Tekom 3_Komunikasi Organisasi

22

Click here to load reader

Transcript of Tekom 3_Komunikasi Organisasi

Page 1: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

Tugas Ketiga Mata Kuliah Teori Komunikasi

Teori-Teori Komunikasi Organisasi

Disusun oleh :

Pertiwi Putri Nurhakim

2101 1006 0001

Humas A 2006

Dosen : Mien Hidayat, Kokom Komariah

Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat

Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Padjadjaran

2008

Page 2: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

Teori-Teori Komunikasi Organisasi

Definisi Komunikasi, Organisasi, dan Komunikasi Organisasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti

“sama”. Kata “sama” di sini maksudnya adalah sama makna. Jadi, secara

singkat komunikasi dapat dikatakan sebagai suatu proses penyampaian pesan

dari komunikator ke komunikan untuk mencapai kesamaan makna.

Dalam berkomunikasi dengan orang lain, kita dapat melakukan dalam

konteks antarpersona (interpersonal communication), kelompok (group

communications), organisasi (organizational communication), dan sebagai

tindak komunikasi digunakanlah media massa (mass communication).

Istilah “organisasi” dalam bahasa Indonesia merupakan adopsi dari kata

“organization” dari bahasa Latin yang berasal dari kata kerja bahasa Latin

“organizare” yang artinya to form as or into a whole consisting of interdependent

or coordinated parts (membentuk sebagai atau menjadi keseluruhan dari

bagian-bagian yang saling bergantung atau terkoordinasi). Dapat dikatakan

bahwa organisasi merupakan suatu paduan dari bagian-bagian yang satu sama

lain saling bergantung.

Dalam komunikasi organisasi akan erat kaitannya dengan suatu

kekuasaan, arus pesan, dan perilaku karena melibatkan jumlah orang yang

tidak sedikit dalam setiap organisasinya.

Menurut Gold Haber, Komunikasi organisasi adalah arus pesan dalam

suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantungan satu sama lain.

Arus pesan yang digunakan bersifat, yaitu :

1. Vertikal (upward communications dan downward communications),

2. Horizontal, dan

3. Diagonal.

Secara fungsional, komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai

pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang

merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Berikut ini adalah gambar

Page 3: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

yang akan menjelaskan bagaimana unit komunikasi dalam sistem komunikasi

organisasi :

Komunikasi organisasi dapat terjadi kapanpun, setidaknya satu orang

yang menduduki sutu jabatan dalam suatu organisasi akan menafsirkan suatu

pertunjukkan.

Sedangkan secara tradisional, komunikasi organisasi cenderung

dianggap menekankan kegiatan penanganan pesan yang terkandung dalam

suatu “batas organisasional (organizational boundary)”. Dalam hal ini

komunikasi organisasi dipandang dari suatu perspektif interpretif (subjektif)

adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi.

Dalam pengaplikasian organisasi akan ada hubungannya dengan gaya

komunikasi yang dipakai setiap orang-orang yang terlibat. Berikut ini adalah

tabel mengenai gaya komunikasi.

Gaya Komunikasi Komunikator Maksud Tujuan

The Controlling

Style

Memberi

perintah, butuh

perhatian orang

lain.

Mempersuasi

orang lain.

Menggunakan

kekuasaan dan

wewenang.

The Equalitarian

Style

Akrab, hangat. Mestimulasi

orang lain.

Menekankan

pengertian

bersama.

The Structuring

Style

Objektif, tidak

memihak.

Mensistemsasi

lingkungan kerja,

memantapkan

struktur

Menegaskan

ukuran, prosedur,

aturan yang

dipakai.

Page 4: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

The Dynamic Style Mengendalikan,

agresif.

Menumbuhkan

sikap untuk

bertindak.

Ringkas dan

singkat.

The Relinquishing

Style

Bersedia

menerima

gagasan orang

lain.

Mengalihkan

tanggung jawab

kepada orang

lain.

Mendukung

pandangan orang

lain.

The Withdrawal

Style

Independen /

berdiri sendiri.

Menghindari

komunikasi.

Mengalihkan

persoalan.

Komunikasi organisasi erat kaitannya dengan kekuasaan. Maka dari itu

French dan Reven membagi lima tipe kekuasaan, antara lain :

a. Reward Power, memusatkan perhatian pada kemampuan untuk memberi

ganjaran atau imbalan atas pekerjaan atau tugas yang dilakukan orang lain.

b. Coercive Power, lebih memusatkan pandangan pada kemampuan untuk

memberi hukuman kepada orang lain.

c. Referent Power, didasarkan pada suatu hubungan kesukaan dalam arti

seseorang mengidentifikasi orang lain yang mempunyai kualitas atau

persyaratan seperti yang diinginkannya.

d. Expert Power, memfokuskan diri pada suatu keyakinan bahwa seseorang

yang mempunyai kekuasaan pastilah ia memiliki pengetahuan, keahlian,

dan informasi lebih banyak dalam suatu persoalan.

e. Legitimate Power, bersandar pada struktur suatu organisasi, dan terutama

pada nilai-nilai kultural.

Karakteristik Komunikasi Organisasi

Dalam komunikasi organisasi dapat terjadi dalam organisasi itu sendiri

ataupun antara organisasi yang lain. Karakteristik dari komunikasi organisasi itu

sendiri, antara lain :

Komunikasi organisasi bersifat, yaitu :

- Informal, terjadi di luar organisasi.

Page 5: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

- Formal, maka pesan yang disampaikan harus terstruktur dengan baik;

terbagi atas komunikasi ke atas, ke bawah, dan horizontal.

Komunikasi organisasi melibatkan komunikasi personal (antarpersona dan

intrapersona), komunikasi kelompok, bahkan terkadang diperlukan pula

komunikasi publik.

Komunikasi organisasi erat kaitannya dengan arus komunikasi yang terdiri

atas : arus vertikal, horizontal, dan diagonal.

Orang-orang yang terlibat dalam komunikasi organisasi lebih sedikit

dibandingkan komunikasi massa namun lebih banyak dibandingkan dengan

komunikasi kelompok. Biasanya berbentuk suatu tim.

Efek konatif yang didapatkan oleh orang-orang yang terlibat cenderung sulit.

Fungsi organisasi dalam organisasi, mencakup fungsi informatif, fungsi

regulatif, fungsi persuasif, dan fungsi integratif.

Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks

yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun

eksternal.

Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.

Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya,

hubungannya dan keterampilannya.

Asumsi Dasar Komunikasi Organisasi

Sosiolog Amitai Etzioni menyatakan bahwa masyarakat kita adalah

masyarakat organisasi. Kita dilahirkan dalam sebuah organisasi dan dididik

dalam suatu organisasi serta sebagian besar dari kita menghabiskan mayoritas

hidupnya dengan bekerja untuk organisasi. Dari hal inilah kita tarik kesimpulan

bahwa asumsi dasar yang penting mengenai komunikasi organisasi, yaitu

bahwa komunikasi organisasi akan selalu dibutuhkan pada era sekarang ini.

Alasannya karena kini, makin banyak lembaga baik di bidang bisnis ataupun

industri, organisasi-organisasi sosial, ataupun institusi pendidikan yang harus

mengetahui bagaimana prinsip mengenai komunikasi yang baik dalam suatu

organisasi untuk suatu pencapaian bersama. Dalam komunikasi organisasi

berkaitan erat dengan arus komunikasi.

Page 6: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

Pendekatan komunikasi organisasi untuk melihat komunikasi yang terjadi

dalam suatu organisasi dapat digunakan tiga pendekatan, yaitu :

- Pendekatan Makro, dalam pendekatan makro organisasi dipandang sebagai

suatu struktur global yang berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam

berinteraksi, organisasi melakukan aktivitas tertentu seperti : memproses

informasi dan lingkungan, mengadakan identifikasi, melakukan intergrasi

dengan organisasi lain, menentukan tujuan organisasi.

- Pendekatan Mikro, pendekatan ini terutama menfokuskan kepada

komunikasi dalam unit dan sub-unit pada suatu organisasi. Komunikasi yang

diperlukan pada tingkat ini adalah komunikasi antara anggota kelompok

seperti : komunikasi untuk pemberian orientasi dan latihan, komunikasi

untuk melibatkan anggota kelompok dalam tugas kelompok, komunikasi

untuk menjaga iklim organisasi, komunikasi dalam mensupervisi dan

pengarahan pekerjaan, komunikasi untuk mengetahui rasa kepuasan kerja

dalam organisasi.

- Pendekatan Individual, berpusat pada tingkah laku komunikasi individual

dalam organisasi. Semua tugas-tugas yang telah diuraikan pada dua

pendekatan sebelumnya diselesaikan oleh komunikasi individual satu sama

lainnya. Ada beberapa bentuk komunikasi individual : berbicara pada

kelompok kerja, menghadiri dan berinteraksi dalam rapat-rapat, menulis dan

membuat konsep surat, berdebat untuk suatu usulan.

Teori-Teori Komunikasi Organisasi

Dalam sebuah proses komunikasi, pasti ada penjabaran teoritis

mengenai apa yang terjadi dalam sebuah komunikasi. Begitupula dengan

komunikasi organisasi, yang memiliki penjabaran teoritis mengenai komunikasi

organisasi. Berikut ini adalah teori-teori komunikasi organisasi.

1. Teori Lapangan tentang Kekuasaan

Pencipta dan Sejarah Teori

Teori Lapangan tentang Kekuasaan dikembangkan oleh Cartwright.

Orientasi yang dikemukakan dalam teori ini mengenai kekuasaan dalam suatu

organisasi.

Page 7: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

Sejarah dari teori ini dikembangkan dari pernyataan Kurt Lewin (1951)

yang mendefinisikan kekuasaan sebagai bentuk kekuasaan A atas B yang

artinya X berubah menjadi Y yang dalam prosesnya akan ada paksaan untuk

mengikuti A. Cartwright kemudian mereformulasikan definisi kekuasaan

sebagai kekuasaan A atas B dalam rangka mengubah X menjadi Y pada waktu

tertentu sama dengan kekuatan maksimum.

Teori Lapangan yang dikemukakan oleh Kurt Lewin dipengaruhi oleh

aliran Psikologi Gesstalt (bagian atau elemen kejiwaan tidak berdiri sendiri-

sendiri melainkan terorganisir menjadi suatu keseluruhan), hal ini pun sedikit

banyak mempengaruhi Cartwright dalam menjabarkan mengenai teori ini.

Asumsi Dasar dan Uraian Teori

Asumsi dasar dari teori lapangan tentang kekuasaan ini, yaitu bahwa

dalam suatu organisasi akan ada yang berkuasa dan yang dikuasai. Dalam

perjalanan komunikasi organisasinya antara yang berkuasa dan yang dikuasai

bisa jadi dapat bekerja sama untuk pencapaian suatu tujuan namun bisa juga

terjadi perpecahan yang akan menyebabkan suatu organisasi tidak dapat

mencapai suatu tujuan yang diharapkan.

Dalam teori ini, Cartwright memberikan tujuh istilah primitif untuk

penjabaran dari definisinya mengenai kekuasaan, yaitu :

- Pelaku (agent) yaitu suatu satuan yang dapat menghasilkan pengaruh atau

menderita akibat apa yang sedang dikerjakannya.

- Tindakan pelaku (act of agent) adalah peristiwa yang menimbulkan suatu

pengaruh (efek).

- Lokus (locus) adalah suatu tempat dalam tata ruang.

- Hubungan langsung (direct joining) merupakan suatu kemungkinan

perpindahan langsung dari satu lokus ke lokus lain.

- Dasar motif (motive base) adalah energi bawaan yang menggerakkan

tingkah laku untuk kebutuhan, dorongan, dan motif.

- Besaran (magnitude) merupakan ukuran dari konsep-konsep yang berupa

tanda plus (+) atau minus (-).

- Waktu (time) menunjukkan berapa lama berlangsungnya suatu peristiwa.

Page 8: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

Dalam teori ini, Cartwright juga membedakan antara kekuasaan dan

kontrol. Contohnya saja ketika A sebagai ketua dalam organisasi meminta B

yang sebagai bendahara untuk membawa laporan keuangan, maka bisa saja B

tidak membawakan laporan keuangan tersebut. Dalam hal ini A sebagai ketua

memiliki kekuasaan terhadap B namun A tidak mempunyai kontrol terhadap B.

Jika B membawakan apa yang diminta A maka antara kekuasaan dan kontrol

telah didapatkan A dari B.

2. Teori Kekuasaan Sosial.

Pencipta dan Sejarah Teori

Teori Kekuasaan Sosial dikemukakan oleh French sebagai bentuk

representatif dari pejelasan yang diemukakan Cartwright.

French menganggap bahwa teori yang dikemukakan Cartwright belum

jelas karena kekuasaan dalam sistem sosial, belum diungkapkan oleh

Cartwright.

Dalam teori kekuasaan sosial akan dibahas mengenai proses pengaruh

mempengaruhi dalam suatu organisasi, khususnya yang berkaitan dengan

pendapat dan perubahan pendapat organisasi terhadap sesuatu hal.

Asumsi Dasar dan Uraian Teori

Asumsi dasar dari teori ini bahwa French membagi proses pengaruh

memmpengaruhi dalam tiga pola relasi dalam organisasi, antara lain :

- Hubungan kekuasaan (power relation) antara anggota organisasi.

- Pola komunikasi dalam kelompok.

- Hubungan antara pendapat dalam kelompok.

Dalam teori ini digambarkan suatu garis pendapat (opinion continuum)

yan dua dimensional dan pada garis tersebut terjadi pergeseran daya (forces).

Daya yang dipaksakan dari A kepada B disebut pengaruh sosial (social

influence), sedangkan jumlah kekuatan dari daya-daya disebut kekuasaan

(power). Jadi, kekuasaan A terhadap B sebanding dengan kekuatan-kekuatan

daya yang ada dan yang dapat dipaksakan A terhadap B. Garis A akan

bertemu garis B, hal ini dinamakan titik keseimbangan. Berikut ini adalah

gambarannya.

Page 9: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

Dalam suatu organisasi, semua daya yang dihasilkan oleh masing-

masing anggota organisasi bersatu pada satu titik keseimbangan tertentu. Titik

inilah yang menunjukkan posisi dari pendapat organisasi.

Menurut French, adanya proses saling mempengaruhi dapat

menyebabkan perubahan titik keseimbangan yang dapat terjadi secara

langsung ataupun tidak langsung.

French mengemukakan lima macam kekuasaan dasar yang

berpengaruh dalam suatu sistem sosial, yaitu :

- Kekuasaan Rujukan (referent power atau attraction power) yang didasari

oleh perasaan saling menyukai dan saling beridentifikasi antara A dan B.

- Kekuasaan Ganjaran (reward power) yang didasari oleh kemampuan A

untuk memberi ganjaran terhadap B.

- Kekuasaan Hukuman (coercive power) yang didasari oleh kemampuan A

untuk memberi hukuman terhadap B.

- Kekuasaan Pengabsahan (legitimate power) didasari oleh hak yang ada

pada A untuk membenarkan atau menyalahkan tingkah laku B.

- Kekuasaan Keahlian (expert power) yang didasari pada persepsi B bahwa A

lebih tahu mengenai hal-hal tertentu.

French mengatakan bahwa hubungan kekuasaan antara anggota-

anggota organisasi dapat digambarkan sebagai sejumlah titik-titik yang

dihubungkan dengan garis-garis yang disebut dengan directed graph.

Catatan :

A merupakan ketua dari organisasi pada setiap perumpaan penjelasan teori kekuasaan

sosial sedangkan B merupakan anggota (dalam hal ini anggota lebih dari dua orang).

Page 10: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

3. Teori Birokrasi

Pencipta dan Sejarah Teori

Teori Birokrasi diperkenalkan oleh Max Weber, seorang teoritis terkenal

sepanjang zaman. Jika tadi telah dijelaskan mengenai teori komunikasi

organisasi yang berkaitan dengan kekuasaan, kini saatnya membahas teori

komunikasi organisasi yang berkaitan dengan birokrasi.

Sejarah teori ini merupakan suatu pengembangan dari pendekatan

organisasi. Disadari atau tidak jika membicarakan tentang suatu organisasi, hal-

hal yang akan ikut dibahas adalah tentang kekuasaan dan birokrasi. Maka

sebab itu perlu adanya teori mengenai birokrasi karena dalam organisasi tentu

sangat dibutuhkan apalagi jika menyangkut birokrasi dari bawah ke atas; sudah

pastilah perlu dijelaskan secara khusus.

Asumsi Dasar dan Uraian Teori

Asumsi dasar dari teori birokrasi adalah kesadaran bahwa dalam

organisasi akan adanya kekuasaan, wewenang, dan legitimasi. Max Weber

mendefinisikan kekuasaan sebagai kemampuan seseorang dalam setiap

hubungan sosial untuk mempengaruhi orang lain.

Dalam teori birokrasi yang dikemukakan oleh Weber, diuraikan tiga jenis

kewenangan (otoritas) yang terdiri dari :

- Kewenangan tradisional, anggapan bahwa perintah atasan merupakan

sesuatu yang sudah pantas atau sudah benar menurut ukuran tradisi.

- Kewenangan birokratik, merupakan suatu bentuk yang relevan dalam

birokrasi karena kekuasaan diperoleh dari aturan-aturan birokrasi yang

disepakati oleh seluruh anggota organisasi.

- Kewenangan karismatik, kekuasaan yang diperoleh karena kharisma dan

kepribadian yang dimiliki seseorang.

Dalam teori birokrasi ini, Max Weber mengemukakan enam prinsip dari

suatu birokrasi, yang terdiri atas :

- Birokrasi didasarkan pada aturan-aturan yang memungkinkan

diselesaikannya suatu persoalan.

- Birokrasi mengenal pembagian secara sistematis terhadap tenaga kerja.

- Esensi dari birokrasi adalah adanya penjenjangan (hierarki).

Page 11: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

- Pimpinan diangkat berdasarkan kemampuan dan pendidikan mereka.

- Birokrasi harus memiliki kebebasan untuk mengalokasikan sumber-sumber

yang ada dalam lingkup pengaruhnya.

- Birokrasi mensyaratkan pengelolaan arsip yang rapi.

4. Teori Komunikasi Kewenangan

Pencipta dan Sejarah Teori

Teori Komunikasi Kewenangan dikemukakan oleh Chester Barnard,

seorang presiden dari Bell Telephone Company di New Jersey, Amerika

Serikat. Barnard mengungkapkan sebuah tesis yang menyatakan bahwa

sebuah organisasi hanya dapat berlangsung dengan adanya suatu kerja sama

antarmanusia. Kerja sama dijadikan sebuah sarana di mana kemampuan

individu dapat dikombinasikan untuk mencapai tujuan bersama.

Sejarah dari adanya teori komunkasi kewenangan bermula dari Perrow

(1973) yang merasa prihatin mengenai implikasi teori klasik mengenai

organisasi dan doktrin ilmiah manajemen, di mana birokrasi dianggap sebagai

suatu hal kotor. Namun, sejak Barnard (1938) mampublikasikan The Functions

Of The Executive, sejak inilah mulai muncul pemikiran baru tentang birokrasi.

Asumsi Dasar dan Uraian Teori

Asumsi dasar dari adanya teori ini yaitu bahwa organisasi adalah sistem

orang, bukan struktur yang direkayasa secara mekanis. Dari definisi organisasi

yang diungkapkan oleh Barnard inilah, suatu sistem kegiatan dua orang atau

lebih yang dilakukan secara sadar dan terkoordinasi menitikberatkan pada

konsep sistem dan konsep orang.

Barnard juga menyatakan bahwa eksistensi yang dimiliki suatu

organisasi tergantung pada kemampuan anggota-anggota yang terlibat untuk

berkomunikasi dan berkemauan untuk bekerja samauntuk mencapai suatu

tujuan bersama.

Adapula kewenangan sebagai suatu fungsi kemauan untuk bekerja

sama. Ada empat syarat yang harus dipenuhi sebelum seseorang menerima

pesan yang otoritatif, yaitu :

- Harus memahami pesan yang dimaksud.

Page 12: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

- Memastikan dan percaya bahwa pesan tersebut tidak bertentangan dengan

tujuan organisasi.

- Memastikan bahwa ketika ia memutuskan untuk bekerja sama, pesan

tersebut telah sesuai dengan minatnya.

- Memiliki kemampuan fisik dan mental untuk menjalankan pesan.

Barnard membagi teori komunikasi kewenangan menjadi dua bagian,

yaitu : penerimaan suatu kewenangan dan penolakan suatu kewenangan.

Dengan menerima suatu kewenangan berupa pesan maka ia menduduki posisi

bawahan sedangkan dengan penolakan suatu kewenangan berupa pesan

diartikan bahwa orang tersebut khawatir akan resiko yang akan diterimanya.

Barnard juga menyatakan bahwa teknik-teknik komunikasi baik berupa

lisan ataupun tulisan sangat penting untuk pencapaian tujuan namun juga dapat

menjadi sumber masalah dalam suatu organisasi. Berikut ini adalah tabel yang

membedakan antara komunikasi lisan dan komunikasi tulisan.

Komunikasi Lisan Komunikasi Tulisan

Lebih personal (pribadi). Lebih formal (resmi).

Efektif untuk gagasan yang relatif

sederhana.

Efektif untuk gagasan yang relatif

kompleks.

Memberikan umpan balik segera. Memberikan umpan balik yang

tertunda.

Off-the-record Ada catatan resmi.

Efektif kalau mencari respons yang

cepat dan emosional.

Efektif kalau mencari respons yang

tertunda.

5. Teori Hubungan Manusiawi

Pencipta dan Sejarah Teori

Teori Hubungan Manusiawi dikemukakan oleh Elton Mayo, buah dari

keberhasilan memimpin sebuah penelitian bersama Fritz Roethlisberger.

Sejerah dari adanya teori hubungan manusiawi dimulai dari satu tahun

setelah publikasi yang dilakukan Barnard, Roethlisberger, dan Dickson pada

tahun 1939 mengenai penelitian berskala besar tentang produktivitas dan

Page 13: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

hubungan-hubungan sosial di suatu kompleks bernama Hawthorne yang dimiliki

oleh Western Electric Company, dimana Elton Mayo bersama Fritz

Roethlisberger menjadi pembuat konsep dan pemimpin penelitian tersebut.

Bahkan Miller dan Form pada tahun 1951 menyebut studi Hawthorne yang

dikenal juga dengan sebutan “Manajemen dan Pekerja” (Management and the

Worker) ini sebagai eksperimen ilmiah besar pertama dalam industri. Penelitian

ini merupakan penelitian penerangan pada suatu kondisi kerja.

Asumsi Dasar dan Uraian Teori

Asumsi dasar adanya teori hubungan manusiawi adalah karena adanya

anggapan bahwa teori birokrasi yang diungkapkan oleh Max Weber dan teori

komunikasi kewenangan yang diungkapkan oleh Chester Barnard hanya

menekankan pada produktivitas dan penyelesaian tugas, padahal ada faktor

manusia yang cakupannya jauh lebih luas.

Dari studi Hawthorne ini, dapat disimpulkan sebuah hubungan

manusiawi, maksudnya adalah pada suatu lingkup tempat kerja yang terdiri

atas banyak orang akan terjalin suatu hasil yang lebih baik jika dikaitkan

dengan kondisi-kondisi kerja yang lebih menyenangkan baik dalam lingkup

sikap individu yang terlibat ataupun situasi yang telah diciptakan.

Mayo pada tahun 1945 menyatakan bahwa dirinya percaya, studi sosial

harus dimulai dengan pengamatan yang teliti mengenai apa yang disebut

komunikasi: yaitu kemampuan seorang individu untuk menyatakan perasaan

dan gagasannya kepada orang lain, kemampuan kelompok untuk

berkomunikasi secara efektif dan intim dengan kelompok lainnya.

Adanya teori ini telah mengungkapkan bahwa suatu kelompok organisasi

memiliki kehidupannya sendiri, lengkap dengan adat kebiasaan, norma, dan

kontrol sosial yang digunakan anggota-anggotanya.

Berikut ini adalah anggapan dasar dari adanya pendekatan hubungan

manusiawi dalam suatu perusahaan, yaitu :

- Prokduktivitas ditentukan oleh norma sosial, bukan faktor psikologis.

- Seluruh imbalan yang bersifat non-ekonomis, sangat penting dalam

memotivasi karyawan.

Page 14: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

- Karyawan biasanya memberikan reaksi terhadap suatu persoalan, lebih

sebagai anggota kelompok daripada individu.

- Kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dan mencakup

aspek-aspek formal dan informal.

- Penganut aliran hubungan manusiawi menganggap komunikasi sebagai

fasilitator penting dalam proses pembuatan keputusan.

Namun, ternyata hubungan manusiawi tak cukup sebagai landasan

terbesar dalam komunikasi organisasi, karena masih ada kualitas sumber daya

manusia dalam suatu organisasi yang dapat dijadikan pelengkap.

6. Teori Fusi

Pencipta dan Sejarah Teori

Teori Fusi dikemukakan oleh Bakke dan Argyris.

Adanya teori ini di dasarkan atas suatu ketidakpuasan terhadap teori-

teori sebelumnya, seperti teori birokrasi. Teori ini ingin menunjukkan bahwa jika

seseorang ada dalam suatu organisasi belum tentu orang tersebut nyaman dan

sesuai dengan falsafah yang ada di organisasi tersebut. Maka dari itu teori

mengungkapkan bahwa tidak selamanya orang yang ada dalam organisasi

akan memiliki suatu kesamaan tujuan.

Asumsi Dasar dan Uraian Teori

Asumsi dasar adanya teori ini adalah kesadaran akan adanya banyak

masalah pada proses memuaskan minat mausia yang berlainan di mana akan

ada tuntutan penting struktur birokrasi. Saat inilah Bakke menyarankan adanya

suatu preses fusi.

Hal ini berkaitan bahwa organisasi pada suatu posisi tertentu akan

memiliki pengaruh terhadap individu, dan pada saat yang sama pula individu

dapat mempengaruhi suatu organisasi.

Argyris menambahkan pernyataan Bakke tersebut, ia menyatakan

bahwa ketidaksesuaian yang mendasar antara kebutuhan pegawai yang

matang dengan persyaratan formal organisasi, maksudnya yaitu adanya

kemungkinan seorang pegawai memiliki tujua yang berbeda dengan tujuan

yang diinginkan organisasi.

Page 15: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

7. Teori Peniti Penyambung

Pencipta dan Sejarah Teori

Teori Peniti Penyambung (the linking pin model) dikemukakan oleh

Rensis Likert dari Universitas Michigan. Dalam teori ini digambarkan

bagaimana struktur organisasi.

Luthans (1973) berpendapat bahwa konsep peniti penyambung

cenderung menekankan dan memudahkan apa yang seharusnya terjadi dalam

struktur klasik yang birokratik.

Asumsi Dasar dan Uraian Teori

Sumsi dasar dari teori peniti penyambung ini menguraikan bagaimana

hubungan yang harusnya terjalin dari atas ke bawah ataupun sebaliknya.

Seperti yang dijelaskan dalam gambar ini.

Konsep dari peniti penyambung adalah adanya keterkaitan antara

anggota yang satu dengan anggota yang lain. Organisasi yang terjadi pada

peniti penyambung lebih menitikberatkan pada hubungan orientasi ke atas,

mulai dari aspek komunikasi, pengawasan, dan pencapaian tujuan.

Dalam prosesnya akan ada hubungan antarpersona yang tercipta karena

akan ada koordinasi antara satu anggota dengan anggota lainnya dalam satu

kelompok kecil kemudian dipertanggung-jawabkan pada bagian yang lebih

tinggi, bagian tersebut pun mempertanggung-jawabkan apa yang dilakukannya

dan bawahannya kepada tingkat yang lebih tinggi, dan akan terus begitu

selanjutnya hingga pencapaian posisi tertinggi, dapat berupa penguasa atau

ketua.

Page 16: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

Dalam hubungan peniti penyambung ini akan ada keterlambatan

tindakan dari suatu anggota kelompok, hal ini harus disikapi dengan

memaksimalkan partisipasi yang positif, yang berkontribusi kepada

perencanaan, komunikasi yang terbuka, dan komitmen para anggota.

8. Teori Sistem

Pencipta dan Sejarah Teori

Teori Sistem dikemukakan oleh Scott pada tahun 1961.

Sejarah dari teori ini adalah karena kesadaran Scott bahwa organisasi

akan sangat bermakna karena adanya sistem. Chester Barnard yang juga

menjadi salah satu teoritis mengenai sistem menyatakan bahwa organisasi

hanya dapat berlangsung melalui suatu kerja sama antara manusia dan kerja

sama itu akan menghasilkan suatu pencapaian bersama.

Asumsi Dasar dan Uraian Teori

Asumsi dasar dari teori sistem adalah bahwa dalam suatu organisasi

antara yang satu dengan yang lain saling berhubungan dan berinteraksi hal ini

merupakan sistem organisasi. Dalam sebuah sistem akan ada bagian-bagian,

hubungan antara bagian, dan dinamika hubungan yang membutuhkan

kesatuan dan keseluruhan. Hal ini memungkinkan di tingkat paling umum

membuat orang untuk memahami suatu organisasi sebagai suatu keseluruhan

yang lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya.

Bertalanffy, Boulding, dan Rapoport berprinsip bahwa mesin, organisme,

dan organisasi memiliki proses yang serupa dan dapat diuraikan dengan

prinsip-prinsip yang sama. Menurut Fisher, teori sistem merupakan seperangkat

prinsip yang terorganisasi secara longgar dan sangat abstrak, yang berfungsi

mengarahkan suatu pikiran namun terikat pada berbagai penafsiran.

Setiap pembahasan mengenai sistem selalu erat kaitannya dengan

interdependensi yang menunjukkan adanya hubungan antara komponen yang

satu dengan komponen yang lain. Berikut ini adalah gambar bagian-bagian

suatu sistem organisasi.

Page 17: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai konsep interdependensi,

antara lain :

a. Nonsumativitas, menunjukkan bahwa sistem bukan sekedar jumlah dari

suatu bagian. Maksudnya adalah komponen dalam suatu sistem memang

saling berhubungan namun komponen dalam sistem tersebut tetap memiliki

identitas sendiri yang tidak sama dengan komponen lainnya yang ada dalam

satu sistem.

b. Unsur-unsur struktur, fungsi, dan evolusi. Dalam hal ini struktur memiliki arti

adanya hubungan antara komponen yang satu dengan yang lain dalam

suatu sistem. Fungsi dalam hal ini dijadikan sebagai suatu tempat untuk

mengidentifikasi komponen-komponen yang ada dalam sistem sosial.

Sedangkan evolusi merupakan suatu bagian yang dapat mempengaruhi

secara fungsional dan struktural, serta kerumitan yang ada dalam suatu

sistem.

c. Keterbukaan, maksudnya suatu organisasi sebagai sistem sosial harus

memiliki keterbukaan sehingga orang-orang yang ada di dalam bahkan yang

ada di luarnya setidaknya dapat mengetahui apa yang terjadi dalam suatu

organisasi. Karena bisa jadi apa yang telah dikondisikan di awal akan

berbeda pada akhirnya dan ini membutuhkan keterbukaan agar komponen-

komponen yang terlibat merasa bahwa perubahan itu sesuatu yang wajar.

d. Hierarki, maksudnya adalah dalam suatu sistem pasti ada sub-sub sistem

dimana antara yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Terdapat

pula tingkatan-tingkatan tertentu namun tetap harus terjalin suatu kerja

sama.

Page 18: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

9. Teori Sistem Sosial

Pencipta dan Sejarah Teori

Teori Sistem Sosial dikemukakan oleh Daniel Katz dan Robert Kahn.

Teori ini berhubungan dengan adanya pendekatan struktur dan fungsi

organisasi.

Teori sistem sosial merupakan perkembangan dari teori sistem, dimana

teori-teori klasik yang merujuk kepada komunikasi sebagai suatu proses

penghubung.

Asumsi Dasar dan Uraian Teori

Asumsi dasar dari teori ini adalah bahwa suatu entitas fisik dan biologis

baik yang sedang berfungsi ataupun tidak berfungsi dapat diidentifikasikan

sedangkan suatu sistem tidak dapat diidentifikasikan jika sistem tersebut tidak

berfungsi.

Suatu sistem sosial secara keseluruhan pasti memiliki suatu celah yang

dapat dikatakan bahwa suatu sistem tidak selalu sempurna, namun sistem-

sistem ini selalu berkesinambungan.

Katz dan Kahn memaparkan bahwa kebanyakan interaksi yang terjadi

antara manusia yang satu dengan yang lain merupakan suatu tindakan

komunikatif baik secara verbal ataupun nonverbal. Komunikasi merupakan

pertukaran informasi dan perpindahan makna yang dijadikan sebagai inti suatu

sistem sosial atau suatu organisasi.

Suatu sistem memiliki tujuan-tujuan bersama yang mengharuskannya

menomorduakan kebutuhan pribadi. Dalam teori sistem dikemukakan bahwa

dalam menjalan sesuatu agar terorganisasi dengan baik maka dalam

menjalankannya harus tahu bagaimana hambatan-hambatan yang akan

dihadapi. Hal ini berguna untuk mempermudah pencapaian tujuan.

Pernyataan Scott yang menyatakan bahwa suatu organisasi terdiri dari

bagian-bagian yang berkomunikasi antara yang satu dengan yang lainnya,

menerima pesan-pesan dari dunia luar, dan menyimpan informasi tersebut. Hal

ini tidak boleh langsung diterima karena dibutuhkan selektivitas dalam

menerima suatu informasi. Uraian Scott ini dapat dikatakan bahwa komunikasi

adalah organisasi.

Page 19: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

Sedangkan menurut Hawes, suatu kolektivitas sosial merupakan perilaku

komunikatif yang terpolakan; perilaku komunikatif tidak terjadi dalam suatu

jaringan hubungan, tetapi merupakan jaringan itu sendiri.

10. Teori Pengorganisasian

Pencipta dan Sejarah Teori

Teori Pengorganisasian dikemukakan oleh Karl Weick.

Adanya teori ini merupakan gagasan terpenting bahwa dalam referensi

tentang komunikasi organisasi merupakan komunikasi bukan semata-mata

sesuatu yang dilakukan oleh para anggota organisasi, dan bukan pula

merupakan alat untuk menyelesaikan suatu persoalan.

Asumsi Dasar dan Uraian Teori

Asumsi dasar dari teori pengorganisasian bahwa organisasi bukan

sebagai struktur atau kesatuan, tetapi suatu aktivitas. Ada perbedaan arti kata

antara organisasi dengan pengorganisasian. Organisasi merupakan sesuatu

yang akan dicapai oleh sekelompok orang melalui proses yang teru-menerus

dilaksanakan. Jadi ketika sekelompok orang melakukan apa yang mereka

lakukan, dalam arti aktivitas mereka menciptakan organisasi, maka

pengorganisasian akan selalu berkesinambungan. Proses pengorganisasian

menghasilkan apa yang dinamakan organisasi.

Menurut Weick, ada tiga tahap yang dilalui ketika proses

pengorganisasian, yaitu :

a. Tahap pemeranan (enactment) yang artinya para anggota organisasi

menciptakan suatu lingkungan yang pernah ada sebelumnya tujuannya

untuk memperbaiki kesalahan yang pernah terjadi di masa sebelumnya.

b. Tahap seleksi berisi aturan-aturan dan siklus komunikasi yang digunakan

untuk menentukan dan merundingi makna dari peristiwa itu tujuannya untuk

memasukkan seperangkat penafsiran ke dalam bagian yang dihimpun.

c. Tahap retensi merupakan tahapan dimana akan terciptanya penyelesaian

dari apa yang dipikirkan, caranya dengan penyerapan informasi dan

berusaha memecahkan masalah tujuannya untuk penyimpanan segmen-

segmen yang sudah disiapkan untuk masa yang akan datang.

Page 20: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

Dalam teori ini apa yang dibahas mengenai pengorganisasianakan

menentang cara berpikir yang hanya diterima apa adanya tanpa dikritisi, teori

ini memungkinkan untuk melihat pentingnya pandangan subjektif tentang dunia.

11. Teori Integratif

Pencipta dan Sejarah Teori

Teori Integratif dikemukakan oleh Richard Farace, Peter Monge, dan

Hamish Russel.

Teori ini merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai pendekatan

komunikasi organisasi yang sebelumnya telah diuraikan pada teori-teori

sebelumnya

Asumsi Dasar dan Uraian Teori

Asumsi dasar dari teori integratif adalah menariknya konsep sistem

dalam suatu organisasi. Organisasi menurut ketiganya merupakan struktur

yang diciptakan untuk mencapai tujuan individu dan tujuan bersama. Proses

komunikasi pun muncul dalam berbagai output struktural, seperti hubungan

kekuasaan, peran, dan jaringan komunikasi.

Salah satu yang menjadi sumber daya penting dalam organisasi adalah

adanya informasi. Informasi ini berguna untuk mengurangi ketidakpastian.

Komunikasi pun berlaku demikian, komunikasi mencakup penggunaan bentuk-

bentuk simbolis umum yang saling dimengerti oleh partisipannya.

Farace, Monge, dan Russel juga mengungkapkan ada dua bentuk

komunikasi yang berkaitan dengan informasi, yaitu :

a. Informasi absolut yang terdiri dari keseluruhan kepingan pengetahuan yang

ada dalam sistem.

b. Informasi yang didistribusikan adalah informasi ada dalam sauatu

organisasi, tidak menjamin bahwa informasi tersebut cukup

dikomunikasikan.

Menurut Farace, dalam suatu kelompok akan cenderung untuk memiliki

struktur internal, yang terdiri dari :

a. Struktur komunikasi atau jaringan kerja mikro, yaitu pola-pola interaksi di

dalam kelompok.

Page 21: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

b. Struktur kekuasaan.

c. Struktur kepemimpinan berkaitan dengan distribusi peran di dalam

kelompok.

Jaringan kerja kelompok yang dimaksudkan oleh Farace merupakan

suatu pola yang berulang-ulang dari transmisi informasi di antara kelompok-

kelompok dalam suatu organisasi. Jaringan ini akan membentuk rantai, yang

terbagi atas :

a. Simetri, tingkatan yang menghubungkan para anggota dengan dasar

keseimbangan dan kesejajaran.

b. Kekuatan (strength) yang mengacu pada frekuensi interaksi.

c. Resiprositas (timbal balik), tingkat kesepakatan para anggota mengenai

hubungan mereka.

d. Isi (content), merupakan esensi dari interaksi.

e. Cara (mode).

Kesimpulannya adalaha dalam suatu jaringan terdiri dari anggota-anggota yang

bersama-sama dihubungkan dalam berbagai cara untuk berbagi informasi.

Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan aspek-aspek dari struktur

jaringan.

Keterangan :

Kelompok 1, terdiri atas : 4, 5, 6, 7, 8

Kelompok 2, terdiri atas : 9, 10, 11, 12

Kelompok 3, terdiri atas : 14, 15, 16, 17, 18

Bridge, terdiri atas : 5, 9

Liaison, yaitu : 13

Lainnya, yaitu : 19

Tunggal, yaitu : 1

Dyad, terdiri atas : 2, 3

Page 22: Tekom 3_Komunikasi Organisasi

Sumber :

http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/02/18/

Nama Buku

Ilmu Komunkasi, Teori dan Praktek

Pengarang

Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A.

Penerbit

PT. Remaja Rosdakarya

Nama Buku

Pengantar Ilmu Komunikasi, Pendekatan Taksonomi Konseptual

Pengarang

Drs. Dani Vardiansyah, M.Si.

Penerbit

Ghalia Indonesia

Nama Buku

Teori Komunikasi

Pengarang

Sasa Djuarsa Sendjadja, Ph. D

Penerbit

Universitas Terbuka

Nama Buku

Teori-Teori Psikologi Sosial

Pengarang

Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono

Penerbit

PT. Raja Grafindo Persada

Nama Buku

Komunikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Pengarang

R. Wayne Pace dan Don. F. Faules

Penerbit

PT. Remaja Rosdakarya