada Kelima Kelompok Perlakuan 28

Tabel 6. Hasil dari Uji LSD Antarkelompok Perlakuan................................. 29

Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Post Hoc (LSD) .............................................. 30

Page 9: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tanaman Kemangi............................................................ 4

Gambar 2. Daun Kemangi................................................................... 4

Gambar 3. Kerangka Pemikiran.......................................................... 12

Gambar 4. Rancangan Penelitian........................................................... 18

Page 10: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Grafik Perbedaan Rata-Rata Efek Analgesik Tikus Putih............. 26

Page 11: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian di Laboratorium

Universitas Setia Budi Surakarta.

Koversi Dosis untuk Manusia dan Berbagai Jenis Hewan.

Lampiran 3 Uji Normalitas Distribusi.

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Uji Homogenitas dan ANOVA.

Uji Post Hoc dengan Metode Least Significance Difference

(LSD).

Foto-Foto Penelitian.

Page 12: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak ditumbuhi oleh

beraneka ragam tanaman. Di antara tanaman tersebut, ada beberapa yang dapat

dijadikan tanaman obat. Keampuhan tanaman obat banyak dibuktikan melalui

pengalaman. Berbagai macam penyakit yang sudah tidak dapat disembuhkan

melalui pengobatan alopati (kedokteran), ternyata masih bisa diatasi dengan

pengobatan herba, contohnya kanker dan kelumpuhan. Dari beberapa pengalaman

ditemukan pula bahwa pengobatan dengan herbal mampu dijadikan sebagai

pengganti dari pengobatan menggunakan bahan kimia. Beberapa penyakit di

antaranya adalah penyakit kardiovaskular dan saraf (Utami, 2008).

Keunggulan dari pengobatan herba adalah bahan dasarnya yang bersifat

alami sehingga efek sampingnya dapat ditekan seminimal mungkin (Utami, 2008).

Selain efek sampingnya yang minimal, tanaman obat relatif mudah didapat dan

murah. Tanaman obat juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain sebagian

besar efek farmakologisnya yang lemah, bahan baku belum terstandar, belum

dilakukan uji klinik, dan mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme (Katno,

2004). Seiring dengan berkembangnya teknologi, beberapa jenis tanaman obat

telah dipatenkan menjadi fitofarmaka sebagai contohnya, temulawak (Curcumae)

yang teruji secara klinis menurunkan kolesterol. Selain fitofarmaka, ada pula yang

menjadi obat herbal terstandar, sebagai contohnya adalah daun jambu biji yang

dapat mempercepat peningkatan trombosit pada penderita demam berdarah

(Utami, 2008).

Nyeri merupakan gejala penyakit yang banyak dirasakan oleh masyarakat

(Nugroho dan Hari, 2002), prevalensi nyeri pada orang dewasa mencapai 40 %

setiap harinya, sedangkan 89 % merasakan episode nyeri minimal sebulan sekali

Page 13: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

(Dwiprahasto, 2002). Untuk mengatasi nyeri yang timbul, masyarakat biasanya

menggunakan obat - obatan yang bersifat mengurangi rasa nyeri atau analgesik.

Analgesik merupakan obat yang digunakan untuk mengurangi atau

menghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran dengan cara

menghambat impuls saraf (Pudjiastuti, 1999). Selama ini masyarakat banyak

menggunakan obat nyeri modern yang dapat dibeli secara bebas untuk

meringankan atau menyembuhkan sendiri keluhan nyeri yang diderita. Dengan

semakin mahalnya harga obat modern, terutama bagi golongan ekonomi lemah,

alternatif lain untuk mengatasi nyeri maka digunakan obat tradisional (Nugroho

dan Hari, 2002).

Kemangi adalah salah satu dari sekian banyak tanaman yang dapat

dijadikan tanaman obat. Tumbuhan ini sering ditemukan pada hidangan sebagai

lalapan di berbagai warung makan. Akan tetapi karena bau harumnya, kemangi

lebih sering digunakan untuk mencuci tangan. Banyak sekali kandungan zat – zat

yang ada di dalam kemangi. Salah satu cara untuk mendapatkan zat tersebut

adalah dengan metode ekstraksi sehingga diperoleh ekstrak yang mengandung

kadar flavonoid yang tinggi.

Obat - obatan analgesik modern mudah didapatkan, sehingga sering

digunakan sebagai terapi oleh masyarakat umum. Diharapkan pengobatan untuk

menghilangkan nyeri, pengobatan dengan kemangi diharapkan dapat menjadi obat

herbal alternatif bagi masyarakat yang mengalami nyeri.

B. Perumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang di atas, dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut: Apakah ada efek analgesik ekstrak daun

kemangi (Ocimum sanctum L.) terhadap tikus putih (Rattus novergicus) ?

Page 14: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada efek

analgesik ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) terhadap tikus putih

(Rattus norvegicus).

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai

dosis analgesik ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) terhadap tikus

putih (Rattus norvegicus).

2. Manfaat Aplikatif

Penelitian ini dapat dijadikan dasar uji preklinis pada hewan yang

tingkatannya lebih tinggi atau uji klinis pada manusia, untuk mencapai dosis

yang tepat dan efektif bagi manusia.

Page 15: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kemangi

Kemangi (Ocimum sanctum L.) banyak terdapat di Jawa dan

Madura, terutama di pinggiran landang, sawah kering, juga ditanam di

taman, hutan terbuka, padang rumput, liar di jalanan, terkadang

dibudidayakan. Daun kemangi biasanya digunakan masyarakat sebagai

pengobatan muntah-muntah, panu, pelancar air susu ibu, dan lain

sebagainya (Sudarsono dkk, 2002). Nama lain kemangi adalah lampes,

klampes, kemangen, dan kemangi (Utami, 2008).

a. Taksonomi

Klasifikasi tanaman kemangi adalah sebagai berikut:

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta

subdivisi : Angiospermae

kelas : Dicotyledonae

famili : Labiatae

genus : Ocimum

species : Ocimum sanctum L.

(Hutapea, 2001; BPTO, 2004; Tjitrosoepomo, 2002).

Gambar 1. Tanaman Kemangi Gambar 2. Daun Kemangi

Page 16: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

b. Morfologi

Kemangi adalah tumbuhan yang memiliki ciri-ciri: terna tegak,

tinggi antara 0,3 - 0,6 m, batang muda berwarna hijau dan setelah tua

berwarna kecoklatan, terdapat bulu halus; tangkai daun berbentuk

bulat telur, ujungnya meruncing dan tampak menggelombang;

kelopak bunga berwarna hijau; daun mahkota berwarna putih; buah

berbentuk kotak berwarna cokelat; biji berukuran kecil, tiap buah

terdiri dari empat biji; akarnya tunggang dan berwarna putih kotor

(Pitojo, 1996; Mangoting dkk, 2005).

c. Habitat

Kemangi banyak terdapat di Jawa dan Madura. Kemangi dapat

tumbuh secara liar di pinggir jalan, ladang, sawah kering, hutan

terbuka, dan padang rumput. Kadang-kadang kemangi

dibudidayakan dan ditanam di taman. Tanaman ini dapat tumbuh

pada ketinggian 1 - 1100 m di atas permukaan laut. Pembubidayaan

tanaman kemangi dilakukan dengan penaburan biji dan stek

(Sudarsono dkk, 2002).

d. Manfaat

Penggunaan kemangi secara tradisional adalah untuk

mengobati demam, mual, panas dalam, meredakan sesak napas,

merangsang keluarnya gas perut, peluruh haid, pelancar ASI,

meningkatkan nafsu makan, dan sebagai obat kumur (Bisset, 1994;

Pitojo, 1996; Mulyani dan Gunawan, 2003). Kemangi bersifat

analgesik, antibakteri, antifungi, antiinflamasi, dan antispasmodik

(Price S dan Price L, 1995). Kemangi juga dapat digunakan sebagai

tonik stimulan, mengatasi artritis dan kram otot (Primadiati, 2002).

Biji kemangi dapat digunakan untuk mengatasi sembelit,

kencing nanah, penyakit mata, borok, penenang, pencahar, peluruh

air kencing, peluruh keringat, kejang perut. Akar digunakan untuk

mengobati penyakit kulit. Semua bagian tanaman digunakan sebagai

Page 17: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

pewangi, obat perangsang, disentri, dan demam (Sudarsono dkk,

2002).

e. Kandungan Zat

Daun Ocimum sanctum L. mengandung minyak atsiri atau

minyak esensial (yang terdiri dari eugenol, eugenal, karvakrol,

metilklavikol, limatrol dan karyofilin), saponin, flavonoida, alkaloid,

glikosida, fenol, tanin, tiol, asam ursolat, n-triakontanol, dan

terpenoid. Secara kualitatif, kandungan fenol pada daun Ocimum

sanctum L. lebih banyak daripada flavonoid. Fenol berperan sebagai

“pemulung” radikal bebas yang sangat efektif dan juga antioksidan

yang kuat, terutama karena sifat redoksnya. Selain sebagai diuretik,

flavonoid juga dilaporkan mempunyai sifat antioksidan walaupun

tidak sekuat fenol (Ramesh dan Satakopan, 2010; Singh et al., 2010;

Hutapea, 2001). Pada biji kemangi terkandung saponin, flavonoid,

sitosterol, dan polifenol (Singh et al., 2010; Hutapea, 2001). Pada

akarnya mengandung sitosterol dan tiga triterpen A, B, dan C (Singh

et al., 2010). Linalol dan eugenol mempunyai efek antifungi dengan

mekanisme fungistatik yang belum diketahui (Zhou et al., 2003).

Menurut ”Daftar Komposisi Bahan Makanan” Direktorat Gizi

Departemen Kesehatan RI, kemangi termasuk sayuran kaya

provitamin A. Setiap 100 gram daun kemangi terkandung 5.000 SI

vitamin A. Kelebihan lainnya, kemangi termasuk sayuran yang

banyak mengandung mineral kalsium dan fosfor, yaitu sebanyak 45

dan 75 mg per 100 gram daun kemangi.

f. Komponen Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) yang Diharapkan

Mempunyai Efek Analgesik

Daun kemangi (Ocimum sanctum L.) mengandung senyawa

kimia bernama flavonoid dan minyak atsiri. Flavonoid terdapat pada

semua bagian tumbuhan termasuk daun, biji, buah, tangkai.

Flavonoid merupakan golongan metabolit sekunder yang tersebar

Page 18: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

dalam dunia tumbuhan, flavonoid jarang sekali ditemukan sebagai

komponen tunggal dalam jaringan tumbuhan. (Harborne, 1997).

Ada 4 kelompok senyawa dari flavonoid yaitu flavon, flavonol,

flavanon, dan flavanonol (Waji dan Sugrani, 2009). Senyawa

flavonoid menunjukkan lebih dari 100 bioaktivitas, beberapa di

antaranya adalah duretik, analgesik, antiinflamasi, antikonvulsan,

antihepatotoksik, dan lain - lain. (Wilmana, 2007). Beberapa

flavonoid menghambat fosfodiesterase sedangkan yang lain

menghambat aldoreduktase, protein kinase, siklooksigenase.

Penghambatan enzim siklooksigenase dapat menimbulkan pengaruh

lebih luas, karena reaksi siklooksigenase merupakan langkah

pertama pada jalur yang menuji ke hormon seperti tromboksan dan

prostaglandin. (Middleton et al, 2000).

2. Ekstraksi

Ekstraksi adalah proses pengambilan zat aktif yang diinginkan

dari bahan mentah obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau

hewan dengan menggunakan pelarut. Hasil dari ekstraksi disebut

sebagai ekstrak. Ekstrak tidak hanya mengandung satu unsur saja,

tetapi berbagai macam unsur, tergantung pada bahan obat yang

digunakan dan kondisi dari cara ekstraksi.

Metode ekstraksi yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah metode soxhletasi. Prinsip kerja dari ekstraktor soxhlet adalah

ektraksi (pemisahan/pengambilan) yang menggunakan pelarut yang

selalu baru dalam mengekstraknya sehingga terjadi ekstraksi yang

kontinyu dengan adanya jumlah pelarut yang konstan yang juga

dibantu dengan pendingin balik yang biasa disebut kondensor. Selain

itu juga perlu diperhatikan suhu yang digunakan harus melebihi titik

uap pelarut dan jangan sampai terlalu tinggi, karena dikhawatirkan

akan merusak hasil ekstraksi.

Page 19: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Daun kemangi yang akan digunakan adalah kemangi segar

yang didapatkan di pasar tradisional di daerah Karanganyar. Untuk

mekanisme kerja soxhletasi, yang pertama harus dilakukan adalah

daun kemangi yang masih segar dikeringkan terlebih dahulu di

bawah sinar matahari langsung. Penjemuran dilakukan untuk

mengurangi kandungan air yang masih terkandung di dalam daun

kemangi.

Selanjutnya daun kemangi yang telah mengering harus

dihaluskan untuk memperbesar luas permukaan sampel dan pelarut,

sehingga ekstraksi akan lebih optimal. Ekstraksi ini dilakukan

dengan peralatan soxhlet yang biasa disebut ekstraktor soxhlet dan

dengan pelarut alkohol. Proses ekstraksi dengan metode soxhletasi

ini dilakukan secara terus - menerus berlangsung selama ± 5 jam.

3. Nyeri

a. Pengertian

Nyeri didefinisikan sebagai sensasi yang tidak mengenakkan

dan biasanya diikuti oleh pengalaman emosi tertentu yang erat

kaitannya dengan derajat kerusakan (Muchtan, 1998). Nyeri

merupakan mekanisme pertahanan tubuh, bila ada jaringan tubuh

yang rusak sehingga individu bereaksi menghilangkan rasa nyeri

tersebut (Guyton dan Hall, 2007).

b. Mekanisme

Proses terjadinya stimulasi yang kuat di perifer sampai

dirasakannya sebagai nyeri di susunan saraf pusat (korterks serebri)

merupakan suatu rangkaian proses elektrofisiologis yang disebut

sebagai nosiseptif, terdiri dari empat proses (Nazaruddin, 2002)

yaitu :

1) Proses transduksi merupakan proses dimana stimuli kuat

diubah menjadi impuls listrik yang akan diterima ujung-

ujung saraf perifer atau organ-organ tubuh. Rangsang ini

Page 20: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

dapat berupa rangsang fisik seperti sentuhan ringan pada

diskus Merkel, tekanan berat pada korpuskulum Paccini;

rangsang suhu seperti panas pada korpuskulum Ruffini,

dingin pada korpuskulum Krause; rangsang kimia seperti

substansi nyeri pada ujung saraf bebas. Kerusakan

jaringan akan mengundang dilepasnya sejumlah substansi

nyeri berupa ion K+, H+, serotonin, bradikinin, histamin,

dan prostaglandin. Substansi nyeri akan merangsang

dilepasnya substansi P dari ujung-ujung serabut saraf A

delta dan serabut C.

2) Proses transmisi merupakan penyaluran impuls melalui

saraf sensoris sebagai lanjutan proses transduksi, melalui

serabut saraf A delta dan serabut C dari perifer ke medulla

spinalis. Impuls ini mengalami modulasi sebelum

diteruskan ke thalamus oleh traktus spinothalamikus dan

sebagian ke traktus spinoretikularis.

3) Proses modulasi adalah proses dimana terjadi interaksi

antara sistem analgesik endogen dengan asupan nyeri yang

masuk ke cornu posterior medulla spinalis. Analgesik

endogen (enkefalin, endorfin, serotonin, norepinefrin,

GABA) dapat menekan impuls nyeri pada cornu posterior

medula spinalis, dengan cara menghambat pelepasan

substansi P.

4) Persepsi adalah hasil akhir dari proses transduksi,

transmisi, dan modulasi yang menghasilkan suatu

perasaan subjektif yang dikenal sebagai persepsi nyeri.

4. Aspirin (Sebagai Kontrol Positif)

a. Definisi

Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah suatu jenis

obat golongan salisilat yang sering digunakan sebagai analgesik,

Page 21: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

antipiretik, dan antiinflamasi (Ganiswarna, 2004). Asam

asetlsalisilat atau asetosal, mempunyai beberapa nama dagang

seperti: Aspirin (Bayer), Naspro (Nicholas). Pada dosis biasa

asetosal berdaya analgetik dan antipiretik, juga menghambat

ekskresi asam urat. Pada dosis tinggi (3 - 6 gram sehari) memiliki

daya anti radang dan urikosurik (Tjay dan Rahardja, 2007).

b. Kimia dan Farmakokinetik

Pada pemberian oral, sebagian aspirin diabsorbsi dengan cepat

dalam bentuk utuh di lambung, tetapi sebagian besar di usus halus

bagian atas. Kecepatan absorbsi tergantung dari kecepatan

disintegrasi dan disolusi tablet, pH permukaan mukosa, dan waktu

pengosongan lambung. Obat ini mudah menembus sawar darah

otak dan sawar uri. Biotransformasi aspirin terjadi di banyak

jaringan, teruatama di mikrosom dan mitokondria hati. Aspirin

diekskresi dalam bentuk metabolitnya melalui ginjal, dan sebagian

kecil melalui keringat dan empedu (Wilmana, 2007).

c. Farmakodinamik

Mekanisme kerja aspirin adalah menghambat enzim

siklooksigenase (prostaglandin sintetase), yang mengkatalisis

perubahan asam arakhidonat menjadi senyawa endoperoksida. Pada

dosis tepat, obat ini akan menurunkan pembentukan prostaglandin

maupun tromboksan A2 (Katzung, 2004). Prostaglandin inilah

yang menyebabkan sensitasi reseptor nyeri terhadap stimulasi

mekanik dan kimiawi sehingga menimbulkan keadaan hiperalgesia

yang akan merangsang pelepasan mediator-mediator seperti

bradikinin dan histamin yang akan menimbulkan nyeri secara nyata

(Wilmana, 2007).

d. Efek Samping

Efek samping yang paling sering terjadi adalah induksi tukak

lambung atau tukak peptik yang kadang-kadang disertai anemia

sekunder akibat perdarahan saluran cerna (Wilmana, 2007). Reaksi

Page 22: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

alergi terhadap aspirin pernah dilaporkan, walaupun tidak sampai

menyebabkan reaksi anafilaktik ataupun sindroma Steven Johnson,

namun aspirin dapat menyebabkan reaksi alergi berupa urtikaria

dan dapat berkembang menjadi angioderma. Di samping itu aspirin

juga dapat menyebabkan timbulnya eksaserbasi penyakit asma

(Hacker et al., 2009).

e. Penggunaan Klinis

Aspirin adalah salah satu dari obat-obat yang paling sering

digunakan sebagai pereda nyeri yang derajatnya ringan sampai

sedang, tetapi tidak efektif untuk nyeri organ dalam. Karena sifat

antiinflamasinya, aspirin dianjurkan untuk pengobatan arthritis

rheumatoid, demam rematik, dan keadaan - keadaan radang sendi

lainnya. Aspirin juga merupakan antipiretik yang efektif (Katzung,

2004).

Page 23: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 3. Kerangka Pemikiran

Keterangan: : Memacu : Mengambat

Ekstrak daun kemangi

Saponin Terpenoid Alkaloid Glikosida

Fenol Asam ursolat n-triakontanol Flavonoida

Prostaglandin

Endoperoksida

Asam arakhidonat

Fosfolipid

Gangguan pada membran sel

Trauma/Lesi pada sel

Nyeri

Enzim siklooksigenase

Aspirin

Page 24: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

C. Hipotesis

Terdapat efek analgesik ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.)

terhadap tikus putih (Rattus novergicus).

Page 25: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan the post

test only control group design.

B. Subjek Penelitian

1. Populasi penelitian

Semua tikus putih (Rattus norvegicus) jantan, strain Wistar berumur

kira-kira 3 bulan dengan berat rata-rata 200 gram.

2. Sampel penelitian

Jumlah sampel ditentukan dengan rumus Federer yaitu (k-1) (n-1)

15. Jumlah kelompok perlakuan pada penelitian ini sebanyak 5

kelompok dengan demikian perhitungan rumus Federer untuk

menentukan banyaknya sampel tiap kelompok sebagai berikut:

(k-1) (n-1)

(5-1) (n-1)

4n 9

n 4,75

Keterangan: k = kelompok perlakuan

n = banyak sampel tiap kelompok

Dari perhitungan tersebut didapatkan jumlah sampel tiap kelompok

sebanyak 4,75 sampel, kemudian dilakukan pembulatan menjadi 5

sampel. Total sampel pada penelitian ini 25 sampel.

3. Teknik Sampling

Pengambilan subjek penelitian sebanyak 25 ekor dilakukan secara

acak.

Page 26: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

C. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmasi Universitas Setia

Budi Surakarta.

D. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variable bebas : ekstrak daun kemangi (Ocimum

sanctum L.), aspirin (sebagai kontrol

positif)

2. Variabel terikat : efek analgetik

3. Variabel pengganggu :

a. Dapat dikendalikan

Umur tikus putih (pembatasan kriteria inklusi) umur 3 bulan,

berat badan tikus putih (pembatasan kriteria inklusi) 200 gram,

makanan dan minuman hewan uji.

b. Tidak dapat dikendalikan

Stres pada tikus putih, kondisi lambung tikus putih, adanya zat

perangsang dan zat inhibisi nyeri endogen, variasi kepekaan tikus

putih terhadap zat dan obat yang digunakan.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Ekstrak Daun Kemangi

Adalah daun kemangi basah yang kemudian dijemur supaya

menjadi kering kemudian dihaluskan untuk dijadikan serbuk. Ekstrak

ini menggunakan bagian daun karena sebagian besar kandungan zat

antioksidan berada pada bagian daun kemangi (Mishra et al, 2007).

Ekstrak daun kemangi dibuat dengan metode soxhletasi. Pertama daun

kemangi segar dicuci, kemudian dikeringkan dengan cara dijemur di

bawah sinar matahari langsung. Daun kemangi kering tersebut lalu

dihaluskan untuk memperbesar luas permukaan. Daun yang sudah

kering lalu dibuat menjadi serbuk untuk kemudian dilakukan proses

ekstraksi menggunakan pelarut polar yaitu alkohol dengan metode

Page 27: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

soxhletasi. Prinsipnya adalah ekstraksi berkesinambungan, artinya

pelarut yang digunakan selalu fresh hasil kondensasi uap pelarut.

Selain itu harus diperhatikan juga suhu yang digunakan. Proses

ekstraksi ini berlangsung secara terus - menerus selama ± 5 jam.

Pemberian ekstrak daun kemangi ini menggunakan tiga dosis

perlakuan. Pemberian ekstrak dilakukan secara per oral. Skala

pengukuran yang digunakan adalah rasio.

2. Aspirin (sebagai kontrol positif)

Aspirin adalah salah satu obat antiinflamasi nonsteroid

(AINS) yang banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat

penghilang gejala nyeri dan inflamasi (Arifin, 2008). Mekanisme kerja

aspirin sebagai analgesik adalah menghambat biosintesis

prostaglandin, dengan memblok enzim siklooksigenase. Jadi, dengan

menurunkan sintesis prostaglandin, aspirin akan dapat menekan

sensasi nyeri. Aspirin pada penelitian ini digunakan sebagai kontrol

positif.

Dosis analgesik aspirin pada manusia adalah 500 mg. Pada

penelitian ini, dosis aspirin yang digunakan pada tikus putih adalah

sebesar 9 mg/200 gram BB dan diberikan secara perolal melalui sonde

lambung. Dosis takaran diperoleh melalui timbangan dengan skala

mg. Skala variabel yang digunakan adalah skala ordinal.

3. Efek analgesik

Efek analgesik adalah efek penurunan rasa sakit yang diukur

dengan cara menghitung frekuensi jingkatan tikus putih selama 5

menit di atas hot plate dengan suhu rata-rata hasil percobaan yang

merupakan respon terhadap rangsang panas.

4. Makanan dan minuman

Makanan standar dalam penelitian ini berupa pelet. Yang

diberikan dua kali dalam sehari, setiap pagi dan sore hari dengan

jumlah 20 gram/hari untuk setiap tikus putih. Sedangkan air minum

yang diberikan adalah akuades.

Page 28: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

5. Usia

Usia hewan coba memiliki pengaruh yang besar dalam

percobaan ini sehingga digunakan tikus putih dengan usia yang sama,

yaitu 3 bulan. Hal ini bertujuan untuk membuat sampel yang

homogen.

6. Berat badan

Berat badan dapat dikendalikan dengan cara menggunakan

tikus putih yang beratnya 200 gram.

7. Stres

Stres adalah suatu bentuk ketegangan psikologis yang

disebabkan oleh rangsangan fisik, mental, atau emosional baik internal

maupun eksternal yang cenderung mengganggu. Stres pada hewan uji

dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Lingkungan yang terlalu ramai,

pemberian perlakuan yang berulang, dan perkelahian antarhewan uji

dapat mempengaruhi kondisi psikologis hewan uji. Hal tersebut

hendaknya dapat dikendalikan sekecil mungkin dengan cara

menempatkan tikus putih di ruang yang cukup luas dengan sirkulasi

udara, penerangan, dan kelembapan yang cukup. Upaya untuk

mengurangi kemungkinan terjadinya perkelahian antarhewan uji dapat

dilakukan dengan pemberian makanan tikus putih yang cukup secara

teratur dan jumlah tikus putih dalam satu kandang tidak terlalu banyak.

8. Kondisi lambung tikus putih

Keadaan lambung dari tikus putih dapat dipengaruhi oleh

bioavaibilitas obat oral (kecepatan jumlah obat yang diserap),

misalnya gangguan motilitas lambung.

9. Zat perangsang dan zat inhibisi nyeri endogen

Zat perangsang nyeri endogen adalah zat yang dikeluarkan oleh

tubuh dari tikus putih sendiri (mediator nyeri) yang merangsang

timbulnya rasa nyeri. Zat inhibisi nyeri endogen adalah zat yang

dikeluarkan oleh tubuh tikus putih sendiri yang dapat menurunkan rasa

nyeri yang diterima.

Page 29: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

10. Variasi kepekaan tikus putih terhadap zat dan obat yang digunakan

Variasi kepekaan tikus putih terhadap zat dan obat yang

digunakan sangat bersifat individual.

F. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian eksperimental laboratorium the post test only

control group design

Gambar 4. Rancangan Penelitian

K1 : kelompok kontrol negatif

K2 : kelompok kontrol positif

K3 : kelompok uji dosis pertama

K4 : kelompok uji dosis kedua

K5 : kelompok uji dosis ketiga

P1 : pemberian akuades

P2 : pemberian aspirin dosis 9 mg/200 gram BB

P3 : pemberian ekstrak daun kemangi 225 mg/200 gram BB

P4 : pemberian ekstrak daun kemangi 450 mg/200 gram BB

K1 P1 R

R

R

P2

R

U1

K3

R K2

K4

K5

P3

P4

P5

U2

U3

U4

U5

B

Page 30: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

P5 : pemberian ekstrak daun kemangi 675 mg/200 gram BB

R : rangsangan panas dengan hot plate

U1 : pengukuran hasil kelompok 1

U2 : pengukuran hasil kelompok 2

U3 : pengukuran hasil kelompok 3

U4 : pengukuran hasil kelompok 4

U5 : pengukuran hasil kelompok 5

B : bandingkan

G. Alat dan Bahan

1. Alat

a. kandang tikus putih

b. timbangan hewan

c. Spuit pencekok/oral 1 ml

d. hot plate

e. bekker glass

f. termometer

g. stopwatch digital

2. Bahan

a. ekstrak daun kemangi

b. aspirin

c. akuades

H. Metode Induksi Nyeri Hot Plate

1. Prinsip Metode

Hewan uji (tikus putih) diletakkan di atas hot plate dengan

suhu yang telah ditentukan (merupakan suhu hasil homogenisasi

Page 31: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

tikus putih pertama kali menjingkat). Stimulus nyeri berupa panas

pada tikus putih akan menimbulkan respon dalam bentuk

mengangkat atau menjingkatkan kakinya.

2. Pengukuran Efek Analgetik

Pengukuran efek analgetik berupa reaksi tikus putih

terhadap rangsang panas hot plate, yaitu frekuensi jingkatan tikus

putih dalam 5 menit. Tikus putih disebut menjingkat bila

mengangkat kedua kaki depannya atau meloncat ke atas.

3. Hasil Pengukuran

Efek analgetik dinyatakan positif jika frekuensi jingkatan

tikus putih setelah pemberian obat atau bahan uji lebih sedikit

dibandingkan dengan sebelum pemberian.

I. Pembuatan Ektrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.)

Ekstrak daun kemangi dibuat dengan metode soxhletasi. Pertama,

daun kemangi segar ditimbang, dicuci, kemudian dikeringkan dengan cara

dijemur di bawah sinar matahari langsung. Daun kemangi kering tersebut

lalu dihaluskan untuk memperbesar luas permukaan. Daun yang sudah

kering lalu dibuat menjadi serbuk untuk kemudian dilakukan proses

ekstraksi menggunakan pelarut polar yaitu alkohol dengan metode

soxhletasi. Prinsipnya adalah ekstraksi berkesinambungan, artinya pelarut

yang digunakan selalu fresh hasil kondensasi uap pelarut. Selain itu harus

diperhatikan juga suhu yang digunakan. Proses ekstraksi ini berlangsung

secara terus - menerus selama ± 5 jam. Pemberian ekstrak daun kemangi ini

menggunakan tiga dosis perlakuan.

Jadi pada penelitian ini digunakan dosis pemberian ekstrak daun

kemangi (Ocimum sanctum L.) sebanyak 225 mg/200 gram BB tikus putih,

450 mg/200 gram BB tikus putih, dan 675 mg/200 gram BB tikus putih

untuk mengetahui apakah terdapat efek analgesik dari ekstrak daun kemangi

(Ocimum sanctum L.) dan pada dosis berapa efek analgesik tersebut paling

baik.

Page 32: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

J. Cara Kerja Penelitian

1. Subjek penelitian dibagi menjadi lima kelompok, masing-masing

kelompok terdiri dari lima ekor tikus putih. Kelompok 1 sebagai

kontrol negatif, kelompok 2 sebagai kontrol positif, kelompok 3, 4, dan

5 sebagai kelompok perlakuan.

2. Subjek penelitian diadaptasikan terlebih dahulu selama satu minggu di

laboratorium dan diberi makan standar untuk tikus, yaitu pelet dan air.

3. Subjek penelitian dipuasakan ± 18 jam sebelum perlakuan, dengan air

minum tetap diberikan.

4. Masing-masing kelompok tersebut terlebih dahulu diadakan

homogenisasi dengan diletakkan di atas hot plate. Dicatat pada suhu

berapa tikus putih pertama kali menjingkat, dan kemudian dibuat rata-

ratanya. Hasilnya digunakan sebagai suhu hot plate sesudah tikus putih

mendapat perlakuan, yang berarti suhu tersebut dianggap semua tikus

putih sudah mulai menjingkat sebagai upaya menghidar dari rasa nyeri.

5. Setelah 5-10 menit, masing-masing kelompok diberi pakan perlakuan,

yaitu pemberian akuades sebagai kontrol negatif (Kelompok 1), aspirin

dosis 9 mg/200 gram BB tikus putih sebagai kontrol positif (Kelompok

2), ekstrak daun kemangi dosis I sebanyak 225 mg/200 gram BB tikus

putih (Kelompok 3), ekstrak daun kemangi dosis II sebanyak 450

mg/200 grama BB tikus putih (Kelompok 4), ekstrak daun kemangi

dosis III sebanyak 675 mg/200 gram BB tikus putih (Kelompok 5).

6. Setelah 2 jam, tikus putih diletakkan di atas hot plate.

7. Tiap tikus putih diletakkan di atas hot plate dengan suhu

homogenisasi. Lalu dihitung berapa kali tikus putih menjingkat selama

5 menit.

8. Semua data yang diperoleh ditabulasi, dibuat rata-rata dan dievaluasi.

Page 33: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

K. Penentuan Dosis

1. Penentuan Dosis Aspirin

Berdasarkan tabel konversi perhitungan dosis untuk berbagai

jenis hewan uji dari berbagai spesies dan manusia, maka konversi dosis

manusia dengan berat 70 kg pada tikus putih dengan berat 200 gram

adalah 0,018. Dosis aspirin yang dipakai untuk orang dewasa adalah 500

mg, jadi dosis untuk tikus putih:

= (500 mg x 0,018)/200 gram BB tikus putih

= 9 mg/200 gram BB tikus putih

2. Penentuan Dosis Ekstrak Daun Kemangi

Berdasarkan tabel konversi perhitungan dosis untuk berbagai

spesies dan manusia, konversi dosis manusia dengan berat badan 70 kg

pada tikus dengan berat 200 gram adalah 0,018 (Ngatidjan, 1991). Pada

orang Indonesia, dosis daun kemangi yang digunakan adalah dosis yang

biasa dipakai di masyarakat, yaitu ± 25 gram (Hutapea, 2001). Pada saat

ini penulis menuliskan dalam bentuk dosis basah karena penelitian belum

dilakukan. Maka dosis daun kemangi untuk tikus putih yaitu:

= (25 gram x 1000 x 0,018)/200 gram BB tikus putih

= 450 mg/200 gram BB tikus putih

Lalu digunakan dosis basah daun kemangi yang bertingkat:

1. Kelompok uji I : Dosis rendah/dosis 1 = 0,5 x 450 mg/200 gram

BB tikus putih = 225 mg/200 gram BB tikus putih.

2. Kelompok uji II : Dosis sedang/dosis 2 = 1 x 450 mg/200 gram

BB tikus putih = 450 mg/200 gram BB tikus putih.

3. Kelompok uji III : Dosis tinggi/dosis 3 = 1,5 x 450 mg/200 gram

BB tikus putih = 675 mg/200 gram BB tikus putih.

L. Teknik Analisis Statistik

Data yang diperoleh akan dianalisis secara statistik dengan uji

Analisis of Variant (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Post Hoc Test jika

terdapat perbedaan yang signifikan pada uji ANOVA. Persyaratan ANOVA

Page 34: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

yang harus dipenuhi adalah berdistribusi normal dan variansinya homogen.

Sebaran (distribusi) data normal dianalisis menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov dipilih karena jumlah sampel lebih dari

15. Varians data dianalisis menggunakan uji homogenitas Levene Statistic.

Uji ANOVA adalah uji untuk menentukan perbedaan pengaruh antar

perlakuan, sedangkan sebagai Post Hoc Test digunakan uji LSD untuk

membandingkan rerata frekuensi jingkatan antara kelompok perlakuan

sehingga dapat diketahui signifikansi perbedaan antar = 0,05)

dan perlakuan mana yang lebih berpengaruh. Analisis statistik diolah dengan

menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 17.0

for Windows.

Page 35: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian eksperimental mengenai efek

analgetik ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) peroral pada tikus

putih, maka peneliti mendapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil Homogenisasi Suhu Hot Plate (Suhu Saat Pertama Kali

Tikus Putih Menjingkat) dalam 0C.

Dari hasil dalam tabel tersebut, dapat dihitung rata

- rata suhu homogenisasi :

Jumlah = 1050

Rata-rata = 42 oC

Sumber : Data primer, 2012

Tikus Putih

Suhu (0C)

1 2

42 43

3 4 5 6 7 8 9 10

41 40 41 44 42 40 41 44

11 12 13 14 15 16 17 18

42 41 41 43 44 42 41 40

19 20 21

42 41 42

22 23

42 44

24 25

43 44

Page 36: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Suhu yang didapatkan adalah 42oC, jadi suhu hot plate yang

digunakan untuk penelitian adalah 42oC.

Tabel 2. Jumlah Jingkatan Tikus Putih Selama 5 Menit pada Suhu 42oC

Sebelum Diberikan Perlakuan.

Sumber : Data primer, 2012

Tabel 3. Jumlah Jingkatan Tikus Putih Selama 5 Menit pada Suhu 420C

Setelah Diberikan Perlakuan.

Sumber : Data primer, 2012

Tikus Putih K1 K2 K3 K4 K5

1 61 60 67 64 63

2 64 63 65 66 62

3 58 70 64 70 65

4 70 59 60 59 60

5 68 65 69 63 60

Jumlah 321 317 325 322 310

Rata - rata 64,2 63,4 65 64,4 62

Tikus Putih K1 K2 K3 K4 K5

1 72 31 62 57 34

2 79 30 59 50 55

3 65 32 59 56 53

4 74 30 54 42 39

5 73 33 63 54 46

Jumlah 363 156 297 259 227

Rata - rata 72,6 31,2 59,4 51,8 45,4

Page 37: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Aquades Aspirin Dosis I Dosis II Dosis III

Jumlah jingkatan

Keterangan :

K1 = Kelompok kontrol negatif (pemberian akuades).

K2 = Kelompok kontrol positif (pemberian aspirin dosis 9

mg/200 gram BB tikus putih).

K3 = Kelompok perlakuan pemberian ekstrak daun kemangi

dengan dosis 225 mg/200 gram BB tikus putih.

K4 = Kelompok perlakuan pemberian ekstrak daun kemangi

dengan dosis 450 mg/200 gram BB tikus putih.

K5 = Kelompok perlakuan pemberian ekstrak daun kemangi

dengan dosis 675 mg/200 gram BB tikus putih.

Grafik 1. Grafik Perbedaan Rata-Rata Efek Analgetik Tikus Putih

B. Analisis Data

Hasil penelitian yang telah diperoleh kemudian dilakukan uji

statistik. Pertama kali yang dilakukan adalah melakukan uji Normalitas,

untuk mengetahui apakah populasi data yang diperoleh berdistribusi

normal atau tidak (Priyanto, 2009). Kemudian dilanjutkan dengan uji

Page 38: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Homogenitas (dengan uji Levene Statistic) untuk mengetahui apakah

varian populasi homogen atau tidak.

Selanjutnya dilakukan uji ANOVA, syarat yang harus dipenuhi

untuk dilakukan uji ANOVA adalah kesamaan varians yang diperiksa

dengan uji Normalitas dan uji Homogenitas. Kemudian dilanjutkan dengan

uji Post Hoc untuk membandingkan mean different dari kelima kelompok

dengan tujuan untuk mengetahui mean pasangan yang berbeda di antara

pasangan yang ada. Prosedur dari uji Post Hoc yang digunakan adalah

prosedur Least Significance Difference (LSD).

1. Uji Normalitas

Angka p > 0,05 menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Uji

normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov - Smirnov karena

jumlah sampel lebih dari 15.

Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas (Uji Kolmogorov -

Smirnov)

No Kelompok perlakuan P

1 Aquades 0,659

2 Aspirin 0,444

3 Dosis 1 0,569

4 Dosis 2 0,593

5 Dosis 3 0,562

Tabel ini mengacu pada output SPSS 17.0 for Windows (dapat dilihat

di lampiran).

Hasil dari uji normalitas pada tabel 4 menunjukkan nilai

probabilitas p > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa populasi data

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Nilai signifikansi lebih dari 0,05 berarti bahwa varian dari dua atau

lebih kelompok data adalah homogen (Priyanto, 2009). Pada uji

homogenitas varians menunjukkan signifikansi sebesar 0,555. Nilai

Page 39: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

ini lebih besar dari 0,05 berarti menunjukkan adanya variasi yang

homogen.

3. Uji ANOVA

Digunakan untuk mengetahui perbedaan mean dari dua sumber

variasi (kelompok perlakuan dan kelompok waktu pengukuran). Uji

ANOVA menggunakan SPSS 17.0 for Windows, didapatkan hasil

sebagai berikut :

Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji ANOVA pada Kelima Kelompok

Perlakuan.

Sumber

variasi

Db DK MK Fh Sig

Antar

kelompok

4 1300,160 325,040 20,164 0,000

Dalam

kelompok

20 322,400 16,120

Jumlah 24 1622,560

Tabel ini mengacu pada output SPSS 17.0 for Windows (dapat dilihat

pada lampiran).

Keterangan : Db = derajat kebebasan Fh = F hitung

Dk = jumlah kuadrat Mk = mean kuadrat

Sig = signifikansi

4. Uji Post Hoc

Peneliti menggunakan prosedur Least Significance Difference

(LSD) karena subjek menggunakan varians yang sama dalam uji

homogenitas.

Page 40: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Tabel 6. Hasil dari Uji LSD Antarkelompok Perlakuan

* Beda mean signifikan pada level 0,05

Tabel ini mengacu pada output SPSS 17.0 for Windows (dapat dilihat pada

lampiran).

Kriteria ujinya adalah pasangan perlakuan yang diuji, disebut ada

perbedaan jumlah jingakatan yang nyata apabila nilai p lebih kecil dari

0,05. Hasil yang diperoleh dapat diringkas menjadi :

Perlakuan (I) Perlakuan (J) Beda Mean (I-J) Std Error P Ho

Akuades Aspirin

Dosis I

Dosis II

Dosis III

-21.200*

-6.400*

-10.800*

-14.800*

2.539

2.539

2.539

2.539

.000

.020

.000

.000

Ditolak

Diterima

Ditolak

Ditolak

Aspirin Akuades

Dosis I

Dosis II

Dosis III

21.200*

14.800*

10.400*

6.400*

2.539

2.539

2.539

2.539

.000

.000

.001

.020

Ditolak

Ditolak

Ditolak

Diterima

Dosis I Akuades

Aspirin

Dosis II

Dosis III

6.400*

-14.800*

-4.400

-8.400*

2.539

2.539

2.539

2.539

.020

.000

.099

.004

Diterima

Ditolak

Diterima

Ditolak

Dosis II Akuades

Aspirin

Dosis I

Dosis III

10.800*

-10.400*

4.400

-4.000

2.539

2.539

2.539

2.539

.000

.001

.099

.131

Diterima

Ditolak

Diterima

Diterima

Dosis III Akuades

Aspirin

Dosis I

Dosis II

14.800*

-6.400*

8.400*

4.000

2.539

2.539

2.539

2.539

.000

.020

.004

.131

Ditolak

Diterima

Ditolak

Diterima

Page 41: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Post Hoc (LSD)

Dari tabel ringkasan tersebut, dapat dilihat kelompok kontrol

positif tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan bila dibandingkan

dengan kelompok perlakuan dosis III (KK(+) - KP3). Hal ini dapat

diartikan bahwa hanya kelompok perlakuan dosis III yang mempunyai

efek analgesik.

Pasangan Kelompok Signifikansi Simpulan

KK(-) - KK(+) 0,000 Berbeda signifikan

KK(-) - KP1 0,020 Tidak berbeda

KK(-) - KP2 0,000 Berbeda signifikan

KK(-) - KP3 0,000 Berbeda signifikan

KK(+) - KP1 0,000 Berbeda signifikan

KK(+) - KP2 0,001 Berbeda signifikan

KK(+) - KP3 0,020 Tidak berbeda

KP1 - KP2 0,099 Tidak berbeda

KP1 - KP3 0,004 Berbeda signifikan

KP2 - KP3 0,131 Tidak berbeda

Page 42: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB V

PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

Pengamatan pada penelitian ini adalah perbedaan dosis analgesik dari ekstrak

daun kemangi terhadap tikus putih. Subjek penelitian adalah tikus putih,

mengalami adaptasi selama ± 7 hari, kemudian dipuasakan selama 18 jam,

kemudian diberikan perlakuan terhadap subjek penelitian tersebut. Setelah itu

dilihat efek analgetik dari masing - masing bahan yang telah diberikan terhadap

tikus putih. Pada penelitian ini digunakan aspirin sebagai kontrol positif, hal ini

ditujukan supaya aspirin yang telah menjadi obat analgesik standar dapat

digunakan sebagai pembanding untuk menentukan apakah ekstrak daun kemangi

mempunyai efek analgesik atau tidak.

Nilai ambang nyeri pada masing - masing individu adalah berbeda - beda.

Hal tersebut bisa dibuktikan dengan hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel

2 yang menunjukkan adanya perbedaan/variasi frekuensi jingkatan setiap tikus

putih. Variasi jumlah jingkatan tersebut terjadi karena setiap individu mempunyai

berbagai keadaan fisik dan psikis yang berbeda - beda, seperti variasi kepekaan

terhadap panas, adanya zat perangsang dan penghambat nyeri endogen, serta

kondisi lambung tiap individu.

Berdasarkan tabel 3 yaitu hasil dari frekuensi jingkatan pada tikus putih

setelah diberikan perlakuan pada masing - masing kelompok selama 5 menit.

Frekuensi jumlah jingkatan yang tertera menunjukkan perbedaan kuat lemahnya

sensasi nyeri panas yang dirasakan tikus putih tiap kelompok. Semakin sedikit

jumlah jingkatan menunjukkan bahwa semakin kuat efek analgetik dari bahan

yang diberikan terhadap tikus putih, begitu pula sebaliknya.

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, dilihat dari hasil uji

normalitas dengan menggunakan Uji Kolmogorov - Smirnov pada tabel 4

Page 43: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

menunjukkan nilai probabilitas p lebih dari 0,05 yang berarti data terdistribusi

secara normal. Kemudian dari uji homogenitas menunjukkan nilai varians lebih

dari 0,05 yang dapat diartikan adanya variasi yang homogen. Selanjutnya dari uji

ANOVA didapatkan hasil p kurang dari 0,05 (signifikan), dengan hasil ini dapat

disimpulkan terdapat perbedaan frekuensi jingkatan yang bermakna antara kelima

kelompok perlakuan.

Hasil uji Post Hoc yang dilakukan dengan prosedur Least Significance

Difference (LSD) pada tabel 6 menunjukkan berbagai perbandingan dari masing -

masing kelompok perlakuan. Kelompok kontrol postif mempunyai perbedaan

yang signifikan bila dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif, kelompok

perlakuan dosis I, dan kelompok perlakuan dosis II. Sedangkan kelompok kontrol

positif tidak mempunyai perbedaan yang signifikan bila dibandingkan dengan

kelompok perlakuan dosis III. Dari hasil uji statistika tersebut bisa diartikan

bahwa hanya ekstrak daun kemangi dosis III yang mempunyai efek analgesik.

Kelompok perlakuan ekstrak daun kemangi dosis III menunjukkan hasil

yang tidak signifikan bila dibandingkan terhadap kelompok kontrol positif

(kelompok yang diberikan aspirin). Hal ini berarti bahwa efek analgetik ekstrak

daun kemangi dosis 675 mg/200 gram BB tikus putih memiliki efektivitas yang

sebanding dengan aspirin dosis 9 mg/200 gram BB tikus putih. Hal ini sesuai

dengan pendapat dari Begorod (2006) yang menunjukkan bahwa flavonoid

memiliki aktivitas analgesik pada inflamasi mukosa faringeal tikus putih.

Dilihat dari grafik rata - rata efek analgesik terhadap tikus putih, terdapat

sebuah gambaran yang signifikan dari kelompok perlakuan dosis I,II, dan III.

Kelompok perlakuan dosis I dan II memang menunjukkan adanya penurunan

jumlah jingkatan, tetapi bila dilakukan uji statistik dengan kelompok positif masih

belum bisa dikatakan mempunyai efek analgesik. Sedangkan kelompok perlakuan

dosis III sebanding dengan aspirin bila diuji dengan uji statistik, hal ini berarti

hanya kelompok perlakuan dosis III yang mempunyai efek analgesik. Hal ini

disebabkan karena, kadar flavonoid dalam ekstrak daun kemangi berbanding lurus

Page 44: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

dengan dosisnya. Semakin kecil dosis ekstrak daun kemangi, maka semakin

sedikit pula flavonoid yang dikandung di dalamnya. Demikian pula sebaliknya,

semakin besar dosis ekstrak daun kemangi, semakin banyak pula flavonoid yang

terkandung di dalamnya.

Dari ketiga kelompok perlakuan ekstrak daun kemangi dosis I, II, dan III

yang masing-masing dengan dosis 225 mg/200 gram BB tikus putih, 450 mg/200

gram BB tikus putih, dan 675 mg/200 gram BB tikus putih. Hanya kelompok

perlakuan dengan dosis 675 mg/200 gram BB tikus putih yang memiliki efek

analgesik terhadap tikus putih, yang diberi rangsang nyeri panas dengan cara

diletakkan di atas hot plate dengan suhu homogenisasi.

Page 45: TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus/Efek... · Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, khususnya ... Untuk mengatasi nyeri yang timbul ... digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan hanya kelompok perlakuan

dosis III (ekstrak daun kemangi dosis 675 mg/200 gram BB tikus putih)

sebanding dengan aspirin dosis 9 mg/200 gram BB tikus putih, sehingga

hanya kelompok perlakuan dosis III (ekstrak daun kemangi dosis 675

mg/200 gram BB tikus putih) yang mempunyai efek analgesik.

B. Saran

Mengingat adanya keterbatasan dan kekurangan dalam penelitian

ini, maka perlu dilakukan :

1. Penelitian lebih lanjut dengan menggunakan sampel penelitian yang

lebih banyak dan lebih tinggi tingkatannya dan juga dosis yang lebih

optimal sebagai analgesik.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam pengembangan

pemanfaatan kemangi sebagai analgesik alami alternatif bagi manusia

dengan metode yang berbeda.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode yang sama,

tetapi dengan dosis yang lebih dinaikkan dari yang telah dilakukan

untuk mendapatkan dosis yang optimal tanpa efek samping.