Teori Kognitif Pemrosesan Informasi (Psikologi Perkembangan)
-
Upload
atonelotus -
Category
Education
-
view
1.648 -
download
5
Transcript of Teori Kognitif Pemrosesan Informasi (Psikologi Perkembangan)
Kelompok 4Teori Kognitif Pemrosesan Informasi
CHYNTIA SYAFITRI
RARAS AYU PUTRI PERWITASARI
LISDAYANTI AURIA PUTRI
FEGGY ESTHERLIA TOEWAN
SINTAWATi
JANUAR ARMAN
Pendekatan Kognitif Bayi Dan Anak
•Pendekatan Pemrosesan
Informasi
•Pendekatan Neurosains
Kognitif
•Pendekatan sosial
kontekstual
Pendekatan Pemrosesan Informasi
Teori pemprosesan informasi memperhatikan perbedaan individual pada tingkah laku cerdas. Pendekatan ini bertujuan mendeskripsikan berbagai proses mental yang terlibat ketika seseorang memperoleh dan mengingat informasi atau memecahkan masalah
HABITUASI
Suatu jenis pembelajaran di mana pemaparan berulang atau terus-menerus dari suatu stimulus (seperti berkas cahaya) mengurangi perhatian terhadap stimulus tersebut.
Kemampuan Perseptual serta Pemprosesan Visual dan Auditor
Banyaknya waktu yang bayi habiskan menatap berbagai pemandangan merupakan ukuran preferensi visual (visual preference), yang didasari oleh kemampuan untuk melakukan pembedaan-pembedaan visual.
Pemrosesan Informasi sebagai Prediktor Kecerdasan
Ketika para peneliti mengakses bagaimana bayi dan anak mengolah informasi, beberapa aspek perkembangan mental tampak cukup bersinambung sejak lahir. Anak yang sejak awal sudah efisien menangkap dan menterjemahkan informasisensori akan mendapatkan skor tes-tes perkembangan yang lebih baik.
Pemprosesan Informasi dan Perkembangan Kemampuan
Piagetian
Bukti-bukti baru menunjukan bahwa beberapa kemampuan kognitif yang Piaget gambarkan sebagai perkembangan menuju akhir tahap sensorimotorik ternyata muncul lebih dini.
KAUSALITAS
Pemahaman kausalitas, prinsip bahwa satu kejadian menyebabkan kejadian lain, penting karena “memungkinkan seseorang untuk meramalkan dan mengendalikan dunianya”. Piaget percaya bahwa pemahaman ini berkembang perlahan pada tahun pertama. Pada sekitar usia 4 hingga 6 bulan
Permanensi Objek
Beberapa penelitian menduga lebih jauh, menduga bahwa mungkin ketika lahir bayi telah memiliki pengetahuan intuitif tantang berbagai prinsip fisik dasar (pengetahuan yang kemudian berkembang dengan pengalaman lebih lanjut). Interpretasi-interpretasi dan kesimpulan-kesimpulan ini sangat kontroversial.
KATEGORISASI
Menurut Piaget, kemampuan untuk mengklasifikasi, atau mengelompokan berbagai hal ke berbagai kategori, baru muncul pada subtahap keenam, sekitar 18 bulan.
ANGKA
Menurut Wynn, penelitian ini mengangkat kemungkinan bahwa konsep numerik merupakan bawaan lahir- bahwa orangtua mengajarkan angka kepada bayi, mereka hanya mengajarkan namanya (satu, dua, tiga) untuk konsep yang bayi sudah tahu.
Mengevaluasi Penelitian Pelanggaran terhadap Ekspektasi
Interpretasi penelitian-penelitian pelanggaran terhadap ekspektasi sangat kontroversional. Bayi mengetahui perbedaannya atau bahwa bayi memang terkejut. “Resprentasi mental” yang dirujuk oleh bayi mungkin hanya berupa ingatan sensorik dari sesuatu yang baru saja dilihat
Pendekatan Neurosains Kognitif
Walaupun sistem ingatan terus berkembang melampaui masa bayi, pemunculan struktur otak untuk ingatan pada periode tersebut menggarisbawahi pentingnya rangsangan lingkungan pada bulan-bulan awal usia bayi. Ahli-ahli teori dan peneliti-peneliti sosial kontekstual memberikan perhatian istimewa terhadap berbagai pengaruh lingkungan.
Pendekatan Sosial-kontekstual
Interaksi timbal balik dengan orang dewasa yang memebantu membentuk berbagai aktivitas anak dan menjembatani jurang antara pemahaman anak dan orang dewasa.
KESIMPULANPendekatan pemrosesan informasi (information-processing approach), pendekatan neurosains kognitif (cognitive neuroscience approach) dan pendektan sosial konteksual (social contextual approach) adalah pendekatan baru tentang perkembangan kognitiv bayi dan anak.
For Your Atention