Teknik Pemboran

46
Teknik Pemboran Instruktur : Ir. P. Subiatmono, MT.

description

Petroleum Engineering

Transcript of Teknik Pemboran

Page 1: Teknik Pemboran

Teknik PemboranInstruktur : Ir. P. Subiatmono,

MT.

Page 2: Teknik Pemboran

TEKNIK PEMBORAN

Mengenal operasi pemboran dalam dunia minyak dan gas bumi

Mengenal 5 komponen peralatan pemboran dunia minyak dan gas bumi, yaitu :

Hoisting System

Rotating System

Circulating System

BOP System

Power System

Mengetahui peralatan-peralatan beserta fungsinya.

OBJECTIVES :

Page 3: Teknik Pemboran

• Seorang drilling engineer dalam membuat perencanaan pemboran harus memahami tentang tipe-tipe sumur, yaitu :

• 1. Sumur Wild cat• 2. Sumur eksplorasi• 3. Sumur deliniasi• 4. Sumur pengembangan• 5. Sumur infill• 6. Sumur reentry

• Karakteristik dari tipe-tipe sumur tersebut dapat dilihat pada Tabel-1.

Klasifikasi Tipe Sumur

Page 4: Teknik Pemboran

Tabel-1 Karakteristik

berbagai tipe sumur

Page 5: Teknik Pemboran

UNIT PEMBORAN

Page 6: Teknik Pemboran

Sistem Pemboran Minyak

Operasi pemboran minyak dan gas bumi berbeda dengan pemboran geologi dan pertambangan umum, dimana pada pemboran geologi dan pertambangan umum gaya putar dan gaya tekan diberikan dari permukaan.

Sedangkan pemboran minyak dan gas bumi putarannya dapat disuplai dari permukaan atau dari downhole motor dan gaya berat diperoleh dari berat rangkaian pipa, yaitu dari drill collar yang sekaligus berfungsi untuk membuat drillstring dalam kondisi tetap tegang.

Page 7: Teknik Pemboran

Personal PemboranService Company

Page 8: Teknik Pemboran

Personal PemboranService Company

Page 9: Teknik Pemboran

Peralatan pemboran secara umum dapat dibedakan menjadi 5 komponen utama, yaitu :

1. Sistem angkat (Hoisting system)

2. Sistem sirkulasi (Circulating system)

3. Sistem putar (Rotating system)

4. Sistem pencegah semburan liar (Blowout prevention system)

5. Sistem tenaga (Power system

Page 10: Teknik Pemboran

Kombinasi Ukuran Lubang Bor

Page 11: Teknik Pemboran

Perencanaan geometri lubang bordengan liner

Page 12: Teknik Pemboran

Sistem Angkat (Hoisting System)

Fungsi dari sistem angkat (hoisting system) adalah menyediakan fasilitas untuk mengangkat dan menurunkan rangkaian pipa bor (drillstring), casing string, dan peralatan-peralatan penunjang lainnya.

Komponen-komponen utama dari sistem angkat adalah : Derrick dan substructure Block dan tackle Drawwork

Page 13: Teknik Pemboran

Gambar SketsaUnit Rig

Page 14: Teknik Pemboran

GambarUnit Rig

Page 15: Teknik Pemboran

GambarUnit Rig

Page 16: Teknik Pemboran

Ada 2 kegiatan rutin yang menggunakan peralatan angkat pada saat operasi, yaitu :

1. Penyambungan rangkaian pipa (make-up connection), yaitu proses penyambungan drill pipe untuk menembus formasi yang lebih dalam.

2. Pencabutan rangkaian pipa (break-out connection), yaitu proses pencabutan drillstring dari dalam lubang bor untuk mengganti bit yang sudah mulai tumpul atau mengganti kombinasi peralatan bottom hole assembly

Page 17: Teknik Pemboran

Menara standar

(Standart derrick)

Page 18: Teknik Pemboran

PORTABLE

RIG

Page 19: Teknik Pemboran

Sistem angkat (hoisting system)

Page 20: Teknik Pemboran

Roughneck sedang melakukan penyambungan pipa bor

Page 21: Teknik Pemboran

Proses penyambungan rangkaian pipa bor

Page 22: Teknik Pemboran

Proses pencabutan rangkaian pipa bor

Page 23: Teknik Pemboran

Sistem Sirkulasi (Circulating System)

Fungsi dari sistem sirkulasi (circulating system) adalah mengangkat serbuk bor (cutting) dari dasar lubang bor ke permukaan melalui media lumpur pemboran.

Lumpur pemboran (drilling fluids) adalah berupa suspensi dari clay dan material lainnya dalam air, dan agar cutting dapat terangkat ke permukaan maka lumpur pemboran harus mempunyai viskositas dan laju alir yang cukup.

Selain itu, lumpur pemboran harus mempunyai sifat mengagar (gel) pada saat tidak ada sirkulasi (statis), agar cutting tidak mengendap di dasar lubang bor yang dapat menyebabkan rangkaian pipa terjepit.

Page 24: Teknik Pemboran

Komponen-komponen utama dari sistem sirkulasi adalah

Mud pumps Mud pits Mud mixing equipment Conditioning equipment (shale shaker, desander, desilter,

degasser, dan centrifugal)

Page 25: Teknik Pemboran

Sistem sirkulasi

Pompa lumpur

Page 26: Teknik Pemboran
Page 27: Teknik Pemboran

Sistem Putar (Rotating System)

Fungsi dari sistem putar (rotating system) adalah mentransmisikan putaran meja putar (rotary table) ke bit, melalui media drillstring (swivel, kelly, drill pipe, dan drill collar).

Komponen-komponen utama dari sistem putar adalah : Swivel Kelly Rotary table Drill pipe, dan Drill collar

Page 28: Teknik Pemboran

Kelly adalah rangkaian pipa yang pertama dibawah swivel dengan bentuk penampang melintang berupa segi empat atau segi enam, sehingga dapat melanjutkan putaran dari rotary table ke rangkaian di bawahnya.

Drill pipe diklasifikasikan menjadi 3 range, yaitu : Range 1, panjangnya 18 - 22 ft Range 2, panjangnya 27 - 30 ft paling sering

digunakan Range 3, panjangnya 38 - 45 ft

Page 29: Teknik Pemboran

Sistem putar (rotating system)

Page 30: Teknik Pemboran

Sistim Rotary

Page 31: Teknik Pemboran

Typical drill Stem assembly

Page 32: Teknik Pemboran

Sistem Pencegah Semburan Liar (BOP System)

Fungsi dari sistem pencegah semburan liar (BOP system) adalah mencegah aliran fluida formasi yang tidak terkendali dari lubang bor dengan cara menutup sumur dengan menggunakan peralatan BOP stack.

Komponen-komponen utama dari sistem pencegah semburan liar dalah : Blowout preventer stack, terdiri dari : annular preventer, ram preventer, drilling spool, dan casing head. Accumulator unit, merupakan hydraulic pressure unit yang menyimpan fluida bertekanan tinggi dan berfungsi untuk mengontrol (membuka atau menutup) BOP stack dalam keadaan darurat, yaitu pada saan ada “kick”.

Page 33: Teknik Pemboran
Page 34: Teknik Pemboran

BlowoutPreventer Stack

Page 35: Teknik Pemboran

Annular Preventer

Page 36: Teknik Pemboran

Pipe RamPreventer

Page 37: Teknik Pemboran

Blind ShearRam Preventer

Page 38: Teknik Pemboran

Komponen penunjang pada BOP system, meliputi :

Choke manifold, berfungsi untuk menjaga agar tidak terjadi intrusi susulan dari fluida formasi pada saat mengeluarkkan “kick” dengan cara menjaga tekanan balik yang cukup.

Kill line, berfungsi untuk mengalirkan lumpur berat ke dalam lubang bor hingga tekanan hidrostatik lumpur dapat mencegah masuknya fluida

formasi.

Page 39: Teknik Pemboran

Accumulator Unit

Page 40: Teknik Pemboran

Choke Manifold

Page 41: Teknik Pemboran

Mud GasSeparator

Page 42: Teknik Pemboran

BOP stack and choke manifoldBOP stack

Page 43: Teknik Pemboran

Sistem Tenaga (Power System)

Hampir sebagaian besar daya yang tersedia pada rig dikonsumsi oleh hoisting system dan circulating system, dan sistem lainnya hanya sedikit mengkonsumsi daya yang tersedia.

Untungnya, hoisting dan circulating system ini tidak memerlukan daya pada waktu yang bersamaan, sehingga mesin (power system) yang sama dapat menyediakan daya untuk kebutuhan kedua sistem tersebut.

Page 44: Teknik Pemboran

Total daya yang umum diperlukan pada sebuah rig adalah bervariasi antara 1000 - 3000 hp.

Untuk rig modern, sumber penggeraknya biasanya berasal dari internal-combustion diesel engine dan secara umum ditinjau dari cara mentransmisikan daya dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :

1. Diesel-electric type (electrical transmission system)2. Direct-drive type (mechanical transmission system)

Page 45: Teknik Pemboran

Sistem transmisi

tenaga secara

mekanik

Page 46: Teknik Pemboran

Sistem transmisi tenaga secara

elektrik