TENTANG - · PDF file1 peraturan daerah kabupaten sumbawa nomor 12 tahun 2013 tentang lalu...
Transcript of TENTANG - · PDF file1 peraturan daerah kabupaten sumbawa nomor 12 tahun 2013 tentang lalu...
1
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2013
TENTANG
LALU LINTAS TERNAK DAN/ATAU BAHAN ASAL TERNAK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SUMBAWA,
Menimbang : a. bahwa dengan meningkatnya lalu lintas ternak dan/atau bahan asal ternak semakin kompleknya permasalahan
yang dihadapi dalam pengaturan lalu lintas ternak dari dan
ke dalam wilayah Kabupaten Sumbawa, maka Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 16 Tahun 2005
tentang Pengaturan Lalu Lintas Ternak dan/atau Bahan
Asal Ternak sudah tidak sesuai dengan kebutuhan pengaturan lalu lintas ternak dan/atau bahan asal ternak,
sehingga perlu diganti dengan peraturan daerah yang baru;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah
tentang Pengaturan Lalu Lintas Ternak dan/atau Bahan
Asal Ternak.
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
3. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina
Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3482);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan Lembaran
2
Negara Republik Indonesia Nomor 5015);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang
Karantina Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4002);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
dan
BUPATI SUMBAWA,
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG LALU LINTAS TERNAK DAN/ATAU BAHAN ASAL TERNAK.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Sumbawa.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
3. Bupati adalah Bupati Sumbawa.
4. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang pengaturan lalu lintas ternak dan/atau bahan asal ternak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
5. Dinas adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa yang menangani urusan dibidang peternakan.
6. Balai Karantina adalah tempat pengasingan dan / atau tindakan sebagai
upaya pencegahan untuk dan tersebarnya hama dan penyakit atau organisme pengganggu dari luar antar negara dan dari suatu area ke area
lain di dalam negeri atau keluarnya dari dalam wilayah Negara Republik
Indonesia.
7. Camat adalah Kepala Wilayah Kecamatan se Kabupaten Sumbawa.
3
8. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan
baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya,
Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun,
Persekutuan, Perkumpulan, Firma, Kongsi, Koperasi, Yayasan, Organisasi
Massa, Organisasi Sosial Politik, atau Organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap serta bentuk usaha lainnya.
9. Hewan adalah binatang atau satwa yang seluruh atau sebagian dari siklus
hidupnya berada di darat, air dan/atau udara baik yang dipelihara maupun yang dihabitatnya.
10. Ternak adalah hewan peliharaan yang produknya diperuntukkan sebagai
penghasil pangan, bahan baku industri, jasa, dan/atau hasil ikutannya yang terkait dengan pertanian.
11. Ternak Potong adalah ternak-ternak yang khusus dipelihara untuk
menghasilkan daging seperti sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan unggas.
12. Ternak Bibit adalah ternak calon induk jantan dan betina yang mempunyai
sifat unggul dan memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangbiakkan.
13. Pedet adalah anak ternak yang berumur 0 (nol) sampai dengan 6 (enam) bulan.
14. Ternak Perah adalah ternak penghasil susu produksi susunya melebihi
kebutuhan pedet.
15. Majir adalah kondisi ternak yang tidak dapat berkembang biak.
16. Ternak Non Produktif adalah ternak betina yang majir permanen, umur
diatas 8 (delapan) tahun, tidak menyusui, cacat tetap, tidak produktif dan berdasarkan pemeriksaan tidak bunting.
17. Ternak Unggas adalah setiap jenis burung yang dimanfaatkan untuk pangan
berupa ayam, bebek, angsa, puyuh, burung dara, kalkun dan belibis.
18. Lalu Lintas Ternak dan/atau Bahan Asal Ternak adalah keluar-masuk antar
daerah/pulau, mutasi dan keluar-masuk daerah produk peternakan.
19. Pengeluaran adalah ternak dan/atau bahan asal ternak yang dikeluarkan
dari Kabupaten Sumbawa ke daerah tujuan yang disertai dengan Surat Izin Pengeluaran.
20. Pemasukan adalah ternak dan/atau bahan asal ternak yang masuk dari
daerah atau Kabupaten lain ke Kabupaten Sumbawa berdasarkan Surat Persetujuan Pemasukan Barang yang dikeluarkan oleh Dinas.
21. Kartu ternak adalah kartu identitas ternak yang diterbitkan setiap tahun oleh
Dinas, didalamnya tercatat nama pemilik, jenis ternak, umur, jenis kelamin, warna bulu, bangun tanduk, ciri-ciri alami dan ciri buatan.
22. Mutasi adalah perpindahan hak milik atas ternak di dalam Daerah.
23. Keluar Masuk Daerah adalah pengeluaran dan pemasukan ternak yang sama dari dan/atau ke Kabupaten Sumbawa.
24. Bahan Asal Ternak adalah produk yang dihasilkan dan/atau berasal dari
ternak meliputi daging, susu, kulit, tulang, tanduk, bulu unggas, feses
(kotoran) ternak dan mani beku (semen).
25. Perusahaan Pengiriman Ternak dan/atau Bahan Asal Ternak yang
selanjutnya disebut perusahaan adalah jenis usaha yang bergerak dibidang
pengiriman ternak dan/atau bahan asal ternak antar daerah/pulau yang memiliki izin usaha yang diterbitkan oleh Bupati dan berlaku selama 1 (satu)
tahun.
4
26. Pelayanan Izin Pengeluaran Ternak dan/atau Bahan Asal Ternak adalah
segala kegiatan pelayanan izin pengeluaran ternak dan/atau bahan asal ternak yang akan dikirim atau dikeluarkan dari Kabupaten Sumbawa atas
milik perusahaan atau masyarakat pengirim ternak.
27. Surat Izin Pengeluaran Ternak dan/atau Bahan Asal Ternak yang
selanjutnya disebut Surat Izin Pengeluaran, adalah surat yang diterbitkan oleh Dinas sebagai akibat akan keluarnya ternak dan/atau bahan asal ternak
dari Daerah ke luar daerah/pulau.
28. Surat Izin Pemasukan Ternak dan/atau BahanAsal Ternak yang selanjutnya disebut Surat Izin Pemasukan, adalah surat yang diterbitkan oleh Dinas
sebagai akibat akan masuknya ternak dan/atau bahan asal ternak dari luar
daerah/pulau ke dalam Daerah.
29. Surat Hasil Pemeriksaan/Bukti Keur adalah surat hasil pemeriksaan ternak
dan/atau bahan asal ternak secara teknis berupa penyesuaian kartu ternak
dengan ciri-ciri ternak, penimbangan ternak, pengecapan ternak di Holding Ground.
30. Surat Keterangan Jalan adalah surat yang diterbitkan oleh pejabat yang
berwenang dengan menerangkan bahwa ternak dan/atau bahan asal ternak
adalah benar berasal dari Kabupaten Sumbawa dengan jumlah ternak dan/atau bahan asal ternak sesuai dengan surat izin pengeluaran.
31. Holding Ground adalah tempat pemeriksaan dan penimbangan ternak
dan/atau bahan asal ternak, baik secara teknis seperti pengambilan darah maupun administrasi.
32. Pemeriksaan Ternak dan/atau Bahan Asal Ternak adalah prosedur tetap
yang dilakukan sebelum ternak dikeluarkan dari Daerah oleh petugas yang ditunjuk.
33. Pengawasan adalah kegiatan pengawasan terhadap ras, jenis kelamin, mutu,
jumlah serta kelengkapan dokumen ternak dan/atau bahan asal ternak yang dikeluarkan dan dilakukan setiap waktu.
34. Ternak Kesayangan adalah hewan atau ternak yang dipelihara oleh manusia
secara khusus atas dasar kesukaan atau hobi.
35. Ternak Lomba adalah ternak besar dan unggas yang lazim dilombakan, baik secara tradisional maupun secara profesional.
36. Karantina Hewan adalah tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan
tersebarnya hama dan penyakit hewan dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya dari d