TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis....

191
PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD KANISIUS WIROBRAJAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun oleh: Nama: Probo Adi Yuniawan NIM: 101134212 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis....

Page 1: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP

TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI

PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V

SD KANISIUS WIROBRAJAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh:

Nama: Probo Adi Yuniawan

NIM: 101134212

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

ii

SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

iii

SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

iv

PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini Penulis persembahkan kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kasih karunia-Nya.

2. Bapak Bambang Cipto Suroso dan Ibu Seti Tri Sejati atas

semangat , dukungan dan doa yang telah diberikan.

3. Kakakku Andri Suparyono dan adikku Totok Wijayanto.

4. Romo G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. dan Ibu Agnes

Herlina D H, S.Si., M.T., M.Sc. atas bimbingannya.

5. Semua sahabat dan teman-teman kuliah Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan banyak dukungan dan bantuan.

6. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

v

MOTTO

Pengalaman adalah pijakan untuk melangkahkan satu

tingkat menuju kesuksesan selanjutnya

—Probo—

Belajar itu justru dari yang salah, bukan dari yang lancar,

Yakinkan diri bahwa kita berani memutuskan, melihat

peluang dan segera beradaptasi sebelum inovasi baru datang

—Probo—

Manusia berkarya, Tuhan menghendaki. Kita tetap

berusaha, memaksimalkan kiat yang kita punya, maka

Tuhan akan berkarya dalam diri kita

—Probo—

Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan,

kehilangan dan kekecawaan; tetapi kalau kita sabar, kita

segera akan melihat bentuk aslinya

—Joseph Addison—

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 21 Juli 2014

Penulis,

Probo Adi Yuniawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Probo Adi Yuniawan

NIM : 101134212

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP

TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI

PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V

SD KANISIUS WIROBRAJAN YOGYAKARTA

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

Penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 21 Juli 2014

Yang menyatakan

Probo Adi Yuniawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

viii

ABSTRAK

Yuniawan, Probo Adi. (2014). Pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

kemampuan evaluasi dan inferensi pada pelajaran IPA kelas V SD

Kanisius Wirobrajan Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

Kata kunci: mind map, kemampuan evaluasi, kemampuan inferensi, mata

pelajaran IPA.

Latar belakang penelitian ini adalah ingin mengujicobakan salah satu

metode pembelajaran guna meningkatkan kemampuan berpikir siswa, yaitu

metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap kemampuan

evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana siswa

kelas V SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta.

Desain penelitian ini menggunakan quasi-experimental design tipe non-

equivalent control group design. Tiap responden pada kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen tidak dipilih secara random. Populasi penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta. Sampel terdiri dari 31

siswa untuk kelas VA sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas VB terdiri

31 siswa sebagai kelompok kontrol. Instrumen penelitian berupa 2 soal essai, satu

soal kemampuan evaluasi dan satu soal kemampuan inferensi. Pengumpulan data

diperoleh dari pretest dan posttest.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) metode mind map berpengaruh

terhadap kemampuan evaluasi. Hal ini ditunjukkan dalam uji selisih nilai Sig. (2-

tailed) sebesar 0,026 (p < 0,05) dengan nilai M = 0,58, SE = 0,12, dan SD = 0,684.

Presentase besar efek pengaruh sebesar 43,29% dengan koefisien korelasi r =

0,657 yang termasuk kriteria efek besar. 2) metode mind map berpengaruh

terhadap kemampuan inferensi. Hal ini ditunjukkan dalam uji selisih nilai Sig. (2-

tailed) sebesar 0,021 (p < 0,05) dengan nilai M = 0,71, SE = 0,127, dan SD =

0,709. Presentase besar efek pengaruh sebesar 51,41% dengan koefisien korelasi r

= 0,717 yang termasuk kriteria efek besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

ix

ABSTRACT

Yuniawan, Probo Adi. 2014. The Influence On The Using of Mind Map Method

Toward Evaluative and Inference Ability for Science Subject in

Elementary School of Kanisius Wirobrajan. Yogyakarta: Elementary

Teacher Education Study Program, Sanata Dharma University.

Keywords: Mind map, evaluative ability, Inference ability, science lesson

The background of this research is want to apply one method of learning

in order to improve the thinking ability of students, namely mind map method and

critical thinking ability. The research aim to identify the influence on the use of

mind map on simple tool type identification material on the analytical and

evaluative ability on science subject for students in elementary school Canisius

Wirobrajan Yogyakarta.

The design of this research using quasi experimental design type non-

equivalent control group design. Every respondents on the controlling group and

experiment group do not pick randomly. The Population of the research is all

students fifth grade of elementary school Canisius Wirobrajan Yogyakarta. The

samples consists of 31 students to the class VA as experimental group, and the

class VB consist 31 student as control group. Instrument research involved two

test essay. One of test as evaluative ability and the other as inference ability. Data

was obtained from pretest and posttest. Before conducting pretest and posttest,

the instruments have fulfilled the requirement of validity and reliability

The result of research showed that 1). Mind map method impact toward

the evaluative ability, it is shown in the difference in value sig.(2-tailed) as much

as 0,026 (p < 0,05)with M= 0,58, SE= 0,12, and SD = 0,664. The percentage of

effect influence large is 43,29% with a correlation coefficient r = 0,657 including

criteria on large effect. 2). Mind map method impact toward the inference ability,

it is shown in the difference in value sig.(2-tailed) as much as 0,021 (p < 0,05)

with M= 0,71, SE= 0,127, and SD = 0,709. The percentage of effect influence

large is 51,41% with a correlation coefficient r = 0,717 including criteria on

large effect.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

x

PRAKATA

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan

rahmatnya yang telah diberikan sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Metode Mind map

terhadap Kemampuan Evaluasi dan Inferensi Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

Kanisius Wirobrajan Yogyakarta” disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar

sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap hati

Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan beserta

masukan yang bermanfaat untuk menyelesaikan penelitian dan penyusunan

skripsi ini.

3. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D., selaku Wakaprodi PGSD yang telah

membantu memperlancar pengujian skripsi.

4. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing

II yang telah memberikan bimbingan sehingga terselesaikannya skripsi ini

tepat waktu.

5. Drs. Puji Purnomo M.Si., selaku dosen penguji III yang telah memberikan

masukan dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. Hr. Klidiatmoko, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Wirobrajan

Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di SD

Kanisius Wirobrajan Yogyakarta.

7. Lia Pratiwi, S.Pd., selaku guru mitra SD peneliti yang sudah memberikan

waktu dan tenaganya untuk membantu penelitian sehingga dapat berjalan

dengan lancar.

8. Ch. Tri Lestari, S.Pd., selaku guru mitra SD peneliti yang sudah memberikan

waktu dan tenaganya sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

xi

9. Siswa kelas VA dan VB SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta, yang telah

bersedia menjadi subjek penelitian.

10. Sekretariat PGSD yang telah membantu proses perijinan penelitian sampai

skripsi ini selesai.

11. Kedua orangtua terkasih (Bambang Cipto Suroso dan Seti Tri Sejati), yang

selalu memberikan doa, dukungan, motivasi kepada Penulis.

12. Kakak (Andri Suparyono) dan adikku tercinta (Totok Wijayanto), yang selalu

memberikan semangat kepada Penulis.

13. Teman-teman penelitian kolaboratif IPA (Dani, Priyanti, Lala, Farida,

Gramita, Lia, Renny, Tri, Yolanda, Lucia, Luki, Mita, Anjar, Bowo, Patris,

Sinta, Yuni) yang telah memberikan banyak dukungan, masukan dan berbagi

pengetahuan.

14. Teman-teman PPL SDK Wirobrajan 2014 (Dani, Priyanti, Paska, Hendri, dan

Arma) yang telah membantu selama proses penelitian.

15. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas

dukungan dan doa yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

karya ilmiah ini, oleh karena itu Penulis mengharap kritik dan saran dari berbagai

pihak. Besar harapan Penulis karya ilmiah ini dapat berguna bagi pembaca.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................ vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

PRAKATA .............................................................................................................. x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

1.5 Definisi operasinal .................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 7

2.1 Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 7

2.1.1 Teori-teori yang Mendukung .......................................................... 7

2.1.1.1 Teori Perkembangan Anak ........................................................ 7

2.1.1.2 Metode Pembelajaran .............................................................. 10

2.1.1.3 Mind Map ................................................................................. 10

2.1.1.4 Perbedaan Mind Map dengan Peta Konsep ............................. 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

xiii

2.1.1.5 Ilmu Pengetahuan Alam........................................................... 14

2.1.1.6 Materi Pesawat Sederhana ....................................................... 16

2.1.1.7 Berpikir Kritis .......................................................................... 19

2.1.1.8 Kemampuan Evaluasi dan Inferensi ........................................ 22

2.1.2 Penelitian-Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................. 23

2.1.2.1 Penelitian-Penelitian tentang Kemampuan Berpikir Kritis ..... 23

2.1.2.2 Penelitian-Penelitian tentang Mind Map.................................. 24

2.2 Kerangka Berpikir .................................................................................. 26

2.3 Hipotesis Penelitian ................................................................................ 27

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 28

3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 28

3.2 Setting Penelitian .................................................................................... 29

3.2.1 Lokasi Penelitian ........................................................................... 29

3.2.2 Waktu Pengambilan Data .............................................................. 30

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 31

3.4 Variabel Penelitian ................................................................................. 32

3.4.1 Variabel Independen (Bebas) ........................................................ 32

3.4.2 Variabel Dependen (Terikat)......................................................... 32

3.5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 33

3.6 Instrumen Penelitian ............................................................................... 34

3.7 Teknik Pengujian Instrumen .................................................................. 35

3.7.1 Uji Validitas .................................................................................. 35

3.7.2 Uji Reliabilitas .............................................................................. 37

3.8 Teknik Analisis Data .............................................................................. 38

3.8.1 Uji Normalitas Distribusi Data ..................................................... 38

3.8.2 Uji Pengaruh Perlakuan................................................................. 39

3.8.2.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal............................................ 39

3.8.2.2 Uji Selisih Skor Pretest Ke Posttest ........................................ 40

3.8.3 Analisis Lebih Lanjut .................................................................... 41

3.8.3.1 Uji Kenaikan Skor Pretest dan Skor Posttest .......................... 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

xiv

3.8.3.2 Uji Besar Efek Perlakuan (Effect Size) .................................... 41

3.8.3.3 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan .............................................. 43

3.8.3.3 Dampak Perlakuan pada Siswa ................................................ 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 46

4.1 Implementasi Pembelajaran.................................................................... 46

4.1.1 Implementasi Pembelajaran Kelompok Eksperimen .................... 46

4.1.2 Implementasi Pembelajaran Kelompok Kontrol ........................... 48

4.2 Hasil Penelitian ....................................................................................... 50

4.2.1 Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................. 50

4.2.2 Analisis Data Penelitian Kemampuan Evaluasi ............................ 51

4.2.2.1 Uji Normalitas Distribusi Data ................................................ 51

4.2.2.2 Uji Pengaruh Perlakuan Kemampuan Evaluasi ....................... 52

4.2.2.3 Analisis Lebih Lanjut Kemampuan Evaluasi .......................... 54

4.2.3 Analisis Data Penelitian Kemampuan Inferensi ........................... 57

4.2.3.1 Uji Normalitas Distribusi Data Kemampuan Inferensi ........... 57

4.2.3.2 Uji Pengaruh Perlakuan Kemampuan Inferensi ....................... 58

4.2.3.3 Analisis Lebih Lanjut Kemampuan Inferensi .......................... 60

4.3 Pembahasan ............................................................................................ 63

4.3.1 Pengaruh Metode Mind Map terhadap Kemampuan Evaluasi ..... 64

4.3.2 Pengaruh Metode Mind Map terhadap Kemampuan Inferensi ..... 64

4.3.3 Dampak Perlakuan terhadap Siswa ............................................... 65

4.3.3.1 Proses Belajar .......................................................................... 65

4.3.3.2 Hasil Belajar ............................................................................ 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 71

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 71

5.2 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 72

5.3 Saran ....................................................................................................... 72

DAFTAR REFERENSI ........................................................................................ 73

LAMPIRAN .......................................................................................................... 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

xv

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN

Gambar 2.1 Contoh mind map ciri-ciri mahluk hidup .......................................... 12

Gambar 2.3 Prinsip kerja pengungkit golongan I ................................................. 16

Gambar 2.4 Prinsip kerja pengungkit golongan II ................................................ 17

Gambar 2.5 Prinsip kerja pengungkit golongan III ............................................... 17

Gambar 2.6 Alat-alat bidang miring ..................................................................... 17

Gambar 2.7 Katrol tetap ........................................................................................ 18

Gambar 2.8 Katrol bebas....................................................................................... 18

Gambar 2.9 Katrol majemuk ................................................................................. 18

Gambar 2.10 Alat-alat roda berporos .................................................................... 19

Gambar 3.1 Desain Penelitian ............................................................................... 29

Gambar 3.2 Variabel Penelitian ............................................................................ 33

Gambar 3.3 Rumus effect size data normal ........................................................... 42

Gambar 3.4 Rumus effect size data ridak normal .................................................. 42

Gambar 3.5 Pemetaan Trianggulasi Data.............................................................. 44

Gambar 4.1 Perbandingan Selisih Kemampuan Evaluasi Kelompok Eksperimen

dan Kontrol ........................................................................................................... 53

Gambar 4.2 Kenaikan skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan

eksperimen kemampuan evaluasi. ........................................................................ 55

Gambar 4.3 Grafik perbandingan pretest, posttest I, dan posttest II kemampuan

Evaluasi ................................................................................................................. 57

Gambar 4.4 Perbandingan Selisih Kemampuan Inferensi Kelompok Eksperimen

dan Kontrol ........................................................................................................... 59

Gambar 4.5 Kenaikan skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan

eksperimen kemampuan inferensi. ........................................................................ 61

Gambar 4.6 Grafik perbandingan pretest, posttest I, dan posttest II kemampuan

inferensi ................................................................................................................. 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

xvi

DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel 2.1 Kemampuan Berpikir Kategori Kognitif .............................................. 20

Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data ..................................................................... 31

Tabel 3.5 Tabel Pengumpulan Data ...................................................................... 34

Tabel 3.2 Matriks Pengembangan Instrumen........................................................ 35

Tabel 3.3 Hasil uji Validitas Soal Essay ............................................................... 37

Tabel 3.4 Kriteria Koefisien Reliabilitas .............................................................. 38

Tabel 3.6 Kriteria Besar Efek Perlakuan............................................................... 42

Tabel 3.7 Topik Pedoman Wawancara ................................................................. 44

Tabel 4.1 Uji Normalitas Kemampuan Evaluasi .................................................. 51

Tabel 4.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal Evaluasi .......................................... 52

Tabel 4.3 Perbandingan Selisih Skor Kemampuan Evaluasi ................................ 53

Tabel 4.4 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Evaluasi .............. 54

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Besar Effect Size Kemampuan Evaluasi.................. 56

Tabel 4.6 Perbandingan Skor Posttest I dan Posttest II Kemampuan Evaluasi ... 56

Tabel 4.7 Uji Normalitas Kemampuan Inferensi .................................................. 57

Tabel 4.8 Uji Perbedaan Kemampuan Awal Inferensi.......................................... 58

Tabel 4.9 Perbandingan Selisih Skor Kemampuan Inferensi................................ 59

Tabel 4.10 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Inferensi ........... 60

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Besar Effect Size Kemampuan Inferensi ............... 62

Tabel 4.12 Perbandingan Skor Posttest I dan Posttest II Kemampuan Inferensi . 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN

Lampiran 1.1 Silabus Kelompok Eksperimen ...................................................... 77

Lampiran 1.2 Silabus Kelompok Kontrol ............................................................. 86

Lampiran 1.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen ......... 93

Lampiran 1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol.............. 103

Lampiran 1.5 Lembar Kerja Siswa 1 .................................................................. 111

Lampiran 1.6 Lembar Evaluasi ........................................................................... 114

Lampiran 3.1 Instrumen Pengumpulan Data dan Kunci Jawaban ...................... 119

Lampiran 3.2 Rubrik Penilaian Soal Essay ......................................................... 121

Lampiran 3.3 Uji Validitas setiap Variabel......................................................... 124

Lampiran 3.4 Uji Reliabilitas Seluruh Soal ........................................................ 125

Lampiran 3.5 Rekapitulasi Nilai ......................................................................... 126

Lampiran 3.6 Tabulasi Nilai Pretest, Posttest I, dan Posttest II ......................... 128

Lampiran 4.1: Hasil Uji Normalitas Kemampuan Evaluasi ............................... 134

Lampiran 4.2: Uji Perbedaan kemampuan awal Evaluasi .................................. 135

Lampiran 4.3: Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest Kemampuan evaluasi ....... 136

Lampiran 4.4: Perbandingan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan evaluasi .... 137

Lampiran 4.5: Besar Efek Perlakuan terhadap Kemampuan Evaluasi ............... 138

Lampiran 4.6: Uji Retensi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Evaluasi ............. 140

Lampiran 4.7: Hasil Uji Normalitas Kemampuan Inferensi ............................... 141

Lampiran 4.8: Uji Perbedaan Kemampuan Awal Kemampuan Inferensi........... 142

Lampiran 4.9: Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest Kemampuan Inferensi ...... 143

Lampiran 4.10: Uji Peningkatan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Inferensi

............................................................................................................................. 144

Lampiran 4.11: Uji Besar Efek Perlakuan Kemampuan Inferensi ...................... 145

Lampiran 4.12: Uji Retensi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Inferensi ........... 147

Lampiran 5.1 Hasil Wawancara Siswa ............................................................... 148

Lampiran 5.2 Hasil Wawancara Guru ................................................................. 166

Lampiran 5.3 Foto-Foto Penelitian Kelas Eksperimen ....................................... 168

Lampiran 5.4 Foto-Foto Penelitian Kelas Kontrol .............................................. 169

Lampiran 5.5 Contoh Mind Map yang Dibuat .................................................... 170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

xviii

Lampiran 5.6 Surat Izin Penelitian dari FKIP USD ............................................ 171

Lampiran 5.7 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian.............................. 172

Lampiran 5.8 Daftar Riwayat Hidup ................................................................... 173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasinal. Sub bab

tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bidang yang berperan dalam peningkatan

kemajuan suatu bangsa. Seiring dengan keadaan Indonesia yang berkembang,

penyelenggaraan pendidikan di sekolah mengalami peningkatan dalam proses

pembelajaran. Pembelajaran dilaksanakan dengan kegiatan mengajar yang

menampilkan interaksi antara guru dan siswa. Guru berupaya agar pembelajaran

berlangsung aktif dan kreatif agar siswa memusatkan perhatian pada pelajaran

tersebut. Pembelajaran yang aktif dan kreatif dipengaruhi oleh cara guru

menyampaikan materi dan metode pembelajaran yang digunakan guru. Selain itu

juga dipengaruhi dari siswa sendiri dimana siswa perlu secara aktif membaca,

mencari sumber lain dan meringkas bahan pelajaran untuk menambah informasi

tentang materi yang sedang dipelajari. Pada proses pembelajaran hendaknya

diterapkan prinsip pembelajaran yang menyenangkan serta berdasarkan

pengalaman langsung, mengingat usia siswa Sekolah Dasar menurut Piaget

termasuk pada tahap operasional konkret karena usia siswa Sekolah Dasar antara

7-11 tahun (Piaget dalam Suparno, 2001: 24)

Melihat pengalaman saat observasi di kelas yang dilakukan pada tanggal 1

Februari 2014 pukul 07.30 – 09.00 WIB di SD Kanisius Wirobrajan, metode guru

kurang mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa cenderung hanya

menyimak apa yang disampaikan guru. Para guru lebih sering menggunakan

metode yang mudah dilakukan dan menghemat waktu. Pembelajaran IPA

cenderung hanya menggunakan metode ceramah dan drill dari soal-soal latihan

dan lembar kerja siswa (LKS). Siswa hanya duduk diam dan kurang dapat

mengembangkan kemampuan berpikirnya dengan tidak menerapkan

pengetahuannya. Siswa kurang aktif dan hanya menyimak apa yang dijelaskan

oleh guru. Selain itu siswa juga kurang dalam proses melakukan percobaan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

2

merumuskan prosedur untuk memecahkan masalah. Sehingga siswa pun

cenderung bosan dan membuat kegaduhan di kelas, pada akhirnya siswa kurang

memahami materi yang dipelajari. pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sebaiknya

menggunakan metode yang dapat membantu siswa dalam memotivasi diri dan

menyenangkan bagi siswa. Siswa tidak hanya menerima tetapi aktif belajar sendiri

dan berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Dari hasil Progamme for International Student Assessment 2012 (OECD:

2013) Indonesia berada peringkat ke 64 dari 65 negara yang berpartisipasi dalam

tes. PISA mengukur kecakapan anak-anak usia 15 tahun dalam

mengimplementasikan masalah-masalah di kehidupan nyata. Implementasi

kecakakapan tersebut diterapkan dalam ketrampilan matematika, dan IPA.

Kemampuan anak Indosesia usia 15 tahun dibidang matematika, sains, membaca

masih rendah dibandingkan dengan anak-anak didunia. Anak Indonesia

menghadapi kesulitan mengenai masalah-masalah kehidupan nyata yang

diujicobakan dalam PISA. Anak-anak Indonesia seharusnya butuh keterampilan

untuk menghadapi realitas. Sekolah Indonesia terlalu fokus mengajarkan

kecakapan yang sudah kedaluwarsa, seperti menghafal dan berhitung ruwet.

Sekolah Indonesia juga melupakan pembelajaran bernalar. Hal ini menunjukkan

betapa pengalaman belajar itu tidak terjadi di sekolah-sekolah kita.

Penelitian yang dilakukan oleh bank dunia (Chang, Mae, dkk, 2014: 1-5),

pembelajaran IPA yang menggunakan metode konvensional oleh guru kurang

berkesan pada siswa, siswa hanya diisi dengan pengetahuan secara abstrak.

seolah-olah siswa hanya sebagai penerima informasi dan guru terus saja

memberikan informasi tersebut dengan kegiatan yang kurang menarik bagi siswa.

Kualitas guru menurut bank dunia belum meningkat, meskipun pemerintah sudah

melakukan kebijakan untuk mengembangkan kompetensi guru, namun justru

kebijakan tersebut tidak mengenai sasaran, seperti misalkan kebijakan sertifikasi

guru, guru dituntut pandai menggunakan teknologi informasi maupun media

pembelajaran. Namun pada kenyataan prestasi belajar siswa tidak meningkat

sesuai dengan harapan.

Pengetahuan siswa perlu berkembang pada level yang tinggi di mana

siswa tidak hanya belajar pada tingkat kemampuan mengingat dan memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

3

saja. Kondisi pembelajaran sekarang diharapkan mampu meningkatkan

kemampuan siswa pada pembelajaran IPA. Peter A. Facione berpendapat bahwa

berpikir kritis merupakan penilaian yang terarah dan terukur yang menghasilkan

interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, dan juga penjelasan terhadap

pertimbangan-pertimbangan faktual, konseptual, metodologis, kriterilogis, atau

kontekstual yang menjadi dasar penilaian tersebut (Facione, 1990). Kemampuan

berpikir kritis sangat penting bagi siswa karena dapat mengajarkan siswa untuk

berpikir tingkat tinggi seperti pada kemampuan evaluasi dan inferensi yang

menekankan siswa untuk mempertimbangkan dan mengidentifikasi suatu

penalaran sebelum menerima begitu saja tanpa sebuah alasan yang jelas dalam

menarik alasan yang masuk akal.

Berdasarkan fakta yang ada, pembelajaran IPA belum mengoptimalkan

kemampuan siswa. Metode pembelajaran yang baik akan mampu membuat siswa

aktif untuk berkreasi dan mengembangkan kemampuan berpikir ke tingkat lebih

tinggi. Maka perlu diujicobakan suatu metode yang sesuai untuk kemampuan

berpikir kritis pada kemampuan evaluasi dan inferensi dalam pelajaran IPA, salah

satunya adalah metode mind map. Mind map adalah alternatif pencatatan

informasi yang efektif dan mudah diingat dalam merencanakan sesuatu (Buzan,

2008: 5). Metode mind map dapat mengaktifkan setiap siswa dan dapat

mengembangkan pola pikir serta kemampuan berpikir tinggi. Michalko (dalam

Buzan, 2008: 6) berpendapat bahwa saat kita membuat atau belajar menggunakan

mind map kita akan mengaktifkan seluruh otak, membereskan akal dari kekusutan

mental, Dengan materi pesawat sederhana yang memiliki bahasan yang cukup

luas, mind map dapat membantu fokus pada pokok bahasan dengan menunjukkan

hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah. Pembelajaran

menjadi semakin efektif dengan mind map karena siswa berproses langsung

membuat ringkasan materi. Siswa dapat memusatkan perhatian pada pokok

bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka

pendek ke ingatan jangka panjang. Terlebih siswa dapat mengembangkan materi

dengan warna, gambar, dan bentuk sesuai kreasi siswa. Cara membuat mind map

lebih memanfaatkan panca indra sehingga pengalaman siswa sangat menarik dan

konsep pesawat sederhana akan diingat lebih lama. Metode ini membantu siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

4

untuk mengembangkan konsep-konsep yang dimiliki dengan cara yang efektif,

mudah, sederhana, dan menyenangkan.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti akan mencoba

menerapkan metode mind map yang dapat membangkitkan motivasi siswa yang

akhirnya dapat meningkatkan berpikir kritis siswa. Penelitian ini berfokus

meneliti pengaruh penggunaan metode mind map terhadap berpikir kritis

khususnya pada kemampuan evaluasi dan inferensi. Kemampuan evaluasi dan

inferensi diukur dari hasil pretest dan posttest. Jenis penelitian yang digunakan

adalah penelitian quasi eksperimental dengan tipe non-equivalent control group

design. Penelitian dilakukan pada siswa kelas V SD kanisius Wirobrajan

Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014. Kelas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kelas VA sebagai kelompok eksperimen dan kelas VB

sebagai kelompok kontrol. Mata pelajaran yang diteliti adalah IPA materi pesawat

sederhana dengan standar kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak,

dan energi, serta fungsinya. Kompetensi Dasar yang digunakan adalah 5.2

Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan

lebih cepat.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah penggunaan metode mind map berpengaruh terhadap kemampuan

evaluasi pada siswa kelas V di SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta

semester genap tahun ajaran 2013/2014?

1.2.2 Apakah penggunaan metode mind map berpengaruh terhadap kemampuan

inferensi pada siswa kelas V di SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta

semester genap tahun ajaran 2013/2014?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

kemampuan evaluasi pada siswa kelas V di SD Kanisius Wirobrajan

Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014.

1.3.2 Mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

kemampuan inferensi pada siswa kelas V di SD Kanisius Wirobrajan

Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

5

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi peneliti

Memberi pengetahuan dan pengalaman tentang inovasi pembelajaran

dalam kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan metode

mind map.

1.4.2 Bagi sekolah

Meningkatkan mutu pendidikan sekolah dan menjadi acuan untuk selalu

mengadakan inovasi peningkatan hasil prestasi belajar.

1.4.3 Bagi Pendidik

Memperkaya wawasan pendidik mengenai inovasi proses belajar yang

dapat meningkatan hasil belajar dengan metode pembelajaran mind map

1.4.4 Bagi Siswa

Dapat memberikan motivasi belajar kepada siswa dalam mempelajari

materi dengan menggunakan metode mind map.

1.5 Definisi operasinal

Definisi operasinal adalah definisi yang diberikan pada suatu variabel

dengan cara memberikan arti atau operasinal yang diperlukan untuk mengukur

variabel (Sangadji, 2010).

1.5.1 Metode pembelajaran adalah cara pembelajaran yang sistematis yang

digunakan guru agar mempermudah menyampaikan materi pelajaran

kepada siswa.

1.5.2 Metode mind map adalah suatu metode belajar yang dapat mempermudah

dalam mengingat dan memahami suatu materi dari satu tema pokok ke

dalam bentuk sub-sub tema

1.54 Kemampuan berpikir adalah suatu kegiatan berkembangnya ide dan

konsep yang melibatkan jalan pemikiran dalam diri seseorang.

1.55 Kemampuan berpikir kritis adalah suatu kemampuan berpikir tingkat

tinggi untuk memahami secara mendalam secara sistematis dan logis

sesuai dengan bukti yang ada untuk mengetahui kebenaran, memutuskan

suatu tindakan atau untuk memecahkan suatu masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

6

1.56 Kemampuan evaluasi adalah kemampuan menilai argument mengenai

kesesuain materi dengan konsep membuat keputusan sesuai dengan

kriteria dan standar.

1.57 Kemampuan inferensi adalah kemampuan membuat kesimpulan berdasar

argumen-argumen yang relevan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

7

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas mengenai tinjauan pustaka, kerangka berpikir, dan

hipotesis penelitian. Pada tinjauan pustaka akan membahas mengenai teori yang

relevan dan penelitian-penelitian terdahulu yang relevan. Dalam kerangka berpikir

akan dijelaskan mengenai variabel dan hubungan antara variabel independen dan

dependen. Pada sub bab terakhir akan membahas mengenai hipotesis yang

merupakan dugaan jawaban sementara dari penelitian ini.

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang Mendukung

2.1.1.1 Teori Perkembangan Anak

Piaget mengemukakan bahwa anak-anak mengkontruksi keyakinan-

keyakinan dan pemahaman-pemahaman mereka berdasarkan pengalaman. Mereka

akan membentuk pemahaman yang semakin kompleks mengenai apa saja yang

mereka amati. Teori ini terkadang disebut teori konstruktivisme (construktivism)

(Piaget dalam Ormrod 2008: 41).

Dalam Piaget, hal-hal yang dipelajari anak akan diorganisasikan sebagai

skema (schemes). Pikiran dan tindakan tersebut akan digunakan secara berulang-

ulang dalam rangka merespon lingkungan. Seiring berjalannya waktu, skema-

skema ini akan dimodifikasi melalui pengalaman dan menjadi terintegrasi satu

sama lain. Pengetahuan dan proses berpikir yang semakin terorganisir secara

progesif memungkinkan anak-anak berpikir dengan cara-cara yang semakin

kompleks dan logis (Piaget dalam Ormrod 2008: 41).

Piaget mengemukakan bahwa perkembangan kognitif terjadi sebagai hasil

dua proses yang komplementer (saling melengkapi) yaitu, asimilasi dan

akomodasi. Asimilai merupakan proses menafsirkan peristiwa baru terhadap

objek atau peristiwa sesuai dengan skema yang sudah ada. Akomodasi merupakan

modifikasi skema yang telah ada sehingga sesuai dengan objek atau peristiwa

baru, atau membentuk rancangan yang sama sekali baru. Asimilasi dan akomodasi

lazimnya beroperasi bersama-sama seiring dengan berkembangnya pengetahuan

anak. Sebagai contoh ketika anak menyenggol gelas, dan gelas jatuh ke tanah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

8

diwaktu berbeda anak melempar batu, batu akan jatuh ke tanah. Anak yang belum

tahu mengenai gaya gravitasi akan memberikan kesimpulan bahwa semua benda

yang dilempar akan jatuh ke tanah karena gaya tarik ke tanah (gaya gravitasi),

(Piaget dalam Ormrod 2008: 41).

Anak dapat mendapatkan manfaat, atau mengakomodasi pengalaman-

pengalaman baru jika mereka dapat menghubungkan pengalaman-pengalaman

tersebut dengan pengetahuan dan keyakinan yang mereka miliki. Kondisi seperti

ini biasa disebut dengan ekuilibrium. Meski demikian ekuilibrium tidak

berlangsung tanpa akhir. Terkadang anak menjumpai situasi-situasi dimana

pengetahuan atau keterampilan yang mereka miliki tidak memadai atau

disekuilibrium. Proses pergerakan dari ekuilibrium ke disekuilibrium dan kembali

ke ekuilibrium disebut sebagai ekulibrasi (equilibration). Dalam pandangan

Piaget, ekuilibrasi dan hasrat intrinsik anak untuk meraih ekuilibrium mendorong

perkembangan kemampuan berpikir dan pengetahuan yang semakin kompleks

(Piaget dalam Ormrod 2008: 42).

Perubahan-perubahan yang terjadi diotak bersamaan seiring bertambahnya

usia, Piaget berspekulasi bahwa otak memang berubah secara signifikan.

Perubahan-perubahan tersebut memungkinkan terjadinya proses-proses berpikir

yang semakin kompleks (Piaget dalam Ormrod 2008: 43). Berikut merupakan

tahapan perkembangan konitif menurut Piaget (dalam Nuryanti, 2008:19) yang

mempunyai empat tahap sebagai berikut:

1) Periode Sensorimotor (dari lahir - 2 tahun)

Sejak dari lahir anak memahami dunia dari apa yang dilihat dan

ditangkap indera mereka yang lain. Mereka berkembang dari fungsi refleks

yang sederhana menuju skema melalui beberapa tahap. Pada akhir tahun

pertama bayi sudah mampu memunculkan respon dalam urutan yang lebih

kompleks, seperti mampu mengambil benda yang tersembunyi di balik sapu

tangan.

2) Periode Pra-operasianal (2 - 7 tahun)

Pada tahap ini anak mulai membuat penilaian sederhana terhadap

objek dan kejadian di sekitarnya. Mereka mampu menggunakan simbol (kata-

kata, bahasa tubuh) untuk mewakili kejadian yang mereka maksudkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

9

Penggunaan simbol ini menunjukkan peningkatan kemampuan

mengorganisasi informasi dan kemampuan berpikir. Pada periode ini anak

belum mampu mengembangkan konsep tentang aturan dalam bermain, namun

hanya melakukan apa yang boleh dan tidak boleh seperti dikatakan orang

dewasa di sekitar mereka.

3) Periode Operasianal Konkret (7 - 11 tahun)

Dalam tahap ini anak mencapai struktur logika tertentu yang

memungkinkan mereka membentuk beberapa operasi mental, namun masih

terbatas pada objek-objek yang konkret. Anak-anak menunjukkan kemampuan

untuk mengklasifikasikan beberapa tugas dan mengurutkan objek dalam

aturan tertentu. Pada periode ini anak-anak juga mulai mampu membuat

kategorisasi objek berdasarkan atribut yang tidak saja terlihat (seperti kategori

berdasarkan warna), namun berdasarkan label kategori yang lain, seperti

kelompok binatang, angka, dan kendaraan.

4) Periode Operasional Formal (11 - 15 tahun)

Pada periode ini operasional mental anak tidak lagi terbatas pada

objek-objek yang konkret, namun mereka sudah dapat menerapkannya pada

pernyataan verbal dan logika, baik pada objek yang nyata maupun tidak.

Kemampuan untuk menggeneralisasikan pernyataan yang abstrak sudah

muncul, begitu juga untuk beberapa hipotesis dan kemungkinan hasilnya.

Individu juga mampu memahami proporsi, manipulasi aljabar, dan proses-

proses abstrak yang lain.

Dalam tahap perkembangan kognitif menurut Piaget, siswa kelas V

sekolah dasar berada dalam tahap operasional konkret. Anak dapat mencapai

struktur logika tertentu dengan bantuan objek konkret sehingga dapat membentuk

adaptasi dan peyeimbang yaitu proses asimilasi dan akomodasi secara terpadu.

Anak akan dapat mencapai tahap berpikir kritis dalam proses pembelajaran

dengan bantuan metode-metode tertentu. Salah satunya dengan metode mind map.

Metode mind map dapat mempermudah siswa dalam mengembangkan pola pikir

dalam berbagai penerapan konkret pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

10

2.1.1.2 Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang dipilih oleh guru hendaknya dapat

memfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal. Sanjaya

(2006: 147) menjelaskan bahwa metode pembelajaran merupakan cara yang

digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam

kegiatan nyata agar tujuan dapat tercapai secara optimal. Berikut ini merupakan

beberapa metode pembelajaran yang dapat dilaksanakan dalam proses belajar di

kelas.

Beberapa ahli telah menjelaskan beberapa metode yang sering diterapkan

dalam pembelajaran. Namun, belum ada penjelasan yang membahas tentang

metode mind map. Padahal mind map termasuk dalam salah satu metode yang

dapat digunakan dalam pembelajaran. Oleh karena itu peneliti membahas metode

mind map pada sub-bab yang berbeda agar metode mind map dapat dimengerti

lebih jelas.

2.1.1.3 Mind Map

Buzan (2008: 4) mengatakan mind map adalah teknik mencatat yang

kreatif, efektif, sederhana, dan dapat memetakan pikiran kita. Mind map

merupakan peta rute bagi ingatan yang memungkinkan kita menyusun fakta dan

pikiran dengan sedemikian rupa. Dengan menggunakan mind map dapat

menggapai berbagai materi ke segala arah dan menangkap berbagai pikiran dari

segala sudut.

Michalko (dalam Buzan, 2008: 6) berpendapat bahwa mind map

mempunyai beberapa tujuan yaitu mengaktifkan seluruh otak, memungkinkan kita

terfokus pada pokok bahasan, membantu menunjukkan hubungan antara bagian-

bagian informasi yang saling terpisah, memberikan gambaran yang jelas pada

keseluruhan dan perincian, memungkinkan kita mengelompokkan konsep, dan

membantu membandingkannya, memusatkan perhatian kita pada pokok bahasan

yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka pendek ke

ingatan jangka panjang.

Buzan (2011: 6) menjelaskan bahwa mind map dapat membantu kita

dalam banyak hal. Mind map dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu kita

merencanakan, berkomunikasi, menjadi lebih kreatif, menghemat waktu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

11

menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan

pikiran-pikiran, mengingat lebih baik, belajar lebih cepat dan efisien, dan melihat

gambar keseluruhan.

Michalko (dalam Buzan, 2011: 6) menjelaskan bahwa mind map akan

mengaktifkan seluruh otak, membereskan akal dari kekusutan mental,

memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan, membantu menunjukkan

hubungan antara bagian-bagian informasi saling terpisah, memberi gambaran

yang jelas pada keseluruhan dan perincian, memungkinkan kita mengelompokkan

konsep, dan membantu kita membandingkan.

Pembuatan mind map begitu mudah dan alami. Buzan (2008: 14)

menguraikan bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat mind map yaitu

kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna, proses berpikir, imajinasi.

Dengan bahan-bahan tersebut, maka dapat dimulai langkah-langkah dalam

membuat mind map. Berikut tujuh langkah dalam membuat mind map (Buzan,

2008: 15):

a. Memulai menulis pokok bahasan dari bagian tengah kertas kosong. sisi

panjang kertas diletakkan mendatar. Dengan memulai dari tengah dapat

memberikan kebebasan kepada otak untuk menyebar kesegala arah.

b. Menggunakan gambar atau foto sentral. Dengan sebuah gambar dapat

bermakna seribu kata dan membantu menggunakan imajinasi. Gambar sentral

akan lebih menarik, membuat tetap terfokus, membantu berkonsentrasi dan

mengaktifkan otak.

c. Menggunakan warna karena bagi otak, warna sama menariknya dengan

gambar. Warna membuat mind map menjadi lebih hidup. Warna dapat

menambah energi kepada pemikiran kreatif sehingga menyenangkan.

d. Menghubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan

cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua dan seterusnya,

karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga

atau empat) hal sekaligus. Bila menghubungkan cabang-cabang, maka akan

lebih mudah mengerti dan mengingat.

e. Membuat garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus karena garis lurus

akan membosankan otak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

12

f. Menggunakan satu kata kunci utuk setiap garis karena kata kunci tunggal

memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada mind map.

g. Menggunakan gambar karena seperti gambar sentral, setiap gambar

mempunyai makna seribu kata.

Berikut merupakan contoh gambar mind map:

Gambar 2.1 Contoh mind map ciri-ciri mahluk hidup

(Sumber: http://exstudy.blogspot.com/2011/04/minds-mapping-ipa-sd.html)

Metode mind map merupakan salah satu metode yang dapat membantu

siswa dalam mencerna materi pembelajaran. Mind map dapat mengaktifkan siswa

kerena keunikanya dapat membuat siswa tertarik untuk berimajinasi dengan

mengembangkan sebuah tema menjadi bagian sub-sub tema dari yang dipelajari.

mind map dapat membuat siswa merasa antusias untuk berekspresi sekaligus

memahami materi, sehingga dengan bantuan mind map siswa akan

mengakomodasi pengetahuan lama dan mengasimilasi pengetahuan baru dalam

bentuk karya mind map. Maka materi pembelajaran dapat diingat lebih lama.

2.1.1.4 Perbedaan Mind Map dengan Peta Konsep

Mind map dan peta konsep mempunyai perbedaan yang mendasar. Novak

(dalam Yogihati, 2010: 105) mengartikan peta konsep sebagai sebutan “Consept

Mapping” atau Pannen (dalam Yogihati, 2010: 105) mengartikan concept

mappping sebagai “peta kognitif”. Peta kognitif dapat memperlihatkan arti suatu

konsep berdasarkan proposisi konsep tersebut dengan konsep-konsep lainnya.

Asan (dalam Yogihati, 2010: 105) berpendapat bahwa peta konsep merupakan

representatif dari beberapa konsep serta berbagai hubungan antar struktur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

13

pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. Suparno (dalam Yogihati, 2010: 105)

memaknai peta konsep adalah suatu gambaran skematis untuk mempresentasikan

suatu rangkaian konsep dan kaitan antar konsep. Yogihati (2010: 105)

mengartikan peta konsep dapat diartikan sebagai alat yang skematis untuk

menunjukkan arti suatu konsep berdasarkan proposisi. Peta konsep ini

mengungkapkan hubungan-hubungan yang berarti antara konsep-konsep dan

menekankan gagasan-gagasan pokok. Peta konsep disusun hirarki, konsep yang

lebih umum berada di atas dalam peta, sedangkan yang khusus di bawah dan

relasi antar konsep diletakkan di antara konsep-konsep dengan anak panah.

Berikut merupakan contoh peta konsep:

Gambar 2.2 Contoh peta konsep

(Sumber: http://belajar-ipa-asyik.blogspot.com/p/peta-konsep.html)

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peta konsep dan mind map

mempunyai perbedaan arti yang mendasar. Peta konsep dapat memperlihatkan arti

suatu konsep berdasarkan proposisi konsep dan merupakan representatif dari

suatu rangkaian konsep serta berbagai hubungan antar struktur pengetahuan.

Sedangkan mind map merupakan peta rute bagi ingatan yang memungkinkan kita

menyusun fakta dan membantu menunjukkan hubungan antara bagian- bagian

informasi yang saling terpisah, memberikan gambaran yang jelas pada

keseluruhan dan perincian, memungkinkan kita mengelompokkan konsep, dan

membantu membandingkannya, memusatkan perhatian kita pada pokok bahasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

14

yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka pendek ke

ingatan jangka panjang.

2.1.1.5 Ilmu Pengetahuan Alam

1) Hakikat IPA

Iskandar (2001: 2) mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA adalah

mata pelajaran tentang penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola

keteraturan dalam alam. Mempelajari IPA tidak hanya berkaitan dengan alam dan

prosedur penelitian, namun berkaitan juga dengan hakikat IPA. Hakikat IPA,

antara lain IPA sebagai produk, IPA sebagai proses dan IPA sebagai teori

(Iskandar, 2001: 3-8)

a) IPA sebagai Produk.

IPA selalu menghasilkan pengetahuan baru yang berdasarkan proses yang

sistematik. Produk-produk IPA antara lain yaitu fakta, konsep, prinsip dan

hukum. Fakta dalam IPA yaitu pernyataan-pernyataan tentang benda-benda

yang benar-benar ada atau peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi dan

sudah dikonfirmasi secara objektif. Konsep IPA adalah suatu ide yang

menggabungkan fakta-fakta yang ada sehingga saling berhubungan. Prinsip

IPA adalah deskripsi yang paling tepat tentang objek atau kejadian. Hukum

sering merupakan prinsip-prinsip yang sudah mengalami pengujian.

b) IPA sebagai Proses.

Pada pembelajaran, cara kerja untuk memperoleh suatu hasil dalam IPA

mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam penyelidikan.

Keterampilan proses dalam IPA berkaitan dengan mengamati, mengukur,

menarik kesimpulan, mengendalikan variabel, merumuskan hipotesis,

membuat grafik, melakukan eksperiman.

c) IPA sebagai dimensi sikap

IPA mengembangkan kemampuan sikap yang dimiliki siswa seperti rasa

ingin tahu, ketelitian, dan rasa tanggung jawab. IPA dapat pula dipandang

sebagai faktor yang dapat mengubah sikap dan pandangan manusia terhadap

alam semesta, dari sudut pandang mitologis menjadi sudut pandang ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

15

2) Tujuan Pembelajaran IPA

Dalam Depdikbud (2007: 485) mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan

agar siswa memiliki kemampuan-kemampuan seperti memperoleh keyakinan

terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan

dan keteraturan alam ciptaan-Nya. IPA juga mengembangkan pengetahuan dan

pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari, mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan

kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,

lingkungan, teknologi dan masyarakat. Selain itu IPA mampu mengembangkan

keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan

membuat keputusan, meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam

memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, meningkatkan kesadaran

untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan

Tuhan. Dengan IPA akan memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan

keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

3) Ruang lingkup IPA

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD adalah sebagai berikut

(Depdikbud, 2007: 485):

a) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan

interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

b) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi cair, padat, dan gas.

c) Energi dan perubahannya, meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya,

dan pesawat sederhana.

d) Bumi dan alam semesta, meliputi tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda

langit lainnya.

Materi IPA merupakan peristiwa-peristiwa yang dipelajari melalui

serangkaian metode ilmiah yang sistematis dalam kehidupan sehari-hari. Salah

satu materi IPA di sekolah dasar adalah Pesawat sederhana. Materi ini akan

membahas pengetahuan IPA dimana pekerjaan dapat diselesaikan secara mudah

dan cepat dengan bantuan pesawat sederhana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

16

2.1.1.6 Materi Pesawat Sederhana

Standar Kompetensi IPA kelas V yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya.

Sedangkan kompetensi dasar yang dipilih adalah 5.2 Menjelaskan pesawat

sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.

Pesawat adalah alat-alat yang dapat memudahkan pekerjaan manusia.

Kekuatan otot manusia terbatas. Setiap melakukan suatu pekerjaan akan menemui

kesulitan. Misalnya membuka tutup botol, memanjat pohon, menimba air, dan

memindahkan barang yang berat. Oleh karena itu, diperlukan alat untuk

mempermudah pekerjaan tersebut yaitu dengan menggunakan pesawat sederhana.

Pesawat sederhana dapat memperkecil gaya yang dikeluarkan.

Berikut merupakan jenis-jenis pesawat sederhana (Azmiyawati, 2008: 99 -

117):

1) Pengungkit atau Tuas

Pengungkit atau tuas memiliki tiga titik yang menggunakan gaya ketika kita

mengungkit suatu benda, yaitu beban (B), titik tumpu (TT), dan kuasa (K). Beban

merupakan berat benda, sedangkan titik tumpu merupakan tempat bertumpunya

suatu gaya. Gaya yang bekerja pada tuas disebut kuasa. Pengungkit/tuas

dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a) Pengungkit Golongan I

Pada pengungkit golongan I, letak tumpu di antara titik beban dan kuasa.

Catut, gunting, dan pencabut paku merupakan alat-alat yang menggunakan prinsip

kerja pengungkit golongan I.

(Sumber: Azmiyawati, 2008: 99)

Gambar 2.3 Prinsip kerja pengungkit golongan I

b) Pengungkit Golongan II

Pada pengungkit golongan II, letak beban di antara titik tumpu dan kuasa.

Kereta sorong, pembuka kaleng, dan pemotong kertas merupakan alat-alat yang

menggunakan prinsip kerja pengungkit golongan II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

17

(Sumber: Azmiyawati, 2008: 99)

Gambar 2.4 Prinsip kerja pengungkit golongan II

c) Pengungkit Golongan III

Pada pengungkit golongan III, letak kuasa di antara beban dan titik tumpu.

Stapler, pinset, dan sapu menggunakan prinsip kerja pengungkit golongan III.

(Sumber: Azmiyawati, 2008: 100)

Gambar 2.5 Prinsip kerja pengungkit golongan III

2) Bidang Miring

Untuk memindahkan benda-benda yang terlalu berat. Cara paling mudah

memindahkan peti ke dalam truk yaitu dengan menggunakan bidang miring. Peti

dapat didorong atau ditarik melalui bidang miring. Tenaga yang dikeluarkan lebih

kecil daripada mengangkat peti secara langsung. Contoh lain peralatan yang

menggunakan prinsip bidang miring adalah tangga, pisau, obeng, sekrup, dan

paku. Bagian yang tajam dari peralatan tersebut adalah menggunakan prinsip

bidang miring (Sulistyanto, 2008:115).

(Sumber: Azmiyawati, 2008:102)

Gambar 2.6 Alat-alat bidang miring

3) Katrol

Azmiyamati, (2008:103), mengatakan bahwa katrol adalah roda yang

berputar pada porosnya dan tali sebagai penghubungnya. Ada beberapa jenis

katrol yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

18

a) Katrol Tetap

Katrol tetap adalah katrol yang tidak berubah posisinya ketika digunakan

untuk memindahkan benda. Contoh katrol tetap seperti katrol yang digunakan

pada sumur timba, tiang bendera, dan tarikan burung.

(Sumber: Azmiyawati, 2008: 103 dan Sulistyanto, 2008: 117)

Gambar 2.7 Katrol tetap

b) Katrol Bebas

Katrol bebas merupakan katrol yang berubah posisinya ketika

digunakan untuk memindahkan benda. Contoh katrol bebas seperti katrol yang

digunakan fly fox dan alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan.

(Sumber: Sulistyanto, 2008: 118)

Gambar 2.8 Katrol bebas

c) Katrol Majemuk

Katrol majemuk adalah perpaduan katrol yang tetap dan katrol bebas.

Contoh katrol majemuk seperti katrol yang digunakan pada alat-alat pengangkat

proyek bangunan.

(Sumber: Sulistyanto, 2008 :118)

Gambar 2.9 Katrol majemuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

19

4) Roda Berporos

Roda berporos adalah roda yang dihubungkan dengan sebuah poros dan

dapat berputar bersama-sama. Adanya roda memungkinkan manusia untuk

bergerak lebih cepat dan mudah. Ketika berangakat ke sekolah dengan

mengendarai sepeda tentu lebih cepat daripada berjalan kaki. Bahkan, orang

lumpuh kakinya pun dapat bergerak lebih cepat dengan menggunakan kursi roda.

Roda berporos juga digunakan dalam mesin-mesin kendaraan maupun industry.

Contoh peralatan yang menggunakan prinsip roda berporos yaitu roda pada mobil,

roda pada sepeda, setir mobil, roda dokar, dan setir kapal (Azmiyawati, 2008:

104).

(Sumber: Azmiyawati, 2008: 105 dan Sulistyanto, 2008: 119)

Gambar 2.10 Alat-alat roda berporos

Materi pesawat sederhana merupakan cara yang mudah dan cepat untuk

menyelesaikan pekerjaan. Dalam beberapa perkerjaan sehari-hari dibutuhkan alat

sesuai untuk memperlancar pekerjaan, tentu hal ini diperlukan kecermatan untuk

memilih alat–alat yang sesuai. Dengan metode mind map diharapkan siswa

mampu berpikir kritis memilih dan menjelaskan alat yang sesuai untuk

mempermudah dan mempercepat pekerjaan.

2.1.1.7 Berpikir Kritis

Johnson (2007: 183) berpendapat berpikir kritis merupakan sebuah proses

yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti

memecahkan masalah mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi,

dan melakukan penelitian ilmiah. Berpikir kritis adalah kemampuan untuk

berpendapat dengan cara terorganisir. Berpikir kritis adalah kemampuan untuk

menganalisis secara sistematis bobot pendapat pribadi dan pendapat orang lain.

Proses berpikir kritis mengharuskan keterbukaan pikiran, kerendahan hati,

dan kesabaran, kualitas-kualitas tersebut membantu seseorang mencapai

pemahaman yang mendalam. Berpikir kritis merupakan sikap terbuka yang ingin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

20

sekali melihat makna dibalik informasi dan kejadian. Kemampuan ini merupakan

keinginan untuk mencari keyakinan yang ditimbang baik-baik berdasarkan bukti

logis dan logika yang benar. Pencarian akan kebenaran dapat membuat berhati-

hati dalam menarik kesimpulan, cepat mengakui kebodohan, rindu mendapatkan

informasi baru, sabar dalam menyelidiki bukti, toleran terhadap sudut pandang

baru, dan mau mengakui kelebihan sudut pandang orang lain dibandingkan

dengan sudut pandang mereka sendiri (Johnson, 2007: 184).

Peter A. Facione (1990) berpikir kritis adalah penilaian yang terarah dan

terukur yang menghasilkan interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, dan juga

penjelasan terhadap pertimbangan-pertimbangan faktual, konseptual, metodologis,

kriterilogis, atau kontekstual yang menjadi dasar penilaian tersebut. Facione

menyebutkan bahwa kemampuan berpikir kritis memiliki dua dimensi, yaitu

dimensi kognitif dan dimensi disposisi afektif.

1) Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Kognitif

Dimensi kognitif dipandang sebagai pusat kecakapan mental yang paling

penting yang terdiri dari 6 kemampuan, yaitu interpretasi, analisis, evaluasi,

inferensi, eksplanasi, dan regulasi diri. Kemampuan dalam dimensi kognitif ini

dapat dilihat dalam bagan berikut:

Tabel 2.1 Kemampuan Berpikir Kategori Kognitif

Kemampuan Sub- Kemampuan

1. Interpretasi 1. Membuat kategori

2. Memahami makna

3. Menjelaskan makna

2. Analisis 1. Menguji gagasan

2. Mengidentifikasi argumen

3. Menganalisis argument

3. Evaluasi 1. Menilai klaim

2. Menilai argument

4. Inferensi 1. Menguji bukti-bukti

2. Menerka alternatif

3. Menarik kesimpulan

5. Eksplanasi 1. Menjelaskan hasil penalaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

21

2. Menjustifikasi prosedur

3. Menjelaskan argument

6. Regulasi diri 1. Eksaminasi diri

2. Koreksi diri

Interpretasi adalah kemampuan untuk memahami dan menjelaskan pengertian

dari situasi, pengalaman, kejadian, data, keputusan, kejadian, kepercayaan, aturan,

prosedur dan kriteria.

Analisis adalah kemampuan mengidentifikasi hubungan-hubungan logis dari

pernyataan, pertanyaan, konsep, uraian, atau bentuk ungkapan lain untuk

mengemukakan kepercayaan, penilaian, pengalaman, penalaran, informasi, atau

opini.

Evaluasi adalah kemampuan untuk menilai kebenaran pernyataan yang

digunakan untuk menyampaikan pemikiran, persepsi, pandangan, keputusan,

alasan, serta opini.

Inferensi adalah kemampuan mengidentifikasi dan memastikan elemen-

elemen yang diperlukan untuk menarik alasan yang masuk akal, merumuskan

dugaan dan hipotesis, mempertimbangkan informasi-informasi yang relevan, dan

menarik konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul dari data, pernyataan,

prinsip, bukti, penilaian, kepercayaan, opini, konsep, gambaran, pertanyaan, atau

bentuk ungkapan lainnya.

Eksplanasi adalah kemampuan menyatakan hasil pemikiran, penjelaskan

alasan berdasarkan pertimbangan bukti, konsep metodologi, kriteriologi dan

konteks.

Regulasi diri yaitu kemampuan monitor aktivitas kognitifnya sendiri secara

sadar, unsur-unsur yang ikut memainkan peran dalam aktivitas tersebut, dan

kemampuan untuk memonitor aktivitas mentalnya sendiri dalam menarik

kesimpulan dengan menganalisis dan mengevaluasi penilaiannya sendiri dengan

mempertanyakan, mengonfirmasi, memvaliditas, atau mengoreksi penalarannya

sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

22

2) Kemampuan Berpikir Kritis Dimensi Disposisi Afektif

Facione menjelaskan bahwa disposisi afektif lebih merupakan sikap yang

menjadi dasar dalam mendekati permasalahan. Dalam disposisi afektif masih

dibagi lagi dua bagian, yaitu:

a) Sikap umum

Sikap yang termasuk dalam kategori sikap umun ada 12 sikap yaitu 1) Rasa

ingin tahu yang tinggi terhadap berbagai permasalahan. 2) Berusaha untuk selalu

mendapatkan informasi yang memadai. 3) Sadar untuk berpikir kritis. 4)

Mengedepankan proses inkuiri yang rasional. 5) Percaya akan kemampuan diri

sendiri untuk bernalar. 6) Berpikiran terbuka terhadap berbagai pandangan yang

berbeda. 7) Fleksibel untuk mempertimbangkan alternatif dan pendapat lain yang

berbeda. 8) Mau memahami opini orang lain. 9) Menghargai nalar. 10) Jujur akan

kecenderungan adanya bias, prasangka, dan egosentrisme atau sosiosentrisme. 11)

Hati-hati dalam menangguhkan, membuat, atau mengubah penilaian. 12)

Kesediaan untuk meninjau ulang pandangan sendiri jika bukti mengatakan yang

berbeda.

b) Sikap khusus

Sikap yang termasuk dalam kategori sikap khusus ada tujuh sikap yaitu: 1)

Kejelasan dalam merumuskan permasalahan. 2) Sabar dalam menghadapi

permasalahan yang kompleks. 3) Tekun mencari informasi yang relevan. 4)

Rasional dalam menyeleksi dan menerapkan suatu kriteria. 5) Memfokuskan

perhatian dalam menghadapi suatu permasalahan. 6) Daya tahan dalam

menghadapi kesulitan. 7) Ketajaman dalam menganalisis permasalahan dan latar

belakangnya.

Dalam penelitian ini, dimensi kognitif yang difokuskan oleh peneliti hanya

pada kemampuan evaluasi dan inferensi. Pada pembahasan selanjutnya

merupakan pembahasan mengenai dua kemampuan tersebut (Facione, 1990).

2.1.1.8 Kemampuan Evaluasi dan Inferensi

a) Evaluasi

Evaluasi merupakan kemampuan untuk menilai kredibilitas pernyataan atau

ungkapan lain yang mencerminkan persepsi, pengalaman, situasi, penilaian,

kepercayaan, atau opini seseorang untuk menimbang bobot dari suatu penalaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

23

yang berkaitan dengan pernyataan, deskripsi, pertanyaan, atau ungkapan lainnya.

Sub kemampuan dalam evaluasi yaitu menilai klaim dan manilai argumen.

b) Inferensi

Inferensi merupakan kemampuan mengidentifikasi dan memastikan elemen-

elemen yang diperlukan untuk menrik alasan yang masuk akal, merumuskan

dugaan dan hipotesis, mempertimbangkan informasi-informasi yang relevan, dan

menarik konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul dari data, pernyataan,

prinsip, bukti, penilaian, kepercayaan, opini, konsep, gambaran, pertanyaan, atau

bentuk ungkapan lainnya. Sub kemampuan dalam inferensi yaitu menguji bukti-

bukti, menerka alternatif, dan menarik kesimpulan.

2.1.2 Penelitian-Penelitian Terdahulu yang Relevan

2.1.2.1 Penelitian-Penelitian tentang Kemampuan Berpikir Kritis

Penelitian yang dilakukan oleh A. Sochibin, P. Dwijananti, P. Marwoto

(2009) bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa

,pertumbuhan dan perkembangan keterampilan bepikir kritis siswa terhadap

pokok bahasan air dan sifatnya. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas.

Sampel penelitian adalah kelas IV semester gasal SDN Sekaran 01 Gunungpati

Semarang. Pengumpulan data dialkukan dengan metode dokumentasi, metode tes,

dan metode observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran

Inquiry terpimpin dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dan menumbuh

kembangkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV SD pokok bahasan air

dan sifatnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Angesti Febriana, Nur Ngazizah, Eko

Setyadi Kurniawan (2013) bertujuan untuk pengembangan student worksheet

(pedoman belajar bagi siswa) dengan pendekatan problem solving untuk

mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis siswa. Metode penelitian yang

digunakan adalah Research and Development (R&D), yang terdiri dari tiga tahap,

yaitu tahap studi pendahuluan, tahap pengembangan, dan tahap evaluasi. Subjek

dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kebumen Tahun

Pelajaran 2012/ 2013 yang berjumlah 20 siswa. Pengumpulan data penelitian

menggunakan metode observasi, wawancara, pengamatan keterlaksanaan

pembelajaran, respon siswa, angket validasi student worksheet. Berdasarkan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

24

penelitian diperoleh rata-rata persentase hasil evaluasi student worksheet dari

dosen ahli 70%, dari guru fisika SMA 80,66%, dari teman sejawat 81,33%.

Penggunaan student worksheet dengan pendekatan problem solving dapat

mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis dengan rata-rata skor posttest sebesar

88.

Penelitian yang dilakukan A. Setyowati, B. Subali, Mosik (2011) berujuan

untuk mengetahui pengaruh implementasi pendekatan konflik kognitif dalam

pembelajaran fisika terhadap kemampuan berpikir kritis, pemahaman konsep dan

hasil belajar kognitif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.

Sampel penelitian yaitu VIIIB sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIC sebagai

kelas kontrol. Dari analisis uji rata-rata dua pihak atau uji t diperoleh harga ttabel <

thitung yang berarti bahwa terdapat perbedaan terhadap rata-rata kemampuan

berpikir kritis, tabel hitung pemahaman konsep dan hasil belajar kognitif kedua

kelompok. Kesimpulan dari penelitian ini adalah implementasi pendekatan

konflik kognitif pada pokok bahasan tekanan efektif digunakan dalam

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, pemahaman konsep dan hasil belajar

kognitif siswa kelas VIII SMP.

2.1.2.2 Penelitian-Penelitian tentang Mind Map

Penelitian yang dilakukan Dewa Ayu Made Manu Okta Priantini, Nengah

Bawa Atmadja, A.A.I.N Marhaeni (2013) bertjuan untuk mengetahui pengaruh

metode Mind Mapping terhadap keterampilan berpikir kreatif dan prestasi belajar

IPS. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan menggunakan rancangan

The Posttest-Only Control Group Design. Sampel penelitian terdiri dari 64 orang

siswa kelas VIII pada sekolah menengah pertama. Pengumpulan data dengan

menggunakan tes keterampilan berpikir kreatif dan tes prestasi belajar IPS. Data

yang diperoleh dianalisis menggunakan MANOVA. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa: 1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kreatif siswa

yang dengan menggunakan metode Mind Mapping (Fhitung =12,71 dan Sig =

0,001), 2) terdapat perbedaan prestasi belajar IPS siswa pembelajaran dengan

menggunakan metode Mind Mapping (F hitung sebesar 5,865 dan sig = 0,018),

dan 3) keterampilan berpikir kreatif dan prestasi belajar IPS dengan metode Mind

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

25

Mapping lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional (F

hitung sebesar 8,41 dan Sig. = 0,001).

Penelitian yang dilakukan Tia Ristiasari, Bambang Priyono, Sri Sukaesih

(2012) bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran problem

solving dengan mind mapping terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII

SMP N 6 Temanggung. Penelitian eksperimental ini menggunakan desain

Nonequivalent Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah VII G

sebagai kelas eksperimen dan kelas VII E sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian

diperoleh peningkatan tes kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen

sebesar 0,40 (sedang) sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 0,23 (rendah). Hasil

uji t-test menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen

berbeda signifikan dengan kelas kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa

penerapan model pembelajaran problem solving dengan mind mapping

berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis di SMP Negeri 6 Temanggung.

Penelitian yang dilakukan Netti Yuniarti, St. Y. Slamet, Budhi Setiawan

(2013) bertujuan untuk(1) meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis

cerita penek siswa kelas IX A SMP Negeri 9 Pontianak dengan metode peta

pikiran (mind mapping), dan (2) meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek

dengan metode peta pikiran (mind mapping) pada siswa IX A SMP Negeri 9

Pontianak. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa metode Peta Pikiran (Mind Mapping), dapat meningkatkan

mutu proses pembelajaran bahasa Indonesia dan menghasilkan peningkatan

kualitas kemampuan menulis cerita pendek siswa. Hal tersebut terefleksi dari

kemampuan menulis cerita pendek siswa terus meningkat dari nilai rata-rata 63,14

pada pra siklus, meningkat pada siklus I (66,71), siklus II (72,29) dan siklus III

(77,43). Peningkatan nilai tersebut telah memenuhi batas kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 70.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

26

Hasil penelitian sebelumnya dapat dibuat peta literatur sebagai berikut :

Gambar 2.11 Literatur Map

Penelitian-penelitian terdahulu belum menjelaskan pengaruh mind map

tehadap berpikir kritis, maka peneliti bermaksud mengisi kekosongan penelitian

yang sudah ada yaitu mind map dan berpikir kritis kemampuan evaluasi dan

inferensi.

2.2 Kerangka Berpikir

Dalam proses pembelajaran IPA membutuhkan metode untuk membantu

mempermudah keterampilan berpikir siswa. Metode mind map merupakan contoh

metode pembelajaran yang mampu mengaktifkan dan mendorong siswa belajar

aktif dan kreatif. Mind map dapat membantu siswa dalam memahami peta rute

materi yang memungkinkan kita menyusun fakta dan konsep materi. Dengan

Mind map

Berpikir Kritis

Priantini, dkk (2013)

Mind Map – berpikir kreatif

dan Prestasi Belajar

Sochibin A., dkk (2009)

Metode inkuiri terpimpin --

Berpikir Kritis

Febriana A., Dkk (2013)

Pendekatan Problem Solving --

Berpikir Kritis

Ristiasari, dkk (2012) problem solving & Mind Map

– berpikir kritis

Setyowati A., dkk (2009)

Pendekatan konflik kognitif -

Berpikir Kritis

Yuniarti N., dkk(2013)

Mind Map – menulis ceita

pendek

Yang perlu diteliti:

Penggunaan Mind Map -

Berpikir Kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

27

menggunakan mind map dapat menggapai berbagai materi ke segala arah dan

menangkap berbagai pikiran dari segala sudut. Sehingga dengan mind map akan

mengaktifkan seluruh otak, membantu menunjukkan hubungan antara bagian-

bagian informasi yang saling terpisah, membantu membandingkannya,

memusatkan perhatian kita pada pokok materi, dan kemampuan kognitif yang

tertinggi dapat tercapai dengan baik.

Kemampuan berpikir kritis dimensi kognitif dipandang sebagai pusat

kecakapan mental yang paling penting. Kemampuan ini merupakan keinginan

untuk mencari keyakinan yang ditimbang baik-baik berdasarkan bukti logis dan

logika yang benar. Pembelajaran IPA merupakan proses belajar ilmu alam yang

membutuhkan pemikiran logis. Pembelajaran yang baik tentu membutuhkan

metode yang dapat mempengaruhi perkembangan berpikir kritis pada anak.

Penggunaan mind map diharapkan dapat meningkatkan keterampilan

berpikir kritis kategori kognitif peserta didik. Jika metode mind map diterapkan

pada kelompok eksperimen, pencapaian perkembangan berpikir kritis anak akan

lebih tinggi daripada perkembangan berpikir kritis kelompok kontrol yang tidak

menggunakan metode mind map.

2.3 Hipotesis Penelitian

2.3.1 Penggunaan metode mind map berpengaruh terhadap kemampuan evaluasi

pada siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta semester genap

tahun ajaran 2013/2014.

2.3.2 Penggunaan metode mind map berpengaruh terhadap kemampuan

inferensi pada siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta

semester genap tahun ajaran 2013/2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

28

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai jenis penelitian yang digunakan, setting

penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen

penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrumen, teknik pengumpulan data, dan

teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Sugiyono (2010: 109-118) menjelaskan ada empat jenis penelitian

eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian, yaitu Pre-Experimental

Design, True Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental

Design. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi experimental Design

tipe Nonequivalent Kontrol Group Design (Sugiyono, 2010: 114). Pada metode

kuasi eksperimen memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

pelaksanaan eksperimen. Creswell menyatakan bahwa tipe nonequivalent control

group design menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang

dipilih secara tidak acak, kemudian diberi pretest untuk mengetahui adanya atau

tidaknya perbedaan kemampuan awal antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol (Creswell, 2010: 242). Pada penelitian eksperimental murni (True

Experimental Design) pemilihan sampel dengan cara random bertujuan untuk

memastikan bahwa kedua kelompok memilki kemapuan yang setara. Meskipun

pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam penelitian quasi-

experimental tidak dilakukan secara random, namun dalam penelitian ini akan

dilakukan uji perbedaan kemampuan awal untuk memastikan bahwa kedua

kelompok memiliki kemampuan awal yang setara.

Campbell dan Stanley (Cohen, 2007: 276) berpendapat bahwa hasil

penelitian menggunakan pretest dan posttest atau pengaruh kausal dari intervensi

dapat dihitung dalam tiga langkah: (1) kurangi skor pretest dari skor posttest

untuk kelompok eksperimen untuk menghasilkan skor 1; (2) kurangi skor pretest

dari skor posttest untuk kelompok kontrol untuk menghasilkan skor 2; dan (3)

kurangi skor 2 dari skor 1. Berdasarkan Campbell dan Stanley, efek dari

intervensi eksperimental akan menghasilkan rumus: (O2 - O1) – (O4 – O3). Jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

29

hasilnya negatif maka efek kausal negatif atau tidak ada pengaruh dan sebaliknya

jika hasilnya positif maka kausalnya positif atau ada pengaruh. Berdasarkan

penjelasan di atas, desain penelitian dengan quasi-experimental design tipe non-

equivalent control group design dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Keterangan:

= Rerata skor pretest kelompok eksperimen

= Rerata skor posttest kelompok eksperimen

x = Treatment/perlakuan dengan metode mind map

= Rerata skor pretest kelompok kontrol

= Rerata skor posttest kelompok kontrol

Semua data yang diobservasi adalah data yang diambil dari variabel

dependen dengan pretest dan posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Sedangkan data dari variabel independen tidak dianalisis.

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta

semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Sekolah ini beralamat di jalan HOS

Cokroaminoto No 8, Pakuncen, Yogyakarta. Peneliti memilih SD Kanisius

Wirobrajan karena Peneliti tertarik dengan proses pembelajaran yang terjadi di

kelas. Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 1 Februari 2014 pukul

07.30 – 09.00 WIB siswa mengalami suasana pembelajaran yang kurang

menyenangkan. Guru lebih banyak memberikan tugas dan ceramah dalam

pembelajaran di kelas. Jika terjadi keadaan yang demikian seharusnya prestasi

belajar siswa rendah, tetapi yang terjadi di SD Kanisius Wirobrajan siswa tetap

memperoleh nilai yang bagus pada mata pelajaran IPA. Hal ini yang membuat

x

- - - - - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

30

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan metode

mind map dalam kemampuan berpikir kritis yaitu evaluasi dan inferensi. Selain

hal itu, sekolah ini mempunyai kelas yang paralel sehingga dapat digunakan untuk

penelitian jenis eksperimen, karena dalam penelitian eksperimen membutuhkan

lebih dari satu kelas yaitu sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Jumlah siswa yang diteliti di SD Kanisius Wirobrajan juga lumayan banyak,

dengan jumlah siswa yang memadai tersebut diharapkan mendapatkan data

penelitian yang normal.

Sekolah mempunyai tenaga karyawan sebanyak 26 orang, yang terdiri dari

12 guru kelas satu sampai kelas enam pararel. Sisanya adalah kepala sekolah, guru

bidang, penjaga sekolah, dan karyawan bantu. Jumlah total siswa yang ada

disekolah ini sebanyak 390 yang tersebar dikelas pararel. Karakter siswa yang

terlihat yaitu anak sering nakal seperti layaknya anak SD pada umumnya, namun

mereka mudah diatur. Di sekolah belum melayani anak kebutuhan khusus. Hal ini

dikarenakan sekolah tidak memiliki tenaga pengajar untuk anak berkebutuhan

khusus. Kegiatan ekstrakurikuler juga menjadi rutinitas sekolah di luar kegiatan

pembelajaran. Seperti kegiatan taekwondo, seni karawitan, seni tari, paduan suara,

kegiatan pramuka, dan ekstra bimbingan bahasa inggris. Sehingga berbagai

prestasi ditunjukan oleh siswa-siswinya, seperti menang lomba menggambar,

bernyanyi, menang lomba tari se-DIY.

3.2.2 Waktu Pengambilan Data

Waktu pelasanaan penelitian dilakukan di semester genap tahun ajaran

2013/2014. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan Februari

2014. Krathwohl (2004: 547) berpendapat bahwa pengambilan data eksperimental

dianjurkan dilakukan dalam waktu sesingkat mungkin untuk mengurangi bias.

Untuk mengurangi bias dalam penelitian eksperimental maka lama waktu

pengambilan data pretest dan posttest yaitu selang dua minggu. Berikut ini adalah

jadwal pengambilan data bagi kelompok eksperimen dan juga kelompok kontrol:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

31

Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data

Kelompok Kegiatan Alokasi

Waktu

Hari dan tanggal

Kelompok

experimen

Pretest 3 x 35 menit 5 Februari 2014

Pembelajaran tentang pesawat

sederhana secara keseluruhan

3 x 35 menit 6 Februari 2014

Pembelajaran tentang pesawat

sederhana jenis tuas atau pengukit

3 x 35 menit 7 Februari 2014

Pembelajaran tentang pesawat

sederhana bagian bidang miring

3 x 35 menit 10 Februari 2014

Pembelajaran tentang pesawat

sederhana bagian katrol

3 x 35 menit 12 Februari 2014

Pembelajaran tentang pesawat

sederhana bagian roda berporos

3 x 35 menit 20 februari 2014

Merangkum pembelajaran pesawat

sederhana secara keseluruhan dan

membuat mind map secara keseluruhan.

3 x 35 menit 24 Februari 2014

Post test I 2 x 40 menit 25 Februari 2014

Post test II 2 x 35 menit 28 Maret 2014

Kelompok

kontrol

Pretest 2 x 40 menit 6 Februari 2014

Pembelajaran tentang pesawat

sederhana secara keseluruhan

8 Februari 2014

Pembelajaran tentang pesawat

sederhana bagian tuas atau pengukit

2 x 40 menit 11 Februari 2014

Pembelajaran tentang pesawat

sederhana bagian bidang miring

2 x 40 menit 13 Februari 2014

Pembelajaran tentang pesawat

sederhana bagian katrol

2 x 40 menit 21 Febtuari 2014

Pembelajaran tentang pesawat

sederhana bagian roda berporos

2 x 40 menit 22 Februari 2014

Merangkum pembelajaran pesawat

sederhana secara keseluruhan dan

membuat mind map secara keseluruhan.

24 Februari 2014

Post test I 2 x 40 menit 25 Februari 2014

Post test II 2 x 35 menit 28 Maret 2014

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Sugiyono (2010: 118) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD

Kanisius Wirobrajan sebanyak 87 siswa. Pengambilan populasi di sekolah ini

didasarkan dari pemilihan standar kompetensi dan kompetensi dasar tentang

pesawat sederhana yang hanya diajarkan di kelas V SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

32

Sugiyono (2010: 297) mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tertentu. Sampel dalam penelitian

ini terdiri dari 2 sampel yang terbagi dalam kelompok ekperimen dan kelompok

kontrol. Sugiyono mengemukakan bahwa teknik sampling merupakan teknik

pengambilan sampel (Sugiyono, 2010: 297). Penentuan sampel kelompok ini

dilakukan dengan menggunakan undian gulungan kertas, kertas yang keluar

pertama dijadikan kelas eksperimen dan untuk kertas kedua dijadikan kelas

kontrol. Pengundian dilakukan pada tanggal 16 Desember 2013 yang disaksikan

oleh kepala sekolah, guru kelas VA dan VB. Tujuan pengambilan undian ini

hanya untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil undian diperoleh kelas VA sebagai kelompok eksperimen dan

VB sebagai kelompok kontrol.

3.4 Variabel Penelitian

Sugiyono (2010: 61) berpendapat bahwa variabel adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah variabel independen dan

variabel dependen.

3.4.1 Variabel Independen (Bebas)

Sugiyono (2010: 61) mengatakan, variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel independen

adalah penggunaan metode mind map.

3.4.2 Variabel Dependen (Terikat)

Sugiyono (2010: 61) mengatakan variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akbat, karena adanya variabel bebas. Dalam

penelitian ini yang merupakan variabel dependen adalah kemampuan evaluasi dan

inferensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

33

Berikut adalah pemetaan variabel dari penelitian ini:

Variabel independen variabel dependen

Gambar 3.2 Variabel Penelitian

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik tes.

Tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis khususnya dalam

kemampuan evaluasi dan inferensi dengan 2 soal uraian. Tes yang diberikan

kepada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen merupakan pretest

sekaligus posttest. Langkah awal penelitian ini adalah pemberian pretest pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tujuannya untuk mengetahui

kemampuan awal siswa sebelum pembelajaran dilakukan. Selanjutnya pada

kelompok eksperimen diberikan perlakuan yaitu metode mind map. Sedangkan

kelompok kontrol tidak memperoleh perlakuan atau menggunakan metode

konvensional. Setelah diberikan perlakuan, dilakukan posttest pada masing-

masing kelompok dan kemudian hasilnya dibandingkan. Sehingga dapat diketahui

ada tidaknya pengaruh perlakuan atau treatment yang telah diberikan.

Pelaksanaan penggunaan mind map dan pengajaran dilakukan oleh guru

mitra. Hal ini didasarkan atas pertimbangan kesesuaian hasil yang akan dicapai

untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan (penggunaan mind map).

Sedangkan untuk pengamatan dan dokumentasi dilakukan juga oleh peneliti guna

untuk ditindak-lanjuti dan dianalisa.

Krathwohl (2004: 546) menganjurkan untuk lebih mengetahui

sensivitivitas perbedaan perlakuan dari penelitian eksperimental dianjurkan untuk

melakukan posttest II sesudah posttest I. Tujuannya untuk lebih mengetahui

retensi pengaruh perlakuan. Untuk itu, pada penelitian ini diberikan posttest II

dengan menggunakan soal yang sama dengan pretest untuk melihat dampak

Metode Mind Map

Kemampuan Evaluasi

Kemampuan Inferensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

34

perlakuan dan sudut pandang subyek yang diteliti dan pengaruh perlakuan di kelas

eksperimen.

Selain dengan tes, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan

observasi. Wawancara yaitu laporan tentang diri sendiri, atau setidak-tidaknya

pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2011: 188). Sugiyono

(2011: 196) mengatakan bahwa observasi sebagai teknik pengumpulan data

mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan teknik yang lain. Selain itu,

untuk setiap penelitian eksperimental dianjurkan untuk memasukkan penelitian

kualitatif agar lebih dapat dipahami sudut pandang subyek yang diteliti terkait

perlakuan dan variabel-variabel yang diteliti antara lain dengan melakukan

interview dan observasi sesudah penelitian (Krathwohl, 2004: 547). Untuk itu,

pada penelitian ini digunakan wawancara dan observasi agar peneliti lebih

memahami sudut pandang subyek yang diteliti.

Berikut merupakan tabel pengumpulan data pretest dan posttest:

Tabel 3.5 Tabel Pengumpulan Data

Kelompok Variabel Data Instrumen yang digunakan

Kontrol Evaluasi Skor Pretest Soal Essai (nomor3)

Skor Posttest

Inferensi Skor Pretest Soal Essai (nomor4)

Skor Posttest

Eksperimen Evaluasi Skor Pretest Soal Essai (nomor3)

Skor Posttest

Inferensi Skor Pretest Soal Essai (nomor4)

Skor Posttest

3.6 Instrumen Penelitian

Sugiyono (2011: 148) mengemukakan bahwa instrumen penelitian adalah

suatu alat yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian yang diamati.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini tes. Tes ini merupakan

pretest sekaligus posttest. Instrumen penelitian ini diberikan di kelompok kontrol

dan kelompok eksperimen.

Penyusunan tes essay ini memilih materi mengenai pesawat sederhana di

kelas V semester genap. Tes terdiri dari soal cerita yang akan dibahas melalui 6

soal essai. Setiap soal mengukur satu kemampuan berpikir kritis yaitu

kemampuan interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi, dan regulasi diri.

Instrumen ini digunakan oleh 3 peneliti. Sehingga setiap peneliti membahas dua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

35

kemampuan saja. Tes essay yang digunakan peneliti memuat kemampuan

evaluasi dan inferensi. Penelitian ini menggunakan standar kompetensi 5.

memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi

dasar yang digunakan adalah 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat

membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Berikut matriks pengembangan

yang akan digunakan untuk membuat instrumen penelitian.

Tabel 3.2 Matriks Pengembangan Instrumen

3.7 Teknik Pengujian Instrumen

Soal-soal essai yang akan digunakan sebagai alat pengukur penelitian

perlu diuji coba terlebih dahulu sebelum diberikan kepada responden. Hal ini

dilakukan dengan harapan agar menghindari isi pertanyaan-pertanyaan yang

kurang jelas, bahasa yang digunakan dalam membuat pertanyaan kurang tepat,

serta maksud pertanyaan jelas dan mampu dimengerti oleh responden.

3.7.1 Uji Validitas

Azwar mengemukakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang

mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2008). Sugiyono (2011: 121) menyatakan

bahwa instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur apa

yang seharusnya diukur.

No Variabel Indikator No Soal

1. Evaluasi

Menilai relevansi suatu argument untuk menyelesaikan

pekerjaan.

3

Menilai argument pesawat sederhana didasarkan pada

asumsi/alasan yang benar

Menilai benar tidaknya argument pesawat seerhana dalam

menyelesaikan pekerjaan

Memberikan argumen cara kerja pesawat sederhana dalam

menyelesaikan pekerjaan

2. Inferensi

Mengemukakan alternatif-alternatif pesawat sederhana untuk

menyelesaikan pekerjaan

4

Menentukan kesimpulan paling kuat diterima dan paling lemah

ditolak dalam menyelesaikan pekerjaan

Menemukan rencana-rencana yang untuk menyelesaikan

pekerjaan

Menarik kesimpulan pesawat sederhana yang sesuai dengan

cara kerja penyelesaian pekerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

36

Sugiyono (2011: 123) mengemukakan validitas instrumen yang berupa tes

harus memenuhi construct validity (validitas konstruksi) dan content validity

(validitas isi). Instrumen memiliki validitas konstruksi jika disusun berdasarkan

teori yang relevan dan dikonsultasikan ke ahli (expert judgement). Alat ukur yang

valid tidak hanya mampu mengungkap data namun mampu memberikan

gambaran yang cermat mengenai data yang telah diuji.

a. Validitas Isi (Content Validity)

Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas yang diperoleh

setelah dilakukan penganalisisan, penelusuran atau pengujian terhadap isi yang

terkandung dalam tes hasil belajar tersebut. Validitas isi menilik dari segi isi tes

itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu: sejauh mana tes hasil belajar

sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili

secara representatif terhadap keseluruhan materi atau bahkan pelajaran yang

seharusnya diteskan (diujikan).

b. Validitas konstruksi (Construct Validity)

Validitas konstruksi dapat diartikan sebagai validitas yang ditilik dari segi

susunan, kerangka atau rekaannya. Adapun suatu tes hasil belajar dapat

dinyatakan sebagai tes yang telah memiliki validitas konstruksi, apabila tes hasil

belajar tersebut dapat secara tepat mencerminkan suatu konstruksi dalam teori

psikologis.

Validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas isi dan

konstruksi. Validitas konstruksi dilakukan dengan mengkonsultasikan ke ahli,

diantara dosen ahli Bahasa Indonesia dan dosen ahli IPA, serta guru mitra

penelitian, validitas dilakukan dengan mengoreksi isi dan memberikan skor dari

instrumen yang sudah dibuat. Validitas isi dilakukan dengan mengujicobakan soal

essay pada sekolah lain yang memiliki kesesuaian dengan SD Kanisius

Wirobrajan. Seperti di SD Kanisius Sorowajan yang berjumlah 27 siswa dan SD

Negeri II Tegalrejo yang berjumlah 26. Data yang diujikan pada kedua sekolah

diuji secara keseluruhan.

Untuk memudahkan perhitungan validitas isi peneliti menggunakan program

komputer IBM SPSS Statistics 20 for Windows. Analisis statistik yang dalam uji

validitas ini menggunakan rumus Product Moment dari Pearson. Kriteria validitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

37

yang digunakan yaitu jika harga probabilitas yang ada dalam sig. (2-tailled)

dibawah 0,05 (p < 0,05) atau rhitung > rtabel maka soal tersebut dinyatakan valid.

Berikut merupakan hasil validitas soal dalam penelitian ini (Lampiran 3.3)

Tabel 3.3 Hasil uji Validitas Soal Essay

No Variabel rtabel rhitung Signifikansi Keterangan

1 Interpretasi 0,22 0,685 0,000 Valid

2 Analisis 0,22 0,576 0,000 Valid

3 Evaluasi 0,22 0,617 0,000 Valid

4 Inferensi 0,22 0,543 0,000 Valid

5 Eksplanasi 0,22 0.606 0,000 Valid

6 Regulasi diri 0,22 0.601 0,000 Valid

. Penelitian ini adalah penelitian kolaboratif sehingga penelitian ini hanya

berfokus pada kemampuan evaluasi dan inferensi saja. Berdasarkan tabel uji

validitas di atas dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan Pearson Correlation

kemampuan evaluasi adalah 0,617(rhitung > rtabel) sehingga dinyatakan valid.

Sedangkan hasil perhitungan Pearson Correlation kemampuan inferensi = 0,543

(rhitung > rtabel) sehingga dinyatakan valid.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Sugiyono (2011: 121) mengemukakan bahwa instrumen yang reliabel

adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang

sama, akan menghasilkan data yang sama. Realibilitas juga berkenaan dengan

tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Suatu instrumen memiliki

tingkat reliabilitas memadai, bila instrumen tersebut digunakan untuk mengukur

aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama. Hasilnya

dihitung dengan menggunakan rumus Product Moment dari Pearson

(Sukmadinata, 2008: 229-230). Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana

pengukur dikatakan konsisten, jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama.

Untuk penentuan reliabilitas hanya diambil item-item soal yang valid.

Karena keenam soal yang dibuat bersama dengan 2 rekan peneliti seluruhnya

valid, maka semua soal diuji reliabilitasnya. Pengujian reliabilitas yang digunakan

adalah pengujian untuk memeriksa internal consistency. Penentuan reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

38

menggunakan teknik Alpha Cronbach. Peneliti menggunakan SPSS 20 for

windows dalam perhitungan validitas dan reliabilitas. Berikut tabel kriteria

koefisien reliabilitas untuk memberi arti terhadap koefisien reliabilitas yang

diperoleh (Masidjo, 1995: 209):

Tabel 3.4 Kriteria Koefisien Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91 – 1,00 Sangat tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

negatif – 0,20 Sangat rendah

Hasil Alpha Cronbach pada pengitungan reliabilitas untuk 6 soal valid

diperoleh sebesar 0,64 dengan kualifikasi cukup. Noor (2011: 165) menyatakan

bahwa suatu variabel dikatakan reliabel jika skor alpha > 0,60. Hasil perhitungan

menunjukkan Cronbach’s Alpha sebesar 0,64 (p > 0,60) maka 6 soal tersebut

reliabel (lampiran no 3.4).

3.8 Teknik Analisis Data

Sugiyono (2010: 243) menyatakan teknik analisis data digunakan untuk

menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam

dalam landasan teori. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif-

kuantitatif. Data ini merupakan rangkuman distribusi data pre-test dan post-test

dari hasil perhitungan statistik desktiptif dengan menggunakan program IBM

SPSS Statistics 20 for Windows. Dalam teknik ini mempunyai langkah-langkah

untuk menguji data yang dilakukan sebagai berikut (Priyatno, 2012: 141):

3.8.1 Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas data diterapkan pada semua data yang akan diolah. Uji

normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau

tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan program IBM SPSS Statistics 20 for

Windows. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan teknik

Kolmogorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan pada

uji normalitas adalah jika harga sig. (2-tailed) > 0.05 maka data berdistribusi

normal (Sarwono, 2010: 25). Jika data menunjukkan distribusi normal uji statistik

yang digunakan selanjutnya adalah statistik parametrik dalam hal ini Independent

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

39

Samples t-test atau Paired Sample t-test. Jika harga sig. (2-tailed) < 0.05 maka

data berdistribusi tidak normal (Sarwono, 2010: 25). Jika distribusi data tidak

normal, statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik dengan teknik

Mann-Whitney atau Wilcoxon

3.8.2 Uji Pengaruh Perlakuan

3.8.2.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Uji perbedaan kemampuan awal dilakukan untuk mengetahui ada atau

tidaknya perbedaan kondisi awal sebelum mendapatkan perlakuan pada masing-

masing kelompok. Uji perbedaan kemampuan awal skor pretest dilakukan dengan

menganalisis perbedaan skor pretest kelompok kontrol dan skor pretest kelompok

eksperimen, sehingga dapat dibuat perbandingan. Pengujian perbedaan

kemampuan awal dilakukan menggunakan program IBM SPSS Statistics 20 for

Windows. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametrik

Independent Samples t-test. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah

jika harga sig. (2-tailed) > 0.05 maka kedua data tidak memiliki perbedaan

(Priyatno, 2012: 17). Jika harga sig. (2-tailed) < 0.05 maka kedua data memiliki

perbedaan. Berikut hipotesis uji perbedaan kemampuan awal:

Hi : Ada perbedaan antara skor pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

Hnull : Tidak ada perbedaan antara skor pretest kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai

berikut:

1. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Hal ini

berarti ada perbedaan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua kelompok tersebut mempunyai

kemampuan awal yang tidak sama.

2. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Hal ini

berarti tidak ada perbedaan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua kelompok tersebut mempunyai

kemampuan awal yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

40

3.8.2.2 Uji Selisih Skor Pretest Ke Posttest

Uji selisih skor dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan antara

selisih skor pretest dan posttest kelompok eksperimen dengan selisih skor pretest

dan posttest kelompok kontrol. Uji selisih skor dilakukan jika tidak terdapat

perbedaan skor pretest antara kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.

Dengan kata lain antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berasal dari

titik pijak yang sama. Data selisih skor pretest ke posttest diperoleh dengan cara

mengurangkan hasil skor posttest dengan pretest pada kelompok kontrol maupun

eksperimen. Kemudian selisih skor dari kedua kelompok tersebut diuji statistik.

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan metode mind map

berpengaruh terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi jika data yang diperoleh

merupakan data yang berdistribusi normal maka data dianalisis dengan

menggunakan parametrik Independent Samples t-test. Sedangkan jika distribusi

data tersebut tidak normal maka data dianalisis dengan menggunakan analisis

nonparametrik dengan teknik Mann-Whitney atau Wilcoxon.

Berikut kriteria pengujian hipotesis dalam penelitian ini:

Hi : Ada perbedaan antara selisih skor kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen.

Hnull : Tidak ada perbedaan antara selisih skor kelompok kontrol dan eksperimen.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai

berikut:

1. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada

perbedaan antara selisih skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Dengan kata lain penggunaan metode mind map berpengaruh terhadap

kemampuan evaluasi dan inferensi.

2. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak

ada perbedaan antara selisih skor kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode mind map tidak

berpengaruh terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

41

3.8.3 Analisis Lebih Lanjut

3.8.3.1 Uji Kenaikan Skor Pretest dan Skor Posttest

Uji kenaikan skor pretest dan skor posttest dilakukan untuk melihat

apakah ada kenaikan skor antara skor pretest ke posttest baik pada kelompok

kontrol maupun kelompok eksperimen. Pengujian ini dilakukan dengan progam

IBM SPSS Statistics 20 for Windows. Dari perhitungan akan diperlihatkan

persentase kenaikan masing-masing kelompok. Berdasarkan uji normalitas yang

sudah dilakukan dengan hasil data berdistrisbusi normal, maka analisis statistik

yang digunakan adalah statistik Paired Sample t-test. dengan tingkat kepercayaan

95%. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:

Hi : Ada perbedaan antara skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol atau

kelompok eksperimen.

Hnull : Tidak ada perbedaan antara skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol

atau kelompok eksperimen.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut:

1. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada

kenaikan antara skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol atau kelompok

eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor dari pretest ke posttest

pada kemampuan evaluasi dan inferensi.

2. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak

ada kenaikan antara skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol atau

kelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak terjadi peningkatan skor dari

pretest ke posttest pada kemampuan evaluasi dan inferensi.

Untuk mengetahui presentase peningkatan atau penurunan skor pretest ke

posttes digunakan rumus seperti berikut:

P

3.8.3.2 Uji Besar Efek Perlakuan (Effect Size)

Uji besar efek perlakuan ini dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh

metode mind map terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi. Pentingnya suatu

pengaruh ini sering disebut sebagai effect size. Effect size adalah suatu ukuran

objektif dan terstandarisasi untuk mengetahui besarnya efek yang dihasilkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

42

(Field, A. 2009: 56-57). Untuk mengetahui besarnya effect size bisa digunakan

koefisien korelasi. Kriteria untuk menentukan besar efek adalah sebagai berikut

(Field, 2009: 57).

Tabel 3.6 Kriteria Besar Efek Perlakuan

r Efek Persentase

0,10 Efek kecil 1 %

0,30 Efek menengah 9 %

0,50 Efek besar 25 %

Koefisien korelasi r dipilih karena koefisien korelasi ini cukup mudah digunakan

untuk mengetahui besarnya efek yang terentang antara harga 0 (tidak ada efek)

dan 1 (efek sempurna). Cara untuk mengetahui koefisien korelasi yaitu dengan

mengubah harga t menjadi harga r. Peneliti menggunakan program IBM SPSS

Statistics 20 for Windows sebelum melakukan perhitungan uji besar efek

perlakuan. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametrik yaitu

Paired Sample t-test. Setelah dilakukan pengujian statistik, hasil data dimasukan

kedalam rumus uji besar effect size. Berikut merupakan rumus yang digunakan

dalam uji perhitungan effect, rumus 1 jika data normal dan rumus 2 jika data tidak

normal.

Gambar 3.3 Rumus effect size data normal Gambar 3.4 Rumus effect size data ridak normal

(Field, A. 2009: 332) (Field, A. 2009: 550).

Keterangan:

r : effect size

t : harga uji t

df : harga derajad kebebasan

Z : harga konversi dari standar deviasi (uji statistik Wilcoxon)

N : Jumlah total observasi (dalam hal ini 2 x jumlah siswa)

Uji besarnya persentase pengaruh metode mind map terhadap variabel

independen dilakukan dengan cara menguadratkan nilai r x 100% (Fieid, A. 2009:

157-179).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

43

3.8.3.3 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan

Untuk meningkatkan ketelitian analisis dianjurkan untuk melakukan

posttest kedua (II) sesudah sekian waktu dari posttest pertama (I) (Krathwohl,

2004: 546). Setelah 1 bulan dilakukan posttest I, dilakukan posttest II pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Langkah ini dilakukan untuk

melihat apakah pengaruh yang ditimbulkan dari metode mind map masih sekuat

posttest I atau tidak. Data yang diperoleh dari posttest II diuji normalitasnya

terlebih dahulu. Hasil skor dari posttest II akan diuji perbandingannya dengan

skor posttest I, hal ini dilakukan untuk melihat perbedaan skor posttest I dan

posttest II pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Jika distribusi

data normal maka analisis statistik menggunakan teknik statistik Paired Sample t-

test dengan tingkat kepercayaan 95%. Jika distribusi data tidak normal maka

analisis statistik menggunakan teknik statistik Wilcoxon. Hipotesis statistik yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Hi : Ada perbedaan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok

kontrol atau kelompok eksperimen.

Hnull : Tidak ada perbedaan antara skor posttest I dan skor posttest II pada

kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Hal ini

berarti ada perbedaan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok

kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor posttest

kelompok kontrol atau kelompok eksperimen tidak mengalami penurunan.

2. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Hal ini

berarti tidak ada perbedaan antara skor posttest I dan skor posttest II pada

kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor

posttest kelompok kontrol atau kelompok eksperimen mengalami penurunan.

3.8.3.3 Dampak Perlakuan pada Siswa

Krathwohl (2004: 547) menjelaskan bahwa untuk setiap penelitian

eksperimental dianjurkan untuk memasukkan penelitian kualitatif agar lebih dapat

dipahami sudut pandang subyek yang diteliti terkait perlakuan dan variabel-

variabel yang diteliti antara lain dengan melakukan interview dan observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

44

sesudah penelitian. Dampak perlakuan terhadap siswa bertujuan untuk

mengetahui dan melengkapi hasil penelitian mengenai dampak penggunaan mind

map terhadap siswa. Dampak perlakuan terhadap siswa diketahui dengan

menggunakan metode triangulasi data. Trianggulasi (Sugiyono, 2011: 327-329)

adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan beberapa teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi data digunakan

dalam bentuk observasi dan wawancara kepada dan guru dan beberapa siswa

selama proses pembelajaran. Wawancara ditanyakan kepada siswa dan guru

sebelum dan sesudah perlakuan diberikan. Siswa yang dipilih sebagai responden

yaitu 2 siswa dengan nilai tertinggi, 1 siswa dengan nilai sedang, dan 2 siswa

dengan nilai terendah dari kelas eksperimen. Berikut pemetaan trianggulasi data

yang dipakai dalam penelitian ini:

Gambar 3.5 Pemetaan Trianggulasi Data

Observasi dilakukan sewaktu penelitian dilaksanakan, sedangkan

wawancara dilakukan setelah posttest. Observasi di kelas dilakukan dengan

melihat cara guru mengajar, reaksi siswa dalam mempelajari mind map dan proses

kegiatan belajar mengajar yang dilakukan. Sedangkan untuk wawancara, beberapa

siswa yang terpilih akan diberikan 5 pertanyaan sebelum pretest dan 11

pertanyaan setelah posttest. Wawancara berisi tentang perasaan, minat dan

keaktifan siswa selama penelitian berlangsung. Berikut kisi-kisi wawancara yang

kami lakukan untuk melengkapi data penelitian.

Tabel 3.7 Topik Pedoman Wawancara

No Topik wawancara

1 Memahami materi menggunakan mind map

2 Mind map membantu dalam belajar

3 Perasaan siswa dalam menggunakan mind map

4 Penerapan mind map pada mata pelajaran selain IPA

5 Rasa bosan menggunakan mind map

6 Pertemuan ke berapa mulai merasa bosan menggunakan mind map

Wawancara Guru Wawancara Siswa

Trianggulasi data

Observasi

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

45

7 Meningkatkan kemampuan menjelaskan materi dengan mind map

8 Kemampuan bekerja sama dengan kelompok

9 Mind map membantu dalam memahami materi

10 Mind map membantu lebih mudah dalam mengerjakan soal

11 Mind map membantu menikai kekurangan dan kelebihan materi

12 Mind map membantu untuk menarik kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dikemukakan tentang implementasi pembelajaran, hasil

penelitian dan pembahasan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind

map terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA materi

pesawat sederhana. Pada hasil penelitian akan dijelaskan diskripsi data dan

analisis data yang dilakukan.

4.1 Implementasi Pembelajaran

Inplementasi pembelajaran dilaksanakan di 2 kelas yaitu kelas eksperimen

dan kelas kontrol dalam 6 kali pertemuan. Pembelajaran di kelas eksperimen dan

kelas kontrol dilakukan oleh guru yang sama. Pembelajaran dengan guru yang

sama dimaksudkan agar tidak terjadi bias saat melakukan proses penelitian. Di

kelas eksperimen, peran guru adalah fasilitator belajar dan di kelas kontrol guru

sebagai pengajar. Peneliti hanya berperan sebagai observer saat pembelajaran

berlangsung di kelas kontrol maupun di kelas eksperimen. Sebelumnya

pembelajaran peneliti menyiapkan bahan ajar seperti RPP, LKS, Soal Evaluasi,

dan media. Perlakuan yang diberikan kepada kedua kelas berbeda. Kelas

eksperimen diberi perlakuan dengan mind map. Sedangkan pada kelas kontrol

guru memberikan materi dengan metode ceramah dan tugas.

4.1.1 Implementasi Pembelajaran Kelompok Eksperimen

Implementasi kelompok Eksperimen dilakukan pada kelas VA. Treatment

diberikan dalam setiap pertemuan yaitu selama enam kali pertemuan. Dalam

kegiatan pembelajaran pertama apersepsi kelas eksperimen, guru bersama siswa

membahas materi sebelumnya dengan menggunakan mind map pesawat

sederhana. Dalam kegiatan inti siswa melihat gambar dan media lain terkait

dengan pesawat sederhana. Kegiatan selanjutnya siswa berdiskusi membahas

gambar. Setelah itu siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Setelah

selesai presentasi guru mencoba memberi pertanyan mengenai contoh benda yang

menerapkan jenis-jenis pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Setelah

itu siswa membuat mind map materi yang sudah dipelajari. Guru tidak lupa

memberi tugas pekerjaan rumah membuat mind map.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

47

Pertemuan kedua kegiatan awal, siswa diingatkan dengan pertanyaan

untuk menggulang materi sebelumnya yaitu tentang pesawat sederhana secara

keseluruhan. Guru bersama siswa membahasan PR mind map pada pertemuan

sebelumnya. Kemudian siswa diberikan pertanyaan lisan tentang materi tuas

dengan menggunakan gambar dan media untuk menggali pengetahuan siswa.

Pada kegiatan inti, siswa menyiapkan alat yang akan digunakan dalam percobaan

tentang tuas. Kemudian siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang

penggolongan pesawat sederhana jenis tuas dan berdasarkan ketiga letaknya yaitu

letak titik tumpu, titik beban dan titik kuasa. Kegiatan selanjutnya siswa membuat

mind map secara berkelompok dan mempresentasikan hasil pekerjaannya ke

depan kelas. Pada kegiatan akhir siswa diberi PR membuat mind map tentang

bidang miring .

Pertemuan ketiga, siswa diberikan beberapa pertanyaan secara lisan

tentang materi yang telah dipelajari sebelumya yaitu tentang materi tuas. Pada

kegiatan Inti, guru bersama siswa membahas PR mind map bidang miring .

kegiatan dilanjutkan dengan melihat video tentang bidang miring. Guru menggali

pengetahuan siswa melalui tanya jawab tentang video bidang miring. Kemudian

siswa masuk dalam kelompok dan melakukan percobaan tentang bidang miring.

kemudian guru menjelaskan materi pesawat sederhana bidang miring dan siswa

bersama kelompok membuat mind map tentang bidang miring dan siswa

mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Kegiatan akhir pada

pertemuan ini yaitu guru memberikan PR mind map tentang katrol.

Pertemuan keempat diawali dengan apersepsi mengulas materi

sebelumnya tentang bidang miring. Pada kegiatan inti, guru bersama siswa

membahas PR yaitu mind map tentang pesawat sederhana jenis katrol. Kegiatan

dilanjutkan dengan melihat video tentang penggunaan katrol, kemudian guru

memberi tanya jawab berdasarkan video. Kemudian siswa melakukan percobaan

tentang jenis-jenis katrol dengan alat yang telah guru siapkan dan membuat mind

map tentang pesawat sederhana katrol. Kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan

dari guru tentang pesawat sederhana jenis katrol, kemudian siswa

mempresentasikan hasil pekerjaanya ke depan kelas. Kegiatan akhir pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

48

pertemuan ini yaitu siswa diberikan PR membuat mind map tentang roda

berporos.

Pertemuan kelima diawali dengan apersepsi mengulas tentang materi

katrol dan penyampaian tujuan pembelajaran. Kegiatan inti guru bersama siswa

mengulas kembali materi sebelumnya dan guru membahas PR mind map roda

berporos. Guru menggali pengetahuan siswa melalui tanya jawab tentang materi

pesawat sederhana jenis roda berporos. Siswa masuk ke dalam kelompok dan

melakukan percobaan dengan alat yang telah disiapkan oleh guru. Siswa

mendengarkan penjelasan guru. Kelima, Siswa membuat mind map roda berporos

bersama kelompoknya dan siswa mempresentasikan hasil pekerjaanya ke depan

kelas. Pada kegiatan akhir memberikan PR membuat mind map pesawat sederhana

secara keseluruhan.

Pertemuan terakhir dilakukan dengan mengulas materi sebelumnya tentang

roda berporos dan penyempaian tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti, siswa

dan guru membahas PR pada pertemuan sebelumnya yaitu tentang materi pesawat

sederhana secara keseluruhan. Kemudian Siswa dan guru mengulas kembali

seluruh materi pesawat sederhana pada pertemuan-pertemuan sebelumnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan siswa membuat mind map secara individu tentang

seluruh materi pesawat sederhana. Kegiatan akhir pada pertemuan ini yaitu siswa

menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan bimbingan guru dan

dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi.

4.1.2 Implementasi Pembelajaran Kelompok Kontrol

Implementasi pembelajaran kelompok kontrol dilakukan dikelas VB.

Dalam pembelajaran kelas kontrol, kegiatan pembelajaran dilakukan dengan

metode ceramah. Dalam pertemuan pertama siswa diberi penjelasan oleh guru

mengenai pesawat sederhana secara keseluruhan. Dalam pembelajaran kelas

kontrol tidak memakai media maupun alat percobaan. Siswa menerima materi

pesawat sederhana dengan penjelasan langsung dari guru, siswa disuruh

meringkas materi yang ada di buku paket, kemudian guru memberikan pertanyaan

untuk dijawab siswa. Selain itu siswa juga diselingi beberapa pertanyaan latihan

mengenai pesawat sederhana. Sehingga siswa hanya paham secara konsep dan

beberapa materi yang kontekstual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

49

Pada pertemuan kedua dilakukan dengan mengulas materi yang telah

dipelajari pada pertemuan sebelumnya dan penyampaian tujuan pembelajaran.

Dalam kegiatan inti guru membahas soal evaluasi yag telah siswa kerjakan pada

pertemuan sebelumnya. Kemudian siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

materi tuas dan jenis-jenisnya. Guru menjelaskan letak titik tumpu, titik kuasa dan

titik beban pada masing-masing jenis tuas. Kemudian guru mengajak siswa

menjelaskan jenis-jenis tuas dan letak titik tumpu, titik kuasa dan titik beban pada

masing-masing jenis tuas. Selanjutnya siswa mengerjakan soal latihan secara

individu, kemudian membahas soal latihan yang telah siswa kerjakan tersebut.

Pertemuan ketiga dilakukan dengan mengulas kembali materi yang telah

dipelajari pada pertemuan sebelumnya dan penyampaian tujuan pembelajaran.

Dalam kegiatan inti siswa dan guru membahas soal evaluasi yang telah siswa

kerjakan pada pertemuan sebelumnya. Kemudian siswa mendengarkan penjelasan

guru tentang bidang miring dan penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari.

Siswa menyebutkan fungsi bidang miring dalam kehidupan sehari-hari dan

contohnya. Kemudian siswa mengerjakan LKS yang telah disiapkan guru secara

individu dan mempresentasikan hasl pekerjaanya ke depan kelas. Kegiatan akhir

dilakukan dengan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan

pemberian tugas tentang pesawat sederhana jenis katrol.

Pertemuan keempat dilakukan dengan mengulas materi sebelumnya dan

penyampaian tujuan pembelajaran. Kegiatan inti dilakukan dengan siswa dan guru

membahas soal evaluasi yang telah siswa kerjakan pada pertemuan sebelumnya.

Kemudian siswa mendengarkan penjelasan guru tentang jenis-jenis katrol dan

kegunaanya dalam kehidupan sehari-hari, lalu siswa menyebutkan kembali jenis-

jenis katrol. Kemudian siswa mengerjakan soal latihan dan membahasnya.

kegiatan akhir dilakukan dengan bimbingan guru untuk menyimpulkan

pembelajaran dan pemberian tugas mempelajari pesawat sederhana roda berporos.

Pertemuan kelima dilakukan dengan mengulas materi pada pertemuan

sebelumnya tentang katrol dan penyampaian tujuan pembelajaran. Kegiatan awal

dilakukan dengan membahas soal evaluasi yang telah siswa kerjakan pada

pertemuan sebelumnya. Kemudian siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

materi roda berporos dan siswa menjelaskan kembali pengertian roda berporos

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

50

sesuai penjelasan guru. Kemuadian siswa menyebutkan contoh penggunaan

pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari dan siswa mengerjakan LKS

secara individu. Kegiatan akhir dilakukan dengan bimbingan guru untuk

menyimpulkan pembelajaran dan pemberian tugas membuat ringkasan seluruh

materi pesawat sederhana.

Pertemuan terakhir dilakukan dengan mengulas materi yang telah

dipelajari sebelumnya dan penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti dilakukan dengan membahas soal evaluasi yang telah siswa kerjakan

sebelumnya. Kemudian siswa mengumpulkan tugas ringkasan yang telah

dikerjakan. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang seluruh materi

pesawat sederhana dan menjelaskan kembali seluruh materi pesawat sederhana.

kemudian siswa mengerjakan soal latihan tentang seluruh materi pesawat

sederhana dan membahas soal latihan yang telah siswa kerjakan tersebut bersama

guru. Kegiatan akhir dilakukan dengan bimbingan guru untuk menyimpulkan

pembelajaran dan siswa mengerjakan soal evaluasi.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif yang dilakukan bersama

anggota kelompok penelitian payung IPA untuk meneliti pengaruh penggunaan

metode mind map terhadap kemampuan berpikir kritis menurut Peter Facione.

Tingkatan kemampuan berpikir kritis meliputi kemampuan interpretasi, analisis,

evaluasi, inferensi, eksplanasi, dan regulasi diri. Pada bagian ini akan dibahas

pengaruh penggunaan metode mind map terhadap kemampuan analisis dan

inferensi.

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental yang

menggunakan dua kelompok untuk dibandingkan. Dua kelompok yang digunakan

tersebut merupakan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok

kontrol merupakan kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan atau treatment,

sedangkan kelompok eksperimen merupakan kelompok yang mendapatkan

perlakuan. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur kemampuan

evaluasi dan inferensi adalah tes tertulis berupa soal essay yang diujikan pada saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

51

pretest dan posttest. instrumen ini digunakan untuk mengukur kemampuan

berpikir kritis, khusus pada kemampuan evaluasi dan inferensi siswa kelompok

eksperimen yang menggunakan metode mind map dan kelas kontrol yang

menggunakan pembelajaran biasa. Instrumen yang digunakan tersebut

sebelumnya telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan diuji ekspert

judgement oleh guru, dosen IPA. Selain itu instrumen juga telah diuji validitas

dan reliabilitasnya.

Kelas yang digunakan sebagai kelompok kontrol yaitu kelas VB dan kelas

yang digunakan sebagai kelompok eksperimen yaitu kelas VA dengan jumlah

masing-masing kelas 31 siswa. Tahapan awal yang dilakukan dalam penelitian ini

yaitu pemberian pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang

bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal antara dua kelompok tersebut.

Tahapan selanjutnya, dilakukan pembelajaran dengan materi pembelajaran yang

sama. Kelompok eksperimen diberi treatment berupa metode mind map dan

kelompok kontrol menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Setelah

dilakukan proses pembelajaran, pada hari berikutnya dilakukan posttest pada

kedua kelompok untuk mengetahui pengaruh treatment yang telah diberikan serta

untuk membandingkan hasil dari kelompok kontrol dan eksperimen.

4.2.2 Analisis Data Penelitian Kemampuan Evaluasi

4.2.2.1 Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahuai apakah data dari kedua kelas

berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan

menggunakan metode kolgomorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan untuk

menarik kesimpulan pada uji normalitas adalah jika harga sig. (2-tailed) > 0.05

data berdistribusi normal, maka analisis data menggunakan statistik parametric.

Hasil uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel hasil perhitungan

sebagai berikut (lampiran no 4.1)

Tabel 4.1 Uji Normalitas Kemampuan Evaluasi

No Aspek Nilai signifikansi Keterangan

1 Pretest kelompok Eksperimen 0,449 Normal

2 Posttest 1 kelompok Eksperimen 0,250 Normal

3 Posttest 2 kelompok Eksperimen 0,132 Normal

4 SelisihPretest-Posttest 1 Eksperimen 0,309 Normal

5 Pretes kelompok Kontrol 0,119 Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

52

6 Posttest kelompok Kotrol 0,755 Normal

7 Posttest 2 kelompok Eksperimen 0,128 Normal

8 Selisih Pretest Posttest 2 Eksperimen 0,790 Normal

Dari hasil analisis statistik di atas, harga sig. (2-tailed) pada semua aspek

menunjukkan diatas 0,05. Maka semua aspek diatas memiliki distribusi data yang

normal. Berdasarkan distribusi data tersebut maka akan digunakan statistik

parametrik yaitu Independent Samples t-test atau Paired Sample t-test untuk

menganalisis data selanjutnya. Analisis statistik selanjutnya akan dilakukan uji

perbedaan kemampuan awal untuk mengetahui data berasal dari kelompok yang

sama atau tidak.

4.2.2.2 Uji Pengaruh Perlakuan Kemampuan Evaluasi

1) Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Uji perbedaan kemampuan awal skor pretest dilakukan untuk mengetahui

perbedaan skor pretest kelompok kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen

pada kemampuan evaluasi. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik

parametrik Independent Samples t-test dengan kriteria sig. (2-tailed) > 0.05 maka

kedua data tidak memiliki perbedaan. Berikut adalah tabel hasil uji perbedaan

kemampuan awal pretest kemampuan evaluasi (lampiran no 4.2)

Tabel 4.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal Evaluasi

Hasil Pretest Sig. (2-tailed) Keterangan

Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0.780 Tidak berbeda

Berdasarkan analisis uji perbedaan skor pretest, diperoleh F sebesar 0,237

dan sig. sebesar 0,628 pada Levene’s Test sehingga tidak terdapat homogenitas

varian. Para siswa mencapai skor yang lebih tinggi pada kelompok kontrol pada

kemampuan Evaluasi dengan nilai M = 1.96, SE = 0,055 dibandingkan dengan

kelompok eksperimen dengan nilai M = 1.94, SE = 0,066. Meskipun demikian

perbedaan dengan nilai t =0.280 dan hasil perbandingan skor pretest kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol ditunjukkan dengan besarnya harga sig.(2-

tailed) yaitu 0,780 (p > 0,05) sehingga Hnull diterima dan Hi ditolak. Dengan kata

lain kedua kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan

awal yang sama atau homogeny. Analisis selanjutnya adalah analisis uji selisih

skor pretest skor posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

53

2) Uji Selisih Skor Pretest Ke Posttest

Uji selisih skor pretest ke posttest dilakukan untuk melihat apakah ada

perbedaan antara selisih skor pretest dan posttest dari kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis statistik

parametrik Independent Samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Analisis

ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan metode mind map

berpengaruh terhadap kemampuan evaluasi. Selanjutnya akan ditarik kesimpulan

apakah hasil penelitian ini menerima atau menolak hipotesis penelitian. Berikut

adalah tabel hasil uji perbandingan selisih skor kemampuan evaluasi (lampiran no

4.3)

Tabel 4.3 Perbandingan Selisih Skor Kemampuan Evaluasi

Hasil selisih skor Signifikansi Keterangan

Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,026 Berbeda

Gambar diagram berikut akan memperlihatkan skor pretest dan posttest

baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.

Gambar 4.1 Perbandingan Selisih Kemampuan Evaluasi Kelompok Eksperimen dan Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

54

Berdasarkan analisis uji perbandingan selisih skor pretest ke posttest,

diperoleh F sebesar 0.013 dan sig. sebesar 0.910 pada Levene’s Test sehingga

terdapat homogenitas varian (p > 0,05). Para siswa eksperimen mencapai skor

yang lebih tinggi pada kemampuan evaluasi dengan nilai M = 0.59, SE = 0,122

dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai M = 0,18, SE = 0,126.

Perolehan data yang ada menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara selisih

skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

dengan nilai t(60) = 2.281. Berdasarkan hasil uji T, diperoleh harga sig. (2-tailed)

yaitu 0,026 (p > 0,05), maka Hnull ditolak dan Hi diterima jadi pada kemampuan

evaluasi terdapat perbedaan antara selisih skor kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode mind map berpengaruh

terhadap kemampuan evaluasi.

4.2.2.3 Analisis Lebih Lanjut Kemampuan Evaluasi

1) Uji Kenaikan Skor Pretest dan Skor Posttest

Uji kenaikan skor pretest dan skor posttest dilakukan untuk melihat apakah

ada kenaikan skor antara skor pretest ke posttest pada kemampuan evaluasi. Dari

perhitungan akan diperlihatkan persentase kenaikan masing-masing kelompok.

Berdasarkan uji normalitas yang sudah dilakukan dengan hasil data berdistrisbusi

normal, maka analisis statistik yang digunakan adalah statistik Paired Sample t-

test dengan tingkat kepercayaan 95%. Kriteria yang digunakan untuk menarik

kesimpulan adalah jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, maka ada perbedaan antara

skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.

Berikut adalah tabel hasil uji kenaikan skor pretest dan skor posttest kemampuan

evaluasi (lampiran no 4.4)

Tabel 4.4 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Evaluasi

Hasil analisis kenaikan skor pretest ke posttest di atas menunjukkan bahwa

harga sig. (2-tailed) kelompok eksperimen adalah 0.028 (p < 0,05) dengan harga

M = 0,587, SE = 0,684, t(30) = 4.786. Sedangkan harga sig. (2-tailed) kelompok

No Kelompok Tes Peningkatan

(%)

Sig.

(2-tailed) Keterangan

Pretest Posttest

1 Eksperimen 1.96 2.55 30.10 0,000 Berbeda

2 Kontrol 1.96 2.12 8.16 0,154 Tidak Berbeda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

55

kontrol adalah 0,154 (p > 0,05) dengan harga M = 0,185 SE = 0,707, t(30) =

1,461. Berdasarkan harga sig. (2-tailed) kelompok eksperimen yaitu 0.028 (p <

0,05) maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan antara skor pretest

dan posttest pada kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi kenaikan skor

dari pretest ke posttest pada kemampuan evaluasi di kelompok eksperimen.

Sedangkan pada kelompok kontrol harga sig. (2-tailed) adalah 0,154 (p > 0,05)

maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan antara skor pretest

dan posttest pada kelompok kontrol. Dengan kata lain tidak terjadi kenaikan skor

dari pretest ke posttest di kelompok kontrol.

Hasil analisis data diatas digunakan untuk menarik kesimpulan yang

seperti sudah dirumuskan. Kesimpulan yang diambil hendaknya menyatakan

perbedaan pengaruh penerapan variabel penggunaan metode mind map terhadap

variabel kemampuan evaluasi. Berikut ini adalah diagram yang memperlihatkan

skor pretest dan posttest baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.

Gambar 4.2 Kenaikan skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen

kemampuan evaluasi.

2) Uji Besar Efek Perlakuan (Effect Size)

Uji besar efek perlakuan ini dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh

metode mind map terhadap kemampuan evaluasi. Analisis statistik yang

digunakan adalah statistik parametrik yaitu Paired Sample t-test. Setelah

dilakukan pengujian statistik, hasil data dimasukan kedalam rumus uji besar effect

1.97

2.56

1.94 2.13

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

Pretes Posttest

Eksperimen

kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

56

size. Berikut merupakan hasil perhitungan effect size pada kemampuan evaluasi.

(lampiran no 4.5)

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Besar Effect Size Kemampuan Evaluasi

Kelompok T t² df Signifikasi r (Effect

size)

R² % Keterangan

Eksperimen 4.786 22.905 30 0,000 0.657 0.432 43.295 Efek besar

Kontrol 1.461 2.134 30 0,000 0.257 0.066 6.642 Efek kecil

Pada tabel perhitungan besarnya pengaruh di atas, diperoleh besarnya

effect size 0,65 pada kelompok eksperimen dan 0,25 pada kelas kontrol.

Berdasarkan data besarnya effect size yang diperoleh, pada kelompok eksperimen

menunjukkan bahwa metode mind map memiliki efek besar terhadap kemampuan

evaluasi dengan persentase efek 43%. Sedangkan pada kelompok kontrol

memiliki efek kecil yang dalam hal ini menggunakan metode ceramah dengan

persentase efek 6,6%.

3) Uji Retensi Pengaruh Mind Map

Uji retensi pengaruh dilakukan untuk melihat apakah pengaruh yang

ditimbulkan dari dari metode mind map masih sekuat posttest I atau tidak.

Berdasarkan uji distribusi data yang normal, maka dilakukan analisis statistik

dengan menggunakan statistik parametrik Paired Sample t-test dengan tingkat

kepercayaan 95%. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah jika

harga sig. (2-tailed) < 0,05 maka ada perbedaan antara skor posttest I dan skor

posttest II pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain

terjadi penurunan skor dari posttest I ke posttest II pada kemampuan evaluasidi

kelompok kontrol. Berikut merupakan hasil perbandingan skor Posttest I dan

Posttest II pada kemampuan evaluasi. (lampiran no 4.5)

Tabel 4.6 Perbandingan Skor Posttest I dan Posttest II Kemampuan Evaluasi

No Kelompok

Test %

Peningkatan

Sig. (2-

tailed) Keterangan Posttest I Posttest II

1 Eksperimen 2.55 2.57 0.78431373 0.870 Tidak Berbeda

2 Kontrol 2.12 2.42 14.1509434 0.001 Berbeda

Berdasarkan tabel di atas harga sig. (2-tailed) pada kelompok eksperimen

adalah 0,870 (p > 0.05) dengan nilai M = 0,1613, SE =0,097, maka Hnull diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

57

dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan antara skor posttest I dan skor posttest

II pada kelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak terjadi penurunan skor dari

posttest I ke posttest II pada kemampuan evaluasi di kelompok ekperimen.

Pada kelompok kontrol harga sig. (2-tailed) adalah 0,001 (p < 0,05)

dengan nilai M = 0,2983, SE = 0,083, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya

ada perbedaan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok kontrol.

Dengan kata lain terjadi peningkatan skor dari posttest I ke posttest II pada

kemampuan evaluasi di kelompok kontrol.

Diagram grafik berikut akan memperlihatkan skor pretest, posttest I dan

posttest II baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.

Gambar 4.3 Grafik perbandingan pretest, posttest I, dan posttest II kemampuan Evaluasi

4.2.3 Analisis Data Penelitian Kemampuan Inferensi

4.2.3.1 Uji Normalitas Distribusi Data Kemampuan Inferensi

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahuai apakah data dari kedua kelas

berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan

menggunakan metode kolgomorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan untuk

menarik kesimpulan pada uji normalitas adalah jika harga sig. (2-tailed) > 0.05

data berdistribusi normal, maka analisis data menggunakan statistik parametric.

Hasil uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel hasil perhitungan

sebagai berikut (lampiran no 4.7)

Tabel 4.7 Uji Normalitas Kemampuan Inferensi

No Aspek Nilai signifikansi Keterangan

1 Pretest kelompok Eksperimen 0,188 Normal

2 Posttest 1 kelompok Eksperimen 0,756 Normal

3 Posttest 2 kelompok Eksperimen 0,402 Normal

1.9677

2.5565 2.5726

1.9435 2.129

2.4274

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

Pretest Posttest1 Posttest2

Eksperimen

Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

58

4 Selisih Pretest Posttest 1 Eksperimen 0,629 Normal

5 Pretes kelompok Kontrol 0,615 Normal

6 Posttest kelompok Kotrol 0,103 Normal

7 Posttest 2 kelompok Eksperimen 0,517 Normal

8 Selisih Pretest Posttest 2 Eksperimen 0,368 Normal

Dari hasil analisis statistik di atas, harga sig. (2-tailed) pada semua aspek

menunjukkan diatas0,05. Maka semua aspek diatas memiliki distribusi data yang

normal. Berdasarkan distribusi data tersebut maka akan digunakan statistik

parametrik yaitu Independent Samples t-test atau Paired Sample t-test untuk

menganalisis data selanjutnya. Analisis statistik selanjutnya akan dilakukan uji

perbedaan kemampuan awal untuk mengetahui data berasal dari kelompok yang

sama atau tidak.

4.2.3.2 Uji Pengaruh Perlakuan Kemampuan Inferensi

1) Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Uji perbedaan kemampuan awal skor pretest dilakukan untuk mengetahui

perbedaan skor pretest kelompok kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen

pada kemampuan inferensi. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik

parametrik Independent Samples t-test tingkat kepercayaan 95%. Kriteria yang

digunakan untuk menarik kesimpulan adalah jika harga sig. (2-tailed) > 0.05

maka kedua data tidak memiliki perbedaan. Berikut adalah tabel hasil uji

perbedaan kemampuan awal pretest kemampuan inferensi (lampiran no 4.8)

Tabel 4.8 Uji Perbedaan Kemampuan Awal Inferensi

Hasil Pretest Sig. (2-tailed) Keterangan

Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0.800 Tidak berbeda

Berdasarkan analisis uji perbedaan skor pretest, diperoleh F sebesar 0,847

dan sig. sebesar 0,361 pada Levene’s Test sehingga tidak terdapat homogenitas

varian. Para siswa mencapai skor yang lebih tinggi pada kelompok kontrol pada

kemampuan Inferensi dengan nilai M = 1,98, SE = 0,064 dibandingkan dengan

kelompok eksperimen dengan nilai M = 1.95, SE = 0,069. Meskipun demikian

perbedaan dengan nilai t(60) =0.255 dan hasil perbandingan skor pretest

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ditunjukkan dengan besarnya harga

sig.(2-tailed) yaitu 0,800 (p > 0,05) sehingga Hnull diterima dan Hi ditolak.

Dengan kata lain kedua kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

59

kemampuan awal yang sama atau homogen. Analisis selanjutnya adalah analisis

uji selisih skor pretest skor posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok.

2) Uji Selisih Skor Pretest Ke Posttest

Uji selisih skor pretest ke posttest dilakukan untuk melihat apakah ada

perbedaan antara selisih skor pretest dan posttest dari kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis statistik

parametrik Independent Samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Analisis

ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan metode mind map

berpengaruh terhadap kemampuan inferensi. Kemudian ditarik kesimpulan apakah

hasil penelitian ini menerima atau menolak hipotesis penelitian. Berikut adalah

tabel hasil uji perbandingan selisih skor kemampuan inferensi (lampiran no 4.9)

Tabel 4.9 Perbandingan Selisih Skor Kemampuan Inferensi

Hasil selisih skor Signifikansi Keterangan

Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,021 Berbeda

Gambar diagram berikut akan memperlihatkan skor pretest dan posttest

baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.

Gambar 4.4 Perbandingan Selisih Kemampuan Inferensi Kelompok Eksperimen dan Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

60

Berdasarkan analisis uji perbandingan selisih skor pretest ke posttest,

diproleh F sebesar 1.19 dan sig. sebesar 0,279 (p > 0,05) pada Levene’s Test

sehingga terdapat homogenitas varian. Para siswa eksperimen mencapai skor yang

lebih tinggi pada kemampuan inferensi dengan nilai M = 0.717, SE = 0,127

dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai M = 0,314, SE = 0,112.

Perolehan data yang ada menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara selisih

skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

dengan nilai t(60) = 2,374. Berdasarkan hasil uji T, diperoleh harga sig. (2-tailed)

yaitu 0,021 (p < 0,05), maka Hnull ditolak dan Hi diterima jadi pada kemampuan

inferensi terdapat perbedaan antara selisih skor kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode mind map berpengaruh

terhadap kemampuan inferensi.

4.2.3.3 Analisis Lebih Lanjut Kemampuan Inferensi

1) Uji Kenaikan Skor Pretest dan Skor Posttest

Uji kenaikan skor pretest dan skor posttest dilakukan untuk melihat

apakah ada kenaikan skor antara skor pretest ke posttest pada kemampuan

inferensi. Berdasarkan uji normalitas yang sudah dilakukan dengan hasil data

berdistrisbusi normal, maka analisis statistik yang digunakan adalah statistik

Paired Sample t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Kriteria yang digunakan

untuk menarik kesimpulan adalah jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, maka ada

perbedaan antara skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol atau kelompok

eksperimen. Berikut adalah tabel hasil uji kenaikan skor pretest dan skor posttest

kemampuan inferensi (lampiran no 4.10)

Tabel 4.10 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Inferensi

No Kelompok Tes Peningkatan Sig. Keterangan

Pretest Posttest I (%) (2-tailed)

1 Eksperimen 1.9839 2.7016 36.1762186 0.000 Berbeda

2 Kontrol 1.9597 2.2742 16.0483748 0.009 Berbeda

Hasil analisis kenaikan skor pretest ke posttest di atas menunjukkan bahwa

harga sig. (2-tailed) kelompok eksperimen 0.000 (p < 0,05) degan harga M =

1,7177, SE = 0,1273, t(30) = 5,634. Sedangkan harga sig. (2-tailed) kelompok

kontrol yaitu 0,009 (p < 0,05) dengan harga M = 0,3145 SE = 0,1123, t(30) =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

61

2,799. Berdasarkan harga sig. (2-tailed) kelompok eksperimen yaitu 0,000 (p <

0,05) maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan antara skor pretest

dan posttest pada kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan

skor dari pretest ke posttest pada kemampuan inferensi di kelompok eksperimen.

Sedangkan pada kelompok kontrol harga sig. (2-tailed) adalah 0,009 (p < 0,05)

maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan antara skor pretest dan

posttest pada kelompok kontrol. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor dari

pretest ke posttest di kelompok kontrol

Hasil analisis data diatas digunakan untuk menarik kesimpulan yang

seperti sudah dirumuskan. Kesimpulan yang diambil hendaknya menyatakan

perbedaan pengaruh penerapan variabel penggunaan metode mind map terhadap

variabel kemampuan inferensi. Berikut ini adalah diagram yang memperlihatkan

skor pretest dan posttest baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.

Gambar 4.5 Kenaikan skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen

kemampuan inferensi.

2) Uji Besar Efek Perlakuan (Effect Size)

Uji besar efek perlakuan ini dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh

metode mind map terhadap kemampuan inferensi. Peneliti menggunakan Analisis

statistik parametrik yaitu Paired Sample t-test sebelum melakukan perhitungan uji

besar efek perlakuan dengan tingkat kepercayaan 95%. Setelah dilakukan

pengujian statistik, hasil data dimasukan kedalam rumus uji besar effect size.

1.98

2.70

1.96

2.27

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

Pretest Posttest

Eksperimen

kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

62

Keterangan:

r : effect size

t : harga uji t

df : harga derajad kebebasan

Berikut merupakan hasil perhitungan effect size pada kemampuan

inferensi. (lampiran no 4.11)

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Besar Effect Size Kemampuan Inferensi

Kelompok T t² df Signifikasi r (Effect

size)

R² % Keterangan

Eksperimen 5.63 31.74 30 0,000 0.717 0.514 51.410 Efek besar

Kontrol 2.79 7.834 30 0,009 0.455 0.207 20.707 Efek menengah

Pada tabel perhitungan besarnya pengaruh di atas, diperoleh besarnya

effect size 0,71 pada kelompok eksperimen dan 0,45 ada kelompok kontrol.

Berdasarkan kriteria yang digunakan, besarnya effect size yang diperoleh

menunjukkan bahwa metode mind map memiliki efek besar terhadap kemampuan

inferensi dengan persentase efek 51,42 %. Sedangkan pada kelompok kontrol

memiliki efek menengah yang dalam hal ini menggunakan metode ceramah

dengan persentase efek 20,7 %.

3) Uji Retensi Pengaruh

Uji retensi pengaruh dilakukan untuk melihat apakah pengaruh yang

ditimbulkan dari dari metode mind map masih sekuat posttest I atau tidak.

Berdasarkan uji distribusi data yang normal, maka dilakukan analisis statistik

dengan menggunakan statistik parametrik Paired Sample t-test dengan tingkat

kepercayaan 95%. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah jika

harga sig. (2-tailed) < 0,05 maka ada perbedaan antara skor posttest I dan skor

posttest II pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain

terjadi penurunan skor dari posttest I ke posttest II pada kemampuan inferensi di

kelompok kontrol. Berikut merupakan hasil perbandingan skor Posttest I dan

Posttest II pada kemampuan inferensi. (lampiran no 4.12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

63

Tabel 4.12 Perbandingan Skor Posttest I dan Posttest II Kemampuan Inferensi

No Kelompok

Test %

Peningkatan

Sig. (2-

tailed) Keterangan Posttest I Posttest II

1 Eksperimen 2.701 2.838 5.074 0,300 Berbeda

2 Kontrol 2.274 2.717 19.501 0,000 Tidak Berbeda

Berdasarkan tabel di atas harga sig. (2-tailed) pada kelompok eksperimen

adalah 0,300 (p > 0,05) dengan nilai M = 0,137, SE =0,130, maka Hnull ditolak

dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan antara skor posttest I dan skor posttest II

pada kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor dari

posttest I ke posttest II pada kemampuan inferensi di kelompok ekperimen.

Pada kelompok kontrol harga sig. (2-tailed) adalah 0,000 (p < 0,05)

dengan nilai M = 0,4435, SE = 0,0817, maka Hnull diterima dan Hi ditolak.

Artinya tidak ada perbedaan antara skor posttest I dan skor posttest II pada

kelompok kontrol. Dengan kata lain tidak terjadi peningkatan skor dari posttest I

ke posttest II pada kemampuan inferensi di kelompok kontrol.

Diagram grafik berikut akan memperlihatkan skor pretest, posttest I dan

posttest II baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.

Gambar 4.6 Grafik perbandingan pretest, posttest I, dan posttest II kemampuan inferensi

4.3 Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara kelompok

yang menggunakan penggunaan metode mind map dan yang tidak menggunakan

penggunaan metode mind map dalam kemampuan evaluasi dan inferensi siswa.

Dalam menganalisis data digunakan uji normalitas dan uji perbedaan kemampuan

1.9839

2.7016 2.8387

1.9597

2.2742

2.7177

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

Pretest Posttest1 Posttest2

Eksperimen

Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

64

awal yang dilanjutkan dengan uji pengaruh perlakuan atau uji selisih skor. Cara

ini digunakan karena dari hasil uji pretest dari kedua kelompok mempunyai titik

pijak yang sama sehingga dilakukan perbandingan skor posttest.

4.3.1 Pengaruh Metode Mind Map terhadap Kemampuan Evaluasi

Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa ada

perbedaan antara selisih skor pretest dan posttest kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Artinya penerapan penggunaan metode mind map berpengaruh

terhadap kemampuan evaluasi siswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai sig. (2-

tailed) sebesar 0,026 (p > 0,05) maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Dengan kata

lain penggunaan metode mind map berpengaruh terhadap kemampuan evaluasi.

4.3.2 Pengaruh Metode Mind Map terhadap Kemampuan Inferensi

Hasil analisis data untuk kemampuan inferensi menunjukkan bahwa selisih

skor pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

menunjukkan bahwa ada perbedaan antara skor posttest kelompok eksperimen dan

kelompok Kontrol. Ini berarti metode mind map berpengaruh terhadap

kemampuan inferensi. Hal tersebut ditunjukkan dengan besarnya nilai sig. (2-

tailed) yaitu 0,021 (p < 0,05), maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Dengan kata

lain penggunaan metode mind map berpengaruh terhadap kemampuan inferensi.

Sejalan dengan pengamatan peneliti pada kelas eksperimen. Siswa pada

kelas yang menggunakan metode mind map mampu memecahkan masalah dengan

melakukan percobaan berdasarkan prosedur yang mereka tetapkan, sehingga

mampu menganalisis kekurangan dan kelebihan pesawat sederhana dalam

menyelesaikan pekerjaan. Hal ini membuktikan bahwa metode mind map dapat

meningkatkan aspek-aspek dalam variabel evaluasi dan inferensi karena siswa

melakukan percobaan sebagai proses untuk menemukan pemecahan masalah.

Berbeda dengan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah, siswa

kurang aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa mendengarkan guru yang

menjelaskan materi pelajaran dan mengerjakan LKS dengan tanpa melakukan

percobaan. Siswa di kelas kontrol duduk dengan tenang dan teratur. Pada saat

peneliti mengamati proses pembelajaran di kelas kontrol ketika pembelajaran

mengenai pengungkit, terdapat satu siswa sedang mewarnai gambar dan tidak

mengerjakan yang semestinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

65

4.3.3 Dampak Perlakuan terhadap Siswa

Dampak perlakuan terhadap siswa bertujuan untuk mengetahui dampak

penggunaan mind map terhadap siswa secara kualitatif. Untuk mengetahui

dampak perlakuan terhadap siswa peneliti menggunakan metode triangulasi data.

Triangulasi data diperoleh dari hasil observasi di kelas dan wawancara. Berikut

adalah hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan.

Wawancara dilakukan pada 5 siswa, sampel wawancara diambil dari 31

jumlah kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Dalam hasil wawancara siswa

suka dengan pembelajaran IPA. Guru terbiasa memberikan materi pelajaran

dengan metode ceramah, meringkas, dan penugasan. Hasil pembelajaran tersebut

membuat siswa cukup mengerti dan memahami materi saja. Kemungkinan untuk

hafal tentang konsep materi sangat kecil. Karena siswa hanya memahami materi

secara konsep dan hafalan. Hampir kedua kelompok yang kami wawancarai

menjawab sama dari wawancara yang kami lakukan. Pada kelompok eksperimen,

siswa merasa senang dengan adanya penggunaan metode mind map. Siswa aktif

untuk belajar dalam kegiatan menggambar dan mewarnai mind map, selain itu

mereka dituntut untuk benar-benar tahu materi apa yang harus mereka tuangkan

kedalam mind map. Mereka juga dapat mengkreasi dengan gambar. Sehingga

siswa benar-benar mampu memaksimalkan kemampuan dalam proses

pembelajaran. Guru dikelas kontrol sangat berusaha keras sekali untuk

menerangkan materi kepada siswa. Sesekali siswa sedikit bosan ketika guru

menjelaskan, kemudian guru memberikan motivasi yaitu mengajak anak untuk

berdiri dan bernyanyi. Dari serangkaian kegiatan pembelajaran dikelas kontrol

memang kurang mengoptimalkan kemampuan siswa. Siswa biasanya akan paham

akan materi setelah diberikan soal-soal latihan.

4.3.3.1 Proses Belajar

Observasi kelas dilaksanakan pada tanggal 1 Februari untuk mengetahui

kondisi lingkungan kelas sebelum diadakannya ekperimen. Peneliti mengamati

bagaimana guru menyampaikan materi ajar kepada siswa. Dalam proses

pembelajaran guru terlihat dapat menguasai kelas dengan baik dan siswa dapat

mematuhi apa yang diperintahkan oleh guru. Siswa dapat tenang sehingga suasana

kelas cukup kondusif untuk belajar. Guru dapat menyampaikan materi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

66

baik hingga jam pelajaran usai, tetapi proses pembelajaran terkesan kurang

efektif. Guru menyampaikan materi dengan menggunakan metode ceramah

sehingga proses pembelajaran hanya terpusat pada guru. Siswa hanya

mendengarkan dan sekali-kali melakukan tanya jawab. Dalam observasi aktifitas

pembelajaran yang menuntut siswa berperan aktif tidak terlihat seperti bekerja

dalam kelompok atau memperagakan media pembelajaran. Untuk mengetahui

hasil belajar, guru memberikan latihan soal yang ada dalam buku paket. Proses

pembelajaran terkesan monoton atau membosankan sehingga guru ditengah-

tengah proses pembelajaran kerap kali memberikan motivasi berupa lelucon untuk

menyegarkan pikiran siswa.

Setelah observasi, kegiatan dilanjutkan dengan wawancara kepada guru

kelas. Peneliti melakukan tanya jawab kepada guru tentang proses pembelajaran

yang biasa dilakukan di dalam kelas. “Pembelajaran biasa saja. Maksudnya itu

guru berbicara, siswa mendengarkan, jika ditanya juga menjawab”, ungkap guru

mitra (wawancara dengan guru, 6 Februari 2014). Pernyataan tersebut

menunjukkan bahwa guru sudah terbiasa menggunakan metode ceramah. Guru

terkesan aktif menjelaskan materi pelajaran, sedangkan siswa pasif dengan

mendengarkan guru. Siswa sudah terbiasa menjawab jika guru memberikan

pertanyaan. Dapat terlihat tidak adanya kegiatan yang membuat siswa lebih

berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Saat proses pembelajaran berlangsung tentunya kerap muncul kesulitan

dalam mengajar. Untuk itu peneliti menanyakan kepada guru kelas apakah ada

kesulitan dalam mengajar, khususnya dalam mata pelajaran IPA. “Kalo untuk

pelajaran IPA kesulitanya terkadang anak-anak itu susah menghafal. Apalagi

kalau anak sudah malas membaca dan menulis! Jadi saya sering memberi soal

untuk memancing siswa yang terlihat kurang aktif agar mau belajar”, ungkap

guru mitra (wawancara dengan guru, 5 Februari 2014). Dari pernyataan tersebut,

kesulitan siswa adalah menghafal materi pelajaran. Guru sering kali hanya

menyuruh siswa untuk membaca dan menulis, sehingga siswa menjadi bosan

dalam menjalani proses pembelajaran. Untuk memancing keaktifan siswa, guru

memberikan soal kepada siswa yang malas. Pertanyaan selanjutnya yaitu tentang

media pembelajaran yang sering digunakan guru. “Paling pol mentok gambar”,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

67

ungkap guru mitra (wawancara dengan guru, 5 Februari 2014). Guru hanya

menggunakan gambar untuk membantu menjelaskan materi pada siswa tanpa

menggunakan media yang lebih konkrit.

Setelah melakukan wawancara kepada guru, penelitian dilanjutkan dengan

wawancara kepada 5 siswa tentang proses pembelajaran yang biasa dilakukan.

Peneliti menanyakan apakah siswa senang dalam belajar IPA. “Senang, karena

tidak begitu sulit”, ungkap salah satu siswa (wawancara dengan siswa, 5 Februari

2014). Semua siswa merasa senang belajar IPA karena dianggap mudah untuk

dipelajari. Selanjutnya peneliti menanyakan cara guru mengajarka IPA selama ini

pada siswa. “Dengan lisan dan merangkum”, jawab siswa (wawancara dengan

siswa, 5 Februari 2014). Berdasarkan pernyataan dari guru kelas dan juga

pernyataan dari siswa terlihat adanya kesesuaian bahwa guru memang mengajar

menggunakan metode ceramah. Siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan

guru dan merangkum dalam buku catatan.

Berdasarkan hasil observasi kelas dan wawancara terhadap guru dan

siswa, terdapat persamaan data yang diperoleh. Data tersebut memperlihatkan

dimana guru yang berperan aktif dalam proses pembelajaran sedangkan siswa

hanya menjadi pendengar. Tidak terlihat kegiatan yang mengaktifkan siswa dalam

proses pembelajaran seperti bekerja dalam kelompok sehingga siswa mudah bosan

dalam mengikuti pembelajaran. Untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti

menerapkan metode mind map dalam pembelajaran bekerjasama dengan guru

kelas sebagai guru mitra. Peneliti ingin mengetahui bagaimana dampak dari

penggunaan mind map terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi serta perilaku

siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

Kegiatan observasi dilakukan kembali pada tanggal 6 Februari 2014, saat

pembelajaran menggunakan metode mind map. Sebelum siswa membuat mind

map guru memberikan contoh mind map dengan materi gaya. Siswa terlihat

tertarik dengan mind map yang memiliki warna dan bentuk yang menarik. Setelah

guru menjelaskan cara membuat mind map siswa mencoba membuat mind map

bersama kelompok yang telah ditentukan guru. Siswa terlihat antusias saat

membuat mind map bersama kelompok. Guru hanya berperan sebagai pengarah,

sedangkan siswa berperan aktif dalam kegiatan membuat mind map. Walaupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

68

siswa terlihat sibuk dengan menghias mind map bersama kelompoknya, kondisi

kelas dapat dikelola guru dengan baik. Siswa dapat bekerjasama dalam

kelompoknya untuk membuat mind map. Setelah siswa selesai membuat mind

map, dilanjutkan dengan mempresentasikan mind map kelompok di depan kelas.

Tiap kelompok saling berebut untuk mempresentasikan mind map terlebih dahulu.

Hingga proses pembelajaran selesai siswa dapat mengikutinya dengan baik dan

bersemangat.

Peneliti kembali melakukan wawancara kepada guru untuk mengetahui

tanggapan guru setelah menggunakan metode mind map dalam pembelajaran.

“Anak-anak lebih senang karena, satu anak anak lebih suka mengambar. Yang

kedua mereka lebih dong, apa yang ingin mereka tuliskan. Terus lebih singkat,

padat, dan jelas buat mereka”, ungkap guru mitra (wawancara dengan guru, 24

Februari 2014). Berdasarkan pernyataan guru mitra, mind map berdampak positif

bagi siswa. Siswa lebih termotivasi dalam belajar karena siswa dapat belajar

sambil menggambar. Menurut guru penggunaan mind map lebih efektif dan

efisien jika diterapkan dalam pembelajaran. Peneliti juga bertanya apakah mind

map membantu guru dalam mengajar. “Membantu! IPA kalau memakai mind map

saya tidak terlalu banyak bicara. Yang kedua anak-anak lebih mau membaca, lalu

mengeluarkan apa yang mereka pengen tulis”, ungkap guru mitra (wawancara

dengan guru, 24 Februari 2014). Penggunaan mind map membantu guru dalam

pembelajaran. Guru tidak perlu menjelaskan materi terlalu banyak dan guru hanya

berperan sebagai pengarah atau fasilitator. Selain itu guru merasa bahwa minat

siswa untuk membaca lebih besar, siswa juga lebih aktif untuk mengeluarkan

pemikiran mereka dengan menuliskannya pada mind map.

Setelah melakukan wawancara kepada guru, peneliti juga melakukan

wawancara kepada 5 siswa yang sama pada saat wawancara sebelum

menggunakan mind map. Peneliti ingin mengetahui apakah siswa senang

membuat 5 siswa yang sama pada saat wawancara sebelum menggunakan mind

map pada awal pertemuan. ” Senang , karena kreatif bisa menggambar”,ungkap

salah siswa (wawancara dengan siswa, 24 Februari, 2014). Dari ke-5 siswa yang

diwawancarai, semua berpendapat bahwa penggunaan mind map dalam

permbelajaran membuat mereka lebih senang. Pertanyaan berikutnya ingin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

69

mengetahui apakah siswa bosan menggunakan mind map setelah 6 kali

pertemuan. ” Tidak, karena menyenangkan”. Jawaban dari siswa lainya sama,

yaitu siswa tidak merasa bosan selama menggunakan mind map dalam

pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada guru dan wawancara

kepada 5 siswa, terlihat adanya persamaan yaitu mind map berdampak positif

terhadap minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Penggunaan mind

map dapat melatih kerja sama siswa saat membuat mind map dalam kelompok.

Selain itu siswa merasa dapat memahami materi dengan mudah saat menggunakan

mind map.

4.3.3.2 Hasil Belajar

Hasil belajar siswa setelah menggunakan metode mind map membuat

lebih termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Berdasarkan observasi pada tanggal

6 Februari 2014, siswa dapat bersosialisasi melalui kegiatan bekerja sama bersama

teman kelompok untuk membuat mind map. Saat siswa mempresentasikan hasil

mind map di depan kelas, siswa dapat melatih percaya diri. Kemampuan untuk

memahami dan menjelaskan isi dari materi yang telah dituangkan dalam mind

map sangat membantu siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan.

Peneliti menanyakan kepada guru apakah penggunaan mind map dapat

mrningkatkan hasil belajar siswa. “Bisa! Karena anak-anak yang kurang dalam

arti malas membaca dan menulis, setelah membuat mind map mereka nilainya

naik”, ungkap guru mitra (wawancara kepada guru, 24 Februari 2014).

Berdasarkan pendapat guru diatas, mind map dapat meningkatkan nilai siswa.

Siswa yang biasanya mendapatkan nilai yang kurang dari siswa lainya, setelah

menggunakan mind map nilai siswa tersebut menjadi meningkat. Hal tersebut

dapat terjadi karena siswa yang sebelumnya malas untuk membaca nan menulis,

setelah membuat mind map mereka lebih termotivasi untuk mempelajari materi

yang akan dituangkan dalam mind map. Bekerja sama dalam kelompok juga dapat

membuat siswa terbantu oleh teman yang ada pada kelompok tersebut.

Untuk lebih memantabkan data yang diperoleh, selanjutnya peneliti

melakukan wawancara 5 siswa yang sama pada saat wawancara sebelum

menggunakan mind map. Peneliti menanyakan apakah mind map dapat membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

70

siswa dalam belajar. “Ya, karena tidak membosankan dan banyak menggambar”.

Selanjutnya peneliti bertanya apakah kemampuan siswa dalam menjelaskan

materi yang kamu miliki menjadi bertambah, “Iya karena mudah dalam

menghafal, materinya tidak banyak”. Peneliti juga menanyakan apakah setelah

menggunakan mind map, siswa dapat menilai kekurangan atau kelemahan

penggunaa pesawat sederhana, “Iya, karena cabangnya mudah dipahami”,

ungkap siswa (wawancara dengan siswa, 26 Februari 2014). Berdasarkan

pendapat tersebut, siswa merasa bahwa penggunaan metode mind map dapat

membantu siswa dalam belajar karena tidak membuat siswa menjadi bosan. Siswa

lebih tertarik mempelajari materi sembari menggambar seperti saat membuat mind

map. Siswa lebih mudah memahami materi pesawat sederhana menggunakan

mind map karena materi lebih ringkas dan dapat dilihat dengan jelas melalui garis

yang berwarna menarik.

Mind map memang baru pertama diterapkan kepada siswa, tetapi siswa

dapat dengan mudah menggunakan mind map dalam proses pembelajaran IPA.

Mind map membuat siswa lebih termotivasi dan lebih aktif dalam mengikuti

proses pembelajaran yang menyenangkan. Siswa lebih senang dalam belajar.

Bahkan untuk siswa yang biasanya mendapat nilai rendah dapat terbantu sehingga

nilainya dapat naik. Siswa lebih berminat untuk mempelajari materi sembari

merangkum dan menggambar mind map.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab V ini akan diuraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan

penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya. Bagian kesimpulan

menunjukkan hasil penelitian yang menjawab hipotesis penelitian. Bagian

keterbatasan penelitian akan dibahas keterbatasan yang peneliti temui dalam

penelitian. Selanjutnya bagian saran berisi saran untuk penelitian berikutnya.

5.1 Kesimpulan

Penggunaan metode mind map berpengaruh terhadap kemampuan evaluasi

pada siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta semester genap tahun

ajaran 2013/2014. Hal tersebut ditunjukkan pada hasil analisis statistik parametrik

Independent Samples t-test pada selisih skor pretest dan posttest kelompok

eksperimen lebih tinggi dari selisih skor pretest dan posttest kelompok kontrol.

Hasil uji selisih menunjukkan harga sig. (2-tailed) 0,026 (p > 0,05) dengan nilai

M = 0,59, SE = 0,122 dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai M =

0,18, SE = 0,126 dan dengan nilai t (60) = 2,281. Sehingga Hnull ditolak dan Hi

diterima yang berarti sejauh data yang dikumpulkan, ternyata metode mind map

menunjukkan adanya pengaruh terhadap kemampuan evaluasi. Hal yang sama

dapat dilihat dari analisis data kenaikan pretest dan posttest kemampuan evaluasi

dikelompok eksperimen sebesar 30,1%, dengan besar pengaruh (effect size) r =

0,65 yang termasuk kategori besar.

Penggunaan metode mind map berpengaruh terhadap kemampuan

inferensi pada siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta semester genap

tahun ajaran 2013/2014. Hal itu ditunjukkan pada hasil analisis statistik

parametrik Independent Samples t-test pada perbandingan selisih skor pretest dan

posttest kelompok eksperimen lebih tinggi dari selisih skor pretest dan posttest

kelompok kontrol. Hasil uji selisih menunjukkan harga sig. (2-tailed) 0,021 (p

>0,05) dengan nilai M = 0,717, SE = 0,127 dibandingkan dengan kelompok

kontrol dengan nilai M = 0,314, SE = 0,112 dan dengan nilai t (60) = 2,374.

Sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima yang berarti sejauh data yang dikumpulkan,

ternyata metode mind map menunjukkan adanya pengaruh terhadap kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

72

inferensi. Hal yang sama dapat dilihat dari analisis data kenaikan pretest dan

posttest kemampuan inferensi dikelompok eksperimen sebesar 36,1%, dengan

besar pengaruh (effect size) r = 0,71 yang termasuk kategori besar.

5.2 Keterbatasan Penelitian

5.2.1 Hasil dari penelitian ini hanya terbatas pada sekolah SD Kanisius

Wirobrajan Yogyakarta, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat

digeneralisasikan pada SD lainnya.

5.2.2 Waktu yang digunakan dalam pembelajaran di kelas sulit ditentukan.

Mengingat guru mitra merupakan guru kelas, terkadang guru

membutuhkan waktu untuk mengambil nilai atau mengejar materi karena

sebentar lagi akan ujian tengah semester.

5.2.3 Pelaksanaan penelitian terganggu dengan adanya bencana alam hujan abu

gunung Kelud, yang mengakibatkan sekolah diliburkan dan penelitian

tertunda hampir satu minggu pada pertengahan penelitian.

5.3 Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan beberapa saran yang dapat

peneliti sampaikan yaitu:

5.3.1 Untuk peneliti selanjutnya dapat diadakan penelitian serupa yang fokus

meneliti kemampuan evaluasi dan inferensi dengan menggunakan metode

lain sebagai treatment.

5.3.2 Pemilihan waktu untuk pembelajaran dengan mind map harus diperhatikan

dengan baik. Pemilihan waktu harus terjadwal dan persiapan bahan-bahan

ajar sudah dilakukan serta perlu dikonsultasikan dengan guru mitra.

5.3.3 Untuk penelitian selanjutnya ketika ada hal yang tidak bisa diduga seperti

bencana alam, perlu diantisipasi dengan dikomunikasikan dengan guru

mitra sehingga dapat mengambil solusi terbaik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

73

DAFTAR REFERENSI

Azmiyawati, C. (2008). IPA 5 salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Azwar, S. (2008). Tes prestasi fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi

belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Buzan, T. (2008). Buku pintar mind map untuk anak. Jakarta: Gramedia.

Buzan, T. (2011). Buku pintar mind map untuk anak. Jakarta: Gramedia.

Chang, M, dkk. (2014). Teacher reform in Indonesia: The role of politics and

evidence in policy making. Whasingston, D.C : The World Bank.

Creswell, John W. (2010). Research design : pendekatan kualitatif, kuantitatif dan

mixed edisi ketiga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. (2007). Research methods in education

sixth edition. Canada: Routledge.

Depdikbud. (2007). Kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP ) untuk satuan

pendidikan dasar SD/MI ( semester I & II ). Jakarta: BP. Cipta Jaya.

OECD. (2013). PISA 2012 Results: What students know and can do – student

performance in mathematics, reading and science (Volume I), PISA: OECD

Publishing.

Facione, P.A. (1990). Critical thinking: a statement of expert consensus for

purposes of educational assessment and instruction. Research Findings and

Recommendations. American Philosophical Association, Newark, DE.

Febriana A., Dkk (2013). Pengembangan student worksheet dengan pendekatan

problem solving untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis pada

materi dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar sma kelas XI,

Radiasi, Vol.3, No.1, Angesti Febriana. Purworejo: Pendidikan Fisika

Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS, third edition. London: Sage.

Ghozali, I. (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS.

Semarang : Universitas Diponegoro.

Iskandar, S. M. (2001). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV.

Maulana.

Johnson, E. B. (2007). Contextual teaching & learning menjadikan kegiatan

belajar-mengajar mengasyikkan dan bermakna. Bandung: Mizan Learning

Center.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

74

Krathwohl, D. R. (2004). Methods of educational and social science research, an

integreted approach (second edition). Illinois: Waveland Press.

Masidjo. (1995). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

Nuryanti, L. (2008). Psikologi anak. Jakarta : Indeks.

Noor, J. (2011). Metodologi penelitian skripsi, tesis, disertasi, dan karya ilmiah.

Jakarta: Kencana.

Ormrod, J. E. (2008). Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh Dan

Berkembang. Edidi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Priantini, dkk (2013). Pengaruh metode mind mapping terhadap keterampilan

berpikir kreatif dan prestasi belajar ips, e-Journal Jurusan Pendidikan

Dasar (Volume 3 Tahun 2013). Singaraja: Pascasarjana Universitas

Pendidikan Ganesha.

Priyatno, D. (2010). Teknik mudah dan cepat melakukan analisis data penelitian

dengan SPSS dan tanya jawab ujian pendadaran. Yogyakarta: Gava Media.

Priyatno, D. (2012). Belajar praktis analisis parametrik dan non parametrik

dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.

Ristiasari, dkk (2012). Model pembelajaran problem solving dengan mind

mapping terhadap kemampuan berpikir kritis siswa, Unnes.J.Biol.Educ. 1

(3) (2012). Semarang : FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses

pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sangadji (2010) E.M. metodologi penelitian-pendekatan praktis dalam penelitian.

Yogyakarta: penerbit Andi

Sarwono, J. (2010). PASW statistik 18 belajar statistik menjadi mudah dan cepat.

Yogyakarta: CV Andi.

Setyowati, A., Subali, B., Mosik. (2011). Implementasi pendekatan konflik

kognitif dalam pembelajaran fisika untuk menumbuhkan kemampuan

berpikir kritis siswa SMP kelas VIII. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia.

ISSN: 1693-1246.

Sochibin A. , P. Dwijananti, P. Marwoto (2009) Penerapan model pembelajaran

inkuiri terpimpin untuk peningkatan pemahaman dan keterampilan berpikir

kritis siswa sd. Semarang: Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 5: 96-

101

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan pendekatan kualitatif, kuantitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

75

Sugiyono. (2011). Metode penelitian pendidikan pendekatan kualitatif, kuantitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata. (2008). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sulistyanto, H. Wiyono, E. (2008). Ilmu pengetahuan alam untuk SD dan MI

kelas V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Suparno, P. (2001). Teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Yogyakrta:

Kanisius.

Yuniarti N., dkk(2013) Peningkatkan kualitas proses pembelajaran dan

kemapuan menulis cerita penek dengan menggunakan metode peta pikiran

(mind mapping), pada siswa kelas IX A SMP Negeri 9 Pontianak. Jurnal

vol 1, no 1, (hal 125-139). ISSN : pascasarjana UNS.

Yogihati, C. I. (2010). Peningkatan kualitas pembelajaran fisika umum melalui

pembelajaran bermakna dengan menggunakan peta konsep. Jurusan Fisika

FMIPA, Universitas Negeri Malang, Malang, Indonesia, 105.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

76

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

77

Lampiran 1.1 Silabus Kelompok Eksperimen

Nama Sekolah : SD Kanisius Wirobrajan

Mata Pelajaran :Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester :V / 2

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

Kelompok : Eksperimen

Kompetensi

Dasar

Materi

pokok

Kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian Alokas

i

waktu

Sumber/

Alat /

Bahan

5.2

Menjelaskan

pesawat

sederhana

yang dapat

membuat

pekerjaan

lebih mudah

dan lebih

cepat

Pesawat

sederhana

Pertemuan I

Siswa melihat video tentang pesawat

sederhana.

Siswa dan guru melakukan tanya

jawab tentang materi pesawat

sederhana berdasarkan video.

Siswa dibagi dalam 6 kelompok

dengan anggota 5-6 siswa pada setiap

kelompoknya.

Siswa menyiapkan alat dibawa

Interpretasi

Mengidentifikasi

masalah dan

mendeskripsikan ciri-ciri

pesawat sederhana

Menentukan kriteria

yang berguna untuk

membuat klasifikasi jenis

pesawat sederhana

Membuat klasifikasi

1. Jenis

penilian:

Tes tertulis

2. Bentuk

penilian :

pilihan

ganda dan

essay

3. Instrumen:

pretes dan

12 x

35

menit

Azmiyaw

ati ,

choirul,

dkk

(2008).

IPA

saling

Temas 5

untuk

SD/ MI

kelas V.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

78

berdasarkan perintah guru pada

pertemuan sebelumnya dan

melakukan percobaan menggunakan

alat yang berprinsip pesawat

sederhana tersebut.

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang materi pembelajaran.

Siswa membuat mind map bersama

kelompok.

Siswa mempresentasikan hasil kerja

bersama kelompoknya.

Pertemuan II

Siswa diminta untuk menyiapkan PR

pada pertemuan sebelumnya yaitu

mind map tentang pesawat sederhana

jenis tuas.

Siswa dan guru membahas PR

tentang mind map pesawat sederhana

jenis tuas tersebut bersama-sama.

pesawat sederhana atas

dasar data-data dengan

skema tertentu

Mengerti maksud dari

pertanyaan yang diajukan

yang berkaitan dengan

pesawat sederhana

Analisis

Meneliti alternatif-

alternatif yang mungkin

dengan melihat

persamaan dan

perbedaan dengan

menggunakan pesawat

sederhana dan

menggunakan tangan

kosong

Membandingkan

pernyataan tentang

Posttest Jakarta:

Pusat

perbukua

n

Departe

men

Pendidik

an

Nasional

Sulistiya

nto, heri,

dkk.2008

.Ilmu

Pengetah

uan Alam

untuk

SD/ MI

kelas V.

Jakarta:

Pusat

Perbukua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

79

Guru menggali pengetahuan siswa

melalui tanya jawab tentang materi

pesawat sederhana jenis tuas dengan

menggunakan beberapa gambar dan

media.

Siswa menyiapkan alat dibawa

berdasarkan perintah guru pada

pertemuan sebelumnya untuk

melakukan percobaan.dan melakukan

percobaan dengan menggunakan alat

siswa bawa tersebut bersama

kelompoknya. Contoh: menggunting,

menyapu, memotong kuku dan

sebagainya.

Siswa mendengarkan penjelasan dari

guru tentang penggolongan pesawat

sederhana jenis tuas.

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang letak titik tumpu, titik beban

penggunaan pesawat

sederhana dan tidak

menggunakan pesawat

sederhana

Mengidentifikasi mana

permasalahan utama dan

mana permasalahan

sekunder untuk memilih

menggunakan pesawat

sederhana yang tepat

Mengidentifikasi mana

permasalahan utama dan

mana permasalahan

sekunder untuk memilih

menggunakan pesawat

sederhana yang tepat

Evaluasi

Menilai cara kerja

pesawat sederhana yang

n

Departe

men

Nasional

Media:

papan

tulis,

buku

paket,

gambar

tentang

pesawat

sederhan

a lat yang

berprinsi

p

pesawat

sederhan

a,

LKS,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

80

dan titik kuasa pada masing-masing

contoh alat yang menggunkan prinsip

kerja tuas.

Siswa menunjukkan letak titik tumpu,

titik beban dan titik kuasa pada alat

yang diberikan oleh guru.

siswa bersama kelompoknya,

membuat mind map tentang pesawat

sederhana jenis tuas. Siswa

mempresentasikan hasil pekerjaanya

ke depan kelas.

Pertemuan III

Siswa diminta untuk menyiapkan PR

membuat mind map bidang miring dan

membahasnya bersama.

Siswa melihat video tentang bidang

miring.

Guru menggali pengetahuan siswa

melalui tanya jawab tentang materi

tepat dalam

menyelsaikan pekerjaan.

Memberikan argument

cara kerja pesawat

sederhana dalam

menyelesaikan

pekerjaan.

Memberikan alasan yang

benar dalam memilih

pesawat sederhana

Memberikan contoh lain

pesawat sedrhana yang

dapat mempermudah

menyelesaikan

pekerjaan.

Inferensi

Menyimpulkan pesawat

sederhana yang tepat

dalam menyelesaikan

soal

Evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

81

pesawat sederhana jenis bidang miring

berdasarkan video.

Siswa masuk dalam kelompok dan

melakukan percobaan tentang bidang

miring dengan alat yang telah

disiapkan guru.

Guru menjelaskan materi pesawat

sederhana bidang miring dengan

menggunakan power point.

Siswa bersama kelompok membuat

mind map tentang bidang miring.

Siswa mempresentasikan hasil

pekerjaannya di depan kelas.

Pertemuan IV

Siswa diminta untuk menyiapkan PR

pada pertemuan sebelumnya yaitu

mind map tentang pesawat sederhana

jenis katrol dan membahasnya

bersama.

pekerjaan secara

mandiri

Membrikan contoh alat

kongkrit penerapan

pesawat sederhana

dalam menyelesaikan

pekerjaan

memberikan langkah

kerja penerapan pesawat

sederhana dalam

menyelesaikan

pekerjaan secara

sistematis

Memberikan argument

yang mendukung dalam

menyimpulkan pesawat

sederhana

Eksplanasi

Menjelaskan gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

82

Siswa melihat video tentang

penggunaan katrol dalam kehidupan

sehari-hari.

Guru menggali pengetahuan siswa

melalui tanya jawab tentang materi

pesawat sederhana jenis katrol

berdasarkan video

Siswa masuk kedalam kelompok dan

melakukan percobaan tentang jenis-

jenis katrol dengan alat yang telah

guru siapkan.

Siswa mendengarkan penjelasan dari

guru tentang pesawat sederhana jenis

katrol.

siswa bersama kelompoknya,

membuat mind map tentang pesawat

sederhana katrol.

Siswa mempresentasikan hasil

pekerjaanya ke depan kelas.

pesawat sederhana.

Menjelaskan alasan

penggunaan salah satu

jenis pesawat sederhana.

Menjelaskan alasan

pengambilan langkah-

langkah penyelesaian

masalah dengan

menggunakan pesawat

sederhana

Menguraikan langkah-

langkah penyelesaian

masalah dengan

menggunakan pesawat

sederhana

Regulasi Diri

Menghargai pendapat

orang lain yang berbeda

tentang penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

83

Pertemuan V

Siswa diminta untuk menyiapkan PR

membuat mind map roda berporos dan

membahasnya bersama guru.

Guru menggali pengetahuan siswa

melalui tanya jawab tentang materi

pesawat sederhana jenis roda berporos

dengan menggunakan gambar dan

media seperti mobil-mobilan.

Siswa masuk ke dalam kelompok dan

melakukan percobaan dengan alat

yang telah disiapkan oleh guru.

Siswa mendengarkan penjelasan guru

dengan menggunakan power point.

Siswa membuat mind map roda

berporos bersama kelompoknya.

Siswa mempresentasikan hasil

pekerjaanya ke depan kelas.

Pertemuan VI

pesawat sederhana

Menguji pendapat

sendiri apakah terlalu

berat sebelah saat

mengambil keputusan

pemilihan jenis pesawat

sederhana

Menguji apakah

argumen pemilihan jenis

pesawat sederhana

memang sungguh bisa

diterima

Menilai kelemahan atau

kelebihan dari pendapat

orang lain tentang

pemilihan jenis pesawat

sederhana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

84

Siswa diminta untuk menyiapkan PR

membuat mind map pesawat

sederhana secara keseluruhan dan

membahasnya bersama guru.

Siswa dan guru mengulas kembali

seluruh materi pesawat sederhana

pada pertemuan-pertemuan

sebelumnya dengan menggunakan

power point.

Siswa membuat mind map secara

individu tenang seluruh materi

pesawat sederhana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

85

Lampiran 1.2 : Silabus Kelompok Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

86

Lampiran 1.2 Silabus Kelompok Kontrol

Satuan Pendidikan :SD Kanisius Wirobrajan

Kelas/ Semester : VB/ Genap

Mata Pelajaran : IPA

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

Kelompok : Kelompok Kontrol

Kompetensi

Dasar

Materi Kegiatan pembelajaran Indkator Penilaian Alokasi

waktu

Sumber/

Alat /

Bahan

5.2

Menjelaskan

pesawat

sederhana

yang dapat

membuat

pekerjaan

lebih mudah

dan lebih

cepat

Pesawat

sederhana

Pertemuan I

Siswa Siswa diberi penjelasan

tentang materi pesawat sederhana

secara keseluruhan.

Siswa menyebutkan contoh alat yang

berprinsip pesawat sederhana.

Siswa menjelaskan pengertian

pesawat sederhana sesuai penjelasan

guru.

Siswa menyebutkan fungsi dari

Interpretasi

Mengidentifikasi masalah dan

mendeskripsikan ciri-ciri

pesawat sederhana

Menentukan kriteria yang

berguna untuk membuat

klasifikasi jenis pesawat

sederhana

Membuat klasifikasi pesawat

sederhana atas dasar data-data

1. Jeni

s

penilaian:

Tes

tertulis

2. Bent

uk

penilaian:

pilihan

ganda dan

12 x 35

menit

Azmiyawa

ti , choirul,

dkk

(2008).

IPA saling

Temas 5

untuk SD/

MI kelas

V. Jakarta:

Pusat

perbukuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

87

masing-masing pesawat sederhana.

Siswa mengerjakan soal latihan.

Siswa dan guru membahas soal

latihan yang telah siswa kerjakan.

Pertemuan II

Siswa dan guru membahas soal

evaluasi yag telah siswa kerjakan

pada pertemuan sebelumnya.

Siswa mendengarkan penjelasan

guru tentang materi tuas dan jenis-

jenisnya.

Guru menjelaskan letak titik tumpu,

titik kuasa dan titik beban pada

masing-masing jenis tuas.

Siswa menjelaskan jenis-jenis tuas

dan letak titik tumpu, titik kuasa dan

titik beban pada masing-masing

jenis tuas.

dengan skema tertentu

Mengerti maksud dari

pertanyaan yang diajukan yang

berkaitan dengan pesawat

sederhana

Analisis

Meneliti alternatif-alternatif

yang mungkin dengan melihat

persamaan dan perbedaan

dengan menggunakan pesawat

sederhana dan menggunakan

tangan kosong

Membandingkan pernyataan

tentang penggunaan pesawat

sederhana dan tidak

menggunakan pesawat

sederhana

Mengidentifikasi mana

permasalahan utama dan mana

essay

3. Instr

umrnt:

pretest

dan

posttest

Departeme

n

Pendidikan

Nasional

Sulistiyant

o, heri,

dkk.2008.I

lmu

Pengetahu

an Alam

untuk SD/

MI kelas

V. Jakarta:

Pusat

Perbukuan

Departeme

n Nasional

Media:

papan

tulis, buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

88

Siswa mengerjakan soal latihan

secara individu.

Siswa dan guru membahas soal

latihan yang telah siswa kerjakan.

Pertemuan III

Siswa dan guru membahas soal

evaluasi yang telah siswa kerjakan

pada pertemuan sebelumnya.

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang bidang miring dan

penggunaanya dalam kehidupan

sehari-hari.

Siswa menjelaskan pengertian bidang

miring sesuai penjelasan guru.

Siswa menyebutkan fungsi bidang

miring dalam kehidupan sehari-hari

dan contohnya.

Siswa mengerjakan LKS yang telah

disiapkan guru secara individu.

permasalahan sekunder untuk

memilih menggunakan

pesawat sederhana yang tepat

Mengidentifikasi mana

permasalahan utama dan mana

permasalahan sekunder untuk

memilih menggunakan

pesawat sederhana yang tepat

Evaluasi

Menilai cara kerja pesawat

sederhana yang tepat dalam

menyelsaikan pekerjaan.

Memberikan argument cara

kerja pesawat sederhana dalam

menyelesaikan pekerjaan.

Memberikan alasan yang benar

dalam memilih pesawat

sederhana

Memberikan contoh lain

paket,

gambar

tentang

pesawat

sederhana

lat yang

berprinsip

pesawat

sederhana,

LKS, soal

Evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

89

Siswa mempresentasikan hasl

pekerjaanya ke depan kelas.

Pertemuan IV

Siswa dan guru membahas soal

evaluasi yang telah siswa kerjakan

pada pertemuan sebelumnya.’

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang jenis-jenis katrol dan

kegunaanya dalam kehidupan sehari-

hari.

Siswa menjelaskan pengertian katrol

sesuai penjelasan guru.

Siswa menyebutkan jenis-jenis katrol

dan kegunaanya dalam kehidupan

sehari-hari.

Siswa mengerjakan soal latihan.

Siswa dan guru membahas soal

latihan yang telah siswa kerjakan.

pesawat sedrhana yang dapat

mempermudah menyelesaikan

pekerjaan.

Inferensi

Menyimpulkan pesawat

sederhana yang tepat dalam

menyelesaikan pekerjaan

secara mandiri

Membrikan contoh alat

kongkrit penerapan pesawat

sederhana dalam

menyelesaikan pekerjaan

memberikan langkah kerja

penerapan pesawat sederhana

dalam menyelesaikan

pekerjaan secara sistematis

Memberikan argument yang

mendukung dalam

menyimpulkan pesawat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

90

Pertemuan V

Siswa dan guru membahas soal

evaluasi yang telah siswa kerjakan

pada pertemuan sebelumnya.

Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang materi roda berporos.

Siswa menjelaskan pengertian roda

berporos sesuai penjelasan guru.

Siswa menyebutkan contoh

penggunaan pesawat sederhana

dalam kehidupan sehari-hari.

Siswa mengerjakan LKS secara

individu.

Siswa dan guru membahas LKS yang

telah siswa kerjakan.

Pertemuan VI

Siswa dan guru membahas soal

evaluasi yang telah siswa kerjakan

sederhana

Eksplanasi

Menjelaskan gambar pesawat

sederhana.

Menjelaskan alasan

penggunaan salah satu jenis

pesawat sederhana.

Menjelaskan alasan

pengambilan langkah-langkah

penyelesaian masalah dengan

menggunakan pesawat

sederhana

Menguraikan langkah-langkah

penyelesaian masalah dengan

menggunakan pesawat

sederhana

Regulasi Diri

Menghargai pendapat orang

lain yang berbeda tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

91

sebelumnya.

Siswa mengumpulkan tugas

ringkasan yang telah dikerjakan.

Guru memberikasn pertanyaan

kepada siswa tentag seluruh materi

pesawat sederhana.

Guru menjelaskan kembali seluruh

materi pesawat sederhana.

Siswa mengerjakan soal latihan

tentang seluruh materi pesawat

sederhana.

Siswa dan guru membahas soal

latihan yang telah siswa kerjakan.

penggunaan pesawat

sederhana

Menguji pendapat sendiri

apakah terlalu berat sebelah

saat mengambil keputusan

pemilihan jenis pesawat

sederhana

Menguji apakah argumen

pemilihan jenis pesawat

sederhana memang sungguh

bisa diterima

Menilai kelemahan atau

kelebihan dari pendapat orang

lain tentang pemilihan jenis

pesawat sederhana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

92

Lampiran 1.3 : RPP Kelompok Ekperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

93

Lampiran 1.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen

Satuan Pendidikan :SD Kanisius Wirobrajan

Kelas/ Semester : VA/ Genap

Mata Pelajaran : IPA

Materi Pelajaran : Pesawat Sederhana

Kelompok : Kelompok Eksperimen

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

Kompetensi

Dasar

Sub

Materi

Pokok

Indikator Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

Penilaian Sumber/

Alat /

Bahan

5.2

Menjelaska

n pesawat

sederhana

yang dapat

membuat

pekerjaan

lebih

mudah dan

Pesawat

sederhan

a secara

umum

Interpretasi

Mengidentifikasi

masalah dan

mendeskripsikan

ciri-ciri pesawat

sederhana

Menentukan

kriteria yang

berguna untuk

membuat

klasifikasi jenis

pesawat sederhana

Membuat

Pertemuan I

Kegiatan Awal :

Doa, salam, mengecek kesiapan siswa dan

presensi.

Apersepsi

Siswa bersama guru mengulas kembali materi

gaya dengan menggunakan mind map dan siswa

mengamati contoh mind map materi gaya yang

ditampilakan guru.

Orientasi

Siswa diberikan penjelasan tentang tujuan

pembelajaran yaitu belajar pesawat sederhana.

Motivasi

(2 x 35

menit)

1. Jenis

peneliti

an : tes

tertulis

2. Bentuk

penilian

: pilihan

ganda

dan

essay

3. Instrum

en:

pretes

Azmiyawa

ti ,

choirul,

dkk

(2008).

IPA saling

Temas 5

untuk SD/

MI kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

94

lebih cepat klasifikasi pesawat

sederhana atas

dasar data-data

dengan skema

tertentu

Mengerti maksud

dari pertanyaan

yang diajukan yang

berkaitan dengan

pesawat sederhana

Analisis

Meneliti

alternatif-alternatif

yang mungkin

dengan melihat

persamaan dan

perbedaan dengan

menggunakan

pesawat sederhana

dan menggunakan

tangan kosong

Membandingkan

pernyataan

tentang

penggunaan

pesawat sederhana

dan tidak

menggunakan

Siswa melakukan “tepuk semangat” Kegiatan Inti

Siswa melihat video tentang pesawat sederhana.

Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang

materi pesawat sederhana berdasarkan video.

Siswa dibagi dalam 6 kelompok dengan anggota

5-6 siswa pada setiap kelompoknya.

Siswa menyiapkan alat dibawa berdasarkan

perintah guru pada pertemuan sebelumnya dan

melakukan percobaan menggunakan alat yang

berprinsip pesawat sederhana tersebut.

Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

materi pembelajaran.

Siswa membuat mind map bersama kelompok.

Siswa mempresentasikan hasil kerja bersama

kelompoknya. Kegiatan akhir

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Siswa diberi PR membuat mind map pesawat

sederhana jenis tuas.

Siswa diberi informasi untuk membawa peratan

peswat sederhana jenis tuas.

seperti tang, gunting, linggis, pembuka botol,

pemotong kuku.

dan

Posttest

V. Jakarta:

Pusat

perbukuan

Departem

en

Pendidika

n Nasional

Sulistiyant

o, heri,

dkk.2008.I

lmu

Pengetahu

an Alam

untuk SD/

MI kelas

V. Jakarta:

Pusat

Perbukuan

Departem

en

Nasional Pesawat Pertemuan II (2 x 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

95

sederhan

a Tuas

pesawat sederhana

Mengidentifikasi

mana

permasalahan

utama dan mana

permasalahan

sekunder untuk

memilih

menggunakan

pesawat sederhana

yang tepat

Mengidentifikasi

mana

permasalahan

utama dan mana

permasalahan

sekunder untuk

memilih

menggunakan

pesawat sederhana

yang tepat

Evaluasi

Menilai cara kerja

pesawat sederhana

yang tepat dalam

menyelsaikan

pekerjaan.

Memberikan

Kegiatan Awal :

Doa, salam, mengecek kesiapan siswa dan

presensi.

Apersepsi

Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara

lisan tentang materi yang telah dipelajari siswa

sebelumnya yaitu tentang pesawat sederhana

secara keseluruhan.

Orientasi

Siswa diberikan penjelasan tentang tujuan

pembelajara hari ini.

Motivasi

Siswa melakukan “tepuk Kanisius” Kegiatan Inti

Siswa diminta untuk menyiapkan PR pada

pertemuan sebelumnya yaitu mind map tentang

pesawat sederhana jenis tuas.

Siswa dan guru membahas PR tentang mind map

pesawat sederhana jenis tuas tersebut bersama-

sama.

Guru menggali pengetahuan siswa melalui tanya

jawab tentang materi pesawat sederhana jenis

tuas dengan menggunakan beberapa gambar dan

media.

Siswa menyiapkan alat dibawa berdasarkan

perintah guru pada pertemuan sebelumnya untuk

melakukan percobaan.dan melakukan percobaan

dengan menggunakan alat siswa bawa tersebut

menit)

Media:

papan

tulis, buku

paket,

gambar

tentang

pesawat

sederhana

lat yang

berprinsip

pesawat

sederhana,

LKS, soal

Evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

96

argument cara kerja

pesawat sederhana

dalam

menyelesaikan

pekerjaan.

Memberikan alasan

yang benar dalam

memilih pesawat

sederhana

Memberikan

contoh lain

pesawat sedrhana

yang dapat

mempermudah

menyelesaikan

pekerjaan.

Inferensi

Menyimpulkan

pesawat sederhana

yang tepat dalam

menyelesaikan

pekerjaan secara

mandiri

Membrikan

contoh alat

kongkrit

penerapan

pesawat sederhana

bersama kelompoknya. Contoh: menggunting,

menyapu, memotong kuku dan sebagainya.

Siswa mendengarkan penjelasan dari guru

tentang penggolongan pesawat sederhana jenis

tuas.

Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

letak titik tumpu, titik beban dan titik kuasa pada

masing-masing contoh alat yang menggunkan

prinsip kerja tuas.

Siswa menunjukkan letak titik tumpu, titik beban

dan titik kuasa pada alat yang diberikan oleh

guru.

siswa bersama kelompoknya, membuat mind

map tentang pesawat sederhana jenis tuas. Siswa

mempresentasikan hasil pekerjaanya ke depan

kelas. Kegiatan akhir

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Siswa diberi PR membuat mind map pesawat

sederhana jenis bidang miring.

Pesawat

sederhan

a Bidang

Miring

Pertemuan III

Kegiatan Awal :

Doa, salam, mengecek kesiapan siswa dan

presensi.

Apersepsi

(2 x 35

menit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

97

dalam

menyelesaikan

pekerjaan

memberikan

langkah kerja

penerapan

pesawat sederhana

dalam

menyelesaikan

pekerjaan secara

sistematis

Memberikan

argument yang

mendukung dalam

menyimpulkan

pesawat sederhana

Eksplanasi

Menjelaskan

gambar pesawat

sederhana.

Menjelaskan

alasan

penggunaan salah

satu jenis pesawat

sederhana.

Menjelaskan

alasan

pengambilan

Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara

lisan tentang materi yang telah dipelajari siswa

sebelunya tentang materi tuas pada pertemuan

sebelumnya.

Orientasi

Siswa diberikan penjelasan tentang tujuan

pembelajara hari ini.

Motivasi

Siswa melakukan “tepuk salut”

Kegiatan Inti

Siswa diminta untuk menyiapkan PR membuat

mind map bidang miring dan membahasnya

bersama.

Siswa melihat video tentang bidang miring.

Guru menggali pengetahuan siswa melalui tanya

jawab tentang materi pesawat sederhana jenis

bidang miring berdasarkan video.

Siswa masuk dalam kelompok dan melakukan

percobaan tentang bidang miring dengan alat yang

telah disiapkan guru.

Guru menjelaskan materi pesawat sederhana

bidang miring dengan menggunakan power point.

Siswa bersama kelompok membuat mind map

tentang bidang miring.

Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya di

depan kelas. Kegiatan akhir

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

98

langkah-langkah

penyelesaian

masalah dengan

menggunakan

pesawat sederhana

Menguraikan

langkah-langkah

penyelesaian

masalah dengan

menggunakan

pesawat sederhana

Regulasi Diri

Menghargai

pendapat orang

lain yang berbeda

tentang

penggunaan

pesawat sederhana

Menguji pendapat

sendiri apakah

terlalu berat

sebelah saat

mengambil

keputusan

pemilihan jenis

pesawat sederhana

Menguji apakah

argumen

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Siswa diberi PR membuat mind map pesawat

sederhana katrol.

Pesawat

sederhan

a katrol

Pertemuan IV

Kegiatan Awal :

Doa, salam, mengecek kesiapan siswa dan

presensi.

Apersepsi

Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara

lisan tentang materi yang telah dipelajari siswa

sebelumnya yaitu tentang pesawat sederhana jenis

bidang miring.

Orientasi

Siswa diberikan penjelasan tentang tujuan

pembelajara hari ini.

Motivasi

Siswa melakukan “tepuk kanisius”

Kegiatan Inti

Siswa diminta untuk menyiapkan PR pada

pertemuan sebelumnya yaitu mind map tentang

pesawat sederhana jenis katrol dan membahasnya

bersama.

Siswa melihat video tentang penggunaan katrol

dalam kehidupan sehari-hari.

Guru menggali pengetahuan siswa melalui tanya

jawab tentang materi pesawat sederhana jenis

(2 x 35

menit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

99

pemilihan jenis

pesawat sederhana

memang sungguh

bisa diterima

Menilai

kelemahan atau

kelebihan dari

pendapat orang

lain tentang

pemilihan jenis

pesawat sederhana

katrol berdasarkan video

Siswa masuk kedalam kelompok dan melakukan

percobaan tentang jenis-jenis katrol dengan alat

yang telah guru siapkan.

Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang

pesawat sederhana jenis katrol.

siswa bersama kelompoknya, membuat mind map

tentang pesawat sederhana katrol.

Siswa mempresentasikan hasil pekerjaanya ke

depan kelas. Kegiatan akhir

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Siswa diberi PR membuat mind map pesawat

sederhana roda berporos.

Siswa diberi PR membuat mind map pesawat

sederhana secara keseluruhan.

Pesawat

sederhan

a Roda

Berporo

s

Pertemuan V

Kegiatan Awal :

Doa, salam, mengecek kesiapan siswa dan

presensi.

Apersepsi

Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara

lisan tentang materi yang telah dipelajari siswa

sebelunya tentang materi katrol.

Orientasi

Siswa diberikan penjelasan tentang tujuan

(2 x 35

menit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

10

0

pembelajara hari ini.

Motivasi

Siswa melakukan “tepuk salut”

Kegiatan Inti

Siswa diminta untuk menyiapkan PR membuat

mind map roda berporos dan membahasnya

bersama guru.

Guru menggali pengetahuan siswa melalui tanya

jawab tentang materi pesawat sederhana jenis

roda berporos dengan menggunakan gambar dan

media seperti mobil-mobilan.

Siswa masuk ke dalam kelompok dan melakukan

percobaan dengan alat yang telah disiapkan oleh

guru.

Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan

menggunakan power point.

Siswa membuat mind map roda berporos bersama

kelompoknya. Siswa mempresentasikan hasil

pekerjaanya ke depan kelas.

Kegiatan akhir

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Pembuat

an Mind

map

Individu

Pertemuan VI

Kegiatan Awal :

Doa, salam, mengecek kesiapan siswa dan

presensi.

(2 x 35

menit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

10

1

Pesawat

sederhan

a

Apersepsi

Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara

lisan tentang materi yang telah dipelajari siswa

sebelunya tentang materi roda berporos.

Orientasi

Siswa diberikan penjelasan tentang tujuan

pembelajara hari ini.

Motivasi

Siswa melakukan “tepuk salut” Kegiatan Inti

Siswa diminta untuk menyiapkan PR membuat

mind map pesawat sederhana secara keseluruhan

dan membahasnya bersama guru.

Siswa dan guru mengulas kembali seluruh materi

pesawat sederhana pada pertemuan-pertemuan

sebelumnya dengan menggunakan power point.

Siswa membuat mind map secara individu tenang

seluruh materi pesawat sederhana. Kegiatan akhir

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan

pembelajaran yang telah dilaksanakan.Siswa

mengerjakan soal evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

102

Lampiran 1.4 : RPP Kelompok Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

10

3

Lampiran 1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol

Satuan Pendidikan :SD Kanisius Wirobrajan

Kelas/ Semester : VB/ Genap

Mata Pelajaran : IPA

Materi Pelajaran : Pesawat Sederhana

Kelompok : Kelompok Kontrol

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

Kompetensi

Dasar

Sub

Materi

Pokok

Indikator Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

Penilaian Sumber/

Alat /

Bahan

5.2

Menjelaska

n pesawat

sederhana

yang dapat

membuat

pekerjaan

lebih

mudah dan

Pesawat

sederhan

a secara

umum

Interpretasi

Mengidentifikasi

masalah dan

mendeskripsikan

ciri-ciri pesawat

sederhana

Menentukan

kriteria yang

berguna untuk

membuat

klasifikasi jenis

pesawat sederhana

Membuat

Pertemuan I

Kegiatan Awal :

Doa, salam, mengecek kesiapan siswa dan

presensi.

Apersepsi

Siswa bersama guru mengulas kembali materi gaya

yang telah siswa pelajari pada pertemuan

sebelumnya.

Orientasi

Siswa diberikan penjelasan tentang tujuan

pembelajaran yaitu belajar pesawat sederhana.

Motivasi

Siswa melakukan “tepuk semangat”.

(2 x 35

menit)

1.Jenis

penilian

:

Tes

tertulis

2. Bentuk

penilian

: pilihan

ganda

dan

essay

3. Instrum

Azmiyawa

ti ,

choirul,

dkk

(2008).

IPA saling

Temas 5

untuk SD/

MI kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

10

4

lebih cepat klasifikasi pesawat

sederhana atas

dasar data-data

dengan skema

tertentu

Mengerti maksud

dari pertanyaan

yang diajukan yang

berkaitan dengan

pesawat sederhana

Analisis

Meneliti

alternatif-alternatif

yang mungkin

dengan melihat

persamaan dan

perbedaan dengan

menggunakan

pesawat sederhana

dan menggunakan

tangan kosong

Membandingkan

pernyataan

tentang

penggunaan

pesawat sederhana

dan tidak

menggunakan

Kegiatan Inti

Siswa Siswa diberi penjelasan tentang materi

pesawat sederhana secara keseluruhan.

Siswa menyebutkan contoh alat yang berprinsip

pesawat sederhana.

Siswa menjelaskan pengertian pesawat sederhana

sesuai penjelasan guru.

Siswa menyebutkan fungsi dari masing-masing

pesawat sederhana.

Siswa mengerjakan soal latihan.

Siswa dan guru membahas soal latihan yang telah

siswa kerjakan.

Kegiatan akhir

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Siswa diberi PR untuk mempelajari materi

selanjutnya yaitu tuas.

en:

pretes

dan

Posttest

V. Jakarta:

Pusat

perbukuan

Departem

en

Pendidika

n Nasional

Sulistiyant

o, heri,

dkk.2008.I

lmu

Pengetahu

an Alam

untuk SD/

MI kelas

V. Jakarta:

Pusat

Perbukuan

Departem

en

Nasional

Pesawat

sederhan

a Tuas

Pertemuan II

Kegiatan Awal :

Doa, salam, mengecek kesiapan siswa dan

presensi.

Apersepsi

Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara

lisan tentang materi yang telah dipelajari siswa

sebelumnya yaitu tentang pesawat sederhana

secara keseluruhan.

(2 x 35

menit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

10

5

pesawat sederhana

Mengidentifikasi

mana

permasalahan

utama dan mana

permasalahan

sekunder untuk

memilih

menggunakan

pesawat sederhana

yang tepat

Mengidentifikasi

mana

permasalahan

utama dan mana

permasalahan

sekunder untuk

memilih

menggunakan

pesawat sederhana

yang tepat

Evaluasi

Menilai cara kerja

pesawat sederhana

yang tepat dalam

menyelsaikan

pekerjaan.

Memberikan

Orientasi

Siswa diberikan penjelasan tentang tujuan

pembelajara hari ini.

Motivasi

Siswa melakukan “tepuk Kanisius”

Kegiatan Inti

Siswa dan guru membahas soal evaluasi yag telah

siswa kerjakan pada pertemuan sebelumnya.

Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

materi tuas dan jenis-jenisnya.

Guru menjelaskan letak titik tumpu, titik kuasa

dan titik beban pada masing-masing jenis tuas.

Siswa menjelaskan jenis-jenis tuas dan letak titik

tumpu, titik kuasa dan titik beban pada masing-

masing jenis tuas.

Siswa mengerjakan soal latihan secara individu.

Siswa dan guru membahas soal latihan yang telah

siswa kerjakan.

Kegiatan akhir

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Siswa diberi tugas untuk mempelajari materi

selanjutnya yaitu tentang bidang miring.

Media:

papan

tulis, buku

paket,

gambar

tentang

pesawat

sederhana

lat yang

berprinsip

pesawat

sederhana,

LKS, soal

Evaluasi

Pesawat

sederhan

a Bidang

Pertemuan III

Kegiatan Awal :

Doa, salam, mengecek kesiapan siswa dan

(2 x 35

menit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

10

6

Miring argument cara kerja

pesawat sederhana

dalam

menyelesaikan

pekerjaan.

Memberikan alasan

yang benar dalam

memilih pesawat

sederhana

Memberikan

contoh lain

pesawat sedrhana

yang dapat

mempermudah

menyelesaikan

pekerjaan.

Inferensi

Menyimpulkan

pesawat sederhana

yang tepat dalam

menyelesaikan

pekerjaan secara

mandiri

Membrikan

contoh alat

kongkrit

penerapan

pesawat sederhana

presensi.

Apersepsi

Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan

tentang materi yang telah dipelajari siswa

sebelunya tentang materi tuas pada pertemuan

sebelumnya.

Orientasi

Siswa diberikan penjelasan tentang tujuan

pembelajara hari ini.

Motivasi

Siswa melakukan “tepuk salut”

Kegiatan Inti

Siswa dan guru membahas soal evaluasi yang telah

siswa kerjakan pada pertemuan sebelumnya.

Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

bidang miring dan penggunaanya dalam kehidupan

sehari-hari.

Siswa menjelaskan pengertian bidang miring

sesuai penjelasan guru.

Siswa menyebutkan fungsi bidang miring dalam

kehidupan sehari-hari dan contohnya.

Siswa mengerjakan LKS yang telah disiapkan guru

secara individu.

Siswa mempresentasikan hasl pekerjaanya ke

depan kelas.

Kegiatan akhir

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

10

7

dalam

menyelesaikan

pekerjaan

memberikan

langkah kerja

penerapan

pesawat sederhana

dalam

menyelesaikan

pekerjaan secara

sistematis

Memberikan

argument yang

mendukung dalam

menyimpulkan

pesawat sederhana

Eksplanasi

Menjelaskan

gambar pesawat

sederhana.

Menjelaskan

alasan

penggunaan salah

satu jenis pesawat

sederhana.

Menjelaskan

alasan

pengambilan

Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Siswa diberi tugas untuk mempelajari materi

berikutnya yaitu tentang pesawat sederhana jenis

katrol.

Pesawat

sederhan

a katrol

Pertemuan IV

Kegiatan Awal :

Doa, salam, mengecek kesiapan siswa dan

presensi.

Apersepsi

Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan

tentang materi yang telah dipelajari siswa

sebelumnya yaitu tentang pesawat sederhana jenis

bidang miring.

Orientasi

Siswa diberikan penjelasan tentang tujuan pembelajara

hari ini.

Motivasi

Siswa melakukan “tepuk kanisius”

Kegiatan Inti

Siswa dan guru membahas soal evaluasi yang telah

siswa kerjakan pada pertemuan sebelumnya.’

Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

jenis-jenis katrol dan kegunaanya dalam kehidupan

sehari-hari.

Siswa menjelaskan pengertian katrol sesuai

penjelasan guru.

Siswa menyebutkan jenis-jenis katrol dan

(2 x 35

menit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

10

8

langkah-langkah

penyelesaian

masalah dengan

menggunakan

pesawat sederhana

Menguraikan

langkah-langkah

penyelesaian

masalah dengan

menggunakan

pesawat sederhana

Regulasi Diri

Menghargai

pendapat orang

lain yang berbeda

tentang

penggunaan

pesawat sederhana

Menguji pendapat

sendiri apakah

terlalu berat

sebelah saat

mengambil

keputusan

pemilihan jenis

pesawat sederhana

Menguji apakah

argumen

kegunaanya dalam kehidupan sehari-hari.

Siswa mengerjakan soal latihan.

Siswa dan guru membahas soal latihan yang telah

siswa kerjakan.

Kegiatan akhir

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Siswa diberi tugas untuk mempelajari materi

selanjutnya yaitu pesawat sederhana roda berporos.

Pesawat

sederhan

a Roda

Berporo

s

Pertemuan V

Kegiatan Awal :

Doa, salam, mengecek kesiapan siswa dan

presensi.

Apersepsi

Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan

tentang materi yang telah dipelajari siswa

sebelunya tentang materi katrol.

Orientasi

Siswa diberikan penjelasan tentang tujuan pembelajara

hari ini.

Motivasi

Siswa melakukan “tepuk salut”

Kegiatan Inti

Siswa dan guru membahas soal evaluasi yang telah

siswa kerjakan pada pertemuan sebelumnya.

(2 x 35

menit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

10

9

pemilihan jenis

pesawat sederhana

memang sungguh

bisa diterima

Menilai

kelemahan atau

kelebihan dari

pendapat orang

lain tentang

pemilihan jenis

pesawat sederhana

Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

materi roda berporos.

Siswa menjelaskan pengertian roda berporos sesuai

penjelasan guru.

Siswa menyebutkan contoh penggunaan pesawat

sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

Siswa mengerjakan LKS secara individu.

Siswa dan guru membahas LKS yang telah siswa

kerjakan. Kegiatan akhir

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Siswa diberi PR membuat ringkasan seluruh meteri

pesawat sederhana.

Evaluasi

Individu

Pesawat

sederhan

a

Pertemuan VI

Kegiatan Awal :

Doa, salam, mengecek kesiapan siswa dan

presensi.

Apersepsi

Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan

tentang materi yang telah dipelajari siswa

sebelunya tentang materi roda berporos.

Orientasi

Siswa diberikan penjelasan tentang tujuan pembelajara

hari ini.

Motivasi

Siswa melakukan “tepuk salut”

(2 x 35

menit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

11

0

Kegiatan Inti

Siswa dan guru membahas soal evaluasi yang telah

siswa kerjakan sebelumnya.

Siswa mengumpulkan tugas ringkasan yang telah

dikerjakan.

Guru memberikasn pertanyaan kepada siswa tentag

seluruh materi pesawat sederhana.

Guru menjelaskan kembali seluruh materi pesawat

sederhana.

Siswa mengerjakan soal latihan tentang seluruh

materi pesawat sederhana.

Siswa dan guru membahas soal latihan yang telah

siswa kerjakan.

Kegiatan akhir

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Siswa mengerjakan soal evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

111

Lampiran 1.5 Lembar Kerja Siswa 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

112

Lembar kerja siswa 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

113

Lembar kerja siswa 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

114

Lampiran 1.6 Lembar Evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

115

Lembar evaluasi 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

117

Lembar evaluasi 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

119

Lampiran 3.1 Instrumen Pengumpulan Data dan Kunci Jawaban

Bacalah soal cerita berikut lalu jawablah pertanyaan dibawahnya!

Hari minggu ini ibu dan ayah mengajakmu membersihkan halaman

rumah bersama adik. Adik dan ibu bertugas untuk memotong rumput dan

menyapunya. Ayah dan kamu bertugas membuang sampah yang sudah

terkumpul. Sampah yang terkumpul sangat banyak, maka sampah tersebut

harus di buang ke belakang rumah. Setelah halaman rumah dibersihkan, ayah

memintamu dan adik membawa air sebanyak dua jirigen besar berisi 10 liter

air dari sumur belakang rumah dan membawanya ke halaman. Air tersebut

digunakan untuk menyiram tanaman.

1. Berikut ini terdapat alat-alat untung memotong rumput:

1) Gunting pemotong 3. Sabit

2) Pisau 4. Cangkul

Dari alat-alat diatas,

a. Manakah alat yang paling efektif untuk memotong rumput?

b. Mengapa alat tersebut bisa efektif memotong rumput?

c. Apakah gunting pemotong dapat lebih cepat dari sabit dalam

memotong rumput? Apa alasannya?

d. Apa yang membedakan hasil pemotongan rumput dengan gunting,

sabit, dan cangkul?

2. Berikut adalah cara membuang rumput ke tempat pembuangan yang

berada di belakang rumah.

A. Rumput diambil dengan tangan, dimasukan ke gerobak lalu dibuang

ke tempat pembuangan.

B. Rumput diambil menggunakan serok, dimasukan ke karung, lalu

dibuang ke tempat pembuangan

C. Rumput dimasukan ke tempat sampah lalu dibawa ke tempat

pembuangan

D. Rumput disapu sampai ke tempat pembuangan

E. Rumput didorong dengan sorok sampai ke tempat pembuangan

Dari cara diatas, jawablah pertanyaan berikut!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

120

a. Kemukakan cara-cara mana yang paling mudah untuk membuang

rumput?

b. Pilihlah salah satu cara yang paling efektif dan kurang efektif

untuk membuang rumput!

c. Kemukakan cara membuang rumput yang lebih efektif selain cara

diatas?

d. Simpulkan alat apa yang efektif membuang rumput? Jelaskan

alasanmu!

Kunci Jawaban :

1. Soal Evaluasi

a. Sabit

b. Alasan:

o Sabit mencakup lebih banyak rumput, sehingga lebih cepat selesai

o Sabit ringan dan sehingga mudah digunakan

o Sabit runcing sehingga sedikit tenaga yang diperlukan

c. Tidak,

karena gunting pemotong hanya mencakup sedikit demi sedikit saat

memotong rumput, sehingga memakan waktu lama. Sabit mencakup b

anyak rumput untuk dipotong, sehingga cepet selesai.

d. Hal yang membedakan adalah kecepatan dan kemudahan alat.

o Gunting pemotong sangat mudah, namun memakan waktu lama

o Sabit sedikit mudah, namun memakan waktu tidak lama

o Cangkul berat dan sulit, namun sangat cepat selesai

2. Soal Inferensi

a. Langkah A

b. Efektif langkah B

Tidak efektif langkah D

c. Rumput dikumpulkan dengan sapu , diambil dengan sekop dan dimasukan

ke gerobak lalu di buang ketempat pembuangan.

d. Sekop/serok dan Gerobak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

121

Lampiran 3.2 Rubrik Penilaian Soal Essay

No Variabel Indikator Ketentuan skor Skor

3 Evaluasi

Menilai relevansi suatu

argument untuk

menyelesaikan pekerjaan.

Jika memilih pesawat sederhana yang efektif dan tepat 4

Jika memilih pesawat sederhana yang efektif namun kurang tepat 3

Jika memilih pesawat sederhana kurang efektif 2

Jika memilih pesawat sederhana tidak efektif dan tidak ada jawaban 1

Menilai argument pesawat

sederhana didasarkan pada

asumsi/alasan yang benar.

Jika memberikan alasan-alasan memilih cara kerja pesawat sederhana yang efektif

dan tepat

4

Jika memberikan alasan-alasan memilih cara kerja pesawat sederhana kurang efektif

namun tepat

3

Jika memberikan alasan-alasan memilih cara kerja pesawat sederhana yang kurang

efektif dan tidak tepat

2

Jika memberikan alasan-alasan yang tidak efektif dan tidak ada jawaban 1

Menilai benar tidaknya

argument pesawat seerhana

dalam menyelesaikan

pekerjaan

Jika memberikan pendapat tidak setuju beserta alasan yang sesuai dengan pesawat

sederhana

4

Jika memberikan pendapat tidak setuju berserta alas an yang tepat 3

Jika memberikan pendapat setuju namun alasan tepat 2

Jika memberikan pendapat setuju namun alasan tidak tepat, serta tidak ada jawaban 1

Memberikan argumen cara

kerja pesawat sederhana

dalam menyelesaikan

pekerjaan.

Jika memberikan penjelasan alasan yang benar dan logis (mendukung) 4

Jika memberikan penjelasan alasan yang benar namun tidak logis (mendukung) 3

Jika memberikan penjelasan alasan yang kurang benar dan kurang logis (mendukung) 2

Jika memberikan penjelasan alasan yang tidak benar dan tidak logis (mendukung) 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

122

4 Inferensi

Mengemukakan alternatif-

alternatif pesawat sederhana

untuk menyelesaikan

pekerjaan

Jika memberikan langkah kerja yang mudah dan tepat 4

Jika memberikan langkah kerja yang mudah namun kurang tepat 3

Jika memberikan langkah kerja yang mudah dan tidak tepat 2

Jika memberikan langkah kerja tidak mudah dan tidak ada jawaban 1

Menentukan kesimpulan

paling kuat diterima dan

paling lemah ditolak dalam

menyelesaikan pekerjaan

Jika memilih cara yang benar dan sesuai 4

Jika memilih cara yang benar namun kurang sesuai 3

Jika memilih cara yang benar namun tidak sesuai 2

Jika memilih cara yang benar dan sesuai 1

Menemukan rencana-rencana

yang untuk menyelesaikan

pekerjaan

Jika memberikan cara yang tepat dan efektif menyelesikan pekerjaan. 4

Jika memberikan cara yang kurang tepat namun efektif menyeleseikan pekerjaan. 3

Jika memberikan cara yang tepat namun kurang efektif menyeleseikan pekerjaan. 2

Jika memberikan cara yang tidak efektif menyelesikan pekerjaan dan tidak ada

jawaban.

1

Menarik kesimpulan pesawat

sederhana yang sesuai dengan

cara kerja penyelesaian

pekerjaan

Jika memilih pesawat sederhana yang efektif dan tepat 4

Jika memilih pesawat sederhana yang efektif dan kurang tepat 3

Jika memilih pesawat sederhana yang efektif dan tidak tepat 2

Jika memilih pesawat sederhana yang tidak efektif dan tidak ada jawaban 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

123

Lampiran 3.3 : Uji Validitas Instumen dan Uji

Reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

124

Lampiran 3.3 Uji Validitas setiap Variabel

Correlations

Total Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Soal6

Total Pearson

Correlation

1 .675** .597** .595** .537** .614** .615**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000

N 83 83 83 83 83 83 83

Soal1 Pearson

Correlation

.675** 1 .276* .440** .069 .258* .403**

Sig. (2-

tailed)

.000 .012 .000 .535 .019 .000

N 83 83 83 83 83 83 83

Soal2 Pearson

Correlation

.597** .276* 1 .027 .131 .297** .199

Sig. (2-

tailed)

.000 .012 .809 .238 .006 .072

N 83 83 83 83 83 83 83

Soal3 Pearson

Correlation

.595** .440** .027 1 .349** .179 .288**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .809 .001 .105 .008

N 83 83 83 83 83 83 83

Soal4 Pearson

Correlation

.537** .069 .131 .349** 1 .331** .148

Sig. (2-

tailed)

.000 .535 .238 .001 .002 .181

N 83 83 83 83 83 83 83

Soal5 Pearson

Correlation

.614** .258* .297** .179 .331** 1 .252*

Sig. (2-

tailed)

.000 .019 .006 .105 .002 .022

N 83 83 83 83 83 83 83

Soal6 Pearson

Correlation

.615** .403** .199 .288** .148 .252* 1

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .072 .008 .181 .022

N 83 83 83 83 83 83 83

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

125

Lampiran 3.4 Uji Reliabilitas Seluruh Soal

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items

N of

Items

.644 .658 6

Reliabilitas Soal Evaluasi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items

N of

Items

.313 .331 4

Reliabilitas Soal Inferensi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items

N of

Items

.477 .488 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

126

Lampiran 3.5 Rekapitulasi Nilai

a. Kemampuan Evaluasi

Evaluasi

No Resp.

Eksperimen Kontrol

Pretest Posttest I Posttest II Selisih Pretest Posttest I Posttest II Selisih

1 1.5 2.75 2.25 1.25 2.25 3.5 2.75 -0.3 2 2 2.5 2.5 0.5 2 2.75 2.5 -0.5 3 2.25 2.25 2.25 0 2 2.5 2.5 0 4 2.25 2.5 1.75 0.25 2 1.75 3 0.5

5 2.5 2 2.25 -0.5 2 3.25 2.75 -0.5 6 2.25 2.5 3 0.25 2.25 3 2.75 0.75 7 2.25 2.25 2.5 0 1.75 3 2.5 0 8 2.5 2.75 2.5 0.25 2.25 3 3.75 0.25 9 2 2 2.5 0 2.5 3.25 2.5 0.5

10 1.75 2 2.5 0.25 2 2 2.25 1.25 11 2 3 2.25 1 2 2.75 2.75 1 12 1.75 2.25 2.5 0.5 1.75 3.25 2.5 0 13 1.5 3.75 2.75 2.25 1.75 3.25 2.25 1 14 2.25 2 3 -0.3 2 2.25 2.75 1.75 15 1.5 2.75 2.5 1.25 1.75 2 3.25 1 16 2 1.75 2.25 -0.3 1 2.5 3.25 0.25 17 1.75 2.5 3 0.75 2.5 2.5 3 -1.3 18 2 1.75 2.25 -0.3 2 1.75 3 -0.8 19 1.75 3.5 4 1.75 1.75 3.25 3.5 0.25

20 2.25 4 3.5 1.75 2.25 4 2.75 0 21 2 3.25 2.25 1.25 1 3.25 3.5 0.75 22 1.75 2.5 2.75 0.75 1.75 2.5 2.5 0.25 23 2 3.75 3.25 1.75 1.75 3.5 3 0.5 24 1.5 2.25 2.75 0.75 2.5 2.25 2 0.25 25 2 3 2.5 1 1.75 3 2.5 -1.3 26 2.5 2.75 2.75 0.25 2 2.75 3.5 0.25 27 1.5 2.25 2.5 0.75 2.25 2.25 3.25 0.75 28 1.75 2.25 3.25 0.5 2 2.25 2.75 0.5 29 2.25 2.5 2 0.25 2.5 2.5 3 -0.3 30 2 2 2.5 0 2.25 2 3.5 -0.3 31 1.75 2 2 0.25 2 2 2.25 -1

Rerata 1.97 2.56 2.6 0.59 1.98 2.70 2.84 0.19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

127

b. Kemampuan Inferensi

Inferensi

No Eksperimen Kontrol

Resp. Pretest Posttest I Posttest II Selisih Pretest Posttest I Posttest II Selisih

1 1.75 1.5 2 1.25 2 2.5 2.25 0.5 2 2.25 1.75 2 0.75 2.75 1.75 2 -1

3 1.75 1.75 2 0.5 1.5 2.25 2.25 0.75 4 1.5 2 2 -0.3 1.75 2.5 2.75 0.75 5 2 1.5 2.25 1.25 2.25 2.75 2.25 0.5 6 2 2.75 2.25 0.75 2.5 2.25 2.5 -0.3 7 2.25 2.25 3 1.25 1.5 2.5 3 1 8 2 2.25 3.5 0.75 2 2.75 3 0.75 9 2.75 3.25 2.75 0.75 2.5 2.5 2.75 0

10 2 3.25 3 0 2.25 2.75 3 0.5 11 1.25 2.25 2 0.75 1.25 2.25 2.75 1 12 1.5 1.5 2.25 1.5 1.25 2.5 3.25 1.25 13 1.5 2.5 3.25 1.5 1.75 2.25 2.75 0.5 14 1.5 3.25 3.25 0.25 1.5 2.75 3 1.25 15 1.5 2.5 2.75 0.25 1.75 2.5 2 0.75 16 2 2.25 2.25 1.5 2.25 2.5 3.5 0.25 17 2.75 1.5 2 0 2 1.75 3 -0.3 18 2.25 1.5 2.5 -0.3 1.75 1.75 2.75 0

19 1.75 2 2.25 1.5 2 2 3 0 20 2 2 2.5 1.75 1.75 2.25 2.5 0.5 21 1.75 2.5 2.75 2.25 2 2 2.5 0 22 2 2.25 2.5 0.75 2 1.25 2.25 -0.8 23 2 2.5 2.5 1.75 1.5 2.5 3.5 1 24 2 2.25 2.25 -0.3 1.75 2.5 2.75 0.75 25 2.75 1.5 2.5 1.25 2 2.25 2.75 0.25 26 1.75 2 2 0.75 2.25 2.75 2.75 0.5 27 1.75 2.5 2 0 2 2.25 3 0.25 28 1.75 2.25 2.5 0.25 2.25 2.75 3 0.5 29 2 1.75 2 0 1.75 1.75 2.5 0 30 2 1.75 2.25 -0.3 2.75 1.25 2.5 -1.5 31 2.25 1.25 2.25 0 2.25 2.25 2.5 0

Rerata 1.94 2.13 2.43 0.72 1.96 2.27 2.72 0.31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

128

Lampiran 3.6 Tabulasi Nilai Pretest, Posttest I, dan Posttest II

Pretes Eksperimen

Evaluasi Inferensi

No Indikator Total Rata-rata Indikator Total Rata-rata

1 2 3 4 1 2 3 4

1 2 1 2 1 6 1.5 3 2 2 2 9 2.25

2 2 2 3 1 8 2 2 2 2 2 8 2

3 3 2 3 1 9 2.25 2 2 2 2 8 2

4 3 2 2 2 9 2.25 2 2 2 2 8 2

5 3 3 2 2 10 2.5 2 2 2 2 8 2

6 3 3 2 1 9 2.25 3 2 2 2 9 2.25

7 2 2 2 3 9 2.25 3 1 1 2 7 1.75

8 2 3 3 2 10 2.5 2 2 3 2 9 2.25

9 2 1 2 3 8 2 3 2 2 3 10 2.5

10 2 2 1 2 7 1.75 3 2 1 2 8 2

11 2 2 2 2 8 2 2 2 2 2 8 2

12 2 2 1 2 7 1.75 2 2 1 2 7 1.75

13 2 2 1 1 6 1.5 2 2 1 2 7 1.75

14 3 2 2 2 9 2.25 2 2 2 2 8 2

15 1 2 1 2 6 1.5 2 2 1 2 7 1.75

16 2 2 2 2 8 2 1 1 1 1 4 1

17 3 2 1 1 7 1.75 3 2 2 3 10 2.5

18 2 2 2 2 8 2 2 2 2 2 8 2

19 2 2 2 1 7 1.75 2 2 1 2 7 1.75

20 2 3 2 2 9 2.25 2 3 2 2 9 2.25

21 2 2 2 2 8 2 1 1 1 1 4 1

22 2 2 2 1 7 1.75 2 1 2 2 7 1.75

23 2 3 2 1 8 2 2 1 2 2 7 1.75

24 2 1 1 2 6 1.5 3 2 3 2 10 2.5

25 3 2 1 2 8 2 1 2 2 2 7 1.75

26 3 2 3 2 10 2.5 2 2 2 2 8 2

27 2 1 1 2 6 1.5 3 2 2 2 9 2.25

28 2 1 2 2 7 1.75 2 2 2 2 8 2

29 2 3 2 2 9 2.25 3 2 2 3 10 2.5

30 3 3 1 1 8 2 3 2 2 2 9 2.25

31 2 2 1 2 7 1.75 2 2 2 2 8 2

1.97 1.98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

129

Pretes Kontrol

Evaluasi Inferensi

No Indikator Total Rata-rata Indikator Total Rata-rata

1 2 3 4 1 2 3 4

1 2 2 2 1 7 1.75 2 2 2 2 8 2

2 4 2 1 2 9 2.25 4 2 2 3 11 2.75

3 2 2 1 2 7 1.75 2 2 1 1 6 1.5

4 2 2 1 1 6 1.5 2 2 1 2 7 1.75

5 2 2 2 2 8 2 2 3 2 2 9 2.25

6 2 2 2 2 8 2 4 2 2 2 10 2.5

7 2 3 3 1 9 2.25 2 1 1 2 6 1.5

8 2 2 2 2 8 2 4 1 1 2 8 2

9 2 3 3 3 11 2.75 3 2 2 3 10 2.5

10 2 2 2 2 8 2 3 2 2 2 9 2.25

11 2 1 1 1 5 1.25 2 1 1 1 5 1.25

12 2 1 2 1 6 1.5 2 1 1 1 5 1.25

13 2 2 1 1 6 1.5 2 2 2 1 7 1.75

14 2 2 1 1 6 1.5 2 1 1 2 6 1.5

15 2 2 1 1 6 1.5 2 2 2 1 7 1.75

16 2 2 2 2 8 2 2 3 2 2 9 2.25

17 2 3 3 3 11 2.75 2 2 2 2 8 2

18 4 3 1 1 9 2.25 2 2 2 1 7 1.75

19 2 2 2 1 7 1.75 2 2 2 2 8 2

20 2 2 2 2 8 2 2 2 1 2 7 1.75

21 2 2 1 2 7 1.75 2 2 2 2 8 2

22 4 2 1 1 8 2 2 2 2 2 8 2

23 2 2 2 2 8 2 2 1 2 1 6 1.5

24 2 2 2 2 8 2 2 2 1 2 7 1.75

25 4 3 2 2 11 2.75 2 2 2 2 8 2

26 2 2 1 2 7 1.75 2 3 2 2 9 2.25

27 2 2 2 1 7 1.75 2 2 2 2 8 2

28 2 2 1 2 7 1.75 2 2 2 3 9 2.25

29 2 2 2 2 8 2 2 1 2 2 7 1.75

30 2 2 2 2 8 2 4 3 2 2 11 2.75

31 4 3 1 1 9 2.25 2 2 2 3 9 2.25

1.9435 1.9597

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

130

Posttes I Eksperiemn

Evaluasi Inferensi

No Indikator Total Rata-rata Indikator Total Rata-rata

a b C D 1 2 3 4

1 4 3 3 1 11 2.75 3 3 4 4 14 3.5

2 2 4 2 2 10 2.5 2 3 2 4 11 2.75

3 2 3 2 2 9 2.25 3 2 2 3 10 2.5

4 2 3 3 2 10 2.5 2 1 3 1 7 1.75

5 2 2 2 2 8 2 3 3 4 3 13 3.25

6 2 2 4 2 10 2.5 3 2 4 3 12 3

7 2 3 2 2 9 2.25 3 3 3 3 12 3

8 2 2 3 4 11 2.75 4 2 3 3 12 3

9 2 2 2 2 8 2 4 2 4 3 13 3.25

10 2 2 2 2 8 2 2 3 2 1 8 2

11 4 3 3 2 12 3 4 3 3 1 11 2.75

12 2 2 3 2 9 2.25 4 3 3 3 13 3.25

13 4 4 4 3 15 3.75 4 4 2 3 13 3.25

14 2 2 2 2 8 2 2 1 3 3 9 2.25

15 2 3 3 3 11 2.75 1 2 2 3 8 2

16 2 3 1 1 7 1.75 2 2 4 2 10 2.5

17 2 4 2 2 10 2.5 2 4 2 2 10 2.5

18 2 1 3 1 7 1.75 2 1 3 1 7 1.75

19 4 4 4 2 14 3.5 4 3 4 2 13 3.25

20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 16 4

21 4 4 4 1 13 3.25 4 4 4 1 13 3.25

22 2 4 1 3 10 2.5 2 4 1 3 10 2.5

23 4 4 4 3 15 3.75 4 3 4 3 14 3.5

24 2 3 2 2 9 2.25 2 3 2 2 9 2.25

25 4 4 3 1 12 3 4 4 3 1 12 3

26 2 4 3 2 11 2.75 2 4 3 2 11 2.75

27 2 3 2 2 9 2.25 2 3 2 2 9 2.25

28 2 3 2 2 9 2.25 2 3 2 2 9 2.25

29 2 3 2 3 10 2.5 2 3 2 3 10 2.5

30 2 2 2 2 8 2 2 2 2 2 8 2

31 2 2 2 2 8 2 2 2 2 2 8 2

2.5565 2.7016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

131

Posttes I Kontrol

Evaluasi Inferensi

No Indikator Total Rata-rata Indikator Total Rata-rata

1 2 3 4 1 2 3 4

1 2 1 2 1 6 1.5 3 2 3 2 10 2.5

2 2 1 1 3 7 1.75 2 1 2 2 7 1.75

3 2 2 1 2 7 1.75 2 2 3 2 9 2.25

4 2 3 2 1 8 2 2 4 2 2 10 2.5

5 2 1 2 1 6 1.5 3 3 2 3 11 2.75

6 4 2 3 2 11 2.75 2 1 3 3 9 2.25

7 2 1 3 3 9 2.25 3 3 2 2 10 2.5

8 2 2 2 3 9 2.25 3 4 1 3 11 2.75

9 4 3 3 3 13 3.25 3 2 3 2 10 2.5

10 4 3 3 3 13 3.25 3 3 2 3 11 2.75

11 2 2 2 3 9 2.25 3 3 1 2 9 2.25

12 2 1 2 1 6 1.5 3 3 2 2 10 2.5

13 4 2 3 1 10 2.5 3 2 2 2 9 2.25

14 4 3 3 3 13 3.25 3 3 2 3 11 2.75

15 4 3 2 1 10 2.5 3 2 3 2 10 2.5

16 2 2 1 4 9 2.25 3 4 2 1 10 2.5

17 2 1 1 2 6 1.5 2 1 1 3 7 1.75

18 2 1 2 1 6 1.5 2 1 2 2 7 1.75

19 2 3 2 1 8 2 3 2 1 2 8 2

20 2 2 2 2 8 2 3 3 2 1 9 2.25

21 2 4 1 3 10 2.5 3 2 1 2 8 2

22 2 2 3 2 9 2.25 2 1 1 1 5 1.25

23 2 3 2 3 10 2.5 3 2 3 2 10 2.5

24 2 1 2 4 9 2.25 3 2 2 3 10 2.5

25 2 1 2 1 6 1.5 3 3 2 1 9 2.25

26 2 2 2 2 8 2 3 3 2 3 11 2.75

27 4 3 1 2 10 2.5 3 2 1 3 9 2.25

28 2 3 2 2 9 2.25 3 4 2 2 11 2.75

29 2 3 1 1 7 1.75 2 1 2 2 7 1.75

30 2 1 1 3 7 1.75 2 1 1 1 5 1.25

31 2 1 1 1 5 1.25 3 3 2 1 9 2.25

2.129 2.2742

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

132

Posttes II Eksperiemn

Evaluasi Inferensi

No Indikator Total Rata-rata Indikator Total Rata-rata

1 2 3 4 1 2 3 4

1 2 2 3 2 9 2.25 3 3 4 1 11 2.75

2 2 3 3 2 10 2.5 2 2 2 4 10 2.5

3 2 3 2 2 9 2.25 1 2 4 3 10 2.5

4 2 1 2 2 7 1.75 4 2 4 2 12 3

5 2 3 2 2 9 2.25 3 3 3 2 11 2.75

6 3 3 4 2 12 3 3 3 3 2 11 2.75

7 4 2 2 2 10 2.5 3 3 2 2 10 2.5

8 2 2 3 3 10 2.5 4 4 3 4 15 3.75

9 2 3 3 2 10 2.5 3 2 3 2 10 2.5

10 2 3 3 2 10 2.5 2 3 2 2 9 2.25

11 2 2 3 2 9 2.25 3 3 3 2 11 2.75

12 2 3 3 2 10 2.5 3 2 3 2 10 2.5

13 2 3 4 2 11 2.75 2 2 3 2 9 2.25

14 4 3 3 2 12 3 3 3 3 2 11 2.75

15 2 2 2 4 10 2.5 4 4 3 2 13 3.25

16 2 3 2 2 9 2.25 3 2 4 4 13 3.25

17 2 4 2 4 12 3 3 3 3 3 12 3

18 2 3 2 2 9 2.25 3 2 4 3 12 3

19 4 4 4 4 16 4 4 4 3 3 14 3.5

20 4 3 3 4 14 3.5 3 3 3 2 11 2.75

21 2 3 2 2 9 2.25 4 4 4 2 14 3.5

22 4 2 3 2 11 2.75 2 2 3 3 10 2.5

23 4 3 3 3 13 3.25 3 3 4 2 12 3

24 4 1 4 2 11 2.75 3 2 1 2 8 2

25 2 3 2 3 10 2.5 2 3 2 3 10 2.5

26 2 3 2 4 11 2.75 4 3 4 3 14 3.5

27 2 4 2 2 10 2.5 4 3 3 3 13 3.25

28 4 3 3 3 13 3.25 4 3 2 2 11 2.75

29 2 2 2 2 8 2 3 2 4 3 12 3

30 2 2 2 4 10 2.5 4 3 4 3 14 3.5

31 2 2 2 2 8 2 2 2 2 3 9 2.25

2.5968 2.8387

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

133

Posttes II Kontrol

Evaluasi Inferensi

No Indikator Total Rata-rata Indikator Total Rata-rata

1 2 3 4 1 2 3 4

1 2 2 2 2 8 2 2 3 2 2 9 2.25

2 2 2 2 2 8 2 2 2 3 1 8 2

3 2 2 2 2 8 2 4 2 2 1 9 2.25

4 2 2 2 2 8 2 3 3 2 3 11 2.75

5 2 3 2 2 9 2.25 2 3 1 3 9 2.25

6 2 2 3 2 9 2.25 3 3 2 2 10 2.5

7 4 3 3 2 12 3 4 3 3 2 12 3

8 4 4 3 3 14 3.5 4 4 2 2 12 3

9 4 2 2 3 11 2.75 4 1 3 3 11 2.75

10 4 3 3 2 12 3 4 3 3 2 12 3

11 2 2 2 2 8 2 4 2 2 3 11 2.75

12 2 3 2 2 9 2.25 4 4 3 2 13 3.25

13 4 3 4 2 13 3.25 3 3 3 2 11 2.75

14 4 3 3 3 13 3.25 4 4 2 2 12 3

15 4 3 2 2 11 2.75 3 2 2 1 8 2

16 2 3 2 2 9 2.25 4 4 3 3 14 3.5

17 2 2 2 2 8 2 4 3 3 2 12 3

18 4 3 2 1 10 2.5 4 2 2 3 11 2.75

19 2 3 2 2 9 2.25 3 2 4 3 12 3

20 2 3 2 3 10 2.5 2 3 3 2 10 2.5

21 4 3 2 2 11 2.75 3 3 2 2 10 2.5

22 2 3 2 3 10 2.5 2 2 2 3 9 2.25

23 2 2 2 4 10 2.5 4 3 4 3 14 3.5

24 2 2 2 3 9 2.25 3 3 3 2 11 2.75

25 2 3 3 2 10 2.5 3 3 3 2 11 2.75

26 2 2 2 2 8 2 2 2 4 3 11 2.75

27 2 2 2 2 8 2 3 3 3 3 12 3

28 2 3 2 3 10 2.5 4 4 2 2 12 3

29 2 2 2 2 8 2 2 2 3 3 10 2.5

30 2 2 2 3 9 2.25 3 3 2 2 10 2.5

31 2 3 2 2 9 2.25 3 2 3 2 10 2.5

2.4274 2.7177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

134

Lampiran 4.1: Hasil Uji Normalitas Kemampuan Evaluasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PreEksEv

a

Post1EksEv

a

Pos2EksEv

a

SelEksEv

a

PreKonEv

a

Pos1KonEv

a

Pos2KonEv

a

SelKonEv

a

N 31 31 31 31 31 31 31 31

Normal

Parametersa,

b

Mean 1.9677 2.5565 2.5726 -.5887 1.9435 2.1290 2.4274 -.1855

Std.

Deviatio

n

.30783 .59410 .44811 .68480 .36918 .53956 .42423 .70701

Most

Extreme

Differences

Absolute .155 .183 .209 .173 .213 .121 .210 .117

Positive .147 .183 .209 .084 .213 .121 .210 .117

Negative -.155 -.110 -.139 -.173 -.141 -.105 -.157 -.077

Kolmogorov-Smirnov Z .861 1.019 1.166 .966 1.188 .674 1.172 .651

Asymp. Sig. (2-tailed) .449 .250 .132 .309 .119 .755 .128 .790

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

135

Lampiran 4.2: Uji Perbedaan kemampuan awal Evaluasi

Group Statistics

Kelompok N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

PreEksKonEva Pretes Eksperimen

Evaluasi

31 1.9677 .30783 .05529

Pretes Kontrol

Evaluasi

31 1.9435 .36918 .06631

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

PreEksKonEva Equal

variances

assumed

.237 .628 .280 60 .780 .02419 .08633 -.14850 .19688

Equal

variances

not

assumed

.280 58.122 .780 .02419 .08633 -.14861 .19700

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

136

Lampiran 4.3: Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest Kemampuan evaluasi

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

SelEksKonEva Selisih Eksperimen Evaluasi 31 .5887 .68480 .12299

Selisih Kontrol Evaluasi 31 .1855 .70701 .12698

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality

of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

SelEksKonEva Equal variances

assumed

.013 .910 2.281 60 .026 .40323 .17678 .04961 .75684

Equal variances not

assumed

2.281 59.939 .026 .40323 .17678 .04960 .75685

ANOVA

SelEksKonInfe

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 2.520 1 2.520 5.634 .021

Within Groups 26.839 60 .447

Total 29.359 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

137

Lampiran 4.4: Perbandingan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan evaluasi

Paired Samples Statistics

Mean N

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pair

1

Post1EksEva 2.5565 31 .59410 .10670

PreEksEva 1.9677 31 .30783 .05529

Pair

2

Pos1KonEva 2.1290 31 .53956 .09691

PreKonEva 1.9435 31 .36918 .06631

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Post1EksEva

& PreEksEva

31 -.058 .756

Pair 2 Pos1KonEva

& PreKonEva

31 -.182 .328

Paired Samples Test

Paired Differences

T df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Post1EksEva –

PreEksEva

.58871 .68480 .12299 .33752 .83990 4.786 30 .000

Pair 2 Pos1KonEva –

PreKonEva

.18548 .70701 .12698 -.07385 .44482 1.461 30 .154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

138

Lampiran 4.5: Besar Efek Perlakuan terhadap Kemampuan Evaluasi

a. Koefisien korelasi pada kelompok eksperimen:

= 0.65

Presentase efek perlakuan pada kelompok eksperimen

R = x 100%.

R = x 100%.

R = 0.4329x 100%.

R = 43.29%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

139

b. Koefisien korelasi pada kelompok kontrol:

= 0.25

Presentase efek perlakuan pada kelompok kontrol

R = x 100%.

R = x 100%.

R = 0.5141x 100%.

R = 51.41%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

140

Lampiran 4.6: Uji Retensi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Evaluasi

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair

1

Pos2EksEva 2.5726 31 .44811 .08048

Post1EksEva 2.5565 31 .59410 .10670

Pair

2

Pos2KonEva 2.4274 31 .42423 .07619

Pos1KonEva 2.1290 31 .53956 .09691

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pos2EksEva &

Post1EksEva

31 .485 .006

Pair 2 Pos2KonEva &

Pos1KonEva

31 .561 .001

Paired Samples Test

Paired Differences

t Df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 Pos2EksEva -

Post1EksEva

.01613 .54366 .09764 -.18329 .21554 .165 30 .870

Pair 2 Pos2KonEva -

Pos1KonEva

.29839 .46287 .08313 .12861 .46817 3.589 30 .001

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

141

Lampiran 4.7: Hasil Uji Normalitas Kemampuan Inferensi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PreEksInfe Pos1EksInfe Pos2EksInfe SelEksInfe PreKonInfe Pos1KonInfe Pos2KonInfe SelKonInfe

N 31 31 31 31 31 31 31 31

Normal

Parametersa,b

Mean 1.9839 2.7016 2.8387 -.7177 1.9597 2.2742 2.7177 -.3145

Std.

Deviation

.35902 .57525 .44040 .70929 .38782 .41510 .38047 .62573

Most

Extreme

Differences

Absolute .195 .121 .160 .135 .136 .219 .147 .165

Positive .160 .121 .160 .128 .136 .126 .132 .165

Negative -.195 -.120 -.095 -.135 -.122 -.219 -.147 -.082

Kolmogorov-Smirnov Z 1.088 .673 .893 .749 .757 1.218 .817 .918

Asymp. Sig. (2-tailed) .188 .756 .402 .629 .615 .103 .517 .368

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

142

Lampiran 4.8: Uji Perbedaan Kemampuan Awal Kemampuan Inferensi

Group Statistics

Kelompok N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

PreEksKonInfe Pretes

Eksperimen

Inferensi

31 1.9839 .35902 .06448

Pretes

Kontrol

Inferensi

31 1.9597 .38782 .06965

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

PreEksKonInfe Equal

variances

assumed

.847 .361 .255 60 .800 .02419 .09492 -.16567 .21406

Equal

variances

not

assumed

.255 59.646 .800 .02419 .09492 -.16570 .21408

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

143

Lampiran 4.9: Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest Kemampuan Inferensi

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

SelEksKonInfe Selisih Eksperimen

Inferensi

31 .7177 .70929 .12739

Selisih Kontrol

Inferensi

31 .3145 .62573 .11238

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality

of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

SelEksKonInfe Equal variances assumed 1.193 .279 2.374 60 .021 .40323 .16988 .06342 .74303

Equal variances not assumed 2.374 59.081 .021 .40323 .16988 .06331 .74314

ANOVA

SelEksKonInfe

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 2.520 1 2.520 5.634 .021

Within Groups 26.839 60 .447

Total 29.359 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

144

Lampiran 4.10: Uji Peningkatan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Inferensi

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 3 Pos1EksInfe 2.7016 31 .57525 .10332

PreEksInfe 1.9839 31 .35902 .06448

Pair 4 Pos1KonInfe 2.2742 31 .41510 .07455

PreKonInfe 1.9597 31 .38782 .06965

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 3 Pos1EksInfe &

PreEksInfe

31 -.105 .575

Pair 4 Pos1KonInfe

& PreKonInfe

31 -.214 .248

Paired Samples Test

Paired Differences

t Df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

3

Pos1EksInfe

- PreEksInfe

.71774 .70929 .12739 .45757 .97791 5.634 30 .000

Pair

4

Pos1KonInfe

- PreKonInfe

.31452 .62573 .11238 .08500 .54403 2.799 30 .009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

145

Lampiran 4.11: Uji Besar Efek Perlakuan Kemampuan Inferensi

a. Koefisien korelasi pada kelompok eksperimen:

=

Presentase efek perlakuan pada kelompok eksperimen

R = x 100%.

R = x 100%.

R = 0.5141x 100%.

R = 51.41%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

146

b. Koefisien korelasi pada kelompok kontrol:

= 0.455

Presentase efek perlakuan pada kelompok kontrol

R = x 100%.

R = x 100%.

R = 0.2070x 100%.

R = 20.708%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

147

Lampiran 4.12: Uji Retensi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Inferensi

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 3 Pos2EksInfe 2.8387 31 .44040 .07910

Pos1EksInfe 2.7016 31 .57525 .10332

Pair 4 Pos2KonInfe 2.7177 31 .38047 .06833

Pos1KonInfe 2.2742 31 .41510 .07455

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 3 Pos2EksInfe &

Pos1EksInfe

31 .001 .995

Pair 4 Pos2KonInfe &

Pos1KonInfe

31 .348 .055

Paired Samples Test

Paired Differences

T df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 3 Pos2EksInfe -

Pos1EksInfe

.13710 .72410 .13005 -.12851 .40270 1.054 30 .300

Pair 4 Pos2KonInfe -

Pos1KonInfe

.44355 .45511 .08174 .27661 .61048 5.426 30 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

148

Lampiran 5.1 Hasil Wawancara Siswa

a. Wawancara pretest kelas kontrol

Responden I

Pertanyaan 1 : apakah kamu senang belajar IPA? Mengapa?

Jawaban : senang, karena belajar IPA menyenangkan da tidak sulit

Pertanyaan II : bagaimana cara guru mengajarkan IPA selama ini?

Jawaban : kadang-kadang berbicara, kadang-kadang mengunakan benda

konkret, kadang-kadang disuruh merangkum/ membaca buku

Pertanyaan III : media apa yang digunakan guru selama ini dalam mengajar mata

pelajaran IPA?

Jawaban : menggunakan benda konkret

Pertanyaan IV : apakah kegiatan belajar mengajar IPA selama ini berlangsung

menarij dan menyenangkan? Mengapa?

Jawaban : ya, karena saya sagat suka pelajaran IPA, karena ada hubunganya

dengan alam

Pertanyaan V : apakah kamu bosan selama mengikuti pembelajara IPA?

Jawaban : kadang-kadang

Pertanyaan IV : Jika bosan, pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

Jawaban : materi cahaya

Responden II

Pertanyaan 1 : apakah kamu senang belajar IPA? Mengapa?

Jawaban : ya

Pertanyaan II : bagaimana cara guru mengajarkan IPA selama ini?

Jawaban : memberika rangkuman dan tugas kelompok

Pertanyaan III : media apa yang digunakan guru selama ini dalam mengajar mata

pelajaran IPA?

Jawaban : kadang mengunakan benda konkret

Pertanyaan IV : apakah kegiatan belajar mengajar IPA selama ini berlangsung

menarij dan menyenangkan? Mengapa?

Jawaban : ya, karena mengunakan beberapa cara yang berbeda

Pertanyaan V : apakah kamu bosan selama mengikuti pembelajara IPA?

Jawaban : tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

149

Pertanyaan IV : Jika bosan, pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

Jawaban : -

Responden III

Pertanyaan 1 : apakah kamu senang belajar IPA? Mengapa?

Jawaban : karena IPA adalah salah satu pelajaran yang mempelajari tentang

alam dan pelajaran terfavoritku

Pertanyaan II : bagaimana cara guru mengajarkan IPA selama ini?

Jawaban : ceramah dan praktek

Pertanyaan III : media apa yang digunakan guru selama ini dalam mengajar mata

pelajaran IPA?

Jawaban : periskop

Pertanyaan IV : apakah kegiatan belajar mengajar IPA selama ini berlangsung

menarij dan menyenangkan? Mengapa?

Jawaban : ya, sangat suka IPA

Pertanyaan V : apakah kamu bosan selama mengikuti pembelajara IPA?

Jawaban : tidak

Pertanyaan IV : Jika bosan, pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

Jawaban : -

Responden IV

Pertanyaan 1 : apakah kamu senang belajar IPA? Mengapa?

Jawaban : ya, karena banyak prakteknya

Pertanyaan II : bagaimana cara guru mengajarkan IPA selama ini?

Jawaban : biasa

Pertanyaan III : media apa yang digunakan guru selama ini dalam mengajar mata

pelajaran IPA?

Jawaban : gak ada

Pertanyaan IV : apakah kegiatan belajar mengajar IPA selama ini berlangsung

menarij dan menyenangkan? Mengapa?

Jawaban : iya

Pertanyaan V : apakah kamu bosan selama mengikuti pembelajara IPA?

Jawaban : tidak

Pertanyaan IV : Jika bosan, pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

150

Jawaban : -

Responden V

Pertanyaan 1 : apakah kamu senang belajar IPA? Mengapa?

Jawaban : ya, karena seru da nada prakteknya

Pertanyaan II : bagaimana cara guru mengajarkan IPA selama ini?

Jawaban : mengunakan media elktronik agar lebih jelas

Pertanyaan III : media apa yang digunakan guru selama ini dalam mengajar mata

pelajaran IPA?

Jawaban : media elektronik

Pertanyaan IV : apakah kegiatan belajar mengajar IPA selama ini berlangsung

menarij dan menyenangkan? Mengapa?

Jawaban : iya, karena ada praktek

Pertanyaan V : apakah kamu bosan selama mengikuti pembelajara IPA?

Jawaban : tidak

Pertanyaan IV : Jika bosan, pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

Jawaban : -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

151

b. Wawancara pretest kelas eksperimen

Responden 1:

Pertanyaan 1 : apakah kamu senang belajar IPA? Mengapa?

Jawaban : senang, karena bisa lebih mengetahui yang dipelajari.

Pertanyaan II : bagaimana cara guru mengajarkan IPA selama ini?

Jawaban : dengan lisan dan merangkum.

Pertanyaan III : media apa yang digunakan guru selama ini dalam mengajar mata

pelajaran IPA?

Jawaban : buku paket dan buku dimensi

Pertanyaan IV : apakah kegiatan belajar mengajar IPA selama ini berlangsung

menarij dan menyenangkan? Mengapa?

Jawaban : kadang-kadang

Pertanyaan V : apakah kamu bosan selama mengikuti pembelajara IPA?

Jawaban : tidak

Pertanyaan IV : Jika bosan, pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

Jawaban : -

Responden II

Pertanyaan 1 : apakah kamu senang belajar IPA? Mengapa?

Jawaban : senang, karena suka IPA.

Pertanyaan II : bagaimana cara guru mengajarkan IPA selama ini?

Jawaban : dengan cara menjelaskan

Pertanyaan III : media apa yang digunakan guru selama ini dalam mengajar mata

pelajaran IPA?

Jawaban : kadang-kadang mengunakan benda konkret

Pertanyaan IV : apakah kegiatan belajar mengajar IPA selama ini berlangsung

menarij dan menyenangkan? Mengapa?

Jawaban : iya

Pertanyaan V : apakah kamu bosan selama mengikuti pembelajara IPA?

Jawaban : kadang-kadang

Pertanyaan IV : Jika bosan, pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

Jawaban : lupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

152

Responden III

Pertanyaan 1 : apakah kamu senang belajar IPA? Mengapa?

Jawaban : senang, karena tidak begitu sulit

Pertanyaan II : bagaimana cara guru mengajarkan IPA selama ini?

Jawaban : kadang-kadang merangkum atau menjelaskan

Pertanyaan III : media apa yang digunakan guru selama ini dalam mengajar mata

pelajaran IPA?

Jawaban : tidak ada

Pertanyaan IV : apakah kegiatan belajar mengajar IPA selama ini berlangsung

menarij dan menyenangkan? Mengapa?

Jawaban : iya, karena tidak terlalu sulit

Pertanyaan V : apakah kamu bosan selama mengikuti pembelajara IPA?

Jawaban : tidak pernah

Pertanyaan IV : Jika bosan, pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

Jawaban : -

Responden IV

Pertanyaan 1 : apakah kamu senang belajar IPA? Mengapa?

Jawaban : senang, karena tidak begitu sulit

Pertanyaan II : bagaimana cara guru mengajarkan IPA selama ini?

Jawaban : caranya dengan dijelaskan dan disuruh menjelaskan

Pertanyaan III : media apa yang digunakan guru selama ini dalam mengajar mata

pelajaran IPA?

Jawaban : gambar

Pertanyaan IV : apakah kegiatan belajar mengajar IPA selama ini berlangsung

menarij dan menyenangkan? Mengapa?

Jawaban : iya, karena tidak terlalu sulit

Pertanyaan V : apakah kamu bosan selama mengikuti pembelajara IPA?

Jawaban : tidak pernah

Pertanyaan IV : Jika bosan, pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

Jawaban : -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

153

Responden V

Pertanyaan 1 : apakah kamu senang belajar IPA? Mengapa?

Jawaban : senang, karena saya senang belajar IPA

Pertanyaan II : bagaimana cara guru mengajarkan IPA selama ini?

Jawaban : menjelaskan dan merangkum

Pertanyaan III : media apa yang digunakan guru selama ini dalam mengajar mata

pelajaran IPA?

Jawaban : benda-benda disekitar

Pertanyaan IV : apakah kegiatan belajar mengajar IPA selama ini berlangsung

menarij dan menyenangkan? Mengapa?

Jawaban : iya, karena saya senang

Pertanyaan V : apakah kamu bosan selama mengikuti pembelajara IPA?

Jawaban : tidak pernah

Pertanyaan IV : Jika bosan, pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

Jawaban : -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

154

c. Wawancara posttest kelas kontrol

Responden 1:

Pertanyaan : Apakah kamu merasa menadapat kemajuan dalam materi pesawat

sederhana setelah menggunkana mendengarkan penjelasan guru?

Jawaban : iya

Pertanyaan : apakah penjelasan guru membantu kamu dalam belajar?

Jawaban : iya

Pertanyaan : saat belajar di kelas apakah kamu senang atau tidak?mengapa?

Jawaban : kadang-kadang senang, kadang bosan, karena begitu saja

Pertanyaan : pada saat pembelajaran apakah kalian menggunakan media?

Jawaban : tidak

Pertanyaan : apakah kamu bosan ketika selama pembelajaran dikelas? Mengapa?

Jawaban : kadang-kadang, karena agak bosan

Pertanyaan : jika bosan pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

Jawaban : ketiga

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,

apakah kemampuan dalam menjelaskan materi yang kamu milki

menjadi bertambah? Mengapa?

Jawaban : lumayan, karena guru menjelaskan dengan menyenangkan

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,

apakah kemampua bekerjasamamu lebih baik?

Jawaban : biasa saja

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,,

apakah kamu lebih mudah dalam memahami materi pelajaran?

Jawaban : iya lebih membantu dalam belajar

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,,

apakah kamu lebih mudah dalam mengerjakan soal? Mengapa?

Jawaban : iya, karena mendapat penetahuan baru

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,,

apakah kamu dapat menilai kekurangan atau kelemahan penggunaa

pesawat sederhana?

Jawaban :lumayan, karena sedikit tidak jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

155

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,

apakah kamu lebih mudah dalam menarik kesmpulan dalam soal

yang kamu kerjakan? Mengapa?

Jawaban :iya, karena saya mendengarkan penjelasan guru

Responden 2:

Pertanyaan : Apakah kamu merasa menadapat kemajuan dalam materi pesawat

sederhana setelah menggunkana mendengarkan penjelasan guru?

Jawaban : ya

Pertanyaan : apakah penjelasan guru membantu kamu dalam belajar?

Jawaban : ya

Pertanyaan : saat belajar di kelas apakah kamu senang atau tidak?mengapa?

Jawaban : senang mendapat ilmu baru

Pertanyaan : pada saat pembelajaran apakah kalian menggunakan media?

Jawaban : ya, kadag-kadang

Pertanyaan : apakah kamu bosan ketika selama pembelajaran dikelas? Mengapa?

Jawaban : kadang-kadang, karena agak lelah

Pertanyaan : jika bosan pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

Jawaban : lupa

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,

apakah kemampuan dalam menjelaskan materi yang kamu milki

menjadi bertambah? Mengapa?

Jawaban : kadang-kadang, karena ada yang jelas dan ada yang tidak jelas

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,

apakah kemampua bekerjasamamu lebih baik?

Jawaban : tidak, karena tidak bekerjasama

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,,

apakah kamu lebih mudah dalam memahami materi pelajaran?

Jawaban : kadang-kadang, karena ada yang jelas dan ada yang tidak jelas

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,,

apakah kamu lebih mudah dalam mengerjakan soal? Mengapa?

Jawaban : iya,saya mendengarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

156

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,,

apakah kamu dapat menilai kekurangan atau kelemahan penggunaa

pesawat sederhana?

Jawaban :lumayan, karena sudah dijelaskan

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,

apakah kamu lebih mudah dalam menarik kesmpulan dalam soal

yang kamu kerjakan? Mengapa?

Jawaban :iya, karena sudah dijelaskan

Responden 3:

Pertanyaan : Apakah kamu merasa menadapat kemajuan dalam materi pesawat

sederhana setelah menggunkana mendengarkan penjelasan guru?

Jawaban : ya

Pertanyaan : apakah penjelasan guru membantu kamu dalam belajar?

Jawaban : ya

Pertanyaan : saat belajar di kelas apakah kamu senang atau tidak?mengapa?

Jawaban : ya, karena bisa menambah ilmu

Pertanyaan : pada saat pembelajaran apakah kalian menggunakan media?

Jawaban : ya, kadag-kadang

Pertanyaan : apakah kamu bosan ketika selama pembelajaran dikelas? Mengapa?

Jawaban : tidak, karena senang

Pertanyaan : jika bosan pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

Jawaban : terakhir

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,

apakah kemampuan dalam menjelaskan materi yang kamu milki

menjadi bertambah? Mengapa?

Jawaban : ya, karena sudah dipelajari

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,

apakah kemampua bekerjasamamu lebih baik?

Jawaban : ya, karena saya bisa bekerjasama

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,,

apakah kamu lebih mudah dalam memahami materi pelajaran?

Jawaban : ya, karena guru lebih singkat menjelaskanaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

157

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,,

apakah kamu lebih mudah dalam mengerjakan soal? Mengapa?

Jawaban : iya,saya mendengarkan

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,,

apakah kamu dapat menilai kekurangan atau kelemahan penggunaa

pesawat sederhana?

Jawaban :iya karena gampang diingat

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,

apakah kamu lebih mudah dalam menarik kesmpulan dalam soal

yang kamu kerjakan? Mengapa?

Jawaban :iya, karena gampang untuk disimpulkan

Responden 4:

Pertanyaan : Apakah kamu merasa menadapat kemajuan dalam materi pesawat

sederhana setelah menggunkana mendengarkan penjelasan guru?

Jawaban : ada

Pertanyaan : apakah penjelasan guru membantu kamu dalam belajar?

Jawaban : membantu

Pertanyaan : saat belajar di kelas apakah kamu senang atau tidak?mengapa?

Jawaban : senang karena guru mengajar denga semangat

Pertanyaan : pada saat pembelajaran apakah kalian menggunakan media?

Jawaban : ada

Pertanyaan : apakah kamu bosan ketika selama pembelajaran dikelas? Mengapa?

Jawaban : tidak, karena gurunya semangat

Pertanyaan : jika bosan pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

Jawaban : terakhir

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,

apakah kemampuan dalam menjelaskan materi yang kamu milki

menjadi bertambah? Mengapa?

Jawaban : bertambah karena guru menjelaskan materi dengan jelas

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,

apakah kemampua bekerjasamamu lebih baik?

Jawaban : baik karena penjelasan guru jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

158

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,,

apakah kamu lebih mudah dalam memahami materi pelajaran?

Jawaban : mudah

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,,

apakah kamu lebih mudah dalam mengerjakan soal? Mengapa?

Jawaban : iya,saya mendengarkan

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,,

apakah kamu dapat menilai kekurangan atau kelemahan penggunaa

pesawat sederhana?

Jawaban :iya, karena menilai dengan mudah

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,

apakah kamu lebih mudah dalam menarik kesmpulan dalam soal

yang kamu kerjakan? Mengapa?

Jawaban :mudah karena menjelaskan dengan singkat.

Responden 5:

Pertanyaan : Apakah kamu merasa menadapat kemajuan dalam materi pesawat

sederhana setelah menggunkana mendengarkan penjelasan guru?

Jawaban : iya

Pertanyaan : apakah penjelasan guru membantu kamu dalam belajar?

Jawaban : membantu

Pertanyaan : saat belajar di kelas apakah kamu senang atau tidak?mengapa?

Jawaban : senang karena guru mengajar dengan jelas

Pertanyaan : pada saat pembelajaran apakah kalian menggunakan media?

Jawaban : kadang-kadang

Pertanyaan : apakah kamu bosan ketika selama pembelajaran dikelas? Mengapa?

Jawaban : kadang-kadang karena capek

Pertanyaan : jika bosan pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

Jawaban : lupa

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,

apakah kemampuan dalam menjelaskan materi yang kamu milki

menjadi bertambah? Mengapa?

Jawaban : iya, karena guru menjelaska dengan jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

159

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,

apakah kemampua bekerjasamamu lebih baik?

Jawaban : biasa saja

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,,

apakah kamu lebih mudah dalam memahami materi pelajaran?

Jawaban : iya, karena mudah dipahami

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,,

apakah kamu lebih mudah dalam mengerjakan soal? Mengapa?

Jawaban : iya, sudah dipelajari

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,,

apakah kamu dapat menilai kekurangan atau kelemahan penggunaa

pesawat sederhana?

Jawaban :iya, karena sudah mempelajarinya

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan mendengarkan penjelasan guru,

apakah kamu lebih mudah dalam menarik kesmpulan dalam soal

yang kamu kerjakan? Mengapa?

Jawaban :iya, karena sudah pernah dikerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

160

d. Wawancara posttest kelas eksperimen

Responden 1:

Pertanyaan : Apakah kamu merasa menadapat kemajuan dalam materi pesawat

sederhana setelah menggunkan mind map?

Jawaban : sudah

Pertanyaan : apakah penggunaan mind map membantu kamu dalam belajar?

Jawaban : membantu

Pertanyaan : pada awal pembuatan mind map senang atau tidak? Mengapa?

Jawaban : senang, karena bisa mendapat pengetahuan yang menyenangkan

Pertanyaan :pada mata pelajaran lain, apakah kamu juga mengunakan mind map

untuk belajar?

Jawaban : Iya, pada mata pelajaran IPS

Pertanyaan : apakah kamu bosan ketika menggunakan mind map? Mengapa?

Jawaban : kadang-kadang, karena agak sedikit bingung pas awal

Pertanyaan : jika bosan pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

Jawaban : lupa

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan menggunakan mind map, apakah

kemampuan dalam menjelaskan materi yang kamu milki menjadi

bertambah? Mengapa?

Jawaban : berambah, karena lebih jelas

Pertanyaan :setelah kamu belajar menggunakan mind map dalam kelompok,

apakah kemampua bekerjasamamu lebih baik?

Jawaban : iya, karena lebih menyenangka

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan menggunakan mind map, apakah kamu

lebih mudah dalam memahami materi pelajaran?

Jawaban : iya lebih mudah, karena menyenangkan

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan menggunakan mind map, apakah kamu

lebih mudah dalam mengerjakan soal? Mengapa?

Jawaban : iya, menarik dibaca

Pertanyaan : setelah menggunakan mind map, apakah kamu dapat menilai

kekurangan atau kelemahan penggunaa pesawat sederhana?

Jawaban :iya. Karena lebih lengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

161

Pertanyaan : saat menggunakan mind map, apakah kamu lebih mudah dalam

menarik kesmpulan dalam soal yang kamu kerjakan? Mengapa?

Jawaban :iya, karena lebih jelas

Responden II

Pertanyaan : Apakah kamu merasa menadapat kemajuan dalam materi pesawat

sederhana setelah menggunkana mind map?

Jawaban : iya

Pertanyaan : apakah penggunaan mind map membantu kamu dalam belajar?

Jawaban : iya

Pertanyaan : pada awal pembuatan mind map senang atau tidak? Mengapa?

Jawaban : sedikit senang dan sedikit sedih, karena menarik tapi awalnya

bingung

Pertanyaan :pada mata pelajaran lain, apakah kamu juga mengunakan mind map

untuk belajar?

Jawaban : Iya, pas mata pelajaran IPS

Pertanyaan : apakah kamu bosan ketika menggunakan mind map? Mengapa?

Jawaban : tidak

Pertanyaan : jika bosan pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

Jawaban : -

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan menggunakan mind map, apakah

kemampuan dalam menjelaskan materi yang kamu milki menjadi

bertambah? Mengapa?

Jawaban : iya karena dapat bekerja kelompok dan menjadi pintar

Pertanyaan :setelah kamu belajar menggunakan mind map dalam kelompok,

apakah kemampua bekerjasamamu lebih baik?

Jawaban : iya, karena bekerjasama dengan teamwork

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan menggunakan mind map, apakah kamu

lebih mudah dalam memahami materi pelajaran?

Jawaban : iya, karena materi yang dirangkum lebih menarik

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan menggunakan mind map, apakah kamu

lebih mudah dalam mengerjakan soal? Mengapa?

Jawaban : iya, menarik dibaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

162

Pertanyaan : setelah menggunakan mind map, apakah kamu dapat menilai

kekurangan atau kelemahan penggunaa pesawat sederhana?

Jawaban :iya, karena mudah diiingat

Pertanyaan : saat menggunakan mind map, apakah kamu lebih mudah dalam

menarik kesmpulan dalam soal yang kamu kerjakan? Mengapa?

Jawaban :iya, karena mudah dipelajari

Responden III:

Pertanyaan : Apakah kamu merasa menadapat kemajuan dalam materi pesawat

sederhana setelah menggunkana mind map?

Jawaban : ya, karena selain mencatat hal penting, juga dapat berkreativitas

selama belajar

Pertanyaan : apakah penggunaan mind map membantu kamu dalam belajar?

Jawaban : ya, karena tidak perlu banyak menghafal jadi tidak boasn

Pertanyaan : pada awal pembuatan mind map senang atau tidak? Mengapa?

Jawaban : senang, karena awalnya membuat hal yang baru

Pertanyaan :pada mata pelajaran lain, apakah kamu juga mengunakan mind map

untuk belajar?

Jawaban : Iya

Pertanyaan : apakah kamu bosan ketika menggunakan mind map? Mengapa?

Jawaban : tidak, saya tidak merasa bosan selama itu

Pertanyaan : jika bosan pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

Jawaban : -

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan menggunakan mind map, apakah

kemampuan dalam menjelaskan materi yang kamu milki menjadi

bertambah? Mengapa?

Jawaban : iya karena tidak membosankan

Pertanyaan :setelah kamu belajar menggunakan mind map dalam kelompok,

apakah kemampua bekerjasamamu lebih baik?

Jawaban : iya, apalagi kalau dikerjakan secara berkelompok

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan menggunakan mind map, apakah kamu

lebih mudah dalam memahami materi pelajaran?

Jawaban : iya, karena tidak membosankan dalam mempelajarinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

163

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan menggunakan mind map, apakah kamu

lebih mudah dalam mengerjakan soal? Mengapa?

Jawaban : iya, karena mind map mudah menghafalnya

Pertanyaan : setelah menggunakan mind map, apakah kamu dapat menilai

kekurangan atau kelemahan penggunaa pesawat sederhana?

Jawaban :iya, karena mudah diiingat dan dikerjakan secara berkelompok

Pertanyaan : saat menggunakan mind map, apakah kamu lebih mudah dalam

menarik kesmpulan dalam soal yang kamu kerjakan? Mengapa?

Jawaban :iya, karena dikerjakan secara berkelompok

Responden IV:

Pertanyaan : Apakah kamu merasa menadapat kemajuan dalam materi pesawat

sederhana setelah menggunkana mind map?

Jawaban : ya, karena lebih mudah memahami

Pertanyaan : apakah penggunaan mind map membantu kamu dalam belajar?

Jawaban : ya, karena tidak membosankan dan banyak mengammbar

Pertanyaan : pada awal pembuatan mind map senang atau tidak? Mengapa?

Jawaban : senang , karena menarik

Pertanyaan :pada mata pelajaran lain, apakah kamu juga mengunakan mind map

untuk belajar?

Jawaban : Iya, pada mata pelajaran ips

Pertanyaan : apakah kamu bosan ketika menggunakan mind map? Mengapa?

Jawaban : tidak, karena menyenangkan

Pertanyaan : jika bosan pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

Jawaban : -

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan menggunakan mind map, apakah

kemampuan dalam menjelaskan materi yang kamu milki menjadi

bertambah? Mengapa?

Jawaban : iya karena mudah dalam menghafal, materinya tidak banyak

Pertanyaan :setelah kamu belajar menggunakan mind map dalam kelompok,

apakah kemampua bekerjasamamu lebih baik?

Jawaban : iya, karena saling membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

164

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan menggunakan mind map, apakah kamu

lebih mudah dalam memahami materi pelajaran?

Jawaban : iya, karena tidak menyenangkan

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan menggunakan mind map, apakah kamu

lebih mudah dalam mengerjakan soal? Mengapa?

Jawaban : iya, karena mudah dalam memahami materi

Pertanyaan : setelah menggunakan mind map, apakah kamu dapat menilai

kekurangan atau kelemahan penggunaa pesawat sederhana?

Jawaban :iya, karena cabangnya mudah dipahami

Pertanyaan : saat menggunakan mind map, apakah kamu lebih mudah dalam

menarik kesmpulan dalam soal yang kamu kerjakan? Mengapa?

Jawaban :iya, karena mind map membantu dalam belajar

Responden V:

Pertanyaan : Apakah kamu merasa menadapat kemajuan dalam materi pesawat

sederhana setelah menggunkana mind map?

Jawaban : iya, karena menyenangkan sekali

Pertanyaan : apakah penggunaan mind map membantu kamu dalam belajar?

Jawaban : ya, karena banyak warna dan gambar

Pertanyaan : pada awal pembuatan mind map senang atau tidak? Mengapa?

Jawaban : senang , karena kreatif bisa menggambar

Pertanyaan :pada mata pelajaran lain, apakah kamu juga mengunakan mind map

untuk belajar?

Jawaban : Iya, pada mata pelajaran ips

Pertanyaan : apakah kamu bosan ketika menggunakan mind map? Mengapa?

Jawaban : tidak, tidak membosankan

Pertanyaan : jika bosan pada pertemuan ke berapa kamu bosan?

Jawaban : -

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan menggunakan mind map, apakah

kemampuan dalam menjelaskan materi yang kamu milki menjadi

bertambah? Mengapa?

Jawaban : iya karena mudah diiingat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

165

Pertanyaan :setelah kamu belajar menggunakan mind map dalam kelompok,

apakah kemampua bekerjasamamu lebih baik?

Jawaban : iya, karena saling membantu dalam bekerja

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan menggunakan mind map, apakah kamu

lebih mudah dalam memahami materi pelajaran?

Jawaban : iya, karena mudah dipahami

Pertanyaan : setelah kamu belajar dengan menggunakan mind map, apakah kamu

lebih mudah dalam mengerjakan soal? Mengapa?

Jawaban : iya, karena mudah mengingat

Pertanyaan : setelah menggunakan mind map, apakah kamu dapat menilai

kekurangan atau kelemahan penggunaa pesawat sederhana?

Jawaban :iya, karena materinya lengkap

Pertanyaan : saat menggunakan mind map, apakah kamu lebih mudah dalam

menarik kesmpulan dalam soal yang kamu kerjakan? Mengapa?

Jawaban :iya, karena mind map memahami materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

166

Lampiran 5.2 Hasil Wawancara Guru

Peneliti : bagaimana proses pembelajaran selelum menggunakan mind

map?

Guru : pembelajaranya biasa saja. Maksudnya itu guru berbicara, siswa

mendengarkan, jika ditanya juga menjawab.

Peneliti :bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran ?

Guru :kalau anak-anak si senang-senang saja karena anak lebih suka

tanya-jawab.

Peneliti :Apa saja media yang sering digunakan sebelum menggunakan

mind map?

Guru :paling pol mentok gambar.

Peneliti :apakah itu sudah membantu siswa dalam belajar?

Guru :muridku kan pinter

Peneliti :bagaimana hasil pembelajaran selama ini?

Guru :Standar! maksudnya ada yang bisa, ada yang tidak. Seperti itu!

Peneliti :Lalu setelah menggunakan Mind Map bagaimana?

Guru :Anak-anak lebih senang karena satu anak anak lebih suka

mengambar. Yang kedua mereka lebih dong, apa yang ingin

mereka tulis, mereka tuliskan. Terus lebih singkat,padat, dan jelas

buat mereka.

Peneliti :Apakah metode Mind Map membantu ibu dalam mengajar?

Guru :Membantu! IPA kalau memakai Mind Map saya tidak terlalu

banyak bicara. Yang kedua anak-anak lebih mau membaca, lalu

mengeluarkan apa yang mereka pengen tulis.

Peneliti :Lalu apa respon siswa?

Guru :IPA istiimewaaa,,,

Peneliti :Kalau dari hasilnya apakah bisa meningkatkan nilai siswa?

Guru :Bisa! Karena anak-anak yang kurang dalam arti malas membaca

dan menulis,setelah membuat mind map mereka nilainya naik.

Peneliti :dalam menggunakan metode mind map apakah ada kesulitan?

Guru :kesulitanya yaitu kalau menggunakan mind map untuk IPA

mudah. Tapi kalau untuk pelajaran lain memang agak sulit. Karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

167

kalau untuk IPS misalnya harus menggambar muka pahlawan itu

susah. Terus materinya juga lebih banyak penjelasan-penjelasan

dan misalnya itu dirangkum memang agak susah. Jadi kalau mind

map memang ccocoknya untuk eksak seperti matematika, ipa,

bahasa indonesia itu masih bisa. Tapi kalau untuk pelajaran ips,

pkn, itu memang sedikit lebih susah.

Peneliti :kalau untuk selanjutnya apakah akan menggunakan mind map

dalam proses pembelajaran?

Guru : kemaren sudah! Kemaren IPA itu saya menggunakan mind map

dan IPS juga. Makanya saya bilang IPS itu agak susah karena saat

IPS anak-anak kesulitan dalam menggambarnya bagaimana dan

isinya tentang rangkuman-rangkuman

Peneliti :terimakasih bu

Guru :sami-samii…………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

168

Lampiran 5.3 Foto-Foto Penelitian Kelas Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

169

Lampiran 5.4 Foto-Foto Penelitian Kelas Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

170

Lampiran 5.5 Contoh Mind Map yang Dibuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

171

Lampiran 5.6 Surat Izin Penelitian dari FKIP USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

172

Lampiran 5.7 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian

Lampiran 29. Daftar Riwayat Hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI · metode mind map dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap

173

Lampiran 5.8 Daftar Riwayat Hidup

Probo Adi Yuniawan merupakan anak kedua dari

pasangan Bambang Cipto Soroso dan Seti Tri Sejati.

Lahir di Klaten, 08 Juni 1992. Pendidikan awal

dimulai di SDN IV Brangkal, Karanganom, Klaten

tahun 1999-2004. Kemudian Peneliti melanjutkan ke

jenjang pendidikan Sekolah Lanjut Tingkat Pertama

SMPN I Karanganom, Klaten pada tahun 2004-2007.

Tahun 2007-2010 Penulis melanjutkan pendidikan

Sekolah Menengah Atas SMAN I Jatinom, Klaten.

Setelah lulus SMA, Peneliti menempuh pendidikan perguruan tinggi di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Program Studi Pendidikan Sekolah

Dasar pada tahun 2010. Selama menempuh pendidikan Penulis juga banyak

mengikuti kegiatan organisasi, antara lain saat di Perguruan Tinggi menjadi

pengurus KOPMA Universitas Sanata Dharma periode 2012/2013, kemudian

menjadi panitia dan koordinator dalam Inisiasi Prodi dan Fakultas. Dalam

Kegiatan UKM KOPMA Peneliti pernah menjadi koordinator kepanitian UKM

kopma, seperti panitia dekorasi dan dokumentasi Ekspo Kopma INSADHA 2012,

Selain itu Penulis pernah berkesempatan menjadi panitia dalam lomba

persahabatan UKM dan Komunitas USD. Di akhir studi Penulis melatih jiwa

kemimpinan dalam acara seminar kewirausahaan KOPMA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI