Teori Umum Hormon
-
Upload
rizka-dlinstar-risefreenzy -
Category
Documents
-
view
33 -
download
0
description
Transcript of Teori Umum Hormon
BAB IITEORI UMUM
Tubuh kita diatur oleh dua sistem pengatur yaitu sistem saraf pusat (pusat dan perifer) dan sistem endokrin (sistem hormonal), suatu sistem kelenjar yang menghasilkan hormon yang dilepaskan ke sirkulasi sistemik yang mempengaruhi pengaturan fisiologi sel-sel tubuh lain. Persamaan keduanya adalah berperan sebagai sistem sinyal informasi. Sistem hormonal berfungsi dalam pengaturan berbagai fungsi metabolisme tubuh, pengaturan kecepatan reaksi kimia atau transport senyawa melalui membrane sel, pertumbuhan sel dan lainnya (Nugroho. 2012: 128).Hormon adalah zat-zat kimiawi yang disekresikan oleh kelenjar endokrin dan masuk langsung ke dalam aliran darah. Efeknya terjadi di suatu organ lain dari tubuh yang membutuhkannya untuk dapat berfungsi secara norma (Tjay. 2007: 669).
Indikasi utama hormon ialah untuk terapi pengganti kekurangan hormon misalnya pada hipotiroid. Bila mekanisme pengaturan system endokrin dipahami, hormone beserta agonis maupun antagonisnya dapat digunakan untuk berbagai keperluan baik pengobatan maupun diagnosis penyakit. Pengaturan sistem endokrin terjadi dalam beberapa tingkatan, sekresi suatu hormon dalam satu tingkatan akan mempengaruhi sekresi hormone dalam tingkatan yang lain (Ascobat. 2012: 422).Hormon ialah zat yang terbuat dari asam amino atau kolesterol yang bekerja pada jaringan tubuh atau organ untuk kepentingan aktivitas seluler. Secara kimiawi, hormon dibagi 2 yaitu hormon yang berasal dari protein dan hormon steroid, sedangkan dari kelenjar lain adalah hormon protein. Hormon sangat penting fungsinya di dalam tubuh, yaitu mengatur fungsi-fungsi organ tubuh selain sistem saraf (Priyanto .2010: 147).Berikut ini disajikan kelenjar atau organ endokrin beserta hormon yang dihasilkan.1. Hipotalamus
Hormon yang dihasilkan antara lain:
a. Vasopresin (ADH), merupakan hormon antidiuretik yang berfungsi meningkatkan permeabilitas air dalam nefron (tubulus distal dan duktus kolektivus) sehingg dapat meningkatkan reabsorpsi air dan selanjutnya meningkatkan volume darah dan tekanan darah.b. Growth Hormone Releasing Hormone (GHRH), berfungsi merangsang pelepasan hormone perumbuhan (somatotropin) dari kelenjar pituitary anterior.
c. Thyrotropin Releasing Hormone (TRH), berfungsi merangsang pelepasan hormon perangsang pelepasan tiroid (TSH) dari kelenjar pituitary anterior.d. Gonadotropin atau Luteinizing Hormone Releasing Hormone (GnRH atau LHRH), berfungsi merangsang pelepasan hormon perangsang pelepasan folikel (FSH) dan hormon pelutein (LH) dari kelenjar pituitari anterior.e. Corticotropin Releasing Hormone (CRH), berfungsi merangsang pelepasan hormon adrenokortikotropin dari kelenjar pituitary anterior.
f. Oksitosin, berperan dalam kontraksi otot polos uterus, dan proses laktasi.
(Nugroho. 2012: 130)
2. Kelenjar epifisis
Hormon yang dihasilkan adalah melatonin, berperan dalam pengaturan ritme sirkardian, dan dimetiltriptitamin, diduga berperan dalam halusinasi (Nugroho. 2012: 131).3. Kelenjar hipofisis anterior
Dalam hipofisis anterior dibentuk glandotropin dan hormon peptida efektor. Yang termasuk hormon glandotropik ialah tirotropin, kortikotropin, dan gonadotropin FSH dan LH. Dan yang termasuk hormon efektor ialah somatotropin, melanotropin, dan prolaktin (Mutschler. 1999: 320).
4. Kelenjar hipofisis posteriorKelenjar ini berperan dalam menyimpan oksitosin dan vasopresin5. Kelenjar tiroid
Kelenjar ini menghasilkan dua hormon yang mempengaruhi metabolisme yaitu L-tiroksin (levotiroksin= T4) dan triioditironin (liotironin= T3) (Mutschler. 1999: 328).6. Pankreas
Pankreas mensekresi 2 jenis hormon, insulin dan glukagon. Kedua hormon tersebut berfungsi mengatur metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat (Priyanto .2010: 154).
7. Kelenjar Adrenal
Kelenjar ini terdiri dari dua bagian yaitu korteks adrenal dan medula adrenal. Bagian korteks adrenal menghasilkan glukokortikoid, mineralkortikoid dan androgen. Bagian medula adrenal melalui sel kromafin menghasilkan adrenalin (80%), nor-adrenalin, dopamin dan enkefalin (Nugroho. 2012: 134).
8. Testis
Dalam testis, terdapat sel Leydig yang berperan mensekresi testosteron (androgen) yang berfungsi merangsang pertumbuhan organ kelamin pria, dan meningkatkan sifat-sifat sekunder pria (Nugroho. 2012: 134).
9. Korpus luteum dan folikel ovarium
a. Progesteron, berfungsi untuk mempersiapkan uterus dalam menerima dan mengembangkan sel telur yang telah dibuahi oleh sperma, dengan meningkatkan perubahan sekresi pada endometriumb. Estrogen, berfungsi merangsang proliferasi dan pertumbuhan sel jaringan organ seksual wanita dan jaringan lainnya yang berhubungan dengan reproduksi.c. Inhibin, berfungsi menghambat produksi FSH dari kelenjar pituitari anterior (Nugroho. 2012: 134-135).10. PlasentaPlasenta menghasilkan hormone utam yaitu progesteron. Human chorionic gonadotropin (HCG), berfungsi menjaga perkembangan korpus luteum terutama awal kehamilan (Nugroho. 2012: 135).
11. Kelenjar Paratiroid
Paratirin (Parathormon, PTH) diproduksi dalam kelenjar paratiroid yang berfungsi dalam pengaturan keseimbangan kalsium dan fosfat (Mutschler. 1999: 336).
12. JantungOrgan ini menghasilkan hormon peptide natriuretik yang berfungsi menurunkan retensi air dan Na, dan menurunkan resistensi vaskuler sehingga menurunkan tekanan darah (Nugroho. 2012: 135).13. GinjalSel mesangial extraglomerular menghasilkan erythropoietin, suatu hormon yang berperan dalam produksi sel darah merah (Nugroho. 2012: 136).
14. Saluran pencernaan
Duodenum menghasilkan hormon sekretin, yang berperan dalam produksi bikarbonat dari hati atau pancreas untuk menormalkan kondisi asam, dan meningkatkan efek kolesistokinin. Hormon kolesistokinin berperan dalam pelepasan enzim pencernaan pankreas. Lambung menghasilkan beberapa hormon antara lain somatosatin, histamine, endotelin, dan grelin ((Nugroho. 2012: 136).DAFTAR PUSTAKA
.Ascobat, Purwantyastuti. 2012. Farmakologi dan Terapi edisi 5. Jakarta: FKUI.
Mutschler, Ernst. 1999. Dinamika Obat. Bandung: ITB.
Nugroho, Agung Endro. 2012. Farmakologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Priyanto. 2010. Farmakologi Dasar untuk Mahasiswa Farmasi dan Keperawatan. Jawa Barat: Leskonfi.
Tjay, Tan Hoan, Kirana Rahardja. 2007. Obat-Obat Penting. Jakarta: Gramedia.