Teori Akuntansi Positi1.Kirim

51
TEORI AKUNTANSI POSITIF Definisi TEORI AKUNTANSI POSITIF POSITIVE ACCOUNTING THEORY TEORI AKUNTANSI POSITIF POSITIVE ACCOUNTING THEORY is where theorists tend to explain why some accounting practices are more popular than others (eg, because they increase management compensation). TEORI AKUNTANSI POSITIF adalah di mana teori cenderung untuk menjelaskan mengapa beberapa praktek akuntansi yang lebih populer daripada yang lain (misalnya, karena mereka meningkatkan kompensasi manajemen). They tend to support their conclusions with inductive theory and empirical evidence as opposed to deductive methods. Mereka cenderung mendukung kesimpulan mereka dengan teori induktif dan bukti empiris yang bertentangan dengan metode deduktif. Generally avoid advocacy of one accounting rule as being better or worse than its alternatives. Umumnya menghindari advokasi dari satu aturan akuntansi sebagai lebih baik atau lebih buruk daripada alternatifnya. Positivists are inspired by anecdotal evidence, but anecdotal evidence is never permitted without more rigorous and controlled scientific investigation. Positivis terinspirasi oleh bukti anekdotal, tetapi bukti-bukti anekdotal tidak pernah diijinkan tanpa penyelidikan ilmiah yang lebih ketat dan dikendalikan. Teori Akuntansi Maret 9, 2010 pada 5:09 pm (Uncategorized ) Teori akuntansi berisi keseluruhan analisis dan komponennya yang menjadi sumber acuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala atau peristiwa dalam akuntansi. Seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang saling berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta Seperangkat hipotesis

Transcript of Teori Akuntansi Positi1.Kirim

Page 1: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

TEORI AKUNTANSI POSITIF

Definisi TEORI AKUNTANSI POSITIF POSITIVE ACCOUNTING THEORY TEORI AKUNTANSI POSITIF

POSITIVE ACCOUNTING THEORY is where theorists tend to explain why some accounting practices are more popular than others (eg, because they increase management compensation). TEORI AKUNTANSI POSITIF adalah di mana teori cenderung untuk menjelaskan mengapa beberapa praktek akuntansi yang lebih populer daripada yang lain (misalnya, karena mereka meningkatkan kompensasi manajemen). They tend to support their conclusions with inductive theory and empirical evidence as opposed to deductive methods. Mereka cenderung mendukung kesimpulan mereka dengan teori induktif dan bukti empiris yang bertentangan dengan metode deduktif. Generally avoid advocacy of one accounting rule as being better or worse than its alternatives. Umumnya menghindari advokasi dari satu aturan akuntansi sebagai lebih baik atau lebih buruk daripada alternatifnya. Positivists are inspired by anecdotal evidence, but anecdotal evidence is never permitted without more rigorous and controlled scientific investigation. Positivis terinspirasi oleh bukti anekdotal, tetapi bukti-bukti anekdotal tidak pernah diijinkan tanpa penyelidikan ilmiah yang lebih ketat dan dikendalikan.

Teori   Akuntansi

Maret 9, 2010 pada 5:09 pm (Uncategorized)

Teori akuntansi berisi keseluruhan analisis dan komponennya yang menjadi sumber acuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala atau peristiwa dalam akuntansi.

Seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang saling berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta  Seperangkat hipotesis yang bersifat deskriptif sebagai hasil penelitian dengan menggunakan metode ilmiah tertentu.

Dengan demikian, status teori akuntansi akan menjadi sains setara dengan pengertian teori dalam astronomi, ekonomika, fisika, biologi dsb. Ia juga dapat didefinisikan sebagai sains yang berdiri sendiri yang menjadi sumber atau induk pengetahuan atau praktik akuntansi.

Teori akuntansi akan merupakan seperangkat hipotesis yang bersifat deskriptif sebagai hasil penelitian dengan menggunakan metode ilmiah tertentu. Istilah ini juga sering dimaksudkan sebagai suatu penalaran logis yang memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu dan tentang struktur akuntansi yang berlaku dalam suatu wilayah tertentu.

Teori akuntansi membahas proses pemikiran atau penalaran untuk menjelaskan kelayakan prinsip atau praktik akuntansi tertentu yang sudah berjalan atau untuk memberikan landasan konseptual dalam penentuan standar atau praktik yang baru.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa teori akuntansi merupakan penalaran logis, gagasan-gagasan mendasar, atau gagasan-gagasan yang berkaitan dan konsisten.

Page 2: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

Proses penalaran logis tersebut dapat disebut sebagai perekayasaan. Hasil perekayasaan dalam hal ini dapat berupa seperangkat prinsip umum, seperangkat doktrin, atau suatu struktur/rerangka konsep-konsep yang terpadu.

Prinsip umum, doktrin, atau rerangka tersebut berfungsi untuk:

Acuan pengevaluasian praktik akuntansi yang berjalan Pengarah pengembangan praktik dan prosedur akuntansi baru Basis penurunan standar akuntansi Titik tolak pengujian dan perbaikan praktik berjalan Pedoman pemecahan masalah potensial

Perspektif Teori Akuntansi

Bila akuntansi diberlakukan sebagai sains, teori akan merupakan penjelasan ilmiah. Bila akuntansi diberlakukan sebagai teknologi, teori ini diartikan sebagai penalaran logis.

Manapun perlakuan yang dianut, teori ini akan berisi pernyataan-pernyataan yang berupa baik penjelasan ataupun pembenaran tentang suatu fenomena atau perlakuan akuntansi.

Aspek Sasaran Teori

Aspek sasaran ini mendasari pembedaan teori akuntansi menjadi positif dan normatif.

Penjelasan positif berisi pernyataan tentang sesuatu seperti apa adanya sesuai dengan fakta atau apa yang terjadi atas dasar pengamatan empiris.

Penjelasan normatif berisi pernyataan dan penalaran untuk menilai apakah sesuatu itu baik atau buruk atau relevan atau tak relevan dalam kaitannya dengan kebijakan ekonomik atau sosial tertentu.

Aspek Tataran Semiotika

Teori ini dapat dibedakan atas dasar sasaran bahasan dan pemahaman menjadi:

Semantic, berusaha menjawab apakah elemen-elemen statement keuangan benar-benar merepresentasikan apa yang memang dimaksudkan dan untuk meyakinkan bahwa makna yang terkandung dalam simbol pelaporan tidak dislahartikan oleh pemakai.

Sintaktik, berusaha untuk memberi penjelasan dan penalaran tentang apa yang harus dilaporkan, siapa melaporkan, kapan dilaporkan dan bagaimana melaporkannya.

Pragmatic, membahas reaksi pihak yang dituju oleh informasi akuntansi. Apakah informasi sampai ke yang dituju dan diinterpretasi dengan tepat merupakan masalah keefektifan komunikasi.

Verifikasi teori merupakan prosedur untuk menentukan apakah suatu teori valid atau tidak.

* Teori akuntansi normatif dievaluasi validitasnya atas dasar penalaran logis yang melandasi teori yang diajukan.

Page 3: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

* Teori akuntansi positif dinilai validitasnya atas dasar kesesuaian teori dengan fakta atau apa yang nyatanya terjadi

http://magussudrajat.blogspot.com/2010/01/economic-consequences-and-positive.html

(

Tiga Hipotesis dari Teori Akuntansi Positif

Dengan formula dari Watts dan Zimmerman (1986) ada 3 hipotesis dalam teori akuntansi positif :

1. hipotesis bonus plan: jika perusahaan merencanakan bonus berdasarkan net income, maka perusahaan tersebut akan memilih prosedur akuntansi yang menggeser pelaporan earnings masa datang ke periode sekarang.

2. hipotesis kovenan hutang: perusahaan cenderung untuk menurunkan rasio utang/ekuitas dengan cara meningkatkan laba sekarang dengan menggeser dari laba-laba periode besok. Motivasi perusahaan melakukan ini adalah untuk menghindari kedekatan terhadap kovenan utang dan untuk mendapatkan suku bunga pinjaman yang lebih rendah, karena semakin rendah rasio/ekuitas semakin rendah risiko kebangkrutan perusahaan.

3. hipotesis kos politik: perusahaan cenderung untuk menurunkan laba sekarang dengan menggeser ke laba-laba periode besok. Motivasi perusahaan melakukan ini misalnya untuk menghindari tekanan politik seperti tuduhan monopoli dengan menunjukkan laba perusahaan tidak berlebihan seperti yang dicurigai, melobi ke konggres untuk melindungi industri dari barang impor yang menyebabkan keuntungan industri merosot, menghindari tuntutan serikat kerja dengan menunjukkan bahwa laba perusahaan menurun dan lain sebagainya. Perusahaan dapat menurunkan laba dengan merubah metode atau prosedur akuntansi.

Tiga hipotesis diatas akan memberikan arah pengujian empiris suatu prediksi. Manajer dengan bonus plan diperkirakan akan memilih kebijakan akuntansi yang kurang konservatif kalau dibandingkan dengan manajer tanpa bonus plan. Manajer tersebut akan menolak standar akuntansi yang mengakibatkan pelaporan earnings perusahaannya yang lebih rendah, karena akan mengakibatkan bonus yang diterima juga rendah. Untuk hipotesis kovenan utang, juga akan terjadi jika manajer dihadapkan pada rasio utang/modal yang tinggi akan memilih kebijakan akuntansi yang kurang konservatif karena resiko kebangkrutannya juga tingii. Pada hipotesis kos politik, manajer perusahaan besar lebih suaka memilih kebijakan akuntansi yang lebih konservatif dibanding manajer perusahaan kecil. Perusahaan besar juga cenderung tidak menolak standar baru yang melaporkan income yang lebih rendah. Hipotesis ini juga ditafsirkan dalam pandangan efisiensi kontrak. Manajer cenderung menolak kebijakan akuntansi yang dapat meningkatkan volatilitas earnings.

Penelitian Empiris Teori Akuntansi Positif

Page 4: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

1. dalam penelitian Lev (1979) sama sekali tidak merekomendasikan bagaimana perusahaan dan investor harus bereaksi terhadap SFAS 19, tetapi memberi gambaran bagaimana kemungkinan reaksi manajer dan investor terhadap perubahan kebijakan akuntansi dari full cost ke successful efforts. Penelitian tersebut dapat membantu memberikan gambaran tentang mengapa perusahaan memilih standar yang berbeda, mengapa manajer menolak perubahan standar dan mengapa investor bereaksi dengan adanya perubahan standar yang mengakibatkan perubahan net income.

2. penelitian Healy (1985) yang menemukan bukti bahwa manajer dengan bonus plan akan cenderung memilih kebijakan accrual untuk memaksimalkan bonus yang dia terima.

3. penelitian Sweeney (1994) melaporkan pengujian hipotesis kovenan utang. Dia mempelajari 130 perusahaan manufaktur di Amerika Serikat yang melakukan pelanggaran pertama kali terhadap kovenan utang selama periode 1980 – 1939, dan sebagai sampel kontrol sebanyak 130 perusahaan yang mempunyai ukuran dan jenis industri yang sama yang tidak melakukan pelanggaran kovenan utang. Hasil penelitian tersebut antara lain adalah:

pelanggaran sering terjadi bersangkutan dengan maintenance of working capital dan pemegang saham dan untuk utang/modal dan rasio interest coverage jarang terjadi, banyak perusahaan yang mengungkapkan biaya yang ditanggung karena pelanggaran kovenan yaitu kenaikan security, pembatasan pinjaman, dan tingginya tingkat suku bunga,

dalam periode 8 tahun pertama, mulai tahun kelima sebelum pelanggaran perjanjian perusahaan lebih sering melakukan perubahan kebijakan akuntansi dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan pelanggaran sebagai sampel kontrolnya. Sebagai contoh, perubahan peningkatan income termasuk perubahan dalam asumsi rencana pensiun, batas pensiun, adopsi metode persediaan dari LIFO, dan likuidasi dengan metode LIFO inventory layers,

perusahaan bisa melakukan manipulasi net income yang dilaporkan pada waktu adopsi standar akuntansi yang baru. Dia menemukan terdapat kecenderungan untuk perusahaan yang menerapkan lebih awal standar yang mengakibatkan kenaikan income dan akan menunda standar yang mengakibatkan penurunan income. Perusahaan yang dijadikan sampel kontrol tidak berperilaku demikian,

dari 130 sampel perusahaan yang melakukan pelanggarab, hanya 53 perusahaan secara nyata mengubah kebijakan akuntansi selama periode 8 tahun tersebut. Sisanya sebanyak 77 perusahaan tidak melakukan perubahan meningkatkan income. Hal ini bisa memberikan suatu pertanyaan untuk generalisasi bentuk oportunistik dari hipotesis kovenan utang,

untuk menyelidiki mengapa ada perusahaan yang melakukan perubahan dan yang sebagian tidak, maka Sweeney mengidentifikasi perusahaan yang mempunyai fleksibilitas akuntansi dan biaya default yang rendah dan ternyata perusahaan tersebut cenderung tidak melakukan perubahan kebijakan akuntansi.

4. penelitian Jones (1991) menemukan kejadian dari perilaku yang diprediksi. Studi ini meneliti perusahaan yang melaporkan net income yang lebih rendah selama penyelidikan import relief. Pemberian keringanan bagi perusahaan merupakan bagian dari keputusan politis. Manajer akan cenderung memilih kebijakan akuntansi yang melaporkan income lebih kecil dan cenderung memilih kebijakan akuntansi yang bersifat accrual yang dikenal discretionary accrual. Jones memeriksa apakah perusahaan yang menggunakan discretionary accruals untuk melaporkan earningsnya

Page 5: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

lebih rendah. Dia mengumpulkan sampel sebanyak 23 perusahaan dari 5 industri yang termasuk didalamnya 6 penyelidikan import relief dengan International Trade Commission (ITC) selama periode 1980 – 1985.

Pemisahan Oportunistik dan Efisiensi Kontrak Versi dari Teori Akuntansi Positif

Tiga hipotesis yang dinyatakan diatas adalah suatu bentuk oportunistik, mereka mengasumsikan bahwa manajer memilih kebijakan akuntansi untuk memaksimalkan harapan mereka. Hipotesis ini juga dinyatakan sebagai suatu bentuk efisiensi, yang mengasumsikan bahwa sistem pengendalian internal termasuk monitoring direktur utama, keterbatasan kesempatan, dan motivasi manajer untuk memilih kebijakan akuntansi yang meminimalkan biaya kontrak. Konsekuensinya, sulit untuk memberitahu apakah perusahaan dalam memilih kebijakan akuntansinya mempertimbangkan oportunistik atau efisiensi.

Hasil penelitian Sweeney mendukung kedua versi teori akuntansi positif tetapi gambaran secara detail analisis khusus perusahaan diperlukan untuk bagian dari dua versi tersebut. Penelitiannya Dechow (1994) berhubungan dengan dua versi teori akuntansi positif. Dia menemukan bahwa net income berhubungan signifikan dengan return daripada aliran kas. Ketika accrual secara relatif luas, maka net income seharusnya berhubungan signifikan dengan return saham, secara relativ aliran kas lalu ketika perusahaan dalam keadaan steady state (aliran kas dan net income akan sama). Temuan empirisnya menambah dukungan untuk efisiensi kontrak.

Studi oleh Subramanyam (1996) juga mendukung efisiensi kontrak. Manajer yang memilih discretionary accruals akan mempunyai kemampuan meningkatkan earnings untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa yang akan datang dan akan meningkatkan persistensi earnings. Dia juga menemukan bahwa harga saham merespon secara positif earnings manajemen dari sifat ini.

Kesimpulan

Teori akuntansi positif berusaha untuk memahami dan memprediksi pilihan kebijakan akuntansi perusahaan. Berdasar perspektif teori akuntansi positif, tidak sulit untuk mengetahui mengapa kebijakan akuntansi dapat mempunyai konsekuensi ekonomis. Dari perspektif efisiensi, seperangkat kebijakan yang tersedia mempengaruhi fleksibilitas perusahaan. Dari perspektif opportunistics, kemampuan manajemen untuk memilih kebijakan akuntansi untuk keuntungan diri sendiri dapar terpengaruh. Perubahan dalam seperangkat kebijakan yang tersedia akan bermasalah bagi manajer. Sehingga, kita mengharapkan manajemen untuk bereaksi dan banyak kebijakan baru yang berpengaruh dengan keberadaan kontrak dan/atau mengurangi pilihan kebijakan akuntansi.)

Teori Akuntansi Positif (PAT) & Teori Badan Ch. Ch. 8 & 9 – Scott, Accounting Theory 8 & 9 - Scott, Teori Akuntansi

Page 6: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

Positive accounting

http://ingrimayne.com/econ/Introduction/Normativ.html

(Positif dan Normatif

Economists make a distinction between positive and normative that closely parallels Popper's line of demarcation, but which is far older. Para ekonom membuat perbedaan antara positif dan normatif yang sejajar garis Popper pemisah, tetapi yang jauh lebih tua. David Hume explained it well in 1739, and Machiavelli used it two centuries earlier, in 1515. David Hume menjelaskan dengan baik pada 1739, dan Machiavelli menggunakannya dua abad sebelumnya, pada 1515. A positive statement is a statement about what is and that contains no indication of approval or disapproval. Sebuah pernyataan positif adalah pernyataan tentang apa yang dan yang tidak mengandung indikasi persetujuan atau ketidaksetujuan. Notice that a positive statement can be wrong. Perhatikan bahwa pernyataan positif bisa salah. "The moon is made of green cheese" is incorrect, but it is a positive statement because it is a statement about what exists. "Bulan terbuat dari keju hijau" tidak benar, tetapi itu adalah pernyataan positif karena itu adalah pernyataan tentang apa yang ada.

A normative statement expresses a judgment about whether a situation is desirable or undesirable. Sebuah pernyataan normatif menyatakan keputusan tentang apakah suatu situasi yang diinginkan atau tidak diinginkan. "The world would be a better place if the moon were made of green cheese" is a normative statement because it expresses a judgment about what ought to be . "Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika bulan terbuat dari keju hijau" adalah sebuah pernyataan normatif karena mengungkapkan penilaian tentang apa yang seharusnya. Notice that there is no way of disproving this statement. Perhatikan bahwa tidak ada cara untuk tidak membuktikan pernyataan ini. If you disagree with it, you have no sure way of convincing someone who believes the statement that he is wrong. Jika Anda tidak setuju dengan itu, Anda tidak yakin cara meyakinkan seseorang yang percaya pernyataan bahwa ia salah.

Economists have found the positive-normative distinction useful because it helps people with very different views about what is desirable to communicate with each other. Para ekonom telah menemukan perbedaan positif-normatif berguna karena membantu orang dengan pandangan yang sangat berbeda tentang apa yang diinginkan untuk berkomunikasi satu sama lain. Libertarians and socialists, Christians and atheists may have very different ideas about what is desirable. Libertarians dan sosialis, Kristen dan ateis mungkin memiliki ide yang sangat berbeda tentang apa yang diinginkan. When they disagree, they can try to learn whether their disagreement stems from different normative views or from different positive views. Ketika mereka setuju, mereka dapat mencoba untuk mengetahui apakah ketidaksetujuan mereka berasal dari pandangan normatif yang berbeda atau dari pandangan positif yang berbeda. If their disagreement is on normative grounds, they know that their disagreement lies outside the realm of economics, so economic theory and evidence will not bring them together. Jika ketidaksetujuan mereka atas dasar normatif, mereka tahu bahwa ketidaksetujuan mereka terletak di luar bidang ekonomi, teori sehingga ekonomi dan bukti tidak akan membawa mereka bersama-sama. However, if their disagreement is on positive grounds, then further discussion, study, and testing may bring them closer together.

Page 7: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

Namun, jika ketidaksepakatan mereka atas dasar positif, diskusi kemudian lebih lanjut, penelitian, dan pengujian dapat membawa mereka lebih dekat bersama-sama.

Economists can confine themselves to positive statements, but few are willing to do so because such confinement limits what they can say about issues of government policy. Para ekonom bisa membatasi diri untuk pernyataan positif, tetapi hanya sedikit yang mau melakukannya karena pengurungan seperti membatasi apa yang dapat mereka katakan tentang isu-isu kebijakan pemerintah. Both positive and normative statements must be combined to make a policy statement. Kedua pernyataan positif dan normatif harus digabungkan untuk membuat pernyataan kebijakan. One must make a judgment about what goals are desirable (the normative part), and decide on a way of attaining those goals (the positive part). Seseorang harus membuat penilaian tentang apa tujuan yang diinginkan (bagian normatif), dan memutuskan tentang cara mencapai tujuan-tujuan (bagian positif). Economists often see cases in which people propose courses of action that will never get them to their intended results. Para ekonom sering melihat kasus-kasus di mana orang mengusulkan program aksi yang tidak akan pernah membuat mereka hasil yang mereka dimaksudkan. If economists limit themselves to evaluating whether or not proposed actions will achieve intended results, they confine themselves to positive analysis. Jika ekonom membatasi diri untuk mengevaluasi apakah atau tidak tindakan yang diusulkan akan mencapai hasil yang diharapkan, mereka membatasi diri untuk analisis positif. (You should realize that although economists can speak with special authority on positive issues, even the best can be wrong.) However, virtually all economists prefer a wider role in policy analysis, and include normative judgments as well. (Anda harus menyadari bahwa meskipun para ekonom dapat berbicara dengan otoritas khusus pada isu-isu positif, bahkan yang terbaik bisa salah.) Namun demikian, hampir semua ekonom lebih memilih peran yang lebih luas dalam analisis kebijakan, dan termasuk penilaian normatif juga. On normative issues economists cannot speak with special expertise. Pada isu-isu normatif ekonom tidak dapat berbicara dengan keahlian khusus. Put somewhat differently, addressing most normative issues ultimately depends on how one answers the following question: "What is the meaning of life?" Masukkan agak berbeda, menangani sebagian besar masalah normatif akhirnya tergantung pada bagaimana seseorang menjawab pertanyaan berikut: "Apa arti hidup?" One does not study economics to answer this question. Orang tidak belajar ekonomi untuk menjawab pertanyaan ini.

Most statements are not easily categorized as purely positive or purely normative. Kebanyakan laporan tidak mudah dikategorikan sebagai murni positif atau normatif murni. Rather, they are like tips of an iceberg, with many invisible assumptions hiding below the surface. Sebaliknya, mereka seperti ujung gunung es, dengan asumsi tak terlihat banyak bersembunyi di bawah permukaan. Suppose, for example, someone says, "The minimum wage is a bad law." Anggaplah, misalnya, seseorang berkata, "Upah minimum adalah hukum yang buruk." Behind that simple statement are assumptions about how to judge whether a law is good or bad (or normative statements) and also beliefs about what the actual effects of the minimum wage law are (or positive statements). Balik pernyataan sederhana adalah asumsi tentang bagaimana menilai apakah undang-undang itu baik atau buruk (atau pernyataan normatif) dan juga keyakinan tentang apa efek yang sebenarnya dari hukum upah minimum (atau pernyataan positif). )

Page 8: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

http://www.ectraining.com.hk/Account/Accounting%20Theory/Chapter%207%20-%20%20Positve%20Acct%20Theory.doc

(Teori Akuntansi Positif

Philosophy of PAT Filsafat PAT

Million Friedman championed positive theories in economics. Friedman Juta memperjuangkan teori positif di bidang ekonomi.

He stated that: (part 3 Empirical Research in Accounts of Accounting theory from Jayne Godfrey) Dia menyatakan bahwa: (bagian 3 Empiris Penelitian di Rekening teori Akuntansi dari Jayne Godfrey)

The ultimate goal of positive science (ie INDUCTIVE) is Tujuan utama ilmu positif (yaitu INDUKTIF) adalah

The development of a 'theory ' or 'hypothesis'; Pengembangan 'teori' atau 'hipotesis';

that yields valid and meaningful “Predictions' bahwa hasil yang valid dan bermakna "Prediksi '

about phenomena not yet “observed”. tentang fenomena belum "mengamati".

Consistent with Friedman's view, Konsisten dengan Pandangan Friedman, Watts and Zimmerman asserts that: Watts dan Zimmerman menegaskan bahwa:

The objective of “positive accounting theory” is to “explain ” and “ predict ” accounting practice. Tujuan dari "teori akuntansi positif" adalah untuk "menjelaskan" dan "memprediksi" praktik akuntansi.

“ Explanation ” means providing reasons for observed practice. "Penjelasan" berarti memberikan alasan untuk praktek diamati.

For example, positive accounting theory seeks to explain why firms continue to use historical cost accounting and why certain firms switch between a numbers of accounting techniques. Sebagai contoh, teori akuntansi positif berusaha untuk menjelaskan mengapa perusahaan terus menggunakan akuntansi biaya historis dan mengapa perusahaan-perusahaan tertentu beralih antara jumlah teknik akuntansi.

“ Prediction ” of accounting practice means that the theory predicts “ unobserved phenomena ”. "Prediksi" praktik akuntansi berarti bahwa teori ini memprediksi "fenomena teramati".

Page 9: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

“ Unobserved phenomena ” are not necessarily future phenomena; they include phenomena that have occurred, but on which systematic evidence has not been collected. "Tidak teramati fenomena" belum tentu fenomena masa depan, mereka termasuk fenomena yang telah terjadi, tetapi berdasarkan bukti sistematis belum dikumpulkan.

For example – Predicting the reaction of firms to a proposed accounting standard and an explanation of why firms would lobby for and against such a standard, even though the standard has already been released. Sebagai contoh - Memprediksi reaksi perusahaan dengan standar akuntansi yang diusulkan dan penjelasan mengapa perusahaan akan lobi untuk dan terhadap standar tersebut, meskipun standar telah dirilis.

Testing these theories provides evidence that can be used to predict Pengujian teori-teori ini memberikan bukti yang dapat digunakan untuk memprediksi the impact of accounting regulations before they are implemented. dampak regulasi akuntansi sebelum implementasi.

PAT has an economic focus and seeks to answer such questions – what is the effect of reported financial statements on share price, for example? PAT memiliki fokus ekonomi dan berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut - apa pengaruh melaporkan laporan keuangan pada harga saham, misalnya?

For the above issue, PAT is based on assumption about the behavior of individuals : that is Manager, investors, lender and other individuals are rational, evaluative utility maximize® (REM). Untuk masalah di atas, PAT didasarkan pada asumsi tentang perilaku individu: yaitu Manager, investor, kreditur dan individu lainnya rasional, utilitas evaluatif memaksimalkan ® (REM).

Chapter 7 - Positive Theory Bab 7 - Teori Positif

Positive Accounting Theory Teori Akuntansi Positif

This theory attempts: Teori ini mencoba:

1. to explain manager's choices of accounting methods in terms of self-interest, menjelaskan's pilihan manajer metode akuntansi dalam hal kepentingan diri sendiri,

2. the relationships between stakeholders and, hubungan antara pemangku kepentingan dan,

3. how financial accounting can be used to minimize cost by aligning competing interests. bagaimana akuntansi keuangan dapat digunakan untuk meminimalkan biaya dengan menyelaraskan kepentingan bersaing.

Page 10: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

Returning our fouces, PAT foucses on the “relationship” between Kembali fouces kami, PAT foucses pada "hubungan" antara

the various individuals involved in providing resources to an organization and berbagai individu yang terlibat dalam menyediakan sumber daya untuk organisasi dan

how accounting is used to assist in the functioning of these relationship bagaimana akuntansi digunakan untuk membantu dalam fungsi hubungan ini

PAT, as developed by Watts and Zimmerman and others , is based on the central economic-based assumption that all individuals' action is derived by self-interest and that individuals will act in an opportunistic manner to the extent that the actions will increase their wealth. PAT, sebagaimana yang dikembangkan oleh Watts dan Zimmerman dan lain-lain, didasarkan pada asumsi ekonomi berbasis pusat yang individu semua tindakan berasal oleh kepentingan diri sendiri dan bahwa individu akan bertindak secara oportunistik sejauh bahwa tindakan akan menambah kekayaan mereka .

Given an assumption that 'self-interest” drives all individual actions, PAT predicts that organization will seek to put in place mechanisms that aligns the interests of the manages of the firm (agent) with the interests of the owners of the firm (the principal). Dengan asumsi 'diri yang-kepentingan "drive semua tindakan individu, PAT memprediksi organisasi yang akan berusaha untuk dimasukkan ke dalam mekanisme tempat yang sejalan kepentingan mengelola perusahaan (agen) dengan kepentingan pemilik perusahaan (kepala sekolah ).

EMH – Efficient market hypothesis EMH - hipotesis pasar yang efisien

The genesis of positive accounting theory is the Efficient Market Hypothesis (EMH). Asal-usul teori akuntansi positif adalah hipotesis pasar efisien (EMH). According to Fama, the EMH is based on the assumption that capital markets react in an efficient and unbiased manner to publicly available information. Menurut Fama, EMH didasarkan pada asumsi bahwa pasar modal bereaksi dalam cara yang efisien dan tidak bias ke kelompok tersedia informasi publik.

The perspective taken is that security prices reflect the information content of publicly available information and this information is not restricted to accounting disclosures. Perspektif yang diambil adalah bahwa harga saham mencerminkan isi informasi yang tersedia informasi publik dan informasi ini tidak terbatas pada pengungkapan akuntansi.

The capital market is considered to be highly competitive, and as a result, newly released public information is expected to be quickly impound into

Page 11: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

share prices. Pasar modal dianggap sangat kompetitif, dan sebagai hasilnya, masyarakat informasi yang dirilis baru diharapkan dapat cepat menyita ke harga saham.

Chapter 7 - Positive Theory Bab 7 - Teori Positif

Positive Accounting Theory - Teori Akuntansi Positif -

EMH – Efficient market hypothesis (cont'd) EMH - Efisien pasar hipotesis (sambungan)

A. The Efficient capital market vs. the accounting method A. Efisien pasar modal vs metode akuntansi

If accounting results are released by an organization, and these results were already anticipated by the market (eg interim announcement), then the expectation is that the prices of security will not react to the release of the accounting results. Jika hasil akuntansi yang dirilis oleh sebuah organisasi, dan hasil ini sudah diantisipasi oleh pasar (misalnya pengumuman interim), maka harapan adalah bahwa harga keamanan tidak akan bereaksi terhadap rilis dari hasil akuntansi.

Consistent with traditional finance theory, the price of a security is determined on the basis of belief about “ The Present Value of Future Cash Flows pertaining to that security and when these belief changes (as a result ot particular information becoming available) the expectation is that the security's price will also change. Konsisten dengan teori keuangan tradisional, harga sekuritas ditentukan berdasarkan keyakinan tentang "Nilai kini Arus Kas Masa Depan yang berkaitan dengan keamanan itu dan ketika perubahan kepercayaan tersebut (sebagai hasil tertentu ot informasi menjadi tersedia) harapan adalah bahwa keamanan harganya juga akan berubah.

Because share prices are expected to reflect information from various sources (as the information relates to predicting future cashflow), that was a view that “ Management cannot manipulate share prices by changing accounting methods in an opportunistic manner” . Karena harga saham diharapkan untuk merefleksikan informasi dari berbagai sumber (sebagai informasi yang berhubungan dengan memprediksi arus kas masa depan), itu adalah pandangan bahwa "Manajemen tidak dapat memanipulasi harga saham dengan mengubah metode akuntansi secara oportunistik". Page 207 Page 207

B. The choices of manager under the efficient capital market B. pilihan manajer di bawah pasar modal yang efisien

Page 12: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

Because there are many sources of data used by the capital market, if managers make less than truthful disclosures, which are not corroborated or contradicts other available information, then, assuming that the market is efficient, the market will question the integrity of the managers. Karena ada banyak sumber data yang digunakan oleh pasar modal, jika manajer membuat kurang dari pengungkapan jujur, yang tidak dibenarkan atau bertentangan dengan informasi lain yang tersedia, kemudian, dengan asumsi bahwa pasar efisien, pasar akan mempertanyakan integritas para manajer.

Consequently the market will tend to pay less attention to subsequent accounting disclosures made by such managers. Akibatnya pasar akan cenderung kurang memperhatikan pengungkapan akuntansi berikutnya yang dibuat oleh manajer tersebut.

While supportive of EMH, the literature was unable to explain “why” particular accounting methods might have been selected in the first place. Sementara mendukung EMH, sastra telah mampu menjelaskan "mengapa" metode akuntansi tertentu mungkin telah dipilih di tempat pertama.

For example, if an entity elected to switch its inventory cost flow assumptions and this led to an increase in reported income, then the market was assumed to be able to see through this change, and to the extent that there were no apparent cash flow implications, there would be no share price reaction. Sebagai contoh, jika suatu entitas terpilih untuk beralih persediaan asumsi aliran biaya dan ini menyebabkan peningkatan pendapatan yang dilaporkan, maka pasar diasumsikan dapat melihat melalui perubahan ini, dan apabila tidak ada implikasi yang jelas arus kas , tidak akan ada reaksi harga saham. Hence, if the particular accounting method had no direct taxation implications, there was an inability to explain why one method of accounting was selected in preference to another. Oleh karena itu, jika metode akuntansi tertentu tidak memiliki implikasi perpajakan langsung, ada ketidakmampuan untuk menjelaskan mengapa salah satu metode akuntansi dipilih dalam preferensi yang lain. Page 210 Page 210

Chapter 7 - Positive Theory Bab 7 - Teori Positif

Positive Accounting Theory - Teori Akuntansi Positif -

Agency Theory Teori Badan

A key to explaining manager's choice of particular accounting method came from Agency theory. Kunci untuk menjelaskan's pilihan manajer metode akuntansi tertentu berasal dari teori Agency.

Page 13: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

Agency theory provided a necessary explanation of why the selection of particular accounting methods might matter, and focused on the relationships between principals and agents, a relationship which, due to various information asymmetries, created much uncertainty. Badan teori memberikan penjelasan yang diperlukan tentang mengapa pemilihan metode akuntansi tertentu mungkin materi, dan terfokus pada hubungan antara prinsipal dan agen, hubungan yang karena berbagai informasi asimetris, menciptakan ketidakpastian banyak.

Agency theory accepted that transaction costs and information costs exist. Badan teori diterima bahwa biaya transaksi dan biaya informasi yang ada.

Relying upon traditional economic literature (ie maximize own wealth), Jensen and Meckling considered the “relationship” Mengandalkan literatur ekonomi tradisional (yaitu memaksimalkan kekayaan sendiri), Jensen dan Meckling dianggap sebagai "hubungan" and “conflicts” between agents and principals and how efficient markets and various contractual mechanisms can assist in minimizing the cost to the firm of these potential conflicts. dan "konflik" antara agen dan prinsipal dan seberapa efisien mekanisme pasar dan berbagai kontrak dapat membantu dalam meminimalkan biaya untuk perusahaan ini potensi konflik. (Page 211) (Page 211)

It is assumed Diasumsikan within Agency Theory that principles will assume that the agent will be driven by self-interest, and therefore the principle will anticipate that the manager, unless restricted from doing otherwise, will undertake self-serving activities that could be detrimental to the economic welfare of the principle. Badan dalam Teori bahwa prinsip-prinsip akan mengasumsikan bahwa agen akan didorong oleh kepentingan diri sendiri, dan karena itu prinsip akan mengantisipasi bahwa manajer, kecuali dibatasi dari melakukan sebaliknya, akan melakukan-melayani kegiatan mandiri yang dapat merugikan bagi kesejahteraan ekonomi prinsip. (Page 211) (Page 211)

In the absence of any “contractual mechanism” to restrict the agent's potentially opportunistic behavior, the principle will pay the agent a lower salary in anticipation of the opportunistic actions. Dalam tidak adanya "mekanisme kontrak" untuk membatasi agen berpotensi oportunistik perilaku, prinsip akan membayar agen gaji yang lebih rendah untuk mengantisipasi tindakan oportunistik. The agents are therefore “assumed” to have an incentive to enter into contractual arrangements that appear to be able to reduce their ability to undertake actions detrimental to the interests of the principals. Para agen karenanya "diasumsikan" untuk memiliki insentif untuk masuk ke dalam perjanjian kontrak yang tampaknya dapat mengurangi kemampuan mereka untuk melakukan tindakan merugikan kepentingan para pelaku.

Page 14: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

That is, if it is assumed that managers would prefer higher salaries, then there will be an incentive for them to agree to enter into contractual arrangement that minimize their ability to undertake activities that might be detrimental to the interests of the owners. Artinya, jika diasumsikan bahwa manajer akan memilih gaji yang lebih tinggi, maka akan ada insentif bagi mereka setuju untuk masuk ke dalam pengaturan kontrak yang mengurangi kemampuan mereka untuk melakukan kegiatan yang mungkin merugikan kepentingan pemilik.

Chapter 7 - Positive Theory Bab 7 - Teori Positif

Positive Accounting Theory Teori Akuntansi Positif

Contracting theory Persetujuan teori

Agency Theory does not assume that individual will ever act other than in self-interest, and the key to a well functioning organization is to put in place mechanism (Contracting theory) that ensure that actions that benefit the individual also benefit the organization. Badan Teori tidak pernah menganggap individu yang akan bertindak lain daripada kepentingan pribadi, dan kunci untuk organisasi berfungsi baik adalah untuk dimasukkan ke dalam mekanisme tempat (Persetujuan teori) yang memastikan bahwa tindakan yang bermanfaat bagi individu tersebut juga menguntungkan organisasi.

By the mid to late 1970s, theory had therefore been developed that proposed “ Dengan sampai larut, 1970 pertengahan teori demikian telah dikembangkan yang diusulkan "

- Markets were efficient and that - Pasar yang efisien dan yang

- Contractual arrangements were used - Pengaturan kontrak yang digunakan

as a basis for controlling the efforts of self-interested agents. sebagai dasar untuk mengendalikan upaya-agen tertarik diri.

It is also emphasis that efficiently written contracts , with many being tied to the output of the accounting system, were a crucial component of an efficient corporate governance structure. Hal ini juga ditekankan bahwa kontrak tertulis secara efisien, dengan banyak yang terkait dengan output dari sistem akuntansi, adalah komponen penting dari struktur tata kelola perusahaan yang efisien.

PAT development and Accounting method PAT pembangunan dan metode Akuntansi

Page 15: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

In 1990 Watts – The accounting Review identified three key hypothesis that had become frequently used in the PAT literature to “Explain” and “Predict” whether an organization would support or oppose a particular accounting method. Pada tahun 1990 Watt - akuntansi Review mengidentifikasi tiga hipotesis kunci yang telah menjadi sering digunakan dalam literatur PAT untuk "Menjelaskan" dan "Prediksi" apakah suatu organisasi akan mendukung atau menentang metode akuntansi tertentu.

These hypotheses as follow: Hipotesis sebagai berikut:

1. The “ bonus plan hypothesis” The "bonus Rencana hipotesis" 2. The “debt / equity hypothesis”; and The "utang / hipotesis ekuitas"; dan 3. The political cost hypothesis” Biaya hipotesis politik "

The bonus plan hypothesis assumes that managers with bouns plan as more likely to use accounting methods that increase current period reported income. Hipotesis rencana bonus mengasumsikan bahwa manajer dengan bouns rencana sebagai lebih cenderung menggunakan metode akuntansi yang meningkatkan laba yang dilaporkan periode berjalan. It predicts that if a manager is rewarded in terms of a measure of performance such as accounting profits, the manager will attempts to increase profits.. Hal ini memprediksi bahwa jika seorang manajer dihargai dalam hal ukuran kinerja seperti laba akuntansi, manajer akan mencoba untuk meningkatkan keuntungan ..

The debt/ equity hypothesis predicts that the higher the firm's debt/equity ratio, the more likely managers use accounting methods that increase income. hutang / ekuitas hipotesis memperkirakan bahwa utang perusahaan yang lebih tinggi / rasio ekuitas, manajer cenderung lebih menggunakan metode akuntansi meningkatkan pendapatan itu.

Managers exercising discretion by choosing income increasing accounting method, relaz debt constraints and reduce the costs of technical default. Manajer melaksanakan kebijaksanaan dengan memilih metode akuntansi yang meningkatkan laba, hutang kendala relaz dan mengurangi biaya standar teknis.

Chapter 7 - Positive Theory Bab 7 - Teori Positif

Positive Accounting Theory Teori Akuntansi Positif

Opportunistic and efficiency perspectives Oportunistik dan perspektif efisiensi

Within the efficiency perspective , researchers explain how various contracting mechanisms can be put in place to minimize the agency costs

Page 16: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

of the firm, that is, the costs associated with assigning decision making authority to the agent. Dalam perspektif efisiensi, peneliti menjelaskan bagaimana mekanisme berbagai kontrak dapat diletakkan di tempat untuk meminimalkan biaya keagenan dari perusahaan, yaitu biaya yang terkait dengan menetapkan kewenangan mengambil keputusan kepada agen.

The efficiency perspective is often referred to as an ex ante perspective. Perspektif efisiensi sering disebut sebagai perspektif ex ante.

Ex-ante means before the fact – as it considers what mechanisms are put in place up front, with the objective of minimizing future agency and contracting costs. Ex-ante berarti sebelum fakta - yang dianggap mekanisme apa yang diletakkan di depan, dengan tujuan untuk meminimalkan biaya agen masa depan dan kontrak.

The opportunistic perspective of PAT, takes as given the negotiated contractual arrangements of the firm and seeks to explain and predict certain opportunistic behaviors that will subsequently occur. Perspektif oportunistik PAT, mengambil sebagai mengingat perjanjian kontrak negosiasi perusahaan dan berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku oportunistik tertentu yang kemudian akan terjadi. Initially, the particular contractual arrangements might have been negotiated because they were considered to be most efficient in aligning the interests of the various individuals within the firm. Awalnya, pengaturan kontrak tertentu mungkin telah dinegosiasikan karena mereka dianggap paling efisien dalam menyelaraskan kepentingan berbagai individu dalam perusahaan. However, it is not possible or efficient to write complete contracts that provide guidance on all accounting methods to be used in all circumstances – hence there will always be some scope for managers to opportunistic. Namun, tidak mungkin atau efisien untuk menulis kontrak lengkap yang memberikan panduan pada semua metode akuntansi yang akan digunakan dalam segala kondisi - maka akan selalu ada beberapa ruang lingkup bagi para manajer untuk oportunistik.

The opportunistic perspective is often referred to as an ex post perspective- ex post meaning after the fact – because it considers opportunistic action that could be undertaken once various contractual arrangements have been put in place. Perspektif oportunistik sering disebut sebagai perspektif pasca-ex ex post yang berarti setelah fakta - karena menganggap tindakan oportunistik yang dapat dilakukan berbagai pengaturan kontrak sekali telah diberlakukan.

As noted previously, it is assumed to be too costly to stipulate in advance all accounting rules to be used in all circumstances. Seperti dijelaskan sebelumnya, maka dianggap terlalu mahal untuk menetapkan terlebih dahulu semua peraturan akuntansi untuk digunakan dalam segala situasi. Hence, PAT proposes that there will be always be scope for agents to

Page 17: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

opportunistically select particular accounting methods in preference to others. Oleh karena itu, PAT mengusulkan bahwa akan ada selalu ruang bagi agen untuk oportunis memilih metode akuntansi tertentu dalam preferensi kepada orang lain.

Chapter 7 - Positive Theory Bab 7 - Teori Positif

Positive Accounting Theory Teori Akuntansi Positif

How PAT attempt to explain in part the revaluation of assets under AASB116? Bagaimana PAT berusaha untuk menjelaskan di bagian penilaian kembali aktiva bawah AASB116? It is the choice of accounting method between cost model and revaluation model. Ini adalah pilihan metode akuntansi antara model biaya dan model revaluasi.

Given that AASB 116 (IAS 16) allows entities a choice between the cost model and the revaluation model, it is of interest to consider what may motivate entities to choose between the two measurement models. Mengingat bahwa AASB 116 (IAS 16) memperbolehkan entitas pilihan antara model biaya dan model revaluasi, itu adalah kepentingan untuk mempertimbangkan apa yang mungkin memotivasi entitas untuk memilih antara dua model pengukuran.

Cost-benefit basis - cost incurred to provide relevant information Biaya-manfaat secara - biaya yang dikeluarkan untuk memberikan informasi yang relevan

In most arguments relating to the choice between the two models, there are the general propositions that a “Current Price”, namely a fair value, will provide more relevant information than a past price, namely the original cost, while the costs associated with continuously determining the present price reduce the incentive, on a cost-benefit basis, to move to current values. Dalam argumen yang paling berkaitan dengan pilihan antara dua model, ada proposisi umum bahwa "Lancar Harga", yaitu nilai wajar, akan memberikan informasi yang relevan lebih dari harga terakhir, yaitu biaya asli, sedangkan biaya yang berkaitan dengan terus menerus penentuan harga sekarang mengurangi insentif, atas dasar biaya-manfaat, untuk pindah ke nilai saat ini.

Certainly, the requirement under AASB 116 to continuously adjust the carrying amounts of assets measured at fair value so that they are not materially different from current fair values provides a cost dis-incentiv e to management to adopt the revaluation model. Tentu saja, persyaratan di bawah AASB 116 untuk terus menyesuaikan nilai tercatat aktiva diukur pada nilai wajar sehingga mereka tidak berbeda secara material dari nilai wajar saat ini memberikan dis-incentiv e biaya manajemen untuk mengadopsi model revaluasi.

Page 18: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

The bonus plan hypothesis Rencana hipotesis bonus

Another factor that entities have to consider when choosing their measurement bases for class of property, plant and equipment is the effect of the model on the income statement. Faktor lain yang entitas harus mempertimbangkan saat memilih pengukuran mereka untuk kelas aktiva tetap adalah efek dari model pada laporan laba rugi.

Where assets are measured on a fair value basis, the depreciation each year would be expected to be higher as the depreciable amount is higher. Mana aktiva diukur berdasarkan nilai wajar, penyusutan setiap tahun akan diharapkan lebih tinggi sebagai nilai aset yang lebih tinggi.

Besides the effect of depreciation, there will be an effect on disposal of the assets. Selain efek penyusutan, akan ada efek pada penjualan aset.

When an asset is measured at fair value, there is expected to be an immaterial amount of profit/loss on sale, as the recorded amount of the asset at time of sale should be close to that of the market price at time of sale. Ketika suatu aset diukur pada nilai wajar, ada diharapkan dapat menjadi nilai material laba / rugi penjualan, sebagai nilai tercatat aktiva tersebut pada saat penjualan harus dekat dengan harga pasar pada saat penjualan.

For an asset measured at cost, any gain on sale will be reported in the income statement – the income is recognized upon disposal of assets which is determined by the management decision. Untuk aset diukur pada biaya, keuntungan penjualan akan dilaporkan dalam laporan laba rugi - laba diakui pada saat penjualan aktiva yang ditentukan oleh keputusan manajemen.

Chapter 7 - Positive Theory Bab 7 - Teori Positif

Positive Accounting Theory Teori Akuntansi Positif

Apart from increased relevance and reliability argument, what are the incentive for management to use revaluation model? Selain peningkatan relevansi dan argumen kehandalan, apa insentif bagi manajemen untuk menggunakan model revaluasi?

The Debt / Assets hypothesis Hutang / Aktiva hipotesis

The effect of adopting the revaluation model is to increase the entity's assets and equities. Pengaruh mengadopsi model revaluasi adalah untuk meningkatkan entitas aset dan ekuitas. Hence, entities which need to report higher amounts in these areas would consider adoption of the revaluation model. Oleh karena itu, entitas yang perlu untuk melaporkan

Page 19: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

jumlah yang lebih tinggi di daerah-daerah akan mempertimbangkan penerapan model revaluasi.

For example, entities which have debt covenants generally have constraints relating to their debt-asset ratio eg the debt-asset ratio must not exceed 50%. Sebagai contoh, entitas yang memiliki persyaratan utang umumnya memiliki kendala berkaitan dengan rasio hutang-aset mereka misalnya-aset rasio utang tidak boleh melebihi 50%. Hence, for an entity with increasing debt, adoption of the revaluation model for a class of assets which is increasing in value will ease pressure on the debt-asset ratio by increasing the asset base of the entity, providing, of course, that the debt covenant allows revaluations to be taken into account in measuring assets. Oleh karena itu, untuk suatu entitas dengan utang meningkat, penerapan model revaluasi untuk kelas aset yang meningkat dalam nilai akan mengurangi tekanan pada rasio hutang-aset dengan meningkatkan basis aset entitas, memberikan, tentu saja, bahwa hutang perjanjian memungkinkan revaluasi harus diperhitungkan dalam pengukuran aset.

The political cost hypothesis Biaya hipotesis politik

The incentives for entities to adopt fair value measures, then, tend to be entity-specific because of pressures placed on the entities relating to external circumstances. Insentif bagi entitas untuk mengadopsi langkah-langkah nilai wajar, kemudian, cenderung entitas-spesifik karena tekanan diletakkan di entitas yang berkaitan dengan keadaan eksternal.

For example: an entity's reported profit figure may be under scrutiny from a specific source, such as a trade union seeking reasons to support claims for higher pay, or regulators looking at monopoly control within an industry. Sebagai contoh: melaporkan laba sosok entitas mungkin berada di bawah pengawasan dari sumber tertentu, seperti serikat buruh mencari alasan untuk mendukung klaim untuk membayar lebih tinggi, atau regulator melihat kontrol monopoli dalam industri.

Conclusion Kesimpulan

Where there are pressures to report lower profits, adoption of the revaluation model provides scope of higher depreciation charges with increases in the value of non-current assts not affecting the income statement. Dimana ada tekanan untuk melaporkan laba yang lebih rendah, penerapan model revaluasi menyediakan ruang lingkup biaya penyusutan yang lebih tinggi dengan peningkatan nilai-saat non assts tidak mempengaruhi laporan laba rugi. With lower reported profit and a higher asset/equity base, any judgment made by reviewing ratio such as rate of return on assets or equity will result in the entity being seen in a less favorable light. Dengan laba yang dilaporkan lebih rendah dan aset yang lebih tinggi / ekuitas dasar, setiap penilaian yang dibuat oleh meninjau rasio seperti tingkat pengembalian atas aset atau ekuitas akan

Page 20: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

menghasilkan entitas yang terlihat dalam cahaya kurang menguntungkan. (Company Accounting – Ken Leo, John Hoggett – Page 189 and 190) (Perusahaan Akuntansi - Leo Ken, Hoggett John - Page 189 dan 190) )

http://www.accountingscholar.com/positive-accounting-theory.html

(Teori Akuntansi Positif mencoba untuk membuat prediksi yang baik dari kejadian dunia nyata dan menerjemahkannya untuk transaksi akuntansi. While normative theories tend to recommend what should be done, Positive Theories try to explain and predict Sedangkan teori normatif cenderung merekomendasikan apa yang harus dilakukan, Teori Positif mencoba untuk menjelaskan dan memprediksi

o Actions such as which accounting policies firms will choose o Tindakan seperti yang kebijakan akuntansi perusahaan akan memilih o How firms will react to newly proposed accounting standards o Bagaimana perusahaan-perusahaan akan bereaksi dengan standar akuntansi yang baru yang diusulkan

• Its overall intention is to understand and predict the choice of accounting policies across differing firms. • Tujuan keseluruhan adalah untuk memahami dan memprediksi pilihan kebijakan akuntansi di perusahaan yang berbeda. It recognizes that economic consequences exist. Ia mengakui bahwa ada konsekuensi ekonomi.

• Under PAT, firms want to maximize their prospects for survival, so they organize themselves efficiently. • Dalam PAT, perusahaan ingin memaksimalkan prospek mereka untuk kelangsungan hidup, sehingga mereka mengorganisasi diri mereka sendiri secara efisien.

• Firms are viewed as the accumulation of the contracts they have entered into. • Perusahaan dipandang sebagai akumulasi dari kontrak telah berlaku.

• In relation to PAT, because there is a need to be efficient, the firm will want to minimize costs associated with contracts. • Sehubungan dengan PAT, karena ada perlu efisien, perusahaan akan ingin meminimalkan biaya yang berkaitan dengan kontrak. Examples of contract costs are negotiation, renegotiation, and monitoring costs. Contoh biaya negosiasi kontrak, negosiasi ulang, dan biaya monitoring. Contract costs involve accounting variables as contracts can be stipulated in terms of accounting information such as net income, and financial ratios. Biaya kontrak melibatkan variabel akuntansi sebagai kontrak dapat ditetapkan dalam hal informasi akuntansi seperti laba bersih, dan rasio keuangan.

• The firm will choose the accounting policies that best acknowledge the need for minimization of contract costs. • Kantor akan memilih kebijakan akuntansi yang terbaik mengakui kebutuhan untuk meminimalkan biaya kontrak.

• PAT recognizes that changing circumstances require managers to have flexibility in choosing accounting policies. • PAT mengakui bahwa keadaan berubah memerlukan manajer untuk memiliki fleksibilitas dalam memilih kebijakan akuntansi.

• This brings forward the problem of “opportunistic behavior”. • Hal ini membawa ke depan

Page 21: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

masalah "perilaku oportunistik". This occurs when the actions of management are to better their own personal interests. Hal ini terjadi ketika tindakan manajemen adalah untuk lebih baik kepentingan pribadi mereka sendiri.

• With this in mind, the optimal set of accounting policies are described as a compromise between fixing accounting policies to minimize contract costs and providing flexibility in times of changing circumstances (considering the effects of opportunistic behavior). • Dengan pemikiran ini, set optimal kebijakan akuntansi digambarkan sebagai kompromi antara penetapan kebijakan akuntansi untuk meminimalkan biaya kontrak dan memberikan fleksibilitas pada saat keadaan berubah (mempertimbangkan pengaruh perilaku oportunistik).

The Three Hypotheses of Positive Accounting Theory Tiga Hipotesis Teori Akuntansi Positif

Positive Accounting Theory has three hypotheses around which its predictions are organized. Teori Akuntansi Positif memiliki tiga hipotesis sekitar yang prediksi diselenggarakan.

1. 1. Bonus plan hypothesis Bonus rencana hipotesis

• Managers of firms with bonus plans are more likely to choose accounting procedures that shift reported earnings from future periods to the current period. • Manajer perusahaan dengan rencana bonus lebih cenderung memilih prosedur akuntansi yang pergeseran melaporkan pendapatan dari masa mendatang ke periode berjalan. By doing so, they can increase their bonuses for the current year. Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan bonus mereka untuk tahun berjalan.

2. 2. Debt covenant hypothesis Hipotesis debt covenant

• The closer a firm is to violating accounting-based debt covenants, the more likely the firm manager is to select accounting procedures that shift reported earnings from future periods to the current period. • Kantor dekat adalah untuk melanggar batasan utang berbasis akuntansi, manajer semakin besar kemungkinan perusahaan adalah memilih prosedur akuntansi yang pergeseran melaporkan pendapatan dari masa mendatang ke periode berjalan.

• By increasing current earnings, the company is less likely to violate debt covenants, and management has minimized its constraints in running the company • Dengan meningkatkan pendapatan saat ini, perusahaan akan sedikit melanggar perjanjian utang, dan manajemen telah meminimalkan kendala dalam menjalankan perusahaan

3. 3. Political cost hypothesis Politik biaya hipotesis

• The greater the political costs faced by the firm, the more likely the manager is to choose accounting procedures that defer reported earnings from current to future periods. • Semakin besar biaya politik yang dihadapi oleh perusahaan, manajer semakin besar kemungkinan adalah memilih prosedur akuntansi yang menangguhkan laba yang dilaporkan dari saat ini untuk periode mendatang.

• High profitability can lead to increased political “heat”, and can lead to new taxes or regulations esp. • profitabilitas yang tinggi dapat mengarah pada peningkatan "panas" politik, dan dapat menyebabkan pajak baru atau peraturan esp. for large firms which may be held to

Page 22: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

higher reporting standards bagi perusahaan-perusahaan besar yang mungkin diadakan untuk standar pelaporan yang lebih tinggi

How to Achieve Positive Accounting Theory Bagaimana Mencapai Teori Akuntansi Positif

• Changing accounting policies • Mengubah kebijakan akuntansi • Managing discretionary accruals • Mengelola akrual discretionary • Timing of adoption of new accounting standards • Waktu adopsi standar akuntansi baru • Changing real variables--R&D, advertising, repairs & maintenance • Mengubah variabel riil - R & D, iklan, perbaikan & pemeliharaan • SPEs (Enron), capitalize operating expenses (WorldCom) • SPEs (Enron), memanfaatkan beban usaha (WorldCom) )

penelitian atau jurnal Positif teori dan praktek aktuaria Guy Thomas & Andrew Smith Guy Thomas & Smith Andrew (

Positive theory and actuarial practice Positif teori dan praktek aktuaria Guy Thomas & Andrew Smith Guy Thomas & Smith Andrew "In this dice example, the odds are easy to figure. Calculations involving monster hurricanes and "Dalam contoh dadu, kemungkinan mudah untuk mencari. Penghitungan menyangkut badai rakasa dan earthquakes are necessarily much fuzzier, and the best we can do at Berkshire is to estimate a range of gempa yang selalu banyak fuzzier, dan yang terbaik bisa kita lakukan di Berkshire adalah untuk memperkirakan berbagai probabilities for such events. probabilitas untuk acara tersebut. The lack of precise data, coupled with the rarity of such catastrophes, plays Kurangnya data yang tepat, ditambah dengan kelangkaan bencana tersebut, memainkan into the hands of promoters, who typically employ an "expert" to advise the potential bond-buyer about the ke tangan promotor, yang biasanya mempekerjakan "ahli" untuk memberikan nasihat kepada pembeli potensial-ikatan tentang probability of losses. kemungkinan kerugian. The expert puts no money on the table. Ahli menempatkan uang di atas meja. Instead, he receives an up-front payment that Sebaliknya, ia menerima pembayaran sampai-depan yang is forever his no matter how inaccurate his predictions. selamanya soalnya betapa tidak akurat ramalannya. Surprise: When the stakes are high, an expert can Surprise: Ketika taruhannya tinggi, ahli dapat invariably be found who will affirm -- to return to our example -- that the chance of rolling a 12 is not 1 in selalu ditemukan yang akan menegaskan - untuk kembali ke contoh kita - bahwa kesempatan melinting 12 tidak 1 di 36, but more like 1 in 100. 36, tapi lebih seperti 1 dalam 100. (In fairness, we should add that the expert will probably believe that his odds are (Dalam keadilan, kita harus menambahkan bahwa ahli mungkin akan percaya bahwa peluang itu adalah correct, a fact that makes him less reprehensible -- but more dangerous)." benar, fakta yang membuatnya tercela kurang - lebih berbahaya). tapi " Berkshire Hathaway, Chairman's Letter to Shareholders 1997 . Berkshire Hathaway,'s Surat Ketua kepada Pemegang Saham tahun 1997. In recent months, the actuarial profession has seen a debate about how financial theory Dalam beberapa bulan terakhir, profesi aktuaria telah melihat perdebatan tentang keuangan teori bagaimana

Page 23: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

ought to be developed and applied. harus dikembangkan dan diterapkan. This has been essentially a normative, philosophical Ini telah dasarnya normatif, filosofis exercise, imposing a view of how actuarial practice should progress. olahraga, memaksakan pandangan tentang bagaimana seharusnya praktek aktuaria kemajuan. In this article we Dalam artikel ini kami outline an alternative approach to understanding and explaining actuarial practice. garis besar pendekatan alternatif untuk memahami dan menjelaskan praktik aktuaria. The The approach is positive rather than normative: it observes actuarial practice and the theories Pendekatan positif daripada normatif: itu mengamati praktek aktuarial dan teori-teori on which it is based and seeks to explain why these practices and theories prevail, rather yang itu didasarkan dan berusaha menjelaskan mengapa praktek-praktek dan teori berlaku, bukan than offering prescriptions for theories which should prevail. dari menawarkan resep untuk teori-teori yang seharusnya berlaku. We use ”theory' in a broad Kami menggunakan "teori 'dalam luas sense to refer to actuarial thought and argument in general. akal untuk merujuk pada pemikiran aktuarial dan argumen pada umumnya. This terminology is borrowed Terminologi ini dipinjam from financial accounting, where the approach we describe is known as positive dari akuntansi keuangan, di mana pendekatan kami jelaskan dikenal sebagai positif accounting theory. teori akuntansi. An example Sebuah contoh As an actuarial example of the distinction between normative and positive theory, Sebagai contoh aktuaria perbedaan antara teori normatif dan positif, suppose that we wish to improve our understanding of why different actuaries may use a misalkan kita ingin meningkatkan pemahaman kita tentang mengapa aktuaris berbeda mungkin menggunakan wide variety of assumptions to value similar long-term liabilities. berbagai asumsi terhadap nilai kewajiban jangka panjang yang sama. If we wanted a Jika kita ingin normative answer, we could ask them each to provide an ”actuarial' justification of their jawaban normatif, kita bisa meminta mereka masing-masing untuk memberikan suatu "aktuaria 'justifikasi mereka approach; their replies would probably be couched in terms of views concerning the pendekatan; jawaban mereka mungkin akan ditulis dalam hal pandangan tentang long-term values of economic parameters. jangka panjang nilai-nilai parameter ekonomi. These views constitute normative theory, Pandangan ini merupakan teori normatif, because karena • they cannot be confirmed or refuted by data (the long term means a time so far ahead • mereka tidak dapat dikonfirmasikan atau disangkal oleh data (jangka panjang berarti waktu yang begitu jauh ke depan that it is impractical to apply any objective tests); bahwa itu adalah tidak praktis untuk menerapkan tes obyektif); • they involve prescribing a ”right' approach. • mereka melibatkan resep "hak 'pendekatan. Positive theory, on the other hand, would not be concerned with prescribing a ”right' teori positif, di sisi lain, tidak akan peduli dengan resep "hak ' approach. pendekatan. It would involve observing the environment in which actuarial decisions are Ini akan melibatkan mengamati lingkungan di mana keputusan aktuarial made, and seeking to model that environment and generate hypotheses which could be dibuat, dan mencari model lingkungan yang dan menghasilkan hipotesis yang dapat tested against data. diuji terhadap data. We might consider factors such as: Kami mungkin mempertimbangkan faktor-faktor seperti:

Page 24: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

• economic incentives faced by the actuary; • insentif ekonomi yang dihadapi oleh aktuaris; • risks faced by the actuary, such as legal liability, professional censure, or the loss of • risiko yang dihadapi oleh aktuaris, seperti tanggung jawab hukum, kritikan profesional, atau hilangnya the client; klien;

Page 2 Page 2• the range of normative theory available to the actuary to justify different decisions. • kisaran teori normatif tersedia untuk aktuaris untuk membenarkan keputusan yang berbeda. For example, we might hypothesise that pension scheme funding levels as reported in Sebagai contoh, kita mungkin hypothesise bahwa skema tingkat pendanaan pensiun sebagaimana dilaporkan dalam company accounts are correlated with the strength of the disclosed funding basis. rekening perusahaan tersebut berkorelasi dengan kekuatan dasar pendanaan diungkapkan. The The two essential features which make this a positive rather than normative theory are dua fitur penting yang membuat ini positif daripada teori normatif • it can be confirmed or refuted by reference to data; • dapat dikonfirmasikan atau disangkal dengan mengacu pada data; • it says nothing about whether, if the theory is true, this is a good or bad thing. • dikatakan apa-apa tentang apakah, jika teori tersebut benar, ini adalah hal yang baik atau buruk. The market for excuses Pasar untuk alasan In the accounting literature, positive theory has com to be associated with a distinctive Dalam literatur akuntansi, teori positif com untuk dihubungkan dengan khas view of the evolution of regulation (broadly defined). pandangan evolusi peraturan (luas didefinisikan). This view observes that normative Pandangan ini mengamati bahwa normatif theories may be used as much for advocacy as for illumination. teori dapat digunakan sebagai banyak untuk advokasi sebagai untuk penerangan. Changes in regulation, Perubahan regulasi, actual or threatened, are therefore an important stimulant of demand for normative aktual atau terancam, karena itu merupakan stimulan penting permintaan normatif theories. teori. For example, proposals to revise accounting standards for pension costs lead to demand Misalnya, usulan untuk merevisi standar akuntansi untuk biaya pensiun mengakibatkan permintaan for normative theories which support particular interests. untuk teori normatif yang mendukung kepentingan tertentu. Recourse to normative theory Jalan lain untuk teori normatif provides a more effective lobbying strategy than simple declarations of self-interest. menyediakan lobi strategi yang efektif lebih dari deklarasi sederhana kepentingan diri sendiri. Different theories are demanded by different vested interests. teori yang berbeda dituntut oleh kepentingan yang berbeda. This demand for normative Permintaan untuk normatif theories to support particular interests constitutes one side of what has been called the teori untuk mendukung kepentingan tertentu merupakan satu sisi dari apa yang telah disebut —market for excuses“. -Pasar untuk alasan ". Given the demand which regulation creates for normative theories, where does the supply Mengingat permintaan yang menciptakan peraturan untuk teori normatif, mana pasokan come from? berasal? Practitioners have an obvious incentive to supply theories which support the Praktisi memiliki insentif yang jelas untuk menyediakan teori-teori yang mendukung interests of their clients or employers. kepentingan klien atau majikan. Academics are also a source of normative theories; Akademisi juga merupakan sumber teori normatif;

Page 25: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

they have little direct incentive to meet the needs of vested interests, although by doing so mereka memiliki sedikit insentif langsung untuk memenuhi kebutuhan kepentingan pribadi, meskipun dengan melakukan hal they may increase their chances of enjoying industry research funding and other indirect mereka dapat meningkatkan kesempatan mereka untuk menikmati industri dana penelitian dan tidak langsung lainnya benefits (such as being widely quoted, or greater ease of publication in professional manfaat (seperti yang banyak dikutip, atau lebih kemudahan publikasi di profesional journals). jurnal). These observations need not impugn the motives of either practitioners or academics: Pengamatan ini tidak perlu meragukan motif baik praktisi atau akademisi: both may produce their theories purely for intellectual motives, with no regard for vested keduanya dapat menghasilkan teori-teori mereka semata-mata untuk motif intelektual, tanpa memperhatikan hak karyawan interests. kepentingan. However, the tendency of vested interests to quote theories which support their Namun, kecenderungan kepentingan pribadi untuk mengutip teori-teori yang mendukung mereka positions produces a survival bias: theories which are adopted by vested interests are posisi menghasilkan bias hidup: teori yang diadopsi oleh kepentingan yang more effectively disseminated than those which are not. lebih efektif disebarluaskan daripada mereka yang tidak.

Page 3 Page 3Normative and positive theory Normatif dan positif teori Normative theory Teori Normatif Positive theory Teori Positif Aims Tujuan Prescriptions for practice Resep untuk praktek Induction (codification of practice) Induksi (kodifikasi praktek) Deduction (premises to prescriptions) Pengurangan (tempat untuk resep) Explanations of practice Penjelasan praktek Observation Observasi Generation of hypotheses Generasi hipotesis Methods Little testing Little Metode pengujian Emphasis on testing Penekanan pada pengujian Uses Menggunakan Standardisation of practice Standarisasi praktek Training for practice Pelatihan untuk praktek Market for excuses Pasar untuk alasan Better understanding Pemahaman yang lebih baik Better predictions Prediksi yang lebih baik Consequences Konsekuensi Two interesting consequences follow. Dua konsekuensi menarik ikuti. First, to the extent that normative theories are Pertama, sejauh bahwa teori normatif stimulated by the demand for excuses, we would expect theory to follow where the didorong oleh permintaan alasan, kita berharap teori untuk mengikuti mana political or regulatory agenda leads. atau peraturan agenda politik mengarah. In practice, we can observe many instances where Dalam prakteknya, kita bisa melihat banyak contoh di mana

Page 26: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

this appears to be the case. ini tampaknya menjadi kasus. Some recent examples are: Beberapa contoh terbaru adalah: • political concern with discrimination in insurance pricing, leading to numerous papers • politik keprihatinan dengan diskriminasi dalam harga asuransi, yang menyebabkan banyak makalah on underwriting; penjamin emisi; • proposals to change accounting standards for pension costs, leading to a flurry of proposal • untuk mengubah standar akuntansi untuk biaya pensiun, yang mengarah ke sebuah kebingungan effort to defend traditional actuarial approaches, or argue for alternative approaches; upaya untuk mempertahankan pendekatan aktuarial tradisional, atau berdebat untuk pendekatan alternatif; • the emergence of ”orphan estates' as a political and media issue, leading to efforts to • munculnya "kebun yatim piatu 'sebagai media dan isu politik, yang mengarah ke upaya justify distributions more favourable to shareholders than a 90:10 basis. membenarkan distribusi lebih menguntungkan bagi pemegang saham dari dasar 90:10. In each case, the order of events can be seen as the inverse of the normative paradigm in Dalam setiap kasus, urutan peristiwa dapat dilihat sebagai kebalikan dari paradigma normatif dalam which —correct“ theory advances knowledge, and policy proposals follow from it. yang-benar "kemajuan teori pengetahuan, dan usulan kebijakan mengikuti dari itu. A second consequence of normative theories' role as excuses is that whether a theory Konsekuensi kedua dari 'teori peran normatif sebagai alasan adalah bahwa apakah suatu teori proves true or false in the long term may not be a particularly relevant factor in whether membuktikan benar atau palsu dalam jangka panjang mungkin bukan faktor relevan khususnya dalam apakah its originators prosper or not. pencetus yang makmur atau tidak. Much actuarial work is ostensibly about creating visions of pekerjaan aktuarial Banyak pura-pura tentang membuat visi the long term, but those visions are often calibrated to permit the achievement of jangka panjang, tetapi mereka visi sering dikalibrasi untuk memungkinkan pencapaian objectives in the short term (a contribution holiday; a benefit improvement; an increase in tujuan dalam jangka pendek (liburan kontribusi, sebuah peningkatan manfaat, peningkatan reported profits). melaporkan laba). Even for an actuary, being right in the long term may be largely Bahkan untuk aktuaris, tepat berada di jangka panjang mungkin sebagian besar irrelevant to being successful in the present. tidak relevan untuk menjadi sukses di masa sekarang. (This temporal mismatch between the (Ini mismatch temporal antara substance of actuarial debate and the objectives of participants in debate has many substansi perdebatan aktuarial dan tujuan peserta dalam debat telah banyak interesting implications, which merit further study.) implikasi yang menarik, yang berkhasiat studi lebih lanjut.)

Page 4 Page 4Characteristics of demanded theories Karakteristik menuntut teori This view of regulation suggests that there is likely to be little demand for theories which Pandangan peraturan menunjukkan bahwa ada kemungkinan permintaan sedikit teori-teori yang do not support vested interests. tidak mendukung kepentingan. For example, financial economics in its pure form abhors Sebagai contoh, keuangan ekonomi dalam bentuk murni membenci nya

Page 27: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

—free lunches“: the best that can be hoped for is that changes in financial strategy will -Makan siang gratis ": yang terbaik yang dapat diharapkan adalah bahwa perubahan dalam strategi keuangan akan make one group better off and another worse off. membuat kelompok lebih baik satu dan lainnya lebih buruk. Lobbyists often find that this is not a Pelobi sering menemukan bahwa ini bukan politically acceptable way of justifying their objectives. politik diterima cara membenarkan tujuan mereka. Hence pure financial economics Oleh karena itu murni keuangan ekonomi is not demanded, and the demand instead is for bespoke theories which say that a change tidak menuntut, dan permintaan, bukan untuk dipesan lebih dahulu teori-teori yang mengatakan bahwa perubahan in financial strategy produces a free lunch. dalam strategi keuangan menghasilkan makan siang gratis. Examples of such theories include: Contoh teori tersebut meliputi: • the use of 'shareholder value' measures for executive remuneration, which do not • penggunaan nilai pemegang saham 'tindakan' untuk remunerasi eksekutif, yang tidak reconcile to market values; mendamaikan ke nilai pasar; • arguments that orphan estates can be distributed to shareholders without making • argumen yang yatim piatu perkebunan dapat didistribusikan kepada para pemegang saham tanpa membuat participating policyholders worse off; pemegang polis berpartisipasi lebih buruk; • the argument that financial reinsurance of with-profits business can provide a margin • argumen bahwa keuangan reasuransi dari dengan-keuntungan bisnis dapat memberikan marjin to a reinsurer while still enhancing returns to all generations of participating untuk reasuransi sementara masih meningkatkan kembali untuk semua generasi yang berpartisipasi policyholders. pemegang polis. We should not be surprised to find a large number of such theories: every vested interest Kita tidak perlu heran menemukan sejumlah besar teori-teori seperti: setiap kepentingan needs a theory, and theory is cheap to produce. kebutuhan teori, dan teori murah untuk diproduksi. The multitude of substitutable alternative Banyaknya alternatif disubstitusikan theories and the lack of consensus may be intellectually discouraging; but they are also teori dan kurangnya konsensus mungkin intelektual mengecewakan, tetapi mereka juga important ingredients for a thriving market in actuarial consultancy. penting bahan-bahan untuk pasar berkembang di konsultan aktuaria. Life assurance solvency Jaminan hidup solvabilitas For a topical example of lobbying on the basis of normative theory in preference to Untuk contoh topikal lobi atas dasar teori normatif dalam preferensi untuk declared self-interest, consider the case of solvency regulation and financial reporting for menyatakan kepentingan pribadi, pertimbangkan kasus peraturan solvabilitas dan pelaporan keuangan untuk certain classes of life assurance business. kelas tertentu jaminan bisnis kehidupan. Hypothetically, let us suppose that statutory Hipotesis, mari kita anggap bahwa undang-undang reserving bases were strengthened for unitised with profits business, or that derivatives basis pemesanan diperkuat untuk disatukan dengan bisnis laba, atau bahwa turunan underlying some innovative higher income bonds were declared inadmissible. mendasari beberapa inovatif obligasi pendapatan yang lebih tinggi telah dinyatakan tidak dapat diterima. This might Ini mungkin

Page 28: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

make insurance policies a better credit risk; but it might also lead to reduced competition, membuat polis asuransi risiko kredit yang lebih baik, tapi itu juga bisa mengakibatkan persaingan berkurang, higher barriers to new entrants and higher prices. tinggi hambatan untuk pendatang baru dan harga yang lebih tinggi. This range of effects would clearly be to Rentang efek jelas akan ke the benefit of large life offices. manfaat kantor hidup besar. However, the supplied actuarial theory does not Namun, teori aktuaria yang diberikan tidak encompass the self-interest of larger life offices; instead, our attention is drawn only to mencakup kepentingan-diri kantor kehidupan yang lebih besar, sebaliknya, perhatian kita ditarik hanya untuk the importance of improving the credit-worthiness of insurance policies. pentingnya meningkatkan kelayakan kredit kebijakan asuransi. Empirically, it Secara empiris, hal is hard to establish which effect is more significant to the interests of consumers - better sulit untuk membangun yang lebih berpengaruh signifikan terhadap kepentingan konsumen - yang lebih baik credit risk or reduced competition. risiko kredit atau persaingan berkurang. However, we can observe that the clamour for Namun, kita dapat mengamati bahwa tuntutan untuk stronger bases seems to be coming mainly from large life offices. basis kuat tampaknya akan datang terutama dari kantor-kantor hidup besar. Implications for research Implikasi bagi penelitian We noted above that theories produced by academics might sometimes be adopted to Kami mencatat di atas bahwa teori-teori yang dihasilkan oleh akademisi kadang-kadang mungkin diadopsi untuk support particular interests. mendukung kepentingan tertentu. However, it is also common for actuarial practitioners to Namun, juga terjadi bagi aktuaria praktisi untuk complain that much academic research is ”not relevant'. mengeluh bahwa penelitian akademis banyak yang "tidak relevan '. Academics need not necessarily Akademisi tidak perlu be discouraged by this; indeed, perhaps they should regard the epithet ”not relevant' as a putus asa dengan ini, memang, mungkin mereka harus menganggap julukan "tidak relevan 'sebagai back-handed compliment. kembali tangan pujian. If practitioners dismiss your research as ”not relevant', at least Jika praktisi menolak penelitian Anda sebagai "tidak relevan ', setidaknya you know it is not an excuse! Anda tahu itu bukan suatu alasan!

Alternatively, if academics do want to be ”relevant', positive theory offers a means of Atau, jika akademisi yang ingin menjadi "relevan ', teori positif menawarkan sarana focusing academic attention on the study of actuarial practice as it is, rather than memfokuskan perhatian pada studi akademis praktek aktuaria itu, daripada normative models of how it should be. model normatif tentang bagaimana seharusnya. It allows relevance to be combined with Hal ini memungkinkan relevansi untuk digabungkan dengan independence. kemerdekaan. Uses of theory Penggunaan teori Normative theory does of course have other uses apart from supplying the market for teori normatif tidak tentu saja memiliki kegunaan lain selain dari memasok pasar untuk excuses. alasan. It helps to standardise practice, for example by codifying pension funding Ini membantu untuk membakukan praktek, misalnya dengan kodifikasi dana pensiun methods. metode. It also has a pedagogic role, in that it facilitates the teaching of practice in a Ini juga memiliki peran pedagogis, dalam hal memfasilitasi pengajaran praktek dalam

Page 29: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

more coherent manner. lebih koheren. (For example, the syllabus content for the later professional (Sebagai contoh, isi silabus untuk kemudian profesional examinations consists largely of normative theory.) pemeriksaan terdiri sebagian besar teori normatif.) In what ways might positive theory be useful? Dengan cara apa mungkin teori positif berguna? There are two main answers. Ada dua jawaban utama. First, the Pertama, intellectual justification: positive theory may help us to understand the world as it is, and pembenaran intelektual: teori positif dapat membantu kita untuk memahami dunia sebagaimana adanya, dan for some this is justification enough. untuk beberapa hal ini pembenaran cukup. Second, models derived from observed behaviour Kedua, model yang berasal dari perilaku yang diamati may facilitate better predictions than normative models. dapat memfasilitasi prediksi lebih baik daripada model normatif. A positive model of how Sebuah model yang positif tentang bagaimana actuarial decisions are actually made may sometimes give superior insight to a normative keputusan aktuarial ini dibuat kadang-kadang dapat memberikan wawasan unggul untuk normatif model of how they are supposed to be made. model bagaimana mereka seharusnya dibuat)

http://www.bhaktinusantara.com/index.php?option=com_content&task=view&id=15&Itemid=2 (Secara umum suatu teori berguna memberikan penjelasan sederhana sesuatu yang rumit dengan asumsi-asumsi tertentu, demikian pula Positive Accounting Theory (PAT), teori ini berguna untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena praktek akuntansi, yang dalam ekonomi konsep ini telah dikenal dengan positive theory

 PAT ini menjadi penting bagi pengambil-keputusan karena dapat menyajikan penjelasan dan prediksi  serta konsekwensi dari sebuah kebijakan akuntansi yang diterapkan.  Siapa pengambil keputusan diantaranya Corporate manager, akuntan publik, investor, analis keuangan, regulator dan bagian kredit perbankan.

Konsep positive theory ini diperkenalkan dalam literatur akuntansi disekitar tahun 1960an, sebelumnya literatur akuntansi hanya membahas hal-hal yang normatif.

Konsep PAT ini terpicu setelah lahir teori ekonomi keuangan dalam tahun 1950 dan 1960an yang antara lain dikenal Efficient Market Hypothesis (EMH) dan CAPM, The ball and Brown study mengenai accounting earning dan harga saham dan masih banyak lagi.

Dengan menguasai suatu teori bukan berarti semua menjadi terprediksi dengan sederhana. Karena terkadang teori tidak mempertimbangkan semua faktor yang ada dalam dunia real.

Sebagai contoh, dengan teori ini mestinya kita dapat memperkirakan pergerakan harga saham yang seharusnya, tetapi kenyataannya tidak seperti itu, karena masih banyak faktor lainnya yang tidak tercakup didalamnya yang tidak dapat diukur.)

Page 30: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

Hubungan Antara Teori Akuntansi Positif dan Normatif Teori Akuntansi Sebelum kita membahas hubungan antara teori akuntansi dan Normatif Positif dan Teori Akuntansi, lebih baik jika kita mencoba untuk membedakan tujuan dasar dari teori akuntansi tersebut. According to Suwardjono (2002), The different of Positive Accounting Theory and Accounting Normative is as follows. Menurut Suwardjono (2002), Perbedaan Teori Akuntansi Positif dan Akuntansi Normatif adalah sebagai berikut. Positive difference Normative Is the form of statement should Descriptive Questions tone perspective Facts problem area Valuesm / Idealism Base inference Objective / subjective empirical Criteria for acceptance of the theory True / false Good / bad Science Art Testing Method From the table above we can see that the objectives of: 1. Normatif Apakah perbedaan positif berupa pernyataan harus Deskriptif Pertanyaan nada perspektif daerah Fakta masalah Valuesm / Idealisme Base inferensi Tujuan / Kriteria empiris subjektif untuk penerimaan teori Benar / salah baik / buruk Ilmu Seni Pengujian Metode Dari tabel di atas kita dapat melihat bahwa tujuan: 1. Positive Accounting Theory is the explanation or reasoning to show scientifically the truth of a statement or accounting phenomena as it is appropriate facts. Teori Akuntansi Positif adalah penjelasan atau penalaran untuk menunjukkan secara ilmiah kebenaran dari sebuah pernyataan atau fenomena akuntansi seperti yang fakta-fakta yang sesuai. Facts as targets. Fakta sebagai target. according to Friedman (1953), the `essentially free from the bonds of various aspects of ethics, as presented Keynes. menurut Friedman (1953), pada dasarnya `bebas dari ikatan berbagai aspek etika, seperti disajikan Keynes. He was more referring to the term "as is" (what it is) than to the term "should be so" (it should be). Dia lebih mengacu pada istilah "sebagaimana adanya" (apa itu) daripada istilah "harus begitu" (harus). It aims to explain the theory predicts, and gives answers to the practice of accounting. Hal ini bertujuan untuk menjelaskan teori memprediksi, dan memberi jawaban atas praktek akuntansi. In addition, this theory also predicts a variety of accounting phenomena and describing how the interaction between the accounting variables in the real world. Selain itu, teori ini juga meramalkan berbagai fenomena akuntansi dan menggambarkan bagaimana interaksi antara variabel-variabel akuntansi dalam dunia nyata. Validity of positive accounting theory is assessed on the basis of conformity with the facts or theory of what in fact happened (what it is). Validitas teori akuntansi positif dinilai atas dasar kesesuaian dengan fakta atau teori tentang apa yang sebenarnya terjadi (apa itu). 2. 2. Normative Accounting Theory is the explanation or reasoning to justify the feasibility of a most appropriate accounting treatment with the intended purpose. Normatif Teori Akuntansi adalah penjelasan atau penalaran untuk menjustifikasi kelayakan suatu perlakuan akuntansi yang paling sesuai dengan tujuan yang dimaksudkan. More explaining accounting practices that should be applied, it should be. Lebih menjelaskan praktek akuntansi yang harus diterapkan, seharusnya. Value as a target. Nilai sebagai target. Examples of application of concrete application of positive accounting theory by using Hegel Dialectic approach can be seen when we question what factors influence the level of voluntary disclosure. Contoh penerapan aplikasi konkrit dari teori akuntansi positif dengan menggunakan pendekatan Hegel Dialektika dapat dilihat ketika kita mempertanyakan apa faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan sukarela. The answer to that question based on objective facts and based on empirical evidence. Jawaban untuk pertanyaan berdasarkan fakta-fakta objektif dan berdasarkan bukti empiris. While the example application of Normative Accounting Theory is when we want to know when sewaguna be capitalized. Sedangkan contoh aplikasi dari Normatif Teori Akuntansi adalah ketika kita ingin tahu kapan sewaguna dikapitalisasi. Of course these questions generate various alternative answers. Tentu saja pertanyaan-pertanyaan ini

Page 31: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

menghasilkan berbagai alternatif jawaban. Using Normative accounting theory we will choose the most appropriate "should", using logical reasoning. Menggunakan teori akuntansi normatif kita akan memilih yang paling sesuai "harus", menggunakan penalaran logis. In Indonesia Normative Accounting Theory Practice known as the General Accounting grateful (PABU) or GAAP. Di Indonesia Teori Akuntansi Normatif Praktik dikenal sebagai bersyukur Akuntansi Umum (PABU) atau GAAP. One small part of the SAK PABU or financial accounting standards. Salah satu bagian kecil dari PABU SAK atau standar akuntansi keuangan. SAK existing issued by IAI through an organ which we are familiar with the Financial Accounting Standards Board (DSAK). SAK yang ditempatkan oleh IAI melalui organ yang kita kenal dengan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK). This Council in charge of drafting the financial accounting standards that will apply. Dewan ini bertanggung jawab atas penyusunan standar akuntansi keuangan yang akan berlaku. First draft was discussed with the Consultative Council of Financial Accounting Standards (DKSAK) and then issued its draft. Draft pertama dibahas dengan Dewan Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan (DKSAK) dan kemudian dikeluarkan draft-nya. When the input has been obtained, the socialization of (public hearing) to get more input from the public (users of financial statements). Ketika masukan yang telah didapat, sosialisasi (pendengaran publik) untuk mendapatkan masukan lebih dari (pengguna laporan keuangan) publik. Furthermore, if there is no problem anymore, then IAI will endorse these standards and effectively enforced. Selanjutnya, jika tidak ada masalah lagi, maka IAI akan mendukung standar dan efektif. Of two real examples above can be seen the relationship between Positive Accounting Theory and Theory of Normative Accounting; 1. Dari dua contoh nyata di atas dapat dilihat hubungan antara Teori Akuntansi Positif dan Teori Akuntansi Normatif; 1. Differences between the approaches and basic accounting theory caused two accounting taxonomies. Perbedaan antara pendekatan dan teori akuntansi dasar disebabkan dua taksonomi akuntansi. Positive Accounting Theory approach produces accounting as a science of taxonomy. Pendekatan Teori Akuntansi Positif menghasilkan akuntansi sebagai ilmu taksonomi. While Normative Accounting Theory approach produces accounting taxonomies as art. Sementara pendekatan Teori Akuntansi Normatif menghasilkan taksonomi akuntansi sebagai seni. That they are the same as the approach is recognized as a means of accounting theory. Bahwa mereka adalah sama sebagai pendekatan diakui sebagai alat teori akuntansi. 2. 2. Normative Accounting Theory Accounting Practices shaped thank General (PABU) is a theory of reference in providing the best way to predict various phenomena accounting and describes how the interaction between accounting variables in the real world functions meruipakan Positive Akuntansi Normatif Teori Akuntansi berbentuk Praktek terima Umum (PABU) adalah teori acuan dalam memberikan cara terbaik untuk meramalkan berbagai fenomena akuntansi dan menggambarkan bagaimana interaksi antara variabel-variabel akuntansi dalam dunia nyata fungsi meruipakan Positif

Accounting Theory approach. Teori Akuntansi pendekatan. Not ruled out, the facts in the real world (accounting practices) would influence the Normative Accounting Theory. Tidak dikesampingkan, fakta-fakta di dunia nyata (praktik akuntansi) akan mempengaruhi Normatif Teori Akuntansi. In accordance with this relationship to understand Hegel's Dialectic. Sesuai dengan hubungan ini untuk memahami Hegel Dialektika. Where antitasi and thesis will produce synthesis. Dimana antitasi dan tesis akan menghasilkan sintesis. And synthesis will result in antithesis. Dan sintesis akan menghasilkan antitesis. And so on. Dan seterusnya.

Page 32: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

References Gilles. Referensi Gilles. (2006). (2006). Philosophy of Hegel. Filsafat Hegel. Jakarta: Icon Tan Malaka. Jakarta: Icon Tan Malaka. (2008). (2008). Madilog Materialism, Dialectics, Logika.Jakarta: LPPM 2008 edition of the journal Mahardika www.tazkiyah.blogspot.com www.universitasgunadarma.ac.id Madilog Materialisme, Dialektika, Logika.Jakarta: LPPM 2008 edisi jurnal Mahardika www.tazkiyah.blogspot.com www.universitasgunadarma.ac.id

Page 1

http://www.download-it.org/learning-resources.php?promoCode=&partnerID=&content=story&storyID=19988 http://www.download-it.org/learning-resources.php?promoCode=&partnerID=&content=story&storyID=19988

Opening issues Membuka masalah

Corporate management often expends considerable time and effort making manajemen Perusahaan seringkali pengeluaran waktu dan usaha pembuatan

submissions to accounting regulators on proposed introductions of, or amend- pengajuan untuk regulator akuntansi atas perkenalan yang diusulkan, atau mengubah-

ments to, mandated accounting requirements. KASIH pada, ketentuan akuntansi diamanatkan. For example, as we discussed in Misalnya, seperti kita bahas pada

Chapter 3, elements of the revised IAS 39 (which required market valuations for Bab 3, unsur-unsur dari revisi IAS 39 (yang diperlukan valuasi pasar untuk

financial instruments) were opposed by many banks in Europe. instrumen keuangan) yang ditentang oleh banyak bank di Eropa. The banks Bank-bank

argued that these elements of IAS 39 failed to take account of the underlying berpendapat bahwa unsur-unsur dari IAS 39 gagal memperhitungkan mendasari

economic realities of the manner in which these banks operated, and would ekonomi realitas cara di mana bank-bank tersebut beroperasi, dan akan

result in financial statements which would not reflect the underlying economic mengakibatkan laporan keuangan yang tidak akan mencerminkan mendasari ekonomi

reality. realitas. Executives of many banks lobbied against the introduction of these Eksekutif banyak bank melobi terhadap pengenalan ini

elements of IAS 39. unsur IAS 39. What would have motivated such opposition? Apa yang akan memotivasi oposisi seperti itu?

Page 33: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

Upon completing this chapter readers should understand: Setelah menyelesaikan bab ini pembaca harus memahami:

◆ ◆

how a positive theory differs from a normative theory; bagaimana teori positif berbeda dari teori normatif;

◆ ◆

the origins of Positive Accounting Theory; asal-usul Teori Akuntansi Positif;

◆ ◆

the perceived role of accounting in minimizing the transaction costs of an persepsi peran akuntansi dalam meminimalkan biaya transaksi dari

organization; organisasi;

◆ ◆

how accounting can be used to reduce the costs associated with various polit- bagaimana akuntansi dapat digunakan untuk mengurangi biaya yang berkaitan dengan berbagai polit-

ical processes; ical proses;

◆ ◆

how particular accounting-based agreements with parties such as debthold- bagaimana khususnya akuntansi berbasis perjanjian dengan pihak seperti debthold-

ers and managers can provide incentives for managers to manipulate ers dan manajer dapat memberikan insentif bagi manajer untuk memanipulasi

accounting numbers; akuntansi nomor;

◆ ◆

some of the criticisms of Positive Accounting Theory. beberapa kritik Teori Akuntansi Positif.

Learning Objectives Tujuan Pembelajaran

Positive Accounting Theory Teori Akuntansi Positif

CHAPTER 7 BAB 7

205 205

Buy this file: http://www.download-it.org/learning-resources.php?promoCode=&partnerID=&content=story&storyID=19988 Beli file ini:

Page 34: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

http://www.download-it.org/learning-resources.php?promoCode=&partnerID=&content=story&storyID=19988

Page 2 Page 2

http://www.download-it.org/learning-resources.php?promoCode=&partnerID=&content=story&storyID=19988 http://www.download-it.org/learning-resources.php?promoCode=&partnerID=&content=story&storyID=19988

Teori Akuntansi Positif didefinisikan

Sebagaimana ditunjukkan dalam Bab 1, sebuah teori yang positif adalah teori yang berusaha menjelaskan dan p. 334), the use of the Menurut Watts (1995, hal 334), penggunaan penelitian positif jangka dipopulerkan di bidang ekonomi oleh Friedman (1953) dan digunakan untuk membedakan penelitian yang berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi (yang positif penelitian), dari penelitian yang bertujuan untuk memberikan resep (penelitian preskriptif sering dilabeli penelitian normatif). Positive Teori Akuntansi Positif, topik dibahas dalam bab ini dan teori yang dipopulerkan oleh Watts dan Zimmerman, adalah salah satu dari beberapa teori akuntansi positif.

Sebagaimana ditunjukkan dalam Bab 1, kita akan merujuk ke kelas umum teori-teori yang berusaha menjelaskan dan memprediksi akuntansi praktek dalam huruf kecil (yaitu, sebagai teori positif dari akuntansi), dan akan lihat

Watts dan Zimmerman's positif teori tertentu akuntansi sebagai Positif Teori Akuntansi (yaitu, dalam kasus atas. Oleh karena itu, sementara itu mungkin membingungkan, kita harus ingat bahwa dan Teori Akuntansi adalah contoh satu teori akuntansi positif tertentu. Kebingungan ini mungkin tidak muncul telah Watts dan Zimmerman memilih untuk mengadopsi nama alternatif (atau

'Merek dagang') untuk teori khusus mereka. Menurut Watts dan Zimmerman

Kami mengadopsi label 'positif' dari ekonomi di mana ia digunakan untuk membedakan penelitian ditujukan untuk penjelasan dan prediksi dari penelitian yang mempunyai tujuan resep.

Mengingat konotasi yang telah melekat pada istilah ekonomi kami pikir ini akan Berguna dalam membedakan penelitian akuntansi bertujuan untuk memahami akuntansi dari penelitian diarahkan pada resep menghasilkan ... . . Ungkapan 'positif' menciptakan merek dagang dan seperti semua merek dagang menyampaikan informasi. 'Coke', 'Kodak', 'Levi's' 'Coke', 'Kodak', 'Levi's' menyampaikan informasi.

Sebagai Watts dan Zimmerman (1986, p. 7) menyatakan, Teori Akuntansi Positif:

... berkaitan dengan menjelaskan praktik akuntansi. Perangkat ini dirancang untuk menjelaskan dan memprediksi perusahaan yang akan dan yang

Page 35: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

perusahaan tidak akan menggunakan metode tertentu ... tetapi mengatakan apa-apa untuk metode mana perusahaan yang harus digunakan. teori positif dapat dibandingkan dengan teori-teori normatif. In Chapters 5 and 6 we Dalam Bab 5 dan 6 kita dianggap teori akuntansi normatif yang berbeda. Normatif teori pra- juru tulis bagaimana latihan tertentu harus dilakukan dan resep ini mungkin merupakan keberangkatan yang signifikan dari praktek yang ada. Sebuah teori normatif dihasilkan sebagai hasil dari teori tertentu menerapkan beberapa norma, standar atau objektif terhadap yang praktik sesungguhnya harus berusaha untuk mencapai. Misalnya, dalam Bab 5 teori akuntansi, yang ia sebut terus kontemporer akuntansi. Dalam teori ini Chambers mengatur bahwa seluruh aset harus diukur berdasarkan nilai pasar bersih dan bahwa informasi tersebut lebih bermanfaat informasi untuk pengambilan keputusan dari informasi berdasarkan pada biaya historis, dan yang menurut Chambers, sebenarnya bisa menyesatkan. Chambers membuat

BAB 7 TEORI AKUNTANSI POSITIF

Page 3 Page 3

penilaian tentang peranan akuntansi (untuk menyediakan informasi mengenai entitas kapasitas untuk beradaptasi dengan keadaan berubah) dan sebagai hasil dari penilaian dia ditentukan praktik akuntansi tertentu.

Kembali fokus kami untuk Teori Akuntansi Positif, kita lihat dalam bab ini bahwa

Teori Akuntansi Positif berfokus pada hubungan antara berbagai individu yang terlibat dalam menyediakan sumber daya bagi organisasi dan bagaimana akuntansi digunakan untuk membantu dalam fungsi dari hubungan ini. Examples are the relation- Contohnya adalah hubungan- kapal antara pemilik (sebagai pemasok modal) dan manajer (sebagai pemasok tenaga kerja manajerial), atau antara para manajer dan perusahaan hutang penyedia (yaitu, para kreditur). Banyak hubungan yang melibatkan delegasi pengambilan keputusan dari satu pihak (prinsipal) kepada pihak lain (agen) - ini disebut sebagai hubungan keagenan Saat-otoritas pengambilan keputusan didelegasikan, hal ini dapat menyebabkan beberapa hilangnya efisiensi dan biaya konsekuen. Untuk Misalnya, jika pemilik (pokok) delegasi wewenang untuk mengambil keputusan untuk manajer (Agen) adalah mungkin bahwa manajer tidak dapat bekerja keras seperti akan pemilik, mengingat bahwa manajer tidak mungkin berbagi langsung dalam hasil organisasi.

Potensi kehilangan keuntungan yang ditimbulkan oleh manajer berkinerja buruk adalah dianggap biaya yang hasil dari pembuatan keputusan dalam delegasi ini hubungan badan - dengan biaya keagenan. of Biaya agensi yang timbul sebagai akibat mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan dari pemilik untuk manajer disebut dalam Teori Akuntansi Positif sebagai biaya agen dari ekuitas.

Page 36: Teori Akuntansi Positi1.Kirim

Teori Akuntansi Positif, sebagaimana yang dikembangkan oleh Watts dan Zimmerman dan lain-lain, didasarkan pada asumsi ekonomi berbasis pusat yang individu tindakan semua didorong oleh kepentingan diri sendiri dan bahwa individu akan selalu bertindak secara oportunistik cara sejauh bahwa tindakan akan meningkatkan kekayaan mereka. Pengertian tentang kesetiaan, moralitas dan sejenisnya tidak tergabung dalam teori (karena mereka biasanya tidak tergabung dalam akuntansi lain atau teori ekonomi). Mengingat asumsi bahwa kepentingan diri sendiri drive semua tindakan individu, Teori Akuntansi Positif memprediksi bahwa organisasi akan berusaha untuk dimasukkan ke dalam mekanisme tempat yang menyelaraskan kepentingan manajer dari perusahaan (para agen) dengan kepentingan pemilik perusahaan Seperti kita lihat nanti dalam bab ini, beberapa metode menyelaraskan kepentingan akan didasarkan pada output dari sistem akuntansi (seperti menyediakan manajer dengan bagian dari organisasi keuntungan tersebut). Dimana seperti akuntansi- berdasarkan 'alignment mekanisme' berada di tempat, akan ada kebutuhan keuangan negara- yang akan diproduksi. Manajer diperkirakan 'obligasi' sendiri untuk mempersiapkan laporan keuangan ini. Ini mahal dalam dirinya sendiri, dan Akuntansi Positif. Teori akan disebut sebagai 'ikatan' biaya. If we assume that managers Jika kita asumsikan bahwa manajer (Agen) akan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan, maka Positif Akuntansi juga akan memprediksi bahwa akan ada permintaan bagi mereka Laporan yang akan diaudit atau dipantau, jika agen akan, dengan asumsi diri. bunga, cobalah untuk melebih-lebihkan keuntungan, sehingga meningkatkan pangsa mutlak mereka keuntungan