TEORI KONSTRUKTIVISTIK

16
KONSTRUKTIVISME Filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Pengetahuan bukanlah gambaran dari dunia kenyataan yang ada, bukanlah suatu tiruan dari kenyataan (realitas), melainkan akibat dari suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan seseorang—dengan alat Indranya. Seseorang membentuk skema, kategori, konsep, dan struktur pengetahuan yang diperlukan Von Glasserfeld

Transcript of TEORI KONSTRUKTIVISTIK

Page 1: TEORI KONSTRUKTIVISTIK

KONSTRUKTIVISME

Filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri.

Pengetahuan bukanlah gambaran dari dunia kenyataan yang ada, bukanlah suatu tiruan dari kenyataan (realitas), melainkan akibat dari suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan seseorang—dengan alat Indranya.

Seseorang membentuk skema, kategori, konsep, dan struktur pengetahuan yang diperlukan untuk pengetahuan.

Von Glasserfeld

Page 2: TEORI KONSTRUKTIVISTIK

Kemampuan yang diperlukan dalam proses konstruksi

• kemampuan mengingat dan mengungkap kembali pengetahuan (pengetahuan terbentuk karena interaksi antara pengalaman dengan pengetahuan yang ada)

• kemampuan membandingkan (u membuat persamaan & perbedaan klasifikasi)

• kemampuan lebih menyukai pengalaman yang satu dari pada yang lain (tumbuhnya nilai-nilai)

Page 3: TEORI KONSTRUKTIVISTIK

3 macam konstruktivisme

1. Konstruktivisme Radikal (kita hanya

mengetahui apa yang dikonstruksi pikiran kita) pengetahuan tidak bisa ditransfer.

2. Realisme Hipotetis (pengetahuan ilmiah kita dipandang sebagai suatu hipotesis dari

struktur kenyataan).

3. Konstruktivisme biasa (pengetahuan kita dipandang sebagai suatu gambaran yang dibentuk dari kenyataan suatu objek dalam dirinya sendiri)

Page 4: TEORI KONSTRUKTIVISTIK

TEORI BELAJAR TERKAIT

Teori Perubahan Konsep – Kuhn (1970), Posner (1982)

Perubahan konsep terjadi melalui proses asimilasi dan akomodasi.

Dalam proses Asimilasi—siswa menggunakan konsep-konsep yang telah ia miliki untuk berhadapan dengan fenomena yang mereka hadapi.

Dalam proses akomodasi—siswa mengubah konsepnya yang sudah tidak cocok dengan fenomena baru.

Page 5: TEORI KONSTRUKTIVISTIK

Lanjutan … • Teori Belajar Bermakna – Ausubel (1968) proses belajar dimana informasi baru dihubungkan

dengan struktur pengertian yang sudah dipunyai seseorang yang sedang belajar terjadilah pertumbuhan dan perubahan konsep.

• Teori Skema – Rummelhart (1980) Pengetahuan itu disimpan dalam satu paket

informasi (skema) yang terdiri dari konstruksi mental gagasan kita. Skema lah yang membantu kita memahami berbagai objek/fenomena.

Page 6: TEORI KONSTRUKTIVISTIK

Lanjutan …

Konstruktivisme—Piaget (1971)

Skema adalah suatu struktur kognitif yang dengan nya seseorang secara intelektual beradaptasi dan mengadaptasi lingkungan – itulah yang dapat membangun pengetahuan.

Skema tidak pernah berhenti berubah, skemata seorang anak akan berkembang menjadi skemata orang dewasa (bisa saja seorang anak mengatakan “itu kuda” – padahal “keledai”.

Perkembangan pengetahuan seseorang melalui proses-proses asimilasi, akomodasi, dan equilibrium—pengaturan diri secara mekanis untuk mengatur keseimbangan asimilasi dengan akomodasi.

Page 7: TEORI KONSTRUKTIVISTIK

TEORI KONSTRUKTIVISTIK (dalam bagan)

SKEMATA (pengetahuan)

Lingkungan

persepsi perilaku

semrawut

Page 8: TEORI KONSTRUKTIVISTIK

Tentang pengetahuan

Behavioristik Konstruktivistik

Pengetahuan adalah objektif, tetap, tidak berubah, terstruktur rapi.

Pengetahuan adalah non-objektif, temporer, selalu berubah, tidak menentu

KONSTRUKTIVISME VS BEHAVIORISME

Page 9: TEORI KONSTRUKTIVISTIK

Belajar dan Mengajar

Behavioristik: Belajar adl perolehan pengetahuan, mengajar berarti memindah pengetahuan

Konstruktivistik: Belajar adl menyusun pengetahuan dari pengalaman kongkrit, aktivitas kolaboratif, refleksi, interpretasi; mengajar berarti menata lingkungan, memotivasi, agar siswa dapat menggali makna.

Page 10: TEORI KONSTRUKTIVISTIK

Fungsi Mind

Behavioristik: Menjiplak struktur pengetahuan melalui proses berpikir yang ditentukan struktur pengetahuan

Konstruktivistik: Mind berfungsi sbg alat untuk menginterpretasi peristiwa, objek, perspektif yang ada pada dunia nyata sehingga makna yang dihasilkan bersifat unik dan individualistik

Page 11: TEORI KONSTRUKTIVISTIK

Penataan lingkungan

Behavioristik: Keteraturan, kepastian, ketertiban (penegakan disiplin, ketaatan, hukuman, hadiah, siswa-objek, pengendalian adl sistem diluar diri siswa)

Konstruktivistik:Ketidakteraturan, ketidakpastian, kesemrawutan (kebebasan, interpretasi berbeda, siswa subjek-bebas pengaturan diri, pengendalian pada siswa)

Page 12: TEORI KONSTRUKTIVISTIK

Tujuan Pembelajaran

Behavioristik• penambahan pengetahuan

Konstruktivistik• belajar bagaimana belajar

Page 13: TEORI KONSTRUKTIVISTIK

Strategi Pembelajaran

Behavioristik • penyajian isi—ketrampilan yang terisolasi, akumulasi fakta mengikuti urutan bagian ke keseluruhan

Konstruktivistik • penyajian isi menekankan penggunaan pengetahuan secara bermakna dari keseluruhan-ke bagian-bagian

Page 14: TEORI KONSTRUKTIVISTIK

Strategi pembelajaran …

Behavioristik: • mengikuti urutan kurikulum • berdasarkan buku teks• menekankan pada hasil

Konstruktivistik • meladeni pertanyaan/pandangan siswa • berdasarkan data primer penekanan pada kecakapan berpikir kritis • menekankan pada proses.

Page 15: TEORI KONSTRUKTIVISTIK

Evaluasi Behavioristik • tekankan respon pasif, paper & pencil test. • menuntut satu jawaban benar • bagian terpisah dari kegiatan pembelajar- an, dilakukan setelah kegiatan belajar selesai. Konstruktivistik• penyusunan makna, kecakapan terintegrasi, masalah konteks nyata. • menggali munculnya berpikir devergen, pemecahan ganda, bukan hanya satu j jawaban benar. • merupakan bagian utuh dari belajar, penerapan apa yang dipelajari dalam konteks nyata.• menekankan ketrampilan proses dlm klpk

Page 16: TEORI KONSTRUKTIVISTIK

Peran guru

• mediator-fasilitator (mempermudah, membantu, menciptakan kegiatan, interaksi intensif, fleksibel, memahami kebutuhan, menguasai bahan, menguasai strategi pembelajaran, dll)

• memonitor

• mengevaluasi