TERHADAP ANAK SEJAK DINI - repository.sttaa.ac.id
Transcript of TERHADAP ANAK SEJAK DINI - repository.sttaa.ac.id
PENDIDIKAN IMAN KRISTEN
TERHADAP ANAK SEJAK DINI
DAN PENGARUHNYA BAGI PERTUMBUHAN
MENTAL ANAK
SKRIPSI
Diajukan kepadaSekoJah Tinggi Teologia Amanat Agung
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan StudiGuna Memperoleh Gelar Sarjana Teologi
Oleh :
REA IRENA MARCELLA
1039812001
k ili i7" T A U3Uci34
PROGRAM SARJANA TEOLOGI
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI AMANAT'AGUNG
JAKARTA
2002
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
AMANAT AGUNG
Ketua STT Amanat Agung mmyatakan bahwa Skripsi beajudul:
PENDIDIKAN IMAN KRISTEN TERHADAP ANAK
SEJAK DINI DAN PENGARUHNYA BAGI
PERTUMBUHAN mental ANAK
Dinyatakan Jtdus setdah diuji oleh Team Penguji padatan^al 12 Agustus2002.
Dosai Pembimbing / Penguji :
1. Pdt Lxjtnatigor Sihombing, MTh.
2. Pdt Dr. Paulus Daun, MTh.
3. Pdt Endang P. Wibowo, M.Dn^
Tanda Tangan,
Jakarta, 12 Agustus 2002
GI. Yohanes Adrie Haitopo Pkl^Ketua
DAFTARISI
HALAMAN PENGES AHANKATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iv
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Studi 1B. Pokok Pennasalahan 2C. Pembahasan Studi 6D. Tujuan Penulisan 7E. Hipotesa 7F. Metodologi Penelitian 8Gr- Sistematika Penulisan 9
BABLPENTINGNYA PENDIDIKAN KRISTEN BAGI ANAK 11Dari Sudut Pandang Alkitab 16Dari Sudut Pandang Psikologi 22
BAB n. hubungan antara faktor fisik, mental dan KEROHANIANANAK SEJAK D ALAM KANDUNGAN SAMP AX KELAHIRAN 28A. Masa Pertumbuhan Anak dalam Kandungan 29
A.I. Pertumbuhan Anak secaraFisik 33
ALL Pengaruh Gizi 38A. 1.2. Pengaruh Genetika OrangTua 39
A 2. Pertumbuhan Anak secara Mental 41A2.L Pengaruh Perkembangan Mental 43ALL Pengaruh Emosi /Kebiasaan Orang Tua 45A 2.3. Pengaruh Sikap Mental / Kerohanian Orang Tua 47
A3. Hubungan Faktor Fisik dan Mental 50
B. Masa Pertumbuhan Anak secara Rohani 51B.l. Tanggungjawab Orang Tua dalam Mendidik Anak 52
B.l.l. Pengertian Unsur-unsur Kerohanian 57B.1.2. Kesiapan Orang Tua dalam Mendidik Anak 59
B.L Faktor Kerohanian
BAB m. PENDIDIKAN ANAK SEJAK MASA KELAHIRAN SAMPAI MASAPERTUMBUHAN 67
A Pendidikan Anak Masa 1-3 tahun 59AL Peran OrangTuaALL PentingnyaPerhatianKasih Sayang Orang Tua 72ALL PentingnyaPemberian Gizi yang Seimbang 74A 1.3. Pentingnya Pertumbuhan Rohani bagi Si Anak 79
AL3.L Pendidikan Rohani Masa 1 tahun 81
V
A. 1.3.2. Pendidikan RohaniMasaitahun 82
A. 1.3.3. Pendidikan Rohani Masa3 tahim 83
A^2. Peran Gereja 84A. 2.1. Pendidikan Anak melaJui AlatPeraga 86A. 2.2. Pendidikan Anak melaluiMusik 88
A.2.3. Pendidikan Anak melalui Pembacaan Alkitab 90
B. Pendidikan Anak Masa 4-6 tahua 93
B.l. Peran Orang Tua 94B. 1.1. Pentingnya Perhatian Kasih Sayang Orang Tua 95B. 1.2. Pentingnya Pemberian Gizi yang Seimb^g 96B. 1.3. Pentingnya Pertumbuhan Rohani bagi Si Anak 97
B. 1.3.1. Pendidikan Rohani Masa4 tahun 99B.l.3.2. Pendidikan Rohani Masa5 tahun 99
B. 1.3.3. Pendidikan Rohani Masa 6 tahun 100
B.2. Peran Gereja 101B.2.1. Pendidikan Anak melalui Alat Peraga 103B.2.2. Pendidikan Anak melalui Musik 104B.2.3. Pendidikan Anak melalui Pembacaan Alkitab 106
KESIMPULAN DAN SARAN 113A. Kesimpulan 113B. Saran
DAFTARKEPUSTAKAAN 121
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Stiidi:
Keberadaan seseorang tidak lepas dan keadaan sebelumnya yang peniah
dialaminya. Pada saat ia masili daiam kandungan hiogga sampai pada tingkat iisia
yang d^at dikatakan dewasa Dalam proses pertumbuhan setiap orang, banyak
peristhva atau kejadian yang mewamai kehidupan, bahkan dapat menq^enganihi
kohidupannya kemudian ban. Penganih itu d^at bersifat positif maiq)un negatif
Pengaruh yang positif mengajarkan kepada anak-anak untuk taat kepada
Tuhan, patuh pada orang tua, bel^ar tidak sombong atau egois, mengembangkan
bakat atau potensi mereka dan sebagainya Pengaruh yang negatif, memberikan
dan^ak yang buruk bagi anak seperti tokoh iblis, tokohPokemon dan sebagainya
Iniiah yang sedang gencar disebar lewat media Muncuiah tokoh-tokoh Iblis
dalam kemasan malaikat : Film sen Angel, Tuyul & Mbak Yul, Jinny ok Jinny,
Casper The Friendly Ghosts dan sebagainya Dalam kemasan itu, Iblis dibuat lucu,
imut-imut, cantik, seksi, keren, jagoan dan bisa dijadikan sahabat dan penolong kalau
kita membutuhkannya Padahal tidak ada iblis yang baik, semua jahat dan benci
manusia *
Orang tua memiliki pengaruh yang berarti pada kehidupan anak sebagai
pendidik. Bila orang tua tidak mendidik dengan baik dan benar akan memberikan
^ Anonim, Tipu Daya Kuasa Gelap (Bandung : Getfresh, 2001), No,17,Ili Ke-2, h.14.
2
dampak yang bumk dalam kehidupan anak Pendidikan harus dilakukan sedini
mungkin, karena sangat mempenganihi peikambangan jiwa anak. Penting bagi orang
tua maupun Gum Sekolah Minggu (Gereja) menyadari Pendidikan Iman Kristen
kepada anak sejak dini.
Bagaimana jika anak mencari figur orang lain atau mencari informasi yang
belum tentu benar. Oleh karena itu perlunya orang tua dan Guru Sekolah Minggu
(Gereja) men3^ari pentingnya masa depan merekayang masih muda ini.
Bukan berarti pendidikan di atas 6 tahun tidak penting. Namun dari usia dini
anak sudah dididik Pendidikan Iman Kristen agar dalam kehidiq>annya tet^ teguh
dalam jalan yang benar. Melalui kesenq)atan penulisan skripsi, penulis akan berusaha
mengemukakan hal-hal yang mendasar untuk disadari oleh orang tua sebagai
pendidik utama termasuk Guru Sekolah Minggu (Gereja) yang mendidik anak secara
tidak langsuog.
Selain sebagai salah satu persyaratan akademis yang telah ditentukan untuk
memenuhi tuntutan studi padatingkat strata 1 (S.Th.) di STT Amanat Agung Jakarta,
penulisan ini dilakukan untuk menolong orang tua dan Guru Sekolah Minggu
(Gereja). Melihat pentingnya permasalahan pada zaman ini, penulis tertarik dan
merasa **Pendidikan Iman Kristen bagi Anak Sejak Dini" penting diketahui oleh
orang tua dan Guru Sekolah Minggu (Gereja).
Bb Permasalahan:
Kalau kita telusuri kehidupan di dunia ini, penuh dengan berbagai tantangan.
Dengan m^unya dunia ilmu pengetahuan dan teknologi modern sangat
3
mempengamhi kehidupan anak Bagaimana sikap orang tua dan Guru Sekolah
Minggu (Gereja) dalam menangani masalah ini?
Dalam kahidupan anak-anak di zaman kini, taknologi informasi modem
seperti internet, vcd / cd dan media lainnya d£q[)at mengakibatkan berbagai akibat
yang buruk mesldpun tidak semua berdaiiq)ak negati^ dengan mengikuti informasi
yang dikomunikasikan lewat mass media tersebut temtama yang bermuatan negatif
seperti mengonsumsi narkoba, berkelahi dan sebagain}^.
Pada zaman informasi, khususnya teknologi informasi cepat menibah dalam
wujud globalisasi. Media massa sebagai basil teknologi informasi yang m^'u
sedemikian pesat sehingga dunia semakin kecil dan menyatu dalam informasi.
Dengan terbukanya segala informasi taiq)a pandang umur, golongan, agama yang
tentunya harus diakomodasi dan diantisipasi, mempunyai dampak sosial maupun
moral.^
Ketika anak-anak menonton televisi, lebih baik orang tua mendampingi
mereka supaya orang tua dapat menjelaskan pesan atau maknatayangan film tersebut
Dengan demikian pentingnya sejak dini Pendidikan Jman Kristen diterapkan dalam
kehidupan anak-anak agar dengan kehidiq?an di dunia penuh tantangan anak-anak
tidak tejjenimus di daiamnya
^ Lotnatigor Sihombing, Pengamh Mzdia ISissa dan Lingkungan daiam Kduarga Kristm(Juggo : YPPE, 1995), h.l.
4
Mengapa anak demikian peoting? Ada beberspa alasan yang dikemukakan
oleh Tri Budiardjo yaitu seb^ai berikut:
Pertama, anak merupakan kelompok terbesar dalam masyarakat Statistik
suatu masyarakat yang ̂^^normoT* cenderung menunjukkan jumlah orang yang berusia
18 tahun ke bawah (kategori anak menurut batasan Xonvensi Hak Anak) m^n^akan
bagian yang besar dari yang berusia 18 tahua Data BPS mencatat babwa 40 %
penduduk Indonesia berusia di bawah 18 tahua Hampir 1 dari 2 penduduk Indonesia
adalahanak.
Kedua, anak kelompok yang paling rentan untuk dilantaikan. Statistik anak
menunjukkan kebenaran dari pemyataan di atas. Ada kejadian yang tidak
"ditangkap", namun sangat menggoncangkan hati nurani yaitu masalah aborsi. Hasil
studi yang di lakukan di 10 kota besar dan 6 kabiq)aten di Indonesia tahun 2001,
menyimpulkan angka aborsi menc^ai 2 juta setahua Ini berarti, 37 aborsi teijadi
pada setis^ 1000 wanita berusia 15-49 tahua Hal yang lain, 43 aborsi per 100
kelahiran atau lebih dari 30 % dari kehamilaa Ini merupakan hasil Studi Pusat
Penelitian Kesehatan Lembaga Penelitian Universitas Indonesia (UI) yang
berkeijasama dengan beberapa Universitas.
Ketiga, anak cenderung dilupakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menunjukan
kecenderungan seperti ini. APBN tahun 2001, mengalokasikan 4,2 % untuk
pendidikaa
Pelayanan anak di Gerejapun sering dianggap sebagai *'pelayanan kelas duaf'
bukan prioritas. Semakin muda usia anak semakin kecil perhatian negara dan
5
masyarakat terfaadap anak. Perlu diketahui bahwa 36 bulan pertama dari kehidi^an
seorang anak, menqpakan penentu masa depan anak tersebut Bila anak kurang
mendapat pengasuhan pada masa usia yang masih dini, ia akan kehilangan
kesempatan untuk bertiunbub secara maksimal dalam kehidupannya Anak yang
jarang bermain, jarang dibaJai, kurang mend^at kasih sayang mengalami
perkembangan otak sekitar 20-30% di bawah normal. Kekurangan yodium pada masa
sebelum lahir hingga 2 tahun pertama, menyebabkan IQ anak 13 angka lebih rendaL
Jadi, makin muda usia anak makin besar kebutuhan akan perlindungan dan perhatian
baginya.
Keen^at, pada waktu kita berbicara tentang anak, berarti berbica-a tentang
semua orang. Anak adalah sosok yang bergantung pada lingkungannya, balk
lingkungan koluarga, masyarakat maupun sistem sosial jmiS lebih luas.
Membicarakan anak berarti membicarakan keseluruhan kehidupan masyarakat
Menomor duakan anak berarti juga menomor duakan kita sebagai masyarakat
Kelima, Allah mempunyai perhatian khusus pada anak. Allah sebagai Raja
yang MahaKuasa menempatkan diri-Nya sebagai B^a Dalam Mazmur 68:6, ''Allah
mempunyai kepedulian yang mendalam terhadap ana}^\ Khususnya, mereka yang
kehilangan kesen4)atan, hidup dalam ancaman dan sebagainya Para pemazmur
melihat Allah sebagai yang peduli terhadap permasalahan anak : "... mtuk memberi
keadilan kepada anak yatim dan orang yang tennjak; ..."(Mazmur 10:17-18).
"TUHAN menjaga orang-orang asing anak yatim dan janda ditegakkan-Nya
kembair, ... (Mazmur 146:9-10). "Sesungguknya anak-anak lelaki adalah pusaka
dari pada TUHAN,... (Mazmur 127 : 3-4).
6
Dengan iingk^an di atas, berarti anak adaiah masa depan yang mempuyai
arti seluas-luasnjra. Karena itu, perlu kita manyadari dan mawariskan kapada anak
• • • • *2
merupakan suatu hal yang sangat panting dalam kahidupan ini. Dangan damikian
perlunya kita menyadari bahwa mendidik anak sejak dini meriq^akan suatu hal yang
tidak d^at ditinggalkan. Anak adaiah ganarasi panarus yang pariu dididik.
C. Pemfoatasan Studi
Anak-anak pada zaman ini mamarlukan pendidikan sajak dini sahingga
mereka mendengar kebenaran Firman Tuhan Orang tua menjpakan wakil Tuhan
untuk mang^ar dan mendidik anak untuk takut akan Tuhan. Pendidikan Iman Kristan
periu diberikan kepada anak ketika masih di dalam kandungan Oanin) hingga pada
masapertumbuhan yang sangat rentan (6 tahun).
Fenaiitian para ahli Hmu Jiwa mambuktikan bahwa sakitar 85 % personalitas
orang dewasa kehidupannya telah sis^ difbmaat sacara individual pada usia 6 tahun
pertama Usia 6 tahun partama adaiah usia yang rantan yang sangat manentukan 70
nfoii go fahiin ka depan Batapa psntingnya malatih atau mendidik anak-anak usia di
bawah 6 tahun'*
Dengan damikian bet^a pentingnya mempersiapkan masa depan anak seperti
yang ditulis oleh Salome dalam Amsal 22:6 ''Didiklah Ofwtg muda tmnurut jalan
yangpatut baginya, maka pada niasa tuanyapun tidak akan menyimpang dari jalan
^ Tri Budiardjo, Anakku Sayctng, Jmkku Milang-Pefi^dungan dm Partis pas i Avsk dalamWdcanadan PBcdita (Jakarta : CCF, 2002), h.4-5.
Paul D. Meier, Christian Child-Rearing and Personality Developn^t (Grand Rapids-Michigan; Baker Book House, ITSO ), h.45
7
Ini men^akan dasar pertama yaag diberikan kepada orang tua bagi anak yang
telah dipercayakan Tuhan kepada orang tua.
Guru Sekolah Ming;gu (Gereja) juga terlibat secara tidak langsung mendidik
anak tersebut melalui Pendidikan Iman Kristea Karena dalam usia dini anak sudah
dibawa oleh orang tuan}^ masuk dalam Sekolah Minggu. Dengan demikian orang tua
telah memperc^akan kepada Gum Sekolah Minggu (Gereja) untuk ikut mendidik
anak tersebut
D. Ti:yuanPenulisan:
Diharapkan melalui tulisan ini d^at menyumbangkan pemikiran bagi orang
tua dan Guru Sekolah Minggu (Gereja) sebagai pendidik, temtama Pendidikan Iman
Kristen. yang hams dilakukan oleh orang tua dan Guru Sekolah Minggu (Gereja)
sebagai pendidik anak 3^ang telah dipercayakan kepada mereka Orang tua dan Guru
Sekolah Minggu (Gereja) sebagai pendidik menq)unyai peranan yang penting, jika
mereka salah mendidik d^at berakibat fatal. Bagaimana tanggungjawab seorang
pendidik jika tidak mencerminkan Knstus di dalam kehidupan anak yang telah
dipercayakan kepada mereka?
K Mpotesa :
Dalam kehidupan seorang anak sangat penting mengenal Tuhan sejak masih
dalam kandungan, hingga sampai masa pertumbuhannya sekitar 6 tahun. Anak-anak
memerlukan Pendidikan Iman Kristen, agar anak tersebut mendapat dasar yang kuat
8
pengenalan akan Tuhan dalam kehidupannya dengan menghadapi berbagai realitas
di dunia (Ulangan 6:5-7 dan Ulangan 11:19^ 21).
Menurut pandangan Judith Allen, sejak dim (0-6 tahun) anak mengenal Tuhan
merupakan dasar / pedoman di masa hidi4>nya sehingga itu akan terbawa di masa
yang akan datang. Anak (0-1 tahun) membutuhkan rasa aman, mendapat kasih sayang
dari ibunya, ini penting untuk pertumbuhan imannya kepada Tuhan, anak (1-3 tahun)
membutuhkan kasih s^ang yang diimbangi dengan konsistensi sehingga mampu
menjalin hubungan akrab dengan Tuhan dan anak (4-6 tahun) anak membutuhkan
figur orang tua yang menjadi contoh dan teladan dalam mengenal Tuhan sebagai
Allah maupun Bapanya ̂
Anak-anak sejak dini membutuhkan kasih sayang dari orang tua bukan hanya
salah satu dari orang tua melainkan figur dari kedua orang tua (ayah dan ibu) untuk
membentuk karakter maupun mental mereka dalam menghad^i permasalahan di
masa depan. Secara tidak langsung Guru Sekolah Minggu (Gereja) terlibat mendidik
anak dari sejak dini. Oleh karenaperan orang tua dan Guru Sekolah Minggu (Gereja)
sangat penting dalam mendidik anak-anak di bawah 6 tahun terutama dalam
Pendidikan Tman Kristen agar masa depannya tidak fiUal.
F. Metoddk)gi Penefitian :
Dalam penulisan skripsi, penulis menggunakan satu cara penelitian 3mitu studi
Uteratur (perpu^akaan). Melalui data yang ada, penulis akan menyimpulkan bahwa
^ Judith Allen Shelly, Keimluhan Rohani Aiak-Pedoman untuk Orang Thz, Ouru danPemwat (Bandung : KaianiHidup,1982), ti25-26.
9
anak-anak yang mengenal Tuhan sejak usia dini dalam melakukan segala sesuatu
tidak akan men3dii]pang dari Finnan-Nya di dalam dunia yang penuh gejolak (Amsal
22:6).
G. Sistematika Panidisan:
Bagian pendahuluan, men^akan bagian yang menjelaskan tentang latar
belakang studi, alau alasan yang mendorong penulis, kemudian beranjak pada pokok
permasalahan, pembatasan studi, tujuan penulisan, hipotesa, metodologi penelitian
dan sistematika-penulisan, lain masuk pada materi sebagai berikut:
Bab 1, membahas mengenai PentingnyaPendidikan Anak dengan melihat dari
dua sudut pandang yaitu Dari Sudut Alkitab dan Dari Sudut Psikologi.
Bab 2, membahas mengenai Hubungan antara Faktor Fisik, Mental dan
Kerohanian Anak Sejak dalam Kandungan sanq)ai Keiahiran, yang mencakup
pertumbuhan Anak secara fisik, pertumbuban mental anak, biibiingan faktor fisik dan
mental Tanggiingjawab orang tua dalam mendidik anak serta faktor kerohaman.
Bab 3, membahas mengenai Pendidikan Anak Sejak Masa Keiahiran sampai
Masa Pertumbuhan, mencakup pendidikan anak dan masa 1 tahun hingga 6 tahun
dari pihak orang tua dan Gereja dalam memperhatikan pendidikan anak.
Bagian Kesimpuian dan Saran, merupakan penutup yang berisi kesimpulan
serta saran bagi orang tua maupun Ger^a dalam mendidik anak sejak dini melalui
Pendidikan Iman Kristen dan pengaruhnya bagi pertumbuhan mental anak
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak kekurangan dan tidak
terlnj^nt dart ke.calahati nj!*!!f.'riiiia baitU" hxiiKUJi Uiui ,jtua
10
pembaca agar dt^at melengkapi penulisan skripsi sehingga dapat berguna
khususnya dalam mendidik anak yaitu Pendidikan Iman Kristen kepada Anak Sojak
Dini dan PengaruhnyapadaPertumbuhan Mental Anak
113
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Seb^aimana penults kemukalcan daJam Pendahuluan saoqtai Bab HI, malca
peniilis raenyimpulkan secara keseluniban babwa Pendidikan Iman Kristen terfaad^
anak sejak dini perlu mendapat perhatian orang tua dan Guru Sekolah Minggu
(Gereja). Pembahasaii dalam setis^ b^, penulis bentsaha mengemukakan hal-hal
yang mendasar. Hal ini perlu disadan oleh orang tua sobagai pendidik utama dan
Guru Sekolah Minggu (Gereja) untuk menyadaii peraoan masing-masiag dalam
mendidik anak yaitu ''kebenaran Firman Tuhan" yang ditanamkan dalam diri anak-
anak sejak usia dini.
Anak-aiiak pada dasaniya memerlukan pendidikan sejak dini sehingga mereka
raengerti kebenaran Firman Tuhan yang ditanamkan oleh orang tua mereka masing-
masing. Oirnig tua merupakan wakil Tuhan untuk mengajar dan mendidik anak agar
takut kepada TuhaiL Pendidikan Iman Kristen perlu diberikan kepada anak ketika
masih dalam kandungan lunggamasapertumbuhannyasekitar 6tahun.
Penulis menegaskan kenibali, sebagai orang tua jangan melupakan Firman
Tuhan dalam mendidik anak seperti yang tercantum dalam Ulangan 6:5-7, Ulangan
11:19-21, Amsal 22:6, Amsal 13:24 dan sebagainya Oleh karena itu, betapa
pentingnya mempersiapkan masa depan anak. Ini merupakan dasar pertama yang
diberikan orang tua bagi anak-anak yang telah diperc^akan kepadanya
Secara tidak langsung Guru sekolah Minggu terlibat dalam mendidik anak
raelalui Pendidikan Iman Kristen. Karena dalam usia dini anak sudah dibawa oleh
114
orang tuanya raasuk ke daJam Sekolah Minggu. Dengan demikian onmg tua telah
memberikan kepercayaan kepada Guru Sekolah Minggu (Gereja) untuk ikut raendidik
anak tersebuL
Dalam mendidik anak, orang tua hams raendidik dengan penuh kasih dan
kesabaran. Anak-anak sejak dini membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya untuk
nierabentuk karakter niaupun mental anak dalam menghadapi pemiasalaban di niasa
depan. Sebagai orang tua, bet^a pentingnya meiyadi teladan bagi anaknya
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang mendasar 3mng dibutuhkan seti^ orang
termasuk anak-anak. Orang tua perlu mengetahui tujuan pener^an seraua aspek
pendidikan. Oleh kareoa itu sangat jelas bahwa pendidikan anak sejak dini
merupakan aktivitas yang kebenarannya didukung secara Alkitabiah (teoJogis),
psikologis raaupun empiris.
Sebuah keluarga harus memiliki pengertian yang sesuai dengan kebenaran
Alkitab ferfiad^ anak-anak. Hal ini perlu ditegaskan kembali, karena orang tua
metnpunyai peranan yang sangat besar dalam kehidigjan anaJc Salah dalam mendidik
anak dapat mengakibatkan hal yang buruk baik bagi diri anak maupun
keluarganyaTuhan telah memberikan suatu karucia yang terbesar kepada orang tua
Ketika seorang wanita menerima hasil pemerikasaan medis kandungan dinyatak"positif berarti iamengandung. Pada saat itulah Allah telah menunjukkan kepadanya
mau tidak mau atau siap tidak siap untuk menjadi orang tua dan sekaligus guru bagi
anaknya
Pendidikan usia dini sangat diperlukan dan segera diwujudkan daJ
keluarga, ketika usia anak 0-5 tahun atau usia anak sebelum masuk ke suatu
1 15
pendidikan formal seperti Taman Kanak-kanak. Orang tua perlu mengenal anak
secara utuh dalam kandungan ipranatal), proses kelahiran hingga masa
pertumbuhannya bayi berlangsung Pembinaan aaak dimulai sejak daJam kandungan, **"
kareoa itu perlu diarahkan kepada peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak
dengan mempertinggi mutu gizi, raenjaga kesehatan jasmani dan ketenangan jiwa
ibu.
Hubungan flsik dan mental mempengaruhi pertumbuhan anak. Maturasi atau
pendewasaan yang dipertegas oleh ahli-ahli psikologi menunjukkan adanya
perubahan dalam sti-uktur atau tingkah laku anak seb^gai pengaruh di dalam diri anak
tersebut Dengan demikian menunjuk adanya perubahan dalam pertumbuhan atau
tingkah lakunya sebagai pengaruh pengaJamannya yang terdapat di dalam hidupny^-
Pertumbuhan anak berarti bertambah beear ukuran fisiknya, akibaf berhpat
gandanya sel dan bertambah banyaknya jumlah zat antar sel. Pertumbuhan dan
perfcembangan menyangkut semua aspek kemajuan yang dicapai sejak dalam
kandungan hingga dewasa. Seorang bayi yang bani lahir memerlukan perawatau dan
perlindungan dari seorang ibu. Tahap pertama peikembangan anak berperan besar
dalam memberikan corak dasar kepribadian anak yang terlihat pada tahap berikutnya
Dalam pertumbuhan fisik anak dipengaruhi gizi dan genetika orang tua Ba)U
membutuhkan zat-zat gizi yang tinggi untuk pertumbuhan dan perkembang^^y^
Seiring dengan bertambahnya usia anak, kebutuhan gizinya juga memngkat. Sejak
b^i sudah membutuhkan gizi, apabila tidak teipenuhi dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak di keraudian hari.
116
Anak dilaJmkan dengan potensi-potensi btologis dan mental yang
ditetapkan oleh keturunan bioiogis yaitu struktur-stniktur gen-gen 3^g diperoleh dari
orang tuanya Dalara hal keturunan termasuk kebutuhan dorongan yang menjadi
motivasi terfiadap tingkah lakunya Bayi yang bam lahir, ia hampir tidak berd^a
untuk memenuhi segala kebutuhan dengan cara yang efektif bergantung pada
pemeliharaan orang tuanya
Penganih perkembangan mental dapat mengakibatkan hal 3rang buruk dan
dapat berupa cedera rohaniah yang parah tertiadap anak, oleh karena itu perlunj^
anak dibangun mentalnya agar bertumbuh sehaL Anak membiituhkan bimbingan
orang tuanya, benar atau salah dapat berdampak pada pericembangan mentaJ anak
Dalam pertumbuhan mental anak perlu dibangun dengan (1) kasih, (2) disipiin, (3)
konsistensi, (4) contoh atau teladan dan (5) seseorang yang menjadi kepaJa daJam
rumah sehingga anak mempunyai mental yang sehaL
Perkembangan mental anakjugadipeagaruhi oleh emosi atau kebiasaan onuiS
tua raaupun sik^ mental dan kerohanian orang tua Suasana keluarga dan kehidupan
emosi saling berpengaruh dan dapat mengganggu perkembangan anak. Karena itu
perlunya keluarga yang sejahtera sehingga teijadi keakraban. Sebagai orang tua harus
mengkomunikasikan suatu pengertian dengan cara mereka ketika membimbing anak
Kestabilan rohani orang tua penting bagi perkembangan rohani anak-anaknya
Orang tua mempunyai tanggungjawab mendidik anak baik secara rohani
maupun aspek-aspek pendidikan lainnya Perlunya kesehatian, kasih dan keadrlan
antara ayah dan ibu dalam mendidik anak. Orang tua harus mengeiti unsur-unsur
kerohanian anak seperti doa sehingga memperdaJam ikatan antara orang tua dan anak
117
Dasar iman tidak hanya ditanam pada anak akan tetapi ju^ dalam diri orang tua,
sehingga dapat bertumbuh bersama dengan Allah.
Ketika anak masih kecil, anak mempunyai banyak waktu dengan orang
tuanya Oleh karena itu, orang tua jangan jerau-jemu untuk mendidik anak agar takuf
akan Tuhan. Guru Sekolah Minggu (Gereja) tidak mempunyai wakhi yang banyak
seperti orang tua mendidik anak. Akan tetapi Guru Sekolah Minggu (Gereja) d^at
menerapkan prinsip-prinsip Kekristenan terhadap anak sehingga iman mereka
bertunibuh. Alkitab dengan jelas menegaskan tanggungjawab keluarga untuk
mendidik anak mereka sejak dini. Seorang ayah sebagai kepala keluarga,
bertanggungjawab mendidik anak (Ulangan 6:6-9). Dalam ayat tersebut jelas
memberitahukan bahwa pendidikan agama merupakan tanggungjawab untuk
dilakukan setiap hari.
Tiap anak membutuhkan kasih dan suasana sukacita agar dapat bertumbuh
dengan baik. Seorang anak dengan usia muda sudah sangat dipengaruhi oleh
lingkungannya Kalau anak mendapatkan kasih sayang dari oraig tuanya maka m
akan mengeinbangkan pandangan positif mengenai lingkungannya j^g menyediakan
yang dibutuhkannya Ketika orang tua hendak meraberikan kasih sayang kep^^
anak, perlu adanya keseimbangan antara kasih dengan keadilan. .Tika anak berbuat
saJah, orang tua dapat raenghukumnya namun jangan sampai membangkitkan amarah
analc (Efesus 6:4). Orang tua harus menjelaskan kepada anaknya, mengapa orang tua
nienghukuninya. Orang tua harus mengatakan dan membuktikan kepada anaknya
bahwa mereka mengasihinya
119
Guru Sekolah Minggu (Gereja) hania dapat mengembangkan kreatifitaa
ketika mendidik anak-anak di Sekolah Minggu sehingga suasana kebaktian menjadi
dinamis, kreatif dan eesuai dengan dunia anak-anak. Guru Sekolah Minggu (Gereja)
hams mendidik anak-anak dari sejak dini dengan menanamkan Firman Tuhan dalam
diri anak-anak agar imanya dapat bertumbuL
Guru Sekolah Minggu (Gereja) dapat menggimakan alat peraga ateu aJbantu baik dalam pujian maupun cerita Firman Tuhan dengan mengembangkan
kreativitas. Pendidikan Iman Kristen terhadap anak sejak dini dapat mempengartih
pertumbuhan mental anak di kemudian hari tergantung dari peran orang tua dan GSekolah Minggu (Gereja).
B. Saian
Melalui skripsi ini, penulis berusaha dan berharap dapat menyumbang
pikiran bagi orang tua maupun Guru Sekolah Minggu (Gereja) sebagai pea
terutama dalam Pendidikan Iman Kristen. Penulis menghar^kan orang tua maUP
Guru Sekolah Minggu (Gereja) menyadari pentingnya pendidikan anak sejak
terutama dalam Pendidikan Kristen dan dapat bekeija sama untuk mendidik anak
Dengan perkembangau dan kem^uan teknologi infonnasi modern
internet, vcd / cd dan media laiimya, sudahkah orang tua maupun
Minggu (Gereja) melakukan Pendidikan Iman Kristen sejak dini terhadap
sebagai pencegahan sebelum terlambat anak-anak teijun di dalamnya
Ketika anak-anak menonton televisi, orang tua perlu niendamping'
dan memberikan pengarahan kepada mereka. Penulis mengharapkan agar
mau pendampingi anak-anak ketika menonton film di televiai sehingga d^at
menjelaskan pesan atau makna dalam film tersebut. Karena itu, sangat penting
Pendidikan Iman Kristen sejak dini diterapkan dalam kehidupan anak-anak agartidak
terjemmus di dalam kehidupan yangpenuh dengan tantangaiL
Pentingnya peran orang tua dan Guru Sekolah Minggu (Gereja) mendidik
anak di bawah usia 6 tahun terutama dalam Pendidikan Iman Kristen agar masa depan
anak-anak tidak fatal. Perlunya kesadaran orang tua dan Guru Sekolah Minggu
(Gereja) mendidik anak dalam pengenalan akan Finnan Tuhan termasuk cara
pendidik merapengaruhi mental pertumbuhannya (Ulangan 6:5-7 dan Ulangan
11;19,21).