Teori Penuaan Dan Aspek Gizi Pada Proses Penuaan (Rasila Idris - Hadi Hartamto)

download Teori Penuaan Dan Aspek Gizi Pada Proses Penuaan (Rasila Idris - Hadi Hartamto)

of 9

Transcript of Teori Penuaan Dan Aspek Gizi Pada Proses Penuaan (Rasila Idris - Hadi Hartamto)

KESEHATAN

TEORI PENUAAN DAN ASPEK GIZI PADA PROSES PENUAANRasila Idris & Hadi Hartamto 'l

AbstractThe degenerative process is universal and it happens to every creature. This process can be explained through several theories, such as genetic, free radical, mitokondria, membrane, immunity system, however, each theory will explain more clearly from the different point o/view, such as decreasing and damaging the things mentioned above. The process will cause the generative illness. Such generative process can be obstructed by the balance and maximum nutrition intake, such as vitamines, mineral selenium, zinc, amino acids, and acetil-L-carnitin supplement. Key Words: proses penuaan, gizi optimum

A. Pendahuluan Proses kehidupan makhluk hidup termasuk manusia berlangsung menurut hukum alam yang universal, mulai dari lahir-tumbuh-dewasa-tua dan mati. Berbagai usaha dilakukan untuk menghindari kematian, tetapi sekarang kematian lebih mudah diterima oleh karena disadari bahwa kematian tidak dapat dihindari, akan tetapi kemunduran-kemunduran fungsional dan berbagai penyakit yang mengiringi usia lanjut akan menghantui mereka yang memasuki bagian akhir dari sias hidupnya. Se72

sungguhnya kematian itu dapat dianggap sebagai suatu hal yang baik bagi kelangsungan hidup dan perbaikan kualitas individu yang bersangkutan. (Johana,S.P.R, 1993). Penelitian Cutler daTi National Institute on Aging, Nationalo/Health telah memperlihatkan gen-gen kita sekarang ini membatasi masa hidup sampai pada angka maksimum kira-kira 120 tahun (Goldstein, S., 1989). Proses penuaan dapat dijelaskan antara lain melalui beberapa teori yaitu teori-teori genetik, radikal bebas, mitokhondria, penghubung silang, membran, dan lain-lain.

I Bina

') Departemen 8101091 FK-UI Jakarta Widya Vol 18 No. 02, Juli 2007 http://www.univpancasila.ac.id 7/27

http://www.univpancasila.ac.id

7/27

KESEHATAN

B. PembahasanTeori Genetik atau Teori Ikatan Silang (cross-links-theory) Teori genetik, menjelaskan bahwa dengan meningkatnya umur, sebagai contoh kulit, tendon dan pembuluh darah elastisitasnya akan berkurang. Hal ini disebabkan oleh pembentukan reaksi silang antara atau dalam molekul-molekul kolagen (protein fibrous) yang memberikan elastisitas jaringan-jaringan ini. Reaksi silang molekul-molekul biologi penting lainnya juga terjadi pada enzim yang akan mengubah struktur dan bentuk dari molekulmolekul enzim sehingga tidak dapat melaksanakan fungsinya didalam sel integritas struktural organisme vertebrata, termasuk manusia tergantung pada dua macam molekul protein fibrous yaitu kolagen dan elastin. Kolagen besamya hampir sepertiga protein tubuh, didapatkan dalam kulit, tulang dan tendon. Ketika pertarna disentesis oleh sel-sel fibroblast, kolagen ada dalam fragil dan membentuk suatu yang disebut tropokolagen. Kecepatan sintesis kolagen tinggi pada usia muda bersifat "soluble" dan sepanjang kehidupan mengalarni kemunduran sehingga ratio kolagen "insoluble" terhadap kolagen "soluble" meningkat bersarnaan dengan meningkatnya umur. Jadi kolagen "insoluble" kemudian bertambah seiring dengan bertambahnya umur. Dengan meningkatnya umur, jumlah cross-linkages dalam dan antara molekul kolagen meningkat, terutama menjadi kristal dan kaku. 1.

Elastin adalah molekul yang bertanggung jawab untuk elastisitas dinding pembuluh darah. Dengan meningkatnya umur elastisitas pembuluh darah akan hilang secara progresif. Hal ini agaknya disebabkan oleh pemecahan molekul elastin menjadi kepingankepingan (Shock,NW, 2006, & Sacher, GA, 2003). Kemunduran fungsi tubuh yang mengiringi proses penuaan suatu organisme hidup termasuk manusia merupakan suatu kondisi usia lanjut. Jika di usia lanjut ini manusia menerima gizi jelek maka penyakit infeksi meningkat, oleh karena itu semestinya usia lanjut memerlukan peningkatan kadar gizinya (Sacher, GA, 2003). Di negara-negara maju "life expentancy" mencapai 85 tahun, sehingga akan mengakibatkan peningkatan yang mencolok tentang biaya perawatan dan pengobatan bagi warga itu sendiri. Kemajuan dalarn bidang kedokteran dan kesehatan serta meningkatnya kondisi sosial masyarakat dunia pada beberapa dekade terakhir ini makin banyak orang mencapai umur panjang. Kecenderungan yang sarna terjadijuga di negara-negara berkembang termasuk Indonesia yang umur harapan hidupnya orang Indonesia di tahun 1968 mencapai 43 tahun sedangkan 25 tahun kemudian (2001) meningkat menjadi 65 tahun (Gen, LH,1993). Sekarang bangsa Indonesia akan mengalarni perubahan yang mendasar yaitu dari negara agraris menjadi negara industri, diharapkan akan meningkatkan tingkat kemakmuran masyarakat, sehingga sebagai kon-

TEORI PENUAAN, Rasila Idris dan Hartamto 173 http://www.univpancasila.ac.id 7/27

KESEHATAN sekuensinya pola penyakitpun akan bergeser dari pola penyakit infeksi ke penyakit degeneratif, maka pengetahuan tentang proses menua akan menjadi penting. Proses menua adalah penimbunan secara progresif dari semua perubahan yang terjadi dengan berlalunya waktu dan ini berkaitan dengan penyebab kerentanan yang meningkat terhadap penyakit. Teoriteori mengenai proses menua antara lain terjadi kerusakan sel oleh radikal bebas; rusaknya sistem imun tubuh dan akibat metabolisme (Marjono, M, 1992 & Suhana, N, 1993). Dari hasil penelitian seorang gerontology kebangsaan Hongaria (Verzar, 1963) menemukan cara yang rasional yaitu menggunakan seratserat kolagen yang berasal dari ekor tikus. Serat kolagen termasuk protein struktural yang terdapat paling banyak di dalam tubuh. Protein ini ditemukan di dalam hampir semua jaringan dan organ seperti tulang, tulang rawan, pembuluh darah, kulit, lensa mata, komea dan sebagainya. Kelenturan serat-serat kolagen yang berasal dari tikus muda dibandingkan dengan serat-serat kolagen tikus tua. Hasil penelitiannya makin tua usia tikus, sifat serat kolagennya makin kaku dan kurang lentur dibandingkan dengan serat kolagen tikus muda yang masih lentur, hal ini kemungkinan sama terjadinya pada serat kolagen manusia. Ditinjau dari sudut biologi-molekuler saat ini dapat diterangkan pengurangan kelenturan serat kolagen tersebut. Ikatan-ikatan silang ini terbentuk oleh penggantian gugus-gugus suljhydril (-SH) menjadi ikatan disulfide (-S-S-) yang disebabkan oleh radikal bebas. (Gen, LH, 1993). Teori Radikal Bebas Di alam bebas dapat terbentuk radikal bebas, jika terjadi radiasi berion, di dalam tubuh jika terjadi fagosit pecah, dan sebagai produk sampingan rantai respirasi dalam mitokhondria. Untuk organisme aerobik, radikal bebas terutama terbentuk pada waktu respirasi (aerob) di dalam mitokhondria, karena 90% oksigen yang diambil tubuh masuk ke dalam mitokhondria. Waktu terjadi proses respirasi tersebut oksigen dilibatkan dalam mengubah bahan bakarmen jadi ATP, melalui enzim-enzim respirasi di dalam mitokhondria, maka radikal bebas akan dihasilkan sebagai zat antara. Radikal bebas yang terbentuk tersebut adalah superoksida, radikal hidroksil, dan juga peroksida hidrogen. Radikal bebas bersifat merusak, karena sangat reaktif, sehingga dapat bereaksi dengan DNA, protein, asam lemak tak jenuh, dalam membran sel, dan gugus -SH. Tubuh mempunyai kemampuan untuk menangkal radikal bebas, dalam bentuk enzim seperti superoxide dismutase (SOD), enzim katalase dan enzim glutation peroksidase. Pada usia lanjut menurut teori genetik (cross-links theory) akan mengubah struktur dan bentuk rnolekul-molekul enzim sehingga enzim-enzim ini tidak dapat melaksanakan fungsinya di dalam sel. Selain secara alamiah radikal bebas itu terbentuk juga secara non alamiah yaitu herbisida, zat beracun, radiasi7/27

2.

741 Bina Widya Vol 18 No. 02, Juli 2007 http://www.univpancasila.ac.id

KESEHATAN berion pada penyinaran pengobatan, atau keeelakaan nuklir Chernobyl atau penggunaan born atom di Hirosima dan Nagasaki (Gen, LH, 1993 & Suhana, N., 1993). Selain enzim yang menangkal radikal bebas, dapat juga digunakan senyawa lain yang disebut non enzimatik yaitu vitamin C, provitamin atau beta karoten, dan vitamin E (tokopherol). Ketiga vitamin ini banyak ditemukan dalam nutrisi segar yaitu yang berasal dari sayur-sayuran, buah-buahan, tempe dan zat-zat penguat seperti youghurt yang dikenal berfungsi sebagai antioksidan, bagaimana mekanismenya belum begitu jelas. (Karyadi, 1993) Teori Mitokhondria Teori mitokhondria pertama diusulkan tahun 1972 oleh Denham Harman, "bapak" dari teori radikal bebas. Teori ini dikembangkan oleh Jaime Miquel (1980). Mitokhondria adalah organel yang ditemukan di tiap-tiap sel dari tiap organ. Pekerjaan yang utama mitokondria adalah untuk menghasilkan Adenosine Triphosphate (ATP) dan mitokondrai melakukan di berbagai siklus energi yang melibatkan bahan gizi seperti aeetyl-L-Carnitin, CoQI0, NADH, beberapa vitamin B, dan lain-lain. (Me. Carty, M, 2001). Dalam kondisi normal mitokondria merupakan unsur pokok dan tungku perapian diri untuk banyak kerusakan radikal bebas. Mitokhondria tidak memiliki sistem pertahanan seperti yang ditemukan di tubuh, sehingga ketika seseorang menua, mi3. tokhondria menjadi kurang efisien yaitu berkurang dalam jumlah dan ukurannya menyebabkan produksi ATP merosost. Peningkatan dan perlindungan mitokhondria adalah suatu bag ian yang penting dari peneegahan dan memperlambat penuaan. Peningkatan dapat dieapai antara lain melalui gizi baik dan dengan antioksidan. Penggunaan aeetyl-L-Carnitin, dalam eksperimen dapat meningkatkan kondisi mitokhondria hewan pereobaan yang tua. (Liu J., 2002). Teori Penghubung - Silang Teori penghubung silang dikenal sebagai teori glikosil, yaitu ikatan glukosa sederhana ke protein yang merupakan suatu proses tanpa oksigen, menyebabkan berbagai permasalahan. Sekali ikatan glukosa - protein ini terjadi, protein menjadi lemah dan tidak mampu berfungsi secara efisien. Hidup yang lebih panjang atau berumur panjang akan menyebabkan terjadinya pertemuan antara oksigen dan protein juga glukosa sehingga akan dikenal dengan penyakit penghubung silang, antara lain dikenal dengan katarak, dimensia, dan kulit kasar. (Foster DW, 2004). Mengurangi resiko terjadinya penghubung silang dengan eara mengurangi konsumsi gula atau karbohidrat sederhana. Ada beberapa suplemen yang kerjanya memperlambat dan bahkan dapat memeeahkan penghubung silang antara lain aminoguanidin dan asam amino karnosin. 5. Teori Membran Teori membran pertama kali di4.

TEORI PENUAAN, Rasila Idris dan Hartamto 175 http://www.univpancasila.ac.id 7/27

KESEHATAN uraikan oleh Nagi (Nagy [z., 2002) yaitu jika seseorang lanjut usia maka kemampuan sel untuk memindahkan bahan kimia, panas dan proses elektrik menjadi berkurang atau rusak. Ketika kita menjadi tua, membran sel menjadi berlemak, berair dan padat, hal ini akan menghalangi kemampuan membran untuk melakukan fungsi normal dan khususnya jika ada sesuatu yang beracun. Toksin seluler ini dikenal sebagai lipofusin. Ketika kita menjadi tua, depositJpenimbunan lipofusin lebih banyak muncul di otak, paru-paru, jantung dan kulit. Pada penderita Alzheimer mempunyai deposit lipofusin yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang sehat pada umur yang sarna. Sel yang fungsinya menurun berarti komunikasi yang penting antara kalsium dan sodium juga menjadi lemah. Hal ini berarti elektrik dan pemindahan kalor juga menjadi lemah. Suplemen acetyl-L-Carnitine adalah asetil yang berasal dari L-Carnitine dapat melewati pembatas otak-darah dan bertindak sebagai sumber kelompok asetil untuk sintesis acetylcholine. L-Carnitine adalah suatu unsur fisiologis, penting bagi produksi energi dan metabolisme lemak. Peran utama L-Carnitine di dalam tubuh adalah mentransfer rantai asam lemak ke dalam mitokhondria. Di dalam mitokhondria, asam lemak dipecah dan dibakar sehingga menghasilkan energi. Riset menunjukkan efektivitas L-Carnitine dalam aplikasi seperti latihan kesehatan jantung, menjaga berat badan, giziz seimbang dan otak yang sehat. Acetyl-L-Car76

nitine (ALC), ditemukan di seluruh sistem saraf pusat (CNS), berperan luas pada metabolisme sistem saraf pusat dan penting untuk fungsi otak dan reaksi memproduksi energi. ALC mampu melewati sawar darah otak dan juga dikenal sebagai "makanan otak". Banyak studi klinis menunjukkan suplemen ALC membantu dalam mengurangi kemunduran mental di bawah kondisi tertentu. Riset yang terbaru menunjukkan bahwa terjadi peningkatan tes memori yang dilakukan sebelumnya. Hal ini mendukung lebih lanjut suatu peran dari ALC dalam memelihara fungsi otak saat seseorang tua. (Foster DW, 2004). Teori Sistem Imun Secara normal sel-sel imun akan bekerja melawan penyakit seperti melawan protein asing atau jaringan lain yang masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit. Akan tetapi pada usia lanjut, sel-sel imun mulai melawan sel-sel tubuhnya sendiri. Dengan kata lain sistem imun yang menghasilkan antibodi hilang kemampuannya untuk membedakan antara self dan non self atau foreign proteins. Hal ini dikenal dengan teori autoimmune dari proses penuaan yang berdasarkan bukti klinik. (Shock, 2003). Ditinjau dari aspek gizi, untuk meningkatkan kemampuan dan memodulasi sistem imun untuk memperbaiki dan meningkatkan fungsinya, maka para usia lanjut perlu banyak mengkonsumsi sayuran yang mengandung beta karoten (Oen, 1993, Suhana, 1994). Pada orang yang tua juga terjadi penurunan sis7/27

6.

I Bina

Wrdya Vol 18 No. 02, Juli 2007 http://www.univpancasila.ac.id

KESEHATAN tern imun disebut immunosenescence, konsekuensinya orang tua cenderung/ mudah terkena peradangan/infeksi, alergi, radang sendi rematik, diare, kelainan atau infeksi gastrointestinal, terkena kanker, alzheimer, dan penyakit kardiovaskuler. Faktor Metabolisme Menurut Mc.Cay (1935), Weindruch dan Walford, 1998, menjelaskan bahwa proses menua secara biologik dapat dihambat asalkan gizi seimbang dan menganjurkan agar manusia mulai membatasi jumlah makannya, terutama asupan karbohidrat, asalkan jumlah zat gizi seimbang mulai usia 20 tahun agar proses menua dan penyakit degeneratif dapat dihambat. Hal ini juga dijelaskan oleh Goldstein dkk (1989) yang memperlihatkan bahwa pengurangan asupan kalori pada rodentia muda akan menghambat pertumbuhan dan memperpanjang umur. Hewan yang paling terhambat pertumbuhannya dapat mencapai umur dua kali lebih panjang umur kontrolnya. Perpanjangan umur karena penurunan jumlah kalori tersebut, antara lain disebabkan menurunnya salah satu atau beberapa proses metabolisme dalam tubuh. Terjadi penurunan pengeluaran hormone yang merangsang proliferasi sel, misalnya insulin dan hormone pertumbuhan. (Suhana, 1993, & Karyadi, 1993). Aspek Gizi Berbicara tentang gizi atau nutrisi sangat luas dan mendalam, begitu banyak yang perlu diketahui. 8. 7. Topik pola makanan sehat sedang hangat dibicarakan dalam bidang kesehatan saat ini. Motto pola makanan sehat adalah "tomorrows medicine ". Dua ribu lima ratus tahun lalu, Hippocrates, "Father of Medicine" berkata bahwa: "biarkan makananmu itu menjadi obatmu dan obatmu menjadi makananmu" dan beliau menyarankan untuk melakukan terapi gizi. Kemudian terapi gizi ini didukung pula oleh seorang tokoh besar abad ke 20, tahun 1968 yaitu Linus Pauling, beliau dua kali memenangkan hadiah nobel dan mengeluarkan istilah "ortho molecular medicine ". Pauling menyarankan bahwa dengan memberi tubuh molekul yang tepat atau nutrisi optimum, kebanyakan penyakit dapat dibasmi. Pernyataan Pauling ini terkenal dengan "nutrisi optimum adalah obat di masa mendatang". Nutrisi optimum itu mencakup mikro-nutrien seperti vitamin, mineral, selenium, zinc, asam amino, enzim, hormon dan lain-Iainnya yang kesemuanyainibanyakterdapatpada sayur-sayuran dan buah-buahan yang ada di sekitar kita. (Me. Cay, M, 2001).

c.I.

SimpulanProses penuaan berkaitan dengan peningkatan jumlah cross lingkages antar molekul, peningkatan radikal bebas, mitokhondria menjadi kurang efisien, menurunnya fungsi membran dan meningkatkan autoimun. Peranan gizi sangat penting,

2.

http://www.univpancasila.ac.id 7/27 TEORI PENUAAN, Rasila Idris dan Hartamto 177

KESEHATAN yaitu diperlukan gizi seimbang menurut kebutuhan yang dianjurkan dalam recommended dietary allowance dan mengkonsumsi antioksidan yang berasal dari sayuran dan buah-buahan serta perlu mengurangi asupan kalori. Sumber-sumber terbaik untuk nutrien yang penting diantaranya: karbohidrat-buncis, lentil, wholegrains, sayur-sayuran dan buah-buahan, protein kacangkacangan, biji-bijian, minyak kelapa, ikan berminyak yang digunakan secara terbatas. Vitamin A, B, C, E, K, besi, kalsium, potassium dan selenium, kesemuanya ini banyak terdapat pada kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan. Vitamin D terdapat pada ikan, produk susu dan kuning telur, kalsium juga terdapat susu dan tulang ikan kecil, chromium pada kuning telur, roti tepung terigu dan jamur.olism, Ann. NY. Acad. Sci; Nov, 1,1033; 1-16 Goldstein S., Gallo JJ., Reichel w., 1989, Biologic Theories of Aging, Fam Physician, 40 (3): 195. Harman D., 1981, The Aging Process, Proc. Nat!' Acad.Sci.; 78: (II): 7124. Hipkiss A., Brownson c., 2002, Reaction of Carnosine With Aged Proteins, Anmals NY Ac Sci, 959: 285-294. Johana S.P.R., 1993, Peranan Gizi Pada Peningkatan Kualitas Hidup Warga Lanjut Usia Indonesia, Dalam: Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap. Karyadi, 1993, Masalah dan Peranan Gizi Dalam Peningkatan Kualitas Lanjut Usia, Simposium Nasional Gerontologi-Geriatri, 71-92.

3.

Daftar PustakaCoppey LJ., Gellet JS., 2002, Effect of Treating Streptozotocin-induced Diabetic Rats With Sorbinil, myoinositol or aminoguanidine, Int. J. Exp. DIabetes; 3 (I); 2136. Effros RB., 2001, Immune System Activity, In Handbook of the Biology of Aging; 5 : 324-350. Foster DW., 2004. The Role of The Carnitine System in Human Metab-

Liu J., 2002, Delaying Brain Mitochondrial Decay and Aging With Mitochondrial Antioxidants and Metabolites, Ann NY Acad Sci; 959: 133-166. Marjono M., 1992, Pandangan Tentang Pengembangan Ilmu Kedokteran di Indonesia, AlP, Komisi Bidang Ilmu Kedokteran. McCarty M., 200 I, Toward a Bioenergy Supplement a Prototype for Functional Orthomolecular Supplementation, Med Hypoth; 7: 515-538. Waste

Nagy IZ., 2002, The Biological7/27

http://www.univpancasila.ac.id 78 I Bina Widya Vol 18 No. 02, Juli 2007

KESEHATANProduct Formation in The Ligth of The Membrane Hypothesis of Aging, Arch. Gerontol, Geriatri; 34: 329-341. Oen LH., 1993, Dasar Biomolekuler Proses Menua, Dalam: Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap FKUI. Sarcher GA., 2003, Biological Theories of Aging, Dalam: Encyclopedia Britannica. Shock NW., 2006, Changes in Structural Tissues, Dalam: Encyclopedia Britannica. Suhana N., 1993, Teori-teori Tentang Proses Menua Ditinjau Dari Aspek Biologi Dan Usahaus aha Penanggulangannya, Simposium Nasional Gerontologi-Geriatri, 16-39. Suzuki D., Miyata T., Kurokawa K., 2001, Carbonyl Stress Contrib Nephrol, 134: 36-45.

TEORI PENUAAN, Rasila Idris dan Hartamto 179 http://www.univpancasila.ac.id 7/27