Teori Behavioristik & Humanistik

32

Transcript of Teori Behavioristik & Humanistik

Page 1: Teori Behavioristik & Humanistik
Page 2: Teori Behavioristik & Humanistik

WE ARE

Mukmin Hakim

Lola Nurhidayaty

Tri Wibowo

Page 3: Teori Behavioristik & Humanistik

TEORI BELAJAR PSIKOLOGI BEHAVIORISTIK & HUMANISTIK

Page 4: Teori Behavioristik & Humanistik
Page 5: Teori Behavioristik & Humanistik

Teori Psikologi Behavioristik

Prinsip Dasar

Teori-Teori

Conditioning Theory Connectionism Theory

Tokoh-Tokoh

John B. Watson

Clark Leonard Hull

Edin Guthrie

Implikasi dalam Pembelajaran & Pengajaran

Page 6: Teori Behavioristik & Humanistik

Prinsip Dasar Psikologi Behavioristik

Tingkah laku sebagai objek, refleks atas semua bentuk tingkah laku, dan pembentukan kebiasaan dalam individu. Adapun yang mengatakan bahwa psikologi behavioristik mempelajari bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau penguatan (reinforcement) dari lingkungan.

Page 7: Teori Behavioristik & Humanistik

Beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik, meliputi:

Reinforcement and punishmentPrimary and secondary

reinforcementSchedule of reinforcementContingency managementStimulus control in operant

learningThe elemination of responses

Page 8: Teori Behavioristik & Humanistik

Suatu metode belajar yang terjadi melalui ganjaran dan hukuman untuk perilaku. Melalui pengkondisian operan, asosiasi dibuat antara perilaku dan konsekuensi bagi perilaku. [B. F. Skinner]

Teknik yang digunakan dalam pelatihan perilaku, dimana terjadi stimulus alami dipasangkan dengan respon atau S-R. Selanjutnya, stimulus yang sebelumnya netral dipasangkan dengan stimulus alami. Kedua elemen tersebut kemudian dikenal sebagai stimulus dan respon (S-R) yang dikondisikan. [Ivan Pavlov]

Operant ConditioningClassical Conditioning

Page 9: Teori Behavioristik & Humanistik

Ivan Pavlov (1927)

Makanan (US) anjing berliur (UR)

Bel (CS) tidak ada respon

Bel (CS)

Makanan (US)

Anjing berliur (UR)

Bel (CS) Anjing berliur (CR)

Befo

re

Process Aft

er

Page 10: Teori Behavioristik & Humanistik
Page 11: Teori Behavioristik & Humanistik

John B. Watson (1878-1958)

Watson merupakan tokoh Psikologi Behavioristik dari Amerika. Dia mengembangkan teori Ivan Pavlov, dan menyatakan bahwa manusia dilahirkan dengan beberapa reflek dan reaksi-reaksi emosional berupa takut, cinta, dan marah yang terbentuk oleh hubungan S-R. Dan ia juga menyatakan bahwa belajar merupakan proses terjadinya reflek-reflek atau respon-respon bersyarat melalui stimulus pengganti.

Page 12: Teori Behavioristik & Humanistik

Edin R. Guthrie (1886-1959)

Ia memperluas penemuan Watson tentang belajar. Ia mengemukakan prinsip belajar yang disebut “The Law Of Association” yang berbunyi: “suatu kombinasi stimuli yang telah menyertai suatu gerakan, cenderung akan menimbulkan gerakan itu, apabila kombinasi stimuli itu muncul kembali.” Ia juga menyatakan bahwa belajar memerlukan reward dan kedekatan antara stimulus dengan respon.

Page 13: Teori Behavioristik & Humanistik

Connectionism Theory: Edward L. Thorndike (1874-1949)

Page 14: Teori Behavioristik & Humanistik

Connectionism Theory: Edward L. Thorndike (1874-1949)

Page 15: Teori Behavioristik & Humanistik

Hukum kesiapan (The Law of Readiness) yaitu semakin siap organisme memperoleh perubahan tingkah laku akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi cenderung diperkuat.

Hukum akibat (The Law of Effect) yaitu hubungan stimulus respon cenderung diperkuat bila akibatnya menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan.

Hukum latihan (The Law of Exercise) yaitu semakin sering tingkah laku diulang maka asosiasi tersebut akan semakin kuat.

Thorndike mengemukakan bahwa terjadinya asosiasi antara stimulus dan respon mengikuti hukum-hukum betikut:

Page 16: Teori Behavioristik & Humanistik

Ciri-ciri belajar dengan “Trial and Error” yaitu:

ada motif pendorong aktif,

ada berbagai respon terhadap situasi,

ada eliminasi respon-respon yang gagal atau salah, dan

ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan.

Page 17: Teori Behavioristik & Humanistik

Hull’s Theory Drive - state of tension

Reinformation - reward (primary &secondary)

Goal - commodity which reduce drive

Need Drive Activity Goal Drive Reduction

Page 18: Teori Behavioristik & Humanistik

Teori Hull

Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar organisme tetap bertahan hidup. Oleh sebab itu Hull mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive reduction) adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus (stimulus dorongan) dalam belajar pun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat berwujud macam-macam.

Page 19: Teori Behavioristik & Humanistik

Implikasi Teori Belajar Behavioristik dalam Pembelajaran & Pengajaran

pendidikan harus masih dalam batas kemampuan belajar peserta didik.

Supaya peserta didik dapat mengikuti pelajaran, proses belajar harus bertahap dari yang sederhana sampai yang kompleks.

Peserta didik yang sudah belajar dengan baik, harus segera diberi hadiah, dan bila belum baik maka segera diperbaiki.

Situasi belajar harus dibuat menyenangkan dan mirip dengan kehidupan dalam masyarakat sebanyak mungkin, sehingga dapat terjadi transfer dari kelas ke lingkungan di luar kelas.

Page 20: Teori Behavioristik & Humanistik
Page 21: Teori Behavioristik & Humanistik

Teori Belajar Psikologi Humanistik

Implikasi dalam Pembelajaran & Pengajaran

Prinsip Dasar

Tokoh dengan Teorinya

Arthur Combs Carl Ransom RogersAbraham Maslow

Page 22: Teori Behavioristik & Humanistik

PRINSIP DASAR TEORI HUMANISTIKManusia mempunyai belajar alami

Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran dirasakan murid

mempuyai relevansi dengan maksud tertentu

Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai

dirinya.

Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila

ancaman itu kecil

Bila bancaman itu rendah terdapat pangalaman siswa dalam

memperoleh cara.

Belajar yang bermakna diperolaeh jika siswa melakukannya

Belajar lancer jika siswa dilibatkan dalam proses belajar

Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang

mendalam

Kepercayaan pada diri pada siswa ditumbuhkan dengan membiasakan

untuk mawas diri

Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar

Page 23: Teori Behavioristik & Humanistik

Dalam buku Justice, Ideology, and Education karangan Edward Steven Jr, George H. Wood, dan James J. Sheehan

mengemukakan bahwa dalam menanggapi perbedaan setiap orang ada tiga hal, yaitu:

a) We can ignore the differences.b) We can subordinate differences to

similiarities.c) We can elevate differences to a more

important position than similiarities.

Page 24: Teori Behavioristik & Humanistik

Ide-Ide dalam Psikologi Humanistik dalam memusatkan tujuan menjadi manusia:

Hidup harus berarti bagi individu;Manusia berusaha mencapai keutuhan;Harapan diperlukan untuk kehidupan;Kreatifitas adalah penting, namun tetap dengan keteraturan tinggi;Kesehatan manusia mencakup komponen psikologis dan fisiologis;Pada intinya setiap orang adalah baik;Setiap individu adalah unik;Setiap orang ingin menjadi dirinya sendiri; danSetiap manusia selalu dalam proses pertumbuhan.

Page 25: Teori Behavioristik & Humanistik

Abraham Maslow

Psikologi humanistik berpengaruh dalam bidang pendidikan dan pembelajaran. Pendekatan pengajaran humanistik didasarkan pada premis bahwa siswa telah memiliki kebutuhan untuk menjadi orang dewasa yang mampu mengaktualisasi diri.

Page 26: Teori Behavioristik & Humanistik

Abraham Maslow

Page 27: Teori Behavioristik & Humanistik

Arthur Combs

Combs dan kawan-kawan menyatakan apabila kita ingin memahami perilaku orang lain kita harus mencoba memahami dunia persepsi orang itu. Apabila kita ingin mengubah perilaku orang, kita harus berusaha mengubah keyakinan atau pandangan orang itu, perilaku dalamlah yang membedakan. Ia juga mengatakan bahwa perilaku buruk itu sesunguhnya tak lain hanyalah dari ketidakmauan seseorang untuk melakukan sesuatu yang akan memberikan kepuasan baginya.

Page 28: Teori Behavioristik & Humanistik

Carl Ransom Rogers (1902-1997)

Ia seorang psikolog humanistik yang menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka (antara klien dan terapis) dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya.

Page 29: Teori Behavioristik & Humanistik
Page 30: Teori Behavioristik & Humanistik

Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas.

Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.

Dia mempercayai adanya keinginan dari masing- masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.

Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka.

Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.

Implikasi Teori Belajar Humanistik dalam Pembelajaran & Pengajaran

Page 31: Teori Behavioristik & Humanistik

Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok.

Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain.

Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa.

Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan- ungkapan yang menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar.

Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri.

Page 32: Teori Behavioristik & Humanistik

Good bye! ^,^

see U next meeting

Thanks for Your attention