teori-warna

7
 Sudahkah kamu memilih warna yang tepat untuk media pembelajaranmu? (1) Oleh: Maydina Zakiah Telah dipu blikasikan pada http://tpers.net  Pernahkah mengalami ‘shock’ visual saat membaca sesuatu, baik bahan ajar cetak, mading pembelajaran, multimedia interaktif, website ataupun media pembelajaran lainnya? Mungkin kamu tak mampu menggambarkan perasaanmu saat melihatnya, cuma matamu terasa berat, bingung memilih mana yang harus dibaca dulu hingga speechless melihat warna yang nggak banget, alias membuat mata sakit. Selain efek visual secara langsung, warna juga berkaitan dengan budaya ataupun psikologi lho. Bahkan kini di kedokteran ada ilmu yang dikenal dengan istilah chromatheraphy .Nah untuk itu dalam menerapkan warna dalam desain media kamu, selain perlu diperhatikan keselarasan dan keseimbangannya, kita juga harus menyesuaikan warna engan profil khalayak sasaran (calon peserta didik). Pada tulisan ini, saya hanya membahas dimensi corak warna, psikologi warna, dan warna-budaya. Sedangkan jika kamu benar-benar tertarik dan ingin mendalami tentang warna silahkan mencari artikel tentang warna dengan menggunakan search engine, kata kunci ‘color theory’ atau kirim email or add YM [email protected] Sebelum mengenal warna lebih jauh hendaknya kita mengetahui fungsi warna terlebih dahulu. Beberapa fungsi warna adalah: memperkuat bujukan/mengandung ajakan, memberikan bukti,  janji, membangun personality produk, membangun citra produk, mengidentifikasikan obyek, membuat orang untuk mengerti akan sesuatu contoh: hijau bisa berarti maju/terus pada lampu merah, mengkomunikasikan perasaan hati (feeling n mood). Contoh: Blue=sad, mengkomunikasikan pengertian symbol, membawa pesan-pesan tertentu, contoh: soft pastels=quite or romantic mood. Sedangkan kedudukan warna dalam desain bahwa warna memiliki daya tarik, menciptakan suasana (romantis), menciptakan suasana hat i (dinamis), dan yang terpenting adalah membangun/ menciptakan citra (ceria, akrab, ramah lingkungan, berwibawa, berkelas, kenyamanan. Dimensi Corak Warna  Ada dua kategori dimensi warna yang p erlu kita ketahui, yaitu warna hangat dan warna sejuk Warna hangat: memberikan kesan mendekat, sensasi kehangatan, tampil mendekat dan memilat pengamat. Contoh warna: merah, merah jingga, jingga, kuning jingga, kuning, kuning hijau (hijau kekuningan), hijau

description

warna

Transcript of teori-warna

  • Sudahkah kamu memilih warna yang tepat untuk media pembelajaranmu? (1) Oleh: Maydina Zakiah Telah dipublikasikan pada http://tpers.net

    Pernahkah mengalami shock visual saat membaca sesuatu, baik bahan ajar cetak,

    mading pembelajaran, multimedia interaktif, website ataupun media pembelajaran lainnya?

    Mungkin kamu tak mampu menggambarkan perasaanmu saat melihatnya, cuma matamu terasa

    berat, bingung memilih mana yang harus dibaca dulu hingga speechless melihat warna yang

    nggak banget, alias membuat mata sakit. Selain efek visual secara langsung, warna juga

    berkaitan dengan budaya ataupun psikologi lho. Bahkan kini di kedokteran ada ilmu yang dikenal

    dengan istilah chromatheraphy .Nah untuk itu dalam menerapkan warna dalam desain media

    kamu, selain perlu diperhatikan keselarasan dan keseimbangannya, kita juga harus

    menyesuaikan warna engan profil khalayak sasaran (calon peserta didik).

    Pada tulisan ini, saya hanya membahas dimensi corak warna, psikologi warna, dan

    warna-budaya. Sedangkan jika kamu benar-benar tertarik dan ingin mendalami tentang warna

    silahkan mencari artikel tentang warna dengan menggunakan search engine, kata kunci color

    theory atau kirim email or add YM [email protected]

    Sebelum mengenal warna lebih jauh hendaknya kita mengetahui fungsi warna terlebih dahulu.

    Beberapa fungsi warna adalah: memperkuat bujukan/mengandung ajakan, memberikan bukti,

    janji, membangun personality produk, membangun citra produk, mengidentifikasikan obyek,

    membuat orang untuk mengerti akan sesuatu contoh: hijau bisa berarti maju/terus pada lampu

    merah, mengkomunikasikan perasaan hati (feeling n mood). Contoh: Blue=sad,

    mengkomunikasikan pengertian symbol, membawa pesan-pesan tertentu, contoh: soft

    pastels=quite or romantic mood.

    Sedangkan kedudukan warna dalam desain bahwa warna memiliki daya tarik, menciptakan

    suasana (romantis), menciptakan suasana hati (dinamis), dan yang terpenting adalah

    membangun/ menciptakan citra (ceria, akrab, ramah lingkungan, berwibawa, berkelas,

    kenyamanan.

    Dimensi Corak Warna Ada dua kategori dimensi warna yang perlu kita ketahui, yaitu warna hangat dan warna sejuk

    Warna hangat: memberikan kesan mendekat, sensasi kehangatan, tampil mendekat dan memilat

    pengamat. Contoh warna: merah, merah jingga, jingga, kuning jingga, kuning, kuning hijau (hijau

    kekuningan), hijau

  • Warna sejuk: memberikan kesan menjauh, sensasi kesejukan, tampak surut ke belakang,

    mengesankan kedalaman. Contoh warna: merah ungu, ungu, biru ungu, biru, biru hijau (hijau

    kebiruan), hijau.

    Sedangkan paduan dua warna yang berbeda kesan/impresinya: jingga+hitam, jingga+putih,

    jingga +kelabu, jingga+hijau, jingga +merah, ungu dan kuning. Sedangkan keselarasan warna

    ditandai dengan dua hal berikut: Bidang besar dengan warna lembut/tenang, contoh: warna biru

    muda atau merah muda. Kemudian bidang kecil dengan warna kontras

    Paduan-paduan warna selaras:

    Warna komplementer o Kuning dan ungu o Merah dan hijau o Biru dan jingga

    Warna komplementer terpisah o Kuning dan ungu merah o Kuning dan ungu-biru

    Paduan 4 warna pada lingkar warna Munsell o kuning-hijau dan kuning-jingga o Biru-ungu dan merah-ungu o Kuning-merah-jingga-ungu-hijau-biru

    Paduan warna pantone: a system of ink, color specifications, and color guides for reproducing

    spot colors

    Psikologi warna

    Color express moods of nature, ungkapan Walter Sargent dalam bukunya The Enjoyment and use of color, mengatakan bahwa warna itu mengungkapkan keadaan/suasana alam. Menurut Maitland Graves, dalam bukunya The Art of color and design, diketahui bahwa:

    1. Warna panas/hangat adalah: keluarga kunng, jingga, merah.

    Sifat: positif, agresif, aktif, merangsang.

    2. Warna dingin/sejuk: keluarga hijau, biru, ungu

    Sifatnya: negative, mundur, tenang, tersisih, aman.

    3. Warna yang disukai mempunyai urutan seperti berikut:

  • merah, biru, ungu, hijau, jingga, kuning.

    Menurut F.S. Breeds dan SE, Katz warna merah lebih popular untuk wanita dan biru untuk

    pria. Wanita lebih sensitive daripada pria. Hal tersebut kemungkinan karena lebih banyak pria

    yang buta warna dibandingkan dengan wanita. Warna murni dan hangat disukai untuk ruangan

    sempit, sementara warna gelap n pastel digunakan untuk ruangan luas. Kombinasi warna yang

    disukai adalah warna kontras/komplemen, selaras analog atau nada, monokromatik.

    Secara umum, warna dikaitkan dengan pertimbangan makna psikologis Merah: darah, marah, berani, seks, bahaya, kekuatan, kejantanan, kebahagiaan, cinta Merah keunguan: mulia, agung, kaya, bangga (sombong), mengesankan. Hitam: misteri, berwibawa, berkelas, konservatif, kegelapan, tegas, kukuh, formal, struktur yang kuat

    Merah jingga: semangat, tenaga, kekuatan, pesat, hebat, gairah. Kuning jingga: kebahagiaan, penghormatan, kegembiraan, optimisme, terbuka. Putih: sporty, bersih, segar, mahal, positif, merangsang, cemerlang, ringan, sederhana, polos, jujur, murni., suci,lugu, spiritual, tenang.

    Kelabu: maskulin, serius, tenang, sopan, sederhana, orang yang telah beumur, kepasifan, sabar, rendah hati, intelegensia, ragu-ragu, tidak dapat membedakan yang penting dan tidak penting.

    Netral, penengah dalam peperangan.

    Jingga: kecerahan, hangat, semangat muda, ekstrimis, menarik. Kuning: ceria, hangat, semangat, cerah, kesenangan, kelincahan kemuliaan cinta, pengertian yang mendalam, lambang intelektual, bijaksana, pengecut, pengkhianatan.

    Kuning hijau: persahabatan, muda, kehangatan, baru, gelisah, berseri. Hijau muda: tumbuh, cemburu, kurang berpengalaman, iri ahti, kaya, segar, istirahat, tenang. Hijau biru: tenang, santai, diam, lembut, setia, kepercayaan. Biru: melankolis, teknologi, sejuk, pasif terhormat, tenang, damai, depresi, menahan diri, ikhlas, setia, konservatif, lembut, menahan diri. Goethe menyebutnya mempesona, spiritual, monoteis,

    kesepian, sedang memikirkan masa lalu dan masa akan datang. Warna perspektif yang menarik

    kita dalam kesendirian, dingin, membuat jarak, dan terpisah. Melambangkan kesucian dan

    harapan.

    Ungu: kebesaran, sejuk, negative, mundur, tenggelam dan khidmat, berarti sukacita, kontemplatif, suci, lambang agama, murung, melankolis, pendiam, agung(mulia), aristokrasi, dan

    menyerah.

    Cokelat:: bersahabat, hangat, tenang, alami, kebersamaan, sentosa, rendah hati.

  • Hijau: emosi hamper mendekati pasif, lebih istirahat. MElambangakn perenungan, kepercayaan(agama), dan keabadian.Fungsi:kesegaran, mentah, muda, belum dewasa,

    pertumbuhan, kehidupan dan harapan, kelahiran kembali, dan kesuburan.

    Pastel: lembut, feminim, romantis, inspirasi

    Psikologi warna, warna memikat warna, mempengaruhi perilaku manusia.

    Carl Jung: Perilaku ekstrovert pada manusia dan kaitannya denganbentuk dan warna

    Hubungan bentuk dan warna Bentuk statis, stabil

    Bentuk memberi arah

    Bentuk dinamis, bergerak dengan warna

    Warna dan budaya Spanyol dan Venesia Kaum elite dikuasai warna biru dan hitam

    Cina Lambang dinasti di Cina berbeda-beda. Warna dinasti Sung: coklat, dinasti Ming: hijau, Ching:

    kuning. Kaisarnya memakai warna biru bila sedang memuja langit, kuning waktu menyembah

    tanah, dan tinta merah waktu menandatangani surat-surat perintah.Warna kuning dianggap

    warna suci.

    Saat pertunjukan teater, orang suci ditampilkan dengan muka merah, orang jahat dengan warna

    putih, dan orang udik dengan warna hitam.

    Putih dilambangkan sebagai warna duka cita .Warna merah digunakan saat perayaan pernikahan

    dan pengantin wanitanya mengenakan pakaian berwarna merah.

    Barat Di Barat warna putih digunakan untuk mempelai wanita, ketika pernikahan, sama hal nya dengan

    suku sunda.

    Yunani Phytagoras melambandkan patung-patung wanita berpita. Pita putih melambangkan kesucian,

    pita merah melambanagkan cinta dan pengorbanan, pita biru melambangkan social dan

    integritas. Pada cerita Odyssey, baju ungu kemerahan melambangkan pengembaraan

    Odysseus.Pada lakon Illias, warna merah merupakan lambing peperangan berdarah dalam cerita

    tersebut.

  • MItologi yunani mengatakan, bahwa warna hijau melambangkan dewa Hermes(lambangnya

    biru), dan dewi Aphrodite(lambangnya kuning menjadi dewa Hermaphrodite(hijau)

    Sunda Di sunda warna hijau identik dengan warna tokokh yang jahat dalam suatu cerita, salah satu

    contohnya adalh buta hejo (tokokh raksasa)

    Yogya Di yogya, kuning dipakai sebagai warna paying kebesaran Sultan Yogyakarta

    Mesir Pada zaman mesir kuno, mahkota putih menghiasi osaris. Pendetra-pendeta menguunakan

    jubah putih untuk menyembah deewa Jupiter.

    Kuning dan emas melambangkan matahari, merah melambangkan pria, hijau lambing keabadian,

    ungu warna tanah, biru lambang akhirat dan keabadian. Biru dipakai oleh para pendeta, sebagai

    lambing kesucian dalam peradilan hokum. Osiris dilambangkan dengan warna hijau. Horus

    (anaknya) dilambangkan dengan warna putih. Set, dewa kejahatan berwarna hitam), Shu dewa

    yang emmisahkan langit dan bumi berwarna merah, dan Amen, dewa kehidupan berwarna biru.

    Asia Di India, dewa brahmana dilambangkan dengan kuning, Siwa, dewa perusak dilambangkan

    dengan waermna hitam. Kuning merupakan lambang budha,

    Arah mata angin di cina dilambangkan dengan: Utara hitam, Selatan merah, timur hijau, barat putih. Warna hijau abadi menunjukkan waktu, bangsa2 dilambangkan dengan dengan empat warna,

    merah (mesir), kuning (asia), putih (bangsa dari utara), hitam (negro).

    Indonesia Warna bendera Indonesia berasal dari konsep, getah dan getih yang berwarna merah dan putih,

    yaitu zat cair yang mengalir dalm tubuh makhluk yang memberikan kehidupan. Lambang

    kehidupan yang menaglir terus menerus

    Warna merah keunguan disukai oleh raja-raja di masa lampau.

    Warna simbolik sifatnya dan tokoh pewayanangan kulit

    Warna dan desain

    Dalam desain, warna dapat menunjukkan gaya/style sebuah desain:

    1.Warna etnik:warna yang berciri gaya etnik/tradisional, contohnya dominant warna hijau tua,

    coklat, dsb.

    2. Warna pop art: warna yang menggunakan warna-warna cerah (khas pop art), seperti

    perpaduan warna merah, kuning, orang, dsb.

  • 3. Warna op-art (psikodelik): warna yang menngunakan warna-warna yang memberikan efek

    khusus terhadap mata yang melihatnya( seperti kesan luas/sempit, tinggi-rendah, dsb.).

    Contoh komposisi warna tersebut adalah: warna merah-biru, merah-hijau, dsb.

    4. Warna posmo (postmodern): warna yang menggunakan warna-warna soft yang

    mencirikan gaya postmodern. Contoh:perpaduan warna pastel.

    Warna pada karya seni rupa memiliki

    o fungsi estetik, simbolik, ekspresi, ungkapan perasaan o Personal expression

    Warna pada karya desain:

    o Fungsi praktis, estetik, simbolik o Personal taste

    Spot color: tampilan sedikit warna diantara warna-warna hitam putih

    Jika kamu ingin memberi kesan informatif: cukup dengan warna hitam putih, tetapi bila

    ingin memberikan kesan persuasif: sebaiknya berwarna, sebaiknya atraktif (produk-produk

    makanan, minuman, kecantikan, property, jasa pariwisata).

    Contoh aplikasinya dalam media pembelajaran misalnya: kamu di suruh membuat bahan

    ajar cetak untuk anak SD, maka selain kamu menggunakan illustrasi yang berkesan kartun (lucu-

    lucu), kamu juga harus memperhatikan warnanya. Warna-warna untuk anak-anak berkesan

    ceria, full colour, tapi jangan sampai buat mata sakit yahmissal merah ditabrak ama

    biruwalah tapi gunakan warna pop art atau pastel. Ataupun kamu disuruh membuat media

    pembelajaran tentang TIK, maka sesuaikan dengan warna yang berkesan futuristic yaitu

    perpaduan biru muda, biru tua, ungu, putih dan maroon. Namun pada akhirnya juga, disesuaikan

    dengan tujuan pembuatan media pembelajaran kamu.

    Nah kan, setelah kamu mengetahui sedikit tentang psikologi warna seperti hal yang

    tercantum di atas, sebaiknya kini saatnya tinggal kamu terapkan dalam aplikasi sehari-hari.

    Sehingga nggak ada lagi tuh komplain dari teman-teman kamu, saat kamu membuat desain

    media pembelajaran.

    U can discuss more things about visual, colour, graphic, bloh, web on learning at

    http://www.clickqu.com

    Referensi: Wallschlaeger, Charles, dkk.Basic Visual Concepts and Principles for Artists, Architects, and

    Designers. Wm.C.Brown Publisher.1992.

    Darmaprawira W.A, Sulasmi.Warna teori dan kreativitas penggunaanya edisi ke-2. Bandung:

    Penerbit ITB.2002.

  • http://www.carnrightdesign.com/color4business/color_schemes.htm

    http://www.colorsystem.com/projekte/engl/02groe.htm

    Catatan kuliah mata kuliah Studi Warna PPHB Genap 2006 Universitas Trisakti

    Color Theory, Chapter 3