Teori Ekonomi Makro 1 kuliah ke 2
description
Transcript of Teori Ekonomi Makro 1 kuliah ke 2
Teori Ekonomi Makro 1kuliah ke 2
Teori Konsumsi
Dosen Pengampu Mata Kuliah :SAMSUL ARIFIN, SE, MSEILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNANFE - UNTIRTA
Pendahuluan• Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (government
consumption) dan Konsumsi RT (household consumption/private)
• Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (government consumption) bersifat eksogenus
• Pengeluaran Konsumsi RT (household consumption/private) memiliki porsi terbesar dalam total pengeluaran agregat. (C1970
70%, C1996 60%) dan G hanya 10-20%.
• Perilaku konsumsi yang berkembang dinamis menyebabkan munculnya teori2 konsumsi.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi
1. Faktor Ekonomi1. Pendapatan RT2. Kekayaan RT3. Tingkat Bunga4. Perkiraan tentang masa depan
2. Faktor Demografi1. Jumlah penduduk2. Komposisi penduduk
3. Faktor Non-Ekonomi (sosial budaya masyarakat)
Absolute Income Hypothesis (AIH)
John Maynard Keynesdan fungsi Konsumsi
Keynes menduga bahwa kecenderungan mengkonsumsi marjinal— jumlah yang dikonsumsi dari setiap dolar tambahan adalah antara nol dan satu. Ia mengklaim hukum fundamental yaitu dari tiap dolar pendapatan, orang akan mengkonsumsi sebagian dan menabung sebagian.
Keynes juga menyatakan kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (average propensity to consume), rasio konsumsi terhadap pendapatan yang menurun ketika pendapatan naik.
Keynes juga menyatakan pendapatan adalah penentu utama konsumsi dan tingkat bunga tidak memiliki peran penting.
belanjakonsumsioleh rumahtangga bergantung
pada
konsumsiotonom
kecenderunganmengkonsumsimarjinal (MPC)
pendapatandisposable
C = C0+bYd, C0 > 0, 0 < b <1C
YC0
C0 menentukan perpotongan pada sumbu vertikal. Kemiringan fungsi konsumsi adalah b, yaitu MPC.
C = C 0 + b Y d
C
YC0
APC = C/Y = C0/Y + b
11
APC1APC2
Fungsi konsumsi menunjukkantiga sifat yang Keynes duga. Pertama, kecenderungan meng-konsumsi marjinal b antara noldan satu. Kedua, kecenderunganmengkonsumsi rata-rata turun seiring pendapatan meningkat. Ketiga, konsumsi ditentukan olehpendapatan saat ini Y.
Ketika Y naik, C/Y turun, sehingga kecenderungan mengkonsumsi rata-rata C/Y turun. Perhatikan tingkat bunga tak dimasukkan dalampersamaan ini sebagai penentu konsumsi.
Untuk memahami kecenderungan mengkonsumsi marjinal (MPC), perhatikan skenario belanja. Seseorang yang suka belanja mungkin punya MPC besar, katakanlah (0,99). Ini berarti untuk setiap satu dolar tambahan ia dapatkan setelah dikurangi pajak, ia belanjakan $ 0,99. MPC mengukur kepekaan perubahan dalam satu variabel, konsumsi, terhadap perubahan pada variabel lain, pendapatan.
Keynesian Absolute Income Hypothesis
• Menyatakan bahwa konsumsi bereaksi secara mekanik terhadap tingkat pendapatan aktual saat ini (actual current income). Fungsi konsumsi berbentuk garis lengkung.
• APC menurun seiring meningkatnya income• APC > MPC• Short run consumption function
Kritikan Simon Kuznets (1949)• Time series data Amerika 1869-1938, mendapatkan
APC hampir stabil atau konstan besarnya 0,86• APC = MPC
Verifikasi Raymond Goldsmith (1955)• Estimasi fungsi konsumsi jangka panjang 1896-1955,
mendapatkan MPC rata2 masing2 tahun stabil besarnya 0,88
Hasil studi Kuznets dan Goldsmith tidak memberikan konfirmasi tentang AIH, bahwa APC menurun seiring income naik.
Kesimpulan hasil temuan Empirik kuznets dan Goldsmith• Short run or cyclical consumption function. Konsumsi
jangka pendek. Data cross section kwartalan kurun waktu 10 tahun. Menunjukkan hubungan tidak sebanding antara konsumsi dan pendapatan disposibel (nonpropotional relationship). Menunjukkan fungsi konsumsi jangka pendek (Short run curve function/SRCF)
• Long run or secular consumption function. Konsumsi jangka panjang. Data time series 50 tahun. Menunjukkan hubungan sebanding antara konsumsi dan pendapatan disposibel (proportional relationship). Menunjukkan fungsi konsumsi jangka panjang (Long run curve function/LRCF).
Fungsi konsumsi SRCF dan LRCF
C
Fungsi konsumsijangka-pendek(APC menurun)
Fungsi konsumsi jangka-panjang (APC konstan)
Y
LRCF = b Y d
SRCF = C0 +b Yd
Y = C + S
45oC0
Relative Income Hypothesis (RIH)
• James S. Duesenberry “Income, Saving and Theory of Consumer Behavior (1949)
• Pengeluaran konsumsi seseorang atau rumah tangga bukanlah fungsi dari pendapatan absolut (currenc income), tetapi fungsi dari posisi relatif seseorang di dalam pembagian pendapatan di dalam masyarakat (previous highest income level).
• Karakteristik perilaku konsumsi RT:– Interdependent, berdampak pada demonstration effect .
APC low-income households > APC higt-income households.– Irreversibility, menyebabkan timbulnya short run “ratchet
effect”. ∆Y < ∆C
Fungsi konsumsi dari Duesenberry tentang Pendapatan Relatif
C
Y
LRCF = b Y d
SRCF0
Y = C + S
SRCF1
Y2 Y0 Y1
DC
BAba
dc
Life Cycle Hypothesis (LCH)
• Franco Modigliani, Albert Ando, and Richard Bloomberg (1950)
• Penyempurnaan AIH&RIH:– Perilaku maksimisasi utilitas individu– Kekayaan secara eksplisit dimasukkan di dalam keputusan
konsumsi• Tingkat konsumsi seseorang atau RT tidak hanya
bergantung pada current income pada periode itu saja, akan tetapi juga dan bahkan yang lebih penting adalah pada pendapatan yang diharapkan diterima dalam jangka panjang (long-term or whole life-time expected income)
Income and Consumption—LCH
death
Harapan hidup
Consumption
Income
Dissaving
Saving
umur
I & C
7565Pensiun
25Mulai kerja
• Fungsi konsumsiCt adalah konsumsi pada periode waktu t. elemen dalam kurung menunjukkan expected lifetime resources, terdiri dari:
te
tt AYNYT
C 11 )1(1
= pendapatan tenaga kerja individual pada periode waktu t1
tY
= pendapatan rata-rata tenaga kerja yang diharapkan pada masa yang akan datang (selama periode N-1)
= nilai aset yang dimiliki sekarang
eY 1
tA
LCH dan Pendapatan (jangka panjang dan jangka pendek)
C
Y
LRCF = b Y d
SRCF1 = C0 +b Yd
Y = C + S
45o
SRCF0 = C0 +b Yd
SRCF2 = C0 +b Yd
Permanent Income Hypothesis (PIH)
• Milton Friedman (A Theory of the Consumption Function. Princeton Univ. Press, 1957)
• Pengeluaran konsumsi sekarang (currenct consumption) bergantung pada pendapatan sekarang (current income) dan pendapatan yang diperkirakan di masa yang akan datang (anticipated future income)
• Konsumsi proporsional terhadap pendapatan,CP = kYP, CP=Permanent consumption, Yp= permanent
income• k > 0, menunjukkan proporsi dari YP yang dikonsumsi.
Dimana besarnya tergantung:– Tingkat suku bunga (rate of interest)– Jumlah relatif pendapatan dari physical assets (nonhuman
wealth) dan pendapatan tenaga kerja (human wealth)– Rasio antara human dan nonhuman wealth– Preferensi rumahtangga untuk konsumsi langsung
dihubungkan dengan keinginan untuk menambah kekayaan atau stock asset.
• Pendapatan dibedakan ke dalam pendapatan permanen (permanent Income) YP and pendapatan transitori (transitory income) YT
• Konsumsi permanen, selanjutnya ditulis ulang:CP=k(i, w, u) Yp ,
Dimana i adalah tingkat bunga, w rasio antara human dan nonhuman wealth dan u adalah preferensi rumahtangga untuk konsumsi langsung dan keinginan untuk menambah kekayaan atau stok asset
tt
Ptt YYY
Fungsi Konsumsi jangka panjang dan jangka pendek dari Friedman
C
Y
LRCF = b Y d
SRCF1 = C0 +b Yd
Y = C + S
45o
SRCF0 = C0 +b Yd B
C
A
Y1Y0
cba
LRCF = permanen income dan actual income sama secara rata-rataSRCF = actual income independent terhadap YP
Teori Konsumsi dari Kaldor
• Nicholas Kaldor, Universitas Cambridge (post Keyenesian)
• Membagi masyarakat menjadi kelas pekerja dan kelas kapitalis.
• Yt=Ytwt+Ytπt, diasumsikan MPCW > MPCπ
• Sehingga konsumsi:Ct = bwYWt + bπYπt, (0<bπ<1 dan bw>bπ), dimana b melambangkan MPC.
• APC = C/Y, sehingga didapatkan , dengan subtitusi
Didapatkan atau ditulis kembali
sehingga disederhanakan
menjadi:
• APC bergantung pada functional distribution of
income, APC mengalami perubahan berkebalikan
dengan rasio antara pendapatan laba terhadap total
pendapatan mengingat bπ<bw
t
t
t
tw
t
t
YYb
YYWb
YC ttttt YYWY
t
t
t
ttw
t
t
YYb
YYYb
YC
t
t
t
tw
t
tw
t
t
YYb
YYb
YYb
YC
t
tww
t
t
YYbbb
YC )(
Terima kasih
Serang, 22 Maret 2010