Teori Belajar(Noor Rizky Adhitya)

10
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe rtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert yuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyu iopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuio pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf RANGKUMAN TEORI BELAJAR: BEHAVIORISME KOGNITIVISME HUMANISTIK SIBERNETIK DOSEN PEMBIMBING: RIKA VIRA ZWAGERY, M. Si, Psikolog DISUSUN OLEH: Noor Rizky Adhitya Semester 1 b AKADEMI KEPERAWATAN INTAN MARTAPURA

description

Tugas Kampus

Transcript of Teori Belajar(Noor Rizky Adhitya)

Page 1: Teori Belajar(Noor Rizky Adhitya)

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa

RANGKUMAN TEORI BELAJAR:

BEHAVIORISMEKOGNITIVISME

HUMANISTIKSIBERNETIK

DOSEN PEMBIMBING:RIKA VIRA ZWAGERY, M. Si, Psikolog

DISUSUN OLEH:

Noor Rizky Adhitya

Semester 1 b

AKADEMI KEPERAWATAN INTAN MARTAPURA

Page 2: Teori Belajar(Noor Rizky Adhitya)

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME

A. PENGERTIANTeori belajar behaviorisme adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner

tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.

Menurut teori behaviorisme, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (Gage, Berliner, 1984). Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.

Menurut teori ini, belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons. Adapun akibatnya adanya interaksi antara stimulus dan respons, siswa mempunyai pengalaman baru,yang menyebabkan mereka mengadakan tingkah laku dengan cara yang baru.

Beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik, meliputi: 1. Reinforcement and Punishment; 2. Primary and Secondary Reinforcement; 3. Schedules of Reinforcement; 4. Contingency Management; 5. Stimulus Control in Operant Learning; 6. The Elimination of Responses (Gage, Berliner, 1984).

B. TOKOH1. Berliner2. Gage3. horndike4. Watson5. Clark Hull 6. Edwin Guthrie7. Skinner

C. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN1. Kelemahan, yaitu:

a) Hanya mengakui adanya stimulus dan respon yang dapat diamatib) Kurang memberikan ruang gerak yang bebas bagi pebelajar untuk berkreasi,

bereksperimentasi dan mengembangkan kemampuannya sendiric) Pebelajar berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif

Page 3: Teori Belajar(Noor Rizky Adhitya)

d) Pebelajar atau orang yang belajar harus dihadapkan pada aturan-aturan yang jelas dan ditetapkan terlebih dulu secara ketat

e) Kontrol belajar harus dipegang oleh sistem yang berada di luar diri pebelajar

2. Kelebihan, yaitu:a) Sesuai untuk perolehan kemampuan yang membutuhkan praktikb) Cocok dengan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan,

spontanitas, kelenturan dan refleks.

Page 4: Teori Belajar(Noor Rizky Adhitya)

TEORI BELAJAR KOGNITIVISME

A. PENGERTIANTeori belajar kognitif berasal dari pandangan Kurt Lewin (1890-1947), seorang Jerman

yang kemudian beremigrasi ke Amerika Serikat. Intisari dari teori belajar konstruktivisme adalah bahwa belajar merupakan proses penemuan (discovery) dan transformasi informasi kompleks yang berlangsung pada diri seseorang. Individu yang sedang belajar dipandang sebagai orang yang secara konstan memberikan informasi baru untuk dikonfirmasikan dengan prinsip yang telah dimiliki, kemudian merevisi prinsip tersebut apabila sudah tidak sesuai dengan informasi yang baru diperoleh. Agar siswa mampu melakukan kegiatan belajar, maka ia harus melibatkan diri secara aktif.

Teori kognitivisme ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses informasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Teori ini menekankan pada bagaimana informasi diproses.

Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Oleh sebab itu kognitif berbeda dengan teori behavioristik, yang lebih menekankan pada aspek kemampuan perilaku yang diwujudkan dengan cara kemampuan merespons terhadap stimulus yang datang kepada dirinya.

B. TOKOH1. Max Wertheimer2. Wolfgang Kohler3. Kurt Koffka4. Kurt Lewin5. Jean Piaget6. David P. Ausubel7. Jerome Bruner8. Albert Bandura

C. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN1. Kelemahannya, yaitu:

Guru bukan sumber belajar utama dan bukan kepatuhan siswa yang dituntut dalam refleksi atas apa yang telah diperintahkan dan dilakukan oleh guru. Maka dalam hal ini kewibawaan dari seorang guru akan berkurang.

2. Kelebihannya, yaitu:Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah (problem

solving). Sehingga dapat meningkatkan motivasi.

Page 5: Teori Belajar(Noor Rizky Adhitya)

TEORI BELAJAR HUMANISTIK

A. PENGERTIANTeori ini dikembangkan oleh Maslow. Teori ini menjelaskan bahwa pada hakekatnya

setiap diri manusia adalah unik, memiliki potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang dan membentuk perilakunya. Dalam kaitan itu maka setiap diri manusia adalah bebas dan memiliki kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang mencapai aktualisasi diri

Tujuan belajar menurut teori ini adalah untuk memanusiakan manusia. Tujuan utama para pendidik adalah membantu para siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri mereka.

Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Peserta didik dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. (Uno, 2006: 13)

B. TOKOH1. Arthur Combs2. Abraham H. Maslow3. Carl Ransom Rogers

C. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN1. Kelemahan, yaitu:

Jika tidak terkontrol, murid akan mempunyai sikap egois yang tinggi. Dan melakukan apa yang mereka inginkan tanpa batas, siswa tidak mengetahui bahwa dirinya memiliki kepribadian yang unik.

2. Kelebihan, yaitu:Baik untuk diterapkan dalam materi-materi pembelajaran yang bersifat

pembentukan pribadi, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari keberhasilannya adalah siswa merasa senang, bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir perilaku atas kemauannya sendiri.

Page 6: Teori Belajar(Noor Rizky Adhitya)

TEORI BELAJAR SIBERNETIK

A. PENGERTIANTeori sibernetik merupakan salah satu teori belajar. Pengertian teori sibernetik sendiri

adalah teori belajar yang mengutamakan proses informasi. Teori sibernetik mempunyai persamaan dengan teori kognitif, yaitu lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri. Hanya saja sistem informasi yang akan dipelajari siswa lebih dipentingkan.

Menurut teori sibernetik tidak ada cara belajar yang sempurna untuk segala kondisi karena cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi. Ada tiga tahap roses pengolahan informasi dalam ingatan, yakni dimulai dari proses penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (storage), dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrieval).

Teori sibernetik mendeskripsikan tindakan belajar merupakan proses in-ternal yang mencakup beberapa tahapan. Sembilan tahapan dalam peristiwa pembelajaran sebagai cara-cara eksternal yang berpotensi mendukung proses-proses internal dalam kegiatan belajar adalah :1. Menarik perhatian2. Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa 3. Merangsang ingatan pada pra syarat belajar 4. Menyajikan bahan perangsang 5. Memberikan bimbingan belajar 6. Mendorong unjuk kerja 7. Memberikan balikan informatif 8. Menilai unjuk kerja9. Meningkatkan retensi dan alih belajar

B. TOKOH1. Landa2. Pask3. Scott4. Gage5. Berliner6. Biehler7. Snowman8. Baine9. Tennyson

C. KELEMAHAN DAN KEKURANGAN1. Kelemahan, yaitu:

Terlalu menekankan pada sistem informasi yang dipelajari, dan kurang memperhatikan bagaimana proses belajar.

2. Kelebihan, yaitu:a) Cara berfikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol.b) Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis.c) Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap.d) Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai.

Page 7: Teori Belajar(Noor Rizky Adhitya)

e) Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya.f) Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai dengan irama masing-masing individu.g) Balikan informatif memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkat unjuk kerja

yang telah dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja yang diharapkan.

Page 8: Teori Belajar(Noor Rizky Adhitya)

DAFTAR PUSTAKA

1. AM, Arief . 2013. TEORI BELAJAR HUMANISTIK DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN. http://abiavisha.blogspot.com/2013/12/teori-belajar-humanistik-dan.html [di akses pada

2. Annonymous. 2014. Teori Belajar Behavioristik. http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Belajar_Behavioristik [diakses pada 15 Oktober 2014]

3. Anto, Juli. 2014. TEORI BELAJAR SIBERNETIK. http://juliianto.blogspot.com/2014/03/teori-belajar-sibernetik.html [diakses pada 16 Oktober 2014]

4. Ayu Rizki, Ririn. 2013. Teori Belajar Menurut Aliran Kognitivisme. http://ririnayurizki.blogspot.com/2013/09/teori-belajar-menurut-aliran.html [diakses pada 15 Oktober 2014]

5. Ernawati, Nur. 2013. Teori Kognitivisme, Humanisme, dan Behaviorisme . http://nurernawatii.blogspot.com/2013/12/teori-kognitivisme-humanisme-dan.html [diakses pada 15 Oktober 2014]

6. Layyinah ,Izzatul. 2009. Teori Sibernetik. http://lilinsukanaruto.blogspot.com/2009/12/teori-sibernetik.html [diakses pada 15 Oktober 2014]

7. Muti'ah ,Umi. 2011. Teori Belajar Sibernetik. http://mutiaumay.blogspot.com/2011/12/sibernetik-mutiahsalamah-dan-laila.html [diakses pada 16 Oktober 2014]

8. Tateuteu , Warman. 2012. http://choy080990.blogspot.com/2012/11/teori-belajar- behaviorisme-kognitivisme.html [diakses pada 15 Oktober 2014]

9. Wulandari ,Eka. 2011. Teori Belajar Sibernetik. http://keyalairi.blogspot.com/2011/12/teori-

belajar-sibernetik.html [diakses pada 16 Oktober 2014]