Tension Pneumotoraks Ayu

download Tension Pneumotoraks Ayu

of 4

Transcript of Tension Pneumotoraks Ayu

TENSION PNEUMOTORAKS1. DefinisiTension pneumotoraks terjadi akibat kebocoran udara one-way valvedari paru atau melalui dinding toraks. Udara didorong masuk ke dalam rongga toraks tanpa ada celah sehingga memicu paru kollaps. Mediastinum mendorong ke sisi berlawanan. Terjadi penurunan aliran balik vena dan penekanan pada paru di sisi yang berlawanan.

2. EtiologipatogenesisPenyebab utama tension pneumotoraks adalah ventilasi mekanik dengan ventilasi tekanan positif pada pasien dengan trauma pleural visceral. Tension pneumotoraks juga dapat terjadi sebagai komplikasi dari simple pneumotoraks pasca trauma tumput atau tembus toraks dimana parenkim paru gagal untuk mengembang atau pasca penyimpangan pemasangan kateter vena subklavia atau jugularis interna. Defek traumatic pada toraks juga dapat memicu tension pneumotoraks jika ditutup dengan benar dan jika defek tersebut memicu terjadinya mekanisme flap-valve, tension pneumotoraks juga dapat terjadi akibat penyimpangan letak pasca fraktur tulang belakang torakal.

3. Gejala Klinisa. Nyeri dadab. Air hangerc. Distress napasd. Takikardiae. Hipotensif. Deviasi tracheag. Hilangnya suara napas apada salah satu sisih. Destensi vena leheri. Sianosis4. Diagnosis Keluhan subjektifBerdasarkan anamnesis, gejala-gejala yang sering muncul adalah Sesak napas, yang didapatkan pada 80-100 % pasien Nyeri dada, yang didapatkan pada 75-90 % pasien Batuk-batuk, yang didapatkan pada 25-35 % pasien Tidak menimbulkan gejala (silent) yang didapatakan sekitar 5-10 %Gejala-gejala tersebut dapat berdiri sendiri maupun kombinasi atau menimbulkan gangguan ringan sampai berat Pemeriksaan fisisSuara napas melemah sampai menghilang, fremitus melemah sampai menghilang, resonansi perkusi dapat normal atau meningkat/hipersonor. Pneumotoraks ukuran kecil biasanya hanya menimbulkan takikardia ringan dengan gejala yang tidak khas, pada pneumotoraks dengan ukuran besar suara napas dapat melemah atau bahkan menghilang pada auskultasi, fremitus raba menurun dan perkusi hipersonor. Pneumotoraks tension dicurigai apabila didapatkan adanya takikardia yang berat, hipotensi dan pergeseran mediastinum atau trachea. Pemeriksaan penunjangAnalisis gas darah arteri meberikan gambaran hipoksemia meskipun pada kebanyakan pasien serinng tidak diperlukan. Pada sebuah penelitian didapatkan 17% dengan PO2 60 mmHg.Pemeriksaan foto dada garis pleura visceral tampak putih, lurus atau cembung terhadap dinding dada dan terpisah dari garis pleura parietalis. Celah antara kedua garis pleura tersebut tampak lusens karena berisi kumpulan uadar dan tidak didapatkan corakan vascular pada daerah tersebut. Pada tension pneumotoraks gambaran foto dadanya tampak jumlah udara pada hemitoraks yang cukup basar dan susunan mediastinum yang bergeser kea rah kontralateral.Pemeriksaan CT scan mungkin diperlukan apabila pemeriksaan foto dada belum dapat ditegakkan. Pemeriksaan ini lebih spesifik untuk membedakan antara emfisema bullosa dengan pneumotoraks, batas anatar udara dengan cairanintra dan ekstrapulmoner serta untuk membedakan pneumotoraks spontan primer dan sekunder.Pemeriksaan endoskopi (torakoskopi) merupakan pemeriksaan invasive, tetapi memiliki sensitivitas yang lebih besar dibandingkan pemeriksaan CT scan.

5. PenatalaksaanTension pneumotoraks memerlukan dekompresi segera dan ditatalaksana awal dengan cepat melalui penusukan jarum caliber besar pada ruang interkostal kedua pada garis midklavikular dari hemitoraks yang sakit. Needle thoracosentesis ini bermanfaat untuk mengubah tension pneumotoraks menjadi simple pneumotoraks akan tetapi kemungkinan pneumotoraks lanjut akibat jarum masih tetap ada, penilaian ulang harus dilakukan. Tatalaksana definitive melalui pemasangan chest tube pada ruang interkostalis lima.

6. KomplikasiTension pneumotoraks dapat mengakibatkan kegagalan respirasi akut, pio pneumotoraks, henti jantung paru dan kematian (sangat jarang terjadi), pneumomediastinum dan emfisema subkutan sebagai komplikasi pneumotoraks spontan, biasanya karena pecahnya esophagus dan bronkus, pneumotoraks simultan bilateral, dan pneumotoraks kronik.

7. Prognosis Pasien dengan pneumotoraks spontan hampir separuhnya akan mengalami kekambuhan, setelah sembuh dari observasi maupun pemasangan tube thoracostomy. Kekambuhan jarang terjadi pada pasien dengan thoracostomy terbuka.

Referensi 1. W Sudoyo, Aru, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta : ECG hal. 2339-23452. Fildes, John, MD, FACS. 2008. ATLS Student Course Manual Eight Edition. United States : American College Of Surgeon