Teknik Pemeriksaan Uretrografi Pada Kasus Stricture Uretra

download Teknik Pemeriksaan Uretrografi Pada Kasus Stricture Uretra

of 45

Transcript of Teknik Pemeriksaan Uretrografi Pada Kasus Stricture Uretra

TEKNIK PEMERIKSAAN URETROGRAFI PADA KASUS STRICTURE URETRA DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD KABUPATEN BULELENG

Om SwastiastuTEKNIK PEMERIKSAAN URETROGRAFI PADA KASUS STRICTURE URETRA DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD KABUPATEN BULELENG

OLEH :DEWI WIJAKSARI NIM : 01011036

Anatomi Tractus Urinarius

Tractus urinarius adalah suatu sistem pembentukkan urin mulai dari ginjal hingga uretra. Selain sebagai sistem pembentukkan urin tractus urinari juga sebagai penyaring darah, sehingga darah bersih terpisah dari zat yang tidak diperlukan tubuh. GINJAL (REN)

Letaknya di RetroperitonialKedudukannya dimulai dari Th XII- L IIIP= 10-12 cm ; L = 5-6 cm; Tebal = 2,5-3 cmFungsi : Eksresi ,Filtrasi,reabsorpsi, pengatur keseimbangan cairan, elektolit dan kadar garam dalam darah, Ureter

Terdapat dua ureter berupa dua saluran yang masing-masing bersambung dari ginjal berjalan ke kandung kencing. Panjangnya 35 sampai 40 cm, diameter 1mm-1cm. Letaknya retroperitoneal sama seperti ginjal.

Ureter mempunyai tiga penyempitan :Uretropelvic junction, yaitu ureter bagian proksimal mulai dari renal pelvis sampai bagian ureter yang mengecil.Pelvic brim, yaitu ureter yang bermula dari sisi pelvis yang berpotongan antara pembuluh darah iliaka dengan uterus.Uretrovesical junction, yaitu ujung ureter dan masuk ke dalam vesika urinaria.

Letaknya bag.posterior dan superior sympisis pubisDinding kandung kemih terdiri dari ;lapisan luar (peritoneum)lapisan otot (Tunika Muskularis)Tunika SubmukosaLapisan dalam (mukosa).

Vesika UrinariaUretraUretra merupakan saluran yang berjalan dari leher kandung kencing ke lubang luar. Fungsi dari uretra adalah untuk transport urine dari kandung kemih ke meatus eksterna.(Pearce,1999), Uretra juga berfungsi saluran pembuang pada sistem reproduksi pria. Uretra terbentang sepanjang 1,5 inchi (3,75 cm) pada wanita dan 7-8 inchi (18,75 cm) pada pria.

Patologi Striktur UretraStriktur Uretra adalah penyempitan lumen uretra karena fibrosis (pembentukkan jaringan fibrin) pada dindingnya. Striktur Uretra adalah suatu kondisi penyempitan lumen uretra.Striktur uretra menyebabkan gangguan dalam berkemih, mulai dari aliran berkemih yang kecil sampai tidak dapat mengelurkan urine keluar dari tubuh (Muttaqin.A,2011,hal 232). Striktur Uretra adalah penyempitan atau penyumbatan dari lumen uretra sebagai akibat pembentukkan jaringan fibrotic (jaringan parut pada uretra dan atau pada daerah peri uretra). (Nursalam,2008,hal 85).

Etiologi Striktur UretraKomplikasi Striktura menyebabkan buli-buli bekerja lebih keras sehingga otot-otot akan hipertropi. Mukosa terjulur dan terjadi diverkulum (sesudah melewati serosa)Dilatasi uretra di proksimal uretra yang striktura, dan distal, uretra yang striktur (oleh karena aliran turbulensi atau aliran balik).Fistula karena adanya statis uretro maka akan menyebabkan fistula mudah terjadi infeksi dan mudah terjadi batu.Urin naik ke renal (refluks) kemudian ascending infection yang menimbulkan gangguan nadi aorta dan Gangguan renal (renal failure).

Derajat Penyempitan Striktur UretraLETAK STRIKTUR

Teknik Pemeriksaan Uretrografi

Definisi & IndikasiUretrografi adalah pemeriksaan radiografi pada uretra dengan menggunakan media kontras positif untuk melihat anatomi dan kelainan pada uretra.Indikasi : - Striktur- Tumor- Retensi Urine- Fistula- Kelainan KongenetalKontra Indikasi & Prosedur PemeriksaanKonta indikasi : - Infeksi akut. - Radang uretritis akut. - Radang prostat. - riwayat alergi kontras.Persiapan Alat : - Pesawat sinar x - Kaset dan film - Kateter - Gliserin - Sarung tangan - Kassa steril - Spuit 20 cc

- Media kontras 1:1Baju pasienbengkok atau mangkuk sterilkapas alkoholplester

Persiapan PasienTidak ada persiapan khusus.Pasien disuruh kencing sebelum pemeriksaan, fungsinya agar kontras tidak bercampur dengan urine densitas tinggi, kontras rendah gambaran lusent VU tidak dapat dinilai.Prosedur PemeriksaanPasien tidur telentang di atas meja pemeriksaan, setelah disuruh buang air kecil.Daerah orifisium uretra diolesi dengan gliserin.Masukkan media kontras melalui kateter, sebanyak 12 cc.Lakukan pemotretan dengan beberapa proyeksi.

Teknik RadiografiPosisi pasien: Tidur terlentang diatas mejapemeriksaanPosisi objek: Daerah pelvis dan uretraditempatkan persis diatas kaset, kedua kaki direnggangkan. Batas atas kaset krista iliaka, batas bawah kaset sympisis pubis.Central Ray: 15 ke caudalCentral Point : 5 cm diatas Sympisis Pubis

ANTERO POSTERIOR (AP)FFD : 100 cmKaset : 24 x 30 cmKriteria Gambar : Tampak tulang pelvis, ilium,ischium, sacrum dan symphisis pubis. Tampakrongga pelvis, tampak kandung kemih dan uretra yang terisi media kontras dengan kandung kemih tidak superposisi dengan symphisis pubis.

AP OBLIQUE (RPO/LPO)Posisi pasien: Tidur terlentang diatas meja pemeriksaanPosisi objek : Daerah pelvis dan uretra ditempatkan persis diatas kaset, daerah panggul diatur miring kira-kira 3540 derajat, kekanan/kekiri sesuai dengan posisi oblik yang dimaksud. Salah satu tangan berada di samping tubuh, lengan lainnya di tempatkan menyilang sambil berpegangan pada tepi meja pemeriksaan. Batas atas kaset pada krista iliaka, batas bawah kaset 2 cm di bawah simpisis pubis

Central Ray : Tegak lurus kasetCentral Point : 5 cm diatas sympisis pubis dan 5 cm medialSIAS.FFD : 100 cmKaset : 24 x 30 cmKriteria Gambar : Tampak tulang pelvis, ilium, ischium,sacrum dan symphisis pubis. Tampak rongga pelvis, tampak kandung kemih dan uretra yang terisi media kontras dengan kandung kemih superposisi dengan symphisis pubis.

PEMBAHASAN

Paparan KasusNama : Nym. TrUmur : 71 TahunJenis Kelamin : Laki-LakiAlamat : Dusun SelatDiagnosa Awal : Strikture UretraTanggal Pemeriksaan : 26 Juli 2013Jenis Pemeriksaan : Urethrografi

IDENTITAS & RIWAYAT PASIEN Pada tanggal 26 Juli 2013 pasien datang ke Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Buleleng dengan surat permintaan. Pasien kemudian dijadwalkan diperiksa pada tanggal 30 Juli 2013Persiapan pasien hanya mengosongkan buli-buli ketika akan dilakukan pemeriksaan

RIWAYAT PASIEN Teknik Pemeriksaan Radiografi Uretrografi Pada Kasus Striktur Uretra Di Instalasi Radiologi RSUD KabupatenBulelengPersiapan pasienDari hasil observasi dan wawancara penulis, pada pasien tidak dilakukan persiapan khusus kecuali melepaskan benda-benda yang bersifat radioopaque yang dapat mengganggu gambaran pada radiograf dan buang air kecil sebelum dilakukan pemasukkan kateter.

Pesawat sinar x

Persiapan Alat & BahanMerk : Shimadzu RadspeedTube Model : 0,6/1 2p38DE-85Kapasitas : Kv Maksimum : 150 Kv mA Maksimum : 630 mAs s Maksimum : 1,2 sNo. Seri : 532-24558Kaset dan film ukuran 24x30 cmMarkerKateterGliserin

Sarung tangan - Media kontras 1:1Kapas alkhol- plesterSpuit 20 bengkok atau mangkuk sterilRADIOGRAF PLAIN AP

Radiograf AP post pemasukan media kontras 1

Radiograf AP post pemasukkan media kontras 2

Radiograf AP post pemasukkan media kontras 2

Hasil Bacaan: - Tampak striktur uretra pars prostatika PEMBAHASANStriktur Uretra adalah penyempitan lumen uretra karena fibrosis (pembentukkan jaringan fibrin) pada dindingnya. Penyempitan lumen ini disebabkan karena dinding uretra mengalami fibrosis dan pada tingkat yang lebih parah terjadi fibrosis korpus spongiosum. Gejala yang biasa terjadi adalah nyeri pada saat mixi, retensi urine.Berdasarkan hasil observasi pada teknik pemeriksaan radiografi Urethrografi dengan kasus Striktur Uretra di Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Buleleng ,proyeksi yang digunakan adalah proyeksi AP saja.Secara teori, menurut buku Merrills Atlas Volume 2, proyeksi yang digunakan pada teknik radiografi Urethrografi untuk menegakkan diagnosa pada sistem urinari yang salah satunya adalah striktur uretra adalah: Proyeksi Anterior Posterior (AP) dan Oblique (RPO/LPO). Penggunaan proyeksi oblique pada pemeriksaan Urethrography bertujuan untuk memperlihatkan saluran uretra dengan ukuran paling panjang yang bebas dari superimposisi, memperjelas adanya ekstravasasi (rupture) ke daerah skrotum. Selain itu tujuan penggunaan posisi oblique pada pemeriksaan Urethrography adalah memperlihatkan apakah media kontras bisa melewati daerah yang dicurigai terdapat striktur dan masuk kedalam Blass serta dengan posisi oblique akan tampak identasi (radiolussen) pada bagian inferior blass.

Kelebihan dan Kekurangan dari Penggunaan Proyeksi Antero Posterior (AP) pada Teknik Pemeriksaan Radiografi Urethrografi Pada Kasus Striktur Uretra di Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Buleleng

Ditinjau dari Proteksi RadiasiDitinjau dari Informasi yang DiperolehDitinjau dari Biayakesimpulan

tidak melakukan persiapan khusus hanya buang air kecil sebelum pemeriksaan. Proyeksi yang digunakan adalah proyeksi antero posterior (AP) saja.Kelebihan dari penggunaan proyeksi antero posterior (AP) pada Teknik Pemeriksaan Uretrografi Pada Kasus Striktur Uretra Di Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Buleleng adalah ditinjau dari paparan radiasi dosis yang diterima pasien lebih rendah, Ditinjau dari informasi yang diperoleh, dengan menggunakan proyeksi AP akan memberikan informasi secara umum pada system urinaria khususnya pada daerah uretra. Ditinjau dari segi biaya, biaya yang dikeluarkan menjadi lebih murah atau hemat karena hanya dilakukan 2 kali pemeriksaan radiologi. OM SANTIH SANTIH SANTIH OM