tentang informasi

36
18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas 2.1.1 Perancangan Menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang telah terjemahkan oleh Jogiyanto (2005:196) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menyebutkan bahwa: “desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dari satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”. Definisi perancangan menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:51) yang terdapat dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menjelaskan bahwa: “perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah. Azhar Susanto (2004:331) menjelaskan dalam buku berjudul Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya yaitu: “perancangan adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis. Berdasarkan dua definisi perancangan tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perancangan merupakan suatu alternatif untuk memecahkan masalah dan yang dipilih selama tahap analisis dalam pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan.

Transcript of tentang informasi

  • 18

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas

    2.1.1 Perancangan

    Menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang telah terjemahkan oleh

    Jogiyanto (2005:196) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem

    Informasi menyebutkan bahwa: desain sistem dapat didefinisikan sebagai

    penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa

    elemen yang terpisah dari satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

    Definisi perancangan menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:51) yang

    terdapat dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi,

    menjelaskan bahwa: perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa

    alternatif pemecahan masalah. Azhar Susanto (2004:331) menjelaskan dalam

    buku berjudul Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya yaitu:

    perancangan adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah

    berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis.

    Berdasarkan dua definisi perancangan tersebut, maka penulis dapat

    menyimpulkan bahwa perancangan merupakan suatu alternatif untuk

    memecahkan masalah dan yang dipilih selama tahap analisis dalam pemecahan

    masalah yang dihadapi perusahaan.

  • 19

    2.1.2 Sistem

    Ada definisi menurut beberapa para ahli yang menerangkan tentang sistem.

    Menurut Jogianto (2005:2) dengan bukunya yang berjudul Analisis dan Desain

    Sistem Informasi menerangkan sistem adalah sekumpulan dari elemen-elemen

    yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu.menurut Azhar Susanto

    (2004:18) dalam buku berjudul Sistem Informasi Manajemen Konsep dan

    Pengembangannya yang menyatakan bahwa: sistem adalah sekumpulan/group

    dari sub sistem/ bagian/ komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan

    satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan

    tertentu.

    Berdasarkan dua definisi tersebut penulis menyimpulkan sistem adalah

    sekumpulan dari elemen-elemen yang saling berhubungan serta menengkapi

    untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    2.1.3 Informasi

    Definisi informasi menurut Azhar Susanto (2004:46) dalam bukunya Sistem

    Informasi Akuntansi mendefinisikan infornasi sebagai berikut: informasi adalah

    hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.

    Definisi informasi menurut Jogianto (2004:8) dalam bukunya yang berjudul

    Analisis dan Desain Sistem Informasi bahwa: informasi adalah data yang diolah

    menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya.

    Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi

    adalah serangkaian data yang telah terorganisasi yang mempunyai sifat sementara,

    tergantung dengan waktu, dan manfaat bagi penerimanya.

  • 20

    2.1.4 Sistem Informasi

    Definisi sistem menurut Al-Bahra (2005:13) dalam bukunya yang berjudul

    Analisi dan Desain Sistem Informasin menjelaskan bahwa: suatu sistem yang

    dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi

    untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

    Definisi sistem informasi menurut Azhar Susanto (2004:55) dalam bukunya

    yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis

    Komputer menjelaskan bahwa:

    Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik pisik maupun

    non-pisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara

    harmonis untuk satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang

    berarti dan berguna.

    Menurut definisi tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi

    itu adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling bekerjasama secara

    harmonis untuk bertujuan menyajikan informasi yang bermanfaat.

    2.1.5 Akuntansi

    Definisi Akuntansi menurut Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul

    Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa:

    Akuntansi Adalah Sebuah kegiatan jasa, fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas

    ekonomi yang dimagsudkan agar berguna dalam mengambil keputusan

    ekonomi dalam membuat pilihan-pilihan nalar di antara berbagai alternative

    arah tindakan. Akuntansi terdiri atas beberapa cabang, di antaranya akuntansi

    keuangan manajemen dan pemerintahan.(2007:25)

  • 21

    Adapula definisi akuntansi menurut Revrisond Baswir (1997:4) dalam

    bukunya yang berjudul Akuntansi Pemerintahan Indonesia yang menerangkan

    bahwa:

    Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang berfungsi menyajikan informasi

    kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, dari suatu lembaga atau

    perusahaan, yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam

    mengambil keputusan-keputusan ekonomi diantara berbagai alternative

    tindakan.

    Menurut kedua definisi tersebut jika disimpulkan akuntansi adalah alat

    informasi dalam proses pengendalian yang diharapkan dapat digunakna sebagai

    dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi.

    2.1.5.1 Metode Pencatatan Akuntansi

    Metode pencatatan akuntansi yang digunakan adalah metode pencatatan Cash

    Basic, maka definisi menurut Abdul Halim (2007:49) penerjemah Moh Kurdi

    dalam bukunya Kamus Istilah Akuntansi, menjelaskan bahwa: accrual basis

    atau dasar akrual adalah menetapkan bahwa pengakuan/pencatatan transaksi

    ekonomi hanya dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan pada

    kas.

    Menurut Kamus Akuntansi dari Sunjana Ismaya (2006:65) menerangkan

    tentang pengertian Cash Basic sebagai berikut:

    Cash Basic adalah suatu dasar akuntansi yang mengakui pelaporan dan

    pendapatan pelaporannya pada saat kas diterima, serta mengakui biaya atau

    beban dan mengurangkannya dari pendapatan pada saat mengeluarkan kas

    untuk membayar biaya atau beban tersebut dilakukan dalam suatu periode

    akuntansi. Lawan dari Accrual basis.

  • 22

    Menurut definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pencatatan akuntansi

    memiliki dua metode yaitu cash basic adalah metode pencatatan yang mengakui

    pencatatan dan beban dilihat dari uang yang diterima atau penerimaan kas terjadi.

    Accrual basic adalah metode yang hanya mengakui jika trasnsaksi menimbulkan

    perubahan pada kas.

    2.1.5.2 Proses Akuntansi

    Menurut bukunya Abdul Halim (2007:52) yang berjudul Akuntansi Sektor

    Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa:

    Sistem akuntansi menurut Kepmendagri No 29 Tahun 2009 adalah sistem

    akuntansi yang meliputi proses pencatatan, penggolongan, penafsiran,

    peringkasan transaksi atau kejadian keuangan dalam rangka pelaksanaan

    APBD, dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima

    umum.

    Berikut ini gambaran proses akuntansi akan tampak seperti dibawah ini:

    SP2D-LS, SPJ, &

    Bukti MemorialBuku

    Jurnal

    Buku

    Besar

    Laporan

    Keuangan

    Buku

    Pebantu

    1. Bukti

    Penerimaan

    Kas.

    2. Bukti

    Pengeluaran

    Kas

    3. Bukti

    Memorial

    1. Buku Jurnal

    Penerimaan

    Kas.

    2. Buku Jurnal

    Pengeluaran

    Kas

    3.Buku Jurnal

    Umum

    Kumpulan

    rekening

    (Ringkasan Dan

    Rincian)

    1. Laporan

    Realisasi

    Anggaran

    2. Laporan arus

    Kas

    3. Neraca

    Daerah

    4. Catatan Atas

    Laporan

    Kertas

    Kerja

    Pencatatan dan

    Penggolongan Peringkasan Pelaporan

    Gambar 2.1 Proses akuntansi (2007:52)

  • 23

    2.1.5.3 Siklus Akuntansi

    Pengertian siklus akuntansi menurut Indra Bastian dalam bukunya yang

    berjudul Sistem akuntansi Sektor Publik, Mengatakan bahwa: Siklus akuntansi

    merupakan sistematika pencatatan transaksi keuangan, peringkasan dann

    pelaporan keuangan. (2007:76)

    Menurut Abdul Halim (2007:52) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi

    Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa: siklus akuntansi

    adalah suatu sistem yang mengolah input (masukan) menjadi output

    (pengeluaran).

    Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan dalam siklus akuntansi adalah

    urutan proses akuntansi yang dilakukan secara terus menerus membentuk sebuah

    siklus dan dimulai dari adanya transaksi sampai proses pelaporan. Jika

    digambarkan, siklus akuntansi akan terlihat seperti gambar dibawah ini.

    1. Analisis Transaksi Keuangan

    2. Jurnal Transaksi9. Neraca Saldo Setelah Jurnal

    Penutup

    3. Posting Kebuku Besar

    4. Neraca Saldo

    5. Jurnal Penyesuaian

    6. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

    8. Jurnal Penutup

    7. Laporan Keuangan

    A. Laporan Penghitungan APBD

    B. Laporan Penghitungan Ekuitas

    Dana atau R/K Pemda

    C. Neraca

    D. Laporan Aliran Kas

    Gambar 2.2 Siklus Akuntansi (2007:52)

  • 24

    2.1.5.3.1 Jurnal Umum

    Definisi jurnal menurut Abdul Halim (2005:56) dalam buku berjudul

    Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa:

    penjuranalan adalah prosedur pencatatan transaksi keuangan pada buku jurnal.

    sedangkan menurut Indra Bastian (2007:84) dalam bukunya yang berjudul Sistem

    Akuntansi Sektor Publik menerangkan bahwa: Jurnal merupakan suatu media/

    metode yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan.

    Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa jurnal adalah buku yang

    digunkan untuk mencatat transaksi keuangan.

  • 25

    Tabel 2.1 Jurnal Umum

    PEMERINTAH KOTA BANDUNG

    DINAS PENDIDIKAN

    JURNAL UMUM

    Per Januari n Sampai Desember n

    In

    Rp

    Tanggal Nomor

    Bukti/Dokumen Kode Rekening Uraian

    Jumlah

    Debit Kredit

    xxx RAPBD/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank xxx -

    1.01.1.01.18.00.00.6.1.6.02.01 RAPBD - xxx

    xxx BKB/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank xxx -

    1.01.1.01.18.00.00.1.1 Kas Dinas - xxx

    xxx PBOS/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank xxx -

    1.01.1.01.18.00.00.1.01.xx.16.63 Pendapatan Dana BOS - xxx

    xxx MDAS/xxx/xx/xxx

    1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank xxx -

    1.01.1.01.18.00.00.4.2.3.01.xx

    Pendapatan Dana

    Alokasi Sekolah - xxx

    xxx PP/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.02.09 Peralatan xxx -

    1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

    xxx KBOS/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.1.01.xx.16.64 Biaya Dana BOS xxx -

    1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

    xxx KDAS/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.4.2.3.02.xx

    Biaya Dana Alokasi

    Sekolah xxx -

    1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

    xxx RG/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.5.1.1.01.01 Belanja Gaji xxx -

    1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

    xxx MK/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.1.1.4 Makanan & Minuman Kegiatan xxx -

    1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

    xxx BPK/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.15.02

    Belanja Perjalanan

    Dinas keluar Daerah xxx -

    1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

    xxx BPD/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.15.01

    Belanja Perjalanan

    Dinas Dalam Daerah xxx -

    1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

    xxx BKT/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.01.01 Belanja ATK xxx -

    1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

    xxx BKT/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.03.03 Belanja Listrik xxx -

    1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

    xxx BKT/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.03.02 Belanja Air xxx -

    1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

    xxx BKT/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.03.01 Belanja Telepon xxx -

    1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

    TOTAL xxx xxx

  • 26

    2.1.5.3.2 Buku Besar Umum

    Menurut Abdul Halim (2007:62) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi

    Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa: buku besar

    umum adalah sebuah buku yang berisi kumpulan rekening/perkiraan/akun.

    Menurut Indra Bastian (2007:89) dalam bukunya yang berjudul Sistem

    Akuntansi Sektor Publik menerangkan bahwa: buku besar merupakan buku yang

    berisi kumpulan rekening atau perkiraan yang telah dicatat dalam jurnal.

    Berdasarkan definisi di atas ditarik simpulan bahwa buku besar umum adalah

    buku yang mencatat perkiraan atau kumpulan rekening.

    Berikut merupakan bentuk buku besar umum menurut Peraturan Menteri

    Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

    Daerah (2008:707) adalah:

    Tabel 2.2 Buku Besar Umum untuk Kas Bank

  • 27

    Tabel 2.3 Buku Besar Umum untuk RAPBD

    Tabel 2.4 Buku Besar Umum untuk Kas Dinas

    Tabel 2.5 Buku Besar Umum untuk Pendapatan Dana BOS

    Tabel 2.6 Buku Besar Umum untuk Dana Alokasi Sekolah

    Tabel 2.7 Buku Besar Umum untuk Peralatan

    Tabel 2.8 Buku Besar Umum untuk Biaya Dana BOS

    Tabel 2.9 Buku Besar Umum untuk Biaya Dana Alokasi Sekolah

  • 28

    Tabel 2.10 Buku Besar Umum untuk Belanja Gaji

    Tabel 2.11 Buku Besar Umum untuk Belanja Makanan & Minuman

    Tabel 2.12 Buku Besar Umum untuk Perjalanan Dinas Keluar Daerah

    Tabel 2.13 Buku Besar Umum untuk Perjalanan Dinas Dalam Daerah

    Tabel 2.14 Buku Besar Umum untuk Belanja ATK

    Tabel 2.15 Buku Besar Umum untuk Belanja Listrik

  • 29

    Tabel 2.16 Buku Besar Umum untuk Belanja Air

    Tabel 2.17 Buku Besar Umum untuk Belanja Telepon

    2.1.5.3.3 Laporan Keuangan

    Menurut Kamus Besar Akuntansi (2004:418) menerangkan bahwa: laporan

    keuangan adalah laporan-laporan keuangan yang berisi informasi tentang kondisi

    keuangan dari hasil oprasi perusahaan pada perusahaan tertertu.

    Definisi laporan keuangan menurut Indra Bastian (2007:97) dalam bukunya

    yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik menerangkan bahwa: laporan

    Keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Sebagai hasil akhir dari proses

    akuntansi, laporan keuangan menyajikan informasi yang berguna untuk

    pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.

    Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa laporan

    keuangan adalah hasil dari siklus akuntansi yang terdiri dari beberapa proses dan

    menjadi informasi keuangan pada periode tertentu.

    A. Laporan Realisasi Anggaran

    Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:695), menjelaskan bahwa:

  • 30

    Laporan realisasi anggaran pemerintahan daerah merupakan laporan yang

    menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi

    yang dikelola oleh pemerintahan daerah, yang mengggambarkan perbandingan

    antara realisasi dan anggarannya dalam satu periode pelaporan.

    Menurut Deddi Nordiawan, dkk (2008:159) yang dikutip dari PP 24 Tahun

    2005 dalam bukunya Akuntansi Pemerintahan, menjelaskan bahwa: laporan

    realisasi anggaran adalah laporan keuangan yang menggambarkan perbandingan

    antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan.

    Bentuk laporan realisasi anggaran menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri

    nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

    (2011:1143) adalah sebagai berikut:

    Tabel 2.18 Laporan Realisasi Anggaran

  • 31

    B. Neraca

    Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:695), menyebutkan bahwa:

    neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan pemerintahan

    daerah mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

    Definisi neraca menurut Deddi Nordiawan, dkk (2008:153) dalam bukunya

    Akuntansi Pemerintahan, menjelaskan bahwa: neraca adalah laporan keuangan

    yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi mengenai aset,

    kewajiban, dan modal pada tanggal tertentu.

    Bentuk dari neraca menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun

    2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:1146) adalah sebagai

    berikut:

    Tabel 2.19 Neraca

  • 32

    C. Arus Kas

    Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:695), menjelaskan bahwa:

    laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai

    sumber, penggunaan, dan perubahan kas selama satu periode akuntansi serta saldo

    kas pada tanggal pelaporan.

    Definisi arus kas menurut Deddi Nordiawan, dkk (2008:185) dalam bukunya

    yang berjudul Akuntansi Pemerintahan, menjelaskan bahwa:

    Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan keuangan yang

    menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan

    setara kas selama periode akuntansi, serta saldo kas dan setara kas pada tanggal

    pelaporan.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka penulis simpulkan bahwa arus kas

    adalah laporan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam

    periode tertentu.

    Tabel 2.20 Laporan Arus Kas

  • 33

    2.1.6 Sistem Akuntansi

    Definisi Sistem Akuntansi Menurut Krismiaji (2001:4) dalam Buku yang

    berjudul Sistem Informasi Akuntansi, mendefinisikan bahwa: sistem akuntansi

    adalah sebuah sistem yang memperoses data dan transaksi guna menghasilkan

    informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, memproses

    bisnis.

    Definisi sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001:3) dalam buku Sistem

    Amuntansi Menerangkan bahwa: sistem akuntansi adalah organisasi, formulir,

    catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan

    informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan

    penggolongan perusahaan.

    Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah

    pengkoordinasian dari hal-hal yang berkaitan dengan keuangan untuk

    menghasilkan data keuangan yang dibutuhkan.

    2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi

    Menurut Azhar Susanto (2004:124) dalam bukunya yang berjudul Sistem

    Informasi Manajemen, menjelaskan bahwa:

    Kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan satu sama lain

    dan bekerjasama secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi

    informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam proses

    pengambilan keputusan dibidang keuangan.

  • 34

    Menurut Robert G.Murdick ( 2004:17) yang diterjemahkan oleh Jogiyanto

    dalam Bukunya yang berjudul analisis dan Desain Sistem Informasi adalah

    sebagai Berikut:

    Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari

    oerganisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan

    dan informasi yang didapat dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal

    kepada manager untuk digunakan dalam pengendalian dan pelaporan eksternal

    kepada pemegang saham, pemerintah dan pihak-pihak luar lainnya.

    Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

    akuntansi adalah sistem yang bekerja untuk menghasilakan informasi tetapi

    berkaitan dengan bidang akuntansi atau proses akuntansi.

    2.1.8 Kas

    2.1.8.1 Definisi Kas

    Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah nomor 24

    Tahun 2005 (2009:106), menjelaskan bahwa: kas adalah uang tunai dan saldo

    simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan

    pemerintahan.

    Kas menurut Thedorus M. Tuanakotta dalam bukunya yang berjudul Teori

    Akuntansi menyatakan bahwa: Kas sangat penting karena sifatnya yang liquid,

    mudah sebagai alat pertukaran, dan menunjukkan dayabeli secara umum. Kas

    disini uang tunai maupun saldo kas dalam bank. (2000: 150)

  • 35

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa kas

    adalah alat pelunasan kewajiban yang dapat digunakan, dapat berupa uang receh,

    uang kertas, cek, wesel.

    2.1.8.2 Jenis dan Bentuk Kas

    A. Kas Kecil (Petty Cash)

    Definisi dana kas kecil menurut David yang dikutip dari Drs. J. Tanzil

    dan Rekan dalam situs http://www.beritajatim.com, menjelaskan bahwa:

    Kas kecil adalah suatu dana kas khusus yang disisihkan oleh perusahaan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang relatif kecil jumlahnya,

    sedangkan tujuan dari dana kas kecil adalah membantu kasir (petugas kas

    kecil) dalam pengelolaan pengeluaran keuangan untuk keperluan rutin

    perusahaan. Ada dua macam cara pencatatan dana kas kecil.

    Menurut Kusnadi, dkk (2000:65) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi

    Keuangan Menengah (intermediate) menjelaskan bahwa prosedur pencatatan dana

    kas kecil mempunyai dua sistem yaitu:

    1. Imprest System (Sistem Impres)

    Imprest system dikenal pula dengan nonfluctuating system. Di dalam

    impress system pada saat dana kas kecil ditetapkan dan pertama diisi

    dicatat di debit pada akun petty cash dan kredit pada akun cash dan setiap ada transaksi tidak ada pencatatan (tidak ada jurnal), jurnal

    dilakukan pada saat kas kecil diisi kembali berikut penyetoran bukti

    transaksi.

    2. Fluctuating System (Sistem Fluktuasi)

    Fluctuating system pada saat dana kas kecil pertama kali diisi dicatat

    sebagian imprest system dan pada saat dana ada transaksi dilakukan jurnal

    akun yang digunakan adalah dana kas kecil.

  • 36

    Berdasarkan definisi di atas kas kecil mempunyai dua sistem yaitu Imprest

    System dan Fluctuating System. Penulis menggunakan imprest system karena pada

    saat dana kas kecil ditetapkan dan pertama diisi dicatat di debit pada akun petty

    cash dan dikredit pada akun cash dan setiap ada transaksi tidak ada pencatatan.

    B. Rekonsiliasi Bank

    Menurut Zaki Baridwan (2004:91) dalam bukunya yang berjudul Intermediate

    Accounting, menjelaskan bahwa: rekonsiliasi bank adalah catatan perusahaan dan

    bank, sehingga harus dibuat perbandingan antara keduanya agar dapat diketahui

    perbedaan-perbedaan yang ada.

    Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat simpulkan rekonsiliasi bank adalah

    salah satu alat untuk mengoreksi saldo buku dengan saldo perusahaan dan

    menjelaskan perbedaan yang terjadi, sehingga manajer dapat mengetahui

    kesalahan yang terjadi.

    Menurut Zaki Baridwan dalam bukunya yang berjudul Intermediate

    Accounting, rekonsiliasi bank sebagai berikut:

    Tabel 2.21 Rekonsiliasi Bank

  • 37

    2.1.8.3 Standar Kas

    A. Penerimaan Kas

    Penerimaan Kas menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem

    Akuntansi menyatakan bahwa:

    Penerimaan Kas merupakan penjualan tunai dengan dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga

    barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada

    pembeli.(2001:455)

    Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah nomor 24

    Tahun 2005 (2009:107), menjelaskan bahwa: penerimaan kas adalah semua

    aliran kas yang masuk ke bendahara umum negara/daerah. Berdasarkan dari

    kedua definisi di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa penerimaan kas

    adalah pendapatan yang diperoleh, yang menyebabkan kas yang ada di perusahaan

    bertambah.

    B. Pengeluaran Kas

    Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah nomor 24

    Tahun 2005 (2009:107), menjelaskan bahwa: pengeluaran kas adalah semua

    aliran kas yang keluar dari bendahara umum negara/daerah. Pengeluaran Kas

    menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyatakan

    bahwa: Sistem Akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem pengeluaran

    dengan uang tunai melalui sistem dana kecil. (2001:509) Berdasarkan dari

    kedua definisi di atas, maka penulis simpulkan bahwa pengeluaran kas adalah

    transaksi-transaksi pengeluaran, dalam bentuk tunai maupun non tunai.

  • 38

    C. Pembiayaan

    Menurut Indra Bastian (2003:54) dalam bukunya yang berjudul Sistem

    Akuntansi Sektor Publik menjelaskan bahwa Pembiayaan adalah transaksi

    keuangan daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara pendapatan

    dan belanja dalam satu periode akuntansi.

    Menurut Ihyaul Ulum (2004:206) dalam bukunya Akuntansi Sektor Publik

    Suatu Penghantar menjelaskan bahwa pembiayaan adalah seluruh transaksi

    keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang dalam

    penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau

    memanfaatkan surflus anggaran.

    Berdasarkan kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan

    adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara

    pendapatan dan belanja, yang dalam penganggaran pemerintah terutama

    dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surflus anggaran.

    2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Kas

    Menurut Krismiaji (2005:4) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi

    Akuntansi, menjelaskan bahwa: sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem

    yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang

    bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis.

    Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah nomor 24

    Tahun 2005 (2009:106), menjelaskan bahwa: kas adalah uang tunai dan saldo

    simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan

    pemerintahan.

  • 39

    Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat simpulkan bahwa sistem informasi

    akuntansi kas adalah sebuah sistem yang memproses transaksitransaksi terhadap

    kas untuk menghasilkan informasi.

    2.1.10 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas

    2.1.10.1 Fungsi yang Terkait

    Fungsi yang terkait dalam penerimaan kas dan pengeluaran menurut Peraturan

    Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

    Keuangan Daerah adalah fungsi Akuntansi pada Satuan Kerja Pengelola

    Keuangan Daerah (SKPKD).

    2.1.10.2 Formulir/Dokumen yang Digunakan

    Dokumen yang digunakan pada sistem penerimaan kas menurut Peraturan

    Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

    Keuangan Daerah (2011:732), adalah sebagai berikut:

    A. Bukti Transfer

    B. Slip Setoran

    Dokumen yang digunakan pada sistem pengeluaran kas menurut Peraturan

    Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

    Keuangan Daerah (2011:735) adalah sebagai berikut:

    A. Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

    C. Surat Perintah Membayar (SPM)

    D. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

    G. Slip Penarikan

  • 40

    2.1.10.3 Catatan Yang Digunakan

    Catatan yang digunakan dalam sistem penerimaan kas menurut Peraturan

    Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

    Keuangan Daerah adalah (2011:732) sebagai berikut: buku jurnal penerimaan

    kas, buku besar umum, buku besar pembantu.

    Catatan yang digunakan untuk sistem pengeluaran kas menurut Peraturan

    Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

    Keuangan Daerah (2011:735) adalah sebagai berikut: buku jurnal pengeluaran

    kas, buku besar umum, buku besar pembantu.

    2.1.10.4 Kebutuhan Rekayasa Software SIA Kas

    Untuk merancang sebuah sistem informasi akuntansi kas, dibutuhkan

    software yang bisa digunakan sebagai penunjang pembuatan sistem informasi

    akuntansi kas. Terdapat beberapa macam software yang bisa digunakan antara lain

    adalah sebagai berikut:

    A. Microsoft Visual Basic 6.0

    B. PHP Corder dan PHP Triad

    C. Borland Delphi 7.0

    D. Turbo C++ dan Turbo Pascal

    E. Java Script

    Membuat sistem informasi akuntansi kas, penulis menggunakan software

    Microsoft Visual Basic 6.0 karena memudahkan pengguna (user) dalam

    mengoperasikannya serta mudah diperbaiki bila terdapat error. Selain itu juga,

    biaya yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi ini terjangkau. Penulis melakukan

  • 41

    penelitian di Sub Bagian Keuangan, di bagian ini terjadi transaksi penerimaan kas

    dan pengeluaran kas berbentuk form inputan.

    Merancang aplikasi sistem informasi akuntansi kas dibutuhkan software yang

    bisa melakukan penyimpanan data yang disebut database. Ada beberapa database

    yang mendukung Microsoft Visual Basic 6.0 antara lain:

    A. SQL Server 2000

    B. MySQL

    C. SQL Server 7.0

    D. PostGrade

    E. Microsoft FoxPro

    Database yang digunakan penulis dalam membuat sistem informasi akuntansi

    kas dengan Microsoft Visual Basic 6.0 adalah SQL Server 2000. SQL Server

    2000 merupakan aplikasi yang mempunyai kemampuan dalam pembuatan satu

    database dengan banyak file data. Data-data yang tersimpan di database

    mengenai transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas adalah sebagai berikut:

    A. Menerima pergantian kas

    B. Membayar belanja

    C. Membuat jurnal umum, buku besar umum, buku besar pembantu, laporan

    realisasi anggaran, laporan keuangan neraca dan laporan keuangan arus kas.

    Kebutuhan software sistem informasi akuntansi kas dibutuhkan juga aplikasi

    report sebagai penunjang untuk menampilkan hasil proses pemrograman. Ada

    beberapa macam report, yaitu antara lain:

    A. Crystal Report

    B. Report pada Micsrosoft Access

  • 42

    C. Data Environment

    Report yang digunakan oleh penulis dalam membuat aplikasi sistem informasi

    akuntansi kas adalah Crystal Report, karena aplikasi ini mudah digunakan

    sehingga memudahkan pengguna untuk mendesain hasil dari report sesuai

    keinginan.

    2.2 Bentuk, Jenis dan Bidang Perusahaan

    Bentuk perusahaan yang penulis teliti merupakan Instansi Pemerintahan.

    Jenis perusahaannya merupakan perusahaan jasa. Menurut Fandy Tjiptono

    (2001:6) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Bisnis, menjelaskan bahwa:

    Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu

    pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan

    tidak menghasilkan kepemilikian sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan

    dengan produk fisik maupun tidak.

    2.3 Alat Pengembangan Sistem

    2.3.1 Diagram Konteks

    Menurut Tata Subari (2004:1966) dalam bukunya yang berjudul Analisa

    Sistem Informasi, mendefinisikan Diagram konteks sebagai berikut:

    Diagram Konteks dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data

    yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk

    mengembangkan sistem secara umum dan global dari keseluruhaan sistem

    yang ada

    Menurut Al-bahra (2005:64) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan

    Desain Sistem Informasi Mendefinisikan diagram konteks sebagai berikut:

  • 43

    diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari satu proses yang

    menggambarkan ruang lingkup suatu sistem

    Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa diagram

    konteks adalah gambaran umum suatu sistem yang berjalan yang menggambarkan

    hubungan antara entitas satu dengan yang lainnya.

    2.3.2 Data Flow Diagram (DFD)

    Menurut Tata Subari (2004:163) dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem

    Informasi, mendefinisikan data flow diagram (DFD) sebagai berikut:

    Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu network menggambarkan suatu sistem

    automat/komputerisasi manualisasi atau gabungan dari keduanya yang

    penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang

    saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya.

    Data flow diagram menurut Jogiyanto HM (2005:699) dalam bukunya yang

    berjudul Analisis dan Desain, adalah sebagai berikut:

    Data flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah

    ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

    mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

    Data Flow Diagram juga digunakan pada metodologi pengembangan sistem

    yang terstruktur.

    Menurut Tata Subari (2004:163) dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem

    Informasi, langkah-langkah didalam membuat data flow diagram dibagi menjdi

    tiga tahap atau tingkatan konstruksi DFD, yaitu sebagai berikut:

  • 44

    a. Diagram konteks

    Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang

    akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan

    untukmenggambarkan sistem secara umum/global dari keseluruhan sistem

    yang ada.

    b. Diagram Nol (0)

    Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada

    didalam diagram konteks, yang penjabarannya lebih terperinci.

    c. Data Flow Diagram Detail

    Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail

    lagi dari tahapan proses yang ada didalam diagram nol.

    Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa DFD adalah

    suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses dalam mengolah data

    disuatu sistem.

    2.3.3 Kamus Data

    Menurut Tata Subari (2004:170) dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem

    Informasi, kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-

    kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Definisi menurut Jogiyanto

    HM (2005:75) dalam bukunya Analisis dan Desain pengertian kamus data adalah

    sebagai berikut: kamus data atau data dictiory atau disebut juga dengan istilah

    Sistem data dictiory adalah klatalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan

    informasi dari suatu sistem informasi.

    Kamus data dibuat dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap

    perancangan sistem. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada Data

    Flow Diagram. Berdasarkan kutipan-kutipan di atas penulis dapat mengambil

    keputusan bahwa kamus data adalah katalog data dari suatu sistem informasi.

  • 45

    2.3.4 Flowchart (Bagan Alir)

    Menurut krismiaji (2002:71) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi

    Akuntansi Bagan Alir atau Flowchart adalah sebagai berikut:

    Bagan Alir merupakan tehnik analisis yang digunakan untuk menjelaskan

    aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat dan logis. Bagan Alir

    merupakan serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur

    pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaa, sekaligus

    menguraikan aliran data dalam sebuah sistem.

    Definisi Bagan Alir menurut A. Hall James yang diterjemahkan oleh Dewi

    Fitriasari dan Deny Armos Kwary (2006:83) dalam bukunya yang berjudul Sistem

    Informasi Akuntansi, menyebutkan Bahwa: bagan alir (flowchart) refresentasi

    grafikal dari sebuah sistem yang menjelaskan relasi fisik diantara entitas-entitas

    kuncinya.

    Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat menyimpulakan bahwa bagan

    alir (flowchart) merupakan serangkaian prosedur yang menjelaskan mengenai

    sistem yang berjalan pada sebuah perusahaan.

    Jenis-jenis bagan alir menurut Krismiaji (2002:72) dalam bukunya Sistem

    Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:

    A. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

    B. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)

    C. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

    2.3.5 Normalisasi

    Menurut Al Bahra (2005:169) dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain

    Sistem Informasi, menerangkan bahwa: Normalisasi adalah suatu proses

  • 46

    memperbaiki/membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih

    tepat dikoneksikan dengan model dan logika.

    Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa normalisasi adalah

    proses yang dilakukan untuk memperbaiki dengan menggunakan model data

    relasional dan dikoneksikan dengan logika.

    2.3. 6 Entity Relationship Diagram (ERD)

    Definisi Entity Relationship Diagram (ERD) menurut Ladjamudin (2005:142)

    dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah sebagai

    berikut: Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang

    menggunakan susunan data yang disimpan dalam secara abstrak.

    Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa ERD adalah

    suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang tersimpan secara

    sistem atau tehnik menggambar suatu sketma database dimana setiap komponen

    yang terlibat dalam ERD memiliki atribut masing-masing yang mempresentasikan

    fakta dari dunia nyata yang sedang ditinjau.

    A. Derajat Relationship (Relationship Degree)

    Definisi derajat relationship menurut Ladjamudin (2005:144) dalam bukunya

    Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya menyatakan bahwa:

    Relationship Degree adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu

    relatinship. Derajat relationship yang sering dipakai didalam ERD sebagai

    berikut:

  • 47

    1. Unary Relationship

    Unary Relationship adalah model relationship yang terjadi antara entity set

    yang sama. Model ini juga sering disebut sebagai Recursive Relationship atau

    Reflective Relationship.

    Contoh:

    Pegawai Menikah

    Gambar 2.3 Diagram Relationship Unary (2005:144)

    2. Binary Relationship

    Binary relationship adalah model relationship antara instance-instance dari

    satu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama). Relationship ini

    paling umum digunakan dalam pembuatan model data.

    Contoh:

    Pegawai Bekerja untuk Dept.M N

    Gambar 2.4 Diagram Relationship Binary (2005:145)

    3. Ternary Relationship

    Ternary Relationship merupakan relatinship antara instance-instance dari tiga

    tipe entitas secara serentak.

    Contoh:

    Gambar 2.5 Diagram Relationship Ternary (2005:145)

    P e g a w a i P e g a w a i

    A la t

    B e k e r ja u n tu k

    J u m la h

  • 48

    B. Kardinalitas Relasi

    Definisi Kardinalitas relasi menurut Ladjamudin (2005:147) dalam bukunya

    Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya menyatakan bahwa:

    Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi

    dengan entitas pada entitas lain.

    Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yaitu sebagai berikut:

    1. Relasi satu ke satu (One to One)

    Tingkat hubungan ini menunjukan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan

    satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan

    dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

    Contoh:

    Dosen Kepalai Jurusan1 1

    NID NID

    Gambar 2.6 One to One (2005:147)

    2. Relasi Satu ke Banyak atau Banyak ke Satu (One to Many atau Many to One)

    Tingkat hubungan satu kebanyak adalah sama dengan banyak ke satu,

    tergantung dari arah mana hubungan terlihat. Untuk satu kejadian pada entitas

    yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada

    entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya

    dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang

    pertama.

    Contoh:

    Dosen KuliahAjar

    NIDNIDKode

    MK

    1 M

    Gambar 2.7 One to Many (2005:147)

  • 49

    Kuliah MahasiswaDiambil

    NimNID Nama

    1M

    Kode

    MK

    Gambar 2.8 Many to One (2005:147)

    3. Relasi Banyak-ke-Banyak (Many to Many)

    Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah

    entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas

    lainnya, dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang

    kedua.

    Contoh:

    Mahasiswa KuliahBelajar

    NimKode

    Mk

    NM

    NimKode

    Mk

    Gambar 2.9 Many to Many (2005:148)

    2.4 Perangkat Lunak

    2.4.1 Perangkat Lunak Sistem Operasi

    Menurut Jogiyanto (2005:360) dalam bukunya Pengenalan Komputer Dasar

    Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan,

    menjelaskan bahwa: perangkat lunak sistem operasi (operating system), yaitu

    program yang ditulis untuk mengendalikan dan mengkoordinasi kegiatan dari

    sistem komputer. Ada beberapa software sistem operasi, diantaranya MS-DOS,

    Windows, UNIX, OS/2, dll.

    Menurut Abdul Razaq (2003:9) dalam bukunya yang berjudul Penuntun

    Praktis Microsoft Office XP, menjelaskan bahwa: microsoft windows XP

    merupakan sistem operasi berbasis grafis (gambar) dengan berbagai fasilitas,

  • 50

    khususnya dalam berintegrasi dengan internet serta dengan kemudahan dalam

    pengoperasiannya.

    Berdasarkan definisi di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa Microsoft

    Windows XP adalah sistem operasi yang memiliki berbagai fasilitas dan memiliki

    kemudahan dalam pengoperasiannya.

    2.4.2 Perangkat Lunak Pemrograman

    Menurut Jogiyanto (2005:398) dalam bukunya Pengenalan Komputer Dasar

    Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan,

    menjelaskan bahwa: program yang ditujukan untuk menyelesaikan suatu

    permasalahan dalam aplikasi yang tertentu disebut dengan application software

    atau application program (program aplikasi).

    Menurut Edhy Sutanta (2005:21) dalam bukunya yang berjudul Pengantar

    Teknologi Informasi, menyebutkan bahwa: application Software merupakan

    perangkat lunak yang dikembangkan untuk digunakan pada aplikasi tertentu.

    A. SQL Server 2000

    Menurut Feri Djuandi (2002:3) dalam bukunya yang berjudul SQL Server

    untuk Profesional, mendefinisikan bahwa: SQL Server adalah sebuah sistem

    arsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas

    dan menambahkan fungsi-fungsi ke dalam database tersebut.

    Menurut Andri Kuniyo dan Kusrini (2007:145) dalam bukunya yang berjudul

    Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & SQL Server,

    mendefinisikan bahwa: SQL Server adalah perangkat lunak relation database

  • 51

    management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi

    database berukuran besar dengan berbagai fasilitas.

    Berdasarkan definisi di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa SQL Server

    adalah perangkat lunak yang memungkinkan para pengguna (user) untuk

    mengembangkan fungsinya.

    B. Crystal Report

    Menurut Andri Kuniyo dan Kusrini (2007:264) dalam bukunya yang berjudul

    Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & SQL Server,

    menjelaskan bahwa: Crystal report merupakan program yang dapat digunakan

    untuk membuat, menganalisis dan menterjemahkan informasi yang terkandung

    dalam database atau program ke dalam berbagai jenis laporan yang sangat

    flexibel.

    Menurut Madcom (2003:40) dalam bukunya yang berjudul Program Aplikasi

    Terintegrasi Inventory Hutang dan Piutang dengan Visual Basic 6.0 dan Crystal

    Report, menyebutkan bahwa: crystal report merupakan program khusus untuk

    membuat laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic 6.0, tetapi

    keduanya dapat dihubungkan (linkage).

    Berdasarkan definisi di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa crystal report

    merupakan program yang digunakan untuk membuat laporan yang terdapat di

    dalam database.

  • 52

    C. Client Server

    Definisi Client Server menurut Yuswanto (2005:5) dalam bukunya yang

    berjudul Pemrograman Client Server Microsoft Visual Basic 6.0, adalah sebagai

    berikut: Server adalah komputer database yang berada di pusat, dimana

    informasinya dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa usher yang

    menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang disebut dengan Client.

    Berdasarkan definisi di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa Client

    server adalah penggunaan informasi yang saling berinteraksi satu sama lain dalam

    menjalankan suatu aplikasi dalam satu komputer ataupun yang berbeda komputer.

    2.4.3 Perangkat Lunak Bahasa

    Definisi Language Software menurut Jack Febrian (2004:11) dalam bukunya

    yang berjudul Kamus Komputer dan Teknologi Informasi, menyebutkan bahwa:

    language software adalah program-program yang digunakan untuk

    menterjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis di dalam bahasa pemrograman ke

    dalam bahasa mesin, supaya dapat dimengerti oleh komputer.

    Menurut Andry Koniyo dan Kusrini (2007:1) dalam bukunya yang berjudul

    Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic

    dan Microsoft SQL Server adalah sebagai berikut:

    Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Visual Basic

    merupakan salah satu development tool, yaitu alat bantu untuk membuat

    berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem

    operasi Windows. Visual Basic merupakan bahasa pemrograman komputer

    yang mendukung pemrograman berorientasi objek (Object Oriented

    Programing).

  • 53

    Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa language

    software adalah program yang digunakan untuk menterjemahkan instruksi yang

    ditulis didalam bahasa pemrograman supaya dapat dimengerti oleh komputer dan

    Visual Basic adalah salah satu program yang termasuk ke dalam language

    software.